BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Perusahaan Sejarah kebangkitan industri modern dimulai pada tahun atau yang sering disebut dengan Revolusi industri. Kebangkitan ini menyebabkan bangkitnya penemuan-penemuan baru di bidang teknologi. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Dengan demikian konsep persaingan juga ikut berubah. Sementara pada periode 1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya atau lebih dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan produksi lebih ditujukan ke arah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya berorientasi ke mental produksi. Dari aspek politik, strategi bisnis seperti ini memerlukan proteksi secara ketat terhadap serangan dari luar. Bahkan pemerintah di suatu negara dapat saja menerapkan kebijakan-kebijakan untuk melindungi industrinya. Pada abad ini, berbagai negara sudah tidak memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis telah berubah. Jika sebelumnya produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka yang terjadi sekarang adalah kebalikannya konsumenlah yang justru memaksakan kehendaknya kepada produsen. Investasi mengalir ketempat yang paling menguntungkan. Produsen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan nilai dan keinginan konsumen 17

2 sehingga muncul konsep strategi perusahaan yang telah memberikan perspektif baru dalam manajemen perusahaan atau organisasi secara umum. Strategi pertama kali digunakan dalam dunia militer, sedangkan dalam bisnis baru dimulai pada pertengahan tahun 60-70an, sehingga semua konsep yang digunakan dalam manajemen strategic berasal dari dunia tersebut, antara lain misi (Mission), SWOT analisis, tujuan (Goal), sasaran dan strategi. Sehingga dalam penyusunan suatu rencana bisnis atau tepatnya pada saat perencanaan strategi dilakukan langkah langkah manajemen strategi, maka ia juga sama melakukan hal-hal yang sama yang dilakukan oleh para jendral. Yang membedakan keduanya hanyalah pada asumsi dasar yang digunakan untuk penyusunan strategi tersebut. Jika dalam dunia bisnis asumsi dasar yang digunakan adalah untuk memenangkan persaingan maka dalam dunia militer asumsinya adalah bagaimana menyelesaikan sebuah konflik Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir. Untuk jelasnya dapat dilihat perkembangan berikut ini: Chandler (1962): Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. 18

3 Learned, Christensen, Andrews, dan Guth (1965): Strategi merupakan alat untuk mencapai keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu focus strategi adalah memutuskan apakah bisnis itu harus ada atau tidak ada. Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977): Strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. Porter (1985): Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Andrews (1980), Chaffe (1985): Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan perusahaan. Hamel dan Prahalad (1995): Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan 19

4 strategi hamper selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi, bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan. Definisi pertama yang dikemukakan oleh Chandler (1962:13) menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut: a. Distinctive competence Distinctive competence adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki Distinctive Competence. Distinctive competence menjelaskan kemampuan fisik suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley (1998), identivikasi distinctive dalam suatu organisasi meliputi: a. Keahlian tenaga kerja b. Kemampuan sumber daya Dua faktor tersebut menyebabkan perusahaan ini lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia yang tinggi 20

5 muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Misalnya, menghasilkan produk yang kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing dengan cara memahami dengan detail keinginan konsumen, serta membuat program pemasaran yang lebih baik daripada program pesaing. Dengan memiliki kemampuan melakukan riset pemasaran yang lebih baik, perusahaan dapat mengetahui secara tepat keinginan konsumen sehingga dapat menyusun strategi-strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Semua kekuatan tersebut dapat diciptakan melalui penggunaan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti peralatan dan proses produksi yang canggih, penggunaan jarringan saulran distribusi cukup luas, penggunaan sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya, dan penciptaan brand image yang positif serta system reservasi yang terkomputerisasi. Semua itu merupakan keunggula-keunggulan yang dapat diciptakan untuk memperoleh keuntungan dari pasar dan mengalahkan pesaing. b. Competitive advantage Competitive advantage adalah kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut porter, ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu: a. Cost leadership b. Diferensial c. Focus 21

6 Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai atau kualitas produk yang sama. Harga jual yang rendah dapat dicapai perusahaan tersebut karena dia memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku, dan sebagainya. Misalnya, banyak perusahaan-perusahaan di negara maju memindahkan industrinya ke Negara lain seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, Cina, dan Thailand agar memperoleh pasokan bahan baku yang lebih murah dan lebih baik. Perusahaan juga dapat melakukan strategi diferensiasi dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya misalnya, persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang lebih baik, dan brand image yang lebih unggul. Strategi fokus juga dapat diterapkan untuk memperoleh keunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang diharapkan Tipe-tipe Strategi Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu : 1. Strategi Manajemen Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, 22

7 strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya. 2. Strategi Investasi Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha melakukan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya. 3. Strategi Bisnis Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategistrategi yang berhubungan dengan keuangan Perencanaan Strategi Perencanaa strategi berkaitan dengan penentuan arah organisasi dimasa mendatang dan serangkaian keputusan mengenai langkah dan tindakan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Bagi industri yang baru, pada tahap awalnya akan selalu dihadapkan pada ketidakpastian dan resiko. Perencanaan meliputi pembuatan keputusan sekarang atau tentang apa yang harus dikerjakan selama periode waktu yang akan datang, dalam tanggapannya terhadap apa yang diharapkan dalam lingkungan 23

8 perusahaan, dengan maksud untuk mengantisipasi tujuan yang pasti yang diinginkan selama periode tersebut, untuk lebih luasnya: a. Berhubungan dengan keadaan dimasa yang akan datang dari keputusan yang dibuat sekarang. b. Kecenderungan memprediksikan kejadian dimasa yang akan datang sebagai dasar untuk membuat program (perencanaan). c. Forecasting, pendekatan system untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi dan menganailsa informasi internal dan eksternal. d. Perencanaan tidak menghilangkan resiko, selain berusaha membantu mengakses resiko yang harus diambil oleh perusahaan. Analisis perencanaan strategis merupakan salah satu bidang studi yang banyak dipelajari secara serius dibidang akademis. Hal itu disebabkan karena setiap saat terjadi perubahan, seperti persaingan yang semakin ketat, peningkatan inflasi, penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, perubahan teknologi yang semakin canggih, dan perubahan kondisi demografis, yang mengakibatkan berubahnya selera konsumen secara cepat. Untuk memenuhi semua tantangan tersebut, perusahaan membutuhkan analisis perencanaan strategis untuk menentukan strategi perusahaan. Tujuannya adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing, dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: a. Bagaimana kekuatan inti pasar dan produk suatu perusahaan? b. Bisnis atau produk baru apa yang harus dimasuki perusahaan? c. Apakah suatu perusahaan harus tetap mempertahankan lini produknya atau tidak? 24

9 d. Bisnis atau produk apa yang harus ditarik atau ditinjau kembali posisinya? e. Bagaimana caranya mencapai posisi pemimpin? f. Bagaimana semua sumber daya dapat dialokasikan untuk menciptakan keunggulan bersaing? Jawaban semua pertanyaan diatas memerlukan pengamatan berbagai konsep atau literature, teknik analisis, temuan-temuan empiris serta paradigma yang dapat dipakai sebagai landasan dalam menyusun strategi bagi perusahaan. Pimpinan suatu organisasi, berusaha mencari kesesuaian antara kekuatankekuatan internal perusahaan dan kekuatan-kekuatan eksternal perusahaan (peluang dan ancaman) suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati, persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor-faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman. Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuan utama perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini daoat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. Jadi perencanaan strategi sangat penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang seuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. 25

10 2.1.4 Karakteristik Perencanaan Strategi Perencanaan strategi merupakan adalah sarana mengatur kekuatan dan kelemahan perusahaan atau organisasi secara dinamis untuk menghadapi peluang dan ancaman usaha di lingkungan yang selalu berubah. Perencanaan strategi meliputi proses penetapan keputusan dan pelaksanaan dari keputusan strategi tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Perencanaan strategi itu sendiri merupakan proses unik dan tidak rutin dengan sifat sebagai berikut: 1. Pertanyaan dasar. Perancangan strategic menyangkut pertanyaan dasar. Perencanaan strategic memberikan jawaban atas pertanyaan seperti seperti, Dibidang apa kita bergerak, dan dibidang apa seharusnya kita bergerak? dan Siapa yang menjadi pelanggan kita dan siapa seharusnya? 2. Kerangka untuk keputusan sehari-hari. Perancangan strategic yang memberikan kerangka untuk perencanaan yang lebih terinci dan untuk pengambilan keputusan sehari-hari. Berhadapan dengan keputusan seperti itu, seorang manajer dapat bertanya, Dari rangkaian tindakan yang ada ini, yang mana paling sesuai dengan strategi kita? 3. Kurun waktu yang lama. Perencanaan strategic menyangkut kurun waktu yang lebih lama daripada jenis perencanaan lainnya. 26

11 4. Pemusatan energi dan sumber daya. Perencanaan strategic membantu memusatkan energi dan sumber daya organisasi pada kegiatan yang memperoleh prioritas tinggi. 5. Keterlibatan manajemen puncak. Perencanaan strategic merupakan aktivitas tingkat puncak dalam arti manajemen puncak harus secara aktif terlibat. Hal ini karena, hanya manajemen puncak, dari posisinya di tempat yang tinggi mempunyai visi yang diperlukan untuk mempertimbangkan semua aspek organisasi dan komitmen manajemen puncak diperlukan untuk menimbulkan dan mendukung komitmen pada tingkat yang lebih rendah Pentingnya Perencanaan Strategi Dalam tahun-tahun belakangan ini, perencanaan strategi semakin penting artinya bagi manajer dan organisasi. Perencanaan strategi memberikan suatu kerangka untuk kegiatan organisasi yang dapat membuat organisasi berfungsi dengan lebih baik dan semakin tanggap. Banyak sekali arti penting dan manfaat strategi perusahaan, diantaranya adalah: 1. Strategi merupakan cara untuk mengantisipasi masalah dan kesempatankesempatan masa depan dengan kondisi lingkungan yang berubah cepat. 2. Strategi dapat memberikan gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan perusahaan dimasa depan pada karyawan. 3. Strategi yang baik dapat meminimalkan resiko, dan membuat lebih mudah tugas manajemen puncak. 27

12 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: strategi dapat membantu praktekpraktek manajer dan perusahaan yang menyusun strategi pada umumnya lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memilikinya Keterbatasan Strategi Disamping sifat dan manfaat strategi bagi perusahaan di sisi lain perusahaan mempunyai keterbatasan yang perlu diperhatikan oleh penyususn strategi sehingga keterbatasan itu dapat ditekan serendah mungkin. Keterbatasan itu antara lain: 1. Strategi didasarkan atas peramalan sehingga sulit untuk menyusun peramalan masa depan yang tepat disebabkan masa depan yang berubahubah dan sangat komplek. 2. Sulit memenuhi syarat strategi yang komperhensif dan terpadu, karena adanya konflik antara tujuan perusahaan dengan unit-unit dibawahnya. 3. Disampimg kondisi objektif yang ada, pertimbangan manajemen tidak dapat dihindari di dalam menyusun strategi. 2.2 Lingkungan Internal dan Eksternal Sebagai suatu system, perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin bertahan hidup, perusahaan harus dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lungkungan akan berakibat fatal. 28

13 Lingkungan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal. Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar perusahaan yang relevan terhadap kegiatan perusahaan. Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada di dalam perusahaan, seperti pekerja, pemegang saham, jaringan stake holder, lingkungan internal bukan merupakan bagian dari lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal meliputi meliputi faktor-faktor diluar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman bagi perusahaan. Keseluruhan faktor ini saling berinteraksi satu sama yang lainnya. Kategori yang digunakan dalam bagian ini adalah sosioekonomis, teknologi dan pemerintahan, dalam hubungannya dalam perdagangan ( Lawrance Jauch,1999). 2.3 Lingkungan Industri Perumusan strategi tidak dapat di pisahkan dengan lingkungan strategi dimana perusahaan bersaing antar satu dengan lainnya. Dalam hal ini perusahaan di definisikan kelompok perusahaan yang saling menghasilkan produk yang saling menggantikan. Struktur industri mempunyai pengaruh luas dalam menentukan persaingan dalam suatu industri yang berakar pada struktur ekonomi yang mendasarinya dan berjalan diluar perilaku pesaing-pesaing yang ada. Michael E. Porter, mengemukakan lima kekuatan persaingan pokok dalam struktur industri, yaitu : masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, serta persaingan diantara pesaing yang ada. 29

14 Pendatang baru Pemasok Para Pesaing Industri Pembeli Produk pengganti Gambar 2.1. Kekuatan-kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri Lima kekuatan persaingan memperlihatkan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada para pemain yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta pendatang baru yang potensial merupakan pesaing bagi perusahaan dalam industri, dan masing-masing dapat lebih menonjol atau kurang menonjol itu tergantung pada situasi tertentu. Kelima kekuatan persaingan diatas secara bersama-sama akan menentukan intensitas persaingan dan kemampuan perusahaan dalam industri dan kekuatan yang paling dominan akan menentukan serta menjadi hal yang sangat penting didalam perumusan strategi Ancaman Pendatang Baru Pendatang baru pada dunia industri selalu membawa semangat baru untuk menang dan menembus pasar. Kapasitas baru yang seringkali membawa sumber daya yang besar, hal seperti ini dapat menyebabkan pembengkakkan biaya yang dipakai untuk menghadang pendatang barau tersebut. Ancaman masuk bagi 30

15 pendatang kedalam dunia industri tergantung pada rintangna masuk dan reaksi dari perusahaan-perusahaan sejenis yang telah ada. Ada enam sumber utama rintangan bagi pendatang baru, yaitu : 1. Skala ekonomis. Pendatang baru harus dapat berproduksi pada skala ekonomis tertentu, hal ini berarti akan penuh dengan resiko. 2. Perusahaan tertentu sudah mempunyai suatu identitas merk dan kesetiaan dari para pelanggan, sehingga bagi pendatang baru akan merasa kesulitan untuk menembus hal seperti ini. 3. Kebutuhan akan modal merupakan suatu hambatan yang cukup besar bagi sebuah industri pendatang baru. 4. Apabila sebuah saluran distribusi telah ditangani dengan baik oleh perusahaan yang terlebih dahulu ada, maka perlu suatu usaha yang ekstra keras agar dapat pula memakainya. 5. Pada masa belajar perusahaan belum mengalami suatu keuntungan, tetapi apabila periode belajarnya agak panjang maka lambat laun pendatang baru akan banyak mengalami keraguan untuk menghadapi hal tersebut. 6. Biaya beralih pemasok (switching cost), yaitu suatu biaya yang harus dikeluarkan oleh pembeli bila mana harus berpindah dari pemasok tertentu ke pemasok yang lainnya Tekanan Produk Pengganti Produk pengganti (substitusion produk) akan membatasi laba potensial dari industri, maka menarik harga yang ditawarkan oleh produk pengganti akan 31

16 dilakukan oleh perusahaan, hal ini semakin memperketat pembatasan laba industri. Produk pengganti adalah produk yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri, yang perlu mendapat perhatian besar adalah apabila produk pengganti mempunyai kecenderungan harga atau presyasi lebih baik serta dihasilkan pleh industri yang kemampuan labanya tinggi Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar suatu industri dengan mengancam akan menaikkan harga atau menurunkan harga atau mutu produk yang dibeli. Pemasok yang kuat akan mengurangi kemampuan industri apabila tidak dapat mengimbangi kenaikkan harga dari pemasok tersebut. Pemasok memiliki kekuatan yang cukup besar apabila dapat memenuhi beberapa kriteria berikut : Industri pemask jumlahnya sedikit. Produk pemasok memiliki keunikan yang khusus. Industri pemasok tidak disaingi oleh industri subtitusi. Produk pengganti merupakan suatu komponen yang penting Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Pembeli akan mampu bersaing dengan suatu industri dengan cara memaksa harga turun, meminta mutu yang lebih tinggi dan meminta pelayanan uang lebih baik. Pembeli dapat dikatakan kuat apabila dapat memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: 32

17 Nilai pembeliannya cukup besar, sehingga pembeli akan mendapatkan suatu diskon. Produk tidak memiliki keunikan yang khusus atau dapat dikatakan produknya adalah produk yang standar. Produk bukan merupakan suatu komponen yang penting Tingkat Rivalitas Rivalitas dikalangan pesaing yang ada biasanya berbentuk suatu persaingan untuk mendapatkan suatu posisi dengan menggunakan taktik dan strategi tertentu, seperti: persaingan harga, persaingan iklan, pengenalan produk dan peningkatan pelayanan serta adanya suatu jaminan. Persaingan dapat terjadi karena satu atau lebih perusahaan mendapat tekanan atau peluang untuk memperbaiki posisi yang ada. Pada dasarnya gerakan persaingan industri atau perusahaan yang memiliki pengaruh yang besar terhadap perusahaan pesaing akan mendorong perusahaan pesaing untuk melakukan gerakan perlawanan yang sama dan sebaliknya. Jika gerakan dan kontra gerakan meningkat atau tak terkendali maka akan berakibat yang sangat buruk bagi kelangsungan kedua jenis usaha tersebut. Persaingan yang tajam merupakansalah satu akibat dari sejumlah faktor struktural yang saling berinteraksi, misalkan: Jumlah pesaing yang banyak atau minimal seimbang Pertumbuhan industri yang lamban. Para pesaing harus berproduksi mendekati kapasitas penuh. Terdapat pengaruh skala ekonomis. 33

18 2.4 Persaingan Dalam Industri Tingkat Dunia Pertumbuhan sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, terlebih bagi sebuah perusahan atau industri yang berorientasi pada negara luar (ekspor), sehingga perusahaan tersebut akan selalu berurusan dengan pasar global. Pasar global itu terbentuk dengan tumbuh dan berkembangnya era globalisasi perekonomian didunia. Maka tidaklah salah bila kita sering mendengar bahwa keberhasilan dan kemampuan bersaing adalah kunci dari sebuah keberhasilan. Apabila sebuah perusahaan sudah tidak memiliki daya saing maka mudah untk diduga bahwa perusahaan tersebut akan segera mengalami masa kehancuran atau bangkrut. Perusahaan yang memiliki kualitas manajemen yang baiklah yang nantinya akan mampu dan dapat bersaing di pasar global. Tetapi bila kita amati dengan seksama di negara kita, hanya sedikit dari sekian banyak bahkan dari ribuan perusahaan yang berorientasi ekspor yang dapat menembus dan mampu memenuhi persyaratan. Persyaratan terpenting yaitu adanya keunggulan kompetitif (kompetitive advantage). Bagaimanapun yang namanya pasar global memang amat susah untuk ditembus, karena rumitnya ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi. Dalam lingkungan pasar global akan dijual suatu barang dengan kualitas tertentu dan harga yang cukup bervariasi. Selain itu promosi dari para pengusaha atau produsen juga selalu diperlukan, bahkan kadang-kadang lobi juga harus dilakukan pada pihak-pihak yang terkait dengan urusan ekspor. Berkaitan dengan hal itu maka pihak pembeli dapat memilih dengan bebas produk 34

19 mana saja yang dapat dibeli, tentu saja dengan berbagai pertimbangan, mulai dari yang bersifat ekonomis hingga yang bersifat politis. Perusahaan dalam era globalisasi perekonomian akan cenderung untuk melakukan suatu penggabungan, baik dengan mitra yang ada didalam negeri maupun dengan mitra dari luar negeri. Melalui penggabungan ini setidaknya akan didapatkan beberapa keuntungan dan kemudahan untuk memasuki suatu bisnis yang baru, biaya riset yang murah,dan juga dapat memperkuat daya saing dengan jalan meningkatkan produktifitas dan efisiensi. Perusahaan perlu beradaptasi dengan jalan mencari mitra kerja, baik didalam maupun diluar negeri. Hal ini merupakan suatu strategi yang baik untuk meraih suatu keuntungan ataupun keunggulan competitive, seperti tersedianya tenaga kerja yang cukup murah dan sumber daya alam yang melimpah. Keunggulan kompetitive merupakan suatu syarat mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan, misalnya dalam hal tingkat produktivitas dan efisiensi serta adanya kemampuan untuk mengunakan atau mengadopsi teknologi yang canggih. Banyak kendala dan perbedaan bersaing antara bersaing dalam tingkat nasional dengan bersaing dalam tingkat internasional. Hal ini biasanya akan ditekankan dalam mengembangkan strategi bersaing internasional, diantaranya : 1. Biaya faktor yang berbeda di setiap negara. 2. Situasi yang berlainan di pasar luar negeri. 3. Peran yang berbeda dari pemerintah negara lain. 4. Perbedaan dalam tujuan, sumber daya dan kemampuan untuk memantau pesaing-pesaing dari negara lain. 35

20 Namun demikian, faktor-faktor struktural serta kekuatan-kekuatan pasar yang beroperasi dalam industri dunia sama juga dengan kebanyakan industri yang ada di dalam negeri Sumber Keuntungan Bersaing Tingkat Dunia Beberapa sumber keuntungan yang dapat digunakan untuk memperkuat persaingan di tingkat dunia antara lain : 1. Keunggulan komparatif Merupakan salah satu penentu klasik dalam menghadapi suatu persaingan ditingkat dunia. Apabila suatu negara mempunyai suatu keunggulan berarti mutu faktor yang digunakan oleh negara tersebut sangatlah baik, sehingga negara tersebut akan menjadi tempat berproduksi dan ekspor akan mengalir ke berbagai belahan negara di dunia. Dalam industri yang demikian, maka posisi strategis perusahaan tingkat dunia di negara yang memiliki keunggulan kompetitif ini sangat penting untuk mempertahankan posisinya di dunia. 2. Skala ekonomis produksi Apabila skala ekonomis dalam produksi melampaui besarnya ukuran pasar nasional yang besar, maka secara potensial perusahaan dapat mencapai keunggulan biaya melalui produksi yang terpusat dalam persaingan tingkat dunia. 3. Pengalaman tingkat dunia Seringkali suatu perusahaan ikut dalam kegiatan-kegiatan pameran tingkat dunia akan sangat bermanfaat, apalagi bila mengetahui ragam- 36

21 ragam produk yang dibuat dan dijual di pasar dunia. Volume komulatif permodel akan sangat besar jika model tersebut banyak terjual dipasar nasional, sehingga memberikan suatu keunggulan biaya dalam menghadapi persaingan pada tingkat dunia. Persaingan tingkat dunia akan dapat memberi suatu perolehan pengalaman yang lebih cepat, meskipun seandainya kurva pengalaman telah mendatar pada volume komulatif yang akhirnya tercapai dengan bersaing disuatu pasar geografis tertentu. 4. Skala ekonomis logistik Persaingan tingkat dunia juga dapat memungkinkan pencapaian skala ekonomis dalam logistik yang berasal dari kemampuan mengunakan sistem yang lebih khusus, misalnya angkutan kapal laut. Apabila suatu perusahaan dapat beroperasi dengan tingkat penjualan volume dunia, maka dapat memungkinkan kembali pemikiran yang menyeluruh mengenai pengaturan tentang logistik. 5. Slaka ekonomis pemasaran Meskipun banyak aspek dari fungsi pemasran, secara alamiah harus dilakukan dimasing-masing pasar nasional. Hal ini dimungkinkan untuk mencapai skala ekonomis dalam pemasaran yang melebihi ukuran pasar nasional diindustri-industri tertentu. 6. Skala ekonomis didalam pembelian Apabila terdapat suatu peluang untuk mencapai skala ekonomis dalam pembelian sebagai hasil dari kekuatan tawar-menawar atau biaya 37

22 pemasok yang lebih rendah dalam produksi untuk jangka panjang yang melebihi apa yang diperlukan untuk bersaing dipasar nasional tertentu. 7. Differensiasi produk Pada beberapa bisnis, terutama yang progresif secara teknologi, persaingan tingkat dunia dapat memberikan suatu reputasi dan kredibilitas yang baik pada perusahaan. 8. Teknologi milik sendiri Skala ekonomis global dapat diperoleh dari kemampuan menerapkan teknologi milik sendiri diberbagai pasar nasional. Kemampuan ini penting terutama apabila skala ekonomis dalam riset adalah besar dibandingkan dengan hasil penjualan diberbagai pasar nasional Rintangan Persaingan Tingkat Dunia Ada beberapa rintangan untuk mencapai keunggulan-keunggulan dalam persaingan tingkat dunia dan hal ini dapat menghalangi suatu industri menjadi industri dunia. a. Rintangan Ekonomis 1. Biaya pengangkutan dan penyimpanan. 2. Perbedaan kebutuhan pokok. 3. Saluran distribusi yang telah mapan. 4. Armada wiraniaga. 5. Perbaikan lokal. 6. Kepekaan terhadap waktu tenggang. 38

23 b. Rintangan Manajerial 1. Tugas pemasran yang berlainan. 2. Pelayanan lokal yang intensif. 3. Teknologi yang berubah secara cepat. c. Rintangan Institusional Rintangan dari pemerintah. Ada berbagai macam bentuk rintangan pemerintah terhadap persaingan dunia, kebanyakan dengan maksud untuk melindungi perusahaan lokal atau keselamatan kerja setempat. 1. Bea dan tarif. 2. Kuota. 3. Kecondongan untuk menggunakan perusahaan lokal oleh badan pemerintah. 4. Dorongan pemerintah untuk kegiatan litbang lokal. 5. Perlakuan pajak. 6. Undang-undang tentang penyuapan, perpajakan dan lain-lain. 2.5 Identifikasi Para Pesaing Perusahaan Empat derajat pesaing berdasarkan pada konsep substitusi produk: 1. Sebuah perusahaan dapat melihat pesaingnya sebagai perusahaan lain yang menawarkan produk yang serupa dan melayani pelanggan yang sama dengan harga yang serupa. 2. Suatu perusahaan dapat melihat pesaingnya secara lebih luas sebagai semua perusahaan pembuat produk atau kelas prosuk yang sama. 39

24 3. Suatu perusahaan dapat melihat pesaingnya bahkan lebih luas lagi sebagai semua perusahaan produsen yangmenawarkan pelayanan yang sama. 4. suatu perusahaan dapat melihat pesaingnya secara lebih terbuka lagi sebagai semua perusahaan yang bersaing untuk memakai dollar yang sama. Secara lebih spesifik lagi kita dapat mengidentifikasi pesaing perusahaan dri sudut pandang industri maupun sudut pandang pasar Konsep Persaingan pasar Disamping melihat pada perusahaan lain yang membuat produk yang sama, kita dapat juga melihat perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama atau melayani kelompok pelanggan yang sama. Pada umumnya, konsep persaingan pasar akan membuka mata perusahaan lebih lebar terhadap pesaing yang aktual dan potensial, sehingga merangsang perusahaan tersebut untuk dapat mempersiapkan suatu perencanaan strategi pasar jangka panjang. 2.6 Model Evaluasi Portofolio Suatu perencanaan strategis beserta konsep dan kiat - kiat khususnya mulai muncul ditahun 1970-an sebagai akibat dari kejutan beruntun krisis energi, inflansi tinggi, stganasi ekonomi, keunggulan kompetitif Jepang, serta deregulasi industry-industri kunci yang melanda industri di Amerika Serikat. Perusahaan - perusahaan Amerika tidak lagi dapat membuat proyeksi sederhana tentang pertumbuhan guna merencanakan produksi, penjualan dan keuntungan yang 40

25 mereka inginkan. Perencanaan jangka panjang konvensional haruslah diubah menjadi suatu perencanaan yang strategis. Sasaran dari perencanaan strategis tersebut adalah untuk membantu perusahaan dalam memilih dan mengelola bisnisnya sehingga perusahaan tersebut tetap sehat ditengah kejutan yang melanda salah satu bisnis atau produknya. Ada tiga gagasan utama dalam perencanaan strategis. Gagasan pertama adalah bahwa suatu bisnis perusahaan harus selalu dikelola seperti portofolio investasi, dimana perlu diputuskan bisnis mana yang perlu dikembangkan, dipertahankan, dikurangi,atau bahkan bisnis tersebut dihentikan. Setiap bisnis memiliki potensi keuntungan masing-masing dan sumber daya perusahaan harus dialokasikan sesuai dengan potensi keuntungan masing-masing bisnis, sehingga diharapkan bisnis dari perusahaan tersebut dapat dipertahankan atau bahkan dikembangkan. Gagasan kedua adalah bahwa potensi keuntungan masa depan dari setiap bisnis harus dihitung dengan cermatdengan mempertimbangkan dan memperhatikan tingkat pertumbuhan pasar dan potensi yang ada pada perusahaan. Tidak cukup untuk menggunakan penjualan ataupun keuntungan hari ini sebagai suatu panduan. Gagasan ketiga adalah yang melandasi perencanan strategis adalah strategi. Perusahaan harus menetapkan strategi atau rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka panjang bagi setiap produk atau setiap bisnisnya. Terlebih lagi tidak ada satupun strategi yang paling cocok untuk semua pesaing bisnis itu. Setiap perusahaan harus menetukan yang paling cocok dengan melihat posisi industri dan sasaran, peluang,dan keahlian serta sumber dayanya. Untuk memahami suatu perencanaan yang strategis maka kita perlu memahami bahwa kebanyakan perusahaan besar terdiri dari empat tingkatan : 41

26 tingkat korporasi, tingkat devisiasi, tingkat bisnis dan tingkat produk. Kantor pusat korporasi bertanggung jawab untuk merancang semua rencana strategis korporasi dan mengarahkan seluruh perusahaan kemasa depan yang menguntungkan. Kantor pusat juga memutuskan berapa banyak dukungan sumber daya pada masing-masing devisi dan juga menentukan devisi mana yang akan dimulai atau ditutup. Setiap devisi membuat rencana divisi yang mencakup alokasi dana kesetiap unit bisnis dalam divisi tersebut. Selanjutnya setiap unit bisnis harus pula membuat rencana strategis unit bisnis untuk membawa unit bisnis tersebut kemasa depan yang menguntungkan. Akhirnya setiap produk dalam setiap unit bisnis membuat rencana pemasaran dalam pangsa pasar produknya Pendekatan Boston Consulting Group (BCG) Boston Consulting Group (BCG), merupakan sebuah lembaga konsultan terkemuka yang mengembangkan dan mempopulerkan matrik pertumbuhan pangsa pasar. Matrik pertumbuhan pasar dibagi dalam 4 kotak, yang masing-masing kotak menunjukkan jenis bisnis yang berbeda. Gambar 2.2. Matrik BCG 42

27 Keterangan : 1. Question Mark (tanda Tanya) Menunjukkan bisnis perusahaan yang bergerak dalam pasar dengan pertumbuhan yang tinggi, namun pangsa pasar relatif rendah. Kebanyakan bisnis dimulai sebagai tanda tanya, karena perusahaan ingin memasuki pasar dengan pertumbuhan tinggi tapi kenyataannnya sudah ada pemimpin dalam pasar tersebut. Question mark banyak membutuhkan uang, karena perusahaan harus menambah banyak pabrik, peralatan dan karyawan untuk menandingi pasar yang tumbuh dengan cepat,dan berusaha mengalahkan pemimpin pasar. Tapi jika mereka gagal, bisnis itu akan berangsur-angsur menjadi pupuk bawang. Istilah tanda tanya tepat karena perusahaan harus berfikir keras apakah mereka akan tetap menanamkan uang dalam bisnis tersebut atau sebaliknya. 2. Stars (Bintang) Bila bisnis dalam Questioan Mark berhasil maka bisnis tersebut menjadi bintang. Bintang merupakan pemimpin pasar dalam industri yang tinggi pertumbuhannya,tapi bukan berarti untuk bintang akan memberikan masukan positif untuk perusahaan. Perusahaan juga harus mengeluarkan banyak uang untuk menandingi pertumbuhan pasar dan untuk melawan serangan dari para pesaingnya. Bintang biasanya menguntungkan, namun kelak akan menjadi sapi perah perusahaan dikemudian hari. 43

28 3. Cash Cow (Sapi Perah) Bisnis dengan pangsa pasar yang relatif tinggi dari pasar yang rendah pertumbuhannya. Kalau pertumbuhan pasar dalam setahun kurang dari sepuluh persen bintang akan menjadi sapi perah asalkan masih tetap memiliki pangsa pasar yang relatif besar. Sapi perah banyak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Perusahaan tidak perlu membiayai pengembangan kapasitas karena pertumbuhan pasar telah menurun. Perusahaan menggunakan sapi prah untuk membiayai tagihantagihannya dan membiayai bintang, tanda tanya, serta pupuk bawang yang cenderung haus akan uang. 4. Dogs Dogs menggambarkan bisnis perusahaan dengan pangsa pasar yang relatif rendah dalam pasar yang relatif rendah dalam pasar yang tumbuh dengan lambat. Umumnya bisnis ini rendah labanya atau umumnya rugi, walaupun kadang-kadang menghasilkan uang juga. Melepaskan perusahaan merupakan pilihan untuk bisnis ini, karena sulit untuk menemukan pembeli yang tertarik. Setelah menggambarkan masing-masing bisnisnya dalam matrik pertumbuhan pangsa pasar, perusahaan harus memutuskan apakah portofolio bisnisnya sehat. Portofolio yang tidak seimbang akan memiliki terlalu banyak dogs atau tanda tanya, dan sedikit bintang atau sapi perah. Tugas perusahaan selanjutnya adalah menentukan sasaran, strategi dan anggaran yang diberikan. Ada empat sasaran alternatif yang dapat dilakukan : 44

29 Kembangkan : Disini sasarannya adalah meningkatkan pangsa pasar, meskipun harus mengorbankan laba jangka pendek. Strategi ini cocok untuk tanda tanya yang pangsa pasarnya harus meningkat untuk menjadi bintang. Pertahankan : Disini sasarannya adalah mempertahankan pangsa pasar. Sasaran ini cocok untuk sapi perah yang kuat supaya terus memberikan alur uang yang positif. Panen : Disini sasarannya adalah meningkatkan pemasukan uang jangka pendek tanpa memperhatikan atau memperdulikan akibat jangka panjangnya. Strategi ini cocok untuk sapi perah lemah yang masa depannya suram dan perlu menghasilkan alur uang. Strategi ini juga dapat digunakan untuk tanda tanya dan pupuk bawang. Jual : Disini sasarannya adalah untuk menjual atau melikuidasi bisnis, karena sumber daya lebih baik digunakan ditempat yang lain. Strategi ini cocok digunakan oleh dogs dan tanda tanya yang menghambat laba perusahaan. Dengan berjalannya waktu, posisi poin dalam matrik pertumbuhan pangsa pasar cepat berubah. poin yang berhasail memiliki daur hidup biasanya mereka memulai sebagai tanda tanya, menjadi bintang lalu menjadi sapi perah dan menjadi lemah (dogs) menjelang akhir daur hidupnya. Karena itu perusahaan tidak hanya perlu memperhatikan posisi bisnis mereka saat ini dalam matrik pertumbuhan pangsa pasar namun dalam posisi pergerakan mereka. Perusahaan harus memeriksa dimana posisi bisnis itu dahulu dan kemana bisnis itu akan bergerak nantinya. Kalau pergerakan suatu bisnis tidak memuaskan maka 45

30 perusahaan perlu meminta manajer bisnis itu untuk mengusulkan strategi baru dan pergerakan yang diharapkan. Jadi matrik pertumbuhan pangsa pasar menjadi kerangka perencanaan bagi perencana strategi dikantor pusat perusahaan itu. Mereka menggunakannya untuk menilai masing-masing bisnis dan memberikan saran yang masuk akal. Berikut ini adalah rumus dalam menghitung pangsa pasar relatif: A B Tingkat Pertumbuhan Pasar = 100% A Dimana : A = Volume penjualan industri tahun ke-n B = Volume penjualan industri tahun ke-n-1 Pangsa pasar ralatif tahun ke-n = Volume penjualan pd th ke-n Volume pejualan pesaing th ke-n Matrik Daya Tarik Industri (MDTI) Matrik daya tarik industri merupakan matrik yang posisi unit strategis pada saat sekarang dan juga mencoba memperkirakan posisi unit bisnis tersebut dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, posisi bisnis pada saat sekarang baru dapat disusun setelah manajemen mampu mengidentifikasi dan memberikan penilaian (assessment) pada veriabel internal dan eksternal yang berpengaruh secara signifikan terhadap peluang bisnis yang muncul dan kekuatan perusahaan yang dimiliki. Disamping itu, perkiraan posisi bisnis dimasa yang akan datang yang notabene merupakan posisi yang dikehendaki perusahaan juga baru dapat diketahui setelah manajemen mampu melakukan perkiraan dan penilaian pada 46

31 variable penentu. Pada dasarnya Matriks Daya Tarik Industri merupakan kelanjutan dari Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar. GE (General Electric) sebagai perusahaan yang memberikan perhatian khusus terhadap masalah strategi bisnis menilai bahwa Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar tersebut sangat sederhana dan mudah diterapkan. Matrik Pertumbuhan Pangsa Pasar memiliki kekuatan untuk mempresentasikan posisi perusahaan dengan hanya menggunakan dua variabel pokok, yakni tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif. Akan tetapi menurut GE, kekuatan tersebut juga merupakan kelemahannya. Baginya masih banyak variabel lain diluar dua variabel yang digunakan dalam Matrik Pertumbuhan Pangsa Pasar yang dapat menjadi penentu munculnya peluang bisnis dan kekuatan perusahaan. Oleh karena itu, bersama konsultan bisnis McKinsey, pada awal dasawarsa tujuh puluhan GE berusaha menemukan matriks baru sebagai pengembangan Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar. Matriks baru ini dioperasikan berdasarkan prinsip- prinsip pokok yang dipakai dalam Matrik Pertumbuhan Pangsa Pasar, akan tetapi mencoba mengeliminir kelemahan yang ada pada Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar. Matriks baru ini memperlihatkan banyak indikator dari variabel eksternal dan internal. Bagi GE, masing- masing variabel tersebut tidak mungkin diwakili hanya oleh satu indikator, seperti yang selama ini dilakukan oleh Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar. 2.7 Analisis SWOT Sebuah perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan pokok, antara lain memperoleh laba, meningkatkan saham, meninggikan volume penjualan dan 47

32 mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, maka manajemen perlu memperhatikan dua factor pokok, yaitu factor eksternal yang tidak terkontrol oleh perusahaan serta factor internal yang sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan. Factor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melingkupi operasi bisnis yang daripadanya muncul peluang dan ancaman bisnis. Factor internal meliputi semua jenis manajemen fungsional, seperti pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, system informasi manajemen, dan budaya perusahaan. SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opprtunities (kesempatan), dan Treath (ancaman). Analisis SWOT merupakan suatu identifikasi yang sistematis dari beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lain agar dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisa ini mempunyai implikasi yang sangat berpengaruh dalam merancang suatu strategi bagi keberhasilan perusahaan. Analisa SWOT dapat di identifikasikan sebagai berikut: a. Peluang (opportunities) Suatu peluang merupakan situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan agar dimanfaatkan secara maksimal. Kecenderungan utama dari peluang itu sendiri adlah mengidentifikasi keadaan lingkungan diluar perusahaan, seperti kebijakan pemerintah, perilaku konsumen dan lain-lain yang berhubungan dengan eksternal perusahaan. 48

33 b. Ancaman (treath) Ancaman adalah situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan. Kecenderungan utama dari suatu ancaman bagi perusahaan adalah timbulnya pesaing baru, daya beli masyarakat menurun, peraturan pemerintah yang sangat tidak menguntungkan, dan sebagainya. c. Kekuatan (strength) Kekuatan adalah kemampuan perusahaan untuk unggul dalam bersaing dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar. Kekuatan perusahaan dapat berkaitan dengan keuangan, citra kepemimpinan, penguasaan pasar, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan dan masih banyak lagi. d. Kelemahan (weakness) Kelemahan merupakan kekurangan atau keterbatasan dan ketidak mampuan perusahaan karena ketergantungan oleh faktorfaktor tertentu yang dapat mengurang kekuatan dari perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain misalnya tenaga kerja yang kurang terampil, kurangnya modal perusahaan, dan lain-lain. Analisis SWOT dapat digunakan dalam banyak cara untuk membantu manajemen dalam menentukan strategi yang digunakan perusahaan secara tepat. Peluang dan ancaman dari eksternal perusahaan secara sistematis dapat 49

34 dibandingkan dengan kekuatan dan kelemahan dari internal perusahaan dalam pendekatan yang terstruktur Cara Membuat Matrik SWOT Penelitian menunjukkan kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi factor intenal dan eksternal. Kedua factor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisa SWOT. BERBAGAI PELUANG 3. Mendukung Strategi Turnaround 1. Mendukung Strategi Aggresive KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL 4. Mendukung Strategi Difensive 2. Mendukung Strategi Difersivikasi BERBAGAI ANCAMAN Gambar 2.3. Analisis SWOT Kwadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut mempunyai kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah menunggu kebijakan pertumbuhan agresif. Kwadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari sisi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah 50

35 menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi difersivikasi (produk/pasar). Kwadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak perusahaan mengalami kendala. Kondisi bisnis pada kwadran 3 ini mirip dengan question mark, pada matrik BCG. Focus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kwadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal Tahap Pengambilan Keputusan Proses pengambilan keputusan melalui tiga tahap, yaitu : 1. Tahap pengumpulan data 2. Tahap analisis 3. Tahap pengambilan keputusan Pada tahap pengumpulan data ini hendaknya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis. Pada tahap ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan internal. Sedangkan metode yang digunakan pada tahap ini terdiri dari dua matriks, yaitu: Matriks Faktor Strategi Eksternal Matriks Faktor Strategi Internal 51

36 2.7.3 Matrik Faktor Strategi Eksternal Sebelum membuat matrik factor strategi eksternal kita perlu mengetahui terlebih dahulu strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara penentuan factor strategi eksternal (EFAS): 1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10) peluang dan ancaman. 2. Beri bobot masing-masing factor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting sampai dengan 0,0 (tidak penting). Factor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap factor strategis. 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing factor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarka pengaruh factor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk factor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi factor +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah sebaliknya, yaitu bersifat negative (jika ancaman sangat besar, ratingnya -4, tetapi jika nilai ancamannya sedikit, nilai ratingnya -1). 4. Kalikan bobot dalam kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh factor pembobotan dalam kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing factor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (out standing) sampai dengan 1,0 (poor). 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 52

37 6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total skor pembobotan ini menunbjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap factor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama Matrik Faktor Strategi Internal Setelah factor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, sebuah table IFAS (Internal Strategic Factars Sumary) disusun untuk merumuskan factorfaktor tersebut dalam kerangka strength dan weakness perusahaan. Tahapan yang dilalui adalah sebagai berikut: 1. Tentukan factor-faktor yang menjadi kelemahan dan kekuatan perusahaan. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10) kekuatan dan kelemahan. 2. Beri bobot masing-masing factor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing factor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarka pengaruh factor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk factor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi factor +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah sebaliknya, yaitu 53

38 bersifat negative (jika ancaman sangat besar, ratingnya -4, tetapi jika nilai ancamannya sedikit, nilai ratingnya -1). 4. Kalikan bobot dalam kolom 2 denganrating pada kolom 3, untuk memperoleh factor pembobotan dalam kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing factor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (out standing) sampai dengan 1,0 (poor). 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total skor pembobotan ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap factor-faktor strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. 54

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Matrik BCG (Boston Consulting Group) Berdasarkan tingkat pertumbuhan pangsa pasar dan pangsa pasar relatif sebagai perameter untuk mengukur dan mengetahui posisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang pemasaran yang agak

BAB II LANDASAN TEORI. Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang pemasaran yang agak BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang pemasaran yang agak berbeda meskipun sebenarnya sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Seiring dengan semakin banyaknya ketidakpastian yang membuat orang memerlukan strategi untuk menghadapi dan mengantisipasinya,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SOLID FURNITURE PADA PT. WIRAMAS INTI LESTARI SKRIPSI. Oleh : RIO SAILENDRA

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SOLID FURNITURE PADA PT. WIRAMAS INTI LESTARI SKRIPSI. Oleh : RIO SAILENDRA ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SOLID FURNITURE PADA PT. WIRAMAS INTI LESTARI SKRIPSI Oleh : RIO SAILENDRA 0632010049 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Istilah startegi berasal dari kata Yunani, strategia (stratus = militer dan ag= memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Perencanaan Strategis Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis,

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Chandler dalam Rangkuti (2013: 3),

BAB II KERANGKA TEORI. bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Chandler dalam Rangkuti (2013: 3), BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Menurut K.Stephanie K.Marrus (Umar, 2001:31), pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 9 STRATEGIC MANAGEMENT

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 9 STRATEGIC MANAGEMENT MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 9 STRATEGIC MANAGEMENT MANAJEMEN STRATEGIK Manajemen Strategik Proses Pentingnya Manajemen Strategik Jenis Strategi Internasional Dalam Lingkungan Masa Kini Mengenali Misi Organisasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication II

Integrated Marketing Communication II Modul ke: Integrated Marketing Communication II Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication www.mercubuana.ac.id New Product Development

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu: M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dalam

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir akhir ini, adanya persaingan dalam dunia bisnis sudah merupakan hal yang tidak baru lagi, melainkan persaingan yang semakin keras dan berat. Hal ini

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan pengusaha yang lain bukanlah hal yang baru lagi, tetepi semakin lama semakin ketat. Ini terbukti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: Distinctive Strategic Management Types of Strategic in Action Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id MANDATES : Apa yang harus dan harus tidak

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana mencapai misi dan tujuan perusahaan. Strategi akan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan. keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".

Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, Strategi untuk memenangkan. keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan. 7 Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan". Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing Konsep daya saing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan (Tamba, 2004). Untuk meraih kesuksesan

Lebih terperinci

BAB VIII PENETAPAN HARGA

BAB VIII PENETAPAN HARGA BAB VIII PENETAPAN HARGA Sebagai perusahaan berusaha untuk menumbuh keuntungan mereka, mereka sering fokus pada penurunan biaya produksi atau peningkatan permintaan produk. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Manajer strategik (lanjutan) Jenis strategi-meet-8

Manajer strategik (lanjutan) Jenis strategi-meet-8 Manajer strategik (lanjutan) Jenis strategi-meet-8 STRATEGI KORPORASI (CORPORATE STRATEGY) Strategi korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak dan dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan organisasi.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Stephanie K. Marrus, diacu dalam Husein Umar (2001), strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada situasi krisis moneter yang melanda lndonesia saat ini harus memikul

I. PENDAHULUAN. pada situasi krisis moneter yang melanda lndonesia saat ini harus memikul I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian yang merupakan tempat para petani mencari nafkah, pada situasi krisis moneter yang melanda lndonesia saat ini harus memikul tanggung jawab paling besar

Lebih terperinci

Memadukan tema pokok yang memberikan koherensi serta arah tindakan dan keputusan suatu organisasi

Memadukan tema pokok yang memberikan koherensi serta arah tindakan dan keputusan suatu organisasi Definisi Strategi : STRATEGI. Seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal, dan sebagainya menuju posisi yang layak; rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan sabagainya.

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Era globalisasi memudahkan para pelaku bisnis untuk mengakses informasi sehingga para konsumen dengan mudah memilih produk yang dikehendaki, hal ini menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Menurut Glueck dan Jauch (1998, p.12) Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil 6 II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil Industri kecil menurut Biro Pusat Statistik (BPS, 1997) adalah sebuah perusahaan industri yang memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang, termasuk pekerja yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang dari perusahaani. Ini mencakup pemindaian lingkungan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan semakin ketat. Hal ini tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi perusahaan menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007:7) manajemen adalah suatu proses mengkoordinasikan aktivitas aktivitas pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat terselesaikan

Lebih terperinci

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen Setelah mempelajari bab ini, anda akan mampu: 1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal.

Lebih terperinci

IMC 2. Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix. Berliani Ardha, SE, M.Si. The meaning of tulips is generally perfect love.

IMC 2. Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix. Berliani Ardha, SE, M.Si. The meaning of tulips is generally perfect love. Modul ke: IMC 2 Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication The meaning of tulips is generally perfect love

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era suatu negara unggul terhadap negara lain karena memiliki kekayaan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK 3 ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK strategik Visi Misi Corporate Strategy Tujuan tujuan yang ingin dicapai di masa depan jalan pilihan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan seperangkat

Lebih terperinci

1. Identifikasi variabel internal dan ekstemal perusahaan

1. Identifikasi variabel internal dan ekstemal perusahaan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis merangkum skripsi sarjana strata satu Universitas Islam Indonesia. Penelitian ini dilakukan oleh Yoga Wardhana (2002) dengan judul " Analisis Strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu. diambil dari beberapa pilihan strategi yang ada, dan siap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu. diambil dari beberapa pilihan strategi yang ada, dan siap 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu 2.1.1. Landasan Teori Untuk mencapai sasaran dalam usahanya seorang manajer harus dapat menentukan strategi pemasaran yang paling

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS. Lingkungan bisnis Eksternal. Nama : Aditya Tomy Prabayu NIM : Kelas : S1 TI 2N

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS. Lingkungan bisnis Eksternal. Nama : Aditya Tomy Prabayu NIM : Kelas : S1 TI 2N TUGAS LINGKUNGAN BISNIS Lingkungan bisnis Eksternal Nama : Aditya Tomy Prabayu NIM : 10.11.4547 Kelas : S1 TI 2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak I. Abstrak Perubahan yang sangat cepat, yang terjadi

Lebih terperinci

Advertising Project Management

Advertising Project Management Modul ke: Advertising Project Management Dinamika Lingkungan Organisasi Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication www.mercubuana.ac.id Analisa Lingkungan

Lebih terperinci

Philip Kotler Perencanaan Strategi

Philip Kotler Perencanaan Strategi Philip Kotler mengemukakan tentang pengertian strategi yaitu suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang dinginkan dari suatu unit bisnis.tetapi kesimpulan dari pengertian strategi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

STRATEGI INTERNASIONAL

STRATEGI INTERNASIONAL STRATEGI INTERNASIONAL Strategi internasional adalah penjualan produk di pasar-pasar yang berada di luar pasar domestik perusahaan. Salah satu alasan diterapkannya strategi internasional adalah bahwa pasar

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Perah PFH Sapi perah merupakan salah satu ternak yang telah lama menjadi komoditas usaha peternakan. Bangsa Sapi Perah yang umum dipelihara adalah bangsa sapi Peranakan Friesian

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: 05 Distinctive Strategic Management Strategic Business Formulation Industry Life Cycle Stage Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PERENCANAAN PENELITIAN DAN TINJAUAN PUSTAKA Langkah pertama dalam melakukan penelitan adalah dengan mengidentifikasi masalah yang ada dan menentukan tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen. 1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. 2. Menjelaskan tujuan rencana pemasaran dan mengidentifikasikan empat komponen bauran pemasaran

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA

Lebih terperinci

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS 1.1. Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana

Lebih terperinci

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus 24 cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. 2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus apabila digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia tahun 997 maupun krisis global saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

Implementasi Strategi Dan Peran Pemimpin dalam Pembuatan Keputusan

Implementasi Strategi Dan Peran Pemimpin dalam Pembuatan Keputusan Modul ke: Implementasi Strategi Dan Peran Pemimpin dalam Pembuatan Keputusan Fakultas FIKOM Andi Youna C. Bachtiar, M. Ikom Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Strategi Generik Michael

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

RUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI

RUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.1 Vol.04 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 RUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Strategi a. Konsep Strategi Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Strategi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga

Lebih terperinci

Analisis Portofolio Pelanggan (Customer Portofolio Analysis/CPA) Pertemuan ke-4 Diema Hernyka S, M.Kom

Analisis Portofolio Pelanggan (Customer Portofolio Analysis/CPA) Pertemuan ke-4 Diema Hernyka S, M.Kom Analisis Portofolio Pelanggan (Customer Portofolio Analysis/CPA) Pertemuan ke-4 Diema Hernyka S, M.Kom Apakah Portofolio Pelanggan? Apa itu CPA? CPA Untuk Apa? Tujuan CPA Untuk mengoptimalkan profit yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS DAN PROSES MANAJEMEN PEMASARAN UNTUK TIAP BISNIS Oleh Euis Dasipah Abstrak Tujuan analisis strategi adalah untuk: (1)

PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS DAN PROSES MANAJEMEN PEMASARAN UNTUK TIAP BISNIS Oleh Euis Dasipah Abstrak Tujuan analisis strategi adalah untuk: (1) PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS DAN PROSES MANAJEMEN PEMASARAN UNTUK TIAP BISNIS Oleh Euis Dasipah Abstrak Tujuan analisis strategi adalah untuk: (1) mendiagnosis kekuatan dan kelemahan strategic business

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya memimpin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan usaha ritel seperti swalayan atau minimarket saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber: www.ritelwaralaba.com. Hampir disetiap

Lebih terperinci