LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA
|
|
- Iwan Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./ (Ketua) Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si./ (Anggota) Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd./ (Anggota) Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani,M.Pd./ (Anggota) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 109/UN8.15/LPM/201 tanggal 1 Februari 201 JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 201 1
2 KATA PENGATAR 2
3 Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuha Yang Maha Esa atas karunia yang dilimpahkan, sehingga pelaksanaan pengabdian masyarakat yang berjudul Pelatihan Manicure, Pedicure, dan Nail Art pada Siswa Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Singaraja. dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Terselenggaranya kegiatan masyarakat ini berkat kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga sudah sepantasnya kami menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ketua LPM Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, atas kesempatan serta kerjasamanya dalam melaksnakan pengabdian masyarakat ini. 2. Kepada Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang telah memberikan ijin mengadakan pengabdian di sekolah yang dipimpinya.. Para guru dan siswi Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja atas partisipasinya sebagai peserta dalam P2M ini dan telah mengikuti kegiatan pengabdian ini dengan tekun dari awal sampai akhir.. Rekan-rekan pelaksana kegiatan P2M di lapangan yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Akhir kata kami berharap semoga hasil kegiatan pengabdian ini bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan serta meningkatkan ketrampilan bagi para siswa yang nantinya dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya keterampilan yang telah dimiliki dapat dijadikan bekal berwirausaha setelah lulus dan kembali ke tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Singaraja, 10 September 201 Pelaksana
4 DAFTAR ISI HALAMAN MUKA I PENGESAHAN.. Ii KATA PENGANTAR Iii DAFTAR ISI Iv DAFTAR TABEL V BAB I PENHAHULUAN 1.1.Analisis Situasi Perumusan Masalah Tujuan Kegiatan 5 1..Manfaat Kegiatan.. 5 BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1. Metode Pelaksanaan.. 7 a. Kerangka Pemecahan Masalah.. 7 b. Realisasi Pemecahan Masalah Khalayak sasaran Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan 9 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.1.Hasil Pembahasan. 16 BAB IV PENUTUP.1. Kesimpulan Saran 17 DAFTAR PUSTAKA 18 LAMPIRAN.. 19
5 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Check list proses manicure dan pedicure Tabel 2.2 Check list proses nail art Tabel 2. Pedoman Hasil Evaluasi Tabel.1 Rekapitulasi Data Proses Manicure... 1 Tabel.2 Rekapitulasi Data Proses Pedicure... 1 Tabel. Rekapitulasi Data Hasil Hasil Nail Art
6 BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan UUD 195, penyandang cacat merupakan warga negara yang punya hak yang sama seperti halnya warga negara yang lain. Yakni penyandang cacat mempunyai hak dan kewajiban dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.untuk mewujudkan hak dan kewajiban dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan, peran penyandang cacat diperlukan sarana dan upaya yang lebih memadai, terpadu dan berkesinambungan yang pada akhirnya akan menciptakan kemandirian dan kesejahteraan penyandang cacat. Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Sebagai individu yang memiliki kekurangan maka mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Pandangan masyarakat yang kurang positif juga justru menambah beban permasalahan bagi para penyandang cacat. Sebenarnya dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada mereka harus disikapi secara positif agar mereka dapat dikembangkan seoptimal mungkin potensinya dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi keluarga, lingkungan, masyarakat, serta pembangunan bangsa. Dalam rangka memberdayakan dan memenuhi hak-hak bagi anak berkebutuhan khusus, pengelolaan pendidikan luar biasa dituntut untuk dapat memotivasi dan mengembangkan potensi mereka dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang ada dalam program-program sekolah pengembangan potensi peserta didik merupakan hal yang penting dari pelaksanaan proses pembelajaran, guna membekali siswa kelak dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga dapat hidup mandiri, mampu berkompetisi, dan berani 6
7 mempertahankan kebenaran, serta eksis dalam kehidupan bermasyarakat minimal mempunyai kemampuan untuk menolong dirinya sendiri. Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-anak Tunarungu. Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 60 orang, Sekolah Menengah Pertama 15 orang dan Sekolah Menengah Atas 12 orang. Berbagai upaya telah banyak dan tak pernah berhenti dilakukan mulai dari tingkat pusat hinggga di tingkat sekolah untuk mengembangkan pendidikan bagi ABK di SLB B yang semakin bermutu, namun realita yang ada masih menunjukkan belum tercapainya apa yang dicita-citakan. Mutu ABK selama masih dalam proses hingga setelah lulus dari SLB masih diragukan untuk mampu hidup bermasyarakat secara wajar. Hal ini merupakan tantangan dan kewajiban bagi Universitas Pendidikan Ganesha, melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) merencanakan dan melaksanakan pendidikan ketrampilan bagi anak-anak SLB. Dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B Singaraja untuk meningkatkan ketrampilan di bidang kecantikan (manicure, pedicure, dan nail art). Mengingat mereka belum memiliki keterampilan di bidang kecantikan, tersedianya alat-alat kecantikan khususnya alat-alat manicure, pedicuredan nail art yang belum pernah digunakan dan juga belum ada guru di bidang kecantikan sehingga alat-alat tersebut tidak pernah digunakan. Permintaan dari kepala sekolah, guru-guru dan siswa untuk mengadakan pelatihan manicure, pedicure dan nail art karena setiap tahunnya ada perlombaan nail art di tingkat propinsi dan juga keterampilam ini bisa dijadikan bekal untuk mencari pekerjaan dan membuka lapangan pekerjaan. Menurut pendapat Sutrisno (1997) hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Di masa pembangunan sekarang nilai ekonomi semakin berperan, maka keterampilan di bidang kecantikan (manicure, pedicure dan nail art) dipandang 7
8 sebagai aset yang menguntungkan untuk dikembangkan. Dengan kata lain, manicure, pedicure dan nail artdipandang memiliki potensi ekonomi dalam perdagangan dan dunia pariwisata. Oleh karena itu, kegiatan manicure, pedicure dan nail art ini digalakkan dan diharapkan mampu memperluas lapangan kerja dan dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan siswa SLB Bagian B ketika sudah lulus. Adapun program pelatihan yang akan diberikan adalah menicure, pedicure dan nail art. Dipilihnya pelatihan manicure, pedicure dan nair art karena perawatan tangan, kaki, kuku dan seni merias kuku ini sedang trens di masyarakat. Sedangkan teknik yang digunakan tidak terlalu rumit, dan bahanbahan yang digunakan mudah didapat dan harganya tidak terlalu mahal. Teknik merias kuku (nail art) juga sering dilombakan oleh anak-anak SLB di tingkat propinsi. Universitas Pendidikan Ganesha, membawahi Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) yang memiliki jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Pada sub program Tata Kecantikan 65% kurikulumnya mengajarkan praktikum perawaratan, penataan, rias rambut maupun wajah. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Analisis Situasi Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-anak Tunarungu. Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 60 orang, Sekolah Menengah Pertama 60 orang dan Sekolah Menengah Atas 12 orang. Mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidupnya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan dalam bidang kecantikan yang berorientasi pada kesiapan mencari kerja, sedangkan peralatan kecantikan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang tersebut. 8
9 Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah siswa Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA 12 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif. Pengabdian masyarakat pernah dilaksanakan di SLB pada tahun 2012 dan 201, dimana bidang yang diajarkan pada tahun 2012 adalah membuat kerajinan tangan dari kain flanel, dan di tahun 201 membuat lenan rumah tangga dengan menggunakan teknik jumputan. Siswa-siswa sangat antusias dalam mengkuti pelatihan yang dilaksanakan tersebut. Dari pihak sekolah sangat berharap agar pelatihan keterampilan ini berkelanjutan setiap tahunnya. Untuk tahun 201 dari pihak sekolah baik kepala sekolah, guru dan siswa sangat mengharapkan diadakan pelatihan di bidang kecantikan yaitu manicure, pedicure, dan nail art. Kondisi Sekolah Luar Biasa bagian B adalah banyak terdapat alat-alat kecantikan yang belum pernah digunakan, dan siswa belum memiliki ketrampilan dasar di bidang kecantikan (manicure, pedicure dan nail art) sedangkan setiap tahunnya anak-anak SLB mengikuti lomba nail art di tingkat propinsi. Sedangkan di sekolah belum ada guru bidang kecantikan sehingga alat-alat kecantikan yang ada di sekolah belum pernah digunakan. Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B untuk meningkatkan ketrampilan di bidang kecantikan (manicure, pedicure, dan nail art). Mengingat mereka belum memiliki keterampilan di bidang kecantikan, tersedianya alat-alat kecantikan seperti manicure set di sekolah. Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja. 9
10 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan uraian analisis situasi, dapat dikemukanan bahwa anak-anak Sekolah Luar Biasa memiliki kekurangan, maka mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidunya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan dalam bidang kecantikan yang berorientasi pada kecakapan hidup, sedangkan peralatan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang tersebut karena tidak ada guru bidang kecantikan. Selain itu anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja sangat membutuhkan ketrampilan tersebut,karena setia tahunnya kegiatan tersebut dilombakan di tingkat propinsi dan diharapkan setelah tamat nanti siap terjun ke masyarakat sudah mempunyai bekal ketrampilam yang memadai, sehingga mereka merupakan aset bangsa yang diperhitungkan, bukan sebaliknya dianggap beban bangsa. Oleh sebab itu untuk dapat memiliki sejumlah ketrampilam maka diperlukan sejumlah pelatihan ketrampilan yaitu: (a) melaksanakan perawatan tangan dan kuku (manicure) (b) melaksanakan perawatan kaki (pedicure), (c) merias kuku sesuai dengan motif yang diharapkan (nail art). Permasalahan ini harus segera ditangani secara komprehensif melalui strategi dan program yang terpadu agar dapat memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya selebihnya (peralatan/fasilitas) yang ada Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Belum pernah diadakan pelatihanmanicure, pedicure dan nail art pada anakanak Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang sedang mengenyam pendidikan tingkat SMP dan SMA. 2. Bagaimana tanggapan anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja (Siswa SMP dan SMA) terhadap pelatihan manicure, pedicure dan nail. 10
11 1.. Tujuan Kegiatan Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di depan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah: a. Untuk memberikan pelatihan manicure, pedikure dan nail art. b. Untuk mengetahui tanggapan siswa Sekolah Luar Biasa Bagian B terhadap pelatihan manicure, pedikure dan nail art. 1..Manfaat Kegiatan Jika tujuan di atas dapat tercapai diharapkan dapat bermanfaat pada : 1. Lembaga Undiksha yaitu merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. Bagi Dosen, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan wawasan kemasyarakatan kalangan dosen dan mahasiswa, sehingga nantinya terjalin komunikasi yang efektif dan produktif antara perguruan tinggi dengan masyarakat, bagi peningkatan peran serta kalangan kampus dalam pemberdayaan masyarakat luas.. Siswa Sekolah Luar Biasa B Singaraja, hasil kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan ketrampilan dalam perawatan tangan dan kaki (manicure, pedicure, dan nail art). Melalui kegiatan pengabdian ini, siswa SLB Bagian B Singaraja tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat dengan segala keterbatasannya, tetapi sebaliknya mereka merupakan aset bangsa yang diperhitungkan, dan siap bersaing di masyarakat yang penuh dengan tantangan. 11
12 BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1. Kerangka Pemecahan Masalah Permasalahan yang ada berupa kondisi ekonomi Bangsa Indonesia saat ini, bukanlah hal yang mudah untuk memperoleh pekerjaan, apalagi bagi anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B yang memiliki kekurangan fisik. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang rumit, jika anak-anak SLB bagian B tersebut tidak dipersiapkan untuk mencari peluang di dunia usaha, dengan kata lain berwirausaha mandiri. Sedangkan di sekolah tersebut banyak terdapat alat-alat kecantikan (rias) yang belum dipergunakan secara optimal. Akar dari permasalahan adalah siswa SLB Bagian B merupakan sekolah khusus tunarungu dimana mereka cacat dalam hal pendengaran yang kebanyakan sulit untuk mencari pekerjaan, dimana anak-anak tersebut belum pernah dilatih untuk melaksanakan perawatan manicure, pedicure, dan nail art, di sekolah tersebut sudah tersedia alat-alat kecantikan (rias) yang belum digunakan secara optimal, belum ada guru pengajar kecantikan dan permintaan untuk mengadakan pelatihan manicure, pedicure dan nail art dari pihak sekolah (kepala sekolah, guru dan siswa) karena setiap tahunnya ada lomba nail art di tingkat provinsi. Untuk mewujudkan hak dan kewajiban dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan, peran penyandang cacat diperlukan sarana dan upaya yang lebih memadai, terpadu dan berkesinambungan yang pada akhirnya akan menciptakan kemandirian dan kesejahteraan penyandang cacad. Langkah konkritnya mereka harus diberi keterampilan-keterampilan.oleh karena itu sudah seharusnya perguruan tinggi melalui penerapan Dharma ke yaitu Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi untuk memecahkan persoalan tersebut. Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan ketrampilan dalam pelatihan di bidang kecantikan yaitu perawatan manicure, pedicure, dan nail art. 12
13 Dengan adanya pelatihan ini diharapkan siswa Selolah Luar Biasa Bagian B (siswa SMP dan SMA) dapat menerapkan berbagai ketrampilan yang akan diberikan, dan selalu menggali ide baru untuk berinovasi dalam berkarya. Selanjutnya dengan penguasaan wawasan dan ketrampilan tersebut para siswa lebih siap untuk mandiri, dan menjadi insan yang produktif dan kreatif. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, () tahap evaluasi. Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi kegiatan dipilih di Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Singaraja Bali, yang terletak di Jl Veteran Singaraja. Jenis kegiatan berupa pelatihan perawatan tangan dan kaki (manicure, pedicure dan nail atr). Tahap pelaksanaan berupa penyajian materi secara teori selama 1 hari dilanjutkan dengan pelatihan manicure, pedicure dan nail art di hari berikutnya. Tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan Khalayak Sasaran Strategis Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah siswa Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, sebanyak 22 orang yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA 7 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Busana dan Tata Kecantikan ) yang mengampu mata Kuliah Manicure dan Pedicure. Bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang melibatkan siswa SMP dan SMA sebagai subyek sasaran. Pengabdian ini dilakukan dalam upaya mengadakan hubungan yang erat melalui pererapan disiplin ilmu khususnya dibidang Tata Kecantikan. Siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang teknik manicure, pedicure, dan nail artyang lebih berkualitas dan memiliki nilai estetika yang lebih baik 1
14 2.. Metode Kegiatan Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi dan tanya jawab dan pelatihan dilaksanak selama 8 bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya : 1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang manicure, pedicure, dan nail art yaitu meliputi, pengertian pedicure, manicure dan nail art, alat dan bahan, teknik perawatan. 2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pelaksanaan manicure, pedicure, dan nail art, peralatan yang diperlukan serta bahan yang digunakan dalam manicure, pedicure, dan nail art.. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode di atas.. Pelatihan perawatan manicure, pedicure, dan nail art ditujukan kepada siswa dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan. 5. Evaluasi hasil akhir. 2.. Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengamatan langsung melalui penilaian kinerja dan hasil produk pada peserta dalam proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan manicure, pedicure dan nail artdilakukan oleh instruktur dengan mengacu pada indikator yang tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan. Adapun model rubrik yang digunakan adalah rubrik untuk menilai ketrampilan proses sebagai berikut: 1
15 Tabel 01 Check list proses manicure dan pedicure No Aspek Kemampuan Skala Nilai Persiapan area kerja, alat, lenan, bahan dan kosmetika Proses kerja a. Langkah kerja - Membersihkan tangan - Diagnose - Membentuk dan mengikir - Buffing - merendam dan menyikat (cuticule softener, remover & cuticule massage) - massage b. Ketepatan penggunaan alat c. Ketepatan waktu Hasil kerja Berkemas =sangat baik, =baik, 2=cukup, 1=kurang Tabel 02. Check list proses nail art No Aspek Kemampuan Skala Nilai 2 1 Persiapan area kerja, alat, lenan, bahan dan kosmetika Pengolesan cat kuku dasar Proses pembuatan motif nail art Kombinasi warna nair art Kreatifitas motif Kebersihan dan kerapian hasil akhir Berkemas =sangat baik, =baik, 2=cukup, 1=kurang Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dirata-ratakan dan dikonversi menggunakan pedoman konversi sebagai berikut: 15
16 Tabel 2. Pedoman Hasil Evaluasi No Rentangan Nilai Katagori Sangat baik Baik Cukup < 5 1 Kurang 16
17 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.1. Deskripsi Hasil Pelatihan Menicure, Pedicure, dan Nail Art Kegiatan pelatihan Menicure, Pedicure, dan Nail Art di Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada hari Senin tanggal 21 April 201 sampai dengan 22 April 201. Kegiatan dimulai pukul wita sampai dengan pukul wita. Kegiatan diawali dengan mengumpulkan peserta di ruang keterampilan. Target sasaran 20 orang yang terdiri dari siswa SMA dan SMP yang berjenis kelamin perempuan. Peserta semuanya terdiri dari 22 orang yang terdiri dari siswa SMP 15 dan SMA 7 orang. Pada hari pertama dan ke dua melibatkan semua siswa SMA dan SMP. Kegiatan pada hari pertama instruktur (Made Diah Angendari) dibantu oleh instruktur dari dosen PKK Undiksha dan guru-guru keterampilan SMP dan SMA Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan Menicure, Pedicure, dan Nail Art dengan metode ceramah. Peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, dan mereka sangat tertarik untuk mencoba. Selanjutnya instruktur membagi kelompok menjadi 2 kelompok. Kegiatan perkelompok pelatihan Menicure, Pedicure berbeda-beda. Kelompok 1 terdiri dari 10 orang pelatihan Menicure dan kelompok 2 pelatihan pedicure. Adapun kegiatan yang dilakukan pada proses Menicure atau perawatan tangan dan kuku tangan dan pedicure atau perawatan kaki dan kuku kaki pada dasarnya sama, yaitu dari persiapan alat, proses pelaksanaan pembersihan, pengurutan dan perawatan. Kegiatan hari ke dua yaitu hari Selasa tanggal 22 April 201 dilanjutkan dengan pelatihan nail art (menghias kuku). Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang terdiri dari kelompok 1 membuat hiasan tumbuhan, dan kelompok 2 membuat hiasan binatang. Adapun kegiatan dalam pelatihan nail art ini adalah memulas kuku dengan cat kuku bening, memulas kuku dengan cat kuku warna sesuai dengan selera, membuat motif sesuai dengan pilihan (motif tumbuhan dan motif binatang) dan terakhir memulas dengan cap kuku bening. Hasil kegiatan pelatihan manicure, pedicure, dan nail art secara umum dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat darai presentasi kehadiran peserta mencapai 100%, dan siswa sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini. 17
18 Sedangkan berdasarkan perencanaan, proses, hasil praktik, dan berkemas dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel.1 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Pelatihan Manicure No Peserta Perencanaan Proses Hasil Berkemas Total Total % 88,6% 88,6% 86,% 86,% 88,6% Berdasarkan data pada Tabel.1 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada perencanaan pelatihan manicure dengan persentase 88,6 % dalam kategori sangat baik, tahap proses manicure mencapai 88,6 % dalam kategori sangat baik, pada tahap hasil manicure memperoleh persentase 86, %, dengan kategori sangat baik dan berkemas memperoleh persentase 88, % dengan kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan manicure sesuai dengan harapan. Sementara hasil kegiatan perkelompok 2 yang terdiri dari 11 orang melaksanalan kegiatan pedikure (perawatan kaki dan kuku kaki). Berdasarkan evaluasi didapatkan hasil sebagai berikut: 18
19 Tabel.2 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Pelatihan Pedicure No Peserta Perencanaan Proses Hasil Berkemas Total Total % 88,6 88, 90,9 88,6 88,8 Berdasarkan data pada Tabel.2 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada perencanaan pelatihan padicure dengan persentase 88,6 % dalam kategori sangat baik, tahap proses pedicure mencapai 88, % dalam kategori sangat baik, pada tahap hasil pedicure memperoleh persentase 90,9 %, dengan kategori sangat baik dan berkemas memperoleh persentase 88,6 % dengan kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan padicure sesuai dengan harapan. Sementara hasil kegiatan nail art yang terdiri dari 2 kelompok yang terdiri dari masing-masing 11 orang melaksanakan kegiatan nail art. Berdasarkan evaluasi didapatkan hasil sebagai berikut: Berdasarkan evaluasi yang dilakukan instruktur diperoleh hasil sebagai yang dapat dilihat pada Tabel.. 19
20 Tabel. Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Pelatihan Nail Art No Peserta Perencanaan Proses Hasil Berkemas Total Total % 88,6% 89,8% 92,1% 88,6 89,5% 20
21 Berdasarkan data pada Tabel. dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada perencanaan pelatihan nail art dengan persentase 88,6 % dalam kategori sangat baik, tahap proses nail art mencapai 89,8 % dalam kategori sangat baik, pada tahap hasil nail art memperoleh persentase 92,1 %, dengan kategori sangat baik dan berkemas memperoleh persentase 88,6 % dengan kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan nail art sesuai dengan harapan..2. Pembahasan Berdasarkan hasil kegiatan P2M yang telah dipaparkan pada hasil, bahwa kegiatan pengabdian ini mendapat respon yang positif dari para peserta, guru-guru dan kepala sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja, dimana para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan, dan hasilnya juga sangat baik, begitu juga dengan guru-guru dengan senang hati membantu dalam proses awal sampai akhir. Disisi lain masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan, misalnya menentukan waktu, larna pelatihan ini dijadwalkan pada hari dimana siswa mendapat pelajaran keterampialn agar tidak menggangu pelajaran yang lainnya. Sementara jadwal di sekolah banyak liburnya misalnya libur kenaikan kelas, libur hari raya Idul Fitri, perayaan 17 Agustus dan kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan di sekolah dan propinsi. Pelatihan manicure, pedicure dan nail art, instruktur menargetkan membuat macam pelatihan yaitu manicure, pedicure dan nail art dan target tersebut terpenuhi. Kegiatan nail art siswa diperbolehkan memilih motif yang diinginkan dan sesuai dengan contoh yang diberikan instruktur. Namun demikian, kerjasama yang proaktif antar siswa untuk menyelesaikan setiap proses manicure, pedicure dan nail, mereka kerjakan dengan penuh tanggung jawab. Hal ini mengisyaratkan bahwa mereka sangat disiplin dengan waktu, walaupun mereka memiliki kekuarangan yaitu tidak bisa mendengar dan berbicara, tetapi mereka punya semangat yang besar untuk belajar. 21
22 BAB IV PENUTUP.1. Simpulan Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan kegiatan pelatihan manicure, pedicure, dan nail art telah berhasil melaksanakan proses manicure, proses pedicure dan proses nail art dengan motif tumbuhan dan binatang. Kriteria pelatihan manicure, pedicure dan nail art dengan persentasi setiap tahapan perencanaan, proses pelaksanaan, hasil, dan berkemas. 2. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan manicure, pedicure dan nail art ini sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari idikator kehadiran siswa mencapai 100% dari target, dan selama kegiatan berlangsung mereka sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegitan..2. Saran 1. Kegiatan P2M di Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, mendapat respon yang positif, tentunya hal ini bisa ditindaklanjuti pada waktu berikutnya, dengan bidang-bidang yang lain misalnya menjahit, membatik, painting, dan juga bidang tata rias lannya, sehingga siswa memiliki ketrampilan yang mencukupi untuk bekal hidupnya nanti. 22
23 DAFTAR PUSTAKA Dewi Muliawan, Neti Suriana A-Z tentang Kosmetik. Jakarta. Gramedia. Herni Kusantati Tata Kecantikan Kulit Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Depdiknas. Irina Damayanti, Anda Nurlaila. 19 Juni Setiap wanita pasti ingin kuku tangannya terlihat cantik dan indah. Diakses 1 September 201. Leigh Toselli Panduan Lengkap Manicure dan Pedicure. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Mira. 8 September Cara Menicur di Diakses 1 September 201. Rumah. Nelly hakim Kosmetologi tata Kecantikan Kulit Tingkat Dasar. Jakarta. PT Carina Indah Utama. 2
24 Lampiran 1. Daftar hadir 2
25 Lampiran 2. Foto Kegiatan Manicure 25
26 Foto Kegiatan Pedicure 26
27 Foto Kegiatan Nail Art 27
28 Foto Hasil Nail Art 28
29 29
30 0
31 Lapiran. Langkah-langkah Manicre dan Pedicure Langkah-langkah Manicure a. Membersihkan tangan dan kuku 1) Bersihkan tangan dan kuku menggunakan washlap basah untuk mengeluarkan kotoran dan debu. 2) Bersihkan cat kuku dengan kapas yang dibasahi remover/aceton. Kemudian kapas ditarik keluar melalui ujung kuku. a. Mendiagnosis tangan dan kuku. b. Tujuan diagnosis adalah untuk mengetahui kondisi c. tangan dan kuku, untuk mengetahui tindakan perawatan yang d. dapat dilakukan, dan untuk mengetahui jenis kosmetik yang e. dapat diaplikasikan pada saat manicuring. d. Membentuk dan mengikir kuku. 1) Potong kuku, kemudian kikir dan bentuk menjadi oval atau sesuai keinginan. 2) Lanjutkan membentuk dengan ampelas (emory board). 1
32 e. Merendam dan menyikat. 1) Rendam tangan ke dalam baskom yang berisi air hangat diberi sabun cair/foam bath. 2) Sikat kuku satu persatu. ) Keringkan tangan dengan handuk. f. Merawat tangan dan kuku 1) Bersihkan bagian dalam pada ujung kuku lepas dengan alat segitiga. 2) Bersihkan tangan mulai siku sampai ujung jari dengan kometik pembersih ) Angkat pembersih dengan kapas yang dibasahi kosmetik penyegar. ) Beri kuku (10 jari) dengan skin food cream. 5) Dorong lipatan kuku dengan orange stick, kemudian dengan baja pendorong segi empat. 6) Tekan bagian tepi kuku dengan pisau kutikel. g. Mengurut tangan 1) Kenakan krim masase pada tangan mulai siku sampai jari, kemudian ratakan. 2) Gerakan Effleurage dengan menggunakan telapak tangan, usap punggung 2
33 tangan arah ke atas, dan ulangi 9x. ) Gerakan friction menggunakan kedua ibu jari tangan, usap dan tekan ke atas sampai siku, turun dengan gerakan melingkar, ulangi 9x, buat gerakan friction pada pergelangan tangan ke kiri dan ke kanan 9x, buat gerakan friction pada punggung tangan, sebanyak 9 x. ) Gerakan trocking pada telapak tangan dengan menggunakan kedua ibu jari bergantian mengusap dan menekan arah silang pada telapak tangan 9 x. 5) Gerakan effluerage pada telapak tangan, kedua ibu jari bersamaan mengusap, menekan ke atas dan turun dengan gerakan zig zag 9 x. 6) Friction pada setiap ruas jari mulai ibu jari sampai kelingking x.
34 7) Gerakan pergelangan tangan dengan arah ke depan, belakang, kiri, kanan, putar arah jarum jam, putar berlawanan arah jarum jam masing-masing x. 8) Gerakan effleurage seluruh tangan 6x. 9) Membersihkan krim pengurut yaitu angkat krim mengurut dengan kapas yang dibasah face tonic, bersihkan dengan wash lap yang dibasahi air hangat, dan segarkan dengan air dingin. h. Memberi hand lotion dan hand powder pada kedua tangan dan ratakan i. Mengecat kuku dengan cara : pulaslah seluruh permukaan kuku dengan cat kuku dasar (base coat), tunggu sampai kering dan pulaslah bagian demi bagian kuku dengan cat kuku (nail enamel), mulai ujung kuku, bagian tengah kuku, sisi kiri, sisi kanan, dan tunggu sampai kering, serta pulaslah seluruh permukaan kuku dengan cat kuku penutup (top coat)
35 Langkah-langkah Pedicure a. Membersihkan Kaki 1) Siapkan air dalam baskom yang dibubuhi dettol. 2) Bersihkan kaki dengan cara mengelap dengan wash lap mulai lulut sampai dengan ujung jari. ) Bersihkan cat kuku dengan kapas yang dibubuhi acelon/nail remover. Kemudian kapas ditarik keluar melalui ujung kuku. b. Mendiagnosis Kaki dan Kuku Lakukan diagnosis untuk perawatan kaki dan kuku c. Membentuk dan Mengikir Kuku 1) Potonglah kuku dengan gunting kuku. 2) Kikir dan bentuk sesuai keinginan klien. ) Lanjutkan membentuk dengan amplas (emory board). d. Merendam dan Menyikat kaki dan kuku kaki 1) Rendam kaki ke dalam baskom yang berisi air hangat diberi sabun cair sampai mata kaki. 2) Sikat kuku satu persatu dengan sikat kuku. ) Keringkan kaki dengan handuk 5
36 e. Merawat Kaki dan Kuku 1) Bersihkan bagian dalam pada ujung kuku lepas dengan baja segitiga. 2) Bersihkan kaki mulai lutut sampai ujung kaki dengan kosmetik pembersih. ) Angkat kosmetik pembersih dengan lepas yang dibasahi kosmetik penyegar. ) Berikan dengan (10 jari) skin food cream. 5) Dorong lipatan kuku dengan orange wood stick, kemudian dengan baja pendorong segi empat 6) Bersihkan bagian tepi kuku (kutikula) dengan baja segitiga f. Mengurut kaki Mengurut (massage) kaki dilakukan agar kaki lebih fleksibel, terpelihara dengan baik dan kulitnya lembut. Pengurutan dilakukan terutama sampai mata kaki atau betis. Gunakan cream massage untuk mempermudah pengurutan. Gerakan pengurutan yang dapat dilakukan yaitu : effleurage, petrisage, vibratie, friction, tapotage dan paduan dari gerakan-gerakan tersebut. Semua pengurutan dan pembersihan dilakukan ke arah atas. Lama pengurutan sedikitnya 5 menit. Pengurutan pada perawatan kaki, memuat berbagai aktivitas gerakan sebagai berikut: 1) Memakai ibu jari membuat lingkaran (petrisasi) kecil-kecil di jari-jari, dimulai dari jari kelingking kaki kanan, kemudian kaki kiri masingmasing jari diulang 2) Membuat gerakan mencabut di setiap jari, dimulai dari jari kelingking kali 6
37 Membuat lingkaranlingkaran di seluruh punggung kaki dengan jari tengah dan jari manis kedua tangan sampai ke tumit kali Dengan jari tengah dan jari manis kedua tangan dari mulai pergelangan kaki melingkar-lingkar di sepanjang sisi kaki sampai di samping lutut kali Membuat usapan (Effleurage) pada betis kaki dengan jari kedua tangan bergantian dari mata kaki sampai di belakang lutut kali Membuat gerakan mendorong sambil melingkar di sepanjang kaki dari pergelangan sampai lutut dengan seluruh tangan kali. Kaki model diletakkan pada lutut pemijat, membuat gerakan mendorong di telapak kaki beberapa kali. Tangan digenggam kali. 7
38 Kaki model diletakkan di lutut, dipegang pada pergelangan kaki. Tangan kanan memegang sisi jari kemudian membuat gerakan memutar perlahan ke kiri kali ke kanan kali, terakhir kaki didorong kuat. g. Mengecat kuku kaki 1) Berilah spon/kapas kecil diantara jari kaki. 2) Pulaslah seluruh permukaan kuku dengan cat kuku dasar (base coat) dan tunggu sampai kering ) Pulaslah bagian demi bagian dari kuku kaki dengan cat kuku : Pulas dengan arah vertikal pada kuku ibu jari, arah horizontal pada kuku jari yang lain. Tunggu sampai kering, dan pulaslah seluruh permukaan kuku kaki dengan cat kuku penutup (top coat). 8
39 Lampiran. Kontrak Kerja 9
40 0
41 1
42 2
43
44
45 5
46 6
47 7
PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA
PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Made Diah Angendari 1, Putu Agus Mayuni 2, Ni Ketut Widiartini 3, I Dewa Ayu Made Budhyani 4 Fakultas
Lebih terperinciPELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA.
PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA oleh, Made Diah Angendari Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK PAINTING PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN B SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016070 (Ketua) Dr. Ni
Lebih terperinciPELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA
PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA Made Diah Angendari Universitas Pendidikan Ganesha dekdiahku@yahoo.com ABSTRAK Kegiatan Pengabdian pada
Lebih terperinciMODUL 4 DASAR RIAS MERAWAT TANGAN, KAKI DAN RIAS KUKU
MODUL 4 DASAR RIAS MERAWAT TANGAN, KAKI DAN RIAS KUKU Oleh : Dra. Pipin Tresna P, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH PEPAYA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN KERAJINAN SULAM PITA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini,
Lebih terperinciMERAWAT TANGAN, KAKI DAN RIAS KUKU
MERAWAT TANGAN, KAKI DAN RIAS KUKU OLEH: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM PKM PENERAPAN IPTEKS
LAPORAN AKHIR PROGRAM PKM PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN MEMBUAT AKSESORIS DAN MILINERIS DARI KAIN PERCA PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA B NEGERI SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016037404
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH MANGGA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN MERAJUT PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini, S.Pd.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan meningkatkan mutu kehidupan setiap individu. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu berhak mendapatkan pendidikan untuk mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan mutu kehidupan setiap individu. Pendidikan merupakan salah satu aspek
Lebih terperinciPELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA
PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Made Diah Angendari, dkk ABSTRAK Kegiatan Pengabdian pada
Lebih terperinciMANIKUR DAN PEDIKUR. A. Kuku
A. Kuku MANIKUR DAN PEDIKUR Kuku merupakan lempeng tanduk yang menutupi ruas akhir jari-jari tangan dan kaki. Bagian-bagian kuku terdiri atas : a. Hiponikum yaitu lipatan kulit di bawah sisi lepas kuku
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER. 1. Base coat adalah kosmetika dasar yang digunakan sebelum memakai cat kuku yang berfungsi untuk.
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. Raya Tampaksiring, Desa Sanding, KecamatanTampaksiringTelp. (0361) 981 681 Gianyar Bali UJIAN AKHIR SEMESTER
Lebih terperinciMATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY
MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY 1 PENDAHULUAN Selamat datang di Seleksi daerah calon peserta Asean Skill Competition IX. Dalam Materi test project ini
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia, oleh karena itu pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental,
Lebih terperinciPELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH ROTI MANIS SEBAGAI PELUANG BERWIRAUSAHA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA.
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH ROTI MANIS SEBAGAI PELUANG BERWIRAUSAHA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini,
Lebih terperinciABSTRAK MANFAAT HASIL BELAJAR NAIL ART SEBAGAI KESIAPAN MENJADI NAIL STYLIST
ABSTRAK MANFAAT HASIL BELAJAR NAIL ART SEBAGAI KESIAPAN MENJADI NAIL STYLIST Kajian masalah dalam penelitian ini mengenai manfaat hasil belajar nail art sebagai kesiapan menjadi nail stylist di SMK Negeri
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN MEMBUAT LENAN RUMAH TANGGA DENGAN TEKNIK JUMPUTAN PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016037404
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH PERAWATAN MINGGUAN Selain perawatan harian, lakukan juga perawatan seminggu sekali untuk kulit wajah kita agar kulit terawat dengan maksimal. Langkah I Membersihkan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAAN PENGGUNAAN IC 555 UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU FISIKA SMP DAN SMA PEMBINA EKSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Luh Putu Budi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan mengalami kemajuan pesat mempengaruhi setiap sisi kehidupan, salah satunya adalah bidang tata kecantikan.
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL PADA ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN (PSAA) UDIYANA WIGUNA SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari,
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN GURU SMP DAN SMA PEMBINA ESKTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG DAN SUKASADA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PEMBINA ELSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. I Ketut Dibia,
Lebih terperinciMENGINDENTIFIKASI TANGAN, KAKI DAN KUKU
KEGIATAN BELAJAR I MENGINDENTIFIKASI TANGAN, KAKI DAN KUKU A. LEMBAR INFORMASI 1. Anatomi Kuku (Onyx ) Keadaan kuku seperti halnya keadaan kulit, dapat menentukan kesehatan umum dari badan. Kuku yang sehat
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt
LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt Oleh: Ketua Tim Pengusul Dra. Ni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Luar Biasa PKK Propinsi Lampung sebagai salah satu sekolah centara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Luar Biasa PKK Propinsi Lampung sebagai salah satu sekolah centara yang telah ditunjuk untuk menyelenggarakan Sekolah Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Lebih terperinciMATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY
MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY PENDAHULUAN Selamat datang di Seleksi daerah calon peserta Asean Skill Competition IX. Dalam Materi test project ini
Lebih terperinciBAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.
BAHAN AJAR : 1. Tujuan dan manfaat Perawatan Kulit Wajah : a. Mempertahankan kondisi kulit dari keriput dan noda-noda pada kulit b. Meremajakan jaringan otot dan sel-sel kulit c. Menanggulangi kelainan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri.
Hal 1 dari 5 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri Mahasiswa dapat : a. Mendiagnosa jenis-jenis kulit wajah b. Melakukan pembersihan wajah c. Melakukan pengangkatan sel kulit mati/ peeling
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah
BAB I A. Latar Belakang Masalah Pendidikan harus mendapatkan dukungan untuk menjalankan fungsi penyelenggaraannya bagi masyarakat dengan sebaik-baiknya. Fungsi pendidikan baik bersifat formal maupun non
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI
BAB I PENDAHULUAN Program PPL merupakan program kegiatan yang bertujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon tenaga kependidikan. Calon tenaga pendidik tidak hanya memiliki kompetensi di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang melaksanakan program pembangunan. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era industrialisasi, bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No.SIL/TBB/KEC220/33 Revisi : 00 Tgl. 18 Juni 2010 Hal 1 dari 6 MATAKULIAH : PERAWATAN BADAN KODE MATAKULIAH : KEC220 (2 SKS PRAKTIK) SEMESTER : GASAL (SEM 3) PROGRAM STUDI : TATA RIAS DAN KECANTIKAN DOSEN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Imam Bukhori NIM : 1102409024 Program Studi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menengah sesuai dengan kompetensi dalam program studi yang dipilih.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang bertanggung jawab menyiapkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dengan bidangnya
Lebih terperinciPenguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada
LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada Oleh: Drs. I Made Suarjana, M.Pd. (Ketua) NIP. 196012311986031022 I Gede Margunayasa, S.Pd.,M.Pd.
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah
Lebih terperinciDIAGNOSA KULIT Pilihlah salah satu alternatif pilihan yang sesuai dengan kulit Anda:
DIAGNOSA KULIT Pilihlah salah satu alternatif pilihan yang sesuai dengan kulit Anda: 1. Jenis kulit: a. Berminyak b. Normal c. Kering d. Campuran 2. Pori-pori: a. Kelihatan/terbuka b. Tertutup 3. Lipatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa depan dan sanggup bersaing dengan bangsa lain. Dunia pendidikan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa menyiapkan masa depan dan sanggup bersaing dengan bangsa lain. Dunia pendidikan di tuntut memberikan
Lebih terperinciTATA KECANTIKAN KULIT
Herni Kusantati Pipin Tresna Prihatin Winwin Wiana TATA KECANTIKAN KULIT SMK JILID 1 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Lebih terperinci2016 MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pernikahan memiliki nilai sakral yang tidak tergantikan, untuk itu diperlukan perencanaan yang matang agar upacara pernikahan dapat berjalan dengan penuh
Lebih terperinciPERAWATAN WAJAH / FACIAL
PERAWATAN WAJAH / FACIAL I. PENGERTIAN FACIAL Perawatan Wajah adalah suatu tindakan untuk merawat yang meliputi tahap-tahap pembersihan, pengelupasan/penipisan, pengurutan, pemupukan dan penyegaran dengan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR
SATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR Masalah : Kurangnya informasi tentang 6 langkah cuci tangan Pokok Bahasan : Pengendalian infeksi Sub Pokok Bahasan : 6 Langkah cuci tangan
Lebih terperinciKegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar
Mencuci Tangan Kegiatan Belajar I Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus TUJUAN Pembelajaran Umum Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan
Lebih terperinciLAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT DAN BAHAN AJAR PENUNJANG KURIKULUM 2013 KEPADA PARA GURU PRAKARYA SMP DI KOTA SINGARAJA Oleh I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd. Dra.I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar dan merupakan salah satu negara berkembang, yang pada saat ini sedang giat melakukan pembangunan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS
LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN SENAM OTAK (BRAIN GYM) PADA GURU-GURU SD DI DESA PANJI Oleh: dr. Ni Made Sri Dewi Lestari, S.Ked.,M.Kes / NIP 198207022008122002 dr. Adnyana Putra, S.Ked.,M.Kes
Lebih terperinciPANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik
PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK Oleh Tim Endokrin dan Metabolik PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 TATA TERTIB Sebelum Praktikum
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA
PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA Oleh : Widyabakti Sabatari, M.Sn Staf Pengajar di Jurusan PTBB Prodi Teknik Busana FT UNY
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PERAWATAN RAMBUT. No. SIL/TBB/KEC 217 Revisi : 00 Tgl : 02 Juli 2010 Hal 1 dari 6
No. SIL/TBB/KEC 217 Revisi : 00 Tgl : 02 Juli 2010 Hal 1 dari 6 MATA KULIAH KODE SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : PERAWATAN RAMBUT : KEC 217 (2 SKS PRAKTEK) : GASAL : TATA RIAS DAN KECANTIKAN :
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MEMBUAT BENDA FUNGSIONAL DARI BAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN HIDUP DI PANTI ASUHAN WIDYA ASIH SINGARAJA Oleh Dra. I Dewa Ayu Made
Lebih terperinci2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa tunarungu jenjang SMALB termasuk dalam masa dimana siswa dituntut untuk siap memasuki dunia kerja, kemasyarakatan serta melanjutkan pendidikan ke jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Pandangan masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak berkebutuhan khusus atau anak penyandang cacat memiliki kelainan dalam hal fisik, mental, atau sosial. Sebagai individu yang memiliki kekurangan maka mereka
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS JUDUL PROGRAM PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL Oleh Drs. Putu Yasa, M.Si (Ketua) NIP. 196111041987031002 Drs. I Made
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan segala aktifitas di berbagai bidang. Sesuai dengan UUD 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam lini kehidupan. Semua orang membutuhkan pendidikan untuk memberikan gambaran dan bimbingan dalam
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : 4401409039 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAAN PENGGUNAAN KIT LISTRIK BAGI GURU IPA SMP/MTS NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Dewi Oktofa Rahmawati, S.Si., M.Si./ 0010127001 Luh Putu Budi
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah
Lebih terperinciKata kunci: Desa Sekaran, lenan rumah tangga, teknik patchwork quilting.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PEMBUATAN LENAN RUMAH TANGGA DENGAN TEKNIK PATCHWORK QUILTING PADA IBU-IBU PKK DI DESA SEKARAN KELURAHAN SEKARAN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG Marwiyah Fakultas
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)
LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Oleh: I Gede Partha
Lebih terperinciSiapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas)
Cara Memandikan Kelinci Putih Agar Bersih Via : Tuliat.com Kelinci Putih adalah salah satu warna bulu kelinci yang paling disukai banyak orang atau para pencinta binatang piaraan karena warnanya yang terlihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pendidikan adalah suatu usaha untuk mendewasakan anak didik dan memberi bekal pengetahuan agar mampu dan cakap dalam melakukan tugas hidupnya, hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam usaha menciptakan masyarakat yang beriman, berakhlak mulia, berilmu serta demokratis dan bertanggungjawab. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara umum memiliki tujuan untuk membentuk kedewasaan individu dalam berbagai aspek, baik pengetahuannya, sikapnya, maupun keterampilannya. Pendidikan
Lebih terperinciRPP MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT PERAWATAN DAN TATA RIAS WAJAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Perawatan Kulit Wajah Secara Manual
RPP MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT PERAWATAN DAN TATA RIAS WAJAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi Keahlian Sub Kompetensi : SMK : Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup manusia kearah yang lebih baik dengan membekali kemampuan, keterampilan, dan dari sikap tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi anak- anak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi anak- anak yang normal saja, tetapi juga untuk anak yang berkebutuhan khusus. Oleh karena itu pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Industri kreatif merupakan kelompok industri kecil yang mengeksploitasi ide atau kekayaan intelektual dibidang handicraft, sehingga memiliki nilai ekonomi
Lebih terperinciPELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG. oleh, Made Windu Antara Kesiman
PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG oleh, Made Windu Antara Kesiman Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang sekolah lanjutan formal setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). SMK memiliki tujuan umum yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ai Nuraeni, 2014 Pembelajaran PAI Untuk Siswa Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik dalam hal perkembangan potensinya dalam semua aspek. Sejalan dengan perkataan A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keserasian berbusana, cara komunikasi dan kecantikan wajah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan mengalami kemajuan pesat mempengaruhi setiap sisi kehidupan, salah satunya adalah bidang tata kecantikan.kecantikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi dalam negeri dan produksi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Esti imaniatun NIM : 7101409296 Prodi : Pend. Ekonomi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan RPP Bermuatan Kebudayaan Lokal dan Pendidikan Karakter Bangsa Untuk Guru-Guru Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Tejakula
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PERINTISAN INKUBATOR BISNIS SMU N I PENGASIH KULON PROGO MELALUI KETERAMPILAN SULAM MENYULAM
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PERINTISAN INKUBATOR BISNIS SMU N I PENGASIH KULON PROGO MELALUI KETERAMPILAN SULAM MENYULAM OLEH: WIDJININGSIH, M.PD EMY BUDIASTUTI, M.PD. WIDIHASTUTI, S.PD.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hak asasi setiap warga negara. Oleh karena itu, pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak asasi setiap warga negara. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban memenuhi dan melindungi hak asasi tersebut dengan memberikan kesempatan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun oleh : Nama : Mega Eriska R.P. NIM : 4101409069 Prodi : Pendidikan Matematika, S1 FAKULTAS MATEMTAIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan nasional di era globalisasi.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. C. Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Menua Dengan Teknologi D. Pertanyaan Penelitian... 42
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPKAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR DIAGRAM... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT
LAPORAN AKHIR PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PKM PEMBERDAYAAN EKONOMI PENYANDANG DISABILITAS DENGAN PENGUASAAN BERBAGAI KETRAMPILAN BAGI REMAJA PUTRI DI SEKOLAH LUAR BIASA Tahun 1 dari rencana 1 tahun Novita,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada semua jenjang
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa program DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wajah bulat telur, mata bulat besar, kulit mulus dan rambut yang indah, gigi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecantikan merupakan suatu hal yang ingin dimiliki oleh setiap manusia, baik itu cantik secara lahiriah maupun batiniah. Kecantikan lahiriah merupakan kecantikan
Lebih terperinciCara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara
Cara Mudah Mengencangkan dan Memperindah Payudara Banyak wanita yang merasa minder apabila payudaranya kecil dan mundur atau mengendur. Tetapi, banyak juga yang tidak terlalu peduli dengan organ tubuhnya
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH KUE KERING SEBAGAI PELUANG WIRAUSAHA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini, S.Pd., M.Pd.
Lebih terperinciSISTEMATIKA PEMBUATAN JURNAL P2M
SISTEMATIKA PEMBUATAN JURNAL P2M PETUNJUK PEMBUATAN JURNAL P2M: 1. Isi artikel merupakan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan, umumnya dalam bentuk penerapan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH
PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH M.Adam MT, Nurhidayati, Ade Suhendra dan Robi Putra Mahasiswa Universitas Muara Bungo Abstrak
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN
DOKUMEN NEGARA Paket 3 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian : Kecantikan kulit Kode : 4445 Alokasi Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Upaya yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk peningkatan sumber daya manusia berkualitas dan bertanggung jawab dalam pembangunan bangsa, baik sebagai individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Maosul, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan elemen dasar dari hak asasi manusia. Di dalam hak atas pendidikan terkandung berbagai elemen pokok bagi kehihupan manusia. Hak atas pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam
Lebih terperinci