NILAI-NILAI SOSIAL DALAM BUKU KUMPULAN PANTUN MINANGKABAU KARYA H. IDRUS HAKIMY DT RAJO PENGHULU ARTIKEL ILMIAH HARMULIS NPM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NILAI-NILAI SOSIAL DALAM BUKU KUMPULAN PANTUN MINANGKABAU KARYA H. IDRUS HAKIMY DT RAJO PENGHULU ARTIKEL ILMIAH HARMULIS NPM"

Transkripsi

1 NILAI-NILAI SOSIAL DALAM BUKU KUMPULAN PANTUN MINANGKABAU KARYA H. IDRUS HAKIMY DT RAJO PENGHULU ARTIKEL ILMIAH HARMULIS NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2 NILAI-NILAI SOSIAL DALAM BUKU KUMPULAN PANTUN MINANGKABAU KARYA H. IDRUS HAKIMY DT RAJO PENGHULU ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) HARMULIS NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

3 HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL ILMIAH NILAI-NILAII SOSIAL DALAM BUKU KUMPULAN PANTUN MINANGKABAU KARYA H. IDRUS HAKIMY DT RAJO PENGHULU Nama : Harmulis NPM : Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

4 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH NILAI-NILAII SOSIAL DALAM BUKU KUMPULAN PANTUN MINANGKABAU KARYA H. IDRUS HAKIMY DT RAJO PENGHULU Nama : Harmulis NPM : Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

5 NILAI-NILAI SOSIAL DALAM BUKU KUMPULAN PANTUN MINANGKABAU KARYA H. IDRUS HAKIMY DT RAJO PENGHULU Oleh Harmulis 1, Iswadi Bahardur 2, Indriani Nisja 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2)dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Latar belakang permasalahan pada penelitian ini adalah tentang nilai-nilai sosial yang terdapat dalam buku kumpulan pantun Minangkabau karya H. Idrus Hakimy Dt Rajo penghulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai sosial yang terdapat dalam pantun Minangkabau. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah pantun Minangkabau yang terdapat dalam buku kumpulan pantun Minangkabau dengan judul buku 1000 Pepatah-Petitih, Mamang-Bidal, Pantun-Gurindam yang disusun oleh H. Idrus Hakimy Dt. Rajo Penghulu. Jumlah pantun yang menjadi sumber data adalah 57. Teknik pengumpulan dalam penelitian data ini adalah (1) membaca dan memahami pantun yang terdapat dalam buku 1000 Pepatah-Petitih, Mamang-Bidal, Pantun-Gurindam yang disusun oleh H. Idrus Hakimy Dt Rajo Penghulu, (2) mencatat data sesuai dengan tujuan penelitian, dan (3) Mengklasifikasikan atau mengelompokan data yang telah ditemukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 7 aspek nilai-nilai sosial yang terdapat dalam pantun tersebut. Nilai tersebut berkaitan dengan nilai kepribadian, nilai kebendaan, nilai biologis, nilai kepatuhan hukum, nilai pengetahuan, nilai agama, nilai keindahan yang tersebar dalam 57 jumlah data pantun. Nilai sosial yang paling banyak ditemukan pada pantun Minangkabau adalah nilai sosial kepribadian yakni sebanyak 28 data pantun, nilai sosial kepatuhan hukum yakni sebanyak 2 data pantun, nilai sosial pengetahuan yakni sebanyak 15 data pantun, nilai sosial agama sebanyak 9 data pantun dan nilai sosial keindahan sebanyak 3 data pantun. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa pada pantun Minangkabau banyak terdapat nilai-nilai sosial. Kata Kunci: Nilai, Sosial, Pantun Minangkabau.

6 SOCIAL VALUES IN THE COLLECTION OF MINANGKABAU POEMS Author H. Idrus Hakimy Dt Rajo Penghulu By Harmulis 1, Iswadi Bahardur 2, Indriani Nisja 3 1) Students STKIP PGRI West Sumatra 2) and 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia PGRI STKIP West Sumatra ABSTRACT The background of the problems in this research is about social values contained in the book of rhymes Minangkabau by H. Idrus Hakimy Dt Rajo Penghulu. This study aimed to describe the social values contained in Minangkabau rhyme. This research is qualitative research with descriptive method. The data of this study is rhyme Minangkabau contained in a book of rhymes Minangkabau with titles "1000 Maxim-proverb, Mamang-thimble, Poem-couplets" composed by H. K. Hakimy Dt. Rajo prince. Total poem that became the source of the data is 57. Data collection techniques in this study were (1) to read and understand the poem contained in the book "1000 Maxim-proverb, Mamang-thimble, Poem-couplets" composed by H. K. Hakimy Dt Rajo headman, (2) record data in accordance with the purpose of research, and (3) Classify or classify the data that has been found. The results showed that there are seven aspects of social values contained in the poem. This value is related to the value of personality, values material, biological value, the value of legal compliance, the value of knowledge, religious values, the value of beauty spread in 57 the amount of data rhyme. Social values are most commonly found in rhyme Minangkabau is the social value of a personality that is as much as 28 Data rhymes, the social value of the legal compliance as much as 2 data rhymes, the social value of knowledge that as many as 15 Data rhymes, social value of religion as much as 9 data rhymes and social value of beauty as much as 3 Data rhyme. Based on the analysis of data, it can be concluded that there are a lot of rhyme Minangkabau social values. Keywords: Values, Social, Minangkabau Poems.

7 A. PENDAHULUAN Kebudayaan daerah merupakan sebagian besar dari kebudayaan nasional. Setiap daerah memiliki kebudayaan masing-masing yang mempunyai ciri khas, seperti adat istiadat, bahasa dan budaya. Kebudayaan daerah tersebut termasuk kebudayaan Minangkabau yang berperan sebagai kebudayaan Indonesia. Minangkabau adalah salah satu daerah yang mempunyai budaya daerah yang spesifik seperti adat istiadat, garis keturunan dan karya sastra. Tidak bisa diragukan lagi bahwa sastra daerah seperti sastra Minangkabau merupakan salah satu unsur penunjang sastra nasional. Minangkabau dan daerah lainnya juga memiliki karya sastra. Salah satu ciri karya sastra Minangkabau adalah karya seni yang menggunakan bahasa Minangkabau sebagai medianya. Salah satu bentuk karya sastra dari daerah Minangkabau tersebut adalah pantun. Pantun berisikan tentang ajaran hidup dan kehidupan masyarakat Minangkabau. Pantun tersebut dilatarbelakangi oleh budaya Minangkabau. Pantun ini disebut karya sastra anonim karena tidak dikenal pengarangnya. Navis (dalam Gani, 2010:81) mengatakan bahwa pantun merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang terpenting bagi masyarakat Minangkabau. Pantun sering menjadi buah bibir, bunga kabar, dan hiasan dalam berpidato (pasambahan). Sastra lisan pantun sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat Minangkabau. Pada umumnya masyarakat Minangkabau mengenal dan dapat berpantun, terutama masyarakat yang belum kuat pengaruh budaya lain, atau masyarakat yang kuat mempertahankan adat istiadatnya. Bagi masyarakat pantun merupakan bagian dari hidup mereka. Pantun telah mendarah daging bagi masyarakat Minangkabau. Akan terasa aneh atau cando (janggal) apabila mereka tidak mengenal dan memahami pesan yang terdapat dalam sebuah pantun. Pantun adalah sastra lisan dalam bentuk puisi rakyat yang paling tua, paling umum, dan paling penting bagi masyarakat Minangkabau. Isi pantun biasanya berkaitan dengan perasaan, pemikiran, pengajaran, norma-norma, ketentuan-ketentuan adat, dan lain-lain. Pantun mempunyai bait yang terdiri dari empat baris atau lebih (sampai dua belas baris) dengan delapan sampai dua belas suku kata pada tiap-tiap barisnya. Baris pertama bersajak dengan baris ketiga dan baris kedua dengan baris keempat. Rima dari persajakan tersebut adalah ab-ab. Bagian pertama pantun (baris pertama dan kedua) disebut dengan sampiran dan bagian kedua (baris ketiga dan baris keempat) disebut dengan bagian isi. Jika pantun terdiri dari enam baris, baris pertama, kedua dan ketiga disebut bagian sampiran pantun, dan baris keempat, kelima, dan keenam disebut bagian isi pantun. Jadi, pada intinya pantun terdiri dari dua bagian, yaitu bagian sampiran dan bagian isi, Gani (2010:93). Pantun Minangkabau merupakan bagian dari kebudayaan Minangkabau yang patut dilestarikan, diwariskan, dan diajarkan kepada generasi muda Minangkabau. Hal tersebut sangat perlu dilakukan mengingat begitu banyaknya nilai-nilai sosial yang terdapat dalam pantun Minangkabau. Nilai merupakan sebuah konsep abstrak yang berada dalam diri manusia. Pada umumnya konsep abstrak tersebut mengacu kepada sesuatu yang dianggap baik atau buruk, indah atau jelek, benar atau salah dan lain-lain. Untuk menentukan sesuatu itu bernilai baik atau buruk, pantas atau tidak pantas dan salah atau benar, sesuatu itu harus ditimbang dengan sebaik-baiknya. Kriteria yang dipakai untuk menimbang tersebut sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan keyakinan yang dianut oleh suatu masyarakat tersebut. Nilai-nilai sosial adalah segala sesuatu yang di anggap baik dan benar, nilai ini merupakan nilai yang diidam-idamkan oleh anggaota masyarakat dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Nilai-nilai sosial ini juga merupakan benteng atau tempat perlindungan bagi masyarakat penganutnya. Nilai-nilai sosial bisa mendorong manusia untuk berbuat kebaikan. Pentingnya nilai ini untuk diteliti karena nilai tersebut memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat, nilai sosial tersebut yang menjadi sumber dinamika masyarakat. Jika nilai-nilai sosial itu lenyap dari masyarakat, maka seluru kekuatan akan hilang dan derap perkembangan akan berhenti. Berdasarkan uraian tersebut salah satu buku Minangkabau yang membahas tentang nilainilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat adalah buku yang disusun oleh H. Idrus Hakimy Dt.

8 Rajo Penghulu dengan judul 1000 Pepatah-petitih, Mamang-Bidal, Pantun-Gurindam. Idrus Hakimy Dt. Rajo merupakan seorang budayawan sekaligus ulama Indonesia. Selain itu Dt. Rajo juga sebagai penulis buku-buku yang berunsur Minangkabau. Di antara karya-karya dari Dt. Rajo adalah buku dengan judul 1000 Pepatah-petitih, Mamang-Bidal, Pantun-Gurindam. Buku ini berisi petatah-petitih, mamang-bidal, pantun-gurindam yang jumlah keseluruhannya adalah 1000 buah. Buku kumpulan pantun ini jumlah pantunnya lebih banyak. Selain itu, pantun yang terdapat dalam buku ini ditulis dalam bahasa Minangkabau. Dipilihnya buku 1000 Pepatah-Petitih, Mamang-Bidal, Pantun-Gurindam ini, karena buku tersebut terdiri dari berbagai ragam jenis pantun Minangkabau yang masih mempertahankan ciri khas sastra Minangkabau yakni menggunakan bahasa Minangkabau. Sehubungan dengan penjelasan di atas, perlu dilakukan penelitian dengan judul Nilai- Nilai Sosial Dalam Buku Kumpulan Pantun Minangkabau Karya H. Idrus Hakimy Dt. Rajo penghulu. Penelitian ini difokuskan kepada nilai-nilai sosial dalam pantun Minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai sosial yang terdapat dalam pantun Minangkabau yang bersumber dari buku 1000 Pepatah-Petitih, Mamang-Bidal, Pantun-Gurindam yang disusun oleh H. Idrus Hakimy Dt. Rajo Penghulu. B. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Semi (1990:23) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris. Ahli lain, Bogdan dan Biklen (dalam Gani, 2010:269) bah wa metode kualitatif merupakan prosedur suatu penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif dalam bentuk katakata tertulis atau lisan, atau data dalam bentuk prilaku yang diamati. Menurut Mardalis (2014:26) metode penelitian deskriptif adalah bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku, di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti maka penelitian ini mendeskripsikan Nilai-nilai Sosial Dalam Buku Kumpulan Pantun Minangkabau Karya H. Idrus Hakimy Dt. Rajo Penghulu. Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis data adalah: (1) mendeskripsikan data terkait dengan nilai-nilai sosial yang terdapat dalam pantun Minangkabau, (2) menganalisis nilainilai sosial yang terdapat dalam pantun (data) yang sudah dikumpulkan sebelumnya, (3) membahas dan menginventarisasikan data, (4) menyimpulan, (5) menulis laporan hasil penelitian. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Data pantun Minangkabau dalam penelitian ini diperoleh dari buku kumpulan pantun Minangkabau yang disusun oleh H. Idrus Hakimy Dt. Rajo Panghulu dengan judul 1000 Pepatahpetitih, Mamang-Bidal, Pantun-Gurindam. Buku ini berisi pepatah-petitih, mamang-bidal, dan pantun-gurindam yang keseluruhannya berjumlah Dari hasil penelitian pada buku tersebut, ditemukan sebanyak 203 pantun. Pantun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah pantun Minangkabau yang memiliki nilai-nilai sosial di dalamnya yang terdapat dalam buku tersebut, yang berjumlah 57 pantun. Masing-masing pantun Minangkabau yang menjadi data penelitian ini dibahas nilai-nilai sosial yang terdapat dalam pantun tersebut. Nilai-nilai sosial yang dilihat pada pantun tersebut diidentifikasi dalam beberapa kelompok, yaitu (1) nilai kepribadian (2) n ilai kebendaan (3) nilai biologis (4) nilai kepatuhan hukum (5) nilai pengetahuan (6) nilai agama (7) nilai keindahan. 1. Nilai Kepribadian Nilai kepribadian adalah nilai yang dapat membentuk kepribadian seseorang. Hal yang mencirikan nilai kepribadian ini adanya terdapat emosi, ide, gagasan dan lain sebagainya. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut adalah contoh pantun yang memiliki nilai kepribadian. Kuek rumah karano sandi

9 Sandi rusak rumah binaso Kuek bangso karano budi Rusak budi hancurlah bangso (artinya: ketinggian suatu bangsa ditentukan oleh kepribadian bangsa itu sendiri. Kalau budi bangsanya telah hancur, akibatnya kehancuran bangsa itu sendiri) Pantun di atas merupakan pantun yang memiliki nilai kepribadian. Nilai kepribadian pada pantun ini tersirat dalam isinya yaitu bahwa hal yang lebih menentukan ketinggian suatu bangsa tersebut adalah dari kepribadian yang dimiliki oleh anggota masyarakatnya. Apabila masyarakatnya sudah tidak memiliki kepribadian lagi maka masyarakat tersebut sudah tidak lagi memiliki budi pekerti, dan akibatnya akan membuat kehancuran bagi bangsanya sendiri. Gagasan tersebut dapat ditemukan dalam isi pantun kuek bangso karano budi, rusak budi hancurlah bangso. Kepribadian yang dapat menguatkan bangsa yang dimaksud disini adalah kepribadian berupa budi pekerti yang dimiliki oleh anggota masyarakatnya, karna budi pekerti yang tinggi akan menjadi salah satu ukuran martabat bagi seseorang di Minangkabau. Budi pekerti yang baik akan senantiasa dikenang orang walaupun sudah putih tulang di dalam tanah. Kemudian sebaliknya, kepribadian yang dapat merusak bangsa adalah kepribadian berupa prilaku tidak adanya masyarakat yang memiliki budi, rasa malu, dan sopan santun. Rasa malu yang dimaksud adalah rasa malu yang dapat menampar atau yang dapat membuat malu semua kaum kerabatnya dengan cara melihatkan kelemahannya atau merendahkan harga dirinya kepada orang lain, terutama pada orang lain yang berada di luar lingkungan dan kerabatnya. Malu yang seperti itu merupakan hal yang tidak bisa dimaafkan dan harus ditebus dengan cara apapun meskipun resikonya akan membahayakan dirinya sendiri. Kemudian dengan hilangnya rasa malu, rasa untuk saling menghormati antar sesamapun akan menjadi hilang. Rasa untuk menghormati kapada orang yang lebih tua sudah tidak terlihat lagi, apalagi rasa untuk saling segan-menyegani dengan seumuran atau sebayanya. hal ini lah yang akan membuat bangsa lama kelamaan akan menjadi hancur. 2. Nilai Kepatuhan Hukum Nilai kepatuhan hukum adalah nilai yang berhubungan dengan undang-undang atau peraturan negara. Nilai ini merupakan pedoman bagi setiap warga negara agar mengetahui hak dan kewajibannya. Hal yang mencirikan nilai kepatuhan hukum adalah taat, setia atau patuh kepada peraturan atau norma-norma yang berlaku. Berdasarkan uraian tersebut, berikut contoh pantun yang memiliki nilai kepatuhan hukum. Nagari bapaga undang Kampuang bapagak buek Tiok lasuang baayam gadang Salah tampuah bulie diambok (artinya: patuhilah norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, karena setiap masyarakat mempunyai normanya sendiri-sendiri.) Pantun di atas merupakan pantun yang memiliki nilai kepatuhan hukum. Nilai kepatuhan hukum pada pantun ini tersirat dalam isi pantun tersebut, yaitu patuhilah norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat, karena setiap masyarakat mempunyai normanya sendiri-sendiri. Hal tersebut bisa dilihat dari isi pantun yakni Tiok lasuang baayam gadang, salah tampuah bulie di ambok Pesan yang ingin disampaikan dalam pantun ini adalah seseorang yang berada di tengah anggota masyarakat yang memiliki adat dan norma-norma yang baik harus diteladani dan dipatuhi ajaran adat itu, apabila ada seseorang yang melakukan kesalahan maka ia akan mendapatkan hukuman yang berlaku di dalam suatu adat itu sesuai dengan kesalahan yang dibuatnya. Ancaman hukuman bagi seseorang yang melakukan kesalahan di minangkabau berdasarkan azas kekeluargaan. Maksudnya setiap orang yang melakukan kesalahan patut dihukum tanpa pandang bulu. Untuk setiap kesalahan yang dilakukan seseorang, karna ia memiliki kerabat atau kaum, maka yang bertanggung jawab untuk memberikan hukuman ialah kerabat atau kaumnya sendiri.

10 Dalam masyarakat Minangkabau terdapat hukum yang mengatur segala bentuk persoalan yang dilakukan masyarakatnya. Hukum itu merupakan kesepakatan yang telah diambil bersama dan wajib dipatuhi oleh setiap warga masyarakat Minangkabau. Hukum yang dimaksud adalah hukum yang sudah sejak lama ada dan diwariskan secara turun temurun dari nenek moyangnya yaitu berupa kebiasaan dan perbuatan. 3. Nilai Pengetahuan Nilai pengetahuan adalah nilai yang mengutamakan dan mencari kebenaran sesuai dengan konsep keilmuannya. Hal yang mencirikan nilai pengetahuan ini adalah nyata, rasional (dapat diterima oleh akal sehat manusia). Berdasarkan uraian tersebut, berikut contoh pantun yang memiliki nilai pengetahuan. Deta batiek basaluak timbo Pakaian bangsawan rang diminang Dek cadiek niniak nan baduo Dituka bantuak deta datang (artinya: kebijaksanaan yang baik yang dapat diamalkan dalam pergaulan hidup, menjamin hubungan baik sesama anggota masyarakat yang datang dan yang pergi). Pantun di atas merupakan pantun yang memiliki nilai pengetahuan. Nilai pengetahuan pada pantun ini tersirat dalam isinya yaitu bahwa kebijaksanaan yang baik yang dapat diamalkan dalam pergaulan hidup, akan menjamin hubungan yang baik antar sesama anggota masyarakat, baik yang datang maupun yang menanti. Hal ini dapat terlihat dalam isi pantun yaitu Dek cadiek niniak nan baduo, dituka bantuak deta datang. Pesan yang ingin disampaikan dalam pantun ini adalah bahwa hubungan yang baik dalam masyarakat yang datang dan pergi dapat terjalin kembali karena adanya ilmu pengetahuan yang kita miliki. Ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan berupa pengalaman yang dimiliki oleh kedua belah pihak yaitu kepintaran atau kepandaian dalam menempatkan kata-kata dalam berbicara dan tidak menyinggung orang yang datang maupun yang menanti. Pengetahuan yang seperti ini tidak semua orang dapat memilikinya dan pengetahuan ini bukan merupakan pengetahuan yang dibawa sejak lahir. Untuk mendapatkan Pengetahuan yang seperti ini harus ada upaya atau usaha untuk mempelajarinya kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih tinggi. Dengan adanya ilmu pengetahuan yang kita miliki segala bentuk persoalan yang dihadapi dalam pergaulan hidup sehari-hari akan dapat kita selesaikan dengan mudah. 4. Nilai Agama Nilai agama adalah nilai yang berhubungan dengan agama dan kepercayaan yang di anut oleh anggota masyarakat. Nilai ini bersumber dari ajaran agama yang menjelaskan sikap, perilaku, perbuatan, perintah, dan larangan bagi umat manusia. Hal yang mencirikan nilai agama ini yaitu taat atau patuh kepada perintah Allah Swt. Berdasarkan uraian tersebut, berikut contoh pantun yang memiliki nilai agama. Kato adat pahamnyo aman Malangkapi rukun dengan syarat Kalau elok pegang pedoman Santoso dunia jo akhirat (artinya: ajaran adat dan agama islam kalau benar-benar di amalkan, menjamin keselamatan dunia akhirat). Pantun di atas merupakan pantun yang memiliki nilai agama. Nilai agama yang terdapat dalam pantun ini tersirat dalam isi pantun tersebut yaitu bila ajaran adat dan agama islam itu benar-benar kita pelajari dan diamalkan maka akan menjamin kesalamatan kita di dunia dan diakhirat. Hal ini dapat dilihat dari isi pantun yaitu kalau elok pegang pedoman, santoso dunia jo

11 akhirat. Pesan yang ingin disampaikan dalam pantun ini bahwa di dalam kehidupan sehari-hari jika ingin melakukan sesuatu hal hendaklah sesuai dengan ajaran-ajaran agama, agar kita sebagai umat yang memiliki kepercayaan yang kuat kepada sang pencipta selalu berada di jalan yang benar. Ajaran-ajaran agama yang dimaksud adalah berupa perintah untuk menjauhi semua larangannya dan mengerjakan hal-hal yang baik seperti melaksanakan atau mendirikan sholat dan memohon petunjuk kepada Allah SWT, dengan mendirikan sholat dan berdo a memintah petunjuk maka itu sudah merupakan bahwa kita sudah berpegang teguh kapada jalan yang benar. Kalau kita sudah berada di jalan yang benar sesuai dengan anjuran ajaran agama yang kita yakini maka kita akan mendapatkan keselamatan di dunia dan di akhirat. 5. Nilai Keindahan Nilai keindahan adalah nilai yang berhubungan dengan kebutuhan estetika (keindahan) sebagai salah satu aspek dari kebudayaan. Hal yang mencirikan nilai keindahan ini adanya rasa nyaman, tentram, damai dan sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut, berikut contoh pantun yang memiliki nilai keindahan. Kito nan bukan cadiek pandai Ulemu dituhan tasimpannyo Kok santeang batolong bilai Tandonyo kito samo sabangso (artinya: kalau dijumpai kekhilafan dan kesalahan, tolong maafkan dan betulkan, karena khilaf itu sifat manusia, tandanya kita orang satu bangsa). Pantun di atas merupakan pantun yang memiliki nilai keindahan. Nilai keindahan pada pantun ini tersirat dalam isinya yaitu jika kita menjumpai sebuah kesalahan yang pernah dilakukan orang lain terhadap diri kita, alangkah baiknya bila kita memaafkan dan melupakan kesalahan tersebut. Hal ini bisa dilihat pada isi pantun yaitu kok santeang batolong bilai, tandonyo kito samo sabangso, yang bermakna bahwa memaafkan kesalahan seseorang tandanya kita satu rumpun satu bangsa. Memaafkan kesalahan yang pernah dibuat orang lain kepada kita merupakan suatu hal yang bernilai keindahan, karena tidak akan menimbulkan perselisihan atau salah pahaman yang dapat membuat kekacauan dan hal yang tidak diinginkan. keindahan yang dimaksud adalah keindahan berupa adanya rasa nyaman, tentram dan rasa untuk hidup saling berdampaingan antar sesama dan sebangsa. D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data berupa pantun terdapat 28 data pantun Minangkabau yang memiliki nilai kepribadian, 2 data pantun Minangkabau yang memiliki nilai kepatuhan hukum, 15 data pantun Minangkabau yang memiliki nilai pengetahuan, 9 data pantun Minangkabau yang memiliki nilai agama, dan 3 data pantun Minangkabau yang memiliki nilai keindahan. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai sosial yang paling dominan yang terdapat didalam pantun Minangkabau adalah nilai sosial kepribadian yaitu berjumlah 28 data (pantun). Dari ketujuh nilai-nilai sosial yang dibahas pada analisis data, terdapat dua nilai sosial yang tidak ditemukan dalam pantun Minangkabau diantarannya adalah nilai kebendaan dan nilai biologis. Kedua nilai ini tidak ditemukan di dalam data (pantun) yang telah dianalisis, karena pantun Minangkabau yang telah dianalisis tidak ada yang memiliki unsur dari kedua nilai sosial tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, disarankan kepada : (1) Guru dan calon guru bahasa dan sastra Indonesia agar dapat menguasai nilai-nilai sosial pada sastra Minangkabau khususnya pantun, sehingga dapat mengajarkannya pada peserta didik. (2) Siswa, diharapkan lebih rajin membaca dan memahami nilai-nilai sosial yang terdapat pantun Minangkabau sebagai bahan tambahan untuk memperluas pengetahuan terutama dalam mampelajari Budaya Alam Minangkabau (BAM). (3) Peneliti lain, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan aspek yang berbeda.

12 KEPUSTAKAAN Gani, Erizal Pantun Minangkabau dalam Perspektif Budaya dan Pendidikan. Padang: UNP Press Padang. Mardalis Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Angkasa. Semi, M, Atar Metode Penelitian Sastra. Padang: Angkasa Bandung.

NILAI SOSIAL KEROHANIAN PANTUN MINANGKABAU DALAM BUKU 1000 PEPATAH-PETITIH, MAMANG-BIDAL, DAN PANTUN-GURINDAM KARYA IDRUS HAKIMY DT.

NILAI SOSIAL KEROHANIAN PANTUN MINANGKABAU DALAM BUKU 1000 PEPATAH-PETITIH, MAMANG-BIDAL, DAN PANTUN-GURINDAM KARYA IDRUS HAKIMY DT. NILAI SOSIAL KEROHANIAN PANTUN MINANGKABAU DALAM BUKU 1000 PEPATAH-PETITIH, MAMANG-BIDAL, DAN PANTUN-GURINDAM KARYA IDRUS HAKIMY DT. RAJO PENGHULU Mefri Diamanda 1), Marsis 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PANTUN MINANGKABAU. Meta Sari 1), Gusnetti 2), Syofiani 2)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PANTUN MINANGKABAU. Meta Sari 1), Gusnetti 2), Syofiani 2) NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PANTUN MINANGKABAU Meta Sari 1), Gusnetti 2), Syofiani 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Zilvia Rozi Yunita NPM

Zilvia Rozi Yunita NPM KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE ARTIKEL ILMIAH Zilvia Rozi Yunita NPM 11080146 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan pengertian nilai dengan nilai social. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN Sri Elfina 1, M. Atar Semi 1, Dainur Putri 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku tersebut memiliki nilai budaya yang dapat membedakan ciri yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan seloka. Sedangkan novel, cerpen, puisi, dan drama adalah termasuk jenis sastra

BAB I PENDAHULUAN. dan seloka. Sedangkan novel, cerpen, puisi, dan drama adalah termasuk jenis sastra 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra pada umumnya terdiri atas dua bentuk yaitu bentuk lisan dan bentuk tulisan. Sastra yang berbentuk lisan seperti mantra, bidal, pantun, gurindam, syair,

Lebih terperinci

PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH

PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) ALVINO PRASETYAWAN NPM

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PHAIR SHARE) SISWA KELAS X SMA N 1 BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PHAIR SHARE) SISWA KELAS X SMA N 1 BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PHAIR SHARE) SISWA KELAS X SMA N 1 BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Oleh: NENENG MUSTIKA NPM 11080231 PROGRAM

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ERIK ESTRADA NPM.09080045

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak hanya memiliki kekayaan alam yang subur, tetapi juga terdiri atas berbagai suku

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PANTUN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIBERUT SELATAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PANTUN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIBERUT SELATAN ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PANTUN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIBERUT SELATAN ARTIKEL ILMIAH R. DEVIANTI M SIRIRUI NIM. 09080354 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM 10080234 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

E JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

E JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) CITRA PEREMPUAN MINANGKABAU DALAM NOVEL DI BAWAH LINDUNGAN KA BAH KARYA HAMKA E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ALISMA YENTI NIM. 09080041

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA ABSTRACT

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA ABSTRACT KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA Susi Susanti 1, Mila Kurnia Sari², Titiek Fujita Yusandra² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Kemampuan mengomunikasikan pikiran dan

I. PENDAHULUAN. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Kemampuan mengomunikasikan pikiran dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Kemampuan mengomunikasikan pikiran dan perasaan kepada pihak lain terwujud dalam kegiatan berbahasa. Di dalam masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM 09080190 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT SABAI NAN ALUIH SADURAN TULIS SUTAN SATI ARTIKEL ILMIAH

NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT SABAI NAN ALUIH SADURAN TULIS SUTAN SATI ARTIKEL ILMIAH NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT SABAI NAN ALUIH SADURAN TULIS SUTAN SATI ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) FITRA WATI NPM 11080298

Lebih terperinci

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH E-JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) TRI WIDOLA NIM. 09080075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH YULIA FACITA NPM 09080040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sabagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

SOFT SKILL TOKOH DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO ARTIKEL ILMIAH DESMARINA NPM

SOFT SKILL TOKOH DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO ARTIKEL ILMIAH DESMARINA NPM SOFT SKILL TOKOH DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO ARTIKEL ILMIAH DESMARINA NPM 10080267 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, kebudayaan ini tersebar

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh EBI MARLINA NIM 090388201077 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya hukum di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dimulai dari zaman sebelum penjajahan sampai dengan zaman di mana Indonesia

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH

PENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH PENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) AHMAD RESKI NPM.

Lebih terperinci

NILAI-NILAI ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI ARTIKEL ILMIAH

NILAI-NILAI ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI ARTIKEL ILMIAH NILAI-NILAI ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) RIKA AGUSTIN NPM 09080066

Lebih terperinci

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat budaya. Setiap suku

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN RAKYAT YANG TERDAPAT DALAM KUMPULAN CERPEN MURJANGKUNG KARYA A.S. LAKSANA ARTIKEL ILMIAH. Khuratul Aini NPM

KEPERCAYAAN RAKYAT YANG TERDAPAT DALAM KUMPULAN CERPEN MURJANGKUNG KARYA A.S. LAKSANA ARTIKEL ILMIAH. Khuratul Aini NPM KEPERCAYAAN RAKYAT YANG TERDAPAT DALAM KUMPULAN CERPEN MURJANGKUNG KARYA A.S. LAKSANA ARTIKEL ILMIAH Khuratul Aini NPM 10080210 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM 10080166 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM. E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM. 09080222 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014 Nuzul Fitria 1, Indriani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji sastra maka kita akan dapat menggali berbagai kebudayaan yang ada. Di Indonesia

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia dengan semboyan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH

PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH DEWI INDAH SUPRIANI NPM 10080268 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

KOMPETENSI 7 MENULIS KREATIF. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi.

KOMPETENSI 7 MENULIS KREATIF. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. KOMPETENSI 7 MENULIS KREATIF A. MENULIS SURAT PRIBADI Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. Kompetensi Dasar Menulis surat pribadi dengan memperhatikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMPN 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMPN 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMPN 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Maria 1), Atar Semi 2), Gusnetti2). 1) Students Program study Indonesian Language and Literature Education 2) Lecturer in

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Bima merupakan perpaduan dari berbagai suku, etnis dan budaya yang hampir menyebar di seluruh pelosok tanah air.akan tetapi pembentukan masyarakat Bima yang

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL Judul Penelitian : Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang Nama : Rika Fitrianti NPM : 0910013111196 Jenjang Pendidikan : Sarjana Pendidikan (S1) Program

Lebih terperinci

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM 10080100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI PERGURUAN

Lebih terperinci

THE ANALYSIS OF POEM IN WRITING ABILITY OF FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 187 PEKANBARU

THE ANALYSIS OF POEM IN WRITING ABILITY OF FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 187 PEKANBARU 1 THE ANALYSIS OF POEM IN WRITING ABILITY OF FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 187 PEKANBARU Putri Yani, Otang Kurniaman, Mahmud Alpusari peyejasmine93@yahoo.com, otang.kurniaman@gmail.com, mahmud_131079@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS TEKS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANAFORA DAN KATAFORA DALAM RUBRIK BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS EDISI JUNI-JULI 2015 JURNAL ILMIAH NOVI TRI WAHYUNI NPM

PENGGUNAAN ANAFORA DAN KATAFORA DALAM RUBRIK BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS EDISI JUNI-JULI 2015 JURNAL ILMIAH NOVI TRI WAHYUNI NPM PENGGUNAAN ANAFORA DAN KATAFORA DALAM RUBRIK BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS EDISI JUNI-JULI 2015 JURNAL ILMIAH NOVI TRI WAHYUNI NPM 11080250 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

HILANGNYA KEDUDUKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

HILANGNYA KEDUDUKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT HILANGNYA KEDUDUKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT NAMA : AZKA FAZA AULIARAHMA NIM : 11.11.5215 KELOMPOK JURUSAN DOSEN : E : S1-TI : Dr. Abidarin Rosidi, M.Ma Tugas Akhir Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia adalah mahkluk yang diberi akal dan pikiran sehingga ia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia adalah mahkluk yang diberi akal dan pikiran sehingga ia 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah mahkluk yang diberi akal dan pikiran sehingga ia disebut sebagai mahkluk yang sempurna. Sebagai makhluk yang berpikir manusia dibekali rasa ingin tahu.

Lebih terperinci

BAB II ISI. A. Pengertian Adat

BAB II ISI. A. Pengertian Adat BAB I PENDAHULUAN BAB II ISI A. Pengertian Adat Dalam membicarakan pengertian adat ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, diantaranya adalah asal kata adat, pengertian adat secara umum dan pengertian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM 09080240 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH IVO FIVE VARESTI NPM 10080152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH

PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG MENGGUNAKAN TEKNIK AUTOBIOGRAFI SKRIPSI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG MENGGUNAKAN TEKNIK AUTOBIOGRAFI SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG MENGGUNAKAN TEKNIK AUTOBIOGRAFI SKRIPSI diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata Satu) MIZA

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEMAHIRAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KEMAHIRAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MULYANI DEWI PUTRI NIM 090388201208 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH AFDAL RIFNANDA NPM 10080248 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA

KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA Oleh,, 1) Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SENGSARA MEMBAWA NIKMAT KARYA TULIS SUTAN SATI. Rahmat Elvian ¹, Hj. Syofiani 2, Romi Isnanda 2

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SENGSARA MEMBAWA NIKMAT KARYA TULIS SUTAN SATI. Rahmat Elvian ¹, Hj. Syofiani 2, Romi Isnanda 2 NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SENGSARA MEMBAWA NIKMAT KARYA TULIS SUTAN SATI Rahmat Elvian ¹, Hj. Syofiani, Romi Isnanda Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dosen Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KERETA TIDUR KARYA AVIANTI ARMAND JURNAL ILMIAH

ANALISIS MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KERETA TIDUR KARYA AVIANTI ARMAND JURNAL ILMIAH ANALISIS MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KERETA TIDUR KARYA AVIANTI ARMAND JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) FRANKY ALVA CINO NPM

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM. PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM. 09080103 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Perkawinan Menurut Hukum Adat Minangkabau di Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Pelaksanaan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA SISWA KELAS XI MAN SALIDO KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH DESRI MAYORA NPM

KEMAMPUAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA SISWA KELAS XI MAN SALIDO KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH DESRI MAYORA NPM KEMAMPUAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA SISWA KELAS XI MAN SALIDO KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH DESRI MAYORA NPM 10080155 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

ARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) PENGGUNAAN AFIKSASI PADA SKRIPSI PERIODE WISUDA KE-52 MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT ARTIKEL JURNAL Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi merupakan kebiasaan dalam suatu masyarakat yang diwariskan secara turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam suatu masyarakat.

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN ARUS SISWA KELAS X SMA PGRI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN ARUS SISWA KELAS X SMA PGRI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN ARUS SISWA KELAS X SMA PGRI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH TRIA ANGRAINI PUTRI NPM 10080093 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT E-JURNAL ILMIAH ASMARIDA NPM. 09080206 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI PIDATO ADAT DALAM TRADISI BATAGAK GALA DI NAGARI LUNDAR KECAMATAN PANTI TIMUR KABUPATEN PASAMAN JURNAL

STRUKTUR DAN FUNGSI PIDATO ADAT DALAM TRADISI BATAGAK GALA DI NAGARI LUNDAR KECAMATAN PANTI TIMUR KABUPATEN PASAMAN JURNAL STRUKTUR DAN FUNGSI PIDATO ADAT DALAM TRADISI BATAGAK GALA DI NAGARI LUNDAR KECAMATAN PANTI TIMUR KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) ABDUL

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Fauzana 1, Indriani Nisja 2, Upit Yulianti DN

Lebih terperinci

INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH

INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

PROFIL PENERAPAN INKUIRI MORAL ALAM TAKAMBANG JADI GURU OLEH REMAJA AWAL DI KENAGARIAN AMPANG PULAI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN JURNAL

PROFIL PENERAPAN INKUIRI MORAL ALAM TAKAMBANG JADI GURU OLEH REMAJA AWAL DI KENAGARIAN AMPANG PULAI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN JURNAL PROFIL PENERAPAN INKUIRI MORAL ALAM TAKAMBANG JADI GURU OLEH REMAJA AWAL DI KENAGARIAN AMPANG PULAI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN JURNAL Oleh: MELISA 11060280 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PEMBACA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 PADANG ARTIKEL ILMIAH RONA YULIA NPM.

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PEMBACA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 PADANG ARTIKEL ILMIAH RONA YULIA NPM. KEMAMPUAN MENULIS SURAT PEMBACA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 PADANG ARTIKEL ILMIAH RONA YULIA NPM. 09080234 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 LEMBAH GUMANTI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 LEMBAH GUMANTI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER JURNAL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 LEMBAH GUMANTI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER JURNAL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan ERLINA SUSANTI NPM 09080134

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia semakin menurun dari sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia semakin menurun dari sosialisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan budaya Indonesia mengalami pasang surut, pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS RESENSI KUMPULAN CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TIRU MODEL SISWA KELAS XII SMA N 2 KOTO BARU KAB. DHARMASRAYA ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS RESENSI KUMPULAN CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TIRU MODEL SISWA KELAS XII SMA N 2 KOTO BARU KAB. DHARMASRAYA ARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS RESENSI KUMPULAN CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TIRU MODEL SISWA KELAS XII SMA N 2 KOTO BARU KAB. DHARMASRAYA ARTIKEL ILMIAH MELIZA NINGSIH NPM 10080319 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era Globalisasi membuat jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan. dimasyarakatkan luas pada khususnya. Agar bangsa Indonesia tidak

I. PENDAHULUAN. Era Globalisasi membuat jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan. dimasyarakatkan luas pada khususnya. Agar bangsa Indonesia tidak 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era Globalisasi membuat jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan luas pada khususnya. Agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dari budaya

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH RIKA FEBRIANTI NPM 10080249 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

NILAI-NILAI AKHLAK DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA ARTIKEL ILMIAH ESA FILIAN NPM

NILAI-NILAI AKHLAK DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA ARTIKEL ILMIAH ESA FILIAN NPM NILAI-NILAI AKHLAK DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA ARTIKEL ILMIAH ESA FILIAN NPM 11080290 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO DENGAN TEKNIK KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO DENGAN TEKNIK KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO DENGAN TEKNIK KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH ROZA PERDANA WATI NIM 10080260 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERDASARKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERDASARKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERDASARKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH DESI YARNI NPM 10080381 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH IRESTUTI WAHYU NINGSIH NPM 11080134 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

REPRESENTASI FUNGSI BUNDO KANDUANG PADA TOKOH MANDEH PIAH DALAM NOVEL LIMPAPEH KARYA A.R RIZAL ABSTRACT

REPRESENTASI FUNGSI BUNDO KANDUANG PADA TOKOH MANDEH PIAH DALAM NOVEL LIMPAPEH KARYA A.R RIZAL ABSTRACT REPRESENTASI FUNGSI BUNDO KANDUANG PADA TOKOH MANDEH PIAH DALAM NOVEL LIMPAPEH KARYA A.R RIZAL Nola Darmawati 1, Samsiarni², Emil Septia² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KATA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KATA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KATA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual... Meningkatkan Kemampuan Menulis Pantun melalui Pendekatan Kontekstual dengan Media Objek Langsung Siswa Kelas IV Semester II SDN 2 Battal Tahun Pelajaran 2012/2013 ( Improve Writing Ability Rhymes through

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA PGRI 2 PADANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA PGRI 2 PADANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH ARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA PGRI 2 PADANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH ARTIKEL ILMIAH FADILA RAHMI NPM 11080152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PERSIDEN KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PERSIDEN KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PERSIDEN KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH WAHYU RIRIN SEPTIANI NPM 10080269 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci