LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL PADA ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN (PSAA) UDIYANA WIGUNA SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./ (Ketua) Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd./ (Anggota) Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si./ (Anggota) Dr. Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd./ (Anggota) JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2016 i

2 ii

3 DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. RINGKASAN. Halaman BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Identifikasi dan Perumusan Masalah Tujuan Kegiatan Manfaat Kegiatan 7 BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah Khalayak Sasaran Metode Kegiatan Rancangan Evaluasi 12 BAB III HAIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Deskripsi Hasil Pelatihan Membuat Benda Fungsional dari Kain Flanel pada Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Singaraja Tanggapan Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja (Siswa SMP dan SMA/SMK) Terhadap Pelatihan Membuat Benda Fungsional dari Kain Flanel Pembahasan BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Saran i ii iii v vi iii

4 DAFTAR PUSTAKA 29 LAMPIRAN 1. Daftar Hadir Foto Kegiatan Materi Kegiatan.. 36 iv

5 DAFTAR TABEL halaman Tabel 3.1 Rekapitulasi data hasil kegiatan membuat produk tempat tissu Dari kain flanel... Tabel 3.2 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Tempat HP dari Kain Flanel... Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Tempat Pensil dari Kain Flanel... Tabel 3.4 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Bros dari Kain Flanel... Tabel 3.5 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Jepit/Ikat Rambut dari Kain Flanel... Tabel 3.6 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Gantungan Kunci dari Kain Flanel... Tabel.3.7 Hasil kegiatan Pelatihan Membuat Benda Fungsional Dati kain Flanel v

6 PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL PADA ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN (PSAA) UDIYANA WIGUNA SINGARAJA RINGKASAN Oleh Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd. dkk Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini betujuan untuk: (1) memberikan pelatihan membuat kreasi benda fungsional dari kain flannel (2) mengetahui tanggapan anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan Udiyana Wiguna Singaraja dalam pelatihan membuat kresai benda fungsional dari kain flanel. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, demontrasi, metode tanya jawab serta pelatihan membuat kreasi benda fungsional berupa tempat tissue, tempat pensil, tempat hp,, gantungan kunci, jepit rambut, ikat rambut dan bros. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang bekerjasama dengan Panti Sosial Anak Asuhan Udyanan Wiguna Singaraja yang melibatkan siswa SMP dan SMA/SMK yang berjumlah 30 orang. Hasil dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah pelatihan membuat benda fungsional dari kaian flannel berupa tempat tissue, tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan gantungan kunci mendapat nilai 85 kategori sangat baik. Pelatihan dinyatakan berhasil dan siswa bisa melaksanakan dan membuat benda fungsional dengan baik dan mereka hadir 100% dan sangat antusias mengikuti pelatihan membuat benda fungsional dengan kain flanel darai awal sampai selesai. Kata Kunci: Kain Flanel, benda fungsional, produk flanel vi

7 vii

8 BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini Departemen Pendidikan Kebudayaan (Depdikbud) giat-giatnya mencanangkan konsep ketrampilan hidup ( life skill) pada jenjang pendidikan formal yang ada di negeri ini. Ketrampilan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mampu menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar sesuai dengan kondisi lingkungan mereka masing-masing. Ketrampilan merupakan bekal yang sangat berharga di masa yang akan datang bagi setiap anak karena manusia yang terampil selalu dapat mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan riil dalam kehidupannya. Dengan demikian seseorang yang mempunyai ketrampilan hidup yang tinggi akan berpeluang besar untuk mendapat keuntungan yang tidak sedikit di masa yang akan datang. Ketrampilan hidup di bidang busana khususnya kerajinan tangan merupakan ketrampilan yang luwes diterapkan di dalam berbagai keadaan. Ketrampilan ini dapat sebagai sarana atau modal untuk menjalankan usaha di bidang ketrampilan tangan. Di masa pembangunan sekarang nilai ekonomi semakin berperan, maka kerajinan tangan dipandang sebagai aset yang menguntungkan untuk dikembangkan. Dengan kata lain, kerajinan tangan dipandang memiliki potensi ekonomi dalam perdagangan dan dunia pariwisata. Oleh karena itu, kegiatan kerajinan ini digalakkan dan diharapkan mampu meningkatkan devisa negara, sekaligus dapat memperluas lapangan kerja dan dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan sanak-anak asuh PSSA Udiyana Wiguna Singaraja ketika sudah lulus. 1

9 Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Ud iyana Wiguna Singaraja salah satu Panti Sosial Anak Asuhan yang ada di Kabupaten Buleleng yang berlokasi di jl. Dewi Sartika Singaraja. PSAA ini berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Bali yang menampung anak-anak yang tidak memiliki orang tua ataupun anakanak yang kurang mampu secara ekonomi. Di PSAA ini terdapat 50 orang anak asuh yang memiliki jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Anak Asuh yang berpendidikan SD ada 7 orang, SMP ada 23 orang, dan SMA/SMK ada 20 orang. Selama ini kegiatan anak asuh di PSAA Udiyana Wiguna Singaraja tersebut hanya kegiatan di sekolah formal. Padahal mereka sangat dituntut untuk secepatnya mampu hidup mandiri karena tidak mungkin selamanya mereka berada di panti asuhan. Untuk membekali anak-anak agar dapat hidup mandiri setelah lepas dari panti asuhan, anak asuh perlu dibekali dengan berbagai keterampilan. Dan di tempat tersebut juga terdapat alat-alat menjahit yang belum digunakan secara optimal seperti mesin jahit, gunting kain, gunting benang, meteran dan lain-lain. Adapun program pelatihan yang akan diberikan adalah membuat kreasi benda fungsional dengan menggunakan kain flanel. Dipilihnya kain flanel sebagai bahan utama pembuatan produk kerajinan karena kain flanel mudah didapat dan harganya tidak terlalu mahal, sedangkan kreasi fungsional yang akan dibuat adalah berupa benda-benda berupa souvenir yang memiliki fungsi bagi kehidupan sehari-hari. Kreasi benda fungsional yang akan dibuat adalah macam-macam tempat tissu, gantungan kunci, jepit rambut, tempat pensil, tempat HP, ikat rambut, bros, pembatas buku. 2

10 Universitas Pendidikan Ganesha, membawahi Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) yang memiliki jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Pada sub program Tata Busana 65% kurikulumnya mengajarkan praktikum aneka jenis ketrampilan. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di PSSA Udiyana Wiguna Singaraja. 1.1 Analisis Situasi Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA ) Udyana Wiguna Singaraja salah satu Panti Sosial Anak Asuhan yang ada di Kabupaten Buleleng yang berlokasi di jl. Dewi Sartika Singaraja. PSAA ini berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Bali yang menampung anak-anak yang tidak memiliki orang tua ataupun anakanak yang kurang mampu secara ekonomi. Di PSAA ini terdapat 50 orang anak asuh yang memiliki jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Anak Asuh yang berpendidikan SD ada 7 orang, SMP ada 23 orang, dan SMA/SMK ada 20 orang. Mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidunya setelah lulus dari sekolah. Berdasarkan survei lapangan diperoleh informasi dari kepala panti dan para pengelola yang lain, bahwa mereka menghadapi beberapa masalah dalam proses pembelajaran antara lain: a. Pihak pemerintah menyediakan dana yang terbatas untuk pembelian berbagai bahan praktek sehingga pengelola kesulitan menhajarkan keterampilan secara langsung. 3

11 b. Fasilitas praktek bidang busana cukup memadai, seperti gunting, mesin jahit tetapi belum digunakan secara optimal. Selama ini para pengelola dan anak asuh yang ada di PSAA Udiyana Wiguna banyak memiliki waktu luang namun mereka tidak memiliki keterampilan yang memadai dalam membuat suatu keterampilan yang bisa dilatihkan kepada para anak asuh. Di sisi lain anak asuk khususnya yang berpendidikan SMP dan SMA/SMK sangat membutuhkan berbagai ketrampilan khusunya bidang busana (kerajinan tangan) mengingat mereka tergolong sumber daya manusia yang berusia produktif. Kurangnya ketrampilan dalam membuat kreasi produk fungsional dengan menggunakan kain flanel yang berorientasi pasar (siap jual), sedangkan peralatan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang tersebut. Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah anak asuh PSAA Udyana Wiguna Singaraja, yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyak 23 orang dan SMA 20 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA/SMK, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif. Pelatihan ini merupakan pelatihan yang kedua kalinya dilakukan, dimana sebelumnya telah dilakukan pelatihan pertana tentang keterampilan pada bidang busana (smok). Adapun respon ataupun tanggapan anak asuh sebagai peserta terhadap kegiatan pelatihan sebelumnya adalah sangat positif dan antusias. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan anak asuh dalam mengikuti pelatihan dan mereka 4

12 mengharapkan bisa kembali diberikan pelatihan yang sejenis. Kondisi PSAA Udyana Wiguna adalah memiliki fasilitas berupa alat-alat keterampilan dasar di bidang busana. Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak asuh PSAA Udyana Singaraja untuk meningkatkan ketrampilan di bidang busana (kerajinan tangan). Mengingat mereka sudah memiliki ketrampilan dasar menjahit, membuat ketrampilan dan tersedianya alatalat menjahit di PSAA. Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak asuh adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Keterampilan bidang busana yang diberikan berupa pembuatan benda fungsional dari kain flanel berupa gantungan kunci, gantungan hp, tempat tissue, tempat pensil, tempat hp, jepit rambut, dan ikat rambut. Produk-produk yang akan diajarkan sangat gampang di buat dan laku dijual dipasaran. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di PSAA Udiyana Wiguna Singaraja. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan uraian analisis situasi, dapat dikemukanan bahwa anak-anak asuh PSAA Udiyana Wiguna memiliki potensi untuk diberdayakan karena merupakan sumber daya manusia produktif. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidunya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan dalam membuat kreasi produk fungsional dengan menggunakan kain flanel yang berorientasi pasar (siap jual), sedangkan peralatan yang tersedia cukup memadai 5

13 untuk menunjang bidang tersebut. Selain itu anak-anak asuhan PSAA Udyana Singaraja sangat membutuhkan ketrampilan tersebut, karena diharapkan setelah tamat nanti siap terjun ke masyarakat sudah mempunyai bekal ketrampilam yang memadai, sehingga mereka merupakan aset bangsa yang diperhitungkan, bukan sebaliknya dianggap beban bangsa. Oleh sebab itu untuk dapat memiliki sejumlah ketrampilam maka diperlukan sejumlah pelatihan ketrampilan yaitu: (a) mengidentifikasi bahan berupa kain flanel yang dibuat menjadi kreasi benda fungsioal yang siap jual, menghitung kebutuhan bahan utuk terwujudnya hasil, (b) mempersiapkan bahan untuk membuat bahan, (c) mengolah bahan menjadi kreasi benda fungsioal, mengemas hasil untuk siap dijual. Permasalahan ini harus segera ditangani secara komprehensif melalui strategi dan program yang terpadu agar dapat memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya selebihnya (peralatan/fasilitas) yang ada di PSAA Udyana Singaraja. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Belum pernah diadakan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dengan menggunakan kain flanel yang siap jual yang mampu menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak-anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja yang sedang mengenyam pendidikan tingkat SMP dan SMA/SMK. 2. Bagaimana tanggapan anak-anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja (Siswa SMP dan SMA /SMK) terhadap 6

14 pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dengan menggunakan kain flanel? 1.3 Tujuan Kegiatan Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di depan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah: 1. Untuk memberikan pelatikan membuat kreasi benda funsional menggunakan kain flanel yang siap dijual yang mampu menumbuhkan jiwa wirausaha. 2. Untuk mengetahui tanggapan anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja terhadap pelatihan pembuatan kreasi benda fungsioal menggunakan bahan kain flanel. 1.4 Manfaaf Kegiatan Jika tujuan di atas dapat tercapai diharapkan dapat bermanfaat pada : 1. Lembaga Undiksha yaitu merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. Bagi Dosen, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan wawasan kemasyarakatan kalangan dosen dan mahasiswa, sehingga nantinya terjalin komunikasi yang efektif dan produktif antara perguruan tinggi dengan masyarakat, bagi peningkatan peran serta kalangan kampus dalam pemberdayaan masyarakat luas. 3. Anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Sing araja, hasil kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat kreasi produk fungsioal 7

15 dengan bahan kain flanel bernilai jual atau siap jual. Melalui kegiatan pengabdian ini, anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Singaraja tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat dengan segala keterbatasannya, tetapi sebaliknya mereka merupakan aset bangsa yang diperhitungkan, dan siap bersaing di masyarakat yang penuh dengan tantangan. 8

16 BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah Permasalahan yang ada berupa kondisi ekonomi Bangsa Indonesia saat ini, bukanlah hal yang mudah untuk memperoleh pekerjaan, apalagi bagi anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan Udiyana Wiguna Singaraja yang memiliki keterbatasan finansial yang menyebabkan mereka kadang tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang rumit, jika anak-anak asuh tersebut tidak dipersiapkan untuk mencari peluang di dunia usaha, dengan kata lain berwirausaha mandiri. Sedangkan di sekolah tersebut banyak terdapat alat-alat menjahit yang belum dipergunakan secara optimal. Oleh karena itu sudah seharusnya perguruan tinggi melalui penerapan Dharma ke 3 yaitu Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi untuk memecahkan persoalan tersebut. Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan ketrampilan dalam pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional menggunakan bahan kain flannel yang siap jual yang mampu menumbuhkan jiwa wirausaha. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan anak asuh PSAA Udiyana Wiguna Singaraja (siswa SMP dan SMA) dapat menerapkan berbagai ketrampilan yang akan diberikan, dan selalu menggali ide baru untuk berinovasi dalam berkarya. Selanjutnya dengan penguasaan wawasan dan ketrampilan tersebut para siswa lebih siap untuk mandiri, dan menjadi insan yang produktif. 9

17 Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi. Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi kegiatan dipilih di Panti Sosial Anak Asuhan Udiyana Singaraja Bali, yang terletak di Jl Dewi Sartika Selatan Singaraja. Jenis kegiatan berupa pelatihan membuat kreasi benda fungsional menggunakan kain flannel untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha. Tahap pelaksanaan berupa (1) penyajian materi secara teori dilanjutkan dengan membuat kreasi benda fungsional (Tempat Tissu, tempat Hp, tempat pensil. pembatas buku) (2) melajutkan membuat produk benda fungsional (gantungan kunci, bros, jepit rambut, ikat rambut). (3 dan 4) tahap pengawasan terhadap anak-anak yang mengerjakan benda fungsional yang dibuat sesuai dengan instruksi instruktur, contoh yang ada bahkan siswa bisa berkreasi sesuai dengan keinginannya. Tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan. 2.2 Khalayak Sasaran Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Singaraja, sebanyak 30 orang yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA/SMK 15 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA/SMK, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Busana) yang mengampu mata Kuliah Seni Kerajinan Tangan 10

18 (SKT). Bekerja sama dengan Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja yang melibatkan siswa SMP dan SMA/SMK sebagai subyek sasaran. Pengabdian ini dilakukan dalam upaya mengadakan hubungan yang erat melalui pererapan disiplin ilmu khususnya dibidang Tata Busana. Anak asuh dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang pembuatan produk kreasi fungsional berbahan baku kain flanel yang lebih berkualitas dan memiliki nilai ekonomis yang lebih baik. 2.3 Metode Kegiatan Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi, tanya jawab dan pelatihan dilaksanak selama 8 bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya : 1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang kreasi produk fungsional dan kain flanel, yaitu meliputi sejarah kain flanel, kegunaan kain flannel, macam-macam kain flanel, alat-alat yang diunakan, produk-produk yang akan dibuat. 2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pembuatan kreasi produk fungsional yang berbahan baku kain flanel, peralatan yang diperlukan serta bahan digunakan dalam pembuatan produk fungsional 3. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode diatas. 4. Pelatihan pembuatan kreasi produk fungsional dari bahan kain flanel ditujukan kepada siswa dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan. 11

19 5. Evaluasi hasil akhir. 2.4 Rancangan Evaluasi Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengamatan langsung melalui penilaian kinerja dan hasil produk pada peserta dalam proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembuatan kreasi produk fungsional dari bahan kain flannel dilakukan oleh instruktur dengan mengacu pada indikator yang tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan. Adapun model rubrik yang digunakan adalah rubrik untuk menilai ketrampilan proses sebagai berikut: Tabel 2.1 Check list proses pembuatan benda fungsional No Ketrampilan yang diamati Skala Nilai Persiapan (Pemilihan bahan, pengukuran, penyiapan alat) 2 Penggunaan Peralatan yang benar 3 Ketepatan langkah-langkah membuat kreasi produk fungsional 4 Kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan menurut kreteria yang diharapkan 5 Menata peralatan setelah selesai kegiatan 6 Kreatifitas produk 7 Kerapian produk 8 Kombinasi warna 4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dirata-ratakan dan dikonversi menggunakan pedoman konversi sebagai berikut: 12

20 Tabel 2.2 Pedoman Hasil Evaluasi No Rentangan Nilai Katagori Sangat baik Baik Cukup 4 < 54 1 Kurang 13

21 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Deskripsi Hasil Pelatihan Membuat Benda Fungsional dari Kain Flanel pada Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Singaraja Kegiatan pelatihan membuat benda fundsional dari kain flanel di Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Wiguna Singaraja dilaksankan selama 1 hari yaitu pada hari Minggu tanggal 24 April Kegiatan dimulai pukul wita sampai dengan pukul wita. Kegiatan diawali dengan mengumpulkan peserta di ruang aula. Target sasaran adalah melibatkan siswa SMP dan SMA yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 25 orang. Tetapi dari pihak Kepala Panti Asuhan meminta untuk melibatkan semua siswa yang ada di panti sehingga peserta pelatihan sebanyak 30 orang yang terdiri dari siswa SD 3 orang, SMP 10 orang dan siswa SMA 17 orang. Kegiatan pelatihan ini instruktur (Made Diah Angendari) dibantu oleh instruktur dari dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana menyiapkan dan menata alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam pelatihan membuat benda fungsional dari kain flanel. Alat dan bahan yang digunakan dalam pelatihan adalah sebagai berikut: 1 Alat-alat a. Gunting Gunanya untuk menggunting kain flanel dan menggunting benang b. Meteran Untuk mengukur panjang resluiting, pita, dan tali kur yang akan dipakai c. Gunting zig-zag Untuk memberikan variasi zig-zag pada flanel d. Pensil 14

22 menjiplak pola flanel ke kertas e. Penggaris membantu membuat pola f. Cutter untuk memotong karton board g. Jarum pentul menyatukan flanel yang akan dijahit agar bahan tidak bergeser dan hasilnya rapi h. sumpit kayu Untuk mendorong dakron ke dalam lubang flanel agar dapat berisi secara merata dalam kreasi i. jarum jahit Untuk menjahit flanel.2 Bahan-bahan a. Kain flanel sebagai bahan utama dalam membuat kreasi fungsional b. Benang sulam untuk menghias dan menjahit c. Dakron untuk mengisi bagian dalam kreasi 15

23 d. Jepit rambut Gunakan jepit rambut yang terbuat dari besi berukuran 5 cm dan 8 cm, serta jepit rambut yang terbuat dari plastik e. Karet rambut gunakan karet rambut yang sudah jadi dan karet rambut yang dijual meteran f. Gantungan kunci gantungan kunci yang bisa dilepas dan dipasang seperti kalung g. Pita pita tebal dengan warna, ukuran, dan corak yang beragam h. Payet untuk menghias i. Mata imitasi 16

24 untuk mata boneka j. Retsleting sebagai penutup pada kreasi kotak pensil k. Lem Kegiatan selanjutkanya adalah menjelaskan bahan-bahan yang digunakan, alat-alat yang digunakan beserta fungsinya, benda-benda (produk yang akan dibuat) serta langkah-langkah/cara pembuatan benda-benda yang akan dibuat. Adapun produk yang dibuat adalah terdiri dari 6 produk yaitu Tempat Hp, tempat pensil, tempat tisue, gantungan kunci, bros, jepit rambut dan ikat rambut. Selanjutnya adalah pelatihan membuat benda fungional, siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok membuat benda yang berbeda. Kelompok 1 yang terdiri dari 4 orang membuat kotak tisue, kelompok 2 terdiri dari 5 orang membuat tempat Hp, kelompok 3 terdiri dari 5 orang membuat tempat pensil, kelompok 4 terdiri dari 5 orang membuat bros, kelompok 5 terdiri 17

25 dari 5 orang membuat ikat/jepit rambut dan kelompok 6 terdiri dari 6 orang membuat gantungan kunci. Pada kegiataan pelatihan ini siswa dituntun oleh instruktur membuat benda-benda sesuai dengan kelompok masing-masing, Benda-benda yang dibuat sesuai dengan kreasi masing-masing siswa. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut, siswa melihat contoh produk yang akan dibuat, memilih dan menyiapkan bahan yang akan dipakai, membuat pola benda, menggunting sesuai dengan ukuran, menghias kain flanel yang sudah digunting dengan cara memberi sulaman dan menempel ornamen, menyelesaikan produk yang dibuat. Selama pelatihan siswa-siswa tidak bisa membuat semua benda yang dibuat, sehingga dalam kegiatan ini dilaksanakan pendampingan bagi siswa-siswa yang berminat membuat produk yang lainnya. Dalam pendampingan ini hanya melibatkan siswa yang berjenis kelamin perempuan. Para siswa diberikan kebebasan membuat produk yang mereka inginkan. Produk yamg dibuat adalah tempat tissu, tempat hp, tempat pensil, gantungan kunci, jepit/ikat rambut dan bros. Hasil kegiatan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain flanel secara umum dapat dikatakan berhasil karena anak-anak panti bisa membuat dan menyelesaikan produk-produk yang dibuat dengan baik dan tepat waktu. Hasil pembuatan produk tempat tissu dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Rekapitulasi data hasil kegiatan membuat produk tempat tissu dari kain flanel. No Total Peserta

26 Jumlah Nilai 87,5 87, ,3 78,9 Keterangan: 1 = Persiapan (Pemilihan bahan, pengukuran, penyiapan alat) 2= Penggunaan Peralatan yang benar 3 = Ketepatan langkah-langkah membuat sulam pita 4 = Kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan menurut kreteria yang diharapkan 5 = Menata peralatan setelah selesai kegiatan 6 = Kreatifitas sulam pita 7 = Kerapian sulam pita 8 = Kombinasi warna sulam pita Berdasarkan data pada Tabel 3.1 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada persiapan pembuatan produk tempat tissu dari kain flanel memperoleh nilai 87,5 dalam kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 87,5 kategori sangat baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk tempat tissu memperoleh nilai 75 kategori baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 75 kategori baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh 75 kreatifitas sulam pita memperoleh nilai 75 kategori baik, kerapian produk tempat tissu memperoleh nilai 75 kategori baik dan kombinasi produk tempat tissu memperoleh nilai 81,3 kategori baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 78,9 kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan sapu tangan yang dihias dengan teknik sulam pita kategori baik dan berhasil sesuai dengan harapan. Hasil kegiatan pembuatan produk tempat HP dari kain flanel dapat dilihat Tabel

