PENJADWALAN KELAS MATAKULIAH MENGGUNAKAN VERTEX GRAPH COLORING DAN SIMULATED ANNEALING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENJADWALAN KELAS MATAKULIAH MENGGUNAKAN VERTEX GRAPH COLORING DAN SIMULATED ANNEALING"

Transkripsi

1 PENJADWALAN KELAS MATAKULIAH MENGGUNAKAN VERTEX GRAPH COLORING DAN SIMULATED ANNEALING Mariana 1) Lely Hiryanto 2) 1)2) Teknik Informatika Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S. Parman No.1, Jakarta Barat Indonesia Shadako_phus_up@yahoo.com, 2) lely@fti.untar.ac.id ABSTRACT Makalah ini membahas tentang penggabungan metode vertex graph coloring dan simulated annealing dalam menyusun jadwal matakuliah. Penggabungan ini ditujukan untuk mengetahui seberapa layak dan optimal penjadwalan yang dibuat dari gabungan kedua metode ini. Vertex Graph Coloring adalah metode pemberian warna pada simpul dengan mencari vertex tetangga dan tidak bertetangga, sehingga vertex yang bertetangga akan diberi warna yang sama dan vertex yang tidak bertetangga akan diberi warna baru yang berbeda. Simulated Annealing (SA) adalah teknik optimalisasi numerik dengan prinsip thermo-dynamic. Kinerja SA sangat bergantung pada solusi awal, lingkungan pencarian dan proses pendinginan. Vertex Graph Coloring (VGC) bekerja untuk memenuhi seluruh hard constraints dan Simulated annealing bekerja untuk meneruskan proses penjadwalan dengan mengoptimalkan penjadwalan tersebut. Hasil penjadwalan yang diperoleh dari penggabungan kedua metode ini adalah menghasilkan penjadwalan yang visible dan optimal meskipun beberapa ketentuan soft constraints masih terlanggar. Key words Course Scheduling, Vertex Graph Coloring, Simulated Annealing, Optimization 1. Pendahuluan Penjadwalan kelas mata kuliah adalah suatu sistem penempatan waktu dan ruang dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, penjadwalan erat kaitannya dengan kapasitas dan keterbatasan jumlah ruang, waktu yang dibutuhkan, dan ketersediaan dosen. Penjadwalan mata kuliah di universitas dikenal dengan istilah University Course Timetabling Problem. (UCTP). University Course Timetabling Problem (UCTP) adalah perencanaan pengalokasian sejumlah mata kuliah ke dalam sebuah kumpulan waktu dan ruang selama tidak melanggar syarat atau ketentuan penjadwalan (constraints). Dalam penyusunan jadwal kelas mata kuliah terdapat istilah constraints yang berarti syarat atau ketentuan. Fungsi dari constraints dalam masalah penjadwalan adalah sebagai aturan atau syarat ketentuan agar tidak terjadi bentrok dalam suatu penyusunan jadwal. Graph Coloring merupakan metode sederhana dengan mendefinisikan masalah penjadwalan yang dibahas dengan menggunakan graph dan mendefinisikan constraints melalui hubungan antar vertex. Metode ini sudah dipastikan tidak akan melanggar hard constraints. Pada pewarnaan graf dapat menghasilkan lebih dari satu solusi selama solusi tersebut memenuhi dan tidak melanggar syarat dan aturan jumlah minimum warna yang dapat digunakan pada graf tersebut. Hasil penjadwalan terbaik ditentukan dengan jumlah minimum warna yang ada pada pewarnaan graf. Semakin sedikit warna yang dipergunakan maka hasil yang diperoleh akan semakin optimal. Kendala dalam penjadwalan mata kuliah dengan metode ini adalah masih ada kecendrungan terjadinya pelanggaran soft constraints, yaitu pewarnaan mata kuliah dapat melebihi jumlah ruangan yang tersedia, sehingga seharusnya mata kuliah tersebut tidak dapat dijadwalkan, namun dapat dijadwalkan dengan melanggar soft constraints. SA adalah teknik optimalisasi numerik dengan prinsip thermo-dynamic. Algoritma SA diperkenalkan oleh Metropolis et al pada tahun 1953, dan aplikasi algoritma SA mulai dikembangkan dalam masalah optimasi pada tahun 1983 oleh Kirkpatrick et al. Dalam sistem termodinamika, SA menggunakan persamaan Boltzman. Persamaan ini merepresentasikan probabilitas suatu new state yang lebih buruk dari current state yang masih mungkin terpilih sebagai next state. Kelebihan SA adalah dapat menjelajahi seluruh domain, dan SA mampu menghindari jebakan optimum local. Penjadwalan mata kuliah pada umumnya bersifat renggang, artinya banyak mata kuliah yang tidak saling berhubungan. VGC mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan baik di atas kerenggangan hubungan antara mata kuliah tersebut [1]. Akan tetapi, mengingat faktor banyaknya mata kuliah yang akan dijadwalkan dengan jumlah ruangan yang terbatas dan kapasitas ruangan yang terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk mengalokasikan sejumlah mata kuliah dengan beban sks tertentu di timeslot yang sama. Oleh karena itu diperlukan penggabungan metode VGC dengan salah satu algoritma metaheuristik yang dimana metaheuristik dapat dilihat sebagai kerangka algoritma umum yang diterapkan untuk masalah 125

