e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1461

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1461"

Transkripsi

1 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1461 MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DENGAN TAMPILAN 3DIMENSI STUDI KASUS : SD NEGERI KUTORENON 01KABUPATEN LUMAJANG Program Studi D3 Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom Abstrak Aplikasi Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Manusia ini merupan sebuah menjelaskan tentang sistem pencernaan manusia. Aplikasi ini dibuat media pembelajaran bagi siswa SD kelas lima. Keterbatasan buku dalam menyajikan contoh-contoh mengenai materi pencernaan manusia, ini dibuat dengan menghadirkan contoh dinamis dengan dukungan multimedia 3 dimensi, warna variatif dan ada beberapa animasi sebagai contoh. Aplikasi ini juga menghadirkan evaluasi interaktif dalam bentuk kuis-kuis. Aplikasi ini di buat menggunakan tools Unity dan Blender. Aplikasi ini menggunakan metode ADDIE. Model ini menggunakan tahap pengembangan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Sehingga dari tahap pengembangan digunakan, model ini sering diset dengan model ADDIE. Aplikasi ini bisa membantu dalam proses belajar mangajar tentang sistem pencernaan manusia di SD Negeri Kutorenon 01 Kabupaten Lumajang. Kata Kunci: Unity, Blender, Multimedia, ADDIE Abstract Application of Learning Media Human Digestive System is merupan an application that explains about the human digestive system. This application is made for learning media for fifth grade elementary school students. Because of the limitations of the book in presenting examples of human digestion material, this application was created by presenting a dynamic example with 3 Dimensional multimedia support, varied colors and some animations for example. This application also presents an interactive evaluation in the form of quiz quiz. This app is created using Unity and Blender tools. This app uses the ADDIE method. This model uses the development stage of Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. So from the development stage used, this model is often set with the ADDIE model. This application can help in the learning process of learning about human digestive system in SD Negeri Kutorenon 01 Kabupaten Lumajang. Keywords: Unity, Blender, Multimedia, ADDIE 1. Pendahuluan di Sekolah Dasar (SD) mempelajari ilmu 1.1 Latar Belakang tentang alam berkaitan dengan kehidupan Mata pelajaran Imu Pengetahuan Alam (IPA) manusia. Secara umum mata pelajaran IPA dibagi merupakan salah satu mata pelajaran diberikan menjadi tiga materi yaitu: biologi, kimia dan fisika.

2 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1462 Di dalam materi biologi terdapat berbagai macam menggunakan animasi, serta kuis interaktif ilmu, salah satunya mempelajari tentang proses menarik mengetahui pemahaman siswa-siswi pencernaan manusia diberikan pada saat kelas tentang materi telah diberikan. Dimana hal itu lima SD. tidak bisa dilakukan didalam buku paket. Model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1.1 Definisi Operasional materi biologi tentang sistem pencernaan Aplikasi pembelajaran sistem pencernaan manusia manusia saat ini masih menggunakan buku dalam merupakan media pembelajaran didedikasikan melaksanakan proses belajar mengajar. Lokasi studi membantu guru dalam menyampaikan materi kasus dengan tentang sistem pencernaan manusia dari pelajaran membacakan sudah tertera di dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam kepada siswa-siswi di kelas paket, sedangkan siswa hanya mendengarkan dan lima SD Kutorenon 01 kabupaten Lumajang. membaca lewat buku, sehingga beberapa siswa Aplikasi ini memiliki kemampuan memberikan merasa bosan dan cukup sulit memahami dan penyajian materi secara menarik yaitu berupa menyerap apa telah disampaikan oleh guru di pemilihan warna, terdapat suara latar tampilan depan kelas. Buku paket memiliki beberapa contoh interaktif, dan terdapat beberapa evaluasi dalam gambar organ dengan tampilan 2 dimensi dan ada bentuk game, serta didukung dengan tampilan 3D. beberapa contoh organ pencernaan kurang Aplikasi ini digunakan langsung oleh para siswa- lengkap. Buku paket hanya terdapat evaluasi siswi dalam proses pembelajaran materi tentang evaluasi sederhana, hal ini membuat guru tidak bisa sistem pencernaan manusia. Penggunaan ini mengetahui pada bagian organ pencernaan mana hanya pada saat guru menerangkan materi tentang masih kurang di pahami oleh siswa. Menurut sistem pencernaan manusia. guru menyampaikan materi hasil wawancara dengan guru pengajar dan siswa, saat ini metode pengajaran menggunakan alat peraga berupa banner, dan masih memerlukan pengembangan agar lebih menarik siswa dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diusulkan membuat dapat mendukung para guru IPA dalam melaksanakan proses belajar mengajar, tersebut diberi judul MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENCERNAAN MANUSIA MENGGUNAKAN TAMPILAN 3D. Aplikasi tersebut terdapat beberapa materi tentang bagian-bagian organ pencernaan manusia beserta fungsinya di dalamnya menggunakan tampilan 3D, sehingga contoh- contoh terlihat lebih menarik dengan menggunakan tampilan 3D dapat dirotasi melihat detail organ pencernaan tersebut, proses pencernaan manusia dibuat 1.2 Metode Pengerjaan Metode pengerjaan digunakan dalam membuat proyek akhir ini adalah menggunakan metode model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation). Pengembangan perangkat desain pembelajaran terdapat beberapa model, salah satunya adalah Model ADDIE. Model ADDIE adalah salah satu model desain pembelajaran memperlibatkan tahapan tahapan dasar sistem pembelajaran sederhana dan mudah di pelajari. Model ADDIE ini muncul pada tahun 1990-an dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Model ADDIE juga dapat diterapkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan di lembaga pendidikan. Model ini menggunakan tahap pengembangan Development, yaitu Analysis, Design, Implementation, Evaluation. Sehingga dari tahap pengembangan 2

3 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1463 digunakan, model ini sering diset dengan seluruh komponen telah dikembangkan model ADDIE. berjalan dengan benar. Selain itu juga, diisi Model ADDIE terdiri dari lima fase dan berikut tahapan akan dilaksanakan membuat pembelajaran ini sebagai berikut: a. dengan konten-konten mengenai sistem pencernaan manusia. e. Evaluation (Evaluasi) Setelah dilakukan implementasi maka langkah Analysis(Analisis) selanjutnya evaluasi. Evaluasi ini adalah melakukan melihat apakah tersebut sudah sesuai wawancara kepada guru mengenai cara belajar dengan kebutuhan user atau belum. Tahap evaluasi mengajar tentang sistem pencernaan manusia. Selain bisa dilakukan pada setiap empat tahap di atas itu dilakukan juga penyeleksian informasi disebut evaluasi formatif, karena tujuannya perlu disajikan kaitannya dengan materi sitem kebutuhan revisi. Misalnya pada tahap rancangan pencernaan manusia. Guru bersangkutan kita memerlukan review ahli atau expert. Untuk berperan sebagai narasumber. Wawancara ini memberikan input terhadap rancangan sedang dilakukan menentukan kebutuhan user. kita buat. Analisis b. dilakukan dengan cara Design (Desain) Setelah melakukan 2. Tinjauan Pustaka analisis, maka dirancang informasi dan konten secara spesifik dan sistematis, 2.1 Multimedia Multimedia merupakan kombinasi dari video dan pembelajaran sitem pencernaan manusia dapat komputer. Secara umum multimedia merupakan digunakan proses belajar mengajar. Tahapan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, teks dan gambar. ini juga mendefinisikan sasaran instruksional ada Multimedia merupakn alat dapat menciptakan presentasi dinamis dan interaktif menyampaikan materi sistem pencernaan serta mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan membantu siswa memahami materi tersebut. gambar video Dalam definisi ini terkadung empat c. komponen penting. Pertama komputer sehingga tujuan ini yaitu sebagai membantu guru Development(Pengembangan) berinteraksi dengan kita. Kedua, harus ada link Setelah melakukan desain, tahapan selanjutnya adalah melakukan pembuatan dan penggabungan konten. Kemudian tahapan ini akan dibuat storyboard. Selanjutnya adalah membangun sesuai dengan data telah dikumpulkan sebelumnya. Jika terdapat kesalahan dalam proses pembuatan, maka pada tahap inilah memperbaiki kesalahan ada. d. Implementation (Implementasi) menghubungkan kita dengan informasi. Ketiga, harus ada alat navigasi memandu kita, menjelaskan jaringan terhubung. Keempat, memperoses, informasi multimedia mengumpulkan saling dan mengkomunikasikan informasi dan ide kita sendiri [2]. Multimedia adalah sebuah perubahan cara berkomunikasi satu sama lain. Misalkan dalam hal mengirim dan menerima informasi, kini lebih efektif Tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi dilakukan dan lebih mudah dipahami. Dengan dengan cara mencoba menjalankan hadirnya elemen-elemen multimedia kini telah telah dikembangkan dan memastikan apakah memperkuat informasi akan didapatkan. 3

4 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1464 Multimedia adalah penggunaan berbagai jenis media (teks, suara, grafik, animasi dan video) Software Blender adalah software gratis multifungsi menyampaikan informasi, kemudian ditambahkan seperti 3D Modelling, Animasi, Video Edit, elemen atau komponen interaktif [3]. Compositing dan pembuatan Game. Blender Blender digunakan animator profesional, desainer grafis, 2.2 Tools Digunakan Dalam Pembangunan Aplikasi Pembelajaran arsitek, desainer interior, desainer produk, video editor / effects, game programmer [5]. Adapun penggunaan tools digunakan dalam pembangunan pembelajaran dalam penyusunan proyek akhir ini adalah sebagai berikut Unity Perkembangan game engine begitu pesat membuat pengembangan sebuah game kini tidak Corel Draw perlu lagi dilakukan oleh sebuah perusahaan besar. Corel Draw dikenal sebagai program user Tim kecil, atau bahkan perseorangan pun kini friendly sehingga mudah dioperasikan. Dengan mampu membuatnya. sedikit pemahaman pada tools ada, seseorang Unity adalah salah satu dari sekian game engine 3D menghasilkan karya grafis. Seseorang akan mudah beredar saat ini. Dukungan forum dan Asset belajar dengan cara try and error karena kemudahan Store menjadikannya game engine lengkap, melakukan undo dan redo sehingga banyak juru handal dan sangat populer [6]. akan cepat dapat memanfaatkan grafis mampu menguasai penggunaan program ini dengan otodidak dan learning by doing. Banyak sekali pernik-pernik dari fitur dimiliki program ini luput dari pengusaan mereka, karena para pemakai rata-rata sudah merasa enjoy dengan sedikit apa mereka peroleh [4] Aplikasi Interaktif Pembelajaran Aplikasi adalah program memiliki aktivitas pemrosesan perintah diperlukan melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Aplikasi dapat dimanfaatkan keperluan pembelajaran kepada siswa mengingat dalam suatu proses pembelajaran seharusnya Adobe Photoshop Adobe Photoshop adalah perangkat lunak terdapat desain/perancangan foto/gambar, atau biasa pembelajaran. Salah satu pendekatan pembelajaran disebut juga photo design and production tools. memungkinkan antara komponen-komponen Adobe Photohop bisa melakukan beberapa macam pembelajaran adalah pembelajaran interaktif [7]. manipulasi, diantaranya mengedit gambar, memperkecil, memperbesar, menggabungkan dan interaksi antar komponen-komponen 2.3 Storyboard lain-lainya dapat dilakukan dengan mudah. Adobe Pembelajaran interaktif adalah lawan dari Photoshop diperlukan dalam pengelolahan foto dan pembelajaran tradisional. Pembelajaran tradisional pembuatan gambar background dari suatu merupakan yaitu elemen disusun tampilan. Gambar hasil dari photoshop dapat diubah meningkatkan pemahaman konsep secara interaktif. ke dalam format lain digunakan pada Hal ini didapat dari siswa melalui kegiatan berpikir pembuatan desain grafis, desain web dan lain-lainya dan bekerja menghasilkan umpan balik melalui [3]. diskusi dengan petunjuk atau tanpa petunjuk dari pendidik [8]. 4

5 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1465 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa 3. Analisis dan Perancangan pembelajaran interaktif adalah suatu 3.1 Kebutuhan Pembelajaran program Berdasarkan wawancara dengan guru SD Negeri mengemas sebuah metode pembelajaran berbantuan komputer dapat Kutorenon 01 Kabupaten Lumajang memberikan respon balik terhadap pengguna akhir menanyakan kepada guru IPA buku dipakai dari apa telah dimasukkan ke dalam dalam proses belajar materi Pencernaan Manusia tersebut. adalah buku bse Kelas 5 IPA Saling Temas. Media Storyboard adalah visualisasi ide dari rancangan akan dibangun, sehingga dapat memberikan gambaran dari akan dihasilkan. Storyboard dapat dikatakan visualisasi script akan dijadikan outline dari sebuah penulis pembelajaran digunakan proses belajar mengajar masih menggunakan banner, minat belajar siswa siswi sudah cukup namun masih diperlukan pengembangan agar lebih menarik minat siswa siswi dalam mengikuti pelajaran. proyek, ditampilkan shot by shot biasa disebut 3.2 Kebutuhan Aplikasi dengan istilah scene. Setelah melakukan wawancara kepada guru SD Storyboard sekarang lebih banyak digunakan membuat kerangka pembuatan websites dan proyek media interaktif lainya seperti iklan, film pendek, games, dan media pembelajaran interaktif ketika Negeri Kutorenon 01 Kabupaten Lumajang didapatkan beberapa kebutuhan sebagai berikut: 1. Pemberian materi pencernaan manusia masih dalam tahap perancangan/desain. Storyboard telah menggunakan buku. Sehingga harus dibuatkan digunakan web, sebuah memberikan materi pengembangan perangkat lunak dan perancangan dengan muatan sesuai dengan buku instruksi mempresentasikan dan menjelaskan pelajaran digunakan. Aplikasi tersebut kejadian interaktif seperti suara dan gerakan juga harus dapat menjadikan siswa mudah biasanya pada antarmuka pengguna, halaman memahami dan mudah mengingat pelajaran. di bidang pengembangan elektronik dan layar presentasi. Sebuah storyboard 2. Penjelasan mengenai setiap organ pencernaan media interaktif dapat digunakan dalam antarmuka menggunakan banner dan masih dilakukan grafik pengguna rancangan rencana desain secara manual dengan menunjukkan setiap sebuah website atau proyek interaktif sebagai alat organ visualisasi perencanaan isi [9]. bersangkutan. pada banner oleh Sehingga harus guru dibuatkan dapat memberikan penjelasan 2.4 Model ADDIE tentang organ pencernaan dan memberikan Model ADDIE adalah salah satu model desain contoh organ pencernaan lebih menarik sistem pembelajaran memperlihatkan tahapan- serta dapat dipahami dan diingat oleh siswa tahapan dasar sistem pembelajaran sederhana dengan mudah. dan mudah dipelajari. Model ini menggunakan tahap pengembangan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation [10]. 3. Penjelasan proses pencernaan masih dijelaskan secara manual dengan menunjukkan alur pencernaan dari banner. Sehingga harus dibuatkan dengan animasi mampu 5

6 4. e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1466 menunjukkan bagaimana proses pencernaan didalamnya adalah: mulut, kerongkongan, tersebut. lambung usus halus, usus besar dan anus. Pengujian pemahaman hanya berdasarkan soal tertera pada buku paket, hanya terdapat 3. Materi mengenai organ pencernaan tambahan ini berfungsi membantu evaluasi sederhana dan kurang beragam. saluran pencernaan dalam Sehingga perlu dibuatkan dengan melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam evaluasi beragam. rongga mulut, kantung empedu serta 3.3 Analisis Kebutuhan Produk kelenjar pencernaan akan dihubungkan Berikut merupakan fitur terdapat pada kepada saluran pencernaan melalui sebuah pembelajaran mengenai sistem pencernaan manusia, saluran yaitu: Strategi Instruksional mampu Sebelum pembelajaran mengenai sistem menjelaskan materi sistem pencernaan pencernaan ini dikan, terlebih dahulu akan manusia dijelaskan strategi istruksional Meyediakan Menyediakan fasilitas animasi tentang proses pencernaan manusia. 3. dalam bentuk diagram blok. Agar siswa dapat memiliki gambaran mengenai bagian-bagian menu ini. Menyediakan contoh organ pencernaan dengan tampilan 3D. 4. Menyediakan tampilan interaktif. 5. Meyediakan evaluasi dalam bentuk kuis/pertanyaan bertujuan mengetahui seberapa pemahaman siswa tentang materi telah diberikan Materi Diajarkan Berikut merupakan materi terdapat pada pembelajaran mengenai sistem pencernaan manusia, yaitu: 1. Spesifikasi Sistem Pada tampilan awal pada ini terdapat Materi mengenai proses pencernaan pada manusia Pada materi ini terdapat penjelasan mengenai proses penyerapan makanan dilakukan oleh organ manusia dari mulut hingga anus. tampilan berfungsi memasukkan nama pengguna. Pengisian nama ini dilakukan agar pada saat pengguna Materi mengenai saluran pencernaan makanan. Organ-organ termasuk media pembelajaran ini dapat mengetahui siapa nama dari pengguna sedang menggunakan ini. Setelah 2. menggunakan pengguna memasukkan nama maka tampilan selanjutnya adalah tampilan menu seperti pada gambar

7 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1467 Menjelaskan dari gambar 3-1 dapat diketahui bahwa menu pada ini terbagi menjadi 2 menu yaitu 4.1 Implementasi Perangkat Lunak (Software) Untuk Pengguna materi dan kuis. Untuk menu materi sendiri terbagi Berikut adalah kebutuhan perangkat lunak menjadi tiga sub menu yaitu menu organ pencernaan penguuna berdasarkan compile dari dalamnya terdapat organ- Unity: organ digunakan proses pencernaan antara lain seperti mulut kerongkongan, lambung, usus besar, usus halus dan anus. Menu materi juga menjelaskan jenis proses pencernaan baik itu secara kimiawi maupun mekanik. Materi ditampilkan No Software Spesifikasi 1 Target Platform Windows 2 Architecture X86_64 menggunakan media teks, animasi, gambar 3D, dan suara. Gambar 3D dapat dirotasi oleh user melihat detail tentang organ tersebut. Suara disini berupa suara narrator berbicara tentang pencernaan manusia tersebut. Sementara kuis terbagi menjadi bebrapa sub kategori kuis seperti menu kuis berisi soalsoal tentang sistem pencernaan. Game animasi yaitu sebuah game juga memberikan soal- soal tentang materi pencernaan lebih menarik, user akan menelusuri organ organ pencernaan dan pada setiap organ terdapat soal tentang organ tersebut. Pengurutan organ pencernaan bada kuis ini user akan mengurutkan organ pencernaan di susun 4.2 Pembuatan Aplikasi Proses pembuatan pembuatan objek 3D dimulai dengan menggunakan Blender. Kemudian setelah pembuatan objek 3D selesai selanjutnya adalah pembuatan menggunakan Unity. Pertama melakukan importing objek tiga dimensi organ pencernaan kedalam Unity. Kemudian melakukan perekayasaan menggunakan Unity Pembuatan Objek 3D Organ Tubuh Manusia dengan Blender secara acak beserta dengan fungsi dari setiap organ Pembuatan bentuk tiga dimensi dari objek furniture tersebut, dan menebak organ pencernaan pada kuis dibuat menggunakan Blender sebab Unity bukan ini user akan diberikan ciri- ciri dari organ tersebut tools 3D Modelling. Setelah objek tiga kemudian user akan menebak organ tersebut. dimensi dibuat selanjutnya adalah menyimpan objek 4. Implementasi tadi dalam bentuk format bisa di masukkan kedalam Unity. Dalam Mengimplementasikan perancangan telah dibuat, dibutuhkan sistem dipersiapkan dalam melakukan proses pembangunan terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat-perangkat ini tersebut digunakan mendukung pembangunan. Penerapan sistem dirancang bertujuan agar proses pembangunan terlaksana dengan baik dan benar. 7

8 4.2.2 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1468 Pembuatan Aplikasi Media Pembelajaran Implementasi Antarmuka Aplikasi Pada tahap implementasi ini, dilakukan Pada pembuatan, objek berekstensi implementasi terhadap rancangan user interface..blend,.fbx,.obj maupun.3ds bisa dimasukkan User interface dimaksud adalah user interface kedalam Unity 3D memulai pembuatan media pembelajaran pencernaan apliksai. Setelah itu download asset akan manusia. digunakan dalam pembuatan. Asset dapt di download dari Asset Store sudah ada pada submenu di unity. Pada pembuatan ini saya menggunakan Unity Samples:UI Unty Essentials Unity Technologies sebagai asset. Gambar 4-4 merupakan tampilan awal pada media pembelajaran interaktif sistem pencernaan manusia dengan tampilan 3dimensi. Pada tampilan ini pengguna bisa memasukkan nama, kemudian ada tombol masuk masuk ke dalam dan tombol keluar keluar dari Compile Aplikasi dari Unity 3D Setelah selesai dibuat tahap selanjutnya adalah melakukan compile dari Unity 3D agar bisa dijalankan pada perangkat PC. Perhatikan apakah semua scene atau bagian dari sudah dimasukkan ke build setting atau belum, jika belum maka masukkan terlebih dahulu semua scene pada dan jangan lupa klik checklist semua Setelah tombol masuk ditekan, selanjutnya akan scene agar dapat di compile dengan masuk pada tampilna menu utama. Dimenu utama sempurna. ini terdapat dua pilihan bisa di pilih oleh pengguna yaitu menu materi dan menu kuis. 8

9 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1469 Gambar 4-6 merupakan tampilan dari menu materi. Gambar 4-8 menunjukkan isi dari menu mulut Didalam menu materi terdapat beberapa sub menu merupakan salah satu tampilan dari menu organ organ pencernaan, sub menu proses pencernaan, sub pencernaan. Menu mulut juga menampilkan organ menu juga mulut, selain itu juga ada penjelasan materi menampilkan organ pencernaan manusia di mengenai mulut. Pengguna juga bisa menekan tampilkan di samping ketiga submenu tersebut, tombol suara ada dibagian kiri bawah selain itu juga ada penjelasan materi mengenai mendenggarkan narator menjelaskan sistem pencernaan. Pengguna juga bisa menekan materi organ pencernaan. jenis pencernaan. Menu materi tombol suara ada dibagian kiri bawah mendenggarkan narator menjelaskan materi sistem pencernaan. Gambar 4-9 diatas menampilkan menu proses pencernaan, pada tampilan menu proses pencernaan terdapat animasi tentang proses pencernaan Gambar 4-7 merupakan tampilan dari menu organ manusia. Selain itu juga ada penjelasan mengenai pencernaan. Didalam menu organ pencernaan proses pencernaan manusia ada di bawah terdapat beberapa sub menu mulut, sub menu animasi. Pengguna juga bisa menekan tombol suara keronkongan, sub menu lambung, sub menu usus ada dibagian kiri bawah halus, sub menu usus besar dan sub menu anus. mendenggarkan narator menjelaskan materi Menu organ pencernaan juga menampilkan organ proses pencernaan manusia. pencernaan manusia, selain itu juga ada penjelasan materi mengenai organ pencernaan. Pengguna juga bisa menekan tombol suara ada dibagian kiri bawah mendenggarkan narator menjelaskan materi organ pencernaan. Gambar 4-10 merupakan tampilan dari menu jenis pencernaan. Didalam menu jenis pencernaan 9

10 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1470 terdapat beberapa sub menu pencernaan mekanik dan sub menu pencernaan kimiawi. Menu organ pencernaan juga menampilkan animasi proses pencernaan manusia, selain itu juga ada penjelasan materi mengenai jenis pencernaan. Pengguna juga bisa menekan tombol suara ada dibagian kiri bawah mendenggarkan narator menjelaskan materi jenis pencernaan. Gambar 4-11 adalah tampilan menu pencernaan mekanik merupakan salah satu tampilan dari menu sub menu terdapat pada menu pencernaan. Menu pencernaan mekanik juga menampilkan video proses pencernaan mekanik Pertanyaan dari ketiga sub menu kuis tersebut manusia, selain itu juga ada penjelasan materi random, sehingga pertanyaan keluar akan mengenai pencernaan mekanik. Pengguna juga bisa berbeda setiap membuka menu kuis tersebut. menekan tombol suara ada dibagian kiri bawah mendenggarkan narator menjelaskan materi jenis pencernaan. Gambar 4-16 merupakan tampilan credit berisi informasi mengenai sumber video dan model 3D Tampilan menu kuis bisa di lihat dari gambar Dalam menu kuis terdapat tiga submenu antara lain digunakan membangun ini. 5. Kesimpulan menu kuis berisi kuis pilihan ganda, menu urutkan berisi kuis mengurutkan organ, Kesimpulan dari serangkaian proses pembuatan dan menu organ apa aku berisi kuis Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut : menebak organ apa ditunjukkan oleh gambar muncul.berikut ketiga tampilan kuis tersebut. a. Mampu membuat media pembelajaran interaktif sistem pencernaan 10

11 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 1471 manusia dengan tampilan 3 dimensi dalam 6. Saran kajian menarik berupa pemilihan warna variatif, dan dalam bentuk 3D. Saran dapat diberikan pengembangan lebih lanjut pada pembelajaran sistem b. Mampu membuat bisa menghadirkan contoh lebih dinamis pencernaan manusia antara lain : a. dengan dukungan multimedia 3 dimensi, Aplikasi dapat dikembangkan materi mata pelajaran lainnya. warna, dan animasi. b. c. Mampu membuat Diharapkan dapat dikembangkan menjadi mobile berbasis android menyediakan evaluasi tentang pencernaan atau ios agar dapat digunakan kapan saja manusia dalam bentuk permainan dan dan dimana saja. dalam bentuk kuis interaktif c. Dapat digunakan oleh user secara online. Daftar Pustaka [1] Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi Omegawati dan Rohana Kusumawati IPA Salingtemas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional [2] D. S. Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, 2009 [3] Enterprise Jubilee. (2001). Kupas Tuntas Flash CS4. Jakarta : Elex Media Komputindo. [4] G. Pranowo, Kreasi Animasi Interaktif dengan ActionScript 3.0 FLASH CS5, Yogyakarta: Andi Publisher, [5] Hendratman, Hendi The Magic of Blender 3D Modelling. Bandung. Informatika. [6] Madcoms, Mahir dalam 7 Hari : Coreldraw 12, Yogyakarta: Andi Publisher, [7] Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, Bandung: Alfabeta, [8] N. Waryanto, Storyboard dalam media pembelajaran interaktif, Jakarta: Gramedia Indonesia, [9] Roedvan, Rickman Unity Tutorial Game Engine. Bandung. Informatika. [10] Suryanto M.(2003).Multimedia Alat Meningkatkan Keunggulan Bersaing.Yogyakarta : Andi. 11

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KERAJAAN HINDU-BUDHA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR BERBASIS MULTIMEDIA (STUDI KASUS: SDN 5&6 BUAH BATU UTARA)

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KERAJAAN HINDU-BUDHA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR BERBASIS MULTIMEDIA (STUDI KASUS: SDN 5&6 BUAH BATU UTARA) MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KERAJAAN HINDU-BUDHA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR BERBASIS MULTIMEDIA (STUDI KASUS: SDN 5&6 BUAH BATU UTARA) MULTIMEDIA BASED INTERACTIVE LEARNING MEDIA OF HINDU- BUDHA KINGDOM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran diartikan sebagai suatu proses komunikasi antara guru, siswa dan materi pembelajaran. Oemar Hamalik dalam Hernawan dkk. (2007, hlm. 3) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola, dengan tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut

Lebih terperinci

e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 Page 747

e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 Page 747 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 Page 747 MEDIA PEMBELAJARAN BAGIAN TUBUH HEWAN DAN TUMBUHAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK GURU KELAS 2 SEKOLAH DASAR (STUDI KASUS SDN CIPAGALO 1 KECAMATAN.BOJONGSOANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer menjadi suatu teknologi yang menjadi kebutuhan diberbagai bidang. Salah satunya dalam konteks pendidikan, komputer bukan hanya mampu membantu dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biologi adalah cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains, yang mempelajari tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan yang ada di muka bumi [1].

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 16 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Perancangan Proses pembuatan media belajar ini diawali dengan menetapkan tujuan, pencarian ide, penetapan target audience, pengambilan data dengan melakukan observasi

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep Pembelajaran interaktif tidak sekedar memindahkan teks dalam buku atau modul menjadi pembelajaran interaktif, tetapi materi diseleksi yang sesuai dengan representatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kualitas manusia, oleh sebab itu pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG BERBASIS MULTIMEDIA Harry Permadi Bintang 1, Sari Dewi Budiwati 2, Yuningsih 3 Prodi D3 Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 harrypermadibintang7@gmail.com,

Lebih terperinci

APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA

APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA Santi Widianti 1), Dede Anggriawan 2), Iwan Setiadi 3) 1,2,3) Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl. Margonda

Lebih terperinci

Aplikasi Panduan Belajar Pengenalan Sistem Pencernaan Manusia menggunakan Objek 3D Berbasis Multimedia untuk Tahap SD

Aplikasi Panduan Belajar Pengenalan Sistem Pencernaan Manusia menggunakan Objek 3D Berbasis Multimedia untuk Tahap SD Aplikasi Panduan Belajar Pengenalan Sistem Pencernaan Manusia menggunakan Objek 3D Berbasis Multimedia untuk Tahap SD Susan Nur Indah Sari; M. Al Amin Program Strata satu Teknik Informatika, YAI San_luthuye@yahoo.com

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMK Negeri 10 Bandung beralamat di Jalan Cijawura Hilir No. 339 Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu adalah Sekolah yang berada dalam naungan Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telkom University merupakan penggabungan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom, terdiri dari beberapa fakultas diantaranya Fakultas

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran pengenalan tokoh wayang di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan musik sangat pesat. Sulastianto, Harry dkk [1] menyampaikan bahwa hal tersebut bisa dilihat pada banyaknya karya musik yang diciptakan. Selain

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Ajar 4.1.1 Perangkat keras (Hardware) Agar perangkat ajar dapat digunakan dengan baik maka dibutuhkan perangkat ajar sebagai berikut : Table 4.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45454545 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini mengkaji courseware multimedia pembelajaran interaktif pada sub materi pengaruh suhu terhadap laju reaksi yang dikembangkan untuk

Lebih terperinci

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafis, suara dan gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan

Lebih terperinci

APLIKASI KEBUDAYAAN BEBERAPA NEGARA BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI KEBUDAYAAN BEBERAPA NEGARA BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI KEBUDAYAAN BEBERAPA NEGARA BERBASIS MULTIMEDIA Rifiana Arief 1, Erlina 2, Novindasari Munawarah Umar 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Pengembangan Multimedia Pada pembuatan media pembelajaran ini multimedia yang dikembangkan adalah teks, gambar dan suara. 3.1.1 Konsep Dasar Multimedia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pendidikan sekolah dasar kelas 6, terdapat berbagai macam mata pelajaran. Salah satunya adalah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) tentang Association

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut teknologi informasi dalam menyampaikan bahan pengajaran memungkinkan untuk melibatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan 17 BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu cabang ilmu dalam dunia pendidikan. IPA merupakan cikal bakal dari ilmuilmu scince, seperti Kimia, Fisika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A IV HASIL DAN PEMAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan disajikan hasil yang diperoleh rancangan aplikasi game peduli lingkungan, berikut keterangannya. 1. Form Awal Aplikasi Form ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi demikian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Analisa sistem merupakan tahap awal pembangunan perangkat lunak. Pada tahap analisa penulis mencari kebutuhan sistem. Analisa ini bertujuan untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan komputer telah merambah ke berbagai bidang kehidupan, dan dalam berbagai penyelesaian pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu penyebaran informasi tentang bagaimana cara menggunakan website IDI

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. menampilkan teks - teks serta terdapat kuis dengan animasi untuk melatih para

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. menampilkan teks - teks serta terdapat kuis dengan animasi untuk melatih para 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Persiapan Membuat Animasi Animasi ini dibuat secara interaktif dan menarik agar pengguna aplikasi ini tidak merasa bosan ataupun jenuh dengan aplikasi yang sudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang diberikan, karena dalam implementasi pembelajarannya menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang diberikan, karena dalam implementasi pembelajarannya menggunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era seperti sekarang ini dimana kemajuan teknologi informasi diterapkan di segala bidang, kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika 4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 28 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Aplikasi 3D mempunyai fungsi utama untuk membuat pemodelan 3D. Dari pemodelan 3D dapat diciptakan karya yang spektakuler seperti special efek dari film-film

Lebih terperinci

Rancang Bangun Game Pertempuran Lakon Wayang Sebagai Sarana Pengenalan Tokoh Pewayangan Indonesia

Rancang Bangun Game Pertempuran Lakon Wayang Sebagai Sarana Pengenalan Tokoh Pewayangan Indonesia RANCANG BANGUN GAME PERTEMPURAN LAKON WAYANG SEBAGAI SARANA PENGENALAN TOKOH PEWAYANGAN INDONESIA Oleh: Aditya Yoga Prahara 1, Taqwa Hariguna 2 Mahasiswa 1, dosen 2 Teknik Informatika, STMIK Amikom Purwokereto

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada bab ini penulis akan melakukan implementasi prototipe yang dirancang pada bab sebelumnya. Tahap ini merupakan tahap dimana sistem siap untuk dioperasikan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN TATA SURYA UNTUK SISWA SEKOLAH BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN TATA SURYA UNTUK SISWA SEKOLAH BERBASIS ANDROID PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN TATA SURA UNTUK SISWA SEKOLAH BERBASIS ANDROID Dinar Fitria STMIK Nusa Mandiri Jl. Damai No.8, Warung Jati Barat Jakarta dinar.fitria23@gmail.com Ari Septiana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil dari perancangan aplikasi pembelajaran berbasis Multiple Intelegences pada ilmu fisika dasar untuk meningkatkan prestasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam tahap merancang bangun aplikasi pembelajaran Jantung untuk Mahasiswa/i Kedokteran, tahap-tahap yang harus dilakukan adalah tahap analisis kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan sistem informasi yang berkembang sangat pesat dan canggih sudah merupakan suatu kebutuhan dan tuntutan, dimana

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Animasi ini dirancang sebagai bahan pengenalan (introduction), dimana pengenalan menggunakan animasi ini diharapkan dapat memberikan kesan menarik dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Untuk menjalankan aplikasi simulasi pembelajaran organ pencernaan ini, pertama user harus membuka aplikasi simulasi pembelajaran. Ketika program telah

Lebih terperinci

Perancangan Tutorial Perawatan Gigi Yang Baik Dan Benar Pada Anak Usia Dini

Perancangan Tutorial Perawatan Gigi Yang Baik Dan Benar Pada Anak Usia Dini Perancangan Tutorial Perawatan Gigi Yang Baik Dan Benar Pada Anak Usia Dini Syarifah Fadillah Rezky, M.Kom Politeknik Ganesha Medan Jl. Veteran No. 190 Pasar VI Manunggal ikic.5500@gmail.com Sulami Politeknik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 91 4.1 Spesifikasi Perangkat Ajar 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Agar perangkat ajar ini dapat diimplementasikan dengan baik, diperlukan konfigurasi perangkat keras sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Analisa kebutuhan terdapat dua bagian yaitu analisa kebutuhan pengguna dan analisa kebutuhan sistem. III.1.1. Analisa Kebutuhan Pengguna Pada analisa kebutuhan

Lebih terperinci

Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia. 1 ABSTRAK

Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia. 1 ABSTRAK PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN MULTIMEDIA PADA PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS XII BERBASIS ANDROID Bilal Akbar Ginting 1, Nenna Irsa Syahputri 2, Ivan Jaya 3 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah

Lebih terperinci

Model Aplikasi Company Profile Berbasis Multimedia Studi Kasus : SMP Muhammadiyah 17

Model Aplikasi Company Profile Berbasis Multimedia Studi Kasus : SMP Muhammadiyah 17 Model Aplikasi Company Profile Berbasis Multimedia Studi Kasus : SMP Hendra Bayu Suseno a Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN PERMAINAN TRADISIONAL DARI JAWA BARAT BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PENGENALAN PERMAINAN TRADISIONAL DARI JAWA BARAT BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PENGENALAN PERMAINAN TRADISIONAL DARI JAWA BARAT BERBASIS MULTIMEDIA Dewi Andri Yanie, Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardhienata dan Andi Chairunnas, S.Kom., M.Pd Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Pembelajaran Interaktif Menurut Supriyanto dalam Rizkiansyah (2013) Aplikasi adalah program yang memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN GAME BENAR ATAU SALAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER BERBASIS ANDROID (Studi Kasus : SMK Miftahul Huda Rawalo)

PERANCANGAN GAME BENAR ATAU SALAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER BERBASIS ANDROID (Studi Kasus : SMK Miftahul Huda Rawalo) PERANCANGAN GAME BENAR ATAU SALAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER BERBASIS ANDROID (Studi Kasus : SMK Miftahul Huda Rawalo) Oleh: Ade Setiawan Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Amikom Purwokerto

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB IV METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BAB IV METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 4.1. Gambaran Umum Proyek Akhir Proyek akhir adalah suatu karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri dan terstruktur. Materi dalam proyek akhir

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUKTIAN PERNYATAAN PERIHAL HIMPUNAN DENGAN DIAGRAM VENN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESIONAL CS6.

MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUKTIAN PERNYATAAN PERIHAL HIMPUNAN DENGAN DIAGRAM VENN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESIONAL CS6. MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUKTIAN PERNYATAAN PERIHAL HIMPUNAN DENGAN DIAGRAM VENN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESIONAL CS6 Yanal Masyfuq Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta email : yanal.senpai@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pengumpulan Data 3.1.1 Wawancara Pada metode wawancara ini penulis melakukan wawancara dengan Bapak Usman, S.Pd selaku guru biologi SMP AN-NURMANIYAH untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Analisis Kebutuhan Fungsi dan Kinerja Fungsi dan kinerja yang dibutuhkan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI Analisis Kebutuhan Fungsi dan Kinerja Fungsi dan kinerja yang dibutuhkan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut: BAB III METODOLOGI 3.1 Pengumpulan Data Tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi ini, diantaranya mencari dan mengumpulkan data mengenai contoh kuis dan gambar

Lebih terperinci

Media Pembelajaran Teori Organisasi Umum Berbasis Multimedia (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta)

Media Pembelajaran Teori Organisasi Umum Berbasis Multimedia (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta) Media Pembelajaran Teori Organisasi Umum Berbasis Multimedia (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta) Indah Wahyu Utami 1, Margaretha Evi Yuliana 2, Eko Hari Purnomo 3 12 STMIK Duta Bangsa Surakarta 3

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN digilib.uns.ac.id 19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Pengembangan ARPPA (Augmented Reality Pakaian Adat Pulau Sumatera) 3.1.1 Konsep Dasar Multimedia Aplikasi media interaktif Augmented

Lebih terperinci

2. METODE PENGUMPULAN

2. METODE PENGUMPULAN 1. PENDAHULUAN Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat belajar

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN PROSES PENCERNAAN MAKANAN PADA TUBUH MANUSIA BERBASIS MULTIMEDIA

MEDIA PEMBELAJARAN PROSES PENCERNAAN MAKANAN PADA TUBUH MANUSIA BERBASIS MULTIMEDIA MEDIA PEMBELAJARAN PROSES PENCERNAAN MAKANAN PADA TUBUH MANUSIA BERBASIS MULTIMEDIA R. Yadi Rakhman Alamsyah, S.T. 1 Harry Herdiansyah 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA 3 Jln. Soekarno

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Dalam suatu pembangunan aplikasi, analisis perlu dilakukan sebelum tahap perancangan dilakukan. Perancang aplikasi harus menganalisis kebutuhan apa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu pelajaran yang terpenting dalam dunia pendidikan. Pelajaran tersebut dapat membentuk para peserta didik agar mengerti tentang pentingnya

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN BILYARD PADA 99 POOL CENTER YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Dwi Wahyu Nugroho

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN BILYARD PADA 99 POOL CENTER YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Dwi Wahyu Nugroho PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN BILYARD PADA 99 POOL CENTER YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Dwi Wahyu Nugroho 07.11.1832 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

Aplikasi Pembelajaran Panca Indra Pada Manusia Berbasis Android APLIKASI PEMBELAJARAN PANCA INDRA PADA MANUSIA BERBASIS ANDROID

Aplikasi Pembelajaran Panca Indra Pada Manusia Berbasis Android APLIKASI PEMBELAJARAN PANCA INDRA PADA MANUSIA BERBASIS ANDROID APLIKASI PEMBELAJARAN PANCA INDRA PADA MANUSIA BERBASIS ANDROID Oleh: Abu Yazid Bustomi Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto Abstrak Pengembangan teknologi multimedia telah menjanjikan potensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Adapun beberapa penelitian terdahulu mengenai perancangan game air strike. Dicky Abdullah (2007) pembuatan game air strike 3d. Penelitian tersebut di buat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Perkembangan game dari skala kecil maupun besar sangat bervariasi yang dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa memandang umur, dari anak-anak hingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Deskripsi konsep aplikasi game adalah sebagai berikut:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Deskripsi konsep aplikasi game adalah sebagai berikut: BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Konsep Deskripsi konsep aplikasi game adalah sebagai berikut: Tujuan dibuatnya aplikasi ini adalah sebagai media pembelajaran mengenai tata letak dan fungsi organ tubuh.

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PETA DIGITAL LOKASI OBYEK WISATA KOTA CILACAP BERBASIS MULTIMEDIA. Naskah Publikasi

PERANCANGAN APLIKASI PETA DIGITAL LOKASI OBYEK WISATA KOTA CILACAP BERBASIS MULTIMEDIA. Naskah Publikasi PERANCANGAN APLIKASI PETA DIGITAL LOKASI OBYEK WISATA KOTA CILACAP BERBASIS MULTIMEDIA Naskah Publikasi diajukan oleh : Frachmadi M.P (07.02.6671) Pralisa Dias Tuti (07.02.6700) Yudha Subuhana (07.02.6667)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi belajar matematika untuk anak sekolah dasar kelas 5 SD. Tahap analisis adalah tahap awal dalam membangun sebuah aplikasi. Pada

Lebih terperinci

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR Kholik Setiawan 1), Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Jl. Adhiyaksa No. 2, Kayu Tangi, Sungai Miai,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM VISUALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA BAGI SISWA SD

PENGEMBANGAN SISTEM VISUALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA BAGI SISWA SD PENGEMBANGAN SISTEM VISUALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA BAGI SISWA SD Mohamad Saefudin 1), Munich Heindari Ekasari 2) 2) Sistem Informasi STMIK JAKARTA STI&K Jl. BRI Radio Dalam No.

Lebih terperinci

PEMBUATAN GAME KUIS MATEMATIKA DASAR BERBASIS FLASH (STUDI KASUS PADA SD 46 BANDA ACEH JURNAL KARYA TULIS ILMIYAH

PEMBUATAN GAME KUIS MATEMATIKA DASAR BERBASIS FLASH (STUDI KASUS PADA SD 46 BANDA ACEH JURNAL KARYA TULIS ILMIYAH PEMBUATAN GAME KUIS MATEMATIKA DASAR BERBASIS FLASH (STUDI KASUS PADA SD 46 BANDA ACEH JURNAL KARYA TULIS ILMIYAH Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi. Munculnya beragam aplikasi memberikan pilihan dalam

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Perancangan

Bab 3. Metodologi Perancangan Bab 3 Metodologi Perancangan 3.1 Metode Pengembangan Aplikasi Metode yang digunakan untuk pengembangan aplikasi pembelajaran ini adalah metode Prototype. Proses dari metode Prototype ditunjukan pada Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Industri kreatif di Indonesia sudah mulai berkembang sejak beberapa tahun yang lalu. Perkembangan industri kreatif diikuti dengan tingginya minat masyarakat. Tingginya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK Pengembangan Media Pembelajaran... (Iis Ernawati) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK The DEVELOPMENT of INTERACTIVE LEARNING MEDIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan game memang belakangan ini sangat pesat, game game

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan game memang belakangan ini sangat pesat, game game BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan game memang belakangan ini sangat pesat, game game tersebut meliputi game online dan game offline. Game itu sendiri adalah sebuah aplikasi / software

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN SISTEM SIRKULASI DARAH PADA MANUSIA BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SISWA KELAS LIMA SEKOLAH DASAR

APLIKASI PEMBELAJARAN SISTEM SIRKULASI DARAH PADA MANUSIA BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SISWA KELAS LIMA SEKOLAH DASAR ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3 December 2016 Page 1098 APLIKASI PEMBELAJARAN SISTEM SIRKULASI DARAH PADA MANUSIA BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SISWA KELAS LIMA SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan media yang sangat berperan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dalam pembelajaran sekolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ` 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang ` 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media Pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar. Dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Langkah Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan model pengembangan multimedia yang dikembangkan oleh Luther. Model pengembangan multimedia ini terdiri dari 6 tahap,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Taman kanak-kanak Mawar merupakan jenjang pendidikan anak usia dini atau usia 6 tahun sampai ke bawahnya dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum taman kanak-kanak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi elektronik dan komputer yang semakin pesat saat ini, memudahkan kehidupan manusia dalam banyak bidang. Beberapa bidang yang terdorong seiring

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Muhibbuddin (2008) mengatakan bahwa mengajar tidak sekedar menyampaikan materi pembelajaran, akan tetapi suatu proses mengubah perilaku peserta didik sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biologi adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang Tumbuhan Hewan dan manusia. Salah satunya adalah sistem peredaran darah manusia. Menurut kurikulum 2006

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran tentang pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan pembelajaran yang disosialisasikan sejak dini. Mempelajari ilmu tentang pertolongan pertama pada

Lebih terperinci

Pemanfaatan Multimedia Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Fisika Elektromagetik

Pemanfaatan Multimedia Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Fisika Elektromagetik Adelia, T., dkk.: Pemanfaatan Multimedia Sebagai Media Pembelajaran Untuk 35 Pemanfaatan Multimedia Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Fisika Elektromagetik Tyrza

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pembelajaran saat ini sudah sangat berkembang seiring perkembangan jaman. Tetapi dari dulu hingga sekarang isi dari pembelajaran tersebut masih sama, setiap tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Legenda Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya,

Lebih terperinci

MERANCANG KUIS INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR 8

MERANCANG KUIS INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR 8 MERANCANG KUIS INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR 8 Umar Mansyuri Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf umar.mansyuri@gmail.com Abstrak Dewasa ini, dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA EDUKASI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA EDUKASI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA EDUKASI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program D3 Teknik Informatika Disusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Implementasi Sistem IV.1.1. Kebutuhan Hardware Dalam sebuah sistem agar dapat berjalan seperti yang diinginkan karena sistem komputerisasi tidak dapat dipisahkan antara

Lebih terperinci

Alat Bantu Ajar Sistem Pencernaan dan Sistem Pernafasan pada Manusia Berbasis Web

Alat Bantu Ajar Sistem Pencernaan dan Sistem Pernafasan pada Manusia Berbasis Web Alat Bantu Ajar Sistem Pencernaan dan Sistem Pernafasan pada Manusia Berbasis Web Wilfridus Bambang Triadi Handaya, Margaretha Yohanna Jurusan S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah yang ingin penulis angkat dalam rancang bangun 3 dimensi simulasi pembuatan kapal selam berbasis multimedia adalah bagaimana merancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Tahap analisa merupakan tahap awal penulis dalam pembuatan aplikasi perangkat lunak. Dalam membangun program Aplikasi Simulasi Pembelajaran Routing Protocol

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XII SMK KESEHATAN SADEWA BERBASIS MULTIMEDIA

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XII SMK KESEHATAN SADEWA BERBASIS MULTIMEDIA 1 MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XII SMK KESEHATAN SADEWA BERBASIS MULTIMEDIA Satria Aji *1, Eko Riswanto 2 1 Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta 2 Dosen Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap Math Trick 4 untuk Sekolah Dasar yang berbasis multimedia. Pada bab ini penulis akan melakukan implementasi

Lebih terperinci