BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

Transkripsi

1 Modul ke: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Fakultas Pascasarjana Ethical Decision Making : Technology and Privacy in the Workplace (PERKULIAHAN) Dr. Anik Tri Suwarni, MM. Program Studi Manajemen

2 Ethical Decision Making : Technology and Privacy in the Workplace Introduction The Right to Privacy Linking the Value of Privacy to the Ethical Implications of Technology Managing Employees throuh Monitoring Other Forms of Monitoring Regulation of Off-Work Acts Privacy Rights since September 11, 2001

3 1.Pendahuluan Menurut Thomas Friedman dalam buku terlarisnya, The World is Flat menggambarkan cepatnya derap langkah globalisasi dan bagaimana lanskap bisnis, ekonomi, dan politik telah berubah secara signfikan semenjak dekade pertama abad 21. Dunia bisnis saat ini sudah mengglobal dan bahwa revolusi teknologi memberi sumbangsih besar terhadap fakta ini, yang membawa banyak peluang yang sama banyaknya dengan tantangannya. Banyak dari tantangan ini memunculkan isu etis, terutama ketika teknologi ini berdampak terhadap privasi karyawan dan konsumen.

4 Privasi ditempat kerja: mengutamakan hak pemberi kerja atau atau pegawai? Pemantauan dianggap pegawai sbg faktor yang mengganggu privasi ditempat kerja. Seperti pemantauan penggunaan narkoba, pengawasan penggunaan jejaring sosial. 2. The Right to Privacy Teori tentang privasi berdasar hukum dan filosofis: 1. sebagai hak untuk dibiarkan sendiri 2. hak untuk mengendalikan informasi mengenai diri sendiri Privasi: hak dasar manusia diakui sebagai hak asasi.

5 Pengertian Privasi Definisi Privasi mengenai hakikat, batasan, dan nilai privasi, dalam literatur hukum dan filosofis, yaitu : Privasi sebagai hak untuk dibiarkan sendiri di dalam zona kesendirian yang personal, dan privasi sebagai hak untuk mengendalikan informasi mengenai diri sendiri. Sumber etis hak privasi kontrak sosial dalam budaya: kewajiban timbal balik antara pegawai menjaga privasi pemberi kerja dan pemberi kerja menjaga privasi pegawai Kewajiban timbal balik /reciprocal obligatory (Patricia Werhane) Thomas Donaldson dan Thomas Dunfee menbandingkan nilai fundamental berbagai teori dan budaya (hypernorm) dengan nilai dalam wilayah bebas moral. Hampir semua negara di dunia mengakui privasi sebagai hak asasi.

6 Sumber Hukum atas hak privasi Di Indonesia sebagai contoh dalam UU perburuhan no. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. PP no. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajeman Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Beberapa artikel tentang hak atas privasi: Merumuskan Kebijakan Penata-Kelolaan Internet Berbasis Hak : Di Indonesia, pasca-amandemen konstitusi, hak atas privasi diakui sebagai salah satu hak konstitusional warga negara yang harus dilindungi. Perlindungan ini ditegaskan di dalam Pasal 28 G ayat (1) UUD 1945, yang diantaranya menyatakan bahwa setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi (privasi), keluarga, kehormatan, martabat, dan harta bendanya (termasuk data-data pribadi). ( See more at: Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No 5 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Penyadapan Pada Pusat Pemantauan Kepolisian Negara Republik Indonesia - See more at:

7 3. Linking the Value of Privacy to the Ethical Implications of Technology Teknologi informasi telah menjadi tantangan atas hak privasi implikasi antara harapan karyawan versus kebutuhan pemberi kerja atas penggunaan waktu kerja, penggunaan teknologi untuk kepentingan pekerjaan dan pribadi, perlindungan atas kepemilikan informasi, pengukuran kinerja dll International Labour Office dalam World Employment Report th.2001:.. Semakin kabur pebedaan antara waktu senggang dan waktu kerja, tempat kerja dan tempat tinggal, belajar dan bekerja.menunjukkan semakin mundurnya pondasi sistem nilai kesepakatan tentang: norma, hukum, peraturan, bentuk dan struktur organisasi, pengaruhnya pada sistem nilai dan pola perilaku Informasi dan privasi: contoh Gogle dengan persyaratannya bagi para penggunanya, Antonio Argandona tentang pentingnya persyaratan moral yang harus dipenuhi pada penyampaian informasi, al: kejujuran dan akurasi, menghargai privasi, menghargai hak kepemilikan dan rasa aman, akuntabilitas

8 4. Mengelola karyawan melalui Pemantauan Salah satu contoh yang paling marak dari pengumpulan informasi ditempat kerja pada umumnya, adalah dengan memantau pekerjaan karyawan, dan teknologi, Yaitu ; 1. Pemantauan terhadap 2. Pemantauan terhadap penggunaan internet 3. Pemantauan terhadap penggunaan telpon 4. Pemantauan terhadap pekerja itu sendiri melalui tes narkoba 5. Pemantauan melalui tes kesehatan

9 Tujuan Perusahaan memantau penggunaan teknologi Tujuan Perusahaan memilih untuk memantau para karyawannya dan mengumpulkan informasi dengan berbagai alasan, sbb: 1. Perusahaan perlu mengelola tempat kerjanya untuk menempatkan pekerjanya dalam posisi yang tepat, guna memastikan kepatuhan atas persyaratan dari tindakan afirmatif, atau mengatur tunjangan pada tempat kerjanya. 2. Untuk menjamin efektifitas dan produktivitas kinerja dengan mencegah hilangnya produktivitas dikarenakan penggunaan teknologi yang tidak tepat. 3. Melindungi informasi dan investasi yang menjadi milik perusahaan.

10 Persentase Perusahaan Besar di AS yang memantau 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

11 Hak Hak Privasi sejak 11 September 2001 Peristiwa 11 September 2001, memberikan dampak yang sangat besar pada privasi di AS, dan secara khusus pada lingkungan pekerjaan. Modifikasi yang meluas pada struktur perlindungan privasi dan perluasan wewenang untuk pengawasan dan pengumpulan informasi yang paling umum dan terpublikasi adalah adopsi dan implementasi dari Uniting and Strengthening America by Providing Appropriate Tools Required to Intercept and Obstruct Terrorism (USA PATRIOT) Act tahun 2001, yang memperluas hak negara bagian, terkait dg teknologi pengawasan internet, termasuk pengawasan tempat kerja, dan mengamandemen Electronic Communication Privacy Act.

12 Masalah Ekonomi akibat Teknologi Baru ICT, adalah Informasi, Komunikasi dan teknologi yang memiliki sejumlah fitur/ciri ekonomi yang telah menarik perhatian para ahli dan dapat juga menimbulkan masalah etis, sbb: 1. Barang atau jasa ICT adalah experience godds, mereka harus dikenal dahulu untuk bisa dihargai, namun nilainya akan turun tajam ketika telah diketahui. Contoh program software 2. Produk ICT biasanya memerlukan biaya tertanam untuk masuk yang tinggi, biaya produksi marjinal yang sangat rendah dan tanpa kendala kapasitas. 3. ICT memiliki efek jaringan yang signifikan. Bagaimana prakteknya di Indonesia menurut pendapat anda?

13 Terima Kasih Dr. Anik Tri Suwarni, MM.