BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian
|
|
- Adi Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu bulan September hingga Desember Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel limbah cair adalah di industri mi soun Dukuh Bendo, Kelurahan Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Ikan nila didapatkan dari Satker PBIAT Janti, Polanharjo, Klaten. Pengujian kualitas air limbah dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. Pemeliharaan dan pengamatan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan dilakukan di Satker PBIAT Janti, Polanharjo, Klaten. Pembuatan preparat dan pengamatan histologis dilakukan di Laboratorium Biologi, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. B. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Penelitian Bak plastik dengan tinggi 25 cm dan diameter 50 cm, aerator, selang, ph meter, DO meter, inkubator BOD suhu 20 0 C, termometer, timbangan digital denganketelitian 1 g, kertas milimeter, oven, desikator, timbangan analitik dengan ketelitian 0,0001 g, alat penyaring, pipet volume, gelas ukur, gelas piala, cawan porselen/cawan gooch, cawan aluminium, kaca arloji, pompa vacum, penjepit kertas saring, buret, statif, tabung reaksi 16x100 ml, erlemeyer 250 ml, pipet tetes, 23
2 COD reaktor dan transformer, labu ukur 100 ml, botol Winkler, pipet tetes, pipet volumetri, kotak paraffin, disecting kit, botol flakon, gelas bekker, gelas benda dan penutup, oven, mikrotom, hot plate, selang kecil, mikroskop cahaya, alat fotomikrografi 2. Bahan Penelitian Ikan Niladengan ukuran 4-6 cm sebanyak 100 ekor, limbah cair mi soun, air, pellet ikan, kertas saring (berpori 1,2µm), air suling, larutan digesti, reagen asam sulfat perak sulfat, indikator ferroin, larutan FAS 0,05 N, sampel limbah cair yang diperiksa, Iodida alkali (perekasi Winkler), H 2 SO 4 pekat, larutan Mangan sulfat/ MnSO4 48 %, Natrium tiosulfat 0,025 N, indikator amylum 1 %, kloroform, larutan bouin, garam fisiologis NaCl (0,9%), kertas label, alkohol bertingkat, toluol, xylol, parafin dengan titik cair C, albumin meyer, aquades, staining kit dengan pewarnaan HE (Hematoksilin-Eosin), Canada balsam C. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini dilakukan uji penentuan konsentrasi limbah dengan melakukan pemeliharaan ikan selama 10 hari pada konsentrasi limbah 0%, 10%, 25%, 50%, 75% dan 100% dan dicatat ikan yang mati 50%. Setelah itu pada uji selanjutnya ditentukan 5 konsentrasi di bawah konsentrasi yang didapatkan dari penelitian di atas. Uji selanjutnya dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 5 perlakuan konsentrasi limbah dengan 3 kali ulangan. Pada uji ini dilakukan pengamatan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila tiap 10 hari selama 24
3 30 hari serta pengamatan struktur mikroanatomi insang nila pada akhir pengamatan. D. Prosedur Kerja 1. Pengambilan Sampel Limbah Cair Mi Soun Pengambilan sampel limbah cair mi soun dilakukan dengan botol gelap (volume 150 ml) dengan cara botol dimasukkan dalam limbah cair tersebut ±30 cm dari atas permukaan limbah cair kemudian penutup botol dibuka hingga botol terisi limbah cair. Setelah botol gelap terisi limbah cair sampai penuh, botol ditutup kembali dan diangkat kembali ke permukaan. Selanjutnya sampel limbah cair tersebut dianalisis di laboratorium. 2. Pengukuran Kualitas Limbah Cair Mi Soun Dilakukan pengukuran kualitas limbah cair berdasarkan Peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 yang meliputi ph, BOD 5, COD dan TSS, selain itu juga diukur suhu ruang, suhu air dan DO sebagai data pendukung. Debit maksimum tidak diukur karena yang diukur adalah kualitas sehingga tidak merujuk pada jumlah. a. Derajat keasaman (ph) Pengukuran ph dilakukan metode elektrometrik. Pertama, elektroda dikeringkan dengan menggunakan tisu, dibilas dengan aquadest, dibilas dengan sampel setelah itu elektroda dicelupkan dalam sampel. Tombol reader pada ph meter ditekan dan ditunggu hingga display menunjukkan angka yang stabil. Setelah hasil didapatkan, ph meter dimatikan, dibilas dengan aquadest dan dimasukkan larutan buffer ph 7 dalam tutup elektroda lalu ditutup. 25
4 b. BOD 5 Larutan fosfat buffer, larutan magnesium sulfat, larutan kalsium klorida dan larutan ferric cloride masing- masing 4 ml, seed BOD 8 ml ditambahkan pada aquades kemudian diaerasi 1 jam. Sebanyak 250 ml sampel diencerkan, dimasukkan dalam botol BOD masing-masing sampel dimasukkan dalam 2 botol BOD untuk DO awal dan DO setelah 5 hari inkubasi pada suhu 20 0 C. Sampel dalam botol BOD ditambahkan dengan MnSO4 1 ml, alkali azida 1 ml dan ditunggu sampai mengendap. Selanjutnya ditambahkan H 2 S0 4 pekat yang dilewatkan lewat dinding sebanyak 1 ml lalu dititrasi dengan menggunakan Natrium tiosulfat dan indikator amilum 1%. Perhitungan nilai BOD 5 sebagai berikut: (A1-A2) - (B1-B2) Vc BOD 5 (mg/l) = Vb P Keterangan: A1 A2 B1 B2 Vb Vc P = DO sebelum 0 hari (mg/l) = DO 5 hari (mg/l) = DO blanko 0 hari = DO blanko 5 hari = Volume suspensi mikroba dalam botol DO blanko = Volume suspensi mikroba dalam botol contoh uji = Pengenceran c. Chemical Oxygen Demand(COD) Limbah cair sebanyak 25 ml yang telah diencerkan, diambil 2,5 ml dimasukkan dalam tabung hach lalu ditambahkan 1,5 ml K 2 Cr 2 O 7 0,1 N dan 3,5 ml H 2 SO 4 pekat (apabila langsung berwarna hijau maka pengenceran perlu ditambah). Kemudian, direfluks 2 jam pada suhu C dalam COD reaktor. 26
5 Setelah selesai, tunggu hingga dingin lalu dipindah ke labu erlenmeyer dan dititrasi dengan FAS dengan indikator ferroin hingga berwarna kecoklatan. Perlakuan sama dengan mengganti sampel dengan aquades sebagai blanko. Data uji laboratorium tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut : COD (mg O 2 /l) = ((A-B) x N x 8000)/ml sampel Keterangan: A: FAS (ml) yang digunakan untuk titrasi blanko B: FAS (ml) yang digunakan untuk titrasi sampel N: normalitas larurtan FAS d. TSS Prinsip analisa TSS yaitu contoh uji yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang telah ditimbang. Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai mencapai berat konstan pada suhu 103ºC sampai dengan 105ºC. Kenaikan berat saringan mewakili padatan tersuspensi total (TSS). Jika padatan tersuspensi menghambat saringan dan memperlama penyaringan, diameter pori-pori saringan perlu diperbesar atau mengurangi volume contoh uji. Untuk memperoleh estimasi TSS dihitung perbedaan antara padatan terlarut total dan padatan total. Persiapan sampel yang akan diuji 1) Dipisahkan partikel besar yang mengapung 2) Residu yang berlebihan dalam saringan dapat mengering membentuk kerak dan menjebak air, untuk itu sampel dibatasi agar tidak menghasilkan residu lebih dari 200mg 27
6 3) Untuk sampel uji yang mengandung padatan terlarut tinggi, dbilas residu yang menempel dalam kertas saring untuk memastikan zat yang terlarut telah benar -benar dihilangkan. 4) Dihindari melakukan penyaringan yang lebih lama sebab untuk mencegah penyumbatan oleh zat koloidal yang terperangkap pada saringan. Persiapan pengujian 1) Diletakkan kertas saring pada alat penyaring 2) Dibilas kertas saring dengan air suling demineralisasi sebanyak 20 ml berturut-turut sebanyak 3 kali menggunakan alat penyaring (TSS filter) 3) Kertas saring diletakkan di cawan porselin 4) Kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu 103 C sampai 105 C selama 1 jam 5) Didiinginkan dalam desikator sampai suhu ruang 6) Ditimbang dengan timbangan analitik dan dicatat hasil penimbangan 7) Bila diperlukan diulangi langkah 4,5,6 sampai memperoleh berat konstan 8) Kertas saring diletakkan dalam desikator atau pada tempat yang bersih. Cara uji : 28
7 1) Disiapkan kertas saring yang telah diketahui beratnya pada alat penyaring 2) Kertas saring dibasahi dengan air suling demineralisasi 3) Sampel uji dikocok sampai homogen. Volume contoh uji yang diambil disesuaikan (maksimal 1000 ml) sehingga berat residu di kertas saring 2,5 mg sampai 200 mg 4) Sampel uji disaring, kemudian dibilas kertas saring dengan air suling demineralisasi sebanyak 10 ml dan dilakukan sebanyak 3 kali pembilasan. Sampel uji dengan padatan terlarut yang tinggi memerlukan pembilasan tambahan. 5) Kertas saring diletakkan di atas cawan porselen. 6) Kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu 103 C sampai 105 C selama 1 jam 7) Didinginkan dalam desikator sampai suhu ruang 8) Ditimbang dengan timbangan analitik dan catat hasil penimbangan 9) Bila diperlukan diulangi langkah 6,7 sampai diperoleh berat konstan 10) Perhitungan Hitung kadar padatan tersuspensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut: TSS (( a-b) x 1000) (mg/l) = V Keterangan : a = berat kertas saring berisi padatan tersuspensi (mg) b = berat kertas saring kosong (mg) 29
8 V = volume sampel uji (ml) 3. Persiapan Ikan Uji. Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila (O.niloticus) dengan panjang ± 4-6 cm. Ikan nila yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan yang sehat, tidak terserang penyakit dan homogen. Setiap bak diisi 10 ikan nila yang diadaptasikan terlebihdahulu selama 7 hari. 4. Persiapan Bak dan Air Media Pemeliharaan. Bak plastik yang digunakan berukuran tinggi 25 cm dan berdiameter 50 cm dan diisi air 20 liter. Bak yang digunakan sebelumnya dibersihkan dan disterilisasi terlebih dahulu agar terhindar dari penyakit. Sebelum digunakan, bak penelitian dicuci menggunakan sabun deterjen dan dibilas sampai bersih selanjutnya bak dikeringkan. Media pemeliharaan adalah air tawar yang sebelumnya diaerasi selama satu hari. Air tersebut ditempatkan di dalam bak plastik berbentuk silinder yang berjumlah 18 buah dan dilengkapi dengan aerator. Masing-masing bak diisi 10 ekor ikan. 5. Pemeliharaan Benih Ikan Nila Selama pemeliharaan dilakukan penyifonan kotoran sisa pakan dan feses setiap hari. Setiap 10 hari sekali air diganti total bersamaan dengan waktu penimbangan ikan. Ikan dipelihara selama 30 hari. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari sebanyak total 3% per berat total ikan. 6. Cara Penimbangan Ikan Sebelum ditimbang ikan dipuasakan dahulu selama satu hari, setelah itu ikan ditimbang dengan cara mengambil commit to wadah user kecil yang telah diberi air tawar 30
9 dan ditimbang terlebih dahulu, setelah itu baru ikan dimasukan ke dalam wadah dan ditimbang lagi. Hasil berat ikan yang didapat yaitu berat timbangan akhir dikurangi dengan berat timbangan awal. Timbangan yang digunakan adalah timbangan digital ketelitian 1 gram. Sedangkan panjang standar diukur dari ujung kepala paling depan sampai pelipatan pangkal sirip ekor, yaitu dengan menggunakan penggaris. 7. Pemberian Limbah Cair Mi Soun Bak plastik diisi limbah cair dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, 10% dan 0% (kontrol) sebagai uji penentuan konsentrasi untuk penelitian selanjutnya kemudian ditentukan 5 konsentrasi di bawahnya sebagai konsentrasi pada uji lanjutan menggunakan 3 kali ulangan. 8. Pengukuran Parameter Biologi Kualitas Limbah Cair Mi Soun Parameter uji utama pada penelitian ini adalah laju pertumbuhan, kelangsungan hidup dan struktur mikroanatomi insang ikan nila. Data diambil setiap 10 hari sampai masa percobaan selesai untuk pengukuran pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila sedangkan untuk struktur mikroanatomi dilakukan di akhir masa percobaan. a. Laju Pertumbuhan Laju pertumbuhan panjang harian dan laju pertumbuhan spesifik sebagai data pertumbuhan ikan diukur pada tiap 10 hari untuk mengetahui pengaruh dari pemberian limbah cair mi soun terhadap pertumbuhan ikan nila. Rumus laju pertumbuhan panjang harian ikan adalah sebagai berikut (Fonds, et al., 1992 dalam Damayanty, dkk., 2013): Lend- Lstart dl= X 10 (t) 31
10 Keterangan : dl = Pertumbuhan panjang harian (mm/d), Lend = panjang ikan akhir penelitian, Lstart = panjang ikan awal penelitian, t = periode pengamatan (hari). Sedangkan untuk rumus laju pertumbuhan spesifik adalah sebagai berikut (Schram, et al., 2009 dalam Damayanty, dkk., 2013): Keterangan: SGR (Specific Growth Rate) = Laju pertumbuhan spesifik (% hari), Wt = Berat ikan pada akhir penelitian (g), Wo = Berat ikan pada awal penelitian (g), t = periode pengamatan (hari). b. Kelangsungan Hidup Kelangsungan hidup menurutmudjiman (2002) sebagai berikut: Keterangan: Ln Wt- Ln Wo SGR = X 100% (t) Nt SR = x 100% No SR (Survival Rate) = Kelangsungan hidup (%) Nt = Jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitian (ekor) No = Jumlah ikan yang hidup pada awal penelitian (ekor) c. Struktur Mikroanatomi Insang Ikan Nila Pembuatan preparat irisan insang dengan menggunakan metode parafin, yaitu: 32
11 1) Narkose (Pembiusan) Kapas yang dibasahi kloroform ditempelkan pada nares anterior ikan. 2) Sectio (Pemotongan) Dilakukan sectio pada organ insang sebesar 3-5 mm, darah dan kotoran yang menempel dibersihkan dengan garam fisiologis. 3) Labelling (Pelabelan) Dibuat label yang sesuai dan ditempelkan pada potongan jaringan. 4) Fiksasi Potongan jaringan yang sudah berlabel dimasukkan dalam botolbotol flakon yang sudah berisi larutan fiksatif. 5) Washing (Pencucian) Dicuci dengan alkohol 70% untuk menghilangkan formalin dan mengusir pikratnya hingga warna kuning hilang. 6) Dehidrasi Jaringan dimasukkan dalam alkohol 80% 2 kali 30 menit, kemudian alkohol 90%, alkohol 96% dan alkohol absolut masingmasing selama 30 menit. 7) Clearing (Penjernihan) Jaringan dimasukkan dalam toluol selama 24 jam sehingga jaringan menjadi jernih. 8) Infiltrasi 33
12 Jaringan dimasukkan dalam gelas bekker yang diisi xylol + parafin dengan perbandingan 1:1, kemudian dipindahkan potongan jaringan berturut- turut dalam deretan gelas berisi parafin I, parafin II, dan parafin III masing- masing selama 1 jam dan dilakukan di dalam oven/inkubator dengan temperatur C. 9) Embedding (Penyelubungan) Penanaman jaringan dilakukan tidak jauh dari oven pada kotak embedding yang diolesi dengan gliserin lalu dituang paraffin cair hingga penuh kemudian jaringan dengan cepat dipindah ke dalam paraffin cair pada posisi melintang. 10) Sectioning (Pengirisan) Blok- blok paraffin dikeluarkan dari cetakan lalu diiris dengan skalpel sehingga berbentuk persegi teratur lalu diiris dengan pisau mikrotom. 11) Affixing Gelas benda bersih bebas lemak dibersihkan dengan albumin Meyer, ditetesi aquades dan diambil coupes terpilih diatas aquades, diletakkan gelas benda ke atas hot plate yang bersuhu C hingga kering. 12) Staining (Pewarnaan) Gelas benda dengan coupes terpilih yang menempel direndam dalam larutan xylol 15 menit, xylol II 5 menit, xylol diisap dengan kertas tisu, lalu berturut- turut dicelupkan dalam alkohol 96%, 34
13 90%, 80%, 60%, 50%, 30% dan aquades beberapa celupan lalu dicelupkan dalam Hematoxylin Ehrlich selama 3-7 detik, dicuci dengan air mengalir, dicelupkan aquades, alkohol 30%, 50%, 60%, 70% beberapa celupan lalu dimasukkan dalam eosin Y 1-2% dalam alkohol 70% 1-2 menit dilanjutkan alkohol 80%, 90%, 96% beberapa menit lalu ditetesi alkohol absolut setelah itu dibersihkan dengan larutan xylol minimal 15 menit. 13) Mounting (Penutupan preparat) Coupes dibersihkan dengan kertas penghisap kemudian ditetesi Canada balsam lalu ditutup dengan gelas penutup. 14) Labelling Ditulis data lengkap preparat Setelah pembuatan preparat selesai lalu pengamatan preparat struktur mikroanatomi insang ikan nila pada akhir masa percobaan dan analisis kerusakannya digunakan analisis deskriptif. E. Analisis Data Data pertumbuhan dan kelangsungan hidup dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilanjutkan pula dengan uji DMRT untuk mengetahui perbedaan antarperlakuan dengan derajat kepercayaan95% (Rochiman, 1989). Sedangkan data struktur mikroanatomi insang nila dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. 35
14 36
BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu pada 7 Oktober 2015 hingga 7 November 2015 di Sub Lab Kimia FMIPA UNS dan Balai Laboratorium Kesehatan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
34 LAMPIRAN 35 Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) Sampel Air 1 ml MnSO 4 1 ml KOH-KI Dikocok Didiamkan Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2 SO 4 Dikocok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan 1 faktor, yaitu perlakuan limbah cair nata de coco yang terdiri atas 5 variasi kadar dan 1 kontrol
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian ini objek yang diteliti diberi perlakuan dan adanya kontrol sebagai pembanding. B.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.
BAB 3 METODE PERCOBAAN Pada analisis yang dilakukan terhadap penentuan kadar dari beberapa parameter pada limbah cair pengolahan kelapa sawit menggunakan beberapa perbedaan alat dan metode, adapun beberapa
Lebih terperinciLampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media
LAMPIRAN 27 Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media Keterangan : V 1 = Volume air media ke-1 V 2 = Volume air media ke-2 M 1 = Konsentrasi ph media ke-1 = Konsentrasi ph media ke-2 M 2 HCl yang
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Maret-Mei 2013. Pengambilan sampel ikan mas berasal dari ikan hasil budidaya dalam keramba jaring apung
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Ikan nila yang digunakan adalah ikan nila strain BEST yang berasal dari Instalasi Riset Plasma Nutfah, Cijeruk dengan ukuran panjang 4,52±3,9 cm dan bobot 1,35±0,3
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi
LAMPIRAN 38 Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Pembuatan preparat histologi terdiri dari beberapa proses yaitu dehidrasi (penarikan air dalam jaringan) dengan alkohol konsentrasi bertingkat,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan perlakuan pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap gambaran histologik trakea
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lapangan dan di laboratoirum. Pengambilan sampel ikan bertempat di DAS Citarum bagian hulu dengan 4 stasiun yang telah ditentukan.
Lebih terperinciAir dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan dan Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA
15 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan
16 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan pengamatan. Proses
Lebih terperinciOleh : Putri Paramita ( )
Tugas Akhir SB-091358 Oleh : Putri Paramita (1507100006) Dosen Pembimbing: Dr.rer.nat. Maya Shovitri, M.Si Nengah Dwianita Kuswytasari S.Si., M.Si Limbah Organik Sungai Tercemar BOD, COD, TSS, TDS, ph
Lebih terperinciLampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:
79 Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut: Pengambilan Organ Fiksasi Pemotongan Organ Washing Dehidrasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas Lampung dan pembuatan preparat histologi hati dilaksanakan di Balai Penyidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.
III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. Lokasi penelitian adalah di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan di kelompokkan menjadi 4 kelompok dengan ulangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung tepatnya di Laboratorium Pembenihan Kuda
Lebih terperinciLAMPIRAN I PROSEDUR ANALISA TSS
165 LAMPIRAN I PROSEDUR ANALISA TSS 1. Alat a. Cawan penguapan, diameter 90 mm, kapasitas 100 ml, terbuat dari porselin b. Oven untuk pemanasan 105 o C c. Desikator d. Kertas Saring e. Timbangan analitis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan coba yang digunakan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. lokasi PT Ricry Kelurahan Meranti Pandak Pekanbaru. Air sumur, tahi ayam dan Moina sp.
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Peneltian ini dilaksanakan di Laboratorium Ekologi Jurusan Managemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau selama
Lebih terperinciII. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian
II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2011 di Laboratorium Lingkungan dan Laboratorium Kesehatan Ikan, Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu mengadakan kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan
22 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Biologi Universitas Lampung untuk pemeliharaan
Lebih terperinciBAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.
BAB 3 ALAT DAN BAHAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat- alat 1. Gelas ukur 25mL Pyrex 2. Gelas ukur 100mL Pyrex 3. Pipet volume 10mL Pyrex 4. Pipet volume 5mL Pyrex 5. Buret 25mL Pyrex 6. Erlenmeyer 250mL
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan coba yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Kerja Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biomassa dari bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana limbah cair yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari limbah cair
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:
21 III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret 2013 bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sistematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sumber mata air Kuluhan dan alirannya di Desa Jabung Kecamatan Panekkan Kabupaten Magetan. Sumber mata air Kuluhan terletak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia dan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen satu faktor dengan pola acak
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen satu faktor dengan pola acak lengkap. Dosis uji pendahuluan dilakukan untuk menentukan dosis uji sesungguhnya. Dosis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat dan waktu pengambilan sampel Sampel diambil di Pantai Timur Surabaya, tepatnya di sebelah Timur Jembatan Suramadu (Gambar 3.1).
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan Bahan yang digunakan antara lain daun salak [Salacca zalacca (Gaertn.) Voss] kultivar Kedung Paruk,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013. Ikan teri (Stolephorus sp) asin kering yang dijadikan sampel berasal dari
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian
17 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2011 di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan, Laboratorium Biokimia Hasil Perairan (Departemen
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Peralatan dan Bahan yang Digunakan 3.1.1. Peralatan Peralatan digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium kaca ukuran 70x55x40 cm; perangkat analisis COD dari HACH, USA;
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai Studi pustaka / studi literator Persiapan : 1. Survey lapangan 2. Lokasi penelitian
Lebih terperinciLampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500
Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci Kelompok Tanpa pemberian obat Indometasin dalam kapsul gelatin Indometasin dalam matriks kalsium alginatkitosan (dibedah stlh 1 hari) Indometasin dalam matriks
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di perusahaan x yang berada di Jawa Tengah tepatnya di Unit Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR
LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR Disusun Oleh: Nama : Juwita NIM : 127008003 Tanggal Praktikum: 22 September 2012 Tujuan praktikum: 1. Agar praktikan memahami dan mampu melaksanakan Tissue Processing.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel. Menggunakan 20 ekor mencit (Mus musculus L.) jantan galur Balb/c yang dibagi menjadi 4 kelompok
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan
LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan I. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan teknik teknik histoteknik yang digunakan dalam pembuatan preparat jaringan 2. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non equivalent control
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini diperlukan alur penelitian, berikut merupakan diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. STUDI LITERATUR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kefir dari susu sapi dengan kualitas terbaik
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi dan Deskripsi Lokasi 1. Bahan Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah daun 10 kultivar kacang tanah ( kultivar Bima, Hypoma1, Hypoma2, Kancil, Kelinci, Talam,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :
BAB III METODOLOGI III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah : III.1.1 Pembuatan Ekstrak Alat 1. Loyang ukuran (40 x 60) cm 7. Kompor
Lebih terperinciBab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen
21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.
Lebih terperinciLampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat
Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat dicelupkan kedalam larutan natrium alginate 5% dengan viskositas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.
23 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental. 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertempat di laboratorium kimia kedokteran Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 di Waduk Saguling Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Analisis logam berat dalam air dan organ
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan Februari - April 2012. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lingkungan BDP, Fakultas Perikanan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saus sambal dan minuman dalam kemasan untuk analisis kualitatif, sedangkan untuk analisis kuantitatif digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung dan Laboratorium Pengelolaan Limbah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Limbah cair usaha kegiatan peternakan dari MT Farm Ciampea b. Air Danau LSI IPB. c.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung (BBPBL), Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinci3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
11 3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai Agustus 2012 bertempat di Laboratorium Biokimia Hasil Perikanan, Laboratorium Bagian Industri Hasil Perairan, Laboratorium
Lebih terperinciNama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.
Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Cara menggunakannya adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkandengan lap. Kemudian dimasukkan larutan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Tikus putih betina umur ±2 bulan, berat 150-200 gr dan belum pernah bunting. 2. Sampel 16 ekor tikus putih betina yang diberi perlakuan ekstrak
Lebih terperinciPENGAMBILAN SAMPEL AIR
PENGAMBILAN SAMPEL AIR A. Pemeriksaan : Pengambilan Sampel Air B. Tujuan :Untuk memperoleh sampel air guna pemeriksaan parameter lapangan C. Metode : Langsung D. Prinsip : Sungai dengan debit kurang dari
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin
II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Rancangan perlakuan yang diberikan pada larva ikan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sokaraja dengan kondisi lingkungan dominan pemukiman penduduk
II. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sungai Pelus merupakan salah satu sungai yang terletak di Kabupaten Banyumas. Sungai ini secara geografis terletak antara 7 o 12'30" LS sampai 7 o 21'31"
Lebih terperinciNama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.
Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk Cara nya Pembersihan sangat mengencerkan suatu larutan. adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu disarankan busa / dikeringkandengan lap.
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo yaitu industri tahu di Kelurahan Heledulaa (Pabrik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) dan Laboratorium Kimia, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus sampai September 2011,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus sampai September 2011, berlokasi di mata air Kuluhan dan Jabung serta sungai alirannya di Desa Jabung,
Lebih terperinciLampiran 1 Analisis probit uji LC50-96 jam minyak sereh. Pengamatan Jumlah Respon
58 Lampiran 1 Analisis probit uji LC5096 jam minyak sereh LC 50 96jam Konsentrasi Jumlah Terekspos Pengamatan Jumlah Respon Pengaturan Proporsi Respon Prediksi Proporsi Respon Proposi Respon 60 10 1 0,1000
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni dengan Rancangan Acak Terkontrol. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciII. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji
II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak terpal dengan ukuran 2 m x1m x 0,5 m sebanyak 12 buah (Lampiran 2). Sebelum digunakan, bak terpal dicuci
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Alat utama yang digunakan dalam penelitian pembuatan pulp ini adalah digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012
LAPORAN PRAKTIKUM Judul : Histoteknik Nama : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012 Tujuan Praktikum : 1. Melihat demonstrasi pembuatan preparat histology mulai dari fiksasi jaringan hingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT 1. Waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013 2. Tempat Laboratorium Patologi, Entomologi, & Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN PENELITIAN
BAB III RANCANGAN PENELITIAN III.1 Kerangka Pemikiran Terjadinya perubahan dimensi sungai (kontraksi dimensi) akan berpengaruh pada perubahan struktur hidrolika sungai tersebut. Apabila aliran sungai diasumsikan
Lebih terperinci