SITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN SUKUN
|
|
- Utami Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis), NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN KLUWIH (Artocarpus camansi) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 Pratiwi Widowati dan Haryoto Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta pr.tiwi13@gmail.com Abstrak Tanaman genus Artocarpus secara tradisional telah digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit seperti kanker, sirosis, malaria, hipertensi dan diabetes. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari ekstrak methanol daun sukun, nangka dan kluwih terhadap sel kanker payudara MCF-7. Penyarian ekstrak dilakukan dengan metode maserasi dan pelarut metanol. Uji fitokimia dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis menggunakan fase diam silika GF-254 dan fase gerak etil asetat : n-heksan (2:8). Uji aktivitas antikanker dilakukan dengan MTT assay dengan konsentrasi sampel masing-masing sebesar 500, 250, 125, 62,5 dan 31,25. Pembacaan hasil uji menggunakan ELISA reader. Uji fitokimia menunjukkan adanya kandungan senyawa tanin dan alkaloid pada ketiga ekstrak. Hasil uji sitotoksik menunjukkan ketiga ekstrak memiliki aktivitas sitotoksik dengan potensi yang lemah pada sel kanker payudara MCF-7 dengan urutan potensi sukun > kluwih > nangka dengan nilai IC 50 berturut-turut sebesar 120,85 ; 339,46 dan 530,88. Kata kunci : ekstrak, KLT, sitotoksik, MTT, MCF-7, IC 50 PENDAHULUAN Kanker merupakan penyebab kematian dengan urutan ke-2 di dunia dengan persentase sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular (Kemenkes, 2014). Data IARC (International Agency for Research on Cancer) tahun 2012 menunjukkan kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru tertinggi, yaitu sebesar 43,3% dan persentase kematian sebesar 12,9% (Kemenkes, 2015). Pengobatan kanker payudara dengan kemoterapi merupakan pilihan potensial yang banyak dipilih oleh penderita kanker di Indonesia. Namun, pengobatan kanker menggunakan agen kemoterapi mengakibatkan kegagalan pengobatan karena obat cenderung menimbulkan resistensi terhadap sel kanker itu sendiri (Stærk et al., 2002). Eksplorasi bahan herbal merupakan upaya untuk menemukan agen kemoterapi antikanker yang mempunyai daya sitotoksik tinggi dan mempunyai efek samping yang rendah. Beberapa tanaman yang dapat dikembangkan sebagai agen kemoterapi antikanker adalah tanaman genus Artocarpus (sukun, nangka dan kluwih). Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun sukun (Artocarpus altilis) mengandung sejumlah flavonoid yaitu geranyl dihydrochalcones yang terbukti mempunyai aktivitas sitotoksik pada sejumlah sel kanker seperti pada sel adenocarcinoma (SPC-A-1), sel kanker kolon (SW-480), dan sel kanker hepatocellular (SMMC-7721) (Wang et al., 2007). Penelitian lain menyebutkan bahwa ekstrak metanol kayu nangka (Artocarpus heterophyllus) mempunyai efek sitotoksik terhadap sel B16 melanoma dengan IC 50 sebesar 10,3 dan 12,5 pada senyawa artocarpin dan crudaflavon B (Arung et al., 2010). Tanaman lain yang juga telah diteliti aktivitas sitotoksiknya adalah kluwih. Ekstrak etanol daun kluwih menunjukkan aktivitas sitotoksik pada sel kanker kolon HCT116 dengan IC 50 sebesar 38,18 μg/ml (Tantengco and Jacinto, 2015). Menurut Saravanan et al., (2014) beberapa senyawa dari bahan herbal seperti flavonoid terbukti berpotensi untuk dikembangkan menjadi agen kemoterapi antikanker khususnya pada kanker payudara. Berdasarkan pada penelitianpenelitian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antikanker ekstrak metanol daun sukun THE 5 TH URECOL PROCEEDING 803 ISBN
2 (Artocarpus altilis), nangka (Artocarpus heterophyllus) dan kluwih (Artocarpus camansi) terhadap sel kanker payudara MCF-7 serta mengetahui kandungan senyawa yang terdapat dalam ketiga ekstrak tersebut. Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan untuk pengembangan agen kemoterapi antikanker yang lebih baik. METODE PENELITIAN Preparasi sampel simplisia. Sampel daun sukun, nangka dan kluwih didapatkan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Daun dicuci bersih dan diangin-anginkan sampai air yang menempel pada daun hilang, kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 4-5 hari sampai kering (simplisia). Simplisia diserbuk dan ditimbang hasilnya Ekstraksi simplisia daun. Serbuk simplisia sebanyak 200 gram direndam (maserasi) menggunakan 750 ml metanol selama 24 jam, kemudian disaring dengan vakum Buchner dan didapatkan larutan. Larutan tersebut dievaporasi sampai dihasilkan ekstrak kental. Ampas diremaserasi sebanyak 4x dengan perlakuan yang sama. Hasil evaporasi dipindah ke dalam cawan porselen dan diletakkan di atas waterbath untuk menguapkan sisa pelarut dan mendapatkan ekstrak kental. Uji skrining fitokimia. Optimasi fase gerak dilakukan dengan 5 perbandingan fase gerak (etil asetat : n-heksan) yaitu (5:5), (4:6), (3:7), (2:8) dan (1:9). Masing-masing ekstrak ditotolkan pada plat KLT dan dimasukkan dalam chamber berisi fase gerak yang optimal dan telah dijenuhkan. Elusi dilakukan dengan fase gerak optimal n- heksan : etil asetat (2:8). Plat kemudian disemprot untuk melihat kandungan senyawa secara kualitatif dengan beberapa reagen yaitu reagen dragendorff untuk deteksi alkaloid, FeCl 3 untuk deteksi tanin dan sitroborat untuk deteksi flavonoid (Saifudin, 2014). Uji sitotoksik. Suspensi sel sebanyak 100 µl dimasukkan ke dalam plate 96 dan diinkubasi selama jam dalam inkubator CO 2 5%. Pada akhir inkubasi, media pada masing-masing sumuran dibuang, kemudian ditambahkan 100 µl sampel dalam tiap sumuran dengan variasi kadar 500, 250, 125, 62,5 dan 31,25. Selanjutnya plate 96 diinkubasi dalam inkubator CO 2 5% selama 48 jam pada suhu 37ºC. Pada akhir inkubasi, media pada masing-masing sumuran dibuang kemudian ditambahkan 100 µl MTT 5mg/ ml dalam PBS. Plate 96 diinkubasi lagi selama 2-4 jam dalam inkubator CO 2 5% dengan suhu 37ºC. Sel hidup akan bereaksi dengan MTT (3- (4,5-dimetiltiazol-2il)-2,5-difenil tetrazolium bromida) membentuk formazan yang berwarna ungu. Reaksi pembentukan formazan dihentikan dengan penambahan 100 µl larutan SDS (Sodium Dodecyl Sulphate) 10% dalam HCl 0,01N ke dalam masing-masing sumuran, lalu dibungkus kertas dan disimpan selama semalam pada suhu kamar di tempat yang gelap. Pada akhir masa inkubasi serapan dibaca dengan ELISA reader pada panjang gelombang 594 nm. Persentase sel hidup dihitung melalui data absorbansi sel kemudian dibuat kurva hubungan log konsentrasi versus nilai % sel hidup dan dihitung harga IC 50-nya. Absorbansi yang didapat dari pembacaan dengan ELISA reader digunakan untuk menghitung persentase sel hidup dengan rumus : % sel hidup = (Absorbansi perlakuan Absorbansi kontrol media) (Absorbansi kontrol sel Absorbansi kontrol media) x 100% Selanjutnya dibuat persamaan garis : y = Bx + A, dengan y = % sel hidup dan x = log konsentrasi (dibuat grafik log konsentrasi versus persentase sel hidup dan dihitung regresi liniernya). Untuk memperoleh nilai IC 50 dimasukkan y = 50 pada persamaan regresi linier dan dicari x nya kemudian dihitung antilog dari konsentrasi tersebut (CCRC, 2013). Nilai IC 50 menunjukkan konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian 50% dari populasi. THE 5 TH URECOL PROCEEDING 804 ISBN
3 % sel hidup THE 5 TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ekstraksi simplisia dengan methanol menghasilkan rendemen sebesar 10,39% untuk nangka, 11,85% untuk daun sukun dan 10,60% untuk daun kluwih. Hasil optimasi fase gerak pada uji pendahuluan adalah perbandingan etil asetat : n-heksan (2:8). Fase diam yang digunakan untuk analisis adalah silica GF-254 yang mampu berfluoresensi pada panjang gelombang 254 nm. Uji skrining fitokimia dilakukan untuk senyawa flavonoid, tanin dan alkaloid. Hasil analisis KLT menunjukkan ekstrak metanol daun sukun, nangka dan kluwih mengandung tanin pada deteksi dengan reagen semprot FeCl 3. Hasil positif ditandai dengan adanya bercak berwarna abu-abu pada sinar tampak (Saifudin, 2014). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pradhan et al. (2012) yang menunjukkan adanya senyawa tanin dalam ekstrak metanol daun sukun. Hasil penelitian Moura Burci et al. (2015) menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat nangka mempunyai kandungan tanin, sehingga hasil tersebut sesuai dengan penelitian ini karena senyawa tanin juga dihasilkan pada uji fitokimia ekstrak tetapi pelarut yang digunakan adalah metanol. Hasil deteksi dengan reagen semprot Dragendorff menunjukkan ekstrak metanol daun sukun, nangka dan kluwih positif mengandung alkaloid yang ditunjukkan dengan bercak berwarna kecoklatan pada sinar tampak (Saifudin, 2014). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Khan et al. (2003) yang menghasilkan senyawa alkaloid dalam ekstrak metanol daun nangka. Penelitian yang dilakukan oleh Tehubijuluw and Tenggara (2013) menyatakan bahwa ekstrak metanol daun sukun mengandung alkaloid yang sejalan dengan penelitian ini. Deteksi dengan reagen semprot sitroborat menunjukkan hasil yang negatif terhadap senyawa flavonoid dalam ekstrak metanol daun sukun, nangka dan kluwih. Hasil yang positif ditandai dengan adanya bercak berwarna kuning-kehijauan pada UV 366 nm (Markham, 1988). Hasil penelitian Apsari (2007) menunjukkan adanya senyawa flavonoid dalam ekstrak metanol kulit batang kluwih, sehingga hasilnya berbeda dengan penelitian ini. Hal ini disebabkan karena bagian tanaman yang digunakan berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh (Mohan et al., 2012) menyatakan bahwa senyawa alkaloid mempunyai aktivitas sebagai agen antikanker dengan menghambat enzim topoisomerase yang terlibat dalam replikasi DNA, menginduksi apoptosis dan ekspresi gen p53. Uji sitotoksik dilakukan dengan melarutkan ekstrak dalam DMSO. Kadar akhir DMSO yang digunakan adalah 0,01% v/v. Secara teori penggunaan DMSO pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan kematian sel. Namun, penelitian oleh Jamalzadeh et al. (2016) menyatakan penggunaan DMSO hingga konsentrasi 0,5% v/v tidak mempengaruhi viabilitas sel MCF-7. Pengamatan morfologi sel menunjukkan tidak adanya perbedaan antara kontrol sel MCF-7 dan kontrol perlakuan DMSO. Hasil uji ekstrak metanol daun sukun, nangka dan kluwih memperlihatkan nilai IC 50 sebesar 120,85 ; 530,88 dan 339,46 μg/ml (Tabel 1). Perubahan morfologi sel terjadi karena perlakuan ekstrak. Secara teori hubungan antara persentase sel hidup dan konsentrasi ekstrak merupakan suatu hubungan yang berbanding terbalik. Semakin rendah konsentrasi ekstrak yang diberikan maka semakin tinggi persentase sel hidup (fenomena dose dependent) (Khademvatan et al., 2016; Shiezadeh et al., 2013). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya fenomena dose dependent (Gambar 1) konsentrasi (μg/ml) Gambar 1. Hubungan konsentrasi ekstrak metanol daun sukun, nangka dan kluwih dengan persentase sel hidup MCF-7 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun sukun mempunyai aktivitas sitotoksik yang paling tinggi dibandingkan dengan ekstrak nangka dan kluwih. Berdasarkan kriteria dari United sukun nangka kluwih THE 5 TH URECOL PROCEEDING 805 ISBN
4 States National Cancer Institute, suatu senyawa diklasifikasikan mempunyai efek sitotoksik yang potensial jika nilai IC μg/ml. Melihat hasil perolehan nilai IC 50 pada penelitian ini, dapat dikatakan bahwa tiga ekstrak dari genus Artocarpus ini memiliki Jenis tanaman Sukun Nangka Bagian tanaman Daun aktivitas sitotoksik yang lemah terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan urutan potensi sebagai berikut, ekstrak sukun > kluwih > nangka. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya (Tabel 1). Tabel 1. Data uji sitotoksik pada penelitian terdahulu Pelarut Metanol Jenis sel kanker SPC-A-1 (adenocarsinoma) SW-480 (kolon) SMMC-7721 (hepatocelullar) Kandungan senyawa Geranil dihidrokalkon Kulit kayu Dieter etil T47D Artocarpin Daun Kluwih Daun Etanol IC50 28,14 34,62 49,86 6,19 Pustak a Wang et al., 2007 Arung et al., 2009 Etanol H460 (paru-paru) 7,9 Di, Artocarpin PC-3 (prostat) 8, Metanol A549 (paru-paru) Flavonoid Patel ,26 and Patel, HCT116 (kolon) MCF-7 (payudara) _ 38,18 9,58 Tanten gco and Jacinto, 2015 Melihat data tersebut, penelitian ini mempunyai nilai IC 50 yang jauh berbeda dengan penelitian terdahulu. Hal ini disebabkan karena jenis sel kanker yang digunakan untuk uji sitotoksik berbeda, selain itu bagian tanaman dan pelarut ekstraksi yang digunakan juga berbeda. Kandungan senyawa yang berpotensi menimbulkan aktivitas sitotoksik pada penelitian terdahulu adalah flavonoid dan turunannya. Senyawa tersebut tidak ditemukan pada penelitian ini, sehingga hasil perolehan IC 50-nya berbeda. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dituliskan, maka kesimpulan pada penelitian ini adalah : a. Ekstrak metanol daun sukun, nangka dan kluwih mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan potensi lemah. b. Ekstrak metanol daun sukun, nangka dan kluwih mempunyai nilai IC 50 masing-masing sebesar 120,85 ; 530,88 dan 339,46. c. Golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak metanol daun sukun, nangka dan kluwih adalah alkaloid dan tanin. Saran Berdasarkan kesimpulan, maka dapat disarankan sebagai berikut : a. Perlu dilakukan uji sitotoksik menggunakan tanaman yang masih dalam satu genus Artocarpus. b. Perlu dilakukan uji sitotoksik pada jenis sel kanker yang berbeda menggunakan bagian tanaman lain dari tanaman sukun, nangka dan kluwih. THE 5 TH URECOL PROCEEDING 806 ISBN
5 REFERENSI Apsari K., 2007, Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Kimia Dari Ekstrak n-heksan Kulit Batang Kluwih (Artocarpus altilis Park) Serta Efek Sitotoksiknya Terhadap Sel HeLa, Phytochemistry, 7 (2), Arung E.T., Yoshikawa K., Shimizu K. and Kondo R., 2010, Isoprenoid-substituted Flavonoids from Wood of Artocarpus heterophyllus on B16 Melanoma Cells : Cytotoxicity and Structural Criteria, Fitoterapia, 81 (2), CCRC, 2013, Uji Sitotoksik Metode MTT, Terdapat di: [Diakses pada 15 Mei 2016]. Haidara K., Zamir L., Shi Q. and Batist G., 2005, The flavonoid Casticin has multiple mechanisms of tumor cytotoxicity action, Cancer Letters, Haryoto, 2013, Teknik Uji Hayati Untuk Pengembangan Obat (TUHPO), Fairuz Media, Surakarta. Jamalzadeh L., Ghafoori H., Sariri R., Rabuti H., Nasirzade J., Hasani H. and Aghamaali M.R., 2016, Cytotoxic Effects of Some Common Organic Solvents on MCF-7, RAW and Human Umbilical Vein Endothelial Cells, Avicenna Journal of Medical Biochemistry, In press. Khademvatan S., Eskandari A., Saki J., Foroutan-Rad M., Khademvatan S., Eskandari A., Saki J. and Foroutan-Rad M., 2016, Cytotoxic Activity of Holothuria leucospilota Extract Against Leishmania infantum In Vitro, Advances in Pharmacological Sciences, 2016, 1 6. Khan M.R., Omoloso A.D. and Kihara M., 2003, Antibacterial Activity of Artocarpus heterophyllus, Fitoterapia, 74 (5), Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, 15, Penerbit ITB, Bandung. Mohan K., Jeyachandran R. and Mohan Assistant Professor K., 2012, Alkaloids as Anticancer Agents, Annals of Phytomedicine, 1 (1), Moura Burci L., Bezerra da Silva C., de Oliveira M., Dalarmi L., Maria Warumby Zanin S., Gomes Miguel O., de Fátima Gaspari Dias J. and Dallarmi Miguel M., 2015, Determination of Antioxidant, Radical Scavenging Activity and Total Phenolic Compounds of Artocarpus heterophyllus (Jackfuit) Seeds Extracts, Journal of Medicinal Plants Research, 8 (40), Pradhan C., Mohanty M. and Rout A., 2012, Phytochemical Screening and Comparative Bioefficacy Assessment of Artocarpus altilis Leaf Extracts for Antimicrobial Activity, Frontiers in Life Science, 6 (3 4), Saifudin A., 2014, Senyawa Alam Metabolit Sekunder (Teori, Konsep, dan Teknik Pemurnian), Deepublish, Yogyakarta. Saravanan R., Brindha P. and Ramalingam S., 2014, A Review on the Role of Phytoconstituents in Breast Cancer Cells, International Journal of PharmTech Research, 6 (2), Shiezadeh F., Mousavi S.H., Amiri M.S., Iranshahi M., Tayarani-Najaran Z. and Karimi G., 2013, Cytotoxic and Apoptotic Potential of Rheum turkestanicum Janisch Root Extract on Human Cancer and Normal Cells., Iranian journal of pharmaceutical research : IJPR, 12 (4), Tantengco O.A.G. and Jacinto S.D., 2015, Cytotoxic Activity of Crude Extracts and Fractions from Premna odorata (Blanco), Artocarpus camansi (Blanco) and Gliricidia sepium (Jacq.) Against Selected Human Cancer Cell lines, Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 5 (12), Tehubijuluw H. and Tenggara A., 2013, Screening Of Phytochemicals and Bioactivity Test of The Leaves Breadfruit (Artocarpus altilis), Ind. J. Chem. Res., 1, Wang Y., Xu K., Lin L., Pan Y. and Zheng X., 2007, Geranyl Flavonoids from The Leaves of Artocarpus altilis, Phytochemistry, 68 (9), THE 5 TH URECOL PROCEEDING 808 ISBN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyebab kematian dengan urutan ke-2 di dunia dengan persentase sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular (Kemenkes, 2014). Data Riset Kesehatan
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
6 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Determinasi tanaman uji dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UMS dengan cara mencocokkan tanaman pada kunci-kunci determinasi
Lebih terperinciAKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN TUMBUHAN SALA (Cynometra ramiflora Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI
AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN TUMBUHAN SALA (Cynometra ramiflora Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI Oleh: ITSNA FAJARWATI K100 100 031 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciSATUUJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL AKAR, KULIT BATANG, DAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SKRIPSI
SATUUJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL AKAR, KULIT BATANG, DAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SKRIPSI Oleh: NUR ERVIA RAHMAWATI K100140054 FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciUJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH
UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN KULIT BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI Oleh : NISWATUN NURUL FAUZI K100130178
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juni 2014. Lokasi penelitian dilakukan di berbagai tempat, antara lain: a. Determinasi sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung Lawu. Sedangkan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Biologi dan Kimia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciAKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR EKSTRAK ETANOL BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI
AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR EKSTRAK ETANOL BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI Oleh: YENNIE RIMBAWAN PUJAYANTHI K 100 080 203 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus BURM F.) TERHADAP SEL KANKER HELA
UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus BURM F.) TERHADAP SEL KANKER HELA Nurshalati Tahar 1, Haeria 2, Hamdana 3 Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Lebih terperinciUji Sitotoksik Analisis Statistik HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Sitotoksik Analisis Siklus Sel dengan Flow Cytometry
8 serta doxorubicin 1 µm. Penentuan nilai konsentrasi pada flow cytometry berdasarkan daya penghambatan yang dimungkinkan pada uji sel hidup dan rataan tengah dari range konsentrasi perlakuan. Uji Sitotoksik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kandungan kimia dalam daun ciplukan (Physalis
Lebih terperinciDokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2013 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 Februari 2009
Hal. 1 dari 8 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Herwandhani Putri Edy Meiyanto Tanggal 23 April 2013 PROTOKOL UJI SITOTOKSIK
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. viii. PDF created with pdffactory Pro trial version
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERSEMBAHAN. iv HALAMAN DEKLARASI.... v KATA PENGANTAR.... vi DAFTAR ISI.. viii DAFTAR GAMBAR.. x DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR LAMPIRAN..
Lebih terperinciAKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI
AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI Oleh : DESI NANAWATI K100130051 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciMekanisme Molekuler Sitotoksisitas Ekstrak Daun Jati Belanda Terhadap Sel Kanker
Kode/ Nama Rumpun Ilmu : 404/Analisis Farmasi dan Kimia Medisinal LAPORAN AKHIR PENELITIAN FUNDAMENTAL Mekanisme Molekuler Sitotoksisitas Ekstrak Daun Jati Belanda Terhadap Sel Kanker TIM PENGUSUL Dr.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2015. Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk. dilakukan di daerah
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : -
Hal. 1 dari 8 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf CCRC Staf CCRC Supervisor CCRC Pimpinan CCRC Paraf Nama Sendy Junedi Adam Hermawan Muthi Ikawati Edy Meiyanto Tanggal
Lebih terperinciAKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI NONPOLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI
AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI NONPOLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI Oleh: ADI CHRISTANTO K 100 080 030 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciAktivitas Sitototoksik Fraksi Polar Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Sel T47D
Aktivitas Sitototoksik Fraksi Polar Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Sel T47D Amalia Suci Medisusyanti 1*, Haryoto 2 1 Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2 Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan.
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan. 43 Lampiran 2. Gambar tumbuhan eceng gondok, daun, dan serbuk simplisia Eichhornia crassipes (Mart.) Solms. Gambar tumbuhan eceng gondok segar Daun eceng gondok 44 Lampiran
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian
9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1.1 Materi Penelitian 1.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah autoklaf (Hirayama), autoklaf konvensional,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Jawa Barat. Identifikasi dari sampel
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Determinasi Tanaman. acuan Flora of Java: Spermatophytes only Volume 2 karangan Backer dan Van
22 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Determinasi merupakan suatu langkah untuk mengidentifikasi suatu spesies tanaman berdasarkan kemiripan bentuk morfologi tanaman dengan buku acuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciUJI ANTIKANKER EKSTRAK METANOL JAMUR YANG DIISOLASI DARI TANAH DAERAH WONOGIRI TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SECARA IN VITRO SKRIPSI
UJI ANTIKANKER EKSTRAK METANOL JAMUR YANG DIISOLASI DARI TANAH DAERAH WONOGIRI TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SECARA IN VITRO SKRIPSI Oleh : RATNA LESTARI K100130073 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada awal penelitian dilakukan determinasi tanaman yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas botani dari tanaman yang digunakan. Hasil determinasi menyatakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: set alat destilasi,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: set alat destilasi, tabung maserasi, rotary vaccum evaporator Sibata Olibath B-485, termometer,
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM
Hal. 1 dari 7 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Dyaningtyas Dewi PP Rifki Febriansah Adam Hermawan Edy Meiyanto Tanggal 20
Lebih terperinciANALISIS KLT-BIOAUTOGRAFI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi
ANALISIS KLT-BIOAUTOGRAFI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi Doni Ardiansyah 1, Oom Komala 2, Ike Yulia Wiendarlina 3 1&3 Program Studi
Lebih terperinciPROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI
Halaman 1 dari 7 FARMASI UGM Dokumen nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Aditya Fitriasari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)
Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.) Gambar 1. Tumbuhan gambas (Luffa acutangula L. Roxb.) Gambar 2. Biji Tumbuhan Gambas (Luffa acutangula L. Roxb.) Lampiran 2. Gambar Mikroskopik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Mei hingga September 2011, bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Bengkel Teknologi Peningkatan
Lebih terperinciUJI SITOTOKSISITAS SENYAWA HASIL ISOLASI AKAR PASAK BUMI
UJI SITOTOKSISITAS SENYAWA HASIL ISOLASI AKAR PASAK BUMI (Eurycoma longifolia, Jack) TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN SEL MIELOMA Nina Salamah Disampaikan dalam seminar Nasional PERHIPBA Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR PENELITIAN
BAB IV PROSEDUR PENELITIAN 4.1. Pengumpulan Bahan Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah daun steril Stenochlaena palustris. Bahan penelitian dalam bentuk simplisia, diperoleh dari
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM
Hal. 1 dari 8 Dokumen nomor : 0301301 Tanggal : Mengganti nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK n-heksana DAN EKSTRAK METANOL HERBA PACAR AIR (Impatiens balsamina Linn) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D
Aktivitas Antikanker Ekstrak n-heksana Emma Rahmawat, dkk 47 AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK n-heksana DAN EKSTRAK METANOL HERBA PACAR AIR (Impatiens balsamina Linn) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D THE
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 1 Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) Lampiran 2 Gambar tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) Lampiran 3 Gambar buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. (1965). Hasil determinasi tanaman. Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Determinasi Tanaman Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang
Lebih terperinciOLEH Burhanuddin Taebe Andi Reski Amalia Sartini
Analisis Komponen Kimia dan Uji KLT Bioautografi Fungi Endofit dari Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) OLEH Burhanuddin Taebe Andi Reski Amalia Sartini Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat Penelitian
2 dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah, selain itu daun anggrek merpati juga memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, kandungan flavonoid yang tinggi ini selain bermanfaat sebagai antidiabetes juga
Lebih terperinciEFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG TANJUNG (Mimusopsi cortex) TERHADAP SEL T47D
F02 EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG TANJUNG (Mimusopsi cortex) TERHADAP SEL T47D Vonna Aulianshah, Poppy Anjelisa Z. Hasibuan dan Aminah Dalimunthe Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni untuk mengetahui aktivitas penangkap radikal dari isolat fraksi etil asetat ekstrak etanol herba
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia (L.) Merr).
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia (L.) Merr). Lampiran 2. Gambar Tumbuhan Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dan Umbi Bawang Sabrang (Eleutherinae
Lebih terperinciPROSEDUR TETAP UJI PENGAMATAN PROLIFERASI SEL (DOUBLING TIME)
Halaman 1 dari 5 FARMASI UGM Dokumen nomor : CCRC0201500 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Staf CCRC Staf CCRC Supervisor CCRC Pimpinan CCRC
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA AKTIF DAUN SENGGANI (Melastoma candidum D.Don) TERHADAP Bacillus Licheniformis.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA AKTIF DAUN SENGGANI (Melastoma candidum D.Don) TERHADAP Bacillus Licheniformis Ari Eka Suryaningsih 1), Sri Mulyani 1), Estu Retnaningtyas N 2) 1) Prodi P.Kimia Jurusan PMIPA
Lebih terperinciHASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air
Pemilihan Eluen Terbaik Pelat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang digunakan adalah pelat aluminium jenis silika gel G 60 F 4. Ekstrak pekat ditotolkan pada pelat KLT. Setelah kering, langsung dielusi dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil determinasi tumbuhan dilampirkan pada Lampiran 1) yang diperoleh dari perkebunan
Lebih terperinciKAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH
KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH Dian Pratiwi, Lasmaryna Sirumapea Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang
30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tanaman Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciAKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI n-heksana : KLOROFORM DARI EKSTRAK METANOL KULIT BATANG MANGROVE (Rhizopora mucronata) PADA SEL KANKER MYELOMA
Majalah Obat Tradisional, 15(2), 51 55, 2010 AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI n-heksana : KLOROFORM DARI EKSTRAK METANOL KULIT BATANG MANGROVE (Rhizopora mucronata) PADA SEL KANKER MYELOMA CYTOTOXIC ACTIVITY
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Tepung Kentang Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan kentang. Pembuatan tepung kentang dilakukan dengan tiga cara yaitu tanpa pengukusan,
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Juli 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Perairan Lampung Selatan, analisis aktivitas antioksidan dilakukan di
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Penentuan kadar air berguna untuk mengidentifikasi kandungan air pada sampel sebagai persen bahan keringnya. Selain itu penentuan kadar air berfungsi untuk mengetahui
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)
IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br) Hindra Rahmawati 1*, dan Bustanussalam 2 1Fakultas Farmasi Universitas Pancasila 2 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Lebih terperinciAgustiningsih. Achmad Wildan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang. Mindaningsih Sekolah Menengah Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
Momentum, Vol. 6, No. 2, Oktober 2010 : 36-41 Agustiningsih Achmad Wildan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang Mindaningsih Sekolah Menengah Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang OPTIMASI
Lebih terperinciEKSTRAK ETANOL AKAR DAN DAUN DARI TANAMAN Calotropis gigantea AKTIF MENGHAMBAT PERTUMBUHAN SEL KANKER KOLON WiDr SECARA IN VITRO.
EKSTRAK ETANOL AKAR DAN DAUN DARI TANAMAN Calotropis gigantea AKTIF MENGHAMBAT PERTUMBUHAN SEL KANKER KOLON WiDr SECARA IN VITRO 1 Roihatul Mutiah, 2 Aty Widyawaruyanti, 3 Sukardiman 1 Jurusan Farmasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah masalah kesehatan masyarakat yang terbesar di negara maju maupun berkembang dan menjadi faktor kematian tertinggi. Kanker payudara merupakan salah
Lebih terperinciAKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (IPOMOEA BATATAS L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7
AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (IPOMOEA BATATAS L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.
Lampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor. 60 Lampiran 2. Gambar tumbuhan buni dan daun buni Gambar A. Pohon buni Gambar B.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Dilakukan fraksinasi 800 ml ekstrak dengan 800 ml klorform, dihasilkan:
71 Lampiran 1. Perhitungan Rendemen LAMPIRAN Berat kering Total Volume ekstrak (EB) : 1.200 gram : 8.820 ml Dilakukan fraksinasi 800 ml ekstrak dengan 800 ml klorform, dihasilkan: Volume fraksi kloroform
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laboratorium, mengenai uji potensi antibakteri ekstrak etilasetat dan n-heksan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimental laboratorium, mengenai uji potensi antibakteri ekstrak etilasetat dan n-heksan daun J. curcas terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat 1. Bahan Bahan yang digunakan adalah daun tapak liman (E. scaber) diperoleh dari lapangan Dukuhwaluh, Purwokerto; untuk uji aktivitas anti virus digunakan telur
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn
Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU SAWO (HELIXANTHERE SP) HASIL EKSTRAKSI SOXHLETASI DAN PERKOLASI 1 Mauizatul Hasanah, 2 Febi
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi sponge
Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge 49 Lampiran 2. Gambar sponge Suberites diversicolor Becking & Lim yang segar 50 Lampiran 3. Gambar simplisia dan serbuk sponge Suberites diversicolor Becking & Lim
Lebih terperinciISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
ISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Novitaria 1*, Andi Hairil Alimuddin 1, Lia Destiarti 1 1 Progam Studi Kimia,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Daun gamal diperoleh dari Kebun Percobaan Natar, Lampung Selatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional laboratorik untuk mengetahui kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF pada
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian
9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian 1.1.1. Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cawan petri, tabung reaksi, autoklaf Hirayama,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2010 sampai dengan Mei 2011 di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB),
Lebih terperinciUJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL, FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NONPOLAR DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr
UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL, FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NONPOLAR DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Agustus 2006 sampai Juli 2007, bertempat di Laboratorium Bioteknologi Hasil Perairan Departemen Teknologi
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan 67 Lampiran 2. Bagan kerja penelitian Pucuk labu siam Dicuci Ditiriskan lalu ditimbang Dikeringkan hingga kering Simplisia Diserbuk Serbuk simplisia pucuk labu siam Ditimbang
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Gambar 6. Tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida H.B.&K.) Lampiran 3 Gambar 7. Herba suruhan (peperomiae pellucidae herba) Lampiran 4 Gambar 8. Simplisia herba suruhan (Peperomiae
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
19 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian laboratoris. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental 4.2. Tempat Penelitian 1. Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Biologi
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. identifikasi, sedangkan penelitian eksperimental meliputi uji toksisitas dan
42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu: deskriptif eksploratif dan eksperimental. Penelitian deskriptif eksploratif meliputi isolasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang diperoleh dari perkebunan murbei di Kampung Cibeureum, Cisurupan
Lebih terperinciEfek Sitotoksik dan Pemacuan Apoptosis Fraksi Petroleum Eter ekstrak... (Yeni Listyowati, dkk) 1
Efek Sitotoksik dan Pemacuan Apoptosis Fraksi Petroleum Eter ekstrak... (Yeni Listyowati, dkk) 1 EFEK SITOTOKSIK DAN PEMACUAN APOPTOSIS FRAKSI PETROLEUM ETER EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada
28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada ektrak etanol jamur tiram dan kulit rambutan yang ditunjukkan dengan nilai IC 50 serta untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. identifikasi senyawa aktif yang terkandung dalam spons Clathria (Thalysias) sp,
45 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif eksploratif dan eksperimental. Penelitian deskriptif eksploratif meliputi isolasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji
Lebih terperinciCANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM
Hal. 1 dari 5 Dokumen nomor : 0301501 Tanggal : Mengganti nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf
Lebih terperinciUJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL, FRAKSI POLAR, SEMI POLAR, DAN NON POLAR DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP SEL HeLa
UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL, FRAKSI POLAR, SEMI POLAR, DAN NON POLAR DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP SEL HeLa PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah suatu penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel pada jaringan tubuh secara terus-menerus dan tidak terkendali sehingga dapat mneyebabkan kematian
Lebih terperinciBAB III PERCOBAAN DAN HASIL
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL III.1 Alat dan Bahan Isolasi senyawa metabolit sekunder dari serbuk kulit akar dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut MeOH pada suhu kamar (maserasi). Pemisahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis Roem) yang diperoleh dari daerah Tegalpanjang, Garut dan digunakan
Lebih terperinciUJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN KELADI TIKUS (Typhonium flagelliformel), KEMANGI (Ocimum sanctum L) DAN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP SEL HeLa
UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN KELADI TIKUS (Typhonium flagelliformel), KEMANGI (Ocimum sanctum L) DAN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP SEL HeLa PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan peralatan laboratorium, bahan serta prosedur penelitian yang akan dilakukan. Tiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Flavonoid Dari 100 g serbuk lamtoro diperoleh ekstrak metanol sebanyak 8,76 g. Untuk uji pendahuluan masih menggunakan serbuk lamtoro kering,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan rhodamin
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan rhodamin B pada pemerah pipi (blush on) yang beredar di Surakarta dan untuk mengetahui berapa
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)
IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.) Reny syahruni, Syamsu Nur Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar Jl. Perintis Kemerdekaan Km 13,7 Daya, Makassar
Lebih terperinciANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS.
ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS. Mukhriani, FaridhaYenny Nonci, Sitti Munawarah Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian
9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA dan Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka
Lebih terperinciSTUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU
STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU 2443012090 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA
Lebih terperinci