BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mengestimasi nilai barang milik daerah berupa nilai tanah dan bangunan Gedung

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengestimasi nilai barang milik daerah berupa nilai tanah dan bangunan Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita, mengestimasi nilai sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita, dan estimasi kontribusi sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Tengah dari sektor retribusi daerah, maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1. Estimasi nilai barang milik daerah berupa tanah dan bangunan Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita menggunakan pendekatan biaya (cost approach). Estimasi nilai tanah menggunakan pendekatan metode perbandingan data pasar (market approach) sedangkan estimasi nilai bangunan menggunakan metode biaya reproduksi baru (reproduction cost new) yang dikurangi penyusutan. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai barang milik daerah berupa tanah dan bangunan Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita pada saat penilaian per 20 Maret 2017 adalah sebesar Rp Estimasi besaran tarif sewa barang milik daerah Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita yang akan diterima oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dari pemanfaatan barang milik daerah dalam bentuk sewa menggunakan 3 (tiga) metode analisis estimasi nilai sewa berdasarkan penilaian per 20 Maret 2017 adalah sebagai berikut. a. Besaran tarif sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2016 adalah sebesar Rp per 79

2 hari. Nilai sewa per hari tersebut berpotensi memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor retribusi daerah sebesar Rp atau sebesar 1,93 persen dari target Pendapatan Asli Daerah sektor retribusi daerah sebesar Rp b. Besaran tarif sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita berdasarkan Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 Pasal 117 adalah sebesar Rp per hari. Nilai sewa per hari tersebut berpotensi memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor retribusi daerah sebesar Rp239,166,250 atau sebesar 2,41 persen dari target Pendapatan Asli Daerah sektor retribusi daerah sebesar Rp c. Besaran tarif sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita berdasarkan metode pendekatan perbandingan data sewa pasar adalah sebesar Rp per hari. Nilai sewa per hari tersebut berpotensi memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor retribusi daerah sebesar Rp atau sebesar 2,79 persen dari target Pendapatan Asli Daerah sektor retribusi daerah sebesar Rp Estimasi tingkat kontribusi dari pendapatan sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2016 adalah 1,93 persen atau sebesar Rp dari total target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor retribusi daerah sebesar Rp Potensi tingkat kontribusi dari pendapatan sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita berdasarkan Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 adalah 2,41 80

3 persen atau sebesar Rp dari total target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor retribusi daerah sebesar Rp Potensi tingkat kontribusi dari pendapatan sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita berdasarkan nilai sewa pasar adalah 2,79 persen atau sebesar Rp dari total target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor retribusi daerah sebesar Rp Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, potensi kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi darah dapat ditingkatkan sampai 0,87 persen atau sebesar Rp menjadi 2,79 persen atau Rp dari total target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor retribusi daerah sebesar Rp , apabila Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menentukan besaran tarif sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita menggunakan metode perbandingan nilai sewa pasar. 5.2 Implikasi Berdasarkan pada hasil penelitian ini, besaran tarif sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2016 sebesar Rp per hari. Tarif sewa tersebut masih berada di bawah besaran tarif sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita yang diperoleh berdasarkan Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 yaitu sebesar Rp per hari dan nilai sewa pasar yaitu sebesar Rp per hari. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai pemilik aset harus segera segera menerbitkan produk hukum sebagai panduan atau pedoman terhadap pemanfaatan barang milik daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang terbaru. Dengan menerbitkan produk peraturan perundang-undangan yang 81

4 mengatur pemanfaatan aset, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tidak tertinggal oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah lain yang telah menerapkan terlebih dahulu dan terhindar dari permasalahan administrasi pada kemudian hari. Besaran tarif sewa Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita yang dihitung berdasarkan metode pendekatan perbandingan data pasar sebesar Rp per hari dapat digunakan sebagai besaran tarif sewa pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah dan bangunan Gedung Pertemuan Umum Dharma Wanita. Penggunaan besaran tarif tersebut diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. 5.3 Keterbatasan Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Peneliti tidak menghitung nilai sewa seluruh gedung/aula pertemuan yang milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang dapat disewakan kepada pihak ketiga. 2. Peneliti belum dapat menemukan produk hukum yang mengatur pemanfaatan barang milik daerah Provinsi Kalimantan Tengah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun Peneliti menggunakan pendekatan biaya dan perbandingan data sewa pasar dan data yang disajikan pada penelitian ini masih berupa asumsi-asumsi. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan peneliti dalam mendapatkan akses dan memperoleh data yang lebih akurat. 82

5 5.4 Saran Bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Saran peneliti untuk bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut. 1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan segera membuat panduan atau pedoman yang baru terhadap pemanfaatan barang milik daerah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 agar tidak timbul permasalahan dalam pemanfaatan barang milik daerah pada masa yang akan datang. 2. Dalam rangka mendapatkan estimasi nilai barang milik daerah yang mencerminkan nilai pasar wajar, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah kiranya dapat melakukan penilaian kembali secara periodik sebagai bentuk penyesuaian terhadap perubahan kondisi pasar yang dinamis (cepat berubah) mengikuti mekanisme pasar. 3. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan segera melakukan revisi atau perubahan terhadap penetapan tarif sewa barang milik daerah menjadi sebesar Rp ,- per hari sesuai dengan pendekatan perbandingan data pasar dalam rangka optimalisasi pengelolaan barang milik daerah karena tarif sewanya sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi nyata saat ini. 4. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan gencar melakukan promosi terhadap beragam kekayaan (aset) daerah yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi daerah. 83

6 5.4.2 Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dalam melakukan penilaian besaran tarif sewa barang milik daerah dapat menggunakan peraturan yang berlaku di daerahnya. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengambil jumlah objek atau ruang lingkup yang lebih besar. Apabila peneliti dan objek penelitian selanjutnya berasal berasal dari kalangan swasta, diharapkan dapat mengeksplorasi berbagai pendekatan penilaian terhadap penentuan nilai wajar aset dan tarif sewa sebagai alternatif dalam penentuan tarif sewa aset. 84