matematika disekolah telah memberi sumbangan besar dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (Asikin, 2001: 1-2 ). Hasil belajar pada dasarnya da

Transkripsi

1 P ENE RAPAN M ETODE D ISCOVERY U NTUK MENINGKATKAN H ASIL BELAJAR M ATERI L INGKARAN SISWA KELAS VIII- I S MP N EGERI 10 MALANG O leh: D ewi Ratih Puspaning Ayu Pembimbing: (1) S ubanji dan (2) S ukoriyanto P rogram Studi Pendidikan MatematikaFMIPA U niversitas Negeri M alang. A bstrak M ate matika dianggap sulit oleh kebanyakan siswa. Salah satu hal yang berpengaruh terhadap hasil b elajar siswa a dalah metode pembelajaran m atematika. Pe mbelajaran matematika yang menekankan pada hafalan m enyebabkan pemaham an konsep siswa k urang. Metode adalah salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini digunakan di sekolah- sekolah b erkembang. Metode merupakan salah satu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, dengan menemukan sendiri dan m enyelidiki sendiri, dengan metode hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan, tidak mudah dilupakan, betul- betul dikuasai dan mudah d igunakan atau ditransfer dalam situasi lain. P enelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan penerapan metode yang dapat meningkatkan hasil b elajar materi lingkaran siswa SMP Negeri 10 Malang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang d ikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : 1) h asil pengamatan lapangan (siswa dan guru), 2) hasil catatan lapangan, 3) hasil belajar. M etode yang dapat m eningkatkan hasil belajar pada materi lingkaran, yaitu ( 1) stimulasi: memberi p ermasalahan yang merangsang motivasi dalam bentuk pertanyaan, (2) i dentifikasi masalah dan solusi permasalahan, (3) pengumpulan dan pengolahan data sesuai dengan langkah- langkah kegiatan pada lembar kerja, secara individu a taupun kelompok, ( 4) verifikasi hasil, membandingkan jawaban, memperbaiki m iskonsepsi atau penerapan hasil pada soal, 5) penarikan kesimpulan, 6) kuis/tes s ecara individu. H asil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I 68,75% dan pada siklus I pertemuan II 71,87% siswa yang mendapat nilai kuis 75. Pada siklus II pertemuan I 78,125% dan pada siklus II pertemuan I I 81,25% siswa yang mendapat nilai kuis 75. Pada siklus I 62,5% siswa m endapat nilai tes 75 dan pada siklus II 81,25% siswa mendapat nilai tes 75. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti menyarankan kepada guru m atemat ika untuk m enjadikan metode sebagai alternatif pembelajaran m atematika. K ata Kunci : metode discovery, lingkaran P endahuluan Secara teoritik matematika adalah ilmu yang bertujuan mendidik anak manusia agar dapat berfikir secara logis, kritis, rasional dan percaya diri sehingga mampu membentuk kepribadian yang mandiri, kreatif serta mempunyai kemampuan dan keberanian dalam menghadapi masalah- masalah dalam kehidupan sehari- hari. Apabila dalam pembelajaran matematika di sekolah mampu membentuk siswa dengan karakteristik seperti itu berarti pembelajaran

2 matematika disekolah telah memberi sumbangan besar dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (Asikin, 2001: 1-2 ). Hasil belajar pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan, baik berasal dari dalam siswa (internal) maupun dari luar siswa ( eksternal). B eberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain: tingkat kecerdasan, minat, adanya sarana dan prasarana belajar, pemberian metode pembelajaran yang menarik, motivasi belajar dan kedisiplinan menggunakan waktu belajar serta perilaku siswa dalam menerima pelajaran t ermasuk faktor didalamny a. SMP Negeri 10 Malang pun tidak luput dari permasalahan ini, pada kelas VIII- I kemampuan siswa tergolong diatas standar, namun pada kenyataannya prestasi belajar siswa masih kurang dari standar ketuntasan yang ditetapkan s ekolah. Banyak hal yang mempengaruhi hal tersebut, dari hasil wawancara pada bulan Maret 2013 pada 15 siswa, diakui salah satu penyebabnya adalah kegiatan pembelajaran yang monoton dan terkesan terlalu serius dalam belajar sehingga siswa cepat merasa bosan dan kurang terta rik pada kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Matematika, proses pembelajaran di kelas VIII- I dimulai dengan salam dan penyampaian tujuan pembelajaran pada hari itu, kemudian siswa mengerjakan lembar kerja siswa dan soal-s oal evaluasi. Pembelajaran seperti ini mengakibatkan hanya 46,87% dari 32 siswa dikelas VIII-I ya ng mampu mencapai KKM. Metode adalah salah satu metode mengajar yang akhir- akhir ini banyak digunakan di sekolah- sekolah yang sudah maju, hal itu disebabkan karena metode merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa a ktif. D engan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa, pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul- betul d ikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain. D engan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan masalah yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan b ermasyarakat. Metode di scovery yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode yang dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1) Stimulasi atau pemberian rangsangan, 2) identifikasi masalah, 3) pengumpulan data, 4) pengolahan data, 5) p embuktian, 6) generalisasi atau penarikan kesimpulan Hasil be lajar adalah nilai kuis pada setiap akhir petemuan dan tes pada a khir siklus s etelah penerapan metode. M etode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penelitian tindakan kelas ( PTK) atau classroom action rese arch (CAR). Y ang menjadi salah satu k arakteristik penelitian i ni adalah penelitian dilakukan secara bersiklus. Setiap s iklus terdiri dari: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil refleksi digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran pada s iklus berikutnya. Meskipun penelitian direncanakan secara bersiklus, tetapi peneliti tidak bisa menentukan di awal, berapa siklus penelitian ini akan berakhir ( Akbar,2010:28).

3 P enelitian ini dilaksanakan di kelas VIII- I SMP Negeri 10 Malang pada tahun pembelajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 32 s iswa, dengan 12 putra dan 20 putri. M ata pelajaran yang akan dijadikan sarana penelitian adalah matematika d engan materi lingkaran. T eknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: observasi, wawancara, tes/ kuis, dan dokumentasi. 1 ) Observasi dalam penelitian kualitatif adalah observasi yang tidak di persiapkan secara sistematis apa yang a kan diobservasi. Pada penelitian ini observasi dilakukan untuk mengamati a ktifitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan m enggunakan model pembelajaran. 2 ) Teknik wawancara dilakukan kepada siswa untuk memperoleh tanggapan atau respon tentang kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran, tujuannya untuk mendapatkan gambaran awal mengenai pembelajaran yang diberikan sebelumnya dan p eningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan guru, guna mengetahui bagaimana pembelajaran yang direncanakan dan dilakukan guru selama ini. 3) Tes a dalah seperangkan pertanyaan, untuk mengetahui kemampuan dari siswa mengenai meteri yang ada setelah proses pembelajaran. Tes ini juga bertujuan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran. 4 ) Dokumentasi dapat berupa RPP, dat a siswa, foto-f oto d an video kegiatan pembelajaran.dari hasil dokumentasi dapat dijadikan petunjuk dan ba han pertimbangan pelaksanaan berikutnya dan p enarikan kesimpulan. D ata dianalisis setelah pengumpulan data, guna mengetahui hasil pemahaman dan peningkatan belajar yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran. H asil P rosedur ketuntasan belajar siswa diukur melalui skor kuis t es. Skor kuis dan t es pada setiap sikl u s menjadi tolak ukur h asil b elajar siswa. H asil belajar d ikatakan meningkat jika skor kuis setiap akhir pembelajara n dan s kor tes diakhir s iklus p aling sedikit 75% dari jumlah siswa telah mencapai skor 75. H asil observasi terhadap penerapan metode selama proses pembelajaran pada siklus I dan II yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan m enunjukkan adanya peningkatan. Berikut tabelnya: O bserver P ersentase K eberhasilan K ategori S iklus I S iklus II S iklus I S iklus II P ert.i P ert.ii P ert. I P ert.ii P ert. I P ert.ii P ert. I P ert.ii I 62, 5% 75% 79,16% 87, 5% C ukup Sangat I I 66,66% 75% 83,33% 91,66% C ukup Sangat

4 Hasil kuis siswa pada siklus I dan II yang dilaksanakan dalam 4 kali p ertemuan menunjukkan a danya peningkatan. Begitu pula hasil tes pada akhir s iklus I dan II menunjukkan adanya peningkatan. B erikut tabelnya: S iklus Kuis Pertemuan Kuis Pertemuan T es I I I I 68,75% 71,87% 62,5% I I 78,125% 81,25% 81,25% P embahasan Berdasarkan penelitian, d apat diketahui bahwa dengan penerapan metode, h asil belajar siswa kelas VIII-I SMP Negeri 10 M alang mengalami peningkatan. Pada penelitian ini h asil b elajar siswa diperoleh dari skor kuis pada s iklus pertama, s kor kuis pada siklus kedua dan nilai t es p ada siklus pertama dan k edua. P ada siklus pertama diperoleh prosentase banyak siswa yang mendapat n ilai kuis 75 belum mencapai 75%, yaitu pada pertemuan pertama 68, 75 % dan p ertemuan kedua 71, 87 %. Pada siklus kedua diperoleh prosentase banyak siswa y ang mendapat nilai kuis 75 telah mencapai 75%, yaitu pada pertemuan p ertama 78, 125% dan pertemuan kedua 81, 25 %. Sedangkan untuk persentase b anyaknya siswa yang mendapat nilai t es 75 belum mencapai 75% pada siklus satu yaitu hanya 62,5%, namun meningkat menjadi 81,25% pada siklus kedua. Ada dua hal yang turut menentukan keberhasilan dalam kegiatan mengajar menurut Djamarah dan Zain (2010 : 33), kemampuan mengatur proses belajar m engajar yang baik, akan menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa dapat belajar dalam suasana wajar, tanpa tekanan dan dalam kondisi yang merangsang untuk b elajar. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa memerlukan sesuatu yang memungkinkan dia berkomunikasi secara baik dengan guru, teman maupun d engan lingkungannya. D engan metode y ang diterapkan hasil belajar matematika siswa dapat me ningkat k arena tercipta susasana yang menyenangkan, tidak menekan siswa sehingga tidak terasa sedang belajar. Siswa dapat menemukan sendiri konsep- konsep baru yang sebelumnya tidak diketahui melalui kegiatan yang tidak membosankan. Hal ini menyebabkan apa yang telah diperoleh siswa akan lebih k ekal diingatan. T he proses of learning is doing, reacting, undergoing, experiencing. The products of learning are all achieved by the learner through is o wn activity. (H.C. Witherington dan W.H. Burton dalam Djamarah dan Zain, 2010 : 61) K esimpulan Berdasarkan keterlaksanaan pembelajaran yang telah dipaparkan pada p aparan data dan juga pada pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan 1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode yang dapat meningkatkan h asil b elajar matematika siswa a dalah sebagai berikut:

5 2. a ) Siswa diberi stimulasi berupa permasalahan yang merangsang motivasi sekaligus apersepsi. Permasalahan diambil dari hal- hal yang dekat dengan lingkungan dan kehidupan sehari- h ari agar lebih mudah dipahami. b) D ari permasalahan yang diberikan, guru membimbing siswa untuk melakukan identifikasi, permasalahan yang harus diselesaikan dan b agaimana solusi penyelesaiannya. c ) Guru membagikan l embar k egiatan s i swa pada setiap siswa baik secara individu maupun kelompok dan meminta mere ka untuk melakukan kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data sesuai dengan langkah- langkah y ang ada. Guru memantau kegiatan siswa dengan berkeliling sambil membantu siswa yang mengalami kesulitan. Cara guru membantu siswa y ang mengalami kesulitan sebag ai berikut: 1. Guru mendekati s iswa atau kelompok yang mengalami kesulitan m emahami kegiatan 2. Guru meminta siswa untuk membaca ulang kalimat demi kalimat pada langkah-l angkah kegiatan 3. Guru meminta siswa untuk memahami hal yang diketahui pada kegit an. 4. Guru membimbing siswa dalam melakukan langkah kegiatan yang k urang dipahami. 5. Kemudian guru meminta siswa untuk mel anjutkan sendiri. d ) Setelah kegiatan memperoleh kesimpulan sementara, dilakukan verifikasi h asil kegiatan, baik dalam bentuk penerapan pada soal atau dengan cara d iskusi antar kelompok maupun presentasi. e) Guru memberi kesempatan kapada siswa untuk mengemukakan pertanyaan a tau saran sebagai koreksi dari hasil pekerjaan siswa atau kelompok lain. Siswa dipandu guru bersama-s ama menyimpulkan materi yang dipelajari. f) Setelah keseluruhan pembelajaran berakhir, guru selanjutnya mengadakan kuis untuk masing-m asing s iswa. Setiap dua kali pertemuan, guru m engadakan tes yang sebagai evaluasi dua pertemuan yang sebelumnya. g ) Hasil kuis dan tes ini dikoreksi untuk menentukan poin kemajuan masing- m asing individu Pembelajaran matematika dengan metode menunjukkan hasil yang positif, hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan h asil belajar matematika siswa kelas VIII-I S MP Ne geri 10 Malang pada materi L ingkaran S aran S aran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Metode dapat digunakan oleh guru sebagai alternatif pembelajaran m atematika d i kelas. 2. Bagi peneliti yang akan m elakukan penelitian, bisa mencoba menggunakan metode u ntuk materi yang lain.

6 D AFTAR RUJUKAN A kbar, S a dun P enelitian Tindakan Kelas. M alang: C ipta Media Aksara. A si kin, M R EALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME): Paradigma baru p embelajaran Matematika, ( Online).( o nline.info/, d iakses pada tanggal 11 April 2012 ). Djamarah, S. B., dan Zain, A C ipta. S trategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka