BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 4 Yogyakarta. berdiri pada tahun 1994, di tanah seluas 3890 m dan memiliki

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 4 Yogyakarta. berdiri pada tahun 1994, di tanah seluas 3890 m dan memiliki"

Transkripsi

1 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 4 Yogyakarta Berdasarkan sejarahnya SMP Negeri 4 Yogyakarta berdiri pada tahun 1994, di tanah seluas 3890 m dan memiliki luas bangunan yaitu 2405 m. Tanah tersebut merupakan tanah pemerintah yang sementara masih merupakan tanah hak pakai (tanah milik desa). Sekolah ini beralamat di Jl. Hayam Wuruk 18 Yogyakarta. Tempatnya berada di pinggir jalan raya namun suasana di dalam ruangan sekolah tidak terganggu oleh kebisingan kendaraan. b. Kondisi Fisik SMP Negeri 4 Yogyakarta Kondisi fisik sekolah dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari tersedianya berbagai ruangan penunjang aktivitas siswa. Namun sayangnya di sekolah ini belum memiliki ruang serbaguna atau aula yang bisa digunakan sebagai ruang pertemuan besar. Selain itu jarak antar ruangan sangat dekat dan sekat bukan dari tembok, sehingga mengakibatkan siswa kurang nyaman dalam belajar karena terganggu kelas sebelahnya.

2 60 Gedung sekolah ini terdiri dari 15 ruang kelas, ruang guru, ruang laboraturium, perpustakaan, ruang audio, ruang UKS, ruang ketrampilan, ruang PMR, ruang kesenian, ruang olahraga, ruang BP/BK, ruang TU, kamar mandi, ruang ibadah, ruang koperasi, dan tempat parker sepeda. SMP Negeri 4 Yogyakarta juga mempunyai lapangan basket yang juga digunakan sebagai lapangan upacara. c. Kondisi Non Fisik SMP Negeri 4 Yogyakarta Guru pengajar yang ada di SMP Negeri 4 Yogyakarta dan merupakan guru tetap berjumlah 42 orang dengan lulusan S1. Sedangkan Guru Tidak Tetap (GTT) sebanyak 4 orang. PNS yang dipekerjakan sebanyak 5 orang dan PTT sebanyak 7 orang. Sedangkan jumlah siswa sebanyak 504 yang terdiri dari kelas VII, VIII, dan kelas IX. Struktur organisasi sekolah tersebut sebagai berikut: 1) Kepala Sekolah - Kepala Sekolah : Yuniarti, S.Pd - Pendidikan Terakhir : S1 2) Wakil Kepala Sekolah Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Sekolah dibantu oleh 3 wakil kepala sekolah yaitu: - Waka Sarpras dan Humas - Waka Kurikulum

3 61 - Waka Kesiswaan Adapun Visi dan Misi SMP Negeri 4 Yogyakarta antara lain sebagai berikut: 1) Visi BERIMAN-BERILMU-KREATIF DAN TERAMPIL 2) Misi DENGAN IMAN DAN TAQWA SERTA DISIPLIN, MEWUJUDKAN INSAN YANG CERDAS DAN TERAMPIL UNTUK MERAIH PRESTASI PRIMA 2. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian eksperimen semu. Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu kelas VIII B sebagai kelas eksperimen 1 yang diberikan pembelajaran dengan model PBL, dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen 2 yang diberikan pembelajaran dengan model siklus 5E. Data hasil penelitian ini adalah data kemandirian belajar IPS siswa sebagai data utama, serta hasil belajar IPS siswa sebagai kontrol data utama. Data kemandirian belajar IPS siswa diperoleh melalui hasil lembar observasi serta angket. Data kemandirian belajar IPS yang dilakukan meliputi: (1) data kemandirian belajar awal siswa, (2) data kemandirian belajar akhir siswa, dan (3) data peningkatan kemandirian belajar siswa. Selanjutnya data hasil belajar IPS

4 62 siswa dilihat dari tes hasil belajar IPS siswa. Penjelasan dari hasil penelitian tersebut secara spesifik dikemukakan sebagai berikut. a. Data Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa 1) Data Hasil Observasi Awal Kemandirian Belajar IPS Siswa Data hasil kemandirian belajar IPS awal siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor pada tiap-tiap indikator lembar observasi siswa yang sudah valid. Data kemandirian belajar awal siswa melalui observasi dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Data Hasil Observasi Awal Kemandirian Belajar IPS Siswa Terendah Tertinggi Kelas Nilai Rerata Simpangan Baku Eksperimen , 57 13, 79 Eksperimen , 57 13, 31 Adapun data hasil observasi awal kemandirian belajar IPS siswa lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 14. Data kemandirian belajar IPS awal siswa yang diperoleh melalui observasi menunjukkan bahwa rerata kelas eskperimen 1 dan kelas eksperimen 2 tidak jauh berbeda dan masih dalam rentang yang sama. Maka dapat

5 63 dinyatakan bahwa siswa pada kedua kelas tersebut memiliki kemandirian belajar sama. 2) Data Hasil Observasi Akhir Kemandirian Belajar IPS Siswa Data hasil kemandirian belajar IPS akhir siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor pada tiap-tiap indikator lembar observasi siswa yang sudah valid. Data kemandirian belajar awal siswa melalui observasi dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Data Hasil Observasi Akhir Kemandirian Belajar IPS Siswa Terendah Tertinggi Kelas Nilai Rerata Simpangan Baku eksperimen , 71 13, 78 eksperimen , 29 14, 16 Adapun data hasil observasi akhir kemandirian belajar IPS siswa lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8. Data kemandirian belajar IPS akhir siswa yang diperoleh melalui observasi menunjukkan bahwa rerata kelas eskperimen 1 lebih tinggi hasilnya dibandingkan kelas eksperimen 2. Maka dapat dinyatakan bahwa kelas eksperimen 1 memiliki kemandirian belajar akhir lebih baik dibanding kelas eksperimen 2.

6 64 3) Data Hasil Observasi Peningkatan Kemandirian Belajar IPS Siswa Berdasarkan data kemandirian belajar IPS awal siswa dan data hasil kemandirian belajar IPS akhir siswa, diperoleh data peningkatan kemandirian belajar siswa. Peningkatan ini dinyatakan dengan nilai Standard Gain. Secara ringkas, data rerata peningkatan kemandirian belajar IPS siswa dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Rerata Peningkatan Kemandirian Belajar IPS Siswa Kelas Nilai Rerata Simpangan Baku Terendah Tertinggi eksperimen 1-0, 20 0, 75 0, 31 0, 24 eksperimen 2-0, 50 0,62 0, 15 0, 29 Perhitungan rerata peningkatan kemandirian belajar IPS siswa secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 17. Data peningkatan kemandirian belajar IPS siswa melalui observasi menunjukkan bahwa kelas ekperimen 1 lebih tinggi peningkatannya dibandingkan kelas eksperimen 2.

7 65 b. Data Hasil Angket Kemandirian Belajar Siswa 1) Data Hasil Angket Awal Kemandirian Belajar IPS Siswa Data hasil angket kemandirian belajar IPS siswa diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada tiap-tiap butir soal angket yang sudah valid. Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Data Hasil Angket Awal Kemandirian Belajar IPS Siswa Kelas Nilai Hasil Pencapaian Terendah Tertinggi (%) Eksperimen , 11 Eksperimen , 25 Adapun data hasil angket awal kemandirian belajar IPS siswa secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 18. Data kemandirian belajar awal siswa yang diperoleh melalui angket menyatakan bahwa kemandirian belajar pada masing-masing kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 tidak jauh berbeda, dan terletak pada rentang yang sama antara 55%-59% dapat dikatakan pada kriteria kurang.

8 66 2) Data Hasil Angket Akhir Kemandirian Belajar IPS Siswa Data hasil angket akhir kemandirian belajar IPS siswa diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada tiap-tiap butir soal angket yang sudah valid. Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Data Hasil Angket Kemandirian Belajar Akhir Siswa Kelas Nilai Terendah Tertinggi Hasil Pencapaian (%) Eksperimen , 14 Eksperimen , 14 Adapun data hasil angket akhir kemandirian belajar IPS siswa secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 19. Data kemandirian belajar IPS akhir siswa yang diperoleh melalui angket menyatakan bahwa kemandirian belajar masing-masing kelas sampel dapat dikatakan memiliki kriteria baik untuk kelas eksperimen 1 dengan prosentase 76%-85%, sedangkan untuk kelas eksperimen 2 dapat dikatakan memiliki kriteria cukup dengan prosentase 60%-75%. Perhitungan kemandirian belajar akhir siswa melalui angket secara detail dapat dilihat pada Lampiran.

9 67 3) Data Peningkatan Hasil Angket Kemandirian Belajar IPS Siswa Berdasarkan data angket kemandirian belajar awal dan akhir siswa yang diperoleh untuk kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, hasil peningkatan kemandirian belajar IPS untuk masing-masing kelas tersebut dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini. Tabel 16. Peningkatan Hasil Angket Kemandirian Belajar IPS Kelas Hasil Pencapaian (%) Peningkatan Awal Akhir (%) Eksperimen 1 56, 11 77, 14 21, 03 Eksperimen 2 58, 25 72, 14 13, 89 c. Data Hasil Belajar IPS Siswa Data hasil belajar IPS siswa diperoleh melalui tes diakhir pertemuan pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Data hasil belajar IPS siswa dapat dilihat pada tabel 17. Tabel 17. Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas Rata-rata Jumlah siswa yang mencapai KKM Prosentase yang mencapai KKM Eksperimen 1 8, , 85 % Eksperimen 2 7, , 28%

10 68 Tabel 17 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM pada kelas eksperimen 1 lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen 2. Rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen 1 lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen 2. Adapun perhitungan data hasil belajar IPS siswa secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 20. B. Pengujian Persyaratan Analisis Perhitungan uji persyaratan analisis pada penelitian ini meliputi uji normalitas sebaran data, dan uji homogenitas varians. Perhitungan dari analisis ini dilakukan menggunakan program SPSS 20. Ringkasan hasil analisis dari masing-masing pengujian adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan terhadap sebaran data untuk tiaptiap kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2 secara terpisah tujuannya adalah untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2 berdistribusi normal atau tidak. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan program SPSS 20. Persyaratan data tersebut normal jika probabilitas atau p > 0,05 pada uji normalitas Kolmogorav Smirnov. Uji Normalitas ini meliputi hasil lembar observasi kemandirian belajar IPS siswa awal, akhir, dan

11 69 peningkatan kemandirian belajar IPS siswa (standard gain). Penjelasan masing-masing uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut. a. Uji Normalitas Kemandirian Belajar IPS Awal dan Akhir Siswa Uji normalitas pada data kemandirian belajar IPS awal dilakukan untuk mengetahui distribusi data kemandirian belajar IPS awal siswa. Hal ini dilakukan sebagai persyaratan hipotesis bahwa kemandirian belajar IPS awal siswa antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 tidak berbeda, dengan tidak adanya beda maka dapat dilakukan penelitian terhadap kedua kelas tersebut. Uji normalitas data kemandirian belajar IPS akhir dilakukan untuk mengetahui distribusi data kemandirian belajar IPS akhir siswa. Hal ini dilakukan sebagai persyaratan hipotesis kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Hasil uji normalitas data kemandirian belajar IPS awal dan akhir dapat dilihat pada tabel 18. Tabel 18. Hasil Uji Normalitas Data Awal dan Akhir Kemandirian Belajar IPS Siswa Aspek Kelas Signifikansi Sebaran Awal Eksperimen 1 0, 06 Data terdistribusi normal Eksperimen 2 0, 06 Data terdistribusi normal Akhir Eksperimen 1 0, 55 Data terdistribusi normal Eksperimen 2 0, 56 Data terdistribusi normal

12 70 Berdasarkan Tabel 18. dapat diketahui bahwa sebaran data kemandirian belajar IPS awal maupun akhir dari 70 siswa adalah terdistribusi normal atau memenuhi persyaratan uji normalitas karena nilai taraf Sig > 0,05. Adapun perhitungan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat secara lengkap dalam lampiran 21. b. Uji Normalitas Data Peningkatan Kemandirian Belajar IPS (Standard Gain) Uji normalitas data peningkatan kemandirian belajar IPS yang dinyatakan dalam standard gain dilakukan untuk mengetahui distribusi peningkatan kemandirian belajar IPS. Hal ini dilakukan sebagai persyaratan hipotesis peningkatan kemandirian belajar IPS kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Hasil uji normalitas standard gain dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19. Hasil Uji Normalitas Standard Gain Aspek Kelas Signifikansi Sebaran Standard Gain Eksperimen 1 0, 20 Data terdistribusi normal Eksperimen 2 0, 08 Data terdistribusi normal Berdasarkan Tabel 19 dapat diketahui bahwa sebaran data peningkatan kemandirian belajar IPS siswa normal karena nilai taraf Sig > 0, 05. Adapun perhitungan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat secara lengkap dalam Lampiran 22.

13 71 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians bertujuan untuk mengetahui kedua data tersebut homogen atau tidak dengan cara membandingkan kedua variansnya. Pengujian homogenitas dilakukan terhadap sebaran data dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2 secara bersamaan tujuannya adalah untuk mengetahui apakah varians dari data kedua kelas eksperimen tersebut homogen atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji homogenitas varians. Pengujian homogenitas dilakukan dengan analisis Test of Homogeneity of Varians melalui program SPSS 20. Persyaratan homogen jika probabilitas (Sig) > 0,05 dan jika probabilitas (Sig) < 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Uji persyaratan homogenitas ini dilakukan pada data kemandirian belajar IPS siswa yang meliputi kemandirian belajar IPS awal siswa, kemandirian belajar IPS akhir siswa dan data peningkatan kemandirian belajar IPS siswa (standard gain). Penjelasan masing-masing uji homogenitas adalah sebagai berikut. a. Uji Homogenitas Data Awal dan Akhir Kemandirian Belajar IPS Siswa Uji homogenitas pada data awal kemandirian belajar IPS siswa dilakukan untuk mengetahui kedua data tersebut homogen atau tidak. Hal ini dilakukan sebagai prasyarat

14 72 hipotesis bahwa kemandirian belajar IPS awal siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 homogen. Jika hasil uji menunjukkan kedua varians kemandirian belajar awal homogen maka dapat dilakukan penelitian terhadap kedua kelas tersebut. Uji homogenitas pada data akhir kemandirian belajar IPS siswa dilakukan untuk mengetahui varians homogen atau tidak. Hal ini dilakukan sebagai prasyarat untuk pengujian hipotesis. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 20. Tabel 20. Hasil Uji Homogenitas Awal dan Akhir Kemandirian Belajar IPS Siswa Jenis Data Signifikansi Kesimpulan Awal 0, 692 Varians Homogen Akhir 0, 918 Varians Homogen Berdasarkan Tabel 20 diketahui bahwa data keduanya memiliki signifikansi > 0,05 sehingga kedua data memiliki varians kelompok yang sama atau homogen. Adapun perhitungan uji homogenitas selengkapnya dapat disajikan dalam lampiran 23. b. Uji Homogenitas Data Peningkatan Kemandirian Belajar IPS Siswa (Standard Gain) Uji homogenitas pada data peningkatan kemandirian belajar IPS yang dinyatakan dengan standard gain dilakukan untuk mengetahui varians data peningkatan kemandirian belajar IPS homogen atau tidak. Hal ini dilakukan sebagai

15 73 prasyarat hipotesis peningkatan kemandirian belajar IPS kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Hasil Uji homogenitas peningkatan kemandirian belajar IPS secara ringkas disajikan pada tabel 21. Tabel 21. Hasil Uji Homogenitas Varians Standard Gain Jenis Data p Kesimpulan Standard Gain 0, 18 Varians Homogen Berdasarkan Tabel 21 diketahui bahwa data peningkatan kemandirian belajar IPS memiliki p > 0,05 sehingga data tersebut memiliki varians yang sama atau homogen. Adapun perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan Test of Homogeneity of Varians dapat dilihat secara lengkap dalam Lampiran 24. C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji beda ratarata atau uji-t (independent sample t test) karena data bersifat homogen dan berdistribusi normal serta bersifat independen. Perhitungan koefisien t pada independent sample t test ini digunakan bantuan program SPSS 20. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menafsirkan hasil uji-t pada output SPSS 20, selain nilai t-test maka terdapat pula nilai uji F. Uji F berguna untuk mengecek terlebih dahulu apakah dari dua varians sama atau berbeda. Hasil jika dalam

16 74 pengujian F menunjukkan bahwa kedua varians sama, maka dalam pengujian t-test harus pula menggunakkan asumsi bahwa varians sama (Equal Variance Assumed), namun pada pegujian F menunjukkan bahwa varians tidak sama atau berbeda, maka dalam pengujian t harus pula menggunakkan hasil data dengan asumsi varians tidak sama atau berbeda (Equal Variance not Assumed). Uji-t yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar IPS siswa. Uji-t tentang kemandirian belajar IPS siswa dilihat dari perbedaan hasil observasi kemandirian belajar IPS pada nilai standard gain. Perhitungan standard gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar IPS awal dan akhir. Berikut penafsiran dari masing-masing Uji-t kemandirian belajar IPS siswa. Hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H a ) yang merupakan hipotesis komparatif dua variabel dalam penelitian ini sebagai perbedaan peningkatan kemandirian belajar siswa yang dinyatakan dalam standard gain dapat dirumuskan sebagai berikut: H 0 : Tidak ada perbedaan kemandirian belajar IPS siswa antara siswa yang diberi pembelajaran dengan model PBL dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan model siklus 5E. H a : Ada perbedaan kemandirian belajar IPS siswa antara siswa yang diberi pembelajaran dengan model PBL dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan model siklus 5E.

17 75 Secara singkat, hasil perhitungan independent sample t test untuk kedua kelompok ditinjau dari peningkatan hasil belajar siswa disajikan dalam Tabel 22. Tabel 22. Hasil Uji T Perbedaan terhadap Standard Gain Nilai Kemandirian Belajar IPS Siswa Uji-F Uji-t F Sig t df Sig Standard Gain Equal variances assumed Equal variances not assumed 1, 80 0, 18 2, , 01 2, 54 65, 67 0, 01 Hasil perhitungan independent sample t test pada kemandirian belajar siswa yang dinyatakan dalam standard gain dapat dilihat bahwa harga F = 1, 80 dengan tingkat signifikansi 0, 18 demikian tingkat signifikansi lebih besar daripada 0,05. Kenyataan ini menunjukkan bahwa sesungguhnya varians peningkatan kemandirian belajar antara kelompok kelas eksperimen 1 dan kelompok kelas eksperimen 2 adalah sama atau homogen. Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam pengujian t akan digunakan asumsi kedua varians sama (equal varians assumed). Tabel 23 dapat dilihat harga t nilai standard gain untuk varians sama adalah 2, 54 dengan tingkat signfikansi 0,01. Berdasarkan t tabel nilai t untuk df = 68 adalah 1,99. Hasil menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu t hitung = 2, 54 lebih besar dari pada t tabel = 1,99 maka H 0 ditolak. Taraf signifikansi hitung yaitu 0, 01 yang nilainya lebih kecil dari pada 0,05 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa H 0 ditolak, dan H a

18 76 diterima, artinya menunjukkan bahwa ada perbedaan kemandirian belajar IPS siswa antara siswa yang diberi pembelajaran dengan model PBL dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan model siklus 5E. Adapun data hasil uji-t terhadap kemandirian belajar IPS siswa yang dinyatakan dalam standard gain dapat dilihat secara lengkap dalam Lampiran 25. D. Pembahasan Penelitian eksperimen ini diawali dengan dilakukannya observasi awal pembelajaran IPS yang berlangsung di kelas VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta. Pada saat observasi awal peneliti menggunakan kelas VIII C untuk melihat kemandirian belajar IPS siswa secara garis besar. Pemilihan kelas tersebut didasarkan pada anggapan bahwa semua subjek dalam populasi dianggap sama. Hasil observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung belum sepenuhnya meningkatkan kemandirian belajar pada siswa. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung peran guru sangat dominan karena siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran, hal ini mengakibatkan siswa kurang terlatih untuk mandiri. Dalam mengikuti pembelajaran di kelas, siswa kurang dipertemukan dalam kelompok-kelompok belajar yang menuntut mereka untuk belajar mandiri, hal ini mengakibatkan kemandirian belajar siswa masih rendah. Sebenarnya guru dalam menyampaikan materi sudah bagus, namun metode pembelajaran yang diterapkan

19 77 guru kurang bervariasi khususnya dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa. Kemandirian belajar yang masih rendah juga dapat dilihat dari kurangnya keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat di kelas. Sesuai dengan permasalahan di atas, maka peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menerapakan model belajar PBL dan model siklus 5E dalam meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa. Penelitian ini melibatkan dua kelas sebagai kelas sampel eksperimen yang ditetapkan berdasarkan teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling. Penelitian ini melibatkan dua kelas, kelas VIII B sebagai kelas eksperimen 1 dimana dalam proses pembelajaran diberi perlakuan dengan menggunakan model PBL dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen 2 dimana dalam proses pembelajaran diberi perlakuan dengan menggunakan model siklus 5E. Penentuan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan dengan pelemparan uang logam sehingga kedua kelas mempunyai peluang yang sama. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 10 Januari sampai 29 Januari Perbedaan kedua kelas sampel eksperimen tersebut terletak pada perlakuan saat pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan materi yang sama yaitu permasalahan tenaga kerja di Indonesia serta peranan pemerintah dalam upaya menanggulangi permasalahan ketenagakerjaan. Sebelum kedua kelas diberi perlakuan, terlebih

20 78 dahulu dilakukan observasi awal tentang kemandirian belajar IPS siswa untuk mengetahui kemandirian belajar awal siswa. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh 2 observer. Observasi awal dilakukan pada masing-masing kelas sampel pada pertemuan sebelum diberikan perlakuan. Setelah itu, diakhir pembelajaran pada observasi awal tersebut siswa diberikan angket tentang kemandirian belajar IPS sebagai data pendukung kemandirian belajar awal IPS siswa. Kemudian setiap kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2 dibagi menjadi 6 kelompok, tiap kelompok beranggotakan 5-6 orang siswa. Pembagian kelompok diacak sesuai hasil nilai semester 1, serta diacak sesuai jumlah siswa laki-laki dan perempuan. Kelompok eksperimen 1 diberi perlakuan dengan model PBL dimana sebelum kegiatan inti pembelajaran siswa diberi beberapa kasus yang berkaitan dengan permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Setelah itu siswa dibagi dalam kelompok-kelompok diskusi untuk mengerjakan LKS serta mendiskusikan solusi atas kasus-kasus yang sudah diberikan guru diawal pembelajaran. Peran guru sangat sedikit, karena siswa dituntut untuk menyelesaikan kasus-kasus tersebut secara mandiri dalam kelompok. Sedangkan untuk kelas ekesperimen 2 yang diberi perlakuan dengan model siklus 5E diawal pembelajaran guru memberikan penjelasan tentang materi serta mengajak siswa untuk menyamakan persepsi. Setelah itu siswa dibagi

21 79 dalam kelompok-kelompok diskusi dan bersama guru dibimbing mengerjakan LKS. Saat kedua kelas diberi perlakuan juga dilakukan observasi sebagai data observasi akhir. Setelah pembelajaran selesai diberikan tes untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan model belajar PBL dan model siklus 5E. Kemudian sebagai data pendukung hasil observasi akhir, setelah pembelajaran dengan perlakuan model belajar PBL dan model siklus 5E siswa diberi angket kembali sebagai data pendukung kemandirian belajar akhir siswa. 1. Perbedaan kemandirian belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model PBL dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model siklus 5E melalui observasi Kemandirian belajar IPS siswa diperoleh melalui data hasil observasi awal dan akhir kemandirian belajar IPS siswa. Data hasil observasi awal dan akhir digunakan sebagai acuan perhitungan peningkatan kemandirian belajar yang dinyatakan dalam nilai standard gain. Perhitungan standard gain untuk mengetahui peningkatan hasil observasi awal dan akhir kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Sebelum kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 diberi perlakuan atau sebelum siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model PBL dan model siklus 5E maka dilakukan observasi awal untuk mengetahui kemandirian belajar

22 80 IPS awal siswa. Hasil nilai rerata data observasi awal pada kelompokk eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini , 57 58, Eksperimen 1 Eksperimen 2 Gambar 2. Diagram Batang Rerata Hasil Observasi Awal Kemandirian Belajar IPS Siswa Peneliti mengontrol kemampuan kedua kelas dengan dua cara yaitu dengan melihat bahwa kedua kelas memiliki varians yang sama atau homogen serta melihat dari uji beda rerata dari kedua kelas. Gambar 2 menunjukkan bahwa nilai rerata hasil observasi awal pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 tersebut tidak jauh berbeda dan terletak pada rentang yang sama maka dapat dinyatakan bahwa siswa pada kedua kelas tersebut memiliki kemandirian yang sama. Memastikan keakuratan kesamaan rerata kemampuan awal dari kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan uji homogenitas. Berdasarkan Tabel 20 diketahui bahwa data kemandirian awal siswa memiliki p >

23 81 0,05 sehingga kedua kelompok memiliki varians yang sama atau disebut dengan homogen. Uji beda rerata dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki perbedaan yang signifikan atau tidak diantara rata-rata kedua kelas tersebut. Berdasarkan hasil uji beda rerata kedua kelas tersebut menunjukan bahwa data kemandirian awal siswa kedua kelas memiliki nilai rerata yang sama hal ini memiliki nilai p > 0,05. Adapun data hasil analisis uji beda rerata dapat dilihat secara lengkap dalam Lampiran 24. Selain dilakukan uji homogenitas dilakukan pula uji normalitas pada hasil observasi awal kemandirian belajar. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan Tabel 18 dapat diketahui bahwa kemandirian awal siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dimana hal tersebut dapat diketahui dari nilai probabilitas (p) pada data observasi awal > 0,05. Hasil pengujian homogenitas di atas bahwa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 menunjukkan kelas yang homogen atau sama, maka kedua kelas yang telah dilakukan observasi awal menjadi sampel penelitian dengan rincian 35 siswa kelas VIII B menjadi sampel kelas eksperimen 1 dan 35 siswa kelas VIII C menjadi sampel kelas eksperimen 2.

24 82 Pada pertemuan selanjutnya masing-masing kelas yang dijadikan sampel diberi perlakuan yang berbeda dalam mempelajari materi permasalahan ketenegakerjaan di Indonesia serta upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalahan ketenagakerjaan. Perbedaan pada kedua kelas ini terletak pada langkah, dan penerapannya. Hasil dari data observasi guru pada saat proses pembelajaran menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan prosedur-prosedur sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artinya guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (lihat Lampiran 7 dan 8). Kedua kelas telah mengalami proses pembelajaran dengan langkah dan penerapan yang berbeda, selanjutnya saat pembelajaran berlangsung peneliti dibantu oleh 2 observer melakukan observasi kemandirian belajar IPS akhir siswa. Hasil nilai rerata data observasi akhir pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini.

25 , 71 66, Eksperimen 1 Eksprerimen 2 Gambar 3. Diagram Batang Rerata Hasil Observasi Akhir Kemandirian Belajar IPS Siswa Gambar 3 diatas menunjukkan nilai rerata hasil observasi akhir padaa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen 1 memiliki rerata lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen 2. Namun perbedaan rerata kedua kelas ini tidak jauh berbeda. Memastikan keakuratan kesamaan rerata kemandirian belajar dari kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan uji homogenitas. Berdasarkan Tabel 20 diketahui bahwa data kemandirian akhir siswa memiliki p > 0,05 sehingga kedua kelompok memiliki varians yang sama atau disebut dengan homogen. Selain dilakukan uji homogenitas dilakukan pula uji normalitas terhadap kemandirian belajar IPS siswa. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan Tabel 18 dapat

26 84 diketahui bahwa kemandirian akhir siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dimana hal tersebut dapat diketahui dari nilaii probabilitas (p) pada data observasi akhir > 0,05. Perbedaan kemandirian belajar IPS pada kedua kelas dilihat pada hasil observasi awal dan observasi akhir yang dinyatakann dalam hasil standard gain. Perhitungan standard gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil observasi awal dan akhir kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Berdasarkan perhitungan nilai standard gain didapatkan hasil rata-rata kemandirian belajar IPS siswa kelas eksperimen 1 sebesar 0,30 dan kelas eksperimen 2 sebesar 0,19 Hasil rerata dari standard gain kelompokk eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada Gambar 4. 0,5 0,4 0,3 0,2 0, ,19 0 Eksperimen 1 Eksperimen 2 Gambar 4. Diagram Batang Hasil Rerata Standard Gain

27 85 Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan terhadap nilai standard gain kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 maka dilakukan uji-t (independent sample t-test). Sebelum dilakukan ujit, dilakukan uji persyaratan terlebih dahulu. Uji persyaratan hipotesis yang dilakukan yaitu uji normalitas, dan uji homogenitas. Hasil analisis uji normalitas berdasarkan Tabel 19 diketahui bahwa perhitungan standard gain siswa memiliki p > 0,05 sehingga kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan pada hasil uji homogenitas berdasarkan Tabel 21 diketahui bahwa data nilai standard gain siswa memiliki p > 0,05 sehingga kedua kelompok memiliki varians yang sama atau disebut dengan homogen. Uji prasyarat pada nilai standard gain telah terpenuhi, maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakkan uji-t. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan peningkatan kemandirian belajar IPS kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Berdasarkan uji-t diperoleh nilai t hitung > t tabel artinya terdapat perbedaan rerata antara kedua kelas dan nilai p hitung < 0,05 artinya rerata kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 memiliki perbedaan yang signifikan. Penjelasan yang lebih lengkap dapat dilihat pada penjelasan Tabel 22. Hasil uji hipotesis ini sesuai dengan hipotesis awal yang dibangun yaitu menyatakan bahwa ada perbedaan peningkatan

28 86 kemandirian belajar IPS siswa antara siswa yang yang diberi pembelajaran dengan model PBL dan siswa yang diberi pembelajaran dengan model siklus 5E. Karena pada kenyataannya kelas eksperimen 1 yang diberi perlakuan model PBL menunjukkan hasil kemandirian belajar IPS yang lebih tinggi dari pada kelas eksperimen 2 yang diberi perlakuan pada model siklus 5E. Adanya perbedaan hasil kemandirian belajar IPS siswa ini didasarkan pada kenyataan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PBL akan memiliki kemandirian belajar IPS yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model siklus 5E. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa ada perbedaan kemandirian belajar IPS siswa yang diberi pembelajaran dengan model PBL dan siswa yang diberi pembelajaran dengan model siklus 5E. Model belajar PBL lebih baik diterapkan untuk meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa dibandingkan model siklus 5E, sehingga hal ini dapat digunakan sebagai alternatif bagi guru untuk menerapkan model PBL dalam proses pembelajaran.

29 87 2. Perbedaan kemandirian belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model PBL dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model sikluss 5E melalui hasil angket Kemandirian belajar IPS siswa yang diperoleh selain dari hasil observasi, kedua kelas eksperimen diberi angket kemandirian belajar awal dan akhir sebagai data pendukung hasil observasi. Angket kemandirian belajar awal diberikan padaa pertemuan sebelum kedua kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model PBL maupun model siklus 5E. Hasil pencapaian angket kemandirian belajar IPS awal kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini , 11% 58, 25% 20 0 Eksperimen 1 Eksperimen 2 Gambar 5. Diagram Batang Data Hasil Angket Kemandirian Belajar Awal (dalam %) Gambar 5 di atas menunjukkan bahwa hasil pencapaian angket kemandirian belajar IPS awal siswa untuk kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 tersebut tidak jauh berbeda dan terletak pada rentang yang sama yaitu antara 55%-59%. Maka dapat

30 88 dinyatakann bahwa siswa pada kedua kelas eksperimen tersebut memiliki kemandirian belajar awal yang sama-sama dalam kriteria kurang. Setelah kedua kelas sampel diberi perlakuan yang berbeda dengan model PBL dan model siklus 5E, pada pertemuan berikutnya siswa pada kedua kelas sampel diberikan angket akhir untuk melihat kemandirian belajar akhir siswa setelah diberikan perlakuan. Hasil pencapaian angket kemandirian belajar IPS akhir dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini , 14% 72, 14% Eksperimen 1 Eksperimen 2 Gambar 6. Diagram Batang Data Hasil Angket Kemandirian Belajar Akhir (dalam %) Gambar 6 menunjukkan bahwa hasil pencapaian angket kemandirian belajar IPS akhir siswa untuk kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 berada pada kriteria yang berbeda. Hasil pencapaian angket kemandirian belajar IPS siswa kelas eksperimen 1 menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan

31 89 kelas eksperimen 2. Kelas eksperimen 1 terletak pada rentang 76%-85% sehingga dapat dinyatakan bahwa siswa pada kelas eksperimen 1 atau yang diberi perlakuan dengan model PBL kemandirian belajar IPS akhir dalam kriteria baik. Sedangkan untuk kelas eksperimen 2 terletak pada rentang 60%-75% sehingga dapat dinyatakan bahwa siswa pada kelas eksperimen 2 atau yang diberi perlakuan dengan model siklus 5E kemandirian belajar IPS akhir dalam kriteria cukup. Rerata peningkatan hasil pencapaian angket kemandirian belajar IPS, kelas eksperimen 1 lebih tinggi peningkatannya dibandingkan peningkatan kemandirian belajar IPS kelas eksperimen 2. Peningkatan hasil angket kemandirian belajar IPS kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dapat dilihat pada gambar 7di bawah ini.

32 , 14% 13, 89% 0 Eksperimen 1 Eksperimen 2 Gambar 7. Diagram Batang Data Peningkatann Hasil Angket Kemandirian Belajar Awal dan Akhir Kesimpulan yang diperoleh dari hasil angket bahwa ada perbedaan kemandirian belajar IPS siswa yang diberi pembelajaran dengan model PBL dan siswa yang diberi pembelajaran dengan model siklus 5E. Hasil angket yang diperoleh menunjukkan bahwa kelas eksperimen 1 atau yang diberi pembelajaran dengan model PBL kemandirian belajar IPS lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen 2 atau yang diberi pembelajaran dengan model 5E. 3. Perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PBL dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model siklus 5E. Hasil belajar yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 yang diberi perlakuan dengan model PBL dan siswa kelas eksperimen 2 yang diberi perlakuan dengan model siklus 5E.

33 91 Instrumenn yang digunakan berbentuk lembar tes hasil belajar. Tes ini diberikan di akhir pembelajaran ketika kedua kelas eksperimen diberi perlakuan. Pencapaian hasil tes hasil belajar IPS siswa dilihat dari jumlah prosentase siswa yang tuntas KKM yaitu nilai 75. Hasil pencapaian tes hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini , 85% 74, 28% Eksperimen 1 Eksperimen 2 Gambar 8. Diagram Batang Pencapaian Hasil Belajar IPS Gambar 8 di atas menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen 1 lebih tinggi hasilnya dibandingkan kelas eksperimen 2. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa yang diberi pembelajaran dengan model PBL lebih tinggi hasilnya dibandingkan hasil belajar IPS siswa yang diberi pembelajaran dengan model siklus 5E. Dari penjelasan hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa ada perbedaan kemandirian belajar IPS siswa yang diberi perlakuan

34 92 dengan menggunakan model belajar PBL dan siswa yang diberi perlakuan dengan model siklus 5E. Berdasarkan hasil observasi, angket, dan tes hasil belajar dapat dilihat bahwa kelas eksperimen 1 (diberi perlakuan dengan model PBL) memiliki tingkat kemandirian lebih baik dibandingkan kelas eksperimen 2 (diberi perlakuan dengan model siklus 5E).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Godean yang terletak di Jl. Jae Sumantoro Sidoluhur Godean Sleman, merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena peneliti tidak mengontrol semua variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta SMP Negeri 14 Yogyakarta berlokasi di Jalan Tentara Pelajar No. 7, Jetis, Kota Yogyakarta, DIY. Secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMPN 3 Kurau Sejarah berdirinya sekolah SMPN 3 KURAU yaitu pada tahun 2006 awal mulanya sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora yang beralamatkan di Jalan Raya Randublatung Km 1,5 Mendenrejo Blora 58383. Unit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif meliputi hasil pretes dan hasil postes pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 12 Yogyakarta dan pengambilan data telah dilakukan pada tanggal 19 26 November 2016 di kelas VII

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen semu) dengan pretest-posttest control group design. Dalam penelitian ini diberikan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Durenan Trenggalek dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Durenan Trenggalek dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Singkat Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Durenan Trenggalek dengan mengambil populasi seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Sidorejo yaitu di SD Negeri Sidorejo Lor 04 dan SD Negeri Pulutan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di laksanakan pada bulan Maret sampai bulan April 2013. Observasi dilaksanakan sebelum penelitian yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SDN Dukuh 02 Kota Salatiga berjumlah 34 dan SDN Dukuh 05 Kota Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo 01 Salatiga yang beralamatkan di di jalan Amarta nomor 03 Randuares Kecamatan Argomulyo Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Analisis Situasi SMP Negeri 14 Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Analisis Situasi SMP Negeri 14 Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian 1. Keadaan Sekolah a. Analisis Situasi SMP Negeri 14 Yogyakarta SMP Negeri 14 Yogyakarta terletak di Jalan Tentara Pelajar No. 1, Kecamatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi PERBEDAAN POLA TEMPAT DUDUK U DAN LINGKARAN DENGAN PENERAPAN STRATEGI INSTANT ASSESMENT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGIMATERI JARINGAN PADA TUMBUHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JUMANTONOKARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07. Jumlah seluruh siswa kelas IV yang menjadi unit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian akan menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 04 dan 07 yang terletak di Jalan Tentara Pelajar No. 7,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Bawen 01 dan siswa kelas 5 SD Negeri Bawen 04 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di gugus Ki Hajar Dewantara kecamatan Randublatung kabupaten Blora. Pada gugus ini terdapat 8 SD imbas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kebonagung 03 sebagai kelompok eksperimen dan di SD Negeri Kebonagung 01 sebagai kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan kegiatan penelitian, pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian tersebut, akan menjawab perumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 02 dan SD Negeri Sidorejo Lor 06 yang berada di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian research). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (00:07) penelitian ekperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Swasta, dengan Akreditasi Madrasah A. Madrasah ini dibawah Organisasi Penyelenggara Yayasan Majelis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Swasta, dengan Akreditasi Madrasah A. Madrasah ini dibawah Organisasi Penyelenggara Yayasan Majelis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian MI Muhammadiyah Gading 1 yang beralamat di Dukuh Gading Santren, desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kemitir 02 dan SD N 02 Kalimanggis yang terletak pada dua kecamatan dan kabupaten yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Yogyakarta 2 yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tengaran sebagai SMP Regular dan SMP Terbuka Tengaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Populasi dan Sampel. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah siswa kelas X SMK Yos Sudarso Rembang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab empat ini, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan membahas tentang empat bagian yaitu, sebagai berikut: 1) Gambaran umum penelitian, 2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini dikatakan semu karena peneliti tidak mengontrol semua variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 19 Banjarmasin Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Banjarmasin adalah merupakan salah satu lembaga

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan 24 III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menyangkut perilaku manusia, dimana variabel yang dapat diteliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1 3.1 Jenis Dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk quasi experimental design. Jenis desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bringin dan SDN 02 karanggeneng yang terletak di desa Bringin dan Desa karanggeneng kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Di dalam sub bab ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan peneliti serta tempat / lokasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang keefektifan pembelajaran model kooperatif tipe TAI dengan pendekatan CTL dan pembelajaran konvensional. Selain itu akan diperbandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini disebabkan tujuan penelitian adalah melihat hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini disajikan data secara rinci hasil penelitian tentang keefektifan model imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantuan LKS terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN 4. 3. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I di SDN Kawengen 02 sebagai kelas eksperimen dan SD Mujil 02 sebagai kelas kontrol.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan

Lebih terperinci