PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING BAGI SISWA PPKn KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 1 GOMBONG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING BAGI SISWA PPKn KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 1 GOMBONG"

Transkripsi

1 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING BAGI SISWA PPKn KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 1 GOMBONG Karyono 1 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui metode Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat: (1) meningkatkan aktifitas belajar siswa; (2) menciptakan kondisi belajar yang interaktif dan dinamis; dan (3) menciptakan kebermaknaan belajar siswa, sehingga (4) meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Nopember 2013, dengan subjek penelitian siswa Kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Gombong. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar mata pelajaran Kewarganegaraan dalam bentuk pilihan ganda. Untuk mengetahui ketepatan dan kesahihan instrumen dilakukan uji validitas menggunakan korelasi Product Momen dari Pearson dan uji reliabilitas menggunakan KR-20. Analisis data berupa deskriptif komparatif, dengan membandingkan proses belajar dan hasil belajar pada kondisi awal siklus I dan Siklus II. Berdasarkan penelitian ini, bahwa dengan penggunaan metode Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan telah menunjukkan proses dan hasil yang meningkat, yaitu: (1) dari perbandingan kondisi awal, siklus I dan siklus II diperoleh fakta adanya peningkatan keaktifan siswa dari kondisi awal 23% siswa aktif, siklus I 72% siswa aktif dan pada siklus II meningkat menjadi 91,6% siswa aktif ; (2) dari pengamatan terhadap hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperoleh fakta adanya peningkatan rata-rata hasil belajar. Pada kondisi awal rata-rata nilai hasil belajar mencapai 69, dan pada siklus I mencapai 78,31 sedangkan pada siklus II mencapai 83,63; (3) dari pengamatan terhadap hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperoleh fakta adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa. Pada kondisi ketuntasan belajar siswa mencapai 8 siswa atau sekitar 25%, dan pada siklus I mencapai 18 siswa atau sekitar 56,25% sedangkan pada siklus II mencapai 29 siswa atau sekitar 90,63%. Kata kunci: Hasil belajar PPKn, Snowball Throwing PENDAHULUAN Dari hasil observasi terhadap Siswa Kelas X.MIA 1 SMA Negeri 1 Gombong pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran Kewarganegaraan khususnya Kompetensi Dasar Hak dan Kewajiban Dasar 1945, didapati fakta bahwa 1 Guru SMA Negeri 1 Gombong 42

2 berdasarkan dokumen nilai ulangan harian, rerata nilainya baru mencapai 70 masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yakni 76, sehingga sebagian besar harus melalui remidial. Pencapaian nilai di bawah KKM bisa dikategorikan prestasi belajarnya rendah, hal ini diduga terjadi akibat dari penerapan model pembelajaran yang cenderung teacher centered learning, dimana siswa lebih banyak bersikap pasif, mereka lebih banyak menerima informasi dari guru dalam bentuk ceramah, dan tanya jawab, sehingga tidak ada upaya dari siswa untuk mengembangkan materi yang diterimanya. Menjadi kewajiban guru untuk mencari cara mengatasi permasalahan tersebut dengan mengubah model pembelajaran yang diterapkan agar siswa tidak bersikap pasif, dan hanya menerima informasi dari guru semata, namun mereka terdorong untuk aktif, dan kreatif serta bersikap kritis dengan mencari sumber dan bahan belajar sendiri sehingga pada akhirnya hasil belajarnya bisa meningkat. Hasil belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah tingkat pemahaman dan penguasaan standar kompetensi, menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia (HAM) pada materi hak dan kewajiban warga negara dalam Undang Undang Dasar 1945, yang ditunjukkan dengan nilai hasil tes pada konsep materi tersebut, yang mencakup penguasaan perilaku kognitif (pengetahuan). Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, pembelajaran berikutnya akan dilakukan dengan Metode Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Snowball Throwing, dengan pertimbangan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Snowball Throwing, adalah suatu tipe pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola, kemudian dilemparkan secara bergiliran diantara sesama siswa. Kegiatan melempar bola pertanyaan ini akan membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bertanya atau berbicara, akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola kertas. Anita Lie (2009: 43), salah satu tipe yang ada pada Cooperatife Learning adalah Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing yang menurut asal katanya berarti bola salju bergulir yang dapat diartikan sebagai pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran diantara sesama teman. Dilihat dari pendekatan yang digunakan, tipe Snowball Throwing ini 43

3 memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan ketrampilan proses. Kegiatan melempar bola pertanyaan ini akan membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bertanya atau berbicara akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola kertas. Kisworo (2008: 11), menyatakan bahwa metode pembelajaran snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapatkan tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain dan masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Selanjutnya menurut Kisworo (2008: 11), model pembelajaran snowball throwing langkah-langkahnya adalah: (1) guru menyampaikan materi yang akan disajikan; (2) guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi; (3) masingmasing ketua kelompok kembali kekelompoknya kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya; (4) kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok; (5) kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit; (6) setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian; (7) guru memberikan kesimpulan; (8) evaluasi; dan (9) penutup. Penggunaan model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran Kewarganegaraan dapat memberikan dampak positip bagi siswa, karena adanya beberapa kelebihan. Menurut Yatim Riyanto (2009: 280) Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertnanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan; (2) siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena siswa mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok; (3) dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru; (4) 44

4 melatih siswa menjawab pertanyaan yang diajukan temannya dengan baik; (5) merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut; (6) dapat mengurangi rasa takut siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru; (7) siswa akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah; (8) siswa akan memahami makna tanggung jawab; (9) siswa akan lebih bisa menerima keragaman atau heteregonitas suku, sosial, budaya, bakat dan intelegensia; (10) siswa akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya. Di dalam menerapkan metode Cooperatif Learning Tipe Snowball Throwing ini dilakukan pada materi kedua dengan siklus 1 yaitu: kelas dibagi dalam 4 (empat) kelompok besar dengan masing-masing kelompok beranggotakan 8 orang. Semua kelompok mendiskusikan beberapa masalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran setelah selesai masing-masing anggota kelompok membuat pertanyaan, terkait dengan materi dan tidak boleh sama. Pada materi ke tiga yaitu siklus 2: kelas dibagi dalam 8 kelompok kecil dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. Semua kelompok mendiskusikan beberapa masalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran setelah selesai masing-masing anggota kelompok membuat pertanyaan, terkait dengan materi dan tidak boleh sama. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan secara mandiri menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dengan tidak menggunakan populasi, sample, dan teknik sampling tetapi menggunakan subjek penelitian. Subjek penelitian disini merupakan sample sekaligus populasi dan merupakan subjek yang akan dijadikan sasaran penelitian, dan dijadikan bahan pengambilan data informasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 Semester 1 SMA Negeri 1 Gombong tahun pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 32 siswa, terdiri atas 20 anak perempuan dan 12 anak laki-laki. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan sumber data primer yaitu data yang berasal dari subjek penelitian, yang dalam hal ini adalah siswa kelas X MIA 1 Semester 1 SMA Negeri 1 Gombong tahun pelajaran 2013/2014. Ada 3 (tiga) sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data hasil belajar pada kondisi awal, data hasil belajar pada akhir siklus I, dan data hasil belajar pada siklus II. Pada kegiatan pengumpulan data ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan peneliti antara lain teknik dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data sehingga diperoleh data yang sebenarnya. Alat ukur yang digunakan haruslah valid dan reliabel. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik tes hasil 45

5 belajar Pendidikan Pancasil dan Kewarganegaraan. Instrumen Tes hasil belajar Kewarganegaraan yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data adalah tes obyektif yang disusun oleh peneliti berdasarkan rancangan pembelajaran dan kisi-kisi tes. Kisi-kisi dalam tes ini dibuat berdasarkan silabus yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Tes Hasil Belajar ini digunakan untuk mengambil data hasil belajar Kewarganegaraan. Instrumen Tes hasil belajar Kewarganegaraan. diuji dengan menggunakan uji validitas isi atau validitas content, dimana isinya disusun berdasarkan sistem penilaian, tujuan pembelajaran dan silabus mata pelajaran Kewarganegaraan, yang dituangkan dalam kisi-kisi soal dan diuji dengan menggunakan teknik validitas butir dengan rumus korelasi Product Moment. dari Pearson. Uji reliabilitas instrument tes hasil belajar menggunakan rumus Kuder Richarson 20 (KR-20). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Kuder Richarson 20 (KR-20), diperoleh koefisien reliabilitas sebesar Hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel pada tingkat signifikansi 5 % dengan n = 32 diperoleh hasil sebesar 0,349. Karena r hitung lebih besar dari r tabel, maka instrument tes hasil belajar tersebut reliable, atau dapat disimpulkan relibilitasnya sangat tinggi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif, yaitu dengan membandingkan data kuantitatif yang didapat. Dalam penelitian ini yang dibandingkan adalah hasil belajar pada kondisi awal dibandingkan dengan hasil belajar pada akhir siklus pertama, kemudian hasil belajar pada akhir siklus pertama dibandingkan dengan hasil belajar akhir siklus kedua, dan hasil belajar pada kondisi awal dengan hasil belajar akhir siklus kedua. HASIL PENELITIAN Deskripsi Kondisi Awal Sebelum penelitian ini dilakukan, hasil belajar mata pelajaran Kewarganegaraan siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Gombong Kabupaten Kebumen yang berjumlah 32 siswa, terdiri atas 20 anak perempuan dan 12 anak laki-laki termasuk kategori rendah. Hal ini didasarkan atas capaian hasil ulangan harian yang dapat dilihat dari daftar nilai siswa kelas tersebut. Ratarata nilai ulangan harian Kompetensi Dasar Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM adalah 70 dengan nilai terendah 58 dan nilai ter-tinggi 90. Nilai terbanyak ada pada rentang 65 sampai dengan 72. Siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 76 sebanyak 9 siswa. Untuk Kompetensi Dasar Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan 46

6 penegakan HAM di Indonesia rata-rata nilai ulangan harian adalah 69 dengan nilai terendah 56 dan nilai tertinggi 88. Nilai terbanyak ada pada rentang 63 sampai dengan 70. Siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran Kewarganegaraan 76 sebanyak 8 siswa. Dilihat dari rata-rata nilai, kompetensi dasar pertama lebih tinggi dari kompetensi dasar ke dua, hal ini dapat dipahami karena materi kompetensi dasar ke dua menuntut pemahaman yang lebih dibandingkan dengan materi kompetensi dasar ke dua. Secara singkat daftar nilai ulangan harian I dan ulangan harian II dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 1. Nilai Tertinggi, Nilai Terendah, Nilai Rata-Rata, Tuntas dan Tidak Tuntas KKM pada Kondisi Awal NO URAIAN NILAI ULANGAN NILAI ULANGAN HARIAN I HARIAN II 1 TERTINGGI TERENDAH RATA-RATA TUNTAS TIDAK TUNTAS Deskripsi Hasil Siklus I Siklus I terdiri dari beberapa tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan dan refleksi. Hasil pengamatan terhadap proses belajar siswa pada siklus I, selain keaktifan siswa meningkat, juga ditemukan hal-hal berikut: (1) kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan masih kurang maksimal: (2) ada kelompok yang berselisih dalam menjawab pertanyaan; (3) Hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan instrument tes terjadi peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Nilai Tertinggi, Nilai Terendah, Nilai Rata-Rata, Tuntas dan Tidak Tuntas KKM pada Kondisi Awal dan Siklus I NO URAIAN NILAI AWAL NILAI SIKLUS I 1 TERTINGGI TERENDAH RATA-RATA TUNTAS TIDAK TUNTAS

7 Deskripsi Hasil Siklus II Hasil pengamatan terhadap proses belajar siswa pada siklus II, selain keaktifan siswa, juga ditemukan hal-hal berikut: (1) kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan semakin baik; (2) tidak ada lagi kelompok yang berselisih dalam menjawab pertanyaan; serta (3) hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan instrumen tes terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat pada tabel daftar nilai sebagai berikut: Tabel 3. Nilai Tertinggi, Nilai Terendah, Nilai Rata-Rata, Tuntas dan Tidak Tuntas KKM pada Siklus I dan Siklus II NO URAIAN NILAI SIKLUS I NILAI SIKLUS II 1 TERTINGGI TERENDAH RATA-RATA TUNTAS TIDAK TUNTAS 18 3 PEMBAHASAN Penelitian Tindakan Kelas ini mengamati kegiatan proses belajar mengajar menggunakan metode Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing pada siklus I dan siklus II, serta hasil belajar siswa setelah. kegiatan dilaksanakan kemudian dibandingkan dengan kondisi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Lebih jelasnya perbandingan diantara kondisi yang ada dapat dilihat pada tabel 6 berikut: 48

8 Tabel 4. Tabel Pembahasan Proses Belajar dan Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Kondisi Siklus I, dan Kondisi Siklus II Kondisi awal sebelum No penelitian 1 Tindakan Dalam pembelajaran guru belum menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing 2 Proses Belajar Mengajar Kurang menyenangkan bagi siswa, hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tidak aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hanya 32 % siswa yang aktif dan 68 % siswa bersikap pasif Kondisi pada Siklus I Dalam pembelajaran guru menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing dalam kelompok besar (8 siswa) Pembelajaran sepertinya lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa yang cukup meningkat, walaupun belum maksimal tetapi sekitar 72 % siswa aktif dan 38 % siswa pasif Refleksi: Terdapat peningkatan proses pembelajaran, yaitu siswa yang aktif meningkat dan yang pasif semakin berkurang. Kondisi awal siswa aktif hanya 32%, pada siklus I 72% siswa aktif. Peningkatan keaktifan siswa antara lain disebabkan adanya sangsi bagi yang salah dalam menjawab pertanyaan kelompok lain. Kurang aktifnya sebagian siswa dikarenakan kelompoknya masih dalam jumlah besar, sehingga ada yang mengandal-kan pada siswa lain Kondisi pada Siklus II Dalam pembelajaran guru menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing dalam kelompok kecil (4 siswa) Pembelajaran sepertinya sangat menyenangkan dan menarik bagi siswa. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa yang cukup me-ningkat, sekitar 91,6 % siswa aktif dan 9,4 % siswa pasif Refleksi: Terdapat peningkatan proses pembelajaran, yaitu siswa yang aktif meningkat dan yang pasif semakin berkurang. Kondisi siklus I siswa aktif 72%, pada siklus II 91,6% siswa aktif. Peningkatan keaktifan siswa antara lain disebabkan adanya sangsi bagi yang salah dalam menjawab pertanyaan kelompok lain dan pembagian dalam kelompok kecil, sehingga bila tidak aktif merasa malu. 49

9 3 Hasil Belajar Nilai terendah 56, nilai tertinggi 88, dan ratarata 69, siswa tuntas KKM sebanyak 8 siswa Nilai terendah 64, nilai tertinggi 92, rata-rata 78,31, siswa tuntas KKM sebanyak 18 siswa Refleksi Terdapat peningkat-an hasil belajar siswa, dimana nilai terendah dari 56 menjadi 64 nilai tertinggi dari 88 menjadi 92. Nilai rata-rata dari 69 menjadi 78,31. Terdapat peningkatan yang cukup tinggi, hal ini dapat dimengerti karena selain penggunaan metode yang tepat juga ada peningkatan aktifitas dan minat siswa dalam pembelajaran Nilai terendah 66, nilai tertinggi 96, rata-rata 83,63, siswa tuntas KKM sebanyak 29 siswa Refleksi Terdapat peningkatan hasil belajar siswa, dimana nilai terendah dari 64 menjadi 66. Nilai tertinggi dari 92 menjadi 96. Nilai ratarata dari 78,31 menjadi 83,63. Siswa Tuntas KKM (76) dari 18 siswa menjadi 29 siswa. Terdapat peningkatan yang cukup tinggi, hal ini dapat dimengerti karena selain penggunaan metode yang tepat juga ada peningkatan aktifitas dan minat siswa dalam pembelajaran. Selain uraian pada tabel di atas, ada beberapa fakta yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini. Proses Belajar Dari tabel perbandingan kondisi awal, siklus I dan siklus II diperoleh fakta adanya peningkatan keaktifan siswa dari kondisi awal 23% siswa aktif, siklus I 72% siswa aktif dan pada siklus II meningkat menjadi 91,6% siswa aktif. Lebih jelasnya peningkatan aktifitas siswa dapat dilihat pada grafik berikut: 50

10 Gambar 1. Grafik Keaktifan Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II AWAL SIKLUS I SIKLUS II PROSENTASE KEAKTIFAN SISWA Hasil belajar Dari pengamatan terhadap hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperoleh fakta adanya peningkatan rata-rata hasil belajar. Pada kondisi awal rata-rata nilai hasil belajar mencapai 69, dan pada siklus I mencapai 78,31 sedangkan pada siklus II mencapai 83,63. Peningkatan ini diantaranya disebabkan adanya peningkatan aktifitas siswa dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Secara singkat gambaran peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 2. Grafik Rata-rata Nilai Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II AWAL SIKLUS I SIKLUS II RATA-RATA NILAI HASIL BELAJAR 51

11 Dari pengamatan terhadap hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperoleh fakta adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa. Pada kondisi ketuntasan belajar siswa mencapai 8 siswa atau sekitar 25%, dan pada siklus I mencapai 18 siswa atau sekitar 56,25% sedangkan pada siklus II mencapai 29 siswa atau sekitar 90,63%. Secara singkat prosentase peningkatan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 3. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II AWAL SIKLUS I SIKLUS II KETUNTASAN BELAJAR SISWA Secara umum hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disajikan pada grafik berikut. Gambar 4 Grafik Peningkatan aktifitas belajar, hasil belajar dan ketuntasan belajar AWAL SIKLUS I SIKLUS II AKTIFITAS HASIL BELAJAR KETUNTASAN 52

12 SIMPULAN Pembelajaran PPKn menggunakan metode Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing sangat menarik dan menyenaggkan bagi siswa, karena pendekatan yang digunakan, memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan ketrampilan proses. Kegiatan melempar bola pertanyaan ini akan membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bertanya atau berbicara akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola kertas. Dengan penerapan model Cooperative learning tipe Snowball Throwing yang merangsang aktivitas, motivasi siswa dan menantang siswa untuk mengembangkan cara berpikir kritis, dan ketrampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang essensial dari materi pelajaran dengan secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksinya dengan lingkungan belajar yang dirancang, diduga akan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Bagi siswa kelas X. MIA 1 SMA Negeri 1 Gombong pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 penggunaan metode Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing terbukti memiliki kelebihan terbukti dapat meningkatkan: (1) keaktifan siswa dalam pengikuti proses belajar mengajar meningkat. Pada kondisi awal keaktifan siswa sebesar 32%, pada siklus I 72% dan pada siklus II 91,6%; (2) hasil belajar siswa mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dilihat dari rata-rata nilai, dimana pada kondisi awal rata-rata nilai mencapai 69, pada akhir siklus I mencapai 78,31 dan pada akhir siklus II sebesar 83,63; (3) seiring dengan peningkatan hasil belajarnya, maka siswa yang dapat mencapai batas tuntas sesuai dengan KKM juga mengalami peningkatan, terbukti pada kondisi awal, siswa tuntas baru mencapai 8 siswa atau 25%, pada siklus I mencapai 18 siswa atau sekitar 56,25% dan pada siklus II mencapai 29 siswa atau sekitar 90,63%. Berdasarkan hasil penelitian ini, metode pembelajaran dengan model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing dapat dijadikan alternative model pembelajaran pada mata pelajaran Kewarganegaraan yang selama ini dianggap kurang penting karena tidak termasuk mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional, dan pembelajarannya selama ini menggunakan model pembelajaran yang dirasakan kurang menarik dan menantang karena tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi potensi diri. Apabila memungkinkan guru dapat menggunakan metode Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing pada materi yang lain. Diharapkan guru dapat mencobakan metode lain, untuk 53

13 memecahkan masalah pembelajaran, terutama dalam meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. DAFTAR RUJUKAN Abdul Rahman Abror, Belajar dan Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Anita Lie, 2009, Model-model Pembelajaran Siswa Aktif, Jakarta Kencana Media Anwar Jasin, Proses Belajar Mengajar yang Effektif, Bandung Remaja Rosdakarya Colin Rose dan Macolm J. Nicholl, Acceleratid Learning for the 21st Century (Cara Belajar Cepat Abad XXI), Bandung: Nuansa Cendekia. Depdiknas, Undang-undang Republik Indoenesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, Depdikdnas Depdiknas, 2006, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Jakarta, Depdiknas Gagne, Robert M, Driscol, Marcy, Perkind Essential of Learning for Instruction, Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall Gledler, Margaret Learning and Instruction. New York: MacMillian Publishing Company. Nana Sudjana. 2006, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung:Sinar Baru. Algesindo Offset Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara Saifudin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Saiful Bahri Djamariah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana,2005. Metoda Statitiska, Bandung: Tarsito. Suharsini Arikunto,2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta. Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Edisi Revisi), Jakarta:Bumi Aksara Sugiyono, Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Toeti Soekamto, Udin Saripudin Winataputra Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Pusat Antar Universitas Untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta: PAU- PPAI. Winkel, W.S,2007. Psikologi Pengajaran, Yogyakarta, Media Abadi. 54

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Umi Salamah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Umi Salamah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 216 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BAGI SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING Ngatini, Bambang Priyo Darminto, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XMIA 4 NEGERI 1 MUARO JAMBI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XMIA 4 NEGERI 1 MUARO JAMBI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XMIA 4 NEGERI 1 MUARO JAMBI Yulianti 1), Menza Hendri 2), Rahma Dani 3) 1) Alumni Program Studi

Lebih terperinci

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2, Juli 2017 MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1 Agustina Elferasari Program Studi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING KELAS VII.1 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING KELAS VII.1 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING KELAS VII.1 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI FAUZIAH NASUTION Guru SMP Negeri 5 kota Tebing Tinggi Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU Maryana 1 SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

Ratnajuwita Danar Sari, Satrijo Budi Wibowo dan Juli Murwani : Perbedaan Prestasi Belajar...

Ratnajuwita Danar Sari, Satrijo Budi Wibowo dan Juli Murwani : Perbedaan Prestasi Belajar... PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 1 WUNGU Ratnajuwita Danar Sari, Satrijo

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Model Pembelajaran Snowball Throwing 1. Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing Menurut Arahman (2010:3) mengemukakan bahwa model pembelajaran Snowball

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kalasan, Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN MARGAHAYU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN BUDAYA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI Oleh : Ika Yatri 1) Lanjar Pratiwi 2) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka 1),2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). David Hopkins (dalam Trianto, 2012 : 15) menyebutkan penelitian tindakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA SD NEGERI BANYUBIRU 1 NGAWI TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014 PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VB SD NO. 2 DALUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VB SD NO. 2 DALUNG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VB SD NO. 2 DALUNG Ni Md. Seriani 1, I Kt. Dibia 2 1,2 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 3, November 2017 PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN Hidayatullathifah

Lebih terperinci

Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 2013 ISSN:

Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 2013 ISSN: MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 01/013 Ifan Sofian Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

OLEH : DRS. ZULIYANTO ABSTRAKSI

OLEH : DRS. ZULIYANTO ABSTRAKSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KOMPETENSI DASAR MENUNJUKKAN SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA MELALUI DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS X-C SEMESTER 2 (STUDI KASUS PADA : SMA NEGERI

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Bidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Amerika Serikat, yang di negara asalnya disebut Social Studies. Pertama

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Hakekat Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Hakekat Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Hakekat Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu

Lebih terperinci

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL Andreas

Lebih terperinci

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS XI MIA 7 SMAN 1 MUARO JAMBI Dwinda Nur Khodijah 1), Menza Hendri 2), Darmaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran kosa kata atau vocabulary memegang peranan sangat penting dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pengajaran kosa kata diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristis Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota Gorontalo, khususnya di kelas XI Akuntansi yang jumlah siswanya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD NIZMI PUTRI Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Masalah yang diteliti dalam penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X G SMAN 8 MUARO JAMBI Mona Erliza 1), Astalini 2), Darmaji 3)

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS Sanusi GURU SMP Negeri 10 Tambun Selatan Abstract: The researcher tries to solve problem of studying mathematic

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH OLEH RIKA YULLIYANI R A1C110028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI I PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI MELALUI MODEL KOOPERATIF SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI I PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI MELALUI MODEL KOOPERATIF SNOWBALL THROWING PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI I PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI MELALUI MODEL KOOPERATIF SNOWBALL THROWING Iyailisa dan Sri Inah Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Snowball throwing menurut asal katanya berarti bola salju bergulir dapat diartikan sebagai metode pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau kegiatan pelaksaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika

Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika Statistika, Vol. 7 No., 5 3 Nopember 007 Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika Yunia Mulyani Azis Tenaga Pengajar di

Lebih terperinci

KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Slameto PGSD FKIP UKSW Salatiga slameto@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BAGI SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X D SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD YANG DIINTERVENSI DENGAN STRATEGI INKUIRI Abas Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Oleh: Luncana Faridhoh Sasmito M.Pd ABSTRAK

Oleh: Luncana Faridhoh Sasmito M.Pd ABSTRAK . PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK TENTANG IPS MELALUI METODE SNOWBALL TRHOWING PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN SAMBIREJO KECAMATAN GAMPENGREJO KABUPATEN KEDIRI SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI

Lebih terperinci

OLEH : ZAKIAH A1C309043

OLEH : ZAKIAH A1C309043 ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT PADA MATERI IMPULS MOMENTUN DAN TUMBUKAN KELAS XI IPA 1 SMAN 5 KOTA

Lebih terperinci

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE) INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE) INTEGRATED READING AND COMPOSITION) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE) INTEGRATED READING AND COMPOSITION) Oleh : Dr.Iin Nurbudiyani, M.Pd* dan Bertiana ** ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS Vc MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SD KARTIKA 1-10 PADANG Natiara 1, Nursi 1, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Sri Wahyuni 19 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 1 yang terletak di Jl. Bhayangkari 368 desa Juwet Kenongo, kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. Telp.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN 19680117 199203 1 007 SDN SUKARESMI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya minat dan hasil

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs DARUL FIKRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Novia Wijayanti Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi suatu bangsa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi suatu bangsa yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan semakin mendapat sorotan yang tajam dari berbagai pihak seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dikarenakan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III. Metodelogi Penelitian

BAB III. Metodelogi Penelitian BAB III Metodelogi Penelitian 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. David Hopkins (dalam Trianto, 2012:15) menyebutkan penelitian tindakan kelas sebagai studi yang

Lebih terperinci

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI MTs MUHAMMADIYAH 7 HASAHATAN JULU Muhammad Darwis Dosen Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 1, Juli 2016. Hal. 1 9 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GUIDED INQUIRY POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran SQ4R Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 3 NO. 4 ISSN : 2338 3003 Dhani, R DESEMBER 2015 Halaman: 247-255 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK

PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB Email : elvinawati_chemist@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VII A SMP N 2 BERBAH TAHUN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUASAAN DIKSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS GAYA BAHASA METAFORA DALAM WACANA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I ANGKOLA BARAT

PENGARUH PENGUASAAN DIKSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS GAYA BAHASA METAFORA DALAM WACANA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I ANGKOLA BARAT PENGARUH PENGUASAAN DIKSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS GAYA BAHASA METAFORA DALAM WACANA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I ANGKOLA BARAT Dra. Nur Afifah, M.Pd Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang

Lebih terperinci

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci