BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-toll
|
|
- Suharto Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-toll Pada era globalisasi ini saat ini sebagai negara berkembang Indonesia terus mengembangkan terobosan inovasi dalam meningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja pada jalur pembayaran transportasi. Menyikapi hal ini PT Bank Mandiri bekerja sama dengan PT. Jasa Marga dalam mengembangkan layanan transaksi pembayaran jalan tol melalui peluncuran Electronic toll (e-toll). Dengan layanan ini pengguna tol dapat bertransaksi hanya dengan menggunakan kartu. Kartu yang ditawarkan berupa kartu elektrik untuk memudahkan penggunanya dalam bertransaksi. Kartu ini dapat diisi ulang dalam penggunaannya. Dengan adanya kartu ini, perusahaan berharap dapat membantu mengurangi permasalahan di jalan tol. Pengguna tidak perlu antri untuk melakukan transaksi di gerbang tol. E-Toll adalah kartu prabayar contactless smartcard yang diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerjasama dengan operator Tol. Saat ini operator tol yang bekerja sama yaitu Jasa Marga, Cipta Marga Nushapala Persada, Marga Mandala Sakti, dan Jalan tol LingkarLuar Jakarta (JLJ). Fitur-fitur e-toll adalah sebagai pengganti uang cash untuk transaksi pembayaran tol, kartu dapat dipindahkan, saldo terdapat didalam kartu, dapat diisi ulang, memiliki saldo maksimal Rp. 1juta dan saldo minimal Rp. 10ribu. Pengisian ulang kartu ini dapat di lakukan di beberapa took seperti Indomaret, Alfamart dan bisa juga secara langsung pada gerbang tol yang dilalui. Manfaat utama pemegang kartu e-toll adalah sebagai pengganti uang tunai. Selain itu e-toll dapat memudahkan transaksi pembayaran menjadi lebih cepat dan dapat digunakan untuk transaksi diluar merchant tol sepert Indomaret, SPBU dll. Cara isi ulang e-toll pun sangat mudah yaitu nasabah dapat melakukan transaksi isi ulang melalui EDC Mandiri Prabayar, e-banking (Mandiri SMS, Mandiri Mobile Banking dan Mandiri Internet Banking) atau secara tunai di cabang Mandiri dan di Indomaret. (bankmandiri.co.id, 2016) 1
2 1.2 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini telah menyentuh proses pengembangan kota dengan diadakannya program smart city. Pemerintah Indonesia telah mengarahkan berbagai pimpinan kota-kota besar untuk mengembangkan program tersebut. Penggunaan program smart city didukung dengan pembentukan kota yang sustainable (ekonomi, sosial dan lingkungan) (smartcity.co.id, 2016). Salah satu elemen smart city adalah smart mobility yang meliputi bidang transportasi dan ICT (Smart City Final report, 2014). Dalam hal mobility, peran dan fungsi transportasi sangat penting. Layanan mobilitas yang baik dapat mengatasi berbagai permasalahan yang muncul saat ini. Seperti kemacetan, pelanggaran lalu lintas dll. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan adanya teknologi yang mampu menyelesaikan permasalahan ini. Salah satu elemen dari terciptanya smart city, teknologi Smart Card mulai berkembang di Indonesia saat ini. Smart Card dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di Indonesia. Salah satunya dalam penggunaan sistem pembayaran. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pola hidup masyarakat dan sistem pembayaran pun turut mengalami perubahan. Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini bahkan dapat menggeser sistem pembayaran yang pada awalnnya menggunakan uang tunai, menjadi pembayaran non tunai yang dinilai lebih praktis. Pada awalnya sistem pembayaran di Indonesia menggunakan sistem barter, yakni sistem pembelian atau penjualan barang dengan cara menukarkan dengan barang yang lain. Saat ini sistem barter sudah tidak dipakai oleh masyarakat Indonesia dengan menggantinya menjadi sistem uang sebagai nilai ukur harga dari suatu barang. Namun, sistem uang yang terjadi di masyarakat terasa masih ada kekurangan. Seperti halnya ketidaknyamanan manusia ketika membawa uang dengan jumlah yang banyak, kesulitan dalam mengirim uang, serta kesulitan dalam membayar tagihan. Keadaan tersebut membuat manusia semakin terpacu dalam berinovasi yang memungkinkan dilakukannya pembayaran secara cepat, aman, dan efisien. Indonesia merupakan salah satu populasi terbesar di dunia dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat sehingga menjadikan salah satu faktor yang mempengaruhi berbagai industri untuk tumbuh berkembang menciptakan teknologi 2
3 baru yang mendukung sistem pembayaran di Indonesia. Tabel 1.1 Negara Populasi Terbanyak pada 2016 (juta orang) Negara Populasi China India United States 324 Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 Nigeria 187 Sumber: Population Reference Bureau 2016 Dapat dilihat pada Tabel 1.1 Indonesia berada di posisi ke empat dari tujuh negara yang memiliki populasi terbanyak di dunia. Hal ini merupakan peluang terbesar untuk dapat mengembangkan sistem pembayaran secara non tunai. Sistem pembayaran non tunai pada umumnya dilakukan dengan cara transfer antar bank ataupun transfer intra bank melalui jaringan internal bank itu sendiri. Adapun fasilitas yang diberikan oleh bank untuk sistem pembayaran non tunai antara lain dengan menggunakan kartu ATM, kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik. Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran membagi dua jenis instrumen sistem pembayaran yaitu tunai dan non-tunai. Instrumen pembayaran tunai berupa uang kertas sebagai alat transaksi pembayaran memiliki banyak sekali keterbatasan sehingga tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini (Mulyanto, 2015). Berbagai kebijakan dan pengembangan sistem pembayaran non tunai di tempuh Bank Indonesia dengan meluncurkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dengan menggandeng pemerintah, perbankan, dan juga industri telekomunikasi, hal itu bertujuan agar masyarakat mulai mengurangi transaksi dengan menggunakan uang tunai. Terdapat lima instrument pembayaran secara non tunai, yaitu kartu kredit / debet, cek, bilyet giro, nota debet, dan uang elektronik (e-money). Instrumen pembayaran non tunai yang sedang berkembang saat ini yaitu uang elektronik (emoney). Bank of International Settlement (BIS) mendefinisikan e-money sebagai produk stored value atau prepaid dimana sejumlah nilai uang (monetary value) 3
4 disimpan secara elektronik dalam suatu peralatan elektronik yang dimiliki seseorang. E-money menurut Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik (e-money) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur- unsur sebagai berikut: a) Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit; b) Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti sever atau chip; c) Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan d) Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. Di Indonesia sendiri, e-money sudah ada pada tahun 2007, namun dengan kondisi infrastruktur di Indonesia, dibutuhkan waktu yang cukup lama agar masyarakat terbiasa menggunakan e-money. Meskipun e-money banyak memiliki manfaat dalam penggunaannya, masih banyak masyarakat yang beranggapan menggunakan uang tunai masih lebih mudah daripada menggunakan e-money. dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini: Gambar 1.1 Perbandingan Transaksi Tunai dan Non-Tunai di Indonesia Sumber: Task Force Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif BI 4
5 Persentase jumlah masyarakat yang bertransaksi secara tunai lebih besar yaitu (89,7%) dibandingkan dengan persentase jumlah masyarakat yang bertransaksi secara non tunai yaitu (10,3%) yang terdiri dari uang elektronik / voucher, kartu kredit, dan kartu debit. Jika dibandingkan dengan tiga instrumen transaksi non tunai pada Gambar 1.1 transaksi dengan uang elektronik menempati urutan terbawah dengan persentase 0,90% sedangkan instrumen lainnya seperti kartu kredit dan kartu debit masing-masing 3,80% dan 5,60%. Uang elektronik (electronic money) atau lebih dikenal dengan e-money adalah uang yang digunakan dalam transaksi dengan cara elektronik. Definisi e-money menurut Purnomo (2012) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur- unsur sebagai berikut yaitu diterbitkan atas dasar uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang terhadap penerbit, nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip, digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut, dan yang terakhir nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undangundang yang mengatur mengenai perbankan. Uang elektronik masih tergolong sebagai inovasi baru dan penggunaanya pun di Indonesia memang belum begitu populer. Perbankan mencatat ada sekitar 60 juta rekening di Indonesia, tetapi jumlah penggunaan uang elektronik tidak lebih dari 10 juta (Kompas, 2012). Masih banyak kalangan masyarakat yang menganggap uang elektronik itu sama dengan kartu jenis lain seperti kartu debit atau kartu kredit. Padahal hal tersebut jelas berbeda, seperti yang diungkapkan General Manager Divisi Jasa dan Pendanaan BCA, Ina Suwandi Uang elektronik dibatasi sebagai fasilitas yang dapat digunakan tanpa harus direpotkan nomor identifikasi pribadi (PIN). Dengan demikian kartu ATM, kartu debit dan kartu kredit tidak tergolong uang elektronik. Menyikapi hal ini PT Bank Mandiri bekerja sama dengan PT. Jasa Marga dalam mengembangkan layanan transaksi pembayaran uang elektronik untuk dijalan tol melalui peluncuran Electronic toll (e-toll). Bank Mandiri merupakan salah satu lembaga penerbit e-money yang cukup serius untuk ambil bagian dalam 5
6 pengembangannya. (Bank Mandiri, 2015). E-Toll Card adalah kartu prabayar contactless smart card yang diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerja sama dengan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan PT. Marga Mandalasakti untuk transaksi pembayaran tol. Masyarakat dapat membeli kartu perdana E-Toll Card di cabang- cabang utama Bank Mandiri dan kantor gerbang operator tol tertentu. Fitur E-Toll Card secara lengkap antara lain: saldo tersimpan pada chip kartu sehingga pada saat transaksi tidak dibutuhkan PIN atau tanda tangan, dapat diisi ulang dengan minimum saldo kartu Rp dan maksimal saldo kartu Rp (sesuai ketentuan Bank Indonesia), serta saldo yang mengendap pada kartu tidak diberikan bunga (Bank Mandiri, 2015). Kartu e-toll berperan sebagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam bertransaksi dijalan tol, dimana fasilitas jalan tol mengambil peran penting, terutama fungsinya sebagai jalan bebas hambatan dengan tujuan untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari suatu tempat ke tempat lain. Lebih detail, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) (2014) mempublikasikan tujuan penyelenggaraan jalan tol Antara lain: a) Memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang. b) Meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi. c) Meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan. d) Meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan. Harapan para pengendara terhadap fungsi jalan tol adalah kelancaran arus kendaraan tanpa adanya hambatan yang berarti. Namun kemacetan masih sering terlihat di jalan bebas hambatan ini, berdasarkan pencarian informasi melalui media online periode antara tahun , faktor-faktor yang dapat menyebabkan kemacetan di jalan tol antara lain adalah jumlah kendaraan, rekayasa jalan, kecelakaan, penyempitan lajur, pengurangan lajur, jumlah gerbang tol, dan jumlah gerbang tol yang dibuka. Contoh berita mengenai jalan tol disajikan dalam Tabel 1.2 6
7 Tabel 1.2 Komplain Masyarakat Terhadap Kemacetan di Jalan Tol Media Online Topik/ Pernyataan Komplain News detik.com 1 Tol Cikampek Arah Tol Dalam Kota Macet Parah Sejak KM 6 TribunNews.com 2 Empat Gerbang Tol Pasteur Ditutup Untuk Simulasi Kemacetan Capai 5 Kilometer Merdeka.com 3 Tol Cipularang arah Bandung macet puluhan Km Sumber: 1 News detik.com (2016); 2 TribunNews.com (2014); 3 Merdeka.com (2012) Gambar 1.2 Kemacetan di Gerbang Tol Otomatis Sumber: metrotvnews, 2016 Salah satu unsur dalam pelayanan jalan tol yang mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas adalah system pembayaran pada gerbang tol. Alternatif system pembayaran tol selain pembayaran tunai adalah sistem pembayaran elektronik, salah satunya adalah e-toll. E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan yang dilakukan oleh PT Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol di Indonesia dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan. Bagi Jasa Marga, kerjasama ini diharapkan dapat mendukung kelancaran transaksi pembayaran di gerbang tol dan peningkatan efisiensi pengelolaan transaksi pembayaran tol. Upaya penambahan GTO dan peningkatan aksesibilitas transaksi e-payment dari berbagai jenis bank berdampak positif terhadap peningkatan penggunaan e-toll card dari sebelumnya 15,25% dari total volume transaksi pada tahun 2015 menjadi 24,20% 7
8 pada tahun Hal ini selain meningkatkan pelayanan transaksi juga sebagai upaya untuk mengendalikan beban usaha Perseroan. (Jasa Marga, 2016) Gambar 1.3 Volume Transaksi Lalu Lintas Sumber: Annual Report Jasamarga, 2015 Data di atas berbanding lurus dengan jumlah penggunaan transaksi elektronik menggunakan E-Toll Card yang juga mengalami peningkatan. Yaitu dari tahun 2009 dimana E-Toll Card pertama kali diterapkan di ruas tol dalam kota. Seperti dapat dilihat pada data berikut: Gambar 1.4 Implementasi E-Toll Card Sumber: Annual Report Jasa Marga,
9 Dari data diatas diketahui bahwa pada tahun 2016, volume transaksi Cabang Jakarta- Cikampek tercatat sebesar 221,7 juta transaksi, naik sebesar 3,1% dibandingkan dengan volume transaksi tahun Kontribusi Cabang Jakarta- Cikampek terhadap Total volume transaksi mencapai 16,3%, yang merupakan kontribusi terbesar terhadap volume transaksi Jalan Tol Jasa Marga. Volume transaksi Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng tercatat sebesar 294,9 juta kendaraan, naik sebesar 3,6% dibandingkan dengan volume transaksi tahun 2015 sebesar 284,7 juta kendaraan. Kontribusi Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng terhadap total volume transaksi mencapai 21,7%. volume transaksi Cabang Purbaleunyi tercatat sebesar 67,5 juta transaksi, naik sebesar 1,8% dibandingkan dengan volume transaksi tahun 2015 sebesar 66,3 juta transaksi. Kontribusi Cabang Purbaleunyi terhadap total volume transaksi mencapai 5%. volume transaksi Pusat (Ruas JORR) tercatat sebesar 141,9 juta transaksi, naik sebesar 5,5% dibandingkan dengan volume transaksi tahun 2015 sebesar 134,4 juta transaksi. Kontribusi Pusat (JORR) terhadap total volume transaksi mencapai 10,4%. volume transaksi Cabang Jakarta- Tangerang tercatat sebesar 130,9 juta transaksi, naik sebesar 2,7% dibandingkan dengan volume transaksi tahun 2015 sebesar 127,4 juta transaksi. Tahun 2016, kontribusi Cabang Jakarta-Tangerang terhadap Total volume transaksi mencapai 9,6%. (Annual Report Jasa Marga, 2016) 9
10 Menurut detikfinance.com, penjualan E-Toll Card masih rendah dan kurang peminat. Pada tahun 2012, di Jakarta meskipun Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah turun jualan di pintu tol, hasilnya bisa dibilang minim. Dahlan hanya sanggup meraup penjualan Rp 2,05 juta. Artinya jika satu kartu dijual Rp 50 ribu, maka E- Toll Card ini terjual sekitar 41 buah. Menurut situs antaranews.com, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan penetrasi penggunaan kartu elektronik (e-toll card) untuk konsumen di atas 30%. "Target kita mestinya hingga saat ini sudah di atas 30%, tetapi nyatanya, Bank Mandiri sebagai pihak ketiga, hanya mampu 14%," kata Direktur Operasi PT Jasa Marga, Hasanudin. Bank Mandiri harus lakukan sejumlah terobosan, salah satunya adalah mengatasi kendala penetrasi e-toll Card itu dengan cara layanan isu ulang digerbang tol. "Dominan keluhan pengguna e-toll Card itu adalah susahnya top up (isi ulang). Selain itu, lanjut Hasanudin, pekerjaan rumah lainnya adalah agar Bank Mandiri bersedia menggandeng perbankan lainnya agar nasabah bank itu juga bisa menggunakan kartu layanannya di gerbang tol. "Itu sangat simpel dari sisi teknologi, agar penetrasi pengguna e-toll Card lebih banyak lagi," katanya. Hasanudin juga menyebut, total transaksi kendaraan per hari di jalan tol se- Jabotabek sudah mencapai 3,6 juta dan yang bisa dilayani di gerbang tol dengan baik hanya 2,6 juta. "Sehingga sekitar hingga 1 juta pengguna jalan tol yang belum bisa akses gerbang tol dengan baik. Ini yang sebabkan, antrean di gerbang tol," katanya. Oleh karena itu, tambahnya, melalui layanan isi ulang di gerbang tol tersebut, maka akan makin mempercepat penetrasi pengguna e-toll Card. "Jika pengguna e-toll Card makin banyak, maka, antrian di gerbang tol makin bisa dikurangi," lanjut Hasanudin. Dengan hal tersebut pihak Jasa Marga dapat mengetahui dan membedakan jumlah transaksi tunai dan transaksi non-tunai agar dapat meningkatkan pelayanannya. Data pada Gambar 1.3 dan Gambar 1.4 menunjukkan bahwa perbandingan transaksi tunai masih lebih banyak dibanding transaksi non-tunai. Transaksi tertinggi di daerah Jabodetabek dan sekitarnya. Berikut data volume transaksi kendaraan lalu lintas di jalan tol seluruh Indonesia. 10
11 Gambar 1.5 Volume Transaksi Lalu Lintas Sumber: Annual Report Jasa Marga, 2015 Dari data diatas menunjukkan bahwa traffic transaksi terbanyak dilalui di daerah Jagorawi, Jakarta-Cikampek, Lingkar Dalam Kota Jakarta (Inner Ring Road), Lingkar Luar Jakarta (Outer Ring Road), Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (arah bandara), Jakarta-Tangerang, dan Padaleunyi. Hal ini menunjukkan bahwa daerah tersebut berada di rating traffic tertinggi. Daerah tersebut termasuk dalam kawasan Jabodetabek Bandung. Oleh sebab itu, penulis mengambil kesimpulan untuk meneliti pada kawasan dengan rating traffic tertinggi. Dengan adanya fenomena diatas, permasalahan utama yang banyak terjadi ialah Bank Mandiri telah bekerja sama dengan PT. Jasa Marga untuk menyediakan layanan e-toll namun jumlah pelanggan masih sedikit dan banyaknya terjadi kesalahan dan kekurangan dari penggunan e-toll Card dengan kualitas pelayanan yang masih perlu diperbaiki. Dengan jumlah yang sedikit dan kualitas layanan yang minim, para penyedia layanan harus mampu memenuhi keinginan konsumen terutama dalam kaitannya dengan minat/pendapat konsumen akan variable Performance Expectancy, Effor Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Hedonic Motivation, Price, Value dan Habit. Oleh Karena itu memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Penggunaan Smart Card Electronic Payment pada E-Toll dengan Menggunakan Model UTAUT 2 (Studi Kasus Pengguna Tol Jabodetabek-Bandung). 11
12 1.3 Rumusan Masalah Kemacetan di Ibukota khususnya Jabodetabek dan sekitarnya sudah tidak asing lagi bagi warganya. Sedikitnya permasalahan di masyarakat ikut terjadi. Melihat dengan adanya kemudahan yang diberikan perusahaan untuk menyediakan layanan e-toll namun masih sedikitnya jumlah pelanggan yang menggunakan kartu e-toll sehingga menyebabkan kemacetan di pintu gerbang tol. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kualitas layanan yang minim, para penyedia layanan harus mampu memenuhi keinginan konsumen dan selain itu, peneliti juga ingin mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi minat pengguna dalam menggunakan kartu e-toll terutama dalam kaitannya dengan minat/pendapat konsumen akan variable yag sesuai dengan teori Unified Theory Acceptance and Use of Technology (UTAUT) dengan beberapa variable seperti Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Hedonic Motivation, Price, Value dan Habit. Padahal kartu e-toll sendiri menawarkan banyak keuntungan kepada pengguna dalam melakukan aktivitas transaksi. 1.4 Pertanyaan Penelitian 1) Berdasarkan model UTAUT2, faktor apa saja yang mempengaruhi dari variable Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Hedonic Motivation, Price Value, dan Habit terhadap Behavioral Intention pada penggunaan e-toll di wilayah Jabodetabek - Bandung? 2) Berdasarkan model UTAUT 2, faktor apa saja yang mempengaruhi variabel moderator Age dan Gender yang dapat memperkuat atau memperlemah perilaku penggunaan e-toll di Jabodetabek - Bandung? 1.5 Tujuan Penelitian 1) Mengidentifikasi adakah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan e-toll berdasarkan model UTAUT2. 2) Mengidentifikasi faktor moderator yang dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh terhadap perilaku penggunaan e-toll di Indonesia berdasarkan model UTAUT2. 12
13 1.6 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang dapat di peroleh sehubungan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Aspek Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Smart Technology (Smart Card) pada penggunaan e-money di Indonesia. 2) Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada perusahaan di Indonesia yang menyediakan layanan e- money dalam menyusun strategi bisnisnya, dengan melibatkan pemahaman terhadap perilaku pengguna teknologi dalam mengadopsi e-money. Terutama dalam kaitannya dengan pendapat konsumen akan variable Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Hedonic Motivation, Price Value, dan Habit dalam hubungannya dengan niat dan penggunaan e- money. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Berikut adalah batasan-batasan dari penelitian ini agar tidak melebar dari tujuan semula: 1) Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, Analisis Penggunaan Smart Card Electronic Payment pada E-Toll dengan Menggunakan Model UTAUT 2 dan mengetahui perkembangan perilaku konsumen terhadap minat atau ketertarikan dan tanggapan konsumen dalam menggunakan uang elektronik. Batasan yang lain pada Variabel Experience sebab dibutuhkan batasan waktu untuk menyelesaikan penelitian ini selama 6 bulan. Ruang lingkup berada pada pengguna e-toll yang telah teridentifikasi terlebih dulu guna mengetahui potensi pasar pengguna e-toll. 2) Objek Penelitian Objek penelitian adalah masyarakat Jabodetabek-Bandung yang menggunakan kartu e-toll. 13
14 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Dalam penulisan ini digunakan sistematikan penulisan sebagai gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai tinjauan pustaka penelitian, teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan, kerangka pemikiran, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, operasional variabel dan skala pengukuran, tahapan penelitian, populasi, dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan dan analisa-analisa yang dilakukan sehingga akan jelas gambaran permasalahan yang terjadi dan alternative pemecahan masalah yang dihadapi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan akhir dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan 14
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TCASH (Telkomsel)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 TCASH (Telkomsel) TCASH adalah uang elektronik yang diselenggarakan oleh Telkomsel yang terdaftar dan diawasi oleh Bank Indonesia, Memiliki fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Logo PT Bank Mandiri, Tbk Gambar 1.1 adalah logo PT Bank Mandiri, Tbk:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan tidak dengan menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang adalah alat tukar yang diterima secara umum dan memiliki kepastian hukum serta nominalnya atau merupakan elemen penting pada kehidupan manusia. Perubahan alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Visi dan Misi Perusahaan Visi Visi 2017
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Jasa Marga merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang pengolahan, pemeliharaan dan pengadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk Visi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money) dalam ketentuan Pasal 1 Ayat 3, Uang Elektronik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehadiran Teknologi informasi yang sudah sangat canggih secara cepat telah mengubah cara berperilaku pengguna, media tersebut menciptakan hubungan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi. Perubahan lingkungan bisnis menuntut organisasi untuk menyesuaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomsel Sumber: (PT. Telkomsel, 2017)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Telkomsel merupakan salah satu operator telekomunikasi seluler GSM di Indonesia, dengan layanan paskabayar yang diluncurkan pertama kali pada tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek kehidupan. Pemanfaatan teknologi dalam bisnis, dewasa ini semakin sering digunakan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang selalu dibutuhkan manusia dalam kegiatan ekonomi. Uang telah lama digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, namun penggunaan uang tunai dirasa memberikan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Namun, seiring dengan perkembangannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun kemacetan merupakan salah satu kendala terbesar yang dihadapi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar khusunya ibu kota Jakarta. Kemacetan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penduduk yang relatif padat. Jakarta juga dikenal sebagai kota dengan perlalulintasan tinggi karena banyaknya
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, internet sudah menjadi salah satu bagian penting dari hidup kita. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan berhubungan dengan internet karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini tingkat mobilitas masyarakat Indonesia semakin meningkat. Masyarakat berusaha untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia dan negara lainnya mengharuskan peningkatan prasarana pendukung bagi kendaraan tersebut. Jalan mempunyai
Lebih terperincipelayanan dan jasa yang diberikan oleh perusahaan juga merupakan daya tarik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi diarahkan untuk mengembangkan kehidupan ekonomi rakyat yang bertumpu pada mekanisme ekonomi pasar yang seimbang dengan prinsip persaingan sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak enam puluh tahun yang lalu sudah muncul pemikiran tentang Cashless society. Para pakar sudah memprediksikan adanya cashless society ketika kartu pembayaran umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan produk yang dibutuhkan. Penggunaan uang secara non tunai mulai meningkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang adalah alat pembayaran yang sangat diperlukan untuk mendapatkan jasa dan produk yang dibutuhkan. Penggunaan uang secara non tunai mulai meningkat pesat seiring
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran. Instrumen pembayaran saat ini dapat diklasifikasikan atas tunai dan non-tunai. Instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar sudah tidak asing lagi jika mendengar kata bank. Bahkan sekarang ini sebagian besar masyarakat
Lebih terperinciekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan sistem pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga komoditas dunia
Lebih terperinciJudul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking
Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemampuan sumber daya manusia yang sangat inovatif dan kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang tinggi. Perkembangan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari, konsumen melakukan transaksi pembayaran baik untuk memperoleh barang maupun jasa, dan konsumen tidak selalu memilih cara pembayaran yang sama. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah sebuah badan milik pemerintah yang bertugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik dan diyakini dapat memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan yang signifikan pada sektor jasa perbankan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia. Bank ini memiliki nama lain De Javasche Bank yang dipergunakan pada masa Hindia- Belanda. Sebagai bank sentral,
Lebih terperinciTUGAS REVIEW KULIAH UMUM
PENDIDIKAN DAN KEWARGANEGARAAN TUGAS REVIEW KULIAH UMUM OLEH : CLARENITA F.P. 1130106 / KP B FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA 2014 Sekilas Sistem Pembayaran Pembayaran adalah perpindahan nilai antara
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belum secanggih saat ini. Awalnya masyarakat memunuhi kebutuhannya. logam dan sampai lah ke tahap penetapan uang kertas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Transaksi ekonomi telah berevolusi berabad-abad lamanya dan dapat dikatakan sangat pesat baik dalam kegiatan transaksinya maupun faktorfaktor pendukungnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembayaran merupakan hal penting bagi manusia dalam menunjang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembayaran merupakan hal penting bagi manusia dalam menunjang kehidupanya, oleh karena itu jenis pembayaran berubah dari waktu ke waktu agar lebih lancar, efisien,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Cara pembayaran terus berubah dari waktu ke waktu. Dahulu pembayaran transaksi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cara pembayaran terus berubah dari waktu ke waktu. Dahulu pembayaran transaksi lebih banyak menggunakan uang tunai dan cek. Namun kemudian cara pembayaran tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya smartphone dan aplikasi mobile memberikan kesempatan yang unik kepada bank untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang saat ini. Konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju perkembangan teknologi informasi berjalan cepat seiring berkembangnya penggunaan internet. Dampak dari perkembangan teknologi dapat dirasakan hampir di berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pola hidup konsumtif kini menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pola hidup konsumtif kini menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Ini dapat ditandainya dengan fenomena yang terjadi salah satunya adalah kartu kredit sudah
Lebih terperinciBAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone
BAB I INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Instrumen pembayaran non tunai berupa uang elektronik, menjadi alat pembayaran alternatif yang aman dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran mikro, kapan saja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan tergantung keberhasilan mereka dalam menarik minat konsumen apakah melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan
Lebih terperincisebagai berikut : Service system Service people Service strategy Sumber : Output SPSS (diolah penulis)
Dari hasil out put SPSS diketahui bahwa korelasi parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut : Tabel 4.16 Koefisien determinasi parsial (r²) No. 1. 2. 3. Variabel Service system
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar
Lebih terperinciKEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN E-CURRENCY DI INDONESIA
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN E-CURRENCY DI INDONESIA Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Matakuliah Keamanan Sistem Informasi Dosen :Irawan Afrianto M.T. Disusun Oleh : Kelas : KSI-4 10113076
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor keuangan seperti bank untuk melakukan inovasi. Salah satu hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus mengalami perkembangan dan membawa suatu era baru saat ini. Era tersebut dinamakan era digital, dimana peralatan konvensional berubah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Telkomsel Cash (disebut juga T-Cash) adalah layanan keuangan digital dari Telkomsel yang berupa uang elektronik (e-money). Layanan yang dicakup oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian PT Jasa Marga (Persero) merupakan sektor transportasi, khususnya di transportasi darat, dan salah satu pelopor penyelenggara jalan bebas hambatan. Jalan bebas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini terjadi pada berbagai bidang, seperti transportasi, perbankan,
Lebih terperinciA-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN
A-PDF Manual Split Demo. Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT Bank Central Asia Tbk. KCU Tasikmalaya PT Bank Central
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Jalan tol merupakan salah satu prasarana untuk memperlancar arus transportasi. Keterbatasan sumber daya pemerintah dalam membangun prasarana ini diatasi dengan membangun jalan tol sebagai suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar (teknologi pangan, pembangunan, dan lain-lain) sampai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang berkembang pesat dewasa ini telah memberikan banyak kontribusi positif bagi kehidupan manusia. Mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar (teknologi pangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang dari suatu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pembayaran (SP) adalah sistem yang berkaitan dengan pemindahan uang dari suatu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan aktifitas, khususnya dalam kegiatan sehari-hari. Dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan di bidang teknologi berjalan dengan sangat pesat. Banyak kemajuan di bidang teknologi yang sangat mempermudah pekerjaan manusia. Mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rupiah. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam industri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pembayaran konvensional dengan uang tunai saat ini memiliki banyak masalah. Prosesnya menjadi lambat seperti contoh bayar tol dengan uang tunai lambat karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dan perekonomian. Uang dapat digunakan sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Era modern saat ini uang merupakan suatu bagian terpenting dalam kehidupan dan perekonomian. Uang dapat digunakan sebagai alat tukar atau alat transaksi yang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai ibu kota negara Indonesia, Jakarta sering dijadikan pilihan bagi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai ibu kota negara Indonesia, Jakarta sering dijadikan pilihan bagi sebagian besar masyarakat untuk dijadikan tempat mencari nafkah. Hal tersebut dikarenakan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) yang pesat pada saat ini menimbulkan dampak yang signifikan untuk kehidupan manusia. Hal ini mendorong terjadinya
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN
BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan pemanfaatan teknologi internet untuk melakukan transaksi bisnis di Indonesia telah maju dengan pesat, dimana trend ini terlihat dengan
Lebih terperinciPOLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
TUGAS 5 KONSEP TEKNOLOGI Disusun oleh : Nama : Syamsul Arifin Jurusan : D4 T. Elektro Industri 1A NRP : 1310151021 Dosen : Dr. Arman Jaya Prodi : Teknik Elektro Industri Departemen : Teknik Elektro POLITEKNIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota Bandung juga merupakan kota terbesar
Lebih terperinciRINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE
RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE Penjelasan Produk Jenis Produk Penerbit DATA RINGKAS Tabungan D-Save adalah salah satu produk tabungan dalam mata uang Rupiah (Rp) yang dikeluarkan oleh PT Bank
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum
1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran sangat besar dalam perekonomian, dimana peranan Bank adalah sebagai penyimpan dana dan penyalur dana. Peran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pandai-pandai menganalisis pasar dengan menggunakan handphone sebagai salah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, teknologi sangat berkembang pesat, terutama handphone. Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, kebutuhan akan handphone sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan di era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi. Saat ini layanan sistem pembayaran yang melibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menghasilkan inovasi-inovasi baru hampir diseluruh sektor perekonomian. Perkembangan sistem pembayaran merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tahun 1978 sebagai operator tunggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan sistem berbasis teknologi khususnya yang berkaitan dengan internet berpengaruh terhadap perusahaan termasuk perbankan untuk berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman telah menuntut berbagai jenis bidang usaha untuk memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan dalam rangka mendukung efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertahanan, keamanan, dan penegakan hukum. 1 Salah satu dampak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi dengan penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola hidup masyarakat, dan berkembang dalam tatanan kehidupan
Lebih terperinciData untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik
Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik D. Hari Pratama Divisi IT JSMR Bandung, 26 September 2014 Daftar Isi Sekilas Jasa Marga 2 Regulasi Saat Ini 3 Track Record pada Industri Jalan Tol di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban membayar untuk melewati jalan yang dilalui dan merupakan jalan alternatif lintas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi yang canggih. Kemajuan teknologi dalam sistem
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pembayaran dalam transaksi ekonomi mengalami kemajuan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang canggih. Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kios Tiket Mandiri atau KTM merupakan produk PT Finnet Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kios Tiket Mandiri atau KTM merupakan produk PT Finnet Indonesia yang digunakan untuk transaksi pembelian tiket Kereta Api. KTM melayani penjualan tiket
Lebih terperinciANALISA Bank dan Lembaga Keuangan II
ANALISA Bank dan Lembaga Keuangan II SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA (SKNBI) dan Real Time Gross Settlement (RTGS) Disusun oleh : Candy Gloria (2121 0516) Kelas: SMAK 04-05 Jurusan Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan, pendidikan dan lain sebagainya. Melalui perkembangannya, teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat cepat, sejalan dengan pemanfaatannya di berbagai bidang kehidupan antara lain, kesehatan, perbankan, pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi semakin berkembang pesat dan menjadi bagian penting dalam keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis alat transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mandiri e-cash merupakan salah satu alternatif alat pembayaran secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mandiri e-cash merupakan salah satu alternatif alat pembayaran secara online yang dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia. Uang elektronik ini, adalah produk yang
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan zaman. Dalam kehidupan ekonomi pun sudah berkembang pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut Peraturan Bank Indonesia yang menjelaskan mengenai Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK). APMK adalah alat pembayaran yang berupa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sales Promotion merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Uang Elektronik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penggunaan uang elektronik tergolong praktis, fleksibel dan mudah digunakan semua orang. Berdasarkan bentuk fisiknya, uang elektronik dapat dibedakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan harus memiliki keunggulan kompetitif antara lain adalah dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis industri perbankan di Indonesia dewasa ini telah berkembang dengan pesat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti masifnya pemasaran jasa perbankan
Lebih terperinciThere are no translations available.
There are no translations available. Telkomsel meluncurkan inovasi pembayaran contactless melalui ponsel pertama dan satu-satunya di Indonesia bernama Tap-Izy. Kini pelanggan Telkomsel bisa melakukan pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. No. Nama Alamat Surat dan Tanggal Izin. No. 14/327/DASP tanggal 9 Mei No. 11/424/DASP tanggal 3 Juli 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri perbankan telah mengalami perubahan yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri perbankan terus melakukan beragam inovasi untuk
Lebih terperinciBAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG
BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diduga akan mengakibatkan perubahan bagi layanan jasa, perubahan layanan ini diduga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran dan transaksi perbankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran dan transaksi perbankan menggeser peranan uang tunai sebagai alat pembayaran ke dalam bentuk pembayaran non tunai
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak institusi menggunakan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberterimaan aplikasi mobile banking oleh nasabah. Penelitian ini menggunakan model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat oleh banyaknya produsen yang terlibat dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat oleh banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan saat ini berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi yang memiliki peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat dan telah berkembang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang
Lebih terperinciINSTRUMEN PEMBAYARAN. Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional
INSTRUMEN PEMBAYARAN Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 INSTRUMEN PEMBAYARAN...2 I. TUNAI/CASH...2 II. NON-TUNAI/CASHLESS...2
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan layanan perbankan tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. dijadikan oleh perusahaan sebagai keunggulan dalam usahanya untuk
BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, untuk memenangkan sebuah persaingan dalam bisnis tentunya sebuah perusahaan haruslah memiliki sesuatu yang unggul dari perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi telah memberi dampak yang signifikan terhadap perkembangan layanan jasa perbankan. Jika dahulu nasabah harus berkunjung ke bank setiap kali akan
Lebih terperinci