BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian terhadap hasil virtualisasi pada sebuah controller. Melalui virtualisasi, sebuah controller dibagi menjadi beberapa instansi controller dan berada dalam perangkat yang sama. Dengan konsep ini, setiap switch hanya berkomunikasi dengan controller yang menjadi master baginya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Pembagian instansi pada controller Penelitian akan dilakukan dengan dua komponen perangkat lunak yaitu Mininet (untuk emulasi jaringan Openflow) dan menggunakan controller Open Network Operating System (ONOS) yang diinstalasi ke dalam sistem operasi Linux Ubuntu Server LTS 64 bit. Controller ONOS yang telah terinstalasi

2 14 dihubungkan dengan skenario topologi/sistem jaringan yang telah diemulasi dengan Mininet. 3.1 Rancangan Penelitian Adapun rancangan yang akan dilakukan untuk dapat melakukan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Perancangan topologi dan emulasi dengan konfigurasi Mininet. 2. Instalasi ONOS pada sistem operasi server. 3. Konfigurasi container dengan Linux Containers (LXC) 4. Konfigurasi ONOS terhadap tiap container yang terbentuk. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan 3 topologi masing-masing menggunakan satu, dua dan tiga instansi controller dalam sebuah controller. Skenario ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.

3 15 Gambar 3.2. Skenario topologi penelitian

4 16 Dari ketiga skenario tersebut, akan diukur nilai throughput dan latency antar host yang didapat. Nilai throughput akan dilihat dan dibandingkan dengan keadaan tanpa pembagian instansi. Dari rencana penelitian ini, akan dilihat efektifitas dan pengaruh dari pembagian fungsi kontrol pada controller. Flowchart dari proses penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3. Flowchart proses penelitian

5 Proses Penelitian Emulasi jaringan dengan Mininet Mininet merupakan perangkan lunak yang dapat membangun emulasi sebuah jaringan Openflow, dimana Mininet mendukung Openflow versi 1.0, namun dapat dirancang untuk dapat menjalankan perangkat lunak switch yang menggunakan versi yang terbaru (Azodolmolky, 2013). Dalam sebuah mesin tunggal baik perangkat keras komputer, virtual maupun melalui media cloud, Mininet dapat membangun sebuah jaringan dengan komponen virtual seperti switch, controller maupun link yang menghubungkan. Jaringan yang dibentuk oleh Mininet menjalankan code yang sesungguhnya, termasuk aplikasi jaringan Unix/Linux yang sesungguhnya termasuk kernel yang sesungguhnya juga. Dengan demikian, jaringan maupun code yang dikembangkan dan diuji pada Mininet untuk controller Openflow, swith maupun host dapat dipindahkan ke sistem yang sesungguhnya dengan perubahan yang minimal, untuk uji coba pada sistem yang sesungguhnya, evaluasi performa, maupun pengembangan dan penelitian (Mininet Overview, 2016). Tampilan awal dari Mininet dapat dilihat pada Gambar 3.4. Apabila tidak dilakukan perintah untuk topologi yang dikembangkan, Mininet akan jalan dengan topologi awal yang terdiri dari sebuah swith (s1), dua buah host (h1 dan h2) dan sebuah controller (c0), dimana controller akan menggunakan alamat sebagai identitasnya. Pada tampilan tersebut akan terlihat juga link yang diemulasi untuk menghubungkan host dan switch dalam jaringan. Gambar 3.4. Tampilan awal Mininet

