KETENTUAN DAN KETETAPAN PERANGKAT YAYASAN HAMADA. Pendahuluan

Transkripsi

1 KETENTUAN DAN KETETAPAN PERANGKAT YAYASAN HAMADA Pendahuluan Nama Yayasan ini adalah Yayasan Hamada. Yayasan ini berdiri berdiri di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat pada tanggal 21 Juli 2016 sesuai Akta Notaris Nomor 01, Notaris Untung, SH., M.KN dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU AH Kata Hamada diambil dari kosakata bahasa Arab yang berarti 1.memuji, 2.pujian,terpuji, dan merupakan kata dasar dari nama Nabi Muhammad SAW dan kalimat hamdalah; Alhamdulillah. Kata Hamada adalah singkatan dari Humanity, Environtment, dan Education. Yayasan Hamada bergerak di bidang Kemanusiaan, Lingkungan, dan Pendidikan. Visi : Menjadi lembaga terdepan yang berperan secara aktif dalam bidang pendidikan, sosial, kemanusiaan, dan lingkungan hidup untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpendidikan, berkarakter, berbudaya, dan peduli terhadap lingkungan sekitar yang secara berkelanjutan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Misi : Menyediakan program-program pendidikan, sosial, kemanusiaan, pelestarian lingkungan hidup, budaya, ekonomi, dan pendidikan karakter bagi masyarakat. Membantu memfasilitasi masyarakat terhadap akses sosial kemanusiaan, lingkungan hidup dan pendidikan, yang dibutuhkan dalam mengembangkan hidup yang lebih baik. Menciptakan lembaga yang kuat, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan sebagai wadah kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. 1 K e t e n t u a n d a n K e t e t a p a n R e l a w a n

2 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 1. Yayasan adalah Yayasan Hamada sebagai lembaga beserta seluruh perangkat pembina, pengawas, pengurus, relawan, dan simpatisan. 2. Pembina adalah perseorangan atau lebih yang tertera pada Akta Notaris yang melakukan pembinaan terhadap seluruh perangkat yayasan. 3. Pengawas adalah perseorangan atau lebih yang tertera pada Akta Notaris yang melakukan pengawasan terhadap seluruh perangkat dan kegiatan yayasan. 4. Pengurus Pusat adalah pengurus inti yang tertera pada Akta Notaris, terdiri dari Ketua Yayasan, Sekretaris, dan Bendahara. 5. Staff Khusus adalah relawan resmi yang ditunjuk dan ditetapkan membantu Pengurus Pusat dalam menjalankan tugas sesuai bidangnya masing-masing. 6. Pengurus Cabang adalah pengurus perwakilan wilayah Kabupaten/Kota yang sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Cabang, Sekretaris, Bendahara, dan Koordinator Wilayah. 7. Koordinator Wilayah adalah Pengurus Cabang yang bertanggung jawab mewakili suatu wilayah (Sekolah, Universitas, Daerah, dll). 8. Panitia Pelaksana Program adalah susunan panitia yang terdiri dari beberapa relawan yang melaksanakan satu program secara khusus. 9. Relawan adalah seluruh perseorangan yang mendaftarkan diri secara resmi dan sukarela untuk bergabung bersama yayasan. 10. Simpatisan adalah seluruh perseorangan, kelompok, atau masyarakat luas yang memiliki keinginan untuk membantu keberlangsungan kegiatan yayasan. 11. Donatur adalah adalah seluruh perseorangan, kelompok, atau masyarakat luas yang memiliki keinginan untuk membantu memberikan donasi, barang, atau material lain yang dapat mendukung keberlangsungan kegiatan yayasan. 12. Petunjuk teknis adalah dokumen yang berisi intruksi kerja dan pedoman pelaksanaan program. 2 K e t e n t u a n d a n K e t e t a p a n R e l a w a n

3 BAB II Keanggotaan Pasal 2 1. Pembina, Pengawas, dan Pengurus inti telah ditetapkan sesuai Akta Notaris Yayasan, akan tetapi dapat dirubah dan ditambah sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. 2. Masa bakti Pembina, Pengawas, dan Pengurus inti yang telah ditetapkan pada Akta Notaris Yayasan adalah tidak terbatas, akan tetapi dapat dirubah dan diberhentikan sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Pengurus inti dapat menunjuk dan menetapkan Staff Khusus untuk menangani bidang khusus dengan masa bakti sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Pasal 3 1. Pembukaan pendaftaran Relawan resmi dilakukan setiap tahun, sedangkan simpatisan dapat membantu dan bergabung sesuai kebutuhan tanpa terikat hal apapun. 2. Calon relawan wajib mendaftarkan diri secara resmi melalui tahapan-tahapan yang akan ditentukan kemudian, lalu selanjutnya dipilih, diseleksi, dan direkomendasikan Pengurus Cabang untuk ditetapkan oleh Pengurus Pusat. 3. Masa bakti relawan adalah selama dua tahun dan dapat diperpanjang kembali setelah selesai masa bakti. 4. Relawan dapat mengajukan masa bakti seumur hidup yang kemudian ditetapkan oleh Pengurus Pusat. 5. Relawan dapat dipilih, ditunjuk, dan ditetapkan sebagai Pengawas, Staff khusus, Pengurus Cabang, dan Koordinator Wilayah. Pasal 4 1. Pengurus Cabang ditetapkan melalui sistem voting dari seluruh relawan resmi yang berasal atau berdomisili sesuai Kabupaten/Kota masing-masing. Calon Pengurus Cabang yang meraih vote tertinggi adalah Pengurus Cabang terpilih yang kemudian mendapatkan surat ketetapan dari Pengurus Pusat. 3 K e t e n t u a n d a n K e t e t a p a n R e l a w a n

4 2. Dalam waktu kurang dari 7 hari setelah terpilih, Pengurus Cabang membentuk struktur organisasi kemudian memilih dan menunjuk Koordinator Wilayah yang selanjutnya ditetapkan oleh pengurus inti. Pasal 5 1. Pemberhentian masa bakti perangkat yayasan dilakukan apabila : a. Meninggal dunia b. Mengundurkan Diri c. Terjerat pelanggaran hukum pidana di Negara Kesatuan Republik Indonesia d. Melakukan pelanggaran norma agama, norma sosial, dan peraturan kenegaraan e. Mencoreng nama baik yayasan atau perangkat yayasan 2. Dalam hal terjadi kemunduran kualitas kerja, maka yang bersangkutan akan diberikan Surat Peringatan I. Jika dalam waktu tiga bulan kemudian tidak terjadi perbaikan maka akan diberikan Surat Peringatan II. Kemudian jika dalam waktu tiga bulan selanjutnya tidak terjadi perbaikan maka yang bersangkutan akan diberhentikan dan dilepas statusnya dalam perangkat yayasan. BAB IV Rapat dan Koordinasi Pasal 6 1. Rapat General dilakukan satu tahun sekali dengan dihadiri seluruh perangkat yayasan. 2. Rapat Pimpinan dilakukan dua kali dalam satu tahun dengan dihadiri oleh Pengurus Pusat, Ketua Cabang, dan Koordinator Wilayah. 3. Rapat Pengurus Cabang ditentukan dan disepakati oleh masing-masing Pengurus Cabang. 4. Rapat Koordinasi ditentukan dan disepakati oleh perangkat yayasan yang bersangkutan. 5. Seluruh pelaksanaan rapat dapat dilakukan dengan menyesuaikan waktu dan tempat yang tersedia, pelaksanaan rapat wajib dibuatkan notulensi. 4 K e t e n t u a n d a n K e t e t a p a n R e l a w a n

5 Pasal 7 1. Koordinasi wajib dilakukan oleh semua perangkat yayasan. 2. Koordinasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal penyampaian instruksi harus dilakukan sesuai alur organisasi, yaitu sebagai berikut : a. Pembina hanya dapat berkoordinasi dan memberikan instruksi kepada Pengurus Pusat dan Pengawas. b. Pengawas dapat berkoordinasi kepada seluruh perangkat yayasan. c. Pengurus Pusat dapat berkoordinasi dan memberikan instruksi kepada Staff Khusus, Pengurus Cabang, Koordinator Wilayah, Panitia Pelaksana Program, dan Relawan. d. Pengurus Cabang dapat berkoordinasi dan memberikan instruksi kepada Koordinator Wilayah, Panitia Pelaksana Program, dan Relawan atas persetujuan Pengurus Pusat. e. Koordinator Wilayah dapat berkoordinasi dan memberikan instruksi kepada Relawan atas persetujuan Pengurus Cabang. f. Seluruh perangkat yayasan dapat saling melakukan komunikasi untuk kelancaran dan keberlangsungan kegiatan/program. BAB V Hak dan Kewajiban Pasal 8 1. Pembina, Pengawas, dan Pengurus Pusat berhak mendapatkan seluruh informasi detail mengenai pelaksanaan program, keadaan, maupun kendala seluruh perangkat yayasan. 2. Pengurus Cabang berhak berotonomi untuk mengelola cabang dan atau wilayahnya secara mandiri dengan memperhatikan pertimbangan dari Pengurus Pusat. 3. Pengurus Cabang diperbolehkan dan berhak membuka dan mengelola kantor perwakilan di daerahnya sebagai tempat sekretariat dengan persetujuan Pengurus Pusat. 5 K e t e n t u a n d a n K e t e t a p a n R e l a w a n

6 4. Seluruh perangkat yayasan berhak mendapatkan : a. Informasi penting mengenai yayasan b. Bimbingan selama menjalankan tugas c. Pelatihan dan pengembangan diri d. Dana pembinaan e. Akomodasi f. Surat Keterangan Relawan g. Sertifikat Relawan h. Penghargaan dan Hadiah 5. Poin (d) dan (e) pada Pasal 8 ayat 4 berhak didapatkan perangkat yayasan hanya apabila yang bersangkutan melaksanakan kegiatan atau tugas khusus untuk menjalankan suatu program kerja. 6. Poin (g) pada Pasal 8 ayat 4 berhak didapatkan perangkat yayasan apabila yang bersangkutan telah selesai melaksanakan masa bakti. Dalam hal perangkat yayasan yang melaksanakan masa bakti seumur hidup maka berhak mendapatkan Sertifikat Relawan setiap dua tahun sekali, dan berhak mendapatkan penghargaan khusus. 7. Poin (h) pada Pasal 8 ayat 4 berhak didapatkan perangkat yayasan apabila yang bersangkutan melaksanakan tugas dengan sangat baik, menunjukan prestasi, dan berkontribusi aktif serta memberikan nilai positif bagi yayasan. 8. Seluruh perangkat yayasan berhak mendapatkan waktu istirahat yang akan diberikan paling lama 2 bulan dalam 1 tahun dengan ketentuan yang bersangkutan mengajukan permohonan waktu istirahat minimal satu minggu sebelum waktu istirahat dimulai kepada Pengurus Pusat. 9. Saat salah satu perangkat yayasan akan mengambil waktu istirahat, maka yang bersangkutan harus menunjuk relawan resmi lainnya untuk menjadi Penanggung jawab sementara (PJS). 6 K e t e n t u a n d a n K e t e t a p a n R e l a w a n

7 Pasal 9 1. Seluruh perangkat yayasan diwajibkan untuk mentaati Peraturan dan Undang-undang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlaku. 2. Seluruh perangkat yayasan diwajibkan untuk bertingkah laku positif yang sesuai dengan norma agama dan norma sosial yang berlaku. 3. Seluruh perangkat yayasan diwajibkan untuk menjaga nama baik yayasan dan perangkat yayasan. 4. Seluruh perangkat yayasan diwajibkan untuk menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan. 5. Seluruh perangkat yayasan diwajibkan untuk melaksanakan segala tugas dan instruksi dengan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin. 6. Seluruh perangkat yayasan diwajibkan untuk melaksanakan kewajiban dengan bertanggung jawab. BAB VI Tugas Pokok Pasal 9 1. Perangkat yayasan bertugas menjalankan seluruh program yayasan di bidang Kemanusiaan, Pendidikan dan Lingkungan. 2. Perangkat yayasan harus mendukung seluruh program yayasan dengan dukungan moral/moril, atau materiil. 3. Pembina bertugas membina, memfasilitasi, memberi masukan dan saran kepada Pengurus Pusat. 4. Pengawas bertugas mengawasi seluruh program, kegiatan, dan pendanaan yayasan. 5. Pengurus Pusat bertugas mengkoordinir dan menjalankan program, mengelola budgeting, dan memastikan seluruh program berjalan sesuai petunjuk teknis masingmasing program. 6. Staff Khusus bertugas melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya secara tuntas, efisien, dan bertanggung jawab. 7 K e t e n t u a n d a n K e t e t a p a n R e l a w a n

8 7. Pengurus Cabang bertugas mengelola cabang yayasan dan memastikan program berjalan sesuai arahan. 8. Koordinator Wilayah bertugas memberikan informasi kepada Pengurus Cabang mengenai keadaan wilayahnya, memastikan informasi yayasan selalu tersampaikan ke wilayahnya, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan program di wilayahnya. 9. Panitia Pelaksana Program bertugas melaksanakan program sesuai petunjuk teknis program yang dilaksanakan. 10. Relawan bertugas melaksanakan dan membantu program yang dilaksanakan yayasan. 11. Seluruh tugas detail dan intruksi masing-masing perangkat yayasan akan dituangkan pada petunjuk teknis masing-masing program. BAB VII Anggaran dan Pendanaan Pasal Dalam hal anggaran dan pendanaan, Yayasan Hamada akan menyediakan dan membantu pelaksanaan seluruh program dengan syarat dan ketentuan tertentu. 2. Pengurus inti berhak mengetahui dan mengelola anggaran dari daerah tertentu untuk pemerataan dan pelaksanaan program di daerah lainnya 3. Cabang memiliki wewenang untuk mengelola, mencari dan menerima donasi, infaq, atau sedekah di daerahnya dengan ketentuan wajib membuat laporan per semester kepada pengurus inti dan tidak menyalahi ketentuan dan ketetapan ini. 4. Cabang diperbolehkan melakukan usaha-usaha tertentu yang tidak menyalahi hukum dan aturan untuk mendapatkan keuntungan (contoh : jual beli) yang bertujuan mendapatkan dana kegiatan/program kerja dengan pembagian persentase keuntungan minimal 5% untuk cabang dan keuntungan maksimal 10% untuk relawan yang melakukan usaha. 5. Seluruh relawan diperbolehkan memberikan donasi, infaq dan sedekah kepada cabang untuk keberlangsungan program kerja. 8 K e t e n t u a n d a n K e t e t a p a n R e l a w a n

9 BAB VIII Penutup Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur dalam ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh pengurus inti dan ketentuan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Bandung Barat, 22 Juli 2016 Joddy Ridho Subagja Ketua Yayasan Hamada 9 K e t e n t u a n d a n K e t e t a p a n R e l a w a n