BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
|
|
- Lanny Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat digantikan /disubstitusi oleh bahan makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang lain (Aak, 1990). Tanaman padi termasuk golongan rumput-rumputan dengan klasifikasi sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Ordo Genus Species : Plantae : Spermathophyta : Monocotyledonae : Angiospermae : Oryza Linn : Oriza sativa L (Aak, 2006 ). Padi (Oryza Sativa L), termasuk ke dalam sub family Oryzoidae, family Orizeac. Dari sejak berkecambah sampai panen, tanaman padi memerlukan 3-6 bulan. Sistem akar padi digolongkan ke dalam akar serabut. Batang terdiri dari beberapa ruas yang dibatasi oleh buku. Daun dan tunas (anakan) tumbuh pada buku. Padi
2 dapat tumbuh baik di daerah-daerah yang berhawa panas dan udaranya banyak mengandung uap air. Di Indonesia padi ditanam dari dataran rendah sampai 1300 meter diatas permukaan laut. Tanaman padi banyak membutuhkan air, maka padi ditanam di musim hujan, baik sebagai padi lading atau padi gogo. Di musim kemarau bisa juga padi ditanam di sawah akan tetapi hanya pada sawah yang dapat drainase secara teratur (Fitriadi, 1998). Benih padi adalah gabah yang dihasilkan dengan cara dan tujuan khusus untuk disemaikan menjadi pertanaman. Kualitas benih ditentukan oleh prosesnya, mulai dari proses perkembangan dan kemasakan benih, panen, perontokan, pembersihan, pengeringan, penyimpanan benih sampai fase pertumbuhan di persemaian (Arsanti, 1995). Salah satu kunci budidaya padi terletak pada kualitas benih yang memiliki daya kecambah tinggi (90-100%), sehat, dan murni. Benih yang memiliki persyaratan tersebut diharapkan akan menghasilkan bibit yang kekar (vigorous), seragam, dan sehat. Berdasarkan persyaratan kualitas, benih padi yang ditanam harus yang bermutu tinggi (Suparyono dan Setyono, 1993). Dalam hal pertanaman, benih menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 39/Permentan/OT. 140/8/2006 dibagi atas beberapa kelas,antara lain: 1. Benih Penjenis (Breederseeds/BS) adalah benih yang dihasilkan dibawah pengawasan para pemulia dengan prosedur baku yang memenuhi standar sertifikasi sistem mutu sehingga tingkat kemurnian genetic varietas terpelihara dengan baik. Bentuk benih penjenis ini dapat berupa pohon induk pemulia
3 ataupun organ vegetative. Dimana benih selanjutnya digunakan sebagai bahan dasar untuk memproduksi benih selanjutnya. 2. Benih Dasar/BD (Foundation seeds/fs) adalah benih yang dihasilkan dari turunan benih penjenis yang dipelihara sehingga identitas dan tingkat kemurnian varietas dapat memenuhi standar mutu benih bina yang ditetapkan. Pada perbanyakan vegetatif, benih ini dapat berupa kebun sumber mata temple (Entress) dan biasanya diproduksi oleh lembaga perbenihan (pemerintah). 3. Benih Pokok/BP (Stock seeds/ss) adalah benih yang dihasilkan dari perbanyakan benih dasar atau benih penjenis dengan tingkat kemurnian yang dipelihara untuk memenuhi standar mutu bina yang ditetapkan dan disebarkan oleh Balai-balai benih dan merupakan turunan dari benih dasar. 4. Benih Sebar/BS atau benih reproduksi/br (Extension seeds/es) dapat diproduksi dari benih pokok, benih dasar atau benih penjenis yang memenuhi standar mutu bina. Merupakan benih yang dihasilkan oleh kebun-kebun benih atau petani penangkar. 2.2 Landasan Teori Pengertian Usahatani Menurut Rahim dan Hastuti (2007) pengertian ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih dan pestisida) dengan efektif dan efisien, dan kontinyu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan usahatani nya meningkat. Menurut Hernanto (1991) mendefenisikan usahatani sebagai organisasi alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian.
4 Organisasi ini ketatalaksanaannya berdiri sendiri dan sengaja diusahakan oleh seorang atau sekumpulan orang, segolongan sosial, baik yang terikat genologis, politis, maupun territorial sebagai pengelolanya. Sedangkan menurut Makeham dan Malcolm (1991), usahatani (farm management) adalah cara bagaimana mengelola kegiatan kegiatan pertanian. Defenisi usahatani Mubyarto (1989) adalah suatu tempat atau bagian dari permukaan bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manager yang digaji. Usahatani adalah himpunan dari sumber sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air, perbaikan perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan bangunan yang didirikan diatas tanah dan sebagainya Teori Biaya Produksi Biaya produksi merupakan salah satu faktor penting untuk dikelola dalam kegiatan produksi untuk menentukan laba usaha. Sesuai dengan prinsip prinsip ekonomi dimana dengan pengeluaran tertentu untuk memperoleh keuntungan yang optimal maka diperlukan pengendalian biaya. Menurut Mulyadi (2004), biaya produksi adalah biaya biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap dijual. Biaya produksi dipengaruhi oleh faktor faktor sebagai variabel akan tingkat produksi. Umumnya faktor faktor utama untuk mempengaruhi produksi adalah faktor lahan, tenaga kerja, modal untuk pengadaan bibit, pupuk, obat obatan, teknologi dan manajemen (Rahim dan Hastuti, 2007).
5 Biaya dapat dibedakan menjadi biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable,cost). Biaya tetap yaitu biaya yang besarnya tidak dipengaruhi besarnya produksi, Biaya tetap didefenisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya yang terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh sedikit, contohnya penyusutan peralatan dan pajak. Biaya variable yaitu biaya yang besarnya dipengaruhi oleh besarnya produksi (Suratiyah, 2009). Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contohnya biaya sarana produksi (bibit,pupuk,bahan bakar minyak, tenaga kerja dan obat-obatan). Kalau menginginkan produksi yang tinggi, maka sarana produksi perlu ditambah ataupun dikurangi, biaya ini sifatnya berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan produksi (Soekartawi, 1996) Teori Penerimaan Penerimaan usahatani adalah perkalian antara volume produksi yang diperoleh dengan harga jual. Harga jual adalah harga transaksi antara petani (penghasil) dan pembeli untuk setiap komoditas menurut satuan tempat. Satuan yang digunakan seperti satuan yang lazim dipakai pembeli/penjual secara partai besar, misalnya : kg, kuintal, ikat, dan sebagainya (Soekartawi, 2006). Menurut Boediono (1992), ada beberapa konsep penerimaan yaitu : 1.Total Revenue (TR) yaitu penerimaan total produsen dari hasil penjualan outputnya. Total Revenue adalah output dikalikan harga jual output. 2.Average Revenue (AR) yaitu penerimaan produsen per unit output yang ia jual. 3.Marginal Revenue (MR) yaitu kenaikan dari TR yang disebabkan oleh penjualan tambahan 1 unit output.
6 2.2.5 Teori Pendapatan Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya dalam usaha. Dimana penerimaan usaha adalah nilai produk total suatu usaha dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Penerimaan ini mencakup semua produk yang dijual, dikonsumsi rumah tangga petani, yang digunakan kembali untuk bibit atau yang disimpan digudang Apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dari total biaya, atau diperoleh keuntungan maka usaha penangkaran benih padi dikatakan layak (Soekartawi, 1995) Analisis Kelayakan Usaha Studi kelayakan adalah studi atau penelitian dalam rangka untuk menilai layak tidaknya investasi yang akan dilakukan dengan berhasil dan menguntungkan secara ekonomis. Investasi atau penanaman modal dalam suatu perusahaan tidak lain adalah menyangkut penggunaan sumber-sumber yang diharapkan akan memberikan imbalan (pengembalian) yang menguntungkan dimasa yang akan mendatang. Apapun bentuk investasi yang akan dilakukan diperlukan studi kelayakan meskipun intensitasnya berbeda. Adapun manfaat yang diharapkan dilakukannya studi kelayakan proyek adalah memberikan masukan informasi kepada decision maker dalam rangka untuk memutuskan dan menilai alternatif proyek investasi yang akan dilakukan (Suratman, 2001) R/C Ratio Efisiensi menurut Soekartawi (1995), merupakan gambaran perbandingan terbaik antara suatu usaha dan hasil yang dicapai. Efisien tidaknya suatu usaha ditentukan oleh besar kecilnya hasil yang diperoleh dari usaha tersebut serta besar kecilnya biaya yang diperlukan untuk memperoleh hasil tersebut. Tingkat efisiensi suatu
7 usaha biasa ditentukan dengan menghitung per cost ratio yaitu imbangan antara hasil usaha dengan total biaya produksinya.untuk mengukur efisiensi suatu usahatani digunakan analisis R/C ratio. R/C ratio adalah perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya. Semakin besar R/C ratio maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh petani. Jika nilai R/C >1, maka suatu usaha dikatakan layak untuk dikembangkan (Soekartawi, 2001). Jika suatu usaha dikatakan layak untuk diusahakan, maka untuk pengembangan usaha atau memperbesar skala usaha tersebut diperlukan peningkatan jumlah produksi atau penambahan modal dalam pembelian bahan baku produksi dengan meminimalisir biaya produksi agar penerimaan yang diperoleh dapat lebih besar dan memberikan keuntungan. Penambahan biaya pada suatu usaha akan meningkatkan penambahan penerimaan sebesar nilai perbandingan penerimaan terhadap biaya tersebut B/C Ratio Menurut Rahardi dan Hartono (2003) menyatakan bahwa analisis B/C ratio adalah perbandingan antara tingkat pendapatan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak untuk dijalankan atau memberi manfaat apabila nilai B/C lebih besar dari nol (0). Semakin besar nilai B/C maka semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut. Besarnya kecilnya nilai B/C ratio berpengaruh dari selisih antara total penerimaan dengan total biaya terhadap total biaya. Untuk memperoleh pendapatan yang besar, maka total penerimaan harus lebih besar dari pada total biaya. oleh karena itu untuk meningkatkan penerimaan, maka jumlah produk pada suatu usaha harus
8 ditingkatkan dengan penambahan input produksi berupa pembelian bahan baku atau penambahan modal suatu usaha. Penambahan biaya tambahan akan memberikan penambahan pendapatan sebesar nilai perbandingan antara total pendapatan terhadap total biaya. 2.3 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu mengenai analisis kelayakan usahatani yang menjadi rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Winda Sari (2012) dengan judul Analisis Finansial Usaha Penangkaran Benih Padi Unggul di Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar dengan hasil analisis bahwa usaha penangkaran benih padi unggul ini bisa dikatakan layak untuk diusahakan atau menguntungkan dengan nilai RCR > 1 yaitu sebesar 1,37, yang menunjukkan bahwa setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp 1,37. Penelitian lain yang menjadi rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Laila (2011) dengan judul Analisis Pendapatan Usahatani Padi Benih Varietas Ciherang Yang Bersertifikat Dan Tidak Bersertifikat Di Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan hasil analisis bahwa usahatani padi yang menggunakan benih padi bersertifikat dan tidak bersertifikat layak di untuk diusahakan dimana nilai R/C usahatani yang menggunakan benih padi bersertifikat sebesar 1,6 dan usaha tani yang menggunakan benih padi tidak bersertikat sebesar 1,18 dimana nilai R/C keduanya lebih dari 1.
9 2.4 Kerangka Pemikiran Di dalam menjalankan usaha penangkaran benih padi ini harus ada ketersediaan modal dan mengeluarkan biaya-biaya yang digunakan selama proses produksi. Komponen biaya tersebut yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya produksi sangat ditentukan dengan besarnya harga yang berlaku. Selain biaya produksi, teknik budidaya dalam pemeliharaan benih padi juga perlu diperhatikan. Teknik budidaya ini berkaitan dengan kegiatan produksi. Kegiatan produksi ini sangat menentukan besarnya output yang hasilkan yang selanjutnya akan berdampak pada pengembangan usaha tersebut. Dalam melakukan perhitungan analisis finansial perlu di perhatikan beberapa hal seperti input dan output dimana dari input akan terdapat biaya sedangkan output akan menghasilkan penerimaan. Penerimaan merupakan perkalian antara jumlah benih yang terjual dengan harga jual yang berlaku. Pendapatan diperoleh dari selisih total penerimaan dengan total biaya. Usaha penangkaran benih padi dikatakan layak atau tidak layak untuk dikembangkan secara finansial dapat dianalisis dengan mengunakan analisis finansial yaitu dengan menghitung R/C ratio, dan B/C ratio. Jika usaha penangkaran benih padi sesuai dengan kriteria kelayakan secara finansial maka usaha ini layak untuk dikembangkan dan menguntungkan atau memberi manfaat.
