PERAMALAN HASIL PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR MUSTAFA KEMAL RAMBE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAMALAN HASIL PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR MUSTAFA KEMAL RAMBE"

Transkripsi

1 PERAMALAN HASIL PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR MUSTAFA KEMAL RAMBE DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 PERAMALAN HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya MUSTAFA KEMAL RAMBE PROGRAM STUDI D3-STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

3 PERSETUJUAN Judul : PERAMALAN HASIL PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SUMATERA UTARA Kategori : TUGAS AKHIR Nama : MUSTAFA KEMAL RAMBE Nomor Induk Mahasiswa : Program Studi : D-3 STATISTIKA Departemen Fakultas : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diluluskan di Medan, Juni 2009 Diketahui/Disetujui oleh : Departemen Matematika FMIPA USU Ketua, Pembimbing Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si. NIP NIP

4 PERNYATAAN PERAMALAN HASL PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masih disebutkan sumbernya. Medan, Juni 2009 MUSTAFA KEMAL RAMBE

5 PENGHARGAAN Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena Rahmat dan Kasih Sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Jurusan Program D3 Ilmu Komputer dan Statistika FMIPA USU. 3. Bapak Drs. Suwarno Arriswoyo, M.Si selaku pembimbing pada penyelesaian Tugas Akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini. 4. Bapak H. Sunardiono, S.E, M.Sc sebagai Kepala Bagian Umum pada PTPN III (Persero) Medan Sumatera Utara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Pusat PTPN III (Persero) Medan Sumatera Utara. 5. Bapak Ir. Adi Fitria, M.Si. sebagai Kepala Bagian Teknologi pada PTPN III (Persero) Medan Sumatera Utara yang juga telah memberikan izin arahan yang baik dan mendidik kepada penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Pusat PTPN III (Persero) Medan Sumatera Utara. 6. Ayahanda Drs. Panusunan Rambe dan Ibunda Siti Hanum Siregar serta Abanganda Zakaria Sunandar Rambe, SH,Abanganda Adi Kurnia Rambe, adinda Muhammad Gunawan Rambe yang telah memberikan dukungan kepada saya, baik moril maupun materil. 7. Seluruh Pegawai PTPN III (Persero) Medan-Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan Riset di instansi tersebut, khususnya kepada Abang Khairul dan Pak Coy. 8. Seluruh keluarga besar penulis dimanapun berada yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis. 9. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa D3 Statistika yang tidak mungkin penulis sebutkan namanya satu per satu,yang telah banyak membantu penulis. 10. Seluruh sahabat penulis selaku sesama mahasiswa yang berasal dari padangsidimpuan khususnya, dan darimana pun juga yang telah memberikan dukungan positif kepada penulis dalam menyelesaikan semuanya. Serta ucapan khusus terutama bagi orang-orang yang penulis kasihi yang juga mendukung penulis baik langsung ataupun tidak langsung dalam bentuk moril maupun materil serta do a restu yang ditujukan kepada penulis, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan yang harus dipenuhi. Untuk itu penulis

6 mengharapkan saran dan kritik yang bersifat kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, dimana saran dan kritik tersebut dapat dimanfaatkan untuk kemajuan pengetahuan pada saat ini dan di masa mendatang. Semoga Tugas Akhir saya ini berguna bagi pembaca, akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih. Penulis, Mustafa Kemal Rambe NIM

7 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Isi Daftar Tabel BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Metodologi Penelitian Lokasi dan Waktu Sistematika Penulisan 4 ii iii iv vi viii BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS Pengertian Peramalan Jenis-jenis Metode Peramalan Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan Metode Pemulusan (Smoothing) Metode Rata-rata Bergerak Ganda Ketepatan Meramal 16 BAB 3 : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sejarah Singkat Perusahaan Logo PTPN III Sumatera Utara Tujuan Perusahaan Strategi Perusahaan Strategi Budidaya kelapa sawit Strategi Budidaya karet Strategi Pengadaan barang Strategi Pemasaran Kinerja Peningkatan Mutu Perusahaan Produk dan Layanan Program Riset Perusahaan Program Rencana Kerja Jangka Panjang Rencana Jangka Panjang Perusahaan Data Ware House dalam mengatur Data Perusahaan Blueprint/ Master Plan Perusahaan Fasilitas Produksi 33

8 3.8 Struktur Organisasi Perusahaan 34 BAB 4 : ANALISA DAN EVALUASI Pengumpulan Data Pengolahan Data Nilai Kesalahan dari Peramalan 47 BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Pengertian Implementasi Sistem Pengertian Microsoft Excel Struktur Microsoft Excel Pengoprasian Microsoft Excel Pembentukan Grafik 56 BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran 59 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

9 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Rumus Rata-rata Bergerak 11 Tabel 2.2 Peramalan Suatu Deret yang Mempunyai Trend dengan Menggunakan Rata-rata Bergerak Orde 4 11 Tabel 2.3 Peramalan Suatu Deret yang Mempunyai Trend dengan Menggunakan Rata-rata Bergerak Ganda Orde 4 12 Tabel 4.1 Data Hasil Produksi Minyak Kelapa Sawit Pada PTPN III (Persero) Sumatera Utara dari Tahun 2003 Sampai dengan Tahun Tabel 4.2 Ramalan Hasil Produksi Minyak Kelapa Sawit pada PTPN III (Persero) Sumatera Utara 37 Tabel 4.3 Hasil Peramalan Hasil Produksi Minyak Kelapa Sawit PTPN III (Persero) Sumatera Utara 46 Tabel 4.4 Nilai Kesalahan 47

10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Grakfik Hasil Peramalan Harga Ekspor Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) SUMUT 38

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara bahari dan agraris, dimana dulu Indonesia merupakan negara yang memiliki pertanian dan perkebunan terbesar di ASEAN. Perkebunan di Negara kita sangat berperan penting baik dibidang ekonomi maupun sosial karena dapat menghasilkan devisa yang cukup besar untuk membangun bangsa dan negara ini. Dari perkebunan dapat dihasilkan komoditi ekspor terbesar setelah sub sektor pertambangan minyak dan gas serta kehutanan. Tidak dapat mengabaikan peranannya di dalam negara karena selain merupakan sumber energi bagi industri pengolahan hasil perkebunan, juga dapat menyerap tenaga kerja karena pada dasarnya yang dikelola adalah jenis tanaman yang sulit digarap secara mekanis terutama tanaman keras tahunan. Hal ini memberikan dampak yang positif bagi pelestarian alam sekitarnya (pengawetan tanah dan air) yang dapat menciptakan kehidupan sehat dalam kawasan yang luas sangat penting. Berdasarkan data statistik yang ada dapat dilihat bahwa minyak kelapa sawit cukup berperan bagi pemasukan negara. Oleh karena itu salah satu persyaratan yang sangat diperlukan untuk mengoptimalkan hal tersebut adalah dengan cara peningkatan produksi. Hal ini dapat diketahui bahwa melakukan riset penelitian/pengumpulan data dari PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara.

12 Metode yang penulis gunakan untuk melihat perkembangan perkebunan tersebut adalah dengan menggunkan Metode Pemulusan ( Smooting ) yaitu dengan rata-rata bergerak ganda ( double moving average ). Berdasarkan data yang didapat, penulis tertarik untuk menulis Tugas Akhir yang berjudul : Peramalan Hasil Produksi Minyak Kelapa Sawit pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara. 1.2 Perumusan Masalah Yang menjadi perumusan permalahan adalah bagaimana mengetahui peramalan hasil produksi minyak kelapa sawit yang diperoleh PTPN III (Persero) tiap triwulannya dengan menggunakan metode pemulusan (Smooting) sehingga dapat mengetahui peningkatan/penurunan harga penjualan hasil produksi minyak kelapa sawit tersebut. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Untuk mngetahui/meramalkan hasil produksi Minyak Kelapa Sawit yang diperoleh pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang akan diramalkan untuk periode tahun 2009, dengan menggunakan data dari tahun Untuk penyelesaian Tugas Akhir (TA) sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan untuk Mahasiswa Diploma III Jurusan Statistik di

13 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara serta untuk perencanaan dasar menambah wawasan ilmu pengetahuan 1.4 Metodologi Penelitian Metodologi ditujukan untuk mengetahui metode dalam mengumpulkan data yang sifatnya menggambarkan ataupun menerangkan. Adapun metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Library Research (penelitian kepustakaan) yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan mempelajari buku-buku yang memuat teori-teori yang erat kaitannya dengan judul Tugas Akhir yang dipilih dari buku-buku teks, internet maupun catatan-catatan kuliah penulis. 2. Field Reseach (penelitian lapangan) yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan langsung datang ke objek lapangan yang dipilih yaitu PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara. 1.5 Lokasi dan Waktu Penulis telah melaksanakan penelitian di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) ini merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada sub sektor perkebunan dengan mengelola budidaya karet dan kelapa sawit.

