PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM AKADEMIK ONLINE TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM AKADEMIK ONLINE TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)"

Transkripsi

1 Bisnis dan Budiman, Iptek Vol.9, Pengaruh No. 2, Oktober Pemanfaatan 2016, Sistem Akademik Online ISSN : PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM AKADEMIK ONLINE TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Budiman AMIK HASS Bandung budiman@gmail.com Abstract This study aimed to analyze the effect of Academic Information Systems Online (SIA Online) for student satisfaction in the D3 Program Information Management AMIK HASS Bandung by using models Technology Acceptance Model. The use of TAM model based on the fact that so far TAM is a concept that is considered good in explaining user behavior toward new information technology systems. The populations in this study were students D3 AMIK HASS Information Management Bandung. The sample made with proportional sampling is proportional sampling method based on sub-populations. Sampling using proportional sampling technique for the study population was spread covers college campus 1 and 2. Data were analyzed by SEM (Structural Equation Modeling) with AMOS software (Analysis of Moment Structure). Results of this study proved the hypothesis received only 8 of the total 10 hypotheses proposed. Only the following relationships are shown to have a positive effect: a) Self Efficacy (SE) with Perceived Usefulness (PU), b) Self Efficacy (SE) with Perceived Ease of Use (PEOU, c) Self Efficacy (SE) with Perceived Enjoyment ( PE), d) Perceived Enjoyment (PE) with Behavioral Intention to Use (BITU), e) Perceived Usefulness (PU) with Attitude Toward Using (ATU). f) Perceived Usefulness (PU) with Behavioral Intention to Use (BITU), g) Perceived Ease of Use (PEOU) with Attitude Toward Using (ATU), h) Behavioral Intention to Use (BITU) with Actual Use (AU). It is proved that the use of SIA Online can not be fully explained by the Technology Acceptance Model. Keywords: self efficacy, perceived enjoyment, perceived usefulness, perceived ease of use, attitude, behavioral intention to use, actual use. 110

2 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan Sistem Akademik Online (SIA Online) terhadap kepuasan mahasiswa pada Program D3 Manajemen Informatika AMIK HASS Bandung dengan menggunakan model Technology Acceptance Model. Penggunaan model TAM didasarkan pada kenyataan bahwa sejauh ini TAM merupakan sebuah konsep yang dianggap paling baik dalam menjelaskan perilaku user terhadap sistem teknologi informasi baru. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa D3 Manajemen Informatika AMIK HASS Bandung. Penentuan sampel dilakukan dengan proportional sampling yaitu metode pengambilan sampel secara proporsional berdasarkan sub populasi. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik proportionalsampling dilakukan karena populasi dalam penelitian ini menyebar meliputi kampus 1 dan kampus 2.Analisis data dilakukan dengan SEM (Structural Equation Modelling) dengan software AMOS (Analysis of Moment Structure). Hasil penelitian ini membuktikan hanya 8 hipotesis diterima dari total 10 hipotesis yang diajukan. Hanya pada hubungan berikut yang terbukti mempunyai pengaruh positif: a) Self Efficacy (SE) dengan Perceived Usefulnes (PU), b) Self Efficacy (SE) dengan Perceived Ease of Use (PEOU, c) Self Efficacy (SE) dengan Perceived Enjoyment (PE), d) Perceived Enjoyment (PE) dengan Behavioral Intention to Use (BITU), e) Perceived Usefulness (PU) dengan Attitude Toward Using (ATU). f) Perceived Usefulness (PU) dengan Behavioral Intention to Use (BITU), g) Perceived Ease of Use (PEOU) dengan Attitude Toward Using (ATU), h) Behavioral Intention to Use (BITU) dengan Actual Use (AU). Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan SIA Online tidak sepenuhnya dapat dijelaskan oleh Technology Acceptance Model. Kata kunci: self efficacy, perceived enjoyment, perceived usefulness, perceived ease of use, attitude, behavioral intention to use, actual use. PENDAHULUAN Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, seperti yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spiritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan. Saat ini Teknologi Informasi telah menjalankan fungsinya dengan sangat baik sehingga tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini tidak terlepas dari fungsi Teknologi Informasi itu sendiri yang mempermudah kita 111

3 dalam menjalankan aktivitas. Teknologi Informasi menggunakan seperangkat komputer untuk melakukan pengolahan data sehingga menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu untuk digunakan demi kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan juga pemerintahan. (Sidharta & Sidh, 2014; Suzanto & Sidharta, 2015; Yusup et al., 2015; Suzanto, 2015) Suatu sistem informasi yang dibangun dengan memanfaatkan teknologi informasi merupakan suatu hal positif bagi layanan pendidikan. Sistem Informasi Akademik Online adalah sebuah sistem informasi berbasis web yang dibangun dengan tujuan untuk pengorganisasian data dan informasi akademik di AMIK HASS Bandung secara online. Adapun pengorganisasian data dan informasi yang dimaksud meliputi: pengelolaan Kartu Rencana Studi (KRS), pengorganisasian nilai mahasiswa (KHS), informasi jadwal kuliah pengelolaan sistem registrasi mahasiswa, informasi penjadwalan perkuliahan. Sistem Informasi Akademik Online dapat diakses secara online melalui jaringan internet dengan alamat: Dari uraian latar belakang maka perumusan penelitian ini adalah bagaimana pengaruh Self Efficacy terhadap Perceived Usefulnes, Perceived Ease of Use dan Perceived Enjoyment; bagaimana pengaruh Perceived Enjoyment terhadap Behavioral Intention to Use, Attitude Toward Using dan Behavioral Intention to Use; bagaimana pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Attitude Toward Using dan Perceived Usefulness; bagaimana pengaruh Attitude Toward Using terhadap Behavioral Intention to Use; bagaimana pengaruh Behavioral Intention to Use terhadap Actual Use. Sedangkan tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengaruh Self Efficacy terhadap Perceived Usefulnes, Perceived Ease of Use dan Perceived Enjoyment; seberapa besar pengaruh Perceived Enjoyment terhadap Behavioral Intention to Use, Attitude Toward Using dan Behavioral Intention to Use; seberapa besar pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Attitude Toward Using dan Perceived Usefulness; seberapa besar pengaruh Attitude Toward Using terhadap Behavioral Intention to Use; seberapa besar pengaruh Behavioral Intention to Use terhadap Actual Use. Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sebenarnya, maka peneliti memberi pembatasan masalah. Penelitian ini hanya dilakukan kepada Mahasiswa D3 Manajemen Informatika AMIK HASS Bandung. Dalam tesis ini menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dengan teknik analisis multivariat yang dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang pengaruh pemanfaatan SIA Online terhadap kepuasan mahasiswa dengan 112

4 menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi mahasiswa, khususnya untuk meningkatkan pemanfaatan SIA Online, sehingga dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa. KAJIAN LITERATUR Pemanfaatan Teknologi Informasi Theory of Reasoned Action dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) yang mendasarkan pada psikologi sosial. Menurut Theory of Reasoned Action, kinerja individu dari perilaku yang telah ditetapkan akan ditentukan oleh maksud dari tindakan yang akan dilakukan dengan tujuan perilaku secara bersama-sama ditentukan oleh sikap individu dan norma-norma subjektif. Tujuan dari perilaku menurut Fishbein dan Ajzen (1975) merupakan kekuatan seseorang untuk melakukan tindakan yang ditentukan.tujuan perilaku tersebut didefinisikan sebagai perasaan positif atau negatif mengenai suatu tindakan.norma subjektif diartikan sebagai persepsi seseorang bahwa kebanyakan orang adalah penting baginya untuk memperkirakan perlu tidaknya melakukan suatu tindakan. Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Davis (1989) dengan bersandar pada Theory of Reasoned Action (TRA). TAM berfokus pada sikap terhadap pemakai teknologi informasi, dimana pemakai mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi.sasaran dari TAM adalah untuk menyediakan sebuah penjelasan dari faktor-faktor penentu penerimaan komputer yang umum.tam kurang umum dibandingkan dengan TRA.TAM didesain hanya untuk perilaku penggunaan komputer, namun karena menggabungkan berbagai temuan yang diakumulasi dari riset-riset dalam beberapa dekade, maka TAM sesuai sebagai modelling penerimaan komputer. Tujuan inti dari TAM adalah untuk menyediakan sebuah gambaran yang mendasari pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap kepercayaan (belief) internal, sikap dan tujuan.tam diformulasikan dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang mendasar seperti yang disarankan oleh riset-riset sebelumnya yang menyalurkan faktor kognitif dan afektif dari penerimaan komputer dan menggunakan TRA sebagai dasar teoritis untuk model hubungan teoritis diantara variabel-variabel tersebut. TRA digunakan sebagai dasar teoritis untuk menentukan hubungan sebab akibat antara dua kunci belief, yaitu (1) perasaan kegunaan, dan (2) perasaan kemudahan dari penggunaan terhadap sikap user dan tujuan perilaku adopsi komputer sesungguhnya. Kedua kunci belief tersebut relevan untuk perilaku penerimaan komputer (Kurniawan, 2008). 113

5 Gambar 1. Hubungan Antar Komponen Dalam TAM Sumber: Davis (1986) Seperti terlihat pada gambar TAM memiliki lima buah konstruksi, antara lain : 1. Perceived Ease of Use (PEOU) Persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa suatu teknologi dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. 2. Perceived Usefulness (PU) Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. 3. Attitude Toward Using (ATU) Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan teknologi yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaan atau aktivitasnya. 4. Behavioral Intention to Use (BITU) Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi.tingkat penggunaan teknologi pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya motivasi untuk tetap menggunakan serta keinginan untuk memotivasi. 5. Actual Use (AU) Actual Use adalah kondisi nyata penggunaan sistem. Hal ini terlihat dari kepuasan seseorang dalam menggunakan teknologi dimana mereka akan meyakini bahwa teknologi tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka. Jika diterapkan dalam waktu yang lama maka dapat dilihat pula dari frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi tersebut. Self Efficacy Menurut Bandura (1997) Self Efficacy adalah kepercayaan individu pada kemampuannya untuk berhasil melakukan tugas tertentu. Individu dengan Self Efficacy yang rendah mungkin menghindari hal-hal yang melibatkan banyak tugas, khususnya untuk tugas-tugas yang menantang, sedangkan individu dengan 114

6 Self Efficacy yang tinggi mempunyai keinginan yang besar dalam memotivasi dirinya untuk mengerjakan tugas-tugas yang dianggap menantang. Bandura (1997) mengemukan, bahwa keyakinan Self Efficacy juga mempengaruhi pemilihan tugas, usaha, ketekunan, ketahanan, dan prestasi. Perceived Enjoyment (Persepsi Kesenangan) Persepsi kesenangan menurut Davis et al., (1992) adalah motivasi intrinsik seseorang untuk menerima dan menggunakan teknologi atau dengan kata lain pribadi orang tersebut senang dengan aktivitas menggunakan teknologi. Dalam penelitian ini, persepsi kesenangan adalah sejauh mana seseorang memandang aktivitas menggunakan SIA Online menyenangkan secara pribadi dalam dirinya. Orang yang secara intrinsik merasa senang dengan SIA Online tidak melihat penggunaan SIA Online sebagai usaha yang serius dan melaksanakan tugastugasnya dengan lebih cepat, serta berniat untuk menggunakan SIA Online secara berkesinambungan. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan persepsi kesenangan berpengaruh langsung signifikan terhadap niat menggunakan teknologi (Santoso, 2012; Teo & Noyes. 2011; Suki & Suki, 2011). Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; Self Efficacy H1a H1b Perceived Usefullness H3d Perceived Ease of Use H3a H3c H3b Attitude Toward Using H4a Behavioral Intention to Use H5a Actual Use H1c Perceived Enjoyment H2a Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis Sumber: dikembangkan untuk penelitian Hipotesa Penelitian H1a : Self Efficacy mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived Usefulnes dalam pemanfaatan SIA Online. H1b : Self Efficacy mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived Ease of Use dalam pemanfaatan SIA Online. H1c: Self Efficacy mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived Enjoyment dalam pemanfaatan SIA Online. 115

7 H2a : Persepsi kesenangan pengguna (Perceived Enjoyment) berpengaruh positif terhadap Behavioral Intention to Use dalam pemanfaatan SIA Online. H3a : Perceived Usefulness mempunyai hubungan yang positif dengan Attitude Toward Using dalam penerimaan SIA Online. H3b : Perceived Usefulness mempunyai hubungan yang positif dengan Behavioral Intentionto Use dalam penerimaan SIA Online. H3c : Perceived Ease of Use mempunyai hubungan yang positif dengan Attitude Toward Using dalam penerimaan SIA Online. H3d : Perceived Ease of Use mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived Usefulness dalam penerimaan SIA Online. H4a : Attitude Toward Using mempunyai hubungan yang positif dengan Behavioral Intention to Use dalam penerimaan SIA Online. H5a : Behavioral Intention to Use mempunyai hubungan yang positif dengan Actual Use dalam penerimaan SIA Online. METODELOGI PENELITIAN Metodelogi penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Metodelogi penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada metodelogi penelitian yang telah dibuat. Menurut Sugiyono (2007) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah sampel secara menyeluruh ditetapkan berdasarkan persamaan Slovin dengan tingkat alpha 5% di peroleh sampel sebanyak 202 responden. Jumlah sampel per kampus ditetapkan berdasarkan proporsi populasi dari masing-masing kampus, untuk populasi kampus 1 adalah sebesar (99/410) x 100% = 24,15% jadi sampel dari Kampus 1 adalah sebanyak 24,15% x 202 = 48,77561 ditetapkan sampel 49 responden. Sedangkan, untuk populasi kampus 2 adalah sebesar (311/410) x 100% = 75,85% jadi sampel dari Kampus 2 adalah sebanyak 75,85% x 202 = 153,2244 ditetapkan sampel sebanyak 153 responden.menurut Singgih (2012) jumlah sampel sebanyak 200 data pada umumnya dapat diterima sebagai sampel yang representatif pada analisis SEM. Structural Equation Model (SEM) Persamaan pemodelan struktural (Structural Equation Modelling atau SEM) merupakan teknik statistik untuk menguji dan mengestimasi hubungan kausal menggunakan kombinasi data statistik dan asumsi kausal kualitatif.model (SEM) memungkinkan pemodelan kedua konfirmatori dan eksplorasi, yang menandakan kecocokan untuk kedua pengujian teori dan pengembangan teori. Pemodelan konfirmasi biasanya dimulai dengan suatu hipotesis yang akan direpresentasikan dalam model kausal. Konsep yang digunakan dalam model kemudian harus 116

8 dioperasionalkan untuk memungkinkan pengujian hubungan antara konsepkonsep dalam model.kemudian model ini diuji terhadap data pengukuran yang diperoleh untuk menentukan seberapa baik model tersebut sesuai data.asumsi kausal yang tertanam di dalam model sering memiliki implikasi difalsifikasi yang dapat diuji terhadap data (Wijanto, 2008). Berikut adalah variabel-variabel yang terdapat di dalam SEM : a. Variabel Laten Dalam SEM variabel kunci yang menjadi perhatian adalah variabel laten atau konstruk laten. Variabel laten hanya dapat diamati secara tidak langsung dan tidak sempurna melalui efeknya pada variabel teramati. SEM mempunyai 2 (dua) jenis variabel laten yaitu eksogen dan endogen. Kedua variabel ini dibedakan bedasarkan atas keikutsertaan sebagai variabel terikat pada persamaan-persamaan dalam model.variabel eksogen selalu muncul sebagai variabel bebas pada semua persamaan yang ada dalam model.sedangkan variabel endogen merupakan variabel terikat pada satu persamaan atau lebih di dalam model, meskipun semua persamaan sisanya variabel tersebut ada variabel bebas. b. Variabel Teramati Variabel teramati atau variabel terukur adalah variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris dan sering disebut indikator. Variabel teramati merupakan efek atau ukuran dari variabel laten. Pada metode survey dengan menggunakan kuesioner, setiap pertanyaan pada kuesioner mewakili sebuah variabel teramati dan variabel ini berkaitan atau merupakan efek dari variabel laten eksogen. HASIL DAN PEMBAHASAN Persamaan Model Struktural Analisis selanjutnya setelah analisis konfirmatori adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara Full Model yang digunakan untuk menguji model dan kekuatan hubungan dari tiap variabel yang dikembangkan dalam penelitian ini. Seperti halnya dalam confirmatory factor analysis, pengujian pada Structural Equation Model juga dilakukan dengan dua macam pengujian, yaitu uji kesesuaian model serta uji signifikansi kausalitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 3 sebagai berikut: 117

9 Gambar 3. Hasil Pengujian Structural Equation Model Gambar 3 menunjukkan hasil full analisis model yang menggambarkan hubungan antar variabel. Sebagai contoh adalah hubungan antara Perceived Usefulness (PU) dengan Self Efficacy (SE). Hubungan antara Perceived Usefulness (PU) dengan Self Efficacy (SE) adalah positif sebesar 0,623 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi Self Efficacy (SE) maka semakin tinggi Perceived Usefulness (PU). Berdasarkan gambar di atas diperoleh persamaan struktural sebagai berikut: PU = 0,623*SE + 0,126*PEOU, Errorvar = 0,52, R² = 0.48 PE = 0,436*SE, Errorvar = 0,81, R² = 0,19 PEOU = 0,465*SE, Errorvar = 0,78, R² = 0,22 ATU = 0,189*PU + 0,383*PEOU, Errorvar = 0,76, R² = 0,24 BITU = 0,219*PE + 0,293*PU + 0,147*ATU, Errorvar = 0,77, R² = 0,23 AU = 0,356*BITU, Errorvar = 0,87, R² = 0,13 118

10 Goodness of Fit Pengujian Model Penelitian Untuk mengetahui apakah model memenuhi goodnees of fit indeks dilakukan uji kelayakan full model dengan hasil yang ditampilkan pada Tabel 1 di bawah ini. Pengujian tersebut dilakukan untuk melihat apakah model yang dikembangkan dalam penelitian ini tergolong sebagai model yang baik. Hasil evaluasi model dikatakan baik jika hasil analisis memenuhi persyaratan yang terdapat pada cut off value. Tabel 1. Goodness of Fit Pengujian Model Penelitian Indikator Fit Hasil Cut off Penelitia Value n Evaluasi Model Absolute Fit Probabilitas p > ,000 Tidak Signifikan Normed Chi-Square (X 2 < 2 Over Fitting /df) 2 < X 2 1,898 /df <5 Good Fit RMSEA < 0.10 < 0.05 < ,066 Good Fit Very Good Fit Outstanding Fit GFI > ,767 Good Fit AGFI > ,738 Good Fit Comparative Fit NFI 0.9 0,792 Good Fit NNFI or Tucker Lewis Index (TLI) 0.9 0,881 Good Fit CFI 0.9 0,889 Good Fit RFI 0.9 0,778 Good Fit Parsimonious Fit PNFI 0-1 0,681 Lebih besar lebih baik PGFI 0-1 0,718 Lebih besar lebih baik Tabel 1 menunjukkan hasil uji goodness of fit model. Pada kolom kedua menunjukkan nilai cut off value sedangkan pada kolom ketiga menunjukkan hasil analisis. Hasil analisis tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai cut off value untuk menyimpulkan apakah model memenuhi goodness of fit model. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai RMSEA 0,066 menunjukkan bahwa model Good Fit, sedangkan berdasarkan indikator lainnya model cukup fit. Pengujian Hipotesis Pengujian yang selanjutnya dilakukan adalah pengujian regression weights (uji kekuatan hubungan). Pengujian ini dilakukan untuk melihat kekuatan hubungan 119

11 dari tiap variabel yang diajukan dalam penelitian ini.hasil pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Regression Weights Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Dependent Independent Estimate S.E. C.R. P Label PEOU <--- SE,386,068 5,673 *** PU <--- SE,548,079 6,974 *** PU <--- PEOU,133,073 1,824,068 PE <--- SE,365,069 5,254 *** ATU <--- PEOU,378,082 4,604 *** ATU <--- PU,177,074 2,393,017 BITU <--- PE,217,074 2,923,003 BITU <--- PU,276,075 3,682 *** BITU <--- ATU,148,077 1,927,054 AU <--- BITU,406,086 4,744 *** x13 <--- PU 1,000 x14 <--- PU 1,139,086 13,239 *** x15 <--- PU,955,071 13,471 *** x16 <--- PU,877,068 12,925 *** x17 <--- PU,959,073 13,196 *** x18 <--- PU 1,051,075 14,083 *** x12 <--- PE 1,000 x11 <--- PE,686,087 7,875 *** x10 <--- PE 1,006,087 11,594 *** x9 <--- PE,959,081 11,798 *** x8 <--- PE 1,022,084 12,123 *** x7 <--- SE 1,000 x6 <--- SE 1,131,111 10,205 *** x5 <--- SE 1,226,122 10,055 *** x4 <--- SE,927,123 7,539 *** x3 <--- SE 1,108,107 10,377 *** x2 <--- SE,829,100 8,321 *** x1 <--- SE,989,100 9,869 *** x24 <--- PEOU 1,000 x23 <--- PEOU,983,081 12,206 *** x22 <--- PEOU 1,055,085 12,433 *** x21 <--- PEOU,903,072 12,580 *** x20 <--- PEOU 1,036,082 12,571 *** x19 <--- PEOU 1,007,086 11,662 *** x33 <--- ATU 1,000 x32 <--- ATU,973,085 11,437 *** x31 <--- ATU,905,081 11,126 *** 120

12 Dependent Independent Estimate S.E. C.R. P Label x30 <--- ATU,961,078 12,374 *** x29 <--- BITU 1,000 x28 <--- BITU,991,082 12,023 *** x27 <--- BITU 1,148,088 13,098 *** x26 <--- BITU 1,137,084 13,610 *** x25 <--- BITU 1,113,081 13,723 *** x34 <--- AU 1,000 x35 <--- AU,902,068 13,226 *** x36 <--- AU 1,039,066 15,854 *** x37 <--- AU,967,063 15,448 *** x38 <--- AU,997,061 16,326 *** x39 <--- AU,986,063 15,630 *** Sumber data: hasil analisis data primer Tabel diatas menunjukkan hasil uji hipotesis, pada kolom dependent menunjukkan variabel tergantung, variabel independent menunjukkan variabel bebas, nilai estimate menunjukkan koefisien regresi dan nilai CR serta nilai P menunjukkan nilai kritis penerimaan dan penolakan hipotesis. Apabila nilai CR kurang dari 2 dan nilai P lebih besar dari 0.05 atau 0,01 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan secara statistik. Sebagai contoh pada hubungan yang terjadi antara variabel Self Efficacy (SE) denganperceivedeaseofuse (PEOU) memiliki nilai CR = 5,673 (> 1,96) dengan probabilitas 0,000 < 0,05. Hal ini berarti variabel SelfEfficacy (SE) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel PerceivedEaseofUse (PEOU). Hipotesis 1 H1a : SelfEfficacy (SE) mempunyai hubungan yang positif dengan PerceivedUsefulness (PU). H1b : SelfEfficacy (SE) mempunyai hubungan yang positif dengan PerceivedEnjoyment (PE). H1c : SelfEfficacy (SE) mempunyai hubungan yang positif dengan PerceivedEaseofUse (PEOU). Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis 1 Pengaruh t hitung df t tabel P Keterangan Kesimpulan SE ---> PU 6,974 0,000 H1a diterima Signifikan SE ---> PE 5, ,96 0,000 H1b diterima Signifikan SE ---> PEOU 5,673 0,000 H1c diterima Signifikan Sumber data: hasil analisis data primer Berdasarkan tabel di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai t hitung SelfEfficacy (SE) terhadapperceivedusefulness (PU) adalah 6,974. Karena nilai t hitung (6,974) lebih besar dari t tabel (1,96) dan 121

13 Probabilitas (P) dibawah (0,05), maka H1a diterima, artinya SelfEfficacy (SE) mempunyai hubungan yang positif dengan PerceivedUsefulnes (PU). Dari hasil ini disimpulkan bahwa semakin tinggi penilaian mahasiswa AMIK HASS terhadap kemampuan dirinya dalam mengorganisasi dan memutuskan tindakan yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan, maka semakin tinggi persepsi mereka terhadap manfaat yang akan diterima dari pemanfaatan SIA Online. 2. Nilai t hitung SelfEfficacy (SE) terhadapperceivedenjoyment (PE) adalah 5,254. Karena nilai t hitung (5,254) lebih besar dari t tabel (1,96) dan Probabilitas (P) dibawah (0,05), maka H1b diterima, artinya SelfEfficacy (SE) mempunyai hubungan yang positif dengan PerceivedEnjoyment (PE). Dari hasil ini disimpulkan bahwa semakin tinggi penilaian mahasiswa AMIK HASS terhadap kemampuan dirinya dalam mengorganisasi dan memutuskan tindakan yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan, maka semakin tinggi persepsi kesenangan seorang mahasiswa AMIK HASS memandang aktivitas menggunakan SIA Online yang menyenangkan secara pribadi dalam dirinya. 3. Nilai t hitung SelfEfficacy (SE) terhadapperceived Ease of Use (PEOU) adalah 5,673. Karena nilai t hitung (5,673) lebih besar dari t tabel (1,96) dan Probabilitas (P) dibawah (0,05), maka H1c diterima, artinya SelfEfficacy (SE) mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived Ease of Use (PEOU). Dari hasil ini disimpulkan bahwa semakin tinggi penilaian mahasiswa AMIK HASS terhadap kemampuan dirinya dalam mengorganisasi dan memutuskan tindakan yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan, maka semakin tinggi persepsi kemudahan dalam menggunakan SIA Online. Hipotesis 2 H2a : Perceived Usefulness (PU) mempunyai hubungan yang positif dengan Attitude Toward Using (ATU). H2b : Perceived Usefulness (PU) mempunyai hubungan yang positif dengan BehavioralIntentiontoUse (BITU). Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis 2 Pengaruh t hitung df t tabel P Keterangan Kesimpulan PU ---> ATU 2,393 0,017 H2a diterima Signifikan 692 1,96 PU ---> BITU 3,682 0,000 H2b diterima Signifikan Sumber data: hasil analisis data primer Berdasarkan tabel di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai t hitung Perceived Usefulness (PU) terhadap Attitude Toward Using (ATU) adalah 2,393. Karena nilai t hitung (2,393) lebih besar dari t tabel 122

14 (1,96) dan Probabilitas (P) di bawah (0,05), maka H2a diterima, artinya Perceived Usefulness (PU) mempunyai hubungan yang positif dengan Attitude Toward Using (ATU). Dengan demikian disimpulkan bahwa peningkatan dan penurunan persepsi mengenai pemanfaatan SIA Online yang digunakan berdampak pada sikap mahasiswa AMIK HASS terhadap SIA Online. Hasil ini mendukung hasil penelitian Davis (1989) yang menyatakan bahwa PerceivedUsefulness (PU) mempengaruhi AttitudeTowardUsing (ATU). 2. Nilai t hitung Perceived Usefulness (PU) terhadap BehavioralIntentiontoUse (BITU) adalah 3,682. Karena nilai t hitung (3,682) lebih besar dari t tabel (1,96) dan Probabilitas (P) dibawah (0,05), maka H2b diterima, artinya Perceived Usefulness (PU) mempunyai hubungan yang positif dengan BehavioralIntentiontoUse (BITU). Dari hasil ini disimpulkan bahwa semakin tinggi persepsi terhadap kegunaan SIA Online, maka semakin tinggi juga perilaku mahasiswa AMIK HASS dalam menggunakan SIA Online. Hipotesis 3 H3a : Perceived Ease of Use (PEOU)mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived Usefulness (PU). H3b : Perceived Ease of Use (PEOU) mempunyai hubungan yang positif dengan Attitude Toward Using (ATU). Pengaruh t hitung Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis 3 df t tabel PEOU ---> PU 1, ,96 PEOU ---> 2 4,604 ATU Sumber data: hasil analisis data primer P Keterangan Kesimpulan 0,06 8 0,00 0 H3a ditolak H3b diterima Tidak Signifikan Signifikan Berdasarkan tabel di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai t hitung Perceived Ease of Use (PEOU)terhadap Perceived usefulness (PU) adalah 1,824. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel (1,824) dan Probabilitas (P) di atas (0,05), maka H3a ditolak, artinya Perceived Ease of Use (PEOU)tidakmempunyai hubungan yang positif dengan Perceived usefulness (PU). Dari hasil ini disimpulkan bahwa peningkatan dan penurunan persepsi mengenai kemudahan menggunakan SIA Online tidak berdampak pada persepsi kemudahan dalam menggunakan SIA Online. 2. Nilai t hitung Perceived Ease of Use (PEOU)terhadap Attitude Toward Using (ATU) adalah 4,604. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel (1,96), maka H3b diterima dan Probabilitas (P) di bawah (0,05), artinya 123

15 Perceived Ease of Use (PEOU)mempunyai hubungan yang positif dengan Attitude Toward Using (ATU). Dari hasil ini disimpulkan bahwa semakin tinggi persepsi mengenai kemudahan menggunakan SIA Online, maka semakin tinggi sikap mahasiswa AMIK HASS dalam menggunakan SIA Online. Hipotesis 4 H4 : Attitude Toward Using (ATU) mempunyai hubungan yang positif dengan BehavioralIntentiontoUse (BITU). Tabel 6. Hasil Pengujian Hipotesis 4 Pengaruh t hitung df t tabel P Keterangan Kesimpulan ATU ---> BITU 1, ,96 0,054 H4 ditolak Tidak Signifikan Sumber data: hasil analisis data primer Berdasarkan tabel di atas, Nilai t hitung Attitude Toward Using (ATU) terhadap dengan BehavioralIntentiontoUse (BITU) adalah 1,927. Karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (1,96), maka H4 ditolak dan Probabilitas (P) di atas (0,05), artinya Attitude Toward Using (ATU) tidak mempunyai hubungan yang positif dengan BehavioralIntentiontoUse (BITU). Hal ini menunjukkan bahwa sikap mahasiswa terhadap SIA Online tidak berdampak pada perilaku mahasiswa untuk tetap menggunakan SIA Online. Hipotesis 5 H5 : BehavioralIntentiontoUse (BITU) mempunyai hubungan yang positif dengan Actual Use (AU). Tabel 7. Hasil Pengujian Hipotesis 5 Pengaruh t hitung df t tabel P Keterangan Kesimpulan BITU ---> AU 4, ,96 0,010 H5 diterima Signifikan Sumber data: hasil analisis data primer Berdasarkan tabel di atas, Nilai t hitung BehavioralIntentiontoUse (BITU) terhadap dengan Actual Use (AU) adalah 4,744. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel (1,96) dan Probabilitas (P) dibawah (0,05), maka H5 diterima, artinya BehavioralIntentiontoUse (BITU) mempunyai hubungan yang positif dengan Actual Use (AU). Dari hasil ini disimpulkan bahwa semakin tinggi perilku mahasiswa dalam menggunakan SIA Online, maka semakin tinggi kondisi nyata penggunaan sistem. Hal ini terlihat dari kepuasan seseorang dalam menggunakan teknologi dimana mereka akan meyakini bahwa teknologi tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka. 124

16 Hipotesis 6 Budiman, Pengaruh Pemanfaatan Sistem Akademik Online H6 : Perceived Enjoyment (PE) mempunyai hubungan yang positif dengan BehavioralIntentiontoUse (BITU). Tabel 8. Hasil Pengujian Hipotesis 6 Pengaruh t hitung df t tabel P Keterangan Kesimpulan PE ---> BITU 2, ,96 0,003 H6 diterima Signifikan Sumber data: hasil analisis data primer Berdasarkan tabel di atas, Nilai t hitung Perceived Enjoyment (PE) terhadap BehavioralIntentiontoUse (BITU) adalah 2,923. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel (1,96) dan Probabilitas (P) dibawah (0,05), maka H6 diterima, artinya Perceived Enjoyment (PE) mempunyai hubungan yang positif denganbehavioral Intention to Use (BITU). Dari hasil ini disimpulkan bahwa semakin tinggi persepsi kesenangan menggunakan SIA Online, maka semakin tinggi perilaku untuk tetap menggunakan SIA Online. Berdasarkan pengujian hipotesis model penelitian akhir terlihat pada gambar dibawah ini. Self Efficacy H1a diterima H1b H1c diterima Perceived Usefullnes s Perceived Ease of Use H3d ditolak Perceived Enjoyment H3a diterima Attitude Toward Using H3c diterima H2a diterima H3b diterima H4a ditolak Behavioral Intention to Use H5a diterima Actual Use Gambar 2. Model Penelitian Akhir KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penerimaan (acceptance) SIA Online dengan menggunakan TAM (Technology Acceptance Model) pada mahasiswa Program D3 Manajemen Informatika AMIK HASS Bandung. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model TAM pada SIA Online. Variabel penelitian meliputi Self Efficacy (SE), Perceived Enjoyment (PE), Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU), Behavioral Intention to Use (BITU), Attitude Toward Using (ATU) dan Actual Use (AU). Berdasarkan analisis dan hasil penelitian, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: 125

17 1. Self Efficacy (SE) mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived Usefulnes (PU). Hal ini mengindikasikan tinggi rendahnya kemampuan mahasiswa untuk mengambil tindakan berdampak pada persepsi manfaat dalam menggunakan SIA Online. 2. Self Efficacy (SE) mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived Ease of Use (PEOU). Hal ini mengindikasikan tinggi rendahnya kemampuan mahasiswa untuk mengambil tindakan berdampak pada persepsi kemudahan dalam pemanfaatan SIA Online. 3. Self Efficacy (SE) mempunyai hubungan yang positif dengan PerceivedEnjoyment (PE). Hal ini mengindikasikan tinggi rendahnya kemampuan mahasiswa untuk mengambil tindakan berdampak pada persepsi kesenangan dalam pemanfaatan SIA Online. 4. Perceived Enjoyment (PE) mempunyai hubungan yang positif dengan Behavioral Intention to Use (BITU). Hal ini mengindikasikan tinggi rendahnya persepsi kesenangan berdampak pada perilaku mahasiswa dalam pemanfaatan SIA Online. 5. Perceived Usefulness (PU) mempunyai hubungan yang positif dengan Attitude Toward Using (ATU). Hal ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya persepsi kemanfaatan sistem berdampak pada sikap mahasiswa dalam menggunakan SIA Online. 6. Perceived Usefulness (PU) mempunyai hubungan yang positif dengan Behavioral Intentionto Use (BITU). Hal ini mengindikasikan tinggi rendahnya persepsi kemanfaatan sistem berdampak pada perilaku mahasiswa dalam pemanfaatan SIA Online. 7. Perceived Ease of Use (PEOU)mempunyai hubungan yang positif dengan Attitude Toward Using (ATU). Hal ini mengindikasikan tinggi rendahnya persepsi kemudahan sistem berdampak pada sikap mahasiswa dalam pemanfaatan SIA Online. 8. Perceived Ease of Use (PEOU) tidakmempunyai hubungan yang positif dengan Perceived usefulness (PU). Hal ini mengindikasikan bahwa persepsi kemudahan sistem tidak berdampak pada persepsi kemanfaatan dari SIA Online. 9. Attitude Toward Using (ATU) tidak mempunyai hubungan yang positif dengan Behavioral Intentionto Use (BITU). Hal ini mengindikasikan bahwa sikap mahasiswa tidak berdampak pada perilaku mahasiswa dalam pemanfaatan SIA Online. 10. Behavioral Intention to Use (BITU) mempunyai hubungan yang positif dengan Actual Use (AU). Hal ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya perilaku mahasiswa berdampak pada kondisi nyata penggunaan SIA Online. 126

18 Saran 1. Faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam pemanfaatan SIA Online adalah Self Efficacy, Perceived Enjoyment, Perceived Usefulness dan Actual Use. Oleh karena perancangan strategis SIA Online AMIK HASS Bandung harus mempertimbangkan faktor-faktor tersebut untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa. 2. Penelitian ini hanya berskala organisasional, tidak berskala industri sehingga diperlukan kehati-hatian dalam melakukan generalisasi hasil penelitian. Seandainya memungkinkan dilakukan dalam skala industrial, penelitian lain diharapkan mempertimbangkan untuk melakukan penelitian dalam skala yang lebih luas. REFERENSI Ajzen, I. (1985). From intentions to actions: A theory of planned behavior. In J. Kuhl & J. Beckmann (Eds), Action-control: From cognition to behavior (pp ). Heldelberg: Springer. Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. New York: Freeman. Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS quarterly, Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1992). Extrinsic and intrinsic motivation to use computers in the workplace1. Journal of applied social psychology, 22(14), Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention and behavior: An introduction to theory and research. Reading, MA: Addison-Wesley. Kurniawan, R. (2008). Analisis Pengaruh Teknologi Informasi Pada Kinerja Organisasi Study Empiris PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Unit Kantor Cabang Tegal, Kantor Wilayah Semarang. Tesis Tidak Diplubikasikan, MAKSI UNDIP. Santoso, B. (2012). Pengaruh perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived enjoyment terhadap penerimaan teknologi informasi (Studi Empiris di Kabupaten Sragen). Jurnal Studi Akuntansi Indonesia, Sidharta, I., & Suzanto, B. (2015). Pengaruh Kepuasan Transaksi Online Shopping Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Sikap Serta Perilaku Konsumen Pada E-Commerce. Jurnal Computech & Bisnis, 9(1), Sidharta, I., & Sidh, R. (2014). Pengukuran Persepsi Manfaat Dan Persepsi Kemudahan Terhadap Sikap Serta Dampaknya Atas Penggunaan Ulang Online Shopphing Pada E-Commerce. Jurnal Computech & Bisnis, 8(2), Sugiyono. (2007). Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. 127

19 Suki, N. M., & Suki, N. M. (2011). Exploring the relationship between perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, attitude and subscribers intention towards using 3G mobile services. Journal of Information Technology Management, 22(1), 1-7. Teo, T., & Noyes, J. (2011). An assessment of the influence of perceived enjoyment and attitude on the intention to use technology among pre-service teachers: A structural equation modeling approach. Computers & Education, 57(2), Wijayanto, S. (2008). Structural Equation Modelling dengan Lisrel 8.8. Jakarta: Graha Ilmu. Yusup, M., Hardiyana, A., & Sidharta, I. (2015). User Acceptance Model on E- Billing Adoption: A Study of Tax Payment by Government Agencies. Asia Pacific Journal of Multidisciplinary Research, 3(4),

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Lilis Suhartini, Eka Wahyu Hidayat, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL TESIS IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DEWI PARAMITA No. Mhs.: 145302292/PS/MTF PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 207 ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Eki Saputra 1, Misfariyan 2 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Pada zaman sekarang ini, teknologi semakin berkembang dan seakan tak bisa lepas dari aspek kehidupan manusia. Kemajuan teknologi baik perangkat lunak maupun perangkat keras berkembang dengan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN STRUKTURAL EQUATION MODELLING

ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN STRUKTURAL EQUATION MODELLING ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN STRUKTURAL EQUATION MODELLING Purwanto Dosen Program Studi Sistem Informasi Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal Jalan Raya

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Bisnis Angkatan Tahun 2010/2011

Lebih terperinci

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 3, NO. 1 JUNI 2015

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 3, NO. 1 JUNI 2015 KAJIAN PENGGUNAAN SOFTWARE ZAHIR ACCOUNTING DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (Studi Kasus : Mahasiswa Program Studi Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI Bogor ) Kudiantoro Widianto Program Studi

Lebih terperinci

RESPONDEN TIAP PRODI

RESPONDEN TIAP PRODI 0 1 2 3 6 9 10 14 24 29 101 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabulasi Data Subjek penelitian atau responden merupakan mahasiswa aktif Stikom Surabaya tahun 2008-2015. Aplikasi yang digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Teknologi informasi adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabulasi Data Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Stikom Surabaya tahun angkatan 2011-2015. Alat bantu yang digunakan untuk melakukan tabulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Teknologi IPTV (Studi Kasus Groovia TV di Kota Semarang)

Analisis Penerimaan Teknologi IPTV (Studi Kasus Groovia TV di Kota Semarang) Analisis Penerimaan Teknologi IPTV (Studi Kasus Groovia TV di Kota Semarang) Noora Qotrun Nada, Eko Nugroho, Bimo Sunarfri Hantono Program Studi S2 Teknik Elektro Minat Studi Magister Teknologi Informasi

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden dalam penelitian ini yaitu sales engineer PT.Omron Electronics yang berada di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan. Pola pencarian responden dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

Data Anaysis. 6ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Data Anaysis. 6ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall. yang dapat dimanfaatkan secara praktis. Pemerintah disarankan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM Agribisnis dalam memaksimalkan manfaat teknologi sosial

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN Studi komparatif metode Utaut & Tam terhadap penerapan SIA 1 Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Jika melihat hasil pengolahan data yang ada pada bab 4, web banner online store blibli.com cukup baik. Responden menyadari dan mengenali akan kehadiran web

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

PENERIMAAN TEKNOLOGI PENGGUNA TERHADAP SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DENGAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTACE MODEL

PENERIMAAN TEKNOLOGI PENGGUNA TERHADAP SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DENGAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTACE MODEL 171 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol. XI, No.2 September 2015 PENERIMAAN TEKNOLOGI PENGGUNA TERHADAP SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DENGAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTACE MODEL Nani Agustina Program Studi Komputerisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010 JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 92-102 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SOFTWARE AUDIT OLEH AUDITOR Dhini Suryandini Jurusan

Lebih terperinci

MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERUSAHAAN JASA PERENCANA KONSTRUKSI DI MALUKU. Jacob Tubalawony

MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERUSAHAAN JASA PERENCANA KONSTRUKSI DI MALUKU. Jacob Tubalawony MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERUSAHAAN JASA PERENCANA KONSTRUKSI DI MALUKU Jacob Tubalawony ABSTRACT Technology Acceptance Model (TAM), which consists of three main variables, namely perceived

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Mobile commerce Mobile commerce adalah kegiatan transaksi yang bersifat komersial dengan menggunakan perangkat mobile serta jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Satisfaction pada Tokoone.com.

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET Ali Sadiyoko 1, Ceicalia Tesavrita 2, Irfan Suhandi 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

NIAT ADOPSI ONLINE SHOPPING

NIAT ADOPSI ONLINE SHOPPING NIAT ADOPSI ONLINE SHOPPING Haryanto (Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis UNS Surakarta) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan variabel-variabel Technology Acceptance

Lebih terperinci

KAJIAN PENERIMAAN MODEL BLENDLEARNING SEBAGAI METODE KULIAH ONLINE

KAJIAN PENERIMAAN MODEL BLENDLEARNING SEBAGAI METODE KULIAH ONLINE Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No., Maret 20 KAJIAN PENERIMAAN MODEL BLENDLEARNING SEBAGAI METODE KULIAH ONLINE BERDASARKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) : STUDI KASUS FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU UMKM AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN

ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU UMKM AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU UMKM AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya. 4.1. Persiapan Pada tahap ini peneliti

Lebih terperinci

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN MANFAAT YANG DIRASAKAN TERHADAP SIKAP DAN NIAT PEMBELIAN ONLINE (STUDI PADA PEMBELIAN BATIK DI JAWA TIMUR)

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN MANFAAT YANG DIRASAKAN TERHADAP SIKAP DAN NIAT PEMBELIAN ONLINE (STUDI PADA PEMBELIAN BATIK DI JAWA TIMUR) Jurnal MAKSIPRENEUR, Vol. I, No. 2, 2012, hal. 17-32 PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN MANFAAT YANG DIRASAKAN TERHADAP SIKAP DAN NIAT PEMBELIAN ONLINE (STUDI PADA PEMBELIAN BATIK DI JAWA TIMUR) R. Andi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut. 2.1 Unified Theory of Acceptance

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 84~88 KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA 84 Yopi Handrianto AMIK BSI Bandung e-mail : yopi.yph@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis

Lebih terperinci

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM) Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM) Khairani Ratnasari Siregar Telkom Institute of Management, Bandung, Jawa Barat, Indonesia E-mail: raniratnasari@gmail.com

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

(Study Kasus : Pengguna Sistem Pendaftaran Online Lomba Tingkat (LT) IV Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat)

(Study Kasus : Pengguna Sistem Pendaftaran Online Lomba Tingkat (LT) IV Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat) PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS (PU) DAN PERCEIVED EASE OF USE (PEOU) TERHADAP ATTITUDE TOWARD USING (ATU) SERTA DAMPAKNYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION TO USE (BITU) (Study Kasus : Pengguna Sistem Pendaftaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi pengaruh pada perkembangan dibidang pendidikan. Teknologi informasi telah menawarkan paradigma baru di Perguruan Tinggi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menyertakan beberapa uraian singkat penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring sosial.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan membahas tentang analisis data dan hasil penelitian faktor faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka Technology Acceptance

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Digital Library di Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya

Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Digital Library di Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Digital Library di Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya Oleh : Dian Kristyanto Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Diagram Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Diagram Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian atau langkah-langkah penelitian ini dapat dijelaskan dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Tabel 3. 1 Diagram Alur Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA KOMPUTERISASI KEGIATAN PERTANAHAN

APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA KOMPUTERISASI KEGIATAN PERTANAHAN Aplikasi Technology Acceptance. (Wahyu Prabawati Putri Handayani & Mugi Harsono) APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA KOMPUTERISASI KEGIATAN PERTANAHAN Wahyu Prabawati Putri Handayani & Mugi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Waktu yang direncanakan dimulai dari penyusunan usulan penelitian sampai terlaksananya laporan penelitian ini yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil olah data, analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Hasil estimasi awal terhadap

Lebih terperinci

PARADIGMA VOL. IX NO. 3, AGUSTUS 2007

PARADIGMA VOL. IX NO. 3, AGUSTUS 2007 KAJIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI LAYANAN AKADEMIK BERBASIS WEB BERDASARKAN PENDEKATAN TAM : Studi Kasus di AMIK BSI JAKARTA Oleh: Eni Heni Hermaliani ABSTRAK Di era globalisasi ini, informasi menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM). ANALISIS SERVICE QUALITY PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Trinil Muktiningrum, Haryono, Vita Ratnasari Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2012 (SNATI 2012) ISSN: Yogyakarta, Juni 2012

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2012 (SNATI 2012) ISSN: Yogyakarta, Juni 2012 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 202 (SNATI 202) ISSN: 907-5022 Yogyakarta, 5-6 Juni 202 KAJIAN PENGGUNAAN SOFTWARE AMOS/LISREL BERDASARKAN PENDEKATAN TAM Studi Kasus Penggunaan Software pada

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada minat penggunaan e-money. Berbagai penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH MANFAAT DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN YANG DIRASAKAN TERHADAP SIKAP DAN NIAT PEMBELIAN ULANG ONLINE PADA PHEE BOUTIQ JEMBER

PENGARUH MANFAAT DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN YANG DIRASAKAN TERHADAP SIKAP DAN NIAT PEMBELIAN ULANG ONLINE PADA PHEE BOUTIQ JEMBER PENGARUH MANFAAT DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN YANG DIRASAKAN TERHADAP SIKAP DAN NIAT PEMBELIAN ULANG ONLINE PADA PHEE BOUTIQ JEMBER (Studi Kasus pada Phee Boutiq Jember) Ibna Kamelia F.A. Prodi Akuntansi FE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling. Dijelaskan pula sumber,

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN E-PROCUREMENT INDUSTRI KONSTRUKSI : STUDI KASUS PADA PT. REKAYASA INDUSTRI

KAJIAN PENERAPAN E-PROCUREMENT INDUSTRI KONSTRUKSI : STUDI KASUS PADA PT. REKAYASA INDUSTRI Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol. No., September 00 KAJIAN PENERAPAN E-PROCUREMENT INDUSTRI KONSTRUKSI : STUDI KASUS PADA PT. REKAYASA INDUSTRI Humisar Hasugian Program Studi Magister Ilmu Komputer Program

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA Iin Seprina 1), Muhammad Sobri 2) 1) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 2) Manajemen

Lebih terperinci

TINGKAT PENERIMAAN MEDIA VIDEO CONFERENCE DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTED MODEL (TAM) Abstrak

TINGKAT PENERIMAAN MEDIA VIDEO CONFERENCE DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTED MODEL (TAM) Abstrak TINGKAT PENERIMAAN MEDIA VIDEO CONFERENCE DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTED MODEL (TAM) Syilvia Soviani Pendidikan Ilmu Komputer, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN Page 1 2.07-23 PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA Iin Seprina1), Muhammad Sobri2) 1) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Salah satu merek es krim PT Unilever, Magnum kini hadir dengan varian baru. Magnum bukanlah merek produk es krim yang baru bagi masyarakat. Diluncurkannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), dengan satu premis bahwa reaksi

Lebih terperinci

Analisis Simulasi Goodness Of Fit (GOF) pada Uji Model Penerimaan E-Learning

Analisis Simulasi Goodness Of Fit (GOF) pada Uji Model Penerimaan E-Learning Analisis Simulasi Goodness Of Fit (GOF) pada Uji Model Penerimaan E-Learning Uswatun Hasanah 1, Ismarmiaty 2, Adam Bachtiar 3 STMIK Bumigora Mataram Nusa Tenggara Barat, Indonesia 1 uswatun@stmikbumigora.ac.id,

Lebih terperinci