BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 14 Gorontalo merupakan salah satu sekolah Menengah Pertama

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 14 Gorontalo merupakan salah satu sekolah Menengah Pertama"

Transkripsi

1 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Gorontalo SMP Negeri 14 Gorontalo merupakan salah satu sekolah Menengah Pertama yang ada di Kota Gorontalo dengan nomor NSS dan NIS dan beralamat di jalan Usman Isa, Kelurahan dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Sekolah ini berstatus negeri dari tahun 2002 dangan SK. No. 186 tahun Dan sekarang sekolah ini di pimpin oleh bapak Drs. Abd Hamid Taidi dengan jumlah guru sebanyak 19 orang dan siswa 242 pada tahun ajaran 2011/ Keadaan Fisik Sekolah Tabel 1 Keadaan Fisik Sekolah SMP Negeri 14 Gorontalo KET NO SARANA GEDUNG JUMLAH BAIK RUSAK 1 Ruang Kepala Sekolah Ruang Dewan Guru Ruang Tata Usaha Ruang kelas Lab. IPA Lab. Bahasa

2 35 7 Lab. Komputer Perpustakaan Ruang OSIS Kopsis Ruang keterampilan KET NO SARANA GEDUNG JUMLAH BAIK RUSAK 12 Mushola Ruang UKS Ruang wakil kepala sekolah Ruang BK Gedunhg serba guna (Aula) Ruang komite sekolah Gudang Rumah Dinas Kepsek Rumah Dinas Guru Kamar mandi/ WC guru Kamar mandi/ WC siswa Kamar mandi / WC tamu Lapangan basket Jumlah Sumber data: Tata usaha SMP Negeri 14 Gorontalo 1. Keadaan Lingkungan Sekolah Kondisi Lingkungan Sekolah SMP Negeri 14 Gorontalo sangat baik, aman, dan tertata rapi serta nyaman. a). Guru dan Siswa 1. Jumlah Guru : 19 Orang 2. Jumlah Kelas : 8 Ruangan 3. Jumlah Siswa Perkelas : Rata-rata Orang/Kelas 4. Jumlah Siswa Seluruhnya : 242 Orang Tabel 2 Kondisi Siswa SMP Negeri 14 Gorontalo Kelas Jumlah Ket

3 36 Laki-laki Perempuan VII (Tujuh) VIII (Delapan) IX (Sembilan) Jumlah Sumber data : Tata usaha SMP Negeri 14 Gorontalo Sesuai dengan data tersebut, bahwa siswa SMP Negeri 14 Gorontalo berjumlah 242 dengan siswa kelas VII berjumlah 70 orang, siswa kelas VIII 87 orang dan kelas IX berjumlah 85 orang dengan jumlah rata-rata perkelas orang siswa. Tabel 3 Keadaan Guru Menurut Mata Pelajaran dengan Latar Belakang Pendidikan/Jurusan No. Pendidikan Bidang Studi / D1/ Jurusan D2 D3 S1 S2 SLTA JLH GT GTT Ket. 1 Matematika Akti 2 IPA Akti 3 IPS Akti 4 Bahasa Inggris Akti 5 Bahasa Indonesia Akti 6 PKn Akti 7 Agama Akti 8 Penjaskes Akti

4 37 9 KTK Akti 10 Mulok TIK Akti 12 BP/BK Akti Jumlah 1 3] Sumber data: Tata usaha SMP Negeri 14 Gorontalo Tabel 4 F. Program Akademik Sekolah No Program Kegiatan 1 Program Kurikuler Belajar Mengajar 2 Program Ekstrakurikuler Remedial, Pramuka, Pesantren Kilat dsb Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperati Tipe Group Investigation (GI). Penelitian ini diawali dengan observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal yang menjadi dasar dipilihnya masalah dalam penelitian ini.

5 Pelaksanaan Siklus I Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan kelas VII-3 di SMP Negeri 14 Gorontalo dengan pokok bahasan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperati Tipe Group Investigation (GI) pada mata pelajaran IPS Terpadu. Pada proses perencaaan pelaksanaan siklus I, peneliti berkoordinasi dengan guru mata pelajaran IPS Terpadu untuk bersedia menjadi guru pengamat dalam proses pelaksanaan proses belajar mengajar siklus I, dari hasil perencanaan maka guru pengamat beserta peneliti sepakat melaksanakan siklus I pada hari rabu tanggal 11 april Pelaksanaan siklus pertama ini peneliti mempersiapkan pembelajaran dengan menggunakan penggunaan model pembelajaran Kooperati Tipe Group Investigation (GI) yang langkah-langkah penerapan dalam pembelajaran Ekonomi dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Mengidentiikasi topik dan mengorganisasikan ke dalam masing-masing kelompok kerja. 2. Merencanakan Investigasi dalam kelompok, siswa membuat perencanaan bersama. 3. Melaksanakan Investigasi, siswa saling menukarkan, mendiskusikan, menjelaskan, dan mensistesiskan gagasan-gagasan.

6 39 4. Mempersiapkan laporan akhir, para anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan bagaimana mereka akan membuat presentase mereka 5. Menyajikan laporan akhir, bagian presentase harus melibatkan khayalak (audience) secara akti. 6. Evaluasi, siswa saling tukar umpan balik tentang topik, tentang pekerjaan yang mereka kerjakan, dan tentang pengalaman-pengalaman aekti mereka.serta guru dan siswa berkaloborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa. Selain itu, pada pelaksanaan siklus I dalam pengumpulan data dilakukan secara bersama-sama oleh guru mitra besarta peneliti yang bertindak sebagai pengamat. Kegiatan siswa dan guru diamati dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya. Lembar pengamatan tersebut dirumuskan secara bersama-sama antara guru pengamat dengan peneliti dengan kriteria sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang(k). Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siswa maupun guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation (GI) diperoleh data sebagai berikut; 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada siklus I Setelah proses pengamatan kegiatan guru dalam proses belajar pengajar yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan kegiatan guru yang telah disediakan dan disusun secara kolaborati oleh peneliti dan guru pengamat maka dihasilkan data sebagai berikut; lembar pengamatan guru terdiri dari 18 aspek yang terdiri dari 3

7 40 aspek (16.67%) mecapai kriteria baik sekali (BS), 7 aspek (38.89%) mendapat kriterian baik (B), dan 8 aspek (44.44%) mendapat kriteria cukup (C) Untuk lebih jelas, hasil pengamatan kegiatan guru siklus I di kelas VII-3 SMP Negeri 14 Gorontalo pada mata pelajaran IPS Ekonomi dengan materi perekonomian Indonesia semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Data Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1. Baik sekali Baik Cukup Kurang - - Jumlah Sumber data: Hasil belajar siswa siklus I pada bulan april Tahun 2012 Berdasarkan tabel di atas, hasil pengamatan kegiatan guru yang memperoleh kriteria baik sekali (BS) 3 aspek, yang meliputi RPP/Silabus, menggali potensi/pengetahuan yang ada pada siswa, dan yang memperoleh kriteria baik (B) 7 aspek yang meliputi Chart, buku penunjang, lembar evaluasi, lembar observasi, menyampaikan meteri secara singkat, penguasaan baha ajar, dan menutup pelajaran, sedangkan yang memperoleh kriteria cukup (C) 8 aspek yang meliputi, LKS, membagi kelompok secara heterogen, membimbing siswa dalam kelompok, teknik bertanya, penguasaan aturan dalam Group Investigation (GI), peran guru dalam menyelesaikan masalah, memberikan kesimpulan materi pelajaran dan persiapan pelaksanaan evaluasi.

8 41 2. Hasil pengamatan siswa pada siklus I Hasil pengamatan dan penilaian terhadap kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I dilakukan sesuai dengan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan disusun oleh peneliti dan guru mitra yang bertindak sebagai guru pengamat. Dari hasil pengamatan siklus I menunjukkan dari 10 aspek yang diamati terdapat 1 aspek (10%), yang mencapai kriteria sangat baik (SB), 3 aspek (30%) mendapat kriteria baik (B), dan 6 aspek (60%) mendapat kriteria (cukup). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut; Tabel 5. Data Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1. Baik sekali Baik Cukup Kurang - - Jumlah Sumber data: Hasil belajar siswa siklus I pada bulan april Tahun 2012 Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah aspek yang menjadi pengamatan dalam kegiatan siswa terdapat 10 aspek, dari 10 aspek di atas yang mencapai kriteria sangat baik (SB) yakni 1 aspek (10%) terdiri dari; kemampuan merespon penjelasan guru pada awal pembelajaran, yang mendapat kriteria baik (B) 3 aspek, (30%) yang terdiri dari; kemampuan berinteraksi dengan guru dalam proses pembelajaran, kemampuan mengerjakan tugas, dapat menarik kesimpulan, dan 6 aspek (60%) mendapat kriteria

