BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan"

Veronika Santoso
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Data dalam proses penelitian ini didapat peneliti melalui proses observasi dan wawancara mendalam kepada Tim pengelola program Selamat Pagi yang tergabung didalam Yayasan Kampung Halaman. Peneliti tergabung selama kurang lebih setengah tahun dalam pelaksanaan secara keseluruhan dan bahkan terfokus di beberapa hal saja. Dalam konteks penelitian ini peneliti memilih beberapa orang (tim kecil) yang dinilai mampu merepresentasikan konsep yang diangkat dalam visual (poster) Selamat Pagi beberapa orang tersebut adalah Novan selaku koordinator dan konseptor, Bodhi IA selaku desainer, dan Gilang Nuary selaku desainer. Ketiga orang tersebut adalah orang inti yang peneliti nilai terlibat penting dalam proses produksi pesan visual dalam bentuk poster yang mengangkat tema gerakan remaja dalam acara Selamat Pagi. Dalam proses penelitian peneliti yang juga menyebut dirinya berkolaborasi dalam Selamat Pagi menemukan beberapa titik penting baik yang sudah terduga ataupun tidak. Setidaknya peneliti menemukan penguatan wacana mengenai pentingnya konsep dalam penyusunan pesan visual tidak pernah kalah penting dengan susunan-susunan pesan dalam bentuk lain seperti teks. Penelitian ini menggali sistem produksi pesan visual dalam bentuk poster yang muncul disetiap program Selamat Pagi, berawal dari gagasan moto visual speak louder peneliti akhirnya mengkaji proses ini dengan lebih detail. Harapannya adalah membenarkan dugaan awal bahwa segala bentuk produksi pesan akan selalu membutuhkan konsep dan cara kerja yang sistematis 1

2 sehingga wacana yang dibentuk akan efektif dan esensi pesan sebagai produk juga bisa diterapkan secara efektif juga. Kampung Halaman (induk Selamat Pagi) adalah sebuah organisasi nonprofit yang bergerak dibidang remaja. Dalam hal ini peneliti menemukan dalam sistem kerja produksi pesan visualnya pun ternyata terbilang sangat sistematis, hal ini membantah dugaan awal bahwa organisasi non-profit biasanya tidak selalu bekerja secara sistematis. Didalam proses penelitian, peneliti menemukan hal unik, yaitu adanya perubahan bentuk kampanye sosial didalam poster Selamat Pagi. Dugaan awal penulis adalah ingin mengulik sejauh mana paham gerakan remaja masuk didalam poster Selamat Pagi, ternyata menurut sumber yang diwawancara, Selamat Pagi yang telah berjalan hampir ke edisi 14 ini mengalami perjalanan yang panjang didalam konsep visualnya. Di edisi awal memang ditekankan adanya sinergi mengenai kampanye bertema gerakan remaja didalam pesan visual Selamat Pagi, namun seiring dengan berjalannya waktu tema mengenai hal ini telah merasuk secara sendirinya artinya kedua desain utama mengakui di medio episod Selamat Pagi hingga kini brief secara tertulis mengenai tema gerakan remaja sudar tidak pernah terbahas secara formal dikarenakan tema ini telah menjadi kebiasaan. Mengenai hal ini, peneliti justru melihat kedua kedua sisi, dimana satu sisi melihat ini adalah sebuah keberhasilan tim untuk mengenali tujuan bersama diikuti dengan sisi lain yang menurut peneliti tercemin dari hasil wawancara adalah terkikisnya paham gerakan remaja itu sendiri. Terlihat di wawancara dengan desainer bahwa mereka justru tidak begitu memperhatikan apa konsep dari gerakan remaja itu sendiri, hanya saja mereka paham visualisasi apa yang cukup mewakilkan kampanye sosial itu. Kembali ke gagasan umum, bahwa peneliti akhirnya menemukan gambaran proses utuh proses produksi pesan visual didalam Yayasan 2

3 Kampung Halaman mengenai program Selamat Pagi. Peneliti menyadari beberapa literasi mengenai topik ini ternyata hanya akan mampu mengupas secara 70% tentang apa konsep produksi pesan dan apa yang diduga terjadi didalamnya, 30% yang tersisa adalah karakter yang akan selalu ada disetiap organisasi yang membentuk identitas. 30% gambaran proses nyata didapatkan dengan cara peneliti terlibat baik secara observasi, wawancara atau bahkan obrolan yang sifatnya santai. Beberapa temuan peneliti yang dinilai sebagai identitas kerja dari program Selamat Pagi adalah: Tim kerja yang disatukan oleh Yayasan Kampung Halaman menamai dirinya sebagai sebuah organisasi non-profit semi komunitas sehingga beberapa alur kerja dalam proses produksi pesan visual terkesan random tetapi tetap tersistematis. Tim kerja Selamat Pagi juga menyebut dirinya sebagai organisasi semi media dimana mereka mempunyai keinginan untuk berkontribusi mendorong karir para desainer yang terlibat dalam proses produksi pesan. Tim kerja Selamat Pagi membutuhkan kedekatan dalam ranah personal untuk menunjang kerja tim dalam menyusun pesan visual. Tim kerja Selamat Pagi berkomitmen untuk bekerja dengan pendekatan pertemanan (tidak terlalu formal). Dengan keempat temuan tersebut akhirnya peneliti juga berproses bahwa didalam sebuah proses produksi pesan yang digagas oleh tim, ternyata ada beberapa aspek penting seperti kedekatan personal, iklim komunikasi dan bahkan kegiatan diluar kerja yang sangat membantu proses kreatif dalam penciptaan sebuah produk. Hal ini membuat peneliti sepakat dengan JB. 3

4 Wahyudi 1 dalam Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi dan Masduki dalam Menjadi Broadcaster Profesional 2 dimana dijelaskan secara komprehensif, tidak selalu kenyataan di lapangan akan memperlihatkan tahapan yang sama dengan buku. Beberapa acuan yang dipakai memang menjabarkan secara umum proses produksi meliputi pra-produksi, produksi, dan paska produksi. Akan tetapi, beberapa faktor seperti kurangnya sumber daya manusia, atas nama efisiensi, dan masalah pengolahan waktu membuat beberapa hal tidak sama dengan yang tertulis di buku. Beberapa proses bahkan terlewati atau lebih tepatnya sengaja dilewati karena dirasa kurang efisien. Ditambah lagi, bekerja atas dasar sukarela dengan semangat komunitas, membuat mereka mengenyampingkan hal-hal rumit. Misalnya masalah mengenai honor dan upah kerja, laporan atau bahkan langkah-langkah produksi yang sifatnya tentatif (bisa ada bisa tidak) Meski alur yang terbentuk sudah bersifat sedemikian rupa, secara finansial Yayasan Kampung Halaman terdukung oleh ford fundation sehingga jaminan kerja untuk tim sebenarnya sudah dinilai aman. Jadi tidak ada kendala secara finansial yang berarti signifikan. Kondisi ini tentunya didukung oleh sifat organisasi yang anggotanya secara sadar memang mengadopsi bentuk sebagai komunitas,artinya anggapan pengeluaran yang sifatnya personal seperti pulsa, dan bahkan uang rokok sering dianggap sebagai kebutuhan pribadi yang kerap tidak dianggap sebagai bagian dari pengeluaran kerja. Secara garis produksi, peneliti mengadopsi konsep Masduki yang disesuaikan ulang dengan nama yang dikenal oleh Yayasan Kampung Halaman seperti planning, collecting, drawing, editting dan on-air. Kelima aspek ini 1 Penjelasan tentang proses produksi acara dalam: Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi(p. 30), JB. Wahyudi, 1996, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. 2 Pembahasan proses produksi acara dalam: Menjadi Broadcaster Profesional (p ), Masduki, 2004, Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS. 4

5 adalah pisau utama untuk membedah serangkaian proses produksi pesan visual yang ada di program Selamat Pagi. Lima aspek tersebut kemudian dinilai dengan parameter 6M oleh Henry Fayol dimana peneliti akhirnya dapat mengkaji sistem kerja secara komprehensif dan bahkan menemukan hal baru yang disepakati oleh tim kerja sebagai sistem tambahan. Temuan ini berupa evaluasi khusus mengenai hasil poster dan uji keefektivitasan poster. Kedua hal ini dinilai penting dan akan diajukan sebagai agenda untuk memajukan program Selamat Pagi. Dalam konteks ini pun peneliti akhirnya memutuskan untuk terlibat sebagai tim kerja paska penelitian mengenai tema proses produksi pesan visual ini usai. Temuan dua aspek tersebut kemudian dijadikan tambahan SOP untuk mendukung kinerja keseluruhan program Selamat Pagi yang nantinya akan terus berlanjut selama dua bulan sekali. Masih sepakat dengan paparan Masduki bahwa yang ditemukan dilapangan tidak selalu runtut seperti didalam literatur peneliti dan tim kerja menilai pengembangan-pengembangan guna menyempurnakan program Selamat Pagi nantinya akan ditemukan seiring dengan bertambahnya usia program ini sendiri dimana tim akan melakukan adaptasi, adopsi dan peniruan untuk menuju sebuah bentuk yang ideal bagi tim kerja itu sendiri. B. Saran Sebagai peneliti yang sempat terlibat di waktu yang cukup intens, peneliti berpendapat dalam sebuah tim kerja diperlukan keseimbangan antara forma dan ide dimana keduanya akan diramu dengan cara seefektif dan realistis mungkin, hal ini guna menjaga porsi yang sesuai disetiap program yang nantinya akan diangkat oleh tim kerja. Dalam konteks ini, pengembangan secara visual harus mampu memenuhi dua indikator yaitu efektif dan selektif, 5

6 sehingga beberapa temuan kendala seperti memilih ditengah banjirnya jumlah artwork, atau kesalahkaprahan visual dan tema bisa dicegah. Peneliti kembali menduga bahwa risiko ini adalah konsekuensi yang didapat dari tim yang bermutasi menjadi sebuah badan semi komunitas, dimana ada beberapa hal diamini untuk menjadi tidak formal. Artinya, peneliti menduga bentuk organisasi ini justru membuat anggota tim untuk tidak selalu serius dalam menjalankan kinerjanya sehingga beberapa rancangan kerja dinilai tidak selalu efektif dan sesuai. Namun dalam konteks penelitian ini, peneliti merasa kinerja tim sudah cukup baik dan efektif sehingga secara nyata program ini masih berjalan hingga sekarang dan masih rutin dilakukan FGD (focus group discussion) untuk menyempurnakan bentuk program Selamat Pagi. 6

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan sebuah isi konten didalam sebuah media sangat berperan penting untuk membentuk sebuah opini didalam masyarakat. Hal ini dikarenakan konten yang disusun oleh