BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Doddy Wibowo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman asli daerah tropis yang banyak ditemukan di Indonesia. Mulai dari pesisir pantai hingga pegunungan, bahkan masyarakat Jawa dan Bali menjadikan kelapa sebagai tanaman pekarangan, sedangkan di pulau-pulau lain ditanam dalam area luas berbentuk monokultur perkebunan kelapa. Tidak heran jika kelapa merupakan salah satu komoditas terpenting bagi masyarakat Indonesia, bahkan Indonesia pernah menjadi pengekspor kelapa terbesar di dunia (Warisno, 1998). Pada tahun 1880, perkebunan kelapa di daerah Minahasa merupakan perkebunan kelapa rakyat yang paling dahulu menghasilkan bahan ekspor untuk perdagangan internasional. Hasil perkebunan kelapa ini adalah berupa kopra yang kemudian diolah menjadi minyak kelapa untuk di ekspor ke Eropa. Ekspor kopra dan minyak kelapa dari Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun setelah ditemukannya pembuatan mentega (margarin) dan sabun dari minyak kelapa (Soetedjo, 1969). Kelapa yang diubah menjadi kopra dan minyak kelapa adalah kelapa tua. Semakin tua kelapa maka kadar minyaknya juga semakin meningkat namun kelapa yang terlalu tua juga tidak baik karena akan lebih muda berkecambah. Adapun kelapa muda biasanya dikonsumsi secara langsung karena dagingnya yang masih lunak dan airnya lebih banyak. Secara morfologi, kelapa muda dan tua mudah dibedakan. Kulit kelapa muda masih tampak mulus, segar dan kencang, sedangkan kulit kelapa tua sudah tampak garis-garis kecoklatan di bagian tengahnya bahkan warna kulitnya sudah berubah menjadi coklat dan kering serta lebih ringan karena massanya telah menurun serta akan terdengar bunyi goncangan air saat digoyangkan. Namun, untuk membedakan kelapa muda dan setengah tua ternyata tidak semudah membedakan kelapa muda dan tua. Kelapa muda dan setengah tua masih memiliki struktur morfologi yang hampir sama terutama warna kulitnya. Tidak heran jika kebanyakan orang sering salah memilih 1

2 2 karena mengira bahwa kelapa dengan warna hijau yang masih tampak segar adalah kelapa muda. Selain melihat dari warna kulitnya, biasanya pemilihan buah kelapa dilakukan dengan cara diketuk. Cara ini mengandalkan insting bunyi ketukan yang terdengar, namun cara ini juga masih sering mengalami kegagalan apalagi jika dilakukan oleh orang awam. Penelitian tentang penentuan kematangan buah seperti semangka, melon, tomat, kiwi dan apel telah banyak dilakukan dengan menggunakan software seperti Matlab dan Cool Edit Pro, metode non-destruktif, Accoustic Impulse- Response Technique, Vibration Response Spectrum, Image Prosessing, Impact Acoustic, dan lain-lain. Penelitian yang terbaru adalah menggunakan Software SpectraPLUS-DT untuk mengukur frekuensi bunyi buah semangka dan melon pada berbagai tingkat kematangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai frekuensi dominan, bandwidth, dan quality factor bunyi ketukan buah semangka berbanding terbalik dengan tingkat kematangan buah. Sedangkan damping rationya sebanding dengan tingkat kematangan buah. Faktor penyebab perbedaan nilai frekuensi dominan, bandwidth, quaity factor, dan damping ratio dari berbagai tingkat kematangan buah adalah kadar air dalam buah dan massa buah (Baiquni, 2015). Berdasarkan paparan di atas ternyata sudah banyak dilakukan penelitian tentang pendeteksian kematangan buah terutama buah semangka dan buah melon. Namun penelitian tentang buah kelapa belum pernah dilakukan. Buah kelapa dipilih karena dalam buah kelapa susunannya lebih kompleks, yaitu terdapat zat padat, cair, dan gas. Cara yang biasa digunakan orang dalam mendeteksi tingkat kematangan buah tesebut adalah dengan diketuk, begitu juga dengan buah kelapa. Jika pada buah semangka dan melon nilai frekuensi ketukannya berbeda-beda tergantung dengan tingkat kematangan buah, maka apakah sama halnya dengan buah kelapa? Lalu apakah massa buah, volume air, dan ketebalan daging buah kelapa juga berpengaruh terhadap nilai frekuensi bunyi ketukannya? oleh karena itu, penelitian ini layak untuk dilakukan. Metode yang akan digunakan dalam penelitian adalah analisis terhadap frekuensi karakteristik buah kelapa yang masih utuh dengan menggunakan Software SpectraPLUS-DT. Keunggulan software ini

3 3 adalah dapat menampilkan bentuk spektrum bunyi serta nilai frekuensi dominannya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Berapakah nilai frekuensi rerata, massa rerata, volume air retata, serta ketebalan daging rerata dari buah kelapa muda, setengah tua, dan tua? 2. Bagaimana hubungan antara tingkat ketuaan buah, massa buah, volume air buah, ketebalan daging buah dengan frekuensi buah? 3. Apakah penyebab perbedaan nilai frekuensi buah pada tingkat ketuaan yang berbeda? 4. Apakah frekuensi rerata tersebut mampu dijadikan sebagai pendeteksi tingkat ketuaan, volume air, serta ketebalan daging buah kelapa? 1.3 Batasan Masalah Pada penelitian ini, batasan yang digunakan yaitu, 1. Buah kelapa yang diteliti adalah buah kelapa dalam negeri berwarna hijau khas Magelang dalam kondisi muda, setengah tua, dan tua (kering) tanpa diketahui umur buah. 2. Buah kelapa yang diteliti tidak diketahui ukuran maupun volume buahnya. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui frekuensi rerata, massa rerata, volume air rerata, serta ketebalan daging buah kelapa muda, setengah tua, dan tua. 2. Mengetahui hubungan antara tingkat ketuaan buah, massa buah, volume air buah, ketebalan daging buah serta frekuensi buah. 3. Mengetahui penyebab perbedaan nilai frekuensi buah pada tingkat ketuaan yang berbeda.

4 4 4. Membuktikan bahwa frekuensi rerata tersebut mampu dijadikan sebagai indikator tingkat ketuaan, volume air, serta tebal daging buah kelapa. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Memberikan informasi mengenai perkembangan ilmu akustika yang dapat diterapkan dalam bidang pertanian. 2. Memberikan informasi bahwa massa buah, volume air, dan ketebalan daging buah kelapa berpengaruh terhadap nilai frekuensi bunyi ketukan buah kelapa. 3. Memberikan informasi bahwa Software SpectraPLUS-DT dapat menganalisa spektrum bunyi dengan baik. 4. Dapat mengetahui karakteristik frekuensi bunyi ketukan buah kelapa dan mendeteksi volume air serta ketebalan daging buahnya. 5. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian-penelitian baru yang sejenis dengan topik bahasan yang berbeda. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu studi literatur dan konsultasi, penelitian dan analisa serta penulisan laporan. Berikut adalah bagian-bagian tersebut : 1. Studi Literatur dan Konsultasi Studi literatur dilakukan dengan mengkaji buku, jurnal karya ilmiah, serta penelitian-penelitian yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti untuk dijadikan acuan dalam penelitian yang akan dilakukan. Setelah itu, dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk menentukan objek dan metode yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan ini. 2. Penelitian dan Analisa

5 5 Pengkalibrasian alat dan software yang akan digunakan baru dilanjutkan pengambilan frekuensi buah kelapa data menggunakan Software SpectraPLUS-DT dan menganalisa frekuensi yang diperoleh. 3. Penulisan laporan Penulian laporan terdiri dari tiga bagian, yaitu : a) Bagian awal terdiri dari halaman sampul luar, halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman persembahan, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, intisari (bahasa Indonesia), dan abstract (bahasa Inggris). b) Bagian isi dari skripsi ini terdiri dari enam bab, yaitu : Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka, berisikan ringkasan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan berhubungan dengan topik penelitian ini. Bab III Dasar Teori, berisi materi-materi yang merupakan dasar dan pendukung penelitian ini, yaitu osilasi, gerak harmonik sederhana, gelombang, bunyi, deret Fourier, transformasi Fourier, deskripsi singkat dari buah kelapa, mekanisme pematangan buah kelapa, dan deskripsi singkat dari Software SpectraPLUS-DT dan Audacity. Bab IV Metodologi Penelitian, berisi bahan yang digunakan dalam penelitian, lokasi penelitian, alat penelitian, skema penelitian, langkah kerja dalam penelitian dan analisa data. Bab V Hasil dan Pembahasan, berisi hasil dari penelitian dan pembahasan dari hasil yang diperoleh. c) Bagian akhir dari skripsi ini memuat daftar pustaka yang merupakan acuan dalam penyusunan skripsi dan lampiram-lampiran.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara penghasil semangka terbesar di dunia. Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa hasil panen semangka nasional tahun 2012 adalah 465.564