BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
|
|
- Hartanti Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) Inti Sawit (Kernel) dan Produk Hilir Karet. Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaanperusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintahan RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT. Perkebunan (Persero).Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestruktrisasi BUMN subsektor
2 perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitas dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III (Persero),PT. Perkebunan IV (Persero), PT.Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 Tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara. 2.2 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 Tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No Tahun a. Tujuan Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan perusahaan tersebut antara lain : 1. Pencapaian laba yang tinggi untuk kesejahteraan karyawan. 2. Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata-kelola bisnis terbaik.
3 2.3 Strategi Perusahaan 1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergik yang efektif dengan mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis. 2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitive terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, serta mencermati pesaing. 3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampuan serta pendapatan dan arus khas. 4. Mematuhi aturan-aturan SHE-Safety, Health and Environment keselamatan, kesehatan dan lingkungan. 5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi Cost- Effective. 6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata-Nilai dan Paradigma Baru. 7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis kompetensi dan kinerja. 2.4 Strategi Budidaya Kelapa Sawit A. Jangka Panjang 1. Penggunaan kecambah dengan beberapa sumber penghasil kecambah terbaik seperti PPKS, SOCFINDO, LONSUM yang mempunyai produktivitas tinggi, laju pertumbuhan tinggi lambat, tahan terhadap serangan ekologi.
4 2. Melaksanakan peremajaan tanaman tua dengan pola percepatan untuk mendapatkan komposisi tanaman yang ideal. 3. Melaksanakan seleksi bibit secara ketat untuk mendapatkan bibit yang terbaik dengan masa TBM yang lebih singkat. 4. Peremajaan dilaksanakan dengan standar kultur teknis terbaik, sehingga dapat memberikan potensi produksi maksimal pada usia produktif tanaman : - Menggunakan penutup tanah Mucuna, sp dengan standar P.I. - Membuat lobang tanam dengan Holedigger. - Melaksanakan konservasi tanaman seperti Tapak Kuda, Teras Mekanis, Drainase B. Jangka Pendek 1. Melaksanakan pemupukan dengan pupuk majemuk sesuai kebutuhan tanaman dengan prinsip 4 T (tepat waktu, tepat dosis, tepat aplikasi, tepat jenis). 2. Menerbitkan pelaksanaan panen sesuai dengan Instruksi Kerja, sehingga diperoleh kwantitas dan kualitas produksi yang terbaik. 3. Meningkatkan keterampilan permanen dengan melaksanakan pelatihan Kav School. 4. Menambah permanen sesuai kebutuhan. 5. Memenuhi alat panen dan perbaikan infrastruktur yang mendukung proses panen. 6. Melaksanakan kerjasama dengan Pusat Penelitian PPKS untuk mengadopsi teknologi dan pengawalan produksi. 7. Melaksanakan kastrasi untuk merangsang pertumbuhan generatif. 8. Melaksanakan polination di areal yang memerlukan.
5 2.4.1 Strategi Budidaya Karet A. Jangka Panjang 1. Penggunaan klon-klon unggulan (Quick Stater), dengan produktivitas tinggi seperti klon seri PB, seri RRIM dan seri IRR. 2. Melaksanakan seleksi bibit yang lebih ketat, sehingga bibit yang ditanam merupakan bibit terbaik sehingga mempercepat masa TBM. 3. Pelaksanaan Tanaman Ulang (TU) sebaik mungkin dengan mempersiapkan media tumbuh sebaik mungkin dan menanam Kacangan Munuca Brachteata. 4. Mengendalikan penyakit terutama serangan JAP dari mulai persiapan bibit, TU, TBM dan TM. 5. Tanaman yang populasi rendah dengan mempercepat pelaksanaan Peremajaan. 6. Mengadakan pengawalan produksi dengan Pusat Penelitian Karet Sei Putih. 7. Melaksanakan pengaturan tinggi percabangan (Manajemen Canopy), sehingga kerapatan pohon dapat dipertahankan. B. Jangka Pendek 1. Menertibkan pelaksanaan penyadapan sesuai dengan norma. 2. Meningkatkan keterampilan penyadap dengan melaksanakan pelatihan. 3. Melaksanakan rasionalisasi acak dengan penambahan penyadap sesuai kebutuhan dilapangan. 4. Memenuhi alat panen dan mutu alat panen sesuai dengan kebutuhan. 5. Aplikasi dan stimulasi sesuai dengan norma, dengan jenis cair (GEA, SES) dan jenis Gas (Latene Gas, RRIM FLOW).
6 6. Tanaman populasi rendah dan situasi Panel deres yang telah rusak, dengan melaksanakan/menyesuaikan system deres yang tepat Strategi Pengadaan Barang Untuk periode tahun 2008, Bagian Pengadaan telah menetapkan visi, misi, sasaran dan strategis yang diharapkan dapat menjadi pedoman untuk memperoleh peningkatan efektivitas dan efesien dalam proses pengadaan barang uang diuraikan sebagai berikut: a. Visi Menjadikan Bagian Pengadaan sebagai sarana pelayanan untuk memenuhi semua barang/bahan yang dibutuhkan Perusahaan secara tepat waktu, tepat mutu, tepat pemasok dengan harga yang wajar dan kompetitif. b. Misi Mengembangkan sistem dan prosedur pengadaan baranng untuk mendukung upaya peningkatan efisien dan efektivitas pengadaan barang/bahan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan membina hubungan baik dengan Rekanan yang telah terdaftar dalam Daftar Rekanan Mampu dan Terpilih. c. Sasaran Memenuhi permintaan barang/bahan dari Bagian/Kebun/Unit secara tepat waktu, tepat mutu, tepat pemasok dengan harga yang wajar dan kompetitif.
7 d. Strategi Dalam usaha menerapkan Visi dan Misi tersebut, untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan Bagian Pengadaan telah menyusun Strategi yang diuraikan sebagai berikut : 1. Melakukan efisien pengadaan barang melalui pemeriksaan kebutuhan fisik dan koreksi harga terhadap barang/bahan yang diminta oleh Bagian/Kebun/Unit. 2. Melakukan negoisasi harga dengan Rekanan yang telah ditetapkan untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan barang dalam upaya memperoleh harga yang paling menguntungkan bagi Perusahaan. 3. Meningkatkan survey pasar untuk mendukung kebijakan penetapan harga. 4. Menghindari sistem monopoli dalam pengadaan barang untuk memperoleh harga dan mutu barang yang bersaing. 5. Menetapkan standarisasi barang teknik dan bahan kimia serta substitusinya. 6. Melakukan pembelian langnsung kepada produsen barang-barang kebutuhan Perusahaan untuk memperoleh harga pembelian yang lebih murah dan mutu barang yang baik. 7. Melakukan kontrak jangka panjang (Long Term Contract) untuk pengadaan barang yang bersifat rutin dan tidak mengalami peribahan spesifikasi teknis, khususnya Amonia Gas dan BBM Strategi Pemasaran 1. Seluruh produk dipasarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama dengan Sistem Penjualan yang fleksibel. Untuk mendapat harga yang optimal dilaksanakan dengan cara :
8 - Tender - Bid/Offer - LTC (Long Tern Contract) 2. Menerapkan Paradigma bahwa Kepuasan Pelanggan menjadi perioritas utama untuk memenangkan persaingan. 3. Menjaga konsisten mutu dan mempertahankan ISO 9002 & Fleksibel dalam memenuhi perubahan pasar, baik perubahan produk, mutu maupun kemasan. 5. Mampu bersaing secara kualitas dan kuantitas. 6. Memperluas jaringan pemasaran local dan internasional dengan segmentasi pada pembeli perusahaan besar yang reputasinya baik dan memposisikan produk dengan dekivery on time serta tepat mutu. 7. Mengoptimalkan Turn Over Persediaan produksi. 8. Meningkatkan Promosi dan Service. 2.5 Kinerja Peningkatan Mutu Perusahaan Untuk menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik maka direksi beserta seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) secara konsisten menerapkan SM-PN3 dan bertekad mengelola : 1. Perusahaan dengan paradigma baru, menjunjung tinggi tata nilai dengan kepemimpinan transformational. 2. Sesuai aktivitas proses untuk menghasilkan produk kelapa sawit, karet, industri hilir dan pelanggan, baik internal maupun eksternal.
9 3. Peningkatan daya saing melalui inovasi, diferensiasi produk dan value creation. 4. Peningkatan kinerja perusahaan melalui peningkatan efesiensi, efektivitas dan produktivitas. 5. Pengembangan dan implementasi manajemen sumber daya manusia berbasis kompetetnsi dan kinerja. 6. Seluruh karyawan harus berperan serta untuk memberikan kntribusi kepada perusahaan. 7. Peningkatan mutu produk melalui percepatan kerja dan menerapkan teknologi yang terintegrasi. 8. Penyempurnaan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan. 2.6 Produk & Layanan Perusahaan bergerak dalam bidang Agribisnis perkebunan dengan mengelola kebun kelapa sawit dan karet, serta kegiatan rumah sakit dan pabrik fraksionasi. Perusahaan juga mengembangkan Perkebunan Kelapa Sawit dengan pola PIR dan Kredit Koperasi Primer untuk anggota (KKPA). 1. SIR (Standart Indonesia Rubber) Kategori : Bahan Baku Industri Deskripsi : - Dalam crepper kemudian dibutirkan, dikeringkan dalam dryer dan setelah dingi dipress dalam press ball. - Digolongkan dalam 2 Grade mutu yaitu :
10 High grade : yaitu prooduksi yang berasal dari bahan baku lateks kebun seperti : SIR 3 CV, SIR 3 L, SIR 3 WF dan SIR. Low grade:yaitu produksi yang berasal dari bahan baku kompo seperti:sir 10 dan SIR 20. Fitur: - Mempunyai PRI (Plasticity Retention Index) yang cukup tinggi yaitu 65-80,sehingga mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap degradasi oleh oksidasi pada suhu tinggi. - SIR 3 L mempunyai index warna yang kecil(< 5) sehingga dapat digunakan untuk pembuatan barang karet yang putih,tembus cahaya atau yang berwarna. 2. Crude Palm Oil (CPO) Kategori: Bahan Makanan dan Industri Deskripsi : - Minyak Kelapa sawit yang iekstraksi dari daging buah (Mesocarp). - Mempunyai titik beku pada suhu kamar. Fitur : - mengandung B Carotene yang tinggi,yang merupakan antioksidant dan provitamina. 3. Resiprene 35 Kategori : Bahan baku industri Deskripsi :
11 - Resiprene 35 merupakan Cyclized Rubber Resin yang di buat dari karet alam melalui proses siklisasi. - Dapat digunakan dalam : Sebagai Pita Perekat. Industri Cat dan Vernis. Pelitur kayu. Tinta Cetak. Sebagai Rubber Additivites untuk industri produk jadi karet. Fitur: - Mempunyai aspek teknis yang dapat digunakan seperti: - Tidak larut dalam air dan tahan terhadap hidrolis. - Lapiran film yang tahan terbentur keras dan mengkilap yang tahan kikis dan bahan kikia (Alkali dan Asam Non Oxidant). - Ketahanan panasnya (Thermal Stability) sangat baik. - Tidak reaktip terhadap bahan pewarna metalik. - Sebagai tahanan listrik dengan tegangan tinggi (10 OHM). 4. Inti Sawit (Palm Kernel) Kategori: Bahan Baku Industri Pangan Deskripsi:
12 - Diperoleh dari biji kelapa sawit,melalui proses pemecahan biji. - Diperoleh sebanyak 4-5% dari Tandan Buah Segar (TBS). Fitur: Inti asam Sawit mengandung Palm Kernel Oil ssebanyaj 45-48% yang kaya akan gugus laurat yang bersifat cair pada suhu kamar. Dapat digunakan sebaahan baku industri makanan dan oleokimia seperti cocoa butter substituted (pengganti lemak coklat ) dan Surface Active Agent (Surfactant). 5. Lateks Paket Kategori: Bahan Baku industri Deskripsi: Lateks Paket adalah lateks dengan DRC> 60% yang diperoleh melalui proses pemusingan dengan alat mesin centrifuge dengan kecepatan putaran rpm. - Digolongkan dalam 2 (dua) grade mutu yaitu Lateks pekat High Amonia (Kadar NH3 7 <7,5%) dan Low Amonia (Kada NH3 2,5>2,7%). Fitur: - Mempunyai MST (Mekanikal Stability Time) > 650, sehingga lebih tahan terhadap goncangan dan benturan. - Memperoleh bahan baku industri Rubber dan Rubber Thread.
13 6. RSS 1(Rubber Smoke Sheet 1) Kategori: Bahan Baku industri Deskripsi: - RSS 1 dibuat dari lateks yang digumpalkan kemudian di giling menjadi lembaranlembaran dan dikeringkan dengan pengasapan. - Digolongkan dalam beberapa Grade mutu yaitu RSS 1,RSS 2,RSS 3,RSS 4,RSS 5 dan cutting. Fitur: - Proses pengasapan pada RSS memberikan warna pada coklat erah pad lembaran Sheet dan mengandung phenol yang berfungsi sebagai bakteriside sehingga mencegah tumbuhnya jamur. 2.7 Program Riset Perusahaan Sebagai perusahaan yang sedang mengembangkan bisnisnya, maka PT. Perkebunan Nusantara III memprogramkan untuk melakukan riset terapan yaitu riset lanjutan dalam penerapan hasil suatu riset dasar atau hasil inovasi, sehingga dapat diaplikasikan dalam skala bisnis uang lebih besar dan menguntungkan. Untuk kegiatan tersebut PT. Perkebunan Nusantara III menjalin kerjasama dengan lembagalembaga riset dan Universitas seperti Balai Bioteknologi Bogor, Pusat penelitian Kelapa Sawit, Balai Penelitian Karet,, IPB dan ITB. Kegiatan yang sedang dirintid pada saat ini adalah penyediaan batang bawah untuk
14 tanaman karet dengan cara micro cutting, axtraksi carotene dari CPO, optimalisasi pupuk kompos dan lain-lain Progrgam Rencana Kerja Jangka Panjang 1. Program-Program Perusahaan a. Pengembangan areal baru. b. Pengembangan dan Pembangunan Industri Hilir Berbasis Sawit. c. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Industri Sei Mangkei d. Penyediaan Company Bank/Data Warehouse melalui fasilitas Teknologi Informasi sebagai Company Business Intelligence. e. Penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan. f. Penyusunan Blueprint/Master Plan Perusahaan. 2. Periode Kerja dan Tahun Awal & Akhir Kerja a. Rencana Jangka Panjang Periode b. Company Bank Data Warehouse : - Evaluasi Kinerja Perusahaan Periode Proyeksi dan peluang bisnis yang relevan dengan perkembangan bisnis perusahaan periode c. Blueprint/Master Plan Periode
15 2.7.2 Rencana Jangka Panjang Perusahaan a. Suatu proses yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama periode 1-5 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. b. Mengandung visi, misi tujuan, sasaran, kebijakan, program kerja dan kegiatan yang realistis serta mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan yang akan dicapai Company Bank Data Warehouse Dalam Mengatur Sumber Data Perusahaan Meliputi : a. Independensi data, yaitu pemisahan data dari program-program apllikasi. b. Konsistensi data. c. Entry data dan penyimpanan dalam batasan waktu yang telah ditentukan. d. Integrasi data, yaitu konsolidasi data dalam satu tempat penyimpanan (respository). e. Kepemilikan data bersama. f. Manajemen data terpusat. g. Penyederhanaan manajemen dan akses data Blueprint/Master Paln Perusahaan a. Merupakan landasan ke depan perusahaan untuk menjadikan potensi dan peluang yang dimiliki sehingga mampu berkompetisi di tetngah persaingan yang ketat dan sangat dinamis.
16 b. Merupakan sebuah bijakan yang harus dimiliki oleh perusahaan agar jelas dan terarah. Jadi akan dibawa kemana potensi dan peluang yang dimiliki perusahaan untuk dikembangkan. c. Perusahaan akan mampu menganalisis potret potensi dan peluang yang dimiliki berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap kondisi internal/eksternal yang dapat mempengaruhi tujuan perusahaan di masa yang akan datang. 2.8 Fasilitas Produksi Berikut beberapa fasilitas untuk hasil kelapa sawit yang tersedia di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara, sebagai berikut : Alat Produksi 1. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) : 15 Unit 2. Pabrik Pengolahan Inti Sawit (PPIS) : 1 Unit 3. Pabrik Mesin Tenera (PMT) : 1 Unit 4. Pabrik Kompos : 2 Uni Kapasitas Terpasang 1. Pabrik Kelapa Sawit (15 Unit) : 560 ton TBS/Jam 2. Pabrik Pengolahan Inti Sawit (1 Unit) : 400 ton IS/hari Kapasitas Terpakai 1. Pabrik Kelapa Sawit : 474 ton TBS/Jam
17 2. Pabrik Fraksional & Rafinasi : 310 ton CPO/hari 3. Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 350 ton OS/hari. 2.9 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi dari PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara adalah struktur organisasi garis dan staff, sesuai dengan laju perkembangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara. Struktur organisasi diharapkan dapat memberi gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang menyanngkut tingkat hirarki dan besarnya rentang kendali dari semua pimpinan di setiap tingkat dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainnya koordinasi dan pengintegritasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal dan horizontal. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) mempunyai fungsi manajemen yang sangat jelas dimana pembagian tugas, wewenang dan tanggunng jawab dalam organisasi yang telah ditetapkan, setiap personil akan diberikan tugas atas kualifikasi dan tanggung jawab. Adapun tugas dan tanggung jawab untuk setiap jabatan adalah ; 1. Direktur Utama Tugasnya adalah :
18 1. Melaksanakan kebijakan perusahaan, sesuai dengan yang diatur dalam anggaran dasar perusahaan serta ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Menerapkan langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan perusahaan. 3. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi pengolahan secara umum. 2. Direktur Produksi Direktur Produksi membawahi bidang tugas Bagian Tanaman, Teknik, Pengolahan dan Perencanaan, Pengajian dan Pengembangan. Tugasnya adalah : 1. Menyusun perencanaan, pengaturan dan pengendalian dari unit-unit dan sarana pendukung yang mencakup tanaman, produksi, teknologi dan sebagainya. 2. Melaksanakan rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit yang telah ada. 3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan tersebut. 3. Direktur Keuangan Direktur Keuangan membawahi bidang tugas Bagian Keuangan dan Akutansi. Tugasnya adalah : 1. Menyusun dan menetapkan perencanaan ketentuan pelaksanaan di bidang keuangan / pembiayaan.
19 2. Mengelola dan melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidang keuangan. 4. Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian Pemasaran dan Pengadaan. Tugasnya : 1. Menyusun perencanaan dan penetapan ketentuan pelaksanaan di bidang keuangan, pemasaran, tenaga kerja dan umum. 2. Memonitorisasi perkembangan harga-harga baik untuk hasil produksi maupun untuk bahan-bahan kebutuhan perusahaan. 5. Direktur SDM dan Umum Direktur SDM dan Umum membawahi bidang tugas Bagian Sumber Daya Manusia (SDM), Umum dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi / Kemitraan dan Bina Lingkungan (PUKK / KBL). Tugasnya adalah : 1. Menyusun rencana pengembangan, termasuk studi kelayakan dalam rangka pengembangan yang telah digariskan bersama dengan anggota direksi lainnya. 2. Merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek industri hilir serta mengelola proyek-proyek yang termasuk di dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan bantuan luar negeri.
20 Berikut adalah tabel tugas karyawan yang dikelompokkan dalam bagian masingmasing di Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berikut cakupan tugasnya : Kode Bagian Bagian Cakupan Tugas Bagian Sekretariat Perusahaan 1. Sekretariat Perusahaan 2. Aspek Bussiness/Legal 3. Kepatuhan 4. Investor 5. Komunikasi Perusahaan 6. Hubungan Masyarakat 7. Protokol Bagian Satuan Pengawasan Intern 1. Evaluasi Laporan, Sistem dan Prosedur. 2. Pengawasan Operasional Bagian Tanaman 1. Peremajaan/Tanaman Baru 2. Pemeliharaan 3. Proteksi 4. Pemupukan 5. Panen 6. Pemetaan
21 04.04 Bagian Teknik 1. Instalasi 2. Teknik Sipil 3. Listrik Bagian Pengolahan 1. Pengolahan 2. Pengendalian Mutu 3. Lingkungan Hidup Bagian Perencanaan, Pengkajian dan Pengembangan 1. Perencanaan Perusahaan 2. Pengkajiian 3. Pengembangan Usaha 4. Teknologi 5. Sistem Informasi Manajemen 6. Manajemen Resiko Bagian Keuangan 1. RKAP 2. Pengendalian Anggaran 3. Keuangan 4. Pajak dan Akutansi Bagian Akutansi 1 Akutansi 2 Komplikasi 3 Verifikasi 4 Administrasi PIR dan Plasma Bagian Pemasaran 1. Analisa Pasar 2. Promosi
22 3. Pengujian dan Sertifikasi 4. Pemasaran Produk 5. Administrasi Pemasaran Bagian Pengadaan 1. Pengadaan Barang 2. Pergudangan Bagian Sumber Daya Manusia 1. Personalia 2. Pendidikan & Pelatihan 3. Hubungan Industrial 4. Kesehatan dan K3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN3 (Persero) beralamat di Jl.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN3 (Persero) beralamat di Jl. Sei Batanghari No.2 Medan, Sumatera Utara, merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam
Lebih terperinciPERAMALAN HASIL PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR MUSTAFA KEMAL RAMBE
PERAMALAN HASIL PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR MUSTAFA KEMAL RAMBE 062407036 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik
BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan
BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN B. Sejarah Ringkas Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III Medan Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT. Perkebunan Nusantara III Medan. PT Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan
Lebih terperinciBAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah
BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) A. PROFIL PERUSAHAAN PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Merupakan Badan Usaha Milik Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah
Lebih terperinciBAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil
BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero), selanjutnya disebut PTPN IIImerupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT
BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III, merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan UsahaMilik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan komoditas
Lebih terperinciBAB I PROFIL PERUSAHAAN
BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat PT. Paya Pinang Pada bulan Maret tahun 1962 para pendiri perusahaan (pribumi) yang tergabung dalam PT. Sumber Deli dan PT. Tjipta Makmur (sebagai owner) yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Pupuk Sriwidjaya (PT.Pusri) merupakan perusahaan pupuk pertama di Indonesia resmi didirikan berdasarkan Akte Notaris
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU
BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebun Sei Silau berasal dari perkebunan milik Maatskappay Hindia Belanda di
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF PALTI SILITONGA,
RINGKASAN EKSEKUTIF PALTI SILITONGA, 2006. Analisis Strategik Portofolio Komoditi PT Perkebunan Nusantara III. Dibawah bimbingan SETIADI DJOHAR & IDQAN FAHMI PT Perkebunan Nusantara III merupakan badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Perkebunan Sumatera Utara didirikan berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sumatera Utara No.15 Tahun 1979 dengan bentuk badan hukum pertama sekali
Lebih terperinciBAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA
BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA A. Sejarah PT. Perkebunan Sumatera Utara PT. Perkebunan Sumatera Utara (persero) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara, didirikan berdasarkan
Lebih terperinciVI. REKOMENDASI KEBIJAKAN
158 VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN Pengelolaan lahan gambut berbasis sumberdaya lokal pada agroekologi perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis dilakukan berdasarkan atas strategi rekomendasi yang
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Sebelumnya PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Lagkat ini merupakan Unit Kebun Sawit Langkat (SAL) berdiri sejak tahun 01 Agustus 1974 sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. PT. Asam jawa didirikan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 16 januari 1982 Notaris Bambang
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek penelitian III. 1.1 Sejarah Singkat PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan adalah dalam bidang perkebunan
Lebih terperinciBAB II. PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Akta Notaris Raden Kadirman No. 93 tanggal 18 Desember Akta
BAB II PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. A. Sejarah Ringkas PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, yang berkantor di jalan Jenderal Ahmad Yani NO. 2 Medan-Sumatera Utara pada tahun 1904, berdasarkan
Lebih terperinciBAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Umum PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan Terbatas) yang bergerak dibidang perkebunan sawit, yang didukung oleh tenaga ahli yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi nasional abad ke- 21, masih akan tetap berbasis pertanian
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan
48 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996 tentang Perusahaan Perseroan (Persero),
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PTAstra Agro Lestari, Tbk PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Batang Serangan dibuka pada tahun 1910 yang dikelola oleh pemerintahan Belanda dengan nama perusahaan NV.BDM (Breningde Deli Maatscappinjen).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Business Assignment Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang. Pengembangan bisnis ini diharapkan dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai salah satu sub sistem pembangunan nasional harus selalu memperhatikan dan senantiasa diupayakan untuk menunjang pembangunan wilayah setempat.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru, Menurut sejarah perusahaan ini merupakan perusahaan BUMN perkebunan pengembangan PTP II, PTP IV, PTP
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Objek Penelitiam PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang berusaha di bidang perkebunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya seleksi perusahaan yang tetap bertahan atau memenangkan persaingan. Terjadinya pergeseran
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert
1 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Central Warisan Indah Makmur adalah Perusahaan Swasta yang bergerak pada bidang usaha Agroindustri. PT. Central Warisan Indah Makmur
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar di berbagai wilayah dan kondisi tanahnya yang subur
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Industri Karet Nusantara merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengolah karet mentah menjadi barang jadi yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komoditas perkebunan masih memegang peran penting dalam menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan Usaha Milik
Lebih terperinciPelayanan Jasa&Pelatihan
Pelayanan Jasa&Pelatihan Survei Lahan dan Studi Kelayakan Rekomendasi Pemupukan Bantuan Teknis Aplikasi Drone Untuk Kebun Kelapa Sawit Proyeksi Produktivitas Kelapa Sawit Pelatihan Uji Efikasi Pupuk &
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha di bidang pertanian merupakan sumber mata pencaharian pokok bagi masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian berperan sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia melalui peningkatan nilai tambah, ekspor, pengurangan kemiskinan, dan penciptaan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud..... 1 1.3. Tujuan....
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit dengan produk turunannya yaitu minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil CPO) merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia karena kontribusinya terhadap perolehan
Lebih terperinciPELUANG PENGEMBANGAN PABRIK KELAPA SAWIT SKALA KECIL DI DAERAH RIAU 1 (The opportunity in Developing a Small Scale Oil Palm Industry in Riau Region)
PELUANG PENGEMBANGAN PABRIK KELAPA SAWIT SKALA KECIL DI DAERAH RIAU 1 (The opportunity in Developing a Small Scale Oil Palm Industry in Riau Region) Oleh Almasdi Syahza Lembaga Penelitian Universitas Riau
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan
BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan keberhasilan baik berupa hasil produksi maupun hasil layanannya. Untuk menunjang keberhasilan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk memperoleh minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dari daging buah dan inti sawit (kernel)
Lebih terperinciPT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?
PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei 2018 1. Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? Target produksi Perseroan untuk tahun 2018 adalah 219.000
Lebih terperinciBAB II BALAI PENELITIAN SUNGEI PUTIH. pengembangan perkaretan. Pembentukan BPSP yang dimulai sejak tahun 1981
8 BAB II BALAI PENELITIAN SUNGEI PUTIH A. Sejarah Ringkas Balai Penelitian Sungei Putih (BPSP) adalah unit kerja penelitian dan pengembangan perkaretan. Pembentukan BPSP yang dimulai sejak tahun 1981 sudah
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI. didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri
BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Perusahaan PT. ASAM JAWA adalah perusahaan perkebunan besar swasta nasional didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) No. 6 tahun 1968 dan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara V Kebun Sei-Rokan didirikan pada tahun 1979, berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena merupakan tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia. Lebih dari setengah angkatan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis berubah, sejak abad ke enam silam. Heraclitus sudah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis berubah, sejak abad ke enam silam. Heraclitus sudah menandaskan sangat tegas bahwasannya tidak ada yang kekal didunia terkecuali perubahan itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai wilayah dan kondisi tanahnya yang
Lebih terperinciANALISIS ALOKASI BIAYA TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA REJOSARI DI LAMPUNG SELATAN.
136 ANALISIS ALOKASI BIAYA TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA REJOSARI DI LAMPUNG SELATAN Nuzleha Staf Pengajar Fakultas Ekonomi ( USBRJ) ABSTRAK PTPN VII (Persero)
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Minyak goreng kelapa sawit berasal dari kelapa sawit yaitu sejenis tanaman keras yang digunakan sebagai salah satu sumber penghasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkebunan merupakan salah satu subsektor strategis yang secara ekonomis, ekologis dan sosial budaya memainkan peranan penting dalam pembangunan nasional. Sesuai Undang-Undang
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039
SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia dilihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB, penyediaan lapangan kerja, penyediaan penganekaragaman menu makanan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diarahkan pada berkembangnya pertanian yang maju, efisien dan tangguh.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam GBHN 1993, disebutkan bahwa pembangunan pertanian yang mencakup tanaman pangan, tanaman perkebunan dan tanaman lainnya diarahkan pada berkembangnya pertanian yang
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kelapa sawit (Elaesis guineesis Jacq.) merupakan tanaman penghasil utama minyak nabati yang mempunyai produktivitas lebih tinggi dari pada tanaman penghasil minyak nabati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pembangunan dibidang pertanian menjadi prioritas utama karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan komitmen
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beroperasi di Asia, Eropa Timur, dan Afrika. PT. Citra Riau Sarana II adalah
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Citra Riau Sarana II Grup Wilmar adalah konglomerat agribisnis besar yang mengkhususkan diri dalam produksi dan perdagangan minyak sawit dan beroperasi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang perkebunan dan berkedudukan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau
Lebih terperinciINDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011
INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 Ignatius Ery Kurniawan PT. MITRA MEDIA NUSANTARA 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. No. 2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut
xiv BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berada di jalan Sei. Batanghari No. 2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III
Lebih terperinciBAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 (empat belas) Badan Usaha Milik Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap terpenting dari keseluruhan pembangunan ekonomi, apalagi semenjak sektor pertanian ini menjadi penyelamat perekonomian nasional
Lebih terperinciDUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN
DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL Direktur Jenderal Perkebunan disampaikan pada Rapat Kerja Revitalisasi Industri yang Didukung oleh Reformasi Birokrasi 18
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha milik negara (BUMN) agribisnis perkebunan dengan core business gula. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar dalam lingkungan bisnis. Kompetisi dalam berbagai usaha menjadi kompetisi global dan sudah tentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional seperti yang telah dituangkan dalam pola umum pembangunan jangka panjang pemerintah telah menggariskan bahwa
Lebih terperinci8 BANGUNAN TEORI INTEGRASI AGROINDUSTRI
8 BANGUNAN TEORI INTEGRASI AGROINDUSTRI Pengembangan agroindustri terintegrasi, seperti dikemukakan oleh Djamhari (2004) yakni ada keterkaitan usaha antara sektor hulu dan hilir secara sinergis dan produktif
Lebih terperinciPENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN
PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN PEMBERITAHUAN ATAS PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT ANUGERAH PALM INDONESIA OLEH PT USAHA AGRO INDONESIA
Lebih terperinci4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:
108 4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen Tujuan Intruksional Khusus: Setelah mengikuti course content ini mahasiswa dapat menjelaskan kriteria, komponen dan cara panen tanaman semusim dan tahunan
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PENINGKATAN MUTU BAHAN OLAH KARET MELALUI PENATAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI DENGAN
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Kebun Kumai di bangun tahun 1982 sesuai dengan SK Gubernur Kalimantan Tengah No DA/22/D.IV.III/III/1982 tanggal 29 maret 1982 tentang pencadangan areal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian persediaan (Inventory Control) adalah penentuan suatu kebijakan pemesanan dalam antrian, kapan bahan itu dipesan dan berapa banyak yang dipesan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan manfaat namun juga dampak risiko yang ditimbulkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi bersifat dinamis dan terus berkembang dengan inovasi terbaru. Perusahaan yang terbuka terhadap perkembangan teknologi akan mengalami kemajuan dan mampu bersaing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Total Quality Management (TQM) merupakan filosofi dan praktik manajemen terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan agar efektivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas perkebunan terdiri dari tanaman tahunan atau tanaman keras (perennial crops) dan tanaman setahun/semusim (seasonal crops). Tanaman keras utama adalah kelapa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam. Lokasi terletak di desa Sukadamai Kec
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Berdiri Perusahaan PT. Rohul Sawit Industri (RSI) PKS -Sukadamai adalah bagian dari perusahaan besar yakni anak perusahaan dari BGA Group (Bumitama Gunajaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun dibayangi penurunan harga sejak akhir 2012, Prospek minyak kelapa sawit mentah (CPO) diyakini masih tetap akan cerah dimasa akan datang. Menurut Direktur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang pengolahan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dengan tujuan memproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membuat perekonomian di Indonesia semakin tumbuh pesat. Salah satu sektor agro industri yang cenderung
Lebih terperinciMATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017.
MATA ACARA 1 1. Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2017 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun
Lebih terperincipengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.
BOKS LAPORAN PENELITIAN: KAJIAN PELUANG INVESTASI PENGOLAHAN LIMBAH KELAPA SAWIT DALAM UPAYA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI PROVINSI JAMBI I. PENDAHULUAN Laju pertumbuhan areal perkebunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara
Lebih terperinciBAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI
BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Singkat CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi
Lebih terperinciKEADAAN UMUM Sejarah
30 KEADAAN UMUM Sejarah Cikal bakal dari Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Marihat adalah perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda yang diambil alih oleh Negara menjadi Perusahaan Perkebunan Negara
Lebih terperinci