PERUBAHAN KARAKTERISTIK LAHAN PASANG SURUT (Studi Kasus Reklamasi di Delta Berbak, Jambi)
|
|
- Hartanti Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Volume 13, Nomor 2, Hal ISSN Juli Desember 2011 PERUBAHAN KARAKTERISTIK LAHAN PASANG SURUT (Studi Kasus Reklamasi di Delta Berbak, Jambi) CHANGES OF CHARACTERISTICS TIDAL SWAMP AREA (Case Study Reclamation in Berbak Delta, Jambi) Asmadi Sa ad 1, Supiandi Sabiham 2, Atang Sutandi 2, Basuki Sumawinata 2, dan M. Ardiansyah 2 1 Program Studi Ilmu Tanah, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi (asmadi_jambi@yahoo.com) 2 Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Abstract The Indonesian Government s programes for transmigration on tidal areas were conducted in Jambi Province since 1973 has faced on several problems, i.e. (1) the soil peat and mineral has low capability for agriculture, (2) limited accessibility, (3) peat decomposation is fibric stage and low of nutrients availability, and (4) very poor drainage. To improve these conditions required drainage canals to discard excessive water. These reclamations due to change the soil characteristics. The objectives of this research were to study soil charasteristics due to reclamation during 30 years reclamation. The research results showed the first ten-year reclamation, sulfuric acid was released from oxidized underlying mangrove-clay, and raised up to the soil surface. The canal construction also caused peat oxidation and land subsidence. The land subsidence showed by peat deplation of about 1,9 cm per year in the first ten-year. After 20-year reclamation however peat subsidence rate was only 0.42 cm per year. The process of the release sulfuric acid was very rapid during drought period cause acidification the soil. The first ten-year reclamation caused decreasing of ph, K, Ca and Mg but increasing Al and CEC. Otherwise, after 30 years reclamation soil ph increased but CEC, Al and exchangable bases decreased. SO -2 4 soils solution after 30 years reclamation increase at top soil and decrease at deeper soil horizon. Key words : Tidal swamp reclamation, soil characteristics (Reklamasi pasang surut, karakteristik tanah) PENDAHULUAN Pembukaan lahan pasang surut di Provinsi Jambi, yang sebagian besar terdiri dari lahan sulfat masam dimulai tahun 1969 (IPB, 1969; Litbang Transmigrasi, 1972; Satari, 1979) untuk Proyek Pembukaan Persawahan Pasang Surut (P 4 S) dan BP-P 3 S (Badan Pelaksana Proyek Pengairan Pasang Surut) yang dilanjutkan dengan ISDP (Integrated Swamp Development Project). Sampai Pelita VI (1996/1997) pemerintah telah membuka dan mengembangkan lahan rawa di Popinsi Jambi seluas hektar untuk rawa pasang surut dan dan hektar untuk rawa non pasang surut (Bappeda Provinsi Jambi, 2000). Permasalahan pembukaan lahan pasang surut (tidal swamp areas) antara lain: (1) tanah tersebut memiliki lapisan atas mentah dan daya sangganya rendah, (2) kurangnya aksesibiltas transportasi, (3) sebagian besar areal ditutupi oleh lapisan bahan organik dengan tingkat kematangan fibrik dan kandungan hara yang rendah, (4) drainase sangat jelek (tergenang) (P 4 S, 1973). Untuk memperbaiki keadaan tersebut di atas dilakukan drainase dengan membuat saluran yang diharapkan dapat membuang kelebihan air dan masuknya air pasang. Sebagai akibat dari pembuatan saluran dan tanggul (jalan) dalam pembukaan lahan pertanian pada lahan pasang surut adalah 5
2 Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. turunnya muka air tanah. Dengan turunnya muka air tanah menyebabkan terjadinya subsiden, pematangan tanah, pematangan gambut dan yang sangat berbahaya adalah lapisan bahan sulfidik mengandung pirit (FeS 2 ), bila teroksidasi akan menghasilkan ion H + dan ion SO 4 2- yang mengakibatkan tanah yang mengandung bahan sulfidik menjadi tanah sulfat masam yang sangat masam (Van Breemen, 1975; Dent, 1986; Widjaja-Adhi et al., 1992). Keadaan sangat masam meningkatkan kelarutan ion Al 3+, Fe 2+, dan Mn 2+ meningkat dan mendesak kation-kation basa seperti Ca 2+, Mg 2+, K + dan Na + keluar dari komplek jerapan tanah. Tanah sulfat masam yang mengalami berbagai proses oksidasi, reduksi, pengeringan, penggenangan, pencucian oleh banjir secara berulang setiap tahun telah mempengaruhi kandungan pirit terutama pada tanah lapisan atas yang mengakibatkan penurunan dan perubahan pada beberapa karakteristik tanah akan mempengaruhi produktivitas tanah sulfat masam (Syilla et al., 1992). Untuk mempelajari perubahan karakteristik tanah pasang surut ditutupi bahan organik (gambut) setelah direklamasi, maka dilakukan penelitian di Delta Berbak dengan merunut mulai reklamasi tahun 1973 sampai tahun 2008 setelah tiga puluh tahun reklamasi. Informasi ini sangat penting dalam reklamasi dan pengelolaan lahan pasang surut untuk pertanian. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada lahan pasang surut di Delta Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi yang merupakan permukiman transmigrasi yang telah direklamasi sejak tahun 1970-an. Pengamatan lapang dilaksanakan pada bulan Agustus 2008 sampai maret 2009, ketebalan bahan orgnik, dan karakteristik tanah. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survey dengan merunut time series mulai awal pembukaan tahun 1973, tahun 1984 dan tahun Lokasi pengamatan didasarkan pada lokasi pengamatan pada tahun 1973 dan 1984 sehingga diperoleh 3 lokasi pengamatan yang bersesuian yaitu : (1) Lokasi 1 Parit 4 Rantau Rasau II, (2) Lokasi 2 SK 21 Sungai Dusun/Bangun Karya dan (3). Lokasi 3 SK 11 Harapan Mamur. Detail lokasi penelitian dan areal pengamatan dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian. Penentuan Lokasi pengamatan ditentukan mengikuti metode penentuan satuan lahan pada lahan sulfat masam (Quang et al., 1992; FAO, 1976). Pada lokasi pengamatan tersebut dilakukan pengamatan tanah, air, kondisi saluran dan penggunaan lahan. Data spasial dirubah ke format digital dalam bentuk peta vektor dengan menggunakan Software Geographycal Information System (GIS) ArcView 3.2 / ArcGis 8.1 melalui digitasi layar (screen digitize). Pengolahan data citra satelit dilakukan dengan Software ENVI untuk identifikasi perubahan penggunaan lahan pasang surut mulai reklamasi tahun 1973 sampai tahun Karakteristik Tanah. Data karakteristik tanah awal reklamasi diperoleh dari laporan hasil survey P4S tahun 1973, dan data sepuluh tahun setelah reklamasi diperoleh dari laporan akhir Pelaksanaan Monitoring Lahan di Delta Berbak oleh P3S tahun Sedangkan data 6
3 Asmadi sa ad, dkk. : Perubahan karakteristik lahan pasang surut (Studi Kasus Reklamasi di Delta Berbak, Jambi) karateristik tanah tahun 2008 diperoleh dari survey lapangan. Untuk mendapatkan data karakteristik tanah tahun 2008 dilakukan pengeboran dan pembuatan profil tanah sampai kedalaman 100 cm. Pengamatan tanah mencakup morfologi tanah kedalaman lapisan/horizon tanah dan tekstur. Untuk gambut dilakukan pengamatan tingkat dekomposisi dan ketebalan bahan organik. Pengamatan kedalaman lapisan (bahan sulfidik atau pyrite) menggunakan perioksida air (H 2 O 2 ) 30 % (Mensvoort and Dent, 1998). Untuk lebih detail ditentukan di laboratorium dengan menganalisis total sulfur. Analisis total sulfur merupakan metode yang memiliki akurasi tinggi dalam mengidentifikasi tanah sulfat masam (Jassen et al., 1992 dalam Andriesse, 1992). Pengambilan contoh menggunakan pipa paralon PVC berdimeter 4 (empat inchi) dengan panjang 100 cm dibenamkan ke dalam tanah secara tegak lurus terhadap permukaan tanah dan ditutup rapat untuk dianalisis. Rantau rasau II, penurunan ketebalan bahan organik mencapai 40 cm (4 cm per tahun) namun pada periode berikut tidak terjadi penurunan. Hal ini disebabkan lokasi tersebut lebih rendah dan terluapi oleh air pasang. Pada lokasi 2 terjadi penurunan ketebalan bahan organik 3 cm dalam 10 tahun pertama reklamasi dimana lokasi tersebut terletak pada areal yang paling rendah selalu tergenang namun pada periode berikutnya terjadi penurunan yang cukup tinggi setelah adanya pendalaman saluran. Pada lokasi 3 yang berada pada areal yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya terjadi penurunan ketebalan bahan organik 13 cm selama 10 tahun pertama reklamasi dan 11 cm periode berikutnya. Penurunan ketebalan bahan organik pada lahan pasang surut setelah reklamasi sangat dipengaruhi oleh posisi ketinggian dan terluapi atau tidak oleh air pasang. Gambar 2. Perubahan Ketebalan Bahan Analisa Data Pengolahan data tabular dilakukan dengan menggunakan software Statistik, sedangkan untuk data spasial dengan menggunakan software GIS. Perubahan karakteristik tanah dianalisis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Karakteristik Tanah Ketebalan Bahan Organik Reklamasi lahan pasang surut untuk pertanian telah menyebabkan perubahan terhadap karakteristik tanah terutama pada ketebalan bahan organik (Gambar 2). Setelah sepuluh tahun pertama ( ) reklamasi lahan pasang surut terjadi penurunan ketebalan bahan organik 19 cm (1,87 cm/tahun) dan kurun waktu ( ) terjadi penurunan ketebalan bahan organik 10 cm (0.42 cm/tahun). Penurunan ketebalan bahan organik sebagai akibat turunnya muka air tanah sehingga terjadinya kondisi oksidatif dan berubahnya kematangan bahan organik menjadi hemik atau saprik. Dalam 10 tahun pertama reklamasi pada Lokasi 1 di parit 4 Organik Pada Lokasi 1, Lokasi 2 dan Lokasi 3. Tingkat Kemasaman Tanah (ph), KTK, Al-dd dan SO 4 2- Gambar 3 menunjukkan, setelah sepuluh tahun pertama reklamasi lahan pasang surut terjadi penurunan ph dan peningkatan Al-dd dan KTK. ph tanah 4.6, turun menjadi 3.83 pada lapisan atas dan 4.1 pada lapisan bawah. Aluminium pada lapisan tanah atas naik dari 5.12 me/100gr menjadi 12 me/100gr dengan kejenuhan aluminium dari 5.8 % menjadi 30 %. KTK pada lapisan atas tanah meningkat dari 57 me/100gr menjadi 103 me/100gr sedangkan pada tanah lapisan bawah KTK naik sedikit dari 45.4 me/100gr menjadi 52.8 me/100gr. Penomena ini dapat dijelaskan dimana reklamasi dengan penggalian tanah 7
4 Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. ph KTK (me/100gr) Al-dd (me/100gr) SO 4-2 (me/100gr) Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Gambar 3. Perubahan ph, KTK, Al-dd dan SO 4 2- pada Lokasi 1, Lokasi 2 dan Lokasi 3 8
5 Asmadi sa ad, dkk. : Perubahan karakteristik lahan pasang surut (Studi Kasus Reklamasi di Delta Berbak, Jambi) untuk pembuatan saluran menyebabkan perubahan kondisi reduktif menjadi kondisi aksidatif. Kondisi oksidatif menyebabkan terjadi proses dekomposisi bahan organik dan oksidasi pirit. Dekomposisi bahan organik dari fibrik menjadi hemik dan saprik akan meningkatkan KTK dimana akan memperluas 2- tapak jerapan. Oksidasi pirit melapaskan SO 4 dan H + sehingga meningkatkan kelarutan aluminium dan menurunkan ph. Perubahan karakteristik tanah setelah tiga puluh tahun reklamasi menunjukkan terjadinya kenaikan ph, dan penurunan Al-dd dan KTK. Pada tahun 2008 ph naik menjadi 5.3 pada kondisi lapang, Al-dd turun menjadi 2 me/100gr dan KTK turun menjadi 17 me/100gr. Penomena ini menujukkan pola yang sama di semua lokasi pengamatan. Hal ini dapat dipahami dimana setelah tiga puluh tahun reklamasi lahan pasang surut menyebabkan tercucinya sebagian aluminium yang dilepaskan menyebabkan ph meningkat namun kation basa K, Ca dan Mg ikut tercuci sehingga larutan tanah lebih didominasi oleh aluminium. Kation basa pada tahun 2008 untuk K 0.1 me/100gr, Ca 0.1 me/100gr dan Mg 0.4 me/100gr. Dominannya aluminium dalam larutan tanah terlihat dari kejenuhan aluminium yang meningkat di semua lokasi. Pada Lokasi 1 kejenuhan aluminium mencapai 73 %, Lokasi 2 mencapai 80 % dan Lokasi 3 mencapai 44 %. KESIMPULAN 1. Reklamasi lahan pasang surut dalam periode awal pembukaan menyebabkan penurunan ph, meningkatkan Al-dd dan KTK, menurunkan K-dd, Ca-dd dan Mg-dd. 2. Perubahan Karakteristik tanahpasca 30 tahun reklamasi meningkatkan ph tanah, menurunkan KTK, Al-dd, meningkatkan kejenuhan aluminium dan menurunkan K- dd, Ca-dd dan Mg-dd. DAFTAR PUSTAKA Andriesse, W Acid Sulfate Soils : Diagnosing the illness. Selected Papers of the Ho Chi Minh City Symposium on Acid Sulphate Soils, March ILRI Publication 53 : ILRI Netherland. Bappeda Provinsi Jambi Potensi, Prospek dan Pengembangan Usaha Tani Lahan Pasang Surut. Laporan hasil seminar Penelitian dan Pengembangan Pertanian Lahan Pasang Surut Provinsi Jambi, Kuala Tungkal, Maret Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, DEPTAN. Dent, D Acid Sulphate Soils: a baseline for research and development. ILRI. Wageningen. 202p. Dent, F.J., Land suitability classification. Soil and Rice. IRRI, Los Banos, Philiphines. FAO, A Framework for land evaluation. FAO soil bulletin 32. Soil Resourses Management and conservation Service Land and Water Development Division Institut Pertanian Bogor Laporan Survey Kedaerah Pasang Surut Rantau Rassau, Jambi. Batang Berbak Pamusiran Laut. Sub P4S Jambi. P4S, Ditjen Pengairan, Dept PU- Institut Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor Laporan Survey dan Pemetaan Tanah Daerah Pasang Surut. Batang Berbak Pamusiran Laut. Sub P4S Jambi. P4S, Ditjen Pengairan, Dept PU-Institut Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor Laporan akhir, pelaksanaan monitoring lahan dalam rangka persiapan E & P seluas Ha di Rantau Rasau, Simpang, Lambur dan Pamusiran. P3S Jambi. P3S, Ditjen Pengairan, Dept PU - Institut Pertanian Bogor. Mensvoort, Van M.E.F., N. van Nhan, T.K.Tinh and Le Q. Tri, Coarse lan evaluation of acid sulfate soil areas in the Mekong delta based on farmes experience. Selected Papers of the Ho Chi Minh City Symposium on Acid Sulphate Soils, March ILRI Publication 53 : ILRI Netherland. 9
6 Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. Quang, Le T., Nguyen Van Nhan, H.G.J. Huizing, and M.E.F. van Mensvoort Present land use as basis for land evaluation in two Mekong delta districts. Selected Papers of the Ho Chi Minh City Symposium on Acid Sulphate Soils, March ILRI Publication 53 : ILRI Netherland. Satari, A.M A Selective strategy approach in opening up new tidal areas for agricultural development. Buku I Proceedings Simposium III Pengembangan Daerah Pasang Surut di Indonesia. Palembang, 5-9 Februari Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum Institut Pertanian Bogor. Bogor. Syilla, M., N. van Bremeen, L.O. Fresco, C.Dixon and A.Stein Temporal and spatial variability of soil constraints affecting rice production along the Great Scarcies mangrove swamps, Sierra Leone. Selected Papers of the Ho Chi Minh City Symposium on Acid Sulphate Soils, March ILRI Publication 53 : ILRI Netherland. Van Breemen, N Acidification and deacidification of coastal soils as a result of periodic flooding. Proceeding SSSA Vol 39, Widjaya Adhi, I.P.G., K Nugroho, S. Didi Ardi, dan A. Syarifudin Karama Sumber daya lahan rawa: Potensi, keterbatasan dan pemanfaatan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian DEPTAN. 10
III. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan pada lahan pasang surut Batang Berbak - Pamusiran Laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Lokasi ini
Lebih terperinciPERGERAKAN VERTIKAL UNSUR - UNSUR DALAM TANAH YANG BERKEMBANG DARI SEDIMEN BERPIRIT DI DELTA BERBAK, JAMB1 OLEH BINTARTI AQUARITA MEDIARI A
PERGERAKAN VERTIKAL UNSUR - UNSUR DALAM TANAH YANG BERKEMBANG DARI SEDIMEN BERPIRIT DI DELTA BERBAK, JAMB1 OLEH BINTARTI AQUARITA MEDIARI A 24101079 DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKLJLTAS
Lebih terperinciKERACUNAN ALUMINIUM PADA TANAH SAWAH DARI BAHAN INDUK SEDIMEN MANGROVE DI RANTAU RASAU, DELTA BERBAK, JAMBI
KERACUNAN ALUMINIUM PADA TANAH SAWAH DARI BAHAN INDUK SEDIMEN MANGROVE DI RANTAU RASAU, DELTA BERBAK, JAMBI OLEH YULIANTI ENY KUSUMA SARASWATI A 24102043 PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciHUBUNGAN KEDALAMAN PIRIT DENGAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH DAN PRODUKSI KELAPA SAWIT (Elais guineensis)
J. Tanah Lingk., 13 (1) April 2011: 21-24 ISSN 1410-7333 HUBUNGAN KEDALAMAN PIRIT DENGAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH DAN PRODUKSI KELAPA SAWIT (Elais guineensis) Pyritic Depth Relationship with Some Soil
Lebih terperinciUJI SIFAT KIMIA TANAH BERPIRIT AKIBAT LAMA PENGERINGAN DAN KEDALAMAN MUKA AIR TANAH ABSTRAK
UJI SIFAT KIMIA TANAH BERPIRIT AKIBAT LAMA PENGERINGAN DAN KEDALAMAN MUKA AIR TANAH DEWI YULIANA E. Universitas Hindu Indonesia Denpasar ABSTRAK This research consisted of green house experiment prepared
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN. E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia
KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia ABSTRACT This study is aimed at identifyimg the characteristics
Lebih terperinciPENGARUH PENURUNAN MUKA AIR TANAH TERHADAP KARAKTERISTIK GAMBUT. Teguh Nugroho dan Budi Mulyanto Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB, Bogor
PENGARUH PENURUNAN MUKA AIR TANAH TERHADAP KARAKTERISTIK GAMBUT Teguh Nugroho dan Budi Mulyanto Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB, Bogor Indonesia memiliki lahan rawa yang cukup luas dan sebagian besar
Lebih terperinciLampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi
Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi No Tahun Bulan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1987 206 220 368 352 218 17 34 4 62 107 200 210 1998 2 1989 183 198 205 301 150
Lebih terperinciRizky Putri Sari M A
PELINDIAN PIRIT DAN JAROSIT PADA TANAH SULFAT MASAM DENGAN AIR GAMBUT PADA BEBERAPA NILAI Eh Oleh : Rizky Putri Sari M A14050021 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA
Lebih terperinciPERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN KARAKTERISTIK TANAH DAERAH PASANG SURUT BATANG BERBAK PAMUSIRAN LAUT, JAMBI ASMADI SA AD
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN KARAKTERISTIK TANAH DAERAH PASANG SURUT BATANG BERBAK PAMUSIRAN LAUT, JAMBI ASMADI SA AD SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan pangan semakin meningkat sejalan dengan pertambahan
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan pangan semakin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk. Sementara itu areal pertanian produktif di daerah padat penduduk terutama di Jawa terus menyusut akibat
Lebih terperinciLahan pasang surut dikenal sebagai lahan yang bermasalah
TEKNIK PENCEGAHAN OKSIDASI PIRIT DENGAN TATA AIR MIKRO PADA USAHA TANI JAGUNG DI LAHAN PASANG SURUT Rustan Hadi 1 Lahan pasang surut dikenal sebagai lahan yang bermasalah (marginal) dan rapuh (fragile).
Lebih terperinciReaksi Pemasaman Senyawa Pirit pada Tanah Rawa Pasang Surut
J. Tanah Trop., Vol. 14, No.1, 2009: 19-24 Reaksi Pemasaman Senyawa Pirit pada Tanah Rawa Pasang Surut Bambang Joko Priatmadi dan Abdul Haris Makalah diterima 10 Juni 2008 / disetujui 24 Desember 2008
Lebih terperinciPengelolaan Air di Areal Pasang Surut. Disampaikan Pada Materi Kelas PAM
Pengelolaan Air di Areal Pasang Surut Disampaikan Pada Materi Kelas PAM Pundu Learning Centre - 2012 DEFINISI Disampaikan Pada Materi Kelas PAM Pundu Learning Centre - 2012 DEFINISI Areal Pasang Surut
Lebih terperinciPENINGKATAN EFEKTIVITAS PUPUK DI LAHAN MARGINAL UNTUK KELAPA SAWIT. Research & Development of Fertilizer Division SARASWANTI GROUP
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PUPUK DI LAHAN MARGINAL UNTUK KELAPA SAWIT Research & Development of Fertilizer Division SARASWANTI GROUP PERKENALAN SARASWANTI GROUP HEAD OFFICE: AMG Tower Lt.19-21 Jl. Dukuh Menanggal
Lebih terperinciPerubahan Penggunaan Lahan Pasang Surut Setelah Reklamasi Di Delta Berbak, Jambi
Perubahan Penggunaan Lahan Pasang Surut Setelah Reklamasi Di Delta Berbak, Jambi (Land Use Change on Tidal Swamp Area After Reclamation in Berbak Delta, Jambi) Asmadi Sa ad 1, Supiandi Sabiham 2, Atang
Lebih terperinciANALISIS SIFAT KIMIA TANAH GAMBUT YANG DIKONVERSI MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATAN KAMPAR
SKRIPSI ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH GAMBUT YANG DIKONVERSI MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATAN KAMPAR Oleh: Tri Cahyo Nugroho 10982008487 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciPengaruh Kompos Jerami terhadap Kualitas Tanah, Kelarutan Fe 2+ dan SO4 2- serta Produksi Padi pada Tanah Sulfat Masam
Pengaruh Kompos Jerami terhadap Kualitas Tanah, Kelarutan Fe 2+ dan SO4 2- serta Produksi Padi pada Tanah Sulfat Masam The Influence of Rice Straw Compost on Soil Quality, Fe 2+ and SO4 2- Solubility,
Lebih terperinciTEKNOLOGI TATA AIR DI LAHAN GAMBUT UNTUK BUDIDAYA PERTANIAN OLEH. Ir. LINDUNG, MP Widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Jambi
TEKNOLOGI TATA AIR DI LAHAN GAMBUT UNTUK BUDIDAYA PERTANIAN OLEH Pendahuluan Ir. LINDUNG, MP Widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Jambi Pengelolaan lahan gambut harus dilakukan secara hati-hati dan terencana
Lebih terperinciKegiatan ini didasarkan kepada keberhasilan petani tradisional Kalimantan Selatan dalam membudidayakan padi
PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha-usaha untuk mereklamasi daerah pasang surut sebagai daerah pemukiman transmigrasi dan pengembangan persawahan telah dirintis sejak awal Pelita I. Langkah ini merupakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Tanah Gambut
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Tanah Gambut Tanah gambut adalah tanah yang berbahan induk organik atau berasal dari sisa-sisa tanaman masa lampau dan berdasarkan kriteria USDA (2006) digolongkan
Lebih terperinciPengelolaan lahan gambut
Pengelolaan lahan gambut Kurniatun Hairiah Sifat dan potensi lahan gambut untuk pertanian Sumber: I.G.M. Subiksa, Fahmuddin Agus dan Wahyunto BBSLDP, Bogor Bacaan Sanchez P A, 1976. Properties and Management
Lebih terperinciPengelolaan Sumbedaya Air untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Padi Secara Berkelanjutan di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan
Pengelolaan Sumbedaya Air untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Padi Secara Berkelanjutan di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan Water Resource Management to Increase Sustainably of Rice Production in Tidal
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS KE-52 FAKULTAS PERTANIAN UNLAM
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS KE-52 FAKULTAS PERTANIAN UNLAM Banjarbaru, 28 September 2013 Pengelolaan Sumberdaya Lahan Sub Optimal untuk Produksi Biomassa Berkelanjutan FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tumbuhan hutan yang dibudidayakan. Tanaman ini memiliki respon yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tumbuhan hutan yang dibudidayakan. Tanaman ini memiliki respon yang baik sekali terhadap kondisi lingkungan hidup dan perlakuan
Lebih terperinciAGROVIGOR VOLUME 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 ISSN
AGROVIGOR VOLUME 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 ISSN 1979 5777 113 PROSPEK PENGEMBANGAN PENATAAN LAHAN SISTEM SURJAN DI LAHAN RAWA PASANG SURUT Dakhyar Nazemi dan A. Hairani dan L. Indrayati Zemi_58@yahoo.com
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TANAH DIANTARA SUNGAI KAPUAS DAN SUNGAI MENGKATIP DI KALIMANTAN TENGAH YUDHI CASTIO
KARAKTERISTIK TANAH DIANTARA SUNGAI KAPUAS DAN SUNGAI MENGKATIP DI KALIMANTAN TENGAH YUDHI CASTIO DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN
Lebih terperinciKARAKTERISTIK LAHAN MARGINAL DIKALIMANTAN TENGAH SERTA POTENSINYA UNTUK KELAPA SAWIT
KARAKTERISTIK LAHAN MARGINAL DIKALIMANTAN TENGAH SERTA POTENSINYA UNTUK KELAPA SAWIT Oleh: Salampak Dohong Nina Yulianti Yusuf Aguswan (Universitas Palangka Raya) SEMINAR SEHARI TEKNOLOGI PEMUPUKAN KELAPA
Lebih terperinci: ROSMAWATI SITOMPUL / MANAJEMEN HUTAN
PERMODELAN SPASIAL DAERAH RAWAN BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DELI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS SKRIPSI Oleh : ROSMAWATI SITOMPUL 041201016/ MANAJEMEN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanahnya memiliki sifat dakhil (internal) yang tidak menguntungkan dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan sulfat masam merupakan salah satu jenis lahan yang terdapat di kawasan lingkungan rawa dan tergolong ke dalam lahan bermasalah karena tanahnya memiliki sifat dakhil
Lebih terperinciBAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
22 BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Luas dan Lokasi Wilayah Merang Peat Dome Forest (MPDF) memiliki luas sekitar 150.000 ha yang terletak dalam kawasan Hutan Produksi (HP) Lalan di Kecamatan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BAHAN AMELIORAN DALAM MENEKAN KELARUTAN ALUMINIUM PADA AIR DAN TANAH SULFAT MASAM NANI SUSANTI A
EFEKTIVITAS BAHAN AMELIORAN DALAM MENEKAN KELARUTAN ALUMINIUM PADA AIR DAN TANAH SULFAT MASAM Oleh NANI SUSANTI A24103065 DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi Desa Panapalan, Kecamatan Tengah Ilir terdiri dari 5 desa dengan luas 221,44 Km 2 dengan berbagai ketinggian yang berbeda dan di desa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Lahan adalah lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi dimana faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaan lahannya (Hardjowigeno et
Lebih terperinciPENGARUH DIMENSI DAN JARAK SALURAN DRAINASE TERHADAP DINAMIKA LENGAS TANAH ABSTRAK
PENGARUH DIMENSI DAN JARAK SALURAN DRAINASE TERHADAP DINAMIKA LENGAS TANAH Dakhyar Nazemi dan K. Anwar Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) ABSTRAK Penelitian di lakukan pada lahan lebak tengahan,
Lebih terperinciHIDROLOGI LAHAN PASANG SURUT DI KALIMANTAN SELATAN UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN : PERUBAHAN KUALITAS AIR (KEMASAMAN DAN DAYA HANTAR LISTRIK)
HIDROLOGI LAHAN PASANG SURUT DI KALIMANTAN SELATAN UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN : PERUBAHAN KUALITAS AIR (KEMASAMAN DAN DAYA HANTAR LISTRIK) Zuraida Titin Mariana & Muhammad Mahbub Program Studi Agroekoteknologi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dikenali lagi dan kandungan mineralnya tinggi disebut tanah bergambut (Noor, 2001).
TINJAUAN PUSTAKA Lahan Gambut Gambut diartikan sebagai material atau bahan organik yang tertimbun secara alami dalam keadaan basah berlebihan, bersifat tidak mampat dan tidak atau hanya sedikit mengalami
Lebih terperinciREKOMENDASI PEMUPUKAN PADI SAWAH LAHAN PASANG SURUT KECAMATAN ARUT SELATAN, KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, KALIMANTAN TENGAH
REKOMENDASI PEMUPUKAN PADI SAWAH LAHAN PASANG SURUT KECAMATAN ARUT SELATAN, KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, KALIMANTAN TENGAH Masganti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung ABSTRAK Pemanfaatan lahan
Lebih terperinciKONSERVASI LAHAN MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA LORONG (Alley Cropping) DI DAERAH TRANSMIGRASI KURO TIDUR, BENGKULU
J. Tek. Ling. Vol. 9 No. 2 Hal. 205-210 Jakarta, Mei 2008 ISSN 1441-318X KONSERVASI LAHAN MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA LORONG (Alley Cropping) DI DAERAH TRANSMIGRASI KURO TIDUR, BENGKULU Kasiran
Lebih terperinciTEKNIK PENGAMBILAN EKSTRAK CONTOH AIR TANAH PADA BEBERAPA KEDALAMAN UNTUK ANALISIS DI LAHAN SULFAT MASAM1 RINGKASAN
Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 200 TEKNIK PENGAMBILAN EKSTRAK CONTOH AIR TANAH PADA BEBERAPA KEDALAMAN UNTUK ANALISIS DI LAHAN SULFAT MASAM HUSIN KADERI Balai Peneitian Tanaman Pangan Lahan Rawa,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Evaluasi Lahan Evaluasi lahan adalah proses penilaian penampilan atau keragaman lahan jika dipergunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei serta
Lebih terperinciKarakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi
Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi Kepala BB. Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Topik bahasan : KONSEP DASAR EVALUASI LAHAN SYARAT TUMBUH CABAI & BAWANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pilihan yang sulit dihindari (Manwan, dkk dan Suryana. 2004). Hal ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan lahan-lahan sub optimal pada masa yang datang merupakan pilihan yang sulit dihindari (Manwan, dkk. 1992 dan Suryana. 2004). Hal ini terkait dengan masih berlangsungnya
Lebih terperinciPengaruh Pengeringan dan Pembasahan Terhadap Sifat Kimia Tanah Sulfat Masam Kalimantan
Pengaruh Pengeringan dan Pembasahan Terhadap Sifat Kimia Tanah Sulfat Masam Kalimantan The Effects of Drying and Wetting on the Soil Chemical Properties of Acid Sulphate Soils of Kalimantan M. NOOR 1,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi penelitian terlihat beragam, berikut diuraikan sifat kimia
Lebih terperinciHusnain, Maswar, dan Wiratno Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah
1. PENDAHULUAN Husnain, Maswar, dan Wiratno Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah Pembangunan pertanian yang berwawasan lingkungan menjadi suatu kebutuhan penting bagi Indonesia sebagai negara
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN TEBU DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN HELVETIA SKRIPSI DIAN NOVITA SARI SINAGA
IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN TEBU DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN HELVETIA SKRIPSI DIAN NOVITA SARI SINAGA DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010 IDENTIFIKASI
Lebih terperinciKAJIAN PENDUGA MUKA AIR TANAH UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN AIR PADA PERTANIAN LAHAN RAWA PASANG SURUT: KASUS DI SUMATERA SELATAN NGUDIANTORO
KAJIAN PENDUGA MUKA AIR TANAH UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN AIR PADA PERTANIAN LAHAN RAWA PASANG SURUT: KASUS DI SUMATERA SELATAN NGUDIANTORO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Budidaya Jenuh Air
4 TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Jenuh Air Budidaya jenuh air merupakan sistem penanaman dengan membuat kondisi tanah di bawah perakaran tanaman selalu jenuh air dan pengairan untuk membuat kondisi tanah jenuh
Lebih terperinciEvaluasi Lahan. proses perencanaan penggunaan lahan (land use planning). Evaluasi lahan
Evaluasi Lahan Evaluasi lahan merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan (land use planning). Evaluasi lahan merupakan proses penilaian atau keragaab lahan jika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan gambut yang terdapat di daerah tropika diperkirakan mencapai juta hektar atau sekitar 10-12% dari luas
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan gambut yang terdapat di daerah tropika diperkirakan mencapai 30-45 juta hektar atau sekitar 10-12% dari luas lahan gambut di dunia (Rieley et al., 2008). Sebagian
Lebih terperinciIncreasing P Retention in the Peat Column Amended with Mineral Soil and Some Rock Phosphates
Iurnal Taizah dan Llngkungan,Vol. 6 No. 1, Aprrl2004: 22-30 lssn 1410-7333 PENINGKATAN IKATAN P DALAM KOLOM TANAH GAMBUT YANG DIBERI BAHAN AMELIORAN TANAH MINERAL DAN BEBERAPA JENIS FOSFAT ALAM Increasing
Lebih terperinciANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN SAWAH DI PROVINSI BENGKULU
ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN SAWAH DI PROVINSI BENGKULU Nurmegawati dan Eddy Makruf Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jalan Irian Km. 6,5 Kelurahan Semarang Kota
Lebih terperinciKata kunci: lahan kering, kedelai
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KERING UNTUK BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI DI DESA PUCUNG, KECAMATAN GIRISUBO, KABUPATEN GUNUNGKIDUL DRY LAND SUITABILITY EVALUATION FOR CULTIVATION OF SOYBEAN IN PUCUNG VILLAGE, GIRISUBO
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta
Lebih terperinciTANGGAP TIGA VARIETAS JAGUNG TERHADAP TINGKAT KEJENUHAN AL DI LAHAN PASANG SURUT SULFAT MASAH AKTUAL
Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi TANGGAP TIGA VARIETAS JAGUNG TERHADAP TINGKAT KEJENUHAN AL DI LAHAN PASANG SURUT SULFAT MASAH AKTUAL Nurita, Yulia Raihana dan Khairil Anwar Balai Penelitian
Lebih terperinci3. Kualitas Lahan & Kriteria Pengembangan
20/03/2013 Zone i. Zone I : perairan air payau rawa pantai ii. Zone II : perairan air tawar rawa pasang surut iii. Zone III: perairan pedalaman rawa lebak 3. Kualitas Lahan & Kriteria Pengembangan Istilah
Lebih terperinci338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No
338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN SAWAH BERIRIGASI DI DESA AIR HITAM KECAMATAN LIMA PULUH KABUPATEN BATUBARA Frans Ferdinan 1*, Jamilah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tanah Gambut
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambut 2.1.1 Pengertian Tanah Gambut Gambut mempunyai banyak istilah padanan dalam bahasa asing, antara lain peat, bog, moor, mire, atau fen. Gambut diartikan sebagai material
Lebih terperinciRizki Annisa Nasution*, M. M. B. Damanik, Jamilah
DAMPAK POLA TANAM PADI PADI DAN PADI SEMANGKA TERHADAP Al DAN Fe PADA KONDISI TANAH TIDAK DISAWAHKAN DI DESA AIR HITAM KECAMATAN LIMA PULUH KABUPATEN BATUBARA The impact of Rice- Rice and Rice- Watermelon
Lebih terperinciAnalisa Kesesuaian Lahan Dan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Tanah Laut Menggunakan Sistem Informasi Geografis
Analisa Kesesuaian Lahan Dan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Tanah Laut Menggunakan Sistem Informasi Geografis Widiarti 1 dan Nurlina 2 Abstrak: Kalimantan Selatan mempunyai potensi untuk
Lebih terperinciPenetapan Cadangan Karbon Bahan Gambut Saprik, Hemik, dan Fibrik
Penetapan Cadangan Karbon Bahan Gambut Saprik, Hemik, dan Fibrik (Studi Kasus di Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Dumai) Inda Safitri A14050600 Mayor Manajemen Sumberdaya
Lebih terperinciPengelolaan Hara Terpadu untuk Meningkatkan Produktivitas Padi Lahan Rawa Pasang Surut Sulfat Masam Potensial
Pengelolaan Hara Terpadu untuk Meningkatkan Produktivitas Padi Lahan Rawa Pasang Surut Sulfat Masam Potensial Yulia Raihana dan Muhammad Alwi Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Jln. Kebun Karet P.O.Box
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arsyad S Konservasi Tanah dan Air Jilid Kedua (Cetakan Kedua). Bogor: IPB Press.
101 DAFTAR PUSTAKA Alihamsyah, T. 2002. Optimalisasi pendayagunaan lahan rawa pasang surut Makalah disajikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pendayagunaan Sumberdaya Lahan di Cisarua tanggal 6-7 Agustus
Lebih terperinciPERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN RAWA BERKELANJUTAN DAN LESTARI
PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN RAWA BERKELANJUTAN DAN LESTARI Soehardi Kusumowarno Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jl. Tentara Pelajar No. 10
Lebih terperinciJENIS MINERAL LIAT DAN PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH AKIBAT PROSES REDUKSI DAN OKSIDASI PADA LINGKUNGAN TANAH SULFAT MASAM
JENIS MINERAL LIAT DAN PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH AKIBAT PROSES REDUKSI DAN OKSIDASI PADA LINGKUNGAN TANAH SULFAT MASAM E. Dewi Yuliana Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia Denpasar
Lebih terperinciPada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan jangka panjang ke dua (PJP II) dan tahun terakhir pelaksanaan Repelita VI. Selama kurun waktu Pembangunan Jangka
Lebih terperinciLampiran 1. Kesesuaian lahan padi lebak
Lampiran 1. Kesesuaian lahan padi lebak No Syarat S1 S2 S3 N 1 Tekstur Halus, agak halus, sedang Halus, agak halus, sedang agak kasar kasar 2 Drainase terhambat, sangat terhambat agak terhambat, agak cepat
Lebih terperinciIV. PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN
IV. PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN 4.1. Identifikasi Penggunaan Lahan Identifikasi penggunaan lahan di Citra Lansat dilakukan dengan membuat contoh (training area) penggunaan lahan yang mewakili tiap kelas
Lebih terperinciPEMANFAATAN FOSFAT ALAM UNTUK LAHAN SULFAT MASAM
PEMANFAATAN FOSFAT ALAM UNTUK LAHAN SULFAT MASAM I.G.M. Subiksa dan Diah Setyorini PENDAHULUAN Pembangunan pertanian menghadapi tantangan yang semakin kompleks antara lain disebabkan karena adanya konversi
Lebih terperinciRelationship between WCa Ratios in the Soil Solution with the Dynamic of K in UZtisol and Vertisol of Upland Area ABSTRACT
Iurnal Tanah dan Lingkungan,Vol. 6 No. 1, April 2004: 7-13 ISSN 1410-7333 HUBUNGAN NISBAH K/Ca DALAM LARUTAN TANAH DENGAN DINAMIKA HARA K PADA ULTISOL DAN VERTISOL LAHAN KERING I/ Relationship between
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Spermatophyta, subdivisio Angiospermae, class Monocotyledoneae, family
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padi (Oryza sativa L.) 1. Karakteristik Tanaman Padi Klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut kingdom Plantae, division Spermatophyta, subdivisio Angiospermae, class
Lebih terperinciII. TINJAUAN LITERATUR
II. TINJAUAN LITERATUR 2.1. Prospek dan Permasalahan Kelapa Sawit di Lahan Gambut Perkembangan usaha dan infestasi kelapa sawit terus mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Luas areal perkebunan kelapa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) Kelapa sawit (Elaeis guineensis) berasal dari Afrika dan Brazil. Di Brazil, tanaman ini tumbuh secara liar di tepi sungai. Klasifikasi dan pengenalan
Lebih terperinciPEMILIHAN BAHAN AMELIORAN UNTUK MENGATASI KERACUNAN ALUMINIUM PADA TANAMAN PADI DI TANAH SULFAT MASAM. Oleh WINA WIDYANI DWI AHFYANTI A
PEMILIHAN BAHAN AMELIORAN UNTUK MENGATASI KERACUNAN ALUMINIUM PADA TANAMAN PADI DI TANAH SULFAT MASAM Oleh WINA WIDYANI DWI AHFYANTI A 24103043 DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciAbstract. Keywords : Agriculture, GIS, spatial data and non-spatial data, digital map. Abstrak
TELEMATIKA, Vol. 13, No. 02, JULI, 2016, Pp. 69 79 ISSN 1829-667X ANALISIS HASIL PERTANIAN DI KOTA DENPASAR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Ni Nyoman Supuwiningsih Program Studi Sistem Komputer
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PERTANAMAN JAGUNG DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI
PRODUKTIVITAS PERTANAMAN JAGUNG DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI Jumakir dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Abstrak. Lahan pasang surut di Desa Bram
Lebih terperinciIII KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3. 1 Luas dan Lokasi Hutan Gambut Merang terletak dalam kawasan Hutan Produksi Lalan di Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan dengan
Lebih terperinci2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
5 2013, No.1041 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS
Lebih terperinciPEDOMAN PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT UNTUK BUDIDAYA KELAPA SAWIT
Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 14/Permentan/PL.110/2/2009 Tanggal : 16 Februari 2009 PEDOMAN PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT UNTUK BUDIDAYA KELAPA SAWIT I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1. Peningkatan
Lebih terperinciLampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)
Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C) Bln/Thn 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Total Rataan Jan 25.9 23.3 24.0 24.4 24.7
Lebih terperinciBPTP Sumatera Selatan, Pusat Teknolgi Produksi Pertanian BPPT
SIFAT KIMIA TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN PADA MASING-MASING TIPOLOGI LAHAN RAWA LEBAK UNTUK BUDIDAYA TANAMAN PADI, KASUS DI DESA TANJUNG ELAI, OGAN KOMERING ILIR 1 Waluyo, 2 Sudaryanto Djamhari BPTP Sumatera
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karbon Biomassa Atas Permukaan Karbon di atas permukaan tanah, meliputi biomassa pohon, biomassa tumbuhan bawah (semak belukar berdiameter < 5 cm, tumbuhan menjalar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penambangan batubara dapat dilakukan dengan dua cara: yaitu penambangan dalam dan penambangan terbuka. Pemilihan metode penambangan, tergantung kepada: (1) keadaan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Lahan Lahan mempunyai pengertian yang berbeda dengan tanah (soil), dimana lahan terdiri dari semua kondisi lingkungan fisik yang mempengaruhi potensi penggunaannya, sedangkan
Lebih terperinciPENAMPILAN DELAPAN GALUR PADI DI LAHAN LEBAK TENGAHAN PADA MUSIM KEMARAU ABSTRAK
PENAMPILAN DELAPAN GALUR PADI DI LAHAN LEBAK TENGAHAN PADA MUSIM KEMARAU Izhar Khairullah, Sutami, R. Humairie, dan M. Imberan Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) ABSTRAK Budidaya padi di
Lebih terperinciPertemuan 10 : PERMASALAHAN LAHAN LEBAK UNTUK PERTANIAN. Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si
Pertemuan 10 : PERMASALAHAN LAHAN LEBAK UNTUK PERTANIAN Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si Musim hujan Tanah mineral Tanah Organik PERMASALAHAN AIR Banjir tahunan dapat terjadi, sebagai akibat dari volume
Lebih terperinciKARAKTERISTIK LAHAN PASANG SURUT DARI ASPEK TANAH. Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si
KARAKTERISTIK LAHAN PASANG SURUT DARI ASPEK TANAH Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si WILAYAH RAWA PASANG SURUT ZONA-I & ZONA II Pembagian zona lahan rawa di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) bagian bawah
Lebih terperinciJurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (14): Klasifikasi Tanah Gambut di Dataran Tinggi Toba
Tanah Gambut di Dataran Tinggi Toba Classification of Peat Soil at Toba Highland Dody King T Purba *, Mukhlis, Supriadi Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 *Corresponding
Lebih terperinciAnalisis Kesesuaian Lahan Pertanian dan Perkebunan
Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian dan Perkebunan Oleh : Idung Risdiyanto 1. Konsep dan Batasan Evaluasi Lahan dan Zonasi Pertanian 1.1. Pengertian Dasar (dikutip dari Evakuasi Lahan Puslitanak) Dalam
Lebih terperinciTATACARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Oktober 2015 dan dilakukan
22 TATACARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Oktober 2015 dan dilakukan di lapangan dan di laboratorium. Pengamatan lapangan dilakukan di empat lokasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan-hutan maupun daerah semak belukar tetapi kemudian dibudidayakan. Sebagai tanaman
Lebih terperinciLaju Subsiden pada Sistem Drainase dan Pengapuran Tanah Gambut Fibrik dengan Pertanaman Jagung
Prosiding Seminar Nasional Budidaya Pertanian Urgensi dan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bengkulu 7 Juli 11 ISBN 97--197--9 Laju Subsiden pada Sistem Drainase dan Pengapuran Tanah Gambut
Lebih terperinciDecision Support System (DSS) Pemupukan Padi Lahan Rawa
Decision Support System (DSS) Pemupukan Padi Lahan Rawa Muhammad Alwi dan Arifin Fahmi Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Jln. Kebun Karet P.O.Box 31, Loktabat Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Lebih terperinciANALISIS HASIL PERTANIAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus : Kota Denpasar)
ANALISIS HASIL PERTANIAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus : Kota Denpasar) Ni Nyoman Supuwiningsih Sistem Komputer, STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan No.86 Renon Denpasar Bali,
Lebih terperinciKESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI
TOPIC KESESUIAN OF MANUSCRIPT LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2. No.2 (2015) 17-21 http:www... KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI Puspita Handayani
Lebih terperincidampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau
dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau ABSTRAK Sejalan dengan peningkatan kebutuhan penduduk, maka kebutuhan akan perluasan lahan pertanian dan perkebunan juga meningkat. Lahan yang dulunya
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar
26 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar Desa Tulung Balak dengan luas 15 ha yang terletak pada wilayah Kecamatan
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN GAMBUT DI BAWAH TEGAKAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU
ANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN GAMBUT DI BAWAH TEGAKAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU Oksariwan Fahrozi, Besri Nasrul, Idwar (Fakultas Pertanian Universitas Riau) HP : 0852-7179-6699, E-mail :
Lebih terperinciLAHAN GAMBUT TERDEGRADASI SRI NURYANI HIDAYAH UTAMI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
LAHAN GAMBUT TERDEGRADASI SRI NURYANI HIDAYAH UTAMI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA PENYEBAB Kebakaran hutan penebangan kayu (illegal logging, over logging), perambahan hutan, dan konversi lahan Salah
Lebih terperinci