PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW"

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIID SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 Skripsi Oleh: LILIN YUNARWI X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 i

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIID SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 Oleh: LILIN YUNARWI X Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 ii

3 iii

4 iv

5 ABSTRAK Lilin Yunarwi. X PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIID SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar biologi dengan penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian dilaksanakan dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII-D SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Sumber data berasal dari informasi guru dan siswa, tempat dan peristiwa berlangsungnya kegiatan pembelajaran, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan angket, observasi, dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa di kelas VII-D SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat melalui angket dan lembar observasi. Persentase rata-rata berdasarkan lembar observasi motivasi belajar siswa pra siklus sebesar 54,24%, siklus 1 sebesar 71,89% dan siklus 2 sebesar 83,98%. Hasil perhitungan angket pra siklus menunjukkan motivasi belajar siswa sebesar 68,37%, siklus 1 sebesar 73,06%, dan siklus 2 sebesar 80,34%. Kesimpulannya bahwa penerapan pembelajaran koperatif Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Kata kunci: Pembelajaran kooperatif Jigsaw, motivasi belajar siswa, pembelajaran Biologi. v

6 ABSTRACT Lilin Yunarwi. X IMPLEMENTATION OF JIGSAW COOPERATIVE LEARNING TO INCREASE STUDENT S MOTIVATION IN LEARNING BIOLOGY TO THE SEVENTH-D GRADE STUDENT S OF SMP NEGERI 16 SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2010/2011. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, January The purpose of this study was to increase student s learning motivation in biology teaching and learning activities with the implementation of jigsaw cooperative learning. This research was a classroom action research. This research was done in two cycles, each cycle consisted of planning, action, observation, analysis, and reflection. The subject of the research were the students of seventh-d of SMP Negeri 16 Surakarta in academic year of 2010/2011. The source of the data were gained from the teacher and student s interview, observation, and documentation. The technique of collecting data was questionnaire, observation, and interviews. The validity of the data used triangulation technique. The data were analyzed by using qualitative analysis. The research procedure is a spiral model of interrelated. The results showed that the application of jigsaw cooperative learning strategies coul increase student s motivation in biology learning in the seventh-d of SMP Negeri 16 Surakarta in academic year of 2010/2011. The improvement of student learning motivation coul be viewed through a questionnaire and observation sheet. The student s based on the observation sheet, the student s motivation average percentage in the pretes was 54,24%, first cycle 71,89%, and the second cycle 83,98%. Based on the questionnaire, the student s motivation was 68,37% in the pretest, 73,06% in the first cycle, and 80,34% in the second cycle. It can be concluded that the implementation of Jigsaw cooperative learning can increase the student s learning motivation. Key words: Jigsaw cooperative Implementation, Student Motivation, Biology learning. vi

7 MOTTO Gagal berarti harus memupuk semangat lagi untuk berusaha lebih baik lagi untuk mendapatkan yang lebih baik dan yang terbaik. (Penulis) Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan. (Q.S Al Fatihah : 5) vii

8 PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya tulis ini untuk : Bapak dan ibu, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, nasehat, perhatian, pengorbanan, do a, dan semangatnya untukku... Kakak dan adikku tersayang, yang selalu memberi keceriaan dalam hidupku... Bapak Drs. Maridi, M.Pd dan bapak Drs. Slamet Santosa, M.Si terima kasih banyak atas bimbingan dan nasehatnya... Mas prapto, terima kasih telah menemaniku, memberi dukungan, nasehat, do a, dan bantuannya selama ini... Desi, Danik, Tya, Destik, Retno, Rahayu, Vina, Suci, Achi, teman-teman seperjuanganku... terima kasih atas nasehat dan dukungannya... Mbk Untari, Erna, Rita, Desi, Danik, Winda, teman dekatku... terima kasih atas nasehat dan kebersamaannya selama ini... Eka, Oky, Qisti, Dila, dan teman-teman pondok bulan yang lainya terima kasih untuk kebersamaan yang indah selama ini... Teman-teman biologi 06, terima kasih atas kebersamaannya selama ini... Almamater viii

9 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIID SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana pada program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberi ijin dalam proses penyusunan skripsi. 2. Ketua Jurusan P. MIPA yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi. 3. Ketua Program Pendidikan Biologi yang memberikan ijin untuk penulisan skripsi. 4. Drs. Maridi, M.Pd, yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penelitian. 5. Drs. Slamet Santosa, M.Si, yang selalu memberikan pengarahan, motivasi dan bimbingan dalam menyelesaikan penelitian. 6. Kepala SMP Negeri 16 Surakarta, yang telah memberi izin dan tempat pengambilan data dalam penelitian. 7. Guru mata pelajaran biologi SMP Negeri 16 Surakarta yang senantiasa membantu kelancaran penelitian, bimbingan dan kerja samanya. 8. Siswa kelas VII-D SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/ Bapak dan ibu yang selalu memberikan doa dan dukungan. ix

10 10. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa tiada yang sempurna selain Allah SWT, maka skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh keterbatasan penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Surakarta, Maret 2011 Penulis x

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGAJUAN HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN ABSTRAK HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka B. Kerangka Berpikir BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bentuk dan Metode Penelitian C. Data dan Teknik Pengumpulan Data D. Analisa Data E. Pemeriksaan Validitas Data F. Prosedur Penelitian Halaman i ii iii iv v vii viii ix xi xiii xiv xv xi

12 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 26 B. Deskripsi Kondisi Awal (pra siklus) 27 C. Deskripsi Siklus 1 30 D. Deskripsi Siklus 2 37 E. Deskripsi Antar Siklus 43 F. Pembahasan 47 BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan 51 B. Implikasi 51 C. Saran 51 DAFTAR PUSTAKA 53 LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbandingan empat pendekatan dalam pembelajaran kooperatif Halaman 8 Tabel 2. Perhitungan Skor Perkembangan 10 Tabel 3. Tingkat Penghargaan Kelompok 10 Tabel 4. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa 20 Tabel 5. Daftar Presentase Target Capaian Dari Masing-,masing Variabel Observasi Kegiatan Belajar 21 Tabel 6. Persentase Capaian Setiap Indikator Berdasarkan Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus 27 Tabel 7. Persentase Capaian Setiap Indikator Berdasarkan Angket Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus Tabel 8. Persentase Capaian Setiap Indikator Berdasarkan Angket Motivasi Belajar Siswa siklus I Tabel 9. Persentase Capaian Setiap Indikator Berdasarkan Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Tabel 10. Persentase Capaian Setiap Indikator Berdasarkan Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II Tabel 11. Persentase Capaian Setiap Indikator Berdasarkan Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Tabel 12. Persentase Motivasi Belajar Siswa Tiap Siklus Berdasarkan Lembar Observasi Tabel 13. Persentase Motivasi Belajar Siswa Tiap Siklus Berdasarkan Perhitungan Angket xiii

14 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir 16 Gambar 2. Skema Skematik Kegiatan Inti Penelitian 18 Gambar 3. Skema Triangulasi Sumber Data 23 Gambar4. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 26 Gambar5. Presentase Motivasi Belajar siswa Tiap Aspek Pra Siklus 28 Berdasarkan Data Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Gambar6. Persentase Motivasi Siswa Tiap Aspek Siklus I Berdasarkan 35 Data Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Gambar7. Presentase Motivasi Belajar Siswa Tiap Aspek Siklus II 42 Berdasarkan Data Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Gambar8. Presentase Motivasi Belajar Siswa Tiap Siklus Berdasarkan 45 Data Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Gambar9. Presentase Motivasi Belajar Siswa Tiap Siklus Berdasarkan 47 Perhitungan Angket Gambar10.Rata-rata Persentase Motivasi Belajar Siswa Tiap Siklus 48 Berdasarkan Lembar Observasi dan Angket xiv

15 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Instrumen Penelitian a. Silabus 55 b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 (Pertemuan ke 1) 59 c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 (Pertemuan ke 2) 65 d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (Pertemuan ke 1) 72 e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (Pertemuan ke 2) 78 f. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Biologi 85 g. Angket Motivasi Belajar Biologi (Prasiklus) 86 h. Angket Motivasi Belajar Biologi (Pascasiklus I) 88 i. Angket Motivasi Belajar Biologi (Pascasiklus II) 90 j. Kisi-Kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa (Prasiklus) 92 k. Kisi-Kisi lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa (Pascasiklus) 94 l. Lembar Observasi Siswa Prasiklus 96 m. Lembar Observasi Siswa Pascasiklus I 99 n. Lembar Observasi Siswa Pascasiklus II 102 o. Pedoman Wawancara Motivasi Belajar Biologi Dengan Guru Prasiklus 105 p. Pedoman Wawancara Motivasi Belajar Biologi Dengan Guru Pascasiklus 107 q. Pedoman Wawancara Motivasi Belajar Biologi Dengan Siswa Prasiklus 109 r. Pedoman Wawancara Motivasi Belajar Biologi Dengan Siswa Pascasiklus 111 s. Lembar Kerja Siswa 113 Lampiran 2. Data Hasil Penelitian a. Daftar Siswa Kelas VIID SMP Negeri 16 Surakarta 141 b. Daftar Nama Kelompok Diskusi 142 c. Daftar Presensi Siswa Kelas VII-D Siklus I 143 xv

16 d. Daftar Presensi siswa Kelas VII-D Siklus II 144 e. Hasil Lembar Observasi Siswa Pra Siklus 145 f. Hasil Lemabr Observasi Siswa Pasca Siklus I 150 g. Hasil Lembar Observasi Siswa Pasca Siklus II 155 h. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus 160 i. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pasca Siklus I 163 j. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pasca Siklus II 166 k. Hasil Wawancara Guru Pra Siklus 169 l. Hasil Wawancara Siswa Pra Siklus 170 m. Hasil Wawancara Guru Pasca Siklus I 172 n. Hasil Wawancara Guru Pasca Siklus II 173 o. Hasil Wawancara Siswa Pasca Siklus I 174 p. Hasil Wawancara Siswa Pasca Siklus I 175 q. Hasil Wawancara Siswa Pasca Siklus II 176 r. Hasil Wawancara Siswa Pasca Siklus II 177 s. Dokumentasi Kegiatan Pra Siklus 178 t. Dokumentasi Siklus I 179 u. Dokumentasi Siklus II 181 Lampiran 3. Perijinan a. Surat Permohonan Mengadakan Observasi 183 b. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi 184 c. Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 185 d. Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian di SMP 186 Negeri 16 Surakarta e. Surat Permohonan Ijin Research 187 xvi

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan formal di sekolah, tidak terlepas dari keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen utama yang saling berkaitan, di antaranya guru, siswa, dan metode. Komponen-komponen tersebut memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Selain itu prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain, misalnya motivasi belajar, tingkat intelegensi siswa, fasilitas belajar yang tersedia atau sarana dan prasarana, kurikulum, media pembelajaran, dan sebagainya. Sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat serta sesuai dengan pokok bahasan tertentu dan tingkat perkembangan intelektual siswanya. Salah satu metode yang bisa diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kelompok atau diskusi yang menghendaki adanya kerjasama di antara anggota kelompok dalam mempelajari materi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran kooperatif di kelas, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dalam mempelajari materi yang sedang dipelajari. Pembagian kelompok tersebut dibuat heterogen, baik dalam hal prestasi belajar maupun jenis kelamin. Hal ini dapat memotivasi siswa untuk berinteraksi, berdiskusi, berargumentasi, dan saling membantu satu sama lain. Peran guru sebagai motivator adalah memberi motivasi kepada siswa agar mereka melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri sesuai dengan tujuan belajar yang telah ditetapkan kurikulum. Peran guru sebagai fasilitator adalah memfasilitasi siswa agar dapat belajar dengan mendayagunakan potensi yang mereka miliki. Cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi siswa antara lain dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan bimbingan pada saat kegiatan belajar. 1

18 2 SMP Negeri 16 Surakarta merupakan salah satu sekolah negeri yang mempunyai fasilitas yang cukup memadai dan input siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda, mulai dari siswa yang memiliki kemampuan belajar rendah, sedang dan tinggi. Perbedaan kemampuan belajar siswa dalam menyikapi kegiatan belajar dikelas sangat beragam. Berdasarkan observasi terhadap pembelajaran biologi di kelas VIID SMP Negeri 16 Surakarta yang berjumlah 34 siswa, diketahui bahwa metode mengajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode ceramah disertai tanya jawab. Penggunaan metode ini kurang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menjadi pasif. Selama proses belajar mengajar ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, pada saat pembelajaran berlangsung banyak siswa yang ramai dan bercanda dengan teman lain, siswa mengantuk, siswa pasif karena hanya duduk dan mendengarkan penjelasan dari guru, sebagian siswa tidak membawa buku panduan, saat guru memberi pertanyaan siswa tidak mau menjawab jika tidak ditunjuk, siswa tidak ada yang bertanya apabila ada materi yang belum jelas. Adapun ciri-ciri motivasi rendah antara lain ada yang acuh tak acuh, ada yang tidak memusatkan perhatian dan ada yang bermain sendiri selama proses pembelajaran (Dimyati dan Mudjiono, 1994: 79). Terlihat korelasi yang jelas antara temuan masalah di kelas dengan teori mengenai ciri motivasi belajar rendah. Sebagai tindak lanjut terhadap hasil observasi awal, maka dilakukan observasi lanjutan menggunakan indikator motivasi belajar siswa. Hasil observasi lanjutan sebagai berikut, yang bersemangat dan antusias dalam mengikuti pelajaran sebanyak 19 siswa (55,88%), siswa yang membawa buku sumber pembelajaran biologi sebanyak 23 siswa (67,64%), siswa yang bertanya mengenai materi yang belum jelas sebanyak 10 siswa (29,41%), siswa yang mencatat penjelasan guru sebanyak 22 siswa (64,70%), siswa yang menyontek jawaban teman saat ulangan sebannyak 13 siswa (38,23%), siswa yang tidak mengumpulkan tugas 6 siswa (17,64%), dan siswa yang mengemukakan pendapat sebanyak 9 siswa (26,47%).

19 3 Berdasarkan kajian terhadap hasil observasi, diskusi dengan guru dan siswa ditemukan permasalahan yang menjadi penyebab rendahnya motivasi belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 16 Surakarta dalam pembelajaran Biologi. Guru menggunakan metode yang kurang bervariasi dan siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran menyebabkan siswa menjadi pembelajar yang pasif dan mudah merasa bosan karena dalam kegiatan pembelajaran siswa lebih berperan sebagai penerima informansi pasif yaitu cenderung hanya mendengar dan mencatat penjelasan oleh guru. Solusi untuk mengatasi masalah yang telah teridentifikasi di kelas VII D SMP Negeri 16 Surakarta adalah menggunakan strategi pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong siswa untuk bisa bekerjasama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah pembeljaran kooperatif jigsaw pada materi cirri-ciri makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup. Alasan pemilihan pembelajaran kooperatifj jigsaw karena melalui teknik ini siswa dapat belajar dengan berkelompok-kelompok dan berdiskusi sehingga materi yang dipelajari dapat terselesaikan. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan interaksi aktif antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru maupun siswa dengan lingkungan belajarnya. Siswa belajar bersama - sama dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah benar - benar menguasai materi yang sedang dipelajari. Keuntungan yang bisa diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif ini yaitu siswa dapat mencapai hasil belajar yang bagus karena pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Siswa juga dapat menerima dengan senang hati pembelajaran yang digunakan karena adanya kontak fisik antar siswa, serta dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa. Terdapat banyak tipe dalam pembelajaran kooperatif salah satunya adalah Jigsaw. Pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah metode pembelajaran yang dikembangkan agar dapat membangun kelas sebagai komunitas belajar yang menghargai semua kemampuan siswa. Pembelajaran dengan kooperatif jigsaw,

20 4 siswa secara individual dapat mengembangkan keahliannya dalam satu aspek dari materi yang sedang dipelajari serta menjelaskan konsep dan keahliannya itu pada kelompoknya. Setiap anggota kelompok dalam pembelajaran kooperatif jigsaw mempelajari materi yang berbeda dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagiannya masing-masing. Pembelajaran dengan kooperatif jigsaw diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Menurut Slavin (2008:237), pembelajaran kooperatif Jigsaw menjadikan siswa termotivasi untuk belajar karena skor-skor yang dikontribusikan para siswa kepada tim didasarkan pada sistem skor perkembangan individual, dan para siswa yang skor timnya meraih skor tertinggi akan menerima sertifikat atau bentukbentuk rekognisi tim lainnya sehingga para siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan baik dan untuk bekerja keras dalam kelompok ahli mereka supaya mereka dapat membantu timnya melakukan tugas dengan baik. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIID SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan yaitu apakah penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi kelas VIID SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2010/2011? C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi dengan penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw pada siswa kelas VII D SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

21 5 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan pada tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa a. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. b. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi. 2. Bagi Guru a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam penggunaan metode jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. b. Memberikan masukan pada guru agar lebih memperhatikan masalahmasalah yang terkait dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. 3. Bagi sekolah dan instansi pendidikan lainnya a. Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran. b. Hasil penelitian yang dipaparkan akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran biologi. 4. Bagi peneliti Dapat menjadi bahan rujukan untuk tindakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

22 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen Isjoni (2009:15). Menurut Slavin (2008: 4) pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pembelajaran. Pembelajaran kooperatif menekankan pada kerja sama siswa dalam kelompok. Siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang dimiliki dan dapat mengatasai kesenjangan dalam pemahaman di antara siswa. Lie (2000) menyebut pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, pembelajaran kooperatif hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan (Isjoni, 2009: 23). Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Elemen-elemen itu adalah: saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individual, keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (Sugiyanto, 2008: 38). Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Ada prinsip dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembelajaran biasa. Lie (2008: 31) mengemukakan bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, terdapat lima prinsip pembelajaran kooperatif 6

23 7 yang harus diterapkan yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. Trianto (2007: 49-51) mengemukakan bahwa terdapat empat pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif diantaranya yaitu STAD (Student Teams Achievement Divisions), Jigsaw, Investigasi Kelompok (Teams Games Tournaments atau TGT), dan pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT). Perbedaan empat pendekatan dalam pembelajaran kooperatif tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

24 8 Tabel 1. Perbedaan Empat Model Pembelajaran Kooperatif Tujuan Kognitif Tujuan sosial Struktur tim Pemilihan topik Tugas utama STAD Jigsaw Investigasi Kelompok Informasi akademik sederhana Informasi akademik sederhana Kerja kelompok dan kerjasama Kelompok belajar heterogen dengan 4-5 orang anggota Kerja kelompok dan kerjasama Kelompok belajar heterogen dengan 5-6 orang anggota menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli Informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri Kerjasama dalam kelompok kompleks Kelompok belajar heterogen dengan 5-6 anggota homogen Pendekatan Struktural Informasi akademik sederhana Informasi akademik sederhana Bervariasi, berdua, bertiga atau 4-6 anggota kelompok Biasanya guru Biasanya guru Biasanya siswa Biasanya guru Siswa dapat menggunakan Siswa mempelajari lembar kegiatan materi dalam dan saling membantu untuk menuntaskan materi belajarnya kelompok ahli kemudian membantu anggota kelompok asal dalam mempelajari materi itu Penilaian Tes mingguan Bervariasi, dapat berupa tes mingguan Pengakuan Lembar pengetahuan dan publikasi lainnya Publikasi lain Siswa menyelesaiakan inkuiri kompleks Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat menggunakan tes essay Lembar pengakuan dan publikasi lainnya Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara sosial dan kognitif Bervariasi Bervariasi

25 9 Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode pembelajaran lain, diantaranya adalah: meningkatkan kesetiakawanan, saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, memudahkan penyesuaian diri, menghilangkan sifat egois, rasa saling percaya, meningkatkan kemampuan memandang masalah, meningkatkan menggunakan ide, meningkatkan kegemaran berteman (Sugiyanto, 2008: ). 2. Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Selain metode ceramah, masih banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan, di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif atau kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi metode yang dapat diterapkan, yaitu di antaranya : a. Student Team Achiement Division (STAD), b. Jigsaw, c. Team-Games Tournamentsi (TGT), d. Group Investigation (GI), Rotating Trio Exchange, dan e. Group Resume (Isjoni, 2009:73). Penelitian ini akan mencoba mengkaji penggunaan pembelajaran kooperatif jigsaw dalam pembelajaran biologi. Isjoni (2009:77) jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif jigsaw, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan dibuat heterogen baik dalam hal prestasi, jenis kelamin, kebiasaan bergaul dan sebagainya. Materi dibagi dalam sub-sub pokok bahasan. Menurut Suprijono (2009:90) masing-masing anggota kelompok dalam kooperatif jigsaw mempelajari materi yang berbeda dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagian-bagiannya masing-masing. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Slavin (2008: ), pelaksanaan metode jigsaw meliputi 2 tahap, yaitu persiapan dan pelaksanaan. a. Persiapan, meliputi : 1) menentukan materi yang akan dipelajari, 2) siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-6 orang secara heterogen. b. Pelaksanaan, meliputi empat tahap antara lain : 1) membaca, 2) diskusi kelompok ahli, 3) laporan tim atau kelompok, 4) tes, 5) penghargaan.

26 10 Penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Menghitung skor individu Menurut Slavin (2008:159) untuk memberikan skor perkembangan individu dihitung seperti Tabel 2. Tabel 2. Perhitungan Skor Perkembangan Nilai Tes a. Lebih dari 10 poin dibawah skor awal. b. 10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah skor awal. c. Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal. d. Lebih dari 10 poin diatas skor awal. e. Nilai sempurna (tanpa memperhatikan skor). Skor Perkembangan 5 poin 10 poin 20 poin 30 poin 30 poin 2. Menghitung skor kelompok Skor kelompok ini dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok yaitu menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok seperti tercantum pada Tabel 3 (Slavin, 2008:160). Tabel 3. Tingkat Penghargaan Kelompok Rata-rata tim Predikat Tim baik Tim sangat baik Tim super Pelaksanaan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat divariasikan. Lie (2008:70) menjelaskan bahwa ada variasi pembelajaran kooperatif Jigsaw yaitu jika tugas yang dikerjakan cukup sulit, siswa bisa membentuk kelompok para ahli. Siswa berkumpul dengan siswa lain yang mendapatkan bagian yang sama dari kelompok lain. Siswa bekerja sama mendiskusikan bagian tersebut, kemudian masing-masing siswa kembali ke kelompoknya sendiri dan membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada rekan-rekan dalam kelompoknya.

27 11 Gocer (2010:442) mengemukakan bahwa teknik pembelajaran kooperatif jigsaw yaitu siswa dibagi dalam kelompok masing-masing 5-6 siswa. Setiap kelompok diberikan materi yang dibagi menjadi beberapa bagian dengan jumlah anggotanya sehingga setiap siswa diberi materi yang berbeda-beda. Setiap siswa belajar bagian mereka sendiri, setelah itu anggota kelompok lain yang telah mempelajari materi yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk berdiskusi, kemudian setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan bertugas mengajar temannya. Jing (2010:502) juga mengemukakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif jigsaw setiap siswa dalam satu kelompok diberi materi yang dibagi menjadi beberapa sub bab. Setelah membaca, para siswa di masingmasing kelompok yang mempelajari bagian yang sama bertemu di kelompok ahli untuk berdiskusi dan mereka kembali ke kelompok asal untuk mengajar anggota kelompoknya. Trianto (2007:56-57) bahwa langkah-langkah pembelajaran jigsaw adalah, sebagai berikut : siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok 5-6 orang), materi diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi menjadi beberapa sub bab, setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk berdiskusi, setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar temannya. Setiap anggota kelompok dalam pembelajaran kooperatif jigsaw hanya belajar pada bagian mereka sendiri. Siswa akan mendengarkan dengan cermat apa yang diterangkan oleh teman kelompoknya agar bisa memahami dan menguasai materi yang telah dipelajari oleh teman kelompoknya itu, sehingga mereka akan termotivasi untuk saling belajar. Proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif jigsaw mempunyai kelebihan yaitu, dapat memacu siswa untuk berpikir kritis dan mampu menggunakan kata-kata yang tepat agar dapat menjelaskan kepada teman lain, hal ini akan menguntungkan semua anggota kelompok dengan memberikan keuntungan mengajar dan belajar dari teman.

28 12 3. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Menurut Sardiman (1990: 73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap tujuan. Menurut Hamzah (2008: 3), motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Sukmadinata (2004: 61) mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang terarah kepada pemenuhan kebutuhan psikis atau rokhaniah. Motivasi menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Motivasi ialah kekuatan tersembunyi di dalam diri seseorang, yang mendorong seseorang untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, 1987: 214). Aida (2009: 93) mengemukakan bahwa motivasi itu mengacu pada kesediaan siswa, kebutuhan, keinginan dan keharusan untuk berpartisipasi dan berhasil dalam proses pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono (2002: 80) mengemukakan motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia. Pada motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap individu dalam mencapai tujuannya. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

29 13 yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2007:75). Yamin (2007: 219) menyatakan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah ketrampilan dan pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. Siswa akan bersungguhsungguh belajar karena termotivasi mencari prestasi. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diketahui aspek-aspek motivasi yaitu adanya daya penggerak dari dalam diri siswa, perhatian terhadap pelajaran, dan keinginan untuk melakukan kegiatan. Seseorang dapat di katakan termotivasi terhadap sesuatu apabila individu itu memiliki ketiga aspek tersebut. Masing-masing aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1). Adanya daya penggerak dari dalam diri Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri dalam proses belajar. Motor penggerak disini dapat dikatakan sebagai pembangkit motivasi belajar siswa yaitu guru. Tugas guru sebagai pembangkit motivasi belajar, terutama motivasi untuk memperkaya diri sendiri. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil indikator dari aspek adanya daya penggerak dalam diri yaitu adanya kemampuan untuk bertantanya dan meningkatkan kualitas belajar jika menemui kesulitan, adanya usaha untuk mengerjakan tugas-tugas yang di berikan guru, dan merasa rugi jika tidak dapat mengikuti pelejaran ( Sardiman, 2007:75-76). 2). Perhatian terhadap pelajaran biologi Perhatian adalah keaktifan jiwa yang di pertinggi, jiwa itu pun sematamata tertuju kepada obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya untuk menjamin hasil belajar yang baik. Bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan dan tidak suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil indikator dari aspek perhatian yaitu semangat untuk memperhatikan pelajaran,

30 14 mempelajari biologi dari berbagai sumber, dan mengerjakan ulangan tanpa bantuan orang lain (Sardiman, 2007:75-76). 3). Keinginan untuk melakukan kegiatan belajar Seorang siswa yang mempunyai motivasi belajar yang besar terhadap sesuatu maka akan memiliki keingintahuan yang tinggi, akan belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Seorang murid memiliki rasa ingin belajar, maka akan cepat mengerti dan mengingatnya. Siswa yang memiliki keingintahuan yang tinggi juga akan mengajukan pertanyaan/ sering bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil indikator dari aspek keinginan yaitu keinginan mempelajari kembali materi dari guru, belajar dengan sungguh-sungguh, dan bertanya jika merasa belum jelas (Sardiman, 2007:75-76). b. Jenis dan Sifat Motivasi Berdasarkan sifatnya, menurut Sardiman (2007:89-91) motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrensik. Perbedaan ini juga berdasarkan dari datangnya motivasi seseorang. Motivasi intrinsik adalah motifmotif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan kegiatan. Contohnya yaitu seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat dicontohkan yaitu seseorang itu belajar karena besok mau ujian, dengan harapan mendapatkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh teman, guru, atau orang tuanya. Motivasi ekstrinsik sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. c. Fungsi Motivasi Motivasi bertalian dengan tujuan dan mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut menurut Sardiman (2007:85) ada tiga fungsi

31 15 motivasi dalam belajar, yaitu: 1) mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan, 2) menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan sesuai dengan rumusan tujuannya, 3) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Fungsi motivasi yang lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena ada motivasi. Motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Usaha yang tekun dan terutama didasari oleh motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan mendapatkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. d. Cara Menumbuhkan Motivasi Sardiman (1990: 91) berpendapat bahwa terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, yaitu dengan : memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, memberi angka, dan memberi hadiah. Beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, yaitu dengan: memberi nilai, hadiah, memberi ulangan dan memperlihatkan hasilnya, dan pujian (Sardiman, 2007: 92-94). B. Kerangka Berpikir Keberhasilan suatu pembelajaran tidak hanya dilihat dari nilai akhir hasil belajar tetapi juga dilihat dari prosesnya. Input yang berkualitas tetapi tidak diikuti oleh proses yang sesuai maka output belum tentu akan berkualitas baik. Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah metode mengajar yang digunakan oleh guru. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan kurang melibatkan siswa dapat menyebabkan siswa menjadi bosan dan jenuh, akibatnya siswa menjadi pasif dan kurang tertarik terhadap materi yang diajarkan.

32 16 Metode pembelajaran yang dipilih oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar mempunyai peranan yang penting dalam mencapai keberhasilan belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan belajar adalah motivasi belajar siswa. Pemilihan metode yang tepat akan membawa peran serta siswa dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru yang selama ini dilakukan dalam kegiatan pembelajaran biologi sedikit sekali melibatkan siswa dalam belajar sehingga motivasi belajar siswa rendah. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan perubahan terhadap metode pembelajaran yang digunakan yaitu dengan penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw. Aplikasi pembelajaran kooperatif jigsaw yang merupakan pembelajaran kooperatif dimaksudkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dalam pembelajaran kooperatif ini siswa dituntut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kerangka pemikirannya dapat dilihat pada Gambar 1. PROSES OUTPUT Proses belajar di kelas INPUT Metode pembelajaran kurang bervariasi Motivasi belajar siswa rendah Siswa merasa bosan dan jenuh Motivasi belajar siswa meningkat Penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 yang beralamat di Jl. Kolonel Sutarto No. 188 Surakarta. 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : a. Tahap Persiapan Tahap persiapan meliputi observasi, identifikasi masalah, penentuan tindakan, pengajuan judul skripsi, penyusunan proposal, penyusunan instrumen penelitian, seminar proposal, dan pengajuan perijinan penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Juni b. Tahap Penelitian Tahap penelitian meliputi kegiatan yang berlangsung di lapangan, yaitu pengambilan data yaitu pelaksanaan pembelajaran kooperatif Jigsaw. Tahap ini dilaksankan pada bulan Agustus c. Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian meliputi analisis data dan penyusunan laporan. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan selesai. B. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memperbaiki dan mencari solusi dari persoalan nyata dan praktis dalam meningkatkan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. Menurut Arikunto, dkk (2008: 16) bahwa penelitian tindakan kelas 17

34 18 secara garis besar terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakkan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula. Pelaksanaannya dalam satu siklus di mulai dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi harus selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, kegiatannya dapat berlangsung berkali-kali karena yang akan diajarkan ada beberapa sehingga dapat merupakan siklus berkesinambungan, dapat dilihat pada Gambar 2 (Arikunto, dkk 2008: 20-21). Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 2. Skematik Kegiatan Inti Penelitian (Arikunto,dkk 2008: 16) Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini merupakan permasalahan yang dihadapi, dirasakan atau dihayati oleh guru dan peneliti di kelas yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses kegiatan belajar mengajar dan motivasi belajar siswa. Pelaksanaan tindakan tersebut

35 19 dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Tindakan yang dilakukan pada penelitian berupa penggunaan pembelajaran kooperatif jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. C. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif. Aspek kualitatif berupa catatan lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi berdasarkan lembar observasi, wawancara dengan guru dan siswa serta memberikan angket yang menggambarkan kegiatan pembelajaran oleh siswa di dalam kelas. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi: a. Informasi siswa dan guru. b. Tempat dan proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran. c. Dokumentasi atau arsip, yang antara lain berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan buku referensi mengajar. 2. Teknik Pengumpulan Data Data diperoleh dari observasi langsung terhadap kegiatan pembelajaran, dokumentasi, angket, dan wawancara atau diskusi. Secara lengkap teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi merupakan suatu langkah sangat baik untuk memperoleh data tentang pribadi dan tingkah laku setiap individu anak didik. Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa terhadap materi yang diajarkan guru. Lembar observasi yang digunakan akan diisi oleh pengamat berdasarkan pengamatan yang dilakukan serta item-item pernyataan yang disesuaikan dengan hal-hal yang akan dinilai. b. Angket Angket diberikan pada siswa untuk mengambil data tentang motivasi belajar siswa. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian adalah bentuk ceklist, yaitu suatu bentuk angket dimana pengisi angket memberi tanda cek (V) pada

36 20 kolom yang telah disediakan. Prosedur pemberian tiap item berdasarkan sikap siswa terhadap pelajaran biologi. Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa Konsep Aspek Indikator Motivasi belajar Adanya daya 1. Ada kemampuan untuk bertanya yaitu daya penggerak dari dan meningkatkan kualitas belajar penggerak yang dalam diri siswa jika menemui kesulitan. menimbulkan kegiatan belajar, 2. Adanya usaha untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. yang menjamin 3. Merasa rugi jika tidak dapat kelangsungan dari mengikuti pelajaran biologi. kegiatan belajar (Sardiman, 2007 : 83) siswa dan Perhatian 1. Semangat untuk memperhatikan memberikan arah terhadap pelajaran dengan baik. dalam kegiatan pelajaran biologi. 2. Mempelajari biologi dari berbagai belajar, sehingga tujuan pembelajaran sumber. 3. Mengerjkan ulangan tanpa bantuan orang lain. dapat tercapai. (Sardiman, 2007 : 83) (Sardiman, 2007:75) Keinginan untuk melakukan kegiatan belajar. (Sardiman, 2007: 75-76) 1. Mempelajari kembali, materi dari guru. 2. Belajar biologi dengan sungguhsungguh. 3. Bertanya pada guru jika merasa belum jelas. (Uno, 2007:23)

37 21 Teknik penilaian atau pemberian skor mengacu pada Sudjana (1991:81) yang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Teknik Penilaian Pernyataan Sangat setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Pernyataan positif Pernyataan negative Menurut Mulyasa (2006:101) bahwa pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya diri. c. Wawancara Wawancara erat kaitannya dengan proses observasi. Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa yang bertujuan untuk mengadakan informasi balikan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Wawancara yang dilakukan sadalah wawancara bebas dan dilakukan secara informal kepada guru dan siswa yang dianggap mewakili. Waktu dan tempat wawancara dilakukan untuk mendapat masukan yang mendalam setiap proses pembelajaran yang dapat dijadikan refleksi untuk perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. d. Kajian Dokumentasi Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai arsip yang digunakan dalam proses pembelajaran, misalnya dalam penelitian ini adalah silabus, presensi siswa dan buku ajar yang digunakan. D. Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini merupakan teknik analisa diskriptif kualitatif. Teknik analisis kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan Huberman (1992: 16-19) yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

38 22 Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat dan penggolongan data ke dalam pola yang lebih luas. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masing-masing siklus. Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data terkumpul disajikan secara sistematis dan perlu diberi makna. E. Pemeriksaan Validitas Data Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu data. Suatu informasi yang digunakan sebagai data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat mewakili atau mencakup aspek-aspek yang ingin diteliti yang nantinya dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik suatu kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjaga kevalidan data dalam penelitian digunakan teknik triangulasi. Menurut Moleong (2002:178) teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding data. Triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Jenis triangulasi metode dilakukan dengan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari beberapa teknik pengumpulan data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang berupa wawancara, observasi selama KBM berlangsung dan angket. Adapun skema triangulasi dapat dilihat pada Gambar 3 (Sutopo, 2002: 81).

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS X-9 SMA BATIK I SURAKARTA SKRIPSI Oleh: META NUR INDAH SARI K4308020

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) Isnita Lastyarini, Usada, Siti Kamsiyati PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 Skripsi Oleh: DANIK NURJANAH X 4306004 FAKULTAS

Lebih terperinci

RATIH RAHMAWATI K

RATIH RAHMAWATI K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW GUNA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: RATIH RAHMAWATI K8412067

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : HURIL

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun oleh: INDAH WAHYU NINGRUM K7109103 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER))

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER)) 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER)) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh : ENDAH DUNIATI

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 Skripsi Oleh: EvitaRosiliaDewi X

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 22 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Skripsi Oleh: Dwi Listiawan X4306022 FAKULTAS

Lebih terperinci

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi

Lebih terperinci

RAHMAT FAUZI NIM. K

RAHMAT FAUZI NIM. K PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : RAHMAT FAUZI NIM. K4306036 Skripsi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : SANDHI KUSUMA W K 4610081

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA Skripsi Oleh: TRY NESIA NURHEMY X4307053 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN METODE PERMAINAN TREASURE HUNT (Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

XI MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

XI MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) DENGAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: WARYANTO K4308061 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SIDOWAYAH TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: SITI FATIMAH K7111191 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 MONDOKAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN MODUL PADA MATERI STOIKIOMETRI SISWA KELAS X-2 SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG

Lebih terperinci

PENERAPAN QUANTUM LEARNING

PENERAPAN QUANTUM LEARNING PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SDN WATES KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh: INDRI

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA2 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI OLEH: MIFTACHUL JANNAH

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI ASPEK AKTIVITAS LANGSUNG, MENCATAT DAN MENTAL SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh: NURIDA YUSRIANI K8111057 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA SISWA KELAS X TGB B SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DISERTAI DISKUSI DAN MEDIA HYPERCHEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X 1 SMA ISLAM 1 SURAKARTA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB.B SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SUTARMI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2016.

SKRIPSI. Oleh : SUTARMI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2016. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 MOJOLABAN PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK, TALK, WRITE) PADA MATERI OPTIK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI MB SMK NEGERI 2 KARANGANYAR Skripsi Oleh: Uly Azmi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FREE THROW BOLABASKET PADA SISWA KELAS VIII-H SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K4610036 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MIND MAPPING BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD N Setono No. 95 Kecamatan Laweyan Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO SKRIPSI Oleh : NIKEN TRI WIDAYATI K 2312049 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBIDUWUR 2 TANON SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUPRAPTO X7111543 FAKULTAS

Lebih terperinci

LINDA ROSETA RISTIYANI K

LINDA ROSETA RISTIYANI K PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE MIND MAP

IMPLEMENTASI METODE MIND MAP IMPLEMENTASI METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 01 Plosorejo, Matesih, Karanganyar Tahun Ajaran

Lebih terperinci

: AYU PERDANASARI K

: AYU PERDANASARI K UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh : AYU PERDANASARI K7413024

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB B SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: MUZAYYANAH HIDAYATI K

SKRIPSI. Oleh: MUZAYYANAH HIDAYATI K UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER KELAS XI IPS SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013. SKRIPSI Oleh: MUZAYYANAH HIDAYATI

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR UNDER THE BASKET SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 8 SURAKARTA

Lebih terperinci

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BULU SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: PRIHATIN NURUL ASLAMIN K7109152 FAKULTAS

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X7 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 o l e h: MIKE DEVY PERMATASARI K8409039

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: MURGIYANTO X5211207 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user PENINGKATAN SIKAP DAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON-EXAMPLE PADA SISWA KELAS XI KP SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA BATIK 1 SURAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA BATIK 1 SURAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA BATIK 1 SURAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING SKRIPSI OLEH : ANISA ZAHRA HERMAYANI K4311010 FAKULTAS

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK PENILAIAN DIRI DENGAN RUBRIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENERAPAN TEKNIK PENILAIAN DIRI DENGAN RUBRIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA PENERAPAN TEKNIK PENILAIAN DIRI DENGAN RUBRIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: TRI NURUL KHOMIDAH K7411161 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN METODE SETS ( SCIENCE, ENVIRONMET, TECHNOLOGY AND SOCIETY) PADA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN 2011/2012 (Penelitian Tindakan Kelas)

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI Abstrak. Yulia Ayu Astuti. K8409074. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI AP 1 DI SMK N 1 KARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI BENGKOK DALAM SENAM LANTAI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SD AL IRSYAD AL ISLAMIYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS XI IPA 1 SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA NEGERI 1 PONOROGO KELAS X-8 PADA MATERI OPTIKA TAHUN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X.8 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013 SKRIPSI Oleh: DYAH NOVITA LARASATI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : Nur Oktavia K

Skripsi. Oleh : Nur Oktavia K UPAYA PENINGKATAN KERJASAMA SISWA KELAS X SMA ISLAM 1 SURAKARTA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE Skripsi Oleh : Nur Oktavia K2312052 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 2 MOJOLABAN SUKOHARJO SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ACHMADI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Kahuman Kabupaten

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE INVENTORI MEMBACA INFORMAL BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS II PADA SEMESTER 1 SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUMINAH X5211211 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG II NO. 171 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : JOSEP SAPUTRA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUANTUM TIPE MIND MAPPING DENGAN MEDIA TIMELINE

PENERAPAN METODE QUANTUM TIPE MIND MAPPING DENGAN MEDIA TIMELINE PENERAPAN METODE QUANTUM TIPE MIND MAPPING DENGAN MEDIA TIMELINE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI NINIK RAHAYU

Lebih terperinci

SKRIPSI : NENIE PRASTYANINGRUM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI : NENIE PRASTYANINGRUM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X-1 SMA MUHAMMADIYAH 2 KLATEN DI DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : NENIE PRASTYANINGRUM

Lebih terperinci

: GARNIS AYU AMALIA K

: GARNIS AYU AMALIA K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON-EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: WAHYU OKTIYANTO K7109198 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: DHENNY SURYAHADI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember 2014 commit to user

SKRIPSI. Oleh: DHENNY SURYAHADI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember 2014 commit to user PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN MODEL BELAJAR TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS X.M 2 SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Bahasa Indonesia. Oleh: Wisnu Nugroho Aji S

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Bahasa Indonesia. Oleh: Wisnu Nugroho Aji S Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi dengan Metode Inquiry Discovery Learning dan Penggunaan Media Video pada Siswa Kelas VII G SMP Negeri 3 Colomadu TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER (LT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK LEMBAGA SOSIAL KELAS XII IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

Menyetujui : Dosen Pembimbing Skripsi. Drs. M. Yusuf Nasution, M. Si NIP Mengetahui :

Menyetujui : Dosen Pembimbing Skripsi. Drs. M. Yusuf Nasution, M. Si NIP Mengetahui : i Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Materi Pokok Ekosistem Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar di Kelas VII SMP Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN HANDOUT DAN EKSPERIMEN PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI CERITA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PESANTREN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: RIAS ANJANI K7110138 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II SD Negeri Carangan NO. 22 Surakarta tahun

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Amy Mukaromatun L K

SKRIPSI. Oleh: Amy Mukaromatun L K PENERAPAN MODEL KREATIF-PRODUKTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS X MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA KELAS V SD N TUNGGULSARI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI RIFAI NURMANSAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI SISWA KELAS V SDN SOOKA 1 KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : SINGGIH WINARSO K7108226

Lebih terperinci

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY DENGAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI-IIS 6 SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MANGKUYUDAN NO.2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENERAPAN READING WORKSHOP PENERAPAN READING WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SDN TUNGGULSARI I NO. 72 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : FAIQOH DAMAYANTI

Lebih terperinci

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K HALAMAN JUDUL SKRIPSI PENINGKATAN PERILAKU SOPAN SANTUN ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K8111025

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: LUPITA SUNDARI K7112137 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGGUNAAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : DINI PUSPASARI K7112063 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI oleh: SUNARNI NIM: X5212224 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013.

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013. PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEMPOA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN KELAS IV TUNAGRAHITA SEDANG DI SDLB DAWE KUDUS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh DALIMIN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN SEJARAH MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN SEJARAH MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING PENINGKATAN PEMAHAMAN SEJARAH MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI Oleh: SAKINAH K4412070 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI Dalam Kamus Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, menyatakan dapat diartikan menjadikan nyata atau menjelaskan sesuatu (2008). Kegiatan menyatakan lambang bilangan romawi adalah

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI MELALUI METODE PEMBELAJARAN BAGIAN-KESELURUHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SURUHKALANG 02 JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS DI SMK N 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: DWI SAFRUDIN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang II. KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas

Lebih terperinci

Oleh : AYUB RIDWAN SYAH K

Oleh : AYUB RIDWAN SYAH K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MERODA SENAM LANTAI MELALUI PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS XI 1 SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Oleh :

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA PADA MATERI KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 6 SURAKARTA

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KARANGANYAR SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PTK pada Siswa Kelas V SDN Kratonan No.3 Surakarta Tahun

Lebih terperinci