9 42 cukup (C) yag terdiri dari; kemampuan melaksanakan aturan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation (GI). 3. Hasil Belajar Siswa siklus I Hasil belajar siswa siklus I yang dilakukan menggunakan tes evaluasi pada akhir pembelajaran, dengan menggunakan soal essey. Dengan jumlah soal 5 butir dengan jumlah skor 100, masing-masing soal terdiri dari skor. Dari hasil tes yang dilakukan oleh peneliti bersama guru mitra yang bertindak sebagai guru pengamat dari hasil analisis tes pada siklus 1 menunjukan bahwa dari 23 orang siswa yang dikenai tindakan, 15 orang siswa (65.21%) memperoleh nilai 75 keatas, dan 8 0rang siswa (34.79%) memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas %. Hal ini dapat dilihat pada table berikut ini; Tabel 6 Hasil Belajar Siswa Siklus I Nilai Jumlah siswa Persentase (%) Lebih dari sama dengan Kurang dari Jumlah Sumber data: Hasil belajar siswa siklus I pada bulan april Tahun 2012 Dari hasil tes yang di laksanakan pada siswa diperoleh hasil yang belum sesuai dengan indikator kinerja yakni Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu dimana siswa yang memperoleh nilai 75 dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) akan meningkat dari 65.21% menjadi 85%.

10 43 Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I belum terlaksana dengan baik dan mencapai indikator kinerja sehingga perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan siklus II. 4. Releksi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Berdasarkan kegiatan releksi dapat diketahui beberapa aspek kegiatan guru pada pembelajaran siklus I yang perlu diperbaiki dalam menerapkan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation (GI)., sebagai berikut: 1. Persiapan dalam pembagian LKS 2. Membagi siswa dalam kelompok heterogen. 3. Membimbing siswa dalam kelompok. 4. Teknik bertanya. 5. Penguasaan aturan yang sesuai dengan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation (GI). 6. Peran guru dalam menyelesaikan masalah. 7. Memberikan kesimpulan materi pembelajaran. 8. Persiapan pelaksanaan evaluasi Selain itu mengangkut kegiatan belajar siswa, masih terdapat beberapa aspek yang belum optimal yaitu : 1. Kemampuan melaksanakan aturan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation (GI).

11 44 2. Kemampuan bertanya kepada kelompok lain. 3. Kemampuan memberikan pendapat. 4. Kerjasama dengan anggota kelompok. 5. Kemampuan menguasai materi. 6. Kemampuan menjawab pertanyaan guru. Berdasarkan hasil releksi, sesuai dengan diskusi antara pengamat dan peneliti, maka dilakukan perbaikan atau tindak lanjut dalam pelaksanaan siklus ke II, untuk perbaikan aspek-aspek pembelajaran yang belum terlaksana seperti yang diharapkan Pelaksanaan Siklus II Pelaksaaan siklus II ini dilakukan untuk perbaikan pada pembelajaran siklus I yang belum mencapai indikator kinerja, berdasarkan hasil releksi pada pembelajaran siklus I, maka peneliti dan guru mitra sekaligus sebagai pengamat membuat perencanaan penyempurnaan aspek-aspek pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I, baik menyangkut kegiatan guru maupun aktiitas belajar siswa serta soal-soal yang belum tuntas pada pembelajaran siklus I. Ini menandakan bahwa aspek-aspek yang belum terlaksana secara optimal pada siklus I harus lebih maksimal pada siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan pada hari senin 16 april 2012 oleh peneliti bersama guru mitra yang bertindak sebagai guru pengamat. Kegiatan guru melaksanakan proses pembelajaran maupun kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan.

12 45 Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar diperoleh data sebagai berikut: 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pembelajaran siklus II meliputi 18 aspek, 5 aspek (27.78 %) memperoleh kriteria baik sekali (BS) yaitu, silabus/rpp, LKS, menggali potensi/pengetahuan yang ada pada siswa, menyampaikan indikator pembelajaran, penguasaan aturan dalam Group Investigation (GI) dan 12 aspek (66.67%) memperoleh kriteria baik (B) yaitu, Chart, buku penunjang, lembar observasi, lembar evaluasi, menyampaikan materi secara singkat, membagi kelompok heterogen, membimbing siswa dalam kelompok, teknik bertanya, penguasaan bahan ajar, peran guru dalam menyelesaikan masalah, memberikan kesimpulan materi, sedangkan 1 aspek (5.55%) memperoleh kriteria cukup (C) yaitu, persiapan pelaksnaan evaluasi. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 Pengamatan Kegiatan Guru dalam Proses Belajar Mengajar Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1. Baik sekali Baik Cukup Kurang - - Jumlah Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan guru pada tanggal 16 april 2012

13 46 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II Pengamatan dan penilaian terhadap kegiatan siswa pada pembelajaran siklus II dilakukan dengan mengacu pada lembar pengamatan aktiitas siswa yang telah disusun secara bersama-sama antara peneliti dengan guru mitra sebagai pengamat. penilaian tersebut terdiri 10 aspek aktiitas siswa selama mereka menjalani proses pembelajaran siklus II. 3 aspek ( 30%) memperoleh kriteria baik sekali (BS) yaitu: kemampuan merespon penjelasan guru pada awal pembelajaran, kemampuan melaksanakan aturan Group Investigation (GI), kerjasama dengan anggota kelompok, dan 6 aspek (60 %) memperoleh kriteria baik (B) yaitu, berinteraksi dengan guru dalam proses pembelajaran,kemampuan memberikan pendapat, kemampuan menguasai materi, kemampuan mengerjakan tugas, dapat menjawab pertanyaan guru, dapat menarik kesimpulan, sedangkan yang memperoleh kriteria cukup (C) yakni 1 aspek (10 %) yaitu, kemampuan bertanya kepada kelompok lain. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 8 Pengamatan Kegiatan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1. Baik sekali Baik Cukup Kurang - - Jumlah

14 47 Sumber datal: Hasil pengamatan kegiatan siswa pada tanggal 16 april Hasil Belajar Siswa Siklus II Pembelajaran siklus II ini dilakukan pada hari senin tanggal 16 april 2012, untuk mengukur kemampuan siswa, diakhir pembejaran dilakukan evaluasi tes uraian/essay. Soal tersebut berjumlah lima butir dengan skor maksimum 100. Dari hasil analisis hasil belajar siswa pada siklus II, menunjukan bahwa dari jumlah siswa 23 orang yang memperoleh nilai 75 keatas yakni 20 (86.95%) orang siswa dan 3 (13.05%) memperoleh nilai dibawah 75. Dengan nilai rata-rata 77.39, dan daya serap klasikal 77.39%. Berdasarkan hasil analisis nilai, diperoleh data hasil belajar siswa pada materi interaksi sosial, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 9 Hasil Belajar Siswa Siklus II Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Lebih dari sama dengan Kurang dari Jumlah Sumber data: Hasil belajar siswa siklus II pada bulan mei Tahun 2012 Dari tabel di atas bahwa dari 23 orang siswa yang dikenai tindakan, 20 orang siswa (86.95%) memperoleh nilai diatas dari 75 sedangkan 5 orang siswa (13.05%) memperoleh nilai kurang dari 75. Rata-rata kelas pada siklus II dan daya serap klasikal 77.39%. 4. Releksi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II

15 48 Releksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra sekaligus yang bertindak sebagai pengamat, releksi ini bertujuan untuk melihat apakah tindakan yang dilaksankan dalam hal ini penggunaan model Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perekonomian Indonesia. Berdasarkan releksi yang dilakukan, bahwa pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, sudah terlaksana sebagaimana yang diharapkan sesuai dengan indikator, dan dapat dilihat dari hasil belajar siswa yakni dengan persentase 86.95%, maka dari itu pelaksanaan tindakan tidak perlu dilanjutkan dengan siklus berikutnya, karena ketuntasan belajar siswa sudah mencapai ketuntasan lebih dari 85% Pembahasan Kegiatan penelitian tindakan kelas ini menetapkan indikator kinerja apabila 85% peserta didik sudah memperoleh nilai di atas 75 atau sudah memiliki hasil belajar yang diinginkan maka tindakan dikatakan berhasil. Dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh hasil. proses pengamatan kegiatan guru dalam proses belajar pengajar yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan kegiatan guru yang telah disediakan dan disusun secara kolaborati oleh peneliti dan guru pengamat maka dihasilkan data sebagai berikut; lembar pengamatan guru siklus I terdiri dari 18 aspek yakni 3 aspek (16.67%) mecapai kriteria baik sekali (BS), 7 aspek (38.89%) mendapat kriterian baik (B), dan 8 aspek (44.44%) mendapat kriteria cukup (C). Sedangkan Hasil pengamatan dan penilaian terhadap kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I menunjukkan dari 10 aspek yang diamati terdapat 1 aspek (10%), yang mencapai kriteria sangat baik

16 49 (SB), 3 aspek (30%) mendapat kriteria baik (B), dan 6 aspek (60%) mendapat kriteria (cukup). Sedangkan dari hasil analisis tes pada siklus 1 menunjukan bahwa dari 23 orang siswa yang dikenai tindakan, 15 orang siswa (65.21%) memperoleh nilai 75 keatas, dan 8 0rang siswa (34.79%) memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas %. Selain itu terdapat beberapa aspek-aspek yang belum tercapai pada pelaksanaan siklus I dan perlu dilakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II antara lain; 1. Aspek Kegiatan Pembelajaran Guru pada Siklus I Persiapan dalam pembagian LKS Membagi siswa dalam kelompok heterogen. Membimbing siswa dalam kelompok. Teknik bertanya. Penguasaan aturan yang sesuai dengan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation (GI). Peran guru dalam menyelesaikan masalah. Memberikan kesimpulan materi pembelajaran. Persiapan pelaksanaan evaluasi 2. Aspek Kegiatan Siswa pada Siklus I Kemampuan melaksanakan aturan model pembelajaran kooperati tipe Group Investigation (GI). Kemampuan bertanya kepada kelompok lain.

17 50 Kemampuan memberikan pendapat. Kerjasama dengan anggota kelompok. Kemampuan menguasai materi. Kemampuan menjawab pertanyaan guru. Dari beberapa penjelasan di atas maka peneliti memutuskan untuk melaksanakan siklus lanjutan/siklus II dengan alasan hasil belajar siswa belum mencapai indikator kinerja yang dibahas pada bab II yakni Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu dimana siswa yang memperoleh nilai 75 dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) akan meningkat dari 65.21% menjadi 85%. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pembelajaran siklus II yang meliputi 18 aspek, 5 aspek (27.78 %) memperoleh kriteria baik sekali (BS) dan 12 aspek (66.67%) memperoleh kriteria baik (B), sedangkan 1 aspek (5.55%) memperoleh kriteria cukup (C). selain itu hasil analisis hasil belajar siswa pada siklus II, menunjukan bahwa dari jumlah siswa 23 orang yang memperoleh nilai 75 keatas yakni 20 (86.95%) orang siswa dan 3 (13.05%) memperoleh nilai dibawah 75. Dengan nilai rata-rata 77.39, dan daya serap klasikal 77.39%. Sedangkan dari hasil analisis hasil belajar siswa pada siklus II, menunjukan bahwa dari jumlah siswa 23 orang yang memperoleh nilai 75 keatas yakni 20 (86.95%) orang siswa dan 3 (13.05%) memperoleh nilai dibawah 75. Dengan nilai rata-rata 77.39, dan daya serap klasikal 77.39%

18 51 Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka jelaslah bahwa penggunaan model pembelajaran Kooperati Tipe Group Investigation (GI) berhasil meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan indikator yang ditetapkan. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi jika dalam proses pembelajaran digunakan model pembelajaran Kooperati Tipe Group Investigation (GI), maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII-3 SMP Negeri 14 Gorontalo akan meningkat dapat diterima.

19 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SDN 10 Tolangohula

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SDN 10 Tolangohula BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SDN 10 Tolangohula SDN 10 Tolangohula adalah salah satu Sekolah Dasar Negeri yang ada Di Kec. Tolangohula, tepatnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten Gorontalo tepatnya pada kelas VII 1 yang jumlahnya 32 siswa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyajikan materi Kubus dan Balok dengan menggunakan pendekatan Realistic

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyajikan materi Kubus dan Balok dengan menggunakan pendekatan Realistic BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Mei 0 dengan menyajikan materi Kubus dan Balok dengan menggunakan pendekatan Realistic

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun 16 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang Uki dengan jumlah siswa 20 orang. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Kegiatan penelitan tindakan kelas ini dilakukan pada SMP Negeri 2 Bolang Itang Timur di kelas VIII A dengan jumlah siswa 3 orang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu dengan siklus-siklus yang didalamnya terdapat 4 (empat) langkah, yaitu: perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 32 dan guru

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya 17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya yang beralamatkan di jalan Pendidikan No 32 Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ( action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB SMP Pelita Bangsa yang terletak di Jalan Pangeran Emir M. Noer no. 33 Palapa, Tanjung Karang, Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Pringsewu Timur Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal classroom

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Kota Gorontalo Profinsi Gorontalo dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.3,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrispsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP², siklus I berlangsung pada hari

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Evawati, H. Abduh. H. Harun, dan Nuraedah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang 16 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang berlokasi di Jl. Raya Mataram Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dalam dua siklus. Siklus II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ketiga bulan Maret, dengan alokasi waktu dalam penelitian ini yaitu 3 x 35 menit (2 x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ketiga bulan Maret, dengan alokasi waktu dalam penelitian ini yaitu 3 x 35 menit (2 x BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Secara ringkas pelaksanaan tindakan kelas ini di kelas V SDN 2 Biau Kecamatan Biau Kabupaten Gorontalo utara. Pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. kecamatan Dungingi, dan merupakan sekolah terbesar yang ada di kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. kecamatan Dungingi, dan merupakan sekolah terbesar yang ada di kelurahan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas II SDN NO. 26 Dungingi yang berlokasi di jalan Palma Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 29 orang dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini 61 A IV HASIL PENELITIAN DAN PEMAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran IPA Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di kelas V SD Negeri 0 Kota engkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang

Lebih terperinci

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak III. METODE TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Tindakan Kelas Rancangan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah SMP Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 01 Salam Babaris Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Salam Babaris terletak di Desa Salam Babaris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMA Batik 1 Surakarta. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK Pembimbing I Oleh Haryaningsih Pendidikan Matematika NIM. 411 409 042 Pembimbing II Drs. Perry

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah kelas X-2. pelaksanaan penelitian ini pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah kelas X-2. pelaksanaan penelitian ini pada semester genap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini akan dilaksnakan di SMA Negeri 4 Gorontalo. Objek pada penelitian ini adalah kelas X-2. pelaksanaan penelitian ini pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini disetting sebagai penelitian tindakan kelas di SMAN 3 Gorontalo Kecamatan Kota Tengah Kabupaten Gorontalo. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan dikonversi ke dalam data kualitatif. Hal ini ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Active Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana

Lebih terperinci

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), atau Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Termpat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Sumberejo yang beralamat di Gang Bayur No. 5 Kemiling Bandar Lampung. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada kelas X B yang jumlahnya 34 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 19 Banjarmasin Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Banjarmasin adalah merupakan salah satu lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Agusmawan, Imran, dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 4 Yogyakarta. berdiri pada tahun 1994, di tanah seluas 3890 m dan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 4 Yogyakarta. berdiri pada tahun 1994, di tanah seluas 3890 m dan memiliki 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 4 Yogyakarta Berdasarkan sejarahnya SMP Negeri 4 Yogyakarta berdiri pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA yang dilakukan di SD Negeri 02 Kupen Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SMA Tridharma, pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SMA Tridharma, pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. 3.1 Setting dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 SettingPenelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMA Tridharma, pada semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. 16 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C MTs Ma arif NU 1 Jatilawang tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 42 siswa, terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar, yang merupakan sebuah lembaga formal berada

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS 32 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIS Darul Istiqamah Kota Banjarmasin Madrasah Ibtidaiyah Darul Istiqamah pada awalnya dibangun atas aspirasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Model PTK Metode yang akan digunakan dalam penelitian adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart. Pertimbangan yang mendasari penelitian metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas, digunakan seperti berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas, digunakan seperti berikut : 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pembuatan tugas. Metode pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Pakuan Pematang

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Pakuan Pematang BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Data/Fakta 1. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Pakuan Pematang Madrasah Ibtidaiyah Pakuan Pematang adalah salah satu Madrasah Ibtidaiyah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di MAN Model Gorontalo tahun ajaran 2011/2012. Adapun kelas yang akan dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di MAN Model Gorontalo tahun ajaran 2011/2012. Adapun kelas yang akan dikenai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di MAN Model Gorontalo tahun ajaran 2011/2012. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action research.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 di kelas IV SDN

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Pakuan Pematang

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Pakuan Pematang BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Data/Fakta 1. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Pakuan Pematang Madrasah Ibtidaiyah Pakuan Pematang adalah salah satu Madrasah Ibtidaiyah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci