Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring"

Transkripsi

1 Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti : Benny Setiawan ( ) Theophilus Herman Wellem, M.S. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga April 2013 i

2 ii

3 iii

4 iv

5 v

6 1. Pendahuluan Virtualisasi server memungkinkan server dibuat secara virtual. Pengadaan server berbentuk VM (Virtual Machine) memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam menunjang bisnis sehingga suatu sistem dapat segera diinstalasi dan digunakan untuk keperluan bisnis. Adanya teknologi virtualisasi juga membuat penggunaan server fisik menjadi optimal. Server fisik dijadikan sebagai host dan server virtual dijalankan diatas server fisik. Dalam satu server fisik dapat menjalankan beberapa server virtual, tergantung dari spesifikasi server fisik dan teknologi virtualisasi yang digunakan [1]. Untuk memonitoring aktifitas (traffic) dari berbagai VM ini dapat digunakan beberapa cara misalnya port mirroring, NetFlow [2], dan sflow [3]. Dengan mengaktifkan port mirroring, switch akan mengirimkan salinan dari semua paket yang terlihat pada satu port (atau seluruh VLAN) ke port yang dikumpulkan dan dianalisis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan dan mengeskplorasi pemanfaatan port mirroring pada Open vswitch untuk monitoring traffic virtual machine, dan untuk menguji performa Open vswitch dengan adanya port mirroring. Parameter yang diukur adalah throughput, jitter, dan loss data. 2. Kajian Pustaka Appelman dan De Boer [4], melakukan analisis unjuk kerja dari OpenFlow hardware (NetFPGA dan Pica8) dan fitur OpenFlow pada Open vswitch. Dalam [4], port mirroring pada Open Vswitch disetup menggunakan fitur OpenFlow dengan perintah ovs-ofctl. Open vswitch adalah software yang didesain untuk digunakan sebagai virtual switch dalam lingkungan virtual server. Open vswitch mendukung standar manajemen interface (misalnya sflow, NetFlow, RSPAN, CLI). Open vswitch berfungsi sebagai virtual switch dalam lingkungan VM yang dirancang untuk mendukung distribusi di beberapa server fisik (physical servers). Open vswitch mendukung beberapa teknologi virtualisasi yang berbasis Linux seperti Xen/Xenserver, KVM, dan VirtualBox [5]. Open vswitch mendukung beberapa fitur, antara lain : 1) Standar 802.1Q VLAN model dengan trunk dan access port, 2) NetFlow, sflow, dan mirroring untuk meningkatkan visibility, 3) QoS (Quality of Service) dan policing, 4) OpenFlow 1.0, 5) Konfigurasi database transactional dengan C dan python bindings, 6) Kompabilitas dengan Linux bridge code (brctl), 7) High performance forwarding menggunakan modul kernel linux. Komponen dari Open vswitch terdiri dari [5] : 1) ovs-vswitchd (slow path): sebuah daemon yang mengimplementasikan switch, bersama dengan modul kernel Linux. Modul kernel yang digunakan adalah openvswitch_mod, 2) openvswitch_mod (fast path) : modul kernel yang tedapat dalam datapath 3) ovsdb-server: database server untuk mengkonfigurasikan ovs-vswitchd 4) ovsbrcompatd: daemon yang memungkinkan ovs-vswitchd untuk bertindak sebagai pengganti drop-in linux bridge. Daemon ini digunakan bersama dengan modul 1

7 kernel linux brcompat_mod 5) ovs-vsctl, sebuah utilitas untuk memperbarui konfigurasi dari ovs-vswitchd. Port mirroring digunakan pada switch untuk mengirimkan salinan dari setiap paket pada suatu port (atau seluruh VLAN) ke port switch lainnya yang telah ditentukan untuk memonitor traffic pada jaringan. Port mirroring pada switch Cisco dikenal sebagai Switched Port Analyzer (SPAN), dan beberapa vendor lainnya memiliki nama lain untuk itu, seperti Roving Analysis Port (RAP) pada switch 3Com. Teknisi jaringan atau network administrator menggunakan port mirroring untuk mengumpulkan traffic dan melakukan analisis traffic untuk mendiagnosa kesalahan - kesalahan pada jaringan. Port mirroring membantu teknisi jaringan untuk dapat terus memantau kinerja dari jaringan. 3. Metode Penelitian Tahap penelitian yang terdiri dari empat tahap, yaitu analisa kebutuhan jaringan, perancangan topologi jaringan, instalasi Open vswitch, software lain yang dibutuhkan dan mengkonfigurasi sistem agar berfungsi dengan benar, serta pengujian performance Open vswitch sebelum dan setelah konfigurasi port mirroring. Pengujian dilakukan menggunakan Iperf. Kebutuhan jaringan meliputi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari satu buah komputer. Komputer host sebagai jaringan virtual OVS dengan spesifikasi Processor Intel Core 2 Duo GHz, memori 3 GB, dengan sistem operasi Linux Ubuntu Sedangkan kebutuhan perangkat lunak meliputi VirtualBox, Open vswitch versi 1.4.0, Wireshark, dan Iperf versi Topologi jaringan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Host merupakan komputer yang menjalankan OVS. Pada host ini juga akan dibuat jaringan virtual yang terdiri dari empat buah VM, yaitu VM1, VM2, VM3, dan VM4 (menggunakan virtual box). VM1, VM3, VM4 dibangun dengan Virtual Box, VM1, VM3, dan VM4 menggunakan sistem operasi Ubuntu sedangkan VM2 menggunakan CentOS. Tiap VM dihubungkan ke bridge br0 pada OVS dengan virtual interface (tap0 - tap3). Komputer yang digunakan memiliki dua physical interface yaitu eth0 dan eth1, eth0 yang befungsi untuk menghubungkan host dengan OVS. Sedangkan eth1 menghubungkan host dan VM ke Internet. 2

8 Gambar 1 Topologi Jaringan pada Penelitian 4. Hasil Eksperimen dan Pembahasan Dalam pengujian, konfigurasi port mirroring yang digunakan adalah sebagai berikut, tap0 merupakan source port dan destination port (port yang dimirror), sedangkan tap3 merupakan output port. Dengan konfigurasi diatas, maka data yang dikirim dan diterima oleh VM1 ( ) pada tap0 akan dimirror ke VM4 ( ) pada tap3. Pengujian port mirroring menggunakan Wireshark bertujuan untuk mengetahui apakah port mirroring telah berjalan atau tidak. Pengujian dilakukan dengan cara mengirim paket dari VM1 ke VM3 ( ), dan melakukan capture pada Wireshark. Gambar 2 menunjukkan port mirroring belum berjalan dengan tidak adanya paket yang terkirim dari VM1 ke VM3 yang terlihat pada Wireshark. Gambar 2 Sebelum Mirorring 3

9 Gambar 3 Sesudah Mirorring Gambar 3 menunjukkan port mirroring telah berjalan dengan adanya paket data yang terkirim dari VM1 ( ) ke VM3 ( ) yang terlihat pada Wireshark. Pengujian berikutnya dilakukan menggunakan Iperf untuk mengukur throughput, jitter, dan loss data adanya konfigurasi port mirroring pada switch. Pengukuran dilakukan selama 180 detik (3 menit) dan 300 detik (5 menit), sebanyak 5 kali. Tiap pengujian dibagi berdasarkan 2 UDP buffer size yaitu 160 KB dan 320 KB. Setelah kedua data didapat, maka proses selanjutnya yaitu mencari rata rata, yang diperoleh dari menjumlahkan semua data tersebut kemudian membaginya dengan jumlah pengujian yang dilakukan. Hasil Pengujian Sebelum Port Mirroring dan Sesudah Port Mirroring Hasil pengujian dibedakan menurut waktu pengujian yang digunakan yaitu 180 detik dan 300 detik. Hasil pengujian selama 180 detik (3 menit), ditunjukan pada Tabel 1 Tabel 1 Hasil Pengujian Sebelum Port Mirroring (180 detik) Percobaa n ke - Transfer data (GB) UDP buffer size 160 KB 320KB Throughput Jitter Loss Transfer Throughput (Mbps) (ms) data(%) data (GB) (Mbps) Jitter (ms) Loss data(%) Rata-rata

10 Hasil yang ditunjukan pada Tabel 1, rata rata transfer data yang didapat pada UDP buffer size 160 KB sebesar 2,03 GB, throughput sebesar 96,6 Mbps, jitter sebesar 0.07 ms dan loss data sebesar 0.57%. Sedangkan pada UDP buffer size 320 KB sebesar 2,05 GB, throughput sebesar 97,7 Mbps, jitter sebesar 0.07 ms dan loss data sebesar 0.01%. Percobaa n ke - Transfer data (GB) Tabel 2 Hasil Pengujian Setelah Port Mirroring (180 detik) UDP buffer size 160 KB 320KB Throughput Loss Jitter data Transfer Throughput (Mbps) (ms) (%) data (GB) (Mbps) Jitter (ms) Rata - rata Loss data (%) Hasil yang ditunjukan pada Tabel 2, rata rata transfer data yang didapat pada UDP buffer size 160 KB sebesar 1,67 GB, throughput sebesar 79,6 Mbps, jitter sebesar 0.09 ms dan loss data sebesar 0.47%. Sedangkan pada UDP buffer size 320 KB sebesar 1,68 GB, throughput sebesar 80,4 Mbps, jitter sebesar 0.33 ms dan loss data sebesar 0.23%. Untuk pengujian selama 300 detik (5 menit), diperoleh hasil seperti yang ditunjukan pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Pengujian Sebelum Port Mirroring (300 detik) Percobaa n ke - Transfer data (GB) UDP buffer size 160 KB 320KB Throughput Jitter Loss data Transfer Throughput (Mbps) (ms) (%) data (GB) (Mbps) Jitter (ms) Rata - rata Loss data (%) Hasil yang ditunjukan pada Tabel 3, rata rata transfer data yang didapat pada UDP buffer size 160 KB sebesar 3,42 GB, throughput sebesar 97,8 Mbps, jitter 5

11 sebesar 0.06 ms dan loss data sebesar 0.31%. Sedangkan pada UDP buffer size 320 KB sebesar 3,41 GB, throughput sebesar 97,9 Mbps, jitter sebesar 0.07 ms dan loss data sebesar 0.02%. Percobaa n ke - Transfer data (GB) Tabel 4 Hasil Pengujian Setelah Port Mirroring (300 detik) UDP buffer size 160 KB 320KB Throughput Jitter Loss data Transfer Throughput (Mbps) (ms) (%) data (GB) (Mbps) Jitter (ms) Rata - rata Loss data (%) Hasil yang ditunjukan pada Tabel 4, rata rata transfer data yang didapat pada UDP buffer size 160 KB sebesar 2,73 GB, throughput sebesar 78,1 Mbps, jitter sebesar 0.09 ms dan loss data sebesar 0.80%. Sedangkan pada UDP buffer size 320 KB sebesar 2,39 GB, throughput sebesar 79,8 Mbps, jitter sebesar 0.09 ms dan loss data sebesar 0.34% Perbandingan Pengukuran Sebelum dan Sesudah Port Mirroring Dari hasil percobaan, maka dapat dibandingkan performa dari Open vswitch sebelum dan sesudah port mirroring. Parameter yang dibandingkan adalah throughput, jitter, dan loss data. Throughput Tabel 5 Perbedaan rata - rata Throughput Sebelum dan Sesudah Port Mirroring (180 detik) UDP buffer size 160 KByte 320 KByte Transfer Data (GB) Throughput (Mbps) Transfer Data (GB) Throughput (Mbps) Sebelum 2,03 96,6 2,05 97,7 Sesudah 1,67 79,6 1,68 80,4 6

12 Gambar 4 Perbedaan rata - rata Throughput Sebelum dan Sesudah Port Mirroring Tabel 5 dan Gambar 4 memperlihatkan perbedaan UDP buffer size 160 KB dan 320 KB throughput setelah port mirroring mengalami penurunan hal itu disebabkan semakin banyaknya paket yang dikirim maka semakin memperlambat transfer data sehingga throughput mengalami penurunan Tabel 6 Perbedaan rata - rata Throughput Sebelum dan Sesudah Port Mirroring (300 detik) UDP buffer size 160 KByte 320 KByte Transfer Data (GB) Throughput (Mbps) Transfer Data (GB) Throughput (Mbps) Sebelum 3,42 97,8 3,41 97,9 Sesudah 2,73 78,1 2,39 79,8 Gambar 5 Perbedaan Rata - rata Throughput Sebelum dan Sesudah Port Mirroring Tabel 6 dan Gambar 5 memperlihatkan dengan UDP buffer size 160 KB dan 320 KB dan dengan waktu 300 detik (3 menit), throughput setelah port mirroring mengalami penurunan hal itu disebabkan semakin lama waktu dan banyaknya 7

13 paket yang dikirim maka semakin memperlambat transfer data sehingga throughput mengalami penurunan. Jitter Tabel 7 Perbedaan rata - rata Jitter Sebelum dan Sesudah Port Mirroring (180 detik) UDP buffer size 160 KByte 320 KByte Jitter(ms) Jitter(ms) Sebelum Sesudah Gambar 6 Perbedaan rata - rata Jitter Sebelum dan Sesudah Port Mirroring Tabel 7 dan Gambar 6 memperlihatkan jitter sebelum port mirroring pada UDP buffer size 160 KB sebesar 0.07 ms dan pada UDP buffer size 320 KB sebesar 0.07 ms setelah port mirroring jitter pada UDP buffer size 160 KB sebesar 0.09 dan pada UDP buffer size 320 KB sebesar 0.33 ms. Jitter yang di dapat sebelum dan sesudah port mirroring tidak lebih dari 150 ms. Tabel 8 Perbedaan rata - rata Jitter Sebelum dan Sesudah Port Mirroring (300 detik) UDP buffer size 160 KByte 320 KByte Jitter (ms) Jitter (ms) Sebelum Sesudah

14 Gambar 7 Perbedaan rata - rata Jitter Sebelum dan Mirorring Tabel 8 dan Gambar 7 memperlihatkan jitter sebelum dan sesudah port mirroring tidak lebih dari 150 ms dan rata-rata satu arah jitter harus ditargetkan kurang dari 30 ms. Loss Data Tabel 9 Perbedaan rata - rata loss data Sebelum dan Sesudah Port Mirroring (180 detik) UDP buffer size 160 KByte 320 KByte Loss data (%) Loss data (%) Sebelum Sesudah Gambar 8 Perbedaan rata rata Loss Data Sebelum dan Sesudah Port Mirroring Tabel 9 dan Gambar 8 memperlihatkan dengan UDP buffer size 160 KB perbedaan sesudah dan sebelum port mirroring hanya 0,05 % sedangkan pada 9

15 UDP buffer size 320 KB perbedaan sebelum dan sesudah port mirroring sebesar 0,22. Tabel 10 Perbedaan Rata - rata loss data Sebelum dan Sesudah Port Mirroring (300 detik) UDP buffer size 160 KByte 320 KByte Loss data (%) Loss data (%) Sebelum Sesudah Gambar 9 Perbedaan rata - rata Loss Data Sebelum dan Sesudah Port Mirroring Tabel 10 dan Gambar 9 memperlihatkan dengan UDP buffer size 160 KB perbedaan sesudah dan sebelum port mirroring hanya 0,49 % sedangkan pada UDP buffer size 320 KB perbedaan sebelum dan sesudah port mirroring sebesar 0,32 %. 5. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelum dan sesudah konfigurasi port mirroring, Throughput sesudah konfigurasi port mirroring pada UDP buffer size 160 KB dan 320 KB lebih kecil dari pada sebelum konfigurasi port mirroring, dan sebelum port mirroring loss data lebih kecil dibandingkan setelah port mirroring namun loss data tidak lebih dari 1% sedangkan Jitter sesudah port mirroring dengan sebelum port mirroring dan jitter tidak lebih dari 150 ms. 10

16 6. Daftar Pustaka [1] VMWare website, (diakses tanggal 28 Januari 2013). [2] NetFlow website, (diakses tanggal 12 Maret 2013). [3] sflow website, (diakses tanggal 12 Maret 2013). [4] M. Appleman, M. De Boer, R. Van Der Pol, Performance Analysis of OpenFlow Hardware, Technical report University Of Amsterdam. [5] B. Pfaff, J. Pettit, K. Amidon, M. Casado, T. Koponen, S, Shenker. Extending Networking into the Virtualization Layer, ACM Workshop on Hot Topic in Network (HotNets). 11

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya (Sugiharto, 2011) menjelaskan tentang sebuah sistem yang berfungsi untuk memonitor traffic dalam jaringan, sehingga administrator dapat mengetahui keadaan

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Dari penelitian sebelumnya, ada beberapa hal yang telah di analisis mengenai monitoring traffic. (Sugiarto, 2011) menjelaskan tentang sebuah sistem network

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian terhadap hasil virtualisasi pada sebuah controller. Melalui virtualisasi, sebuah controller dibagi menjadi beberapa

Lebih terperinci

TestBed Open vswitch Raspberry Pi Pada Skala Kecil

TestBed Open vswitch Raspberry Pi Pada Skala Kecil TestBed Open vswitch Raspberry Pi Pada Skala Kecil Dikla Sasta Wijaksa 1, Rina Mardiati 2, Nanang Ismail 3, Tutun Juhana 4 123 Jurusan Teknik Elektro, State Islamic University of Sunan Gunung Djati Bandung

Lebih terperinci

Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN)

Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN) Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN) Naufal Abyan Faruqi 1, Luthfi Nurwadi 2, Nanang Ismail 3, Dodi Maryanto 4 1,2,3 Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium-Informatika menyediakan fasilitas pendukung untuk kegiatan belajar mahasiswa. Laboratorium-Informatika memiliki beberapa macam perangkat jaringan yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Dibawah ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung proses implementasi, antara lain: Windows Server 2008 Operating System yang

Lebih terperinci

SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER

SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER JURNAL TEKNIK INFORMATIKA, APRIL 2017 85 SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER Muhamad Fahri 1, Andrew Fiade 2, Hendra Bayu Suseno 3 1,2,3 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang diidentifikasi dan dievaluasi permasalahannya dalam lingkup virtualisasi pada asterisk sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang VoIP (voice over internet protokol) adalah teknologi yang mampu melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer informasi real time

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Oktober 2009 Februari 2010 Tempat : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya 3. Laboratorium Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab analisa dan perancangan sistem ini, akan dijelaskan tenteng langkah pembuatan sistem, bahan dan alat yang diperlukan, Cara Kerja sistem, instalasi, tempat dan waktu

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN WIFI BERBASISKAN PROTOKOL OPENFLOW AHMAD FAUZI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN WIFI BERBASISKAN PROTOKOL OPENFLOW AHMAD FAUZI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN WIFI BERBASISKAN PROTOKOL OPENFLOW AHMAD FAUZI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini tingkat pertumbuhan pengguna internet di seluruh dunia cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh semakin murah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL SIMULASI 4.1 Instalasi sistem Dalam melakukan simulasi pada jaringan VRRP ini, dibutuhkan program untuk membangun sebuah jaringan VRRP, pada simulasi ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Saat ini penggunaan server belum dapat dikatakan maksimal karena dalam beberapa layanan hanya mengutamakan salah satu perangkat server namun disisi lain

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan 115 BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang telah diusulkan, maka penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

Lebih terperinci

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan. Metode

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERFORMANSI OPEN VSWITCH UNTUK JARINGAN VIRTUAL UNIVERSITAS TELKOM

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERFORMANSI OPEN VSWITCH UNTUK JARINGAN VIRTUAL UNIVERSITAS TELKOM PERANCANGAN DAN ANALISIS PERFORMANSI OPEN VSWITCH UNTUK JARINGAN VIRTUAL UNIVERSITAS TELKOM DESIGN AND PERFORMANCE ANALYSIS OF OPEN VSWITCH FOR VIRTUAL NETWORK TELKOM UNIVERSITY Muhammad Geo Unggul Putra

Lebih terperinci

Analisis Simulasi Penerapan Algoritma OSPF Menggunakan RouteFlow pada Jaringan Software Defined Network (SDN)

Analisis Simulasi Penerapan Algoritma OSPF Menggunakan RouteFlow pada Jaringan Software Defined Network (SDN) JURNAL INFOTEL Informatika - Telekomunikasi - Elektronika Website Jurnal : http://ejournal.st3telkom.ac.id/index.php/infotel ISSN : 2085-3688; e-issn : 2460-0997 Analisis Simulasi Penerapan Algoritma OSPF

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Proses perancangan dan implementasi Host Stanby Router Protocol dan Gateway Load Balancing Protocol pada layanan VoIP ini akan lebih mudah dikerjakan jika dituangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan

Lebih terperinci

Analisis Performa Jaringan Software Defined Network Berdasarkan Penggunaan Cost Pada Protokol Ruting Open Shortest Path First.

Analisis Performa Jaringan Software Defined Network Berdasarkan Penggunaan Cost Pada Protokol Ruting Open Shortest Path First. Analisis Performa Jaringan Software Defined Network Berdasarkan Penggunaan Cost Pada Protokol Ruting Open Shortest Path First. Khoerul Anam [1], Ronald Adrian [2] Departemen Teknik Elektro dan Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

PENGUJIAN SERVER VOIP VIRTUAL DARI SERANGAN DENIAL OF SERVICE. Oleh: FAKHREZA ULUL ALBAB

PENGUJIAN SERVER VOIP VIRTUAL DARI SERANGAN DENIAL OF SERVICE. Oleh: FAKHREZA ULUL ALBAB PENGUJIAN SERVER VOIP VIRTUAL DARI SERANGAN DENIAL OF SERVICE Oleh: FAKHREZA ULUL ALBAB 41509010090 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2014 PENGUJIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Voice Over Internet Protocol (VoIP) untuk saat ini menjadikan teknologi alternatif dalam berkomunikasi melalui internet, baik berupa audio streaming maupun

Lebih terperinci

Proposal Tugas Akhir

Proposal Tugas Akhir KOMPARASI ALGORITMA PENJADWALAN ROUND-ROBIN & LEAST CONNECTION PADA WEB SERVER LOAD BALANCING LVS METODE DIRECT ROUTING, NAT DAN TUNNELING Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

3. Metode Perancangan

3. Metode Perancangan 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang semakin berkembang saat ini merupakan salah satu kebutuhan yang dibutuhkan oleh semua orang baik secara individu maupun secara berkelompok baik lewat instansi

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan aplikasi perkantoran elektronis dilingkungan instansi pemerintah pusat dan daerah menjadi salah satu syarat terselenggaranya kepemerintahan yang baik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Dari kerangka metodologi yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa terdapat 4 hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu : 1. Analisis Masalah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Email : igede.ekasanjaya@gmail.com

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan suatu masalah penelitain (Nawai dan Hadari, 1992, h.66). Sedangkan penelitan adalah suatu proses untuk mencari

Lebih terperinci

BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN

BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN 3.1 Topologi Jaringan Topologi jaringan yang digunakan untuk pengujian routing protokol RIPng dan OSPFv3 Menggunakan bentuk topologi ring dengan 3 buah router

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Pengujian 3.1.1. Analisis Pengujian Kompatibilitas Docker Pengujian dilakukan untuk menguji keunggulan Docker dalam hal kompatibilitas. Selain itu

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario Pada BAB ini akan dibahas analisis tentang performan jaringan IP pada switch cisco 2950 Untuk aplikasi video call dengan protocol UDP, analisis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan untuk penerapan pendidikan yang berbasis TI (Teknologi Informasi) semakin menjadi tren saat ini. Akan tetapi penerapan pendidikan TI dalam bidang tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan aplikasi berbasis web sangat pesat, seiring dengan perkembangan komputer dan internet. Selain itu, aplikasi berbasis web juga semakin banyak digunakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RIP PADA JARINGAN BERBASIS SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN)

IMPLEMENTASI RIP PADA JARINGAN BERBASIS SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN) ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 217 Page 139 IMPLEMENTASI RIP PADA JARINGAN BERBASIS SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN) IMPLEMENTATION RIP ROUTING ON SOFTWARE DEFINED

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media server adalah sebuah komputer khusus atau server perangkat lunak mulai dari enterprice atau database yang menyediakan Video on Demand ( VOD ). Secara singkatnya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... II HALAMAN PERSEMBAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI...VII DAFTAR TABEL... IX DAFTAR GAMBAR... X DAFTAR SINGKATAN...XII INTISARI... XIV ABSTRACT... XV BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

DESAIN DAN ANALISIS KINERJA VIRTUALISASI SERVER MENGGUNAKAN PROXMOX VIRTUAL ENVIRONTMENT

DESAIN DAN ANALISIS KINERJA VIRTUALISASI SERVER MENGGUNAKAN PROXMOX VIRTUAL ENVIRONTMENT Vol. 5, No.1 Desember 2015 ISSN 2088-2130 DESAIN DAN ANALISIS KINERJA VIRTUALISASI SERVER MENGGUNAKAN PROXMOX VIRTUAL ENVIRONTMENT Budi Harijanto 1), Yuri Ariyanto 2) 1,2 Prodi Manajemen Informatika,Jurusan

Lebih terperinci

TEKNIK VIRTUALISASI ROUTER MENGGUNAKAN METAROUTER MIKROTIK (STUDI KASUS: LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG)

TEKNIK VIRTUALISASI ROUTER MENGGUNAKAN METAROUTER MIKROTIK (STUDI KASUS: LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG) 1 TEKNIK VIRTUALISASI ROUTER MENGGUNAKAN METAROUTER MIKROTIK (STUDI KASUS: LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG) Galang Cahyo Murdoko¹, Eko Subyantoro², Imam Asrowardi³ 1 mahasiswa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan teknologi informasi khususnya jaringan komputer saat ini semakin kompleks pada setiap perusahaan. Sebagian besar perusahaan sangat bergantung kepada jaringan

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1. Kondisi Jaringan UIN SUSKA RIAU UIN Suska memeliki areal yang cukup luas karena memilki banyak gedung sehingga penghubung komunikasi antar gedung tersebut cukup kompleks.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Juni 2015 sampai dngan Desember 2015 yang bertempat di kantor pusat dan kantor cabang PT. Mitra Abadi Chemical

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk

Lebih terperinci

Gambar 3.43 Topologi Subnet 23. Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3. Gambar 3.44 Topologi Subnet 24

Gambar 3.43 Topologi Subnet 23. Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3. Gambar 3.44 Topologi Subnet 24 100 Gambar 3.43 Topologi Subnet 23 Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3 Object Name Minimum(%) Average(%) Maximum(%) Radio 91 Switch 3 0 0.41 0.88 Radio 91 Switch 3 0 0.6 0.94 Gambar

Lebih terperinci

Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web

Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web Jurnal Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Resnu Krestio Lipu NIM : 672008118 Program Studi

Lebih terperinci

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penggunaan mesin virtual (VM) oleh beberapa perusahaan sudah merupakan hal biasa. Baik digunakan untuk penyediaan VPS (Virtual Private Server) [12] maupun cloud computing

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi System 4.1.1. Hardware Berikut ini adalah spesifikasi hardware utama yang di implementasikan dan dibahas pada penelitian ini : Tabel 4.1. Spesifikasi Hardware

Lebih terperinci

SOFTWARE DEFINED NETWORK BAGIAN 3 MININET. Tim Teaching MKP SDN. S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro 2016

SOFTWARE DEFINED NETWORK BAGIAN 3 MININET. Tim Teaching MKP SDN. S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro 2016 SOFTWARE DEFINED NETWORK Tim Teaching MKP SDN BAGIAN 3 MININET S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro 2016 Apa itu mininet? Mininet adalah emulator berbasis CLI yang digunakan untuk membuat sebuah

Lebih terperinci

Implementasi GRE Tunneling Menggunakan Open vswitch Pada Jaringan Kampus

Implementasi GRE Tunneling Menggunakan Open vswitch Pada Jaringan Kampus Implementasi GRE Tunneling Menggunakan Open vswitch Pada Jaringan Kampus Mufid Ridlo Effendi 1, Eki Ahmad Zaki Hamidi 2, Andriansyah Saepulloh 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang yang diidentifikasi dan dievaluasi permasalahanya dalam lingkup virtualisasi pada asterisk sebagai

Lebih terperinci

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ANALISA PERBANDINGAN QOS (QUALITY OF SERVICE) VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) PADA JARINGAN OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) DAN RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA MAKALAH VLAN Dengan Perangkat Jaringan Mikrotik Makalah ini Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer Oleh : LUDY HERDINA YAHMAN (14111023) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Tunneling IP Security dengan Protokol Tunneling Layer 2 Tunneling Protocol

Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Tunneling IP Security dengan Protokol Tunneling Layer 2 Tunneling Protocol Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Tunneling IP Security dengan Protokol Tunneling Layer 2 Tunneling Protocol terhadap Quality of Services Pada Jaringan Virtual Private Network Haza Taufano*,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem yang digunakan sebagai gateway pada layanan VoIP. Server Aplikasi VoIP IP : 192.168.1.1 Client 2 Client 3 Client 1 Switch

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Software Defined Networking Software Defined Networking (SDN) adalah pendekatan model untuk pengaturan jaringan, yang didasari prinsip bahwa alur trafik dari jaringan dirancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Adi Setio Diharso¹, R. Rumani², Tengku Ahmad Riza³ ¹Teknik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Firewall Fortianalyzer Pada bagian ini akan dilakukan implementasi dan pengujian sistem yang sudah dibuat berdasarkan perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alamat IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perangkat jaringan komputer seperti Router dan Switch biasanya sudah memiliki management interface yang memungkinkan seorang operator jaringan untuk mengkonfigurasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin bertambah seiring berjalannya waktu. Waktu atau efisiensi sangat dibutuhkan untuk kelancaran dalam kehidupan sehari-hari terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

Untuk menguji hipotesis awal, perlu dicari tahu parameter untuk mendapatkan

Untuk menguji hipotesis awal, perlu dicari tahu parameter untuk mendapatkan BAB III RANCANGAN EKSPERIMEN 3.1 Skenario Eksperimen Untuk menguji hipotesis awal, perlu dicari tahu parameter untuk mendapatkan kriteria beban kerja ringan dan beban kerja berat. Kemudian untuk melengkapi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi informasi modern ini, teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama dalam bidang teknologi komputer. Kemajuan teknologi yang sangat pesat tersebut mengakibatkan komputer-komputer

Lebih terperinci

Desain Dan Analysis Kinerja Virtualisasi Server Menggunakan Proxmox Virtual Environment

Desain Dan Analysis Kinerja Virtualisasi Server Menggunakan Proxmox Virtual Environment Jurnal Komputer Terapan, Vol 1, No 2, November 2015, 75-84 75 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Desain Dan Analysis Kinerja Virtualisasi Server Menggunakan Proxmox Virtual Environment

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah pengujian IPv4 dan transisi IPv4 ke ipv6 yang masing-masing melalui corenetwork MPLS IPv4. Hasil penelitian didapatkan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di Indonesia maupun di dunia global. Hampir setiap perusahaan menggunakan teknologi informasi yang

Lebih terperinci

Oleh : Nathan Gusti Ryan

Oleh : Nathan Gusti Ryan Buku Panduan Workshop Oracle For Linux MEMBANGUN DATABASE SERVER ORACLE 10g Dengan Oracle Enterprise Linux 5.4 Oleh : Nathan Gusti Ryan We give you Solution with our experience IT Training Software Hardware

Lebih terperinci

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB III PEDOMAN PEDOMAN BAB III PEDOMAN PEDOMAN 3.1. Alur Pembelajaran Pedoman yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu bagi praktikan dan bagi pengajar. Pada dasarnya, pedoman bagi praktikan dan bagi pengajar memiliki konten

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada bab ini, berisikan tentang perancangan IDS Snort dan metode yang digunakan dalam melakukan proses investigasi serangan. Metode yang digunakan adalah model proses

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SOFTWARE BASED ROUTER PADA LINGKUNGAN VIRTUALISASI

IMPLEMENTASI SOFTWARE BASED ROUTER PADA LINGKUNGAN VIRTUALISASI Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer IMPLEMENTASI SOFTWARE BASED ROUTER PADA LINGKUNGAN VIRTUALISASI (The implementation of Software Based Router on Virtualization Environment) Marcel Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Simulasi Jaringan Cloud Computing Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud Computing yang dirancang belum pasti akan diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Perancangan Pada tahap perancangan akan dilakukan perancangan router yang akan digunakan, topology network, konfigurasi ip address, routing protocol, server, client,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. system ini dapat berjalan dengan baik. Berikut merupakan spesifikasi hardware dan. Processor : Intel pentium 4.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. system ini dapat berjalan dengan baik. Berikut merupakan spesifikasi hardware dan. Processor : Intel pentium 4. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk mengimplementasikan Nagios dan MRTG agar Network Monitoring system ini dapat berjalan dengan baik. Berikut merupakan spesifikasi hardware dan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING

ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING () UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING Dimas Yudha Prawira, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

MODUL 11 QoS pada MPLS Network

MODUL 11 QoS pada MPLS Network MODUL 11 QoS pada MPLS Network A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep QoS 2. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara jaringan IP dengan jaringan MPLS. B. DASAR TEORI Multi Protocol

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI

PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI Fauzan Masykur Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Ponorogo Alamat Korespondensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Layanan multimedia streaming saat ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan internet. Dengan tersedianya layanan multimedia streaming kita dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM Saat ini, sebagian besar aplikasi yang digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan bisnis pada berbagai skala membutuhkan puluhan atau bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang, dengan adanya komunikasi yang lancar, maka pertukaran informasi juga akan menjadi lancar. Dalam

Lebih terperinci