BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian terhadap manajemen aset Dinas Pertanian dan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian terhadap manajemen aset Dinas Pertanian dan"

Suryadi Gunawan
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian terhadap manajemen aset Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua. 1. Evaluasi terhadap pengelolaan aset tanah dan bangunan yakni Inventarisasi, Legal audit, Penilaian, Pemanfaatan aset serta Pengawasan. 1.1 Hasil inventarisasi Neraca Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua per 31 Desember 2012 jumlah tanah sebanyak 12 bidang tanah, total luas M² dengan total nilai Rp Untuk bangunan dalam Neraca per 31 Desember 2012 sebanyak 110 unit dengan dengan total nilai Rp Laporan inventarisasi tanah dan bangunan tidak lengkap dan akurat karena tidak termuat dalam Kartu Inventaris Barang serta keterbatasan sumber daya manusia dan kondisi geografis. 1.2 Legalitas aset yang dimiliki/dikelola Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua masih menjadi permasalahan yang serius. Hal ini dapat dapat dilihat dari jumlah tanah yang dikelola Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang belum memiliki sertifikat tanah pada 4 UPT sebesar M² (5,54 persen) dari keseluruhan M² tanah milik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua dan pengurusan legalitas bangunan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) belum pernah dilakukan inventarisasi. 76

2 Penilaian aset tanah dan bangunan masih menggunakan nilai pasar wajar, namun kaidah-kaidah untuk menilai tanah dengan nilai pasar belum diterapkan sebagaimana mestinya, bahkan banyak menggunakan nilai rata-rata untuk menilai tanah dan bangunan yang ada. 1.4 Dari realisasi pemanfaatan aset tanah dan bangunan milik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua berkisar 0,23 persen 11,45 persen pertahun terjadi kenaikan antara tahun sebesar Rp , tahun Rp , tahun terjadi penurunan Rp terhadap pendapatan retribusi daerah. Pemanfaatan aset tanah dan bangunan yang mempunyai nilai ekonomis belum menjadi bagian yang menjadi serius bagi Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. 1.5 Pengawasan dan pengendalian aset tanah dan bangunan yang dimiliki/dikelola Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua, hanya untuk supaya tidak miss management dan kehilangan aset. Penggunaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Milik Daerah (SIM-BMD) yang diharapkan untuk transparansi kerja dalam pengelolaan aset daerah belum digunakan. 2. Evaluasi responden terhadap pengelolaan aset tanah dan bangunan yakni Inventarisasi, Legal audit, Penilaian, Pemanfaatan aset serta Pengawasan. 2.1 Inventarisasi terhadap aset tanah dan bangunan yang dilakukan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan belum dilakukan seluruhnya karena

3 78 tidak adanya koordinasi dan keterbatasan kemampuan (skill) bendahara barang dalam melaksanakan tugasnya. 2.2 Legalitas tanah dan bangunan milik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua yang belum lengkap dan tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah Provinsi Papua dalam menyelesaikan permasalahan dengan serius. 2.3 Penilaian aset tanah dan bangunan hanya berdasarkan pada nilai kontrak tanah dan bangunan tersebut tetapi tidak berdasarkan kaidah-kaidah yang terdapat dalam penilaian aset. 2.4 Pemanfaatan aset tanah dan bangunan sudah dapat memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah bagi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua dan sebagian besar sudah dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku. 2.5 Pengawasan yang dilakukan terhadap aset tanah dan bangunan belum menyeluruh hanya berdasarkan laporan keuangan tahunan tetapi laporan semester tidak dilaksanakan dan penggunaan SIM-BMD tidak dilakukan masih menggunakan cara manual Microsoft Office Excel sehingga terjadi miss management.

4 Saran-saran 1. Saran yang dapat sampaikan kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi Papua terhadap pengelolaan aset tanah dan bangunan yakni Inventarisasi, Legal audit, Penilaian, Pemanfaatan aset serta Pengawasan. 1.1 Untuk tertib manajemen aset tanah dan bangunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua diperlukan kerja sama dan keseriusan semua pihak, mengingat masih banyaknya data aset yang belum lengkap khususnya tentang potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, status legal dan nilai ekonomis aset (dalam buku inventaris) yang disebabkan kelemahan sumber daya manusia. Untuk itu ketrampilan sumber daya manusia harus terus ditingkatkan melalui kursus/latihan. 1.2 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua, harus membuat rencana anggaran untuk proses sertifikasi tanah secara bertahap supaya tanah milik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua mempunyai kejelasan dan kekuatan hukum yang dapat membantu permasalahan status kepemilikan tanah secara benar dan mengurangi masalah terkait penyerobotan lahan oleh masyarakat. 1.3 Perlu dilakukan inventarisasi dan penilaian kembali sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, agar prosedur dan metoda penilaian aset tanah dan bangunan yang digunakan dapat dijadikan informasi jumlah kekayaan relevan dan sesungguhnya.

5 80 Dengan demikian Laporan Keuangan serta Neraca Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua dapat sesuai dengan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. 1.4 Pemerintah Daerah Provinsi Papua bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua perlu melakukan identifikasi terhadap aset yang memiliki nilai manfaat ekonomis berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun Mengembangkan sistem yang mampu mendukung efisiensi dalam pengelolaan aset daerah, khususnya aset tanah dan bangunan yang tidak aktif untuk dapat kelola dengan pihak ketiga dalam rangka megoptimalkan pemanfaatan aset yang berguna untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. 1.5 Dalam rangka pengawasan dan pengendalian aset tanah dan bangunan yang dimiliki Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua yang baik, sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 3 Tahun 2012 harus menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Barang Milik Daerah (SIM-BMD) guna transparansi kerja, sehingga setiap penanganan terhadap suatu aset termonitor jelas mulai dari lingkup penanganan dokumen hingga siapa saja yang bertanggung jawab menangani aset tersebut.

6 81 2. Saran yang dapat sampaikan kepada responden terhadap pengelolaan aset tanah dan bangunan yakni Inventarisasi, Legal audit, Penilaian, Pemanfaatan aset serta Pengawasan. 2.1 Penunjukan bendahara barang yang melaksanakan tugas inventarisasi harus ditunjuk berdasarkan aturan yang berlaku dan sudah pernah mengikuti pelatihan dan pendidikan tentang barang milik daerah sehingga inventarisasi ke depan dapat memberikan informasi yang akurat tentang aset tanah dan bangunan. 2.2 Legalitas tanah dan bangunan harus mendapat perhatian serius untuk ditindak lanjuti dalam pembuatan Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk di masukan dalam program dan kegiatan sehingga permasalahan legal audit dapat diselesaikan secara berkala. 2.3 Perlunya pemahaman terhadap penilaian aset tanah dan bangunan yang benar dan akurat sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga didalam penilaian ke depan nantinya nilai dari aset tanah dan bangunan tersebut akurat dan relevan. 2.4 Pemanfaatan aset tanah dan bangunan perlu di optimalkan khususnya aset tanah dan bangunan yang bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah yang selama ini belum di manfaatkan dan terlantar. 2.5 Pengawasan terhadap aset tanah dan bangunan harus mendapat perhatian serius dari para pejabat yang memiliki tanggung jawab dalam mengelola aset tanah dan bangunan dengan memberikan laporan secara berkala sehingga keberadaan aset dapat termonitor dengan baik. Penggunaan

7 82 aplikasi SIM-BMD harus di laksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku guna tercapai tranparansi kerja yang baik.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik terutama di bidang keuangan, maka diperlukanlah suatu reformasi keuangan negara. Reformasi