BAB III PERKEMBANGAN YAYASAN SOLO PEDULI UMMAT SURAKARTA TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERKEMBANGAN YAYASAN SOLO PEDULI UMMAT SURAKARTA TAHUN"

Transkripsi

1 BAB III PERKEMBANGAN YAYASAN SOLO PEDULI UMMAT SURAKARTA TAHUN A. Perkembangan Kelembagaan YSPU Surakarta Periode Tahun Kepemimpinan Abdul Basit Budiman Masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman berperan besar dalam pendirian YSPU Surakarta. Sebelumnya ia menjabat sebagai direktur BMT Al Ikhlas sekaligus sebagai direktur pusat koperasi syariah se- DIY yang membawahi 26 BMT Al Ikhlas yang merupakan mitra dari Dompet Dhuafa. Setelah turun Akta Notaris tertanggal 11 Oktober 1999 No. 3 yang berisi tentang pendirian Yayasan Solo Peduli. Kemudian Abdul Basit Budiman diserahi tugas untuk memimpin yayasan oleh para pendiri yayasan diantaranya (Harian Umum Solopos), Erie Sudewo (Dompet Dhuafa) Danie H. Soe'oed dan Drs. Mulyanto Utomo (Harian Umum Solopos). 1 Pada masa awal kepemimpinannya, YSPU Surakarta dibantu oleh Dompet Dhuafa dengan diberikan dana stimulan sebesar Rp untuk biaya operasionalnya. Hubungan Dompet Dhuafa dengan YSPU Surakarta seperti hubungan antara pusat dan daerah. 2 Para pengelola YSPU Surakarta merupakan orang dari Dompet Dhuafa. Jadi YSPU Surakarta hanya fokus pada 1 Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 23 Maret Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April

2 40 penghimpunan dana, sementara program-program yang ada di YSPU Surakarta masih menginduk pada program-program yang ada di Dompet Dhuafa. Filosofi dari program tersebut adalah YSPU Surakarta ingin mengentaskan masyarakat dari mustahik 3 ke muzakki 4. Ada delapan golongan mustahik diantaranya fakir, miskin, amil, mu alaf, riqab, ghorim, sabilillah, dan ibnu sabil. 5 Sementara syarat menjadi muzakki menurut seluruh ahli fiqih sepakat bahwa setiap Muslim, merdeka, baligh dan berakal wajib menunaikan zakat. Pada masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman, YSPU Surakarta mempunyai visi menjadi lembaga terdepan dalam pemberdayaan masyarakat melalui dana ZIS (zakat, infak, dan sedekah). Misinya adalah mewujudkan lembaga profesional dalam mengarahkan pencapaian masyarakat sejahtera baik phisik maupun psykhis melalui pemulihan peningkatan mutu kualitas SDM dan pengembangan ekonomi masyarakat di Sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta. 6 3 Mustahik adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat, lihat UU No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat. 4 Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang Muslim yang berkewajiban menunaikan zakat. Ibid. 5 Slamet Abidin, Moh Suyono., Fiqih Ibadah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1991), hlm Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 6 April 2015

3 41 2. Struktur Organisasi Gambar 1 Sturuktur Organisasi Yayasan Solo Peduli Tahun Yayasan Solo Peduli Ketua Sekretaris Bendahara Koordinator Pelaksana Karyawan Sumber : Yayasan Solo Peduli bagian Administrasi Tahun Keterangan : Ketua Sekretaris Bendahara : Danie Hendrawan Soe oed : Drs. Mulyanto Utomo : Erie Sudewo Koordinator Pelaksana : 1. Abdul Basit Budiman 2. Defri 7 Karyawan : 1. Supomo 2. Dewi 3. Santo 7 Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 23 Maret 2015

4 42 3. Logo Yayasan Pada masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman, Yayasan Solo Peduli mempunyai lambang bergambar bumi, dunia dan kail pancing. Gambar 2 Logo Yayasan Solo Peduli a. Dunia b. Kail Pancing c. Bumi Sumber: Litbang YSPU Surakarta tahun 1999 Lambang tersebut mempunyai arti: 8 a. Dunia berarti sebagai alam kehidupan manusia b. Kail pancingan berati sebagai penolong manusia yang sedang mengalami kesusahan di bumi. c. Bumi berarti sebagai tempat berkumpulnya manusia yang memiliki nasib yang berbeda-beda. 4. Hubungan Solopos dengan YSPU Surakarta Sejak awal berdirinya Yayasan Solo Peduli tahun 1999, Solopos dijadikan Yayasan Solo Peduli sebagai mitra publikasinya. Kebetulan pada saat itu pelanggan koran Solopos sudah lumayan banyak. Solopos mempunyai peran 8 Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 6 April 2015

5 43 penting dalam ikut membesarkan nama Yayasan Solo Peduli. Pada masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman, Solopos digunakan sebagai media dalam menggalang dana kemanusiaan. Hampir setiap hari dari tahun 1999 hingga tahun 2005 laporan keuangan Yayasan Solo Peduli dimuat di koran Solopos. 9 Solopos juga memberikan kontribusi dengan memberlakukan iklan gratis kepada Yayasan Solo Peduli. Pada saat itu ketua yayasan dipegang oleh Danie H So oed sekaligus sebagai pimpinan redaksi Solopos, sehingga ada kebijakan khusus dari beliau memberlakukan layanan iklan gratis untuk Yayasan Solo Peduli. Selain itu, sejak Solopos pindah kantor di Griya Solopos tahun 2002, Yayasan Solo Peduli diberikan kantor untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan mendapatkan subusidi biaya sewa kantor dari Solopos. B. Perkembangan kelembagaan YSPU Surakarta Periode Tahun Kepemimpinan Supomo Pada masa kepemimpinan Supomo, Yayasan Solo Peduli berganti nama menjadi Yayasan Solo Peduli Ummat. Penambahan kata ummat ini dalam Yayasan Solo Peduli bertujuan untuk menolong masyarakat (ummat) dhuafa. 10 Pergantian nama ini disebabkan dengan dikeluarkan PP RI No. 63 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Tentang Yayasan yang menyebutkan bahwa yayasan adalah badan hukum. Dalam pendirian yayasan 9 Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015

6 44 tidak hanya tercatat di akta notaris, tapi juga harus mendapatan pengesahan dari Kementrian Hukum dan HAM. 11 Untuk memperoleh pengesahan hukum, pendiri atau kuasanya mengajukan permohonan kepada menteri melalui notaris yang dibuat akta pendirian tersebut. Notaris tersebut wajib menyampaikan permohonan pengesahan kepada menteri dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari terhitung sejak tanggal akta pendirian yayasan ditandangani. Atas dasar tersebut Yayasan Solo Peduli melakukan pembaharuan akta notaris No 147 Notaris Ny Rahayu Utami Sari,S.H pada tanggal 25 Februari Dan mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU.924.AH.01.04, sekaligus merubah nama yayasan menjadi Yayasan Solo Peduli Ummat. 12 Di bawah kepemimpinan Supomo dapat dikatakan perkembangan YSPU Surakarta telah mengalami kemajuan yang signifikan. 13 Dibanding kepemimpinan sebelumnya struktur organisasi dan tata kerja di yayasan sudah mengalami kemajuan. Program serta layanan lebih fokus kepada kesejahteraan masyarakat yatim dan dhuafa di Solo Raya. Filosofi dari program tersebut adalah menghadirkan layanan gratis dan paripurna untuk masyarakat dhuafa, sejak mereka belum lahir hingga mereka meninggal dunia. Pada masa kepemimpinan Supomo, YSPU Surakarta mempunyai visi yakni menjadi lembaga percontohan dalam memberdayakan dan memandirikan ummat. Misinya mengembangkan diri menjadi lembaga yang profesional dalam 11 Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015

7 45 mengelola dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh dan Menumbuhkembangkan jaringan lembaga pemberdayaan ummat. 2. Struktur Organisasi Setelah yayasan memperoleh akta pembaharuan No 147 Notaris Ny Rahayu Utami Sari,S.H pada tanggal 25 Februari 2009, masa struktur pengurusannya mengalami perubahan sebagai berikut : Gambar 3 Sturuktur Organisasi YSPU Surakarta Tahun YASASAN SOLO PEDULI UMMAT SURAKARTA Dewan Dewan Dewan Dewan Pediri Pengawas Pengurus Pelaksana Ketua Sekretaris Bendahara Ketua Manager Adminkeu Manager Fundrising Manager Fundrising Sumber: YSPU Surakarta Bagian Administrasi Tahun

8 46 Keterangan : a. Dewan Pediri 1) Danie H. Soe oed 2) Drs. Mulyanto Utomo 3) Erie Sudewo b. Dewan Syariah 1) Drs. H. M. Mu innuddinillah Basri, MA. 2) Irfandi Supandi, M.Ag. c. Dewan Pengurus Ketua Sekretaris Bendahara : Danie H. Soe oed : Drs. Mulyanto Utomo : Fafan Rochmedy Farid, SE. d. Dewan Pelaksanan Ketua Manager Adminkeu Manager Fundraising Manager Pendayagunaan : Supomo, S.S. : Sri Dewi L, S.E. : Sunardi : Kristianto Cahyo Kuncoro

9 47 3. Logo Yayasan Pada masa kepemimpinan Supomo, Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta mempunyai lambang bergambar mata dan tangan. Gambar 4 Logo Yayasan Solo Peduli Ummat Sumber: Litbang YSPU Surakarta tahun 2006 Lambang tersebut mempunyai arti : a. Mata berarti untuk melihat b. Tangan berarti untuk Peduli Jadi dalam lambang tersebut mempunyai arti bahwa dengan melihat muncul rasa kepedulian Hubungan Solopos dengan YSPU Surakarta Pada dasarnya hubungan Solopos dengan Yayasan Solo Peduli tetap sebagai mitra publikasi Yayasan Solo Peduli. Namun ada hubungan yang berbeda antara Solopos pada masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman dengan Solopos pada masa kepemimpinan Supomo dalam hal periklanan maupun sewa tempat kantor. Pada masa kepemimpinan Supomo dalam hal periklanan ke Solopos 14 Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015

10 48 sudah tidak gratis lagi. Selain itu, biaya sewa kantor yayasan di Solopos tidak mendapatkan subsidi lagi, melainkan YSPU Surakarta membayar penuh sewa kantor tersebut. 15 Solopos tidak menggratiskan iklan lagi dan tidak memberikan subsidi sewa kantor yayasan dikarenakan pada tahun 2005, Danie H. Soe oed yang pada saat itu sebagai ketua yayasan sekigus pimpinan redaksi Solopos memutuskan untuk keluar dari Solopos. Setelah itu, ketua yayasan dipegang oleh Supomo yang bukan merupakan orang Solopos, melainkan orang dari luar Solopos. Secara tidak langsung Yayasan Solo Peduli ini sudah berdiri sendiri, bukan berada di dalam tanggung jawab Solopos. Atas dasar itulah maka Solopos tidak lagi memberlakukan layanan iklan gratis maupun subsidi biaya untuk sewa kantor Yayasan Solo Peduli. 16 C. Upaya Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta dalam Mencari Penyantun Dana bagi Keberlangsungan Kegiatannya Masalah dana merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta. Dari mulai bediri sampai tahun 2011, pendanaan YSPU Surakarta masih tergantung pada donatur yang dengan suka rela memberikan bantuan dalam rangka mendukung usaha untuk meningkatkan program-program YSPU Surakarta yang sering terjadi kekurangan dana seperti 15 Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 2015

11 49 dalam pembangunan, penyediaan sarana dan prasarana dalam YSPU Surakarta. 17 Adapun upaya YSPU Surakarta dalam memperoleh dana antara lain : 1. Menjalin kerja sama dengan media massa Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya surat kabar, radio, televisi dan internet. Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan kerempakan, artinya suatu pesan yang dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif amat banyak. Jadi, untuk menyebarkan informasi media massa sangat efektif dalam mengubah sikap, perilaku, pendapat komunikan dalam jumlah yang banyak. 18 YSPU Surakarta menjalin kerjasama dengan media massa khususnya media pers yaitu Solopos. Alasan YSPU Surakarta menjalin kerjasama dengan Solopos karena Solopos sudah mempunyai pelanggan yang cukup banyak. Kerja sama tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kehadiran YSPU Surakarta terhadap masyarakat sekaligus mencari bantuan dana dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga sosial. Upaya YSPU Surakarta dalam mencari bantuan dana tersebut dengan cara menulis berbagai permasalahan sosial kemanusian di dalam koran Solopos seperti kemiskinan, orang sakit, bencana alam dan lain-lain yang bertujuan untuk menimbulkan rasa kepedulian masyarakat ketika mereka 17 Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April Wahyu Ilaihi., Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.105.

12 50 membaca tulisan tersebut sehingga mereka mau mendonasikan sebagian hartanya melalui YSPU Surakarta Menjalin kerja sama dengan instansi swasta maupun pemerintah Dalam upaya pencarian bantuan dana, YSPU Surakarta juga menjalin kerja sama dengan instansi swasta maupun pemerintah. Alasannya, banyak instansi swasta maupun pemerintah yang sebenarnya sudah mempunyai alokasi untuk dana sosial, tetapi mereka mengalami kesulitan dalam hal mendistribusikan dana sosial tersebut. Maka YSPU Surakarta berupaya membantu instansi-instansi tersebut dalam menyalurkan dana sosialnya sesuai dengan program-program yang ada di YSPU Surakarta sehingga dana sosial tersebut benar-benar tepat sasaran dan membawa manfaat bagi orang yang menerimanya Menerbitkan Majalah Hadila YSPU Surakarta juga menerbitkan majalah Hadila sebagai upaya dalam mencari bantuan dana. Majalah tersebut mempunyai fungsi sebagai laporan keuangan maupun program-program yang dimiliki oleh YSPU Surakarta kepada para donatur. Sehingga di antara pihak yayasan dan para donatur timbul rasa saling percaya bahwa dana yang didonasikan oleh para donatur benar-benar digunakan YSPU Surakarta untuk kegiatan sosial. Selain itu, majalah Hadila juga didistribusikan di hotel-hotel daerah Surakarta dan Solo Raya. 21 Hal ini bertujuan untuk mengenalkan keberadaan dan program-program YSPU Surakarta kepada 19 Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 16 April Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 16 April Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015

13 51 para penghuni hotel yang pada umumnya merupakan orang kaya dengan harapan mereka bisa menjadi donatur YSPU Surakarta. 4. Membuat program yang menarik untuk dibiayai oleh masyarakat YSPU Surakarta dalam hal mencari dana berupaya membuat program yang tidak sekedar baik atau bagus tetapi juga menarik untuk dibiayai oleh orang lain. Kalau diibaratkan ketika mencari kupu-kupu (donatur) maka buatlah taman (program) yang indah. Ketika sudah mempunyai program yang menarik kemudian disosialisaikan, maka donatur akan datang dengan sendirinya bahkah mengajak temannya untuk bergabung dengan YSPU Surakarta. Kemudian YSPU Surakarta membuat sebuah filosofi program yaitu ingin menghadirkan layanan gratis bagi anak yatim dan kaum dhuafa dari lahir hingga meninggal. Jika dijabarkan lagi maka sebenarnya YSPU Surakarta ingin menghadirkan layanan gratis untuk anak yatim dan kaum dhuafa yang meliputi; proses persalinan gratis, sekolah TK Perguruan Tinggi gratis, dan ambulan gratis. 22 Di samping itu, dalam upaya mencari donatur, YSPU Surakarta juga menghadirkan program paket donasi hanya dengan mendonasikan Rp tetapi para donatur sudah menjadi donatur terhadap 7 program yang ada di YSPU Surakarta. 7 program tersebut meliputi; Solo Cinta Yatim, Peduli Guru Ngaji, Sedekah Al-Qur an, Benah Rumah Ibadah, Sedekah Membangun Sekolah SMK Gratis,,Sedekah Pesantren Gratis, dan Dakwah. 22 Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015

14 52 Ide paket donasi tersebut mucul ketika Supomo bertemu dengan orang Medan yang mengatakan bahwa di Surakarta untuk mendapatkan makanan yang murah dan banyak itu mudah tapi untuk mendapatkan makanan yang enak itu susah. Hal berbeda ketika di Medan untuk mendapatkan makanan murah dan banyak itu susah tetapi untuk mendapatkan makanan yang enak itu mudah. Dari perkataan orang Medan tersebut maka Supomo mengambil sebuah kesimpulan bahwa orang Solo itu suka dengan harga murah tapi dapatnya banyak. Maka hal tersebut diaplikasikan ke dalam paket donasi yaitu dengan membayar donasi murah tapi mereka sudah ikut dalam 7 program sehingga mereka mendapatkan banyak pahala, Berikut ini akan dijabarkan jumlah penghimpunan dana YSPU Surakarta tahun Tabel 3 Jumlah Penghimpunan Dana YSPU Surakarta Tahun GRAFIK TOTAL PENGHIMPUNAN NGO SOLO PEDULI Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp0 TAHUN 1999 TAHUN 2000 TAHUN 2001 TAHUN 2002 TAHUN 2003 TAHUN 2004 TAHUN 2005 TAHUN 2006 Rp TAHUN 2007 TAHUN 2008 Rp Rp TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 Sumber: YSPU Surakarta, Bagian Administrasi Tahun

15 53 Berdasarkan tabel tersebut jumlah perolehan dana YSPU Surakarta dari tahun 1999 sampai tahun 2011 mayoritas mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 dan 2007 perolehan dana YSPU Surakarta sempat mengalami penurunan. Namun pada tahun 2006 sampai tahun 2011, perolehan dana YSPU mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu jumlahnya sudah sampai milyaran. Hal ini disebabkan pada tahun 2006 YSPU Surakarta sudah melakukan upaya yang tepat dalam memperoleh dana seperti menerbitkan Majalah Hadila dan membuat program paket donasi. Sementara itu, jumlah donatur tetap YSPU Surakarta dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan penjabaran perkembangan jumlah donatur tetap YSPU Surakarta tahun Tabel 4 Perkembangan Jumlah Donatur Tetap YSPU Surakarta Tahun Perkembangan Jumlah Donatur Tetap YSPU Surakarta Tahun Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Sumber: YSPU Surakarta, Bagian Administrasi Tahun

16 54 Berdasarkan tabel tersebut jumlah donatur tetap YSPU Surakarta dari tahun 2007 sampai tahun 2011 terus mengalami peningkatan. Peningkatan drastis terjadi pada tahun 2009 ke tahun 2010 yakni jumlah donatur hampir dua kali lipat yaitu tahun 2009 berjumlah orang dan kemudian pada tahun 2010 menjadi orang. Peningkatan tersebut disebabkan oleh bebagai upaya yang dilakukan oleh YSPU Surakarta dalam mencari donatur. Salah satu upaya yang dilakukan YSPU Surakarta adalah membuat program yang tidak sekedar baik tetapi juga bisa menarik masyarakat untuk membiayai program tersebut. D. Kendala-kendala yang Dihadapi YSPU Surakarta dalam Menjalankan Tugasnya sebagai Lembaga Sosial YSPU Surakarta yang didirikan sejak tahun 1999 dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga sosial, tidak bisa lepas dari adanya beberapa kendalakendala. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain faktor dari YSPU Surakarta itu sendiri maupun faktor dari luar. Adapun berbagai macam kendala yang dihadapi YSPU Surakarta sebagai berikut : 1. Faktor dari YSPU Surakarta antara lain : a. YSPU Surakarta sempat ingin dibubarkan 2 kali Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta yang didirikan pada 11 Oktober 1999 sempat ingin dibubarkan dua kali oleh Dani H So oed selaku ketua yayasan pada masa itu. YSPU Surakarta pertama kali ingin dibubarkan yaitu pada tahun Hal ini disebabkan pada tahun Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 2015

17 55 Direktur pelaksana yayasan saat itu, Abdullah Basit Budiman mengundurkan diri dengan alasan menghadapi persoalan yang dilematis. Pada waktu itu, istrinya yang bekerja di bagian litbang di Assalam mendapatkan rumah dinas yang dipakai sebagai rumah Abdullah Basit Budiman bersama istrinya. Kemudian Assalam meminta tolong kepada Abdullah Basit Budiman membuat semacam lembaga sosial seperti Solo Peduli tetapi miliknya Assalam. Awalnya Abdullah Basit Budiman hanya sekedar membantu untuk mendirikan lembaga sosial tersebut, mengingat kontrak kerja Abdullah Basit Budiman dengan Yayasan Solo Peduli tidak boleh mempunyai kerja sampingan selain di Yayasan Solo Peduli. Namun, ketika lembaga sosial milik Assalam sudah berdiri, Abdullah Basit Budiman diminta untuk memimpin lembaga sosial tersebut. Kondisi tersebut menyebabkan persoalan yang dilematis bagi Abdullah Basit Budiman. Abdullah Basit Budiman bersama istrinya makan, tidur, dan tinggal di rumah dinas di Assalam, sementara itu Abdullah Basit Budiman bekerja di Yayasan Solo Peduli. Pada akhirnya Abdullah Basit Budiman memutuskan untuk mengundurkan diri dari Yayasan Solo Peduli. 24 Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta juga sempat ingin dibubarkan untuk kedua kalinya pada tahun 2005 oleh Dani H Soe eod selaku ketua yayasan, karena pada saat itu yang berhak membubarkan yayasan adalah ketua yayasan. Hal ini terjadi ketika Dani H Soe od meminta kepada Mulyanto Utomo selaku sekretaris yayasan untuk 24 Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 16 April 2015

18 56 menghubungi yayasan Dompet Dhuafa meminta sumber daya manusianya untuk dijadikan sebagai koordinator pelaksana. Kemudian Dompet Dhuafa mengirimkan orang kepercayaannya bernama Heru yang sudah berpengalaman di yayasan infak sedekah seperti YSPU Surakarta, namun yayasan dipimpin oleh tersebut tidak berkembang. Heru digaji oleh Dompet Dhuafa, karena pada saat itu YSPU Surakarta belum berani menggaji koordinator pelaksana yayasan mengingat dana YSPU Surakarta belum begitu banyak. Setelah Heru resmi menjadi koordinator pelaksana YSPU Surakarta, muncul konflik antara karyawan lama yang ditinggalkan Abdul Basit Budiman dengan pemimpin baru yaitu Heru. Hal tersebut disebabkan karena Yayasan Dompet Dhuafa ingin menyingkirkan para karyawan lama YSPU Surakarta dengan berencana melakukan tes ulang terhadap karyawan lama YSPU Surakarta, sehingga dari tes ulang tersebut hanya akan diambil 2 atau 3 orang saja. Semetara itu jumlah karyawan lama YSPU Surakarta pada saat itu berjumlah 7 orang, termasuk Supomo. Kemudian Supomo mewakili teman-temannya merasa keberatan dengan tes ulang tersebut, kemudian Supomo melapor kepada Mulyanto Utomo selaku sekretaris yayasan. Setelah itu Mulyanto Utomo melaporkan kondisi tersebut kepada ketua yayasan. Akhirnya setelah melihat kondisi tersebut, ketua yayasan memutuskan untuk membubarkan Yayasan Solo Peduli untuk kedua kalinya Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 2015

19 57 b. Pada periode awal YSPU Surakarta belum mempunyai arah atau program yang jelas, karena selama periode tersebut sebagian besar program menginduk kepada Dompet Dhuafa. Kebanyakan program yang dijalankan oleh YSPU Surakarta pada saat itu hanya bersifat insidental. c. Jumlah penghimpunan dana yang dilakukan YSPU Surakarta pada periode awal belum begitu besar. d. Jadwal hari kerja YSPU Surakarta pada masa periode awal belum jelas. Artinya ketika ada karyawan yang merasa dia masuk ataupun tidak masuk kerja, tidak ada yang memperingatkan. Selain itu, karyawan yang ingin bekerja dengan tekun juga tidak ada apresiasi dari yayasan Faktor dari Luar YSPU Surakarta a. Kendala dari Pemerintah Kota Surakarta Sejak awal berdirinya YSPU Surakarta, pihak yayasan sudah berusaha mengurus pengajuan perizinan kepada pemerintah kota Surakarta untuk mengukuhkan YSPU Surakarta sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ). Namun di bawah kepemimpinan Slamet Riyanto sebagai Walikota Solo, YSPU Surakarta ditolak dan tidak terdaftar menjadi LAZ. Selain itu dalam menyelenggarakan SMKIT Smart Informatika, YSPU Surakarta berkeinginan untuk menyewa Sekolah Dasar (SD) yang ditutup oleh pemerintah kota Surakarta dikarenakan kekurangan murid. 26 Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015

20 58 Namun dalam hal perizinan menyelenggarakan SMKIT Smart Informatika ini juga melalui proses peizinan yang sulit dan cukup lama. 27 b. Kendala dari Departemen Agama (Depag) YSPU Surakarta secara resmi menjadi LAZ (Lembaga Amil Zakat) pada tahun Dalam perkembanganya LAZ merupakan lembaga swasta yang didirikan oleh masyarakat dan mengalami petumbuhan sangat cepat. Di samping itu, Departemen Agama juga mempunyai badan resmi sendiri dalam mengelola zakat yaitu BAZ (Badan Amil Zakat). Kemudian Departemen Agama (Depag) mengeluarkan undang-undang yang ditujukan kepada LAZ di seluruh Indonesia yang mengatur bahwa LAZ hanya bertugas menghimpun dana zakat, tetapi tidak boleh mendistribusikan dana tersebut. Tugas mendistribusikan dana zakat tersebut harus melalui BAZ. Hal ini tentu menjadi kendala keberadaan LAZ di seluruh Indonesia mengingat LAZ ini tumbuh berkembang sementara BAZ tidak berkembang Solusi Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta dalam keberlangsungan penyelenggaran yayasan mempunyai solusi antara lain : a. Dalam mengatasi masalah YSPU Surakarta yang sempat ingin dibubarkan dua kali oleh Danie H Soe od selaku ketua yayasan, pada akhirnya ketua yayasan memutuskan untuk mengangkat Supomo yang sebelumnya 27 Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015

21 59 menjadi karyawan lama YSPU Surakarta menjadi koordiantor pelaksana yayasan. Sejak saat itu pula YSPU Surakarta menjadi lembaga yang berdiri sendiri, bukan lagi cabang dari Yayasan Dompet Dhuafa. 29 b. Dalam hal mengatasi program-program Solo Peduli yang belum begitu jelas dan sifatnya masih insedental pada periode awal maka pada periode berikutnya YSPU Surakarta membuat sebuah filosofi program yaitu dengan menghadirkan pelayan gratis dari lahir sampai meninggal dunia untuk masyarakat dhuafa. c. Dalam menghimpun dana, YSPU Surakarta berupaya untuk tetap melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang mempunyai ekonomi tinggi dengan mengahadirkan program-program yang bagus dan menarik dibiayai oleh masyarakat. Upaya yang dilakukan diantaranya dengan menerbitkan majalah Hadila yang dimasukkan ke hotel-hotel. d. Membuat jadwal hari kerja yang jelas yaitu setiap hari senin sampai Sabtu para karyawan diwajibkan masuk kerja. Hari Senin sampai Jum at para karyawan masuk jam WIB dan hari Sabtu mereka masuk jam WIB, sedangkan pada hari Minggu para karyawan libur. Sementara itu, bagi karyawan yang berprestasi dalam bekerja, YSPU Surakarta akan memberikan apresiasi terhadap karyawan tersebut dengan memperoleh jabatan tertentu. e. YSPU Surakarta melakukan upaya semaksimal mungkin dalam memperoleh perizinan baik pengokohan YSPU Surakarta sebagai LAZ yang 29 Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 2015

22 60 mendapatkan izin dari walikota pada tahun 2002 maupun upaya perizinan untuk menyelenggarakan SMKIT Smart Informatika di Surakarta. f. Dalam mengatasi kendala dari Departemen Agama, YSPU Surakarta merubah statusnya bukan sebagai LAZ tetapi sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas) tingkat ko ta. Kalau Ormas tingkat kota berdiri atas dasar surat dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Jadi setelah YSPU Surakarta merubah statusnya sebagai ormas, maka YSPU bisa mendirikan banyak lembaga atau unit, salah satunya termasuk unit LAZ Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya berhubungan dengan nilai ketuhanan saja namun berkaitan juga dengan hubungan kemanusian yang bernilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING LAZISWA SIDOGIRI CABANG SURABAYA. A. Prinsip Strategi Faundraising LAZISWA Sidogiri Cabang Surabaya

BAB IV ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING LAZISWA SIDOGIRI CABANG SURABAYA. A. Prinsip Strategi Faundraising LAZISWA Sidogiri Cabang Surabaya BAB IV ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING LAZISWA SIDOGIRI CABANG SURABAYA A. Prinsip Strategi Faundraising LAZISWA Sidogiri Cabang Surabaya Tujuan LAZISWA Sidogiri Cabang Surabaya dalam menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT BAITUL MAAL HIDAYATULLAH KUDUS

BAB III ANALISIS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT BAITUL MAAL HIDAYATULLAH KUDUS BAB III ANALISIS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT BAITUL MAAL HIDAYATULLAH KUDUS A. Profil Baitul Maal Hidayatullah Kudus 1. Sejarah Baitul Maal Hidayatullah Kudus. Baitul Maal Hidayatullah atau yang disingkat dengan

Lebih terperinci

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG A. Pendistribusian Zakat di BAZ Kota Semarang Pengelolaan zakat yang dilaksanakan oleh BAZ Kota Semarang dengan menyalurkan dana zakatnya sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (BKKBN) dalam Diskusi dua mingguan Pimpinan BKKBN dengan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (BKKBN) dalam Diskusi dua mingguan Pimpinan BKKBN dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan perkataan Ketua Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam Diskusi dua mingguan Pimpinan BKKBN dengan Jurnalis dan sosialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN 56 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN Secara sosial ataupun ekonomi bahwa zakat adalah lembaga penjamin. Lewat institusi zakat, kelompok

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto Badan atau Lembaga Amil Zakat merupakan organisasi sosial ekonomi dalam

Lebih terperinci

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL ZAKAT. BAB I KETENTUAN

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL ZAKAT. BAB I KETENTUAN No.1847, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAZNAS. UPZ. Pembentukan dan Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama yang diturunkan sebagai rahmat bagi alam semesta, yakni agama yang membimbing umat manusia untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muslim dengan jumlah 88,1 persen dari jumlah penduduk indonesia

BAB I PENDAHULUAN. muslim dengan jumlah 88,1 persen dari jumlah penduduk indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia 230.641.326 juta jiwa, dimana mayoritas penduduknya adalah muslim dengan jumlah 88,1

Lebih terperinci

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004 BAITUL MAAL BAHTERA Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah SK.Walikota Pekalongan Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004 Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa SK Direktur Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro. xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan zaman secara global yang cepat dan karena kemajuan era teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang. Perkembangan ekonomi islam telah menjadikan islam sebagai satu-satunya solusi masa depan. Hal ini di tandai dengan semakin banyak dan ramainya kajian akademis serta

Lebih terperinci

PEMERINGKATAN (RATING) LPZ DI INDONESIA

PEMERINGKATAN (RATING) LPZ DI INDONESIA PEMERINGKATAN (RATING) LPZ DI INDONESIA Oleh Hertanto Widodo Sumber: BUKU KRITIK & OTOKRITIK LSM: Membongkar Kejujuran dan Keterbukaan Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia (Hamid Abidin & Mimin Rukmini)

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL, BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI, DAN BADAN AMIL ZAKAT

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT FASTABIQ PATI. 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Baitul Maal Fastabiq Pati

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT FASTABIQ PATI. 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Baitul Maal Fastabiq Pati BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT FASTABIQ PATI 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Baitul Maal Fastabiq Pati Muktamar pemuda muhammadiyah ke XI di Pekan Baru Riau tanggal 1 s.d. 4 juli 1998, merupakan inspirasi

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1846, 2016 BAZNAS. Penyusunan RKA Tahunan. Baznas Provinsi. Baznas Kabupaten/Kota. Pedoman. PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu secara finansial. Zakat menjadi salah satu rukun islam keempat setelah puasa di bulan

Lebih terperinci

Profil PKPU. PKPU Jl. Raya Pasar Minggu Kav.III No. 49 Duren Tiga Pancoran Pasar Minggu Telp Hotline: (021)

Profil PKPU. PKPU Jl. Raya Pasar Minggu Kav.III No. 49 Duren Tiga Pancoran Pasar Minggu Telp Hotline: (021) Kolektif Profil PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU lahir dari krisis multidimensi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 hingga tahun 1999, yang diperparah dengan berbagai musibah bencana alam maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin yang mampu diwajibkan untuk mengeluarkan sebagian hartanya yang notabenenya adalah hak orang lain. Zakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam dibangun di atas lima pilar yang terangkum dalam rukun Islam. Zakat yang merupakan rukun ketiga dari lima rukun Islam tersebut tidak seperti shalat ataupun puasa

Lebih terperinci

POTENSI ZAKAT, INFAK & SHADAQAH (ZIS) BAGI DANA KEMANUSIAAN (Pemanfaatan dana

POTENSI ZAKAT, INFAK & SHADAQAH (ZIS) BAGI DANA KEMANUSIAAN (Pemanfaatan dana POTENSI ZAKAT, INFAK & SHADAQAH (ZIS) BAGI DANA KEMANUSIAAN (Pemanfaatan dana publik umat bagi pelayanan kemanusiaan) Husnan Nurjuman, S.Ag, M.Si POTENSI ZIS BAGI DANA KEMANUSIAAN (Pemanfaatan dana publik

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa sehubungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Sejarah dan Perkembangan LAZISMU Pekanbaru. tidak bisa bangkit dalam hidupnya padahal jika kita mau sungguh-sungguh

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Sejarah dan Perkembangan LAZISMU Pekanbaru. tidak bisa bangkit dalam hidupnya padahal jika kita mau sungguh-sungguh BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah dan Perkembangan LAZISMU Pekanbaru Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Pekanbaru didirikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi umat Islam yang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian 98 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian mengenai lembaga Filantropi Islam dan Pemberdayaan Anak Dhuafa (Studi Kasus Pada Program Pendidikan

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI, INFAK DAN SEDEKAH PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA Istutik (2013) meneliti mengenai penerapan standar akuntansi Zakat Infak/Sedekah (PSAK: 109) pada pertanggungjawaban keuangan atas aktivitas penerimaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para penganut sistem ekonomi kapitalisme berpendapat bahwa inti masalah ekonomi adalah masalah produksi. Mereka berpendapat bahwa penyebab kemiskinan adalah

Lebih terperinci

yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak. mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan pahala. Sedangkan

yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak. mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan pahala. Sedangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Zakat dan Infak Sedekah a. Zakat Dari segi bahasa, zakat berarti tumbuh, bersih, berkah, berkembang dan baik. Sedangkan dari segi istilah, zakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU. A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU. A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Pekanbaru didirikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LAZIS IMRA A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN LAZIS IMRA

BAB II GAMBARAN UMUM LAZIS IMRA A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN LAZIS IMRA BAB II GAMBARAN UMUM LAZIS IMRA A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN LAZIS IMRA Lemahnya kesadaran masyarakat untuk membayar zakat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah masalah kepercayaan terhadap proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial yang dijalani. Komunikasi merupakan mesin pendorong proses sosial yang memungkinkan terjadinya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN PEMBIAYAANNYA DI DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG SEMARANG A. ANALISIS PRAKTEK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. kepada para mustahik. Dalam proses penghimpunan, pengumpulan, dan

BAB V PEMBAHASAN. kepada para mustahik. Dalam proses penghimpunan, pengumpulan, dan BAB V PEMBAHASAN A. Efektivitas Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dalam meningkatkan jumlah zakat, infak, sedekah Badan Amil Zakat Nasional di Tulungagung bertugas menghimpun, mengumpulkan dan menyalurkan zakat,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200 LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200 008 Nomor 7 Seri E.1 PERATURAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG PANJANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang sebenarnya telah berlangsung lama dalam kehidupan manusia. Kemiskinan merupakan suatu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 23 SERI E.23 ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena

BAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harta yang dimiliki manusia sesungguhnya hanyalah sebuah titipan dari Allah SWT. Manusia ditugaskan untuk mengelola dan memanfaatkan harta tersebut sesuai dengan ketentuannya.

Lebih terperinci

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI 2018 0 1. PENGHIMPUNAN 1.1 DATA MUZAKKI Jumlah muzakki Kantor Pusat pada bulan Januari Tahun 2018 sebanyak 1.996 orang (meningkat 733 orang atau 63,2% dibanding bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat (AS) sekalipun. Ternyata tercatat 15 juta tenaga kerja

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah fundamental yang tengah dihadapi oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika mendasar yang saat ini tengah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN YDSF merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS).

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN YDSF merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS). BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Majalah Al Falah adalah suatu media cetak yang ditujukan untuk para donatur dari Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF). Para donatur

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan (filantropi) dalam konteks masyarakat Muslim. Zakat merupakan kewajiban bagian dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Key Success Factor BAZNAS

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Key Success Factor BAZNAS BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas strategi untuk meningkatkan pengumpulan dana BAZNAS. Strategi yang dilakukan adalah pengelompokan faktor-faktor internal dan eksternal, membuat Matriks IE, Matriks

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF LAZ DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF LAZ DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF LAZ DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA A. Analisis Manajemen Zakat Produktif\ Dompet Dhuafa pada Program Social Trust Fund (STF)

Lebih terperinci

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang PENGELOLAAN ZAKAT Kementerian Agama Republik lndonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat Tahun 2012

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dibentuk masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah untuk melakukan

BAB IV ANALISIS DATA. dibentuk masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah untuk melakukan BAB IV ANALISIS DATA A. Mekanisme Fundraising Dana Zakat Infaq dan Shadaqah Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah institusi pengelolaan zakat yang dibentuk masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH 1 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA A. Analisis Manajemen Penghimpunan, Pengelolaan serta Pendistribusian Dana Sosial pada Yayasan Al-Jihad Surabaya Setiap

Lebih terperinci

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR

Lebih terperinci

KETENTUAN DAN KETETAPAN PERANGKAT YAYASAN HAMADA. Pendahuluan

KETENTUAN DAN KETETAPAN PERANGKAT YAYASAN HAMADA. Pendahuluan KETENTUAN DAN KETETAPAN PERANGKAT YAYASAN HAMADA Pendahuluan Nama Yayasan ini adalah Yayasan Hamada. Yayasan ini berdiri berdiri di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat pada tanggal 21 Juli 2016 sesuai Akta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang pemilihan judul Kemajuan ekonomi menjadi salah satu tolak ukur suatu negara untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain, bahwa negara itu termasuk negara maju atau

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh makhluk. Menurut (Wijaya, 2014) Al-quran meyakinkan bahwa sumber daya itu tersedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi syariah merupakan lembaga keuangan mikro yang menghimpun dana dari anggota dan menyalurkanya kepada anggota untuk mensejahterakan taraf hidup para anggota koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia Secara demografi mayoritasnya beragama Islam dan setiap muslim mempunyai kewajiban untuk membayar zakat. Zakat sebagai rukun Islam yang ketiga,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2002 TAHUN : 2002 NOMOR : 61 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

Pedoman Pengajuan. Lembaga Zakat Terdaftar

Pedoman Pengajuan. Lembaga Zakat Terdaftar Pedoman Pengajuan Lembaga Zakat Terdaftar Dodik Siswantoro Sri Nurhayati 2015 Pedoman Pengajuan Lembaga Zakat Terdaftar Dodik Siswantoro Sri Nurhayati 2015 Pedoman Pengajuan Lembaga Zakat Terdaftar Copyright

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004 PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA A. Profil LAZ Masjid Nurul Huda Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga zakat adalah lembaga yang berada ditengah-tengah publik sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, yaitu kurang dari $ USA. Pada awal tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, yaitu kurang dari $ USA. Pada awal tahun 1997 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Di Indonesia kemiskinan masih menjadi isu utama pembangunan, saat ini pemerintah masih belum mampu mengatasi kemiskinan secara tuntas. Hingga tahun 2008

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, pengembangan. serta bantuan lainnya (Depag RI, 2007 a:1)

BAB 1 PENDAHULUAN. pengembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, pengembangan. serta bantuan lainnya (Depag RI, 2007 a:1) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya berhubungan dengan nilai ketuhanan saja, namun berkaitan juga dengan hubungan kemanusian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU. kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU. kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU A. Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat Zakat adalah istilah sesuatu yang diberikan seseorang kepada orang lain yang berhak

Lebih terperinci

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERAN YAYASAN SOLO PEDULI UMMAT SURAKARTA TAHUN

PERAN YAYASAN SOLO PEDULI UMMAT SURAKARTA TAHUN PERAN YAYASAN SOLO PEDULI UMMAT SURAKARTA TAHUN 1999-2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai keberhasilan dalam kelangsungan ke masa yang akan datang untuk menciptakan kesadaran umat. Dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat berupa shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat berupa shodaqoh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Islam, harta merupakan hak penuh milik Allah SWT sedangkan manusia tidak lain hanya sebatas kepemilikan sementara dengan tujuan menjalankan amanah untuk mengelola

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG,

Lebih terperinci

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi di sebuah negara yang kaya dengan sumber daya alam dan mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N 2 0 1 8 UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS YAYASANBAITULMAALPLN JLTrunojoyoBlokM1/135KebayoranBaru JakartaSelatan 0217261122ext1574 email:ybm@pln.co.id-www.ybmpln.org

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pendistribusian Zakat Oleh BAZNAS Kabupaten Jepara Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Jepara zakat menurut bahasa berarti berkah, bersih, dan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul. Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek

BAB V PEMBAHASAN. A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul. Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek 130 BAB V PEMBAHASAN A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS SDM BAZNAS MENUJU PROFFESIONALISME PENGELOLAAN ZAKAT

PENINGKATAN KUALITAS SDM BAZNAS MENUJU PROFFESIONALISME PENGELOLAAN ZAKAT PENINGKATAN KUALITAS SDM BAZNAS MENUJU PROFFESIONALISME PENGELOLAAN ZAKAT OLEH H. AWALUDDIN, SE. SEKRETARIS BAZNAS NTB PENDAHULUAN VISI MENJADIKAN BAZNAS PROVINSI NTB YANG AMANAH, PROFISIONAL, TRANSPARAN

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia PENDAHULUAN BMT berkembang dari kegiatan Baitul maal : bertugas menghimpun, mengelola dan menyalurkan Zakat, Infak dan Shodaqoh (ZIS) Baitul

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG, WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN Menimbang : PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT WALIKOTA SERANG, a. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

2014, No.38 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pela

2014, No.38 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pela LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.38, 2014 KESEJAHTERAAN. Zakat. Pengelolaan. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5508) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dihadapi LAZ Sidogiri. Dapat disimpulkan bahwa LAZ Sidogiri dalam manajemen

BAB V PENUTUP. dihadapi LAZ Sidogiri. Dapat disimpulkan bahwa LAZ Sidogiri dalam manajemen BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Dari paparan data yang diperoleh peneliti dan dari pembahasan tersebut, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan manajemen dana zakat produktif pada LAZ Sidogiri,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1 N a m a. Pasal 2 Waktu Diresmikan

ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1 N a m a. Pasal 2 Waktu Diresmikan ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG Pasal 1 N a m a Organisasi ini bernama Majelis Ta lim Telkomsel disingkat MTT. Pasal 2 Waktu Diresmikan MTT diresmikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Potensi zakat, baik penerimaan maupun pendistribusiannya cukup besar.

BAB I PENDAHULUAN. Potensi zakat, baik penerimaan maupun pendistribusiannya cukup besar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi zakat, baik penerimaan maupun pendistribusiannya cukup besar. Supaya ia menjadi riil sebagai dana untuk menanggulangi kemiskinan dan sarana pemerataan

Lebih terperinci

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) Ilham Maulana Saud Dlingo, 28 Agustus 2016 DASAR HUKUM PENGELOLAAN ZAKAT Dasar Hukum 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam dan Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam memiliki instrumen penting yang bergerak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan dari penelitian guna menjawab rumusan masalah mengenai strategi Integrated Marketing Communication (IMC) yang telah dilakukan PKPU Yogyakarta

Lebih terperinci