14 Penulis melakukan pengumpulan data pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara yang mana dimulai tanggal April Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, lokasi dan waktu, dan bab ini diakhiri dengan sistematika penulisannya. BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS Bab ini menguraikan tentang teori-teori dalam pemecahan masalah diantaranya yaitu : pengertian peramalan, jenis-jenis metode peramalan, pemilihan teknik dan metode peramalan, metode pemulusan (smoothing), metodologi rata-rata bergerak ganda dan terakhir ketepatan peramalan. BAB 3 : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menguraikan tentang pandangan umum tentang perusahaan dan informasi dari perusahaan mengenai situasi dan kondisi yang terjadi pada saat ini.

15 BAB 4 : ANALISA DAN EVALUASI Pada Bab ini berisi tentang cara penggunaan rumus yang telah ditentukan penulis. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Pada Bab ini berisi tentang cara mengaplikasikan data dan menganalisa data pada program Microsoft Excel. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk permasalahan tersebut.

16 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan merupakan studi terhadap data histories untuk menemukan hubungan dan pola yang sistematis. Dikaitkan dengan perencanaan perusahaan, hasil peramalan lingkungan ekonomi dan pasar memungkinkan perencanaan mengalihkan kebijakan perusahaan ke sektor-sektor yang memberikan peluang keuntungan tertinggi yang mungkin dicapai. Hal ini disebabkan oleh penekanan maksud dan tujuan dari suatu analisa ekonomi dan kegiatan usaha perusahaan yang menitik beratkan pada mengkaji situasi dan kondisi yang berlaku sekarang maupun yang telah lalu dan melihat pengaruhnya pada situasi dan kondisi pada masa yang akan datang. Usaha untuk melihat situasi dan kondisi pada masa yang akan datang merupakan untuk memperbaiki pengaruh situasi dan kondisi yang berlaku terhadap perkembangan dimasa yang akan datang. Usaha untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi tersebut tidak terlepas dari peramalan.

17 2.2 Jenis jenis Metode Peramalan. Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif ini dapat dibedakan atas : a Metode yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu atau time-series. b Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktu, yang disebut metode korelasi atau sebab akibat (causal methods). c Metode metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu atau analisa deret waktu, terdiri dari : I. Metode Smoothing, yang mencakup metode data lewat (past data), metode rata-rata kumulatif, metode rata-rata bergerak (moving average) dan metode exponential smoothing. II. Metode Box Jenkins. III. Metode Proyeksi Trend dengan regresi. 2.3 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan

18 Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri-ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambilan keputusan dan analisa keadaan dalam mempersiapkan peramalan. Ada 6 (enam) faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan yaitu : a Horizontal waktu. Ada 2 (dua) aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan. Pertama yaitu cakupan waktu dimasa yang akan datang, kedua jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan. b Pola data Dasar utama dari metode peramalan yaitu anggapan bahwa macam dari pola yang didapat di dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan. c Biaya yang dibutuhkan Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup dalam penggunakan suatu prosedur peramalan yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan (storage) data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan metode lainnya. d Ketepatan metode peramalan Tingkatan ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian dibutuhkan dalam suatu peramalan.

19 e Kemudahan dalam penerapan Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan. 2.4 Metode Pemulusan (Smooting) Dalam pembahasan ini lebih kuat menjelaskan mengenai penggunaan metode smooting. Metode smooting merupakan metode peramalan dengan mengadakan penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai pada beberapa tahun ke depan. Peramalan pada metode ini akan terdapat pada peramalan jangka pendek, sedangkan untuk peramalan jangka panjang sangat kurang ketepatannya. Biasanya metode ini digunakan untuk perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan, perencanaan keuntungan dan perencanaan keuangan. Data yang dibutuhkan untuk penggunaan metode peramalan ini minimum selama 2 tahun. Untuk keputusan jangka pendek, yang berupa keputusan harian atau mingguan, bulanan dan triwulan, diperlukan dasar keputusan yang diambil yaitu ramalan jangka pendek. Metode peramalan jangka pendek yang paling sederhana adalah metode peramalan yang menggunakan data yang lewat (past data). Tujuan utama dari penggunaan rata-rata bergerak adalah untuk menghilangkan atau mengurangi acakan (randomness) dalam deret waktu. Tujuan ini dapat dicapai dengan merata-ratakan beberapa nilai data bersama-sama, dengan cara mana

20 kesalahan-kesalahan positif dan negatif yang mungkin terjadi dapat dikeluarkan atau dihilangkan, rata-rata dilakukan terhadap seluruh angka konstanta dari observasi. Hasil perhitungan rata-rata bergerak atas seluruh kumpulan angka atau nilai data adalah suatu deret baru dari angka dengan sedikit atau hampir tidak ada ketidakaturan atau acak. Kemampuan rata-rata bergerak untuk menghilangkan ketidakaturan atau acakan dapat dipergunakan dalam deret waktu adalah untuk dua tujuan yaitu untuk menghilangkan trend dan untuk menghilangkan musiman (seasonality). Untuk mendapatkan suatu hasil yang baik harus diketahui cara peramalan yang tepat. Data harga ekspor minyak kelapa sawit dari tahun 2003 sampai tahun 2008 yang tercatat pada pembukuan PT. Perkebunan Nusantara III Sumatera Utara menunjukkan pola data musiman. Maka untuk meramalkan harga ekspor minyak kelapa sawit pada tahun 2009 digunakan Metode Double Moving Average (rata-rata bergerak ganda). 2.5 Metodologi Rata-rata Bergerak Ganda Untuk mengurangi kesalahan sistematis yang terjadi bila rata-rata bergerak dipakai pada data berkecendrungan maka dikembangkan metode rata-rata bergerak linier (linier moving average). Dasar metode ini adalah menghitung rata-rata bergerak yang kedua. Rata-rata bergerak ganda ini merupakan rata-rata bergerak dari rata-rata bergerak dan merupakan symbol dituliskan sebagai : MA (M x N)

21 Dimana yang artinya adalah MA M-periode dari MA N-periode. Dan MA adalah ratarata bergerak (moving average). Pada metode rata-rata bergerak tunggal, nilai rata-rata bergerak yang baru diperoleh dapat dihitung dengan membuang nilai observasi yang terdahulu dan memasukkan nilai observasi yang terbaru. Lalu digunakan sebagai ramalan untuk periode yang berikut. Jadi angka-angka dari titik data dari deret waktu tersebut dimasukkan dalam perhitungan nilai rata-rata adalah selalu tetap dan konstan dan nilai tersebut termasuk data observasi yang terakhir. Sehingga keadaannya sebagai berikut : Tabel 2.1 Rumus Rata-rata Bergerak Waktu Rata-rata Bergerak Ramalan X T X = T + 1 X = T + 2 X = 1 + X X T 2 + X X + T X T X X + T X T 2 T F T+1 = X = X i T T i= 1 T 1 F T+1 = X = + i= F T+1 = X = + i= 2 T 2 3 X i T X i T Dari contoh tabel dibawah ini, dapat dilihat gambaran aplikasi dari teknik ratarata bergerak dengan menggunakan rata-rata bergerak empat triwulan. Tabel 2.2 Peramalan suatu deret yang mempunyai trend dengan menggunakan rata-rata bergerak orde 4

22 Periode Nilai observasi Ramalan X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8... X (X 1 +X 2 +X 3 +X 4 )/4 (X 2 +X 3 +X 4 +X 5 )/4 (X 3 +X 4 +X 5 +X 6 )/4 (X 4 +X 5 +X 6 +X 7 )/4... (X n-1 +X n-2 +X n-3 +X n-4 )/4 Dari tabel diatas nilai MA(4) atau rata-rata bergerak empat triwulan terdapat dalam kolom 3 didasarkan atas nilai empat bulan yang lalu tepat terletak pada baris 4. Dalam hal ini data observasi yang paling akhir akan dipergunakan sebagai nilai ramalan untuk periode yang berikutnya. Sedangkan pada penggunaan metode rata-rata bergerak ganda linier (linier double moving average), rata-rata bergerak N = 4 dimana MA pertam (dalam kolom 3) diletakkan sejajar dengan periode waktu ke-4, demikian pula, langsung setelah nilai data ke-7 (X 7 ) diketahui maka telah terdapat 4 nilai MA(4) tunggal yaitu : S 1,S 2,S 3,S 4, sehingga MA (4 x 4) pertama dapat dihitung dalam kolom 4 dan ditempatkan pada periode ke-7. Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel :

23 Tabel 2.3 Peramalan suatu deret yang mempunyai trend dengan mengguakan rata-rata bergerak ganda orde 4 Periode Nilai Aktual Rata-rata bergerak 4 triwulan (tunggal) S t Rata-rata bergerak 4 triwulan (ganda) S t Nilai a Nilai b Peramalan F t+m = a t +b t m (m=1) X X X X 4 S X 5 S X 6 S X 7 S 4 S 1 2S 4-S 1 2/(N-1) X (S 4 -S 1 ) X 8 S 5 S 2 2S 5-S 2 2/(N-1) X (S 5 -S 2 ) X 24 S 21 S 18 2S 21 -S 18 2/(N-1)X(S 21-S 18) F 1 Ft+m = F Dari tabel di atas dapat terlihat jelas perbedaan antara penempatan hasil ratarata bergerak tunggal dengan rata-rata bergerak ganda. Pada metode rata-rata bergerak ganda linier, hasil rata-rata bergerak dari rata-rata bergeraknya diletakkan sejajar dengan data terakhir dari periode rata-rata perhitungannya. Jadi prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi 3 aspek : 1. Pernggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis S t ) 2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antar rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t (ditulis S t S t ), dan 3. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t + 1 (ke periode t + m jika ingin meramalkan m periode ke muka).

24 Penyesuaian pada aspek kedua adalah yang paling efektif bila trend bersifat linier dan komponen kesalahan ramalannya tidak begitu kuat, maka rata-rata bergerak tunggal akan mengahasilkan suatu kesalahan sistematis, dan kesalahan sistematis dapat dikurangi dengan menggunakan perbedaan antara nilai rata-rata bergerak tunggal dengan nilai rata-rata. Prosedur rata-rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut : S t = X t + X t X t X t N + N (i) dimana : S t = ramalan rata-rata bergerak tunggal N periode N = jumlah periode X t + X t-1 + X t X t-n+1 = nilai real (nilai aktual) S t = ' St + S' t-1 + S' t S' t-n+ 1 M. (ii) dimana : S t = Peramalan rata-rata bergerak M periode dari N periode M = Jumlah periode ' S t S' t-1 + S' t S' t-n+ 1 + = nilai rata-rata pertama a t = S t + (S t S t ) = 2S t S t (iii)

25 2 " ' b t = ( S t S t ) N 1. (iv) F t+m = a t + b t (m)... (v) dimana : a t b t m F t+m = rata-rata yang disesuaikan untuk periode t = komponen kecenderungan = jumalah periode kedepan = ramalan kedepan dari t untuk ke m Pada persamaan (i) mempunyai asumsi bahwa saat ini sedang berada pada periode waktu t dan mempunyai nilai masa lalu sebanyak N dengan MA (N) tuggal ditulis dengan S t. Persamaan (ii) beranggapan bahwa semua rata-rata bergerak tuggal (St ) telah dihitung atau dengan itu menghitung rata-rata bergerak N periode dari nilai-nilai St tersebut, biasa ditulis dengan symbol St. Persamaan (iii) mengacu terhadap penyesuaian MA tunggal St dengan menjumlahkan perbedaan (St St ). Persamaan (iv) menentukan taksiran kecenderungan dari periode waktu yang satu ke periode waktu berikutnya. Persamaan (v) menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m period ke muka dari t. Ramalan untuk m periode ke muka adalah a t dimana merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen kecenderungan.

26 Perhatikan lagi bahwa bt mencakup faktor 2. Faktor ini muncul karena ( N 1) rata-rata bergerak N periode sebenarnya diletakkan ditengah-tengah pada periode waktu ( N +1) 2 dan rata-rata bergerak tersebut dihitung pada periode waktu N (untuk rata-rata bergerak yang pertama), menghasilkan perbedaan N - ( N +1) ( N 1) = 2 2 periode. Demikian pula perbedaan waktu antara saat rata-rata bergerak dihitung dan dimana hasilnya diletakkan di pusat adalah ( N 1) 2 untuk sistem MA (N X N), sehingga perbedaan (St -St ) merupakan perbedaan untuk periode waktu perbedaan (trendnya) per periode adalah : ( N 1) 2 dan S S ( N 1) 2 ' " ( t t ) 2 ' " = ( St St ( N 1) ) = b t 2.6 Ketepatan Ramalan Ketepatan ramalan adalah salah satu hal yang mendasar didalam peramalan, yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu kumpulan data yang diberikan. Ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam hal pemodelan pemulusan (smooting), dari data masa lalu dapat diramalkan situasi

27 yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Untuk menguji kebenaran ini digunakan ketepatan ramalan. Untuk hasil ramalan yang akurat adalah ramalan yang bisa meminimalkan kesalahan meramal (forecast error). Besarnya forecast error dihitung sebagai berikut : Error = Hasil Produksi Kelapa Sawit Ramalan e i = X i - F i dimana : X i F i = data hasil produksi minyak kelapa sawit periode ke-i = ramalan periode ke-i Suatu ukuran ketetapan peramalan, maka digunakan ukuran-ukuran alternative yang diantaranya menyangkut kesalahan persentase. Empat ukuran berikut yaitu : 1. Percentage Error Adalah suatu kesalahan persentase X t Ft PE t = x100 X t 2. Absolute Percentage Error Adalah kesalahan persentase absolute. APE = X F t X t t x Mean Percentage Error

28 Adalah nilai tengah kesalahan MPE = PE t n n i= 1 4. Mean Absolute Percentage Error Adalah nilai tengah kesalahan persentase absolute. n MAPE = i= 1 APE t n BAB 3 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

29 PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (Kernel) dan produk hilir karet. Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaanperusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selajutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero). Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegitan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

30 Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No Tahun Logo Perusahaan 3.3 Tujuan Perusahaan - Pencapaian laba yg tinggi untuk kesejahteraan karyawan. - Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata-kelola bisnis terbaik. 3.4 Strategi Perusahaan

31 1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergik yang efektif dengan mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis. 2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan industry dan pergerakan pasar,serta mencermati pesaing. 3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampu-labaan serta pendapatan dan arus kas. 4. Mematuhi aturan-aturan SHE - Safety, Health and Environment keselamatan, kesehatan dan lingkungan. 5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi "Cost- Effective". 6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata-Nilai dan Paradigma Baru. 7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis kompetensi dan kinerja STRATEGI BUDIDAYA KELAPA SAWI T A. Jangka Panjang : 1. Penggunaan kecambah dengan beberapa sumber penghasil kecambah terbaik seperti PPKS, SOCFINDO, LONSUM yang mempunyai Produktivitas tinggi, laju pertumbuhan tinggi lambat, tahan terhadap serangan ekologi.

32 2. Melaksanakan peremajaan tanaman tua dengan pola percepatan untuk mendapatkan komposisi tanaman yang ideal. 3. Melaksanakan seleksi bibit secara ketat untuk mendapatkan bibit yang terbaik dengan masa TBM yang lebih singkat. 4. Peremajaan dilaksanakan dengan standar kultur teknis terbaik, sehingga dapat memberikan potensi produksi maksimal pada usia produktif tanaman : - Menggunakan penutup tanah Mucuna, sp dengan standar P.1. - Membuat lobang tanam dengan Holedigger. - Melaksanakan konservasi tanaman seperti Tapak Kuda, Teras Mekanis, Drainase. B. Jangka Pendek : 1. Melaksanakan pemupukan dengan pupuk majemuk sesuai kebutuhan tanaman dengan prinsip 4 T (tepat waktu, tepat dosis, tepat applikasi, tepat jenis). 2. Menertibkan pelaksanaan panen sesuai dengan Instruksi Kerja, sehigga diperoleh kwantitas dan kualitas produksi yang terbaik. 3. Meningkatkan keterampilan pemanen dengan melaksanakan pelatihan Kav School). 4. Menambah pemanen sesuai kebutuhan. 5. Memenuhi alat panen dan perbaikan infrastruktur yang mendukung proses panen. 6. Melaksanakan kerjasama dengan Pusat Penelitian PPKS untuk mengadopsi tehnologi dan pengawalan produksi.

33 7. Melaksanakan kastrasi untuk merangsang pertumbuhan generatif. 8. Melaksanakan pollination di areal yang memerlukannya STRATEGI BUDIDAYA KARET A. Jangka Panjang : 1. Penggunaan klon klon unggulan (Quick stater), dengan produktivitas tinggi seperti klon seri PB, seri RRIM dan seri IRR. 2. Melaksanakan seleksi bibit yang lebih ketat, sehingga bibit yang ditanam merupakan bibit terbaik sehingga mempercepat masa TBM. 3. Pelaksanaan Tanaman Ulang (TU) sebaik mungkin dengan mempersiapkan media tumbuh sebaik mungkin dan menanam Kacangan Mucuna Brachteata. 4. Mengendalikan penyakit terutama serangan JAP dari mulai persiapan bibit, TU, TBM dan TM. 5. Tanaman yang populasi rendah dengan mempercepat pelaksanaan Peremajaan. 6. Mengadakan pengawalan produksi dengan Pusat Penelitian Karet Sei Putih. 7. Melaksanakan pengaturan tinggi percabangan (Manajemen Canopy), sehigga kerpatan pohon dapat dipertahankan. B. Jangka Pendek : 1. Menertibkan pelaksanaan penyadapan sesuai dengan norma. 2. Meningkatkan keterampilan penyadap dengan melaksanakan pelatihan.

34 3. Melaksanakan rasionalisasi ancak dengan penambahan penyadap sesuai kebutuhan dilapangan. 4. Memenuhi alat panen dan mutu alat panen sesuai dengan kebutuhan. 5. Applikasi stimulansia sesuai dengan norma, dengan jenis cair (GEA, SES) dan Jenis Gas (Latene Gas, RRIM FLOW). 6. Tanaman populasi rendah dan situasi Panel deres yang telah rusak, dengan melaksanakan/menyesuaikan sistim deres yang tepat STRATEGI PENGADAAN BARANG Untuk periode tahun 2008, Bagian Pengadaan telah menetapkan visi, misi, sasaran dan strategi yang diharapkan dapat menjadi pedoman untuk memperoleh peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengadaan barang yang diuraikan sebagai berikut : a. VISI Menjadikan Bagian Pengadaan sebagai sarana pelayanan untuk memenuhi semua barang/bahan yang dibutuhkan Perusahaan secara tepat waktu, tepat mutu, tepat pemasok dengan harga yang wajar dan kompetitif. b. MISI Mengembangkan system dan prosedur pengadaan barang untuk mendukung upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas pengadaan barang/bahan sesuai

35 dengan kebutuhan Perusahaan dan membina hubungan baik dengan Rekanan yang telah terdaftar dalam Daftar Rekanan Mampu dan Terpilih. c. SASARAN Memenuhi permintaan barang/bahan dari Bagian/Kebun/Unit secara tepat waktu, tepat mutu, tepat pemasok dengan harga yang wajar dan kompetitif. d. STRATEGI Dalam usaha menerapkan Visi dan Misi tersebut, untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan Bagian Pengadaan telah menyusun Strategi yang diuraikan sebagai berikut : 1. Melakukan efisiensi pengadaan barang melalui pemeriksaan kebutuhan fisik dan koreksi harga terhadap barang/bahan yang diminta oleh Bagian/Kebun/Unit. 2. Melakukan negosiasi harga dengan Rekanan yang telah ditetapkan untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan barang dalam upaya memperoleh harga yang paling menguntungkan bagi Perusahaan. 3. Meningkatkan survey pasar untuk mendukung kebijakan penetapan harga. 4. Menghindari system monopoli dalam pengadaan barang untuk memperoleh harga dan mutu barang yang bersaing. 5. Menetapkan standarisasi barang teknik dan bahan kimia serta substitusinya. 6. Melakukan pembelian langsung kepada produsen barang-barang kebutuhan Perusahaan untuk memperoleh harga pembelian yang lebih murah dan mutu

36 barang yang lebih baik. 7. Melakukan kontrak jangka pajang (Long Term Contract) untuk pengadaan barang yang bersifat rutin dan tidak mengalami peribahan spesifikasi teknis, khususnya Amonia Gas dan BBM STRATEGI PEMASARAN 1. Seluruh produk dipasarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama dengan Sistem Penjualan yang fleksibel. Untuk mendapat harga yang optimal dilaksanakan dengan cara : - Tender - Bid/Offer. - LTC (Long Term Contract). 2. Menerapkan Paradigma bahwa Kepuasan Pelanggan menjadi perioritas utama untuk memenangkan persaingan. 3. Menjaga konsistensi mutu dan mempertahankan ISO 9002 & Fleksibel dalam memenuhi perubahan pasar, baik perubahan produk, mutu maupun kemasan. 5. Mampu bersaing secara kualitas dan kuantitas. 6. Memperluas jaringan pemasaran lokal dan internasional dengan segmentasi pada pembeli perusahaan besar yang reputasinya baik dan memposisikan produk dengan delivery on time serta tepat mutu. 7. Mengoptimalkan Turn Over Persediaan produksi. 8. Meningkatkan Promosi dan Service.

37 3.5 Kinerja Peningkatan Mutu Perusahaan untuk menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik maka direksi beserta seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) ssecara konsisten menerapkan SM-PN3 dan bertekad mengelola : 1. perusahaan dengan paradigma baru, menjunjung tinggi tata nilai dengan kepemimpinan transformational 2. seluruh akivitas proses untuk menghasilkan produk kelapa sawit, karet, industri hilir dan pelayanan rumah sakit harus berorientasi kepada peningkatan mutu, kepuasan dan harapan pelanggan, baik internal maupun eksternal 3. peningkatan daya saing melalui inovasi, diferensiasi produk dan value creation 4. peningkatan kinerja perusahaan melalui peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas 5. pengembangan dan implementasi manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi dan kinerja 6. seluruh karyawan harus berperan serta untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan 7. peningkatan mutu produk melalui percepatan kerja dan menerapkan teknologi yang terintegrasi 8. penyempurnaan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan.

38 3.6 Produk & Layanan Perusahaan bergerak dalam bidang Agrobisnis perkebunan dengan mengelola kebun kelapa sawit dan karet, serta kegiatan rumah sakit dan pabrik fraksionasi. Perusahaan juga mengembangkan Perkebunan Kelapa Sawit dengan pola PIR dan Kredit Koperasi Primer untuk anggota (KKPA). 1. SIR (Standart Indonesia Rubber) Kategori : Bahan baku industri Deskripsi : - SIR dibuat dari lateks (digumpalkan) dan kompo. yang digiling beberapa kali dalanm crepper kemudian dibutirkan, dikeringkan dalam dryer dan setelah dingin dipress dalam press ball. - Digolongkan dalam 2 (dua) Grade mutu yaitu : High grade : yaitu produksi yang berasal dari bahan baku lateks kebun seperti.:sir Fitur : 3 CV, SIR 3 L, SIR 3 WF dan SIR 5. Low grade : yaitu produksi yang berasal dari bahan baku kompo seperti : SIR 10 dan SIR 20.» Mempunyai PRI (Plasticity Retention Index) yang cukup tinggi yaitu 65-80, sehingga mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap degradasi oleh oksidasi pada suhu tinggi.» SIR 3 L mempunyai index warna yang kecil 5) sehingga ( dapat digunakan untu pembuatan barang karet yang putih, tembus cahaya atau yang berwarna. 2. Crude Palm Oil (CPO)

39 Katagori : Bahan Makanan dan Industri Deskripsi :» Minyak Kelapa sawit yang diekstraksi dari daging buah (Mesocarp).» Mempunyai titik beku pada suhu kamar. Fitur :» Mengandung β Carotene yang tinggi, yang merupakan antioksidant dan provitamin A. 3. Resiprene 35 Kategori : Bahan baku industry Deskripsi :» Resiprene 35 merupakan Cyclized Rubber Resin yang dibuat dari karet alam melalui proses siklisasi.» Dapat digunakan dalam : Fitur : - Sebagai Pita Perekat. - Industri Cat dan Vernis - Pelitur kayu - Tinta cetak - Sebagai Rubber Additives untuk industri produk jadi karet.» Mempunyai aspek teknis yang dapat diunggulkan seperti : - Tidak larut dalam air dan tahan terhadap hidrolisis. - Lapiran film yang tahan terbentur keras dan mengkilap yang tahan kikis dan bahan kimia ( Alkali dan Asam Non Oxidant). - Ketahanan panasnya (Thermal Stability) sangat baik.

40 - Tidak reaktip terhadap bahan pewarna metalik. - Sebagai tahanan listrik dengan tegangan tinggi (10 OHM). 4. Inti Sawit (Palm Kernel) Katagori : Bahan baku Industri Pangan Deskripsi :» Diperoleh dari biji kelapa sawit, melalui proses pemecahan biji.» Diperoleh sebanyak 4-5 % dari Tandan Buah Segar (TBS). Fitur : Inti Sawit mengandung Palm Kernel Oil sebanyak % yang kaya akan gugus Asam Laurat yang bersifat cair pada suhu kamar. Dapat digunakan sebagai bahan baku industri makanan dan oleokimia seperti cocoa butter substituted (pengganti lemak coklat) dan Surface Active Agent (Surfactant). 5. Lateks Pekat Kategori : Bahan baku industri Deskripsi :» Lateks Pekat adalah lateks dengan DRC 60 % yang diperoleh melalui proses pemusingan dengan alat mesin centrifuge dengan kecepatan putaran rpm.» Digolongkan dalam 2 (dua) Grade mutu yaitu Lateks pekat High Amonia (Kadar NH3 7 7,5 %) dan Low Amonia (Kadar NH3 2,5 2,7%) Fitur :» Mempunyai MST (Mekanikal Stability Time) 650, sehingga lebih tahan terhadap goncangan dan benturan.» Merupakan bahan baku industri Rubber Glove dan Rubber Thread.

41 6. RSS 1 (Rubber Smoke Sheet 1) Kategori : Bahan baku industri Deskripsi :» RSS 1 dibuat dari lateks yang digumpalkan kemudian di giling menjadi lembaran-lembaran dan dikeringkan dengan cara pengasapan.» Digolongkan dalam beberapa Grade mutu yaitu RSS 1, RSS 2, RSS 3, RSS 4, RSS 5 dan cuttings. Fitur :» Proses pengasapan pada RSS memberikan warna coklat cerah pada lembaran Sheet dan mengandung phenol yang berfungsi sebagai bakteriside sehingga mencegah tumbuhnya jamur PROGRAM RISET PERUSAHAAN Sebagai perusahaan yang sedang mengembangkan bisnisnya, maka PT. Perkebunan Nusantara III memprogramkan untuk melakukan riset terapan yaitu riset lanjutan dalam penerapan hasil suatu riset dasar atau hasil inovasi, sehingga dapat diaplikasikan dalam skala bisnis yang lebih besar dan menguntungkan. Untuk kegiatan tersebut PT. Perkebunan Nusantara III menjalin kerjasama dengan lembagalembaga riset dan Universitas seperti Balai Bioteknologi Bogor, Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Balai Penelitian Karet, Universitas Sumatera Utara, IPB dan ITB. Kegiatan yang sedang dirintis pada saat ini adalah penyediaan batang bawah untuk tanaman karet dengan cara micro cutting, extraksi carotene dari CPO, optimalisasi pupuk kompos dan lain-lain.

