4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi penelitian berada di Desa Plumutan. Desa yang terletak di Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang ini memiliki batas- batas wilayah sebagai berikut: Utara : Desa Bantal, Kecamatan Bancak Timur : Karesidenan Surakarta Selatan : Desa Lembu, Kecamatan Bancak Barat : Desa Rejosari dan Desa Jlumpang, Kecamatan Bancak Wilayah desa Plumutan terbagi atas enam dusun yakni dusun Karang Wuni, dusun Kalisari, Krajan Plumutan (dukuh Dawung, dukuh Krangkeng, dukuh Gandri), dusun Karet (dukuh Wonosari), dusun Jatisari (dukuh Gagan) dan dusun Randusari (dukuh Muningsari) Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Jumlah penduduk desa Plumutan sampai dengan bulan Januari 2013 menurut data monografi berjumlah jiwa yang terdiri dari jiwa penduduk laki- laki dan 1329 penduduk perempuan dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 922 KK. Tabel 4. 1 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur No. Kelompok Umur Laki- Laki Perempuan Jumlah (Tahun) keatas Jumlah Sumber: Monografi Desa Plumutan per Januari

2 15 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di desa Plumutan yang memiliki rentang umur antara 1-5 tahun merupakan jumlah terbanyak dan umur 60 tahun keatas memiliki jumlah paling sedikit. Distribusi umur berdasarkan usia kerja produktif menurut Hernanto (1988) yakni antara tahun berjumlah 1627 jiwa Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Distribusi penduduk desa Plumutan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. 2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Jenis Pendidikan Laki- Laki Perempuan Jumlah 1. Tidak Sekolah TPQ/ Diniyah TK/Play Group Belum Tamat SD Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP/sederajat Tamat SLTA/sederajat Tamat Akademi/Diploma Tamat Sarjana Keatas Jumlah Sumber: Monografi Desa Plumutan per Januari 2013 Berdasarkan tabel 4. 2 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Desa Plumutan hanya tamatan SD (Sekolah Dasar) yakni sebesar 761 jiwa, sedangkan pendidikan tertinggi yakni sarjana/ sederajat hanya berjumlah 3 jiwa Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan Mata pencaharian penduduk desa Plumutan cukup beragam yang meliputi PNS, TNI, POLRI, pegawai swasta, pensiunan, pengusaha, buruh bangunan, buruh industri, buruh tani, petani dan peternak. Berikut gambaran mengenai distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan.

3 16 Tabel 4. 3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan No. Jenis Pekerjaan Laki- Laki Perempuan Jumlah 1. PNS TNI POLRI Pegawai Swasta Pensiunan Pengusaha Buruh Bangunan Buruh Industri Buruh Tani Petani Peternak Lain- lain Jumlah Sumber: Monografi Desa Plumutan per Januari 2013 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pekerjaan dengan jenis lain- lain memiliki kontribusi terbesar yakni 1052 jiwa, sedangkan posisi kedua baru ditempati mata pencaharian petani dan buruh tani yakni 730 dan 725 jiwa. Menurut penuturan salah seorang pamong desa, jenis pekerjaan lain- lain merupakan pekerjaan tidak tetap yang dimiliki penduduk seperti diperantauan, menyambi membuat kerajinan maupun kerja lepas (freelance) lainnya. 4.2 Gambaran Umum Responden Gambaran mengenai keadaan umum responden dipaparkan berdasarkan hasil pengumpulan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan 60 responden serta dari data sekunder berdasarkan monografi desa. Sampel diambil secara acak dari beberapa dukuh dan dusun yang masih dalam satu wilayah Desa Plumutan dan dikhususkan untuk keluarga petani yang mampu membuat kerajinan Rogo- Rege. Wawancara dilakukan di dukuh Gagan, dusun Jatisari, desa Plumutan. Didukuh ini terdapat paling banyak jumlah penduduk dan memanfaatkan sebagian besar waktu luangya untuk membuat kerajinan Rogo- Rege sehingga jumlah jam kerja dalam membuat kerajinan cukup banyak bila dibandingkan dengan dusun lainnya.

4 Hasil Analisis Uji Komputasi Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui besarnya pengaruh variabel luas lahan (X1), jumlah tenaga kerja (X2), pendapatan (X3), pendidikan (X4), umur KK (X5), jumlah anggota keluarga (X6) yang mempengaruhi variabel jumlah jam kerja (Y) dapat dilihat pada tabel 4. 4 berikut: Tabel 4. 4 Distribusi T- Hitung dengan T- Tabel Model Koefisien T- Hitung T- Tabel Regresi (Constant) 6,197 6,333 Luas lahan -0,263-1,958* t. 10=1,671 Jumlah TK -0,045-0,243 t. 050=2,000 Pendapatan -0,563-4,062** Pendidikan -0,172-0,418 Umur KK -0,622-2,011** Jumlah Anggota Keluarga 0,651 2,161** Sumber: Data Primer, 2013 Keterangan: * = signifikan pada tingkat kepercayaan 90% ** = signifikan pada tingkat kepercayaan 95% Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja (X 2 ) tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap jumlah jam kerja yang digunakan petani dan keluarga untuk membuat kerajinan Rogo- Rege karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (-0,243 < 1,671). Begitu pula pada variabel pendidikan (X 4 ) juga tidak memiliki pengaruh nyata terhadap jumlah jam kerja petani dan keluarga yang dicurahkan untuk membuat kerajinan karena nilai t hitung kurang dari t tabel atau kurang dari 1,671 yakni -0,418 (X 4 ). Nilai koefisien regresi pada variabel bebas yang tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel tak bebas tidak mempunyai arti apapun atau sama dengan nol (0). Variabel yang mempunyai pengaruh nyata terhadap pemanfaatan waktu luang berdasarkan jumlah jam kerja petani dan keluarga yang dicurahkan untuk membuat kerajinan Rogo- Rege dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (tanpa memperhatikan tanda negatif) adalah variabel luas lahan (X 1 ) yakni -1,958 > 1,671;

5 18 variabel pendapatan (X 3 ) yakni -4,062> 2,000; variabel umur kepala keluarga (X 5 ) yakni -2,011> 2,000 dan variabel jumlah anggota keluarga (X 6 ) yakni 2,161> 2,000. Tabel 4. 5 Uji statistik F Model F Hitung F Tabel 1 Regresi 4,768 2,24 Residual Total Sumber: Data Primer, 2013 Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 4,768 artinya hasil regresi dinyatakan signifikan karena nilai F hitung lebih besar daripada F tabel (4,768 > 2,24) sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas (luas lahan (X 1 ), jumlah tenaga kerja (X 2 ), pendapatan (X 3 ), pendidikan (X 4 ), umur KK (X 5 ) dan jumlah anggota keluarga (X 6 ) berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas (jumlah jam kerja (Y) ). Besar kontribusi pengaruh jumlah anggota keluarga, luas lahan, umur, pendidikan, pendapatan dan jumlah tenaga kerja terhadap jumlah jam kerja yang dimanfaatkan petani untuk membuat kerajinan Rogo- Rege dapat dilihat berdasarkan nilai R Square pada tabel berikut: Tabel 4. 6 Kontribusi variabel bebas terhadap variabel tidak bebas Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,611 a 0,373 0,295 0, Sumber: Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 4.6 tersebut dapat dilihat pada nilai R Square yang nilainya 0,373, artinya bahwa jumlah anggota keluarga, luas lahan, umur KK, pendidikan, pendapatan dan jumlah tenaga kerja memberikan kontribusi pengaruh sebesar 37,3% terhadap jumlah jam kerja, sehingga 62,7% jumlah jam kerja dipengaruhi oleh faktor- faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

6 19 Tabel 4. 7 Distribusi Jumlah Jam Kerja Berdasarkan Rata- Rata N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Jumlah jam kerja Valid N (listwise) 60 Sumber: Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa jumlah jam kerja minimum petani dan keluarga dalam membuat kerajinan adalah 12 jam/ bulan, jumlah jam kerja maksimum 121 jam/ bulan dan rata- rata jumlah jam kerja masing- masing petani dan keluarga adalah 83 jam/ bulan. 4.4 Pembahasan Pengaruh Luas Lahan Terhadap Jumlah Jam Kerja Berdasarkan hasil penghitungan uji komputasi luas lahan (X 1 ) mempunyai pengaruh nyata terhadap jumlah jam kerja yang digunakan petani dan keluarga untuk membuat kerajinan Rogo- Rege. Besar koefisian regresi pada variabel luas lahan (X 1 ) adalah artinya setiap kenaikan luas lahan sebesar 1% akan menyebabkan penurunan 0,347% pada jumlah jam kerja dan berlaku sebaliknya bila terjadi penurunan luas lahan 1% maka akan terjadi kenaikan luas lahan sebesar 0,347% dengan tingkat kepercayaan 90% pada α 0,10. Nilai t hitung sebesar -1,958 dengan arah negatif artinya jika luas lahan tinggi maka jumlah jam kerja akan rendah, begitu pula sebaliknya jika luas lahan rendah maka jumlah jam kerja akan tinggi. Pernyataan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Sutrisno (1982) bahwa luas lahan usaha tani mempengaruhi besar kecilnya waktu luang yang dicurahkan untuk membuat kerajinan. Petani dengan luas lahan sempit akan lebih banyak memiliki waktu luang sehingga jumlah jam kerja yang dicurahkan untuk membuat Rogo- Rege lebih banyak. Sebaliknya, petani akan lebih sedikit mencurahkan jam kerja karena luas lahan yang luas. Petani yang memiliki garapan sempit akan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan usaha taninya sehingga ketika pulang dari sawah ataupun tegalan, mereka memiliki banyak waktu untuk membuat kerajinan dibandingkan yang

7 20 memiliki luas lahan lebih besar yang waktu luangnya sebagian besar dicurahkan untuk mengurusi lahannya yang luas Pengaruh Jumlah Tenaga kerja Terhadap Jumlah Jam Kerja Variabel jumlah tenaga kerja tidak memiliki pengaruh nyata terhadap jumlah jam kerja yang digunakan petani dan keluarga untuk membuat kerajinan Rogo- Rege. Besar koefisien regresi jumlah tenaga kerja (-0,045) tidak dapat menjelaskan kenaikan maupun penurunan jumlah tenaga kerja sehingga dapat diartikan nol (0) karena tidak terdapat pengaruh nyata. Begitu pula besar nilai t hitung (0,248) yang kurang dari t tabel (1,671) membuktikan bahwa jumlah tenaga kerja tidak signifikan terhadap jumlah jam kerja yang dicurahkan untuk membuat kerajinan Rogo- Rege. Seperti yang dijelaskan Hernanto (1988) bahwa batas usia kerja anak- anak minimal 14 tahun. Hal ini berarti petani yang walaupun memiliki jumlah tenaga kerja yang telah masuk usia kerja, belum dapat memberikan kontribusi banyak terhadap jumlah jam kerja. Hal ini disebabkan salah satunya adalah sebagian tenaga kerja masih merupakan pelajar yang harus bersekolah selama satu minggu dan harus belajar atau mengerjakan PR ketika malam tiba yang biasanya orang dewasa tetap dapat menganyam sambil menonto tv meskipun malam. Walaupun mereka (tenaga kerja yang masih pelajar) mampu membuat kerajinan, tetapi waktu luang mereka kecil sehingga membuat kerajinan hanya dapat mereka lakukan ketika libur sekolah. Selain itu tidak semua tenaga kerja keluarga dewasa memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat kerajinan. Beberapa dari mereka ada yang memanfaatkan untuk pekerjaan sampingan lain seperti berjualan keliling, jadi tukang ojek, ataupun buruh bagi tenaga kerja dewasa yang tidak sekolah Pengaruh Pendapatan Terhadap Jumlah Jam Kerja Pendapatan keluarga mempunyai pengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95% pada α 0,05 dengan besar koefisien regresi sebesar menggambarkan bahwa pendapatan keluarga mempunyai pengaruh yang nyata sebesar 0.563%. Arah negatif, artinya setiap kenaikan pendapatan 1% menyebabkan penurunan jumlah jam kerja

8 21 sebesar 0,251% begitu pula jika terjadi penurunan pendapatan 1%, maka akan terjadi kenaikan jumlah jam kerja sebesar 0, 251%. Nilai t hitungnya (-4,062) lebih besar daripada t tabel (2,000). Nilai negatif pada t hitung menunjukkan bahwa besar pendapatan tehadap jumlah jam kerja berbanding terbalik artinya bila pendapatan tinggi maka jumlah jam kerja rendah, begitu pula sebaliknya, jika pendapatan rendah maka jumlah jam kerja akan tinggi. Semakin meningkatnya pendapatan keluarga maka jumlah jam kerja yang digunakan untuk membuat kerajinan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, kecilnya pendapatan petani dan keluarga mendorong mereka untuk dapat memperoleh penghasilan lebih yakni dengan lebih banyak mencurahkan sebagian besar waktunya untuk membuat kerajinan agar dihasilkan pemasukan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Meskipun membuat kerajinan merupakan pekerjaan sampingan dan hanya menambah sebagian kecil pemasukan mereka. Seperti yang telah dijelaskan Ariawan (2002) bahwa bila pendapatan rendah, petani dan keluarga akan cenderung mencari pendapatan lain meskipun hasilnya kecil. Seberapapun uang yang mereka hasilkan dari membuat kerajinan dapat membuat mereka merasa telah berpartisipasi dalam melestarikan Rogo- Rege yang merupakan warisan turun temurun Pengaruh Pendidikan Terhadap Jumlah Jam Kerja Variabel pendidikan tidak memiliki pengaruh nyata terhadap jumlah jam kerja petani dan keluarga yang dicurahkan untuk membuat kerajinan Rogo- Rege karena nilai t hitung (0,418) kurang dari t tabel (1,671) sehingga besar koefisien regresi - 0,172 tidak dapat menjelaskan pengaruh yang diberikan kepada jumlah jam kerja. Pendidikan kepala keluarga yang rendah nyatanya tidak membuat petani dan keluarga memanfaatkan jumlah jam kerja dari waktu luangnya untuk membuat kerajinan. Begitu pula pendidikan kepala keluarga yang tinggi juga tidak mempunyai pengaruh untuk mengarahkan keluarganya untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak dan penghasilan yang lebih tinggi dari pada membuat kerajinan. Sebagian besar penduduk Desa Plumutan hanya tamatan Sekolah Dasar dapat dilihat pada tabel 4.2 (distribusi

9 22 penduduk berdasarkan tingkat pendidikan). Kerajinan Rogo- Rege merupakan warisan turun temurun yang telah ada dan akan terus lestari dan bukan hanya digunakan untuk kebutuhan finansial tetapi juga sebagai ciri khas dari Desa Plumutan itu sendiri, sehingga tinggi rendah pendidikan kepala keluarga tidak akan mempengaruhi petani dan keluarga untuk tetap membuat kerajinan tersebut. Besar kecilnya jumlah jam kerja untuk membuat kerajinan tidak dipengarui oleh pendidikan kepala keluarga, karena tanpa harus sekolah tinggi pun kepala keluarga dapat mengarahkan membuat kerajinan ini dengan belajar dari sesepuh dan keluarga atau pun tidak mengarahkan membuat kerajinan dengan malah mengarahkan pada pekerjaan lainnya Pengaruh Umur Kepala Keluarga (KK) Terhadap Jumlah Jam Kerja Variabel umur KK memiliki pengaruh nyata dengan koefisien regresi sebesar - 0,622 dan mempunyai arah negatif dengan tingkat signifikansi 95% pada α 0,05 terhadap jumlah jam kerja yang dicurahkan petani dan keluarga untuk membuat kerajinan Rogo- Rege. Nilai negatif disini artinya setiap kenaikan umur KK 1% menyebabkan penurunan jumlah jam kerja sebesar 0,622%, sebaliknya jika terjadi penurunan umur KK 1% maka akan terjadi kenaikan jumlah jam kerja sebesar 0,622%. Seperti yang dijelaskan pada kajian teori, menurut Astuti (2006) semakin tua umur (30-50 tahun) kepala keluarga, maka semakin rendah jumlah jam kerja yang dicurahkan. Hal ini disebabkan kemampuan beraktifitas yang semakin kecil dan tidak agresif dalam melakukan pekerjaan secara lama sehingga orang yang lebih tua lebih cepat lelah dalam melakukan aktifitas yang banyak. Hal tersebutlah yang menyebabkan semakin tua umur KK maka jumlah jam kerja akan semakin kecil. Umur KKyang semakin tua juga tidak akan lebih banyak mengatur anaknya untuk melakukan atau memaksakan anaknya membuat kerajinan. Pada kepala keluarga yang masih muda (< 30 tahun) cenderung agresif dan produktif. Selain itu umur KK yang masih muda mampu melakukan berbagai hal fisik lebih lama sehingga aktifitas yang banyakpun tidak menghambat mereka untuk membuat kerajinan lebih banyak. Kemampuan melakukan aktifitas fisik inilah yang

10 23 menyebabkan jumlah jam kerja yang dicurahkan untuk membuat kerajinan meningkat. Meskipun siang hari mereka bekerja diluar rumah, baik menggarap sawah maupun melakukan pekerjaan sampingan lainnya, tetapi mereka tetap mampu mebuat kerajinan ketika mereka pulang maupun ketika malam hari tiba. Kegiatan membuat Rogo- Rege nyatanya dapat dilakukan sambil menonton TV. Selain itu tidak membutuhkan waktu lama untuk memperoleh banyak Rogo- Rege, karena hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk menyelesaikan satu buah Rogo- Rege berukuran sedang (diameter cm) Pengaruh Jumlah Anggota Keluarga Terhadap Jumlah Jam Kerja Variabel jumlah anggota keluarga (X 6 ) mempunyai pengaruh nyata terhadap jumlah jam kerja yang dicurahkan petani dan keluarga untuk membuat kerajinan Rogo- Rege. Nilai koefisien regresi sebesar 0,651 artinya jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh yang nyata sebesar 0,651% terhadap jumlah jam kerja yang dicurahkan petani dan keluarga untuk membuat kerajinan Rogo- Rege. Karena nilai t hitung (2,161) lebih besar dari t tabel (2,000) maka arah persamannya positif sehingga dapat diartikan bahwa semakin besar jumlah anggota keluarga maka semakin besar pula jumlah jam kerja yang dicurahkan petani dan keluarga untuk membuat kerajinan Rogo- Rege. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ghazali (2012) bahwa semakin banyak jumlah keluarga, maka semakin banyak anggota keluarga yang diarahkan untuk melakukan usaha lain seperti membuat kerajinan. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil jumlah anggota keluarga maka jumlah jam kerja untuk membuat kerajinanpun semakin kecil. Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin besar pula beban tanggungan kepala keluarga, semakin besar beban tanggungan keluarga maka kepala keluarga akan berfikir keras agar dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Meskipun hasil membuat kerajinan ini kecil, tetapi setidaknya mampu mengurangi beban tanggungan anggota keluarga yang dapat dipikul secara bersama-sama yakni dengan membuat kerajinan secara bergotong royong dalam satu keluarga.

11 24 Begitu pula sebaliknya, jumlah anggota keluarga yang sedikit, maka beban tanggungan kepala keluargapun akan kecil sehingga membuat kerajinan tidak dijadikan sebagai hal pokok bagi mereka yang memiliki beban tanggungan keluarga kecil. Mereka membuat hanya untuk mengisi waktu luang dan tidak menjadikan kerajinan sebagai patokan yang harus dikerjakan setiap waktu. Beban tanggungan yang kecil tentunya akan meringankan kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga masih dapat dipenuhi dari hasil pertanian saja ataupun membuat kerajinan tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit. Dari berbagai aspek dan faktor yang telah diteliti, maka dapat dikatakan bahwa jumlah jam kerja dipengaruhi banyak faktor lain selain jumlah tenaga kerja, pendapatan dan umur kepala keluarga, sedangkan faktor- faktor seperti luas lahan, pendidikan dan jumlah anggota keluarga tidak mempengaruhi. Hal ini dapat diteliti lebih lanjut dikemudian hari agar dapat diketahui faktor lain apa yang mempengaruhi jumlah jam kerja petani dan keluarga yang dicurahkan untuk membuat kerajinan Rogo- Rege.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Luas lahan sawah saat ini tinggal 7,5 juta hektar (ditambah 9,7 juta hektar lahan kering). Badan Pusat Statistik

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Luas lahan sawah saat ini tinggal 7,5 juta hektar (ditambah 9,7 juta hektar lahan kering). Badan Pusat Statistik 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Luas lahan sawah saat ini tinggal 7,5 juta hektar (ditambah 9,7 juta hektar lahan kering). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sekitar 36,5 % (41,20 juta orang) dari

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Tempat Penelitian Desa Candi merupakan salah satu desa yang banyak menghasilkan produksi jagung terutama jagung pipilan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian. Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian. Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian 1. Sejarah Desa Jati Agung Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung dahulu merupakan hutan belukar dan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Desa Girisuko Panggang Gunungkidul.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Desa Girisuko Panggang Gunungkidul. 65 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Desa Girisuko Panggang Gunungkidul. Desa Girisuko adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo,

BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo, BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat 4.1.1 Keadaan Geografis Kecamatan Semarang Barat adalah pusat pemerintahan yang mempunyai ketinggian dataran 3 meter

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia di sektor pertanian. Pertanian tersebut menyebar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Kudus meliputi gambaran letak geografis, kondisi demografis, dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Kudus meliputi gambaran letak geografis, kondisi demografis, dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Desa Loram Kulon Gambaran umum tentang Desa Loram Kulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus meliputi gambaran letak geografis, kondisi demografis, dan kondisi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kelurahan Sumur Putri Kelurahan Sumur Putri merupakan salah satu kelurahan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Telukbetung Selatan Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Desa Penelitian 4.1.1. Letak Geografis Desa Penelitian BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data sekunder, Desa Batur merupakan salah desa di wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kecamatan Kretek Kecamatan Kretek merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Bantul. Gambar 5. Peta Administrasi Kecamatan Kretek 17 18 Secara geografis Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lebuh Dalem Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala Timur yang merupakan kecamatan pemekaran dari sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin 69 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin yaitu sebanyak 71 responden dengan metode pengambilan sampling yaitu non probability

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Penarikan kesimpulan yang mencakup verifikasi atas kesimpulan terhadap data yang dianalisis agar menjadi lebih rinci. Data kuantitatif diolah dengan proses editing, coding, scoring, entry, dan analisis

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Letak geografis yang penulis ambil sebagai obyek pembahasan

Lebih terperinci

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Desa Cikalong merupakan salah satu dari 13 desa di dalam wilayah Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat yang terletak di

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Profil Desa 1) Demografi Desa Caruban mempunyai jumlah penduduk 4.927 Jiwa. Tabel 4.1 Statistik penduduk

Lebih terperinci

LAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA

LAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA LAPORAN KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA DENGAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT, KITA TINGKATKAN PERAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DAN SEJAHTERA

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab IV Analisis dan Pembahasan Bab IV Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan menggunakan program Statistic Package for the Social Science

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4. V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Desa Cisaat terletak di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 125.625 Ha. Desa Cisaat berbatasan dengan Jalan Raya Cisaat di sebelah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN Nama : Linda Saraswati NPM : 14211110 Kelas : 3EA18 Pembimbing : Reni Diah Kusumawati, SE., MMSi Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN BAB III PELAKSANAAN AKAD UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Tanjung merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN 48 BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian Sumurgayam, merupakan suatu desa

Lebih terperinci

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan 50 BAB II PENYAJIAN DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan 1. Keadaan Geografis Karang Kembang merupakan salah satu desa dari 23 desa yang berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2013 dan 2014 yang berjumlah 37 mahasiswa yang terdiri dari 16 perokok laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Data Geografis Desa Kenteng yang berada sekitar 43 Km arah selatan dari ibukota Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung

Lebih terperinci

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pada bab ini peneliti menjelaskan mengenai hasil penelitian yang diperoleh dan akan diuraikan ke dalam gambaran subjek, analisis data dan interpretasi hasil penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini akan membahas Kelurahan Setiamanah secara umum sebagai wilayah studi. Kelurahan Setiamanah merupakan salah satu kelurahan dari enam kelurahan di Kecamatan Cimahi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Adapun gambaran responden yang dikemukakan disini adalah gambaran responden berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Asal-Usul Desa Hajimena Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena yang berarti duluan (dalam Bahasa Lampung).

Lebih terperinci

P R O F I L DESA DANUREJO

P R O F I L DESA DANUREJO P R O F I L DESA DANUREJO PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG KECAMATAN MERTOYUDAN DESA DANUREJO ALAMAT :DANUREJO MERTOYUDAN MAGELANG TELP (0293) 325590 Website : danurejomty.wordpress.com Email : desadanurejo@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Instrumen dan Responden Data dikumpulkan melalui kuesioner seperti terlampir dalam lampiran A. Kuesioner tersebut terbagi dalam dua bagian. Di bagian pertama,

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Gambaran umum wilayah penelitian diperoleh dari monografi wilayah kecamatan. Gambaran umum penelitian dicantumkan agar mengetahui hubungan potensial

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang telah dilakukan dapat

BAB V ANALISIS DATA. pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang telah dilakukan dapat BAB V ANALISIS DATA A. Deskripsi Variabel Di dalam penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang telah dilakukan dapat dilihat faktor-faktor apa saja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK A. Gambaran Umum Desa Masaran Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Desa Sumber Makmur yang terletak di Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung memiliki luas daerah 889 ha. Iklim

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah 52 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Pagelaran Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Desa Pagelaran

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PATOKAN HARGA BERAS DALAM ARISAN DARMIN DI DESA BETON KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

BAB III PELAKSANAAN PATOKAN HARGA BERAS DALAM ARISAN DARMIN DI DESA BETON KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK BAB III PELAKSANAAN PATOKAN HARGA BERAS DALAM ARISAN DARMIN DI DESA BETON KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Desa Beton 1. Letak geografis beserta struktur pemerintahan desa Desa Beton

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran 55 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Desa Hanura terletak di Kecamatan Teluk Pndan Kabupaten Pesawaran yang terhampar 2 KM 2 dengan luas

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dalam penelitian yang dimaksud dengan Analisis Statistik Deskriptif adalah proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul terdiri dari 5 desa meliputi Desa Bantul, Desa Palbapang, Desa Trirenggo, Desa Sabdodadi, dan Desa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran dan penekanan anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Lokasi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata yaitu di Padukuhan 3 Sepaten, Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah melakukan survey lapangan untuk

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Subsektor Bank Periode 2008-2012) Latar Belakang Sejak terjadinya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 9 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Kecamatan Megamendung Kondisi Geografis Kecamatan Megamendung Kecamatan Megamendung adalah salah satu organisasi perangkat daerah Kabupaten Bogor yang terletak

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 35 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis Desa Tegal merupakan salah satu desa dari 8 desa lainnya yang terletak di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Secara wilayah, Desa Tegal memiliki luas sekitar

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009 33 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16 4.1 Keadaan Wilayah Desa Sedari merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Luas wilayah Desa Sedari adalah 3.899,5 hektar (Ha). Batas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Keadaan Umum Desa Sukomalo 1. Tata letak Desa Sukomalo Desa Sukomalo merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. populasi responden sebanyak 42 responden masyarakat yang mengkonsumsi atau

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. populasi responden sebanyak 42 responden masyarakat yang mengkonsumsi atau 55 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Pada penelitian yang berjudul Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Konsumen Terhadap Perilaku Konsumen Energi Listrik Mikrohidro dengan mengambil

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Trimurti memiliki luas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI 4.1 Profil Desa Tanjungsari 4.1.1 Letak Geografis Desa Tanjungsari Desa Tanjungsari merupakan salah satu dari delapan Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukaresik,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Kecamatan Leuwiliang Penelitian dilakukan di Desa Pasir Honje Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan pertanian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Umum Hasil Penelitian MTs Negeri 1 Sragen berdiri pada tahun 1983 dengan NSS 121133140003. Terletak di Jl. Letjend Suprapto No. 47

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah pada periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Terbentuknya Desa Wisata Wukirsari. Desa Wukirsari terdiri dari desa gabungan yang berdiri pada tanggal 10 Mei 1946.Awal mulanya

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah Penelitian dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih dan Cihaurbeuti. Tiga kecamatan ini berada di daerah Kabupaten Ciamis sebelah utara yang berbatasan

Lebih terperinci

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Umum Desa Kalisari Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial ekonomi masyarakat meliputi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Gobah Desa Gobah adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat Desa Gobah dikenal karena

Lebih terperinci

LAMPIRAN Statistics Umur

LAMPIRAN Statistics Umur LAMPIRAN Statistics Umur Pendidikan Pekerjaan Kolesterol Kalsium Natrium IMT N Valid 212 212 212 212 212 212 212 Missing 0 0 0 0 0 0 0 Mean 49.06 3.71 4.61 128.70 290.70 294.91 26.660 Std. Deviation 2.939

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. kabupaten Sidoarjo, jawa Timur. Secara geografis Desa Kedung Turi Sebelah

BAB III PENYAJIAN DATA. kabupaten Sidoarjo, jawa Timur. Secara geografis Desa Kedung Turi Sebelah 48 BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi / Gambaran Umum Desa Kedung Turi, merupakan desa yang terletak di kecamatan Taman, kabupaten Sidoarjo, jawa Timur. Secara geografis Desa Kedung Turi Sebelah Utara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah SDN 1 Selodoko yaitu kelas 3, 4, 5 dan 6. Jumlah siswa kelas 3 sebanyak 26 siswa, kelas 4 sebanyak

Lebih terperinci