BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Berikut tabel jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah. Tabel 1.1 Jumlah wisatawan ke Jawa Tengah Tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Berikut tabel jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah. Tabel 1.1 Jumlah wisatawan ke Jawa Tengah Tahun"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Tengah merupakan daerah tujuan wisata dengan perkembangan wisata yang signifikan. Keberagaman objek wisata yang di tawarkan mampu mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara yang setiap tahun bertambah. Berikut tabel jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah. Tabel 1.1 Jumlah wisatawan ke Jawa Tengah Tahun Tahun Wisatawan Wisatawan Jumlah Nusantara Mancanegara (Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, 2016) Tabel 1.1 menunjukan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah mengalami fluktuasi. Dapat dilihat pada tahun 2011 wisatawan menurun dibandingkan pada tahun Pada tahun 2012 wisatawan nusantara maupun mancanegara jumlahnya sudah mengalami peningkatan sampai tahun Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Tengah yang mempunyai objek wisata seperti wisata alam, wisata budaya dan wisata minat khusus. Keberagaman objek wisata yang ditawarkan diharapkan wisatawan membutuhkan waktu lebih banya k untuk menikmati keseluruhan objek wisata tersebut, sehingga wisatawan juga membutuhkan jasa akomodasi untuk menginap seperti villa, cottage, hotel maupun tempat penginapan lainnya. Menurut BPS Jawa Tengah pada tahun 2014 bahwa Kabupaten Banjarnegara untuk jasa 1

2 2 akomodasi masih tergolong sedikit, hanya mempunyai 1 hotel berbintang dengan total kamar 110 kamar dan 12 hotel non bintang dengan total kamar Menurut Heru Isnawan selaku Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Tengah bahwa wilayah Jawa Tengah khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga dan Banjarnegara, menjadi lokasi yang strategis bagi sektor hotel dan restoran 2. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi persaingan untuk meningkatkan jumlah kunjungan tamu maupun pe ndapatan hotel yang akan dibangun maupun hotel yang sudah lama beroperasi di Banjarnegara. Salah satu hotel di Banjarnegara adalah Hotel Surya Yudha Banjarnegara, hotel ini merupakan hotel bintang 3 yang berada di bawah manajemen Surya Yudha Park yang mengambil konsep wisata terpadu. Konsep tersebut bertujuan agar wisatawan tidak hanya sekedar untuk menginap saja tetapi dapat menikmati fasilitas yang disediakan seperti MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibititon), waterpark, karoke, arung jeram, pusat olahraga, outbond, wisata manasik maupun bioskop yang berada dalam satu lokasi. Fasilitas yang disediakan oleh pihak hotel diharapkan mampu mendongkrak pendapatan maupun tingkat hunian hotel. Hotel ini memiliki tempat strategis berada di tengah kota Banjarnegara merupakan keuntungan tersendiri untuk diketahui masyarakat maupun instansi di sekitar Banjarnegara namun banyak juga orang dari berbagai luar kota yang tidak mengetahui adanya Hotel Surya Yudha Banjarnegara. 1 di akses 12 Agustus 2016, pukul 15:43 WIB 2 BI Purwokerto Incar PDRB Rp 29 Triliun Didukung Sektor Hotel & Restoran 3/bi-purwokerto-incar-pdrb-rp29- triliun-didukung-sektor-hotel-restoran. diakses pada tanggal 1 Agustus 2016, 11:20 WIB.

3 3 Disinilah peran khususnya pemasaran dan pelayanan konsumen dapat mengambil langkah agar promosi sesuai dengan target pasar yang tepat, sehingga menambah tingkat hunian di hotel dan membutuhkan strategi promosi yang efektif agar tetap bersaing di hotel sekitar Banjarnegara maupun diluar Banjarnegara. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi promosi yang sudah dilakukan oleh Hotel Surya Yudha Banjarnegara? 2. Bagaimanakah presepsi tamu terhadap efektivitas strategi promosi di Hotel Surya Yudha Banjarnegara? 3. Bagaimana strategi promosi yang tepat dilakukan untuk menambah jumlah kunjungan tamu di Hotel Surya Yudha Banjarnegara. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui apa saja strategi promosi yang dilakukan oleh Hotel Surya Yudha Banjarnegara. 2. Untuk mengetahui presepsi tamu terhadap efektivitas strategi promosi di Hotel Surya Yudha Banjarnegara. 3. Untuk mengetahui strategi promosi yang tepat dilakukan untuk menambah jumlah kunjungan tamu di Hotel Surya Yudha Banjarnegara.

4 4 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan tambahan variasi penelitian khususnya pada bidang hospitalitas. 2. Manfaat Praktis Memberikan informasi bagi para pelaku industri perhotelan dalam menerapkan strategi promosi dan sebagai bahan evaluasi pihak Manajemen Hotel Surya Yudha Banjarnegara. 1.5 Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan pada bidang perhotelan sudah banyak diakukan dengan fokus dan lokus yang berbeda-beda. Salah satunya adalah penelitian yang ditulis oleh Afrianto (2014) yang berjudul Kajian Efektivitas Strategi Pemasaran Hotel Melia Purosani tujuan penelitian ini mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh Hotel Melia Purosani dan bagaimana keefektifannya dalam menarik pangsa pasar. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Hotel Melia Purosani menerapkan strategi pemasaran yang diturunkan dari bauran pemasaran yaitu strategi produk dengan competitive product strategi, strategi penetapan harga dengan demand differential strategy dan Reevenue Yielding Management, strategi lokasi yang berada dilokasi strategis dan strategi promosi penjualan personal selling yang menjadi andalannya yaitu Sales Blitz dan advertising, sehingga efektivitas strategi pemasaran telah efektif dalam menarik minat pasar.

5 5 Tidak jauh beda dengan penelitian yang di atas, penelitian yang ditulis oleh Noviar (2000) dengan judul Evaluasi Strategi Pemasaran Hotel Jayakarta Yogyakarta penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang dilaksanakan Hotel Jayakarta dan yang dapat dim anfaatkan untuk bersaing. Penelitian tersebut juga menganalisis bauran pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Jayakarta, menganalisis kelebihan, kekurangan, kesempatan, dan ancaman di Hotel Jayakarta Yogyakarta. Keunggulan bersaing yang dimiliki oleh Hotel Jayakarta juga diidentifikasi dalam penelitian tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hotel Jayakarta memiliki peluang yang cukup besar dalam mengembangkan perusahaan dan strategi yang dilakukan harus mendukung kebijakan pertum buhan hotel yang agresif. Strategi generik yang digunakan oleh Hotel jayakarta adalah strategi fokus, di mana segmentasi pasar dari Hotel Jayakarta Yogyakarta adalah wisatawan nusantara. Strategi tersebut dirasa sesuai dan efektif pada situasi politik, keamanan, dan ekonomi nasional yang belum stabil. Peneltian selanjutnya meneliti tentang produk hotel dengan judul Strategi Promosi Hotel Ciputra World Surabaya Dalam Meningkatkan Pendapatan Melalui Produk MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) yang ditulis oleh Prastyca (2016) memaparkan bahwa strategi promosi yang dilakukan oleh Hotel Ciputra W orld Surabaya terhadap produk MICE masih tergolong kurang dibandingkan produk lain yang ada di hotel ini. Kegiatan personal selling dan promosi penjualan dianggap mampu mempengaruhi tiga target pasar yaitu perusahaan, instansi pemerintahan maupun kelompok individu untuk menggunakan produk MICE, sedangkan periklanan yang memuat produk MICE

6 6 kurang maksimal karena didom inasi oleh produk kamar dan restoran hotel. Kegiatan public relation juga kurang berpengaruh karena tujuan kegiatan tersebut hanya memberitahukan kepada masyarakat tentang hotel bukan produk hotel. Penelitian lainnya yang ditulis oleh Kinasih (2016) dengan judul Strategi Pemasaran Rumah Palagan Guest House dalam Meningkatkan Hunian Kamar menjelaskan bahwa selama lima tahun terakhir bahwa target belum memenuhi tingkat hunian kamar, sehingga untuk mencapai target Rumah Palagan Guest House merubah strategi pemasaran dengan memaksimalkan periklanan. Kegiatan pemasaran tersebut yaitu dengan cara bergabung bersama tenaga ahli pemasaran agar bisa memaksimalkan periklanan Rumah Palagan Guest House. Periklanan tersebut dilakukan melalui media cetak, media elektronik, dan me dia internet. Penelitian ini juga dilakukan di Hotel Surya Yudha Banjarnegara dengan judul Analisis Kepuasan Pelanggan Di Hotel Surya Yudha Banjarnegara yang diteliti oleh Hidayati (2014). Penelitian ini membahas bagaimana kepuasan tamu di Hotel Surya Yudha Banjarnegara. Peneliti mengumpulkan data dengan cara observasi langsung, wawancara, studi pustaka dan kuisoner dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitan ini bahwa kualitas pelayanan jasa Hotel Surya Yudha Banjarnegara dalam kategori baik, hal ini tampak dari pandangan yang baik dari konsumen tentang penampilan fisik hotel, keterjangkauan lokasi, kondisi fisik, pelayanan karyawan yang diberikan, jaminan keamanan dan bentuk perhatian serta pemberian informasi yang jelas dengan penuh keramahan. Kualitas yang dirasakan oleh konsumen memberikan dampak pada keinginan konsumen untuk mengunjungi kembali dan merekomendasikan

7 7 pada orang lain serta dengan adanya kualitas yang baik dalam pemberian pelayanan jasa dan kepuasan bagi konsumen. Perbedaan penelitian yang ditulis oleh penulis dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada lokus dan fokus penelitian. Lokus penelitan dilakukan di Hotel Surya Yudha Banjarnegara dan fokus penelitian adalah untuk mengetahui strategi promosi yang sudah diterapkan, mengkaji keefektifan strategi promosi Hotel Surya Yudha Banjarnegara dan bagaimana strategi promosi yang tepat untuk Hotel Surya Yudha Banjarnegara. Sehingga dapat dipastikan belum pernah ada penelitian tentang analisis strategi promosi Hotel Surya Yudha Banjarnegara untuk meningkatkan jumlah kunjungan tamu. 1.6 Landasan Teori Dalam bidang hospitality khususnya perhotelan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang ikut andil dalam menambah jumlah kunjungan tamu maupun pendapatan hotel. Menurut Kotler (dalam Yoeti 1999:10) pemasaran hotel adalah ilmu yang bertujuan untuk menyenangkan tamu dan dari kegiatan itu hotel memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002:3) pemasaran merupakan salah satu jantung untuk menciptakan sebuah nilai dan kepuasan pelanggan, sehingga perusahaan harus mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan ditengah persaingan. Kesimpulan dari pernyataan di atas perusahaan harus mengembangkan produk dan strategi pemasaran yang disesuaikan segmen konsumen agar mendapatkan keuntungan. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002: ) segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli khas yang mungkin

8 8 membutuhkan produk atau bauran pemasaran sendiri. Segmentasi ini digunakan untuk mengetahui karakteristik pasar tamu secara spesifik yang dibagi menjadi empat variabel yaitu: a. Segmentasi geografis adalah pembagian pasar ke unit geografis yang berbeda-beda, seperti bangsa, negara bagian, wilayah khusus, daerah otonom, kota, atau kawasan pemukiman. b. Segmentasi demografis adalah pembagian pasar menjadi berbagai kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. c. Segmentasi psikografis merupakan pembagian pembeli menjadi kelompok uang yang berbeda-beda berdasarkan karakteristik kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian. d. Segmentasi perilaku adalah pengelompokan pembeli berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau tanggapan terhadap produk. Pada tahap selanjutnya setelah mendapatkan segmentasi yang jelas dilakukan dengan menetapkan target pasar. Menurut Kasali (1998:371) pembidikan atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Sedangkan menurut Kotler dan Am strong (2008:59) penetapan target pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang dimasuki. Menurut Kotler, Bowen & Makens (2002: ) dengan menetapkan peluang yang pasar yang dihadapi maka pihak perusahaan dapat memilih beberapa alternatif untuk peliputan pasar yaitu :

9 9 a. Strategi pemasaran tanpa pembedaan Strategi ini perusahaan mengabaikan perbedaan-perbedaan dalam mensegmen pasar dengan melayani seluruh pasar dengan satu tawaran pasar. b. Strategi pemasaran dengan pembedaan. Dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan membidik berbagai segmen pasar dan mendesain tawaran yang berbeda untuk masing-masing segmen. c. Strategi pemasaran terkonsentrasi Strategi ini dengan cara menarik perhatian yang sumber dayanya terbatas yaitu mengejar pangsa pasar besar dari satu atau beberapa pasar kecil. Apabila sudah mendapatkan target yang diinginkan, hotel dapat menetapkan posisi terhadap para pesaing agar produknya memberikan keunggulan yang terbesar di pasar sasaran. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:61) penetapan yaitu pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan, relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran. Sedangkan menurut (Ries &Trout, 1986) dalam Kasali (1998:506) positioning bukan sesuatu yang dilakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang dapat dilakukan terhadap otak calon pelanggan. Dengan begitu positioning merupakan penempatan produk yang akan dipasarkan kepada konsumen agar memiliki penilaian tertentu dengan produk tersebut sehingga ada beberapa cara produk memposisikan diri untuk bersaing menurut Kotler, Bowen & Makens (2002: ) antara lain :

10 10 a. Penetapan posisi menurut atribut produk tertentu, perusahaan akan memposisikan produk terhadap harga dan keistimewaan produk yang digunakan. b. Penetapan posisi menurut kebutuhan yang dipenuhi dan manfaat yang ditawarkan produk, sehingga perusahaan dapat memposisikan produk berdasarkan kebutuhan yang dapat dipenuhi dan manfaat yang ditawarkan kepada konsumen terhadap produk tersebut. c. Penetapan posisi menurut kelas pengguna tertentu merupakan posisi kelas untuk pengguna tertentu. d. Penetapan posisi menantang pesaing yang ada, produk yang ditawarkan untuk menantang pesaing yang ada. Setelah melakukan analisis segmentasi, pembidikan dan penetapan pasar hotel harus merancang bagaimana cara memasarkan produknya menggunakan bauran pemasaran agar berjalan efektif dan maksimal. Menurut Barrows, dkk (2012) bauran pemasaran secara konvensional meliputi four Ps yaitu : a. Produk Merupakan gabungan dari beberapa pelayanan dan fasilitias yang ditawarkan oleh hotel kepada konsumen, sehingga konsumen dapat menikmati sebuah pengalaman yang terjadi pada selama mereka menginap, seperti guest house, lobi dan fasilitas lainnya. b. Harga Harga dijadikan sebagai dasar penawaran yang ditetapkan sehingga menarik minat pasar untuk mendapatkan suatu produk yang ditawarkan oleh hotel.

11 11 c. Tempat Tempat adalah aspek yang penting dari sebuah bauran pemasaran khususnya perhotelan dimana kita menjual produk tertentu dan konsumen dapat melihat dan membeli produk tersebut (Yoeti, 1999:29). d. Promosi Promosi mengacu pada komunikasi pemasaran yang umumnya diambil untuk memberikan informasi kepada konsumen agar membeli produk tersebut. Pada variabel promosi akan digunakan sebagai dasar untuk menganalisis promosi Hotel Surya Yudha Banjarnegara. Menurut Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani (2013:121) promosi merupakan satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. M enurut Foster (1997:11) kegiatan promosi yang dilakukan suatu hotel merupakan tujuan utama menarik tamu supaya menginap di hotel dan menggunakan fasilitas hotel. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1999: ) bauran promosi merupakan kegiatan yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun pelanggan. Bauran promosi terdiri dari: 1. Periklanan (advertising) merupakan komunikasi nonpribadi dan promosi yang berbayar dengan tujuan memperkenalkan profil, produk maupun kegiatan yang dilakukan oleh hotel kepada khalayak umum melalui: televisi, radio, surat kabar, internet, majalah, billboard, dan stiker mobil.

12 12 2. Promosi penjualan (sales promotion) merupakan insentif jangka pendek agar konsumen melakukan pembelian produk hotel, yang berupa: diskon, kupon dan pajangan. 3. Hubungan masyarakat (public relation) adalah upaya membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra hotel yang baik dan menangani atau menghadapi rumor, berita dan kejadian yang tidak menyenangkan, misalnya: bila ada kegiatan yang menimbulkan dampak negartif terhadap hotel maka tugas public relation adalah melakukan dengan meralat melalui: siaran pers, sponsor, acara khusus, dan halaman web. 4. Penjualan personal (personal selling) adalah presentasi lisan yang dilakukan oleh perusahaan kepada satu atau lebih calon tamu agar melakukan pembelian produk hotel misalnya dengan cara presentasi penjualan, pameran dagang, dan program insentif. 1.7 Metode Penelitian Penelitian ini berlokasi di Hotel Surya Yudha Banjarnegara Jl. Raya Karang Kobar KM. 1, Desa Rejasa, Madukara, Banjarnegara. Penelitian dilakukan mulai tanggal 25 September sampai 31 Oktober Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian kombinasi yaitu gabungan data kuantitaif dan kualitatif secara berurutan (Sugiyono, 2011). Metode kuantitatif diperoleh dari hasil survey kepada tamu Hotel Surya Yudha Banjarnegara yang dibuat dalam bentuk diagram dan tabel kemudian disajikan dalam data kualitatif dan di interpretasikan sedangkan metode kualitatif disajikan berupa deskripsi yang

13 13 diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang akan dikaji ulang dan membuat kesimpulan. Jenis sumber data yang diambil merupakan data primer yakni informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer yakni data asli, informasi dari tangan pertama atau responden. Disini peneliti akan membagikan kuesioner kepada responden dan wawancara kepada manajemen Hotel Surya Yudha Banjarnegara. Sedangkan, data sekunder merupakan informasi yang diperoleh secara tidak langsung melainkan dari pihak ketiga. Data yang diperoleh tentang Hotel Surya Yudha Banjarnegara dengan mengambil dari sumber lain misalnya data yang tertulis yang dimiliki oleh perusahaan, studi pustaka seperti buku buku kepustakaan, majalah, foto, koran dan internet digunakan untuk mendukung penelitian yang sedang berlangsung Metode pengumpulan Data Dalam penelitian ini data-data dikumpukan dengan metode sebagai berikut : a. Studi Pustaka Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan objek penelitian mengenai Hotel Surya Yudha yang diperoleh menggunakan buku, jurnal, dan sumber referensi dari internet. b. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati secara mendalam bentuk-bentuk atau luaran promosi yang dilakukan, dengan cara melakukan pencatatan data dan dokumentasi baik dengan pengambilan foto maupun video di Hotel Surya Yudha Banjarnegara

14 14 c. Wawancara Dalam tahap wawancara dilakukan tanya jawab secara langsung dan melakukan pendekatan personal kepada informan untuk menggali informasi terkait segmentasi, target dan posisi pasar kemudian strategi promosi yang telah diterapakan di Hotel Surya Yudha Banjarnegara. Kriteria informan yang dipakai seagai narasum ber dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengelolaan dan manajemen Hotel Surya Yudha Banjarnegara. 2. Memiliki keterkaitan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Oleh karena itu, narasumber dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Direktur Utama Surya Yudha Park Banjarnegara. b. Marketing Hotel Surya Yudha Banjarnegara. d. Survey kepada tamu hotel Pada tahap ini akan di bagikan kuesioner yang dilakukan secara langsung khususnya kepada tamu yang menginap di Hotel Surya Yudha Banjarnegara. Peneliti mengamati data kedatangan tamu selama periode yang sudah ditentukan. Pengumpulan data melalui kuesioner dibuat untuk mengetahui bagaimana tingkat efektivitas promosi yang sudah dilakukan oleh Hotel Surya Yudha Banjarnegara. Penentuan jum lah pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode yang dikembangkan oleh Slovin (1990, dalam Kusmayadi dan Sugiarto 2000:74) dengan penjabaran sebagai berikut :

15 15 n adalah jum lah sampel yang dibutuhkan, N adalah jumlah populasi dan e adalah batas toleransi kesalahan yang berkisar antara 5 10 %. Menurut data kunjungan tamu di Hotel Surya Yudha Banjarnegara pada tahun 2015 sebanyak dengan batas toleransi 10% maka jum lah responden adalah 100 orang. Kuesioner akan dititipkan kepada pihak resepsionis untuk diberikan kepada tamu yang akan melakukan proses check-in dan akan diserahkan kembali pada saat check-out. Untuk mengetahui efektivitas promosi Hotel Surya Yudha Banjarnegara penulis menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:136). Berikut ini adalah tahap skala likert yang digunakan untuk menentukan sikap responden secara keseluruhan terhadap efektivitas promosi Hotel Surya Yudha Banjarnegara (Djaali, 2008:29) 1. Menentukan bentuk skala likert Pada penelitian ini menggunakan skala likert yang diklasifikasikan dalam lima kelas, yaitu: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju. Untuk pertanyaan dengan jawaban sangat tidak 3 Hasil wawancara dengan Birowo Wisnu W selaku Manager pemasaran dan pelayanan konsumen Hotel Surya Yudha Banjarenegara pada 16 Oktober 2016 pukul WIB.

16 16 setuju diberi poin 1, tidak setuju diberi poin 2, netral diberi poin 3, setuju diberi poin 4 dan sangat setuju diberi poin Menentukan skor pada kriteria objektif Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan nilai kriteria dari kuesioner yang akan dijadikan batasan untuk menentukan sikap responden a. Menentukan skor maksimal dapat menggunakan rumus skor tertinggi (5) dibagi jumlah pilihan (5) dikali 100, maka skor maksimal dalam penelitian ini adalah 100. b. Menentukan skor minimal dapat menggunakan rumus skor terendah (1) dibagi jumlah pilihan (5) dikali 100, maka skor minimal dalam penelitian ini adalah 20. c. Menentukan Range (R) R= skor maksimal-skor minimal R= R= 80 d. Menentukan banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel, yaitu tidak setuju dan setuju ataupun efektif atau tidak efektif. e. Menentukan Interval (I) I= Range/Kriteria I= 80/2 I= 40

17 17 f. Menentukan Kriteria Penelitian Nilai kriteria= skor maksimal-interval Nilai kriteria= Nilai kriteria= 60 g. Menentukan kriteria objektif Tidak efektif, jika skor < kriteria penelitian Cukup efektif, jika skor = kriteria penelitian Efektif, jika skor > kriteria penelitian 3. Menentukan Hasil Skor Kuesioner Tahap ini dilakukan untuk menentukan skor total yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang dibagikan kepada seluruh responden. Misalnya hasil skor contoh kuesioner terdapat 10 pertanyaan yang dibagikan kepada 5 responden dengan masing masing pertanyaan memiliki lima jawaban, yaitu jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1, jawaban tidak setuju diberi nilai 2, jawaban netral diberi nilai 3, jawaban setuju diberi nilai 4 dan jawaban sangat setuju diberi nilai Menghitung total skor setiap responden Selanjutnya setelah mendapatkan nilai maka dilakukan penjumlahan dari seluruh jawaban untuk setiap responden pada setiap variabel. 5. Menghitung total skor per variabel Setelah menghitung total skor setiap responden, maka tahap selanjutnya mencari total skor per variabel dengan cara menjumlahkan seluruh total skor setiap responden. Hasilnya

18 18 merupakan skor per variabel yang akan digunakan untuk menghitung intervalnya. 6. Interprestasi total skor variabel Pada tahap ini dilakukan pehitungan untuk mendapatkan nilai interval sehingga hasilnya dapat ditentukan efektif atau tidak efektif bauran promosi Hotel Surya Yudha Banjarnegara. Untuk mendapatkan hasil tersebut dilakukan perhitungan dengan jumlah total skor / (Jum lah Pilihan X Jum lah Pertanyaan X Jumlah Responden) X 100%. Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan dengan persamaan di atas, maka dapat di interprestasikan bahwa efektifitas promosi Hotel Surya Yudha Banjarnegara dikatakan efektif jika hasil kuesioner pada interval > 60,0%, dikatakan cukup efektif jika hasilnya pada interval 60,0% dan dikatakan tidak efektif jika hasilnya berada pada interval < 60,0%. Dalam proses penelitian ini, Jenis teknik pengambilan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau (anggota) populasi dipilih menjadi anggota sampel. Salah satu teknik nonprobabilty sampling adalah sampling insidental yaitu pengambilan sampel tidak memberi peluang bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, dan penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel (Sugiyono 2012: ).

19 Teknik Analisis Data Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif-kuantitatif untuk jenis data nya dengan teknik pengumpulan data seperti studi pustaka, observasi, wawancara dan survey. Analisis data kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari proses observasi dan wawancara yang akan dikaji ulang dan membuat kesimpulan. Data yang didapat akan di analisis secara bertahap dengan mengetahui bagaimana promosi yang dilakukan oleh Hotel Surya Yudha Banjarnegara kemudian dianalisis menggunakan teori segmentasi, pembidikan dan penetapan posisi serta bauran promosi. Analisis data kuantitatif diperoleh dari metode survey dengan tahap pemeriksaan data kemudian melakukan pengkodean dan dikelompokan berdasarkan kriteria jawaban kuesioner, selanjutnya data disusun dalam bentuk tabel guna mengukur efektivitas strategi promosi yang sudah dilakukan hotel. Kemudian untuk mengolah data digunakan Skala Likert yang disajikan dalam bentuk data kualitatif dan di interpretasikan dengan kegiatan promosi Hotel Surya Yudha Banjarnegara. 1.8 Sistematika Penulisan Penyajian dari penelitian disusun dan diuraikan kedalam empat bab yang di uraikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, alasan penentuan tema dan rumusan masalah mengenai promosi yang dilakukan, dan efektivitas promosi di Hotel

20 20 Surya Yudha Banjarnegara. Tujuan penelitian ini memberikan informasi tentang keefektifan promosi hotel. Tinjuan pustaka yang dijelaskan juga penelitian sebelumnya, landasan teori untuk menjawab rumusan masalah dan metode penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini. BAB II GAMBARAN UMUM HOTEL SURYA YUDHA BANJARNEGARA Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian yaitu Hotel Surya Yudha Banjarnegara yang meliputi profil, visi dan m isi, struktur organisasi, fasilitas dan layanan di Hotel Surya Yudha Banjarngeara. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai bagaimana strategi promosi yang sudah diterapkan Hotel Surya Yudha Banjarnegara, selanjutnya mengukur data kuesioner yang berisi tentang bauran promosi hotel, kemudian diukur keefektifannya, dan terakhir membahas bagaimana cara strategi promosi yang tepat dalam meningkatkan jumlah kunjungan tamu di Hotel Surya Yudha Banjarnegara. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan kesim pulan dan saran yang diberikan oleh peneliti, sehingga memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, perdagangan, pendidikan, dan industri di bagian timur pulau Jawa.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, perdagangan, pendidikan, dan industri di bagian timur pulau Jawa. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta di Indonesia yang juga sekaligus ibukota provinsi Jawa Timur, sehingga kota ini menjadi pusat bisnis, perdagangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat golongan atas dan menjadi kebutuhan tersier bagi. penawaran keberagaman Daya Tarik Wisata (DTW) di suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat golongan atas dan menjadi kebutuhan tersier bagi. penawaran keberagaman Daya Tarik Wisata (DTW) di suatu wilayah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata pada era ini dapat dikatakan menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat golongan atas dan menjadi kebutuhan tersier bagi masyarakat golongan menengah dan bawah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta semakin banyak dan berkembang pesat guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta semakin banyak dan berkembang pesat guna menunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pembangunan hotel baik hotel melati maupun hotel berbintang di Yogyakarta semakin banyak dan berkembang pesat guna menunjang perkembangan industri pariwisata.

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. SDM yang baik atau SDA yang menguntungkan. Banyak sekali sektor pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. SDM yang baik atau SDA yang menguntungkan. Banyak sekali sektor pariwisata BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan ekonomi di Indonesia sangat berkembang pesat. Banyak hal yang mempengaruhi perkembangan ekonomi di Indonesia. Salah satu hal yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti Biro Perjalanan Wisata, hotel dan badan-badan pariwisata daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. seperti Biro Perjalanan Wisata, hotel dan badan-badan pariwisata daerah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan pariwisata, karena pariwisata diprediksi akan menjadi kebutuhan yang penting disamping kebutuhan pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan industri otomotif khususnya mobil sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit varian mobil baru bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan. Hal ini dilakukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan 131 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menjadi sektor yang tidak pernah habisnya, karena selain merupakan penghasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata di dunia dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan dikatakan berada ada tingkat sekunder, artinya keberadaan pariwisata bisa di sejajarkan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri kepariwisataan Indonesia berkembang semakin pesat terutama dalam sektor industri perhotelan dan sektor wisata konvensi, atau yang biasa disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dunia pariwisata saat ini sedang berkembang pesat dan meningkat di berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin penting, dengan adanya perkembangan sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi perkembangan perekonomian di Indonesia karena dapat menghasilkan sumber penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kini tengah bekerja keras dalam upaya meningkatkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kini tengah bekerja keras dalam upaya meningkatkan jumlah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia kini tengah bekerja keras dalam upaya meningkatkan jumlah wisatawan yang datang. Pada tahun 2014, jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia sebanyak 9.435.411wisatawan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 92 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab bab sebelumnya. Sebagai pedoman dalam memberikan kesimpulan maka data-data yang dipergunakan bersumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa Negara di Asia seperti Korea, China, dan Jepang untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu elemen paling penting dalam kemajuan suatu daerah pada umumnya di Indonesia. Di Indonesia sektor pariwisata merupakan penunjang ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kunjungan Wisatawan Gembira Loka Zoo Th Tahun Jumlah Wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kunjungan Wisatawan Gembira Loka Zoo Th Tahun Jumlah Wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebun Binatang Gembira Loka atau Gembira Loka Zoo adalah salah satu daya tarik wisata di Yogyakarta dengan jumlah kunjungan yang meningkat di setiap tahun, berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat menjanjikan dalam meraih devisa negara. Salah satu komponen industri pariwisata yang besar peranannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalananan wisatawan dunia mencapai 1 miliar pada tahun 2012. Menurut Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka tersebut

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan tujuan dengan melihat hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel.

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata di Indonesia selain Pulau Bali, wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta sangat banyak dan juga memiliki kepentingan masing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata dunia kini sedang dalam upaya pertumbuhan global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, terutama setelah berlakunya pasar bebas, menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB І PENDAHULUAN. Industri pariwisata menjadi perhatian khusus dalam Pemerintahan

BAB І PENDAHULUAN. Industri pariwisata menjadi perhatian khusus dalam Pemerintahan BAB І PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata menjadi perhatian khusus dalam Pemerintahan Indonesia, karena pariwisata sebagai sebuah industri dengan bidang yang sangat kompleks. Keberadaannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan suatu daerah terutama dengan adanya hubungan dengan otonomi daerah khususnya di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang di jilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat di berbagai negara dan menjadi sumber devisa yang cukup besar. Di Indonesia pariwisata menjadi suatu bukti keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha di bidang penjualan mobil yang semakin pesat dapat kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di Indonesia. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya industri jasa perhotelan akan menimbulkan terjadinya persaingan yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif RINGKASAN STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) DALAM MEMBANGUN EKUITAS MEREK MOBIL TOYOTA AVANZA (Studi pada PT. Astra International, Tbk AUTO 2000 Toyota Cabang Sukun Malang) PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kantor Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (2013)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kantor Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan dan pesona alam yang indah, tingginya ketercapaian target sektor pariwisata sepanjang tahun 2013 semakin menguatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi

Lebih terperinci

Pen g a r u h P e r i k l a n a n ( A d v e r t i s i n g ) t e r h a d a p P r o s e s K e p u t u s a n P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I

Pen g a r u h P e r i k l a n a n ( A d v e r t i s i n g ) t e r h a d a p P r o s e s K e p u t u s a n P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I Pengaruh Periklanan terhadap Proses Keputusan Pembelian konsumen di Resto & Lounge Cannes, di Bandung 1. 1 Latar belakang Perkembangan usaha sektor jasa di Indonesia

Lebih terperinci

PERANAN PROMOSI TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN WISATAWAN DI NDAYU ALAM ASRI KABUPATEN SRAGEN. Oleh. Sunyoto

PERANAN PROMOSI TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN WISATAWAN DI NDAYU ALAM ASRI KABUPATEN SRAGEN. Oleh. Sunyoto PERANAN PROMOSI TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN WISATAWAN DI NDAYU ALAM ASRI KABUPATEN SRAGEN Oleh Sunyoto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia kuliner khususnya Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Kuliner tidak hanya sebatas pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata sebagai salah satu kebutuhan yang bersifat rekreatif masyarakat, perlu mendapat perhatian sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dari kebutuhan manusia yang bermacam macam, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dari kebutuhan manusia yang bermacam macam, antara lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dunia pariwisata saat ini sedang berkembang pesat dan meningkat di berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran Bank

Manajemen Pemasaran Bank Manajemen Pemasaran Bank I don t know who you are. I don t know your company. I don t know your company s product. I don t know what your company stands for. I don t know your company s customers. I don

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia saat ini Theme Park yang berupa wisata buatan dengan konsep wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah terutama di kota-kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009 : 206) menyatakan bahwa statistik deskriptif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup potensial untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD). Industri pariwisata telah membuktikan dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap produsen atau pelaku usaha pastilah membutuhkan sebuah pemikiran yang tersusun, terorganisasi dan terarah dalam usaha memasarkan produknya. Promosi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor merupakan salah satu agrowisata yang sudah terkenal dan juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pendidikan lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri jasa yang bergerak di bidang kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak perusahaan baru hadir dan berkompetisi dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Optimalisasi Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan. BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan. Pemasaran merupakan sebuah proses dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan bisnis masa kini. Sebelum melakukan perumusan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen pendapatan (yield management)merupakan teknik yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen pendapatan (yield management)merupakan teknik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen pendapatan (yield management)merupakan teknik yang membantu perusahaan-perusahaan besar atau usaha kecil dan menengah untuk mencapai keuntungan tertinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata dan merupakan kota tujuan wisata yang paling diminati oleh wisatawan, dilihat dari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. 0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu diluar tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terkenal dengan seni budayanya dan tempat pariwisata,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terkenal dengan seni budayanya dan tempat pariwisata, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Yogyakarta terkenal dengan seni budayanya dan tempat pariwisata, sehingga yogyakarta menjadi salah satu tujuan wisatawan domestik atau wisatawan mancanegara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan telah menggunakan. delapan langkah strategis milik Kotler, antara lain:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan telah menggunakan. delapan langkah strategis milik Kotler, antara lain: BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dalam bidang pemasaran, strategi merupakan elemen dasar dari tercapainya tujuan promosi. Dalam menjalankan kegiatan promosi DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pariwisata Banyak para pakar dan ahli pariwisata serta organisasi pariwisata yang memberikan batasan atau pengertian dari pariwisata tetapi untuk menyatukan pengertian,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya

BAB II URAIAN TEORITIS. pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya 14 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu usaha yang memberikan kontribusi besar bagi negara-negara di seluruh dunia, hal ini dibuktikan dengan Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu mengenai perumusan dan penetapan strategi promosi dilakukan oleh Simorangkir (2009) yang meneliti strategi promosi produk

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Penelitian Terdahulu Mica (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara Terhadap Daerah Tujuan Wisata Sumatera Utara tentang adakah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Keberadaan dunia bisnis memang sangat bermanfaat untuk kemajuan Negara Indonesia. Salah satu cara memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi ini,dimana kegiatan bisnis diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara perusahaan satu dengan lainnya. Terlebih

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dengan key informant serta seluruh informan mengenai Strategi Bauran

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dengan key informant serta seluruh informan mengenai Strategi Bauran digilib.uns.ac.id BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan melalui wawancara dengan key informant serta seluruh informan mengenai Strategi Bauran Promosi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungannya denga pasar. Pemasaran berarti bekerja denga pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, industri dan bisnis sektor jasa di Yogyakarta berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena bidang jasa memberi kontribusi yang signifikan

Lebih terperinci