ARTIKEL DANIL AZHARI NPM
|
|
- Leony Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KETERBATASAN GURU IPS MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN KELAS XII DI SMAN 1 PADANG GANTING KABUPATEN TANAH DATAR ARTIKEL DANIL AZHARI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017
2 1
3 LIMITATIONS IPS TEACHERS USE INSTRUCTIONAL MEDIA IN THE LEARNING PROCESS OF CLASS XII IN SMAN 1 PADANG GANTING TANAH DATAR DISTRICT Danil Azhari 1 Dr, Yenni Melia, S.Sos M.Pd 2 Yanti Sri Wahyuni, S.Pd, M.Pd 3 Sociology of education courses STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT The background of this study, that the social studies teacher has been mempesiapkan XII class lesson plan that the contents of RPP include instructional media but in reality XII grade social studies teacher did not use instructional media in accordance with what has been planned. The purpose of this study to mendeskripskan 1). Limitations of social studies teachers to instructional media used in the process of learning in class XII at SMAN 1 Padang Ganting Tanah Datar, 2). The role of the principal 3). The role of the government. Of data collection, the reduction of the data, presentation of data and the withdrawal of conclusion. The survey results revealed the limitations of social studies teachers use instructional media in the learning process in class XII in SMAN 1 Padang Ganting are: 1. Master class XII IPS already preparing lesson plans with both inside using instructional media but in its implementation XII grade social studies teacher did not use the media learning in the learning process as well as the limitations of social studies teachers use instructional media in the learning process consists of a).fasilitas, b). The ability of teachers. 2. The principal's role to MGMPs and study visits to other schools. 3. The role of the government is held by the government and complementary means of learning for schools. Key word: limitations, ips teachers, instructional media, learning process. 1 Student Of Sociology Education STKIP PGRI West Sumatra Force In Supervisor I and lecturers STKIP PGRI Sumbar 3 Supervisor II and lecturers STKIP PGRI Sumbar 2
4 KETERBATASAN GURU IPS MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN KELAS XII DI SMAN 1 PADANG GANTING KABUPATEN TANAH DATAR Danil Azhari 1 Dr, Yenni Melia, S.Sos, M.Pd 2 Yanti Sri Wahyuni, S.Pd, M.Pd 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi, bahwa guru IPS kelas XII sudah mempesiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang isi RPP diantaranya adalah media pembelajaran namun kenyataannya guru IPS kelas XII tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan apa yang telah direncanakannya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripskan 1). Keterbatasan guru IPS menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran pada kelas XII di SMAN 1 Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar, 2). Peran kepala sekolah 3). Peran pemerintah. Dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian diketahui keterbatasan guru IPS menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas XII di SMAN 1 Padang Ganting adalah: 1. Guru IPS kelas XII sudah mempersiapkan RPP dengan baik yang didalamnya menggunakan media pembelajaran tetapi di dalam pelaksanaannya guru tidak menggunakan media pembelajaran karena terbatas media pembelajaran yang terdiri dari a).fasilitas, b). Kemampuan guru. 2. Peran kepala sekolah yaitu memfasilitasi guru untuk MGMP dan melakukan studi banding ke sekolah lain. 3. Peran pemerintah yaitu berupa penataran yang diadakan oleh pemerintah dan melengkapi sarana pembelajaran untuk sekolah. 4 Kata kunci: keterbatasan, guru ips, media pembelajaran, proses pembelajaran. 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan Pembimbing I Dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Pembimbing II Dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3
5 PENDAHULUAN Pendidikan dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas, harkat dan martabat manusia. Untuk itu dilakukan berbagai upaya sebagai usaha dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Upaya peningkatan mutu pendidikan tersebut dilakukan agar tujuan pendidikan bisa tercapai. Agar sistem pendidikan nasional tersebut dapat terealisasi, maka perlu adanya kerjasama yang baik dari semua komponen pembelajaran yang saling terhubung agar sesuai tujuannya dimana komponen pembelajaran tersebut terdiri dari: kurikulum, guru, siswa, metode, media, dan evaluasi. Dengan demikian mutu pendidikan akan bisa meningkat dan tujuan pendidikan yang diharapkan akan bisa tercapai. Untuk meningkatkan mutu pendidikan guru harus memiliki kemampuan yang profesional. Dengan kata lain tercapai tidaknya tujuan pendidikan merupakan tugas seorang guru dalam mendidik. Menurut Sadiman (2001:123) Guru adalah salah satu komponen yang utama dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan, terutama pada jenjang pendidikan formal. Oleh sebab itu guru harus mampu menerapkan cara mengajarkan yang baik mengarah kepada pencapaian tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini tentu guru sangat besar pengarunya disekolah. Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai karakter tertentu yang berbeda dengan organisasi lain, dimana terjadi proses belajar dan mengajar di tempat terselengaranya pembudayaan kehidupan umat manusia. Sekolah adalah salah satu tempat mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa dan berdasarkan Pancasila dan UUD Dari penjelasan di atas telah memberikan pengertian bahwa tujuan Pendidikan Nasional di Indonesia adalah peningkatan kualitas manusia Indonesia. Berkenaan dengan itu guru yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran secara kontiniu. Salah satu upaya yang bisa dilakukan guru dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan tersebut adalah dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah kepada pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. Untuk tercapainya sistem pendidikan tersebut tentu tidaklah mudah. Dalam hal ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai komponen pendidikan, terutama guru yang menjadi salah satu komponen yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan, sebab hanya gurulah yang secara langsung mengetahui bagaimana perkembangan peserta didik. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut tentu guru harus berusaha untuk bisa menciptakan suasana belajar yang mampu membuat siswa lebih kreatif. Dengan kata lain pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung harus terlihat adanya interaksi yang baik antara guru dengan siswa dengan melalui media pembelajaran, sehingga guru tidak menjadi satu-satunya pusat pembelajaran dengan sedemikian rupa. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang antara lain terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, flim, slide, foto, gambar, grafik, telivisi, dan komputer (Nurdin, 2016: 119). Dalam usaha menciptakan kegiatan pembelajaran yang mampu menimbulkan interaksi yang baik antara siswa dan guru, tentu guru sendiri harus membuat persiapan mengajar dengan sebaik mungkin. Terbatasnya media pembelajaran perlu mendapatkan perhatian dari pihak sekolah dan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Media pembelajaran yang baik sangat membantu keberhasilan mutu pendidikan, semakin lengkap dan dimanfaatkan secara optimal media pembelajran suatu sekolah tentu semakin mempermudah murid dan guru untuk mencapai target secara bersama-sama. Namun perlu di ingat media pembelajaran yang baik harus di iringi dengan sumber daya manusia yang mempuni karena media yang lengkap tidak akan bermanfaat apabila guru tidak siap atau tidak mampu mengoperasikan secara optimal. Hal ini 3
6 bertujuan agar proses pembelajaran berlangsung lebih baik. Persiapan atau perencanaan guru dalam mengajar dapat dituangkan dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah selesai diselengarakannya suatu proses pembelajaran (Hamalik, 2008:6) dan dapat tercapai apabila guru dalam mengajar sesuai dengan Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP), pemilihan media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, sehingga pembelajaran yang diberikan pada siswa akan berhasil dan berdaya guna sesuai dengan potensi dimilikinya. Guru seharusnya menyadari tentang perlunya berbagai media yang dapat digunakan didalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hakikat tujuan inilah yang dipakai oleh guru sebagai penunjuk dalam serangkaian media dalam pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat praktek lapangan (PL) di SMAN 1 Padang Ganting pada bulan September 2015 samapai Desember 2015 menunjukan bahwa guru IPS kelas XII sudah mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut salah satu di antaranya adalah media pembelajaran. Namun dalam observasi terbatasnya guru IPS menggunakan media dalam pembelajaran yang direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru IPS masih menerapkan cara mengajar yang berdasarkan kebiasaan lama dan lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, serta memberikan catatan yang banyak kepada siswa. Begitu juga dengan media pembelajaran yang digunakan oleh guru IPS hanya terfokus pada papan tulis saja. Padahal didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP) guru IPS telah mencantumkan media pembelajaran yang akan digunakan. Sehingga dengan demikian pembelajaran IPS pun menjadi membosankan bagi siswa. Supaya siswa termotivasi untuk belajar guru mata pelajaran IPS harus menciptakan suasana belajar yang bisa membangkitkan minat belajar siswa dengan caramelibatkan siswa dalam materi yang sedang dipelajari oleh siswa baik secara individual maupun kelompok. Sedangkan sarana dan prasarana yang di sediakan oleh sekolah seperti adanya Infokus, peta, globe, atlas, tipe, internet tetapi guru IPS tidak menggunakan sarana dan prasarana yang ada di SMAN 1 Padang Ganting. Tabel. 1 Media yang terdapat di dalam RPP guru IPS dan pelaksanaan di kelas XII SMAN 1 Padang Ganting. No Mata Pelajaran Media Pembejaran di Dalam RPP 1 Sosiologi Media Visual seperti Power point, Media Gambar. 2 Ekonomi Media Visual hanya terfokus pada papan tulis 3 Geografi Media Atlas, Globe, Peta, Denah, Bukubuku yang Relevan 4 Sejarah Media Visual hanya terfokus pada papan tulis. Pelaksanaan di Dalam Kelas Hanya menggunakan papan tulis Hanya menggunakan papan tulis Hanya menggunakan papan tulis Hanya menggunakan papan tulis Sumber: data skunder, RPP guru IPS, Tahun: 2016 Dari data diatas dapat penulis uraikan bahwa pada mata pelajaran sosiologi guru telah menerapkan didalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengunakan media power point yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan, tetapi guru kenyataannya guru tidak menggunakan media tersebut dikarenakan guru lebih baik mengunakan papan tulis. Pada mata pelajaran Ekonomi guru hanya memfokuskan pada media visual saja yaitu papan tulis dikarenakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran tidak dicantumkan media pembelajaran. Pada mata pelajaran Geografi, guru mengunakan media Atlas, Globe, Peta, Denah untuk menyajikan berbagai informasi kepada siswa mulai informasi fisik wilayah, informasi 4
7 gejala sosial yang dapat dipetakan seperti kepadatan penduduk, akan tetapi guru tidak mengunakan media tersebut dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak paham dan mengerti dan hanya diam dalam proses pembelajaran Geografi. Sedangkan pada mata pelajaran Sejarah guru tidak mengunakan media pembelajaran dikarenakan didalam rencana pelaksanaan pembelajan (RPP) tidak mencantumkan media pembelajaran cara belajarnya membosankan bagi siswa karena guru larut dengan metode ceramah. Berdasarkan rumusan masalah maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai keterbatasan guru ips menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran pada kelas xii di sman 1 padang ganting kabupaten tanah datar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori kognitif dari Jean Piaget yang mana dalam teori ini lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskipsi. Menurut Sugiyono (2009:1) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana penelitian kualitatif bertujuan membuat deskripsi atau sebuah fenomena sosial atau alam secara sistematik, faktual dan akurat. Arikunto (2006:12) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif menunjukan bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya dan dituntut keterlibatan peneliti secara langsung dilapangan. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian lebih mengarahkan pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interprestasi atau analisis (Pandudu, 2005:4). Alasan memilih pendekatan kualitatif dan tipe deskriptif ini karena dengan pendekatan dan tipe ini dapat melihat dan mengamati secara langsung pelaku informan, sehingga data diperoleh lebih akurat mengenai keterbatasan guru IPS menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran kelas XII di SMAN 1 Padang Ganting kabupaten Tanah Datar. Informan adalah yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2007:132). Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan masalah penelitian, maka peneliti membutuhkan informan. Informan orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi masalah penelitian. Jadi ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang masalah penelitian. Ia berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. Sebagai anggota tim dengan kebaikannya dan kesukarelaannya ia dapat memberikan jawaban sesuai dengan latar penelitian. Afrizal (2014:139) Informan penelitian adalah orang yang memberikan informasi baik tentang dirinya ataupun orang lain atau sesuatu kejadian atau suatu hal kepada peneliti atau wawancara mendalam. Informan penelitian ini di ambil secara Purposive Sampling yaitu ditentukan secara sengaja berdasarkan kriteria tertentu. Alasan peneliti memilih cara purposive (sengaja) yaitu karena peneliti ingin menentukan kriteria, dan kriterianya adalah sebagai berikut: 1. Guru IPS kelas XII SMAN 1 Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar. 2. Kepala sekolah SMAN 1 Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar. 3. KABID SLTP/SM Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar. 4. Siswa IPS kelas XII SMAN 1 Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumen yang mencari data secara kompleks. Model analisis data penelitian ini adalah analisis data Miles dan Huberman. 5
8 HASIL PENELITIAN Keterbatasan Guru IPS Menggunakan Media Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran Pada Kelas XII di SMAN 1 Padang Ganting. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan media pembelajaran oleh guru IPS kelas XII di SMAN 1 Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar masih terbatasnya guru menggunakan media pembelajaran dan hampir tidak menggunakan media pembelajaran sama sekali. Sedangkan di dalam RPP guru telah menerapkan media pembelajaran. Hal ini terlihat dari tidak adanya media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Didalam teori kognitif dari Jean Piaget mewajibkan guru agar pembelajaran diisi dengan interaksi indrawi antara siswa dengan benda-benda dan fenomena konkrit yang ada dilingkungan serta dimaksudkan untuk menumbuh perkembangan kemampuan berfikir, antara lain kemampuan berfikir konservasi. Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif memberikan batasan kembali tentang kecerdasan, pengetahuan dan hubungan anak didik dengan lingkungannya. Seorang guru diharuskan memiliki kompetensi bidang kognitif, artinya guru harus memiliki kemampuan intelektual seperti penguasaan materi pengajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan cara menilai siswa dan sebagainya. Penyebab keterbatasan guru IPS menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran kelas XII. Adapun beberapa yang menjadi penyebab guru IPS tidak menggunakan media pembelajaaran dalam proses pembelajaran yaitu 1. Kurangnya fasilitas yang mana fasilitas yang disediakan oleh sekolah sangat terbatas seperti infokus hanya ada satu yang disediakan sekolah. Pihakpun tidak melengkapi sarana media pembelajaran guna membantu guru untuk meningkatkan proses pembelajaran. 2. Kurangnya kemampuan guru yang mana kurangnya kemampuan guru untuk menggunakan media pembelajaran, malas untuk menggunakan media pembelajaran dan sulit untuk mengoperasikan media pembelajaran. Guru tidak mempunyai inisiatif untuk mencari bahan materi dari sumber lain. Padahal dengan kemajuan teknologi guru bisa menambah atau mencari sumber materi dari berbagai sumber seperti internet. Padahal kalau dilihat guru-guru SMAN 1 Padang Ganting banyak meningikuti pelatihan-pelatihan yang di adakan oleh pemerintah. Berdasarkan teori kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget bahwa belajar lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar dan teori kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Teori Piaget memberi efek signifikan pada praktek pendidikan. Banyak pendidik berusaha untuk merumuskan kebijakan spesifik berdasarkan teori Piaget yang lainnya berusaha mengembangkan tes kecerdasan berdasarkan teorinya. Peran Kepala Sekolah Untuk Mengatasi Keterbatasan Guru IPS Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Pada Kelas XII Di SMAN 1 Padang Ganting. Kepala sekolah memang berperan penting dalam kegiatan pembelajaran guna menentukan dan mengarahkan segala kegiatan guru dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut diarahkan dan diupayakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah direncakanan guru, bukan sekedar formalitas saja akan tetapi harus diikuti dengan kemampuan pendidik itu sendiri sesuai dengan tugas-tugasnya. Peran kepala sekolah yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran guna menentukan dan mengarahkan segala kegiatan guru dalam mengajar dan berbagai diupayakan oleh kepala sekolah untuk 6
9 mengatasi keterbatasan guru menggunakan media pembeajaran yaitu 1. Memfasilitasi guru untuk MGMP, yang mana kepala telah memfasilitasi guru untuk MGMP memberikan dana transportasi untuk guru dan adapun jadwal guru mengajar maka guru lain akan mengantikan jam mengajar guru tersebut. 2. Melakukan studi banding kesekolah lain guna memberikan pengenalan serta wawasan yang berbeda dari yang dihadapi sehari-hari dengan kondisi sekolah yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan SMAN 1 Padang Ganting agar guru bisa melihat bagaimana cara guru lain mengajar supaya termotivasi bagi guru untuk meningkatkan cara mengajar guru di SMAN 1 Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar. Peran Pemerintah (Dinas Pendidikan) Terhadap Keterbatasan Guru IPS Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Pada Kelas XII Di SMAN 1 Padang Ganting. Hal ini juga sejalan dengan pihak pemerintah yang telah berperan terhadap keterbatasan guru dalam menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran bentuk peran dari pemerintah yaitu 1. Penataran yang mana penetaran yang diikuti oleh guru terdiri dari penataran penyegaran adalah pengembangan kinerja guru sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta menetapkan kinerja guru agar dapat melaksanakan tugas guru tersebut. Penataran peningkatan kualifikasi agar kualiats guru bisa meningkat dalam menggunakan media pembelajaran. Penataran penjenjangan adalah penataran keprofesionalan guru untuk meningkatkan kualitas guru. 2. Melengkapi sarana pembelajaran untuk sekolah diman bantuan yang diberikan kepada sekolah berupa bantuan dari BOS dan dinas pendidikan seperti perabot, media Kesimpulan pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan telekomunikasi agar media terpenuhi disekolah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan keterbatasan guru IPS menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran kelas XII di SMAN 1 Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dalam proses pembelajaran IPS guru sudah membuat media pembelajaran di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Didalam pelaksanaannya guru tidak menggunakan media yang sesuai dengan RPP. Keterbatasan guru IPS menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran yaitu: kurangya fasilitas yang disediakan sekolah, kurangnya kemampuan guru dalam memakai dan menggunakan media media pembelajaran yang kurang. 2. Peran kepala sekolah terhadap keterbatasan guru menggunakan media pembelajaran yaitu memfasilitasi guru untuk MGMP dan melakukan studi banding. 3. Peran pemerintah terhadap keterbatasn guru IPS menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran yaitu berupa penataran untuk guru dan melengkapi sarana pembelajaran untuk sekolah. Daftar Pustaka Hamalik, Oemar Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Nurdin, Syafruddin Kurikulim dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. 7
10 Sadiman. A.M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Sadiman, Arif dkk Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Syafril, Zehendri Zen & dkk Pengantar Pendidikan. Padang : Sukabina Press. 8
11
APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)
APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) Mega Nelvia Sari 1 Drs Wahidul Basri, M.Pd 2 Faishal Yasin, S.Sos 3 Program Studi
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL Oleh : MUHAMMAD JAMIL NPM. 10030041 Disetujui Oleh:
Lebih terperinciKETERAMPILAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIAPOWERPOINT PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL
KETERAMPILAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIAPOWERPOINT PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciKeywords: Constraints Teacher, Media, Learning History PENDAHULUAN
1 KENDALA GURU DALAM PENGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS SMA N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN Pitriani D 1, Ranti Nazmi 2, Meldawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI KELAS III SDN 29 GANTING KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh DESMARITA
Lebih terperinciARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.
HAMBATAN-HAMBATAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS KELURAHAN TALANG MANDI - DURI ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. 10070181
Lebih terperinciPENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG
PENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG Novri Yanti 1 Liza Husnita, M.Pd 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciKESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL
KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL PUTRA SURIANTO 10070136 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciKey Words: Media by History Social Science Education. 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG. Oleh: Melly Marissa 1. Kaksim M.Pd 2. Syamdani M.Pd 3. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN Linda Zulfitri¹ Dr. Maihasni, M.Si,² Elvawati, M,Si³ Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG.
EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG. JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN 1 Windy Kurniawan 1, Liza Husnita 2, Jaenam 2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program
Lebih terperinciARTIKEL MIGO WAHYU AKNIMAL NPM
PELAKSANAAN PERMENDIKBUD NO. 65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES (PENDEKATAN SAINTIFIK) PADA KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X IPS SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL MIGO WAHYU AKNIMAL NPM.
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN IPS SEJARAH DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMPN 9 PADANG. Oleh: Muhammad Sofwan 1 Zafri 2 RantiNazmi 3
PENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN IPS SEJARAH DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMPN 9 PADANG Oleh: Muhammad Sofwan 1 Zafri 2 RantiNazmi 3 Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This study
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG
HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG
ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG Oleh : Suci Fiantika, Renny Risdawati, Siska Nerita Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciJURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) DESI RATNA SARI
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, MEDIA PEMBELAJARAN DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA N 2SAWAHLUNTO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015
1 KENDALA GURU MENGAJAR PENGINDERAAN JAUH DI SMA NEGERI 1 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2014-2015 JURNAL Oleh: Nisa Aulia Ningsih PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciFAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG
FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP
Lebih terperinciPeran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:
1 1 Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan By: Wiza Pitri Yeni* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons** Septya Suarja, M.Pd ** *Student
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN
HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN Helmadona 1 Zafri 2 Liza Husnita 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP
PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP Syafrina Dewi, Ardi, Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:
1 PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By: M. Alfi Syafri ABSTRACT Student Guidance and Counseling, STKIP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL
UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Oleh: DONI HERIANTO NPM: 12060106 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciKENDALA-KENDALA GURUDALAMPENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN VISUALTERHADAP PEMBELAJARAN IPS KELAS VII DI SMPN 3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL
KENDALA-KENDALA GURUDALAMPENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN VISUALTERHADAP PEMBELAJARAN IPS KELAS VII DI SMPN 3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL REVIANI SALVIA NPM:12020024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA SOLO
PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA SOLO Amalia Emiliana Suryani, Atik Catur Budiarti, Siany Indria Liestyasari Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU
PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU Hanifli hanafli.sman9@gmail.com SMAN 9 Pekanbaru ABSTRACT This research is motivated by
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KESULITAN BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI I SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
STUDI TENTANG KESULITAN BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI I SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 (Strata
Lebih terperinciThe Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:
0 The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang By: Nik Arya Finuriha*Edi Suarto**Momon Dt. Tanamir** *Geography Education
Lebih terperinciPENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA
PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 PANGKAJENE)
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 PANGKAJENE) Jumirah Pendidikan Sosiologi FIS UNM ABSTRAK Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciKETERAMPILAN VARIASI MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEJARAH DI SMA PGRI 3 PADANG
KETERAMPILAN VARIASI MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEJARAH DI SMA PGRI 3 PADANG Lili Nur Indah Sari 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat The background
Lebih terperinciKOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH Oleh NURANISYAH NIM: F01108008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kalangan masyarakat berlaku pendapat bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik status sosialnya dan penghormatan masyarakat juga
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG
i ii KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG Oleh Hendri Surya 1, Trisna Helda, M.Pd. 2, Zulfitriyani, S.S., M.Pd. 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII-2 SMP N 19 PADANG KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Elvira 1, Kaksim 2, Juliandry Kurniawan Junaidi 2
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Guru-guru PKn SMP Negeri Sekecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen) Oleh : KARTIKA MEGA
Lebih terperinciNadia Fitri Yani Adiyalmon, S.Ag, M.Pd Marleni, S.Pd Progam Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
Peranan Guru Pamong Membimbing Mahasiswa Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat (Studi Tentang Kesiapan Guru Pamong Membimbing Mahasiswa PPL Untuk Praktek Mengajar) Di SMA N Se-Kabupaten Dharmasraya Nadia
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA
PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA Novian Suganda Johan, Wanto Rivaie, Muhammad Yusuf Ibrahim Program Studi Pendidikan Sosiologi
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING DI SD NEGERI 05 SURAU GADANG SITEBA PADANG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING DI SD NEGERI 05 SURAU GADANG SITEBA PADANG Yuliana Diknal Lorenza 1, Muhammad Sahnan 1, Yulfia Nora 1 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING
PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA N LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Oleh : ADE TRIO LESMANA NPM. 00200 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa ini bangsa Indonesia telah dituntut untuk bersaing disegala bidang, terutama bidang pendidikan. Dalam hal ini kesiapan generasi penerus bangsa baik
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA N 1 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR
HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA N 1 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL SYINTIA DARMILA NPM 10070092 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field
Lebih terperinciKeywords: Activities, Media Visual, Sains
MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL KELAS V MATERI ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA DI SD NEGERI 13/I MUARA BULIAN EFRULLY Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR Nina Sundari 1 ABSTRAK Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif
Lebih terperinciKEMAMPUAN PROFESIONALISME GURU PADA PELAJARAN SENI BUDAYA DI SMK NEGERI 1 SOLOK SELATAN
KEMAMPUAN PROFESIONALISME GURU PADA PELAJARAN SENI BUDAYA DI SMK NEGERI 1 SOLOK SELATAN Luci Myline 1, Fuji Astuti 2, Yos Sudarman 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Abstract
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemahaman guru Sejarah Kebudayaan
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMAN 11 PADANG Nama : Risa arizona Npm : 09090229
Lebih terperinciANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK
ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK Leni Gusdenti, Mulyati, Siska Nerita Program Studi Pendidikan Biologi,
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA DI SDN 31 KUMPULAN BANANG KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA DI SDN 31 KUMPULAN BANANG KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE OLEH: SRI RAHAYU NPM 1210013411313
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU Desi Fitria 1, Pebriyenni 1, Asrul Thaher 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Lebih terperinciMEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang penting, sebab maju atau tidaknya suatu bangsa tergantung pada pendidikan. Siapa pun yang mendapat pendidikan yang baik akan
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL
PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 yang digunakan untuk usaha untuk menemukan, mengembangkan,
Lebih terperinciKOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGII YANG BERSERTIFIKASI DI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGII YANG BERSERTIFIKASI DI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL OLEH : SISRY PURNAMA SARI NPM :10070254 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU SOSIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT
KEMAMPUAN GURU SOSIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Putri 1 Dr. Ansofino, M.Si 2 Marleni, S.Pd 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI
Lebih terperinciOleh: Efri Nurianti, Mulyati, Renny Risdawati
ANALISA KETERKAITAN ANTARA INDIKATOR, TUJUAN PEMBELAJARAN, MATERI PEMBELAJARAN DAN EVALUASI DALAM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KOTA PADANG
Lebih terperincipembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang
721 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Pendidikan sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan
Lebih terperinciJurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ANALISIS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DI SDN GADINGKEMBAR 2 KECAMATAN JABUNG MALANG Ratih Kartika Werdiningtiyas 1, Cicilia Ika Rahayunita 2, Universitas Kanjuruhan Malang Email: ratihkartika26@gmail.com,
Lebih terperinciAnalisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Liza Yulia Sari Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. 1 Sedangkan metodologi mengandung arti yang lebih luas yaitu menyangkut prosedur dan
Lebih terperinciUPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR
UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR Dessy Artika, Tati Fauziah, Adnan. Dessyartika16@yahoo.com ABSTRAK Dalam konteks
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Keberhasilan adalah hasil serangkaian keputusan kecil yang memuncak dalam sebuah tujuan besar dalam sebuah tujuan besar atau pencapaian. keberhasilan adalah lebih
Lebih terperinciEdu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGEMBANGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TONGKAT BICARA BERBANTUAN MULTIMEDIA KUIS KREATOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)
PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN) ARTIKEL Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT
1 PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG Okyulianti 1, Liza Husnita 2, Meldawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO
IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd Dosen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Surabaya andi.unesa@yahoo.com
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.
PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH Oleh: INTAN SUCI UTAMA 53913 ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah rancangan untuk mengumpulkan informasi tentang
Lebih terperinciSISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM
SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM. 12070113 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA
ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA Novia Hendiani N, Yohanes Bahari, Izhar Salim Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Email :novia_hendianinasution@yahoo.com
Lebih terperinciTUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :
TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upi Supriatna, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam dinamika kehidupan suatu bangsa. Dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan agen pembangunan dan perubahan. Tanpa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA Oleh: Witria Malra Sari 1, Mades Fifendy 2, Muhyiatul Fadilah 2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah teknik- teknik spesifik dalam penelitian. 1 Hal ini menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan langkah- langkah yang harus ditempuh guna melakukan
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 1V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 09 SUNGAI JERNIH KABUPATEN SOLOK Rahma Elviyani 1, Muhammad Sahnan¹,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan
38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM
EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM. 11010151 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI Oleh: Radia Savitri Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatra Barat Dibimbing Oleh: Sri Wahyuni,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) DESI MELIA
Lebih terperinciSTUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR. Oleh :
STUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR Oleh : Riyanto MT, Sudjarwo dan Herpratiwi FKIP UNILA, Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung email
Lebih terperinciSTUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh
1 STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL Oleh INDAH PERMATA SARI NAZARUDDIN WAHAB ROCHMIYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH. Febi Febrina, Hajidin, Mahmud
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah Volume 1 Nomor 1, 40-50 Agustus 2016 KOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH Febi Febrina, Hajidin, Mahmud Prodi Pendidikan Guru
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya memutus lingkaran kemiskinan dan keterbelakangan dalam berbagai aspek, pendidikan dapat membuat
Lebih terperinciTINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH
TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2) Metodologi merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian, metode digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian sosial, baik dalam masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materiil, kedua
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah alat atau instrumen yang hendak dibahas secara luas dan sistematik. Metode penelitian biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode
Lebih terperinciangka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Huda (2012, hlm.3) merupakan sebuah proses dinamis dan berkelanjutan yang bertugas memenuhi kebutuhan siswa dan guru sesuai dengan minat
Lebih terperinci