TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. diduga pisang telah lama dimanfaatkan, pada saat berkebudayaan pengumpul,
|
|
- Suhendra Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Pisang telah ada sejak manusia ada. Pada masyarakat Asia Tenggara, diduga pisang telah lama dimanfaatkan, pada saat berkebudayaan pengumpul, masyarakat di daerah itu telah menggunakan tunas dan pelepah pisang sebagai bagian dari sayur. Pisang dimanfaatkan baik dalam keadaan mentah, maupun dimasak, atau diolah menurut cara-cara tertentu. Pisang dapat diproses menjadi tepung, kripik, bir dan cuka. Daun pisang digunakan untuk menggosok lantai dan pembungkus berbagai makanan. Bagian-bagian vegetatif beserta buah-buah yang tidak termanfatkan digunakan sebagai pakan ternak. Dalam pengobatan, daun pisang yang masih tergulung digunakan sebagai obat sakit dada dan sebagai tapal dingin untuk kulit yang bengkak atau lecet. Air yang keluar dari pangkal batang yang ditusuk digunakan untuk disuntikkan ke dalam saluran kencing untuk mengobati penyakit raja singa, disentri, dan diare (Rismunandar,1990). Perkebunan pisang yang permanen (diusahakan terus menerus) dengan mudah dapat ditemukan di Meksiko, Jamaika, Amerika Tengah, Panama, Colombia, Ekuador dan Filipina. Di negara tersebut, budidaya pisang sudah merupakan suatu industri yang didukung kultur teknis yang prima dan stasiun pengepakan yang modern serta telah memenuhi standar internasional, hal tersebut menunjukkan bahwa pisang memang komoditas perdagangan yang sangat tidak mungkin diabaikan. Permintaan pisang dunia memang sangat besar. Namun, di Indonesia pisang hanya ditanam dalam skala rumah tangga /kebun yang sangat kecil. Standar internasional perkebunan pisang skala kecil adalah Ha. Angka ini belum dicapai di Indonesia. Sementara tanah dan iklim kita sangat 24
2 cocok untuk tanaman pisang, oleh karena itu secara teknis pendirian perkebunan pisang sangat memungkin dilakukan (Henro,1998). Pertumbuhan pisang sangat cepat dan terus menerus, hal ini menyebabkan produksi yang tinggi. Pisang memerlukan tempat tumbuh iklim tropik yang hangat dan lembab. Walaupun begitu, pisang ini sangat unik sehingga orang tertarik untuk membudidayakannya. Suhu merupakan faktor utama untuk pertumbuhan. Disentra produksi utamanya suhu udara tidak pernah turun sampai di bawah 15 C dengan jangka waktu yang cukup lama, suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah sekitar 27 C dan suhu maksimumnya 38 C. Di dataran tinggi daerah equator, pisang tidak dapat tumbuh pada ketinggian di atas 1600 m dpl. Kebutuhan akan penyinaran belum dipahami benar. Kebanyakan pisang tumbuh baik di daerah terbuka. Dalam keadaan cuaca berawan, pertumbuhan daun sedikit panjang dan tandanya lebih kecil. Pisang sangat sensitif terhadap angin kencang, yang dapat merobek-robek daun dan merobohkan pohonnya. Untuk pertumbuhan optimalnya curah hujan hendaknya mm, dan kelembaban tanahnya tidak boleh kurang dari % dari kapasitas lapangan. Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan pisang adalah tanah liat yang dalam dan gembur, yang memiliki pengeringan dan aerasi yang baik. Tanaman pisang toleran terhadap PH 4,5 sampai 7,5 (Rismunandar,1990). Pisang umumnya diperbanyak dengan anakan, hal ini lebih disenangi petani, sebab pohon pisang yang berasal dari anakan akan menghasilkan tandan yang lebih besar pada panen pertamanya. Bonggol atau potongan bonggolnya juga digunakan sebagai bahan perbanyakan. Sekarang telah dikembangkan kultur jaringan untuk perbanyakan secara cepat, melalui ujung pucuk yang bebas 25
