Penyakit Menular INTRODUKSI
|
|
- Hadi Adi Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penyakit Menular INTRODUKSI Penyakit menular pada manusia merupakan masalah penting yang dapat terjadi setiap saat terutama di negara berkembang khususnya Indonesia dimana lingkungan hidupnya jelek oleh karena terjadi urbanisasasi besar besaran dari desa ke kota,tumpukan sampah terdapat dimana mana, polusi udara dan penyakit menular seperti Demam Berdarah Dengue sudah merebak hampir disetiap daerah dan terakhir penyakit Polio serta penyakit Avian Infleunza yang ditularkan melalui unggas dinyatakan sebagai Kasus Kejadian Luar Biasa serta sempat merengut jiwa manusia, Dalam mengantisipasi dan mencegah menyebarnya penyakit menular pada masyarakat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat batasan/kriteria dimana suatu penyakit menular dinyatakan sebagai Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) apabila : (a) Penyakit yang terjadi sudah sangat serius dan menyebabkan ketidak - mampuan atau kematian. (b) Penyakit timbul dalam jumlah besar dan cendrung terus menerus meningkat dari waktu ke waktu. (c) Ada resiko penyakit tersebut akan menyerang dan menimbulkan kasus baru pada kelompok masyarakat lain. (d) Dapat menimbulkan bahaya penyebaran secara meluas yang bersifat regional atau International. (e) Membawa dampak kerugian sosial ekonomi masyarakat dengan ada dan berjangkitnya penyakit menular tersebut. 1
2 (f) Kurang tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai dan tenaga profesional setempat. Klasifikasi Penyakit Menular Secara umum Penyakit menular dapat dibagi berdasarkan Etiologi,Mode of tranmissiom dan aspek Epidemiologi seperti terlihat pada diagram dibawah ini : Diagram Penyakit Menular Berdasarkan Etiologi, Mode of Transmussiom dan Epidemiologi Etiologi Bakteri Virus Protozoa Cacing Leptospiral Jamur Vektor PENYAKIT Mode of Permukaan Kulit MENULAR Tranmission Udara Air/makanan Binatang Epidemiology Zoonotic Sporadis Endemis Epidemis Pandemis Epidemiologi Penyakit Menular Ditinjau dari sudut epidemiologi dimana batasan, definisi,periodisitas dan dinamika penularan dari suatu penyakit perlu diketahui dan dipelajari agar tindakan dan penanganan terhadap penyakit dapat dilakukan dengan baik. 2
3 A. Batasan dan Definisi 1.Infeksi Masuknya dan berkembangnya agen penyakit kedalam tubuh manusia atau binatang serta timbul reaksi tubuh terhadap agen penyakit. 2.Inokulasi (Inoculation) Masuknya agen penyakit atau bibit yang berasal dari arthropoda kedalam tubuh manusia melalui gigitan pada kulit atau deposit pada membrana mucosa disebut sebagai inokulasi,sebagai contoh gigitan nyamuk aedes menyebabkan Penyakit DBD. 3.Infestasi (Infestation) Masuknya arthropoda pada permukaan tubuh manusia kemudian berkembang biak disebut sebagai infestasi, sebagai contoh scabies. 4.Kontaminasi Agen penyakit terdapat didalam makanan dan air yang digunakan oleh manusia. 5.Penyakit Infeksius Jenis penyakit yang berasal orang atau binatang yang menderita sakit atau mengalami infeksi. 6.Penyakit Contagious Jenis penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung dari orang sakit kepada orang yang sehat. 7.Penyakit Menular Jenis penyakit yang disebabkan oleh agen penyakit yang spesifik atau racun yang dihasilkannya dan ditularkan melalui reservoir atau tidak langsung melalui vektor kepada orang. 8.Penyakit Tidak Menular Ditujukan pada jenis Penyakit seperti tumor,jantung koroner,diabetes mellitus dan lain lain. 3
4 B.Periodisitas Berjangkitnya Penyakit 1.Epidemik Berjangkitnya suatu penyakit pada sekelompok orang di masyarakat dengan jenis penyakit, waktu dan sumber yang sama diluar keadaan yang biasa (Kejadian Luar Biasa).Contoh : wabah penyakit Kolera. 2.Endemik Suatu keadaan dimana prevalensi berjangkitnya suatu jenis penyakit terjadi sepanjang tahun dengan frekwensi yang rendah di suatu tempat. Contoh : penyakit malaria dan kaki gajah 3.Sporadik Jenis penyakit yang tidak tersebar merata pada tempat dan waktu yang tidak sama,pada suatu saat dapat terjadi epidemik.contoh : penyakit poliomyelitis 4.Pandemik Jenis penyakit yang berjangkit dalam waktu cepat dan sama terjadi dimana - mana dibelahan Bumi. Contoh : Penyakit infleunza(1957) dan cholera el tor (1962). 5.Exotik Jenis penyakit yang berasal dari negara lain dan berjangkit di suatu negara.contoh : yellow fever 6.Zoonosis Penyakit atau infeksi yang ditularkan secara alami dari hewan bertulang belakang ke manusia. Contoh : rabies,anthrax,bovine tbc 7.Epizoonotik Penyakit zoonotik yang berjangkit secara epidemik dikalangan hewan.contoh : penyakit pes pada tikus 8.Enzoonotik Penyakit zoonotik yang berjangkit secara endemik dikalangan binatang.contoh : penyakit bovine tbc pada sapi 4
5 Dinamika Penularan Penyakit Dinamika penularan penyakit dari sumber atau reservoir infeksi ke orang yang suseptibel. Reservoir dari Infeksi Dinyatakan sebagai sesuatu yang menjadi tempat persinggahan agen penyakit hidup dan berkembang serta bertahan hidup,dikenal ada 2 tipe reservoir yaitu pada manusia dan hewan. 1.Reservoir pada Manusia Pada penyakit menular sumber infeksi berasal dari orang yang sedang mengalami infeksi dapat berupa kasus atau carrier. Kasus dapat berbentuk subklinis dan klinis dimana pada kasus subklinis tidak diketemukan gejala penyakit atau asimptomatis tetapi berpotensi untuk menularkan infeksi kepada orang lain,contoh penyakit poliomyelitis Carrier terjadi karena proses penyembuhan tidak sempurna dan secara bakteriologis agen penyakit masih ada dalam tubuh, contoh pada penyakit demam tipoid. 2.Reservoir Hewan Sumber infeksi dapat berasal dari hewan atau burung dan berupa kasus atau carrier seperti pada manusia. 5
6 Diagram : Jalur Sumber Penyakit di Masyarakat Source Diseases in a Community Mode of Transmission Contact Vehicle Man Vector Primary Source Air Borne Transplacental M a n Secondary Source Case Subclinical A n i m a l Clinical Mild cattle birds Missed dogs goats Prodrome swine horses Convalescent rodents cats Carrier Sumber : Anderson,Health Principles and Practice,1967 CARA TRANSMISI PENYAKIT MENULAR Cara penyebaran atau Mode of transmission dari penyakit infeksi dapat ditularkan kepada manusia yang sensitif melalui beberapa cara penularan baik terjadi secara langsung atau tidak langsung dari orang ke orang lain dan cara penyebarannya di masyarakat,ditinjau dari aspek epidemiologik dapat bersifat lokal,regional maupun internasional. 6
7 Media langsung dari orang ke orang (Permukaan Kulit) Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain : Venereal diseases HIV (AIDS) Trachoma Scabies Erysipelas Rabies Anthrax Gas-gangrene Foot and mouth diseases Aerobic wound infections Agen penyakit ditularkan langsung dari seorang yang infectious ke orang lain melalui hubungan intim seperti penyakit kelamin GO,Syphilis, HIV.dan cara memutuskan rantai penularan yaitu mengobati penderita dan tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan bukan suami atau istri, khusus untuk HIV tidak mempergunakan alat suntik bekas dan menggunakan darah donor penderita HIV. Melalui Media Udara Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui udara pernafasan disebut sebagai Air Borne Disease. Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain : TBC Pulmonum Smallpox Mumps Chickenpox Measles Rubella Diphteria CS.meningitis Whooping cough Influenza Scarlet fever Cara pencegahan penularan penyakit antara lain memakai masker,menjauhi kontak person serta mengobati penderita penyakit TBC dengan sputum BTA (+) Melalui Media Air Penyakit dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit penyakit yang ditularkan melalui air disebut sebagai Water Borne Disease atau Water Related Disease. 7
8 a. Agen Penyakit: 1. Virus viral hepatitis. poliomyelitis 2. Bacterial cholera, dysentry, typhoid, diarhea 3. Protozoa amoebiasis, giardiasis 4. Helminthic ascariasis, whip worm, hydatid disease 5. Leptospiral weil's disease b. Aquatic Host: 1. Water multiplied schistosomiasis (vektor keong) 2. Not multiplied Guinea's worm dan fish tape worm (vektor cyclop) Penyakit - penyakit yang berhubungan dengan air, dapat dibagi dalam empat kelompok menurut cara penularannya: Water borne mechanisme Kuman patogen yang berada dalam air dapat menyebabkan penyakit pada manusia,ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan. contoh : cholera, typhoid, viral hepatitis,bacillary dysentry dan poliomyelitis. Water washed mechanism Jenis penyakit dari Water washed mechanism yang berkaitan dengan kebersihan umum dan perseorangan Dapat berupa : a. infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak. b. infeksi melalui kulit dan mata, seperti scabies dan trachoma. c. penyakit melalui binatang pengerat seperti leptospirosis, 8
9 Water based mechanism Jenis penyakit dimana agen penyakitnya mempunyai sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai intermediate host yang hidup di dalam air. Contoh : schistosomiasis,dracunculus medinensis. Water related insect vector mechanism Jenis penyakit yang dutularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air, Contoh filariasis, dengue, malaria,yellow fever. Cara pencegahan penularan penyakit melalui media air atau makanan dapat dilakukan antara lain dengan cara : a. Penyakit infeksi melalui saluran pencernaan dapat dilakukan dengan cara Sanitation Barrier yaitu memutus rantai penularan seperti pneyediaan air bersih,menutup makaan agar tidak terkontaminasi oleh debu dan lalat, membuang air besar dan sampah tidak sembarangan tempat. b. Penyakit infeksi yang ditularkan melalui kulit dan mata, dapat dicegah dengan personal hygiene yang baik dan tidak sembarangan memakai peralatan orang lain seperti sapu tangan,handuk dan lainnya. c. Penyakit Infeksi lain yang berhubungan dengan air melalui vektor seperti malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat dicegah dengan kontrol vektor. Melalui Media Vektor Penyakit Berupa serangga dikenal sebagai arthropod - borne diseases atau sering juga disebut sebagai vector borne diseases merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan menimbulkan bahaya kematian. Di Indonesia, penyakit penyakit yang ditularkan melalui serangga merupakan penyakit endemis pada daerah 9
10 tertentu antara lain seperti Demam Berdarah Dengue (DBD),malaria, kaki gajah dan terakhir ini diketemukan penyakit virus Chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti, disamping penyakit saluran pencernaan seperti dysentery, cholera, typhoid fever dan paratyphoid yang ditularkan secara mekanis oleh lalat rumah. Kelas arthropoda yang penting dalam dunia kedokteran yang dapat menularkan penyakit pada manusia adalah kelas insecta, arachinoda dan crustasae, penularan peyakit ini dapat terjadi secara transmisi biologik dimana terjadi proses perkembang - biakan agen penyakit atau parasit dalam tubuh vektor seperti parasit malaria dalam tubuh nyamuk anopheles dan disebut transmisi non biologik bila penularannya terjadi secara mekanis atau langsung seperti penyakit dysentery, typhoid dan cholera oleh lalat. Arthropoda yang Penting dalam dunia Kedokteran Arthropoda yang berperan penting sebagai vektor penyebaran penyakit (arthropods borne disease) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 10
11 Tabel 1. Kelas Dan Species Dari Arthropoda Yang Penting Class Insecta Class Arachinida Class Crustacea 1. Ticks : 1. Cyclops Hard ticks Soft ticks 1. Mosquitos : Anophelines Culicines Aedes 2. Flies : Houseflies Sandflies Tsetse Flies Blackflies 2. Mites : Leptotrombidium and trombiculid mites Itch mite 3. Human Lice : Head and body lice Crab lice 4. Fleas : Rat fleas Sand Fleas 5. Reduviid bugs Sumber : Park & Park The Textbook of Preventive & Social Medicine Arthropods Borne Disease Istilah ini menunjukkn bahwa arthropoda merupakan vektor atau media yang bertanggung jawab untuk terjadinya penularan penyakit dari satu host (pejamu) ke host lain. Paul A. Ketchum, membuat klasifikasi arthropods borne diseases pada kejadian penyakit epidemis di Amerika Serikat seperti terlihat pada tabel dibawah ini 11
12 Tabel 2. Selected Arthropoda Bome Diseases of Humans Viral Diseases Animals Affected Reservoir Vector St. Louis Encephalitis Humans Perching birds Mosquite (Calex sp.) Encephalitis Western equire encephalitis Venezuelan aquine encephalitis Bacterial Diseases Rocky mt. spotted fever Epidemic thypus Horse and humans Horses (rare in humans) Etiological Agen Ricketsia ricketsii Ricketsia Prowazekii Wild birds Rodents and horses Reservoir Rodents, dogs, and foves Humans Mosquito (Culex and Culiseta sp.) Mosquite (Calex sp.) Vector Wood ticks (Dermacentor sp.) Body louse (Pediculus Endemic (murine) Typhus fever vestimenti) Ricketsia typhi Rats and field mice Rat flea (Xenopsylla cheopis) Rat louse (Polyplax spinulosa) Bubonic plague Yersimia pestis Rats and ground Squirels Sumber: Ketchum PA. Microbiology Introduction for Health Professionals Flea (Xenopsylla cheopis) Park & Park, membagi klasifikasi arthropods borne diseases yang sering menyebabkan terjadinya penyakit pada manusia sebagai berikut 12
13 Tabel 3. Arthropoda Bome Diseases Arthropoda Diseases transmitted 1. Mosquito Malaria, filaria, dengue yellow fever, encephalitis, haemorhagic fever 2. Housefly Typhoid and paratyphod fever, diarrhoea, dysentery, cholera, gastro-enteritis, amoebiasis, heminthic infestations, yaws, poliomyelitis, conjunctivitis, trachoma, anthrax, etc. 3. Sandfly Kalazar, oriental sore, oraya fever, sandfly fever 4. Tsetse fly Sleeping sickness 5. Louse Epidemic typhus, relapsing fever, trench fever 6. Rat flea Bubonic plague, chiggerosis, endemic thypus, hymenolepis diminuta 7. Blackfly Onchocerciasis 8. Reduviid bug Chagus disease 9. Hard tick Tick typhus, tick paralysis, viral encephalitis, tularemia, haemorrhagic fever, human babesiosis 10. Soft tick Relapsing fever 11. Trombiculid mite Scrub typhus 12. Itch-mite Scabies 13. Cyclops Guinea-worm disease, fish tapeworm (D. latus). Sumber : Park & Park The Textbook of Preventive & Social Medicine Transmisi Arthropoda Borne Diseases Masuknya agen penyakit kedalam tubuh manusia sampai terjadi atau timbulnya gejala penyakit disebut masa inkubasi atau incubation period, khusus pada arthropods borne diseases ada dua periode masa inkubasi yaitu pada tubuh vektor dan pada manusia. 13
14 1.Extrinsic Incubation dan Intrinsic Incubation Period Waktu yang diperlukan untuk perkembangan agen penyakit dalam tubuh vektor atau host. Sebagai contoh parasit malaria dalam tubuh nyamuk anopheles disebut sebagai masa inkubasi ektrinsik berkisar antara hari tergantung dengan temperatur lingkungan dan dalam tubuh manusia disebut sebagai masa inkubasi intrinsik berkisar antara hari tergantung dengan jenis plasmodium malaria. 2.Definitive Host dan Intermediate Host Disebut sebagai host definitif atau intermediate tergantung dari apakah dalam tubuh vektor atau manusia terjadi perkembangan siklus seksual atau siklus aseksual pada tubuh vektor atau manusia, apabila terjadi siklus sexual maka disebut sebagai host definitif, sebagai contoh parasit malaria mengalami siklus seksual dalam tubuh nyamuk, maka nyamuk anopheles adalah host definitif dan manusia adalah host intermediate. Secara umum ada 3 cara transmisi dari arthropoda borne diseases pada manusia yaitu melalui : Transmisi secara langsung. Transmisi secara mekanik. Trassmisi secara biologi. Transmisi secara Langsung Arthropoda secara langsung memindahkan penyakit atau infestasi dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung. Contoh scabies, pediculus. Transmisi Secara Mekanik Agen penyakit ditularkan secara mekanik oleh arthropoda. seperti penularan penyakit diare, typhoid, keracunan makanan dan trachoma oleh lalat. 14
15 Secara karakteristik arthropoda sebagai vektor mekanik membawa agen penyakit dari manusia berupa tinja, darah, ulcus superficial, atau eksudat. kontaminasi bisa hanya dari permukaan tubuh arthropoda tapi juga bisa dari sudah dicernakan dan kemudian dimuntahkan atau dikeluarkan melalui tinja vektor. Agen penyakit yang paling banyak ditularkan melalui arthropoda adalah enteric bacteria yang ditularkan oleh lalat rumah. diantaranya adalah Salmonella typhosa, species lain dari salmonella, E. coli, dan Shigella dysentry yang paling sering ditemui dan paling penting. Lalat rumah dapat merupakan vektor dari agen penyakit tuberculosis, anthrax, tularemia, dan brucellosis. Transmisi Secara Biologi Bila agen penyakit multiflikasi atau mengalami beberapa perubahan dan perkembangan atau tanpa adanya multiflikasi di dalam tubuh arthropoda disebut sebagai transmisi biologis, dikenal ada tiga cara transmisi yaitu: 1.Propagative Bila agen penyakit tidak mengalami perubahan siklus, tetapi multiflikasi di dalam tubuh vektor. Contoh, plague bacilli pada rat fleas. 2. Cyclo-propagative Agen penyakit mengalami perubahan siklus dan multiflikasi di dalam tubuh arthropoda. Contoh, parasit malaria pada nyamuk anopheles. 3.Cyclo-developmental Bila agen penyakit mengalami perubahan siklus, tetapi tidak mengalami multiflikasi di dalam tubuh arthropoda. Contoh, parasit filaria pada nyamuk culex, dan cacing pita pada cyclops. 15
16 Diagram Transimisi Biologis Parasit (dalam tubuh vektor) Perubahan Siklus Multifikasi Cyclo developmental Cyclo propagative Propagative (filarial) (pl. malaria) (plague bacilli) Arthropod Borne Diseases yang ditularkan melalui Gigitan Nyamuk(Indonesia) Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyakit pemyakit endemis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk di Indonesia adalah sebagai berikut : a. Mode of transmission Filariasis (Kaki Gajah) Sexual Stage X Host Micro Vektor (manusia) filariae culex orang lain Asexual Stage 16
17 Penyakit Kaki gajah atau Bancroftian filariasis adalah infeksi dari cacing nematoda Wuchereria bancrofti yang mengalami perubahan siklus hidup(stadium Sexual) dan menjadi dewasa didalam kelenjar getah bening manusia sebagai Host definitif. Cacing betina akan memproduksi microfilariae dan masuk kedalam aliran darah perifer manusia pada malam hari(nocturnal periodicity) dengan konsentrasi tinggi pada jam antara 10:00 malam dan 2:00 pagi. Bentuk lain microfllariae dapat berada terus dalam aliran darah perifer manusia dalam konsentrasi tinggi pada siang hari (diurnal sub-periodicity).bersifat endemis di daerah Pacifik Selatan dimana vektor nyamuknya mempunyai kebiasaan mengigit pada siang hari dan banyak berjangkit di daerah perdesaan dibandingkan daerah perkotaan. Bila penderita Penyakit Kaki gajah ini digigit nyamuk dan mengisap darahnya, naka microfilariae di dalam tubuh vektor nyamuk akan mengalami multiplikasi dan menjadi sebagai host intermediate. Seandainya nyamuk infektious ini mengigit orang lain maka pada air liur nyamuk yang penuh dengan microfilariae akan masuk kedalam aliran darah orang tadi dan akan berubah menjadi cacing dewasa. b.mode of transmission Malaria Sexual Stage X orang lain Vektor Pl. Host anopheles Malaria (mausia) donor darah Asexual Stage X 17
18 Pada saat mengisap darah manusia, pada air liur nyamuk terdapat plasmodium malaria dalam stadium gametocyte.masuk ke dalam tubuh manusia dimana gamet betina dan jantan akan bersatu menghasilkan sporozoites dalam bentuk cysta selama waktu 8 10 hari dan nyamuk anopheles sebagai host definitif dan sebagai host intermediate adalah manusia. Pada orang yang sensitif, sporozoite akan masuk kedalam sel hepar atau hepatocyte, berkembang menjadi exoerythrocytic schinont. Hepatocyte akan pecah dan terjadi Stadium asexual (merozoites) didalam darah biasnya selama 6-11 hari dan kemudian berubah menjadi gametocyte setelah 3-14 hari, tergantung dari species parasit malaria. Malaria dapat juga ditularkan melalui transfusi darah donor dari orang yang infektif atau peralatan suntik bekas dipakai oleh orang yang infektif. c. Mode of transmission Dengue Hemorrhagic Fever (DBD) X Host Virus. Vektor (manusia) DBD aedes orang lain Multiplikasi Pada penyakit Dengue Hemorrhagic Fever (DBD) tidak terjadi siklus perubahan hidup dan hanya terjadi multiplikasi virus DBD dalam tubuh nyamuk aedes egypti sebagai host intermediate atau carrier untuk menularkan kepada orang lain. Berdasarkan ketiga siklus hidup yang ada diatas terdapat perbedaan dalam cara pemcegahan penularan dari masing masing penyakit tersebut kepada orang lain dimana pada penyakit Filiariasis dilakukan dengan cara case finding dan pengobatan yang adekuat, penyakit Malaria dilakukan tindakan prophylaxis atau pemberian obat-obat 18
19 malaria terutama pada daerah endemis sedangkan pada penyakit Demam Berdarah Dengue dilakukan isolasi pada penderita disamping usaha usaha lain seperti kontrol vektor. (Keterangan X = Pemutusan Rantai Penularan) KONTROL VEKTOR Pemutusan rantai penularan atau mode of transmission dari arthropod - borne diseases dapat dilakukan dengan mempelajari mode of transmission dari penyakit yang ada seperti penyakit kaki gajah atau filariasis dengan cara case finding yaitu mencari penderita penyakit filariasis dan mengobatinya sampai sembuh, karena transmisi biologik terjadi berupa cyclo - developmental atau parasit filarial berkembang biak dalam tubuh manusia bukan dalam tubuh vektor nyamuk culex, sebaliknya pada penyakit malaria pemutusan rantai penularan dilakukan dengan cara manipulasi lingkungan agar populasi nyamuk anopheles menjadi berkurang karena transmisi biologik terjadi berupa cyclo propogative atau parasit malaria berkembang biak dalam tubuh vektor nyamuk anopheles. Disamping cara tersebut diatas dapat juga kontrol kemis berupa penyemprotan dengan insektisida, kontrol biologis dengan menggunakan predator berupa pemeliharaan ikan pada kolam kolam dan kontrol genetik atau sterilisasi pada nyamuk. Prinsip Mengontrol Arthropoda Ada beberapa prinsip dalam mengontrol arthropoda antara lain : 1. Kontrol lingkungan 2. Kontrol kimia 3. Kontrol biologi 4. Kontrol genetik 1.Kontrol Lingkungan Cara ini merupakan cara terbaik untuk mengontrol arthropoda karena hasilnya dapat bersifat permanen. Misalnya, membersihkan tempat-tempat hidup arthropoda dengan cara membersihkan,menguras,mengubur dan memberikan bubuk abate untuk mengontrol populasi nyamuk aedes aegypti pada penyakit Demam Berdarah Dengue(DBD). 19
20 2.Kontrol Kimia Cara ini menggunakan golongan insektisida seperti : organochlorin organoposgat carbomate tetapi sering terjadi resistensi dan dapat menimbulkan kontaminasi lingkungan. 3.Kontrol Biologi Ditujukan untuk mengurangi polusi lingkungan akibat pemakaian insektisida yang berasal dari bahan-bahan beracun,misalnya memelihara ikan dikolam yang berisi air bersih. 4.Kontrol Genetik Ada beberapa teknik : Steril Technique Cytoplasmic Incompatibility Choromosomal Translocation 20
MAKALAH DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN VEKTOR PENYAKIT
MAKALAH DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN VEKTOR PENYAKIT DI SUSUN OLEH : FIRMAN FIRDAUZ S FUJI RAMDHANI ISTINI NURHALILI ORIZHA NUR BAROKAH YOHANES B KEMEKUK STIKES INSAN UNGGUL SURABAYA 2013 0 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPENYAKIT MENULAR PADA MANUSIA
PENYAKIT MENULAR PADA MANUSIA Dr.Budiman Chandra 1 Kata Pengantar Puji dan Syukur buku Penyakit Menular Pada Manusia telah dapat kami susun dengan harapan agar buku sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna
Lebih terperinciVektor Penyakit Menular Pada Manusia. Dr.Budiman Chandra
Vektor Penyakit Menular Pada Manusia Dr.Budiman Chandra 1 PENDAHULUAN Penularan penyakit pada manusia melalui vektor penyakit berupa serangga dikenal sebagai arthropod - borne diseases atau sering juga
Lebih terperinciEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR A. Pengantar Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong para tenaga ahli selalu mengadakan riset terhadap berbagai penyakit termasuk salah
Lebih terperinciBIOSFIR. Lingkungan Biosfir. Niche Ekologis. Suksesi Ekologis. Terdiri dari: Fauna. Flora Organisme Populasi Komunitas Ekosistem
BIOSFIR Terdiri dari: Lingkungan Biosfir Fauna Flora Organisme Populasi Komunitas Ekosistem Suksesi Ekologis Niche Ekologis Pergantian satu komunitas oleh komunitas lain Hukum Thermodinamika Rantai makanan
Lebih terperinciMenerapkan ilmu kesehatan Masyarakat HILMA HENDRAYANTI S.Si., Apt
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan ilmu kesehatan Masyarakat HILMA HENDRAYANTI S.Si., Apt Menjelaskan ilmu kesehatan masyarakat Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow yang dimaksud dengan ilmu kesehatan
Lebih terperinciProses Penularan Penyakit
Bab II Filariasis Filariasis atau Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Filariasis disebabkan
Lebih terperinciNYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,
PLEASE READ!!!! Sumber: http://bhell.multiply.com/reviews/item/13 Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang mengandung virus dengue dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) yang ditandai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes spp.
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : a.
Lebih terperinciPENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR
PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR dr. I NYOMAN PUTRA Kepala Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok DEMAM BERDARAH DENGUE (DHF) Definisi Merupakan penyakit
Lebih terperinciBATASAN EPIDEMIOLOGI
BATASAN EPIDEMIOLOGI 1. EPIDEMIOLOGI IS THE SCIENCE CONCERNED WITH FACTORS AND CONDITIONS WHICH DETERMINE THE OCCURANCE AND DISTRIBUTION OF HEALTH, DESEASE, DEFECT, DISABILITY AND DEATH IN POPULATION (
Lebih terperinciSIKLUS PARASIT PADA VEKTOR
SIKLUS PARASIT PADA VEKTOR Adrial Department of Parasitolgy Medical Faculty Andalas of University Jl.Perintis Kemerdekaan Padang 25127 West Sumatera-Indonesia e-mail : adrial_63@yahoo.com PARASIT Parasit
Lebih terperinciPengendalian Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu
Pengendalian Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu A. Pengertian Pengendalian Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu Pengendalian adalah semua usaha yang dilakukan untuk menurunkan/menekan populasi
Lebih terperinciHERD IMMUNITY. Sesi ke-7 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul
HERD IMMUNITY Sesi ke-7 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul ade.heryana24@gmail.com 3 Sifat Utama Penyakit Menular dari Orang ke Orang Generation time Jarak antara kasus yang satu ke kasus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahun 2013 jumlah kasus baru filariasis ditemukan sebanyak 24 kasus,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Filariasis Pada tahun 2013 jumlah kasus baru filariasis ditemukan sebanyak 24 kasus, jumlah ini menurun dari tahun 2012 yang ditemukan sebanyak 36 kasus (Dinkes Prov.SU, 2014).
Lebih terperinciPenyakit Endemis di Kalbar
Penyakit Endemis di Kalbar 1. Malaria Penyakit Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009 (tabel 11) terdapat
Lebih terperinciKONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT
KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT Biologis laws ( John Gardon ) Penyakit Timbul Karena Ketidak Seimbangan Antara Agent & Host ( manusia ) Keadaan Keseimbangan Tsb Tergantung Dari Sifat Alami & Karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penularan penyakit pada manusia melalui vektor penyakit berupa serangga dikenal sebagai arthropod-borne diseases atau sering juga disebut sebagai vectorborne diseases
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex, Armigeres.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian (Profil
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sering muncul sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gigitan nyamuk sering membuat kita risau karena. rasanya yang gatal. Akan tetapi nyamuk tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gigitan nyamuk sering membuat kita risau karena rasanya yang gatal. Akan tetapi nyamuk tidak hanya dapat menyebabkan rasa gatal saja, nyamuk juga mampu menularkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vector borne disease merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan pada manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda yang dapat menularkan
Lebih terperinciRekayasa Lingkungan???
Rekayasa Lingkungan Semester V Norma Puspita, ST. MT. Rekayasa Lingkungan??? Lingkungan Hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arthropoda yang berperan sebagai penular penyakit sehingga dikenal sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan saat ini diarahkan untuk menekan angka kematian yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang jumlahnya semakin meningkat. Masalah umum yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering disebut sebagai vektor borne diseases. Vektor adalah Arthropoda atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penularan penyakit pada manusia melalui vektor penyakit berupa serangga sering disebut sebagai vektor borne diseases. Vektor adalah Arthropoda atau invertebrata lain
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Rumah Sakit Rumah Sakit adalah sebagai tempat berkumpulnya orang sakit atau orang sehat yang dapat menjadi sumber penularan penyakit dan pencemaran lingkungan
Lebih terperinciPenyakit Bawaan Vektor JENIS-JENIS VEKTOR DAN PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
JENIS-JENIS VEKTOR DAN PENYAKIT YANG DITIMBULKAN Pengaruh Vektor dan Binatang Pengganggu pada Kehidupan Manusia 1. Penyakit-penyakit dengan 2 faktor (manusia-arthropoda)= penyakit yang disebabkan oleh
Lebih terperinci12/12/2010. Organisme. Komunitas Ekosistem
BIOSFIR Terdiri dari: Organisme Populasi Komunitas Ekosistem Lingkungan Biosfir Fauna Flora 1 Suksesi Ekologis Pergantian satu komunitas oleh komunitas lain Niche Ekologis 2 Hukum Thermodinamika 3 Rantai
Lebih terperinciProses Penyakit Menular
Proses Penyakit Menular Bagaimana penyakit berkembang? Spektrum penyakit Penyakit Subklinis (secara klinis tidak tampak) Terinfeksi tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit; biasanya terjadi perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Nyamuk Aedes Sp Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya relatif optimum, yakni senantiasa lembab sehingga sangat memungkinkan pertumbuhan
Lebih terperinciKonsep dasar pengendalian Vektor. 2
Dalam pengendalian vektor tidaklah mungkin dapat dilakukan pembasmian sampai tuntas, yang mungkin dan dapat dilakukan adalah usaha mengurangi dan menurunkan populasi kesatu tingkat yang tidak membahayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenisnya. Oleh karena itu penyakit akibat vector (vector born diseases) seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara tropis, sangat cocok untuk berkembangnya berbagai flora dan fauna, termasuk vector yang sangat banyak jumlah dan jenisnya. Oleh karena itu
Lebih terperinciTerdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:
SANITASI AIR BERSIH VIRGIA RINANDA ( 15714006 ) REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN PENGERTIAN SANITASI Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya,
Lebih terperinciEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Armaidi Darmawan 1 1 Bagian Ilmu Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi Email: armaididarmawan@yahoo.com Abstract
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kerugian akibat water-borne diseaseterjadi pada manusia dan juga berdampak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Water-borne diseases merupakan penyakit yang ditularkan ke manusia akibat adanya cemaran baik berupa mikroorganisme ataupun zat pada air. Kerugian akibat water-borne
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Organisme hidup yang dapat menularkan agen penyakit dari suatu hewan ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sanitasi Makanan 1. Pengertian Hygiene dan Sanitasi Makanan Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok menusia untuk kelangsungan hidup, selain kebutuhan sandang dan perumahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap individu masyarakat yang harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk memproteksi masyarakatnya
Lebih terperinciJudul : Nyamuk, Spesies Paling Mematikan Media : Kompas Wartawan : Tanggal : Feb 2016 Halaman : 14
Judul : Nyamuk, Spesies Paling Mematikan Media : Kompas Wartawan : 23 Tanggal : Feb Nada Pemberitaan : Negatif 2016 Halaman : 14 Nyamuk, Spesies Paling Mematikan Perang panjang manusia melawan nyamuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang. dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan sebagai vektor penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD),
Lebih terperinciPENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id
PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I (Bagian Parasitologi) Pengertian Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad renik yang hidup pada jasad lain di dalam maupun di luar tubuh dengan maksud mengambil
Lebih terperinciSELAYANG PANDANG PENYAKIT-PENYAKIT YANG DITULARKAN OLEH NYAMUK DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2004 Oleh : Akhmad Hasan Huda, SKM. MSi.
