Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi"

Transkripsi

1 Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi No Tahun Bulan Jumlah Sumber :Stasiun Puding Lampiran 2 Kondisi iklim lokasi penelitian (curah hujan, temperatur udara,lama penyinaran, kelembaban dan kecepatan angin) No Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Sumber :Stasiun Paal Merah Jambi. CH Temperatur LP RH Kec. Angin mm oc jam/hari % km/jam

2 Lampiran 3 Titik GCP (Ground Control Point) GPS untuk Registrasi Citra dan Peta NO X Y Keterangan 1 104, , Sungai Besar Berbak 2 104, , Saluran Besar Berbak 3 104, , PUDING 4 104, , SK 16 Jembatan 5 104, , Koala Kanal_Berbak 6 104, , SK , 82 gali ke NP_SR 7 104, , Jembatan Ke NP 8 104, , Nipah Panjang 9 104, , Canal-Sungai Raya , , Saluran Primer Tembus Rantau Makmur , , Parit Keladi SK , , SK 1 Kanan , , SK 1 Kuala , , SK 7 Kiri , , SK 7 Kanan , , SK 12 Sg Berbak , , Jembatan Simpang , , Ujung SK , , Sk 28 Berbak , , Primer Sg Raya , , SK 28-Sg Raya , , Belokan Sungai Batang Berbak , , Belokan Sungai Bt Berbak2

3 Lampiran 4 Titik Lokasi Pengecekan Penggunaan Lahan Tahun 2008 No Id X_Coord Y_Coord Keterangan , , Sawah , , Sawah , , Sawah , , Sungai , , Sawah , , Sawah , , Sawah , , Hutan , , Saluran , , Saluran , , Tanah Pasir Arah Kuala , , SK 6 Mulai Kuala , , Lapangan Bola , , SD , , Hutan Kelapa , , Hutan Kelapa , , Kelapa Sawit , , Air , , Hutan , , Kelapa , , Hutan , , Hutan , , Sawah , , Sawah , , Karet/Sawit , , Sawah , , Sawah , , Saluran , , Semak Belukar , , Kelapa Sawah , , Sawah , , Air/Kolam , , Teluk Keladi

4 Lampiran 4 Titik Lokasi Pengecekan Penggunaan Lahan Tahun 2008 (Lanjutan) No Id X_Coord Y_Coord Keterangan , , Sawah , , Tanah Mulai Bergambut , , Kelapa , , Karet , , Kelapa Sawit , , Saluran/Air Jelek , , Gambut/Tanah Jelek , , Saluran/Air Bening , , Semak Belukar , , Karet , , Karet , , Test Farm IPB , , Sawah , , Sawah , , Sawah-Kelapa , , Lahan Lebih Tinggi , , Sawah Karet , , Kelapa Jelek-Sawah , , Kelapa Jelek-Sawah , , Kelapa-sawah , , Sawah , , Sawah , , Mess PU Rantau rasau , ,36890 SK 28 Gali Tahun , , Semak Belukar , , Semak Belukar , , Puskesmas Sg Tering , , Lokasi Pengamatan , , Pemukiman , , AWLR Kulala , , Arah Ke Sungai Raya , , Parit 1 Sungai Raya , , Kelapa , , Kelapa

5 Lampiran 4 Titik Lokasi Pengecekan Penggunaan Lahan Tahun 2008 (Lanjutan) No Id X_Coord Y_Coord Keterangan , , Kelapa , , Kelapa , , Kelapa , , Kelapa , , Saluran , , Saluran-Sg Raya , , Kebun Campuran , , Sawah , , Sawah , , Kelapa , , Tanah Lebih rendah , , Sawah , , Perkampungan AWLR , , Sungai -Simpang , , Kelapa Sawit , , Kelapa Sawit , , Sawah , , Sawah , , Kelapa , , Kelapa , , Kelapa , , Kelapa , , Kelapa Sawit , , Kelapa Sawit , , Kelapa Sawit , , Karet , , Kelapa , , Kelapa Sawit , , Sawah , , Kelapa , , Semak Belukar , , Sawah , , Sawah , , Sawah

6 Lampiran 4 Titik Lokasi Pengecekan Penggunaan Lahan Tahun 2008 (Lanjutan) No Id X_Coord Y_Coord Keterangan , , Sawah , , Sawah , , Sawah , , Kebun Campuran , , Sawah , , Sawah , , Sawah , , Sawah , , Kelapa Sawit , , Kelapa Sawit , , Sawit , , Kelapa , , Sawah , , Sawah , , Kelapa , , Sawah , , Sawah , , Kelapa , , Sawah , , Sawah , , Kelapa , , Kelapa , , Sawah , , Kelapa , , Kelapa , , Kelapa , , Sawah , , Sawah , , Sawah , , Pemukiman , , Hutan , , Sawah , , Kelapa , , Sawah