42 PROGRAM RENCANA KERJA JANGKA PANJANG 1. Program-Program Perusahaan a. Pengembangan areal baru b. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Industri Sei Mangkei c. Pembangunan dan Pengembangan Industri Hilir Berbasis Sawit d. Penyediaan Company Bank Data/Data Warehouse melalui fasilitas Teknologi Informasi sebagai Company Business Intelligence e. Penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan f. Penyusunan Blueprint/Master Plan Perusahaan 2. Periode Kerja dan Tahun Awal & Akhir Kerja a. Rencana Jangka Panjang periode b. Company Bank Data/Data Warehouse : - Evaluasi Kinerja Perusahaan Periode Proyeksi dan peluang bisnis yang relevan dengan perkembangan bisnis perusahaan periode c. Blueprint/Master Plan Periode Rencana Jangka Panjang Perusahaan a. Suatu proses yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama periode 1-5 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada/yang mungkin timbul b. Mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program kerja, dan kegiatan yang realistis, serta mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan yang akan dicapai.

43 Company Bank Data/Data Warehouse dalam mengatur Sumber Data Perusahaan meliputi : a. Independensi data, yaitu pemisahan data dari program-program aplikasi b. Konsistensi data c. Entry data dan penyimpanan dalam batasan waktu yang telah ditentukan d. Integrasi data, yaitu konsolidasi data dalam satu tempat penyimpanan (respository) e. Kepemilikan data bersama f. Manajemen data terpusat g. Penyederhanaan manajemen dan akses data Blueprint/Master Plan Perusahaan a. Merupakan landasan ke depan perusahaan untuk menjadikan potensi dan peluang yang dimiliki sehingga mampu berkompetisi di tengah persaingan yang ketat dan sangat dinamis b. Merupakan sebuah pijakan yang harus dimiliki oleh perusahaan agar jelas dan terarah. Jadi akan dibawa kemana potensi dan peluang yang dimiliki perusahaan untuk dikembangkan c. Perusahaan akan mampu menganalisis potret potensi dan peluang yang dimiliki berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap kondisi internal/eksternal yang dapat mempengaruhi tujuan perusahaan di masa yang akan datang

44 3.8 Fasilitas Produksi Berikut beberapa fasilitas untuk hasil kelapa sawit yang tersedia di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara, sebagai berikut : Alat Produksi 1. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) : 15 Unit 2. Pabrik Pengolahan Inti Sawit (PPIS) : 1 Unit 3. Pabrik Mesin Tenera (PMT) : 1 Unit 4. Pabrik Kompos : 2 Unit Kapasitas Terpasang 1. Pabrik Kelapa Sawit (15 Unit) : 560 ton TBS/Jam 2. Pabrik Pengolahan Inti Sawit (1 Unit) : 400 ton IS/hari Kapasitas Terpakai 1. Pabrik Kelapa Sawit : 474 ton TBS/Jam 2. Pabrik Fraksionasi & Rafinasi : 310 ton CPO/hari 3. Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 350 ton IS/hari

45 3.9 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara adalah struktur organisasi garis dan staff, sesuai dengan laju perkembagan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara. Struktur organisasi diharapkan dapat memberi gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang menyangkut tingkat hirarki dan besarnya renteng kendali dari semua pimpinan di setiap tingkat dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya koordinasi dan pengintegritasian segenap kegiatan organisasi baik ke arah vertikal dan horizontal. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) mempunyai fungsi managemen yang sangat jelas dimana pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi yang telah ditetapkan, setiap personil akan diberikan tugas atas kualifikasi dan tanggung jawabnya. Adapun tugas dan tanggung jawab untuk setiap jabatan adalah: 1. Direktur Utama Tugasnya adalah: 1. Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan, sesuai dengan yang diatur dalam anggaran dasar perusahaan serta ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

46 2. Menerapkan langkah pokok dalam meleksanakan kebijaksanaan perusahaan. 3. Megoordinasi pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi pengolahan secara umum. 2. Direktur Produksi Direktur Produksi membawai bidang tugas Bagian Tanaman, Teknik, Pegolahan dan Perencanaan, Pengajian dan Pegembangan. Tugasnya adalah: 1. Menyusun perencanaan, pengaturan dan pengendalian dari unit-unit dan sarana pendukung yang mencakup tanaman, produksi, teknologi dan sebagainya. 2. Melaksanakan rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit yang telah ada. 3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan tersebut. 3. Direktur Keuangan Direktur Keuangan membawahi bidang tugas Bagian Keuangan dan Akutansi. Tugasnya adalah: 1. Menyusun dan menetapkan perencanaan ketentuan pelaksanaan di bidang keuangan / pembiayaan. 2. Megelola dan meleksanakan pengendalian dan pegawasan terhadap bidang keuangan.

47 4. Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian Pemasaran dan Pegadaan. Tugasnya: 1. Menyusun perencanaan dan penetapan ketentuan pelaksanaan di bidang keuangan, pemasaran, tenaga kerja dan umum. 2. Memonitorisasi perkembagan harga-harga baik untuk hasil produksi maupun untuk bahan-bahan kebutuhan perusahaan. 5. Direktur SDM dan Umum Direktur SDM dan Umum membawahi bidang tugas Bagian Sumber Daya Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi / Kemitraan dan Bina Lingkungan (PUKK / KBL). Tugasnya adalah: 1. Menyusun rencana pengembangan, termasul studi kelayakan dalam rangka pengembangan yang telah digariskan bersama dengan anggota direksi lainnya. 2. Merencakan dan melaksanakan proyek-proyek industri hilir serta megelola proyek-proyek yang termasuk di dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan bantuan dana luar negeri. Berikut adalah tabel tugas karyawan yang dikelompokan dalam bagian masing-masing di Kantor Pusat berikut cakupan tugasnya:

48 KODE BAGIAN BAGIAN CAKUPAN TUGAS Bagian Sekretaris Perusahaan 1. Sekretariat Perusahaan 2. Aspek Bussiness/Legal 3. Kepatuhan 4. Investor 5. Komunikasi Perusahaan 6. Hubungan Masyarakat 7. Protokol Bagian Satuan Pengawasan Intern 1. Evaluasi Laporan, Sistem, dan Prosedur 2. Pengawasan Operasional Bagian Tanaman 1. Peremajaa/Tanaman Baru 2. Pemeliharaan 3. Proteksi 4. Pemupukan 5. Panen 6. Pemetaan Bagian Teknik 1. Instalasi 2. Teknik Sipil 3. Listrik Bagian Pengolahaan 1. Pengolahan 2. Pengendalian mutu

49 3. Lingkungan Hidup Bagian Perencanaan, Pengkajian dan Pengembangan 1. Perencanaan Perushaan 2. Pengkajian 3. Pengembangan usaha 4. Teknologi informasi 5. Sistem informasi manajemen 6. Manajemen resiko Bagian Keuangan 1. RKAP 2. Pengendalian anggaran 3. Keuangan 4. Pajak dan Akuntansi Bagian Akuntansi 1. Akuntansi 2. Kompilasi 3. Verifikasi 4. Administrasi PIR dan Plasma Bagian Pemasaran 1. Analisa pasar 2. Promosi 3. Pengujian dan sertifikasi 4. Pemasaran produk 5. Administrasi Pemasaran Bagian Pengadaan 1. Pengadaan Barang 2. Pergudangan Bagian Sumber Daya Manusia 1. Personalia

50 2. Pendidikan & Pelatihan 3. Hubungan Industrial 4. Kesehatan dan K3 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penganalisaan tulisan ini adalah data jumlah hasil produksi kelapa sawit dari triwulan I 2003 sampai dengan triwulan IV 2008, adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Hasil Produksi Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara dari Tahun 2003 Sampai dengan Tahun 2008 HASL PRODUKSI KELAPA SAWIT dalam Kg TAHUN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

51 Sumber : Kandir PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) SUMUT 4.2 Pengolahan Data Untuk menganalisa data yang akan diolah, penulis harus memperoleh nilai m periode ke depan sebagai perbandingannya terhadap data tahun sebelumnya (data masa lalu). Dalam hal ini penulis menggunakan data hasi produksi kelapa sawit yang diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara. Adapun data yang diambil adalah data harga ekspor kelapa sawit dari triwulan I tahun 2003 sampai dengan triwulan IV tahun 2008 (24 data aktual dari setiap triwulannya) dengan M dan N adalah 4 periode karena harga ekspor kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III Sumatera Utara dinyatakan dalam setiap triwulan (per 3 bulan). Pengolahan data ini bertujuan untuk mendapatkan nilai peramalan 4 periode kedepan dari periode terakhir data yang diperoleh, sehingga data tersebut dapat ditabulasikan kembali ke dalam tabel berikut :

52

53 Tabel 4.2 Ramalan Hasil Produksi Kelapa Sawit pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara Tahun Triwulan Periode Nila Aktual X Rata-ratabergerak tunggal S' Rata-ratabergerak ganda S'' Perbedaan kesalahan S'-S'' Nilai a Nilai b Peramalan F=a+bm (m=1) I II III IV , I , II , III , , , , , IV , , , , , , I , , , , , , II , , , , , , III , , , , , , IV , , , , , , I , , , , , , II , , , , , , III , , , , , , IV , , , , , , I , , , , , , II , , , , , , III , , , , , , IV , , , , , , I , , , , , , II , , , , , , III , , , , , , IV , , , , , , I , II , III , IV ,88

54 Kolom 5 Rata-rata bergerak N = 4 periode yaitu : Rata-rata bergerak N = 4 periode yaitu : S t = X t + X t 1 + X t 2 + X t 3 4 Kolom 6 Rata-rata bergerak dari rata-rata bergerak pertama/tunggal disebut ratarata bergerak ganda. M = 4 periode, yaitu : S t = ' St + S' t-1 + S' t-2 + S' t-3 4 Kolom 7 Kesalahan rata-rata bergerak yaitu : S t S t Kolom 8 Rata-rata yang disesuaikan untuk periode t yaitu : a t = S t + (S t S t ) Kolom 9 Komponen kecendrungan, yaitu : 2 " ' b t = ( S t S t ) N 1 Kolom 10 Nilai peramalan m periode ke depan dari t, dimana ramalan untuk satu periode ke depan yaitu : F t-m = a t + b t (m)

55 Sebagai contoh perhitungan yang telah dilakukan pada tabel diatas seperti dibawah ini yaitu : i. Ramalan untuk periode 23 Dimana S t, S t, a t dan b t diperoleh dari periode 22 S 22 = = X X 21 + X 20 X = S 22 = = ' S22 + S' 21 + S' 20 + S' , ,75 4 = ,31 a 22 = S 22 + (S 22 S 22 ) = ( ,31) = ,69 2 " ' b 22 = ( S 22 S 22 ) = ( ,31) 3 = ,21

56 F 23 = a 22 + b 22 (m=1) = ,69 + ( ,21) (1) = ,48 ii. Ramalan untuk periode 24 Dimana S t, S t, a t dan b t diperoleh dari periode 23 S 23 = = X X 22 + X 21 X = S 23 = = ' S23 + S' 22 + S' 21 + S' ,5 4 = ,31 a 23 = S 23 + (S 23 S 23 ) = ( ,31) = ,19 2 " ' b 23 = ( S 23 S 23 ) = ( , ,31) 3

57 = ,63 F 24 = a 23 + b 23 (m=1) = ,19 + ( ,63) (1) = ,81 Untuk mengetahui peramalan periode 25 sampai dengan periode 28 maka didapat bentuk persamaan peramalan berdasarkan tabel 3.2 yaitu sebagai berikut : F t-m F 24+m = a t + b t (m) = ,88 + ( ,25)m nilai a t dan b t didapat dari periode 24 iii. Ramalan untuk periode 25 F 24+m = ,88 + ( ,25)m F 24+m = ,88 + ( ,25)(1) F 25 = , ,25 F 25 = ,63 iv. Ramalan untuk periode 26 F 24+2 = ,88 + ( ,25)(2) F 26 = , ,25 F 26 = ,38 v. Ramalan untuk periode 27 F 24+3 = ,88 + ( ,25)(3) F 27 = , ,25

58 F 27 = ,13 vi. Ramalan untuk periode 28 F 24+4 = ,88 + ( ,25)(4) F 28 = , ,25 F 28 = ,88 Setelah angka-angka peramalan m periode kedepan diperoleh yaitu sebanyak 4 triwulan kedepan, maka selanjutnya nilai peramalan yang diperoleh tersebut akan ditabulasikan dalam tabel khusus yaitu : Tabel 4.3 Hasil Peramalan Harga Ekspor Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Sumatera Utara No. Triwulan Nilai Peramalan I II III IV , , , ,88 Dari nilai-nilai peramalan dalam tabel diatas dapat dikatakan bahwa pada triwulan I sampai dengan triwulan IV tahun 2009 akan terjadi penurunan terhadap hasil produksi kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara.

59 Nilai peramalan yang terus menurun tersebut dapat dikatakan berkurang secara linier, karena hasil peramalan yang diperoleh bergantung pada nilai a t dan b t terakhir Nilai Kesalahan dari Peramalan Untuk mengetahui nilai kesalahan dari peramalan diatas dapat dilihat dalam tabel berikut : periode nilai observasi Xi Tabel 4.4 Nilai Kesalahan Ramalan Fi Kesalahan Xi-Fi Kesalahan Persentase PE Kesalahan Persentase Absolut APE (1) (2) (3) (4) (5) (6) ,24 5, ,33 13, ,82 4, ,97 8, ,77 4, ,07 3, ,21 25, ,68 2, ,81 19, ,95 2, ,08 0, ,23 13, ,47 9, ,40 2, ,80 10, ,61 5, ,18 2,18 Jumlah ,26 134,62

60 Keterangan dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Kolom 4 Suatu nilai kesalahan X t - F t Kolom 5 Kesalahan secara persentasenya X t Ft PE t = x100 X t Kolom 6 Nilai kesalahan persentase yang absolute APE = X F t X t t x100 Sebagai contoh perhitungan diambil dari periode 17, yang telah dilakukan pada tabel diatas yaitu sebagai berikut : 1) Kesalahan e 17 = X 17 F 17 = = ) Kesalahan persentase X 17 F17 PE 17 = x100 X = x = -11,26

61 3) Kesalahan persentase absolute APE 17 = x = 11,26 Setelah menghitung setiap periode waktu, lalu dilakukan penjumlahan dari : nilai kesalahan, nilai kesalahan persentase dan kesalahan persentase absolute, hasil yang didapat dapat dilihat langsung pada tabel 4.4. Berdasarkan dari hasil penjumlahan nilai PE (Persentage Error) dan APE (Absolute Percentage Error) maka didapat pula nilai sebagai berikut : i) Nilai Tengah Kesalahan Persentase 17 PE MPE = i= 1 17 = 11,26 17 = - 0,663 % ii) Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolut 17 MAPE = i= 1 APE 17 = 134,62 17 = 7,919 %

62 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen yang telah disetujui, menginstal dan memulai sistem yang diperbaiki. Di dalam sistem data tersebut terdapat suatu perangkat lunak yang dinamakan dengan software, dan melalui software ini penulis menggunakan MS. Word XP dengan MS. Excel XP dalam penerapan pengolahan data. 5.2 Pengertian Microsoft Excel

63 Microsoft Excel adalah generasi purpose electronic spreadsheet yang dapat digunakan untuk mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun menganalisa data-data dan mempersentasekannya ke grafik/diagram. Microsoft Excel dapat membantu dalam penyelesaian tugas-tugas mulai dari penyiapan invoice sederhana atau perencanaan budget, pembuatan grafik 3-dimensi sampai mengolah buku besar akuntansi untuk perusahaan tingkat menengah. 5.3 Struktur Microsoft Excel Tampilan layer Microsoft Excel berupa bentuk standard dari menu bar, toolbar, formula bar, status bar, dan sebuah buku kerja (work book) baru. Work book ini memuat minimum 1 atau maksimal 225 work sheet (kertas kerja). Jumlah worksheet dalam keadaan default ada 3 (tiga) dan worksheet yang aktif bernama sheet 1 alamat sel kiri atas dan alamat sel kanan bawah. Sedangkan Pointer adalah petunjuk sel yang aktif. Untuk lebih jelasnya, tampilan layar Microsoft Excel adalah sebagai berikut:

64 5.4 Pengoprasian Microsoft Excel Cara mengaktifkan Microsoft Excel sama dengan program-program aplikasi umumnya yang ada di dalam Microsoft Office, yaitu : 1. Klik tombol start yang ada pada taskbar. 2. Bawa pointer mouse ke program folder. 3. Klik icon Microsoft Excel untuk memulai program, selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja (work book) yang kosong.

65 Setelah aktif di dalam Microsoft Excel, akan tampil lembar kerja baru yang tersusun atas sel-sel yang terbentuk dalam baris dan kolom. Satu lembar kerja (worksheet) dapat memuat baris dan 256 kolom yaitu dari kolom A-IV, sedangkan 1 sel dapat memuat sebanyak karakter. Sel aktif memiliki border gelap disekelilingnya, dan alamat sel aktif ditampilkan dalam kotak di atas tepi kiri lembar kerja. Sewaktu mengetik teks atau rumus, karakter akan terlihat pada formula bar. Tanda + (plus) yang terlihat pada lembar kerja menandakan keberadaan mouse. Rumus selalu dimulai dengan tanda = (sama dengan), misalnya; =Sum(range) digunakan untuk menjumlahkan range tertentu. Nilai yang dihasilkan dapat berubah apabila rangkaian nilai dalam rumus berubah.

66 4. Kemudian dapat memasukkan data ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut : a Tempatkan petunjuk sel pada tempat atau sel tempat data tersebut akan ditempatkan. b c Ketik data yang akan dimasukkan. Untuk mengakhiri, tekan enter atau tanda panah untuk berpindah sel atau dengan menggerakkan mouse ke tempat sel lain. 5. Menyimpan Data Setelah lembar kerja diisi dalam Microsft Excel disimpan dengan nama file Ekspor. Adapun langkah-langkah dalam menyimpan lembar kerja adalah sebagai berikut : a b c Ketik file Save as data Klik OK atau enter Eksistensi penyimpanan data akan tersimpan secara otomatis sehingga nama file data akan bertambah menjadi Microsoft Excel-Ekspor.

67 6. Pemrosesan Data Selanjutnya adalah pemrosesan data dengan langkah sebagai berikut : a Rata-rata bergerak tunggal (S ) 4 bulanan dihitung dari periode 1 sampai 4 sehingga rumus yang tertera pada sel E12 adalah : =SUM(D9:D12)/4 sedangkan untuk periode selanjutnya, inggal menyalin dan mencopy rumus tersebut. b Rata-rata bergerak ganda (S ) 4 bulanan dihitung dari periode 4 sampai 7 yaitu didapat dari rata-rata bergerak tunggal (S ), sehingga rumus yang tertera pada sel F15 adalah : =SUM(E12:E15)/4 sama seperti di atas periode selanjutnya dapat dilakukan dengan cara mengcopy rumus.

68 c Error (kesalahan) untuk periode 7 ditentukan dengan rumus yang tertera pada sel G15 adalah : =E15-F15 sedangkan untuk periode berikutnya, tinggal menyalin dan mengcopy rumus tersebut. d Nilai a didapat dari rata-rata bergerak tunggal (S ) pada periode 7 dijumlah dengan error (kesalahan) pada periode 7, sehingga rumus yang tertera pada sel H15 adalah : =E15+G15 selanjutnya dapat tinggal mengcopy rumus tersebut. e Nilai b didapat dari 2 kali nilai error (kesalahan) dibagi dengan 3 dimulai pada periode 7, sehingga rumus pada sel I15 adalah : =(2*G15)/3 selanjutnya tinggal mengcopy rumus tersebut. f Ramalan untuk periode 8 didapat dari nilai a ditambah dengan nilai b yang sebelumnya dikali m=1, sehingga rumusnya pada sel J16 adalah =H15+I15 tetapi pada periode 26, m=2 dan periode 27, m=3 serta periode 28, m=4, sehingga rumusnya pada sel J34 adalah : =H32+(132*2) =H32+(132*3)

69 =H32+(132*4) 5.5 Pembentukan Grafik Chart adalah grafik yang dibentuk berdasarkan data pada worksheet. Microsoft Excel menyidiakan fasilitas chart agar data-data worksheet yang didefinisikan dalam data series dan data point dapat ditampilkan dalam bentuk grafik batang, garis,atau bentuk lain. Chart dibentuk berdasarkan data yang terdapat pada worksheet, jadi sebelum membuat grafik, terlebih dahulu harus membentuk angka/data dan jenis grafik yang akan digunakan. Data di worksheet yang digunakan untuk membuat grafik diklarifikasikan sebagai Data Point, yaitu satuan data individu seperti penjualan untuk 1 tahun, sedangkan Data Series, adalah kumpulan dari data point. Chart dapat dibentuk sebagai objek pada worksheet (Embedded Chart) atau pada sheet tersendiri yang disebut Chart Sheet (stand alone chart) yang dibentuk melalui sub menu Chart pada menu Insert atau dengan mengklik tombol chart pada toolbar. Pembentukan grafik pada chart sheet sama dengan pembentukan grafik pada worksheet, yaitu dengan proses Chart Wizard. Chart Wizard adalah program yang disediakan Microsoft Excel untuk membentuk grafik yang ditampilkan sebagai kotak dialog penuntun yang terdiri dari 4 langkah yaitu : Step 1 : Berfungsi untuk memilih bentuk grafik. Bentuk yang dapat dipilih dibagi atas 2 bagian besar yaitu : Standard Types dan Custom Types yang merupakan fasilitas tambahan dari Microsoft Excel. Pada bagian ini, Microsoft Excel memberikan

70 tambahan 5 jenis grafik baru yang dipilih. Kemudian menuju ke proses selanjutnya, pilih/klik tombol next. Step 2 : Langkah kedua ini membantu untuk memilih range data jika pada saat pemilihan grafik, range data tersebut belum belum ditentukan. Pada bagian ini juga dapat mengedit, menambah atau mengurangi data.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN3 (Persero) beralamat di Jl.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN3 (Persero) beralamat di Jl. BAB II PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN3 (Persero) beralamat di Jl. Sei Batanghari No.2 Medan, Sumatera Utara, merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN 2010-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 2008-2009 TUGAS AKHIR SERASINTA TARIGAN 072407040 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. pengolahan hasil perkebunan, juga dapat menyerap banyak tenaga kerja karena pada

Bab 1 PENDAHULUAN. pengolahan hasil perkebunan, juga dapat menyerap banyak tenaga kerja karena pada 9 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkebunan di negara kita sangat berperan penting baik itu di bidang ekonomi maupun sosial karena dapat menghasilkan devisa yang cukup besar untuk membangun bangsa

Lebih terperinci

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA.

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA. ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA. TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya AULIA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III Medan Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT. Perkebunan Nusantara III Medan. PT Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan

Lebih terperinci

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DARI BROWN UNTUK PERAMALAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA TAHUN

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DARI BROWN UNTUK PERAMALAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA TAHUN APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DARI BROWN UNTUK PERAMALAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA TAHUN 2010-2012 TUGAS AKHIR LUSIANA 072407061 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN B. Sejarah Ringkas Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

PERAMALAN REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI ( PMDN ) MENURUT SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

PERAMALAN REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI ( PMDN ) MENURUT SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR PERAMALAN REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI ( PMDN ) MENURUT SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR DARAJATIN SYARIFAH SEBAYANG 072407064 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan

Lebih terperinci

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN 2005-2009 TUGAS AKHIR SAHAT MANIK 082407116 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero), selanjutnya disebut PTPN IIImerupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Perkebunan Sumatera Utara didirikan berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sumatera Utara No.15 Tahun 1979 dengan bentuk badan hukum pertama sekali

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI 062407142 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER / STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN KEDELAI PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PITTRIANI HARAHAP

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN KEDELAI PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PITTRIANI HARAHAP PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN KEDELAI PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PITTRIANI HARAHAP 052407038 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI 062407005 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRDA AMELIA

HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRDA AMELIA HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya IRDA AMELIA 072407088 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR MAHYULY SUAIDAH SIREGAR 072407080 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) A. PROFIL PERUSAHAAN PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Merupakan Badan Usaha Milik Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Sebelumnya PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Lagkat ini merupakan Unit Kebun Sawit Langkat (SAL) berdiri sejak tahun 01 Agustus 1974 sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditinjau dari letak geografisnya, Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang kaya serta tanah yang subur, sehingga pemerintah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III, merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya FRISKA

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH DARWIS SYARIFUDDIN HUTAPEA

KARYA ILMIAH DARWIS SYARIFUDDIN HUTAPEA PENENTUAN KADAR MINYAK YANG TERDAPAT PADA TANDAN BUAH KOSONG SESUDAH PROSES PEMIPILAN SECARA SOKLETASI DI PTP. NUSANTARA III PABRIK KELAPA SAWIT SEI MANGKEI - PERDAGANGAN KARYA ILMIAH DARWIS SYARIFUDDIN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan UsahaMilik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan komoditas

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA A. Sejarah PT. Perkebunan Sumatera Utara PT. Perkebunan Sumatera Utara (persero) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara, didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peramalan Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan perusahaan, haruslah diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dunia usaha pada masa yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN 112407047 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasting) 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan dapat diartikan sebagai berikut: a. Perkiraan atau dugaan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH KHARINA PRATIWI

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH KHARINA PRATIWI PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya KHARINA PRATIWI 102407093 PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA ENERGI YANG DI SALURKAN PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2014 TUGAS AKHIR

PERAMALAN BANYAKNYA ENERGI YANG DI SALURKAN PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2014 TUGAS AKHIR PERAMALAN BANYAKNYA ENERGI YANG DI SALURKAN PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2014 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya SYAHRUL R SIHOTANG 102407017 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai salah satu sub sistem pembangunan nasional harus selalu memperhatikan dan senantiasa diupayakan untuk menunjang pembangunan wilayah setempat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam negeri ke luar negeri, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,

Lebih terperinci

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR FLORINA FRETTY SINAGA 082407003 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Sedangkan ramalan adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena merupakan tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia. Lebih dari setengah angkatan kerja

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR 1 PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR CHANRO SIMARMATA NIM:062407130 PROGRAM STUDY DIII STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena memiliki tanah yang subur, sebagian besar penduduk Indonesia banyak yang bekerja di bidang

Lebih terperinci

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL 1 PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2013-2018 DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR ISRA HERLINA 112407065 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011 TUGAS AKHIR NOPA YANTI SEMBIRING

ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011 TUGAS AKHIR NOPA YANTI SEMBIRING ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011 TUGAS AKHIR NOPA YANTI SEMBIRING 072407023 PROGRAM STUDI DIPLOMA-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DEVI RUSDIANA

TUGAS AKHIR DEVI RUSDIANA PROYEKSI SALDO TABUNGAN MARTABE PERIODE 2010-2012 DI PT. BANK SUMUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA SATU PARAMETER DARI BROWN TUGAS AKHIR DEVI RUSDIANA 072407083 PROGRAM

Lebih terperinci

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN 158 VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN Pengelolaan lahan gambut berbasis sumberdaya lokal pada agroekologi perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis dilakukan berdasarkan atas strategi rekomendasi yang

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat PT. Paya Pinang Pada bulan Maret tahun 1962 para pendiri perusahaan (pribumi) yang tergabung dalam PT. Sumber Deli dan PT. Tjipta Makmur (sebagai owner) yang

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA 1 PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA 132407112 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP 112407031 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR BANGUNAN ATAU KONSTRUKSI TAHUN 2012 TUGAS AKHIR OLEH

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR BANGUNAN ATAU KONSTRUKSI TAHUN 2012 TUGAS AKHIR OLEH MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR BANGUNAN ATAU KONSTRUKSI TAHUN 2012 TUGAS AKHIR OLEH WILLY RAMSAL 092407028 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud..... 1 1.3. Tujuan....

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR YUDHISTIRA PRIA KUSUMA

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR YUDHISTIRA PRIA KUSUMA i ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR YUDHISTIRA PRIA KUSUMA 112407085 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PALTI SILITONGA,

RINGKASAN EKSEKUTIF PALTI SILITONGA, RINGKASAN EKSEKUTIF PALTI SILITONGA, 2006. Analisis Strategik Portofolio Komoditi PT Perkebunan Nusantara III. Dibawah bimbingan SETIADI DJOHAR & IDQAN FAHMI PT Perkebunan Nusantara III merupakan badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia dilihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB, penyediaan lapangan kerja, penyediaan penganekaragaman menu makanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi nasional abad ke- 21, masih akan tetap berbasis pertanian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi jahe

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DATA DAN GAJI PEGAWAI PADA KANTOR DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) MEDAN

SISTEM INFORMASI DATA DAN GAJI PEGAWAI PADA KANTOR DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) MEDAN SISTEM INFORMASI DATA DAN GAJI PEGAWAI PADA KANTOR DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) MEDAN TUGAS AKHIR RUDY IRAWAN 062406208 PROGRAM STUDI DIII ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK CRUMB RUBBER (KARET REMAH) KAPASITAS 1000 KG/JAM

PRA RANCANGAN PABRIK CRUMB RUBBER (KARET REMAH) KAPASITAS 1000 KG/JAM PRA RANCANGAN PABRIK CRUMB RUBBER (KARET REMAH) KAPASITAS 1000 KG/JAM KARYA AKHIR Diajukan Untuk Syarat Ujian Sarjana Sains Terapan Disusun Oleh : ANDY NIM : 005201003 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G 142407139 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PENENTUAN KAPASITAS OPTIMAL PRODUKSI CPO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADA PABRIK KELAPA SAWIT (PTPN III) SEI RAMBUTAN TUGAS SARJANA

PENENTUAN KAPASITAS OPTIMAL PRODUKSI CPO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADA PABRIK KELAPA SAWIT (PTPN III) SEI RAMBUTAN TUGAS SARJANA PENENTUAN KAPASITAS OPTIMAL PRODUKSI CPO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADA PABRIK KELAPA SAWIT (PTPN III) SEI RAMBUTAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADANG LAWAS UTARA TUGAS AKHIR SARIASMIN HUTAJULU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADANG LAWAS UTARA TUGAS AKHIR SARIASMIN HUTAJULU 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADANG LAWAS UTARA TUGAS AKHIR SARIASMIN HUTAJULU 112407030 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Negara Indonesia yang merupakan negara

Lebih terperinci

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN 2000-2009 TUGAS AKHIR OLEH NURHAYATI 082407016 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. PT. Asam jawa didirikan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 16 januari 1982 Notaris Bambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pembangunan dibidang pertanian menjadi prioritas utama karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan komitmen

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT OLEH: MARIA IRENE HUTABARAT A

ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT OLEH: MARIA IRENE HUTABARAT A ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT OLEH: MARIA IRENE HUTABARAT A14105570 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENAGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebun Sei Silau berasal dari perkebunan milik Maatskappay Hindia Belanda di

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012 FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya RAHMAD NUR HIDAYAT S 102407069 PROGRAM

Lebih terperinci

PERAMALAN CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA MEDAN DENGAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR ELLA CHRISTY SARI GULTOM

PERAMALAN CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA MEDAN DENGAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR ELLA CHRISTY SARI GULTOM PERAMALAN CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA MEDAN DENGAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR ELLA CHRISTY SARI GULTOM 062407161 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komoditas perkebunan masih memegang peran penting dalam menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, kita perlu melakukan suatu penarikan sampel. Hal ini dikarenakan tidak selamanya kita dapat

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ASAP CAIR SEBAGAI BAHAN KOAGULAN PADA PENGOLAHAN KARET ALAM DI PTP NUSANTARA III KEBUN BANDAR BETSY KARYA ILMIAH FRAN HARTIKA

PEMANFAATAN ASAP CAIR SEBAGAI BAHAN KOAGULAN PADA PENGOLAHAN KARET ALAM DI PTP NUSANTARA III KEBUN BANDAR BETSY KARYA ILMIAH FRAN HARTIKA PEMANFAATAN ASAP CAIR SEBAGAI BAHAN KOAGULAN PADA PENGOLAHAN KARET ALAM DI PTP NUSANTARA III KEBUN BANDAR BETSY KARYA ILMIAH FRAN HARTIKA 122401111 PROGRAM STUDI D-3 KIMIA DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS KEHILANGAN MINYAK KELAPA SAWIT PADA AIR KONDENSAT UNIT PEREBUSAN DI PTPN III PKS RAMBUTAN TEBING TINGGI KARYA ILMIAH DEWI LESTARI AGUSTINA

ANALISIS KEHILANGAN MINYAK KELAPA SAWIT PADA AIR KONDENSAT UNIT PEREBUSAN DI PTPN III PKS RAMBUTAN TEBING TINGGI KARYA ILMIAH DEWI LESTARI AGUSTINA ANALISIS KEHILANGAN MINYAK KELAPA SAWIT PADA AIR KONDENSAT UNIT PEREBUSAN DI PTPN III PKS RAMBUTAN TEBING TINGGI KARYA ILMIAH DEWI LESTARI AGUSTINA 072401054 PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KIMIA ANALIS FAKULTAS

Lebih terperinci

PROGRAM DEPARTE ATIKA. Universitas Sumatera Utara

PROGRAM DEPARTE ATIKA. Universitas Sumatera Utara ii PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2017 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR YAHYAA HAKIM DAMANIK 112407018 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTE EMEN MATEMA ATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PTAstra Agro Lestari, Tbk PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR RAMAYANI SIMBOLON

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR RAMAYANI SIMBOLON FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR RAMAYANI SIMBOLON 142407076 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Subsektor perkebunan merupakan salah satu bisnis strategis dan andalan dalam perekonomian Indonesia, bahkan pada masa krisis ekonomi. Agribisnis subsektor ini mempunyai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN ACEH SELATAN RENI HARPIANTI

ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN ACEH SELATAN RENI HARPIANTI ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN ACEH SELATAN RENI HARPIANTI 102407075 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia melalui peningkatan nilai tambah, ekspor, pengurangan kemiskinan, dan penciptaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia selama 0 tahun terakhir terus menunjukkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkebunan merupakan salah satu subsektor strategis yang secara ekonomis, ekologis dan sosial budaya memainkan peranan penting dalam pembangunan nasional. Sesuai Undang-Undang

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TAHUN TUGAS AKHIR AGUS EFRATA BRAHMANA NIM:

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TAHUN TUGAS AKHIR AGUS EFRATA BRAHMANA NIM: ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TAHUN 2006-2007 TUGAS AKHIR AGUS EFRATA BRAHMANA NIM:062407135 PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM:

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM: EVALUASI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN GREEN PRODUCTIVITY (Sudi Kasus Pada Stasiun Produksi PT.Perkebunan Nusantara III Unit PKS Rambutan) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

OLEH DODI EKAPRASETYA A

OLEH DODI EKAPRASETYA A ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PABRIK KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Milano Aek Batu Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara ) OLEH DODI

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT MENTAH (CPO) DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT (EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT)

PERAMALAN NILAI EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT MENTAH (CPO) DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT (EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT) PERAMALAN NILAI EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT MENTAH (CPO) DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT (EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT) SKRIPSI TOGI MAKMUR SIAHAAN 060803055 DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci