TINJAUAN PUSTAKA. Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan
|
|
- Vera Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN PUSTAKA Kopi Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstrasi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kopi merupakan tanaman yang berasal dari Afrika dan Asia Selatan. Bunga kopi yang berwarna putih berbunga bersamaan, buah kopi sendiri berbentuk oval panjangnya sekitar 1,5 cm, berwarna hijau kekuningan lalu hitam bila sudah digongseng. Biasanya buah kopi berisikan 2 buah biji kopi, tetapi sekitar 5-10% mempunyai hanya 1 biji (Budiman, 2011). Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan tumbuh dapat mencapai tinggi 12 m. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing. Daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang dan rantingrantingnya. Secara botani kopi memiliki sistimatika penamaan bionominal yakni : Kingdom Divisio : Plantae (tumbuh-tumbuhan) : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup) Classis Ordo Familia Genus Species : Dicotyledone (berkeping dua) : Rubiales (pohon) : Rubiaceae : Coffea : Coffea sp. (Najiyati dan Danarti, 1999). 4
2 5 Tanaman kopi berasal dari famili Rubiaceae yang terdiri atas sekitar 500 genus dan lebih dari spesies. Sebagian besar tumbuhan famili ini berwujud semak dan tumbuh baik pada iklim tropis. Kopi merupakan anggota famili yang memiliki nilai ekonomis paling tinggi. Spesies kopi yang penting secara ekonomi adalah Coffea arabica (kopi arabika) yang merupakan lebih dari 70% produk dunia dan Coffea canephora (kopi robusta), ada dua spesies lain yang tumbuh dalam skala lebih kecil, yaitu Coffea liberica (kopi liberika) (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Jenis Kopi Adapun beberapa jenis kopi secara umum, yaitu : 1. Kopi Arabika (coffea arabica) 2. Kopi Robusta (coffea canephora) 3. Kopi Liberika (coffea liberica) Kopi arabika berasal dari Ethiopia, jenis kopi ini sangat tidak tahan dengan penyakit Hemileia vastatrix, kecuali pada tanaman yang terdapat di dataran tinggi yang lebih dari m dari permukaan laut. Jenis arabika ini mempunyai ciri-ciri dan sifat sebagai berikut : Daun kecil, halus dan mengkilat, panjang daun sekitar 12 sampai 15 cm dan lebar 6 cm. Biji buah lebih besar, berbau harum dan rasanya lebih enak. Ditanam pada dataran tinggi yang beriklim kering sekitar m dari permukaan laut dan produksinya bagus. Suhu yang dikehendaki tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah (AAK, 1988).
3 6 Kopi robusta berasal dari Kongo dan masuk Indonesia pada tahun Karena mempunyai sifat lebih unggul, kopi ini sangat cepat berkembang. Bahkan kopi ini merupakan jenis yang mendominasi perkebunan kopi di Indonesia. Beberapa sifat penting kopi robusta antara lain : Resisten terhadap penyakit HV. Tumbuh sangat baik pada ketinggian mdpl dengan suhu C. Kualitas buah lebih rendah daripada kopi arabika. Menghendaki daerah yang mempunyai bulan kering 3 4 bulan secara berturut-turut (Najiyati dan Danarti, 1999). Kopi liberika berasal dari Angola dan dapat tumbuh di daerah dataran rendah. Jenis kopi ini agak sensitif terhadap penyakit HV. Meskipun dapat berbuah sepanjang tahun, kualitas buah pada kopi ini relatif rendah dan tidak seragam. Hal ini lah yang membuat kopi liberika tidak banyak dibudidayakan (Anggara dan Marini, 2011). Tabel 1. Perbedaan Kopi Arabika dan Kopi Robusta Keterangan Arabika Robusta tahun ditemukan waktu berbuah 9 bulan bulan produksi (kg/ha) suhu optimal C C buah matang jatuh Dipohon curah hujan mm mm Sumber : Budiman, 2011
4 7 Bubuk Kopi Menurut Mulato (2002) Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses ini merupakan tahapan pembentukan aroma dan citarasa khas kopi dari dalam biji kopi dengan perlakuan panas. Biji kopi secara alami mengandung cukup banyak senyawa organik calon pembentuk citarasa dan aroma khas kopi. Waktu sangrai ditentukan atas dasar warna biji kopi sangrai atau sering disebut derajat sangrai. Makin lama waktu sangrai, warna biji kopi sangrai mendekati cokelat tua kehitaman. Menurut Najiyati dan Danarti (1999), Pembuatan kopi bubuk oleh pabrik biasanya dilakukan secara modern dengan skala yang cukup besar. Pembuatan kopi bubuk dibagi kedalam dua tahap, yaitu tahap penyangrai dan tahap penggilingan. Pada tahap penyangraian proses pemanasan kopi pada suhu C C yang bertujuan untuk mendapatkan kopi yang berwarna coklat kayu manis kehitaman. Menurut Budiman (2011), kisaran suhu sangrai yang umum adalah sebagai berikut : Suhu C untuk tingkat sangrai ringan (warna coklat muda). Suhu C untuk tingkat sangrai medium (warna coklat agak gelap). Suhu diatas C untuk tingkat sangrai gelap (warna coklat tua cenderung agak hitam). Menurut Anggara dan Marini (2011), proses penggilingan biji kopi merupakan salah satu penentu kualitas produknya. Penggilingan biji kopi bertujuan untuk memperluas permukaan biji kopi. Dengan demikian, proses ekstraksinya menjadi lebih efisien dan cepat. Penggilingan yang baik akan menghasilkan cita rasa, aroma dan penampilan yang baik.
5 8 Menurut Najiyati dan Danarti (1999), penggilingan adalah proses pemecahan (penggilingan) butir-butir biji kopi yang telah disangrai untuk mendapatkan kopi bubuk yang berukuran maksimum 75 mesh. Seperti yang dinyatakan Budiman (2011), biji kopi yang telah disangrai akan dihaluskan dengan alat penghalus sampai memperoleh butiran bubuk kopi agar mudah diseduh dan memberikan sensasi aroma dan rasa yang lebih optimal. Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010), kopi bubuk ukuran halus diperoleh dari ayakan dengan ukuran lubang 200 mesh, sedangkan untuk ukuran bubuk medium digunakan ayakan 120 mesh. Jika dipasang ayakan 200 mesh, sebagian besar (79%) kopi bubuk akan mempunyai ukuran 0,90 1,0 mm. Rendemen hasil pengolahan (penyangraian dan penghalusan) adalah perbandingan antara berat kopi bubuk yang diperoleh dengan berat biji kopi beras yang di proses. Tabel 2. Standar Nasional Indonesia biji kopi (SNI No ) Mutu Syarat Mutu Mutu 1 Jumlah nilai cacat maksimum 11 Mutu 2 Jumlah nilai cacat 12 s/d 25 Mutu 3 Jumlah nilai cacat 26 s/d 44 Mutu 4-A Jumlah nilai cacat 45 s/d 60 Mutu 4-B Jumlah nilai cacat 61 s/d 80 Mutu 5 Jumlah nilai cacat 81 s/d 150 Mutu 6 Jumlah nilai cacat 151 s/d 225 Sumber : Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008 Aluminium Atom aluminium pada dasarnya terlalu kuat bergabung dengan atom oksigen dan disebut aluminium oksid. Bijih tambang untuk aluminium adalah bauksit. Bauksit terdiri dari 60% alumina, 30% iron oksida dan sejumlah SiO. Dalam hal ini agak sulit untuk memisahkan alumina dari bauksit, tidak dapat
6 9 dengan pemanasan kokas atau embusan oksigen, karena logamnya kan terbakar dahulu dan yang tertinggal adalah kotorannya. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam. Sifat-sifat yang dimiliki aluminium antara lain : 1. Ringan, tahan korosi, dan tidak beracun, maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain. 2. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok. 3. Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel tiang listrik. 4. Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, Mg) untuk pembuatan badan pesawat. (Amanto dan Daryanto, 1999). Aluminium dengan kadar aluminium 98% adalah logam ringan (lightweight metal) yang banyak digunakan pada bagian-bagian mesin. Titik lumer aluminium rendah, mudah beroksidasi, maka agak sukar disambung dengan las karena bahan ini lunak maka agak sulit juga dikerjakan mesin. Sebaliknya, oleh lunaknya, ringan untuk digilas, di pres dan diekstrusi. Selanjutnya untuk meningkatkan sifat fisiknya guna memenuhi syarat-syarat teknis yang baik diberi logam tambahan sebagai campuran (Putra, dkk., 2008). Besi Bijih besi merupakan bahan baku dalam pembuatan besi yang dapat berupa senyawa oksida, karbonat dan sulfida serta tercampur dengan unsur lain
7 10 misalnya silikon. Bahan dasar besi mentah ialah bijih besi yang jumlah persentase besinya haruslah sebesar mungkin. Besinya merupakan besi oksida atau besi karbonat yang dinamakan batu besi spat. Biji besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe 3 O 4 ), hematit (Fe 2 O 3 ), goethit, limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida dan beragam dalam hal warna, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat. Saat ini, cadangan biji besi nampak banyak, namun seiring dengan bertambahnya penggunaan besi secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang, karena jumlahnya tetap (Amanto dan Daryanto, 1999). Baja Baja tahan karat (stainless steel) mempunyai seratus lebih jenis yang berbeda-beda. Akan tetapi, seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium yang membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi ke dalam tiga kelompok dasar, yakni : a. Baja Tahan Karat Ferit Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04 % C) dan sebagian besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu kromium sekitar 13 % - 20 % dan tambahan kromium tergantung pada tingkat ketahanan karat yang diperlukan.
8 11 b. Baja Tahan Karat Austenit Baja tahan karat austenit mengandung nikel dan kromium yang amat tinggi, nikel akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan kromium akan membuat kecepatan pendinginan kritisnya rendah. c. Baja Tahan Karat Martensit Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur karbon. Baja yang mengandung 0,1 % C, 13 % Cr, dan 0,5 % Mn ini dapat didinginkan untuk memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan. (Amanto dan Daryanto, 1999). Motor Lisrik Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik sering digunakan sebagai tenaga penggerak dibandingkan dengan jenis tenaga-tenaga yang lain karena : 1. Dapat disesuaikan, motor listrik dapat digunakan dihampir setiap lokasi termasuk di dalam air. 2. Otomatis, motor listrik dengan mudah dikontrol dengan alat otomatis. 3. Rapi, sebuah unit kecil memperkembangkan sejumlah kekuatan besar secara bersama-sama. 4. Ekonomis dan efisien, motor listrik memiliki efisiensi hingga 95 %. 5. Perawatan mudah, jika melindungi dari debu dan kotoran, motor listrik hanya membutuhkan sedikit perawatan.
9 12 6. Tenang, motor listrik secara umum lebih tenang dari pada mesin yang dijalankan. 7. Aman, apabila dipasang dengan tepat, dipelihara, dan digunakan, motor listrik sangat aman untuk dioperasikan. 8. Mudah dioperasikan, tidak membutuhkan banyak pelatihan untuk mengoperasikan motor listrik. (Cooper, 1992). Di lain pihak motor listrik mempunyai kekurangan sebagai berikut : 1. Motor listrik membutuhkan sumber daya, kabelnya harus dapat dihubungkan dengan stop kontak, dengan demikian tempat penggunaannya sangat terbatas panjang kabel. 2. Kalau dipergunakan baterai sebagai sumber daya, maka beratnya akan menjadi besar. 3. Secara umum biaya listrik lebih tinggi daripada harga bahan bakar minyak (Soenarto dan Furuhama, 2002). Jenis Penggiling Biji Kopi Blade Grinder Ini jenis grinder yang menggunakan bilah besi dan berputar dengan kecepatan tinggi. Sebenarnya blade tidak menggiling, tetapi memecah biji kopi menjadi serpihan kecil. Bila diperhatikan secara seksama, sistem blade mempunyai kecenderungan menghasilkan gilingan yang tidak seragam. Selain itu kelemahan lainnya berupa putaran yang tinggi mengakibatkan suhu pada bubuk kopi naik dan akan mempengaruhi aroma dan cita rasa kopi (Wahid, 2011).
10 13 Flat Burr Grinder Menggunakan dua besi berbentuk bulat (flat burr) yang terdapat gerigi disekelilingnya. Biji kopi masuk diantara dua burr tersebut dan kemudian berputar menghaluskan kopi dengan ukuran bubuk berdasarkan jarak kedua burr. Semakin dekat jaraknya, semakin halus bubuk kopi yang dihasilkan. Burr biasanya terbuat dari besi baja, keramik atau material titanium (Wahid, 2011). Conical Burr Grinder Ini merupakan jenis burr terbaik, bentuknya kerucut dan banyak digunakan pada grinder yang mahal. Jenis burr ini terbuat dari material keramik atau baja. Bagi yang digerakkan dengan menggunakan motor listrik, conical burr biasanya berputar dalam kecepatan rendah untuk menjaga suhu bubuk kopi tetap dingin agar menjaga aroma dan rasa kopi tetap prima (Wahid, 2011). Penggiling Burr Mill Mesin penghalus yang digunakan saat ini adalah dengan menggunakan tipe burr mill. Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010), mesin ini mempunyai dua buah piringan (terbuat dari baja), yang satu berputar (rotor) dan yang lainnya diam (stator). Mekanisme penghalusan terjadi dengan adanya gaya geseran antara permukaan biji kopi sangrai dengan permukaan piringan dan sesama biji sangrai. Bila alat ini dipasang ayakan 200 mesh, sebagian besar (79%) kopi bubuk akan mempunyai ukuran antara 0,90-1,0 mm, dan kapasitas mesin penghalus antara kg per jam.
11 14 Prinsip Kerja Alat Penggiling Biji Kopi Tipe Flat Burr Mill Prinsip kerja alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill ini, menggunakan dua besi berbentuk bulat (flat burr) yang terdapat gerigi disekelilingnya berukuran lebih kecil dan lebih tipis yang disebut flat burr mill yang artinya alat ini bekerja seperti piringan yang berputar dimana biji masuk ke dalam hopper kemudian turun menuju saluran dan masuk ke dalam miller (penggiling) yang akan dihancurkan oleh piringan berputar (rotator) dengan piringan yang diam (stator) yang berukuran lebih kecil dan tipis yang digerakkan oleh elektromotor. Setelah itu menuju ke penampungan bahan akhir. Analisis Ekonomi Menurut Soeharno (2007), analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan saat produksi. Dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan. Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh aktifitas perusahaan. Biaya ini secara total tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi. Sedangkan biaya variable adalah biaya yang besarnya berubahubah sesuai dengan aktifitas perusahaan. Biaya ini secara total akan berubah sesuai dengan volume produksi (Halim, 2009). Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin banyak bahan yang digunakan. Tak heran jika biayanya semakin besar.
12 15 Sedangkan, Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada banyak sedikitnya produk yang akan dihasilkan (Soeharno, 2007). Break even point Break even point (analisis titik impas) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing). Menurut Waldiyono (2008), manfaat perhitungan titik impas (break even point) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya keuntungan. Analisis titik impas juga digunakan untuk : 1. Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternatif kegiatan usaha. 2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetapkan tambahan investasi untuk peralatan produksi. 3. Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan ekuivalensi (kesamaan) dari dua alternatif usulan investasi. Untuk menentukan produksi titik impas (BEP) maka dapat digunakan rumus sebagai berikut: N F =...(1) ( R V ) dimana: N : jumlah produksi minimal untuk mencapai titik impas (Kg) F : biaya tetap per tahun (rupiah) R : penerimaan dari tiap unit produksi (harga jual) (rupiah)
13 16 V : biaya tidak tetap per unit produksi. VN = total biaya tidak tetap per tahun (rupiah/unit) Net present value Net present value dapat diartikan bahwa seluruh angka net cash flow yang digandakan dengan discount faktor pada tahun dan tingkat bunga yang telah ditentukan dan merupakan selisih antara present value dari benefit dan present value dari biaya. Jika NPV bernilai positif maka investment feasible, bila NPV bernilai 0 berarti investment dapat mengembalikan sebesar cost of capital (discount rate) dan bila NPV bernilai negatif maka investment ditolak (Prawirokusumo, 1990). Menurut Purba (1997), Net present value (NPV) merupakan selisih antara benefit dengan cost + investment yang dihitung sebagai berikut : NPV = B (C = I/n)...(2) n = umur teknis ekonomi proyek jika ditinjau dari segi present value of benefit, maka : NPV = Total B (Total C + I) - Jika NPV lebih besar dari 0 (NPV positif), hal ini berarti bahwa : total B lebih besar dari total C + I, berarti benefit lebih besar dari cost + investment, sehingga pembangunan (rehabilitasi, perluasan) proyek tersebut favourable. - Jika NPV sama dengan 0 (NPV netral), berarti : total B + total C + I, berarti bahwa benefit hanya cukup untuk menutupi cost + investment selama umur teknis ekonomis proyek yang bersangkutan.
14 17 - Jika NPV lebih kecil dari 0 (negatif), berarti : total B lebih kecil dari total C + I, berarti pula bahwa benefit tidak cukup untuk menutupi cost + investment selama umur teknis ekonomis proyek yang bersangkutan unvourable. Internal rate of return Internal rate of return atau tingkat pengembalian internal merupakan parameter yang dipakai apakah suatu usaha tani mempunyai kelayakan usaha atau tidak. Kriteria layak atau tidak layak bagi usaha tani bila IRR lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku saat usaha tani itu diusahakan dengan meminjam uang (biaya) dari bank pada saat nilai netto sekarang (NPV = 0). Oleh karena itu untuk menghitung IRR diperlukan nilai NPV terlebih dulu (Soekartawi, 1995). Menurut Kastaman (2006), Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount rate diperoleh dimana B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Sedangkan menurut Giatman (2006), dengan menggunakan metode IRR kita akan mendapatkan informasi yang berkairan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikkan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi. Harga IRR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut : NPV ( Bt Ct) ( 1 t i) = n = + t 0... (3) dimana : B = Manfaat penerimaan tiap tahun C = Manfaat biaya yang dikeluarkan tiap tahun
15 18 t = Tahun kegiatan usaha (t=1,2,...,n) i = Tingkat diskon yang berlaku Menurut (Purba, 1997) Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut: IRR = p% + X/(X + Y) dimana : p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p) X = NPV awal pada p Y = NPV awal pada q X (q% - p%)(positif dan negatif)...(4)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Tinjauan Agronomi Kopi Tanaman kopi bukan tanaman asli Indonesia, kopi pertama kali masuk ke Indonesia tahun
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kertas adalah suatu bahan yang disusun terutama oleh serat-serat sellulose
TINJAUAN PUSTAKA Kertas Kertas adalah suatu bahan yang disusun terutama oleh serat-serat sellulose yaitu tanaman, mineral, bulu binatang, serat sintesis. Umumnya proses pembuatan kertas terdiri dari 2
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan
Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Kopi (Copea spp.) dikenal sebagai bahan minuman yang memiliki aroma harum, rasa nikmat yang khas, serta dipercaya memiliki
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL
RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL (Design Of Flat Burr Type Coffee Bean Grinder Mill) Samuel Haposan Napitupulu 1*), Saipul Bahri Daulay 1, Adian Rindang 1 1) Departemen Teknologi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (coffea sp.) adalah tanaman yang berbentuk pohon termasuk dalam famili
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kopi Kopi (coffea sp.) adalah tanaman yang berbentuk pohon termasuk dalam famili Rubiceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan
Lebih terperinciMulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan
Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Perancangan bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Pengukuran bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut, dan dikikir bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II.1 Tinjauan Pustaka Tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman buah daerah tropis dan dapat juga tumbuh
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan
52 Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL
RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL SKRIPSI OLEH SAMUEL HAPOSAN NAPITUPULU PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 RANCANG BANGUN
Lebih terperinciBAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN
BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan
Lebih terperinciMODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., ol.3 No. 2 Th. 205 MODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL (Modification of Flat Burr Type Coffee Bean Grinder Mill) Arta Naomi Cristiana
Lebih terperinciLampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.
43 Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian Mulai iii Menimbang Biji Kedelai Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan Digunakan Dihidupkan Alat Pembuat Sari Kedelai Dimasukkan Bahan Kedalam Alat Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kopi adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea.
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut dan dikikir bahan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam family Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi merupakan bahan minuman tidak
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi (Coffea spp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam family Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi merupakan bahan minuman tidak saja terkenal di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.konsumsi kopi dunia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari spesies
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam masalah budidaya kopi di berbagai Negara hanya beberapa
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi Kopi diperoleh dari buah (Coffe. Sp) yang termasuk dalam familia Rubiceae. Banyak varietas yang dapat memberi buah kopi, namun yang terutama penting dalam masalah budidaya
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Observasi desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol pada literatur Penyusunan desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol Pemilihan bahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
43 Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciDaerah yang ketinggiannya antara m dpl dan suhu C.
Semua tentang kopi Sistem Percabangan Kopi (Cofea spp) adalah species tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam familirubiaceae dan genus Cofea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan
Lebih terperinciBAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS
RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS (Design And Construction of Pulp Maker) Jerry Simanjuntak 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Achwil Putra Munir 1) 1) Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian
Lebih terperinciIr. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Bagi Indonesia kopi (Coffea sp) merupakan salah satu komoditas yang sangat diharapkan peranannya sebagai sumber penghasil devisa di luar sektor minyak dan gas bumi. Disamping sebagai sumber
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari
47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
39 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. rasanya dibanding jenis kopi yang lain, tanda-tandanya adalah biji picak dan daun
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi Arabika Kopi Arabika (Coffea arabica) adalah kopi yang paling baik mutu cita rasanya dibanding jenis kopi yang lain, tanda-tandanya adalah biji picak dan daun hijau tua
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat
Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang
50 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. zaman dahulu hingga sekarang. Tanaman ini manfaat utamanya adalah sebagai
TINJAUAN PUSTAKA Lada Lada merupakan rempah-rempah yang menjadi komoditas penting dari zaman dahulu hingga sekarang. Tanaman ini manfaat utamanya adalah sebagai bumbu masak yang bisa membuat rasa masakan
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka 2. 1. Tinjauan Agronomis Secara umum terdapat dua jenis biji kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Sejarah
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.
II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dengan klasifikasi sebagai berikut : Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Padi Botani Tanaman Tanaman padi merupakan tanaman semusim, termasuk golongan rumputrumputan dengan klasifikasi sebagai berikut : Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
38 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kopi termasuk keluarga besar (suku) Rubiaceae, keluarga Coffea. Di
TINJAUAN PUSTAKA Kopi Botani tanaman Kopi termasuk keluarga besar (suku) Rubiaceae, keluarga Coffea. Di Indonesia dari keluarga ini dikenal ada beberapa varietas. Namun dari bermacammacam varietas yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Agronomi Tanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang penting di Indonesia. Sejarah perkopian di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya minum kopi terutama di pagi hari sangatlah khas kita dengar setiap harinya. Tidak hanya di pagi hari di saat semua orang akan memulai harinya melainkan juga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Agronomi Tanaman Kelapa Sistematika tanaman kelapa: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae Kelas :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Tanaman Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dalam Hutan Tanaman adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam Hutan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Lebih terperinci6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI
6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi
23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknik 4.1.1. Kebutuhan Daya Penggerak Kebutuhan daya penggerak dihitung untuk mengetahui terpenuhinya daya yang dibutuhkan oleh mesin dengan daya aktual pada motor
Lebih terperinci1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat.
III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian dilakukan di PT. Indolakto Sukabumi dan pelaksanaan analisa proksimat dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut
Lebih terperinciMulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.
42 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Dirancang bentuk alat Digambar dan ditentukan ukuran alat Dipilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan sesuai ukuran yang sudah ditentukan
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Buah Naga Terdapat empat jenis buah naga yang dikembangkan, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhijus),
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kertas terdiri dari 2 bagian kelompok besar yaitu proses pembuatan pulp dan
TINJAUAN PUSTAKA Kertas Kertas adalah suatu bahan yang disusun terutama oleh serat-serat sellulose yaitu tanaman, mineral, bulu binatang, serat sintesis.umumnya proses pembuatan kertas terdiri dari 2 bagian
Lebih terperinciPengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai
47 b a Pengujian alat tidak Uji kelayakan ya Pengukuran parameter Analisis data selesai 48 Lampiran 2. Kapasitas Efektif Alat dan Persentase Bahan Rusak Kapasitas efektif alat menunjukkan produktivitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung tepatnya pada koordinat 7 19 20.87-7
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : Gambar 3.1 Tahapan Penelitian III-1 3.1 Penelitian Pendahuluan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan pembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kopi Robusta Kedudukan tanaman kopi dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Durian 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Rahmat Rukmana ( 1996 ) klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penanganan pascapanen adalah tindakan yang dilakukan atau disiapkan agar hasil pertanian siap
Lebih terperinciASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.
ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis dan (7) Waktu
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS
RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS (Design and Construction of Coffee Bean Huller) Annisa Fatin Amran 1,2), Achwil Putra Munir 1), Lukman Adlin Harahap 1) 1) Program Studi Keteknikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar
26 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar Desa Tulung Balak dengan luas 15 ha yang terletak pada wilayah Kecamatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan
40 Lampiran 1.Flowchart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang akan dirangkai Merangkai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Austin (1981), ruang lingkup agroindustri adalah industri yang
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Ruang lingkup agroindustri Menurut Austin (1981), ruang lingkup agroindustri adalah industri yang mengolah hasil-hasil pertanian termasuk
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciKRIYA LOGAM. Oleh: B Muria Zuhdi JURUSAN PENDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KRIYA LOGAM Oleh: B Muria Zuhdi JURUSAN PENDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PERALATAN DAN BAHAN BAHAN 1. Aluminium 2. Baja 3. Besi 4. Emas 5. Kuningan/Loyang 6. Monel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan
Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan Mengukur bahan yang akan digunakan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan
41 Lampiran 1. flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk Alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Persiapan bahan dan alat Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian (2010),
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kopi Arabika Menurut Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian (2010), Kopi Arabika adalah spesies asli yang berasal dari Ethiopia. Kopi Arabika tumbuh di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ
STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Pengertian Las Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Norman) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab yang keempat ini mengulas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta analisa pembahasannya. Hasil penelitian ini nantinya akan dipaparkan olahan data berupa grafik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Welding Menurut Welding Handbook yang dinyatakan oleh Daryanto (2011, p3), proses pengelasan adalah proses penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan secara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:
Lebih terperinciBAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI
BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada
Lebih terperinciLampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator
48 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Menyiapkan alat dan bahan Mengambil data anthropometri 10 orang operator Mengambil data dimensi alat Menguji kapasitas efektif alat Menganalisis hasil
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Penyangrai (Roaster) Kopi dan Penggiling (Grinder) Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler
Rancang Bangun Alat Penyangrai (Roaster) Kopi dan Penggiling (Grinder) Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler Alfarizqi Abdillah Mita 1, Ali Imron 2, Sryang Tera Sarena 3 Program Studi Teknik Desain dan
Lebih terperinciIV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR
IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR 4.1 Gambaran Umum Kelompok Tani Hurip Kelompok Tani Hurip terletak di Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga. Desa Cikarawang adalah salah satu Desa di Kecamatan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kopi merupakan suatu jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana
TINJAUAN PUSTAKA Kopi Kopi merupakan suatu jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat dingin atau pada daerah-daerah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama, kita kaya sekali akan berbagai macam buah dan sayur. Hampir di setiap daerah menghasilkan komoditas ini, bahkan di beberapa daerah mempunyai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemasok utama kakao dunia dengan persentase 13,6% (BPS, 2011). Menurut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan devisa negara. Indonesia merupakan salah satu negara pemasok utama kakao
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data
13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Tempat penelitian berada di dua lokasi yaitu untuk kapal fiberglass di galangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyamplung Nyamplung memiliki sebaran yang luas di dunia, dari Afrika, India, Asia Tenggara, Australia Utara, dan lain-lain. Karakteristik pohon nyamplung bertajuk rimbun-menghijau
Lebih terperinci