IDENTIFIKASI KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR SERTA IMPLEMENTASINYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR SERTA IMPLEMENTASINYA"

Transkripsi

1 IDENTIFIKASI KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR SERTA IMPLEMENTASINYA Oleh, Lani Prabawati NIM : TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2013 i

2

3 IDENTIFIKASI KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR SERTA IMPLEMENTASINYA Oleh, Lani Prabawati NIM : TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Disetujui oleh, Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc Diane Noviandini, S.Pd Diketahui oleh, Disahkan oleh, Kaprogdi Dekan Dra. Marmi Sudarmi, M. Si. Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 ii

4 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Lani Prabawati NIM : Program Studi Fakultas : Pendidikan Fisika : Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, Judul : IDENTIFIKASI KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR SERTA IMPLEMENTASINYA Yang dibimbing oleh: 1. Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc 2. Diane Noviandini, S.Pd adalah benar-benar hasil karya saya. Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya aku seolah-olah sebagai karya saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya. Salatiga, 27 Juni 2013 Yang memberi pernyataan, Lani Prabawati iii

5 PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lani Prabawati NIM : Program Sutdi : Pendidikan Fisika Fakultas : Sains dan Matematika Jenis Karya : Skripsi demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW Hak Bebas Royalty non-eksklusif (non-exclusive royalty free right ) atas karya ilmiah saya berjudul: IDENTIFIKASI KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR SERTA IMPLEMENTASINYA beserta perangkat yang ada (jika perlu). Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan, mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Salatiga Pada tanggal : 27 Juni 2013 Yang menyatakan, Lani Prabawati Pembimbing Utama Mengetahui, Pembimbing Pendamping Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc Diane Noviandini, S.Pd iv

6 Kata Pengantar Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus Sang Juruselamat yang telah memberikan berkatnya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik. Tidak lupa melalui kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Sains dan Matematika, Bapak Surya Satriya Trihandaru. 2. Pak Ferdi S. Rondonuwu selaku pembimbing utama. Terima kasih atas bimbingan, dan nasehat yang telah diberikan. Semoga Pak Ferdy dan keluarga senantiasa diberkati Tuhan. 3. Bu Diane Noviandini selaku pembimbing pendamping. Terima kasih atas waktu, nasehat, bimbingan dan segala sesuatu yang telah diberikan selama ini, semoga Bu Diane dan keluarga senantiasa ada dalam limpahan kasih Tuhan. 4. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FSM yang sudah mengajari dan mendidik saya, Ibu Marmi (Ibu Kaprogdi yang selalu memberi inspirasi), Pak Adita, Pak Kris, Ibu Shanti, Pak Ferdy, Ibu Diane, Pak Liek Wilardjo, Pak Aji, Ibu Debora dan Pak Alva serta seluruh dosen FSM baik dari Progdi Matematika dan Kimia, terima kasih banyak, semoga selalu diberi kemudahan dalam segala hal. Amien. 5. Ayah dan Ibu tercinta. Terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan dan segalanya yang telah diberikan selama ini. 6. My lovely sister, mbak Lina Septiana yang selalu memberi masukan dan senantiasa menjadi inspirasi. 7. Keponakanku tercinta, Joyce Victory Gabriela yang selalu membawa keceriaan 8. Kakak sepupu tercinta, mbak Charitas Fibriani, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mencari bantuan ^.^ 9. Laboran Fisika yang selalu membantu dan mendengarkan curhat saat situasi mendesak (hehehe) Mas Tri, Mas Sigit, Pak Tafip, semoga senantisa ada dalam limpahan kasih Tuhan. 10. Untuk sahabat- sahabatku tercinta wikan, miyati, yulias, aldo terima kasih atas waktu, dukungan dan semangat yang sudah diberikan selama ini. 11. Teman- teman kampus tercinta, ayuk, nimang, natalis, candra, riana, tyo, dwi, pina, vina, mas feri, dan lain-lain yang tak dapat disebut satu persatu, terima kasih atas keceriaan dan kebersamaannnya selama ini. 12. Teman teman kost tercinta kak mei, grace, echa, cicik yang selalu bisa membuat tertawa di saat jenuh dan lelah. 13. Pihak lain yang mendukung dibuatnya tugas akhir ini. Tugas akhir yang dibuat ini belumlah sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan ke depan. Salatiga, 27 Juni 2013 Penulis v

7 PERSEMBAHAN For my Savior Jesus Christ.. thanks for everything You give me best parents, best family, best friends, best everything in my life and, without YOU I m nothing Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku Filipi 4 : 13 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaannya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah Bapa kita selama-lamanya! Amin vi

8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii LEMBAR HAK BEBAS ROYALTI DAN PUBLIKASI... iv KATA PENGANTAR... v PERSEMBAHAN... vi DAFTAR ISI... vii BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dasar Teori Daftar Pustaka... 2 BAB 2. IDENTIFIKASI KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR... 4 I. PENDAHULUAN... 5 II. METODE PENELITIAN... 6 III. HASIL DAN PEMBAHASAN... 6 IV. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA BAB 3. IMPLEMENTASI HASIL IDENTIFIKASI KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR V. PENDAHULUAN VI. METODOLOGI VII. HASIL DAN PEMBAHASAN VIII. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA BAB 4. KESIMPULAN vii

9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran konsep fisika melalui pengalaman yang nyata akan lebih mudah dipelajari siswa SD karena perkembangan intelektual anak dan emosinya dipengaruhi langsung oleh keterlibatan secara fisik dan mental serta lingkungannya dan tentunya akan mempermudah siswa berpikir secara logis [1].Untuk itu pada kurikulum 2013, pembelajaran pada tingkat dasar lebih ditekankan pada pembelajaran kontekstual.banyak pengalaman atau kejadian yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, namun belum semua guru menyadari bahwa banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan fisika yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.padahal guru harus kompeten, tidak hanya dalam pengetahuan tentang isi ilmu pengetahuan, melainkan juga dalam pemahaman tentang bagaimana anak-anak belajar.apa saja yang siswa sudah tahu dan berapa banyak lagi yang mereka butuhkan untuk belajar [2].Untuk dapat digunakan dalam pembelajaran, pengalaman atau kejadian perlu diidentifikasi terlebih dahulu, supaya keterkaitan konsep yang didapatkan menjadi lebih jelas. Penelitian ini bertujuan mendapatkan identifikasi kegiatan yang sering dijumpai siswa sekolah dasardan keterkaitannya dengan konsep dasar fisika tentang gaya. Sehingga diharapkan nantinya dapat dijadikan sumber belajar guru dalam persiapan pembelajaran kontekstual. Hasil identifikasi dibuat dalam bentuk video, dan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan video tersebut, perlu adanya implementasi. Sehingga, selain mendapatkan hasil identifikasi, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan video, kekurangan dan kelebihan video yang sudah dibuat sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan dalam pembuatan video selanjutnya, serta dapat dijadikan sebagai salah satu acuan guru dalam merancang pembelajaran kontekstual Dasar Teori Teori Perkembangan Kognitif Kemampuan berpikir anak sekolah dasar menurut teori Piaget berada pada tahap berpikir operasional konkret.pada tahap operasional konkret anak dapat mengembangkan pikiran logis dengan sifat reversibilitas dan kekekalan, berpikir secara menyeluruh, mulai membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab-akibat.namun, pemikiran anak masih terbatas pada bendabenda yang konkret atau aktivitas-aktivitas yang nyata.pemikiran tersebut belum dapat diterapkan pada kalimat verbal, hipotesis, dan abstrak. Dengan demikian, anak usia SD memiliki kecenderungan belajar dengan ciri-ciri : Konkret yaitu belajar melalui hal-hal yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak-atik serta ditekankan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, sebab siswa dihadapkan pada peristiwa sebenarnya sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan lebih bermakna. Integratif atau holistik yaitu memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, cara berpikir anak deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian. 8

10 Hierarkis yaitu memandang belajar yang berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Kemampuan mengingat Dwyer (1978) mengatakan bahwa pada umumnya orang mampu mengingat10 % dari apa yang dibacanya,20% dari apa yang didengarnya,30% dari apa yang dilihatnya,50% dari apa yang dilihat dan didengarnya.dari data tersebut, jelas dapat dilihat bahwa gabungan antara indera penglihatan dan pendengaran merupakan cara yang paling efektif untuk mengingat suatu peristiwa. Belajar memang sebagian besar merupakan hasil dari kemampuan mengindera dengan cara melihat dan mendengar sebelum diolah ke dalam struktur kognitif. Indera lainnya memang mampu melakukan belajar, namun tidak banyak berarti untuk tujuan-tujuan pengetahuan objektif ilmiah. Dwyer mengatakan lagi tentang belajar melalui indera, kita belajar1% melalui indera perasa, 1,5% melalui indera peraba,3,5% melalui indera penciuman,11% melalui indera pendengaran,83% melalui indera penglihatan.dari data tersebut nampak bahwa memang indera penglihatanlah yang paling dominan kemudian disusul indera pendengaran, baru indera lain yang tidak banyak berarti. Dari kedua indera yang memiliki prosentase terbesar itulah orang banyak mendapat pengetahuan yang diharapkan. Identifikasi Materi Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik; kebermanfaatan bagi peserta didik; struktur keilmuan; kedalaman dan keluasan materi; relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; alokasi waktu. Strategi Umum Pembelajaran Kontekstual Lima strategi pendidik dalam rangka penerapan pembelajaran kontekstual yang telah disampaikan Center of Occupational Research and Development (CORD) [3] antara lain : Relating : belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata Experiencing : belajar ditekannkan pada penggalian (eksplorasi), penemuan (discovery), dan penciptaan (invention) Applying : belajar bilamana pengetahuan dipresentasikan dalam konteks pemanfaatannya Cooperating : belajar melalui konteks komunikasi interpersonal, pemakaian bersama, dan sebagainya Transferring : belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi atau konteks baru 1.3. Daftar Pustaka [1]. Darmadjo dan Kaligis Pendidikan IPA 2. Depdikbud [2].Honiotes J Theories of ThematicInstruction. thematic-instruction.htmlse 9

11 [3]. Suparno, Paul Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius [4]. Nurhadi Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.Malang :Universitas Negeri Malang 10

12 BAB 2 IDENTIFIKASI KETERKAITAN KONSEP FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak Pembelajaran konsep fisika melalui pengalaman yang nyata akan lebih mudah dipelajari siswa SD. Banyak pengalaman siswa di sekitar yang belum digunakan dalam pembelajaran. Untuk bisa digunakan dalam pembelajaran, pengalaman atau kejadian disekitar perlu diidentifikasi terlebih dahulu. Paper ini melaporkan hasil identifikasi kejadian di lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran konsep dasar fisika serta lokalisir konsep itu sehingga sesuai dengan tingkat berpikir siswa SD. Langkah yang dilakukan dalam identifikasi adalah dengan merekam terlebih dahulu kejadian yang sering dijumpai siswa SD ke dalam bentuk video. Dari rekaman video tersebut, berhasil teridentifikasi konsep dasar fisika tentang gaya, yaitu:pengaruh gaya terhadap benda, macam-macam gaya dan, aplikasi gaya dalam pesawat sederhana. Hasil identifikasi dalam penelitian ini dapat dijadikan sumber belajar guru dalam persiapan pembelajaran kontekstual. Kata kunci : identifikasi, konsep dasar fisika, gaya 11

13 I. PENDAHULUAN Pembelajaran konsep fisika melalui pengalaman yang nyata akan lebih mudah dipelajari siswa SD karena perkembangan intelektual anak dan emosinya dipengaruhi langsung oleh keterlibatan secara fisik dan mental serta lingkungannya dan tentunya akan mempermudah siswa berpikir secara logis. Banyak pengalaman atau kejadian yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, namun belum semua guru menyadari bahwa banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan fisika yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Padahal guru harus kompeten, tidak hanya dalam pengetahuan tentang isi ilmu pengetahuan, melainkan juga dalam pemahaman tentang bagaimana anak-anak belajar. Apa saja yang siswa sudah tahu dan berapa banyak lagi yang mereka butuhkan untuk belajar (Honiotes: 2011). Untuk dapat digunakan dalam pembelajaran, pengalaman atau kejadian perlu diidentifikasi terlebih dahulu, supaya keterkaitan konsep yang didapatkan menjadi lebih jelas. Penelitian ini bertujuan mendapatkan identifikasi keterkaitan konsep dasar fisika tentang gaya dengan kegitan yang sering dijumpai siswa sekolah dasaryang nantinya dapat dijadikan sumber belajar guru dalam persiapan pembelajaran kontekstual. 1.1 Teori Perkembangan Kognitif Kemampuan berpikir anak sekolah dasar menurut teori Piaget berada pada tahap berpikir operasional konkret. Pada tahap operasional konkret anak dapat mengembangkan pikiran logis dengan sifat reversibilitas dan kekekalan, berpikir secara menyeluruh, mulai membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab-akibat. Namun, pemikiran anak masih terbatas pada bendabenda yang konkret atau aktivitas-aktivitas yang nyata. pemikiran tersebut belum dapat diterapkan pada kalimat verbal, hipotesis, dan abstrak. Dengan demikian, anak usia SD memiliki kecenderungan belajar dengan ciri-ciri : Konkret yaitu belajar melalui hal-hal yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak-atik serta ditekankan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, sebab siswa dihadapkan pada peristiwa sebenarnya sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan lebih bermakna. Integratif atau holistik yaitu memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, cara berpikir anak deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian. Hierarkis yaitu memandang belajar yang berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. 2.1 Kemampuan mengingat Dwyer (1978) mengatakan bahwa pada umumnya orang mampu mengingat10 % dari apa yang dibacanya,20% dari apa yang didengarnya,30% dari apa yang dilihatnya,50% dari apa yang dilihat dan didengarnya.dari data tersebut, jelas dapat dilihat bahwa gabungan antara indera penglihatan dan pendengaran merupakan cara yang paling efektif untuk mengingat suatu peristiwa. Belajar memang sebagian besar merupakan hasil dari kemampuan mengindera dengan cara melihat dan mendengar sebelum diolah ke dalam struktur kognitif. Indera lainnya memang mampu melakukan belajar, namun tidak banyak berarti untuk tujuan-tujuan pengetahuan objektif ilmiah. Dwyer mengatakan lagi tentang belajar melalui indera, kita 12

14 belajar1% melalui indera perasa, 1,5% melalui indera peraba,3,5% melalui indera penciuman,11% melalui indera pendengaran,83% melalui indera penglihatan.dari data tersebut nampak bahwa memang indera penglihatanlah yang paling dominan kemudian disusul indera pendengaran, baru indera lain yang tidak banyak berarti. Dari kedua indera yang memiliki prosentase terbesar itulah orang banyak mendapat pengetahuan yang diharapkan. 3.1 Identifikasi Materi Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik; kebermanfaatan bagi peserta didik; struktur keilmuan; kedalaman dan keluasan materi; relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; alokasi waktu II. METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengamatan (observasi). Observasi merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti mengamati dan mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Dalam tahap ini, berhasil direkam kejadian yang sering diumpai siswa SD dengan menggunakan kamera, sehingga dihasilkan video. Setelah tahap observasi selesai, maka dilakukan identifikasi mengenai konsep-konsep Fisika yang terlibat di dalamnya.dalam memilih konsep, digunakan suatu metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak secara random (acak) tetapi dilakukan berdasarkan pada keinginan peneliti itu sendiri.pemilihan konsep dasar tentang gaya didasarkan pada Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar. Adapun langkah untuk mengidentifikasi adalah dengan menganalisa setiap adegan dalam video. Video hasil rekaman diolah kembali sedemikian rupa degan menambahkan deskripsi maupun animasi sehingga hasil akhir video mudah dipahami dan dapat menjadi sumber belajar bagi guru. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan didapatkan peristiwa yang relevan dan berhasil direkam dalam bentuk video, yaitu ketika anak-anak bermain mobil-mobilan dan tukang bangunan yang tengah membangun rumah. Berikut penjelasannya : Tarikan dan dorongan ketika anak-anak bermain mobil-mobilan dapat diidentifikasi keterkaitannya dengan konsep dasar fisika tentang gaya, antara lain : A. Benda Diam dan Benda Bergerak Benda Diam. Pada mobil mainan yang diam di atas lantai sebenarnya bekerja beberapa gaya, namun resultan gayanya sama dengan nol ( F= 0). Gaya- gaya yang bekerja pada benda diam adalah gaya dorong lantai ke benda atau disebut gaya normal (N) yang arah vektornya ke atas dan tegak lurus terhadap bidang, selain itu ada juga gaya tarik bumi atau gaya gravitasi bumi (Fg) yang arahnya selalu menuju ke pusat bumi. Benda bergerak. Ketika tangan anak mendorong mobil mainan dengan gaya sebesar F, mobil yang semula diam dapat bergerak maju. Bergeraknya mobil menunjukkan bahwa gaya F lebih 13

15 besar dari pada gaya gesek (Fges) yang bekerja antara mobil dan lantai, sehingga mobil dapat bergerak maju, searah dengan arah gaya F. Sehingga peristiwa ini menunjukkan bahwa gaya dapat menggerakkan benda diam. Gambar 1. Gaya gravitasi (Fg) yang menuju pusat bumi dan gaya normal (N) yang arahnya ke atas dan tegak lurus dengan lantai merupakan gaya- gaya yang bekerja pada benda diam Gambar 2. Mobil mainan di dorong dengan gaya sebesar F dan mengalami gaya gesek sebesar Fges, sementara gaya normal (N) dan gaya gravitasi bumi (Fg) juga tetap bekerja pada mobil mainan Ketika anak mendorong mobil yang tengah melaju dengan gaya F, mobil yang semula bergerak lurus dengan kecepatan V menjadi berubah arahnya menjadi V. Peristiwa ini menunjukkan bahwa gaya dapat mengubah arah gerak benda. Gambar 3. (1)mobil yang bergerak dengan arah V (2)mobil didorong dari samping dengan gaya sebesar F (3)mobil berubah arah menjadi V 14

16 Setelah mobil didorong, mobil tetap bergerak meskipun tangan anak sudah tidak lagi memberikan gaya pada mobil. Sesuai dengan hukum Newton I bahwa jika tidak ada resultan gaya yang bekerja, benda yang diam akan tetap diam, atau jika benda bergerak, akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Dalam peristiwa ini, mobil yang tengah melaju dengan kecepatan V lama kelamaan berhenti dengan sendirinya, hal ini menunjukkan adanya resultan gaya yang arahnya berlawanan dengan arah gerak mobil sehingga menyebabkan mobil diperlambat dan akhirnya berhenti, yaitu gaya gesek (Fges) yang bekerja antara mobil dan lantai. Gambar 4. (1) (2)mobil mainan melaju dengan tetap dipengaruhi oleh gaya gesek antara mobil dan laintai (Fges) (3)mobil berhenti dengan sendirinya Pada adegan selanjutnya, terdapat mobil yang tengah bergerak tiba- tiba terhenti setelah menabrak plastisin. Hal ini disebabkan karena mobil mendapat gaya dorong sebesar F dari plastisin. Peristiwa ini menunjukkan bahwa gaya dapat membuat benda bergerak menjadi diam. Sesuai dengan hukum Newton III (F aksi = F reaksi ), dalam peristiwa ini mobil juga memberikan gaya dorong pada plastisin sebesar F, dimana besar F = F. Didapati bahwa dorongan dari mobil menyebabkan bentuk plastisin berubah. Semula plastisin berbentuk bulat, setelah tertabrak bentuk bulatan menjadi cekung. Dari peristiwa ini terlihat bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda. Gambar 5. (1)bentuk plastisin semula (2)mobil menabrak plastisin dengan dorongan sebesar F dan plastisin juga mendorong mobil dengan gaya sebesar F (3)perubahan bentuk plastisin setelah ditabrak mobil mainan 15

17 Ketika mobil meluncur melalui bidang miring licin terlihat bahwa benda hanya bergerak searah sumbu x (searah dengan arah gerak benda), sedangkan resultan gaya dalam sumbu y (tegak lurus dengan arah gerak benda) sama dengan nol ( Fy= N- Fg cos θ= 0), sehingga resultan gaya yang bekerja senilai Fg sin θ ( F= Fg sin θ). Adapun gaya gravitasi (Fg) itu sendiri terlihat juga pada adegan berikutnya yaitu ketika mobil terus meluncur dan jatuh ke lantai. Posisi benda yang berada di permukaan bumi akan selalu dipengaruhi oleh gaya tarik bumi, sehingga ketika mobil mainan jatuh, laju mobil semakin lama semakin tinggi. Dari peristiwa ini terlihat bahwa gaya dapat mempengaruhi kelajuan benda yang bergerak. Gambar 6a. Resultan gaya yang bekerja pada mobil mainan yang tengah meluncur melalui bidang miring senilai Fg sinθ Gambar 6b. Mobil jatuh karena dipengaruhi gaya gravitasi bumi (Fg) Jika ditinjau dengan persamaan W= F x s, ketika mobil didorong ke atas menggunakan bidang miring sepanjang p dengan gaya sebesar F, maka anak melakukan usaha sebesar F x p. Sedangkan jika mobil mainan diangkat langsung secara tegak lurus tanpa menggunakan bidang miring ke atas, maka usaha yang dilakukan adalah Fg x t. Bidang miring merupakan salah satu bentuk pesawat sederhana. Pesawat sederhana tidak menghasilkan usaha, dengan kata lain pesawat sederhana tidak melakukan usaha melebihi usaha yang anak lakukan untuk mendorong mobil mainan sepanjang bidang miring. Bidang miring dalam peristiwa ini licin, sehingga tidak memiliki gaya gesek, maka besar usaha yang dilakukan anak sama dengan besar usaha yang harus dilakukan untuk mengangkat mobil tanpa 16

18 bantuan bidang miring, sehingga dapat di tulis : F x p= Fg x t. Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa usaha yang dilakukan anak ketika menggunakan bidang miring maupun tidak adalah sama, hanya saja ketika menggunakan bidang miring, gaya yang dilakukan lebih kecil dan jarak tempuhnya lebih jauh. Sebaliknya, ketika tanpa bantuan bidang miring, gaya yang dilakukan lebih besar, namun jarak tempunya lebih pendek. Gambar 7. (1)mobil mainan diangkat setinggi t tanpa bantuan bidang miring (2)mobil mainan seberat Fg di dorong dengan gaya sebesar F dengan bidang miring sejauh P dan setinggi t B. Pesawat Sederhana Tarikan dan dorongan yang dilakukan tukang bangunan dalam membangun rumah dapat diidentifikasi keterkaitannya dengan konsep dasar fisika, antara lain: Prinsip Tuas. Ketika tukang mencabut paku dengan gaya Fb menggunakan linggis, tukang menekan titik kuasa dengan gaya Fk ke arah bawah dan batang lingis dapat berputar melalui sumbu di titik tumpu sehingga paku bisa dicabut. Diketahui persamaan usaha W=F x s. Dimana dalam peristiwa ini kemampuan (usaha) menekan linggis tersebut oleh gaya kuasa adalah Fk x Lk. Sedangkan oleh gaya berat adalah Fb x Lb. Dan ketika paku dapat dicabut, maka Fk x Lk= Fb x Lb. Lengan kuasa lebih panjang dari pada lengan beban (Lk > Lb) sehingga gaya yang dihasilkan jauh lebih besar dari pada gaya yang dikerjakan. Dengan demikian linggis (pengungkit) berfungsi untuk melipatgandakan gaya yang dikerjakan, akibatnya lebih mudah untuk mencabut paku. Gambar 8. Paku seberat Fb dicabut menggunakan linggis dengan gaya sebesar Fk dimana Fk<Fb Ketika tukang menggunakan sekop, tukang menggunakan gaya sebesar Fk untuk membawa beban seberat Fb. Identifikasi peristiwa ini hampir sama dengan ketika tukang menggunakan linggis. Panjang lengan kuasa lebih panjang dari pada lengan beban sehingga gaya yang dihasilkan lebih besar dari pada gaya yang dikerjakan, akibatnya sekop akan lebih mudah 17

19 digunakan untuk mencampur semen. Hanya saja hal yang membedakan dengan peristiwa mencabut paku titik tumpu yang tidak berada di tengah, melainkan letak titik kuasa yang berada di antara titik tumpu dan titik beban. Gambar 9. Beban seberat Fb diangkat dengan gaya sebesar Fk dimana Fk<Fb Ketika tukang menggunakan katrol tetap untuk mengangkat beban seberat Fb dengan gaya tarik sebesar Fk. Gaya Fb besarnya sama dengan jumlah gaya yang bekerja pada penggal tali yang menahan berat beban, maka besar gaya Fk sama dengan gaya Fb. Dari video terlihat bahwa penggunaan satu katrol tetap dapat mengubah arah gaya kuasa, sehingga memudahkan pengangkutan benda. Gambar 10. Beban seberat Fb ditarik menggunakan katrol dengan gaya sebesar Fk dimana Fk= Fb Ketika tukang membuka tutup botol, tukan menekan ujung batang pembuka botol dengan gaya sebesar Fk untuk membuka tutup botol seberat Fb. Panjang Lk lebih besar dari Fb, hal ini menyebabkan gaya Fk lebih kecil dari Fb. Identifikasi peristiwa ini juga hampir sama dengan peristiwa penggunaan linggis dan penggunaan sekop. Yang membedakan hanyalah letak titik beban yang berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Gambar 11. Tutup botol dibuka dengan bantuan alat dengan gaya sebesar Fk dan beban sebesar Fb dimana Fk<Fb 18

20 IV. KESIMPULAN Dari kegiatan yang sering dijumpai siswa SD dapat diidentifikasi beberapa konsep dasar fisika tentang gaya. Dalam peristiwa permainan mobil mainan dan plastisin terdapat konsep tentang gaya yaitu : pengaruh gaya terhadap benda, macam- macam gaya dan aplikasi gaya pada pesawat sederhana jenis bidang miring. Sedangkan pada peristiwa proyek pembangunan rumah terdapat aplikasi gaya pada pesawat sederhana yaitu tuas dan katrol. DAFTAR PUSTAKA [1]. Honiotes J Theories of ThematicInstruction. thematic-instruction.htmlse [2]. David, haliday Fisika. Jakarta : Erlangga [3]. Suparno, Paul Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius [4]. Setiamihardja,Realin Pendekatan Tematik di Kelas 1 Sekolah Dasar. Cibiru:PGSD UPI [5]. Yuh-Tyng Chen The Effect of Thematic Video-Based Instruction on Learning and Motivation in E-Learning. Tainan:Departement of Information Management, Tainan University of Tecnology [6]. Yusup, Pawit M Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset [7]. Murdaningsih, Hewi. Triatmanto Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional 19

21 BAB 3 IMPLEMENTASI HASIL IDENTIFIKASI KETERKAITAN KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak Pembelajaran konsep dasar fisika tentang gaya melalui pengalaman nyata akan lebih mudah dipelajari siswa SD. Indentifikasi konsep dasar fisika tentang gaya dengan kegiatan yang sering dijumpai siswa SD telah dilakukan dan dibuat dalam bentuk video. Dalam penelitian ini, video hasil identifikasi tersebut digunakan sebagai sumber belajar guru dalam mengajar. Paper ini melaporkan deskripsi mengenai implementasi video hasil identifikasi tersebut. Langkah yang dilakukan dalampenelitian ini adalah dengan menunjukkan video hasil identifikasi yang sudah dibuat kepada guru SD kelas IV kemudian rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) didiskusikandan dilaksanakan ke dalam KBM.Dari hasil wawancara (diskusi) dengan guru dan rekaman KBM yang telah terjadi,diperoleh bahwa video hasil identifikasi dapat menginspirasi guru dalam merancang pembelajaran kontekstual dengan indikator kemampuan menyimpulkan bahwa gaya mempengaruhi gerak dan bentuk benda. Dimana kegiatan yang ada di dalam video dapat langsung diterapkan dalam KBM di kelas. Secara keseluruhan video yang telah dibuat sudah baik namun perlu perbaikan dengan menambahkan beberapa adegan. Untuk kedepannya, jika video yang dibuat akan dijadikan sebagai media pembelajaran bagi siswa, maka video tersebut perlu dibuat sedemikian rupa sehingga adegan yang ditampilkan sesuai untuk siswa, dan uraian deskripsi disisipkan di bagian tertentu dengan menggunakan tombol atau icon khusus sehingga hanya dapat dilihat oleh guru sehingga tidak membingungkan siswa. Hasil pengamatan implementasi dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan guru dalam melaksanakan pembelajaran kontekstual. Kata Kunci : implementasi, identifikasi, kontekstual 20

22 I. PENDAHULUAN Pembelajaran konsep fisika melalui pengalaman yang nyata akan lebih mudah dipelajari siswa SD, karena perkembangan intelektual anak dan emosinya dipengaruhi langsung oleh keterlibatan secara fisik dan mental serta lingkungannya dan tentunya akan mempermudah siswa berpikir secara logis [1]. Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan fisika yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.untuk dapat digunakan dalam pembelajaran, pengalaman atau kejadian perlu diidentifikasi terlebih dahulu supaya keterkaitan konsep yang didapatkan menjadi lebih jelas.pada penelitian sebelumnya telah dapat diidentifikasi beberapa keterkaitan konsep dasar fisika tentang gaya dengan kegiatan yang sering dijumpai siswa SD dan telah diformat dalam bentuk video. Adapun konsep yang didapat dari hasil identifikasi antara lain pengaruh gaya terhadap benda, macam-macam gaya, dan aplikasi gaya pada pesawat sederhana [2]. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar manfaat video hasil identifikasi tersebut bagi guru khususnya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta mendeskripsikan implementasi hasil identifikasi tersebut ke dalam pembelajaran sesungguhnya. Sehingga hasil deskripsi implementasi video identifikasi yang telah dibuat dapat dijadikan sebagai penilaian terhadap video identifikasi yang telah dibuat sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan dalam pembuatan video selanjutnya, serta dapat dijadikan sebagai salah satu acuan guru dalam merancang pembelajaran kontekstual. Teori Perkembangan Kognitif [1] Kemampuan berpikir anak sekolah dasar menurut teori Piaget berada pada tahap berpikir operasional konkret. Pada tahap operasional konkret anak dapat mengembangkan pikiran logis dengan sifat reversibilitas dan kekekalan, berpikir secara menyeluruh, mulai membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab-akibat. Namun, pemikiran anak masih terbatas pada bendabenda yang konkret atau aktivitas-aktivitas yang nyata. pemikiran tersebut belum dapat diterapkan pada kalimat verbal, hipotesis, dan abstrak. Dengan demikian, anak usia SD memiliki kecenderungan belajar dengan ciri-ciri : Konkret yaitu belajar melalui hal-hal yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak-atik serta ditekankan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, sebab siswa dihadapkan pada peristiwa sebenarnya sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan lebih bermakna. Integratif atau holistik yaitu memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, cara berpikir anak deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian. Hierarkis yaitu memandang belajar yang berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Kemampuan mengingat [4] Dwyer (1978) mengatakan bahwa pada umumnya orang mampu mengingat10 % dari apa yang dibacanya,20% dari apa yang didengarnya,30% dari apa yang dilihatnya,50% dari apa yang dilihat dan didengarnya.dari data tersebut, jelas dapat dilihat bahwa gabungan antara indera penglihatan dan pendengaran merupakan cara yang paling efektif untuk mengingat suatu peristiwa. Belajar memang sebagian besar merupakan hasil dari kemampuan mengindera dengan cara melihat dan mendengar sebelum diolah ke dalam struktur kognitif. Indera lainnya memang mampu melakukan belajar, namun tidak banyak berarti untuk tujuan-tujuan pengetahuan objektif ilmiah. Dwyer mengatakan lagi tentang belajar melalui indera, kita belajar1% melalui indera perasa, 1,5% melalui indera peraba,3,5% melalui indera penciuman,11% melalui indera pendengaran,83% melalui indera penglihatan.dari data 21

23 tersebut nampak bahwa memang indera penglihatanlah yang paling dominan kemudian disusul indera pendengaran, baru indera lain yang tidak banyak berarti. Dari kedua indera yang memiliki prosentase terbesar itulah orang banyak mendapat pengetahuan yang diharapkan. Strategi Umum Pembelajaran Kontekstual [3] Lima strategi pendidik dalam rangka penerapan pembelajaran kontekstual yang telah disampaikan Center of Occupational Research and Development (CORD) antara lain : Relating : belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata Experiencing : belajar ditekannkan pada penggalian (eksplorasi), penemuan (discovery), dan penciptaan (invention) Applying : belajar bilamana pengetahuan dipresentasikan dalam konteks pemanfaatannya Cooperating : belajar melalui konteks komunikasi interpersonal, pemakaian bersama, dan sebagainya Transferring : belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi atau konteks baru II. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode untuk menyelidiki objek yang tidak dapat diukur dengan angka dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Untuk mendeskripsikan implementasi video hasil identifikasi konsep fisika, diperlukan beberapa tahap. Tahap awal adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seorang guru SD. Pada tahap awal pengumpulan data, video hasil identifikasi konsep fisika diperlihatkan kepada salah satu guru SD kemudian dilakukan wawancara untuk mendapatkan komentar dan masukan dari guru tentang video tersebut. Hasil wawancara tersebut dicatat. Setelah itu, bersama dengan guru tersebut didiskusikan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan salah satu standar kompetensi SD. Kemudian, RPP dilaksanakan ke dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sesungguhnya. Pada saat KBM berlangsung, dilakukan observasi dengan cara merekam menggunakan kamera. Adapun tujuan dari observasi KBM adalah untuk melihat kesesuian atau keterkaitan KBM dengan video hasil identifikasi yang telah dibuat.tahap berikutnya, dari data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan bagaimana pemanfaatan video hasil identifikasi yang telah dibuat, apa kekurangan video, dan bagaimana bentuk video yang lebih baik untuk dapat diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran. III. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Tanggapan Guru Sampel dalam penelitian ini adalah seorang guru SD kelas IV sebuah sekolah di kota Wonosobo. Adapun komentar dan masukan dari guru tersebut saat melihat video hasil identifikasi keterkaitan konsep fisika dengan kegiatan yang sering dijumpai siswa SD antara lain: Guru merasa tertarik untuk menerapkan hasil identifikasi ke dalam pembelajaran Konsep yang dideskripsikan dalam video cukup jelas Disayangkan karena video tersebut tidak bisa langsung digunakan sebagai media pembelajaran karena ada beberapa istilah yang masih asing bagi siswa SD, seperti 22

24 arah vector gaya, lambang penulisan besaran fisika yang memang belum diajarkan pada tingkat SD. Dalam video tersebut tidak dihasilkan suara, dan guru tersebut memberi masukan bahwa akan lebih baik bila deskripsi dalam video tersebut dijelaskan juga dengan suara. Dari tanggapan guru tersebut, secara garis besar, video yang dibuat telah dapat menginspirasi guru untuk merancang pembelajaran dengan metode kontekstual. Hanya saja guru sangat berharap bahwa video yang telah dibuat dapat dijadikan sebagai media pembelajaran secara langsung, hal ini terlihat dari pernyataan guru tersebut yang mengatakan bahwa masih ada beberapa istilah yang masih asing bagi anak SD. Sedangkan menurut peneliti sendiri hal ini sangat wajar karena video yang dibuat memang dirancang khusus untuk guru, tidak dirancang untuk siswa SD. Kemudian mengenai suara dalam video memang sengaja tidak digunakan,dan diganti dengan keterangan tulisan yang ditambahkan langsung ke dalam video karena peneliti berpikir ini akan lebih praktis untuk dipelajari guru dimanapun tanpa harus menggunakan speaker. Namun hal ini juga bisa menjadi masukan untuk perbaikan pembuatan video selanjutnya. Dari hasil pengamatan video, guru membuat rancangan pelaksanaan pembelajarn (RPP) yang sesuai dengan standar kompetensi yang ada di SD. Adapun indikator yang digunakan adalah kemampuan menyimpulkan bahwa gaya mempengaruhi gerak dan bentuk benda melalui percobaan. b. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Adapun proses pelaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dibuat adalah sebagai berikut : Kegiatan Awal Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan guru bertanya pada siswa benda- benda apa saja yang ada di ruang kelas ini? dimana letaknya?, hampir semua siswa tampak aktif dalam menjawab pertanyaan. Kemudian guru bertanya kembali jika meja guru didorong ke samping, bagaimana letak posisinya? kemudian guru menggeser meja guru dan tampak bahwa meja guru berpindah posisi dari samping tepat ke tengah. Guru menginformasikan ke siswa bahwa dorongan atau tarikan yang dilakukan terhadap benda disebut dengan gaya. Setelah itu guru mengajukan pertanyaan yang merupakan rumusan masalah kepada siswa mengenai bagaimana pengaruh gaya terhadap benda. Dari kegiatan yang dirancang oleh guru, dapat dilihat bahwa adegan dalam video tidak diaplikasikan langsung pada kegiatan awal, namun konsep dasar dalam video tetap diterapkan. Kegiatan inti Dalam kegiatan ini, guru membagi kelas menjadi lima kelompok untuk melakukan percobaan. Masing-masing kelompok diberi mobil mainan, plastisin, dan lembar hasil pengamatan. Kemudian guru memberi instruksi dengan jelas apa yang harus dilakukan masing- masing kelompok dan apa yang harus diamati, kemudian hasil pengamatan ditulis ke dalam tabel pengamatan yang sudah disediakan oleh guru. Adapun instruksi dan pengamatan yang harus dilakukan siswa adalah sebagai berikut : Setiap kelompok harus meletakkan mobil mainan di atas meja dan mendorong mobil tersebut dari belakang. Dari sini diamati apa yang terjadi ketika mobil mainan yang semula diam didorong oleh tangan. 23

25 Ketika mobil tengah melaju, siswa diinstruksikan untuk mendorong atau memukul mobil dari samping dengan tangan. Dari sini diamati apa yang terjadi ketika mobil yang tengah melaju lurus ke depan kemudian didorong ke samping, dan bagaimana dengan arah geraknya. Platisin diletakkan agak jauh di depan mobil mainan, kemudian mobil mainan didorong ke arah plastisin, dari sini diamati apa yang terjadi ketika mobil menabrak plastisin (pengaruhnya terhadap gerak mobil dan bentuk plastisin). Mobil mainan didorong dan didiamkan beberapa saat hingga berhenti dengan sendirinya sambil tetap diamati. Dari sini dapat dilihat bagaimana pengaruh gaya gesek antara lantai dan mobil terhadap gerakan mobil. Platisin dilempar keatas, kemudian mobil juga dilempar vertikal ke atas. Dari sini dapat dilihat bagaimana pengaruh gaya gravitasi bumi terhadap benda-benda di atas permukaan bumi. Dari kegiatan percobaan tersebut dapat dilihat bahwa adegan dalam video hampir diterapkan seluruhnya kedalam kegiatan inti. Kecuali percobaan terakhir yaitu kegiatan plastisin dan mobil-mobilan dilempar ke atas, dimana itu merupakan tambahan dari guru sendiri. Kegiatan tambahan dari guru tersebut dapat menjadi masukan terhadap video yang dibuat mengingat dalam video sudah ada anak yang bermain plastisin dan mobilmobilan, hanya saja kejadian saat anak bermain dengan melempar dan membentukbentuk plastisin tidak direkam dan dianalisa. Kegiatan ini dapat menjadi tambahan tentang bagaimana pengaruh gaya gravitasi bumi dan contoh kejadian bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda. Kegiatan Akhir Setelah semua kelompok selesai melakukan percoban dan menulis hasil pengamatan. Setiap kelompok diwajibkan untuk mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas, kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya. Setelah semua kelompok selesai presentasi, guru kembali menjelaskan konsep gaya dengan memutar video hasil identifikasi. Ketika video mulai diputar, siswa nampak tertarik dan memusatkan perhatiannya pada video. Pada proses ini, guru memutar video dengan sesekali ditekan tombol pause sambil melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menjelaskansetiap adegan yang terjadi. Adapun hal-hal yang disampaikan terkait dengan video tersebut antara lain : Guru kembali mengingatkan bahwa gaya dapat berupa tarikan dan dorongan. Kemudian melalui video, guru memperlihatkan adegan dua orang anak yang sedang bermain mobil-mobilan dan plastisin. Ketika video yang diputar menunjukkan mobil yang diam, guru hanya menanyakan pada siswa bagaimana posisi mobil tersebut, dan siswa menjawab dengan jelas bahwa mobil tersebut diam. Guru tidak menjelaskan uraian vektor gaya apa saja yang bekerja pada benda diam seperti yang terdapat pada video. Bagi guru, penguraian gaya dirasa cukup sulit dipahami siswa SD, lagi pula itu bukan merupakan tujuan indikator pembelajaran. Pada saat video yang diputar menunjukkan mobil didorong oleh tangan, guru menekan tombol pause lalu bertanya pada siswa apa yang terjadi pada mobil setelah di dorong. Pertanyaan guru tersebut dijawab bersahutan oleh siswa bahwa mobil akan bergerak setelah didorong. Dari sini dijelaskan oleh guru pengaruh gaya terhadap benda bahwa gaya dapat membuat benda diam menjadi bergerak. Saat video menunjukkan adegan mobil yang tengah melaju tiba-tiba didorong dari samping oleh tangan. Guru kembali menekan tombol pause dan bertanya pada 24

26 siswa tentang apa yang akan terjadi setelah mobil didorong dari samping ketika mobil melaju lurus ke depan, siswa menjawab bahwa mobil akan berubah arah. Dari sini dijelaskan kembali oleh guru bahwa gaya dapat membuat benda yang bergerak berubah arah. Ketika video menunjukkan pergerakan mobil yang dipengaruhi gaya gesek, guru menjelaskan bahwa gesekan terjadi antara ban mobil dan lantai, sehingga mobil yang tengah melaju lama-kelamaan akan melambat dan berhenti dengan sendirinya karena pengaruh gaya gesek tersebut. Dari sini dijelaskan oleh guru bahwa gaya dapat membuat benda bergerak menjadi diam. Ketika video yang diputar menunjukkan adegan mobil yang menabrak plastisin. Guru bertanya pada siswa tentang apa yang terjadi. Siswa menjawab bahwa mobil berhenti. Kemudian dijelaskan oleh guru bahwa mobil yang semula bergerak menjadi diam setelah menabrak plastisin, dan bentuk plastisin yang semula bulat menjadi cekung setelah ditabrak mobil. Dijelaskan oleh guru bahwa selain pengaruhnya terhadap gerak, peristiwa ini menjelaskan bahwa gaya juga dapat mengubah bentuk benda. Pada saat video menunjukkan adegan mobil yang terjatuh akibat pengaruh gaya gravitasi bumi, dijelaskan oleh guru bahwa semua benda yang ada dipermukaan bumi dipengaruhi oleh gaya tarik yang selalu menuju pusat bumi. Setelah tanya jawab dirasa cukup, guru mengajak siswa untuk bersama-sama mengambil kesimpulan bahwa gaya mempengaruhi gerak dan bentuk benda. Dari uraian penjelasan guru saat video ditunjukkan pada siswa, terlihat bahwa guru hanya menonjolkan kejelasan adegan sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan siswa tanpa menjelaskan uraian deskripsi yang ada di video. Setelah berhasil menarik kesimpulan, guru memberikan latihan soal sebagai evaluasi. Adapun soal evaluasi yang dibuat oleh guru tersebut sangat terkait dengan hasil percobaan yang telah dilakukan siswa. Sehingga dari nilai setiap soal yang dikerjakan, dapat langsung dilihat pemahaman siswa tersebut mengenai materi yang telah disampaikan. Ada lima soal yang dibuat guru sebagai bahan evaluasi. Adapun hasil evaluasi dari 19 siswa, terdapat 14 siswa yang mendapat nilai 100. Jika ditinjau dari hasil evaluasi tersebut maka dapat diartikan bahwa materi yang disampaikan guru melalui proses pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa. Dari kegiatan akhir yang dilakukan guru, dapat dilihat bahwa pemanfaatan video hasil identifikasi digunakan secara langsung yaitu dengan menggunakannyasebagai media pembelajaran, guru berpendapat bahwa hal ini dirasa perlu supaya siswa mendapat gambaran jelas tentang apa yang telah mereka lakukan. Sehingga materi dapat diterima seluruhnya. Namun waktu berlangsungnya KBM menjadi lebih lama. Sedangkan menurut pendapat peneliti sendiri, kegiatan atau adegan dalam video yang berhubungan dengan pengaruh gaya terhadap benda itu sangat sederhana, terlebih lagi alat-alat yang digunakan sebagai alat percobaan yaitu mobil mainan dan plastisin sudah dipakai siswa di dalam kelas, sehingga dalam menarik kesimpulan, guru dapat langsung memperagakan adegan di depan kelas tanpa harus memutar video. Dengan demikian waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Kecuali jika alat-alat yang terdapat dalam video tidak dapat diaplikasikan langsung di kelas. Dari keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa guru bisa memperoleh inspirasi dari video yang telah dibuat, serta dapat memanfaatkan beberapa adegan video untuk diterapkan ke dalam praktikum di kelas. Selain itu guru memanfaatkan video lebih lagi sebagai media pembelajaran langsung di kelas. Namun tidak semua video diperlihatkan ke siswa, hanya bagian tentang pengaruh gaya terhadap benda saja yang 25

27 diperlihatkan, mengingat indikator yang dibuat hanya sebatas tentang pengaruh gaya terhadap benda saja. IV. KESIMPULAN Video hasil identifikasi keterkaitan konsep fisika tentang gaya dengan kegiatan yang sering dijumpai siswa SD dapat menginspirasi guru dalam merancang pembelajaran kontekstual dan penerapannya di kelas. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa video hasil identifikasi sudah baik namun perlu perbaikan dengan menambahkan beberapa adegan, khususnya adegan permainan plastisin yang menunjukkan bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda. Untuk kedepannya, jika video yang dibuat akan dijadikan sebagai media pembelajaran bagi siswa, maka video tersebut perlu dibuat sedemikian rupa sehingga adegan yang ditampilkan sesuai untuk siswa, dan uraian deskripsi disisipkan di bagian tertentu dengan menggunakan tombol atau icon khusus sehingga hanya dapat dilihat oleh guru sehingga tidak membingungkan siswa. DAFTAR PUSTAKA [1] Darmadjo dan Kaligis Pendidikan IPA 2. Depdikbud [2] Prabawati, lani Identifikasi Keterkaitan Konsep Dasar Fisika tentang Gaya dengan Kegiatan yang Sering Dijumpai Siswa SD. Semarang: Prosiding Semnas IKIP [3] Nurhadi Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang : Universitas Negeri Malang [4] Yuh-Tyng Chen The Effect of Thematic Video-Based Instruction on Learning and Motivation in E-Learning. Tainan:Departement of Information Management, Tainan University oftecnology 26

28 BAB 4 KESIMPULAN Dari kegiatan yang sering dijumpai siswa SD dapat diidentifikasi beberapa konsep dasar fisika tentang gaya. Dalam peristiwa permainan mobil mainan dan plastisin terdapat konsep tentang gaya yaitu : pengaruh gaya terhadap benda, macam- macam gaya dan aplikasi gaya pada pesawat sederhana jenis bidang miring. Sedangkan pada peristiwa proyek pembangunan rumah terdapat aplikasi gaya pada pesawat sederhana yaitu tuas dan katrol.hasil identifikasi yang dibuat dalam bentuk video dapat menginspirasi guru dalam merancang pembelajaran kontekstual dan penerapannya di kelas.dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa video hasil identifikasi sudah baik namun perlu perbaikan dengan menambahkan beberapa adegan. Untuk kedepannya, jika video yang dibuat akan dijadikan sebagai media pembelajaran bagi siswa, maka video tersebut perlu dibuat sedemikian rupa sehingga adegan yang ditampilkan sesuai untuk siswa, dan uraian deskripsi disisipkan di bagian tertentu dengan menggunakan tombol atau icon khusus sehingga hanya dapat dilihat oleh guru sehingga tidak membingungkan siswa 27

IMPLEMENTASI HASIL IDENTIFIKASI KETERKAITAN KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI HASIL IDENTIFIKASI KETERKAITAN KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR IMPLEMENTASI HASIL IDENTIFIKASI KETERKAITAN KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR Lani Prabawati, Diane Noviandini, Ferdy S. Rondonuwu Program Studi

Lebih terperinci

ALAT PERAGA GARIS GARIS GAYA MEDAN MAGNET 3D DAN UJI KEBERHASILAN

ALAT PERAGA GARIS GARIS GAYA MEDAN MAGNET 3D DAN UJI KEBERHASILAN ALAT PERAGA GARIS GARIS GAYA MEDAN MAGNET 3D DAN UJI KEBERHASILAN Oleh, MONIK HARDANTI PURBANINGRUM NIM : 192007701 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI ( ) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea)

PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI ( ) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea) PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI (3000-6000) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea) Oleh, Triana Susanti NIM : 192007003 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MISKONSEPSI SISWA TENTANG GAYA SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL PADA GERAK MELINGKAR BERATURAN

MISKONSEPSI SISWA TENTANG GAYA SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL PADA GERAK MELINGKAR BERATURAN MISKONSEPSI SISWA TENTANG GAYA SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL PADA GERAK MELINGKAR BERATURAN Oleh, Brama NIM : 192007024 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

Penggunaan Gelombang Ultrasonik Untuk Mendeteksi Kombinasi Ketebalan Lapisan Tanah (Tanah Humus, Pasir dan Lempung)

Penggunaan Gelombang Ultrasonik Untuk Mendeteksi Kombinasi Ketebalan Lapisan Tanah (Tanah Humus, Pasir dan Lempung) Penggunaan Gelombang Ultrasonik Untuk Mendeteksi Kombinasi Ketebalan Lapisan Tanah (Tanah Humus, Pasir dan Lempung) Oleh, Hardianus Wilson NIM : 192007044 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh, Darmayani NIM: TUGAS AKHIR. Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh, Darmayani NIM: TUGAS AKHIR. Program Studi Pendidikan Fisika PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL TRUE-FALSE CARD DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG HUKUM 1 NEWTON. Oleh, Darmayani NIM: 192009802 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

Hubungan Antara Komitmen Organisasi dengan Keinginan Berpindah pada Karyawan (Sales) Nissan Ahmad Yani Surabaya. Oleh, Olivia Ellen Junita

Hubungan Antara Komitmen Organisasi dengan Keinginan Berpindah pada Karyawan (Sales) Nissan Ahmad Yani Surabaya. Oleh, Olivia Ellen Junita Hubungan Antara Komitmen Organisasi dengan Oleh, 802007135 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi : Psikologi, Fakultas : Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

PEMETAAN KONSEPSI SISWA TENTANG ELASTISITAS

PEMETAAN KONSEPSI SISWA TENTANG ELASTISITAS PEMETAAN KONSEPSI SISWA TENTANG ELASTISITAS Oleh: Ambar Wahyuni NIM :192013702 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KESTABILAN EMOSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN. Oleh, Herdiana Soentpiet TUGAS AKHIR

PERBEDAAN KESTABILAN EMOSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN. Oleh, Herdiana Soentpiet TUGAS AKHIR PERBEDAAN KESTABILAN EMOSI DITINJAU DARI JENIS Oleh, 802004118 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi, Fakultas Psikolgi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

PROFIL KECERDASAN EMOSI ANAK YANG BERASAL DARI KELUARGA DENGAN STATUS EKONOMI MISKIN DI BARAK SOSIAL AMPERA SALATIGA

PROFIL KECERDASAN EMOSI ANAK YANG BERASAL DARI KELUARGA DENGAN STATUS EKONOMI MISKIN DI BARAK SOSIAL AMPERA SALATIGA PROFIL KECERDASAN EMOSI ANAK YANG BERASAL DARI Oleh: 802005089 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA. Oleh, Siti Noor Fauziah

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA. Oleh, Siti Noor Fauziah PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA Oleh, Siti Noor Fauziah NIM : 192008027 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SEL SURYA DENGAN MEMANFAATKAN ANTOSIANIN KOL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR)

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SEL SURYA DENGAN MEMANFAATKAN ANTOSIANIN KOL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR) PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SEL SURYA DENGAN MEMANFAATKAN ANTOSIANIN KOL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR) Oleh, Ferri Rusady Saputra NIM: 642008003 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Fisika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

FUNGSI KELUARGA SELAMA MENDAMPINGI ANGGOTA KELUARGANYA (PASIEN) YANG MENDERITA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KOTA AMBON SKRIPSI

FUNGSI KELUARGA SELAMA MENDAMPINGI ANGGOTA KELUARGANYA (PASIEN) YANG MENDERITA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KOTA AMBON SKRIPSI FUNGSI KELUARGA SELAMA MENDAMPINGI ANGGOTA KELUARGANYA (PASIEN) YANG MENDERITA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KOTA AMBON SKRIPSI Disusun Oleh : Helen Metekohy 462009025 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan. Program Studi Pendidikan Fisika

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan. Program Studi Pendidikan Fisika Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan Oleh Angi Oktaviara NIM : 192007036 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

Lebih terperinci

MENENTUKAN HAMBATAN UDARA DALAM PROSES PERNAFASAN MANUSIA DENGAN LOGGER PRO

MENENTUKAN HAMBATAN UDARA DALAM PROSES PERNAFASAN MANUSIA DENGAN LOGGER PRO MENENTUKAN HAMBATAN UDARA DALAM PROSES PERNAFASAN MANUSIA DENGAN LOGGER PRO Oleh, Joko Nur Arippin NIM: 642008005 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

KONFLIK PERAN PADA ANAK LAKI-LAKI SULUNG USIA DEWASA AWAL PASCA KEMATIAN AYAH

KONFLIK PERAN PADA ANAK LAKI-LAKI SULUNG USIA DEWASA AWAL PASCA KEMATIAN AYAH KONFLIK PERAN PADA ANAK LAKI-LAKI SULUNG USIA DEWASA AWAL PASCA KEMATIAN AYAH Oleh 802005057 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SUSU SAPI MURNI DAN SUSU SAPI YANG MENGANDUNG PEROKSIDA DENGAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH DEKAT DENGAN TEKNIK PCA

IDENTIFIKASI SUSU SAPI MURNI DAN SUSU SAPI YANG MENGANDUNG PEROKSIDA DENGAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH DEKAT DENGAN TEKNIK PCA IDENTIFIKASI SUSU SAPI MURNI DAN SUSU SAPI YANG MENGANDUNG PEROKSIDA DENGAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH DEKAT DENGAN TEKNIK PCA Oleh, Joko Nur Arippin NIM: 192008003 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi

Lebih terperinci

PENGENDALI KEBISINGAN DENGAN METODE ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK FREKUENSI TUNGGAL BERBASIS ELEKTROMEKANIS

PENGENDALI KEBISINGAN DENGAN METODE ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK FREKUENSI TUNGGAL BERBASIS ELEKTROMEKANIS PENGENDALI KEBISINGAN DENGAN METODE ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK FREKUENSI TUNGGAL BERBASIS ELEKTROMEKANIS Oleh, Kelik Yan Pradana NIM : 192008015 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM EVALUASI KINERJA KARYAWAN

PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM EVALUASI KINERJA KARYAWAN PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM EVALUASI KINERJA KARYAWAN Oleh, SINTA ARIFIN NIM : 662009013 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL Oleh, EFROM SUSANTI NIM : 192008009 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

SOSIALISASI. Oleh: TUGAS AKHIR. Psikologi. guna

SOSIALISASI. Oleh: TUGAS AKHIR. Psikologi. guna SOSIALISASI GENDER DALAM KELUARGA MISKIN Oleh: 802006065 TUGAS AKHIR Diajukan kepadaa Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjanaa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK PENGUAPAN PADA ZAT CAIR YANG DIPANASKAN SERTA UJICOBA KEBERHASILANNYA

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK PENGUAPAN PADA ZAT CAIR YANG DIPANASKAN SERTA UJICOBA KEBERHASILANNYA PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK PENGUAPAN PADA ZAT CAIR YANG DIPANASKAN SERTA UJICOBA KEBERHASILANNYA Oleh ALOYSIUS APRIADI NIM: 192007032 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi

Lebih terperinci

FABRIKASI PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY

FABRIKASI PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY FABRIKASI PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY Oleh, Mochamad Choirul Misbachudin NIM: 642008004 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Fisika,

Lebih terperinci

PERAN WANITA SINGLE PARENT DALAM PERKEMBANGAN KOMPETENSI EMOSI PADA REMAJA DI SALATIGA SKRIPSI

PERAN WANITA SINGLE PARENT DALAM PERKEMBANGAN KOMPETENSI EMOSI PADA REMAJA DI SALATIGA SKRIPSI PERAN WANITA SINGLE PARENT DALAM PERKEMBANGAN KOMPETENSI EMOSI PADA REMAJA DI SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh: Dessy

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri. Oleh : Fredika Feybe Soetjiono Program Studi Psikologi

Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri. Oleh : Fredika Feybe Soetjiono Program Studi Psikologi Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Perilaku Oleh : 802007119 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( IHSG ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE OLS-ARCH/GARCH DAN ARIMA TUGAS AKHIR

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( IHSG ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE OLS-ARCH/GARCH DAN ARIMA TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( IHSG ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE OLS-ARCH/GARCH DAN ARIMA Oleh: JORDAN GRESTANDHI NIM: 662008016 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program

Lebih terperinci

Oleh, VINCENTIA PUTRI SATRIYANI NIM : TUGAS AKHIR

Oleh, VINCENTIA PUTRI SATRIYANI NIM : TUGAS AKHIR ANALISIS JARINGAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD BESERTA ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK GEDUNG SERBAGUNA DENGAN METODE CRASHING PROJECT DAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD SIDOREJO LOR 1 SALATIGA TUGAS AKHIR. Oleh: Dian Setyorini

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD SIDOREJO LOR 1 SALATIGA TUGAS AKHIR. Oleh: Dian Setyorini HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD SIDOREJO LOR 1 SALATIGA TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan

Lebih terperinci

Alarm Sentuh Jarak Jauh Sebagai Alat Keamanan Peternakan Ayam

Alarm Sentuh Jarak Jauh Sebagai Alat Keamanan Peternakan Ayam Alarm Sentuh Jarak Jauh Sebagai Alat Keamanan Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Komputer Oleh : Arlistya Nugroho NIM : 562011016 Program Studi DiplomaTeknik

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN INTENSI DELIKUENSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN INTENSI DELIKUENSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN INTENSI DELIKUENSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOYOLALI Oleh: ANITA KRISNAWATI 802008099 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi

Lebih terperinci

SAMBA FILE SERVER DENGAN AUTO FAILOVER NETWORK FILE SYSTEM (NFS) BERBASIS LINUX

SAMBA FILE SERVER DENGAN AUTO FAILOVER NETWORK FILE SYSTEM (NFS) BERBASIS LINUX SAMBA FILE SERVER DENGAN AUTO FAILOVER NETWORK FILE SYSTEM (NFS) BERBASIS LINUX Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Oleh : MEILA CAHYANINGRUM 562013003

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI DAN STUDI SIMULASI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI DAN STUDI SIMULASI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI DAN STUDI SIMULASI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) CONSTRUCTION OF CONTROL CHART AND SIMULATION STUDY BASED ON PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK.

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK. PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK Oleh, Nanik Sugiarti NIM : 192008022 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL GROUPING ANSWER PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL GROUPING ANSWER PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN i PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL GROUPING ANSWER PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN Oleh, SITI KONGIDAH NIM : 192007013 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 JATIPURNO-WONOGIRI. Oleh : KARTIKA SETYA WIJAYANI TUGAS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 JATIPURNO-WONOGIRI. Oleh : KARTIKA SETYA WIJAYANI TUGAS AKHIR HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 JATIPURNO-WONOGIRI Oleh : KARTIKA SETYA WIJAYANI 802007014 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Psikologi, Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN INTENSITAS PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA AWAL DI GEREJA MAWAR SHARON DOUBLE R SEMARANG

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN INTENSITAS PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA AWAL DI GEREJA MAWAR SHARON DOUBLE R SEMARANG HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN INTENSITAS PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA AWAL DI GEREJA MAWAR SHARON DOUBLE R SEMARANG Oleh, NIM: 802007016 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi : Psikologi, Fakultas :

Lebih terperinci

Hukum Newton dan Penerapannya 1

Hukum Newton dan Penerapannya 1 Hukum Newton dan Penerapannya 1 Definisi Hukum I Newton menyatakan bahwa : Materi Ajar Hukum I Newton Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA ANGGOTA GENG MOTOR X UNGARAN OLEH, ESTER PRAYEKTI NINGTYAS

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA ANGGOTA GENG MOTOR X UNGARAN OLEH, ESTER PRAYEKTI NINGTYAS OLEH, ESTER PRAYEKTI NINGTYAS 802006132 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan untuk mencapai gelar sarjana Psikologi UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI Ignasia Evi Susanti 1, Diane Noviandini 1, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Jl.

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI

PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI Oleh, José Da Costa Nim: 642011902 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna

Lebih terperinci

Hubungan antara Self-Efficacy dan Keaktifan Berorganisasi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga Oleh :

Hubungan antara Self-Efficacy dan Keaktifan Berorganisasi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga Oleh : Oleh : 802008105 TUGAS AKHIR Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

Lebih terperinci

PENERAPAN GRAFIK DAN STUDI SIMULASI HOTELLING T 2 PADA KARATERISTIK KUALITAS PARFUM REMAJA DARI PERUSAHAAN X

PENERAPAN GRAFIK DAN STUDI SIMULASI HOTELLING T 2 PADA KARATERISTIK KUALITAS PARFUM REMAJA DARI PERUSAHAAN X PENERAPAN GRAFIK DAN STUDI SIMULASI HOTELLING T 2 PADA KARATERISTIK KUALITAS PARFUM REMAJA DARI PERUSAHAAN X THE APPLICATION OF GRAPHICS AND SIMULATION STUDY OF HOTELLING T 2 ON THE QUALITY CHARACTERISTICS

Lebih terperinci

Perbedaan Stres Kerja Ditinjau dari Internal dan External Locus of Control pada Karyawan Departemen Produksi di Bagian Weaving PT.

Perbedaan Stres Kerja Ditinjau dari Internal dan External Locus of Control pada Karyawan Departemen Produksi di Bagian Weaving PT. Perbedaan Stres Kerja Ditinjau dari Internal dan External Locus of Control Weaving PT. TIMATEX Salatiga Oleh 802007130 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi,Fakultas Psikologi guna memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON FILM PORNO DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA AWAL. Oleh YUDA DANIATI

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON FILM PORNO DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA AWAL. Oleh YUDA DANIATI Oleh YUDA DANIATI 802005038 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan untuk mencapai gelar sarjana Psikologi UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

PENGUKURAN KADAR AIR PADA LADA PUTIH DENGAN METODE KAPASITOR PLAT SEJAJAR

PENGUKURAN KADAR AIR PADA LADA PUTIH DENGAN METODE KAPASITOR PLAT SEJAJAR PENGUKURAN KADAR AIR PADA LADA PUTIH DENGAN METODE KAPASITOR PLAT SEJAJAR Oleh, Putri Lusiando NIM : 192007026 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN

PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN Oleh Agus Martono NIM : 192007027 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran untuk Menghadapi persaingan dalam Perkembangan Pariwisata di Patent Ikasatya Tour & Travel

Strategi Pemasaran untuk Menghadapi persaingan dalam Perkembangan Pariwisata di Patent Ikasatya Tour & Travel Strategi Pemasaran untuk Menghadapi persaingan dalam Perkembangan Pariwisata di Patent Ikasatya Tour & Travel Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pariwisata Usaha

Lebih terperinci

Renungan Harian Kampus

Renungan Harian Kampus Renungan Harian Kampus (Pandangan Mahasiswa Fakultas Teologi UKSW tentang Renungan Harian Kampus Tahun 2012 sebagai Sarana Pengembangan Spiritualitas) Oleh, IZAAC ALFONS 712009024 TUGAS AKHIR Dilanjutkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KOEFISIEN SERAPAN BUNYI PADA BAHAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG IMPEDANSI DUA MIKROPON

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KOEFISIEN SERAPAN BUNYI PADA BAHAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG IMPEDANSI DUA MIKROPON PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KOEFISIEN SERAPAN BUNYI PADA BAHAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG IMPEDANSI DUA MIKROPON Oleh, Cicilia Nuning Tiastiti NIM : 192007001 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

GAMBARAN ASPEK SPIRITUAL KLIEN PASCA AMPUTASI SALAH SATU ANGGOTA TUBUH SKRIPSI

GAMBARAN ASPEK SPIRITUAL KLIEN PASCA AMPUTASI SALAH SATU ANGGOTA TUBUH SKRIPSI GAMBARAN ASPEK SPIRITUAL KLIEN PASCA AMPUTASI SALAH SATU ANGGOTA TUBUH SKRIPSI Disusun Oleh: Arwyn Weynand Nusawakan 462007075 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON SERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON SERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON SERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA Oleh Dodi Purnomo NIM: 192007042 Diajukan kepada Program StudiPendidikan Fisika FakultasSains

Lebih terperinci

PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI ANTARA KARYAWAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B DI PT DUNIA SETIA SANDANG ASLI TEKSTIL SURAKARTA

PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI ANTARA KARYAWAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B DI PT DUNIA SETIA SANDANG ASLI TEKSTIL SURAKARTA PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI ANTARA KARYAWAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B DI PT DUNIA SETIA SANDANG ASLI TEKSTIL SURAKARTA Oleh : 802007040 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program studi: Psikologi, Fakultas

Lebih terperinci

Oleh, ASTUTI IRMA SURYANI NIM : TUGAS AKHIR

Oleh, ASTUTI IRMA SURYANI NIM : TUGAS AKHIR ANALISIS PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) Studi Kasus: Data Penilaian Kinerja Karyawan Non Akademik Oleh Biro HRD Univeristas Kristen Satya Wacana Salatiga Oleh, ASTUTI

Lebih terperinci

UJI KANDUNGAN FORMALIN DALAM BAKSO KAKAP DENGAN METODE NON-DESTRUCTIVE EVALUATION (NDE) MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK

UJI KANDUNGAN FORMALIN DALAM BAKSO KAKAP DENGAN METODE NON-DESTRUCTIVE EVALUATION (NDE) MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK i UJI KANDUNGAN FORMALIN DALAM BAKSO KAKAP DENGAN METODE NON-DESTRUCTIVE EVALUATION (NDE) MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK Oleh, Ester Fatmawati NIM : 192007011 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL DAN INTERNAL LOCUS OF CONTROL SEBAGAI PREDIKTOR RESILIENSI KEPALA KELUARGA MISKIN. Oleh Sudarmadi

DUKUNGAN SOSIAL DAN INTERNAL LOCUS OF CONTROL SEBAGAI PREDIKTOR RESILIENSI KEPALA KELUARGA MISKIN. Oleh Sudarmadi DUKUNGAN SOSIAL DAN INTERNAL LOCUS OF CONTROL Oleh 802007110 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi,Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X/1 Materi Pokok : Hukum Newton Alokasi Waktu : 8 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Pengaruh Penggunaan Remote Server Menggunakan Modem GSM dan CDMA. Laporan Tugas Akhir

Analisis Perbandingan Pengaruh Penggunaan Remote Server Menggunakan Modem GSM dan CDMA. Laporan Tugas Akhir Analisis Perbandingan Pengaruh Penggunaan Remote Server Menggunakan Modem GSM dan CDMA Laporan Tugas Akhir Oleh: Alberth Leonard Manuputty 562011007 Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b.

Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b. Jawab: P = Fv = (5 N) (2 m/s) = 10 N m/s = 10 watt. Jadi, daya benda tersebut adalah 10 watt. Menguji Diri Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah:

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT PERILAKU ASERTIF SISWA YANG MENGALAMI BULLYING DAN YANG TIDAK MENGALAMI BULLYING DI SMA BORNEO BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT

PERBEDAAN TINGKAT PERILAKU ASERTIF SISWA YANG MENGALAMI BULLYING DAN YANG TIDAK MENGALAMI BULLYING DI SMA BORNEO BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT PERBEDAAN TINGKAT PERILAKU ASERTIF SISWA YANG MENGALAMI BULLYING DAN YANG TIDAK MENGALAMI BULLYING DI SMA BORNEO BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT Oleh 802007133 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi,Fakultas

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir PERANCANGAN APLIKASI GAME DESKTOP PENGENALAN KULINER JAWA TENGAH

Laporan Tugas Akhir PERANCANGAN APLIKASI GAME DESKTOP PENGENALAN KULINER JAWA TENGAH Laporan Tugas Akhir PERANCANGAN APLIKASI GAME DESKTOP PENGENALAN KULINER JAWA TENGAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Disusun oleh : Yeheskiel Bramti

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TRAUMA KONFLIK ETNORELIGIUS TAHUN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA HALMAHERA UTARA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TRAUMA KONFLIK ETNORELIGIUS TAHUN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA HALMAHERA UTARA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TRAUMA KONFLIK ETNORELIGIUS TAHUN 1999-2004 DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA HALMAHERA UTARA SKRIPSI Disusun Oleh: Olivia Asih Blandina Papuling 462008045 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X

PENERAPAN DAN STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X PENERAPAN DAN STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X Oleh : Jantini Trianasari Natangku 662008002 TUGAS AKHIR Diajukan

Lebih terperinci

PERBEDAAN SELF EFFICACY DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA DISTRIBUTOR MULTI LEVEL MARKETING. Oleh Sandra Dewi TUGAS AKHIR

PERBEDAAN SELF EFFICACY DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA DISTRIBUTOR MULTI LEVEL MARKETING. Oleh Sandra Dewi TUGAS AKHIR PERBEDAAN SELF EFFICACY DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA DISTRIBUTOR MULTI LEVEL MARKETING Oleh 802007125 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi,Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari

Lebih terperinci

Karakteristik Pekerjaan dan Stres Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi CV. Cita Nasional Salatiga

Karakteristik Pekerjaan dan Stres Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi CV. Cita Nasional Salatiga Karakteristik Pekerjaan dan Stres Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi CV. Cita Nasional Salatiga TUGAS AKHIR Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I Untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi OLEH

Lebih terperinci

SIKAP PEREMPUAN MAYBRAT TERHADAP MAS KAWIN. Oleh Sylvaline Oxalida Homer

SIKAP PEREMPUAN MAYBRAT TERHADAP MAS KAWIN. Oleh Sylvaline Oxalida Homer SIKAP PEREMPUAN MAYBRAT TERHADAP MAS KAWIN Oleh 802005114 TUGAS AKHIR Diajukan kepada program studi Psikologi, Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar sarjana Program

Lebih terperinci

Hubungan Persepsi Terhadap Bahaya Merokok Dengan Frekuensi Perilaku Merokok Pada Mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh : Handoko

Hubungan Persepsi Terhadap Bahaya Merokok Dengan Frekuensi Perilaku Merokok Pada Mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh : Handoko Oleh : 802006704 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri. BAB V Hukum Newton 5.1. Pengertian Gaya. Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Gaya juga dapat menyebabkan perubahan pada benda misalnya perubahan bentuk, sifat gerak benda, kecepatan,

Lebih terperinci

Akumulasi Bakteri Stafilokokus pada Seragam Perawat High Care Unit (HCU) Di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga SKRIPSI

Akumulasi Bakteri Stafilokokus pada Seragam Perawat High Care Unit (HCU) Di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga SKRIPSI Akumulasi Bakteri Stafilokokus pada Seragam Perawat High Care Unit (HCU) Di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

MEMBUAT SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATmega8535

MEMBUAT SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATmega8535 MEMBUAT SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATmega8535 Oleh : Triponia Martini NIM : 192007038 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika Nama : Kelas : 8 UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SMP N1 Berbah : VIII ( Delapan ) / I : IPA(FISIKA) : 2 JP A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI GAME SAVE YOUR KITCHEN BERBASIS AS2. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer

PENGEMBANGAN APLIKASI GAME SAVE YOUR KITCHEN BERBASIS AS2. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer PENGEMBANGAN APLIKASI GAME SAVE YOUR KITCHEN BERBASIS AS2 Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Oleh: Roni Prasetyo 562013032 Program Studi Diploma Teknik

Lebih terperinci

SILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi

SILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi SILABUS Mata Pelajaran : Fisika Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sleman Kelas : X inti : (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, Lampiran 03) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

Lebih terperinci

Pembuatan Game Rupiahku Menggunakan Adobe Flash

Pembuatan Game Rupiahku Menggunakan Adobe Flash Pembuatan Game Rupiahku Menggunakan Adobe Flash Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Diajukan oleh: Reza Primayasa (562013044) Program Studi Diploma Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif BAB II LANDASAN TEORI Interaksi berkaitan erat dengan istilah komunikasi. Komunikasi terdiri dari beberapa unsur yang terlibat di dalamnya, yaitu komunikator, komunikan, pesan dan saluran atau media (Sardiman

Lebih terperinci

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia.

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG KEMAGNETAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Oleh: Otha Supa NIM: 192007020 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi

Lebih terperinci

MENGAPA PERLU PEMBELAJARAN TEMATIK?

MENGAPA PERLU PEMBELAJARAN TEMATIK? MAKALAH PPM Pelatihan Penerapan Kecerdasan Majemuk melalui Model Pembelajaran Tematik Di SDN Kiyaran I dan II Cangkringan Sleman Oleh: Woro Sri Hastuti/ PGSD FIP UNY woro_uny@yahoo.com MENGAPA PERLU PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini ditulis dan disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

: 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam. Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. balok

: 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam. Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. balok 23 Lampiran 1 Kartu Tugas KARTU TUGAS. Topik : 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. Tugas 1a balok Gambarkan gaya gaya yang bekerja pada balok yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS RENDAH DAN PEMBELAJARANNYA

KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS RENDAH DAN PEMBELAJARANNYA KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS RENDAH DAN PEMBELAJARANNYA Oleh: Sekar Purbarini Kawuryan PPSD FIP UNY Pendahuluan Pembentukan kemampuan siswa di sekolah dipengaruhi oleh proses belajar yang ditempuhnya.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Kelas : SMA Kristen Indonesia : XI Semester : 2 Program Keahlian Mata Pelajaran Jumlah Pertemuan : IPA : FISIKA : 2 kali pertemuan Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek E. Penerapan Hukum Newton Hukum

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : Marsyel Werluka

SKRIPSI. Disusun Oleh : Marsyel Werluka HUBUNGAN ANTARA SIKAP PROFESSIONAL PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN WAKTU PERAWATAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MASOHI, MALUKU TENGAH SKRIPSI Disusun Oleh : Marsyel Werluka

Lebih terperinci

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol HUKUM I NEWTON Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol ΣF = 0 maka benda tersebut : - Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau - Jika dalam keadaan bergerak lurus

Lebih terperinci

PENGARUH SINDROM PRAMENSTRUASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI KELAS XI DI SMK KRISTEN SALATIGA SKRIPSI

PENGARUH SINDROM PRAMENSTRUASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI KELAS XI DI SMK KRISTEN SALATIGA SKRIPSI PENGARUH SINDROM PRAMENSTRUASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI KELAS XI DI SMK KRISTEN SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Disusun

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN A. URAIAN MATERI: Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut kedudukannya berubah setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 46 Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 47 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UPT DISDIKPORA KECAMATAN BAWEN SD NEGERI BAWEN 03 Alamat:

Lebih terperinci

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda KEGIATAN BELAJAR 1 Hukum I Newton A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda DINAMIKA PARTIKEL Mungkin Anda pernah mendorong mobil mainan yang diam, jika dorongan Anda lemah mungkin mobil mainan belum bergerak,

Lebih terperinci

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik BAB 5 USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep usaha,

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com Tabel tersebut mendeskripsikan besarnya jarak dan waktu yang diperlukan sepeda untuk bergerak. Dengan menggunakan rumus kelajuan dan percepatan, hitunglah: a. kelajuan sepeda pada detik ke 2, b. kelajuan

Lebih terperinci

GAMBARAN STRATEGI KOPING PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK TUNAGRAHTA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI SALATIGA SKRIPSI

GAMBARAN STRATEGI KOPING PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK TUNAGRAHTA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI SALATIGA SKRIPSI GAMBARAN STRATEGI KOPING PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK TUNAGRAHTA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Oleh: Fatma Indah Handaruwati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

TUGAS AKHIR. Oleh: Fatma Indah Handaruwati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA PERBEDAAN KREATIVITAS MENGAJAR PADA GURU SEKOLAH DASAR YANG BELUM BERSERTIFIKASI DAN YANG SUDAH BERSERTIFIKASI MELAUI JALUR PLPG DI KECAMATAN GETASAN TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: Stefanus Oka Mahendra

SKRIPSI. Disusun Oleh: Stefanus Oka Mahendra GAMBARAN MANAJEMEN NYERI PADA ANAK POST OPERASI YANG DILAKUKAN OLEH PERAWAT DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ORANG TUA DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SALATIGA SKRIPSI Disusun Oleh: Stefanus Oka

Lebih terperinci

ADAPTASI MIGRAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA (Studi Migran Salatiga yang Bekerja di Sektor Informal di Kota Bandar Lampung)

ADAPTASI MIGRAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA (Studi Migran Salatiga yang Bekerja di Sektor Informal di Kota Bandar Lampung) ADAPTASI MIGRAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA (Studi Migran Salatiga yang Bekerja di Sektor Informal di Kota Bandar Lampung) Oleh AGUS WIKAN PRADIPTA 352006707 SKRIPSI Diajukan Kepada Program

Lebih terperinci

Oleh, FIKA WIDYA PRATAMA NIM : TUGAS AKHIR

Oleh, FIKA WIDYA PRATAMA NIM : TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SAHAM PERUSAHAAN PENGHITUNG INDEKS LQ45 BERDASARKAN KOEFISIEN REGRESI LINIER BERGANDA YANG SIGNIFIKAN BESERTA PERINGKATNYA MENGGUNAKAN P/E RASIO Oleh, FIKA WIDYA PRATAMA NIM : 662008006 TUGAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA DENGAN ANGKA KEJADIAN FLEBITIS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA DENGAN ANGKA KEJADIAN FLEBITIS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA DENGAN ANGKA KEJADIAN FLEBITIS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG SKRIPSI I Disusun Oleh : Narendra Aji Wicaksana 462007003

Lebih terperinci

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut!

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut! GAYA DAN PERCEPATAN 1. Pengertian Gaya Pernahkah kamu bermain ayunan? Bagaimanakah usahamu agar ayunan dapat berayun tinggi? Tentu kamu harus menggerakan kaki dan badan sehingga ayunan dapat melayang semakin

Lebih terperinci

BAB XIV PESAWAT SEDERHANA

BAB XIV PESAWAT SEDERHANA BAB XIV PESAWAT SEDERHANA 1. Apakah yang dimaksud dengan pesawat sederhana? 2. Alat-alat apa saja yang dapat digolongkan sebagai pesawat sederhana? 3. Apa kegunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari?

Lebih terperinci

Perbedaan Self-Regulated Learning Pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Yang Bekerja Part-time Dan Tidak Bekerja

Perbedaan Self-Regulated Learning Pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Yang Bekerja Part-time Dan Tidak Bekerja Perbedaan Self-Regulated Learning Pada Mahasiswa Universitas Oleh : 802007066 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi : Psikologi, Fakultas : Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai

Lebih terperinci