BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Visi dan Misi Perusahaan Visi Visi 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Visi dan Misi Perusahaan Visi Visi 2017"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Jasa Marga merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang pengolahan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol di Indonesia. Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi Indonesia membutuhkan jaringan jalan yang handal. Melalui Peraturan Pemerintah No. 04 Tahun 1978, pada tanggal 01 Maret 1978 Pemerintah mendirikan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Tugas utama PT. Jasa Marga (Persero) Tbk adalah merencanakan, membangun, mengoperasikan, dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum yang bukan jalan tol. (sumber: diakses pada 12 Februari 2016) Visi dan Misi Perusahaan Visi Visi 2017 Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia. Visi 2022 Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia. Misi 1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol. 2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal. 3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa. 1

2 1.1.3 Logo Perusahaan Gambar 1.1. Logo PT Jasa Marga (Persero) Tbk Sumber : diakses pada 12 Januari 2016 Arti Logo : a) Logo ditampilkan dalam bentuk rounded/bola dengan efek 3D dan image yang ingin dicapai lebih modern, simpel, efesien dan efektif, berorientasi pada teknologi baru dan menjawab tantangan persaingan industri. b) Bentuk dasar logo baru Jasa Marga diambil dari Icon logo lama Jasa Marga yang sudah sangat dikenal yang berbentuk Huruf J dan juga merupakan simbol simpang susun jalan tol, diolah dan ditampilkan menjadi lebih modern dan elegan. c) Indonesia Highway Corp adalah kependekan dari Indonesian Highway Corporatama, sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. d) Nama perusahaan ditulis dengan font yang memiliki sudut dan kelengkungan yang fleksibel, mencerminkan perusahaan yang selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman. e) Warna logo menggunakan warna biru dan kuning, yang mencerminkan konsistensi dan kesinambungan Bidang Usaha PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Berikut adalah bidang usaha PT. Jasa Marga (Persero) Tbk : 2

3 a. Bidang Usaha Jalan Tol Bidang usaha PT. Jasa Marga (Persero) Tbk adalah membangun dan menyediakan jasa layanan jalan tol. Berikut adalah aktifitas yang dilakukan oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk pada Bidang Usaha Jalan Tol : 1. Melakukan investasi dengan membangun jalan tol baru. 2. Mengoperasikan dan memelihara jalan tol. 3. Mengembangkan usaha lain, seperti tempat istirahat, iklan, jaringan serat optik dan lain-lain, untuk meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan dan meningkatkan hasil usaha perusahaan. 4. Mengembangkan usaha lain dalam koridor jalan tol. b. Bidang Usaha Non Tol Bidang pengembang usaha non tol yang dilaksanakan oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan properti pada koridor jalan tol, antara lain pengembangan area properti, tempat istirahat dan pelayanan. 2. Pengembangan jasa yang memanfaatkan aset PT. Jasa Marga (Persero) Tbk antara lain penyewaan lahan untuk iklan dan utilitas serta jasa pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Produk PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Produk yang ditawarkan oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk adalah infrastruktur jalan tol, tempat peristirahatan, pelayanan, tempat iklan dan lain-lain. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya pada bidang perbankan. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan kerja sama dengan Bank Mandiri untuk produk E-Toll Card yang memiliki fungsi untuk pembayaran jalan tol secara contactless. (sumber: diakses pada 12 Februari 2016). 3

4 1.2 Latar Belakang Masalah Di era saat ini, upaya memajukan bangsa bukanlah hal yang mudah, dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa dan kekayaan alam yang melimpah harusnya Indonesia bisa memanfaatkannya secara maksimal. Secara sederhana parameter kemajuan bangsa dapat diukur dengan kemajuan ekonomi bangsa. Suatu negara dikatakan maju apabila perekonomiannya baik. Dalam meningkatkan perekonomian negara tentu tidak terlepas dari keutuhan infrastruktur. Infrastruktur menjadi kebutuhan dasar penduduk suatu negara secara ekonomi dan sosial, misalnya fasilitas transportasi, bangunan institusional dan komersial, pembangunan irigrasi, pengendalian banjir, fasilitas air bersih dan lain sebagainya. Dalam hal ini, infrastruktur transportasi menjadi hal utama dalam menopang kegiatan perekonomian negara, karena itu infrastruktur transportasi menjadi sangat penting untuk Indonesia (Sasongko, 2014). Di Indonesia, layanan transportasi sudah semakin beragam dikarenakan dengan meningkatnya modal transportasi yang tersedia di Indonesia. Untuk tahun ini Indonesia Kementrian Perhubungan melakukan penandatangan kontrak 12 paket kegiatan strategis Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 2,071 triliun dari total 273 paket kegiatan senilai Rp. 14,242 triliun. Sebanyak 12 paket kegiatan tersebut terdiri atas Sub Sektor Perhubungan Darat (2 paket), Sub Sektor Perhubungan Laut (4 paket), Sub Sektor Perhubungan Udara (3 paket), Sub Sektor Perkereta apian (1 paket), dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Perhubungan (1 paket). (dephub.go.id, 2016). Layanan transportasi Indonesia saat ini di dominasi oleh layanan transportasi darat. Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat, jumlah kendaraan yang masih beroperasi di seluruh Indonesia pada 2013 mencapai 104,211 juta unit, naik 11 persen dari tahun sebelumnya (2012) yang cuma 94,299 juta unit. Dari jumlah itu, populasi terbanyak didominasi oleh sepeda motor dengan jumlah 86,253 juta unit di seluruh Indonesia, naik 11 persen dari tahun sebelumnya 77,755 juta unit, mobil penumpang dengan 10,54 juta unit, juga naik 11 persen dari tahun sebelumnya 9,524 juta unit. Populasi mobil barang (truk, pikap, dan lainnya) 4

5 tercatat 5,156 juta unit, naik 9 persen dari 4,723 juta unit. (Widianto, 2014). Dengan meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor maka jumlah kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya akan meningkat dan akan menimbulkan kemacetan. Berbagai solusi sudah ditawarkan oleh pemerintah Indonesia untuk menangani masalah kemacetan di jalan raya antara lain pembuatan jalan tol, pembuatan fly over. (dprd-kaltimprov.go.id, 2016). Gambar 1.2. Grafik peningkatan volume lalu lintas Transaksi Sumber: Laporan Tahunan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk 2014 Berdasarkan gambar 1.2 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan volume lalu lintas dapat di lihat pada grafik transaksi tahun 2010 sampai dengan Dari tahun 2010 sampai 2011 meningkat sebesar 0,11 atau 11%, kemudian dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 meningkat sebesar 0,11 atau 11%, tahun 2012 sampai 2013 meningkat 0,06 atau 6%, dan tahun 2013 sampai 2014 sebesar 0,06 atau 6% (Laporan Tahunan Jasa Marga, 2014) 5

6 Terjadi peningkatan volume lalu lintas transaksi di seluruh ruas jalan tol PT. Jasa Marga (Persero) setiap tahunnya, dari informasi yang di dapat penulis kenaikan volume lalu lintas tahun 2015 yaitu sebesar 4,9% dibanding periode yang sama tahun Dengan total volume transaksi pada periode akhir Agustus 2015 mencapai 83,5 juta transaksi (Aditiasari, 2015). Dari peningkatan volume lalu lintas tersebut maka secara otomatis berdampak pada kemacetan di loket pembayaran tol dikarenakan transaksi yang dilakukan secara manual yang memakan waktu lama. Maka untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalan tol, dibutuhkan kecepatan lebih tinggi dalam melakukan pembayaran tol dengan menggunakan layanan Elektonik Tol (E- Toll) atau Gerbang Tol Otomatis (GTO). Jika pembayaran jalan tol menggunakan GTO, maka akan mempercepat antrian kendaraan masuk jalan tol. Selain mempercepat pembayaran, penerapan GTO dapat meningkatkan pelayanan dan kelancaran berkendara di jalan tol. (Ernis, 2015). Dalam upaya meningkatkan pelayanan transaksi di gardu tol, PT. Jasa Marga (Persero) Tbk telah bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk mengimplementasikan E-Toll Card yang dilakukan secara bertahap di semua jalan tol sejak PT. Jasa Marga (Persero) Tbk terus berupaya untuk meningkatkan penggunaan e-toll card dengan memperluas akses perbankan selain Bank Mandiri. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan kerja sama dengan tiga bank BUMN lainnya yakni BRI, BTN, dan BNI, untuk penerbitan dan penggunaan E-Toll card di jalan tol Bali pada pertengahan Upaya perluasan penggunaan E-Toll card ini terus dilakukan yang bertujuan agar pemakaian E-Toll card dapat semakin meningkat. Kartu mandiri prabayar adalah kartu prabayar contactless/nirsentuh yang diterbitkan oleh Bank Mandiri. Jenis kartu mandiri prabayar yang saat ini dimiliki oleh Bank Mandiri adalah GazCard, Indomaret Card, dan e-toll Card. E-Toll Card adalah kartu prabayar contactless smartcard yang diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerja sama dengan Operator Tol. Saat ini operator tol yang telah bekerja sama yaitu Jasa Marga, Cipta Marga Nusaphala Persada, Marga Mandala Sakti dan Jalan tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ). E-Toll Card digunakan untuk transaksi pemabayaran tol 6

7 dan selanjutnya dapat digunakan untuk transaksi di luar merchant tol. Fitur e-toll antara lain adalah sebagai pengganti uang cash untuk transaksi pembayaran tol, kartu dapat dipindahkan, saldo terdapat di kartu, dapat diisi ulang, memiliki saldo maksimal Rp. 1 juta dan saldo minimal Rp. 10 ribu. Manfaat e-toll Card bagi pemegang kartu adalah sebagai pengganti uang tunai, transaksi pembayaran tol lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan cash, dapat digunakan untuk transaksi di luar merchant tol (Indomaret, SPBU, beberapa mechant F&B, dsb), apabila pembelian dilakukan di Cabang Mandiri, outlet Indomaret di wilayah Jabodetabek, dan dkantor-kantor Operator Tol tertentu, denominasi kartu perdana bernilai Rp. 0 (nol) dan harus langsung diisi ulang dengan niali minimum Rp. 100 ribu. E-toll card mandiri tidak memiliki expired date, namun apabila dalam jangka waktu 12 bulan (1 tahun) kartu tidak digunakan untuk transaksi isi ulang ataupun pembayaran/purchase, maka Pemegang Kartu akan dikenakan biaya administrasi Rp. 10 ribu (dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku) pada saat pengaktifan kembali dan kartu tetap dapat digunakan. tidak ada minimum transaksi untuk pembelanjaan dengan e-toll Card. Untuk saat ini e-toll Card sudah dapat digunakan di SPBU tertentu yang telah bekerjasama dan seluruh outlet Indomaret ataupun merchant lainnya yang bertanda mandiri prabayar. Nasabah dapat melakukan transaksi isi ulang (top up) e-toll Card di EDCmandiri prabayar, e-banking (mandiri Internet, mandiri SMS, mandiriatm) atau secara tunai di Cabang Bank Mandiri dan seluruh outlet Indomaret. Khusus untuk transaksi isi ulang (top up) melalui mandiri e-banking, Pemegang Kartu harus melakukan proses Update Saldo di EDC mandiriprabayar, kecuali di ATM Non-Tunai yang telah dilengkapi reader dapat langsung meng-update saldo kartu (isi kartu langsung bertambah). E-Toll Card dapat diisi ulang (top up) dengan pilihan nominal Rp , Rp , Rp , Rp , Rp atau nominal lainnya sesuai keinginan. Isi ulang dapat dilakukan dengan kartu mandiri debit (bankmandiri.co.id) 7

8 Pembayaran jalan tol dengan multiple bank ini (BRI, BNI dan BTN) untuk pertama kalinya akan diterapkan di tol lingkar luar Jakarta (JORR). Dengan adanya kerjasama antara PT. Jasa Marga (Persero) Tbk dengan tiga bank BUMN lainnya selain Bank Mandiri terkait pembayaran tol menggunakan e-money, maka diharapkan akan meningkatkan penetrasi pada tol JORR. Sejauh ini berdasarkan catatan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, penetrasi tol JORR baru mencapai 15%. Dengan harapan agar dapat meningkat penetrasinya hingga mencapai 50%. Total seluruh gardu tol milik PT. Jasa Marga (Persero) Tbk pada prinsipnya sudah bisa melakukan pmbayaran tol secara elektronik. Sampai saat ini, secara total sudah ada 40% gardu tol milik PT. Jasa Marga (Persero) Tbk yang menggunakan e-toll card. (Yoga, 2016). Fenomena tol macet di Indonesia hanya terjadi di kota-kota tertentu saja terutama karena volume kendaraan yang sudah sangat tinggi atau melebihi kapasitas tol. Kemacetan tol terjadi karena kapasitas jalan non tol dan tol yang tak mampu menampung jumlah kendaraan yang melintas. Akibatnya banyaknya volume kendaraan, ruas-ruas di jalan tol dalam kota juga bahkan terkena kemacetan. Padahal untuk menikmati jalan tol, pengguna jalan harus membayar sejumlah tarif tertentu sesuai dengan UU no. 38/2004. Di sisi lain, ada juga kontribusi pengguna tol yaitu belum memaksimalkan penggunaan e-toll atau pintu GTO yang disediakan operator. (Suhendra, 2015). Usaha PT. Jasa Marga (Persero) Tbk mengurai kemacetan dengan menggunakan e-toll Card belum membuahkan hasil maksimal. Terlihat dari pencapaiannya selama 2015, pengguna Gardu Tol Otomatis (GTO) yang masih tergolong sangat sedikit. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk mengakui penggunaan e-toll Card oleh masyarakat di tahun 2015 hanya mencapai rata-rata 15,32% dari keseluruhan transaksi pembayaran tol. Walau berbagi peningkatan dan penambahan GTO terus ditekan, bahkan ada pula gerbang tol yang sudah 100% merupakan GTO. 8

9 Gambar 1.3. Transaksi Pembayaran Tol 2015 Sumber: Data yang sudah diolah dari Website Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa transaksi pembayaran tol pada tahun 2015 dengan menggunakan e-toll card masih rendah dengan presentase 12%, sedangkan 88% pengguna jalan tol masih banyak yang menggunakan transaksi secara manual. Gerbang tol yang saat ini sudah 100% GTO adalah Gerbang Semanggi 1 dan Gerbang Cililitan 3. Adapula sejumlah gerbang tol yang menurut PT. Jasa Marga (Persero) Tbk memiliki tingkat penggunaan e-toll Card yang cukup tinggi. Dengan urutannya sebagai berikut: GT Kamal 4 ( 44,24%), GT Angke 1 (33,05%), GT Pondok Ranji (30,21%), dan GT Senayan (30%). Secara tidak langsung PT. Jasa Marga (Persero) Tbk memaksa pengguna tol memakai e-toll Card, PT. Jasa Marga (Persero) Tbk akan menambah terus GTO hingga jumlahnya menyamai gardu normal. Ini akan membuat pengendara yang tak memiliki e-toll Card semakin terhambat. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk berharap dengan penambahan jumlah GTO yang terus dilakukan, akan merangsang pula tingkat penggunaan e-toll Card oleh pengguna jalan tol. Waktu transaksi akan lebih pendek, lantas tentu saja mengurangi antrean di gerbang tol. 9

10 Dalam upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi transaksi pembayaran pemakai jalan tol. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk menciptakan terobosan baru dengan memakai E-Toll Card. Penggunaan transaksi non tunai ini di nyatakan sangat efektif, karena hanya melakukan transaksi kurang lebih 4 detik dengan menempelkan kartu E-Toll Card pada mesin transaksi tol otomatis. Apalagi banyaknya kendaraan non golongan I yang melintas diruas JORR, sangat membantu kendaraan kendaraan kecil yang melintas tanpa melakukan transaksi manual. Cara penggunaanya pun sangat mudah dan dapat di Top-Up ditempat-tempat yang sudah banyak menyediakan layanan ini (jlj.co.id, 2016). Operator jalan tol, PT Jasa Marga mengupayakan peningkatan penggunaan kartu tol elektronik oleh para pengguna tol. Saat ini penggunaan E-Toll Card bagi seluruh tol yang dikelola Jasa Marga baru mencapai sekitar 21 persen. Jumlah tersebut meningkat sebab di sepanjang 2015, penetrasi pembayaran elektronik di seluruh ruas tol yang dioperasikan Jasa Marga mencapai 15,6 persen dari total transaksi. Menjelang libur panjang dan mudik lebaran, penggunaan kartu tol elektronik dinilai akan mampu mempersingkat transaksi tol hingga 50 persen atau hanya tiga detik dari pada cara manual. Dampaknya, kepadatan di gerbang tol akan berkurang signifikan dan arus lalu lintas menjadi lancar. Jasa Marga menyerahkan sejumlah cara agar penggunaan kartu tol elektronik meningkat. Di antaranya mendekatkan layanan isi ulang kartu di sejumlah minimarket. Pengguna juga bisa isi ulang kartu di semua gardu tol yang dikelola Jasa Marga. Pencapaian penggunaan E-Toll Card oleh pengguna jalan sebanyak 21 persen tidak terlepas dari kerja sama yang baik dengan Himpunan Bank Negara (Himbara). Bank-bank yang terhimpun dalam Himbara antara lain BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN. Jasa Marga mengelola sejumlah jalan tol strategis dengan jumlah gardu tol keseluruhan sebanyak 1012 gardu se-indonesia. Seluruhnya sudah bisa menerima E- Toll Card. Sebanyak 399 gardu telah menggunakan sistem Gerbang Tol Otomatis (GTO) sisanya masih manual. Itu artinya, kapasitas terpasang GTO 40 persen dan utilisasi penggunaannya baru 20 persen, jadi ada 19 persen lagi bisa diisi pengguna 10

11 jalan agar penggunaan E-Toll Card maksimal. Ia menargetkan jumlah GTO menjadi 507 buah atau 50 persen dari keseluruhan gardu operasi pada penghujung Pada tahap awal, pembayaran tol menggunakan e-toll card, kartu BRI Brizi, Mandiri e-money, kartu BNI Tapcash dan Kartu BTN Blink. Seluruh kartu dapat digunakan di Ruas Kebon Jeruk-TMII-Cilincing Tol, JORR, Ruas Tol Ulujami- Pondok Aren, Ruas Tol Jakarta-Tangerang dan Ruas Tol Bogor outer Ring Road (BORR). Sebanyak 14 Ruas Tol lainnya akan menyusul menggunakan E-Toll Card secara bertahap. (Fitri, 2016) Berbagai penelitian dilakukan untuk mempelajari proses integrasi teknologi semenjak tahun 1980-an. Salah satu teori integrasi teknologi yang cukup populer adalah technology accepted model (TAM). Teori integrasi teknologi merupakan teori yag menganilisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer. TAM dikembangkan oleh Davis (1989) merupakan teori yang di adopsi dari teori populer lain yang disebut theory of reasoned action (TRA: Fishbein dan Ajzen, 1975) dari bidang psikologi sosial yang menjelaskan perilaku seseorang terjadi melalui niat yang mereka miliki (Rauniar et al, 2014). Model TAM sering kali digunakan utuk menganalisis penerimaan dan penggunaan dari suatu sistem informasi dengan menggunakan dua faktor penting yaitu perceived usefulness (PU) dan perceived ease of use (PEU). Vankatesh dan Davis (2000) dalam Uran (2014) menjelaskan bahwa sejauh ini TAM merupakan sebuah konsep yang dianggap paling baik dalam menjelaskan perilaku pengguna terhadap sistem teknologi informasi baru. Teori TAM menyatakan bahwa perilaku dalam meggunakan sebuah sistem ditentukan oleh dua faktor, yaitu pertama (PU) dengan definisinya sejauh mana seseorang yakin bahwa menggunakan sistemakan menigkatkan kinerjanya. Kedua (PEOU) dengan definisinya sejauh mana seseorang yakin bahwa penggunaan sistem baru tersebut tergolong mudah digunakan. Dalam TAM penggunaan teknologi paling dipengaruhi oleh intention to use. intention to use (IU) dipengaruhi oleh dua kepercayaan, yaitu persepsi pengguna 11

12 terhadap manfaat (PU) dan persepsi pengguna terhadap kemudahan (PEOU) (Hidayat, 2011). Agar penggunaan E-Toll Card ini dapat usefull dan berguna bagi pengguna jalan tol, diperlukan penelitian tentang persepsi kemanfaatan, kemudahan yang dipengaruhi oleh niat untuk menggunakan layanan e-toll card. Salah satu teori dan model yang dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat penggunaan terhadap teknologi informasi adalah TAM (Technology Acceptance Model) (Davis, 1989). TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi oleh pemakai dengan mengembangkannya berdasarkan perceived usefulness dan perceived ease of use. Kedua faktor tersebut mempengaruhi intention to use (Davis, 1989). Berdasarkan kondisi yang sudah dipaparkan di atas maka dilakukan penelitian E-toll Card di jalan tol di Indoneia yang berjudul Pengaruh Usefulness dan Ease of Use terhadap Intention to Use Kartu E-Toll JASA MARGA 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana perceived usefulness E-Toll Card bagi pengguna jalan tol? 2. Bagaimana perceived ease of use E-Toll Card bagi pengguna jalan tol? 3. Bagaimana intention to use E-Toll Card bagi pengguna jalan tol? 4. Seberapa besar pengaruh perceived usefulness terhadap intention to use E-toll Card bagi pengguna jalan tol? 5. Seberapa besar pengaruh perceived ease of use terhadap intention to use E-toll Card bagi pengguna jalan tol? 6. Seberapa besar pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap intention to use E-toll Card bagi pengguna jalan tol? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perceived usefulness E-Toll Card bagi pengguna jalan tol. 12

13 2. Untuk mengetahui perceived ease of use E-Toll Card bagi pengguna jalan tol. 3. Untuk mengetahui intention to use E-Toll Card bagi pengguna jalan tol. 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perceived usefulness terhadap intention to use E-toll Card bagi pengguna jalan tol. 5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perceived ease of use terhadap intention to use E-toll Card bagi pengguna jalan tol. 6. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap intention to use E-toll Card bagi pengguna jalan tol. 1.5 Kegunaan Penelitian Apabila tujuan penelitian ini dapat terlaksana, maka manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Bagi penulis: Menambah wawasan dan keilmuan dalam bidang penelitian yang dilakukan serta menambah kepuasan intelektual. b. Bagi pembaca : Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan keilmuan bagi pembaca serta dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan literatur dalam bidang penelitian. c. Bagi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data mengenai kemudahan, manfaat serta minat pengguna jalan tol untuk menggunakan kartu e-toll. 1.6 Sistematika Penulisan berikut: Penulisan penelitian ini disusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai 13

14 BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan berisi gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tahapan analisis data, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian berisi tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab Metode Penelitian berisi jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil penelitian yang diperoleh, dijabarkan dan data yang dapat ditabulasi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini dipaparkan garis besar bab 1 sampai dengan bab 4 yang berupa kesimpulan dari hasil penulisan skripsi serta saran yang sesuai dengan hasil penelitian. 14

BAB I PENDAHULUAN Logo PT Bank Mandiri, Tbk Gambar 1.1 adalah logo PT Bank Mandiri, Tbk:

BAB I PENDAHULUAN Logo PT Bank Mandiri, Tbk Gambar 1.1 adalah logo PT Bank Mandiri, Tbk: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-toll

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-toll BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-toll Pada era globalisasi ini saat ini sebagai negara berkembang Indonesia terus mengembangkan terobosan inovasi dalam meningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penduduk yang relatif padat. Jakarta juga dikenal sebagai kota dengan perlalulintasan tinggi karena banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang selalu dibutuhkan manusia dalam kegiatan ekonomi. Uang telah lama digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, namun penggunaan uang tunai dirasa memberikan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian PT Jasa Marga (Persero) merupakan sektor transportasi, khususnya di transportasi darat, dan salah satu pelopor penyelenggara jalan bebas hambatan. Jalan bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini tingkat mobilitas masyarakat Indonesia semakin meningkat. Masyarakat berusaha untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Instagram

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Instagram BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian skripsi ini objek yang diambil oleh penulis adalah media sosial Instagram. 1.1.1 Sejarah Instagram Instagram adalah sebuah aplikasi

Lebih terperinci

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from  to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN A-PDF Manual Split Demo. Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT Bank Central Asia Tbk. KCU Tasikmalaya PT Bank Central

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rupiah. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam industri

BAB I PENDAHULUAN. rupiah. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam industri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pembayaran konvensional dengan uang tunai saat ini memiliki banyak masalah. Prosesnya menjadi lambat seperti contoh bayar tol dengan uang tunai lambat karena

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan jalan bebas hambatan dan menjadi bagian dari sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan akte Notaris Kartini Muljadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan tidak dengan menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan tidak dengan menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang adalah alat tukar yang diterima secara umum dan memiliki kepastian hukum serta nominalnya atau merupakan elemen penting pada kehidupan manusia. Perubahan alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis

BAB I PENDAHULUAN. nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya smartphone dan aplikasi mobile memberikan kesempatan yang unik kepada bank untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang saat ini. Konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek kehidupan. Pemanfaatan teknologi dalam bisnis, dewasa ini semakin sering digunakan di dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai ibu kota negara Indonesia, Jakarta sering dijadikan pilihan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai ibu kota negara Indonesia, Jakarta sering dijadikan pilihan bagi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai ibu kota negara Indonesia, Jakarta sering dijadikan pilihan bagi sebagian besar masyarakat untuk dijadikan tempat mencari nafkah. Hal tersebut dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia dan negara lainnya mengharuskan peningkatan prasarana pendukung bagi kendaraan tersebut. Jalan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia. Bank ini memiliki nama lain De Javasche Bank yang dipergunakan pada masa Hindia- Belanda. Sebagai bank sentral,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban membayar untuk melewati jalan yang dilalui dan merupakan jalan alternatif lintas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Dampak pertumbuhan internet mendorong setiap orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan produk yang dibutuhkan. Penggunaan uang secara non tunai mulai meningkat

BAB I PENDAHULUAN. dan produk yang dibutuhkan. Penggunaan uang secara non tunai mulai meningkat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang adalah alat pembayaran yang sangat diperlukan untuk mendapatkan jasa dan produk yang dibutuhkan. Penggunaan uang secara non tunai mulai meningkat pesat seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia pada saat sekarang ini sangat berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehadiran Teknologi informasi yang sudah sangat canggih secara cepat telah mengubah cara berperilaku pengguna, media tersebut menciptakan hubungan lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun kemacetan merupakan salah satu kendala terbesar yang dihadapi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar khusunya ibu kota Jakarta. Kemacetan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah sebuah badan milik pemerintah yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga komoditas dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah sistem teknologi informasi (STI) dimulai sejak tahun 1950 (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah berkembang dan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik dan diyakini dapat memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan yang signifikan pada sektor jasa perbankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tahun 1978 sebagai operator tunggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tren perkembangan teknologi digital di Indonesia telah membawa dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan layanan perbankan tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan zaman. Dalam kehidupan ekonomi pun sudah berkembang pesat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib memberikan informasi keuangan pada setiap periodenya ke pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, seperti investor maupun

Lebih terperinci

sebagai berikut : Service system Service people Service strategy Sumber : Output SPSS (diolah penulis)

sebagai berikut : Service system Service people Service strategy Sumber : Output SPSS (diolah penulis) Dari hasil out put SPSS diketahui bahwa korelasi parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut : Tabel 4.16 Koefisien determinasi parsial (r²) No. 1. 2. 3. Variabel Service system

Lebih terperinci

Siaran Pers. Implementasi Pembayaran Elektronik Tol Nasional Jasa Marga dengan Bank BRI, Bank Mandiri, BNI, dan dan Bank BTN

Siaran Pers. Implementasi Pembayaran Elektronik Tol Nasional Jasa Marga dengan Bank BRI, Bank Mandiri, BNI, dan dan Bank BTN Siaran Pers Implementasi Pembayaran Elektronik Tol Nasional Jasa Marga dengan Bank BRI, Bank Mandiri, BNI, dan dan Bank BTN Jakarta Sinergi BUMN yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk., bersama

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran merupakan hal penting bagi manusia dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran merupakan hal penting bagi manusia dalam menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembayaran merupakan hal penting bagi manusia dalam menunjang kehidupanya, oleh karena itu jenis pembayaran berubah dari waktu ke waktu agar lebih lancar, efisien,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia berkeinginan untuk mengubah dirinya menjadi pembangkit daya (power

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun bank pemerintah yang bersaing ketat dalam mendapatkan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. maupun bank pemerintah yang bersaing ketat dalam mendapatkan nasabah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman saat ini membuat orang semakin kritis dalam menanggapi sesuatu hal, termasuk saat menggunakan jasa sebuah perusahaan seperti perbankan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pandai-pandai menganalisis pasar dengan menggunakan handphone sebagai salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pandai-pandai menganalisis pasar dengan menggunakan handphone sebagai salah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, teknologi sangat berkembang pesat, terutama handphone. Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, kebutuhan akan handphone sangat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Bank Rakyat Indonesia 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membangun perekonomian suatu negara, industri perbankan selaku lembaga keuangan memegang peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian yang membantu pemerintah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Cara pembayaran terus berubah dari waktu ke waktu. Dahulu pembayaran transaksi

BAB I. PENDAHULUAN. Cara pembayaran terus berubah dari waktu ke waktu. Dahulu pembayaran transaksi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cara pembayaran terus berubah dari waktu ke waktu. Dahulu pembayaran transaksi lebih banyak menggunakan uang tunai dan cek. Namun kemudian cara pembayaran tersebut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. hasil observasi peneliti di lapangan. dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID).

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. hasil observasi peneliti di lapangan. dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan profil Telkomsel Tap Izy, kerjasama telkomsel Tap Izy dengan PT Kereta Api Indonesia, dan penempatan transit advertising Telkomsel Tap Izy.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing (competitive advantage) untuk terus bisa berkompetisi. Tidak sedikit

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing (competitive advantage) untuk terus bisa berkompetisi. Tidak sedikit 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota Bandung juga merupakan kota terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan saat ini berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB I. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

BAB I. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan darah daging bagi kehidupan yang akan datang di kota besar seperti Jakarta. Tingginya mobilitas masyarakat untuk berpindah tempat dari suatu tempat

Lebih terperinci

pelayanan dan jasa yang diberikan oleh perusahaan juga merupakan daya tarik

pelayanan dan jasa yang diberikan oleh perusahaan juga merupakan daya tarik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi diarahkan untuk mengembangkan kehidupan ekonomi rakyat yang bertumpu pada mekanisme ekonomi pasar yang seimbang dengan prinsip persaingan sehat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persaingan bisnis dewasa ini menuntut perusahaan untuk mengadopsi perkembangan teknologi dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat. Perusahaan yang mempu memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang akan memaparkan tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota yang cukup besar, ada kota sedang dan ada kota kecil. Kota Medan merupakan salah satu kota di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mencapai tujuan penelitian maka perlu dibuat suatu metodologi penelitian yang dapat dilihat melalui flow chart berikut : Mulai Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, penggunaan internet menjadi salah satu aktivitas penting dalam mendukung kehidupan manusia di seluruh dunia. Berdasarkan data dari internetworldstats.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uang dari suatu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan

BAB I PENDAHULUAN. uang dari suatu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pembayaran (SP) adalah sistem yang berkaitan dengan pemindahan uang dari suatu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat serta meningkatnya keinginan konsumen yang mengininkan kemudahan dalam setiap transakti yang mereka lakukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Namun, seiring dengan perkembangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha dalam industri jasa semakin ketat. Dilihat dari banyaknya perusahaan yang menawarkan usaha dalam bentuk jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikelola dengan baik. Disamping itu, perusahaan asuransi juga padat dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikelola dengan baik. Disamping itu, perusahaan asuransi juga padat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi asuransi kerugian memiliki sifat dan karakteristik tersendiri dengan jenis usaha di bidang jasa pada umumnya. Usaha asuransi mengambil alih resiko dari pihak

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. yang pasti teijadi. Pada industri, terutama yang bergerak di bidang jasa, kepuasan

BABI PENDAHULUAN. yang pasti teijadi. Pada industri, terutama yang bergerak di bidang jasa, kepuasan BAB 1 PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada masa sekarang ini persaingan dalam industri sejenis adalah suatu hal yang pasti teijadi. Pada industri, terutama yang bergerak di

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.saat ini, persaingan

Bab 1 Pendahuluan. angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.saat ini, persaingan Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANG Industri transportasi jalur darat masih menjadi favorit dari kebanyakan masyarakat di Indonesia sampai saat ini, banyak faktor yang mempengaruhi masih menjadi primadona

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian besar: ruas Ulujami-Rorotan, ruas Kembangan-Penjaringan, dan ruas

BAB I PENDAHULUAN. bagian besar: ruas Ulujami-Rorotan, ruas Kembangan-Penjaringan, dan ruas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan tol merupakan jalan alternatif lintas jalan umum yang dibangun oleh Pemerintah dan kepada para pemakainya dikenakan kewajiban membayar tol. Biaya tol yang dikenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman telah menuntut berbagai jenis bidang usaha untuk memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan dalam rangka mendukung efisiensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemudahan penggunaan pernah dilakukan oleh Suhendro pada tahun 2009 bertujuan untuk membuat perceived usefulness

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS GARDU TOL OTOMATIS (GTO) BUAH BATU DITINJAU DARI KECEPATAN TRANSAKSI RATA-RATA

EFEKTIVITAS GARDU TOL OTOMATIS (GTO) BUAH BATU DITINJAU DARI KECEPATAN TRANSAKSI RATA-RATA EFEKTIVITAS GARDU TOL OTOMATIS (GTO) BUAH BATU DITINJAU DARI KECEPATAN TRANSAKSI RATA-RATA Angga Marditama Sultan Sufanir 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung E-mail: angga.mss@polban.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang, perkembangan teknologi begitu pesat. Perkembangan teknologi membuat kebutuhan manusia terhadap informasi semakin komplek. Hal ini terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Teknologi tidak dapat dipisahkan dan telah berpengaruh besar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, bank merupakan salah satu media transaksi keuangan. Bank memberikan berbagai fasilitas dalam memudahkan proses transaksi keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi penting dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi di masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok di samping kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perjalanan yang lancar merupakan idaman setiap warga, dengan semakin banyaknya pengguna jalan raya, lalu lintas menjadi tidak lancar, seiring dengan bertambahnya jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia yang penuh dengan tantangan dan persaingan mengharuskan pada semua sektor kehidupan dan perusahaan untuk mempersiapkan diri, hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenal e-commerce yang merupakan proses jual beli atau pertukaran produk,

BAB I PENDAHULUAN. mengenal e-commerce yang merupakan proses jual beli atau pertukaran produk, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan perkembangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya dalam dunia perdagangan dan pembayaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju perkembangan teknologi informasi berjalan cepat seiring berkembangnya penggunaan internet. Dampak dari perkembangan teknologi dapat dirasakan hampir di berbagai

Lebih terperinci

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone BAB I INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Instrumen pembayaran non tunai berupa uang elektronik, menjadi alat pembayaran alternatif yang aman dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran mikro, kapan saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keberadaan internet mengakibatkan adanya transformasi perilaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara cepat memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor khususnya dari sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor khususnya dari sektor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tangerang sebagai salah satu wilayah satelit dari ibukota Jakarta mengalami pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor khususnya dari sektor pertumbuhan penduduk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, sampai ke era jejaring global di mulai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Jalan tol merupakan salah satu prasarana untuk memperlancar arus transportasi. Keterbatasan sumber daya pemerintah dalam membangun prasarana ini diatasi dengan membangun jalan tol sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk berbelanja, belanja sendiri tidak harus dilakukan ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan sistem berbasis teknologi khususnya yang berkaitan dengan internet berpengaruh terhadap perusahaan termasuk perbankan untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan inovasi produk dan jasa perbankan dalam satu dekade terakhir ini memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PRT/M/2017 TENTANG TRANSAKSI TOL NONTUNAI DI JALAN TOL

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PRT/M/2017 TENTANG TRANSAKSI TOL NONTUNAI DI JALAN TOL PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PRT/M/2017 TENTANG TRANSAKSI TOL NONTUNAI DI JALAN TOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang dikenal sebagai pulau Dewata dan pulau dengan sejuta keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh masyarakat baik lokal

Lebih terperinci

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam memajukan perekonomian negara, perbankan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini karena bank mempunyai fungsi utama untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang

Lebih terperinci