10 Usaha Penangkaran Benih Padi Unggul Output Produksi Proses Produksi Benih Input Produksi Penerimaan Pendapatan Usaha Kelayakan Usaha Biaya Produksi (Biaya Tetap dan Biaya Variabel) Kriteria Kelayakan : Analisis B /C Analisis R/C Layak Tidak Layak Keterangan: Gambar. 1 Skema Kerangka Pemikiran 2.5 Hipotesis Penelitian : Menyatakan Adanya Pengaruh : Menyatakan Adanya Hubungan Berdasarkan identifikasi masalah dan landasan teori yang dibuat, maka hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Usaha penangkaran benih padi di daerah penelitian layak untuk dikembangkan dan dilanjutkan berdasarkan analisis R/C. 2. Usaha penangkaran penangkaran benih padi di daerah penelitian layak untuk dijalankan dan dapat memberikan manfaat berdasarkan analisis B/C.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Di lingkungan-lingkungan yang paling
TINJAUAN PUSTAKA Kambing Etawa Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran tubuhnya tidak terlalu besar, perawatannya mudah, cepat berkembang biak, jumlah anak perkelahiran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Tinjauan Pustaka Ubi kayu atau Manihot esculenta termasuk familia Euphorbiaceae, genus Manihot yang terdiri dari 100 spesies. Ada dua tipe tanaman ubi kayu yaitu tegak (bercabang
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Ilmu usaha tani merupakan proses menentukan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi pertanian untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Ubi kayu adalah/singkong yang juga disebut Kaspe, dalam bahasa Latin disebut Manihot Esculenta Crantz, merupakan tanaman yang banyak yang mengandung karbohidrat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Petani dan Usahatani Menurut Hernanto (1995), petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C
Lebih terperinciAnalisis Finansial Usaha Penangkaran Benih Padi Unggul di Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar
Analisis Finansial Usaha Penangkaran Benih Padi Unggul di Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar Winda Sari Auliaturridha 1, Nina Budiwati 2, dan Luki Anjardiani 2 1) Alumni Jurusan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Padi termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut Warisno (2010) tanaman jagung termasuk dalam famili graminae, dengan sistematika (taksonomi) sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kelapa Dalam Kelapa adalah jenis tanaman yang termasuk genus cocos dengan nama spesies cocos mucifer L. Tanaman kelapa dalam memiliki akar serabut dengan bentuk batang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman padi merupakan jenis tumbuhan semusim (annual) dengan sistematika atau taksonomi sebagai
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan merupakan suatu rancangan kerja penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan konsep dan teori dalam menjawab
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Mubyarto (1989) usahatani adalah himpunan dari sumber sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. padi merupakan komoditas utama dalam menyokong pangan masyarakat.
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Padi Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting yang telah menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. uji perbandingan. Komparasi juga merupakan salah satu metode penelitian yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komparasi Komparasi adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, yang kemudian dilakukan analisis dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA PENELITIAN Tinjauan Pustaka Menurut Tharir (2008), penggilingan padi merupakan industri padi tertua dan tergolong paling besar di Indonesia,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tanaman padi termasuk golongan rumput-rumputan dengan klasifikasi sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) termasuk dalam keluarga Leguminoceae dan genus Arachis. Batangnya berbentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Lahan Sawah Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi. Untuk keperluan ini, sawah harus mampu menyangga genangan air karena padi memerlukan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Definisi usahatani ialah setiap organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Usahatani (wholefarm) adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi (tanah,
Lebih terperinciKajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani
Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani I. Pendahuluan Setiap kegiatan pada proses produksi dalam usahatani menimbulkan pengorbanan hasil yg diperoleh Korbanan yang dicurahkan dalam proses produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Padi (Oriza sativa) BAB II TINJAUAN PUSTAKA Padi merupakan tanaman pokok di sawah karena merupakan tanaman pokok. Tanaman penghasil makanan pokok hampir sebagian penduduk dunia ini merupakan tanaman
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Ilmu usahatani pada dasarnya memperhatikan cara-cara petani memperoleh dan memadukan sumberdaya (lahan, kerja, modal, waktu,
Lebih terperincimenghasilkan limbah yang berupa jerami sebanyak 3,0 3,7 ton/ha.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Padi Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut: Divisi Sub Divisi Kelas Keluarga Genus : Spermatophyte : Angiospermae : Monotyledonae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menjadi daerah asal padi adalah India Utara bagian timur, Bangladesh Utara dan daerah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Padi merupakan tanaman pertanian kuno yang sampai sekarang menjadi tanaman utama dunia. Bukti sejarah di Propinsi Zheijiang, Cina Selatan menunjukkan bahwa padi
