PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENGANALISIS PERMASALAHAN DI BIDANG HUKUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENGANALISIS PERMASALAHAN DI BIDANG HUKUM"

Transkripsi

1 PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENGANALISIS PERMASALAHAN DI BIDANG HUKUM Sugi 1 sugi.tmg@gmail.com Abstrak: Penelitian untuk mengetahui apakahpembelajaran berbasis proyek dapat menganalisis permasalahan di bidang hukum kelas VII C SMP Negeri 3 Temanggung tahun pelajaran 2015/2016. Sumber data berdasar data primer dansekunder menggunakan teknik tes dan non tes dengan metode Penelitian Tindakan Kelas melaluianalisis deskriptif komparatif dan deskriptif kualitatif. Dari kondisi awal ke siklus 1 nilai rata-rata meningkat dari 76 ke 80 atau meningkat 5 persen. Pada siklus 2 nilai rata-ratanya 86, meningkat 11,63persen dari kondisi awal. Aktivitas peserta didik dan guru meningkat. Kata kunci: pembelajaran, berbasis proyek, bidang hukum PENDAHULUAN Kendala-kendala dan keterbatasan yang dihadapi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagaimana dikemukakan oleh Budimansyah (2009:21) adalah: (1) masukan instrumental (instrumental input) terutama yang berkaitan dengan kualitas guru serta keterbatasan fasilitas dan sumber belajar, dan (2) masukan lingkungan (environmental input) terutama yang berkaitan dengan kondisi dan situasi kehidupan politik negara yang kurang demokratis. Keadaan ini berakibat pada pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang tidak mengarah pada misi yang ideal. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mencerminkan kategori minimal yang hanya mewadahi aspirasi tertentu, berbentuk pengajaran kewarganegaraan, bersifat formal, terikat oleh isi, berorientasi pada pengetahuan, menitikberatkan pada proses pengajaran dan hasilnya mudah diukur. Dari pemaparan tersebut, dapat kita ketahui bahwa selama ini proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan lebih menekankan aspek kognitif dibandingkan dengan aspek afektif. Pada hal seharusnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Begitu juga kondisi pembelajaran PKn yang terjadi di SMP Negeri 3 Temanggungyang selama ini masih menerapkan kegiatan pembelajaran yang dibatasi oleh empat dinding tembok kelas, walaupun kegiatan pembelajaran seringkali berpusat pada peserta didik dengan menerapkan berbagai jenis metode dan model pembelajaran namun tetap berpedoman kepada program pembelajaran yang sifatnya kognitif, kurang mengeskplorasi potensi peserta didik baik aspek sikap maupun keterampilannya. Sehingga peserta didik kurang memiliki kemampuan dalam memecahkan masalahnya dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan dinamika masyarakat dan globalisasi 1 Kepala Sekolah/Guru di SMP Negeri 3 Temanggung 93

2 maka bahan ajar yang selama ini terlalu menitikberatkan kepada teori-teori dan non-functional knowledge, praktis tidak dapat memperkaya atau menyesuaikan diri dengan dinamika masyarakat dan derasnya globalisasi dalam teori maupun gejala dan masalah-masalah kemasyarakatan yang berhubungan satu sama lain. Proses pembelajaran harus dirancang suatu model pembelajaran dimana peserta didik harus mampu mengembangkan seluruh potensinya agar menjadi warganegara yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif, demokratis dan bertanggung jawab, sehingga perlu dikembangkan suatu proses pembelajaran yang humanistik dimana suasana belajar mengajar bersifat kekeluargaan, hangat dan terbuka (Djahiri, 1985). Model pembelajaran yang dianggap mendukung dalam pembelajaran PKn, khususnya dalam upaya mengembangkan kompetensi peserta didik adalah melalui pembelajaran berbasis proyek, karena model ini bertujuan untuk memotivasi dan memberdayakan para peserta didik dalam menggunakan hak dan tanggung jawab kewarganegaraan yang demokratis, sehingga peserta didik dilatih untuk menerapkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi yang berlaku di masyarakat dan negara serta diharapkan peserta didik dapat melaksanakan segala aktivitasnya dengan baik. Berdasarkan pemikiran ini, maka penulis tertarik untuk melakukan implementasi pembelajaran PKn berbasis proyek untuk menganalisis permasalahan di bidang hukum. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar dari implementasi pembelajaran PKn berbasis proyek dalam menganalisis permasalahan di bidang hukum Kelas VIICSMP Negeri 3 Temanggung pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 dengan materi menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan selama enam bulan, yaitu dari bulan Juli 2015 sampai dengan Desember Bulan pertama adalah bulan Juli 2015 digunakan untuk penyusunan proposal dan bulan kedua yaitu bulan Agustus 2015 digunakan untuk menyusun instrumen penelitian. Kemudian bulan September dan Oktober 2015 peneliti mulai melakukan pengumpulan data dengan melakukan tindakan-tindakan pada siklus pertama dan siklus kedua. Setelah hal tersebut dilakukan maka pada bulan Nopember 2015 peneliti melakukan analisis data dan pembahasan berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan. BulanDesember 2015 peneliti melakukan penyusunan laporan hasil penelitian. Penelitian dilaksanakan di kelas VII C SMP Negeri 3Temanggung sebanyak 30 peserta didik, dengan alasan kelas VII C merupakan kelas yang memiliki nilai rata-rata terendah dilihat dari hasil penilaian yang dilakukan pada ulangan harian pertama/kondisi awal diantara 3 rombongan belajar dimana peneliti bertugas mengajar. Sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer berasal dari subjek penelitian yaitu peserta didik kelas VII C pada SMP Negeri 3 Temanggung 94