3 penyakit. Cara ini telah dilaksanakan secara komersial. Penanaman pada umumnya dilakukan pada musim hujan. Bahan perbanyakan biasanya ditanamkan sedalam 30 cm (Suyati, 2004). Tabel 2. Dosis Anjuran Usahatani Pisang Barangan Per Hektare Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang 2007 No Jenis Sarana Produksi Satuan Dosis Anjuran 1 Bibit Batang Pupuk Urea Gram/batang 1000 NPK Gram/batang 500 Kandang Kilogram/batang 10 3 Obat-obatan Curater Kilogram 50 Belerang Kilogram 75 Round-Up Liter 5 Gramoxone Liter 5 Sumber : BPTP Kabupaten Deli Serdang 2007 Petani sebagai pengelola budidaya pisang barangan pada umumnya memberi perhatian pada skala usahanya saja tetapi tidak memantau lebih jauh tentang pengelolaan usaha yang dapat memberikan produk terus menerus sesuai dengan kebutuhan konsumen baik dari aspek jumlah (banyak jumlah pisang) mutu (Kualitas pisang barangan) dan harga. Untuk dapat menghasilkan buah pisang yang relatif konstan (ketersediaan buah pisanga selalu ada) maka perlu dibina kelompok tani yang professional sebagai penyedia produk (buah pisang barangan), karena kelompok yang terkoordinasi antara satu dengan yang lain maka akan memudahkan dalam hal perencanaan budidaya sehingga mutu dan ketersediaan produk dapat dipertahankan. Landasan teori Pertanian adalah sejenis proses produksi yang khas, yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan, yang harus memiliki empat unsur yaitu 26
4 proses produksi, petani, usahatani (farm) dan kegiatan usaha (farm business). Para petani mengatur dan menggiatkan pertumbuhan tanaman dan hewan itu dalam suatu kegiatan usaha (farm business) dimana biaya dan penerimaan adalah penting. Usahatani merupakan suatu jalinan yang komplek yang terdiri dari tanah, tumbuhan, hewan, peralatan, tenaga kerja dan pengaruh-pengaruh lingkungan dalam menghasilkan output (hasil atau produksi) menjadi perhatian utama. Peranan input bukan saja dilihat dari macam atau ketersediaannya dalam waktu yang tepat, tetapi juga dari segi efesiensi penggunaan faktor produksi tersebut (Bayers, dkk., 1999). Suatu usahatani dalam asasnya harus mengandung hal-hal berikut: 1. Jenis dan nilai input. 2. Jumlah dan harga input yang akan dipergunakan dan dibeli. 3. Jumlah uang atau kredit yang diperlukan untuk pembiayaan usahatani. 4. Jumlah produksi yang tersedia untuk dijual dalam pengembalian hutang. 5. Keuntungan bersih yang diharapkan. Analisis usahatani pisang barangan dibutuhkan dalam perencanaan sejak pembukaan lahan hingga pemasaran, dengan analisais ini bisa diperkirakan besarnya modal atau biaya yang diperlukan, keuntungan dan bunga kredit yang layak digunakan. Jumlah biaya dan pendapatan yang akan diperoleh sangat tergantung pada kondisi lahan, harga bahan dan alat serta upah tenaga kerja. Jenis kegiatan dalam 27
5 usahatani pisang barangan yang dilakukan petani adalah pengolahan lahan, drainase, pemangkasan (mematikan tunas, pemotongan daun), pengamatan, pengendalian hama penyakit, pemupukan dan kegiatan lainnya. Usahatani merupakan suatu kegiatan produksi, dimana peranan input (faktor produksi) dalam menghasilkan output (hasil produksi) menjadi perhatian utama. Peranan input bukan saja dilihat dari jenis dan ketersediaannya dalam waktu yang tepat, tetapi dapat juga ditinjau dari segi efesiensi penggunaan faktor tersebut (Roedyarto, 1997). Produksi itu terjadi karena adanya perpaduan antara faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan skill) di bawah asuhan dan pengelolaan petani. Fungsi unsur alam dalam usahatani atau usaha pertanian dipandang dari sudut sosial ekonomi sangat tergantung dari sifat dan tujuan usaha pertanian. Tanah merupakan faktor kunci dalam usaha pertanian. Dalam hal tanah banyak lagi faktor lain yang harus diperhatikan seperti luas lahan, topografi, kesuburan, dan keadaan fisik lingkungan. Dengan mengetahui semua keadaaan mengenai tanah, usaha pertanian dapat dilakukan dengan baik (Daniel, 2002). Mobilitas tenaga kerja sektor pertanian lebih tinggi frekwensinya dibandingkan dengan nelayan dan sektor industri. Hal ini disebabkan mudahnya seorang buruh untuk keluar masuk sektor tersebut. Pekerja dalam sektor ini tidak dituntut skill yang tinggi. Lowongan pekerjaan yang tertsedia hanya dalam waktu tertentu dan umumnya bersifat insidentil, seperti panen, pengolahan dan penyiangan yang membutuhkan tenaga kerja ekstra (Daniel, 2002). Tenaga kerja erat hubungan dengan pendapatan, karena unsur ini merupakan penggerak semua kegiatan dalam usahatani. Efesiensi usahatani secara 28
6 umum diartikan sebagai hasil pekerjaan produktif yang dapat diselesaikan persatuan waktu tenaga kerja. Semakin tinggi efesiensi penggunaan tenaga kerja semakin tinggi pula pendapatan yang diterima dari usahatani bersangkutan. Efesiensi tenaga kerja berpengaruh pada pendapatan, berlaku disemua daerah dan semua keadaan ekonomi. Efesiensi penggunaan tenaga kerja yang dicapai suatu usahatani dapat dipakai sebagai indikator keberhasilan usahatani itu. Tercapainya efesiensi itu akan mengurangi penggunaan tenaga kerja, dengan demikian efesiensi itu akan dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani (Tjakrawiralaksana dan Soeriatmaja, 1993). Ada beberapa konsep biaya dalam ilmu ekonomi yaitu: 1. Biaya tetap total (Total Fixed Cost) adalah biaya yang tidak berubah mengikuti perubahan keluaran sebuah perusahaan. Dalam jangka pendek perusahaan tidak mampu menghindari atau mengubahnya bahkan apabila produksinya nol. 2. Biaya variabel total (Total Variabel Cost) adalah biaya yang tergantung pada tingkat keluaran yang dipilih dengan kata lain biaya ini berubah-ubah mengikuti kesibukan usaha tersebut. 3. Biya total (Total Cost) adalah penjumlahan biaya tetap total dan biaya variabel total. 4. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost) adalah biaya tetap total dibagi kuantitas keluaran. Ketika keluaran naik biaya tetap ratarata menurun karena total yang sama ditanggung oleh kuantitas keluaran yang semakin besar. 29
7 5. Biaya variabel rata-rata (Average Variabel Cost) adalah biaya variabel total dibagi kuantitas keluaran. 6. Biaya total rata-rata (Average Cost) adalah biaya total dibagi kuantitas keluaran. 7. Biaya marginal (Marginal Cost) adalah naiknya biaya total yang diakibatkan oleh memproduksi satu unit keluaran lagi. Biaya marginal mencerminkan perubahan biaya variabel serta menghitung biaya masukan tambahan yang diperlukan untuk memproduksi masing-masing unit keluaran berikutnya (Sadono, 2001). Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu: 1. Biaya tetap(fixed cost) Biaya tetap didefenisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya yang terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh sedikit, contohnya penyusutan peralatan dan pajak. Biaya pajak akan tetap dibayar walaupun usahatani itu berhasil atau gagal sekalipun. 2.Biaya tidak tetap (variable cost) Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contohnya biaya sarana produksi (bibit, pupuk, tenaga kerja dan obat-obatan). Kalau menginginkan produksi yang tinggi, maka sarana produksi (bibit, pupuk, tenaga kerja dan obat-obatan) perlu ditambah atau dikurangi, biaya ini sifatnya berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan produksi (Soekartawi, 1996). 30
8 Dalam usahatani sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani sendiri yang terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga, istri dan anak-anak petani. Anak-anak yang berumur 12 tahun sudah dapat menjadi tenaga kerja produktif bagi usahatani. Tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga petani ini merupakan sumbangan keluarga pada produksi pertanian secara keseluruhan dan tidak pernah dinilai dalam uang. Memang kegiatan usahatani dapat sekali-kali membayar tenaga kerja tambahan misalnya dalam tahap penggarapan tanah baik dalam bentuk pekerjaan ternak maupun tenaga kerja langsung (Mubyarto, 1989). Usahatani dalam operasinya bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta dana untuk kegiatan di luar usahatani. Untuk memperoleh tingkat pendapatan yang diinginkan maka petani seharusnya mempertimbangkan harga jual dari produksinya, melakukan perhitungan terhadap semua unsur biaya dan menentukan harga pokok hasil usahataninya. Keadaan seperti ini belum dapat dilakukan petani sehingga tingkat efektifitas usahatani menjadi rendah. Analisis usahatani merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan suatu usahatani secara keseluruhan dan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Penilaian aspek usahatani merupakan penilaian sumber-sumber dana yang akan diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jeni-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi. Adapun metode analisis yang digunakan dalam usahatai pisang barangan ini adalah analisis ROI (Return on Invesment) dan B/C ratio (Benefit Cost Rratio) (Kasmir, 2004) 31
9 Analisis ROI (return of investment) merupakan suatu ukuran rasio untuk mengetahui tingkat efesiensi penggunaan modal. Komponen analisis ini adalah keuntungan/laba dan total biaya produksi/modal. Keuntungan ROI X 100 % Totalbiaya Keterangan: ROI = Return on Invesment ROI > 1 menyatakan bahwa usahatani tesebut layak untuk dilaksanakan. ROI < 1 maka usahatani tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Analisis B/C ratio (Benefit Cost Ratio) merupakan ukuran rasio untuk mengukur kelayakan suatu usahatani. Komponen yang digunakan untuk analisis ini adalah penerimaan dan total biaya produksi. B / C Keterangan: Penerimaan TotalBiaya B/C ratio = Benefit Cost Ratio B/C >1 Usahatani layak untuk diusahakan B/C <1 Usahatani tidak layak untuk diusahakan (Sunarjono, 2004). Kerangka Pemikiran Pengelolaan usahatani merupakan kemampuan petani bertindak sebagai pengelola atau sebagai manajer dari usahataninya. Dalam hal ini ia harus pandai mengorganisasi penggunaan faktor produksi untuk memperoleh produksi secara maksimal. 32
10 Dalam usahatani pisang barangan petani pisang barangan merupakan pengelola usahatani pisang barangan. Untuk melihat perkembangan usahatani pisang barangan maka dapat dilihat dari perkembangan pisang selama lima tahun terakhir. Dalam mengembangkan usahatani pisang barangan harus diperhatikan faktor-faktor produksi yang diperlukan oleh usahatani pisang barangan dan mengetahui permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi petani usahatani pisang barangan. Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan produksi yang optimal. Dalam hal kebutuhan tenaga kerja, ternyata usahatani membutuhkan tenaga kerja pada seluruh proses produksi. Oleh karena itu usahatani pisang barangan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar yaitu dengan menyerap tenaga kerja baik pria maupun wanita. Kesempatan kerja ini dapat diketahui dengan menghitung seberapa besar curahan tenaga kerja untuk masing-masing tahapan pekerjaan lalu dijumlah untuk menjadi total curahan tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang utama. Pada keadaan tertentu tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi berasal dari tenaga kerja dalam keluarga, tetapi dapat juga berasal dari luar keluarga. Tenaga kerja tersebut dikerahkan untuk melakukan proses produksi mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, sampai pemanenan. Modal memiliki peranan penting dalam suatu usahatani. Hal ini dikarenakan modal sangat berperan dalam pembiayaan usahatani, terutama dalam 33
11 pengadaan sarana produksi. Tanpa modal, suatu usahatani tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik. Ketersediaan faktor produksi akan sangat berpengaruh pada proses produksi. Karena suatu proses produksi akan membutuhkan input produksi. Input merupakan korbanan atau masukan yang diberikan pada usahatani yang menyebabkan adanya biaya input seperti bibit, pupuk, dan pestisida. Hal inilah yang disebut dengan biaya produksi. Sarana produksi dalam suatu proses produksi sangatlah penting. Sarana produksi ini meliputi pupuk, pestisida, alat-alat pertanian dan sebagainya akan mempengaruhi produktivitas pisang barangan. Tinggi rendahnya produktivitas tergantung pada hasil produksi per luas lahan yang diusahakan. Produksi panen yang diperoleh petani diharapkan tinggi, karena hal ini sangat berkaitan dengan penerimaan usahatani. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh petani adalah HPG (Hama Penyakit dan Gulma) dan modal. Untuk melihat perkembangan usahatani pisang barangan dapat dilihat dari produksi, perkembangan produksi dilihat dari penerimaan. Penerimaan usahatani merupakan hasil produksi dikalikan dengan harga jual. Selisih antara penerimaan usahatani dan biaya produksi inilah yang disebut dengan pendapatan bersih usahatani. Tujuan analisis usahatani adalah memperbaiki penilaian investasi karena sumber-sumber yang tersedia bagi pembangunan terbatas, maka perlu diadakan pemilihan antara berbagai jenis proyek. Untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan 34
12 biaya yang dikeluarkan atau memberikan keuntungan finansial dan non finansial sesuai dengan tujuan yang telah ditetapakan (Kadariah, 1994). Dari pendapatan bersih usahatani pisang barangan dapat dibuat suatu analisis finansial, untuk mengetahui apakah usahatani pisang barangan tersebut layak atau tidak untuk diusahakan. Analisisis usahatani yang dipakai pada penelitian ini adalah analisis ROI (Return on Invesment) yaitu analisis yang bertujuan untuk mengetahui tingfkat pengembalian modal yang telah di investasikan, selain itu dalam penelitian ini juga dipakai analisis B/C (Benefit Cost Ratio) yaitu suatu analisis yang bertujuan untuk melihat besarnya penerimaan dibagi dengan total biaya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut: 35
13 Petani Pisang Barangan Usaha Tani Pisang Barangan FAKTOR PRODUKSI Lahan Modal Tenaga Kerja PRODUKSI Permasalahan - HPG (Hama penyakit dan Gulma) - Modal Upayapenyelesai an masalah Biaya Produksi - Saprodi - Tenaga Kerja - Penyusutan - Pajak Penerimaan Harga Jual Pendapatan Bersih Analisis Finansial Layak Tidak layak Lingkungan Gambar 1. Skema kerangka pemikiran Keterangan : : Menyatakan Hubungan/dipengaruhi 36
14 Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah: 1. Terjadi fluktuasi perkembangan luas lahan, produksi dan produktivitas pisang tahun di Kabupaten Deli Serdang. 2. Nilai biaya produksi usahatani pisang barangan di daerah penelitian berfluktuasi. 3. Nilai penerimaan usahatani pisang barangan di daerah penelitaian berfluktuasi. 4. Nilai pendapatan bersih usahatani pisang barangan di daerah penelitian berfluktuasi. 5. Usahatani pisang barangan menguntungkan untuk diusahakan di daerah penelitian. 6. Masalah-masalah yang dihadapi petani pisang barangan di daerah penelitian adalah hama penyakit dan gulma (terutama penyakit layu fusarium) dan modal. Upaya yang dilakukan petani dalam mengatasi permasalahan yang ada adalah penggunaan bibit unggul dan pemberian insektisida / herbisida serta melakukan pinjaman modal kepada keluarga dan tengkulak. 37
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Petani dan Usahatani Menurut Hernanto (1995), petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keadaan lingkungan (agroklimat) yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Keberhasilan usahatani tanaman kacang kapri sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan (agroklimat) yang sangat berpengaruh
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Kopi (Copea spp.) dikenal sebagai bahan minuman yang memiliki aroma harum, rasa nikmat yang khas, serta dipercaya memiliki
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) termasuk dalam keluarga Leguminoceae dan genus Arachis. Batangnya berbentuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Sampai sekarang pengertian bibit masih sering dirancukan dengan pengertian benih (seed) dan tanaman induk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
18 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman herbal atau tanaman obat sekarang ini sudah diterima masyarakat sebagai obat alternatif dan pemelihara kesehatan yang
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Buah Naga Terdapat empat jenis buah naga yang dikembangkan, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhijus),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Pengertian Usahatani Rifai (1973) dalam Purba (1989) mendefinisikan usahatani sebagai pengorganisasian dari faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, modal dan manajemen,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Setiap petani dalam pengelolaan usahataninya mempunyai tujuan yang berbedabeda. Ada tujuannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang disebut usahatani subsisten,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II.1 Tinjauan Pustaka Tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman buah daerah tropis dan dapat juga tumbuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Agribisnis Semakin bergemanya kata agribisnis ternyata belum diikuti dengan pemahaman yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering
Lebih terperinciPemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.
PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Konsep Ekonomi 3.1.1. Fungsi Produksi Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktor-faktor produksi dengan produk atau hasil yang akan diperoleh.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. dikonsumsi di Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pisang (Musa paradisiaca) adalah komoditas buah yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah pisang. Buah pisang mudah didapat
Lebih terperinciVII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL
VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Jambu biji disebut juga Jambu Klutuk (Bahasa Jawa), Jambu Siki, atau Jambu Batu yang dalam bahasa Latin disebut Psidium Guajava. Tanaman jambu biji merupakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman bawang merah diduga berasal dari daerah Asia Tengah, yaitu sekitar India, Pakistan sampai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang KM 18.5, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pakembinangun
Lebih terperinciAgroteknologi Tanaman Rempah dan Obat
Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Ekonomi 3.1.1.1 Fungsi Produksi Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktorfaktor produksi dengan produk
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,
26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan
Lebih terperinciVII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG
VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. sepanjang tahun dan memiliki potensi komersial yang cenderung semakin
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Bawang Merah Tanaman bawang merah (Allium Sp) merupakan sayuran rempah dan dipanen bagian umbinya yang merupakan umbi lapis dan digunakan untuk konsumsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Sistem pertanian polikultur didefinisikan sebagai sebuah metode pertanian yang memadukan lebih dari 4 jenis tanaman lokal bernilai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Tinjauan Pustaka Ubi kayu atau Manihot esculenta termasuk familia Euphorbiaceae, genus Manihot yang terdiri dari 100 spesies. Ada dua tipe tanaman ubi kayu yaitu tegak (bercabang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tingkat Produksi Kedelai Peluang peningkatan produksi kedelai di dalam negeri masih terbuka
Lebih terperinciVI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA
VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA Analisis pendapatan usahatani dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai struktur biaya, penerimaan dan pendapatan dari kegiatan usahatani yang dijalankan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA PISANG ASAL KULTUR IN VITRO DENGAN TEKNOLOGI PPBBI
PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA PISANG ASAL KULTUR IN VITRO DENGAN TEKNOLOGI PPBBI 1 Pendahuluan Pisang merupakan salah satu tanaman buah unggulan apabila dibandingkan dengan komoditas buah yang lain karena produksi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial
TINJAUAN PUSTAKA Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial maupun politik. Pada umumnya usahatani padi masih merupakan tulang punggung perekonomian keluarga tani dan perekonomian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Beberapa faktor produksi yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya produksi meliputi: (1) luas
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciBAB II. KERANGKA TEORITIS
2.1. Pendapatan Petani Tembakau 2.1.1. Pendapatan Usahatani BAB II. KERANGKA TEORITIS Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam sekali periode. Pendapatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut Warisno (2010) tanaman jagung termasuk dalam famili graminae, dengan sistematika (taksonomi) sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Peranan Kredit dalam Kegiatan Usahatani Ada dua sumber permodalan usaha yaitu modal dari dalam (modal sendiri) dan modal dari luar (pinjaman/kredit).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Alam Indonesia sangat kaya akan aneka tanaman yang cocok dibonsaikan. Bahan bonsai sebaiknya berupa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Mubyarto (1989) usahatani adalah himpunan dari sumber sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki iklim tropis sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki iklim tropis sehingga Indonesia cocok untuk melestarikan dan memajukan pertanian terutama dalam penyediaan
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman kopi rakyat sebagian besar merupakan tanaman tua, tanaman semaian dari bibit tanaman lokal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik untuk lingkup internasional dan teristimewa bagi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Usahatani Buah Naga Buah naga merupakan tanaman tahunan yang sudah dapat berbuah 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun setelah tanam. Buah naga memiliki usia produktif
Lebih terperinciTeknik Budidaya Tanaman Durian
Teknik Budidaya Tanaman Durian Pengantar Tanaman durian merupakan tanaman yang buahnya sangat diminatai terutama orang indonesia. Tanaman ini awalnya merupakan tanaman liar yang hidup di Malaysia, Sumatera
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Lahan Pasir Pantai Lahan pasir pantai merupakan tanah yang mengandung lempung, debu, dan zat hara yang sangat minim. Akibatnya, tanah pasir mudah mengalirkan
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 7.1. Penerimaan Usahatani Kedelai Edamame Analisis terhadap penerimaan usahatani kedelai edamame petani mitra PT Saung Mirwan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan alur berfikir dalam melakukan penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Definisi usahatani ialah setiap organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan
Lebih terperinciMenanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai
Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Pertumbuhan dan perkembangan sektor usaha perkebunan di Indonesia dimotori oleh usaha perkebunan rakyat, perkebunan besar milik pemerintah dan milik swasta. Di Kabupaten
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR 8.1 Penerimaan Usahatani Ubi Jalar Penerimaan usahatani ubi jalar terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan penerimaan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan merupakan suatu rancangan kerja penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan konsep dan teori dalam menjawab
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin)
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin (Brassica rapa cv. caisin) Caisin (Brassica rapa cv. caisin) merupakan tanaman yang termasuk ke dalam suku kubis-kubisan atau sawi-sawian (Brassicaceae/Cruciferae).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka 2. 1. Tinjauan Agronomis Secara umum terdapat dua jenis biji kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Sejarah
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten
BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dengan jarak kurang lebih 18 km dari ibu kota Kabupaten Buleleng
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani tomat dan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.
I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pembiayaan dalam dunia usaha sangat dibutuhkan dalam mendukung keberlangsungan suatu usaha yang dijalankan. Dari suatu usaha yang memerlukan pembiayaan
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO
BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO Bentuk analisis pendapatan ini mengacu kepada konsep pendapatan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tunai dan biaya
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH 8.1. Penerimaan Usahatani Bawang Merah Penerimaan usahatani bawang merah terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di. menyangkut kesejahteraan bangsa (Dillon, 2004).
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada
Lebih terperinciVI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI
VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1 Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh dari total produksi usahatani sayuran per hektar yang dikelola oleh petani di Kelompok Tani
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Ilmu usahatani pada dasarnya memperhatikan cara-cara petani memperoleh dan memadukan sumberdaya (lahan, kerja, modal, waktu,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran tubuhnya yang tidak terlalu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan Pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian bangsa, hal ini ditunjukkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan
TINJAUAN PUSTAKA Koperasi Unit Desa (KUD) Pembangunan masyarakat di perdesaan turut mempercepat tingkat kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan berdasarkan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura sebagai salah satu subsektor pertanian memiliki peran yang cukup strategis dalam perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari perannya sebagai pemenuh kebutuhan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Usahatani didefinisikan sebagai satuan organisasi produksi di lapangan pertanian dimana terdapat unsur lahan yang mewakili
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan pertanian di Indonesia adalah
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan pertanian di Indonesia adalah pengembangan hortikultura untuk meningkatkan pendapatan petani kecil. Petani kecil yang dimaksud dalam pengembangan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode Penentuan Daerah Sampel Daerah penelitian ditentukan secar purposive, Desa Sumbul Kecamatan
METODOLOGI PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Sampel Daerah penelitian ditentukan secar purposive, Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara berdasarkan pertimbangan bahwa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Konsep formal
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemitraan Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Pada dasarnya perilaku petani sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, kecakapan, dan sikap mental
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Ilmu usaha tani merupakan proses menentukan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi pertanian untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Bawang Prei Bawang prei merupakan tanaman semusim yang berbentuk seperti rumput. Sistem perakarannya termasuk dalam akar serabut yang terpencar kesemua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berasal dari umbi. Ubi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar yang memberikan kontribusi sebesar 22,74 persen dibandingkan sektor-sektor lainnya, walaupun terjadi sedikit penurunan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk,
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Usahatani Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih,
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pisang Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika
Lebih terperinciVI ANALISIS RISIKO PRODUKSI CAISIN
VI ANALISIS RISIKO PRODUKSI CAISIN Penilaian risiko produksi pada caisin dianalisis melalui penggunaan input atau faktor-faktor produksi terhadap produktivitas caisin. Analisis risiko produksi menggunakan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Organisasi Produksi Usahatani Menurut Rivai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi alamiah yang bagus untuk mengembangkan sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor perkebunan. Sebagai suatu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tanaman karet adalah tanaman daerah tropis. Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada zona antara
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Lada Menurut Sarpian (Lilik Wuriyanto, 2012) tanaman lada merupakan salah satu tanaman perkebunan yang telah lama dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Fungsi Produksi Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang dan jasa, adapun sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi barang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya adalah komoditas padi, karena komoditas padi sebagai sumber penyediaan kebutuhan pangan pokok berupa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan 12 varietas yang akan dilakukan oleh 10 kabupaten yang sentra produksi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Padi A. Varietas Padi Untuk meningkatkan produksi beras di Provinsi Sumatera Utara diperlukan benih yang unggul, untuk saat ini benih disosialisasikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Kelapa sawit Kelapa sawit merupakan tanaman multiguna. Tanaman ini mulai banyak menggantikan
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya
Lebih terperinci