PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION"

Transkripsi

1 Haryono, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI SDN 3 GEMAHARJO KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK Oleh: Haryono SDN 3 Gemaharjo, Watulimo, Trenggalek Abstrak. Pada penelitian ini, guru menerapkan model pembelajaran inovatif Direct Instruction. Sedangkan masalah yang diteliti adalah masalah peningkatan prestasi belajar siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2015/2016 di SDN 3 Gemaharjo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, yang berjumlah 16 siswa. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah tes (dengan instrument lembar soal tes ahir) dan non tes (dengan instrument lembar pengamatan). Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis data statistic. Pada tahap pra siklus ketuntasan belajar siswa,mencapai 62,5%. Pada siklus I sebesar 75%, dan pada siklus II sebesar 87,5%. Dengan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari pra siklus kje siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Sesuai dengan hasil analisis tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: Terjadi peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika setelah mjenerapkan model pembelajaran direct instruction bagi siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2015/2016 di SDN 3 Gemaharjo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Kata Kunci: Prestasi Belajar, Direct Instruction, Matematika Masalah prestasi belajar merupakan masalah pokok yang sering dibicarakan dalam dunai pendidikan. Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dapat dicapai oleh siswa merupakan pencerminan dari kualitas lembaga pendidikan. Untuk mengenali dan memahami makna dari kata prestasi belajar, dapat dilihat dari kutipan berikut: Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar dalam bentuk simbul, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Muhammad Fathurrohman, 2012:119). James Q whittaker dalam Syaiful Bahri Djamarah, yang menyatakan bahwa: Belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 12). Pendapat ini mengartikan kegiatan belajar sebagai suatu aktifitas; latihan dan pengalaman sebagai faktor yang mengubah tingkah laku manusia. Oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan belajar harus banyak latihan. Semakin sering dilatih semakin cepat menguasai konsep yang dipelajari. Kutipan lainnya mengenai belajar dapat disampaikan sebagai berikut: Belajar adalah suatu proses aktif yang perlu dirangsang dan dibimbing ke arah hasil yang diinginkan (dipertimbangkan). Belajar adalah penguasaan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap (RBS. Fudyartanto, 2002:150). Pendapat ini memberikan pemahaman bahwa belajar adalah proses aktif. Proses yang dimaksud selain proses waktu dimana

2 44 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 belajar,memerlukan waktu dan berlangsung secara berkesinambungan, proses juga berarti proses mental. Seseorang yang belajar melibatkan mentalnya secara aktif dalam kegiatan belajar. Proses inilah yang kemudian menghasilkan perubahan, baik pada segi kebiasaan, pengetahuan, maupun sikap Wasty Soemanto menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: (1) Faktor stimuli belajar; (2) Faktor metode belajar; (3) Faktor individual (Wasty Soemanto, 2004:108). Faktor stimuli dalam belajar mencakup beberapa hal, sebagai berikut: (a) Panjangnya bahan pelajaran; (b) Kesulitan bahan pelajaran; (c) Berartinya bahan pelajaran; (d) Berat ringannya tugas; (e) Suasana lingkungan eksternal. Faktor metode belajar berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar siswa. Masing-masing manusia mempunyai gaya belajar dan metode belajar yang berbeda-beda. Ada yang merasa lebih mudah belajar dengan cara menghafal, ada yang lebih mudah membuat catatan, mendengarkan dan sebagainya. Pada saat dia belajar dengan menggunakan metode yang sesuai dengan tipe belajarnya, maka dia akan mudah menguasai konsep. Faktor individual yang berpengaruh pada prestasi belajar misalnya, IQ, minat, bakat, dan motivasi internal. Motivasi yang tinggi dapat mengurangi kekurangan pada faktor IQ siswa. Berikut akan dikaji lebih lanjut mengenai,motivasi. Motivasi belajar mutlak diperlukan bagi siswa yang sedang melaksanakan kegiatan belajar. Untuk itu pertama kali mari dipahami apa yang dimaksud dengan motivasi belajar. Hamzah B. Uno juga menyampaikan difinisi motivasi belajar, sebagai berikut: Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Hamzah B. Uno, 2008:23) Sedangkan indikator motivasi belajar yang dimaksud adalah: (1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) Adanya penghargaan dalam belajar; (5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik (Hamzah B. Uno, 2008:23) James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistik, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat matematika dan persamaan matematika, diagram, grafik atau table. ( Sedangkan tujuan dari mata pelajaran Matematika adalah: (1) Kemampuan yang berkaitan dengan matematika yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah matematika, pelajaran lain ataupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata; (2)

