PEMOHON ASLI, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan agen snack, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, diserbut sebagai Pemohon;

Transkripsi

1 SALINAN PENETAPAN Nomor : 0068/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dalam persidangan telah menjatuhkan penetapan atas perkara permohonan wali adhal yang diajukan: PEMOHON ASLI, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan agen snack, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, diserbut sebagai Pemohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon, wali Pemohon, calon suami Pemohon, dan para saksi Pemohon di muka sidang; DUDUK PERKARA Bahwa Pemohon dalam surat permohonannya bertanggal 28 Mei 2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan register Nomor 0068/Pdt.P/2014/PA.Pas, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Pemohon adalah anak kandung dari pasangan suami istri : a. Ayah Pemohon Nama : AYAH PEMOHON Umur : 61 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Pensiunan PNS -- Tempat kediaman di : Kabupaten Pasuruan; b. Ibu Pemohon Nama : IBU PEMOHON Umur : 55 tahun Agama Islam : Islam Pekerjaan : Guru SDN -- Hal. 1 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

2 Tempat kediaman di : Kabupaten Pasuruan; 2. Pemohon hendak melangsungkan pernikahan dengan calon suami Pemohon : Nama : CALON SUAMI PEMOHON Umur : 34 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Pelayaran Status Perkawinan : duda cerai dalam usia 35 tahun Tempat kediaman di : Kabupaten Pasuruan; yang akan dicatat di hadapan Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan; 3. Bahwa hubungan antara Pemohon dengan calon suami Pemohon tersebut sudah demikian erat dan sulit untuk dipisahkan, karena telah berlangsung selama 4 bulan; 4. Bahwa selama ini orang tua Pemohon/keluarga Pemohon dan orang tua/keluarga calon suami Pemohon, telah sama-sama mengetahui hubungan cinta kasih antara Pemohon dengan calon suami Pemohon tersebut. Bahkan calon suami Pemohon telah meminang Pemohon 1 kali, namun ayah Pemohon bernama AYAH PEMOHON Pemohon tetap menolak dengan alasan calon suami Pemohon dituduh mengguna-gunai Pemohon dan dituduh akan menghabiskan harta orang tua Pemohon; 5. Bahwa Pemohon telah berusaha keras melakukan pendekatan dan/atau membujuk ayah Pemohon agar menerima pinangan dan selanjutnya menikahkan Pemohon dengan calon suami Pemohon tersebut, akan tetapi ayah Pemohon tetap pada pendiriannya; 6. Pemohon berpendapat bahwa penolakan ayah Pemohon tersebut tidak berdasarkan hukum dan/atau tidak berorientasi pada kebahagiaan dan/atau kesejahteraan Pemohon sebagai anak. Oleh karena itu Pemohon tetap bertekad bulat untuk melangsungkan pernikahan dengan calon suami Pemohon, dengan alasan : a. Pemohon telah dewasa dan telah siap untuk menjadi seorang isteri dan/atau ibu rumah tangga, begitu pula calon suami Pemohon telah dewasa dan telah siap untuk menjadi seorang suami dan/atau kepala rumah tangga, dan sudah mempunyai pekerjaan tetap dengan penghasilan Rp ,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan; b. Pemohon dan calon suami Pemohon telah memenuhi syarat-syarat dan tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan baik menurut ketentuan Hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku; Hal. 2 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

3 c. Pemohon sangat khawatir apabila antara Pemohon dengan calon suami Pemohon tidak segera melangsungkan pernikahan akan terjadi hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum Islam; 7. Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan segera memanggil Pemohon dan ayah Pemohon bernama AYAH PEMOHON untuk diberi petuah-petuah dan segala apa yang seyogyanya harus diberikan secara bertimbal balik, kemudian memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan, wali nikah Pemohon bernama AYAH PEMOHON adalah wali adlal; 3. Menetapkan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan berhak menikahkan Pemohon dengan calon suami Pemohon CALON SUAMI PEMOHON sebagai Wali Hakim; 4. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; 5. Atau menjatuhkan penetapan lain yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon selalu hadir di muka sidang, sedangkan wali Pemohon, yaitu ayah kandung Pemohon bernama AYAH PEMOHON hadir di muka sidang tanggal 12 Juni 2014 dan 19 Juni 2014, sedangkan pada sidang tanggal 3 Juli 2014 dan 10 Juli 2014 wali Pemohon tidak hadir di muka sidang, meskipun wali Pemohon telah diberitahukan hadir dengan sah sebagaimana berita acara sidang tanggal 19 Juni 2014 dan relaas panggilan yang dibacakan di persidangan Nomor 0068/Pdt.P/2014/PA.Pas tanggal 7 Juli 2014; Bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasihati Pemohon agar bersabar dan mengadakan pendekatan dengan baik terhadap pihak keluarga Pemohon khususnya wali Pemohon agar dapat bersedia menjadi wali nikah Pemohon, namun usaha tersebut tidak membawa hasil; Bahwa selanjutnya dibacakanlah surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon, setelah terlebih dahulu Pemohon menambahkan keterangan, bahwa Pemohon telah membujuk dan merayu kepada wali Pemohon agar berkenan menikahkan Pemohon dengan calon suami Hal. 3 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

4 Pemohon, namun tetap saja wali Pemohon pada pendiriannya, bahkan menuduh calon suami Pemohon mengguna-gunai Pemohon hanya karena pada waktu itu Pemohon jatuh pingsan sehingga hubungan antara wali Pemohon dengan calon suami Pemohon tidak baik dan akibatnya wali tidak mau menikahkan Pemohon dengan calon suami Pemohon, padahal sebelum kejadian itu wali bersedia menikahkannya. Adapun adat-istiadat yang disampaikan wali Pemohon hanya sebagai dalih keengganan wali menikahkan Pemohon; Bahwa wali Pemohon telah memberikan keterangan di muka sidang yang pada pokoknya, wali nikah tidak keberatan menikahkan Pemohon dengan calon suaminya, asal perkawinannya diundur hingga setelah bulan Muharram 1436 Hijriyah, karena menurut adat setempat dan dianut wali Pemohon, bahwa tidak boleh menikahkan anak laki-laki dan anak perempuan pada tahun yang sama kecuali apabila anak laki-laki dengan anak laki-laki dibolehkan dan apabila dipaksakan akan timbul duka cita atau kematian yang akan menimpa kepada keluarga Pemohon; Bahwa calon suami Pemohon bernama CALON SUAMI PEMOHON, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan pelayaran, status duda cerai, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di muka sidang memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa ia sebagai calon suami Pemohon; - Bahwa ia mau menikah dengan Pemohon secara sah di hadapan pejabat yang berwenang, tetapi wali Pemohon tidak mau menjadi wali nikah antara Pemohon dengan dirinya; - Bahwa ia telah meminang/melamar Pemohon, pada waktu lamaran tersebut telah ditentukan tanggal pernikahannya, pada saat mendekati hari pernikahan, orang tua Pemohon secara sepihak membatalkan dengan menunda selama 7 (tujuh) bulan dan sejak saat itu perlakuan orang tua Pemohon berubah negatif kepada calon suami Pemohon bahkan orang tua Pemohon menuduh calon suami Pemohon mengguna-gunai Pemohon; - Bahwa ia bekerja sebagai pelaut yang gajinya Rp ,00 (lima juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan; - Bahwa antara Pemohon dengan dirinya tidak ada hubungan keluarga dan saudara sesusuan; Hal. 4 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

5 Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa: 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia, Propinsi Jawa Timur Kabupaten Pasuruan atas nama PEMOHON ASLI dengan NIK XXXXXXXXXXX tanggal 28 September 2012; 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia, Propinsi Jawa Timur Kabupaten Pasuruan atas nama CALON SUAMI PEMOHON dengan NIK XXXXXXXXXXX tanggal 27 September 2013 yang dikeluarkan oleh Kepala dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 3. Fotokopi Kartu Keluarga atas nama kepala keluarga Soetamto Nomor XXXXXXXXXXX tanggal 09 Oktober 2007 yang dikeluarkan oleh Camat --, Kabupaten Pasuruan; 4. Fotokopi Kartu Keluarga atas nama kepala keluarga CALON SUAMI PEMOHON Nomor XXXXXXXXXXX tanggal 26 Juli 2013 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pasuruan; 5. Fotokopi Akta Cerai Nomor XXXXXXXXXXX tanggal 12 November 2012 yang dikeluarkan oleh Panitera Pengadilan Agama Pasuruan; 6. Fotokopi Akta Cerai Nomor XXXXXXXXXXX tanggal 22 Februari 2013 yang dikeluarkan oleh Panitera Pengadilan Agama Bangil, Kabupaten Pasuruan; 7. Fotokopi Surat Model N 1 berupa Surat Keterangan Untuk Menikah Nomor Nomor XXXXXXXXXXX tanggal 18 Mei 2014 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa --, Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan; 8. Fotokopi Surat Model N 1 berupa Surat Keterangan Untuk Menikah Nomor Nomor XXXXXXXXXXX tanggal 13 Mei 2014 yang dikeluarkan oleh Kepala Kelurahan --, Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan; 9. Fotokopi Surat Model N 9 Nomor XXXXXXXXXXX tanggal 26 Mei 2014 perihal penolakan pernikahan yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan; 10. Fotokopi Akte Kelahiran atas nama PEMOHON ASLI Nomor XXXXXXXXXXX yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri di Sidoarjo u.b. Hakim tanggal 12 Desember 1984; Hal. 5 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

6 11. Fotokopi Akta Kelahiran atas nama CALON SUAMI PEMOHON Nomor XXXXXXXXXXX yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Dati II Pasuruan tanggal 15 Desember 1997; 12. Fotokopi kontrak Kerja Lapangan Nomor XXXXXXXXXXX yang dikeluarkan oleh PT. Pelayaran Hude Pratama tanggal 04 Februari 2014; Menimbang, bahwa surat-surat bukti tersebut masing-masing diberi tanda P.1 s.d. P.12 dan telah bermeterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya kecuali bukti P.3 yang oleh Pemohon tidak bisa ditunjukkan aslinya; Bahwa di samping surat-surat bukti, Pemohon juga mengajukan 3 (tiga) orang saksi yang masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpah, sebagai berikut: 1. SAKSI 1, umur 20 tahun, agama Islam, pekerjaan mahasiswi STIMIK Bandung, tempat kediaman di Kabupaten Bandung, saksi adalah adik kandung Pemohon; - bahwa saksi kenal calon suami Pemohon; - bahwa Pemohon dan Termohon menjalin cinta sejak 6 (enam) bulan yang lalu; - bahwa hubungan Pemohon dan calon suami Pemohon sudah sangat erat bahkan kata Pemohon telah menikah sirri dengan calon suaminya tersebut yang pada tanggal 26 Mei 2014; - bahwa calon suami Pemohon pernah melamar Pemohon dan diterima dengan baik oleh orang tua Pemohon; - bahwa dalam lamaran tersebut telah ditentukan hari pernikahannya, namun kemudian orang tua Pemohon menolak untuk menikahkan Pemohon dengan calon suaminya dengan alasan karena menurut adat yang dipegangi orang tua Pemohon tidak boleh menikahkan kedua anak dalam tahun yang sama jika salah satunya adalah anak perempuan, sedangkan pada tanggal 18 Mei 2014 orang tua Pemohon telah menikahkan anak laki-lakinya; - bahwa wali Pemohon mau menunda pernikahan Pemohon dengan calon suaminya setelah bulan Muharram nanti; - bahwa kata orang tua Pemohon, calon suami Pemohon telah pernah mengguna-gunai Pemohon hingga Pemohon jatuh pingsan; - bahwa status Pemohon dan calon suaminya masing-masing sebagai janda dan duda; Hal. 6 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

7 - bahwa Pemohon bekerja sebagai pelaut dan mampu menafkahi keluarganya; - bahwa Pemohon dan Termohon adalah orang lain, tidak ada hubungan darah atau famili; - bahwa saksi telah pernah membujuk orang tua Pemohon agar berkenan menikahkan Pemohon, namun tidak berhasil; 2. SAKSI 2, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan paranormal, bertempat tiggal di Kabupaten Pasuruan, saksi adalah teman calon suami Pemohon; - bahwa saksi kenal Pemohon dan calon suami Pemohon; - bahwa Pemohon dan Termohon menjalin cinta sejak sekitar 4 (empat0 bulan yang lalu; - bahwa hubungan Pemohon dan calon suami Pemohon sudah sangat erat dan saling mencintai; - bahwa calon suami Pemohon pernah melamar Pemohon, namun wali nikah Pemohon keberatan untuk menikahkan lalu pernikahan ditunda; - bahwa saksi tidak tahu kapan ditundanya dan saksi juga tidak tahu penyebab wali Pemohon menunda pernikahan Pemohon dan calon suami Pemohon; - bahwa status Pemohon dan calon suaminya masing-masing sebagai janda cerai dan duda cerai; - bahwa Pemohon bekerja sebagai pelaut dan mampu menafkahi keluarganya; - bahwa Pemohon dan Termohon adalah orang lain, tidak ada hubungan darah atau famili; 3. SAKSI 3, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS guru, bertempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, saksi adalah kakak kandung calon suami Pemohon; - bahwa saksi kenal Pemohon; - bahwa Pemohon dan Termohon menjalin cinta sejak 6 (enam) bulan yang lalu; - bahwa hubungan Pemohon dan calon suami Pemohon sudah sangat erat bahkan telah menikah sirri pada tanggal 26 Mei 2014; - bahwa calon suami Pemohon pernah melamar Pemohon dan diterima dengan baik oleh orang tua Pemohon; Hal. 7 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

8 - bahwa dalam lamaran tersebut telah ditentukan hari pernikahannya, namun pada saat menjelang hari pernikahan orang tua Pemohon menyatakan akan menunda pernikahan tersebut hingga setelah bulan Muharram yang akan datang dengan alasan karena menurut adat yang dipegangi orang tua Pemohon bahwa tidak boleh menikahkan kedua anak orang tua Pemohon dalam tahun yang sama jika salah satunya adalah anak perempuan; - bahwa kata orang tua Pemohon, calon suami Pemohon telah pernah mengguna-gunai Pemohon hingga Pemohon jatuh pingsan; - bahwa status Pemohon dan calon suaminya masing-masing sebagai janda dan duda; - bahwa Pemohon bekerja sebagai pelaut dan mampu menafkahi keluarganya; - bahwa Pemohon dan Termohon adalah orang lain, tidak ada hubungan darah atau famili; - bahwa saksi pernah datang menemui orang tua Pemohon dan membicarakan agar pernikahan Pemohon dengan calon suaminya tersebut dilangsungkan, namun orang tua Pemohon tetap menolak; Bahwa terhadap keterangan para saksi tersebut, Pemohon menyatakan tidak keberatan; Bahwa selanjutnya Pemohon mengajukan kesimpulan yang isinya sebagaimana telah dicatat dalam berita acara sidang; Bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, segala yang dicatat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penetapan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon dan wali Pemohon hadir dan Majelis Hakim telah menasihati Pemohon dan wali Pemohon agar perkara a quo dapat diselesaikan secara kekeluargaan, namun Pemohon tetap pada pendiriannya; Hal. 8 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

9 Menimbang, bahwa permohonan Pemohon didasarkan alasan yang pada pokoknya wali Pemohon dalam hal ini ayah Pemohon bernama AYAH PEMOHON tidak mau menjadi wali atas pernikahan Pemohon dengan calon suami Pemohon bernama CALON SUAMI PEMOHON dengan alasan karena menurut adat yang dipegangi atau dianut wali Pemohon, bahwa tidak boleh menikahkan anak laki-laki dan anak perempuan pada tahun yang sama kecuali apabila anak laki-laki dengan anak laki-laki dibolehkan dan apabila dipaksakan akan timbul kesialan yang akan menimpa kepada keluarga wali Pemohon sehingga wali Pemohon mau menikahkan setelah bulan Muharram yang akan datang; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, ayah kandung Pemohon selaku wali nikah Pemohon dan calon suami Pemohon masing-masing telah hadir di muka sidang dan memberikan keterangan sebagaimana tercatat dalam berita acara sidang; Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan selain alat-alat bukti berupa surat-surat bukti P.1 s.d. P.12 juga telah mengajukan 3 (tiga) orang saksi yang masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpah di persidangan; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 Pemohon bertempat kediaman di wilayah hukum Pengadilan Agama Pasuruan, maka secara relatif Pemohon dapat mengajukan perkara aquo ke Pengadilan tersebut dan berdasarkan Pasal 49 ayat (2) Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Yang Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama jo Pasal 2 Peraturan Menteri Agama Tahun 1987, maka perkara ini menjadi wewenang Pengadilan Agama Pasuruan; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.7 dan P.8 masing-masing berupa surat keterangan untuk menikah atas nama Pemohon yang berstatus janda cerai (vide bukti P.5) yang lahir pada tanggal 12 Desember 1984 (vide bukti P.10) dan atas nama Termohon yang berstatus janda cerai (vide bukti P.6) yang lahir pada tanggal 15 Desember 1997 (vide bukti P.11); Menimbang, bahwa calon suami Pemohon telah bekerja sebagai mualim I yang bergaji Rp ,00 (lima juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan sesuai kontrak kerja lapangan antara yang bersangkutan dengan PT Pelayaran Hude Pratama (vide bukti P.12); Hal. 9 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

10 Menimbang, bahwa Pemohon telah mendaftarkan pernikahan tersebut di Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan, namun ditolak karena alasan wali nikah Pemohon adhal (vide bukti P.9), maka berdasarkan bukti surat a quo telah ternyata wali nikah Pemohon tidak bersedia menjadi wali nikah Pemohon; Menimbang, bahwa berdasaran pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta sebagai berikut: - bahwa Pemohon dan calon suami Pemohon telah menjalin hubungan yang sangat dekat, sulit dipisahkan satu sama lainnya bahkan telah menikah sirri pada tanggal 26 Mei 2014 dan bermaksud hendak menikah secara sah dan mempunyai kekutan hukum; - bahwa calon suami Pemohon telah melamar Pemohon dan diterima dengan baik oleh keluarga Pemohon dan dalam lamaran tersebut telah ditentukan hari pernikahan, namun menjelang hari pernikahan tiba, wali Pemohon menyatakan secara sepihak menunda pernikahan antara Pemohon dengan calon suaminya tersebut; - bahwa wali nikah Pemohon dalam hal ini ayah kandung Pemohon tidak bersedia menjadi wali nikah kecuali setelah melewati bulan Muharram 1436 H., dengan alasan karena menurut adat yang dipegangi atau dianut wali Pemohon, bahwa tidak boleh menikahkan anak laki-laki dan anak perempuan pada tahun yang sama dan apabila dipaksakan akan timbul kesialan yang akan menimpa kepada keluarga wali Pemohon; - bahwa Pemohon berstatus janda cerai dan calon suami Pemohon berstatus duda cerai; - bahwa calon suami Pemohon bekerja sebagai mualim I yang bergaji Rp ,00 (lima juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan; - bahwa antara Pemohon dengan calon suami Pemohon tidak ada halangan perkawinan menurut hukum munakahat Islam maupun perundang-undangan yang berlaku; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Wali Pemohon tidak bersedia menjadi wali nikah sesuai dengan yang dikendaki Pemohon dengan alasan karena menurut adat yang dipegangi wali Pemohon, bahwa tidak boleh menikahkan anak laki-laki dan anak perempuan pada tahun yang sama dan Hal. 10 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

11 apabila dipaksakan akan timbul kesialan yang akan menimpa kepada keluarga wali Pemohon, sedangkan Pemohon maupun calon suami Pemohon masingmasing berstatus janda dan duda cerai, sehingga Majelis Hakim menilai alasan wali Pemohon tersebut bukan merupakan alasan prinsip larangan kawin yang menjadi penghalang dilangsungkannya perkawinan menurut hukum Islam atau peraturan perundang-undangan yang berlaku atau alasan yang dapat mengkhawatirkan hilangnya kemaslahatan bagi Pemohon bila dilangsungkan perkawinan tersebut; Menimbang, bahwa berkaitan dengan masalah ini Majelis Hakim memandang perlu mengetengahkan dalil syar i, yaitu firman Allah dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 232 yang berbunyi : Artinya: Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka menikah dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma ruf ; Menimbang, bahwa patut pula dikemukakan sebuah Hadits Nabi yang dirawikan oleh Turmudzi, sebagai berikut : Artinya : Sultan (Pemerintah) adalah wali bagi orang yang tidak mempunyai wali.(diriwayatkan oleh Abu Daud, At Turmudzi dan Ibnu Hibban). Menimbang, bahwa karena wali nikah telah enggan (adhal), maka sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, jo Pasal 18 Ayat (4) Peraturan Menteri Agama RI Nomor 11 Tahun 2007 jo. Pasal 2 Ayat (2) dan Pasal 4 Ayat (1) Peraturan Menteri Agama No. 2 tahun 1987, maka yang menjadi Wali Nikah Pemohon adalah Wali Hakim, dalam hal ini Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan sebagai Pegawai Pencatat Nikah; Menimbang, bahwa berdasarka pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka permohonan Pemohon untuk menikah dengan wali hakim patut dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun Hal. 11 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

12 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Menimbang, bahwa bukti-bukti Pemohon yang tidak dipertimbangkan dalam penetapan ini dinilai Majelis Hakim tidak relevan, oleh karenanya harus dikesampingkan; Mengingat pasal 6 dan 7 Undang-undang No. 1 tahun 1974 jo. pasal 2 ayat (1) dan pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 dan segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkenaan dengan perkara ini; MENETAPKAN 1. Mengabulkan Pemohonan Pemohon; 2. Menyatakan bahwa ayah kandung Pemohon (AYAH PEMOHON) sebagai wali nikah Pemohon adalah adhal; 3. Menetapkan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan berhak menikahkan Pemohon dengan calon suami Pemohon (CALON SUAMI PEMOHON) sebagai wali hakim; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar seluruh biaya perkara ini sebesar Rp ,00 (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan majelis hakim pada hari Kamis tanggal 10 Juli 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 12 Ramadhan 1435 H., oleh kami Drs. H. Abdul Kholik yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis. Hj. Siti Aisyah, S.Ag. dan Drs. Moh. Hosen, S.H., sebagai Hakim-hakim Anggota dan diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para hakim Anggota serta dibantu Ahmad Arifin Arfan, S.HI., Panitera Pengganti dengan dihadiri Pemohon dan wali Pemohon; Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis, ttd Hj. SITI AISYAH, S.Ag. ttd Drs. H. ABDUL KHOLIK Hal. 12 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas

13 ttd Drs. MOH. HOSEN, S.H. Panitera Pengganti, ttd AHMAD ARIFIN ARFAN, S.H.I. Rincian Biaya : 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan 4. Redaksi 5. Biaya Meterai Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp 5.000,00 Rp 6.000,00 Rp ,00 Hal. 13 dari 13 hal. Pen.No.0068/Pdt.P/2014/PA.Pas