Oleh: Usyeldi. Abstract
|
|
- Sudirman Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATANN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PYTHAGORAS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII. SMP NEGERI BASO Oleh: Usyeldi SMP Negeri Baso Abstract matematika di Sekolah Menengah Pertamaa Negeri (SMPN) Baso dilaksanakan melalui kegiatan ceramah yang lebih dominan. Masih banyak peserta didik yang belum tuntas belajar matematika. Salah satu upaya yang meningkatkan hasil belajar adalah dengan n model Pythagoras sebagai media. Tujuan penelitian adalah meningkatkan hasil belajar peserta didik model Pythagoras pada materi Teorema Pythagoras di kelas VIII. SMPN Baso Kabupaten Agam pada Tahun Pelajaran 05/0. Penelitian rancangan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII. SMP N Baso pada Tahun Pelajaran 05/0 sebanyak 0 orang. Pengumpula n data tes observasi. Tes digunakann mendapatkan hasil belajar peserta didik pada setiap siklus. Observasi digunakan mengetahui proses pada setiap siklus. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penlitian adalah: Nilaii rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus I sebesar,5, pada sikluss II sebesar 75,5 sehingga terdapat kenaikan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II. Prosentase ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I sebesar %, pada siklus II sebesar 95 %. Dengan demikian terdapat peningkatan ketuntasan belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika dengan model Pythagoras dapat meningkatan hasil belajar peserta didik. Keywords: Model Pythagoras, hasil belajar. PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi sangat mempengaruhi pendidikan saat ini. Berbagai analisis menunjukkann bahwa pendidikan nasional seg dihadapkan pada berbagai krisis yang perlu mendapat penanganan secepatnya, diantaranya berkaitan dengan masalah relevansi atau kesesuaian di antara pendidikan dengan kebutuhan masyarakat pembangunan. Untuk mewujudkan hal tersebut, peran guruu sangat dibutuhkan dalam pendidikan. Tanpa peran aktif guru, kebijakan perubahan pendidikann akan sia-sia. Oleh karena itu guru dituntut memiliki kemampuan mendesainn, menentukan strategi, memiliki ketrampilan memilih model yang efektif. Penggunaan metode yang tepat akan menentukan efektivitas efisiensi (Winkel, 005). Disamping pentingnya peranan guru, perkembangan ilmu pengetahuan teknologi memungkinkann semua pihak memperoleh informasi yang melimpah, cepat mudah dari berbagai sumber tempat di dunia, termasuk di dalamnya ilmu matematika. Dengann demikian siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih mengelola informasi bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif serta kemampuan bekerja sama yang efektif efisien. Caraa berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui belajar matematika, karenaa matematika memiliki struktur keterkaitan yang kuat serta jelas antara konsep satu dengan konsep yang lainya, sehingga memungkinkan kita terampil berfikir rasional. 8
2 Belajar matematika bersifat abstrak, sehingga menuntut guru harus teliti dalam metode maupun pendekatan dalam matematika. Secara singkat dikatakan bahwa matematika berkenaann dengan konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis penalarannya deduktif. Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sebagian besar siswa sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari. Hal ini disebabkan karenaa proses matematika di sekolah masih pendekatan konvensional. Banyaknya masalah dalam matematika di sekolah, menjadikan salah satu alasan mereformasi matematika. Masalah umum dalam matematika adalah rendahnya daya saing peserta didik diajang international, rendahnya rata-rata ujian nasional (UN), serta rendahnya minat belajar matematika. dengan media maksudnya adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan alat bantu yang sesuai dengan materi yang diajarkan (Ibrahim, 0). Salah satu manfaat yang dapat diperoleh dari dengan media adalah memudahkan guru peserta didik dalam mempelajari memahami materi pelajaran (Arsyad, 0). Media meliputi fasilitas yang dapat digunakann menyampaikan pesan atau bahan pelajaran kepada peserta didik memperjelas, memperlancar, meningkatkan proses hasil belajar. Penggunaan media dalam perlu persiapan yang cukup. Kesalahan yang sering terjadi ialah timbulnya anggapann bahwa dengan media, guru tidak perlu membuat persiapan mengajar lebih dahulu. Justru sebaliknya dalam hal ini guruu dituntut melakukan persiapan dengan cermat dengan mempelajari bahan dalam buku sendiri, mempersiapkan bahan, pengayaann penjelasan. Media hendaknya tidak sekedar menjadi selingan, hiburan, atau pengisi waktu, tetapi harus disesuaikan dengan tujuan. Berdasarkan klasifikasinya, media dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu: () media grafis, () media gambar ilustrasi fotografi, () media benya, () media proyeksi, (5) media audio (Hamalik, 99). Mengingat beraneka ragamnya media yang masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, maka berusaha memilih dengan cermat guru harus agar dapat digunakan secara tepat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Ngadino (98) bahwa hingga kinii belum ada suatu rumus yang berlaku mutlak melakukan pemilihan media tertentu, melakukan pengajaran suatu obyek tertentu. Dengan kata lain tidak ada suatu media yang lain mencapai segala macam hasil yng diharapkan segala jenis pelajaran. Dari berbagai penelitian di big media desain sistem intruksional, yang dapat dirumuskan hanyalahh pedoman umum atau pedoman pokok melakukan berdasarkan berbagai macam variabel yang terdapat dalam suatu sistem intruksional. Survei awal menunjukkan bahwa padaa proses matematika di kelas VIII. tentang Teorema Pythagoras guru menerapkann metode ceramah, media papan tulis. Guruu menjelaskan materi peserta didik mendengarkan. Guru mengadakan tanya jawab, sebagian peserta didik belum ada yang bertanya. Pelaksanaann kelompok tidak berjalan maksimal karena kebanyakan siswa menghabiskan waktunyaa bermain dengan n anggota kelompok. Perhatian motivasi siswa ketika belajar matematika kurang. Bahkan beberapa siswa lebih senang bermain dibanding belajar. Hal ini dipicu karena metode yang diterapkan kurang menarik. Siswa belum paham merasaa kesulitan dalam mengerjakan soal, dikarenakann sebagian besar siswa tidak memahami materi melainkan menghafal langkah-langkahh penyelesaian soal. Jika diberi soal yang sedikit berbeda dengan contoh soal siswa sering merasaa kebingungan. Hasil belajar peserta didik adalah 9
3 nilai tertinggi: 80, nilai terendah: 50 rata-rata nilai:. Sebagian besar peserta didik belum tuntas belajar matematika. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan adalah. Faktor penyebab banyaknya peserta didik yang belum tuntas belajar matematika, antaraa lain terpusat oleh guru, siswa sebagai pendengar pasif, kurangnya variasi dalam proses. Salah satu alternatif pendukung proses adalah dengan media model Pythagoras yang dilandasi oleh pemikiran bahwa siswa lebih mudah menemukann memahami suatu konsep. Menurut Sugiyono (0) media merupakan suatu benda konkret yang dirancang membantu menemukan konsep prinsip dalam matematika. dengan media dapat memotivasi peserta didik mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Siswa aktif menemukan solusi masalah yang diberikan guru melalui bimbingann guru berusaha mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal. Setelah menelaah proses yang sudah berlangsung sudah dilaksanakan diuraikan di atas maka permasalahan terletak pada guruu sebagai penyaji materi. Oleh karena itu dilaksanakan penelitian dengann model pythagoras dalam matematika. Diharapkan dengann model pythagoras dapat meningkatkann minat belajar peserta didik sehingga hasil belajar dapat mencapai KKM. Rumusan masalah penelitian adalah: Apakah dengan model pythagoras dapat meningkatkann hasil belajar matematika peserta didik? METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yaitu penelitian oleh guru yang dilakukan secara kolaboratif memperbaiki proses yang terjadi di dalam kelas sehingga tujuan dapat tercapai. Menurut Arikunto (00) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas sendiri dengan tahap; () perencanaan () tindakan, () pengamatan, () refleksi. Menurut Arikunto (00) penelitian tindakan kelas adalah suatuu penelitian yang dilakukan berdasarkan ayaa permasalahan nyata yang muncul di kelas, selanjutnya berdasarkan permasalan tersebut guruu mencari alternatif cara-cara mengatasinya a menindaklajuti dengan tindakan nyata yang terencana dapat diukur tingkatt keberhasilannya. Subjek penelitiann adalah peserta didik kelas VIII. SMPN Baso sebanyak 0 orang padaa Semester II Tahun Pelajaran 05/0. Instrumenn penelitian adalah lembar observasi, tes, catatan lapangan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajiann data, penarikan kesimpulan yang diungkapkan n oleh Miles Huberman (Moleong, 00). Analisis kuantitatif teknik persentasee untu mengetahui keberhasilan tindakan. Kriteria keberhasilan adalah minimum 85% peserta didik tuntas dalam belajar matematika. HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Hasil Belajar Sebelum Siklus I Dari hasil ulangan harian sebelum kegiatan perbaikan dapat diketahuii hasilnya sebagai berikut, dari 0 peserta didik yang mengikuti matematika dapat diketahui nilaii tertinggi peserta didik adalah 80 terendah adalah 50, dengan rata-rata hasil ulangan harian adalah. Distribusi frekuensi hasil belajar peserta didik sebelum siklus I dapat dilihat pada tabel.
4 No Tabel. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Sebelum Siklus I Nilai (N) Jumlah Rata-rataa Frekuensi (F) 8 0 NxF Prosentase 0% 0% 0% 0% 00% Deskripsi Hasil Belajar padaa Siklus I Hasil belajar peserta didik pada siklus dari 0 peserta didik yang mengikuti matematika dapat diketahuii nilai tertinggi adalah 80 yang terendah adaalah 50, dengan rata-rataa adalah 7. Distribusi frekuensi hasil belajar pads siklus I disajikan pada tabel. No Tabel. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar pada Siklus I Nilai (N) Jumlah Rata-rata Frekuensi (F) 9 0 NxF ,5 Prosentase 0% 0% 5% 5% 00% Masalah yang muncul pada siklus I adalah: () Peserta didik kurang aktif dalam mengikutii. () Kemampuan peserta didik menyelesaikan tugas soal cerita kurang. () Peserta didik tidak mau bertanya karena masih sukar memahami konsep Teorema Pythagoras. () Kemampuan mengemukakan pendapat masih kurang baik. Rencana penyelesaian masalah dalam siklus adalah: () Untuk mengaktifkan peserta didik dalam siklus dengan menyusun lembar kerja yang membuat setiap anggota kelompok menjadi aktif. () Untuk meningkatkann kemampuan peserta didik menyelesaikan soal cerita maka pada siklus dibuat variasi soal yang mudah dipahami oleh peserta didik agar peserta didik mampu memahami soal cerita dengan baik. () Agar peserta didik dapat memiliki kemampuan bertanya dengan baik maka pada siklus guru membuat lembar kerja yang memungkinkan peserta didik lebih aktif lagi. Selain itu pada siklus jumlah kelompokk 5 orang sehingga adaa sebagian peserta didik kurang terlibat dalam proses diskusii dalam kelompoknya, maka padaa siklus jumlah anggotaa kelompokk diperkecil menjadi orang setiap kelompok diberii kesempatan menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. () Agar dapat membangkitkann kemampuan mengemukakan pendapat peserta didik maka pada siklus guru memberikan tugas pertanyaan padaa peserta didik yang kurang aktif padaa siklus I. Deskripsi Hasil Belajar pada Siklus II Setelah selesainya siklus II maka peserta didik diberi soal formatiff dengan hasil sebagai berikut: Dari 0 peserta didik yang mengikutii matematika dapat diketahui nilaii tertinggi yang diraih peserta didik adalah 90 yang terendah adaalah, dengan rata-rata hasil tes formatif adalah 75,5. Adapun data lengkap peroleh nilai oleh peserta didik pada siklus III dapat dilihat pada tabel. 7
5 No Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar pada Siklus II Nilai (N) Jumlah Rata-rata Frekuensi (F) 0 0 NxF ,5 Prosentase 5% 0% 5% 0% 00% Pada siklus II permasalahan yang muncul tidak begitu berarti artinya hampir semua peserta didik telah mengikuti dengan baik perihal keaktifan dalam proses serta keaktifan bertanya pada guru sudah mulai tumbuh dengann baik. Perihal kemampuan peserta didik memahami materi soal cerita sudah membaik karena soal telah dibuat secara bahasaa sederhanaa mengacu padaa pengalaman peserta didik sehari-hari. Karenaa permasalahan dalam siklus II kurang begitu berarti maka tidak perlu aya langkah-langkahh penyelesaian masalah. Perbandingan hasil belajar peserta didik sebelum siklus I, siklus I siklus III disajikan pada tabel. No Tabel. Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII.. Uraian Frekuensi Sebelum siklus Siklus I Nilai 50 Nilai Nilai Nilai 80 Nilai 90 Nilai Rata-rata Peserta didik tuntas Persentase peserta didik tuntas Peserta didik tak tuntas Persentase peserta didik tak tuntas orang 8 orang orang orang - 8 orang 0 % orang % orang orang 9 orang orang -,5 orang % 8 orang 0 % Siklus II - orang 0 orang orang orang 75,5 9 orang 95 % orang 5% Pembahasan Rata-rata yang diperoleh peserta didik sebelum siklus I sebesar. Peserta didik yang mendapatkan nilai ke atas sebanyak 8 orang. Peserta didik yang mendapatkan nilaii sebanyak 8 orang. Peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari sebanyak orang. Peserta didik yang telah dinyatakann memiliki ketuntasan belajar (dengan nilai ke atas) sebanyak 8 orang dari jumlah 0 peserta didik atau 0 %. Rata-rata yang diperoleh peserta didik pada siklus I sebesar,5. Peserta didik yang mendapatkan nilai ke atas sebanyak orang. Peserta didik yang mendapatkan nilai sebanyak orang. Peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari sebanyak orang. Peserta didik yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar (dengann nilai ke atas ) sebanyak orang dari jumlah 0 peserta didik atau %. Rata-rata yang diperoleh peserta didik pada siklus II sebesar 75,5. Peserta didik yang mendapatkan nilai ke atas sebanyak 9 orang. Peserta didik yang mendapatkan nilai sebanyak orang. Tidak ada peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari. Peserta didik yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar (dengan nilai ke atas) sebanyak 9 orang dari 7