3 yang berupa nilai ulangan harian. Sedangkan sumber data sekunder berasal dari selain subjek penelitian yang berupa data yang berasal dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat dalam proses pembelajaran. Sumber datanya ada yang merupakan data kuantitatif, yaitu berbentuk angka yang merupakan nilai ulangan harian dan ada yang merupakan data kualitatif, yaitu berbentuk bukan angka dari hasil pengamatan proses pembelajaran. Penelitian inimenggunakan teknik tes dan non tes. Alat pengumpulan datanya berbentuk butir soal tes pada teknik tes untuk memperoleh data tentang hasil belajar, sedangkan pada teknik non tes alat pengumpulan datanya berupa lembar observasi yang digunakan untuk melakukan pengamatan pada proses pembelajaran dalam rangka memperoleh data peserta didik dan guru yang terkait dengan proses pembelajaran. Untuk memperoleh data yang valid tentang hasil belajar maka pada penyusunan butir soal tes diawali dengan penyusunan kisi-kisi butir soal tes supaya penyebaran soal tes tidak mengelompok pada materi tertentu saja dan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Pada proses pembelajaran supaya diperoleh data yang valid digunakan triangulasi sumber yang berasal dari guru, peserta didik dan teman sejawat dan triangulasi metode dengan menggunakan alat butir soal tes dan lembar observasi. Analisis terhadap data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif komparatif, yaitu dengan cara membandingkan nilai tes pada kondisi awal dengan nilai tes pada siklus 1, nilai tes siklus 1 dengan nilai tes pada siklus 2, dan nilai tes kondisi awal dengan nilai tes pada kondisi akhir kemudian dilanjutkan dengan refleksi. Data kualitatif dari proses pembelajaran dianalisis dengan deskriptif kualitatif yang dilanjutkan dengan refleksi, yaitu dengan cara membandingkan proses pembelajaran dari kondisi awal dengan siklus 1, siklus 1 dengan siklus 2 dan dari kondisi awal dengan siklus akhir. Kemudian dilanjutkan membuat simpulan, ulasan dan tindak lanjut. Indikator kinerjanya 85% peserta didik mencapai KKM. Model penelitian tindakan yang paling dikenal dan biasa digunakan adalah yang dikemukakan Kemmis & Mc Taggart (Arikunto, 2010:137). Penelitian ini juga menggunakan model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart. Model tersebut menggunakan empat langkah dalam setiap siklusnya. Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya setelah langkah ke-4, lalu kembali pada langkah ke-1 dan seterusnya. Langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan apabila pelaksana dan pengamat dilaksanakan oleh orang yang berbeda. Jika pelaksana juga bertindak sebagai pengamat, maka pengamatan dapat dilakukan sesudah palaksanaan tindakan dengan cara mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Langkah-langkah yang dilakukan pada setiap siklus tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam setiap siklus. Pada langkah ini peneliti menyusun rencana kegiatan dalam bentuk Rencana 95

4 Pelaksanaan Pembelajaran yang berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi ajar yang akan dibahas sesuai dengan waktu yang diberikan, metode pembelajaran, alat dan sumber belajar, kegiatan pembelajaran serta penilaian proses dan hasil belajar. Lembar observasi yang akan digunakan untuk melakukan observasi terhadap peserta didik dan guru dalam kegiatan pembelajaran juga disiapkan disini. Rencana pembelajaran dirancang untuk dilaksanakan di kelas VII C pada semester 1tahun pelajaran 2015/2016. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan langkah kedua dalam setiap siklusnya. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan melalui pembelajaran berbasis proyek. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Pendahuluan, meliputi mempersiapkan kelas agar lebih kondusif, menyampaikan topik bahasan, memberi motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan membagi kelas menjadi 5 kelompok diskusi. 2) Kegiatan inti, meliputi menjelaskan konsep-konsep penting terkait kompetensi dasar yang dibahas, penugasan melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan tugas yang ditentukan, setiap kelompok membuat tugas proyek yang terkait dengan kompetensi dasar yang ditentukan, pembahasan tugas proyek. 3) Penutup, meliputi guru memberikan ulasan dan kesimpulan dari tugas proyek peserta didik, guru memberi informasi tugas atau kegiatan pembelajaran minggu berikutnya dan pada pertemuan terakhir setiap siklus diakhiri dengan ulangan harian. c. Observasi Pada langkah ini dilakukan terhadap peserta didik dan guru pada proses pembelajaran menggunakan lembar observasi. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan teman sejawat. Langkah ini dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. Refleksi Perubahan proses dan hasil belajar pada setiap siklus akan dibandingkan dengan data pada kondisi awal maupun antar siklus. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan tindak lanjut berikutnya. Refleksi merupakan langkah keempat dari setiap siklusnya. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Deskripsi Kondisi Awal Hasil belajar peserta didik kelas VII C SMP Negeri 3 Temanggung pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 untuk mata pelajaran PKn tergolong rendah. Hal ini terlihat pada nilai ulangan 96

5 harian pertama yang diikuti oleh 30 peserta didik. Hasilnya menunjukkan nilai terendah peserta didik adalah 50, sedangkan nilai tertinggi 80, dengan nilai rata-rata 76. Peserta didik yang memiliki nilai dibawah KKM mencapai 50 %. Adapun KKM untuk mata pelajaran PKn sesuai dengan kurikulum yang berlaku adalah 75. Deskripsi Siklus 1 a. Perencanaan Tindakan Peneliti menyusun perencanaan tindakan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, penjabaran materi yang akan diajarkan sesuai dengan waktu yang diberikan, kegiatan selama pembelajaran dan penilaian yang akan diberikan selama pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Lembar observasi yang akan digunakan untuk melakukan observasi terhadap peserta didik dan guru dalam kegiatan pembelajaran juga disiapkan, yang meliputi lembar observasi terhadap aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dan keterlaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru. Persiapan yang lain adalah menyiapkan laptop yang berisi bahan tayang. Kompetensi dasar yang dibahas pada perencanaan ini adalah menjelaskan hakikat dan arti penting hukum bagi warga negara. b. Pelaksanaan Tindakan Jumlah pertemuan dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan di kelas VII C dengan alokasi waktu 2 x 45 menit setiap pertemuannya. Pertemuan pertama dilaksanakanhari rabu tanggal 16 September 2015 jam ke 3-4, setelah menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dibahas, yaitu pada kompetensi dasar menjelaskan hakikat dan arti penting hukum bagi warga negara, dilanjutkan pembahasan materi-materi essensial dan pembentukan kelompok. Satu kelas dibagi menjadi 5 kelompok dengan anggota 6 anak setiap kelompoknya. Selanjutnya dalam pembentukan kelompok, untuk pemerataan kompetensi peserta didik berdasarkan kemampuan akademiknya terlebih dahulu ditentukan ketua kelompok berdasarkan peringkat di kelas, yaitu peringkat 1-5 karena kelompok yang dibentuk di kelas itu adalah 5 kelompok. Selanjutnya peserta didik yang mendapat peringkat 1-5 diundi untuk menentukan nama kelompok, mulai dari kelompok 1-5. Selanjutnya menentukan anggota untuk masing-masing kelompok dengan melakukan pengundian, di mana setiap peserta didik mengambil gulungan kertas yang telah diberi nomor 1-5, sehingga peserta didik yang memperoleh nomor 1 otomatis masuk kelompok 1, nomor 2 masuk kelompok 2 demikian seterusnya sampai kelompok 5. Setelah terbentuk kelompok selanjutnya menentukan tugas yang akan dibahas oleh masing-masing kelompok seperti Tabel 1 sebagai berikut: 97

6 Tabel 1. Pembagian Tugas Kelompok Siklus 1 No Kelompok Materi 1 I Pelanggaran HAM 2 II Pelanggaran lalu lintas 3 III Pelanggaran tata tertib 4 IV Korupsi 5 V Tidak membayar pajak Peserta didik melaksanakan diskusi kelompok untuk membahas materi sesuai pembagian tugas seperti tabel 1di atas. Setelah selesai diskusi kelompok pada pertemuan pertama juga digunakan untuk menerapkan langkah pertama pada pembelajaran berbasis proyek, yang didahului dengan penjelasan guru kepada peserta didik tentang langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek, untuk menganalisis permasalahan di bidang hukum. Langkah pertama yaitu dengan mengidentifikasi berbagai permasalahan di bidang hukum. Materi yang menjadi. bahan identifikasi tersebut sesuai dengan kompetensi dasar yang sedang menjadi bahan kajian sesuai dengan kurikulum yang berlaku, yaitu menjelaskan hakekat dan arti penting hukum bagi warga negara. Setiap kelompok mengidentifikasi permasalahan sesuai dengan pembagian tugas seperti tabel 1 di atas berdasarkan pengetahuan dan observasi melalui berbagai sumber baik dari televisi, koran, majalah, buku pelajaran maupun internet dan diperoleh data seperti Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Identifikasi Masalah Siklus 1 No Kelompok Identifikasi Masalah 1 I Pembunuhan Premanisme Begal motor Larangan penyampaian pendapat 2 II Pelanggaran lalu lintas angkutan laut Pelanggaran lalu lintas angkutan udara Pelanggaran lalu lintas angkutan darat Pelanggaran lalu lintas angkutan danau 3 III Tata tertib warga RT Tata tertib warga RW Tata tertib sekolah Tata tertib di rumah 4 IV Korupsi perpajakan Korupsi dana pembangunan Korupsi dana pendidikan Korupsi dana BOS 5 V Tidak membayar PBB Tidak membayar pajak kendaraan bermotor Tidak membayar PPh Tidak membayar PPN 98

7 Setiap peserta didikyang menjadi anggota kelompok tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk mengajukan permasalahan yang terkait dengan permasalahan di bidang hukum dalam kelompoknya. Dari hasil identifikasi yang merupakan pendapat masing-masing anggota kelompok tersebut, selanjutnya ditentukan hasil identifikasi yang disetujui kelompok untuk diserahkan kepada guru.dari beberapa permasalahan yang diajukan dalam kelompok kemudian dipilih salah satu permasalahan yang menarik menurut anggota kelompok untuk dijadikan bahan kajian kelompok dan menjadi judul kliping. Hal ini merupakan langkah kedua dari pembelajaran berbasis proyek. Hasil yang diperoleh dalam memilih/menentukan masalah dari diskusi kelompok adalah seperti Tabel3 berikut: Tabel 3. Memilih/Menentukan Masalah Siklus 1 No Kelompok Masalah 1 I Pembunuhan 2 II Pelanggaran lalu lintas angkutan darat 3 III Koprupsi perpajakan 4 IV Pelanggaran tata tertib sekolah 5 V Tidak membayar pajak kendaraan bermotor Selanjutnya guru mengingatkan kembali langkah pembelajaran berikutnya, yaitu langkah ketiga dengan mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah yang telah dipilih dari masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk pembagian tugas dalam mencari informasi sesuai dengan kajian kelompoknya. Informasi dapat diperoleh melalui media cetak (koran, majalah, jurnal, buku) maupun media elektronik (internet). Dalam waktu satu minggu peserta didik mengumpulkan informasi sesuai dengan permasalahan yang menjadi bahan kajian kelompok untuk dijadikan bahan dalam pembuatan kliping. Setiap kelompok ditugaskan mengumpulkan berbagai informasi tersebut untuk bahan dalam pembuatan kliping. Disamping hal tersebut pada pertemuan berikutnya juga diingatkan agar setiap kelompok membawa bahan atau alat lain untuk pembuatan kliping, seperti penggaris, lem, kertas HVS, kertas cover, gunting dan lain-lain. Pada pertemuan kedua, hari rabu tanggal 23 September 2015 di kelas VII C jam ke 3-4 adalah pengembangan atau pembuatan kliping sebagai langkah keempat dalam pembelajaran berbasis proyek. Pada saat itu masing-masing kelompok bekerja sama untuk mengembangkan atau menyusun kliping sesuai dengan bidang tugasnya. Setiap kelompok melakukan pembagian tugas dalam penyusunan kliping, ada yang mempersiapkan cover, daftar isi, menggunting gambar/artikel, menempelkan gambar atau artikel, menghias halaman dan lain-lain. Pada hari tersebut, karena penyusunan kliping sudah selesai sebelum waktu pembelajaran berakhir, maka dilanjutkan dengan presentasi, sebagai langkah kelima pembelajaran berbasis proyek. Guru dan kelompok yang tidak 99

8 sedang melaksanakan presentasi menanggapi dalam rangka pembahasan yang dikaitkan dengan permasalahan atau materi pembelajaran yang sedang dikaji. Pada langkah tersebut di buat ulasan tentang kliping yang sedang dipresentasikan dikaitkan dengan permasalahan di bidang hukum dan materi pembelajaran yang sedang dikaji. Selanjutnya setelah semua kelompok melaksanakan presentasi, dilanjutkan dengan refleksi secara keseluruhan baik dari guru maupun peserta didik sebagai langkah keenam dalam pembelajaran berbasis proyek yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga tanggal 30 September 2015 yang dilanjutkan dengan ulangan harian. c. Hasil Observasi Dari hasil observasi dan catatan lapangan pada tahapan pelaksanaan tindakan (acting) siklus 1 diketahui bahwa melalui pembelajaran tersebut aktivitas peserta didik dalam pembelajaran meningkat. Dilihat dari aktivitas dalam pembelajaran seperti terlihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Aktivitas Pembelajaran Siklus 1 No Predikat Jumlah Peserta Didik Persentase 1 Sangat aktif Aktif % 3 Cukup aktif % 4 Kurang aktif Tidak aktif 0 0 Sedangkan hasil belajar peserta didik yang berupa nilai ulangan harian pada siklus 1 dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Nilai Ulangan Harian Siklus 1 No Uraian Pencapaian 1 Nilai terendah 60 2 Nilai tertinggi 90 3 Nilai rerata 80 4 Rentang nilai 30 5 Jumlah peserta didik tuntas belajar 27 6 Jumlah peserta didik belum tuntas belajar 8 Kegiatan pelaksanaan tindakan dapat dilihat seperti gambar 1 di bawah ini. Gambar 1 Foto kegiatan pembelajaran pada siklus 1 100

9 d. Refleks Pelaksanaan tindakan siklus 1 pada mata pelajaran PKn di kelas VII C SMP Negeri 3 Temanggung menggunakan pembelajaran berbasis proyek telah selesai. Hasil refleksi pada tindakan siklus 1 antara lain: 1. Setiap langkah dari pembelajaran berbasis proyek telah diikuti oleh peserta didik dengan penuh antusias. 2. Pembelajaran berbasis proyek telah mampu membuat pembelajaran menjadi aktif. 3. Perlu peningkatan hasil belajar pada siklus berikutnya, karena persentase peserta didik yang mencapai KKM belum sesuai ketentuan indikator kinerja. 4. Pembagian waktu antara rencana dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis proyek yang dirancang oleh gurumasih belum terencana dengan baik. 5. Nilai ulangan harian dan ketuntasan belajar peserta didikmasih ada yang belum mencapai KKMyang ditetapkan. Berdasarkan hasil refleksi di atas maka untuk memperoleh ketuntasan hasil belajar dengan persentase yang lebih baik, dilanjutkan pada siklus 2. Deskripsi Siklus 2 a. Perencanaan Tindakan Peneliti menyusun perencanaan tindakan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, penjabaran materi yang akan diajarkan sesuai dengan waktu yang diberikan, kegiatan selama pembelajaran dan penilaian yang akan diberikan selama pelaksanaan tindakan pada siklus 2. Lembar observasi yang akan digunakan untuk melakukan observasi terhadap peserta didik dan guru dalam kegiatan pembelajaran juga disiapkan, yang meliputi lembar observasi terhadap aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dan keterlaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru. Laptop untuk tayangan juga dipersiapkan. Kompetensi dasar yang dibahas pada perencanaan ini adalah mendiskripsikan hakekat norma-norma, kebiasaan, adat istiadat peraturan yang berlaku dalam masyarakat. b. Pelaksanaan Tindakan Jumlah pertemuan dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan di kelas VII C dengan alokasi waktu 2 x 45 menit setiap pertemuannya. Pertemuan pertama dilaksanakan hari rabu tanggal 7 Oktober 2015 jam ke 3-4, setelah melaksanakan appersepsi dan memberi motivasi kepada peserta didik dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dibahas, yaitu pada kompetensi dasar mendiskripsikan hakekat norma-norma, kebiasaan, adat istiadat peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Selanjutnya menentukan tugas yang akan dibahas oleh masingmasing kelompok seperti Tabel 6 sebagai berikut: 101

10 Tabel 6. Pembagian Tugas Kelompok Siklus 2 No Kelompok Materi 1 I Norma hukum 2 II Norma agama 3 III Adat istiadat 4 IV Peraturan 5 V Kebiasaan Peserta didik melaksanakan diskusi kelompok untuk membahas materi sesuai pembagian tugas seperti tabel 6 di atas. Setelah selesai diskusi kelompok pada pertemuan pertama juga digunakan untuk menerapkan langkah pertama pada pembelajaran berbasis proyek, untuk mendiskripsikan hakekat norma-norma, kebiasaan, adat istiadat peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Tanggal 7 Oktober 2015 yang merupakan pertemuan pertama jam ke 3 digunakan untuk menerapkan langkah pertama pada pembelajaran berbasis proyek, yang didahului dengan penjelasan guru kepada peserta didik tentang langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek. Langkah pertama yaitu dengan mengidentifikasi berbagai permasalahan penerapan norma-norma, kebiasaan, adat istiadat peraturan yang berlaku dalam masyarakat.setiap kelompok mengidentifikasi permasalahan sesuai dengan pembagian tugas seperti tabel 8 di atas berdasarkan pengetahuan dan observasi melalui berbagai sumber baik dari televisi, koran, majalah, buku pelajaran maupun internet. Setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk mengajukan permasalahan yang terkait dengan penerapan norma-norma, kebiasaan, adat istiadat peraturan yang berlaku dalam masyarakat, dalam kelompoknya. Dalam kegiatan mengidentifikasi masalah ini diperoleh data seperti Tabel 7 sebagai berikut: 102

11 Tabel 7. Identifikasi Masalah Siklus 2 No Kelompok Identifikasi Masalah 1 I Hukum perkawinan Hukum agraria Hukum pidana Hukum perdata 2 II Hukum Islam Hukum Hindu Hukum Budha Hukum Kristen 3 III Nyadran Sesaji Kenduri Lamaran/pinangan 4 IV Peraturan berlalu lintas Peraturan sekolah Peraturan RT Peraturan Siskamling 5 V Perilaku baik Perilaku buruk Rajin belajar Malas belajar Tabel 8. Memilih/Menentukan Masalah Siklus 2 No Kelompok Masalah 1 I Hukum perkawinan 2 II Hukum Islam 3 III Nyadran 4 IV Peraturan berlalu lintas 5 V Kebiasaan rajin belajar Selanjutnya guru mengingatkan kembali langkah pembelajaran berikutnya, yaitu langkah ketiga dengan mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah yang telah dipilih dari masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk pembagian tugas dalam mencari informasi sesuai dengan kajian kelompoknya. Informasi dapat diperoleh melalui media cetak (koran, majalah, jurnal, buku) maupun media elektronik (internet). Dalam waktu satu minggu peserta didik mengumpulkan informasi sesuai dengan permasalahan yang menjadi bahan kajian kelompok untuk dijadikan bahan dalam papan pameran. Setiap kelompok ditugaskan mengumpulkan berbagai informasi tersebut untuk bahan dalam pembuatan papan pameran. Disamping hal tersebut pada pertemuan berikutnya juga diingatkan agar setiap kelompok membawa bahan atau alat lain untuk pembuatan papan pameran, seperti penggaris, lem, gunting, papan stereoform dan lain-lain. 103

12 Pada pertemuan kedua, hari rabu tanggal 14Oktober 2015 di kelas VII C jam ke 3-4 adalah pengembangan atau pembuatan papan pameran sebagai langkah keempat dalam pembelajaran berbasis proyek. Pada saat itu masingmasing kelompok bekerja sama untuk mengembangkan atau menyusun pemajangan papan pameran sesuai dengan bidang tugasnya. Setiap kelompok melakukan pembagian tugas dalam menyusun pemajangan papan pameran, ada yang menggunting gambar/artikel, menempelkan gambar atau artikel, menghias papan dan lain-lain. Selanjutnya pertemuan ketiga pada hari rabu tanggal 21 Oktober 2015 di kelas VII C dilaksanakan pameran papan pameran, sebagai langkah kelima pembelajaran berbasis proyek, dilanjutkan dengan refleksi secara keseluruhan baik dari guru maupun peserta didik sebagai langkah keenam dalam pembelajaran berbasis proyek. Sebagai penutup dilaksanakan ulangan harian siklus 2. Gambar 2 Foto kegiatan pembelajaran pada siklus 2 c. Hasil Observasi Dari hasil observasi dan catatan lapangan pada tahapan pelaksanaan tindakan (acting) siklus 2 diketahui bahwa melalui pembelajaran tersebut aktivitas peserta didik dalam pembelajaran meningkat. Aktivitas maupun hasil belajar pada siklus 2 ini lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan pada siklus 1. Dilihat dari aktivitas dalam pembelajaran sebagian besar peserta didik memiliki kategori aktif, seperti terlihat pada Tabel 9 di bawah ini. Kegiatan pelaksanaan tindakan dapat dilihat seperti gambar 2 di bawah ini. Tabel 9. Aktivitas Pembelajaran Siklus 2 No Predikat Jumlah Peserta Didik Persentase 1 Sangat aktif Aktif 26 86,67 % 3 Cukup aktif 4 13,33 % 4 Kurang aktif Tidak aktif

13 Sedangkan hasil belajar peserta didik yang berupa nilai ulangan harian pada siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 10 dibawah ini. Tabel 10. Nilai Ulangan Harian Siklus 2 No Uraian Pencapaian 1 Nilai terendah 65 2 Nilai tertinggi Nilai rerata 86 4 Rentang nilai 35 5 Jumlah peserta didik tuntas belajar 26 6 Jumlah peserta didik belum tuntas belajar 4 d. Refleksi Pelaksanaan tindakan siklus 2 pada mata pelajaran PKn di kelas VII C SMP Negeri 3 Temanggung menggunakan pembelajaran berbasis proyektelah selesai.hasil refleksi pada tindakan siklus 2 antara lain: 1. Setiap langkah dari pembelajaran berbasis proyek telah diikuti oleh peserta didik dengan penuh antusias. 2. Pembelajaran berbasis proyek telah mampu membuat pembelajaran menjadi aktif. 3. Aktivitas pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil refleksi di atas maka tindakan dapat dihentikan. PEMBAHASAN Pembelajaran PKn berbasis proyek ini dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Hasil belajar dapat meningkat bila aktivitas guru dan peserta didik meningkat. Pembelajaran berbasis proyek ini merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Melalui model pembelajaran ini diharapkan peserta didik mampu bekerjasama dengan peserta didik lainnya untuk memahami materi. Pembelajaran ini menuntut peserta didik untuk aktif, peserta didik juga diajak untuk menyukai membaca dan memahami isi pelajaran melalui diskusi kelompok yang menjadi metode dalam model pembelajaran ini. Oleh sebab itu aktivitas dan hasil belajar peserta didik meningkat. Melalui pembelajaran kerja proyek, aktivitas dan motivasi peserta didik akan meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Levin yang menyatakan bahwa ketikapeserta didik termotivasi untuk belajar, mereka biasanya memperhatikan pelajaran, menjadi aktif terlibat dalam pembelajaran, dan mengarahkan energi mereka untuk tugas belajar. Hasil dari pembelajaran PKn berbasis proyek ini dapat dilihat pada Grafik 3 sebagai berikut: 105

14 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Rata-rata Hasil Belajar 93 Persentase Ketuntasan Belajar Kondisi Awal Sklus 1 Siklus 2 Grafik 3 Perbandingan Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran, Rata-rata Hasil Belajar dan Persentase Ketuntasan Belajar pada Kondisi Awal, Siklus 1dan Siklus 2 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek, dapat dikemukakan simpulan dari hasil analisa data sebagai berikut: 1. Terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik, pada kondisi awal nilai rata-rata 76, siklus 1 nilai rata-rata 80 dan pada siklus 2 nilai rata-rata Ditinjau dari indikator kinerja, pada kondisi awal 50 %, siklus 1 mencapai 73,33 % dan siklus 2 mencapai 93,33 %, yang berarti pada siklus 2 telah melampaui indikator kinerja yang telah ditetapkan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Budimansyah, D,(2009), Inovasi Pembelajaran Project Citizen. Bandung: Program Studi PKn SPS UPI Bandung. Djahiri, K. (2002). PKn sebagai Strategi Pembelajaran Demokrasi di Sekolah. Makalah, Jurnal Civicus, Bandung: Jurusan PMPKN FPIPS UPI Jihad, Asep dan Abdul Haris (2010). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Santyasa. I W. (2006) Pembelajaran Inovatif: Model Kolaboratif, Basis Proyek, Dan Orientasi Nos. Makalah. Sapriya, dan Winataputra, U.S.(2004). Pendidikan Kewarganegaraan: Model Pengembangan Materi dan Pembelajaran. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan PKn FPIPS UPI 106

FIS43 (1) (2016) FORUM ILMU SOSIAL.

FIS43 (1) (2016) FORUM ILMU SOSIAL. FIS43 (1) (2016) FORUM ILMU SOSIAL http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/fis JURNAL FORUM ILMU SOSIAL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipilih adalah Penelitian Tindakan atau Classroom Action Research maksudnya adalah kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam pelaksanaanya, dilaksanakan dalam 3 siklus

Lebih terperinci

Penerapan Teori Konstruktivisme

Penerapan Teori Konstruktivisme Penerapan Teori Konstruktivisme untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Nilai Kebersamaan dalam Merumuskan Pancasila Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberagung Eko Supriyadi 1 1 SDN 4 Sumberagung, Tulungagung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi SD Negeri Sentul lokasi tersebut berada di desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB III METODE PENELITTIAN 17 BAB III METODE PENELITTIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian SD Negeri Weton Kulon terletak di desa Weton Kulon, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen dengan letak geografis di wilayah dataran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.. Jenis, Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian 3... Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research,

Lebih terperinci

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya Danir SD Karya Thayyibah Baiya, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang terletak di Jln. Kates No. 8, Siswodipuran Boyolali Provinsi Jawa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar 19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SD N 4 TANGGUNG KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menerapkan model Broken/Triangle/Square/Heart untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menerapkan model Broken/Triangle/Square/Heart untuk A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MAN Tempel yang berlokasi di Jalan Magelang Km.17, Margorejo, Ngosit, Tempel, Sleman, Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas berjudul Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Bangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Sri Mulyani* Abstrak Salah satu permasalahan yang dihadapi SMP Negeri 21 Semarang saat ini adalah rendahnya kualitas

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 27 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tindakan kelas dalam tahapan berupa siklus-siklus dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas IV

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini, membahas tentang (1) Setting dan karakterlistik penelitian, (2) Tindakan yang dilakukan, (3) Teknik dan alat pengumpulan data, (4) Analisis data, (5) Indikator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Sumogawe 03 Kab. Semarang. Penelitian dilakukan di semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlangsung selama beberapa siklus. Rancangan masing-masing siklus

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlangsung selama beberapa siklus. Rancangan masing-masing siklus 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart (1998). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berlangsung

Lebih terperinci

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 68 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti Dinamika Vol. 5, No. 4, April 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian yaitu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN GADINGREJO 01 KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Sri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Penelitian Tindakan Kelas Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat dan karakteristik subyek penelitian. penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas karena dalam penelitian ini akan mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Ampih yang beralamat di Jalan HM Sarbini, kilometer 4,5, Dukuh Krajan, Desa Ampih, RT: 01 RW:

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kutosari yang terletak di tengah pusat Kota Kebumen, tepatnya

Lebih terperinci

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 2 GAMPING Oleh: Intan Mira Depita 11144100190 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan Rudi, Anthonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan 2 x 35 menit). Adapun hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan 2 x 35 menit). Adapun hasil penelitian 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dapat disajikan dalam 2 siklus, pada masing-masing siklus dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan (@ 2 x 35 menit). Adapun hasil penelitian secara

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu E-Journal Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1. Nama Guru :... Sekolah :...

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1. Nama Guru :... Sekolah :... PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM SEMESTER Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1 Nama Guru :... Sekolah :... KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007 Sibiruang Kecamatan Kampar Hulu Kabupaten Kampar tahun pelajaran

Lebih terperinci

Oleh: Wahyu Trimei Pujilestari SLB Negeri Surakarta ABSTRAK

Oleh: Wahyu Trimei Pujilestari SLB Negeri Surakarta ABSTRAK JRR Tahun 24, No.1, Juni 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN CONTOH HARGA DIRI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS VII SLB NEGERI SURAKARTA (Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Kalipucang Kulon Kecamatan Batang Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Menguneng 01 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester 2 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode penelitian tindakan karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode penelitian tindakan karena BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode penelitian tindakan karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan oleh guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersama. Mulyasa (2009 : 10) mengartikan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. bersama. Mulyasa (2009 : 10) mengartikan penelitian tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2006 : 3), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Hopkins,1993). Langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan,

BAB III METODE PENELITIAN. Hopkins,1993). Langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari menggunakan metode tindakan yang difokuskan pada situasi kelas yang lebih dikenal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada SD Negeri 1 Parerejo Kecamatan Gadingrejo. Pelaksanaan penelitian akan dilakukan sekitar 3 bulan pada

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PRAKTIK BELAJAR KEWARGANEGARAAN (PROJECT CITIZEN)

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PRAKTIK BELAJAR KEWARGANEGARAAN (PROJECT CITIZEN) PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PRAKTIK BELAJAR KEWARGANEGARAAN (PROJECT CITIZEN) Titik Haryati* dan Noor Rochman** Abstrak Penelitian dengan tema Peningkatan Kualitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE YANG BERVARIASI DI KELAS VI SD NEGERI PURWARAJA 3 KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG

PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE YANG BERVARIASI DI KELAS VI SD NEGERI PURWARAJA 3 KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PEMILU PADA MATA PELAJARAN PKn DENGAN PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE YANG BERVARIASI DI KELAS VI SD NEGERI PURWARAJA 3 KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang cocok dan relevan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 02 di Jalan Cakra Gang III Banjaran Sidomukti, Kota Salatiga. 3.2. Subjek penelitian Subyek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,

BAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, 37 BAB III RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, Menurut Kasihani Kasbolah (1998:13), penelitian tindakan kelas merupakan salah satu

Lebih terperinci

Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Alam Dan Sosial Budaya

Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Alam Dan Sosial Budaya Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Alam Dan Sosial Budaya Mutia Agisni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter individu yang bertanggung jawab, demokratis, serta berakhlak mulia.

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Islam dan Teknologi Pendidikan Vol.VII, No 1, Januari-Juni 2017 ISSN

Jurnal Pendidikan Islam dan Teknologi Pendidikan Vol.VII, No 1, Januari-Juni 2017 ISSN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DI SEMESTER IV PGSD UNIVERSITAS QUALITY MEDAN T.A 2016/2017 Gemala Widiyarti, M.pd

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek, Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6 semester genap SD Negeri Jolosekti UPT Disdikpora Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 23Maret sampai dengan tanggal 10 Mei 2011. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Saintifik Di Kelas VI SD Negeri 34 Gantung Ciri Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Saintifik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.I Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Suharsimi Arikunto, (2007:63) kerjasama

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunharjo 01 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI Samsi SD Negeri 1 Purwosari Email: samsisaba@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Jogoyitnan Wonosobo semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 pada

Lebih terperinci