Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai
|
|
- Hartanti Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 47 b a Pengujian alat tidak Uji kelayakan ya Pengukuran parameter Analisis data selesai
2 48 Lampiran 2. Kapasitas Efektif Alat dan Persentase Bahan Rusak Kapasitas efektif alat menunjukkan produktivitas alat selama pengoperasian tiap satuan waktu. Tabel 4. Data Kapasitas Alat dan Persentase Bahan Rusak Ulangan M 0 (gram) M t (gram) t (detik) Bahan rusak (gram) Persentase bahan rusak (%) Kapasitas alat (kg/jam) I , ,66 II , ,82 III , ,12 IV , ,70 Total ,3 Rata-rata , ,82 Perhitungan Ulangan I kapasitas alat = Massa Akhir waktu = 450gram = 41,66 kg/jam 38,9detik persentase bahan rusak = BBR 50 x100% = x100% = 10% BBD 500 Ulangan II kapasitas alat = Massa Akhir waktu = 450gram = 39,82 kg/jam 40,7detik persentase bahan rusak = BBR 50 x100% = x100% = 10% BBD 500
3 49 Ulangan III kapasitas alat = Massa Akhir waktu = 440gram = 41,12 kg/jam 38,7detik persentase bahan rusak = BBR 60 x100% = x100% = 12% BBD 500 Ulangan IV kapasitas alat = Massa Akhir waktu = 460gram = 40,70 kg/jam 40,7detik persentase bahan rusak = BBR 40 x100% = x100% = 8% BBD 500
4 50 Lampiran 3. Spesifikasi alat 1. Dimensi Panjang Lebar Tinggi = 75 cm = 47 cm = 152 cm 2. Bahan Mata pisau Rangka = Besi = Besi 3. Dimensi pisau Panjang Lebar = 13 cm = 3 cm 4. Motor bensin Tenaga Kecepatan tanpa beban = 5,5 HP = 3600 rpm 5. Transmisi daya pada pisau Puli pada pisau Puli pada motor bensin Sabuk-V = 12 inch = 2 inch = Tipe B
5 51 Lampiran 4. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi 1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp Jam kerja = 7 jam/hari 5. Produksi = 40,82 Kg/jam 6. Biaya operator = Rp / jam 7. Biaya bahan bakar = Rp. 3650/jam 8. Biaya perbaikan = Rp. 540/ jam 9. Bunga modal dan asuransi = Rp /tahun 10. Jam kerja alat per tahun = 2058 jam/tahun ( asumsi 294 hari 2. Perhitungan biaya produksi a. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D) D t = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1) efektif berdasarkan tahun 2015) Tabel 5. Perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun ke (P-S) (Rp) (A/F, 7.5%, n) (F/P, 7.5%, n-1) D t , , , ,
6 52 2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%) I = i(p)(n+1) 2n = (9,5%)Rp (5+1) 2(5) = Rp /tahun Tabel 6. Perhitungan biaya tetap tiap tahun Tahun D I Biaya tetap (Rp) (Rp/tahun) (Rp/tahun) b. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P S) 100 jam = 1,2%(Rp Rp ) 100 jam = Rp. 540/jam 2. Biaya bahan bakar Konsumsi bahan bakar Harga Biaya bahan bakar = 0.5 liter/jam = Rp.7300/liter = Rp.7300/lter x 0.5 liter/jam = Rp.3650/jam 3. Biaya operator
7 53 Diperkirakan upah operator untuk mengoperasikan alat adalah sebesar Rp /jam. Jumlah jam kerja Upah Biaya operator = 7 jam/hari = Rp /jam = Rp /hari Biaya Tidak Tetap (BTT) = biaya reparasi + upah operator + biaya bahan bakar = Rp. 540/jam + Rp Rp. 3650/jam = Rp /jam Biaya pokok = [ BT x + BTT]C Tabel 7. perhitungan biaya pokok tiap tahun Tahun BT X BTT C (jam/kg) BP (Rp/tahun) (jam/tahun) (Rp/jam) (Rp/Kg) , , , , ,22
8 54 Lampiran 5. Break even point Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. Biaya tetap (F) tahun ke- 5 = Rp /tahun = Rp. 641,39/jam (1 tahun = jam) Biaya tidak tetap (V) = Rp (1 jam = 40,82 Kg) = Rp. 347,62 /Kg Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 500/Kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan) Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengiris sebanyak : N = = F (R V) Rp /tahun (Rp.500/Kg Rp. 347,62/Kg ) = 8662,52 Kg/tahun
9 55 Lampiran 6. Net present value Investasi = Rp Nilai akhir = Rp Suku bunga bank = Rp 7.5% Suku bunga coba-coba = Rp 12% Umur alat Cash in Flow 7,5% = 5 tahun = Pendapatan + Nilai akhir = penerimaan x KEA x jam kerja x ( P / A.7,5%.5) + nilai akhir x ( P / F.7,5%.5) = 500 x 40,82 x 2058 x 4, x 0,6968 = , = ,5 Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja x ( P / F.7,5%.n) Tabel 8. Perhitungan pembiayaan tiap tahun Tahun BP (Rp/Kg) Kap. Alat (Kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) ( P / F.7,5%.n) Pembiayaan 1 360,12 40, , , ,41 40, , , ,56 40, , , ,36 40, , , ,22 40, , ,84 Total ,3 Jumlah COF = Rp Rp ,3 = Rp ,3
10 56 NPV 7.5% = CIF COF = Rp ,5 Rp ,3 = Rp ,2 Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp ,2 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan. Lampiran 7. Internal rate of return Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: IRR = i 1 NPV 1 (NPV 2 NPV 1) (i 1 i 2 ) Suku bunga bank paling atraktif (i 1 ) = 7.5% Suku bunga coba-coba ( > dari i 1 ) (i 2 ) = 12% Cash in Flow 12% = Pendapatan + Nilai akhir = penerimaan x KEA x jam kerja x ( P / A.12%.5) + nilai akhir x ( P / F.12%.5) = 500 x 40,82 x 2058 x 3, x 0,5674 = , = ,1 Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja x ( P / F.12%.n)
11 57 Tabel 9. Perhitungan pembiayaan 12% tiap tahun Tahun BP (Rp/Kg) Kap. Alat (Kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) ( P / F.12%.n) Pembiayaan 1 360,12 40, , , ,41 40, , , ,56 40, , , ,36 40, , ,22 40, , ,4 Total ,6 Jumlah COF = Rp Rp ,6 = Rp ,6 NPV 12% = CIF COF = Rp ,1 Rp ,6 = Rp ,5 Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus: IRR = i 1 = 12% + NPV 1 (NPV 2 NPV 1) (i 1 i 2 ) , , ,5 = 12% + (7,92 x 4,5%) = 47,64% x (12% - 7.5%)
12 58 Lampiran 8. Perhitungan Komponen Alat Pencacah Jagung Dari persamaan (1) dapat diperoleh: NN1 nn2 = dddd DDDD 3600rrrrrr nn2 = 12 iiiiiihii 2 iiiiiihii n 2 = 236,7 600 rpm Perhitungan Panjang Sabuk V Nilai C adalah jarak sumbu poros antara kedua pulley. Yang direncanakan adalah 650mm. LL = 2CC + 1,57 (DD + dd) + (DD dd)2 4CC = 2 x 650mm + 1,57 (304,8 + 50,8) + (304,8 50,8)2 4 xx 600 = 1883,1 mm 74,13 inchi
13 59 Lampiran 9. Perhitungan daya motor A. Massa mata pisau pencacah Diketahui : P = 13 cm L = 3 cm T = 0,5 cm ρρ = 7,85gg/cccc 3 Penyelesaian : Massa pisau = 13 cm x 3 cm x 0,5 cm x 7,85 g/cm 3 = 0,153 kg Jumlah mata pisau berjumlah 18 buah sehingga total massa pisau menjadi = 32 x 0,153 = 4,896 kg F = m.g = 4,896 kg x 9,8 m/s 2 = 47,98 N B. Volume pemberat LLLL = ππrr 2 + 2πrt = 3,14 (15,24) 2 cm + 2 x 3,14 x 15,24 x 7 cm = 3,14 x 232,25 cm ,95 cm 2 =1399,215 cm 2 Vol = 1399,215 cm 2 x 0,4 cm = 559,686 cm 3 x 7,85 g/cm 3 = 4393,535 gr = 4,393 kg
14 60 F = m x g = 4,393 x 9,8 = 43,052 N C. Massa bahan sebesar 0,5 kg F = m.g = 0,5 kg x 9,8 m/s 2 = 4,9 N Jadi total gaya keseluruhan, F = 95,931 N D. Kecepatan sudut (rad/s) Diketahui : Kec. Putaran = 3600 rpm ωω = 2ππππ 60 Jari-jari rotor = 9 cm = 2 x 3,14 x = 376,8 rad/s E. Perhitungan daya Diketahui: F = 95,931 N R = 0,09 m ωω = 376,8 rad/s P = F x V = 95,931 N x (376,8 rad/s x 0,09 m) = 3253,212 Nm/s = 3253,212 Watt
15 61 3, KW P = 0,7457 = 4,36 HP Berdasarkan perhitungan daya yang bekerja pada alat pencacah jagung maka motor bensin yang digunakan pada penelitian ini adalah motor bensin yang memiliki daya 5,5 HP. Alasan pemilihan motor bensin yang lebih besar dayanya untuk mengantisipasi jika dibutuhkan daya yang lebih besar pada saat proses produksi.
16 62
17 63 Lampiran 10. Gambar Alat Tampak Simetris Tampak atas
18 64 Tampak Samping Mata Pisau
19 65 Lampiran 11. Proses Pengolahan Dan Pencacahan Jagung Jagung yang sebelum dicacah Jagung yang sudah dicacah
20 Bahan yang rusak 66
21 67 Lampiran 12. Gambar teknik alat pencacah jagung Skala 1:10 Satuan Milimeter
22 Skala 1:10 Satuan Milimeter 68
23 Skala 1:10 Satuan Milimeter 69
24 Skala 1:10 Satuan Milimeter 70
25 Skala 1:10 Satuan Milimeter 71
Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang
50 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi
Lebih terperinciMulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.
42 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Dirancang bentuk alat Digambar dan ditentukan ukuran alat Dipilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan sesuai ukuran yang sudah ditentukan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan
52 Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
39 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
43 Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciLampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.
43 Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian Mulai iii Menimbang Biji Kedelai Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan Digunakan Dihidupkan Alat Pembuat Sari Kedelai Dimasukkan Bahan Kedalam Alat Kondisi
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
38 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar
39 Lampiran 1. Flowchart pengerjaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat
Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan
40 Lampiran 1.Flowchart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang akan dirangkai Merangkai
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan
45 Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan Merangkai alat Pengelasan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan
41 Lampiran 1. flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk Alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Persiapan bahan dan alat Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator
48 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Menyiapkan alat dan bahan Mengambil data anthropometri 10 orang operator Mengambil data dimensi alat Menguji kapasitas efektif alat Menganalisis hasil
Lebih terperinciLAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan
LAMPIRAN Lampiran 1.Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan
Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan Mengukur bahan yang akan digunakan
Lebih terperinciMulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan
Lampiran 1.Flowchart penelitian Mulai Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan yang akan digunakan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong dan dihaluskan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan
Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Observasi desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol pada literatur Penyusunan desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol Pemilihan bahan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan
Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinci2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut
Lampiran 1. Data Pemarutan Singkong Tabel 1. Data penelitian Ulangan Berat Bahan Waktu Bahan Terparut Bahan Tidak Terparut (Kg) (menit) (Kg) (Kg) I 10 16,46 8,6 0,7 II 10 16,02 9,2 0,4 III 10 16,52 9,1
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut dan dikikir bahan yang
Lebih terperinciLampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Ulangan I II III
Lampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Perlakuan Ulangan I II III Total Rataan P1T1 6.96 6.71 7.23 21 6.96 P1T2 7.01 6.96 7.06 21 7.01 P1T3 7.46 7.71 7.34 23 7.50 P2T1 7.64 7.77 6.96 22
Lebih terperinciMulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan
Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Perancangan bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Pengukuran bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut, dan dikikir bahan
Lebih terperinciUlangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K
Lampiran 1. Data pengamatan kapasitas olah (kg/jam) Perlakuan Ulangan I II III Total Rataan N1K1 37.27 33.80 36.36 107 35.81 N2K1 47.43 48.58 41.96 138 45.99 N3K1 80.54 83.92 87.59 252 84.01 N1K2 8.57
Lebih terperinciLampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang
Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan Tabel 2. Data penelitian Ulangan Berat Kompos yang dicetak (gr) Waktu pencetakan (detik) Berat kompos yang rusak (gr) Hasil cetakan yang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS
RANCANG BANGUN AAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS (Design and construction of mechanical onion slicing machine) Anthoni umbantobing 1*, Saipul Bahri Daulay 1, dan Sulastri Panggabean 1 1 Program Studi Keteknikan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober
Lebih terperinciSelesai. Merangkai alat
32 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian Selesai Merancang bentuk alat Menggambar dan menetukan dimensi alat Memilih dan mengukur bahan yang akan digunakan Memotong, membubut dan mengikir bahan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN
RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Email: zulnadiujeng@gmail.com ABSTRAK Dalam rangka mempertahankan usaha peternak ayam di Kabupaten
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian
Lebih terperinciMulai. Pembersihan kulit durian. Pencacahan kulit durian. Penimbangan kulit durian. Pemasakan kulit durian. Penambahan NaOH 5 %
38 Lampiran 1.Flowchart Prosedur Penelitian Mulai Sampah kertas 0%, 25%, 50%, 75%, 100% dari massa seluruh bahan baku Pembersihan kulit durian Pencacahan kulit durian Penimbangan kulit durian Perendaman
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknik 4.1.1. Kebutuhan Daya Penggerak Kebutuhan daya penggerak dihitung untuk mengetahui terpenuhinya daya yang dibutuhkan oleh mesin dengan daya aktual pada motor
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 3 Th. 2017 RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA (Design and Construction of Ripe Areca Nut Peeler) Imade Silaban 1,2, Achwil Putra Munir 1,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS
RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS (Design And Construction of Pulp Maker) Jerry Simanjuntak 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Achwil Putra Munir 1) 1) Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian
Lebih terperinciKeteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS TEMPE (Design and Construction of Tempeh Slicer) Fauzan Luhfi 1*, Achwil Putra Munir 1, Sulastri Panggabean 1 1) Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)
LAMPIRAN 74 75 Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) : 15,4 kg Diameter silinder pencacah (D) : 37,5cm = 0,375 m Percepatan gravitasi (g) : 9,81 m/s 2 Kecepatan putar
Lebih terperinciKentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan
Lampiran 1. Prosedur penelitian Kentang yang seragam dikupas dan dicuci Ditimbang kentang sebanyak 1 kg Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan Kentang dimasukkan ke dalam mesin melalui hopper
Lebih terperinciSEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )
SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME Angga Fajar S (240110060041) Latar Belakang Kacang Kedelai Edamame Proses Pengupasan Kulit Manual
Lebih terperinciBAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI
BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan
Lebih terperinciRANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH
RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH (Design and Construction of Liquid Soap Stirrer Made from Used Cooking Oil) Muhammad Imam Al Hakim 1,2, Ainun Rohanah 1, Lukman Adlin
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS (Design and Construction of Mechanical Screw Potato Slicer) Saud Pangihutan 1,2, Ainun Rohanah 1, Saipul Bahri Daulay 1 1) Program Studi Keteknikan Pertanian,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL
RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL (Design Of Flat Burr Type Coffee Bean Grinder Mill) Samuel Haposan Napitupulu 1*), Saipul Bahri Daulay 1, Adian Rindang 1 1) Departemen Teknologi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. puyuh disebut juga Gemak (Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut Quail,
TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Burung Puyuh Perkembangan burung puyuh di Indonesia Sejarah singkat burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max)
RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max) (Design and Construction of Soyabean Milk Maker) Winanda Pardhanu 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Adian Rindang 1) 1) Program Studi Keteknikan
Lebih terperinciMulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.
BAB III PERANCANGAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Proses Perancangan Proses perancangan mesin pemipil jagung seperti terlihat pada Gambar 3.1 seperti berikut: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.)
RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) Design and Construction of Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff.) Slicer Alvario Kesturi 1,2, Saipul Bahri Daulay 1, Lukman Adlin
Lebih terperinciUJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI
UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI (Test of Mechanical Roaster Rotary Type with Soybean Commodity) Syahnan Riady Nasution 1, Saipul Bahri Daulay 1 dan Lukman Adlin
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI
2 SKALA SATUA TANGG 50 LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI 11 12 1 5 4 7 68 CM 6 9 10 8 8 10 CM 48 CM TAMPAK DEPAN 82 CM TAMPAK SAMPING FP USU P 36 51 LAMPIRAN 2. LANJUTAN GAMBAR TEKNIK ALAT
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA
31 BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA 4.1 MENGHITUNG PUTARAN POROS PISAU Dengan mengetahui putaran pada motor maka dapat ditentukan putaran pada pisau yang dapat diketahui dengan persamaan
Lebih terperinciUJI RPM PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT)
UJI PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT) ( Test of Mechanical Desiccated Coconut) Agra Izwan 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Sumono 1) 1) Departemen Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Alat Tipe Tampah, Engkol Semi Mekanis, dan Mekanis Pengujian kapasitas lapang alat pengupas dilakukan di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG), provinsi
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat
LAMPIRAN Lampiran 1. Flowchart Penelitian Mulai Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat Dimasukan kertas kedalam alat Dihitung
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas yang memiliki
TINJAUAN PUSTAKA Kakao Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas yang memiliki prospek cukup cerah sebab permintaan di dalam negeri juga semakin kuat dengan semakin berkembangnya sektor agroindustri.
Lebih terperinciM T. 1 liter air, Kebutuhan bahan bakar. 3 liter air, Kebutuhan bahan bakar
34 Lampiran 1. Kebutuhan bahan bakar Kebutuhan bahan bakar M T 1 liter air, Kebutuhan bahan bakar 67gr 372dtk 0, 18 gr/dtk 3 liter air, Kebutuhan bahan bakar 127gr 1011dtk 0, 12 gr/dtk 5 liter air, Kebutuhan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PEMASAK LEMANG TIPE VERTIKAL
RANCANG BANGUN ALAT PEMASAK LEMANG TIPE VERTIKAL (Design and Construction of Lemang Cook Vertical Type) Zultix Las Risanta 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Achwil Putra Munir 1) 1) Program Studi Keteknikan
Lebih terperinciBAB III PERENCAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Perencanaan Proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan Menggambar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Lebih terperinci5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP
III. METODOLOGI 5.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di sekitar Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat selama tiga bulan dari Agustus sampai Oktober 2010. 5.2 ALAT DAN BAHAN Alat-alat
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu
LAMPIRAN 35 Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu 1. Pemanenan Kedelai* 2. Perontokan Biji Kedelai** 3. Pencucian Kedelai 4. Pengupasan Kulit Ari Kedelai 5. Kedelai Setelah Dicuci 6. Penggilingan Kedelai
Lebih terperinciPERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH
PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH 23411140 Latar Belakang Pemisahan biji jagung yang masih tradisional Kurangnya pemanfaatan bonggol jagung sebagai pakan ternak
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENCETAK TERASI
RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK TERASI (Design Construction of Shrimp Paste Molder) Muhammad Rasyid Lubis 1,2), Ainun Rohanah 1), Nazif Ichwan 1) 1) Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 1 Th. 2015 RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN (Design Construction of Grains Chip Molder) Putri Chandra Ayu 1*, Saipul Bahri Daulay
Lebih terperinciKEUNTUNGAN = BIAYA YANG DIKELUARKAN PENDAPATAN YANG DITERIMA ANALISIS BIAYA DARI PROSES PRODUKSI
ANALISIS BIAYA MESIN PERTANIAN Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 ANALISIS BIAYA ALAT/MESIN PERTANIAN TUJUAN SUATU USAHA KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN = BIAYA YANG DIKELUARKAN PENDAPATAN YANG DITERIMA ANALISIS
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Lokasi Penggilingan Padi Kelurahan Situ Gede adalah suatu kelurahan yang berada di Kecamatan Bogor Barat. Berdasarkan data monografi Kelurahan Situ Gede pada
Lebih terperinciMETODOLOGI. Jakarta Serang. Km 68 Kaw. Modern Industry Kav. 8 Cikande, Serang Indonesia.
METODOLOGI 3.1. Latar Belakang PT. Sumigita Inwha Consortium PT. Sumigita Inwha Consortium atau disingkat dengan PT. SIC merupakan gabungan dari dua perusahaan yaitu, PT. Sumigita Jaya dan PT. Inhwa Indonesisa.
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ
STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press
LAMPIRAN Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai Ditimbang kelapa parut sebanyak Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press Dimasukkan kelapa perut
Lebih terperinciMETODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada
METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Lembar Motto... vi Lembar Persembahan... vii Daftar Isi... viii Daftar Notasi... xii Daftar Tabel... xiii Daftar Gambar...
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciMETODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Tempat penelitian dan pengambilan data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang. 3.2 Alat
Lebih terperinciMODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS
MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS (Modification of Mechanical Coffee Pulper Equipment) William Putra Marbun 1,2, Achwil Putra Munir 1, Lukman Adlin Harahap 1 1Program Studi Keteknikan Pertanian,
Lebih terperinciPERFORMA DAN BIAYA OPERASIONAL MESIN PENCACAH PELEPAH KELAPA SAWIT RANCANGAN UPT MEKANISASI PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 2 Th. 2016 PERFORMA DAN BIAYA OPERASIONAL MESIN PENCACAH PELEPAH KELAPA SAWIT RANCANGAN UPT MEKANISASI PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA (Performance
Lebih terperinciMODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI
MODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI (Modification of Mechanical Coffee Roasters Equipment Rotary Type) Khoirul Ajmi Siregar 1,2, Achwil Putra Munir 1, Sulastri Panggabean 1 1) Program Studi
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS
Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.1 No. 4 Th. 2013 RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS (Design of Mechanical Coffee Pulper Equipment) Johannes Mikael Simanullang 1, Achwil
Lebih terperinci6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI
6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya
Lebih terperinciANALISIS TEKNIS DAN EKONOMI RICE MILLING UNIT ONE PHASE (STUDI KASUS DI UD. BELEKE MAJU KABUPATEN LOMBOK BARAT NTB)
FLYWHEEL: JURNAL TEKNIK MESIN UNTIRTA Homepage jurnal: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jwl ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMI RICE MILLING UNIT ONE PHASE (STUDI KASUS DI UD. BELEKE MAJU KABUPATEN LOMBOK
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kapasitas Alat pencacah Plastik Q = 30 Kg/jam 30 kg = jam x 1 jam 60 menit = 0,5 kg/menit = 500 gr/menit Dimana : Q = Kapasitas mesin B. Perencanaan Putaran Pisau Jika
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM Yafid Effendi, Fajar Danuriyanto Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan I,
Lebih terperinciLampiran 1. Pengukuran panjang 150 contoh buah mete gelondong. Tabel 23. Data ukuran panjang buah mete
LAMPIRAN liv Lampiran 1. Pengukuran panjang 150 contoh buah mete gelondong Data hasil pengukuran panjang 150 contoh buah mete gelondong adalah sebagai berikut: Tabel 23. Data ukuran panjang buah mete No
Lebih terperinciMODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS
MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS (Modification of Mechanical Coconut Fiber Peeler) Annisa Purnamasari Damanik 1,2), Achwil Putra Munir 1), dan Lukman Adlin Harahap 1) 1) Program Studi Keteknikan
Lebih terperinciSTUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK
STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) 1 1) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas Limau Manis, Pauh, Sumatera Barat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperincin p = putaran poros ( rpm ) ( Aaron, Deutschman, 1975.Hal 485 ) 3. METODOLOGI
n p = putaran poros ( rpm ) ( Aaron, Deutschman, 1975.Hal 485 ). METODOLOGI Pada bab ini akan dibahas secara detail mengenai perencanaan dan pembuatan alat,secara keseluruan proses pembuatan dan penyelesaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP MUTU DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK IKAN LEMURU Penelitian tahap satu ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penggorengan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha peternakan sapi di CV. Anugrah farm merupakan peternakan yang berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang berbobot 200 kg sampai dengan 300
Lebih terperinciUJI KINERJA DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PENGUPAS BAWANG MERAH (MPB TEP-0315)
UJI KINERJA DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PENGUPAS BAWANG MERAH (MPB TEP-0315) Test Performance and Economical Analysis of Shallot Skin Sheller Machine (MBP TEP-0315) Wahyu Kristian Sugandi 1,*), M. Ade Moetangad
Lebih terperinciJurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG
Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 2355-3553 PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG Sukadi* Novarini** *Dosen Teknik Mesin Politeknik Jambi **Dosen Teknik Mesin
Lebih terperinciANALISIS TEKNO-EKONOMI ALAT / MESIN UNTUK PENGOLAHAN BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.)
ANALISIS TEKNO-EKONOMI ALAT / MESIN UNTUK PENGOLAHAN BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) Oleh : Dr. Ir. Santosa, MP Lektor Kepala pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang 2008 Beberapa
Lebih terperinci