6 jumlah 0 peserta didik atau 95%, segkan peserta didik yang belum tuntas sebanyak orang dari jumlah 0 peserta didik atau 5 %. Setelah melaksanakan dengan n model Pythagoras tampak bahwa hasil klasikal dari nilai pretest sebelum dengan model Pythagoras jika dilihat dari nilai rata-rata kelas memang sudah kurang baik yaitu dapat dilihat bahwa rata-rata nilainya rata-rata nilai harian setelah mendapatkan dengann model Pythagoras mencapai 75,5. Lagi pula jika dicermati lebih mendalam tampak bahwa ada sebanyak 9 peserta didik dari 0 peserta didik atau sebanyak 95 % peserta didik pada siklus II yang mendapatkan nilai posttest lebih dari. Hal ini berarti bahwa dari segi ketuntasan belajar dapat dilihat bahwa dengan aya dengan model Pythagoras ternyata telah memacu peserta didik lebih termotivasi belajar, sehingga dampaknya pada hasil belajar hanya peserta didik atau 5 % peserta didik yang tidak tuntas. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan model Pythagoras pada matematika di SMP Negeri Baso dapat meningkat hasil belajar peserta didik. Hal ini sejalan dengan penelitian Hartati (0) Sumiati (009) yang menyimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika pada pokok bahasan geometri bangun ruang balok kubus dengan alat peraga tiga dimensi dapat meningkatan hasil belajar. Hamalik (dalam Arsyad, 0) menyatakan bahwa penggunaan media dapat membangkitkan keinginann minat yang baru, membangkitkan motivasii rangsangan belajar, psikologiss terhadap membawa pengaruh siswa. Penggunaan media pada tahap orientasi akan sangat membantu keefektifan proses penyampaian materi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi minat siswa, media juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi. Usman (005) mengemukakan bahwaa belajar lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga. KESIMPULAN DAN SARAN Nilai rata hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII. pada siklus I sebesar,5 pada siklus II sebesar 75,5 sehingga terdapatt kenaikan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II. Persentase ketuntasan belajar peserta didik padaa siklus I menunjukkan angka sebesar % ( peserta didik tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 0 peserta didik), pada sikluss II sebesar 95% (9peserta didik tuntas dalam belajarnya dari 0 peserta didik). Dengan demikian terdapatt peningkatan ketuntasan belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II. Hal ini berarti bahwa model Pythagoras dapat meningkatan hasil belajar peserta didik pada mataa pelajaran matematika. Diharapkan guru dapat n model Pythagoras media lainnya sesuai dengan topik yang dibahas dalam proses. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (00). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, Azhar (0). Media. Jakarta: Rajawali Press. Hamalik, O. (99). Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni. Hartati (0). Penggunaan Media Sederhanaa Sebagai Media Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika J- TEQIP. Tahun III. Nomor. Ibrahim Suparni (0). Strategi Matematika. Yogyakarta: UIN Sunann Kalijaga. 7
7 Moleong, Lexy J. (00). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Ngadino (98). Media Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Sugiyono (0). Alat Peraga dalam Matematika. Makalah disampaikan pada pelatihan materi matematika KKG MI Kec. Trincing, Secang, Jateng. Sumiati (009). Penggunaan Alat Peraga Tiga Dimensi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Geometri Bangun Ruang (Penelitian Tidakan Kelas di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 0 Nagrikalerr Purwakarta Tahun Ajaran 00/007). Jurnal Universitas Pendidikan Matematika. Vol. () ). Usman, M.U Menjadi Guru Profesional.. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Winkel (005). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. 7
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PYTHAGORAS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII.1 SMP NEGERI 4 BASO
JEP Volume 1 Nomor 1 Mei 2017 e-issn 2579-860X PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PYTHAGORAS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII.1 SMP NEGERI 4 BASO Usyeldi SMP Negeri
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN MEDIA ALAT PERAGA MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN AJARAN
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN MEDIA ALAT PERAGA MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN AJARAN 2012/2013 Virlina Zuhanisani 1, Sumardi 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya
Lebih terperinciJamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL PYTHAGORAS TERHADAP KEMAMPUANMATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis)
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL PYTHAGORAS TERHADAP KEMAMPUANMATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis) Hj. Indah Nursuprianah, Mahsusin Jurusan Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya.
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI
Lebih terperinci2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dewasa ini telah berkembang cukup pesat, baik secara teori maupun praktik. Oleh sebab itu maka konsep-konsep
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN ALAT PERAGA LONCAT KATAK TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP PAWYATAN DAHA 2 KEDIRI PADA MATERI POLA BILANGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Suhito, (strategi Pembelajaran Matematika Madrasah Ibtidaiyah(MI)), Modul
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan diharapkan manusia dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS
MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS Cholifatut Diniyah (11130036 ST) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar belakang pelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA Terpadu
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kualitatif karena penelitian ini bermaksud memahami berubahan yang dialami oleh subjek penelitian, Penelitian ini
Lebih terperinciMETODE DEMONSTRASI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI. Mugiharti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI SD Negeri 02 Rembun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas III sebanyak
Lebih terperinciAhmad Nurhayatna 35. Kata Kunci :Meningkatkan, Aktivitas, Hasil Belajar, Media Gambar Balok Pecahan
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BALOK PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN DARUNGAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER
Lebih terperinciselanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Untuk Melihat hasil belajar siswa, pada akhir proses pembelajaran penulis melakukan tes formatif. Pada Pra siklus, siklus I dan II proses
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP Negeri 2 Ngrampal) SKRIPSI Untuk memenuhi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 5, No. 3, Juli 2015 ISSN 0854-2172 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Matematika sangat penting untuk dipelajari karena setiap hari manusia selalu menggunakan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH
DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 156 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH Umbar Rumanti *) NIP 19630407
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 47 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VII-1 SMP NEGERI 3 SALAHUTU Kasman Samin Kamsurya SMP Negeri 3 Salahutu
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi
Lebih terperinciHasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,
Lebih terperinciArnasari Medekawati Hadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Bima
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTU LKS PADA MATERI GEOMETRI DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KOTA BIMA Arnasari Medekawati Hadi Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.2014/2015 Martogi Bangun Sianturi Guru Mata Pelajaran Fisika SMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciX f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UNP Kediri
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GLASSER DENGAN SELF INTRUCTIONAL MODULE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP KARYA WATES TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
Lebih terperinciPENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR
PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR Syahrun Kepala SD Kartika XX-1 Abstrak:. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENGARUH METODE BERMAIN PERAN ( ROLE PLAYING ) TERHADAP KEMAMPUAN MEMERANKAN TOKOH DRAMA SISWA KELAS V SDN RINGINPITU 2 KECAMATAN PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciPENERAPAN MICROSOFT POWERPOINT PADA MATERI STRUKTUR ATOM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 AMBON
PENERAPAN MICROSOFT POWERPOINT PADA MATERI STRUKTUR ATOM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI AMBON Faraa N. Royani, Yeslia Utubira, Napsin Palisoa Program Studi Pendidikan Kimia,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-F SMPN 14 BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEANS END ANALYSIS (MEA) Muhammad Azhari
EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 5, Nomor 1, April 2017, hlm 38 46 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-F SMPN 14 BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEANS END ANALYSIS (MEA) Muhammad
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Menggunakan Alat Peraga di Kelas I SD GKST Hanggira
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Menggunakan Alat Peraga di Kelas I SD GKST Hanggira Nitaleni Mentara, Dasa Ismaimuza dan Anggraini Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia memerlukan suatu pendidikan. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciOleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan manusia tidak lebih seperti kelakuan binatang.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS VII H SEMESTER GENAP MTS NEGERI SURAKARTA II TAHUN 2014/2015 Naskah Publikasi Diajukan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari peran sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. fungsi dan tujuan Standar Pendidikan Nasional adalah:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Fenomena tersebut mengakibatkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan,
Lebih terperinciPenerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir
Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alinea keempat adalah mencerdaskan kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu isi tujuan nasional Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini merupakan kewajiban
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014
PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL)
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-E SMP NEGERI 3 MALINAU BARAT PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN ARTIKEL Oleh: Roy Sepdoni NIM 608311454736
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar (SD), menjadi fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diupayakan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Nur Ngafifah 1, H. Setyo Budi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 11 November 2017 PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
Lebih terperinciMuhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / 2012 Nugroho Adi Prayitno SMP AL ISLAH SEMARANG D fish Adi R@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas 3 MIN Wonoketingal pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan
Lebih terperinciKata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN MEDIA PENCOCOKAN KARTU INDEKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP N 2 PECANGAAN JEPARA 1) 1 Oleh : Nikmatul Isnaini 2) dan Siti Fatonah 3)
Lebih terperinciBAB III METODE PENENLITIAN
BAB III METODE PENENLITIAN A. Jenis dan pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. PTK (CAR-Classroom Action Research), yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A
1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA (PTK Kelas VIII D SMP Negeri 2 Sawit Tahun Ajaran 2009 / 2010) SKRIPSI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS VIII PUTRA SMP IT MASJID SYUHADA Ifut Riati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CTL DALAM MATERI AJAR KONSEP PERUBAHAN PADA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI. Umi Jaenab
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 5, Oktober 2016 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL CTL DALAM MATERI AJAR KONSEP PERUBAHAN PADA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika dipelajari oleh semua siswa dari tingkatan SD hingga SMA dan bahkan sampai Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan perlunya siswa belajar matematika
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 18, No. 1, Januari 2017 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN
Lebih terperinciOleh: Ika Ratih Sulistiani. Abstrak
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRET (MANIK MANIK DAN SEDOTAN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SD DINOYO 1 MALANG Oleh: Ika Ratih Sulistiani Abstrak
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DENGAN LKS
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DENGAN LKS Irene Sofyani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: sofyani.irene@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN RIDHA HARNI HASIBUAN Guru SMP Negeri 29 kota Medan Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, matematika diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam rangka mengembangkan
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 TALAGA RAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI DINAMIKA
Lebih terperinciISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciSuwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SDN TANGGUL WETAN 02 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KECAMATAN TANGGUL JEMBER
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN
1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI WIWIK SETYANINGSIH A54B090124
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pembelajaran di SD Negeri 2 Padas masih bersifat konvensional dimana guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Lebih terperinciPenerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2
Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2 Rismawati, Ratman, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinci5 25% BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak orang menyebutkan abad melenium. Pada masa ini menuntut penguasaan teknologi adalah kebutuhan mutlak. Bahkan kita dituntut untuk dapat
Lebih terperinciAgusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 216 ISSN 2477-224 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA SD Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung
Lebih terperinciFachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa
Penerapan Metode Latihan Berstruktur Pada Pembelajaran Materi Persegi Panjang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Salumpaga Kabupaten Tolitoli Fachry Erick Mohammad, Baharuddin
Lebih terperinciSuharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna Indrawati Sumuri Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH
Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima
Lebih terperinciJarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA PESERTA DIDIK KELAS IX B SMP NEGERI 1 RANUYOSO LUMAJANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jarianto SMP Negeri 01
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas
Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas Ketsia DJibran SD Negeri Maahas, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah bagaimana mengupayakan agar siswa memperoleh hasil belajar yang tinggi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah SMP Negeri 38 Medan merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang berupaya terus untuk meningkatkan mutu pendidikan siswanya guna menciptakan lulusan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE
PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2015/2016 Upi Rosandi 1, Triyono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, sekarang ini makin banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan seperti bidang industri, asuransi, ekonomi, pertanian,
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) Oleh Muslimin Dosen PNS Kopertis Wilayah II dpk pada FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang E-mail: Muslimintendri@yahoo.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinci