BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Ilmu forensik merupakan penerapan ilmu. pengetahuan tertentu yang digunakan untuk

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Ilmu forensik merupakan penerapan ilmu. pengetahuan tertentu yang digunakan untuk"

Dewi Yulia Tedjo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu forensik merupakan penerapan ilmu pengetahuan tertentu yang digunakan untuk kepentingan penegakan hukum dan keadilan. Dalam penyidikan suatu kasus kriminal, diperlukan observasi terhadap bukti-bukti fisik yang ada dan menginterpretasi dari hasil analisis barang bukti yang berfungsi sebagai alat utama dalam penyidikan tersebut sehingga dengan adanya pembuktian ilmiah diharapkan penegak hukum tidak hanya mengandalkan pengakuan dari tersangka atau saksi hidup dalam penyidikan dan menyelesaikan suatu perkara tapi juga memperhatikan bukti-bukti ilmiah yang ada. (Purwandianto, 2000). Entomologi forensik merupakan bagian dari ilmu entomologi dan ilmu forensik yang mempelajari bagaimanakah peran serangga dalam kepentingan forensik, misalnya penentuan umur jenazah. Entomologi forensik sangat berkaitan dengan ilmu tanatologi. Tanatologi merupakan suatu ilmu yang 1

2 2 mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kematian manusia, seperti definisi atau batasan mati, perubahan yang terjadi pada tubuh setelah terjadi kematian dan faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut (Nurwidayanti, 2009). Di alam, khususnya daerah tropis seperti Indonesia banyak ditemukan serangga atau lalat yang berfungsi sebagai pengurai sisa-sisa organisme yang sudah mati. Salah satu diantaranya adalah serangga pemakan bangkai yang dikenal sebagai Necrophagous. Dalam entomologi forensik, serangga Necrophagous akan mengalami dinamika suksesi populasi dari berbagai spesies yang berbeda secara ekologis pada tubuh bangkai. Berbagai macam jenis serangga tersebut akan saling berinteraksi baik bersifat netral, kompetisi, maupun predasi dalam proses dekomposisi bangkai (Tomberlin et al., 2011). Serangga yang biasanya dipakai dalam studi entomologi forensik adalah lalat dan larvanya. Famili lalat yang dianggap penting dalam studi ini adalah Muscidae (housegflies), Calliphoridae (bottle flies atau blow flies), dan Sarcophagidae (flesh flies). Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap blow files dan serangga lain (contoh: Catts, Goff,

3 3 1992; Goff, 1993; Hobischak, Anderson, 1999; Smith, 1986). Lalat adalah salah satu indikator yang digunakan dalam bidang forensik. Fungsinya adalah untuk menentukan lokasi kematian dan membantu memperkirakan lama waktu kematian. siklus hidup lalat secara umum adalah telur-larva-pupa-lalat dewasa. Siklus hidup lalat telah dipelajari dan diteliti dalam entomologi forensik. Periode antara lalat bertelur dan membentuk stadium perkembangan tertentu, dapat digunakan untuk membantu memperkirakan lama waktu kematian. Jenis lalat mempengaruhi periode tersebut, karena jenis lalat mempengaruhi waktu meletakkan telur atau larva pada bangkai (Byrd & Castner, 2001). Pada penelitian yang akan saya lakukan, saya akan mengamati variasi jenis larva lalat pada jenazah dari yang diperiksa di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito tahun

4 4 I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diambil rumusan masalah. I.2.1. Apa saja variasi jenis larva lalat pada jenazah yang diperiksa di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito tahun ? I.2.2. Bagaimana kaitan saat kematian dengan stage larva lalat? I.2.3. Apakah ada perbedaan jenis larva lalat berdasarkan lokasi ditemukannya jenazah dan bagaimanakah perbandingan jenis larva lalatnya? I.3. Tujuan Untuk mengetahui bermacam-macam jenis larva lalat pada jenazah yang diperiksa di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito tahun dan untuk membantu mengetahui lama waktu kematian. I.4. Keaslian Penelitian I.4.1. Perbedaan Genus Larva Lalat Pada Bangkai Tikus Wistar Diletakan di Darat, Air Tawar dan Air Laut oleh Novita Wahyu (2009).

5 5 Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah subyek yang digunakan dalam penelitian. Pada penelitian diatas subyek yang digunakan adalah bangkai tikus wistar sedangkan pada penelitian yang akan saya lakukan subyeknya adalah jenazah yang ditangani di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito. I.5. Manfaat Penelitian adalah : Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini I.5.1. Manfaaat secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah data dan referensi mengenai entomologi forensik di Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga dapat memperkaya pengetahuan mengenai entomologi forensik. I.5.2. Manfaat secara praktis I Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut dalam bidang pendidikan mengenai perbedaan jenis lalat dewasa pada jenazah yang berada pada

6 6 lingkungan yang berbeda di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. I Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak penyidik serta para ahli forensik untuk memperkirakan lokasi kematian yang berbasis entomologik, bagi kepentingan perhitungan alibi pelaku pembunuhan pada lokasi tertentu.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seluruh makhluk biologis akan mengalami kematian. dengan cara yang bermacam macam yang pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seluruh makhluk biologis akan mengalami kematian. dengan cara yang bermacam macam yang pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seluruh makhluk biologis akan mengalami kematian dengan cara yang bermacam macam yang pada dasarnya akibat dari berhentinya suplai oksigen ke otak (Indriati,