KUESIONER PENELITIAN PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM MELAKSANAKAN POLA HIDUP SEHAT YANG DIRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUESIONER PENELITIAN PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM MELAKSANAKAN POLA HIDUP SEHAT YANG DIRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2016"

Transkripsi

1 107 KUESIONER PENELITIN PERILKU PSIEN DIETES MELLITUS DLM MELKSNKN POL HIDUP SEHT YNG DIRWT JLN DI RUMH SKIT HJI MEDN THUN 2016 Tanggal Wawancara : Nama Responden :. Karakteristik Responden erikan tanda ceklist ( ) pada kolom yang sudah disediakan. 1. Umur : tahun 2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan 3. Pendidikan : ( ) Tidak tamat sekolah/tidak sekolah ( ) SD ( ) SMP ( ) SM ( ) kademi/perguruan Tinggi 4. Pekerjaan : ( ) Pensiunan/Tidak ekerja ( ) PNS/TNI/POLRI/UMN ( ) Wiraswasta/Pedagang ( ) Pegawai Swasta ( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Dan lain-lain 5. Penghasilan : ( ) <Rp ,- ( ) Rp ,- 6. Kunjungan keberapa : 7. Penyuluhan : Pernah Tidak Pernah

2 108. Sumber Informasi 1. Petugas Kesehatan No Pertanyaan Ya Tidak 1. pakah anda pernah mendapatkan informasi tentang 1 0 pola hidup sehat diabetes melitus dari petugas kesehatan? 2. Pernahkah petugas kesehatan sekitar tempat tinggal 1 0 anda mengajak anda mengikuti seminar tentang pola hidup sehat dan dampak jika tidak melakukan bagi kesehatan? 3. Pernahkah petugas kesehatan menganjurkan untuk 1 0 melakukan pola hidup sehat? 4. Pernahkah petugas kesehatan memberikan penyuluhan 1 0 tentang bahaya jika tidak melakukan pola hidup sehat di setiap anda konsul? 5. pakah petugas kesehatan memberikan peran yang 1 0 sangat penting bagi nda untuk mengatur pola hidup sehatnda dengan baik? 6. pakah petugas kesehatan memberikan konseling 1 0 setelah nda memeriksakan kondisi kesehatan nda? 7. pakah petugas kesehatan melayani anda dengan baik 1 0 sesuai dengan peraturan Rumah Sakit? 8. pakah petugas kesehatan memberikan semangat kepada anda agar melakukan pola hidup sehat? Keluarga No Pertanyaan Ya Tidak 1. Setelah nda didiagnosa mengidap penyakit diabetes mellitus apakah keluarga nda memberikan saran agar nda mengatur pola hidup sehat nda dengan baik? pakah keluarga nda pernah 1 0 menjelaskan/memberikan informasi mengenai pengaturan pola hidup sehat diabetes mellitus? 3. pakah keluarga nda sering mendampingi nda 1 0 dalam melakukan pencarian informasi mengenai pengaturan pola hidup sehat diabetes mellitus? 4. pakah keluarga memberikan peran yang sangat penting bagi nda untuk mengatur pola hidup sehat nda dengan baik? 1 0

3 Media etak No Pertanyaan Ya Tidak 1. Pernahkah anda mendapatkan informasi mengenai 1 0 diabetes mellitus di surat kabar? 2. Pernahkah anda mendapatkan informasi mengenai 1 0 pentingnya melakukan pola hidup sehat di majalah? 3. Pernahkah anda mendapatkan informasi mengenai 1 0 pentingnya melakukan pola hidup sehat dari koran? 4. Melihat/membaca brosur yang menginformasikan tentang pentingnya pola hidup sehat dimanapun anda berada seperti Saat anda melihat/membaca spanduk yang 0 1 menginformasikan bahayanya penyakit diabetes melitus jika tidak adanya pola hidup sehat 4. Media Elektronik No Pertanyaan Ya Tidak 1. Pernahkah anda mendengar informasi mengenai 1 0 diabetes melitus dari radio? 2. Sebagai penderita diabetes mellitus berita mengenai 0 1 tidak melakukan pola hidup sehat yang telah dianjurkan 3. Pernahkah anda melihat berita mengenai bahaya dari 1 0 diabetes mellitus jika tidak melakukan pola hidup sehat? 4. pakah model pada iklan diabetes melitus 1 0 mempengaruhi anda untuk pola hidup sehat secara teratur? 5. Dampak informasi mengenai diabetes mellitus akan terlihat jelas dan seusaui dengan anjuran pola hidup sehat 0 1

4 110. Pengetahuan Dalam Pola Hidup Sehat Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda (X) dari setiap pertanyaan dibawah ini yang dianggap paling sesuai. 1. pakah Saudara tahu apa pengertian diabetes melitus? a. Penyakit karena adanya gangguan metabolisme dalam tubuh dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin (3) b. Keadaan dimana seseorang megalami penurunan berat badan yang dratis dengan diagnose kadar gula darah yang meningkat (1) c. Suatu sindrom klinik yang khas ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defisiensi atau penurunan efektifitas insulin (2) 2. Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang bersifat? a. Menular dan sangat berbahaya (1) b. Tidak menular disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat (3) c. Penyakit keturunan saja (2) 3. Penyakit Diabetes Mellitus dapat disebabkan karena? a. Faktor Makanan dan gaya hidup yang salah (3) b. Faktor kepribadian (1) c. Faktor keturunan saja (2) 4. pakah gejala-gejala yang bisa saja terjadi selain gejala umum akibat diabetes mellitus? a. Mudah terkena infeksi kulit, cepat lelah, dan berat badan turun drastis (3) b. anyak kencing, banyak minum, dan berat badan turun drastis (1) c. Sering buang air kecil, luka susah disembuhkan, dan Sering kesemutan (2)

5 pakah yang dapat menyebabkan diabetes mellitus? a. Obesitas dan umur(1) b. Keturunandan kurang aktivitas fisik (3) c. Konsumsi lemak berlebih dan umur (2) 6. Menurut nda bagaimana menanggulangi penyakit diabetes mellitus? a. Pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan petugas kesehatan (3) b. Pengobatan saja (1) c. Pengobatan dan mengatur diet/pola makan sendiri (2) 7. pa yang dimaksud dengan pola hidup sehat bagi penderita diabetes mellitus? a. ara makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral (1) b. Suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penderita diabetes mellitus (3) c. Suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan antara zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral (2) 8. ara yang tepat untuk mengatur pola hidup sehat untuk penderita diabetes adalah dengan cara diet, tujuan diet adalah: a. Mempertahankan kadar gula darah sekitar normal (3) b. Mengurangi agar berat badan tidak naik (1) c. Menarik dan mudah diterima penderita diabetes (2)

6 Fungsi pengaturan pola hidup sehat pada diabetes mellitus? a. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah terjadinya komplikasi akut maupun kronis (3) b. Mengendalikan kadar gula darah atau kolesterol (2) c. Menurunkan/mengendalikan berat badan (1) 10. agaimanakah pengaturan pola hidup sehat yang baik untuk penderita diabetes mellitus? a. Dengan memakan makanan menu diet diabetes mellitus saat kadar gula darah tidak normal (1) b. Dengan menerapkan menu diet diabetes mellitus sesuai dengan jumlah, jenis serta jadwal makan yang baik (3) c. Dengan meperhatikan jumlah, jenis dan jadwal makan yang baik untuk penderita diabetes mellitus (2) 11. ara praktis yang bisa dilakukan dalam penyajian pola hidup sehat untuk penderita diabetes mellitus adalah : a. Pada 1 piring makan biasa, diisi dengan separuhnya sayur, seperempatnya dengan nasi dan sisanya dengan lauk setiap kali makan (3) b. Pada 1 piring makan biasa, diisi dengan separuhnya sayur, seperempatnya dengan buah dan sisanya dengan lauk setiap kali makan (1) c. Pada 1 piring makan biasa, diisi dengan separuhnya buah, seperempatnya dengan nasi dan sisanya dengan lauk setiap kali makan (2)

7 Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus dalam pengaturan pola hidup sehat adalah : a. Makanan yang mengandung karbohidrat, protein serta vitamin (3) b. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein (1) c. Makanan sumber zat tenaga yag mengandung lemak dan protein yang bersumber dari nasi (2) 13. Jadwal makan yang dianjurkan bagi penderita diabetes mellitus dalam pengaturan pola hidup sehat adalah: a. 3 kali makan besar dengan porsi kecil (1) b. 3 kali makan besar dan 3 kali makan kecil (3) c. 3 kali makan besar dan 2 kali makan kesil (2) 14. turan jadwal makan yang dianjurkan bagi penderita diabetes mellitus dalam pengaturan pola hidup sehat adalah: a. Makan besar pukul 07.00, pukul dan pukul 19.00; makan kecil (snack) : pukul 10.00, pukul dan pukul (3) b. Setiap makan diselingi 3 jam (1) c. Makan besar III (makan malam) : pukul dan tanpa makan kecil (snack) dimalam hari (2) 15. Jika anda memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan terakhir pada malam hari< pukul 18.00, seberapa sering kebiasaan tersebut? a. Sering (4-7 kali/minggu) (3) b. Tidak sering ( 3 kali seminggu) (1) c. Kadang-Kadang (>4-7kali/seminggu) (2)

8 pakah yang sering anda makan dalam porsi seminggu? a. Daging (3) b. Tempe/Tahu, Ikan (1) c. Sayur (2) 17. pa arti dari istilah 3J dalam pengaturan pola hidup sehat pada penderita diabetes mellitus? a. Jumlah makanan, jenis makanan, dan jadwal makan (3) b. Jumlah makanan, jumlah minuman, dan jarak waktu makan (1) c. Jumlah makanan, jenis makanan, dan jarak makan (2) 18. Jumlahmakanan yang dimaksud untuk mengukur karbohidrat dalam pengaturan pola hidup sehat pada penderita diabetes mellitus adalah a. 3-8 porsi (1 porsinasi =100 gram) (3) b. 3-7 porsi (1 porsinasi =150 gram) (1) c. 3-8 porsi (1 porsi nasi=1000 gram) (2) 19. Jumlah konsumsi gula yang diperbolehkan dalam pengaturan pola hidup sehat pada penderita diabetes mellitus adalah : a. Gula maksimal 12 sendok teh atau 48 gram per hari (3) b. Tergantung kebutuhan (1) c. Gula maksimal 12 sendok makan atau 48 gram per hari (2) 20. erapakalikah dalam seminggu anda dianjurkan olahraga rutin untuk pola hidup sehat? a menit minimal 6 kali seminggu (3) b. Tidak sama sekali untuk berolahraga (1) c menit minimal 6 kali seminggu (2)

9 Olahraga apakah yang paling sering anda lakukan dalam seminggu a. erobic, peregangan, angkat beban (3) b. Tidak sama sekali(1) c. erobik, renang, berjalan cepat (2) 22. Selain berolahraga, apakah anda melakukan kegiatan sehari-hari secara ekstra? a. Memilih naik tangga daripada naik escalator (3) b. Hanya berdiam saja tanpa ada pergerakan (1) c. Memilih naik kendaraan saat bekerja (2) 23. Jika anda berjalan ke tempat kerja/pasar, berapa menitkah anda meluangkan waktu untuk berjalan/berbelanja? a. < 5 menit (1) b. >45 menit (3) c. ± 45 menit (2) 24. erapa jam istirahat sehat yang dianjurkan untuk penderita diabetes dalam sehari-hari? a. 3-5 jam (1) b. 6-8 jam (3) c. >8 jam (2) 25. pakah anda memiliki kebiasaan merokok dalam sehari-hari?jika memiliki berapa bungkuskah rokok yang sering anda isap? a. 5 bungkus/hari (1) b. Tidak sama sekali (3) c. Sekali-sekali 1 bungkus (2)

10 116. Sikap Responden Petunjuk : erikan tanda ceklist ( ) pada kolom pernyataan dibawah ini dengan pernyataan SS = Sangat Setuju ;S=Setuju; TS = Tidak Setuju ; STS= Sangat Tidak Setuju No SIKP Pernyataan SS S TS STS 1. pakah konsultasi gizi sekali akan membawa hasil baik. 2. Diabetes mellitus yang tidak ditanggulangi akan sembuh dengan sendirinya 3. Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang berbahaya dengan sangat jarang menimbulkan komplikasi 4. Saat gula darah saya sudah atau mendekati normal, saya diperbolehkan dengan leluasa memilih dengan pola hidup sehat. 5. Pengaturan pola hidup sehat merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes mellitus. 6. Pengaturan pola hidup sehat mencakup pola makan, pola istirahat, dan aktivitas fisik harus dilakukan dalam tiap hari sesuai anjuran dokter. 7. Mengkonsumsi obat diabetes mellitus adalah metode yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula darah bila dibandingkan dengan menjalankan perilaku hidup sehat seperti pengaturan pola makan. 8. Makanan yang di konsumsi penderita diabetes mellitus sehari-hari disusun agar memperbaiki kesehatan. 9. Pengaturan pola hidup sehat bertujuan untuk menarik dan mudah diterima penderita diabetes mellitus 10. Sebagai penderita diabetes mellitus dengan melakukan perilaku hidup sehat seperti mengatur pola makan dengan baik akan memperkecil kemungkinan terkena komplikasi diabetes mellitus

11 Tidak ada cara lain atau cara praktis yang bisa dilakukan dalam mengatur jumlah makanan selain menimbang tiap jenis makanan dan memperkirakan karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, dan lemak 20-25% untuk kebutuhan tubuh 12. Jenis makanan yang perlu dihindari atau dibatasi untuk penderita diabetes adalah yang mengandung banyak gula sederhana. 13. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayurmayur dan buahbuahan segar. 14. Jadwal makan dapat kita atur sendiri asalkan mencapai 6 kali makan dengan ketentuan 3 kali makan besar dan 3 kali makan kecil. 15 Sebagai penderita diabetes mellitus saya merasa tidak terbebani dalam melakukan pengaturan pola hidup sehat

12 118. TINDKN Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda (X) dari setiap pertanyaan dibawah ini yang dianggap paling sesuai. 1. Ketika ada gejala diabetes mellitus seperti banyak kencing, banyak makan, banyak minum dan lain-lain, apakah yang paling utama yang nda lakukan? a. Pengobatan alternatif (0) b. Memeriksakan diri ke dokter/ petugas kesehatan (2) 2. pa yang nda lakukan setelah menjalani pengobatan diabetes mellitus dari dokter/ petugas kesehatan lainnya dan diyatakan bahwa kadar gula darah nda sudah normal? a. Tetap melakukan anjuran dokter, mulai dari pengaturan pola makan dan aktivitas sehat (2) b. Kembali seperti biasa seperti saat belum terkena diabetes mellitus (0) 3. Sebagai penderita diabetes mellitus apakah nda selalu menerapkan pola hidup sehat yang baik? a. Ya, sesuai dengan anjuran dokter(2) b. Kadang-kadang, karena keinginan dari diri sendiri yang tidak tertahankan (0) 4. Pola hidup sehat yang bagaimanakah yang nda terapkan sehingga dikatakan yang baik? a. Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat sesuai dengan menu diet diabetes mellitus (2) b. Mengurangi konsumsi gula (0)

13 Kapan nda menerapkan pengaturan pola hidup sehat yang baik? a. Saat kadar gula darah normal maupun tidak normal (2) b. Tergantung kondisi tubuh (0) 6. Sebagai penderita diabetes mellitus berapa kalikah anda berolahraga dalam pola hidup sehat? a. 4x seminggu sesuai keinginan(2) b. 1x seminggu yang penting olahraga(0) 7. Olahraga apa saja yang anda lakukan sesuai dengan anjuran dokter? a. adminton, tenis meja, dan volley (0) b. erjalan cepat, jogging, bersepeda (2) 8. Selain bersepeda atau jogging, olahragaapa yang nda lakukan untuk memenuhi kebutuhan pola hidup sehat nda? a. erobik, renang dan jalan cepat (2) b. Suka-suka (tidak pernah olahraga) (0) 9. Olahraga yang harus nda hindari dalam pengaturan pola hidup sehat yang baik sebagai penderita diabetes mellitus adalah? a. Sepak bola, voli, dan basket (2) b. Jogging, renang, bersepeda (0) 10. Upaya yang nda lakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi diabetes mellitus adalah : a. Menstabilkan berat badan yang kegemukan (0) b. Merencanakan pola hidup sehat dan aktivitas yang sehat (2)

14 Faktor apa saja yang diperhatikan oleh penderita DM dalam berolahraga? a. Frekuensi, Intensitas, Durasi (2) b. Lingkungan, keluarga dan petugas(0) 12. Sebagai penderita diabetes mellitus, pakah manfaat olahraga bagi anda? a. Mengurangi dosis obat-obatan penurun kadar gula darah (2) b. Hanya sebagai simbol agar hidup sehat (0) 13. erapa lama durasi anda untuk melakukan olahraga dalam pola hidup sehat? a. 30 menit hingga 60 menit dalam seminggu (2) b. Hanya 15 menit dan itupun dilakukan sesuka hati (0) 14. Sebagai penderita diabetes mellitus, bagaimana solusi berolahraga yang aman bagi anda? a. Melakukannya sesudah makan dan terlalu memaksakan diri (0) b. Sesuai dengan anjuran dokter (2) 15. pakah sajakah gejala-gejala yang menandakan penderita DM harus menghentikan aktivitas olahraga dalam pola hidup sehat? a. Nafas pendek, dada terasa sesak (2) b. Tidak terasanya apa-apa tetap memaksakan diri (0)

15 121

16 122

17 123

18 124

19 125

20 126

21 127

22 Kategori umur 1 1,6 1,6 1,6 7 10,9 10,9 12, ,9 21,9 34, ,3 31,3 65,6 7 10,9 10,9 76,6 7 10,9 10,9 87,5 6 9,4 9,4 96,9 2 3,1 3,1 100,0 Je nis Ke lamin Re sponden laki-laki perempuan Frequenc y Percent Percent Percent 20 31,3 31,3 31, ,8 68,8 100,0 Pendidik an Re s ponde n SD SMP SM kademi/ Perguruan Tinggi Frequenc y Percent Percent Percent 7 10,9 10,9 10,9 6 9,4 9,4 20, ,0 50,0 70, ,7 29,7 100,0 Pek er jaan Reponden Pensiunan PNS/TNI/POLRI/UMN Wirasw asta/pedagang Pegaw ai Sw asta Ibu Rumah Tangga Dan lain-lain Frequenc y Percent Percent Percent 15 23,4 23,4 23, ,8 18,8 42,2 1 1,6 1,6 43,8 3 4,7 4,7 48, ,9 46,9 95,3 3 4,7 4,7 100,0

23 129 <Rp ,- >= Rp ,- Penghas ilan Res ponde n Frequenc y Percent Percent Percent 2 3,1 3,1 3, ,9 96,9 100,0 Penyuluhan Pernah Tidak Pernah 3 4,7 4,7 4, ,3 95,3 100,0 Frequency Table Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Pe tugas Ke se hatan no 1 tidak ya 1 1,6 1,6 1, ,4 98,4 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Pe tugas Ke se hatan no 2 tidak ya 49 76,6 76,6 76, ,4 23,4 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Pe tugas Ke se hatan no 3 tidak ya 5 7,8 7,8 7, ,2 92,2 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Pe tugas Ke se hatan no 4 tidak ya 13 20,3 20,3 20, ,7 79,7 100,0

24 130 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Pe tugas Ke se hatan no 5 tidak ya 10 15,6 15,6 15, ,4 84,4 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Pe tugas Ke se hatan no 6 tidak ya 23 35,9 35,9 35, ,1 64,1 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Pe tugas Ke se hatan no 7 tidak ya 14 21,9 21,9 21, ,1 78,1 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Pe tugas Ke se hatan no 8 tidak ya 6 9,4 9,4 9, ,6 90,6 100,0 Kate gori s umber inform as i Petugas Ke se hatan kurang sedang baik 2 3,1 3,1 3, ,3 56,3 59, ,6 40,6 100,0

25 131 Frequency Table Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Ke luarga no 1 tidak ya 7 10,9 10,9 10, ,1 89,1 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Ke luarga no 2 tidak ya 16 25,0 25,0 25, ,0 75,0 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Ke luarga no 3 tidak ya 16 25,0 25,0 25, ,0 75,0 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i Ke luarga no 4 tidak ya 14 21,9 21,9 21, ,1 78,1 100,0 kurang sedang baik Kate gori s umber inform as i k elurga 11 17,2 17,2 17, ,4 48,4 65, ,4 34,4 100,0

26 132 Frequency Table Pertanyaan Sumbe r Infor mas i M edia etak no 1 tidak ya 9 14,1 14,1 14, ,9 85,9 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i M edia etak no 2 tidak ya 16 25,0 25,0 25, ,0 75,0 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i M edia etak no 3 tidak ya 9 14,1 14,1 14, ,9 85,9 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i M edia etak no 4 ya tidak 19 29,7 29,7 29, ,3 70,3 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i M edia etak no 5 ya tidak 15 23,4 23,4 23, ,6 76,6 100,0 Kate gori s umber inform as i m edia ce tak kurang sedang baik 3 4,7 4,7 4, ,2 67,2 71, ,1 28,1 100,0

27 133 Frequency Table Pertanyaan Sumbe r Infor mas i M edia Elek tronik no 1 tidak ya 10 15,6 15,6 15, ,4 84,4 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i M edia Elek tronik no 2 ya tidak 28 43,8 43,8 43, ,3 56,3 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i M edia Elek tronik no 3 tidak ya 9 14,1 14,1 14, ,9 85,9 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i M edia Elek tronik no 4 tidak ya 19 29,7 29,7 29, ,3 70,3 100,0 Pertanyaan Sumbe r Infor mas i M edia Elek tronik no 5 ya tidak 28 43,8 43,8 43, ,3 56,3 100,0 k ate gori s umber inform as i m edia ele ktronik kurang sedang baik 7 10,9 10,9 10, ,4 73,4 84, ,6 15,6 100,0

28 134 Frequency Table Pertanyaan pe nge tahun no ,9 10,9 10, ,9 46,9 57, ,2 42,2 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no 2 2 3,1 3,1 3, ,2 42,2 45, ,7 54,7 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no 3 6 9,4 9,4 9, ,6 40,6 50, ,0 50,0 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,6 15,6 15, ,2 42,2 57, ,2 42,2 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,5 12,5 12, ,9 35,9 48, ,6 51,6 100,0

29 135 Pertanyaan pe nge tahun no ,9 10,9 10, ,4 48,4 59, ,6 40,6 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no 7 4 6,3 6,3 6, ,4 59,4 65, ,4 34,4 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,9 10,9 10, ,3 45,3 56, ,8 43,8 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,5 12,5 12, ,3 56,3 68, ,3 31,3 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,6 15,6 15, ,0 50,0 65, ,4 34,4 100,0

30 136 Pertanyaan pe nge tahun no ,5 12,5 12, ,3 56,3 68, ,3 31,3 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,9 21,9 21, ,8 43,8 65, ,4 34,4 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,1 39,1 39, ,5 37,5 76, ,4 23,4 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,6 26,6 26, ,6 40,6 67, ,8 32,8 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,9 21,9 21, ,7 54,7 76, ,4 23,4 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,6 65,6 65, ,2 17,2 82, ,2 17,2 100,0

31 137 Pertanyaan pe nge tahun no ,4 23,4 23, ,8 43,8 67, ,8 32,8 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,2 17,2 17, ,1 28,1 45, ,7 54,7 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,3 45,3 45, ,7 29,7 75, ,0 25,0 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,2 42,2 42, ,8 32,8 75, ,0 25,0 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,8 43,8 43, ,8 18,8 62, ,5 37,5 100,0

32 138 Pertanyaan pe nge tahun no ,3 20,3 20, ,0 75,0 95,3 3 4,7 4,7 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,3 31,3 31, ,3 45,3 76, ,4 23,4 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,8 18,8 18, ,8 43,8 62, ,5 37,5 100,0 Pertanyaan pe nge tahun no ,6 1,6 1,6 1 1,6 1,6 3, ,9 96,9 100,0 sedang baik Kate gori Pe ngetahuan 50 78,1 78,1 78, ,9 21,9 100,0

33 139 Frequency Table STS TS S SS Pernyataan sik ap no 1 3 4,7 4,7 4, ,6 15,6 20, ,1 53,1 73, ,6 26,6 100,0 SS S TS STS Pernyataan sik ap no 2 3 4,7 4,7 4, ,8 18,8 23, ,0 50,0 73, ,6 26,6 100,0 S TS STS Pernyataan sik ap no ,0 25,0 25, ,3 45,3 70, ,7 29,7 100,0 SS S TS STS Pernyataan sik ap no 4 3 4,7 4,7 4, ,3 20,3 25, ,6 40,6 65, ,4 34,4 100,0

34 140 STS TS S SS Pernyataan sik ap no 5 2 3,1 3,1 3, ,7 29,7 32, ,0 50,0 82, ,2 17,2 100,0 SS S TS STS Pernyataan sik ap no 6 4 6,3 6,3 6, ,4 23,4 29, ,8 43,8 73, ,6 26,6 100,0 SS S TS STS Pernyataan sik ap no ,1 14,1 14, ,6 26,6 40, ,5 37,5 78, ,9 21,9 100,0 STS TS S SS Pernyataan sik ap no 8 6 9,4 9,4 9, ,7 29,7 39, ,9 35,9 75, ,0 25,0 100,0 STS TS S SS Pernyataan sik ap no 9 6 9,4 9,4 9, ,0 25,0 34, ,4 48,4 82, ,2 17,2 100,0

35 141 STS TS S SS Pernyataan sik ap no ,8 7,8 7, ,9 21,9 29, ,8 43,8 73, ,6 26,6 100,0 SS S TS STS Pernyataan sik ap no ,6 15,6 15, ,0 25,0 40, ,9 46,9 87,5 8 12,5 12,5 100,0 SS S TS STS Pernyataan sik ap no ,9 10,9 10, ,6 15,6 26, ,3 45,3 71, ,1 28,1 100,0 STS TS S SS Pernyataan sik ap no ,8 7,8 7, ,1 28,1 35, ,4 34,4 70, ,7 29,7 100,0 SS S TS STS Pernyataan sik ap no ,5 12,5 12, ,7 29,7 42, ,6 40,6 82, ,2 17,2 100,0

36 142 SS S TS STS Pernyataan sik ap no ,6 15,6 15, ,7 29,7 45, ,9 35,9 81, ,8 18,8 100,0 sedang baik Kate gori s ikap 43 67,2 67,2 67, ,8 32,8 100,0

37 143 Frequency Table Pertanyaan tindak an no ,8 18,8 18, ,3 81,3 100,0 Pertanyaan tindak an no ,1 28,1 28, ,9 71,9 100,0 Pertanyaan tindak an no ,1 39,1 39, ,9 60,9 100,0 Pertanyaan tindak an no ,4 48,4 48, ,6 51,6 100,0 Pertanyaan tindak an no ,3 56,3 56, ,8 43,8 100,0 Pertanyaan tindak an no ,3 56,3 56, ,8 43,8 100,0

38 144 Pertanyaan tindak an no ,0 50,0 50, ,0 50,0 100,0 Pertanyaan tindak an no ,9 60,9 60, ,1 39,1 100,0 Pertanyaan tindak an no ,1 64,1 64, ,9 35,9 100,0 Pertanyaan tindak an no ,1 28,1 28, ,9 71,9 100,0 Pertanyaan tindak an no ,4 48,4 48, ,6 51,6 100,0 Pertanyaan tindak an no ,3 31,3 31, ,8 68,8 100,0

39 145 Pertanyaan tindak an no ,1 39,1 39, ,9 60,9 100,0 Pertanyaan tindak an no ,9 21,9 21, ,1 78,1 100,0 Pertanyaan tindak an no ,0 25,0 25, ,0 75,0 100,0 kurang sedang baik k ate gori tindakan 14 21,9 21,9 21, ,2 67,2 89,1 7 10,9 10,9 100,0

40 146

41 147

42 148

43 149

44 150

45 151 Lampiran 7. Dokumentasi eberapa foto yang di ambil bersama responden.

46 152

Lampiran 1. Kusioner Penelitian

Lampiran 1. Kusioner Penelitian Lampiran 1 Kusioner Penelitian GAMBARAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP DIABETES MELLITUS PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNGTUA KECAMATAN PADANGNG BOLAK KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TAHUN 2014 No.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PERILAKU PENDERITA DIABETES MELLITUS (DM) RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RANTAUPRAPAT KABUPATEN LABUHANBATU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN TAHUN No. Responden : Nama Responden

Lebih terperinci

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM) KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM) I. SOSIAL Identitas Diri 1. Nama Inisial : 2. Alamat : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 5. BB terakhir : kg 6. TB terakhir : cm 7. Pendidikan

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONCENT)

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONCENT) SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONCENT) Nama : Debby Anisha Judul Penelitian : Kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 dalam penatalaksanaan DM

Lebih terperinci

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PROSES PERAWATAN DI PUSKESMAS MANDALA MEDAN TAHUN 2014 Kepada Yth : Bapak/Ibu

Lebih terperinci

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Lampiran 2. Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS INDONESIA KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PEDOMAN UMUM GIZI

Lebih terperinci

Perilaku Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara terhadap Pola Makan Vegetarian Tahun 2011

Perilaku Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara terhadap Pola Makan Vegetarian Tahun 2011 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Perilaku Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat terhadap Pola Makan Vegetarian Tahun 2011 No : Nama : Alamat : Tanggal Wawancara : KARAKTERISTIK Jenis kelamin : 1. Perempuan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITI. Alamat: Jln Patra Raya Kp.Guji Rt 03/02 Kelurahan Duri Kepa Kecamatan Kebon

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITI. Alamat: Jln Patra Raya Kp.Guji Rt 03/02 Kelurahan Duri Kepa Kecamatan Kebon Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITI Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Miki Sutrisno Nim : 2008-33-029 Alamat: Jln Patra Raya Kp.Guji Rt 03/02 Kelurahan Duri

Lebih terperinci

Penelitian akan dilaksanakan di R.S.U Dr. Pirngadi Medan pada bulan Januari 2014 Juli 2015.

Penelitian akan dilaksanakan di R.S.U Dr. Pirngadi Medan pada bulan Januari 2014 Juli 2015. 2 DM perlu diamati karena sifat penyakit yang kronik progresif, jumlah penderita semakin meningkat dan banyak dampak negatif yang ditimbulkan (Hartati, 2008). Menurut keterangan Supriadi (2009), terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Indonesia sering terdengar kata Transisi Epidemiologi atau beban ganda penyakit. Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan

Lebih terperinci

Obat Diabetes Paling Ampuh

Obat Diabetes Paling Ampuh Obat diabetes paling ampuh merupakan hal yang paling dicari oleh orang-orang penderita diabetes mellitus. Beragam obat diabetes pun banyak ditawarkan di publik. Baik obat herbal diabetes rumahan yang dapat

Lebih terperinci

: Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien tentang. Juni-Juli 2014

: Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien tentang. Juni-Juli 2014 101 Lampiran 2 Penilaian Kuesioner Tingkat Pengetahuan Pasien tentang DM Tipe 2 dan OADO Judul penelitian : Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien tentang DM Tipe 2 dan Obat Antidiabetes Oral di RS dan Klinik

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Putri Junita S. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 13 Juni 1989 Agama Alamat : Kristen Protestan : Jl. Bunga Mawar XII no. 3 Koserna, P.Bulan, Medan Riwayat Pendidikan : 1. TK IMMANUEL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan kerusakan metabolisme dengan ciri hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme karbohidrat, lemak serta protein yang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Kepada Yth. Ibu Balita Di Tempat Kabanjahe, Juli 2015 Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul. Dalam hal ini

Lebih terperinci

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. I. Data Demografi 1. Nama : 2. Umur dan tanggal lahir : 3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

LAMPIRAN. I. Data Demografi 1. Nama : 2. Umur dan tanggal lahir : 3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Pengaruh Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Obat Antidiabetes Oral di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan Terkontrolnya Kadar Glukosa Darah.

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan Terkontrolnya Kadar Glukosa Darah. 91 Lampiran 1 Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan Terkontrolnya Kadar Glukosa Darah. Data umum pasien: 1. Nama : 2. Jenis kelamin :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan zaman membawa dampak yang sangat berarti bagi perkembangan dunia, tidak terkecuali yang terjadi pada perkembangan di dunia kesehatan. Sejalan

Lebih terperinci

1. Nama :. 2. Umur :. 4. Tingkat Pendidikan : ( ) Tidak Tamat SD ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA / SMK ( ) Akademi / Sarjana

1. Nama :. 2. Umur :. 4. Tingkat Pendidikan : ( ) Tidak Tamat SD ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA / SMK ( ) Akademi / Sarjana KUESIONER EFEKTIVITAS MEDIA LEAFLEAT DAN MEDIA BROSUR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN DALAM PERWATAN DIABETES MELLITUS DI RSUD dr. R.M DJOELHAM BINJAI TAHUN 205 I. DATA RESPONDEN. Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia, yang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia, yang menimbulkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik

Lebih terperinci

KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN /../..

KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN /../.. KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN 2015 I. INFORMASI WAWANCARA No. Responden Nama Responden Angkatan/Semester Tanggal Wawancara

Lebih terperinci

Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes

Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes Konsumsi obat herbal untuk diabetes dari tahun ke tahun di Negara Indonesia terus meningkat, patut kita syukuri bahwa ini menandakan kepercayaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA KOMUNITAS DIABETES MELLITUS PRODIA GADING SERPONG Kepada Yth, Anggota Komunitas Diabetes Mellitus

Lebih terperinci

Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan. RSUD Kota Yogyakarta

Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan. RSUD Kota Yogyakarta Purnomo, S.KM Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Yogyakarta Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Yogyakarta OLEH: TUJUAN PENGELOLAAN DM SECARA

Lebih terperinci

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor Lampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian Peneliti : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor : Annisah Sepwika Sari NIM :

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Teori Diabetes Melitus Tipe 2 Patofisiologi: Kerusakan fungsi sel beta pankreas dan resistensi insulin Menurunnya pengambilan glukosa oleh jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kanker dan Diabetes Melitus

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN TAHUN 2012

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2000, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa dari statistik kematian didunia, 57 juta kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit

Lebih terperinci

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami 8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami 8 Cara Menurunkan kadar gula secara alami ini dapat anda lakukan secara mandiri. Namun akan lebih baik lagi apabila anda bekerja sama dengan keluarga anda. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Menurut Golostein (2008), bahwa 5% dari populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Menurut Golostein (2008), bahwa 5% dari populasi penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus saat ini telah menjadi ancaman yang sangat serius bagi manusia di dunia. Menurut Golostein (2008), bahwa 5% dari populasi penduduk dunia terkena diabetes

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ tubuh secara bertahap menurun dari waktu ke waktu karena

Lebih terperinci

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU?

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU? DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU? Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara efektif. Insulin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan

Lebih terperinci

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 1) Laki-laki

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Saya ingin memberitahukan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Saya ingin memberitahukan LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi adik-adik semua, Perkenalkan nama saya Tika Elmayanti Purba, saat ini saya sedang menjalani pendidikan dokter gigi di. Saya ingin memberitahukan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum penelitian dimulai. Kuisioner divalidasi dengan cara diuji coba pada 30 orang yang mana 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan hormon insulin secara absolute atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena 6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena ketidakmampuan tubuh membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan, penyerapan dan penggunaan zat gizi. Status gizi berkaitan dengan asupan makanan yang dikonsumsi baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. (Awad,

BAB 1 PENDAHULUAN. kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. (Awad, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang World Health Organisation (WHO) mendefinisikan diabetes melitus (DM) sebagai penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah

BAB I PENDAHULUAN. pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolute

Lebih terperinci

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus adalah penyakit yang terjadi apabila tubuh tidak dapat menggunakan energi dari glukosa yang ada, disebabkan karena tidak cukup memproduksi

Lebih terperinci

Informed Consent Persetujuan menjadi Responden

Informed Consent Persetujuan menjadi Responden Informed Consent Persetujuan menjadi Responden Selamat Pagi/Siang/Sore Perkenalkan nama Saya Laila Suciati mahasiswi S1 eks 2006 Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat (Price & Wilson, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat (Price & Wilson, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Diabetes melitus (DM) adalah penyakit dengan gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu dalam darah. Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi pankreas

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu dalam darah. Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi pankreas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Glukosa dibentuk di hati dari makanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 71 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Assalamu alaikum, wr. wb. Yth. Bapak/Ibu responden, Saya Novia Ratnawati (20120320160), mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sehat adalah komponen yang sangat penting dalam kehidupan kita. Kondisi masyarakat yang sehat menjadikan masyarakat tersebut produktif. Kondisi kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolisme yang ditandai oleh glukosa darah melebihi normal yang diakibatkan karena kelainan kerja insulin maupun

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS. Susilowati, SKM, MKM.

PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS. Susilowati, SKM, MKM. 1 PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS Susilowati, SKM, MKM. 2 Masih ingat pebasket internasional Earvin Johnson? Pemain NBA tersohor itu membuat berita mengejutkan dalam karier bermain basketnya. Bukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015 74 HUBUGA PERILAKU KOSUMSI MAKAA DEGA STATUS GIZI PS BAPPEDA KABUPATE LAGKAT TAHU 215 I. Data Responden 1. ama : 2. omor Responden : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : 5. Pendidikan : 6. Berat Badan : 7. Tinggi

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. bermaksud mengadakan penelitian dengan judul HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG GAGAL GINJAL KRONIK

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. bermaksud mengadakan penelitian dengan judul HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG GAGAL GINJAL KRONIK 67 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Dengan hormat, Dengan ini saya, Dian Wahyu Puspitawati mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan munculnya hiperglikemia karena sekresi insulin yang rusak, kerja insulin yang rusak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa)

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diabetes mellitus merupakan gangguan kesehatan berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat resistensi insulin.

Lebih terperinci

EPIDEMIOLOGI DIABETES MELLITUS

EPIDEMIOLOGI DIABETES MELLITUS EPIDEMIOLOGI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus, DM diabaínein (bhs yunani): διαβαίνειν,, tembus atau pancuran air Mellitus (bahasa Latin): rasa manis dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS. DYAH UMIYARNI P, SKM,M.Si

DIABETES MELLITUS. DYAH UMIYARNI P, SKM,M.Si DIABETES MELLITUS DYAH UMIYARNI P, SKM,M.Si PENGERTIAN Diabetes adalah penyakit metabolik sebagai akibat kurang insulin baik karena disfungsi pankreas (pankreas tidak mampu memproduksi insulin) ataupun

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI POLA HIDUP BERSIH DAN ANTI NARKOBA

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI POLA HIDUP BERSIH DAN ANTI NARKOBA UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI POLA HIDUP BERSIH DAN ANTI NARKOBA MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Penjasorkes Oleh: LALAN DWI KURNIAWAN IX B / 14 NIS 11825 SMP NEGERI 3 PURWOREJO 2011 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK Lexy Oktora Wilda STIKes Satria Bhakti Nganjuk lexyow@gmail.com ABSTRAK Background. Prevalensi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAI OBESITAS

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAI OBESITAS SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAI OBESITAS Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi Kesehatan Disusun oleh : Gita Ayu Mayacita P17320112028 2- C POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN STUDI TENTANG PENGETAHUAN GIZI, KEBIASAAN MAKAN, AKTIVITAS FISIK,STATUS GIZI DAN BODYIMAGE REMAJA PUTRI YANG BERSTATUS GIZI NORMAL DAN GEMUK

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin

LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1 Edwin 102012096 Diabetes Melitus Dm tipe 1 Diabetes yang bergantung pada insulin di mana tubuh kekurangan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing BAB VI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini disajikan dengan penyajian hasil analisis univariat. Hasil analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing variabel yang diteliti

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 29 orang, PNS yang mengajar di SD N Pujokusuman 1 Yogyakarta sebanyak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 29 orang, PNS yang mengajar di SD N Pujokusuman 1 Yogyakarta sebanyak BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Penelitian mengambil tempat di dalam ruangan kerja karyawan kantor dan ruang guru di sekolah-sekolah negeri. Responden dalam penelitian ini terdiri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan cross sectional survey karena pengambilan data dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Hidayat 2007). Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan penurunan relatif insensitivitas sel terhadap insulin (Corwin, 2009). Sedangkan menurut Chang, Daly,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Diabetes Melitus (DM) adalah sindrom kelainan metabolik dengan tanda terjadinya hiperglikemi yang disebabkan karena kelainan dari kerja insulin, sekresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup yaitu penyakit Diabetes Melitus. Diabetes Melitus (DM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yaitu penyakit Diabetes Melitus. Diabetes Melitus (DM) merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dunia sekarang ini banyak ditemukan penyakit yang disebabkan karena pola hidup dibandingkan dengan penyakit infeksi.

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004). BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu PTM yang menyita banyak perhatian

Lebih terperinci

Suryati, A..2005, Faktor Resiko Hipertensi, Jurnal keperawatan, Universitas Muhammadiah Jakarta, Edisi Maret 2008

Suryati, A..2005, Faktor Resiko Hipertensi, Jurnal keperawatan, Universitas Muhammadiah Jakarta, Edisi Maret 2008 Suryati, A..2005, Faktor Resiko Hipertensi, Jurnal keperawatan, Universitas Muhammadiah Jakarta, Edisi Maret 2008 Wahid, I, dkk, 2007. Promosi Kesehatan, Graha Ilmu Yogyakarta, 2007 Zamhir, S, 2004. Prevalensi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN I. KARAKTERISTIK RESPONDEN a. Nama : b. Umur : c. Jenis Kelamin : L / P d. Pendidikan

Lebih terperinci

Mitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama

Lebih terperinci

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan Lampiran 2. Data angka penyebab kematian pada narapidana dan tahanan di Indonesia tahun 2011 No Nama Penyakit Jumlah 1 HIV/AIDS 105 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan anugerah dari Tuhan namun dewasa ini banyak individu yang belum

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan anugerah dari Tuhan namun dewasa ini banyak individu yang belum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan anugerah dari Tuhan namun dewasa ini banyak individu yang belum memahami bahwa kesehatan merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA

LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat Jurusan Gizi Kesehatan Masyarakat, akan mengadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan diatas normal yang ditunjukan oleh angka sistolik dan diastolik

Lebih terperinci

STATUS GIZI DAN STATUS KESEHATAN BURUH PABRIK ROKOK DI PERUSAHAAN KEMBANG ARUM KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH

STATUS GIZI DAN STATUS KESEHATAN BURUH PABRIK ROKOK DI PERUSAHAAN KEMBANG ARUM KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH LAMPIRAN 78 Lampiran 1 Kuesioner penelitian Kode:... STATUS GIZI DAN STATUS KESEHATAN BURUH PABRIK ROKOK DI PERUSAHAAN KEMBANG ARUM KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH Penelitian ini dilaksanakan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler.

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler. BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK)merupakan penyakit jantung yang terutama disebabkan oleh penyempitanarteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau keduanya.

Lebih terperinci

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak 7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak 7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak 7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak Tahukah anda bahwa ada beberapa kebiasaan yang apabila terusmenerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan zaman mengakibatkan adanya pergeseran jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan zaman mengakibatkan adanya pergeseran jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan adanya pergeseran jenis penyakit. Penyakit menular sudah digantikan oleh penyakit yang tidak menular seperti penyakit degeneratif, metabolik

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA)

DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA) DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA) AFRIYANI, S.Kep 04121004 PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK PSIK-FK UNAND PADANG 2008 Apa itu Diabetes Melitus (DM)..?? Suatu keadaan tingginya kadar gula darah karena

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN NOMOR RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berikut

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 23 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya maka kerangka konsep dalam penelitian Gambaran Risiko Penderita Diabetes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tua, Tipe III disebut Malnutrition Related Diabetes Mellitus (MRDM) dan Tipe IV

BAB I PENDAHULUAN. tua, Tipe III disebut Malnutrition Related Diabetes Mellitus (MRDM) dan Tipe IV BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sampai saat ini penyakit Diabetes Mellitus (DM) masih merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh masyarakat, mengingat banyaknya komplikasi yang dapat timbul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kecamatan Kabila Kabupaten

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kecamatan Kabila Kabupaten BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Rumah Sakit ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit gangguan metabolisme yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan insulin,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN : Tidak Tamat Sekolah.

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN : Tidak Tamat Sekolah. KUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN 2014 Nama : Umur : Tingkat Pendidikan : Tidak Tamat Sekolah Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN 1 50 LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara epidemiologi, pada tahun 2030 diperkirakan prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL

KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL 59 60 Kode : KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL Nama Jenis Kelamin Alamat Rumah Nomor Telepon/ HP Enumerator Tanggal

Lebih terperinci

: saya ingin mendapatkan data antropometri BB dan TB ibu.

: saya ingin mendapatkan data antropometri BB dan TB ibu. : Assalamualaikum ibu : waalaikumsalam. Silahkan masuk :(masuk dan berjabat tangan) : perkenalkan nama saya Dini, saya ahli gizi yang sedang bertugas saat ini. Dengan ibu siapa? : Saya Melinda : Ok ibu

Lebih terperinci

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT Nur Indrawaty Liputo Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Disampaikan pada Seminar Apresiasi Menu Beragam Bergizi Berimbang Badan Bimbingan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia Penyuluh : Mahasiswi Gizi Poltekkes Hari/Tanggal

Lebih terperinci