SELAYANG PANDANG PENYAKIT-PENYAKIT YANG DITULARKAN OLEH NYAMUK DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 24 Oleh : Akhmad Hasan Huda, SKM. MSi. PENDAHULUAN Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di Provinsi Jawa Timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Plasmodium merupakan penyebab infeksi malaria yang ditemukan oleh Alphonse Laveran dan perantara malaria yaitu nyamuk Anopheles yang ditemukan oleh Ross (Widoyono, 2008).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nyamuk merupakan serangga yang seringkali. membuat kita risau akibat gigitannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nyamuk merupakan serangga yang seringkali membuat kita risau akibat gigitannya. Salah satu bahaya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk adalah berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah. satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara tropis, termasuk Indonesia. Jumlah penderita DBD cenderung meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam visi Indonesia Sehat 2015 yang mengacu pada Millenium. Development Goals (MDG s), lingkungan yang diharapkan pada masa depan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam visi Indonesia Sehat 2015 yang mengacu pada Millenium Development Goals (MDG s), lingkungan yang diharapkan pada masa depan adalah lingkungan yang kondusif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daerah tropis antara lain adalah malaria dan filariasis merupakan masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO (2013) penyakit infeksi oleh parasit yang terdapat di daerah tropis antara lain adalah malaria dan filariasis merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Lebih terperinciSoal Pilihan Ganda. ' e. Gigitan
-t Petuniuk Umum! 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum anda mengeriakan! 2. Bacalah seluruh soal untuk memahami maksud soal, sebelum dijawab! 3. Jangan lupa tuliskan nim, nama, dan tanda tangan anda, sebelum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sangat dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup memiliki cara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi 2.1.1 Pengertian Infeksi Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan bersifat sangat dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup memiliki cara bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Serangga selain mengganggu manusia dan binatang. melalui gigitannya, juga dapat berperan sebagai vektor
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Serangga selain mengganggu manusia dan binatang melalui gigitannya, juga dapat berperan sebagai vektor penyakit pada manusia. Penyakit yang disebabkan oleh virus yang
Lebih terperinciManagement Healthcare Associated Infections (HAIs)
Management Healthcare Associated Infections (HAIs) MAKALAH Diajukan guna memenuhi tugas akademik dalam Mata Kuliah Management Patient Safety Disusun Oleh : Firman Dwi Cahyo, S.Tr.Kep KEMENTERIAN KESEHATAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gejala umumnya muncul 10 hingga
Lebih terperinciPengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta, 5 Maret 2016 Universitas Esa Unggul Jakarta Kelas 11 Paralel
Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular Jakarta, 5 Maret 2016 Universitas Esa Unggul Jakarta Kelas 11 Paralel Epidemiologi = ilmu tentang populasi (harfiah) Epi = upon (tentang) Demos = peoples (populasi)
Lebih terperinciEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR. Hafni Bachtiar FK UNAND
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Hafni Bachtiar FK UNAND 1 EPIDEMIOLOGI Epi = Di antara / di atas / tentang Demos = Masyarakat Logos = Ilmu / Doktrin Kegunaannya : Dulu hanya untuk penyakit menular Gizi Kekurangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah satunya adalah musim penghujan. Pada setiap musim penghujan datang akan mengakibatkan banyak genangan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. A. latar belakang. Di indonesia yang memiliki iklim tropis. memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik
BAB I Pendahuluan A. latar belakang Di indonesia yang memiliki iklim tropis memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik dan dapat berfungsi sebagai vektor penyebar penyakitpenyakit seperti malaria,
Lebih terperinciPOLA PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI. Putri Handayani, M.KKK
POLA PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI Putri Handayani, M.KKK Gue sakit or sehat nih? PENYAKIT dan KESEHATAN Variabel hasil yang menjadi perhatian utama epidemiologi. Multidimensi: biologis/fisik, perseptual/psikologis,
Lebih terperinciUJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI (Jasminum sambac L) TERHADAP DAYA BUNUH LARVA NYAMUK CULEX (Culex quinquefasciatus)
UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI (Jasminum sambac L) TERHADAP DAYA BUNUH LARVA NYAMUK CULEX (Culex quinquefasciatus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisme termasuk manusia. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan mengandung sumber daya alam yang dibutuhkan oleh semua organisme termasuk manusia. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya mulai dilahirkan sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim merupakan perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara
Lebih terperinciProject Status Report. Presenter Name Presentation Date
Project Status Report Presenter Name Presentation Date EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MALARIA Oleh : Nurul Wandasari S Program Studi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul 2012/2013 Epidemiologi Malaria Pengertian:
Lebih terperinciFAKTOR DAN AGEN YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT & CARA PENULARAN PENYAKIT
FAKTOR DAN AGEN YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT & CARA PENULARAN PENYAKIT LATAR BELAKANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT KESEHATAN KUNCI SUKSES USAHA BUDIDAYA PETERNAKAN MOTO KLASIK : PREVENTIF > KURATIF
Lebih terperinciBAB 1 RANGKUMAN Judul Penelitian yang Diusulkan Penelitian yang akan diusulkan ini berjudul Model Penyebaran Penyakit Kaki Gajah.
BAB 1 RANGKUMAN 1.1. Judul Penelitian yang Diusulkan Penelitian yang akan diusulkan ini berjudul Model Penyebaran Penyakit Kaki Gajah. 1.2. Pemimpin / Penanggung Jawab Penelitian akan dipimpin langsung
Lebih terperinciPengantar Epidemiologi. Aria Gusti, SKM, M.Kes Created for : Akbid PBH Batusangkar
Pengantar Epidemiologi Aria Gusti, SKM, M.Kes Created for : Akbid PBH Batusangkar What is Epidemiology? EPI = tentang DEMOS = masyarakat/rakyat LOGOS = ilmu pengetahuan Epidemiologi adalah studi yang mempelajari
Lebih terperinciPolusi air: Penyimpangan sifat2 air dr keadaan normal, bukan dari kemurniannya.
Pencemaran Air Polusi air: Penyimpangan sifat2 air dr keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Polutan air Jenis polutan air meliputi: o padatan o bahan buangan yg membutuhkan O 2 (oxygendemanding wastes)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium yaitu makhluk hidup bersel satu yang termasuk ke dalam kelompok protozoa. Malaria ditularkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari seorang kepada orang lain melalui gigitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pes merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pes merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis. Pes termasuk penyakit karantina internasional. Di Indonesia penyakit ini kemungkinan timbul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu: faktor keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu: faktor keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan. Keempat faktor tersebut saling
Lebih terperinciII MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD
8 II MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD 3.1 Penyebaran Virus DBD DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyebaran virus demam berdarah dengue ditularkan oleh nyamuk. Nyamuk Aedes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai 2 triliun/tahun. (Anonim. 2014). sebagai berikut : adanya parasite, adanya sumber parasit untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi parasit internal masih menjadi faktor yang sering mengganggu kesehatan ternak dan mempunyai dampak kerugian ekonomi yang besar terutama pada peternakan rakyat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serangga yaitu Aedes spesies. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah. penyakit demam berdarah akut, terutama menyerang anak-anak dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang umumnya ditemukan di daerah tropis dan ditularkan lewat hospes perantara jenis serangga yaitu Aedes spesies.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria (Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori). Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini orang ingin melakukan segala sesuatu dengan cepat dan praktis, termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan makan. Hal ini sangat menunjang keberadaan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui cucukan nyamuk Aedes sp. yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis diantaranya kepulauan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Vektor Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa vektor mekanis dan biologis, juga dapat berupa vektor primer dan sekunder.vektor mekanis adalah
Lebih terperinciBAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui
1 BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) atau lazimnya disebut dengan DBD / DHF merupakan suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan perwakilan dari 189 negara dalam sidang Persatuan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan September
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis terbesar di dunia. Iklim tropis menyebabkan timbulnya berbagai penyakit tropis yang disebabkan oleh nyamuk dan sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari
Lebih terperinciPasal 3 Pedoman Identifikasi Faktor Risiko Kesehatan Akibat Perubahan Iklim sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang
Lebih terperinciTERJADINYA WABAH PENYAKIT
TERJADINYA WABAH PENYAKIT Definisi Sakit : Keadaan sakit : dinyatakan sebagai i. persimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya, atau ii. keadaan dimana tubuh/organisme atau bagian dari
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1962 TENTANG KARANTINA LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1962 TENTANG KARANTINA LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang tentang Pokok-pokok Kesehatan perlu ditetapkan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FILARIASIS YANG DISEBABKAN OLEH CACING NEMATODA WHECERERIA
IDENTIFIKASI FILARIASIS YANG DISEBABKAN OLEH CACING NEMATODA WHECERERIA Editor: Nama : Istiqomah NIM : G1C015022 FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2015 /2016 1 IDENTIFIKASI FILARIASIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit yang keberadaannya sudah ada sejak lama, tetapi kemudian merebak kembali. Chikungunya berasal dari
Lebih terperinciBudaya Hidup Sehat. Pola hidup sehat harus ditekankan sejak dini. Tentu kamu pernah mendengar peribahasa Kebersihan Pangkal
Budaya Hidup Sehat Pola hidup sehat harus ditekankan sejak dini. Tentu kamu pernah mendengar peribahasa Kebersihan Pangkal Kesehatan. Apakah artinya peribahasa itu? Peribahasa itu mengandung arti dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia kesehatan masyarakat merupakan masalah utama, hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara tropik yang mempunyai kelembaban dan suhu yang berpengaruh
Lebih terperinciDemam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit DBD banyak
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti
PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti 2215 105 046 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciPARASITOLOGI. DISUSUN OLEH dr. Mayang Anggraini Naga KESMAS - FIKES ESA UNGGUL (Revisi 2014)
PARASITOLOGI DISUSUN OLEH dr. Mayang Anggraini Naga KESMAS - FIKES ESA UNGGUL (Revisi 2014) 1 BAGIAN I BAB 6 EPIDEMIOLOGI (TRANSMISI ORGANISME PATOGEN) (Revisi 2014) 2 DESKRIPSI Epidemiologi sebagai bidang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bagi manusia, seperti demam berdarah, malaria, kaki gajah, dan chikungunya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyamuk merupakan serangga yang banyak menimbulkan masalah bagi manusia. Selain gigitan dan dengungannya yang mengganggu, nyamuk merupakan vektor atau penular beberapa jenis
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1962 TENTANG KARANTINA UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1962 TENTANG KARANTINA UDARA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang tentang Pokokpokok Kesehatan perlu ditetapkan Undang-undang mengenai Karantina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan hidup dapat mempengaruhi perubahan pola penyakit yang dapat menimbulkan epidemik dan membahayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia setelah kecacatan mental (WHO,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filariasis merupakan salah satu penyakit tertua dan paling melemahkan yang dikenal dunia. Filariasis limfatik diidentifikasikan sebagai penyebab kecacatan menetap dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan makanan dan minuman sangatlah penting karena berkaitan dengan kondisi tubuh manusia. Apabila makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga kebersihannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM AEDES AEGYPTI DAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
BAB II TINJAUAN UMUM AEDES AEGYPTI DAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 2.1 Aedes aegypti Mengetahui sifat dan perilaku dari faktor utama penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yakni Aedes aegypti,
Lebih terperinci