7 Lampiran 5 Deskripsi profil lokasi penelitian 1973 Nomor Satuan Peta :8 Nomor Profil : P 60 (P 1 ; Lokasi 1) Lokasi : Parit 4 SK 16 Rantau Rasau II Macam Tanah : Leptic Tropohemist, dysic, isohyperthermic Tekstur Tanah : Lapisan atas : berlempung halus Lapisan bawah : berlempung halus Drainase : Buruk Topografi : Datar (lereng 0-2 %) Vegetasi : Melastoma sp.; Pakis-pakisan; rumput-rumputan (bekas sawah) Lokasi : 330 o (Barat-Laut), 1625 m dari kampung kuala. Permukaan Air Tanah : Tergenang 2 cm Lapisan Kedalaman (cm) Uraian I 0-5 Fibrik, hitam (5Y 2.5/1-2,5/2), ph H2O 4.3 II 5-15 Hemik, coklat kemerahan tua (5 YR2.5/2-3/2); ph 4,45 Hemik, coklat kekelabuan sangat tua (10 YR3/2), kelabu olif terang sampai III olif pucat (5 Y6/2-6/3); agak lekat; ph 4,40. IV Olif sampai olif pucat (5 Y5/3-6/3); berliat halus; lekat; ph 4,5 V Kelabu tua sampai kelabu sangat tua (5Y4/1-3/1); berlempung kasar; tidak lekat; ph 3,70 Nomor Satuan Peta :8 Nomor Profil : P 32 (P2; Lokasi 2) Lokasi : Sungai Dusun SK 21 Macam Tanah : Leptic Tropohemist, dysic, isohyperthermic Tekstur Tanah : Lapisan atas : berlempung halus Lapisan bawah : berlempung halus Drainase : Buruk Topografi : Datar (lereng 0-2%) Vegetasi : Semak Belukar (hutan baru ditebang) Lokasi : 16 o (Utara), 2875 m dari Mess P.U. Sekunder 16. Permukaaan Air tanah : Tanah tergenang air 2 cm. Lapisan Kedalaman (cm) Uraian Hemik, kelabu sangat tua sampai kelabu olif tua (5 Y3/1-3/2) campur I 0-50 dengan hitam (5 Y 2,5/1-2,5/2); ph 4,85 II Kelabu kecoklatan terang sampai coklat kekuningan terang (2,5 Y 6/2-6/4); berlempung halus; agak lekat; campur fibrik banyak; ph 4,90 III IV 95 + Keterangan : Lapisan I pada kedalaman 0-2 cm terdiri dari fibrik Kelabu olif sampai olif tua (5 Y 5/2-5/3); berlempung halus; agak lekat; ph 4,1. Kelabu sampai kelabu terang ( 5 Y 5/1-6/1); berlempung kasar; tidak lekat; ph 4,60.

8 Nomor Satuan Peta :9 Nomor Profil : P26 (P3; Lokasi 3) Lokasi : SK 12 Harapan Makmur Macam Tanah : Leptic Tropohemist, sulfareous, dysic. Tekstur Tanah : Lapisan atas : berliat halus Lapisan bawah : berliat Halus Drainase : Buruk Topografi : Datar (lereng 0-2 %) Vegetasi : Padi Lokasi : 276 o (Barat), 3750 m dari Mess P.U. Sekunder 16 Lapisan Kedalaman (cm) Uraian Hemik; merah lemah sampai merah tua (2,5 YR 4/2-3/2), lekat; I 0-79 ph 4,5 Kelabu sampai kelabu tua (2,5 YR 4/2-3/2); berliat halus; lekat; II ph 3,70. Keterangan : Air tergenang 15 cm Lampiran 6 Deskripsi profil lokasi penelitian tahun 1984 Nomor Profil : P2 (P1; Lokasi 1) Lokasi : Parit 4 Rantau Rasau II Tekstur Tanah : Lapisan atas : liat bergambut Lapisan bawah : berliat halus Drainase : Buruk Topografi : Datar Tata Guna Lahan : Bekas tebasan Permukaan Air Tanah : - 30 cm Lapisan Kedalaman (cm) Uraian I 0-25 Bahan saprik; coklat gelap coklat sangat gelap kekelabuan (7,5 YR 3/2-10YR 3/2) II Liat ; kelabu terang kecoklatan (10 YR 6/2) lekat, plastis, setengah matang, ph H2O 5,0 III Liat berdebu; coklat coklat kekuningan (10 YR 4/3 5/4); lekat, plastis; hampir mentah; ph H2O 5,5; ph H2O2 3,0. IV Lempung berpasir; kelabu gelap (5 Y 4/1); agak lekat, agak plastis, hampir mentah; ph H2O 5,5; ph H2O2 2,5;

9 Nomor Profil : P3 (P2; Lokasi 2) Lokasi : SK 21 Sungai Dusun Tekstur Tanah : Lapisan atas : bahan hemik Lapisan bawah : berliat halus Drainase : Agak Buruk Topografi : Datar Tata Guna Lahan : Sawah Permukaan Air Tanah : - 5 cm Lapisan Kedalaman (cm) Uraian I 0-47 Bahan hemik; coklat sangat gelap kekelabuan (7,5 YR 3/2); ph H2O 4,5 II Liat; coklat pucat (10YR 6/3); lekat, plastis; setengah matang; ph H2O 4.5 III Liat; kelabu gelap (5 Y 4/1) campur kelabu kehijauan (5 GY 4/1); lekat, plastis, setengah matang; ph H2O 5,0; ph H2O2 2,5 Nomor Profil : P 4 (P3; Lokasi3) Lokasi : SK 12 Harapan Makmur Tekstur Tanah : Lapisan atas : bahan saprik Lapisan bawah : liat bergambut Drainase : Buruk Topografi : Datar Tata Guna Lahan : Sawah Permukaan Air Tanah : - 40 cm Lapisan Kedalaman (cm) Uraian I 0-24 Bahan saprik bermineral ; coklat sangat gelap kekelabuan (7,5 YR 3/2); ph H2O 4,5; C-organik 26 % II Bahan hemik bermineral; coklat gelap (7,5 YR 3/2); ph H2O 4,5; C-organik 26 % III Liat berdebu; coklat (10 YR 5/3); lekat, plastis; agak mentah; ph H2O 5,0; C-organik 15,3 % IV Liat berdebu; kelabu gelap (5 Y 4/1) campur kelabu terang kecoklatan (10 YR 6/2); lekat, plastis, setengah matang; ph H2O 3,4; Pirit 0.2; C-organik 5,4%

10 Lampiran 7 Deskripsi profil lokasi penelitian tahun 2008 Nomor Profil : P1 Lokasi 1 : Parit 4 Rantau Rasau II Tekstur Tanah : Lapisan atas : liat bergambut Lapisan bawah : berliat halus Drainase : Buruk Topografi : Datar Tata Guna Lahan : Sawah Permukaan Air Tanah : - 10 cm Lapisan Kedalaman (cm) Uraian I 0-13 Saprik, hitam (10 YR2/1) ; ph H2O 5,57 ph H2O2 3,72; C- organik 45,62 55,32 % II III IV V Hemik, coklat sangat gelap (10 YR 2/2); terdapat sisa tanaman yang hancur diameter 2-3 cm; ph H2O 5,16 ph H2O2 3,0 Liat, coklat gelap kekuningan (10 YR 3/4);terdapat sisa kayu ; ph H2O 5,2 ph H2O2 2,8. Lempung berliat, coklat gelap (10 YR3/3); ada sisa kayu ; ph H2O 5,2 ph H2O2 3,17. Lempung berliat, coklat gelap (10 YR3/3); ada kayu lapuk; ph H2O 5,2 ph H2O2 2,6 VI > 65 Liat, kelabu gelap (7.5 YR4/0); ph H2O 5,2 ph H2O2 2,5.

11 Nomor Profil : P2 Lokasi 2 : SK 21 Sungai Dusun Tekstur Tanah : Lapisan atas : liat bergambut Lapisan bawah : lempung berliat Drainase : Buruk Topografi : Datar Tata Guna Lahan : Sawah Permukaan Air Tanah : - 15 cm Lapisan Kedalaman (cm) Uraian I 0-14 Saprik, hitam (7.5 YR2/0) ph H2O 5,53 ph H2O2 3,2. II Saprik, coklat gelap (7.5 YR3/2); ph H2O 5,5 ph H2O2 3,0. III Hemik, coklat gelap (7.5 YR3/3); ph H2O 5,7 ph H2O2 3,2. IV V Liat, coklat gelap kekuningan coklat gelap (10 YR4/4; 7.5 YR4/4); ph H2O 5,6 ph H2O2 3,2. Liat, kelabu tua coklat gelap (7.5 YR4/0; 7.5 YR4/4); ph H2O 5,3 ph H2O2 2,8. VI > 59 Liat, hitam (7.5 YR4/0); ph H2O 5,3 ph H2O2 2,7

12 Nomor Profil : P3 Lokasi 3 : SK 12 Harapan Makmur Tekstur Tanah : Lapisan atas : liat bergambut Lapisan bawah : lempung berliat Drainase : Buruk Topografi : Datar Tata Guna Lahan : Sawah Permukaan Air Tanah : - 45 cm Lapisan Kedalaman (cm) Uraian I 0 11 Saprik, hitam (10 YR2/1), ph H2O 5,8 ph H2O2 3,15. II Saprik, coklat sangat gelap (10 YR2/2) ph H2O 5,5 ph H2O2 3,2. III Saprik, hitam (10 YR2/1), ph H2O 5,7 ph H2O2 3,1. IV Fibrik, kelabu sangat tua (10 YR3/1), ph H2O 5,6 ph H2O2 2,9. V Liat, kelabu-coklat kekuningan (10 YR5/1; 10Y R5/6), ph H2O 5,5 ph H2O2 2,6; banyak gelembung (Pirit). VI > 70 Liat, kelabu gelap (7.5 YR4/0), ph H2O 5,7 ph H2O2 2,8.

13 Lampiran 8 Karakteristik tanah lokasi 1, lokasi 2 dan lokasi 3 tahun 1973 Kedalaman ph C-org NO Lokasi Lap N-total P-tersedia Ca Mg K Na KTK KB Al H Fe S (cm) H2O KCl (%) (ppm) (me/100g) % (me/100g) ppm % I Lokasi II ,04 III ,20 1 IV ,08 V Lokasi 2 3 Lokasi 3 I II ,06 III ,04 IV I II Lampiran 9 Karakteristik tanah lokasi 1, lokasi 2 dan lokasi 3 tahun 1984 Kedalaman ph C-org Ca Mg K Na KTK Al SO4-2 Pirit Fe-Ox NO Lokasi Lap (cm) H2O (%) (me/100g) (me/100g) % I Lokasi II ,02 0, III ,05 0, Lokasi 2 3 Lokasi 3 IV ,35 0, I II , III ,10 0, I II III ,61 3, IV ,12 0,

14 piran 10 Karakteristik tanah lokasi 1 tahun 2008 Kedalaman ph H2O ph C-Org Ca Mg K Na KTK Al-dd Kadar Abu Pirit SO4-2 EC us/cm Kadar Air Cm Lapang Lab. H2O2 % (me/100g) % % (me/100g) Lapang Lab. %

15 Lampiran 11 Karakteristik tanah lokasi 2 tahun 2008 Kedalaman ph H2O ph C-Org Ca Mg K Na KTK Al-dd Kadar Pirit SO4-2 EC us/cm No Abu (cm) Lapang Lab. H2O2 % (me/100g) % % (me/100g) Lapang Lab

16 mpiran 12 Karakteristik tanah lokasi 3 tahun 2008 o Kedalaman ph H2O ph C-Org Ca Mg K Na KTK Al-dd Kadar Abu Pirit SO4-2 EC us/cm Kadar Air (cm) Lapang Lab. H2O2 % % % Lapang Lab. %

17 n 13 Kualitas air Sungai Batanghari dan Batang Berbak tahun 2008 ggal anghari sungai Batanghari (lokasi Puding) sungai Batang bak (lokasi Kuala ta) pasang : surut ph EC (us/cm) Al (mg/l) SO4-2 (ppm) Fe (ppm) K (ppm) Na (ppm) Ca (ppm) Mg (ppm) Cu (ppm) Zn (ppm) ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt 14/ / ang Berbak 14/ /

18 ampiran 14 Karakteristik air lokasi 1 tahun No Tanggal (Penanggalan Matahari) ph EC-uS/cm Al mg/l SO4-2ppm Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. No No 1 27-Sep Nov Dec Dec Feb Tanggal (Penanggalan Matahari) Fe-ppm K-ppm Na-ppm Ca-ppm Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn Sep Nov Dec Dec Feb Tanggal (Penanggalan Matahari) Mg-ppm Cu-ppm Zn-ppm Mn-ppm Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn Sep Nov Dec Dec Feb

19 ampiran 15 Kualitas air lokasi 2 SK 21 Sungai Dusun Tanggal ph EC-uS/cm Al mg/l SO4-2ppm (Penanggalan Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut No Matahari) Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn Sep Nov Nov Dec Jan Jan Feb Tanggal Fe-ppm K-ppm Na-ppm Ca-ppm (Penanggalan Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut No Matahari) Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn Sep Nov Nov Dec Jan Jan Feb

20 mpiran 16 Kualitas air lokasi 3 Harapan Makmur SK 12 o Tanggal (Penanggalan Matahari) ph EC-uS/cm Al mg/l SO4-2ppm Fe ppm K ppm Na ppm Ca ppm Mg ppm Cu ppm Zn ppm Mn ppm ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt ps srt 15-Nov Dec Dec Jan Jan Jan Feb Feb

21 n 17 Kualitas air di Rantau Jaya Tanggal enanggalan Matahari) ph EC Al mg/l SO4-2 Fe K Na Ca Mg Cu Zn Mn Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. -Nov Dec Dec Dec Jan Jan Jan Feb Feb

22 n 18 Kualitas air daerah Rantau Makmur SK 6 Tanggal ph EC-uS/cm Al mg/l SO4-2ppm Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Pasang Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. 28-Sep Nov Dec Dec Feb Tanggal Fe-ppm K-ppm Na-ppm Ca-ppm Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Pasang Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. 28-Sep Nov Dec Dec Feb Mg-ppm Cu-ppm Zn-ppm Mn-ppm Tanggal Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Pasang Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. Lhn. Sal. 28-Sep Nov Dec Dec Feb

23 Lampiran 19 Tinggi muka air di Sungai Batanghari, SK 16, lokasi 1, lokasi 2 dan lokasi 3 Tinggi Muka Air Maksimum dan Minimum (cm) No Tanggal Sungai Batanghari SK 16 Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut Pasang Surut 1 9/29/ /8/ /15/ /22/ /29/ /6/ /13/ /20/ /27/ /6/ /13/ /20/ /27/ /04/

24 Lampiran 20 Selisih ketinggian air maksimum dan minimum di lokasi penelitian Beda Tinggi Muka Air (cm) No Tanggal Sungai SK 16 Rantau Rasau Batanghari II Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 1 9/29/ /8/ /15/ /22/ /29/ /6/ /13/ /20/ /27/ /6/ /13/ /20/ /27/ /4/

25 Lampiran 21 Peta Lokasi Contoh Tanah Tahun 1973

26 Lampiran 22 Peta Lokasi Contoh Tanah Tahun 1984

27 Lampiran 23. Peta Lokasi Pengamatan Air Tahun 2008

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan pada lahan pasang surut Batang Berbak - Pamusiran Laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Lokasi ini

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit Persyaratan penggunaan lahan/ karakteristik lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata ( C) 25-28 22 25 28 32 Kelas keesuaian lahan S1 S2 S3 N Ketersedian

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C) Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C) Bln/Thn 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Total Rataan Jan 25.9 23.3 24.0 24.4 24.7

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Sifat Kimia Tanah di Wilayah Studi Penambangan PT Kaltim Prima Coal

Tabel Lampiran 1. Sifat Kimia Tanah di Wilayah Studi Penambangan PT Kaltim Prima Coal LAMPIRAN 45 46 Tabel Lampiran 1. Sifat Kimia Tanah di Wilayah Studi Penambangan PT Kaltim Prima Coal No Sifat Kimia Tanah Nilai Keterangan 1 ph (H 2 O) 4,59 Masam 2 Bahan Organik C-Organik (%) 1,22 Rendah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan-hutan maupun daerah semak belukar tetapi kemudian dibudidayakan. Sebagai tanaman

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara Data curah hujan (mm) Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jan 237 131 163 79 152 162 208

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia Lampiran 2. Struktur organisasi Kebun Helvetia STRUKTUR ORGANISASI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) KEBUN HELVETIA WILAYAH HELVETIA MANAGER Kadis

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Salak BM Periode Tahun

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Salak BM Periode Tahun LMPIRN Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Salak BM Periode Tahun 20012010 Bln Jan Feb Mar pr Mei Jun Jul gs Sep Okt Nov Des THN 2001 226 168 277 200 103 117 258 223 532 283 369

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak Geografis dan Iklim Daerah aliran sungai (DAS) Siulak di hulu DAS Merao mempunyai luas 4296.18 ha, secara geografis terletak antara 101 0 11 50-101 0 15 44 BT dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun LAMPIRAN Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun 20002009 Bln Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des THN 2000 47 99 147 114 65 19 56 64 220 32 225

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Durian 1. Karakteristik tanaman durian Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal oleh masyarakat yang pada umumnya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Profil

Lampiran 1. Deskripsi Profil Lampiran 1. Deskripsi Profil A. Profil pertama Lokasi : Desa Sinaman kecamatan Barus Jahe Kabupaten Tanah Karo Simbol : P1 Koordinat : 03 0 03 36,4 LU dan 98 0 33 24,3 BT Kemiringan : 5 % Fisiografi :

Lebih terperinci

Lampiran 1 Deskripsi sifat varietas pembanding (Deptan 2011)

Lampiran 1 Deskripsi sifat varietas pembanding (Deptan 2011) 36 Lampiran 1 Deskripsi sifat varietas pembanding (Deptan 2011) SK Anjasmoro Wilis Slamet Tanggamus 537/Kpts/TP.240/10/200 1 tanggal 22 Oktober 2001 TP 240/519/Kpts/7/1983 tanggal 21 Juli 1983 Tahun 2001

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun LAMPIRAN Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun 20002009 Bln Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des THN 2000 47 99 147 114 65 19 56 64 220 32 225

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun LAMPIRAN Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun 19982007 Bln Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des THN 1998 77 72 117 106 68 30 30 227 58 76 58 63

Lebih terperinci

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya LEMBAR KERJA SISWA KELOMPOK :. Nama Anggota / No. Abs 1. ALFINA ROSYIDA (01\8.6) 2.. 3. 4. 1. Diskusikan tabel berikut dengan anggota kelompok masing-masing! Petunjuk : a. Isilah kolom dibawah ini dengan

Lebih terperinci

URAIAN PENGAMATAN PROFIL TANAH LOKASI BPP SEMBAWA

URAIAN PENGAMATAN PROFIL TANAH LOKASI BPP SEMBAWA URAIAN PENGAMATAN PROFIL TANAH LOKASI BPP SEMBAWA PROFIL I : IV : M Kode Profil : MK Lereng : 3-5 % ; Upper slope (lerang atas) : Batu liat (clay stone ) : Plinthudults 0 12 O Coklat gelap (7,5 YR 4/4),

Lebih terperinci

Tipe struktur. Tabel Lampiran 2. Kode permeabilitas profil tanah

Tipe struktur. Tabel Lampiran 2. Kode permeabilitas profil tanah Tabel Lampiran 1. Penilaian struktur tanah Tipe struktur Kode Granular sangat halus (very fine granular) 1 Granular halus (fine granular) 2 Granular sedang dan kasar (medium, coarse granular) 3 Gumpal,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) Kelapa sawit (Elaeis guineensis) berasal dari Afrika dan Brazil. Di Brazil, tanaman ini tumbuh secara liar di tepi sungai. Klasifikasi dan pengenalan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

KONDISI UMUM PERUSAHAAN KONDISI UMUM PERUSAHAAN Sejarah Kebun PT. National Sago Prima dahulu merupakan salah satu bagian dari kelompok usaha Siak Raya Group dengan nama PT. National Timber and Forest Product yang didirikan pada

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan

TUJUAN PEMBELAJARAN : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Survei Tanah dan Evaluasi Lahan INTERPRETASI DATA SURVEI TANAH INTERPRETASI DATA TANAH TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Memahami tujuan, prinsip dan cara 2 Interpretasi Data Tanah 2. Mengenal dan bisa membedakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah Lokasi CV. Jayabaya Batu Persada secara administratif terletak pada koordinat 106 O 0 51,73 BT dan -6 O 45 57,74 LS di Desa Sukatani Malingping Utara

Lebih terperinci

IV. PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN

IV. PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN IV. PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN 4.1. Identifikasi Penggunaan Lahan Identifikasi penggunaan lahan di Citra Lansat dilakukan dengan membuat contoh (training area) penggunaan lahan yang mewakili tiap kelas

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil pengamatan kedalaman tanah dan batuan (bedrock) untuk pemasangan peralatan pengamatan hidrokimia di DAS mikro Cakardipa.

Lampiran 1 Hasil pengamatan kedalaman tanah dan batuan (bedrock) untuk pemasangan peralatan pengamatan hidrokimia di DAS mikro Cakardipa. LAMPIRAN 113 114 115 Lampiran 1 Hasil pengamatan kedalaman tanah dan batuan (bedrock) untuk pemasangan peralatan pengamatan hidrokimia di DAS mikro Cakardipa. Titik Pengamatan ke-1 (L1) No Kedalaman (cm)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sifat-sifat Morfologi Masing-masing Profil Tanah

Lampiran 1. Sifat-sifat Morfologi Masing-masing Profil Tanah LAMPIRAN Lampiran 1. Sifat-sifat Morfologi Masing-masing Profil Tanah PROFIL 1 LOKASI : Surya Panel 7 Umur 0 Tahun (lereng atas) KOORDINAT : 00º 33 26.2 LU 117º 29 28.2 BT Uraian deskripsi profil No. Lapang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993) TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Evaluasi Lahan Evaluasi lahan adalah proses penilaian penampilan atau keragaman lahan jika dipergunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei serta

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal

Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal LAMPIRAN 41 42 Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal Variabel Satuan Nilai Kriteria Tekstur Pasir Debu Liat % % % 25 46 29 Lempung berliat ph (H 2 O) 5.2 Masam Bahan Organik C Walklel&Black N Kjeidahl

Lebih terperinci

Ap 0 - cm Coklat (7,5 YR 5/4 ), pasir berlempung, sedang,

Ap 0 - cm Coklat (7,5 YR 5/4 ), pasir berlempung, sedang, Lampiran 1. Deskripsi Profil Tanah DESKRIPSI PROFIL TANAH (PROFIL TANAH 1) Jenis Tanah : Entisol Lokasi : Arboretum USU Kwala Bekala, kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Kode : Profil 1 Kordinat

Lebih terperinci

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd 1.Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Penutupan Lahan tahun 1990

Lampiran 1. Peta Penutupan Lahan tahun 1990 LAMPIRAN 49 Lampiran 1. Peta Penutupan Lahan tahun 1990 50 Lampiran 2. Peta Penutupan Lahan tahun 2001 51 Lampiran 3. Peta Penggunaan Lahan tahun 2010 52 53 Lampiran 4. Penampakan citra landsat untuk masing-masing

Lebih terperinci

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi Kepala BB. Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Topik bahasan : KONSEP DASAR EVALUASI LAHAN SYARAT TUMBUH CABAI & BAWANG

Lebih terperinci

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.2 (2015) 001-004 http://www... Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal Endang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi Desa Panapalan, Kecamatan Tengah Ilir terdiri dari 5 desa dengan luas 221,44 Km 2 dengan berbagai ketinggian yang berbeda dan di desa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat-sifat Tanah Sifat Morfologi dan Fisika Tanah Pedon Berbahan Induk Batuliat Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil berbahan induk batuliat disajikan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Terdapat 11 profil tanah yang diamati dari lahan reklamasi berumur 0, 5, 9, 13 tahun dan lahan hutan. Pada lahan reklamasi berumur 0 tahun dan lahan hutan, masingmasing hanya dibuat

Lebih terperinci

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau ABSTRAK Sejalan dengan peningkatan kebutuhan penduduk, maka kebutuhan akan perluasan lahan pertanian dan perkebunan juga meningkat. Lahan yang dulunya

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS 2018 TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS Sudarto, Aditya Nugraha Putra & Yosi Andika Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan (PSISDL) 9/4/2018 TUGAS SURVEI TANAH

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet 57 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet Sektor pekebunan dan pertanian menjadi salah satu pilihan mata pencarian masyarakat yang bermukim

Lebih terperinci

IV. POTENSI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

IV. POTENSI SUMBER ENERGI TERBARUKAN IV. POTENSI SUMBER ENERGI TERBARUKAN 4.1. Angin Potensi sumberdaya alam di wilayah Kecamatan Nusa Penida yang merupakan daerah kepulauan yang terletak di pantai selatan Nusa Tenggara terutama adalah kecepatan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH A.Pembentukan Tanah Pada mulanya, permukaan bumi tidaklah berupa tanah seperti sekarang ini. Permukaan bumi di awal terbentuknya hanyalah berupa batuan-batuan

Lebih terperinci

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I) Lampiran 1. Bagan Percobaan U V4(IV) V5 (II) V1 (II) V3(III) V2 (II) V3 (I) V3 (II) V4 (I) V1(IV) V2(III) V5(III) V0 (II) V0 (I) V4 (II) V0(IV) V2(IV) V5 (I) V1(III) V4(III) V5(IV) V3(IV) V0(III) V2 (I)

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik 6 kelompok tani di Kelurahan Tejosari Kecamatan Metro Timur Kota

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 23 IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Batas Wilayah Kabupaten Tabalong merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukota Tanjung yang mempunyai

Lebih terperinci

Pengelolaan lahan gambut

Pengelolaan lahan gambut Pengelolaan lahan gambut Kurniatun Hairiah Sifat dan potensi lahan gambut untuk pertanian Sumber: I.G.M. Subiksa, Fahmuddin Agus dan Wahyunto BBSLDP, Bogor Bacaan Sanchez P A, 1976. Properties and Management

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tumbuhan hutan yang dibudidayakan. Tanaman ini memiliki respon yang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tumbuhan hutan yang dibudidayakan. Tanaman ini memiliki respon yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tumbuhan hutan yang dibudidayakan. Tanaman ini memiliki respon yang baik sekali terhadap kondisi lingkungan hidup dan perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2014 sampai September 2014 di Dukuh Kaliwuluh, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang,

Lebih terperinci

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I) Lampiran 1. Bagan Percobaan U V4(IV) V5 (II) V1 (II) V3(III) V2 (II) V3 (I) V3 (II) V4 (I) V1(IV) V2(III) V5(III) V0 (II) V0 (I) V4 (II) V0(IV) V2(IV) V5 (I) V1(III) V4(III) V5(IV) V3(IV) V0(III) V2 (I)

Lebih terperinci

Deskripsi Pedon Tanah (lanjutan)

Deskripsi Pedon Tanah (lanjutan) Deskripsi Pedon KB 61 (SPT7) Seri Pucungsatu, Typic Melanudands, berabu di atas berlempung, isotermik Kode Profil : KB 61 Lokasi : 4 km Utara Desa Bulukerto Koordinat : 671496mE; 9137140 mn Klasifikasi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.

Lebih terperinci

Gambar 2 Peta administrasi DAS Cisadane segmen hulu.

Gambar 2 Peta administrasi DAS Cisadane segmen hulu. 25 IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak dan luas DAS Cisadane segmen Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane secara keseluruhan terletak antara 106º17-107º BT dan 6º02-6º54 LS. DAS Cisadane segmen hulu berdasarkan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau, pada 3 tipe penggunaan lahan gambut yaitu; Hutan Alam, Kebun Rakyat dan Areal HTI Sagu, yang secara geografis

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar 3 Peta Lokasi Sub-sub DAS Keyang, Slahung, dan Tempuran.

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar 3 Peta Lokasi Sub-sub DAS Keyang, Slahung, dan Tempuran. 25 BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas Sub-sub DAS Keyang, Slahung, dan Tempuran (KST) terletak di Sub DAS Kali Madiun Hulu. Secara geografis Sub-sub DAS KST berada di antara 7º 48 14,1 8º 05 04,3 LS

Lebih terperinci

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.1041 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami 22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami selama 35 tahun dan kebun campuran di Desa Adi Jaya, Kecamatan Terbanggi

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6 1. Komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tanaman adalah.... bahan mineral, air, dan udara bahan mineral dan bahan organik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar 26 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar Desa Tulung Balak dengan luas 15 ha yang terletak pada wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia. 49 Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza Asal Tanaman Golongan Umur Batang Tinggi Tanaman Tinggi letak tongkol Warna daun Keseragaman tanaman Bentuk malai Warna malai Warna sekam

Lebih terperinci

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 22 BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Luas dan Lokasi Wilayah Merang Peat Dome Forest (MPDF) memiliki luas sekitar 150.000 ha yang terletak dalam kawasan Hutan Produksi (HP) Lalan di Kecamatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN GAMBUT DI BAWAH TEGAKAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU

ANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN GAMBUT DI BAWAH TEGAKAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU ANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN GAMBUT DI BAWAH TEGAKAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU Oksariwan Fahrozi, Besri Nasrul, Idwar (Fakultas Pertanian Universitas Riau) HP : 0852-7179-6699, E-mail :

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK LAHAN MARGINAL DIKALIMANTAN TENGAH SERTA POTENSINYA UNTUK KELAPA SAWIT

KARAKTERISTIK LAHAN MARGINAL DIKALIMANTAN TENGAH SERTA POTENSINYA UNTUK KELAPA SAWIT KARAKTERISTIK LAHAN MARGINAL DIKALIMANTAN TENGAH SERTA POTENSINYA UNTUK KELAPA SAWIT Oleh: Salampak Dohong Nina Yulianti Yusuf Aguswan (Universitas Palangka Raya) SEMINAR SEHARI TEKNOLOGI PEMUPUKAN KELAPA

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu: 15 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di lapang pada bulan Februari hingga Desember 2006 di Desa Senyawan, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Gambar 3). Analisis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Tanah gambut terbentuk dari bahan organik sisa tanaman yang mati diatasnya, dan karena keadaan lingkungan yang selalu jenuh air atau rawa, tidak memungkinkan terjadinya proses

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PUPUK DI LAHAN MARGINAL UNTUK KELAPA SAWIT. Research & Development of Fertilizer Division SARASWANTI GROUP

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PUPUK DI LAHAN MARGINAL UNTUK KELAPA SAWIT. Research & Development of Fertilizer Division SARASWANTI GROUP PENINGKATAN EFEKTIVITAS PUPUK DI LAHAN MARGINAL UNTUK KELAPA SAWIT Research & Development of Fertilizer Division SARASWANTI GROUP PERKENALAN SARASWANTI GROUP HEAD OFFICE: AMG Tower Lt.19-21 Jl. Dukuh Menanggal

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TANAH DIANTARA SUNGAI KAPUAS DAN SUNGAI MENGKATIP DI KALIMANTAN TENGAH YUDHI CASTIO

KARAKTERISTIK TANAH DIANTARA SUNGAI KAPUAS DAN SUNGAI MENGKATIP DI KALIMANTAN TENGAH YUDHI CASTIO KARAKTERISTIK TANAH DIANTARA SUNGAI KAPUAS DAN SUNGAI MENGKATIP DI KALIMANTAN TENGAH YUDHI CASTIO DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung tepatnya pada koordinat 7 19 20.87-7

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013. III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 11 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2 lokasi penelitian yang digunakan yaitu Harapan dan Inalahi yang terbagi menjadi 4 plot pengamatan terdapat 4 jenis tanaman

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga bulan April tahun 2011 di lahan gambut yang terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara titik koordinat 0 52 32-01 54 50 LS dan 101 48 57-101 49 17 BT. Beriklim tropis dengan ketinggian

Lebih terperinci

APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH. Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2

APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH. Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2 APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2 Prosedur analisis citra untuk penggunaan tanah 1. Pra-pengolahan data atau pengolahan awal yang merupakan restorasi citra 2. Pemotongan

Lebih terperinci

Gambar 1. Lokasi Penelitian

Gambar 1. Lokasi Penelitian 11 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di wilayah Kecamatan Babakan Madang dan Klapanunggal. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Analisis citra dan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium Sentraldan Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 35 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Curah Hujan Data curah hujan yang terjadi di lokasi penelitian selama 5 tahun, yaitu Januari 2006 hingga Desember 2010 disajikan dalam Gambar 5.1. CH (mm) 600 500 400

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti secara geografis terletak pada koordinat antara sekitar 0 42'30" - 1 28'0" LU dan 102 12'0" - 103 10'0" BT, dan terletak

Lebih terperinci

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super Solusi Quipper F. JENIS TANAH DI INDONESIA KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami jenis tanah dan sifat fisik tanah di Indonesia. F. JENIS TANAH

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN Berdasarkan pengamatan awal, daerah penelitian secara umum dicirikan oleh perbedaan tinggi dan ralief yang tercermin dalam kerapatan dan bentuk penyebaran kontur pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Deskripsi Profil I (Desa Sionggang Selatan) Profil I Horison Kedalaman Keterangan

LAMPIRAN. Deskripsi Profil I (Desa Sionggang Selatan) Profil I Horison Kedalaman Keterangan LAMPIRAN Deskripsi Profil I (Desa Sionggang Selatan) Profil I Horison Kedalaman Keterangan (cm) A 0-7/13 Warna Coklat keabu-abuan sangat gelap (10YR 3/2); tekstur lempung liat berpasir, struktur remah,

Lebih terperinci

Topik C4 Lahan gambut sebagai cadangan karbon

Topik C4 Lahan gambut sebagai cadangan karbon Topik C4 Lahan gambut sebagai cadangan karbon 1 Presentasi ini terbagi menjadi lima bagian. Bagian pertama, memberikan pengantar tentang besarnya karbon yang tersimpan di lahan gambut. Bagian kedua membahas

Lebih terperinci

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO Sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kakao. Lingkungan alami tanaman cokelat adalah hutan tropis. Dengan demikian curah hujan,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor selain faktor internal dari tanaman itu sendiri yaitu berupa hormon

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 15 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Sub DAS Model DAS Mikro (MDM) Barek Kisi berada di wilayah Kabupaten Blitar dan termasuk ke dalam Sub DAS Lahar. Lokasi ini terletak antara 7 59 46 LS

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT UNTUK BUDIDAYA KELAPA SAWIT

PEDOMAN PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT UNTUK BUDIDAYA KELAPA SAWIT Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 14/Permentan/PL.110/2/2009 Tanggal : 16 Februari 2009 PEDOMAN PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT UNTUK BUDIDAYA KELAPA SAWIT I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1. Peningkatan

Lebih terperinci

KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG

KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG Andarias Makka Murni Soraya Amrizal Nazar KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lahan Pasir Pantai Lahan adalah bagian daratan dari permukaan bumi sebagai lingkungan fisik yang meliputi tanah beserta faktor yang mempengaruhi penggunaannya seperti iklim relief/topografi,

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 40 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Lokasi penelitian berada di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok seluas 462 ha. Secara geografis daerah penelitian terletak

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah terdiri dari 12 desa dengan luas ± 161,64 km2 dengan kemiringan kurang dari 15% di setiap

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK LAHAN PASANG SURUT DARI ASPEK TANAH. Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si

KARAKTERISTIK LAHAN PASANG SURUT DARI ASPEK TANAH. Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si KARAKTERISTIK LAHAN PASANG SURUT DARI ASPEK TANAH Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si WILAYAH RAWA PASANG SURUT ZONA-I & ZONA II Pembagian zona lahan rawa di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) bagian bawah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa kesesuaian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC.

TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC. 3 TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC. Tanaman M. bracteata merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang pertama kali ditemukan di areal hutan Negara bagian Tripura, India Utara, dan telah ditanam

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Mei-Agustus 2015 di 5 unit lahan pertanaman

Lebih terperinci

Mg dpt. ditukar. Na dpt. ditukar. K dpt. ditukar KTK NH 4 OA C

Mg dpt. ditukar. Na dpt. ditukar. K dpt. ditukar KTK NH 4 OA C Deskripsi Pedon P 01 Seri Poncokusumo, typic udipsamments, skeletal-berpasir, isohipertermik Kode Profil : P 01 : Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo Koordinat : 700374 me; 9109160mN Vegetasi : pinus

Lebih terperinci

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisik Tanah 5.1.1. Bobot Isi dan Porositas Total Penambahan bahan organik rumput signal pada lahan Kathryn belum menunjukkan pengaruh baik terhadap bobot isi (Tabel

Lebih terperinci

Evaluasi Lahan. Evaluasi Kemampuan Lahan

Evaluasi Lahan. Evaluasi Kemampuan Lahan Evaluasi Lahan Evaluasi Kemampuan Lahan Evaluasi Lahan Penilaian kinerja lahan (land performance) untuk penggunaan tertentu Kegiatan Evaluasi Lahan meliputi survai lahan interpretasi data hasil survai

Lebih terperinci