Lebih terperinciMEKANISME PENYALURAN BENIH PADI BERSUBSIDI DI KABUPATEN PURBALINGGA ABSTRAK
129 MEKANISME PENYALURAN BENIH PADI BERSUBSIDI DI KABUPATEN PURBALINGGA Pujiati Utami dan Watemin Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh PO Box 202 Purwokerto 53182
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Kopi (Copea spp.) dikenal sebagai bahan minuman yang memiliki aroma harum, rasa nikmat yang khas, serta dipercaya memiliki
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat dengan responden para petani yang menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Ikan Asin Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak di konsumsi masyarakat dan mudah didapat. Namun dibalik keunggulannya, ikan juga mengalami
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Konsep Ekonomi 3.1.1. Fungsi Produksi Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktor-faktor produksi dengan produk atau hasil yang akan diperoleh.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Sampai sekarang pengertian bibit masih sering dirancukan dengan pengertian benih (seed) dan tanaman induk
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Tinjauan Ekonomi Tanaman Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditi holtikultura yang permintaannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usahatani Kacang Panjang Usahatani adalah mengorganisasikan (mengelola) asset dan acara dalam pertanian, atau lebih tepatnya adalah kegiatan mengorganisasiakan sarana produksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan Kecamatan Telaga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Meskipun sebagai bahan makanan pokok, padi dapat digantikan atau disubstitusi
TINJAUAN PUSTAKA Padi Sebagai Bahan Makanan Pokok Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan-bahan yang mudah
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benih Pengertian 2.2. Klasifikasi Umum Tanaman Padi
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benih 2.1.1. Pengertian Benih adalah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan di dalam usaha tani, yang mana memiliki fungsi secara agronomis atau merupakan
Lebih terperinci. II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai
. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai penelitian tentang analisis produksi sehingga akan sangat membantu dalam mencermati masalah
Lebih terperincikarbohidrat asal beras. Bahan sumber karbohidrat lain belum secara umum digunakan.
I. PENDAHULUAN. Bagian terbesar dari penduduk Indonesia menggantungkan kebutuhan kalori pada karbohidrat asal beras. Bahan sumber karbohidrat lain belum secara umum digunakan. Tiap orang rata-rata memerlukan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produk total (TP) adalah jumlah total yang diproduksi selama periode waktu tertentu. Jika jumlah semua input kecuali satu faktor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Di Indonesia, tanaman jagung sudah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu, didatangkan oleh orang Portugis dan Spanyol. Daerah sentrum produksi jagung di Indonesia
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang artinya masyarakat banyak yang bermata pencaharian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
18 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman herbal atau tanaman obat sekarang ini sudah diterima masyarakat sebagai obat alternatif dan pemelihara kesehatan yang
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Buah Naga Terdapat empat jenis buah naga yang dikembangkan, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhijus),
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Sistem pertanian polikultur didefinisikan sebagai sebuah metode pertanian yang memadukan lebih dari 4 jenis tanaman lokal bernilai
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usahatani Bachtiar Rifai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Padi (Oryza Sativa) Tanamanpadimerupakantanamansemusim,termasukgolonganrumputrumputandenganklasifikasisebagaiberikut:
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu
II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Penelitian Gaol (2011) yang berjudul Analisis Luas Lahan Minimum untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Organisasi Produksi Usahatani Menurut Rivai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Lahan Pasir Pantai Lahan pasir pantai merupakan tanah yang mengandung lempung, debu, dan zat hara yang sangat minim. Akibatnya, tanah pasir mudah mengalirkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Alam Indonesia sangat kaya akan aneka tanaman yang cocok dibonsaikan. Bahan bonsai sebaiknya berupa
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,
26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Setiap petani dalam pengelolaan usahataninya mempunyai tujuan yang berbedabeda. Ada tujuannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang disebut usahatani subsisten,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui pendekatan edukatif (Subejo, 2010). Pendekatan edukatif diartikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluhan Pertanian Penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif (Subejo, 2010). Pendekatan edukatif diartikan sebagai
Lebih terperinciANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN
Agricola, Vol 4 (1), Maret 2014, 1-7 p-issn : 2088-1673., e-issn 2354-7731 ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) Surel: untari_83@yahoo.com
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. Istilah mina padi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu mina yang berarti ikan.
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Mina Padi Istilah mina padi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu mina yang berarti ikan. Mina padi dikenal sebagai kegiatan usaha pemeliharaan ikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulahenti, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu
Lebih terperinciTanaman pangan terutama padi/beras menjadi komoditas yang sangat strategis karena merupakan bahan makanan pokok bagi bangsa Indonesia.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian dihadapkan pada kondisi lingkungan strategis yang harus berkembang secara dinamis dan menjurus pada liberalisasi perdagangan internasional dan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pembiayaan dalam dunia usaha sangat dibutuhkan dalam mendukung keberlangsungan suatu usaha yang dijalankan. Dari suatu usaha yang memerlukan pembiayaan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI A.
8 II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Menurut Ningtyas (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Komparatif Usaha Pembuatan Gula Merah dan Gula Semut di Kabupaten Kulon Progo diperoleh rata-rata
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Menurut Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pertanian Organik Ada dua pemahaman umum tentang pertanian organik menurut Las,dkk (2006)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II.1 Tinjauan Pustaka Tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman buah daerah tropis dan dapat juga tumbuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Tanaman jeruk mempunyai taksonomi sebagai berikut :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Tanaman jeruk mempunyai taksonomi sebagai berikut : Kelas Filum Subfilum Ordo Genus (Pracaya, 2003) : Dikotyledonae
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Ekonomi 3.1.1.1 Fungsi Produksi Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktorfaktor produksi dengan produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga nantinya dapat memberikan keuntungan bagi petani (Suratiyah, 2015).
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usahatani Usahatani merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana seorang petani mengkoordinasi dan mengorganisasikan faktor produksi seefisien mungkin sehingga nantinya
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman bawang merah diduga berasal dari daerah Asia Tengah, yaitu sekitar India, Pakistan sampai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena memengaruhi hajat hidup orang banyak kurang lebih 114 Kilogram per kapita per tahun. Angka ini berkurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi merupakan tanaman budidaya yang sangat penting bagi umat manusia karena lebih dari setengah penduduk dunia tergantung pada tanaman ini sebagai sumber bahan
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. negara indonesia pada tahun 1750 dan mulai dikenal sebagai bahan makanan serta
7 II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Usahatani Kedelai Tanaman kedelai berasal dari daratan cina yang kemudian dikembangkan di berbagai negara seperti Amerika, Amerika Latin dan Asia.
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Usahatani Padi di Indonesia Padi merupakan komoditi pangan utama masyarakat Indonesia. Pangan pokok adalah pangan yang muncul dalam menu sehari-hari, mengambil porsi
Lebih terperinciANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Ciamis) Oleh : Didin Saadudin 1, Yus Rusman 2, Cecep Pardani 3 13 Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2 Fakultas
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)
ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar) Oleh: Alek Hermawan 1, Dini Rochdiani 2, Tito Hardiyanto 3 1)
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di Kelurahan Sindang Barang dan Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penentuan
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. bangunan. Jika bangunan tersebut rumah, maka disebut pekarangan rumah.
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pekarangan Pekarangan adalah areal tanah yang biasanya berdekatan dengan sebuah bangunan. Jika bangunan tersebut rumah, maka disebut pekarangan rumah.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani Suka Tani di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Konsep formal
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemitraan Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brazilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Menurut Aak (1990) klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut Kingdom Divisio Sub Divisio Class Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Agribisnis Semakin bergemanya kata agribisnis ternyata belum diikuti dengan pemahaman yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hutan Marga dan Hutan Rakyat 1. Hutan Marga Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi
Lebih terperinciPERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA
39 Buana Sains Vol 12 No 2: 39-44, 2012 ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA Asnah 1) dan L. Latu 2) 1)Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman kopi rakyat sebagian besar merupakan tanaman tua, tanaman semaian dari bibit tanaman lokal
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Pendapatan Petani Suatu kegiatan perekonomian yang bergerak dalam sektor apapun, penentuan Dengan efisiensi biaya produksi maka akan mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu tentang analisis titik impas dan keuntungan usaha telah banyak dilakukan, seperti penelitian oleh Nilam Sari dan Lien Damayanti L (2008)
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan Pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian bangsa, hal ini ditunjukkan
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Agronomis Padi merupakan salah satu varietas tanaman pangan yang dapat dibudidayakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Efisiensi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Soeharjo dan Patong (1973:135-137) kemungkinan ada pendapatan yang besar itu diperoleh dari investasi yang berlebihan, karena itu analisa pendapatan
Lebih terperinci