3 Haryono, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi; (3) Kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar yang dapat dialihgunakan pada setiap keadaan, seperti berpikir kritis, berpikir logis, berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin dalam memandang dan menyelesaikan suatu masalah. ( ari-fatimah-pengertian-matematika.html) Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspekaspek sebagai berikut: (1) Bilangan; (2) Geometri dan pengukuran; (3) Pengolahan data. ( 06/tujuan-dan-ruang-lingkup-mata-pelajaran.html) Model direct instruction atau Direct instruction, juga dikenal dengan istilah strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Direct instruction merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends adalah suatu model pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah. mbelajaran-langsung-direct-instruction.html Sedangkan menurut Hamzah (2008) bahwa model direct instruction adalah program yang paling efektif untuk mengukur pencapaian keahlian dasar, keahlian dalam memahami suatu materi dan konsep diri sendiri. Tentunya tidak ada satupun yang ada di dunia ini yang sempurna, tanpa adanya kekurangan atau cacat cela. Demikian pula halnya dengan model direct instruction. Model pembelajaran ini selain mempunyai kelebihan, juga mempunyai kekurangan. Kelebihan dari model direct instruction, yaitu: (1) Dengan model direct instruction, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga guru dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa; (2) Model Direct instruction (terutama kegiatan demonstrasi) dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori (hal yang seharusnya) dan observasi (kenyataan yang terjadi); (3) Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model direct instruction digunakan secara efektif. Karena disini, guru secara penuh memegang kendali siswa serta menjadi guide bagi siswa untuk mencapai apa yang diharapkan ( n-langsung-direct-instruction.html). Kelemahan dari model direct instruction, yaitu: (1) Dalam model direct instruction, guru sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa. Karena di dalam setiap kelas, terdapat bermacammacam siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Dan setiap siswa memiliki perlakuan yang berbeda pula. Jadi guru harus berpikir keras untuk menemukan berbagai cara dalam mengatasi perbedaanperbedaan di setiap siswa; (2) Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka; (3) Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini

4 46 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 bergantung pada image guru. Artinya, guru harus memiliki kesiapan yang lebih dalam berhadapan dengan siswa, lebih percaya diri, dan juga berpengetahuan yang luas pula. Selain itu, gaya berkomunikasi guru juga mempengaruhi sukses tidaknya model ini. Jika hal ini tidak dicapai oleh guru, maka pembelajaran akan terhambat, suasana kelas menjadi tidak kondusif, serta siswa akan menjadi bosan ( blogspot.co.id/2014/12/pembelajaran-langsung-direct-instruction.html). Langkah-langkah dari model pembelajaran direct instruction adalah: (1) Menyampaikan kompetensi/ tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa; (2) Mendemonstrasikan pengetahuan/ ketrampilan; (3) Membimbing pelatihan kepada siswa; (4) Mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik; (5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk latihan lanjutan; (6) Kesimpulan (Aris Shoimin, 2014:77). METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan ini jenis Penelitian Tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan selesai dalam waktu sekitar 2 bulan, yakni bulan September dan Oktober 2015, mulai dari perencanaan sampai selesainya penyusunan laporan. Pelaksanaan Pra Siklus I dilaksanakan pada akhir Minggu ke I bulan September 2015 dan siklus I dilaksanakan pada minggu ke II bulan September 2015, sedangkan siklus II dilaksanakan pada minggu ke III bulan September Selanjutnya, sampai akhir bulan Oktober Uraian Setiap Tahapan pada masingmasing siklus dapat disampaikan sebagai berikut: Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan dilaksanakan kegiatan sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi masalah yang muncul; (2) Merencanakan pembelajaran; (3) Mengembangkan skenario pembelajaran sesuai dengan materi; (4) Menyusun LKS sesuai dengan materi; (5) Menyiapkan sumber pembelajaran sesuai dengan materi; (6) Menentukan media pembelajaran sesuai dengan materi; (7) Menyusun soal evaluasi sesuai dengan materi; (8) Menyusun format pengamatan keaktifan siswa Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap tindakan yang dilakukan guru sesuai dengan model pembelajaran Direct Instruction adalah: (1) Menyampaikan kompetensi/ tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa; (2) Mendemonstrasikan pengetahuan/ ketrampilan; (3) Membimbing pelatihan kepada siswa; (4) Mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik; (4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk latihan lanjutan; (5) Kesimpulan. Tahap Pengamatan Guru melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal yang dilakukan oleh guru adalah mengamati keaktifan siswanya. Fokus darim pengamatan yang dilakukan oleh guru adalah pada saat kegiatan inti pembelajaran berlangsung. Tahap Refleksi Beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan pada tahap ini adalah: (1) Menilai dan menganalisis hasil tes akhir masing-masing siswa; (2) Menganalisis hasil pengamatan; (3) Menentukan jalan

5 Haryono, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika keluar dari kekurangan yang terjadi pada pembelajaran yang telah dilakukan. Subjek yang diteliti pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2015/2016 di SDN 3 Gemaharjo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, yang berjumlah 16 siswa, dan terdiri 10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Pengambilan subjek siswa tersebut disebabkan karena guru sekaligus peneliti juga mengajar di lembaga yang sama. Tentunya hubungan antara peneliti dengan subjek yang diteliti sudah tidak mempunyai jarak yang berarti, sehingga mempermudah dalam melaksanakan penelitian. Instrumen Penelitian yang digunakan adalah: (a) Soal tes, dipergunakan sebanyak 10 soal. B entuk soal tes adalah pilihan ganda.skor masing-masing soal dijawab benar 1 dan dijawab salah 0; (b) Format pengamatan, pada format ini akan diisikan siapa saja siswa yang aktif dan siapa siswa yang tidak aktif. Selanjutnya jumlah siswa aktif dan yang pasif dipersentase. Data-data yang diperlukan dalam penelitian, dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik pengumpulan data tersebut terkait dengan instrument yang dipergunakan. Teknik tes merupakan teknik pengumpulan data untuk instrument soal tes akhir. Sedangkan teknik non tes merupakan teknik yang berkaitan dengan lembar pengamatan keaktifan siswa. Pada dasarnya ada dua jenis data yang diperoleh dalam penelitian, yakni data kualitatif dan data kuantitatif. Pada penelitian ini, data keaktifan siswa sebenarnya merupakan data kualitatif. Tetapi karena yang dianalisis adalah persentasenya, maka teknik analisis datanya adalah teknik analisis data kuantitatif (statistic). Demikian pula dengan hasil tes akhir siswa, juga akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data statistik. HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Perencanaan Pada tahap pra siklus mengkaji materi: FPB. KKM yang ditentukan pada materi ini adalah 70. Ada beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu: (1) Menyiapkan silabus; (2) Membuat RPP; (2) Menyiapkan media pembelajaran yang dipergunakan; (3) Membuat instrument penilaian yaitu lembar tes uraian; (4) Membuat instrument penilaian yaitu lembar pengamatan Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pra siklus, guru, menerapakn metode ceramah dan pemberian tugas. Tentunya metode ini memang sesuai untuk mata pelajaran Matematika. Hasil dari tes akhir pra siklus adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Tes Pra Siklus NO Nilai Frekuensi Kategori Persentase KKM Rata-Rata Kelas Sangat Baik 12, Baik 6, Lebih dari cukup Cukup 18,75 5 Kurang dari 70 6 kurang 37,5 Jumlah

6 48 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 Kualifikasi sebagaimana yang terdapat dalam table dapat dibaca sebagai berikut: (1) Siswa yang berhasil memperoleh kategori sangat baik sebanyak 2 siswa (12,5%); (2) Siswa yang berhasil memperoleh kategori baik sebanyak 1 siswa (6,25%); (3) Siswa yang berhasik memperoleh kategori leboh dari cukup sebanyak 4 siswa (25%); (4) Siswa yang mencapai nilai cukup sebanyak 3 siswa (18,75%); (5) Siswa yang belum berhasil sebanyak 6 siswa (37,5%). Sedangkan lembar observasi siswa menunjukkan 9 siswa aktif (56,25%) dan 7 siswa pasif (43,75%). Hasil refleksi dari pelaksanaan tahap pra siklus adalah sebagai berikut: (1) Guru menerapkan metode ceramah dan pemberian tugas. Sebenarnya metode ini sudah cukup relevan dengan materi yang dibahas. Akan tetapi, guru kurang memperhatikan siswa pada saat siswa mengarjakan tugas yang diberikan, sehingga siswa yang kurang paham terhadap materi tidak dapat mengerjakan tugasnya; (2) Media yang dipergunakan oleh guru kurang menarik siswa, sehingga motivasi belajar siswa juga kurang maksimal; (3) Guru kurang memotivasi siswa selama pembelajaran berlangsung. Siklus I Materi pada siklus I adalah: Mengidentifikasi Berbagai macam bentuk sudut. KKM yang ditentukan pada materi ini adalah 70. Tahap Perencanaan Guru merencanakan pembelajaran siklus I dengan beberapa kegiatan, sebagai berikut: (1) Menyusun silabus siklus I; (2) Menyusun RPP siklus I; (3) Menyusun LKS siklus I; (4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran siklus I; (5) Menyusun soal tes akhir siklus I; (6) Menyusun format pengamatan siklus I. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dari penerapan model pembelajaran Direct Instruction dapat disampaikan sebagai berikut: (a) Menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa; (b) Mendemonstrasikan pengetahuan/ketrampilan; (c) Membimbing pelatihan kepada siswa; (d) Mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik; (e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk latihan lanjutan; (f) Kesimpulan. Tahap Pengamatan Selama guru melaksanakan proses pembelajaran, guru juga melakukan kegiatan pengamatan terhadap siswa. Kegiatan ini dilakukan pada saat kegiatan inti pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan menunjukkan 9 (56,25%) siswa aktif dan sebanyak 7 (43,75%) siswa tidak aktif. Tahap Refleksi Tahap refleksi yang merupakan tahap akhir dari penelitian sikus I merupakan tahap dimana guru mengadakan analisa terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Untuk dapat mengadakan analisis, terlebih dahulu peneliti menilai hasil kerja siswa, dan memasukkannya dalam Tabel 2. Siswa tuntas pada tahap siklus I sebanyak 12 siswa (75%). Sedangkan siswa tidak tuntas sebanyak 4 siswa (25%). Pada tahap siklus I, nilai rata-rata yang dapat dicapai adalah 76. Sedangkan nilai yang sering muncul (modus) berada pada kategori lebih dari cukup dan kategori kurang dari 70 masing-masing sebanyak 4 siswa (24%).

7 Haryono, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Tabel 2. Hasil Tes Siklus I NO Nilai Frekuensi Kategori Persentase KKM Rata-Rata Kelas Sangat Baik 12, Baik 18, Lebih dari cukup Cukup 18,75 5 Kurang dari 70 4 kurang 25 Jumlah Kualifikasi sebagaimana yang terdapat dalam tabel dapat dibaca sebagai berikut: (1) Siswa yang berhasil memperoleh kategori sangat baik sebanyak 2 siswa (12,5%); (2) Siswa yang berhasil memperoleh kategori baik sebanyak 3 siswa (18,75%); (3) Siswa yang berhasil memperoleh kategori lebih dari cukup sebanyak 4 siswa (25%); (4) Siswa yang mencapai nilai cukup sebanyak 3 siswa (18,75%); (5) Siswa yang belum berhasil sebanyak 4 siswa (25%) Sedangkan lembar observasi siswa menunjukkan 11 siswa aktif (68,75%) dan 5 siswa pasif (31,25%). Hasil refleksi dari pelaksanaan tahap siklus I adalah sebagai berikut: (1) Siswa sudah semakin aktif tetapi masih canggung dan terlihat ragu-ragu; (2) Guru masih memberikan tugas secara kelompok, sehingga belum semua siswa terlibat aktif. Oleh karena itu pada siklus berikutnya perlu diberikan tugas secara individu. Siklus II Materi pada siklus II adalah: Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku. KKM apada materi ini adalah 70. Tahap Perencanaan Guru merencanakan pembelajaran siklus I dengan beberapa kegiatan, sebagai berikut: (1) Menyusun silabus siklus I; (2) Menyusun RPP siklus I; (3) Menyusun LKS siklus I; (4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran siklus I; (5) Menyusun soal tes akhir siklus I; (6) Menyusun format pengamatan siklus I. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dari penerapan model pembelajaran Direct Instruction dapat disampaikan sebagai berikut: (a) Menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa; (b) Mendemonstrasikan pengetahuan/ketrampilan; (c) Membimbing pelatihan kepada siswa; (d) Mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik; (e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk latihan lanjutan; (f) Kesimpulan. Tahap Pengamatan Selama guru melaksanakan proses pembelajaran, guru juga melakukan kegiatan pengamatan terhadap siswa. Kegiatan ini dilakukan pada saat kegiatan inti pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan menunjukkan 11 (68,75%) siswa aktif dan sebanyak 5 (31,25%) siswa tidak aktif. Tahap Refleksi Tahap refleksi yang merupakan tahap akhir dari penelitian sikus II merupakan tahap dimana guru mengadakan analisa terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Untuk dapat mengadakan analisis, terlebih dahulu peneliti menilai hasil kerja siswa, dan memasukkannya dalam tabel, sebagai berikut.

8 50 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 Siswa tuntas pada tahap siklus II sebanyak 14 siswa (87,5%). Sedangkan siswa tidak tuntas sebanyak 2 siswa (12,5%). Pada tahap siklus II, nilai rata-rata yang dapat dicapai adalah 85. Sedangkan nilai yang sering muncul (modus) berada pada kategori sangat baik sebanyak 6 siswa (37,5%). Kualifikasi sebagaimana yang terdapat dalam tabel dapat dibaca sebagai berikut: (1) Siswa yang berhasil memperoleh kategori sangat baik sebanyak 6 siswa (37,5%); (2) Siswa yang berhasil memperoleh kategori baik sebanyak 3 siswa (18,75%); (3) Siswa yang berhasil memperoleh kategori lebih dari cukup sebanyak 3 siswa (18,75%); (4) Siswa yang mencapai nilai cukup sebanyak 2 siswa (12,5%); (5) Siswa yang belum berhasil sebanyak 2 siswa (12.,5%). Sedangkan lembar observasi siswa menunjukkan 14 siswa aktif (87,5%) dan 2 siswa pasif (12,5%). Hasil refleksi dari pelaksanaan tahap siklus II adalah sebagai berikut: (1) Guru dan siswa sudah tidak canggung lagi dalam menerapkan model pembelajaran Direct Instruction; (2) Tingkat ketuntasan belajar siswa sudah sangat tinggi yakni mencapai 14 siswa dari 16 siswa atau sebesar 12,5%. Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II Agar lebih mudah untuk mengamati hasil belajar pada siklus I dan siklus II berikut akan ditampilkan kembali data yang telah disajikan Tabel 3. Tabel 4, dapat memberikan informasi sebagai berikut: (1) Pada siklus I siswa tuntas sebanyak 12 siswa (75%); (2) Pada siklus II siswa tuntas sebanyak 14 siswa (12,5%). Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan sebesar 2 siswa (12,5%) Berikut akan disampaikan grafik perbandingan prestasi belajar siswa, dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Tabel 3. Hasil Tes Siklus II NO Nilai Frekuensi Kategori Persentase KKM Rata-Rata Kelas Sangat Baik 37, Baik 18, Lebih dari cukup 18, Cukup 12,5 5 Kurang dari 70 2 Kurang 12,5 Jumlah Tabel 4. Perbandingan Ketuntasan belajar siswa Siklus I dan Siklus II NO Nilai KKM Frekuensi Kategori Ketr Siklus I % Siklus II % ,5 6 37,5 Sangat Baik Tuntas , ,75 Baik Tuntas ,75 Lebih dari cukup Tuntas Tuntas , ,5 cukup Tuntas 5 Kurang dari ,5 kurang Tidak Tuntas Jumlah

9 Haryono, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika pra siklus siklus 1 siklus 2 Gambar 1. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tabel 5. Perbandingan Rata-Rata Kelas N0 KKM Rata-Rata Kelas Siklus I Siklus II Tabel 6. Tabel Perbandingan Hasil Pengamatan Siswa Setiap Siklus NO SIKLUS KEAKTIFAN PERSENTASE Aktif Pasif Aktif Pasif 1 Pra Siklus ,25 43,75 2 Siklus I Siklus II ,5 12,5 Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 76, dan pada siklus II adalah 85. Terjadi kenaikan sebesar 9 poin. Tabel 6 memberikan informasi sebagai berikut: (1) Pada tahap siklus I siswa aktif sebanyajk 9 siswa (56,25%); (2) Pada tahap siklus II siswa aktif sebanyak 12 siswa (75%). Berdasarkan informasi tersebut terdapat kenaikan siswa aktif dari siklus I ke siklus II sebanyak 3 siswa (18,75%) PENUTUP Kesimpulan Siswa tuntas dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 2 siswa (12,5%). Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 76, dan pada siklus II adalah 85. Terjadi kenaikan sebesar 9 poin. Terdapat kenaikan siswa aktif dari siklus I ke siklus II sebanyak 3 siswa (18,75%) Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: Terjadi peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika setelah menerapkan model pembelajaran Direct Instruction bagi siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2015/2016 di SDN 3 Gemaharjo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Saran Hendaknya penelitian ini tidak hanya dipergunakan sebagai salah saru syarat untuk pengajuan tingkat, akan tetapi juga dipergunakan sebagai landasan atau pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran sehari-hari. Berbagai macam model

10 52 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 pembelajaran inovatif yang ditawarkan dapat dilaksanakan dengan penuh semangat, sehingga siswa tidak bosan dalam melaksanakan kegiatan belajar. Walaupun hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran yang inoivatif khususnya Direct Instruction dapat meningkatkan semangat belajar, akan tetapi siswa jangan menggantungkan diri pada penerapan model pembelajaran yang inovatif saja, Siswa hendaknya dapat memotivasi diri dengan berbagai metode dan model pembelajaran yang diterapkan DAFTAR RUJUKAN Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi Belajar: Jakarta: Rineka Cipta Fathurrohman, Muhammad Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:Teras Fudyartanto, RBS Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Yogyakarta Soemanto, Wasty Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras Shoimin, Aris Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media. oleh guru, mengatasi berbagai kebosanan pada diri sendiri, sehingga presrtasi belajar dapat maksimal. Prestasi belajar siswa yang merupakan pencerminan kualitas suatu sekolah yang tinggi tentunya dapat menumbuhkan rasa bangga baik bagi guru maupun bagi Kepala Sekolah. Berkaitam dengan hal tersebut diharapkan agar Kepala Sekolah tidak bosan-bosannya memberikan motivasi kepada guru agar mempunyai semangat untuk menerapkan berbagai model pembelajaran secara bervariasi. Uno, Hamzah B Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara ( ari-fatimah-pengertianmatematika.html) ( uan-dan-ruang-lingkup-matapelajaran.html mbelajaran-langsung-directinstruction.html

Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V. Sulistiodiono

Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V. Sulistiodiono Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V Sulistiodiono Guru SDN 1 Ngembel Trenggalek Email: sdn-1-ngembel@yahoo.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BAGI SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Oleh: Umi Salamah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Umi Salamah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 216 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BAGI SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI

Lebih terperinci

Oleh: Martono SDN 1 Ngetal, Pogalan, Trenggalek

Oleh: Martono SDN 1 Ngetal, Pogalan, Trenggalek Martono, Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial... 53 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Peningkatan Prestasi Belajar Penjasorkes Kelas IV Menggunakan Model Pembelajaran Inside Outside Cyrcle (IOC) Suwardi

Peningkatan Prestasi Belajar Penjasorkes Kelas IV Menggunakan Model Pembelajaran Inside Outside Cyrcle (IOC) Suwardi Peningkatan Prestasi Belajar Penjasorkes Kelas IV Menggunakan Model Pembelajaran Inside Outside Cyrcle (IOC) Suwardi Guru SDN 1 Prigi Watulimo Trenggalek Email: sdn-prigi1@yahoo.com Tersedia Online di

Lebih terperinci

Penerapan Model Pair Checks Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas VI. Siti Zaenab

Penerapan Model Pair Checks Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas VI. Siti Zaenab Penerapan Model Pair Checks Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas VI Siti Zaenab SDN 1 Pogalan Kecamatan Pogalan Kabuapten Trenggalek Email: sitizaenab656@yahoo.co.id Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Bamboo Dancing

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Bamboo Dancing Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Bamboo Dancing Subani SDN I Watuagung Trenggalek Email: sdn1watuagung@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER Jupair, Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IP... 87 MENINGKATKAN PRETAI BELAJAR MATA PELAJARAN IP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER BAGI IWA KELA VI EMETER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A Ibnu Mubarak Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MINIATUR HEWAN PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 3 PALAR, TRUCUK, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN 134 Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru tahun ajaran 2012-2013 dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas I. Dwi Astuti

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas I. Dwi Astuti Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas I Dwi Astuti Guru SDN 1 Pogalan Trenggalek Email: dwiastuti756@ymail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

Ratnah Pemerhati Pendidikan Ekonomi -

Ratnah Pemerhati Pendidikan Ekonomi  - PENERAPAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TERBENTUK HARGA PASAR KELAS VIII-C MTS DARUSSALAM BERMI LOMBOK BARAT Ratnah Pemerhati Pendidikan Ekonomi E-mail:-

Lebih terperinci

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Pembelajaran Langsung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Pembelajaran Langsung BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kajian Pembelajaran Langsung a. Pengertian Pembelajaran Langsung Menurut Arends (1997) model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang

Lebih terperinci

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA

Lebih terperinci

Inayatul Uliya

Inayatul Uliya PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN

Lebih terperinci

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

Kata Kunci: Hasil Belajar, kesebangunan, simetri.

Kata Kunci: Hasil Belajar, kesebangunan, simetri. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI KOMBINASI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN TALKING STICK DAN DEMONSTRATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KUIN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Jeffry Gagah Satria Frigatanto PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN KOTA TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN 167644 KOTA TEBING TINGGI Rohani Guru SD Negeri 167644 Kota Tebing Tinggi Surel

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU Maryana 1 SMP

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Eryuni, Sri Utami, Kartono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email : eryunisingkawang@yahoo.co.id

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN Iman Ponco Ariyanto Coolcoco45@yahoo.com Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG. Erni, Nurharmi, Yulfia Nora

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG. Erni, Nurharmi, Yulfia Nora PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG Erni, Nurharmi, Yulfia Nora 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematika 2.1.1.1 Pengertian Matematika Matematika menurut Johson dan Myklebust (1967: 24) "Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

P N E D N A D H A U H L U U L A U N BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembaharuan program pembelajaran dewasa ini memberikan fenomena baru yang muncul dalam dunia pendidikan. Program pengajaran, metode, dan pendekatan dalam mengajar

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN Oleh: Dyah Ayu Woro Gendari, Mujiyem Sapti, Erni Puji Astuti Program Studi

Lebih terperinci

Yayuk Jatining Rahayu 4

Yayuk Jatining Rahayu 4 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PANGKAT DAN AKAR PANGKAT DUA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO Yayuk Jatining Rahayu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal Dinamika Vol. 5, No. 2, Oktober 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DRI AJAR MENULIS NARASI Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal Abstrak Tujuan umum penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas ( Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Efin Nur Widiastuti

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian u. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini adalah di Sekolah Dasar Negeri Kadilangu Kecamatan Trangkil Kabupaten

Lebih terperinci

Jurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 1, Januari 2015

Jurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 1, Januari 2015 PENGGUNAAN MODEL DIRECT INSTRUCTION KOMBINASI DENGAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG DI KELAS V SDN KUIN CERUCUK 3 BANJARMASIN Diana Fatmasari, Hj.

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN ARTIKEL Oleh ZULFARIDA PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL SD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 2 Sekolah Dasar Negeri Sukoagung Kecamatan Batangan Kabupaten

Lebih terperinci

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar   1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen Hasnawati SD Negeri 1 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan dari ini adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan

Lebih terperinci

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa Penerapan Metode Latihan Berstruktur Pada Pembelajaran Materi Persegi Panjang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Salumpaga Kabupaten Tolitoli Fachry Erick Mohammad, Baharuddin

Lebih terperinci

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki. Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang 3 yang beralamat di Gamping Kidul, Ambarketawang Gamping

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP N 6 PURWOREJO Anggun Kurnia Wakhidah Program

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR Westi Bilda Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang wbilda@yahoo.com

Lebih terperinci

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS XI IPA SMA SUNAN GIRI TAHUN AJARAN 2012-2013

Lebih terperinci

ENDANG SARINI

ENDANG SARINI PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG ( DIRECT INSTRUCTION ) PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 04 WANARATA TAHUN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 354 BATAHAN III MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 354 BATAHAN III MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 354 BATAHAN III MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI Siti Suharni Guru Matematikan di SD Negeri No.354 Batahan Surel : sitisuharni@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,

Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin, MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A DI SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR ZAT DAN WUJUDNYA MELALUI PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

1130 ISSN:

1130 ISSN: 1130 ISSN: 2338-5340 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-1 SMP NEGERI 9 PEKANBARU Putri Wahyuni a a

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal dengan PTK. Penelitian yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan

Lebih terperinci

Peningkatan Prestasi Belajar PAI Siswa SMA Negeri 1 Trenggalek Melalui Metode Call On The Next Speaker

Peningkatan Prestasi Belajar PAI Siswa SMA Negeri 1 Trenggalek Melalui Metode Call On The Next Speaker Peningkatan Prestasi Belajar PAI Siswa SMA Negeri 1 Trenggalek Melalui Metode Call On The Next Speaker M. Habibullah (1) 1 SMA Negeri 1 Trenggalek, Email: 1 habibdahana@gmail.com DOI: https://doi.org/10.28926/riset_konseptual.v2i1.30

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/

PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATA KULIAH KALKULUS DIFERENSIAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH Sujito, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 18, No. 1, Januari 2017 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI TAMBAKBOYO 01 TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di antara jenjang pendidikan, pendidikan di sekolah dasar merupakan jenjang yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YULISMA Guru SMP Negeri 3 Tapung yulissma880@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PENDEM KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY Triyanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Setting Penelitian Penelitian ini termasuk PTK yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Rejoagung 01 Kecamatan Trangkil Kabupaten

Lebih terperinci

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 25 BANDA ACEH 54 Nina Aryani Guru SD Negeri 25 Banda

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP Sofrowati Inayatun 148620600123/Semester 6/A2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa

Lebih terperinci