2 optimasi yang berbeda dengan sedikit modifikasi agar dapat beradaptasi dengan masalah tersebut. Berdasarkan karakteristik ini dan mengingat sifat istimewa dari masalah penjadwalan kelas mata kuliah membuat metaheuristik sangat cocok dalam problem domain yang akan diselesaikan [2]. Maka dari itu, metode VGC akan digabungkan dengan metode SA yang mempunyai keunikan yang berbeda dalam mencari solusi baru sehingga dapat mengoptimalkan suatu proses penyusunan penjadwalan [3]. Dengan memanfaatkan cooling schedule pada algoritma SA pengalokasian mata kuliah ke time slot akan diulang secara bertahap sehingga menghasilkan penjadwalan yang optimal dengan pengalokasian mata kuliah yang merata. Metode vertex Graph Colouring (VGC) akan bekerja untuk memenuhi seluruh hard constraints, sehingga penjadwalan dapat dikatakan layak. Setelah itu proses pengerjaan selanjutnya akan diteruskan dengan metode Simulated Annealing (SA). Metode SA akan menjelajahi seluruh domain penjadwalan secara acak sehingga sistem akan memeriksa ulang apakah mata kuliah tersebut sudah menemukan posisi yang baik ataukah belum, hal ini dipertimbangkan melalui besar kecilnya nilai fitness dari penjadwalan tersebut, kemudian SA juga bertugas mempertimbangkan hard constraints dari penjadwalan yang dihasilkan VGC dan mempertimbangkan soft constraints yang ada, karena sebelumnya metode VGC bekerja dengan hanya melihat hard constraints dengan tidak mempertimbangkan soft constraints. Sistem yang dibuat adalah Perancangan dan Pembuatan Program Aplikasi Penjadwalan Kelas Mata Kuliah di suatu lembaga pendidikan atau universitas dengan Metode Graph Colouring dan Simulated Annealing, yang dimana sistem tersebut akan menyusun jadwal perkuliahan pada semester reguler beserta jadwal kuliah pengganti, dengan permasalahan jumlah sks dalam 1 matakuliah yang terbilang cukup besar. Makalah ini akan membahas mengenai permodelan UCTP yang dimana penjadwalan akan dibuat terlebih dahulu sehingga mahasiswa dapat mengetahui seluruh informasi yang berkaitan dengan jadwal yang akan mereka registrasikan. Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini mahasiswa tidak mempunyai peranan dalam penyusunan jadwal, sehingga penjadwalan ini hanya memperhitungkan faktor ketersediaan dosen, jumlah pemakaian ruangan beserta kapasitasnya, dan slot waktu. Permasalahan UCTP sampai sekarang ini masih dijadikan bahan penelitian karena mengingat banyaknya universitas yang menggunakan sistem penjadwalan secara manual. Dalam proses penyusunan jadwal, penjadwalan mempunyai banyak kendala, dan semua kendala ini sebisa mungkin harus dipenuhi dan tidak boleh di langgar, apabila kendala ini dilanggar, tentu saja akan membuat penjadwalan itu menjadi tidak layak dan optimal. Kendala tersebut berupa permasalahan seperti waktu penjadwalan, bagaimana membuat penjadwalan tersebut dapat tersusun dengan baik mengingat banyaknya kegiatan dan adanya keterbatasan ruang yang waktu pelaksanaan singkat. 2. Penjadwalan Matakuliah 2.1 Vertex Graph Coloring Graf adalah pasangan himpunan (, ) dengan adalah kumpulan simpul (vertex atau node) dan merupakan himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul pada graf tersebut, sehingga dengan kata lain graf dapat diartikan sebagai suatu kumpulan vertex yang menjelaskan hubungan antar vertex melalui edges yang terkait. Notasi vertex dan edges akan dituliskan pada persamaan (1) dan persamaan (2) yang akan membentuk graf sebagai berikut [4]: =,,,, (1) =,,,, (2) Pada gambar 2 di bawah ini, dapat diketahui hubungan antar vertex melalui edge edge yang terhubung. Berdasarkan edges yang terbentuk, maka terhubung dengan dan karena itu dan disebut sebagai tetangga dari, sedangkan tidak bertetangga dengan Pewarnaan Graf Gambar 2 Graf sederhana Pewarnaan graf adalah metode pemberian warna pada suatu vertex, edges, maupun wilayah dalam suatu graf. Pemberian warna yang dimaksudkan bertujuan untuk mencari wilayah tetangga yang ada pada graf. Pewarnaan graf terbagi menjadi 3 macam, yaitu Pewarnaan sisi (edge colouring) [5], Pewarnaan wilayah (region colouring), pewarnaan simpul (vertex coloring). Pewarnaan sisi (edge colouring) merupakan pemberian warna pada setiap sisi pada graf sampai sisi sisi yang saling berhubungan tidak memilih warna yang sama. Pewarnaan wilayah (region colouring) adalah pemberian warna pada setiap wilayah di graf sehingga 126

3 tidak ada wilayah yang bersebelahan memiliki warna yang sama. Pewarnaan simpul (vertex coloring) adalah pemberian warna pada setiap simpul (vertex) dimana warna yang sama akan diberikan pada vertex yang saling bertetangga, sedangkan yang tidak bertetangga akan diberi warna lain Pewarnaan Vertex Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pewarnaan vertex (Vertex graph coloring) adalah metode pemberian warna pada simpul (vertex) dengan mencari vertex tetangga dan tidak bertetangga, sehingga vertex yang bertetangga akan diberi warna yang sama dan vertex yang tidak bertetangga akan diberi warna baru yang berbeda. Pewarnaan vertex berfungsi untuk mencari nilai maximum warna yang boleh digunakan dalam suatu graf. Jumlah warna paling minimum yang diterapkan dinamakan angka kromatik dinotasikan dengan χ(g). Semakin minim jumlah warna yang digunakan maka penjadwalan tersebut akan semakin efisien. Teknik pewarnaan ini menggunakan derajat tertinggi ( ) sebagai penentu maksimum warna yang digunakan. Derajat tertinggi ini didapatkan dari jumlah edge yang berhubungan dengan vertex tersebut. Batasan jumlah maksimum warna dapat dirumuskan sebagai berikut [6]: ( ) ( ) (3) (4) Keterangan : ( ) : angka kromatik, jumlah warna minimum yang dapat digunakan untuk mewarnai sebuah graf. : derajat tertinggi dari setiap vertex. Penggunaan rumus (3) untuk kasus yang merupakan simple graph dan untuk rumus (4) digunakan untuk kasus unsimple graph. Pada pewarnaan vertex, berbagai macam algoritma banyak digunakan oleh peneliti, namun algoritma yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah Recursive Largest First Algorithm. Langkah langkah pewarnaan dalam algoritma ini adalah: 1. Buat daftar semua simpul dengan derajat tetangga. Dalam derajat tetangga akan diurutkan susunan derajat tetangga dari vertex yang memiliki derajat tertinggi sampai yang terendah. 2. Ambil vertex yang memiliki derajat tetangga tertinggi dan warnai dengan sebuah warna. 3. Buang vertex yang telah diwarnai pada langkah sebelumnya dan semua simpul yang bertetangga tersebut dari daftar vertex. 4. Warnai semua vertex yang belum mempunyai warna dengan warna yang sama pada vertex tadi. Kemudian ulangi langkah-langkah diatas hingga semua simpul pada graf terwarnai semua Simulated Annealing Simulated Annealing (SA) adalah teknik optimalisasi numerik dengan prinsip thermo-dynamic. Kinerja SA sangat bergantung pada solusi awal, lingkungan pencarian dan proses pendinginan. Algoritma SA diperkenalkan oleh Metropolis et al pada tahun 1953, dan aplikasi algoritma SA mulai dikembangkan dalam masalah optimasi pada tahun 1983 oleh Kirkpatrick et al [7]. Dalam sistem termodinamika, simulated annealing (SA) menggunakan persamaan Boltzman. Persamaan ini merepresentasikan probabilitas suatu new state yang lebih buruk dari current state yang masih mungkin terpilih sebagai next state. SA dikembangkan berdasarkan ide dari mekanisme perilaku pendinginan dan proses kristalisasi (annealing) material panas. Algoritma SA melakukan peningkatan iteratif untuk memperbaiki solusi yang dihasilkan teknik-teknik penjadwalan heuristic [8], dalam hal ini adalah sebuah solusi awal yang dibuat dengan teknik heuristik ataupun random diiterasi secara berulang dengan metode annealing dengan menggunakan perturbasi lokal hingga tidak ada peningkatan lagi atau hingga jumlah iterasi yang diinginkan sudah dicapai. Algoritma (Simulated Annealing) SA khas menerima solusi baru jika biaya baru lebih rendah daripada biaya dari solusi saat ini di setiap iterasi. Dengan kriteria tersebut, SA memungkinkan terhindar dari jebakan minimum lokal, hal ini menjadi salah satu kelebihan SA dibandingkan dengan metode penjadwalan lain. Gambar 2 Algoritma Simulated Annealing Sumber: Aycan T.Ayav, Solving the Course Scheduling Problem Using Simulated Annealing, can_coursesch.pdf, 4 Agustus Berdasarkan algoritma tersebut, maka di dalam SA terdapat 3 faktor utama dalam cara kerja algoritma SA, yaitu pencarian lingkungan (neighborhood searching), perhitungan biaya (cost calculation) ), dan pendinginan jadwal(cooling schedule). Proses dari algoritma SA di atas adalah: 1. Cari inisialisasi awal secara random. 2. Inisialisasi temperatur awal serta temperatur final dengan kondisi, jumlah iterasi ( ),

4 dan nilai tetap yang mempengaruhi durasi penurunan suhu ( ). 3. Hitung nilai parameter reduksi suhu dengan persamaan (6). 4. Cari tetangga secara random dengan menggunakan algoritma Simple Searching Neighboorhood (SSN). 5. Hitung nilai cost dari penjadwalan yang dibentuk oleh initialisasi awal di langkah a dengan cara menghitung bobot constraints dari seluruh mata kuliah yang berada dalam seluruh pos domain. Kemudian hitung nilai cost penjadwalan yang telah terbentuk oleh langkah d di atas. Setelah itu bandingkan kedua nilai cost tersebut dengan menggunakan persamaan (4). Ulangi langkah tersebut sebanyak. 6. Setelah iteration count =, update nilai suhu ( ) dengan menggunakan persamaan (5). Ulangi langkah b sampai suhu ( ) mencapai nilai, Pencarian tetangga Pencarian lingkungan (Neighborhood Searching) dalam algoritma SA digunakan untuk mengambil satu atau lebih kegiatan yang kemudian akan dibandingkan dengan slot sebelumnya yang hasilnya dihitung melalui persamaan (4) Penjelasan lingkup tetangga dalam algoritma SA ini berarti slot domain selama 1 hari, misalnya hari senin dengan pos 1 sampai pos 36. Anggota pos dari pos 1 sampai dengan pos 36 saling bertetangga. Pencarian lingkungan dalam setiap iterasi dari algoritma akan dilakukan satu kali untuk mengetahui set solusi berikutnya yang mungkin. Algoritma yang akan digunakan untuk pencarian lingkungan adalah Simple Searching Neighboorhood (SSN). Algoritma ini merupakan algoritma sederhana yang bekerja dengan memilih secara acak dari 1 kegiatan dan 1 timeslot. SSN() { ac := select_random_activity(); sl := select_random_time_slot(); slot(ac) := sl; } Perhitungan biaya Dalam penjadwalan mata kuliah, perhitungan biaya (cost calculation) yang dimaksudkan bertujuan untuk memeriksa pengalokasian mata kuliah dalam suatu susunan ruang dan timeslot berdasarkan pertimbangan bobot constraints (hard constraints dan soft constraints) yang terkandung dalam penyusunan jadwal tersebut sehingga akan menunjukan skor penalti dari kedua constraints yang terhubung dalam kegiatan tersebut. Cost calculation dapat diartikan sebagai fungsi fitness yang biasanya digunakan dalam bidang penjadwalan mata kuliah. Perhitungan nilai cost berperan dalam menentukan apakah mata kuliah tersebut boleh dipindahkan ke pos lain atau tidak, apabila nilai cost saat ini lebih kecil dari nilai cost sebelumnya maka jadwal tersebut akan dipindahkan dengan persamaan: = (5) Keterangan: : jumlah dari perhitungan hard constraints dan soft constraints. : bobot constraints. Persamaan (5) digunakan untuk menghitung cost, yang apabila slot tersebut melanggar hard constraints dan soft constraints akan menghasilkan cost yang tinggi dan sebaliknya. Pada proses perpindahan state dari state awal menuju state yang diujikan akan menunjukan perbedaan cost sesuai dengan penjelasan sebelumnya. Proses ini akan diperhitungkan oleh persamaan (6). Perbedaan SA dengan metaheuristik lain adalah SA mempunyai keunikan dalam menentukan solusi baru. Pada persamaan (7), SA akan menerima solusi yang buruk walaupun cost yang dihasilkan mempunya nilai yang tinggi, namun dengan diterimanya solusi buruk ini SA dapat terhindar dari jebakan minimum lokal, yaitu: = ( ) ( ) (6) exp (( ) [, ] (7) Keterangan: = Delta, hasil perbandingan fungsi biaya lama dengan fungsi biaya baru = fungsi biaya (cost) = inisialisasi solusi, = tetangga dari. Exp = fungsi exponen. Rand= fungsi rand, memilih nilai dari bilangan 0 sampai dengan 1. Dalam rancangan aplikasi ini, nilai rand yang digunakan adalah 0, Pendinginan jadwal (cooling schedule) Dalam setiap iterasi, suhu berikutnya ditentukan dengan rumus: = (8) = ln( ) ln ( ) / (9) Keterangan: = parameter reduksi suhu, = suhu saat ini, = nilai tetap yang mempengaruhi durasi penurunan suhu. yang akan digunakan adalah

5 Persamaan (8) digunakan untuk perhitungan suhu, dengan mengalikan parameter reduksi suhu dengan suhu saat ini yang dimana nilai parameter reduksi suhu yang terbentuk itu didapatkan dari persamaan (9). merupakan jumlah iterasi yang ditetapkan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dalam perancangan yang dibuat, ditetapkan sebanyak 3 kali, dengan suhu awal ( ) adalah 1140, suhu ini cukup panas untuk melakukan perpindahan aktivitas ke setiap state tetangga akan tetapi temperatur tersebut akan selalu di-update secara iteratif oleh algoritma SA dengan menggunakan persamaan (6) di atas Penggabungan Vertex graph coloring dengan Simulated Annealing untuk penjadwalan mata kuliah regular Metode vertex graph coloring telah banyak diujicobakan oleh para peneliti dan menghasilkan penjadwalan UCTP yang optimal. Seluruh hard constraints tidak ada yang terlanggar dan pengoptimalan soft constraints juga terlaksana, namun kendala dalam metode Vertex graph coloring adalah kemungkinan terjadinya pengalokasian pewarnaan vertex yang melebihi batas slot waktu yang tersedia, sehingga diambil jalan alternatif lain yaitu dengan melanggar soft constraints untuk beberapa kelas. Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini metode vertex graph coloring akan digabungkan dengan metode simulated annealing. Tahap awal yang dilakukan adalah tahap pemenuhan hard constraints, untuk memuaskan semua kendala yang menjadi kategori hard constraints akan digunakan metode vertex graph coloring. Vertex graph coloring akan menyusun penjadwalan dan mengalokasikan penjadwalan tersebut dengan hanya melihat bagian hard constraints saja. Kemudian algoritma simulated annealing (SA) akan memeriksa pengalokasian jadwal tersebut dengan menelusuri seluruh ruang solusi satu per satu secara acak (random). SA akan bekerja dengan menukar posisi berulang kali dan melihat apakah mata kuliah tersebut melanggar hard constraints dan soft constraints. Selain itu, akan dipertimbangkan juga perhitungan nilai cost agar didapat hasil solusi yang terbaik Matakuliah pengganti dengan Simulated Annealing Penjadwalan kuliah pengganti akan dirancang dengan metode SA. Seperti yang telah dijelaskan pada subbab 2.2, gambar 2, tahap awal dalam proses Simulated Annealing adalah mencari inisialisasi solusi awal secara acak. Inisialisasi solusi awal telah dilakukan dengan VGC. Untuk kasus jadwal matakuliah pengganti, jadwal matakuliah reguler merupakan inisialisasi solusi awal, sehingga tidak perlu menggunakan metode VGC lagi. Metode SA dalam penjadwalan matakuliah pengganti diperlukan untuk mencari solusi tempat untuk 1 matakuliah pengganti dengan tidak melanggar hard constraints dan meminimalkan pelanggaran soft constraints yang tidak boleh mengubah susunan jadwal matakuliah reguler yang telah terbentuk sebelumnya. Constraints yang digunakan untuk penjadwalan kuliah pengganti ini sama dengan constraints padaa penjadwalan umum lainnya. Perbedaan penjadwalan kuliah pengganti dengan kuliah umum terletak di cara kerja sistem tersebut dalam menghitung nilai cost pada tabel domain penjadwalan. Dalam penjelasan algoritma SA, nilai cost dihitung dengan cara menjumlahkan nilai pelanggaran constraints dari seluruh mata kuliah, sedangkan pada kuliah pengganti, nilai cost akan dihitung dengan cara hanya memfokuskan mata kuliah pengganti tersebut dengan mata kuliah umum lainnya yang berada pada 1 timeslot yang sama. Gambar 4 Flowchart proses penjadwalan kuliah pengganti 3. Pembuatan Gambar 3 Flowchart penggabungan metode VGC dan SA Pembuatan program aplikasi ini menggunakan data matakuliah semester ganjil di suatu fakultas dari sebuah universitas sebagai acuan untuk pembuatan program aplikasi penjadwalan matakuliah. Fakultas tersebut memiliki pembagian gedung dan ruangan berdasarkan jenis matakuliah praktikum dan teori. Kemudian fakultas

6 tersebut juga memiliki jumlah sks yang terbilang cukup banyak dengan 2-6 per 1 sks. Program aplikasi penjadwalan mata kuliah ini menggunakan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut: 1. Processor Intel(R) Core(TM) i3, 2.20 GHz. 2. Monitor 14 dengan resolusi 1366 x 768 piksel 3. Harddisk dengan kapasitas 600 GB. 4. NVIDIA GeForce 540GT 2Gb. Sedangkan spesifikasi perangkat lunak yang digunakan sebagai berikut : 1. Sistem operasi Windows XP 2. Basis data MYSQL. 3. PHP sebagai bahasa pemrograman. 4. Adobe Dreamweaver CS 3 sebagai perancangan desain dan koding PHP. 5. XAMPP sebagai web-server. 6. Adobe Reader 9 sebagai pengolah file berekstensi.pdf. 7. Microsoft Word 2007 sebagai pengolah teks, tabel, dan alur proses. Program aplikasi penjadwalan ini dibuat dengan menggunakan pemrograman berbasis PHP dengan sistem basis data MYSQL. Tampilan antar muka aplikasi, dibuat berdasarkan data data yang diperlukan oleh fakultas tersebut, sehingga dibuat beberapa modul yang terkait dengan penjadwalan, antara lain: 1. Modul user Modul user digunakan oleh mahasiswa dan dosen untuk melihat jadwal matakuliah yang dapat diakses langsung tanpa login. Pada modul user terdapat beberapa menu, yaitu : a. Menu Home User dapat mengakses menu home yang di dalamnya berisi menu login yang hanya dapat diakses oleh admin. b. Menu View Menu view berisikan informasi mengenai penjadwalan pada semester yang dipilih. 2. Modul admin Modul ini merupakan modul utama untuk penyusunan penjadwalan yang hanya dapat diakses oleh admin. Pada modul ini terdapat beberapa menu, yaitu: a. Menu home Menu home pada modul ini berisi register untuk membuat admin baru. b. Menu input Menu input mempunyai beberapa sub menu input untuk mengatur atau memanipulasi (mengubah, menambahkan, dan menghapus) data. Sub menu yang terdapat dalam menu input adalah: a) Sub menu input prodi Menu ini berisi input data program studi yang ada di fakultas dan akan menampilkan hasil dari seluruh data program studi yang telah diinput. b) Sub menu input kurikulum Menu ini berisi input data kurikulum di fakultas dan akan menampilkan hasil data yang telah diinput. c) Sub menu input kelompok matakuliah Menu ini berisi input data nama kelompok matakuliah di fakultas sesuai dengan departemen pendidikan. Menu ini akan menampilkan hasil data kelompok matakuliah yang telah diinput. d) Sub menu input ruang kelas Menu ini berisi input data ruang kelas yang digunakan fakultas dan akan menampilkan hasil data ruang yang telah diinput. e) Sub menu input dosen Menu ini berisi input data dosen fakultas dan akan menampilkan hasil data seluruh dosen tetap dan tidak tetap yang telah diinput. f) Sub menu input matakuliah Menu ini berisi input data matakuliah fakultasdan akan menampilkan hasil data seluruh matakuliah yang telah diinput. g) Sub menu input kelas matakuliah Menu ini berisi input data kelas matakuliah fakultas dan akan menampilkan hasil data seluruh kelas matakuliah yang telah diinput. h) Sub menu input waktu Menu ini berisi input waktu perkuliahan yang diinginkan fakultas dan akan menampilkan hasil data waktu secara otomatis sesuai dengan waktu 1 sks yang telah diinput dan di generate. i) Sub menu edit dosen tidak tetap Menu ini berisi untuk mengedit inputan waktu ketersediaan mengajar dari dosen tidak tetap fakultas dan akan menampilkan hasil data seluruh waktu dosen tidak tetap. 3. Menu view Menu view berisi data hasil generate jadwal matakuliah berdasarkan semester yang diinginkan (report). Menu ini sama fungsinya dengan menu view yang ada pada modul user 4. Menu generate jadwal Menu ini berfungsi untuk mengenarate jadwal matakuliah berdasarkan tahun semester yang dipilih. 5. Menu matakuliah pengganti Menu ini digunakan untuk generate matakuliah pengganti berdasarkan matakuliah yang telah tersusun sebelumnya. 4. Pengujian dan Hasil Pengujian 4.1 Pengujian Aplikasi penjadwalan ini dibuat dengan 3 percobaan sekaligus untuk mengetahui cara kerja dari setiap metode dan seberapa efisien metode tersebut untuk meminimalkan pelanggaran pada setiap constraints, yaitu percobaan dengan memasukan data semester ganjil di fakultas tersebut dengan metode VGC saja, kemudian percobaan kedua menggabungkan metode VGC dengan 130

7 SA yang menggunakan rumus exp (( ) [, ], dan terakhir menggabungkan metode VGC dengan metode SA tanpa menggunakan rumus exponen. 4.2 Hasil pengujian Berdasarkan hasil pengujian tersebut, hasil terbaik dicapai oleh penggabungan metode VGC dengan metode SA tanpa menggunakan rumus exp (( ) [, ] kemudian hasil tersebut akan dibandingkan dengan hasil penjadwalan yang telah dibuat sebelumnya oleh universitas tersebut secara manual. Penghapusan rumus = ( ) ( ) exp (( ) [, ] dirasakan lebih efektif sehingga apabila salah satu kondisi memenuhi perumusan tersebut, maka SA akan memindahkan matakuliah ke slot yang baru meskipun slot baru tersebut mempunyai nilai cost yang lebih buruk dari nilai cost yang sebelumnya. Kemudian dari pengujian yang didapat, hasil yang terbaik akan dibandingkan dengan hasil penjadwalan secara manual yang dibuat oleh universitas tersebut yang dapat dilihat pada tabel 2. No VGC VGC+ SA (dengan rumus) VGC +SA (tanpa rumus) Program Studi Komunikasi Visual (DKV) Interior Komunikasi Visual (DKV) Interior Komunikasi Visual (DKV) Interior Tabel 1 Hasil pengujian Jumlah 12 kelas 15 kelas Hard Constraints Hard Constraints 7 kelas 24 kelas 8 kelas 16 kelas 9 kelas 11 kelas Berdasarkan perbandingan data pada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa penjadwalan yang dihasilkan oleh aplikasi lebih dapat mengoptimalkan penjadwalan dibandingkan dengan penjadwalan secara manual. Metode VGC dalam penjadwalan ini digunakan untuk mengatur penjadwalan agar tidak melanggar ketentuan hard constraint, karena metode ini sudah terpercaya dapat bekerja dengan baik dalam setiap kasus penjadwalan. Pengoptimalan penjadwalan menggunakan metode SA, namun metode SA dirasakan kurang bekerja dengan baik, karena cara kerjanya yang bersifat random, sehingga beberapa matakuliah yang melanggar hard constraints dan soft constraints belum tentu dapat terambil dan terpindahkan secara optimal. Tabel 2 Perbandingan penjadwalan secara manual dengan hasil pengujian No Program Studi Manual VGC+ SA (tanpa rumus) Komunikasi Visual (DKV) Interior Komunikasi Visual (DKV) Interior Hard Constraints Hard Constraints Hard Constraints Hard Constraints Jumlah 0 27 kelas 0 20 kelas 0 kelas 9 kelas 0 kelas 11 kelas Dari hasil pengujian terhadap data yang telah dilakukan, tidak ditemukan pelanggaan hard constraints. Kemudian dilakukan pengujian sebanyak 5 kali terhadap data kuliah pengganti dan didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 3 Hasil penjadwalan matakuliah pengganti pada data semester ganjil 2012/2013 Program No Studi 1 Komunikasi Visual (DKV) 2 Interior Jumlah 2 kelas 3 kelas Berdasarkan Pengujian black box testing, program aplikasi ini telah berjalan sesuai dengan rancangan. Gambar 5 dan 6 merupakan tampilan output dari hasil penjadwalan. Gambar 5 Hasil penjadwalan matakuliah reguler 131

8 REFERENSI [1] Aycan, E., Ayav, T., 1995, Solving the Course Scheduling Problem Using Simulated Annealing, Department of Computer Engineering. [2] Diestel, Reinhard., 2006, Graph Theory : Third Edition, Birkhauser, Heidelberg-Springer. [3] Hajnal, Peter., Szemeredi, Endre., 1990, Brooks Coloring in Parallel, Toronto. [4] Lewis, Rhydian., Mei 2007, A Survey of Metaheuristic-based Techniques for University Timetabling Problems, Cardiff Unversity, Wales. [5] Miner, Sara K., Elmohamed, Saleh., Yau, Hon W., Optimizing Timetabling Solution Using Graph Coloring, Syracuse University, New York State. Gambar 6 Hasil penjadwalan matakuliah pengganti 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian program aplikasi penjadwalan kelas matakuliah di suatu universitas, dapat diambil kesimpulan, bahwa: 1. Penghapusan rumus exp (( ) [, ]pada SA dirasakan lebih membantu hasil penjadwalan menjadi lebih optimal. 2. SA mempunyai sifat random sehingga dalam pengerjaannya SA akan mengambil matakuliah secara random, sehingga matakuliah tertentu bisa saja tidak terpilih dan terpindahkan, hal ini menyebabkan pelanggaran soft constraints masih dapat terjadi dan SA juga akan beresiko berada pada posisi infinite loop. 3. Penjadwalan kelas matakuliah reguler dan matakuliah pengganti sudah tidak melanggar hard constraints namun masih cenderung melanggar soft constraints. Penulis Pertama, saat ini sebagai mahasiswa di program studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara. Penulis Kedua, memperoleh gelar S.T tahun 2001 di program studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara. Kemudian mendapat gelar M.Sc pada tahun 2006 di Department Of Computing Curtin University Of Technology, Australia. Saat ini sebagai Staf Pengajar program studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara. 5.2 Saran Saran-saran yang dapat diberikan bagi mereka yang ingin mengembangkan aplikasi penjadwalan matakuliah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk percobaan selanjutnya, disarankan mencoba penggabungan metode VGC dengan metode lain untuk lebih meminimalkan pelanggaan soft constraints, karena dengan random tidak menjamin terpilihnya matakuliah yang melanggar soft constraints dan tidak menjamin pelanggaran soft constraints matakuliah yang dipindahkan mencapai nilai Pemberian jedah waktu pada setiap matakuliah di satu jenis kelas sebagai bentuk kebijakan terhadap mahasiswa. 132

PEMBANGUNAN SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PEWARNAAN GRAF

PEMBANGUNAN SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PEWARNAAN GRAF PEMBANGUNAN SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PEWARNAAN GRAF Rusmala1, Heliawaty Hamrul2 Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo Email : rusmalaoddang@yahoo.com Abstrak Penjadwalan kuliah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan kegiatan administrasi utama di berbagai institusi. Masalah penjadwalan merupakan masalah penugasan sejumlah kegiatan dalam periode

Lebih terperinci

SISTEM PENGELOLAAN KURIKULUM, ABSENSI DOSEN DAN KULIAH PENGGANTI PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS TARUMANAGARA

SISTEM PENGELOLAAN KURIKULUM, ABSENSI DOSEN DAN KULIAH PENGGANTI PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS TARUMANAGARA SISTEM PENGELOLAAN KURIKULUM, ABSENSI DOSEN DAN KULIAH PENGGANTI PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS TARUMANAGARA Yunita 1) Lely Hiryanto 2) 1) 2) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Prosiding ISSN : Algoritma Penjadwalan Perkuliahan dengan Kasus Team Teaching dengan Metode Vertex Coloring Graph

Prosiding ISSN : Algoritma Penjadwalan Perkuliahan dengan Kasus Team Teaching dengan Metode Vertex Coloring Graph Algoritma Penjadwalan Perkuliahan dengan Kasus Team Teaching dengan Metode Vertex Coloring Graph Nelly Oktavia Adiwijaya a, Slamin b a Program Studi Sistem Informasi Universitas Jember Jl. Kalimantan 37

Lebih terperinci

PENJADWALAN RUANG KULIAH MENGGUNAKAN VERTEX GRAPH COLORING DAN SIMULATED ANNEALING

PENJADWALAN RUANG KULIAH MENGGUNAKAN VERTEX GRAPH COLORING DAN SIMULATED ANNEALING PENJADWALAN RUANG KULIAH MENGGUNAKAN VERTEX GRAPH COLORING DAN SIMULATED ANNEALING Titus Kristanto 1), Tutuk Indriyani2) 3) Jurusan Teknik Informatika, Email: 1) tintus.chris@gmail.com, 2) tutuk223@gmail.com,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH)

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH) RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH) TUGAS AKHIR Disusun Oleh : RIO PRAYOGA SUPRAYANA NPM. 06

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 1 (2015), hal 25 32. APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Edi Samana, Bayu Prihandono, Evi Noviani

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Container Loading Problem dengan Menggunakan Maximal Space Algorithm

Perancangan Aplikasi Container Loading Problem dengan Menggunakan Maximal Space Algorithm Perancangan Aplikasi Container Loading Problem dengan Menggunakan Maximal Space Algorithm Rosalinda 1) Lely Hiryanto 2) Gunadi Gan 3) 1) 2) 3) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Informasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. genetik yang dibuat. Dalam mengimplementasi program aplikasi diperlukan syarat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. genetik yang dibuat. Dalam mengimplementasi program aplikasi diperlukan syarat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini, penulis akan menguraikan hasil implementasi dan evaluasi terhadap program aplikasi optimasi penjadwalan penggunaan ruang menggunakan teori algoritma genetik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan optimasi kombinatorial yang terkenal dan sering dibahas adalah traveling salesman problem. Sejak diperkenalkan oleh William Rowan Hamilton

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah sebagai berikut : a. Perangkat Lunak 1. Microsoft

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS)

IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS) IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS) Devie Rosa Anamisa, S.Kom, M.Kom Jurusan D3 Teknik Multimedia Dan Jaringan-Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OPTIMALISASI MUATAN PADA KONTAINER DENGAN ALGORITMA METAHEURISTIC

PERANCANGAN APLIKASI OPTIMALISASI MUATAN PADA KONTAINER DENGAN ALGORITMA METAHEURISTIC PERANCANGAN APLIKASI OPTIMALISI MUATAN PADA KONTAINER DENGAN ALGORITMA METAHEURISTIC Irawati Djajadi 1) Lely Hiryanto 2) Gunadi Gan 3) 1)2)3) Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama pembuatan tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implemetasi dan pengujian adalah tahap dimana suatu sistem yang telah selesai dibuat akan dijalankan atau testing dengan berpatokan pada

Lebih terperinci

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh Dian Sari Reski, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT Scheduling problem is one type of allocating resources problem that exist to

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai perangkat yang digunakan saat pembuatan aplikasi ini. Berikut merupakan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK Hanafi Agam 1, Arna Fariza 2, Ira Prasetyaningrum 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Setelah tahap analisa dan perancangan, tahap selanjutnya adalah implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini dijelaskan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN METODE GRAPH COLORING UNTUK UNIVERSITY COURSE TIMETABLING PROBLEM PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS TARUMANAGARA

PENGEMBANGAN METODE GRAPH COLORING UNTUK UNIVERSITY COURSE TIMETABLING PROBLEM PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS TARUMANAGARA PENGEMBANGAN METODE GRAPH COLORING UNTUK UNIVERSITY COURSE TIMETABLING PROBLEM PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS TARUMANAGARA Lely Hiryanto dan Jacklin Sinthia Thio Laboratorium Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari sistem dengan menggunakan beberapa fungsi yang dibuat dari ruang lingkup implementasi, pengodean dan interface

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang

1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang 1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang ada masih menggunakan cara manual yaitu pihak Tata Usaha

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian. Dalam melakukan penelitian akan permasalahan ini, penulis menggunakan metode

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian. Dalam melakukan penelitian akan permasalahan ini, penulis menggunakan metode BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian akan permasalahan ini, penulis menggunakan metode rapid application development (RAD), dengan alur pengerjaan sebagai berikut: Gambar

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP GRAF DALAM PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNG ABSTRAK

PENERAPAN KONSEP GRAF DALAM PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNG ABSTRAK PENERAPAN KONSEP GRAF DALAM PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNG Nisky Imansyah Yahya 1, Perry Zakaria 2, Lailany Yahya 3 ABSTRAK Salah satu tingkatan pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA MANTIK Edisi: Oktober Vol. 02 No. 01 ISSN: E-ISSN:

JURNAL MATEMATIKA MANTIK Edisi: Oktober Vol. 02 No. 01 ISSN: E-ISSN: APLA GRAPH COLORING PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA Devi Saidatuz Z 1, Deasy Alfiah A 2, Aris Fanani 3, Nurissaidah Ulinnuha 4 1, 2, 3, 4 Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari, selalu dilakukan perjalanan dari satu titik atau lokasi ke lokasi yang lain dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya sehingga

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

BAB IV IMPLEMENTASI. dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi 62 BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting khususnya di Program Studi Informatika Fakultas Teknik

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting khususnya di Program Studi Informatika Fakultas Teknik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jadwal matakuliah merupakan salah satu bagian di bidang akademik yang sangat penting khususnya di Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Implementasi sistem aplikasi ujian nasional di Lembaga Pendidikan Indonesia-Amerika berbasis web ini membutuhkan beberapa perangkat lunak serta spesifikasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi Sistem Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar program simulasi Tata Letak Tempat Sampah dengan Algoritma

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengiriman Barang Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Pada PT. Rimo Catur Lestari Tbk

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengiriman Barang Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Pada PT. Rimo Catur Lestari Tbk Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengiriman Barang Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Pada PT. Rimo Catur Lestari Tbk SKRIPSI Oleh : ARY NANDO HARYONO PUTRA NPM : 0634010042 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penjadwalan secara umum adalah aktifitas penugasan yang berhubungan dengan sejumlah kendala, sejumlah kejadian yang dapat terjadi pada suatu periode waktu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem yang dari ruang implementasi, pengkodean dan interface dari aplikasi

Lebih terperinci

PENJADWALAN MATAKULIAH OTOMATIS PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING

PENJADWALAN MATAKULIAH OTOMATIS PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING PENJADWALAN MATAKULIAH OTOMATIS PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING DAN VERTEX GRAPH COLORING DENGAN ALGORITMA LARGEST DEGREE ORDERING DAN SATURATED DEGREE ORDERING SKRIPSI Oleh : AFRIZAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jadwal merupakan daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Universitas menggunakan tabel

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 27 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Pada subbab ini akan diuraikan tentang analisis kebutuhan untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek yang dirancang dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) I Made Budi Adnyana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

Josselyn Sinthia Thio 1) Lely Hiryanto 2)

Josselyn Sinthia Thio 1) Lely Hiryanto 2) IMPLEMENTASI VERTEX GRAPH COLOURING, PARTICLE SWARM OPTIMIZATION, DAN CONSTRAINT BASED REASONING UNTUK UNIVERSITY TIMETABLING PROBLEM (STUDI KASUS: FTI UNTAR) Josselyn Sinthia Thio 1) Lely Hiryanto 2)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 111 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi otomatisasi penjadwalan yang dibuat merupakan aplikasi desktop. Dalam pengoperasiannya, dibutuhkan perangkat keras dan piranti lunak dengan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Hasil Form Login Form ini berfungsi sebagai tempat untuk melakukan login pada sistem. Pemakai sistem diwajibkan untuk memasukan username

Lebih terperinci

1.4. Batasan Masalah Batasan-batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.4. Batasan Masalah Batasan-batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan jaman yang diiringi dengan kemajuan teknologi sekarang ini menyebabkan perubahan hampir di segala bidang. Salah satu aspeknya ialah teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

ISSN IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN KULIAH

ISSN IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN KULIAH ISSN 1829-5282 56 IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN KULIAH Oleh : Komang Setemen Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pedidikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem, implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yaitu proses

Lebih terperinci

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA MASALAH PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS KUNINGAN

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA MASALAH PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS KUNINGAN APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA MASALAH PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS KUNINGAN Daswa 1) Mohamad Riyadi 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, FKOM, Universitas Kuningan; Jln. Cut Nyak Dien

Lebih terperinci

OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM

OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM Disusun Oleh Aditya Pratama H (2510100111) Pembimbing Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan & Asumsi Penjadwalan Proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Tampilan di bawah ini adalah halaman pada menu utama dari sistem yang penulis buat yang terdiri dari beberapa menu diantaranya adalah : 1. Home 2. Info 3.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 80 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada tahapan implementasi dan pengujian sistem, akan dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada halaman menu utama sistem penunjang keputusan ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB III PENJADWALAN KULIAH DI DEPARTEMEN MATEMATIKA DENGAN ALGORITMA MEMETIKA. Penjadwalan kuliah di departemen Matematika UI melibatkan

BAB III PENJADWALAN KULIAH DI DEPARTEMEN MATEMATIKA DENGAN ALGORITMA MEMETIKA. Penjadwalan kuliah di departemen Matematika UI melibatkan BAB III PENJADWALAN KULIAH DI DEPARTEMEN MATEMATIKA DENGAN ALGORITMA MEMETIKA Penjadwalan kuliah di departemen Matematika UI melibatkan beberapa komponen yakni ruang kuliah, dosen serta mahasiswa. Seorang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 LINGKUNGAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan pada aplikasi ini maka akan dilakukan tahapan implementasi. Implementasi adalah tahap membuat aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Analisa Kebutuhan Pada penelitian tugas akhir ini diperlukan komponen-komponen pendukung dalam membangun program aplikasi yang akan dibuat. Komponen-komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Saat melakukan perancangan program aplikasi ini digunakan hardware dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Saat melakukan perancangan program aplikasi ini digunakan hardware dan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perancangan Program Saat melakukan perancangan program aplikasi ini digunakan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi

Lebih terperinci

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio Muhamad Irfan Maulana - 13515037 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii BERITA ACARA DEMO SOFTWARE TUGAS AKHIR... iv SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR...v ABSTRAK.....vi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Program linier merupakan suatu model umum yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah pengalokasian sumber-sumber terbatas secara optimal 1. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULASI PENGACAKAN SOAL TRYOUT UNTUK MEMBENTUK PAKET SOAL UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM)

PERANCANGAN SIMULASI PENGACAKAN SOAL TRYOUT UNTUK MEMBENTUK PAKET SOAL UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PERANCANGAN SIMULASI PENGACAKAN SOAL TRYOUT UNTUK MEMBENTUK PAKET SOAL UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) Darma Perwira Hasibuan (0911467) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai perangkat yang digunakan saat pembuatan aplikasi ini. Berikut merupakan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN PENGGUNAAN LABORATORIUM KOMPUTER. Susanto

ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN PENGGUNAAN LABORATORIUM KOMPUTER. Susanto ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN PENGGUNAAN LABORATORIUM KOMPUTER Susanto tuansanto@yahoo.co.id Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program merupakan implementasi dari hasil analisis, diharapkan dengan adanya implementasi ini dapat membantu perusahaan dalam melakukan perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa dan Implementasi Sistem Informasi Penyusutan Kendaraan Pada PT.Langkat Nusantara Kepong

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penjadualan terlihat seperti masalah biasa yang dapat diselesaikan dengan metoda pemikiran biasa, akan tetapi jika sudah dalam jumlah data yang banyak akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjadwalan mata kuliah merupakan permasalahan kompleks tiap semester yang harus dihadapi oleh perguruan tinggi. Setiap jadwal perkuliahan dikeluarkan, seringkali

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 IMPLEMENTASI SISTEM Pada tahapan implementasi dan pengujian sistem, akan dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengembangan Sistem Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan salah satu dari agile methods yaitu extreme Programming (XP). Dalam metode

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari implementasi sistem untuk mengetahui

Lebih terperinci

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal abila As ad 1) 135 07 006 2) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: nabilaasad@students.itb.ac.id Abstract Dalam kehidupan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA WELCH POWELL DALAM PENERAPAN GRAPH PADA PENJADWALAN UJIAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA WELCH POWELL DALAM PENERAPAN GRAPH PADA PENJADWALAN UJIAN IMPLEMENTASI ALGORITMA WELCH POWELL DALAM PENERAPAN GRAPH PADA PENJADWALAN UJIAN 1 Anasrul (12110698), 2 Abdul Sani Sembiring 1) 2) Mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Dosen

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

Lebih terperinci

Metode Simulated Annealing untuk Optimasi Penjadwalan Perkuliahan Perguruan Tinggi

Metode Simulated Annealing untuk Optimasi Penjadwalan Perkuliahan Perguruan Tinggi Jurnal Sistem Informasi Bisnis 02(2016) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 133 Metode Simulated Annealing untuk Optimasi Penjadwalan Perkuliahan Perguruan Tinggi Wiktasari a,*, Jatmiko

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan aplikasi ini adalah implementasi sistem. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada tahapan implementasi sistem dan pengujian sistem, akan dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan.pada sub bab ini

Lebih terperinci

85 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi monitoring work

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengatur dan mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam pengembangan aplikasi penyederhanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini sebelumnya diawali oleh pengumpulan litelatur dan pengumpulan data. Pengumpulan literatur merupakan pengumpulan bahan-bahan seperti jurnal, buku,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjadwalan adalah proses, cara, pembuatan menjadwalkan atau memasukkan dalam jadwal. Persoalan penjadwalan berkaitan dengan pengalokasian sumber daya ke dalam tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penggunaan Mesin yang berguna bagi bagian produksi. hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penggunaan Mesin yang berguna bagi bagian produksi. hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan aplikasi yang akan dibuat agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Dibutuhkan alat pendukung supaya sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Satu diantaranya adalah perangkat komputer, yang memiliki dua komponen

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap aplikasi clustering yang telah dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah analisis dan perancangan

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENJADWALAN DENGAN METODE RECURSIVE LARGEST FIRST

PERANGKAT LUNAK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENJADWALAN DENGAN METODE RECURSIVE LARGEST FIRST PERANGKAT LUNAK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENJADWALAN DENGAN METODE RECURSIVE LARGEST FIRST Sadar Aman Gulo (0911040) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang 91 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang sangat penting, karena didalam perancangan tersebut terdapat elemen-elemen yang mewakili isi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada Bab sebelumnya dijelaskan tentang perancangan aplikasi jasa sewa gug penyimpanan makanan dingin menggunakan bahasa pemrograman php berbasis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem dengan menggunakan beberapa fungsi yang dibuat dari ruang lingkup implementasi, pengkodean,

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Backtracking pada Pewarnaan Graf

Penerapan Algoritma Backtracking pada Pewarnaan Graf Penerapan Algoritma Backtracking pada Pewarnaan Graf Deasy Ramadiyan Sari 1, Wulan Widyasari 2, Eunice Sherta Ria 3 Laboratorium Ilmu Rekayasa dan Komputasi Departemen Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Aplikasi Geografis ini merupakan halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rencana implementasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1 Tabel Rencana Implementasi

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rencana implementasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1 Tabel Rencana Implementasi 4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk memastikan program dapat berjalan dengan lancar, maka perlu dilakukan instalasi perangkat keras, sistem operasi dan DBMS, program aplikasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 67 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Home Tampilan menu home sistem informasi geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 27 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terkait Penelitian terkait yang menggunakan algoritma genetika untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan permasalahan penjadwalan kuliah telah banyak dilakukan.

Lebih terperinci