27 Tabel 3.2 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Tempat HP dari Kain Flanel. No Total Peserta Jumlah Nilai ,1 Berdasarkan data pada Tabel 3.2 dapat dikatakan bahwa pada persiapan pembuatan produk tempat HP dari kain flanel memperoleh nilai 90 dalam kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 85 kategori sangat baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk tempat HP memperoleh nilai 85 kategori sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 80 kategori baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh 80 kreatifitas sulam pita memperoleh nilai 80 kategori baik, kerapian produk tempat HP memperoleh nilai 80 kategori baik dan kombinasi produk tempat HP memperoleh nilai 85 kategori sangat baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 83,1 kategori baik. Hasil kegiatan pembuatan produk tempat pensil dari kain flanel dapat dilihat Tabel 3.3 Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Tempat Pensil dari Kain Flanel. No Total Peserta

28 Jumlah Nilai ,5 Berdasarkan data pada Tabel 3.3 dapat dikatakan bahwa pada persiapan pembuatan produk tempat pensil dari kain flanel memperoleh nilai 90 dalam kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 90 kategori sangat baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 85 kategori sangat baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 90 kategori sangat baik, kreatifitas produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat baik, kerapian produk tempat pensil memperoleh nilai 90 kategori sangat baik dan kombinasi produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 87,5 kategori sangat baik. Tabel 3.4 Hasil kegiatan pembuatan produk tempat bros dari kain flanel dapat dilihat Tabel 3.4 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Bros dari Kain Flanel. No Total Peserta Jumlah Nilai ,2 Berdasarkan data pada Tabel 3.4 dapat dikatakan bahwa pada persiapan pembuatan produk bros dari kain flanel memperoleh nilai 85 dalam kategori 21

29 sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 90 kategori sangat baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk bros memperoleh nilai 85 kategori sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 80 kategori baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 80 kategori baik, kreatifitas produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat baik, kerapian sulam produk bros memperoleh nilai memperoleh nilai kategorit baik dan kombinasi produk tempat pensil kategori baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 83,2 kategori baik. Hasil kegiatan pembuatan produk tempat jepit/ikat rambut dari kain flanel dapat dilihat Tabel 3.5 Tabel 3.5 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Jepit/Ikat Rambut dari Kain Flanel. No Total Peserta Jumlah Nilai ,9 Berdasarkan data pada Tabel 3.5 dapat dikatakan bahwa pada persiapan pembuatan produk jepit/ikat rambut dari kain flanel memperoleh nilai 90 dalam kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 90 kategori sangat baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk jepit/ikat rambut memperoleh nilai 90 kategori sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 85 kategori baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 85 kategori baik, kreatifitas produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat baik, 22

30 kerapian sulam produk bros memperoleh nilai 85 kategorit sangat baik dan kombinasi produk jepit/ikat rambut memperoleh nilai 85 kategori baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 86,9 kategori sangat baik. Hasil kegiatan pembuatan produk gantungan kunci dari kain flanel dapat dilihat Tabel 3.6 Tabel 3.6 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Gantungan Kunci dari Kain Flanel. No Total Peserta Jumlah Nilai 91,7 91, , ,5 86,9 Berdasarkan data pada Tabel 3.6 dapat dikatakan bahwa pada persiapan pembuatan produk gantungan kunc dari kain flanel memperoleh nilai 91,7 dalam kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 91,7 kategori sangat baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk gantungan kunci memperoleh nilai 83 kategori baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 83 kategori sangat, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 87,5 kategori baik, kreatifitas produk tempat pensil memperoleh nilai 83 kategori baik, kerapian sulam produk gantungan kunci memperoleh nilai 83 kategori baik dan kombinasi produk gantungan kunci memperoleh nilai 87,5 kategori sangat baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 86,9 kategori sangat baik. 23

31 Secara keseluruhan dari kegiatan pelatihan membuat benda fungsional dari kain flanel dapat dikatakan berhasil, baik dalam pembuatan produk tempat tissu, tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan gantungan kunci. Secara keseluruhan hasil dari ke enam produk yang dibuat dengan 30 orang peserta dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel.3.7 Hasil kegiatan Pelatihan Membuat Benda Fungsional Dati kain Flanel Produk yang Dibuat Jumlah Nilai Kategori Tempat Tissu ,9 Baik Tempat HP ,1 Baik Tempat Pensil ,5 Sangat Baik Bros ,2 Baik Jepit/Ikat Rambut Sangat Baik Gantungan Kunci ,9 Sangat Baik Jumlah Sangat Baik Berdasarkan Tabel 3.7 Hasil kegiatan pelatihan membuat benda fungsional dari kain flanel dengan nilai 85 kategori sangat baik dan berhasil sesuai dengan kreteria yang diharapkan Tanggapan Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja (Siswa SMP dan SMA /SMK) Terhadap Pelatihan Membuat Benda Fungsional dari Kain Flanel Hasil kegiatan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain flanel secara umum dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari persentase kehadiran peserta mencapai 100%, dari yang ditargetkan sebanyak 30 orang dan yang ikut pelatihan sebanyak 38 orang. Anak-anak panti asuhan sangat antusias mengikuti pelatihan, mereka dengan tertin dan tekun membuat produk yang diajarkan oleh instruktur. Mulai dari menjelaskan bahan, alat, proses pembuatan, produk yang dibuat, persiapan bahan, persiapan alat, pembuatan pola, menggunting menjiplak motif, menyulam 24

32 dan penyelesaian. Semua langkah-langkah dan proses pembuatan benda fungsionaal yang terdiri dari tempat tissu, tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan ganatungan kunci dilakukan dengan baik dan sungguhsungguh. Mereka akan bertanya bila ada hal yang belum dimengerti. Anak-anak panti asuhan berharap untuk mendapatkan pelatihan dengan tema yang berbeda dan berkelanjutan, karena menurut mereka ketrampilan yang diberikan sangat bermanfaat bagi mereka sebagai bekal hidup setelah mereka keluar dari panti asuhan Pembahasan Berdasarkan hasil kegiatan P2M yang telah dipaparkan pada hasil, bahwa kegiaran pengabdian ini mendapat respon yang positif dari para peserta, pegawai dan pimpinan panti Asuhan Udyana Wiguna, dimana para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan, dan hasilnya juga baik, begitu juga dengan pegawai yang dengan senang hati membantu dalam proses awal sampai akhir. Pihak panti sangat terbuka dan merespon positif kegaiataan pelatihan yang dilaksanakan, dan menyarankan agar pelatihan dilaksanakan setiap tahun dengan materi yang Benda fungsional (tempat tissu, tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan ganatungan kunci) yang dibuat sesuai dengan harapan instruktur, anak-anak panti dengaan baik melaksanakan pelatihan, dan mengikuti arahan instruktur. Anak-anak mengerjakan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah dan contoh yang disipakan instruktur. Produk-produk yang dibuat diharapkan dapat dikembangkan ke media yang lainnya, misalnya membuat produk lenan rumah tangga, perlengkapan sekolah dan pengembangan model dan kretaifitas. 25

33 Pelatihan ini memberikan manfaat kepada anak-anak panti sebagai lahan untuk berwirausaha, karena anak-anak memiliki ketrampilan dalam membuaat produk benda fungsioanal dari kaian flanel sehingga bisa mengembangkan dan memproduksi produk ini untuk bisa dipasarkan. Disisi lain masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan, misalnya menentukan waktu, karena anak-anak hari senin sampai hari sabtu sekolah, ada yang sekolah pagi dan ada sekolah siang, sehingga pelaksanaan pelatihan hanya bisa dilakukan pada hari minggu. 26

34 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan kegiatan pelatihan membuat produk benda fungsionaal dari kain flanel pada anak asuh di panti asuhaan Udyana Wiguna Singaraja sudah terlaksana dengan baik. Siswa membuat produk berupa tempat tissu, tempat HP, tempat pensil, bros, jepit.ikat rambut,daan gantungan kunci. Aspek yang dilnilai adalah Persiapan (Pemilihan bahan, pengukuran, penyiapan alat), penggunaan peralatan yang benar, ketepatan langkah-langkah membuat produk benda fungsional kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan menurut kreteria yang diharapkan, menata peralatan setelah selesai kegiatan, kreatifitas produk benda fugsional, kerapian benda fungssional, kombinasi warna benda funfsional. Secara keseluruhan Hasil dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah pelatihan membuat benda fungsional dari kaian flannel berupa tempat tissue, tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan gantungan kunci mendapat nilai 85 kategori sangat baik. 2. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan menghias kaian dengana teknik sulam pitan ini sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari idikator kehadiran siswa mencapai 100% dari target, dan selama kegiatan berlangsung mereka sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegitan. 27

35 5.2. Saran Kegiatan P2M di Panti Asuhan Udyana Wiguna Singaraja, mendapat respon yang positif, tentunya hal ini bisa ditindaklanjuti pada waktu berikutnya, dengan bidang-bidang yang lain misalnya menjahit, pembuatan motif dengan teknik jumputan, menghias dengan tekniki painting dan juga bidang tata rias, sehingga siswa memiliki ketrampilan yang mencukupi untuk bekal hidupnya nanti. 28

36 DAFTAR PUSTAKA Imawati, Emi Risna Aksesori & Perengkaan Anak Dari kain Felt. PT Gramnedia Pustaka Utama: Jakarta. Lunaya art. 15 April 2010.Petunjuk dasar Berkresai dengan Kain Flanel. Diakses 10 Desember Mira. 9 September Kain Flanel atau Felt. Diakses 10 Desember Musdalifah Pemberdayaan anak Jalanan Melalui program Life Skill Bidang Busana. Artikel pada Prosiding Seminar Nasional Akselerasi Peningkatan Kualitas Sumber Daya manusia melalui Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. UPI Bandung, 30 Oktober Sulastiano, Harry. Seni dan Budaya Grafindo Media Pratama. Jakarta. Sunflo s. 14 Agustus Gantungan Kunci Strawberry dari kain Flanel. Diakses 10 Desember Schmidlen. Kain Flanel. Diakses 10 Desember Rahayu, Endah Membuat kreasi fungsional dari kain flannel. Kawan pustaka: Jakarta. Yuki Terampil kriya, flannel. Puspa swara. Jakarta. 29

37 30

38 Lampiran 1 Daftar Hadir 30

39 31

40 32

41 Lampiran 2 Foto Kegiatan 33

42 34

43 35

44 Produk yang dibuat: 36

45 37

46 38

47 Lampiran 3 Materi Kegiatan 1. Gantungan Kunci Langkah-langkah pembuatan a. Sediakan alat dan bahan berupa kain flanel merah dan hijau, kain dakron, ring gantungan kunci/gantungan Hp, jarum, benang dan gunting. 2. gunting kain merah dengan pola strawberry dan kain hijau dengan pola kelopak daun 5-7 helai, seperti terlihat pada gambar. 3. mulai menjahit pola strawberry dengan tusuk feston dan sisakan 3 cm sebagai tempat untuk memasukkan dakron. 4. masukkan dakron sebanyak-banyaknya ke dalamnya dengan bantuan lidi atau pensil untuk membantu menekan, dan jahit hingga rapat. 39

48 5. dengan tusuk tikam jejak dan menariknya, buatlah kerutan pada objek (ini yang menimbulkan kesan fresh dan berisi, jadi seperti aslinya). 6. buatlah bintik-bintik hitam di seluruh permukaannya serapi mungkin, setelah selesai, kembali ke ujung kerutan. 7. memasang kelopak dau, tusukkan jarum di tengah pola kelopak daun, dan mulai menjahit dengan teknik tikam jejak membentuk urat kelopak yang menyebar, jahitan harus mengenai daging buah strawberry, karena jahitan ini berfungsi sebagai perekat. lakukan di setiap sisinya. 8. pasangkan ring gantungan dengan cara menjahit mati berulang-ulang hingga dirasa kuat, usahakan serapi mungkin. 40

49 9. jadilah gantungan kunci strawberry 2. Tempat Pensil Cara Membuat: a. Siapkan selembar kain felt dengan ukuran 21.5 x 13 cm, atau sesuai dengan kebutuhan. Jahit salah satu sisi panjang kain felt pada salah satu sisi retleting. b. Tekuk kain felt, kemudian jahit pula sisi panjang yang lain pada retsleting. c. Balik hasil jahitan langkah 2, hingga yang terlihat adalah sisi dalam dari pensil. Posisikan ritseling pada bagian tengah, lalu jahit kedua sisi lebar dari kain felt. d. Balik kembali hasil langkah 3. Hasilnya adalah sbuah tempat pensil yang dapat dibuka dan ditutup dengan retsleting. Hiasannya: a. Selipkan tali kecil pada bagian alat pembuka retsleting. b. Pasang bagian-bagian wajah monyet dan berang-berang 41

50 c. Sambil menyelipkan tali (hasil langhah 1) dan kedua telinga, gabungkan (tempel) bagian wajah depan dengan wajah belakang. 3. Kantung Handphone (HP) Cara Membuat: a. Gabungka (tempel) masing-mmasing dua lembar bentuk tangan. Buatlah bentuk jari dengan tusuk hias. b. Pasang bagian-bagian wajah dean. c. gabungkan(temple) wajah dengan belakang. Selipkan telinganya. d. Hiasi balon dengan tulisan e. Tempel bnetuk aplikasi yang sudah dibuat. 4. Pembatas Buku Cara membuat: a. Pasang/tempel susunan motif sesuai pola (bentuk bunga, beruang & ulat) pada potongan felt yang akan dijadikan sisi depan pembatas buku. b. Gabungkan kedua potongan felt pembatas buku. Sambil menyelipkan tali berwarna, jahit sekelilingnya.\ 42

51 5. Boneka Pensil Boneka pensil Buaya/ Boneka Pensil Jerapah a. b. c. d. Pasang bagian-bagian dari badan sisi kanan dan badan sisi kiri Gabungkan badan sisi kanan dan sisi kiri. Jahit sekeliling atasnya. Tempel gigi dan tangan pada kedua sisi badan (kanan dan kiri) Masukkan kapas pada bagian kepala boneka. Boneka Pensil Tikus 1. Pasang bagian-bagian dari badan sisi kanan dan badan sisi kiri 2. Gabungkan badan sisi kanan dan sisi kiri. Selipkan hidung, kemudian jahit sekeliling atas badan. 3. Tempel telingan pada kedua sisi badan. Hiasi bagian pinggir bawah celemek dengan tusuk jelujur. Pasang celemek pada bagian tikus, kemudian gabungkan (pempel) bagian pengikat celemek. 4. Tempel tangan pada kedua sisi badan (kanan dan kiri). Masukkan kapas pada daerah kepala boneka. 5. Jepit Rambut Cara membuat: 1. Gabungkan masing-masing dua lembar potongan felt, lalu jahit sekelilingnya 2. Tempel empat bentuk bungan pada hasil langkah 1 3. Tempel hasil langkah 2 pada jepit rambut dengan menggunakan glue gun. 43

52 6. Ikat Rambut Cara Mmembuat: 1. Pasang bagian-bagian wajah beruang 2. Gabungkan kedua lembar bagian wajah. Selipkan telinga. Jahit sekeliling wajah sambil memasukkan kapas. 3. Pasang hiasan beruang pada karet rambut. jahit pinggir kiri dan kanan logam yang ada pada karet rambut. Agar hiasan tidak mudah lepas, buatlah jahitan yang kuat (4-5 kali) dengan benang jahit. 4. Tempelkan potongan kain felt kecil untuk menutupi logam. 7. Gantungan Kunci Huruf 44

53 Alat dan Bahan: Kain Flanel, benang sulam, lem serbaguna/lem tebak, gunting, jarum dan benang. Kertas gantungan kunci, karet, magnet, pentil bros, dakron. Cara Membuat: 1. Buat huruf alfabet di kertas terlebih dahulu. Bisa juga dengan mencetak huruf-huruf dengan komputer. 2. Gunting kertas yang sudah digambar alfaber 3. Buat pola alfaber yang sudah digambar ke kain flanel 4. Masing-masing dibuat 2 lembar 5. Pasang gantungan kunci ke kain flanel dengan menyambung pita/tali beludru untuk pengaitnya, jadi yang dilem bagian pita/tali beludrunya. 6. Lalu gabungkan 2 kain flanel tadi dengan dihajit tusuk feston 7. Masukkan dakron sedikit demi sedikit 8. Jahit lagi sampai selesai 45

54 9. Gantungan Hp Cara membuat: 1. Siapkan alat dan bahannya yaitu lem serbaguna, kain flanel ukuran 2 x 6 cm 5 ungu dan 1 pink (warna boleh sesuai selera), jarum jahit dan benangnya sesuai warna, peniti bros atau tali beludru atau jepit rambut. 46

55 2. Lipat 2 kain flanel secara vertikal, rekatkan dengan lem serbaguna 3. Gulung flanel ke dalam, beri sedikit lem di bagian dalam gulungan flanel supaya rekat dan tidak kembali ke bentuk semula. 4. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk flanel warna ungu lainnya 47

56 5. Beri lem pada sekeliling bagian luar flanel yang hanya mempunyai 1 warna (warna pink). Tempelkan satu persatu flanel warna ungu. Ujung warna ungu menghadap ke bawah. Tempelkan semua flanel ungu mengelilingi flanel pink. Supaua kuat beri lem juga pada flanel ungu, yang nantinya flanel warna ungu saling menempel dan antara flanel ungu dengan flanel ungu lainn.a tidak berlubang. 6. Beri lem di bagian belakang flanel lalu rekatkan dengan tali beludru atau pita. 48

57 10. Tempat Tisue Cara membuat: 1. Siapkan alat dan bahan 2. Ukur panjang lebar dan tinggi kotak tissu 3. Gunting kain flanel sesuai ukuran kotak tissu Bagian 1 tutup kotak, dan bagian 2 dan 3 bagian depan dan samping kotak. 4. Jahit dengan tusuk feston bagian no 2 dan 3 (berselang selinng no 2, 3, 2, 3 5. Sambung bagian yang sudah dijahit dengan bagian no, 1 menggunakan tusuk feston yang disambung 6. Lepas kotak tissu dan penutupnya, lalu beri lingkaran dengan menggunakan pensil untuk tempat keluar tissunya. 7. Gunting lingkaran yang dibuat tadi 8. Tempelkan flanel putih berbentuk garis-garis dengan lem tembak 9. Tempelkan juga flanel warna coklat agar terkesan ada coklat yang meleleh 10. Tempelkan aplikasi buah-buahan dari flanel seperti striberi, krip, astor, kiei, bisa ditambah sesuai selera. 49

58 50

59 51

PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA

PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA Made Diah Angendari Universitas Pendidikan Ganesha dekdiahku@yahoo.com ABSTRAK Kegiatan Pengabdian pada

Lebih terperinci

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA.

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA. PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA oleh, Made Diah Angendari Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari,

Lebih terperinci

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Made Diah Angendari, dkk ABSTRAK Kegiatan Pengabdian pada

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM PKM PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM PKM PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM PKM PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN MEMBUAT AKSESORIS DAN MILINERIS DARI KAIN PERCA PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA B NEGERI SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016037404

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental,

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Hiasan Lucu dengan Kain FLANEL DI SUSUN OLEH : NAMA : ULFATUN NIKMAH KELAS : 11-D3TI-03 NIM : 11.01.2958 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 ABTRAK

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Purworejo Kelas / Semester : X / Gasal Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) Materi Pokok : Teknik Dasar Tusuk Jahit Sub Materi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH PEPAYA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN KERAJINAN SULAM PITA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini,

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS NAMA : SALMAN FARIS NIM : KELAS : S1SI-01

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS NAMA : SALMAN FARIS NIM : KELAS : S1SI-01 KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS NAMA : SALMAN FARIS NIM : 11.12.5393 KELAS : S1SI-01 Pembuatan Kreasi dari Kain Flanel Berkreasi tidak hanya dapat dilakukan dengan barang yang rumit dan sulit didapat. Tetapi

Lebih terperinci

A. Judul Program. B. Latar Belakang Masalah

A. Judul Program. B. Latar Belakang Masalah A. Judul Program Aneka Kreasi Kain Flanel dan Kain Perca Bagi Santriwati Yatim Di Panti Asuhan Aisyiah Cipayung Jakarta Timur Untuk Bekal Wirausaha Mandiri B. Latar Belakang Masalah Saat ini pekerjaan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL Nama : Esti Hadi Kusmawan NIM : 11.02.7914 Kelas : 11.D3MI.01 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Pada kesempatan dalam pembuatan makalah ini, yang berkaitan

Lebih terperinci

PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA

PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA Desi Trisnawati, Ranelis, Wendra, Lucy Prasilia Prodi Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut. Dalam busana menghias berarti memperindah segala sesuatu yang dipakai oleh manusia baik

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH MANGGA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN MERAJUT PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu instansi atau lembaga pendidikan yang memiliki sarana untuk melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Kegiatan inti dari sekolah

Lebih terperinci

I. JUDUL SERBA INDAH DARI KAIN FLANEL

I. JUDUL SERBA INDAH DARI KAIN FLANEL I. JUDUL SERBA INDAH DARI KAIN FLANEL II. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini banyak sekali usaha yang bergerak dalam berbagai macam bidang, mulai dari bisnis rumahan atau home industry, menengah hingga usaha

Lebih terperinci

PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG. oleh, Made Windu Antara Kesiman

PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG. oleh, Made Windu Antara Kesiman PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG oleh, Made Windu Antara Kesiman Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 14 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan samir B. Melapisi styrofoam dengan daun pisang C. Menyiapkan hiasan tepi samir D. Merangkai

Lebih terperinci

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari RANGKAIAN BUNGA dari Tali Satin OLGA JUSUF RANGKAIAN BUNGA dari Tali Satin Penerbit PT Gramedia pustaka Utama Jakarta oleh: OLGA JUSUF GM 210 01100049 Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Kompas Gramedia

Lebih terperinci

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI Menjahit secara umum digunakan untuk menyatukan dua atau lebih bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih bahan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT. Mudjiati

PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT. Mudjiati PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT Mudjiati Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Garut merupakan merupakan

Lebih terperinci

BOOK WITH NATURAL COVER

BOOK WITH NATURAL COVER PKMK-1-6-1 BOOK WITH NATURAL COVER Hariatun K Saptasari, Rini Susilowati, Ervian Anas, HP Jurnalita, HA Saputro PS Teknik Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK. Dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT

PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT Oleh : Widyabakti Sabatari, M.Sn Staf Pengajar di Jurusan PTBB Prodi Teknik Busana FT UNY Materi yang disampaikan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MEMBUAT BENDA FUNGSIONAL DARI BAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN HIDUP DI PANTI ASUHAN WIDYA ASIH SINGARAJA Oleh Dra. I Dewa Ayu Made

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Industri kreatif merupakan kelompok industri kecil yang mengeksploitasi ide atau kekayaan intelektual dibidang handicraft, sehingga memiliki nilai ekonomi

Lebih terperinci

WADAH HANTARAN. Abstrak

WADAH HANTARAN. Abstrak WADAH HANTARAN Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Wadah Hantaran merupakan suatu tempat untuk meletakkan hasil jadi dari seni

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK PAINTING PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN B SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016070 (Ketua) Dr. Ni

Lebih terperinci

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini * Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini * Oleh Martha Christianti, S. Pd Anak usia dini bertumbuh dan berkembang menyeluruh secara alami. Jika pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional dalam menciptakan sumber daya manusia. Pendidikan pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 RPP menjahit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 PELAJARAN : MULOK MENJAHIT KELAS /SEMESTER : VII / I MATERI : PENGERTIAN MENJAHIT SUB MATERI : DASAR DASAR MENJAHIT ALOKASI WAKTU : 2 x PERTEMUAN I. KOMPETENSI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KARYA ILMIAH ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Dra. Aisyah Jafar M.M Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMIN

Lebih terperinci

Peta Materi KERAJINAN TEKSTIL. Jenis dan Karakteristik. Kerajinan Tekstil. 1. Tapestri 2. Batik 3. Sulam 4. Jahit Aplikas

Peta Materi KERAJINAN TEKSTIL. Jenis dan Karakteristik. Kerajinan Tekstil. 1. Tapestri 2. Batik 3. Sulam 4. Jahit Aplikas Peta Materi II KERAJINAN TEKSTIL Fungsi dan Prinsip Kerajinan Teksti Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil Proses Produksi Kerajinan Tekstil 1. Tapestri 2. Batik 3. Sulam 4. Jahit Aplikas Bahan Kerajinan

Lebih terperinci

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd.

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd. MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd. Pengertian Cenderamata Cenderamata merupakan hadiah yang diberikan sebagai kenang-kenangan atau sebagai pengingat suatu peristiwa. Pada

Lebih terperinci

PEMBINAAN KELOMPOK UPPKS WANITA MANDIRI DALAM

PEMBINAAN KELOMPOK UPPKS WANITA MANDIRI DALAM PEMBINAAN KELOMPOK UPPKS WANITA MANDIRI DALAM PEMBUATAN HANDICRAFT DENGAN MEMANFAATKAN BARANG BEKAS SUATU UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN KELUARGA DI KOTA TEBING TINGGI Herlina Jasa Putri Harahap Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016070 (Ketua) Putu

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 11 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan membuat garnish minuman B. Merencanakan garnish yang sesuai dengan jenis minuman C. Membuat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Konsep Dasar Penataan Display Penataan berasal dari kata bahasa Inggris display yang artinya mempertunjukkan, memamerkan, atau memperagakan sesuatu

Lebih terperinci

PELATIHAN MENJAHIT BUSANA DAN LENAN RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SMOCK BAGI PEREMPUAN USIA PRODUKTIF DI KOTA GORONTALO

PELATIHAN MENJAHIT BUSANA DAN LENAN RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SMOCK BAGI PEREMPUAN USIA PRODUKTIF DI KOTA GORONTALO PELATIHAN MENJAHIT BUSANA DAN LENAN RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SMOCK BAGI PEREMPUAN USIA PRODUKTIF DI KOTA GORONTALO Hariana (Dosen Jurusan Teknik Kriya, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA

PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA Di susun oleh : Erlina Mega Candra S1_TI A/ 10.11.3581 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Dibuang Sayang Produksi apa pun selalu menghasilkan limbah sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN IPTEKS. IbM PENINGKATAN PENDAPATAN IBU-IBU PKK MELALUI PEMBUATAN KERAJINAN MANIK-MANIK. Oleh Herlina Jasa Putri Harahap

PENERAPAN IPTEKS. IbM PENINGKATAN PENDAPATAN IBU-IBU PKK MELALUI PEMBUATAN KERAJINAN MANIK-MANIK. Oleh Herlina Jasa Putri Harahap IbM PENINGKATAN PENDAPATAN IBU-IBU PKK MELALUI PEMBUATAN KERAJINAN MANIK-MANIK Oleh Herlina Jasa Putri Harahap ABSTRAK Permasalahan yang dipecahkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah(1) untuk meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PERINTISAN INKUBATOR BISNIS SMU N I PENGASIH KULON PROGO MELALUI KETERAMPILAN SULAM MENYULAM

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PERINTISAN INKUBATOR BISNIS SMU N I PENGASIH KULON PROGO MELALUI KETERAMPILAN SULAM MENYULAM LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PERINTISAN INKUBATOR BISNIS SMU N I PENGASIH KULON PROGO MELALUI KETERAMPILAN SULAM MENYULAM OLEH: WIDJININGSIH, M.PD EMY BUDIASTUTI, M.PD. WIDIHASTUTI, S.PD.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN MEMBUAT LENAN RUMAH TANGGA DENGAN TEKNIK JUMPUTAN PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016037404

Lebih terperinci

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN 11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN TEKNIK LEKAPAN Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengertian teknik lekapan,desain dan prinsip teknik lekapan, jenis bahan

Lebih terperinci

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154 LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp. 022-2013163 BANDUNG 015 MODUL No : 01 / KPB / S1 / 2010 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Hal i iii iv vi vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Batasan dan Fokus Permasalahan... 5 C. Tujuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel). RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Tekstil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi berkembangnya sebuah negara dan menunjang program pembangunan nasional. Sebuah negara dapat berkembang

Lebih terperinci

PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA

PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Made Diah Angendari 1, Putu Agus Mayuni 2, Ni Ketut Widiartini 3, I Dewa Ayu Made Budhyani 4 Fakultas

Lebih terperinci

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 1. Tas Laptop Dari Kain Perca Anda punya baju/rok batik yang kekecilan/robek? Mau makai bikin nggak pede, padahal kain batiknya masih bagus. Apa boleh buat, daur ulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mempengaruhi siswa agar memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mempengaruhi siswa agar memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses untuk mempengaruhi siswa agar memiliki akhlak yang mulia. Sedangkan inti dari pendidikan sendiri adalah belajar dan pembelajaran,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA Oleh : Widyabakti Sabatari, M.Sn Staf Pengajar di Jurusan PTBB Prodi Teknik Busana FT UNY

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Desi Widi Astuti (1401414320/2014) Dianita Utami (1401414266/2014) Muzoda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi perkembangan era globalisasi yang semakin pesat. Globalisasi membawa dampak besar khususnya bagi para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki aktivitas pokok berupa kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar siswa akan memperoleh pengetahuan

Lebih terperinci

PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH ROTI MANIS SEBAGAI PELUANG BERWIRAUSAHA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA.

PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH ROTI MANIS SEBAGAI PELUANG BERWIRAUSAHA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA. LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH ROTI MANIS SEBAGAI PELUANG BERWIRAUSAHA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini,

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat

Lebih terperinci

PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT PAKAIAN UNTUK PELAJAR DARI KELUARGA KURANG MAMPU. Oleh. Syahrizal, Sri Meiyenti. Fisip Universitas Andalas.

PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT PAKAIAN UNTUK PELAJAR DARI KELUARGA KURANG MAMPU. Oleh. Syahrizal, Sri Meiyenti. Fisip Universitas Andalas. PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT PAKAIAN UNTUK PELAJAR DARI KELUARGA KURANG MAMPU Oleh Syahrizal, Sri Meiyenti Fisip Universitas Andalas Abstrak Di kelurahan Koto Panjang Ikur Koto kecamatan Koto Tangah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup manusia kearah yang lebih baik dengan membekali kemampuan, keterampilan, dan dari sikap tersebut

Lebih terperinci

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM: 1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK ANAK KELOMPOK B POS PAUD HARAPAN BUNDA GIRIWONDO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: KATMINI AR. KOESDYANTHO

Lebih terperinci

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PRAKARYA. by F. Denie Wahana PRAKARYA by F. Denie Wahana (Produk Sederhana dengan Teknologi) Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Chantiqa Handycraft merupakan suatu jenis usaha kerajinan yang memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi barang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang i ii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii DAFTAR ISI...iii RINGKASAN...iv BAB I. PENDAHULUAN...1 BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA...3 BAB 3. METODE PELAKSANAAN...4 BAB 4. JADWAL KEGIATAN...6

Lebih terperinci

SISTEMATIKA PEMBUATAN JURNAL P2M

SISTEMATIKA PEMBUATAN JURNAL P2M SISTEMATIKA PEMBUATAN JURNAL P2M PETUNJUK PEMBUATAN JURNAL P2M: 1. Isi artikel merupakan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan, umumnya dalam bentuk penerapan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BUNGA KERING DARI KULIT JAGUNG Menyulap Limbah Menjadi Hiasan Bernilai

BUNGA KERING DARI KULIT JAGUNG Menyulap Limbah Menjadi Hiasan Bernilai BUNGA KERING DARI KULIT JAGUNG Menyulap Limbah Menjadi Hiasan Bernilai Oleh : Widyabakti Sabatari, M.Sn Staf Pengajar di Jurusan PTBB Prodi Teknik Busana FT UNY Materi yang disampaikan dalam rangka memberi

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI 15 BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI A. Gambaran Umum Memotong Bahan (Cutting) Kompetensi memotong bahan merupakan mata pelajaran standar kompetensi

Lebih terperinci

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154 LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp. 022-2013163 BANDUNG 015 MODUL No : 02 / KPB / 2010 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program

Lebih terperinci

Kata kunci: Desa Sekaran, lenan rumah tangga, teknik patchwork quilting.

Kata kunci: Desa Sekaran, lenan rumah tangga, teknik patchwork quilting. PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PEMBUATAN LENAN RUMAH TANGGA DENGAN TEKNIK PATCHWORK QUILTING PADA IBU-IBU PKK DI DESA SEKARAN KELURAHAN SEKARAN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG Marwiyah Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan setiap A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia, tidak ada seorang pun yang dapat hidup secara sempurna tanpa melalui proses pendidikan.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 10 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan carving B. Merancang bentuk-bentuk carving C. Membuat fruit carving D. Membuat vegetables

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai Pendapat Peserta Didik

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut

Lebih terperinci

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era industrialisasi, bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab, dalam pembangunan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan merupakan wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

Bidang Kegiatan: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Bidang Kegiatan: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PELATIHAN QUILTING DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KAIN SEBAGAI PELUANG USAHA BAGI REMAJA PUTRI DAN WANITA DI KELURAHAN ARGASOKA BANJARNEGARA Bidang Kegiatan: PKM PENGABDIAN KEPADA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK

PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK (PERCA BATIK) DI DESA PAWEDEN, KECAMATAN BUARAN, KABUPATEN PEKALONGAN Eky Risqiana Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. PEMANFAATAN BIJI MANGGA (Mangifera indica) MENJADI BOBINGGA (BONEKA BIJI MANGGA) BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. PEMANFAATAN BIJI MANGGA (Mangifera indica) MENJADI BOBINGGA (BONEKA BIJI MANGGA) BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN BIJI MANGGA (Mangifera indica) MENJADI BOBINGGA (BONEKA BIJI MANGGA) BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Ketua Kelompok : Anita Setyaningsih (4101413035/2013)

Lebih terperinci

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi 36 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Uraian Menurut Humardani (dalam Kartika, 2004, hlm. 3) mengemukakan bahwa memahami kesenian itu berarti menemukan sesuatu gagasan atau pembatasan yang berlaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. oleh sebab itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. aktif mengembangkan potensi didalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. oleh sebab itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. aktif mengembangkan potensi didalam dirinya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis. Dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, peranan pendidikan diutamakan

Lebih terperinci

2015 PENGUASAAN HASIL BELAJAR MENYULAM PADA PEMBUATAN CINDERAMATA OLEH PESERTA DIDIK DI SMPN 3 LEMBANG

2015 PENGUASAAN HASIL BELAJAR MENYULAM PADA PEMBUATAN CINDERAMATA OLEH PESERTA DIDIK DI SMPN 3 LEMBANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang produktif, kreatif, inovatif,

Lebih terperinci

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) Praktek : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik Nama : Kompetensi Instruktur : Membuat produk kerajinan bahan limbah organik menjadi barang-barang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KARYA ILMIAH ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Dra. Aisyah Jafar M.M Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal di Indonesia. Batik ikat celup dalam bahasa Inggris disebut dengan tie-dye

BAB I PENDAHULUAN. dikenal di Indonesia. Batik ikat celup dalam bahasa Inggris disebut dengan tie-dye BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik Ikat celup merupakan ragam hias kain yang dibentuk melalui proses celup rintang. Teknik ini disebut juga dengan kerajinan batik yang sudah lama dikenal

Lebih terperinci

BAGIAN VII TEKNIK MENGHIAS KAIN

BAGIAN VII TEKNIK MENGHIAS KAIN BAGIAN VII TEKNIK MENGHIAS KAIN Dalam seni menghias kain kita mengenal berbagai teknik menghias kain yang masing masing teknik mempunyai ciri-ciri tersendiri. Dengan ciri-ciri tersebut kita dapat membedakan

Lebih terperinci

ATRIBUT OSPEK MABA FAKULTAS PETERNAKAN UB ICE CREAM 2013

ATRIBUT OSPEK MABA FAKULTAS PETERNAKAN UB ICE CREAM 2013 ATRIBUT OSPEK MABA FAKULTAS PETERNAKAN UB ICE CREAM 2013 1. NAME TAG Alat Dan Bahan: a) Kertas karton coklat b) Tali KOR warna biru dan coklat c) SPIDOL BOARD MAKER warna hitam d) Penggaris e) Gunting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias? BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia menghasilkan banyak sampah dalam seharinya. Sampah tersebut menjadi polusi bagi rakyat Indonesia mulai dari sampah yang mudah hancur pada tanah dan ada juga

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Boneka bisa terbuat dari bermacam bahan, bahan yang bisa digunakan yaitu kain, kulit, kertas, fiber, tanah liat

Lebih terperinci

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER MATERI BUSANA KERJA PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER Disusun Oleh : Dra. Astuti, M. Pd 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak

PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT Oleh : Drs. MARSUDI, M.Pd. WIDYAISWARA PPPPTK SENI BUDAYA Abstrak Produk kriya yang bersifat manual banyak digemari konumen dengan kreatifitas pembuatan produk

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.:SIL/TBB/SBS 330 Revisi : 00 Tgl. 01 April 2008 Hal 1 dari7 SILABUS MATA KULIAH KODE MATAKULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : RAGAM HIAS TEKSTIL : SBS 330 (1 SKS TEORI, 2 SKS PRAKTEK) : GASAL

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan oleh: Sagita Tearisha Ikawati Sukarna Rizki Amalia Isnawati (C0213060) (C0213032) (C0213058)

Lebih terperinci