SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN. Penentuan Penerima Kartu Berobat Gratis

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN. Penentuan Penerima Kartu Berobat Gratis"

Ratna Hadiman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Penentuan Penerima Kartu Berobat Gratis

2 LATAR BELAKANG Sebuah Rumah Sakit Medika (non profit) merupakan merupakan pelayanan kesehatan gratis yang diperuntukan bagi penerima zakat khususnya duafa. Pasien akan dapat mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di rumah sakit Medika jika telah memiliki Kartu berobat. Kriteria yang dianggap layak menerima kartu berobat gratis adalah keluarga yang termasuk kaum duafa seperti memiliki pendapatan rendah dan kondisi rumah yang tidak layak.

3 LATAR BELAKANG (cont..1) Syarat Mendapatkan Kartu: 1. Mengumpulkan syarat ke bagian pendaftaran a. Foto copy KTP KK (Kepala Keluarga) b. Foto copy C1 (Kartu Keluarga) c. SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) 2. Survei calon penerima kartu berobat Rumah Sehat 3. Jika lolos survei maka dapat memperoleh kartu peserta.

4 LATAR BELAKANG (cont..2) Penentuan penerima kartu berobat gratis dari Rumah Sehat ditentukan oleh surveyor, melalui tahap seleksi dokumen pendukung administratif (KTP, C1, SKTM) dan juga hasil survei. Surveyor melakukan survei dengan cara wawancara dan melihat langsung tempat tinggal calon peserta. Untuk mempermudah penyeleksian penerima kartu berobat gratis dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk mempercepat pengambilan keputusan serta meminimalkan pemberian kartu yang tidak tepat sasaran.

5 TUJUAN Membangun sistem penunjang keputusan dapat membantu surveyor mempercepat dalam pengambilan keputusan / menentukan keluarga yang layak untuk mendapatkan Kartu Berobat Gratis sehingga mengurangi / Meminimalisir dari pemberian Kartu Berobat Gratis yang tidak tepat sasaran.

6 MANFAAT Membantu pengambil keputusan (surveyor) dalam pengambilan keputusan tentang penentuan penerima Kartu Berobat gratis menjadi lebih mudah. Sistem yang dibangun dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. Memperluas kemampuan pengambil keputusan (surveyor) dalam memproses data / informasi.

7 DEFINISI Definisi Kaum Duafa : Kaum Dhuafa sendiri adalah disebut juga Orang yang kurang mampu(orang Miskin/anak yatim piatu) yaitu, kaum yang kurang mampu dari segi ekonomi maupun dari segi fisik. Dari definisi tersebut masalah yang sering terjadi pada proses penentuan sebuah keluarga layak mendapatkan kartu berobat gratis adalah tinggi nya tingkat subjektivitas yang sering mengakibatkan kartu berobat gratis ini menjadi salah sasaran

8 ANALISIS Dari latar belakang dan definisi maka didapatkan rumusan masalah berupa: - Bagaimana membuat sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu surveyor untuk melakukan penentuan terhadap calon penerima kartu berobat gratis di RS. Medika?

9 VARIABEL DATA Variabel Primer : - Kelayakan Rumah - Penghasilan - Kepemilikan Asset Variabel Sekunder : - Karakteristik Keluarga - Riwayat Penyakit - Kondisi Sosial- Ekonomi

10 SUB VARIABEL Karakteristik Keluarga Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Anggota Rumah Tangga Usia Produktif Jumlah Anak Bersekolah Kelayakan Rumah Ukuran Rumah Dinding Rumah Lantai Atap Kepemilikan Rumah Dapur Kursi

11 SUB VARIABEL Penghasilan Rata rata penghasilan per bulan Kepemilikan Harta Kebun/Sawah Kendaraan Ternak Kondisi Sosial Ekonomi Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Tingkat Pendidikan Anggota Keluarga Status Pekerjaan Kepala Keluarga Riwayat Penyakit Keluarga Jumlah Penyakit

12 VARIABEL (cont...) Variabel variabel tersebut di buat kedalam bentuk blanko survey yang di gunakan surveyor saat datang ke calon penerima kartu berobat gratis. Blanko tersebut di isi berdasarkan hasil survey dan wawancara.

13 BLANKO SURVEY

14 PEMECAHAN MASALAH Dari data data variabel yang ada di usulkan salah satu model yang dapat memecahkan masalah yaitu metode SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW). Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut(fishburn, 1967). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada (Kusumadewi, 2006) dengan persamaan berikut ini (Riyanto, 2015) :

15 Simple Additive Weighting (SAW) (Riyanto, 2015)

16 Simple Additive Weighting (SAW) Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj ; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut: Keterangan : Vi = nilai prefensi wj = bobot rangking rij = rating kinerja ternormalisasi (Riyanto, 2015)

17 ALGORITMA

18 TESTING C1=Karakteristik Keluarga (+) C2=Kelayakan Rumah (-) C3=Kepemilikan Asset (-) C4=Penghasilan (-) C5=Riwayat Penyakit (+) C6=Kondisi Sosial- Ekonomi (+) Keterangan : (+) attribut benefit (-) attribut cost

19 TESTING

20 TESTING

21 TESTING Rekomendasi berdasar : Nilai dari %(persentase)

22 USERS Administrator Operator

23 SITE MAP

24 SITE MAP

25 DESAIN ANTARMUKA (GUI) 1. Login administrator/operator

26 DESAIN ANTARMUKA (GUI) 1.1 Halaman home administrator

27 DESAIN ANTARMUKA (GUI) 1.2 Halaman view operator

28 DESAIN ANTARMUKA (GUI) 1.3 Halaman create operator

29 DESAIN ANTARMUKA (GUI) 1.4 Edit operator

30 DESAIN ANTARMUKA (GUI) 2.1Beranda Operator

31 DESAIN ANTARMUKA (GUI) 2.2 Data Peserta

32 DESAIN ANTARMUKA (GUI) 2.3 Tambah Peserta

33 DESAIN ANTARMUKA (GUI) 2.4 Ubah peserta

34 DESAIN ANTARMUKA (GUI) 2.5 Detail Peserta

35 DAFTAR PUSTAKA Riyanto, E., & Mudi, M. (2015). RANCANGA BANGUN SISTEM PENENTUAN PENERIMA KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB. HIMSYATECH,11(1).

dokumen-dokumen yang mirip

Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22

LAPORAN RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA KARTU BEROBAT GRATIS RUMAH SAKIT MEDIKA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM