BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe ini hanya terbatas pada bahasan untuk menggambarkan suatu masalah, keadaan atau peristiwa secara objektif, sistematis dan cermat sebagaimana adanya keadaan yang sebenarnya yang menjadi objek tersebut, sehingga bersifat analisa dalam mengungkapkan fakta mengenai keadaan yang sebenarnya yang menjadi objek penelitian. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan -kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan,serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dalam metode deskriptif peneliti bisa saja membandingkan fenomenafenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komaparatif. 43 Penelitian deskriptif ditujukan untuk Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifiksi masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 43 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998, hal Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, Rosdakarya, Bandung, 1997, hal 25 45

2 46 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Pendekatan kualitatif menurut Bogdan da Taylor (1975:5) adalah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atrau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. 45 Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggali informasi melalui wwancara mendalam (indepth interview) terhadap tim program Kenapa Ya. Data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku orang-orang yang diamati dalam penelitian ini akan dianalisa untuk mendapatkan gambaran mengenai strategi editing program Kenapa Ya di MNC TV dalam meningkatkan rating dan share. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian studi kasus atau penelitian kasus (case study). Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi sosial. Penelitian studi kasus 45 Ibid., hal.25

3 47 berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti,dengan menggunakan metode: wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. 46 Tujuan studi kasus untuk memberikan gambaran secara rinci tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian, dari sifat sifat khas diatas akan dijadikan hal yang bersifat umum. 47 Dalam penelitian ini kasusnya adalah mengenai penjelasan komprehensif tentang berbagai macam aspek editing maupun individu individu yang terlibat didalamnya dalam upaya meningkatkan rating dan share. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut Teknik Pengumpulan Data Primer Untuk Mendapatkan data yang diinginkan dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dengan pihak terkait dan yang bertanggung jawab terhadap pertanyaan pertanyaan program Kenapa Ya di MNC TV. Data yang dikumpulkan adalah mengenai bagaimana strategi editing program Kenapa Ya di MNC TV dan meningkatkan rating dan share. 46 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rosdakarya Bandung, 2006, hal Ibid. hal

4 Teknik Pengumpulan Data Skunder Teknik pengumpulan data skunder dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai literatur, data-data atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.4 Definisi Konsep Dalam memberikan gambaran menyeluruh atas pemakaian istilah-istilah dan konsep dalam penelitian ini, maka berikut adalagh istilah yang dianggap perlu didefinisikan: 1. Strategi editing adalah usaha yang dilakukan seorang editor dalam menciptakan sebuah tampilan gambar yang menarik untuk ditonton oleh pemirsa dirumah baik itu berupa, pemilihan gambar, penggunaan musik, visual efek, maupun transisi. 2. Program adalah acara atau segala sesuatu yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Program Kenapa Ya adalah program edutainment untuk anak-anak, yaitu menggabungkan unsur pendidikan dan hiburan didalamnya. Program Kenapa Ya bergenre feature. Fetaure hampir sama seperti magazine akan tetapi dalam feature, satu pokok permasalahan disoroti dari berbagai aspek dan disajikan lewat berbagai format. Program ini untuk anak-anak yang menjawab berbagai pertanyaanyang diawali dengan kata-kata Kenapa Ya? Di awal program, hostakan selalu mengajukan pertanyaan Kenapa Ya? tentang hal-hal sederhana sesuai topik pelajaran hari ini. Topik yang diangkat seputar berbagai mata pelajaran, seperti: Matematika, IPA, IPS, PPKn, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

5 49 3. Rating dan Share adalah ukuran yang dipakai oleh staisun televisi untuk mengetahui seberapa besar program diterima oleh pemirsa. 3.5 Fokus Penelitian Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian dan dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitianya adalah strategi editing program Kenapa Ya di MNC TV dalam meningkatkan rating dan share, yang meliputi: a. Planning (perencanaan) Peneliti mengacu pada kerangka pemikiran dalam strategi atau manajemen suatu program tayangan. Perencanaan merupakan awal konsep sebelum melakukan sesuatu, guna arahan suatu kinerja, agar berjalan dengan baik dan lancar. Hal seperti inilah yang dilakukan Kenapa Ya dalam merencanakan kinerja mulai dari awal konsep. Dalam menguraikan hasil penelitian, program Kenapa Ya melakukan hal sebagai berikut : Tujuan penyuntingan gambar, tahapan-tahapan perencanaan penyuntingan gambar. 1. Tujuan Penyuntingan Gambar Menurut Andri Febriantoro selaku Produser, penyuntingan gambar program Kenapa Ya memiliki tujuan untuk menghasilkan sebuah tayangan yang baik secara keseluruhan baik dari gambar dan kemasan program itu sendiri sehingga dapat menarik perhatian pemirsa dan pemasang iklan.

6 50 2. Tahapan Tahapan Perencanaan Penyuntingan Gambar Pada periode Maret 2010 yaitu episode 30 sampai dengan 51, kegiatan dalam penyuntingan gambar program Kenapa Ya dilakukan sangat matang dan terencana, tentunya dengan tujuan untuk memperoleh hasil penyuntingan gambar yang memuaskan agar tidak ada tahapan-tahapan dalam proses penyuntingan gambar yang terlewat sedikitpun. Juga agar proses penyuntingan gambar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. b. Organizing (Perencanaan) Suatu program dapat berjalan dengan baik, disebabkan karena terdapat suatu pengorganisasian yang baikpula. Tim produksi, merupakan sebuah organisasi yang kecil, meskidemikian perlu pengaturan yang baik pula demi kelancaran program. Produser dengan pimpinan produksi ada komunikasi yang terjalin, begitu pula dengan edittor. Dipilihnya Tofani Wicaksono dalam program ini dikarenakan, beliau sudah terbiasa dengan program feature yang dituntut untuk dinamis dalam penyajian gambarnya. Dalam program ini, tim program Kenapa Ya terdiri dari satu orang Produser dan satu orang Pimpinan Produksi. Dalam program Kenapa Ya yang berperan dalam penyuntingan gambar ialah semua tim produksi, baik itu pimpinan produksi, kreatif, penulis naskah, editor, akan tetapi semua kontrol sepenuhnya ada ditangan produser. c. Actuating (Penggerakan) Dalam proses penyuntingan gambar program Kenapa Ya editor tidak bekerja sendiri namun ditemani oleh Pimpinan Produksi yang bersangkutan karena segala kebutuhan tentang materi gambar baik dari shooting dilapangan,

7 51 materi dari media lainnya seperti gambar diam (Jpeg), Pimpinan Produksilah yang mengetahui apabila editor membutuhkan gambar-gambar tersebut. Didalam proses penyuntingan gambar program Kenapa Ya harus melalui tahapantahapan yang harus dilalui: 1. Kesusaian gambar dengan narasi a. Apakah harus sesuai antara gambar dan narasi dalam program Kenapa Ya. b. Kesesuaian antara narasi dan gambar untuk menunjukkan gambar yang dibicarakan sesuai dengan pembahasan. 2. Penggunaan shot-shot gambar yang sesuai a. Penentuan dalam pemilihan shot sangat penting karena mempengaruhi tampilan sebuah program untuk ditonton baik untuk kita sendiri maupun orang lain. 3. Kesesuaian penggunaan efek audio visual yang bertujuan untuk menyempurnakan tampilan. a. Menciptakan keharmonisan antara visual dengan audio yang nantinya akan menghasilkan sebuah program yang baik. b. Memberikan penjelasan informasi lebih mendalam dari sebuah gambar. c. Memperindah dalam tampilan gambar. 4. Penggunaan transisi audio video apakah sesuai dengan hal-hal yang mendasar dari penggunaan transisi tersebut.

8 52 a. Memperhalus perpindahan audio yang satu dengan yang lain maupun perpindahan audio dengan keadaan tanpa suara (mute). b. Menunjukkan tujuan yang ingin diambil dari penggunaan transisi c. Mempertahankan isi (content) dari gambar d. Memberi kesan adanya perubahan waktu atau tempat Sementara fungsi editing yang banyak dipakai disini adalah Build, yaitu membangun atau menyusun gambar-gambar dengan berbagai variasi menjadi sebua program yang utuh. Ini tugas yang paling sulit, namun juga bisa memuaskan bila kita dapat berhasil menyusun satu sequence utuh sesuai dengan maksuds atau cerita yang di inginkan. d. Controlling (Pengawasan) Dalam pengawasan penyuntingan gambar program Kenapa Ya, produser sangat memperhatikan dari awal sampai akhir acara, yang gunanya untuk memperkecil kesalahan, baik penempatn gambar yang harus sesuai dengan narasai atau dalam memberi keterangan tentang materi program. Pada saat finishing program, editor, produser, dan pimpinan produksi terlibat karena untuk menghindari kesalahan pada saat editing dan untuk menghasilkan program dengan baik dan menraik perhatian pemirsa. Hasil dari evaluasi menjadi dasar perbaikan untuk diepisode selanjutnya, evaluasi itu tidak hanya dari detil pengambilan gambar atau proses penyuntingan gambar tetapi evaluasi itu menjadi dasar untuk ide-ide pada tema berikutnya. Dalam pengawasan dilihat apakah target rating 0,8 2.5 tercapai tidak.

9 53 Dan ternyata dapat dilihat bahwa rating dan share priode Maret 2010 sudah tercapai (0,8). 3.6 Narasumber Guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan strategi editing program Kenapa Ya di MNC TV, maka peneliti akan menggali informasi melalui wawancara mendalam untuk mendapatkan alasan detail dan jawaban dari orangorang yang terlibat anatara lain mencakup opini, motivasinya, nilai-nilai atau pengalamannya. Format wawancara yang digunakan adalah wawancaea tidak berstruktur, wawancara diajukan kepada orang-orang yang terlibat dalam program Kenapa Ya seperti: 1. Andri Febriantoro (Produser Pelaksana) Yang bertanggung jawab terhadap suatu program yang diembannya, memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan konten serta membuat urutan segmennya. 2. Edward Chandra (Pimpinan Produksi) Sebagai orang yang mengikuti proses editing serta hal-hal yang berkaitan dengan administrasi produksi. 3. Tofani Wicaksono (Editor) Sebagai orang yang menjadi sumber informasi dalam program Kenapa Ya. Karena editor program Kenapa Ya adalah objek dari penelitian ini.

10 Teknik Analisis Data Analisis data, menurut Patton (1980:268), adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola kategori, dari satau uraian dasar. Patton membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantar dimensi-dimensi uraian. Dari rumusan tersebut diatas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. 48 Analisis data adalah proses penyederhanaan data ledalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan di interpretasikan. Data yang diperoleh dari hasil wwancara akan dikumpulkan untuk kemudian jawaban jawaban dari hasil wawancara tersebut dianalisa dan ditarik kesimpulan. Tujuan dari analisis data didalam penelitian adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur. Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan perihal objek penelitian. Untuk menganalisa data yang telah terkumpul melalui hasil wawancara mendalam (indepth interview), maka cara yang digunakan adalah melalui prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, dan peneliti hanya memaparkan data yang diperoleh secara apa adanya. Data kualitatif berupa jawaban partisipan atas pertanyaan-pertanyaan serta catatan-catatan mengenai proses berlangsungnya Focus Group Discussion (FGD) 48 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rosdakarya Bandung, 1998, hal.103

11 55 dianalisis dengan menggunakan triangulasi data dan triangulasi teori untuk lebih menjamin validitas dan reabilitas Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, LKIS, 2007, hal.213

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai Peran Tim Kreatif Rumah Produksi Ekomando Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan deskritif kualitatif. Deskritif adalah memaparkan situasi, peristiwa, tidak mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam 34 3.1 Paradigma penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana pandangan tertentu bagaimana media

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sugiyono menjelaskan bahwa: Paradigma penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

BAB 1V HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN BAB 1V HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Program Kenapa Ya Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian mengenai Strategi dalam editing program Kenapa Ya di MNC TV untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai Peran Production assistant dalam proses produksi program Islam Itu Indah di Trans TV periode 2015 sampai 2016, ini menggunakan penelitian

Lebih terperinci

atau menjalaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 37 rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 38

atau menjalaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 37 rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 38 34 Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau pristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjalaskan hubungan, tidak menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berkaitan dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini, yakni Peran Tayangan Sepakbola Liga Asing Terhadap Motivasi Berprestasi Pemian Sepakbola Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Sifat Penelitian Pada penelitian mengenai peran video editor, tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Produksi Program Berita Lintas Siang (Mei - Juni 2012), penulis. (case study) yang bertujuan deskriptif (menggambarkan).

BAB III METODE PENELITIAN. Produksi Program Berita Lintas Siang (Mei - Juni 2012), penulis. (case study) yang bertujuan deskriptif (menggambarkan). 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai Analisis Peran Video Editor Dalam Pasca Produksi Program Berita Lintas Siang (Mei - Juni 2012), penulis menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses Produksi Film Gie, penulis melakukan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatf. Menurut whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menggunakan metodologi kualitatif dengan paradigma interpretif dan pendekatan konstruktivis, dengan riset studi kasus (case study) dengan tipe penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualilatif yang bertujuan untuk mengembarkan status atau fenomena dalam suatu penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan 0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan peneliti adalah kualitatif dengan pendekaran deskriptif adalah memaparkan situasi, peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Konstruktivisme Paradigma konstruksionis memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan diskriptif hanyalah memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efektivitas Program Acara Democrazy Di Metro TV sebagai Medium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efektivitas Program Acara Democrazy Di Metro TV sebagai Medium 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan dengan pokok permasalahan penelitian ini, yaitu bagaimana Efektivitas Program Acara Democrazy Di Metro TV sebagai Medium Komunikasi Politik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan itu berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan dalam program ini (Planet Remaja) adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah. BAB III RUMUSAN PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data 3.1. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Riset penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sedangkan jenisnya adalah deskriptif kualitatif. Karena kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Pradigma adalah basis kepercayaan utama atau metafisika dari sistem berfikir : basis dari ontologi, epistemologi dan metodelogi. Dalam pandangan filsafat, paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan. BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV. 138 BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini merupakan bab penting bagi skripsi penulis, Setelah melakukan wawancara dan observasi yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengunakan metode penelitian deskriptif. Nazir (2005: 6) menjelaskan bahwa deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. program pelatihan dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. program pelatihan dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian. 80 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pengembangan program pelatihan dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian. Pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan semakin besar. Dengan keterbukaan informasi, seseorang dapat dengan mudah dan cepat mengakses informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dasarnya penelitian adalah kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu dengan metode sistematis dan terarah. Agar peneliti ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data-data berupa kata-kata dan gambar di lapangan dengan cara pengamatan,

BAB III METODE PENELITIAN. data-data berupa kata-kata dan gambar di lapangan dengan cara pengamatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma menurut Guba dapat dinyatakan sebagai serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan yakni adalah kontruksi manusia. Yakni paradigma menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media Massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak,

BAB I PENDAHULUAN. Media Massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Media Massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak, bahkan mungkin kehadiran media massa dapat mempengaruhi cara hidup dan perilaku seseorang (Mutmainah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Manifestasi Ideologi Visualisasi Opening Billboard Bumper (OBB) Program

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Manifestasi Ideologi Visualisasi Opening Billboard Bumper (OBB) Program 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Manifestasi Ideologi Visualisasi Opening Billboard Bumper (OBB) Program Televisi di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah 35 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu yang diolah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menjelaskan semua langkah yang dikerjakan penulis sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan anggapan-anggapan dasar atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus dengan berorientasi pada pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Mengkaji paradigma penelitian komunikasi tidak terlepas dari paradigma penelitian sosial sebagai rumpun ilmunya dan berarti terkait dengan filsafat ilmu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat persaingan antara media massa televisi tidak terelakkan lagi. Sebagai media audio visual, televisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kualitatif suatu strategi yang dipilih penulis untuk mengamati suatu fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil penelitian pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1. Profil Singkat TRANS7 TRANS7 yang pada awalnya bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini 46 BAB III METODE PENELITIAN Adapun teknik penelitian yang akan dilakukan ini kedepannya nantinya ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini memilih lokasi di SMA Negeri 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe dari penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 1 Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 1 Sedangkan 3.1 Paradigma Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Paradigma adalah cara pandang atau kerangka berpikir berdasarkan fakta atau gejala hasil interpretasi. Kuhn mendefinisikan paradigma merujuk pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mandiri (persero) Tbk yang berupa program komunikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mandiri (persero) Tbk yang berupa program komunikasi. 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam permasalahan, studi ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dimana akan mencoba untuk mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, negara kepulauan yang menghubungkan dari Sabang sampai Merauke. Hasil atau produk Indonesia pun sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Sexophone di TRANS TV. Berdasarkan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, mulai dari jenis penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, informan, teknik analisis data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, dengan 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma merupakan suatu pandangan, persepektif umum atau cara untuk memilah-milahkan dunia nyata yang kompleks dan kemudian memberikan arti dan penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menggariskan apa yang seharusnya dipelajari, penyataanpernyataan apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. acara tersebut harus memiliki strategi penyajian yang kreatif dalam

BAB I PENDAHULUAN. acara tersebut harus memiliki strategi penyajian yang kreatif dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap harinya, masyarakat Indonesia dapat melihat berbagai macam program acara yang ditawarkan oleh stasiun-stasiun televisi swasta. Programprogram acara tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan berbahasa seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma pada penelitian ini menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program tayangan Professor Cilik. Praktikan bekerja pada bagian perencanaan pra production, creative production

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi (TV) adalah media yang menyajikan informasi berupa audio dan visual. Bermula pada 1920 televisi mulai di komersilkan. Mulai dari situ TV mulai menjadi media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan 64 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 103 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan alat yang sangat penting dalam mengembangkan pengetahuan, untuk meningkatkan kemajuan, dan untuk memungkinkan manusia berhubungan secara efektif dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif kualitatif, karena peneliti ingin mendapatkan informasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam meneliti status sekelompok manusia. Suatu objek, suatu sistem

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam meneliti status sekelompok manusia. Suatu objek, suatu sistem 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nasir (1988:63) metode deskriptif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Busisingo, Kecamatan Sangkub,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Busisingo, Kecamatan Sangkub, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitan 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Busisingo, Kecamatan Sangkub, Kabupaten Bolaang Mongodow Utara.Alasan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya

Lebih terperinci