6 18 Sesuai skenario pada Gambar 3.1, Mininet akan digunakan untuk membangun topologi jaringan. Adapun informasi mengenai parameter perangkat yang akan dilakukan emulasi dalam Mininet dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Tabel informasi perangkat jaringan Nama Jenis Alamat c0 Controller (instansi 1) c1 Controller (instansi 2) c2 Controller (instansi 3) s1 Switch 1 00:00:00:00:00:01 s2 Switch 2 00:00:00:00:00:02 s3 Switch 3 00:00:00:00:00:03 s4 Switch 4 00:00:00:00:00:04 s5 Switch 5 00:00:00:00:00:05 s6 Switch 6 00:00:00:00:00:06 h1 Host h6 Host Konfigurasi Open Network Operating System (ONOS) ONOS merupakan sistem operasi jaringan SDN bersifat open source yang pertama. Fokus untuk ONOS adalah jaringan service provider dan ONOS telah dilengkapi fasilitas untuk mempermudah melakukan kontrol terhadap seluruh perangkat yang mendukung protokol Openflow (The Open Networking Lab, 2014). Spesifikasi perangkat keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan ONOS untuk diinstalasi dalam sebuah virtual machine adalah : - Ubuntu Server LTS 64-bit - 2 GB RAM atau lebih - 2 atau lebih processor Untuk membangun dan menjalankan ONOS diperlukan : - Java 8 SDK - Apache Maven 3.3.9

7 19 - Git - Bash - Apache Karaf Tampilan CLI dari ONOS setelah instalasi berhasil, dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5. Tampilan CLI dari ONOS Konfigurasi Linux Containers (LXC) Linux Containers (LXC) merupakan teknologi virtualisasi ringan. Berbeda dengan virtualisasi penuh seperti Qemu ataupun VMware, container tidak mengemulasikan perangkat keras dan setiap container yang dibentuk berbagi sistem operasi yang sama sebagai host (Ubuntu Documentation, 2015). Hal ini dapat menghemat sumberdaya seperti CPU, memory dan lain-lain. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan pembagian instansi pada controller ONOS dengan melalui konfigurasi pada LXC dengan menggunakan sumberdaya pada sebuah server dengan sistem operasi Ubuntu Server. Setiap container membutuhkan alamat IP agar dapat terdeteksi dan terhubung dalam jaringan. Linux bridges digunakan untuk menghubungkan container yang dibentuk. Pada LXC, bridges yang digunakan dinamai lxcbr0. Setiap container akan menggunakan virtual Ethernet bridge interface (veth) yang akan terhubung melalui bridge. Konfigurasi LXC akan dilakukan dalam penelitian ini untuk melakukan virtualisasi pada sebuah controller, sehingga

8 20 terlihat seperti tiga unit controller, dimana ketiganya terhubung melalui sebuah bridge Konfigurasi Wireshark Wireshark merupakan perangkat lunak open source yang dapat menangkap dan melakukan decode terhadap paket data dalam jaringan. Proses decode menggunakan dissector yang dapat mengidentifikasi dan menampilkan nilai dari paket data dalam jaringan (Chappel, 2013). Untuk instalasi perangkat lunak ini, dilakukan terhadap sistem operasi utama Pengukuran Performa Jaringan Pengukuran performa jaringan dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran throughput dan latency, dimana throughput merupakan jumlah bit yang dapat dikirimkan dalam jaringan pada periode waktu tertentu dan latency merupakan lama waktu yang dibutuhkan sebuah pesan data untuk dikirim dari satu titik awal ke titik akhir. Pengukuran latency diutamakan untuk pengiriman data dari titik awal ke titika akhir, lalu kembali lagi. Proses ini dinamakan round-trip time atau RTT ( Peterson & Davie, 2003). Pada penelitian ini, penulis mengukur throughput dengan menggunakan aplikasi iperf. Iperf merupakan perangkat lunak open source yang dapat melakukan pengukuran parameter jaringan menggunakan komunikasi data bidirectional maupun unidirectional melalui paket Transmission Control Protocol (TCP) maupun User Datagram Protocol (UDP) dalam prosesnya (Duarte & Pujolle, 2013). Untuk pengukuran latency, penulis menggunakan protokol ICMP. 3.2 Integrasi Komponen Penelitian Tampilan hasil dari konfigurasi Mininet dan integrasinya terhadap controller dapat dilihat pada CLI dari Mininet di Gambar 3.6. Dapat dilihat pada skenario pertama seluruh switch terhubung pada sebuah controller yaitu c1. Pada skenario kedua ada 2 controller yaitu c1 dan c2, dan pada skenario ketiga terdapat tiga controller yaitu c1, c2 dan c3. Pada tampilan tersebut terlihat terhubungnya jaringan dengan jumlah controller sesuai skenario penelitian.

9 21 Gambar 3.6. Tampilan Mininet untuk skenario penelitian ONOS dilengkapi dengan GUI untuk melihat tampilan topologi yang dibentuk. Gambar hasil konfigurasi jaringan terhadap tiga skenario penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.7 dan Gambar 3.8. Dapat dilihat pada GUI, setiap pasangan controller dan switch digambarkan dengan warna yang sama. Pada CLI, terlihat pasangan dari switch dengan controller yang menjadi master terhadapnya.

10 22 Gambar 3.7. Tampilan GUI pada ONOS untuk skenario penelitian

11 23 Gambar 3.8. Tampilan CLI pada ONOS terhadap skenario penelitian Pada penelitian ini, penulis menamai container yang dibentuk pada LXC dengan nama instansi-satu, instansi-dua dan instansi-tiga. Untuk veth pada tiap container penulis menamainya veth-satu, veth-dua dan veth-tiga. Hasil konfigurasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.9. Tiap container diberi alamat IP sesuai alamat pada tiap controller.

12 24 Gambar 3.9. Tampilan konfigurasi LXC untuk penelitian

13 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Pada Penelitian Hasil Perhitungan Latency Pengukuran latency dilakukan terhadap host 1 dan host 6 dengan pengiriman paket ICMP. Untuk tiap skenario penelitian, dilakukan tiga kali percobaan, dimana setiap percobaan dilakukan pengiriman paket ICMP sebanyak 20 sequence/urutan. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3. Satuan latency adalah milliseconds (ms). Tabel 4.1. Nilai latency pada penilitian untuk skenario 1 Urutan Skenario 1 Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan

14 Tabel 4.2. Nilai latency pada penilitian untuk skenario 2 Urutan Skenario 2 Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan Tabel 4.3. Nilai latency pada penilitian untuk skenario 3 Urutan Skenario 3 Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan

15 Hasil Perhitungan Throughput Pengukuran throughput dilakukan dengan aplikasi iperf dengan mengirimkan paket TCP antara host 1 dan host 6. Pengiriman iperf dilakukan sebanyak 10 kali. Hasil pengukuran terlihat pada Tabel 4.4, dimana satuan dari throughput dalam Gigabit tiap detik (Gbit/s). Tabel 4.4. Nilai throughput pada tiap skenario penelitian Percobaan Skenario 1 Skenario 2 Skenario

16 Analisis Hasil Penelitian Analisis Hasil Virtualisasi terhadap Container Dilihat dari output CLI pada ONOS, identitas setiap switch yang berada pada emulasi jaringan ketika berkomunikasi dengan controller dalam control network menggunakan alamat IP dari lxcbr0 namun dengan port komunikasi yang berbeda-beda. Nomor port ini diberi secara acak. Untuk analisis, penulis mengunakan instansi 2 pada skenario penelitian 3. Pada gambar tersebut tampak perangkat pada jaringan yang dilihat oleh instansi 2 dari controller. Gambar 4.1. Tampilan perangkat yang dilihat oleh instansi 2 Pada Gambar 4.1 juga dapat dilihat bahwa instansi 2 menjadi controller untuk switch 2 dan 5 (sesuai dengan skenario 3) dimana switch 2 terhubung dengan controller melalui port dan switch 5 melalui port Sebuah controller dalam jaringan Openflow mengirimkan paket broadcast secara periodik untuk mendeteksi topologi jaringan. Dalam hal ini, controller menggunakan Link Layer Discovery Protocol atau LLDP (Hu, 2014). Berdasarkan pengamatan penulis, controller ONOS yang digunakan dalam penelitian menggunakan alamat de:ad:be:ef:ba:11 untuk pengiriman paket LLDP. Pada Gambar 4.2 dapat dilihat controller hanya mengirimkan pakett LLDP ke switch yang dikontrolnya.

17 29 Gambar 4.2. Paket Link Layer Discovery Protocol (LLDP) Untuk melihat alur paket komunikasi controller dan switch, dijalankan paket ICMP antara host 1 dan host 6 (yang melewati switch yang dikontrol controller yang berbeda). Pada gambar 4.3, dapat dilihat bahwa instansi 2 hanya menerima packet-in dan packet-out dari switch yang menjadi bawahannya yaitu switch 2 dan 5.

18 30 Gambar 4.3. Komunikasi packet-in dan packet-out pada instansi 2 Paket packet-in dan packet-out yang diterima oleh instansi 2 berupa pertanyaan dari switch mengenai proses yang perlu dilakukan seputar paket ICMP yang diterima. Pada Gambar 4.3 tersebut juga tampak jenis paket ICMP tersebut, dimana Type 8 adalah echo request dan 0 adalah echo reply. Dari pengiriman paket ICMP tersebut, dapat dilihat bahwa switch 2 dan 5 berkomunikasi dengan instansi ke 2 dari controller, sehingga virtualisasi dan pemisahan kontrol dapat dikatakan telah berhasil Analisis Terhadap Jaringan Data Berdasarkan hasil pengukuran pada Tabel 4.1, Tabel 4.2 dan Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa nilai latency tertinggi terletak pada 2 sequence pertama. Grafik yang menunjukkan hasil pengukuran latency tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.4, Gambar 4.5 dan Gambar 4.6.

19 31 Gambar 4.4. Grafik perhitungan latency pada percobaan 1

20 32 Gambar 4.5. Grafik perhitungan latency pada percobaan 2

21 33 Gambar 4.6. Grafik perhitungan latency pada percobaan 3 Berdasarkan grafik pada Gambar 4.4, Gambar 4.5, dan Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa latency komunikasi pada jaringan data tidak berbeda jauh. Skenario satu digambarkan dengan warna biru, skenario dua warna merah, dan skenario tiga dengan warna hijau. Adapun latency tertinggi terjadi pada awal komunikasi.

22 34 Selain karena delay untuk packet-in dan packet-out yang dijelaskan pada sub bab 4.2.1, paket baru yang terlihat pada Wireshark adalah Address Resoulution Protocol (ARP), dimana host 1 mengirimkan paket broadcast ARP untuk mencari host 6. Dapat dilihat pada Gambar 4.7, yang merupakan daftar paket ARP yang muncul dan ditangkap pada lxcbr0 sejak paket ICMP dijalankan. Gambar 4.7. Paket ARP pada awal komunikasi jaringan data Untuk nilai latency terhadap sequence ICMP setelah proses ARP, pada tiap skenario memiliki nilai dibawah 1 ms. Sepanjang pengetahuan penulis, belum ada standarisasi kelayakan nilai latency pada jaringan LAN. Nilai latency terbaik yang diharapkan tentunya adalah 0 ms. Namun hal tersebut tidak memungkinkan dikarenakan ada faktor sumber datangnya latency, mulai dari delay propagasi sinyal, delay antarmuka jaringan untuk serialisasi, delay pemrosesan jaringan, delay di dalam perangkat dan delay antrian (Kay, 2016). Melihat faktor tersebut dan membandingkan latency pada skenario penelitian mendekati 0 ms, maka penulis melihat trafik cukup baik dan normal. Grafik pengukuran throughput dapat dilihat pada Gambar 4.8. Percobaan pengukuran throughput dilakukan sebanyak 10 kali terhadap ketiga skenario penelitian.

23 35 25 Throughput (Gb/s) Nomor Percobaan Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Gambar 4.8. Grafik pengukuran throughput Pada gambar tersebut dapat dilihat throughput yang diperoleh dari ketiga skenario bervariasi dengan percobaan ketiga skenario setelah dilakukan percobaan sebanyak sepuluh kali dari host 1 ke host 6. Ketika penulis mengirimkan paket TCP untuk mengukur throughput melalui iperf dari host 1 ke host 6, penulis menemukan adanya delay berupa TCP retransmisson dan TCP out of order. Seperti pada Gambar 4.9 dalam skenario 1. TCP retransmission dan TCP out of order terlihat pada komunikasi antara switch dengan controller yang menjadi pusatnya.

24 36 Gambar 4.9. Delay terhadap TCP pada skenario 1 Pada skenario tiga, seluruh instansi controller juga menerima TCP retransmission dan TCP out of order lebih sedikit, dikarenakan fungsi controller telah dibagi sehingga tidak seperti skenario 1 dimana controller melakukan kontrol terhadap seluruh switch. Hal ini dapat dilihat pada Gambar Gambar Delay terhadap TCP pada instansi 3 dalam skenario 3.

25 37 Peringatan retransmission pada Wireshark muncul ketika Wireshark mendeteksi dua paket data dengan urutan/sequence yang sama. Pengirim akan mengirimkan kembali (retransmit) data tersebut ketika dia tidak menerima acknowledgement dari paket yang dikirimkan dalam jangka waktu yang ditentukan. Sementara peringatan out of order mengindikasikan bahwa Wireshark mendeteksi paket yang bergerak melalui jalur yang tidak tepat. Peringatan ini pada umumnya tidak menjadi masalah, kecuali batas waktu penerima untuk menerima paket out of order tersebut telah lewat (Chappel, 2013). Berdasarkan hasil pengamatan penulis, tidak ditemukan indikasi lain dari komunikasi data melalui ONOS dan switch, yang berpengaruh terhadap throughput. Throughput yang diterima pada ketiga skenario berada pada rentang 17.7 s/d 22.1 dimana rata-rata throughput dalam sepuluh kali percobaan untuk skenario 1, skenario 2 dan skenario 3 masing-masing adalah 194.5, dan Berdasarkan data tersebut, penulis melihat throughput tetap stabil dalam keadaan dilakukan virtualisasi.

26 38 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis yang dilakukan pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa : 1. Konsep virtualisasi dapat diterapkan dengan baik pada controller dalam jaringan LAN berbasis Openflow yang diemulasikan, dimana komunikasi switch dalam control network dapat dibagi sesuai dengan jumlah instansi yang dibentuk. Trafik data dari switch pada control network tetap berkomunikasi pada instansi controller yang menjadi pusatnya. 2. Virtualisasi pada jaringan umumnya digunakan untuk optimasi/meningkatkan fungsi manajemen maupun keamanan. Dengan nilai latency dan throughput yang tidak berpengaruh terhadap penambahan jumlah instansi dalam jaringan LAN berbasis Openflow, maka berdasarkan hasil emulasi, konsep virtualisasi tepat untuk diterapkan pada implementasi jaringan tersebut. 5.1 Saran Adapun saran dari penelitian ini yang dapat digunakan untuk penelitian yang akan dating adalah: 1. Dengan virtualisasi controller, switch hanya akan berkordinasi dengan instansi controller yang menjadi pusatnya. Dengan dimungkinkannya pemisahan instansi ini, dapat ditingkatkan kemampuan manajeman jaringan seperti penerapan Quality of Service (QoS) maupun peningkatan keamanan untuk melindungi control network yang terpisah secara logika. Penulis berpendapat perlu diadakan kajian untuk hal tersebut. 2. Penerapan virtualisasi pada jaringan salah satunya adalah untuk mendukung sistem distribusi, dimana sumber daya sebuah sistem dapat diperbantukan

27 39 untuk sistem lain. Dengan virtualisasi controller, dapat mendukung konsep tersebut, dimana sumber daya controller dapat diperbantukan ke jaringan lain khususnya yang berbeda lokasi secara fisik (remote area). Penulis berpendapat perlunya kajian lebih lanjut terhadap hal tersebut.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN)

Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN) Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN) Naufal Abyan Faruqi 1, Luthfi Nurwadi 2, Nanang Ismail 3, Dodi Maryanto 4 1,2,3 Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Software Defined Networking Software Defined Networking (SDN) adalah pendekatan model untuk pengaturan jaringan, yang didasari prinsip bahwa alur trafik dari jaringan dirancang

Lebih terperinci

Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring

Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti

Lebih terperinci

Percobaan : Choirunnisa L.H / D4 LJ IT. Dengan Switch

Percobaan : Choirunnisa L.H / D4 LJ IT. Dengan Switch Percobaan : Dengan Switch Dibuat sebuah topologi jaringan yang dihubungkan dengan switch. Topologi berikut berada dalam satu jaringan yaitu jaringan 192.168.10.0/24. Diatur 3 PC terhubung dengan satu switch,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Oktober 2009 Februari 2010 Tempat : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya 3. Laboratorium Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya (Sugiharto, 2011) menjelaskan tentang sebuah sistem yang berfungsi untuk memonitor traffic dalam jaringan, sehingga administrator dapat mengetahui keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ethernet merupakan sebuah protokol pada layer Data-link yang banyak digunakan. Ethernet pada awalnya dikembangkan pada tahun 1970, oleh para peneliti di Xerox Palo

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

Analisis Performa Jaringan Software Defined Network Berdasarkan Penggunaan Cost Pada Protokol Ruting Open Shortest Path First.

Analisis Performa Jaringan Software Defined Network Berdasarkan Penggunaan Cost Pada Protokol Ruting Open Shortest Path First. Analisis Performa Jaringan Software Defined Network Berdasarkan Penggunaan Cost Pada Protokol Ruting Open Shortest Path First. Khoerul Anam [1], Ronald Adrian [2] Departemen Teknik Elektro dan Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab analisa dan perancangan sistem ini, akan dijelaskan tenteng langkah pembuatan sistem, bahan dan alat yang diperlukan, Cara Kerja sistem, instalasi, tempat dan waktu

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D.

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : 09011181419021 Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisa

Lebih terperinci

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. 8 diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. header 20 bytes lebih besar daripada paket IPv4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep QoS. 2. Mahasiswa mampu menganalisa QoS pada suatu system jaringan II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Beberapa komputer yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perangkat jaringan komputer seperti Router dan Switch biasanya sudah memiliki management interface yang memungkinkan seorang operator jaringan untuk mengkonfigurasi

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada Bab IV ini akan dilakukan analisa terhadap performansi terhadap beban jaringan berupa trafik FTP, dan Aplikasi Sales Informasi System pada jaringan virtual private

Lebih terperinci

SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER

SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER JURNAL TEKNIK INFORMATIKA, APRIL 2017 85 SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER Muhamad Fahri 1, Andrew Fiade 2, Hendra Bayu Suseno 3 1,2,3 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM 31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Dibawah ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung proses implementasi, antara lain: Windows Server 2008 Operating System yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin bertambah seiring berjalannya waktu. Waktu atau efisiensi sangat dibutuhkan untuk kelancaran dalam kehidupan sehari-hari terutama

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER TASK 5 JARINGAN KOMPUTER Disusun oleh : Nama : Ilham Kholfihim M NIM : 09011281419043 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 ANALISIS PERBANDINGAN CAPTURING NETWORK TRAFFIC

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing Border Gateway Protocol Nanda Satria Nugraha Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Semarang,

Lebih terperinci

Simulasi dan Monitoring Protokol Dalam Tes Koneksi

Simulasi dan Monitoring Protokol Dalam Tes Koneksi Simulasi dan Monitoring Protokol Dalam Tes Koneksi Imam Prasetyo imp.masiv@gmail.com http://superman-kartini.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL SIMULASI 4.1 Instalasi sistem Dalam melakukan simulasi pada jaringan VRRP ini, dibutuhkan program untuk membangun sebuah jaringan VRRP, pada simulasi ini menggunakan

Lebih terperinci

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penggunaan mesin virtual (VM) oleh beberapa perusahaan sudah merupakan hal biasa. Baik digunakan untuk penyediaan VPS (Virtual Private Server) [12] maupun cloud computing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Dari penelitian sebelumnya, ada beberapa hal yang telah di analisis mengenai monitoring traffic. (Sugiarto, 2011) menjelaskan tentang sebuah sistem network

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario Pada BAB ini akan dibahas analisis tentang performan jaringan IP pada switch cisco 2950 Untuk aplikasi video call dengan protocol UDP, analisis yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN

BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN 3.1 Topologi Jaringan Topologi jaringan yang digunakan untuk pengujian routing protokol RIPng dan OSPFv3 Menggunakan bentuk topologi ring dengan 3 buah router

Lebih terperinci

- Topologi Jaringan. - Rancangan Agent

- Topologi Jaringan. - Rancangan Agent 6 berbasis lokasi dan printer service tersedia bebas. Pengguna dapat terhubung ke LAN dan ia akan dilayani dengan teknologi mobile agent. Lalu, client dapat mencetak dokumen miliknya melalui mobile agent.

Lebih terperinci

Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001

Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001 Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001 Deris Stiawan 1 Routing Introduction. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin

Lebih terperinci

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN Percobaan VLAN Digunakan 2 switch pada jaringan VLAN. Untuk jaringan 192.168.10.0/24 menggunakan VLAN10 dan 192.168.30.0/24 menggunakan VLAN30. Konfigurasi VLAN Buat VLAN baru, VLAN 10 dan VLAN 30. Lakukan

Lebih terperinci

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM.

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM. MODUL 1 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep wireshark 2. Mahasiswa memahami konsep pengiriman dengan traceroute 3. Mahasiswa memahami proses fragmentasi DASAR TEORI

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : IQBAL SYABANA

KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : IQBAL SYABANA KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : IQBAL SYABANA 41509010084 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Proposal Tugas Akhir

Proposal Tugas Akhir KOMPARASI ALGORITMA PENJADWALAN ROUND-ROBIN & LEAST CONNECTION PADA WEB SERVER LOAD BALANCING LVS METODE DIRECT ROUTING, NAT DAN TUNNELING Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER MODUL 3

JARINGAN KOMPUTER MODUL 3 LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 3 Disusun Oleh : Nama Kelas : Beny Susanto : TI B Nim : 2011081031 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013 MODUL III Konfigurasi

Lebih terperinci

Protokol Jaringan. Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom

Protokol Jaringan. Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom Protokol Jaringan Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom Protokol Protokol jaringan adalah perangkat aturan yang mengatur komunikasi beberapa komputer didalam sebuah jaringan.sedangkan protokol sendiri adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet. DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Virtualisasi adalah suatu konsep yang digunakan untuk pembagian sumber daya, seperti sistem operasi, server, perangkat penyimpanan atau sumber daya jaringan (Maclsaac.

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Virtual Private Network (VPN) merupakan suatu teknologi membangun jaringan private dalam jaringan publik [5]. Teknologi tersebut mampu meningkatkan keamanan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang cepat dari teknologi jaringan telah membuat aplikasi multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game online sudah menjamur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Proses perancangan dan implementasi Host Stanby Router Protocol dan Gateway Load Balancing Protocol pada layanan VoIP ini akan lebih mudah dikerjakan jika dituangkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1 DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Pembahasan yang dianalisis terbagi menjadi 2 yaitu analisis masalah dan analisis

Lebih terperinci

Implementasi K-Shortest Path Routing pada Jaringan Software Defined Network

Implementasi K-Shortest Path Routing pada Jaringan Software Defined Network Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2462-2468 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi K-Shortest Path Routing pada Jaringan Software

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mekanisme Load Sharing Pada Link Aggregation Menggunakan Software Defined Networking

Rancang Bangun Mekanisme Load Sharing Pada Link Aggregation Menggunakan Software Defined Networking Rancang Bangun Mekanisme Load Sharing Pada Link Aggregation Menggunakan Software Defined Networking Samuel 1, Cahyo Eko Samudera 2 Computer Engineering, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia

Lebih terperinci

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Jaringan. Oleh Nama : Riki Andika NIM :

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Jaringan. Oleh Nama : Riki Andika NIM : Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Jaringan Oleh Nama : Riki Andika NIM : 09011181320015 Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya 2016 Simple Network Management Protocol

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Usulan Perancangan Untuk koneksi jaringan data center dari San Jose dan Freemont, penulis mengusulkan membuat suatu jaringan berbasis VPN-MPLS. Dengan perancangan jaringan

Lebih terperinci

Gambar 13.1 Sniffing pada jaringan antara router 1 dan 2

Gambar 13.1 Sniffing pada jaringan antara router 1 dan 2 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu melakukan sniffing dengan wireshark dan tcpdump dan tahu keuntungan dan kelemahan kedua software tersebut 2. Siswa mampu melakukan analisa paket layer transport OSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan Perangkat Keras

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan Perangkat Keras 19 BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem 3.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Pada penelitian yang dilakukan, adapun perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan untuk menunjang implementasi pada sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin majunya teknologi telekomunikasi, routing protocol

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin majunya teknologi telekomunikasi, routing protocol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi telekomunikasi, routing protocol mengambil peranan penting dalam komunikasi modern dalam mengirim data dari komputer pengirim ke komputer

Lebih terperinci

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R 54 B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R I P 3.1 Umum Antarmuka jaringan (network Interface) yang menghubungkan antara perangkat-perangkat komunikasi terus berkembang diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang VoIP (voice over internet protokol) adalah teknologi yang mampu melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer informasi real time

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

Analisis Packets dengan aplikasi Wireshark

Analisis Packets dengan aplikasi Wireshark Nama: Villia Putriany NIM: 09031381419103 Kelas: Sibil 4A Analisis Packets dengan aplikasi Wireshark WIRESHARK adalah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer yang dipakai oleh orang orang yang bekerja

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Dari kerangka metodologi yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa terdapat 4 hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu : 1. Analisis Masalah

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Berikut penelitian-penelitian yang mendasari penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM OPERASI CLOUD MENGGUNAKAN OPENNEBULA SEBAGAI PENYEDIA LAYANAN VoIP

IMPLEMENTASI SISTEM OPERASI CLOUD MENGGUNAKAN OPENNEBULA SEBAGAI PENYEDIA LAYANAN VoIP ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1979 IMPLEMENTASI SISTEM OPERASI CLOUD MENGGUNAKAN OPENNEBULA SEBAGAI PENYEDIA LAYANAN VoIP IMPLEMENTATION CLOUD OPERATING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan aplikasi perkantoran elektronis dilingkungan instansi pemerintah pusat dan daerah menjadi salah satu syarat terselenggaranya kepemerintahan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengiriman data melalui jaringan TCP/IP dapat diibaratkan sebagai mobil-mobil yang ingin melewati sebuah jalan raya. Jika suatu saat, jumlah mobil yang lewat

Lebih terperinci

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA TUGAS JARINGAN KOMPUTER Nama : Yonatan Riyadhi NIM : 09011181419009 Kelas : SK 5A Nama Dosen : Dr. Deris Stiawan M.T JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 CAPTURE DAN

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN SISTEM

Bab III PERANCANGAN SISTEM Bab III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah perencanaan dan implementasi video conference dengan dukungan MCU software. MCU software menggunakan OpenMCU v.1.1.7

Lebih terperinci

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. PEMBUATAN

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci