BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Tentang Metro TV VISION To become a distinct Indonesian television station by ranking number one for its news, offering quality entertainment and lifestyle programming. Providing unique advertising opportunities and achieving loyalty with its viewers and advertisers. MISSION To stimulate and promote the nation's and country's advancement towards a democratic atmosphere, in order to excel in global competition, with high appreciation of moral and ethic. To add a valuable presence to the television industry by providing a new perspective, by improving the way information is presented and by offering quality entertainment alternatives. To achieve a significant level of growth by developing and leveraging its assets, to increase the quality of life and the welfare of its employees, and to produce significant profit for its share holders. 53

2 54 HISTORY OF METRO TV PT. Media Televisi Indonesia was granted a broadcasting licence for Metro TV on October 25, It is a subsidiary of the Media Group, headed by Surya Paloh, the company's CEO/President, who was a wealth of experience in the local media industry and is the publisher of Indonesia's third largest national newspaper. Media Indonesia. From a start up work force of 280 employees the company now employs more than 1200 people, mostly in the newsroom and production areas. On November Metro TV went on air for the first time in a trial series of broadcasts to seven cities. At first it was aired for only twelve hours a day until April 1, 2001, when 24 hour broadcasting began. Perhaps the greatest challenge for the company in the early stages was the need to build its infrastructure, facilities and team, all within the short time scale of nine months. Though this was hard work the experience gained was invaluable in forging a solid team of experienced professionals who had already been tested under challenging conditions. The company has ushered in a new wave of lifestyle and quality alternative entertainment programming to compliment its dominance in the news sector of the industry. It has pioneered new perspectives and unique one-of-a-kind programs while improving the way information is presented. Sophisticated and stylish productions from Metro TV have

3 55 breathed new life into the industry. Even the most discerning viewers have a viewing choice second to none. The desire to be the best drives the company's enthusiasm and its multi-dimensional approach to programming needs. Looking ahead to 2006 the vision of the company is to have by then achieved number one ranking for its news quality and delivery as well as extraordinarily high levels of loyalty from both viewers and advertisers. The company also takes its corporate responsibility towards shareholders and employees seriously. Though consistent in driving forward to achieve a significant level of growth and profit and to leverage its assets, the welfare and quality of life of Metro TV employees remains of paramount importance Tentang Program Mata Najwa Mata Najwa adalah program talkshow unggulan Metro TV yang dipandu oleh jurnalis senior, Najwa Shihab. Talkshow ini ditayangkan setiap hari Rabu pukul hingga WIB. Disiarkan perdana sejak 25 November 2009, Mata Najwa konsisten menghadirkan topik-topik menarik dengan narasumber kelas satu. Sejumlah tamu istimewa telah hadir dan berbicara di Mata Najwa, diantaranya mantan Presiden RI, BJ Habibie (episode: Separuh Jiwaku Pergi), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (episode: Pemimpin Bernyali),

4 56 Menteri BUMN Dahlan Iskan (episode: Komandan Koboi), dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (episode: Laga Ibukota). Mata Najwa juga pernah menghadirkan gambar eksklusif di dalam sel tahanan Lapas Sukamiskin dan Rutan Cipinang dalam episode Penjara Istimewa. Di tayangan tersebut, Najwa ikut melakukan inspeksi mendadak dan berbincang langsung dengan terpidana kasus korupsi, Gayus Halomoan Tambunan, Adrian Waworuntu, Agusrin Najamuddin dan Anggodo Widjojo Sinopsis Program Mata Najwa Episode Para Penantang Ahok Kini masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sudah di penghujung waktu. Banjir, macet, hingga pola birokrasi merupakan beberapa permasalahan yang akan dinilai dalam rapor kerja sang pemilik tahta DKI Jakarta. Sudah berhasilkah Ahok menjwab itu semua? Apakah ia mampu merangkul Jakarta kembali? Atau harus direngkuh oleh sosok pengganti? Sejumlah nama pun muncul ke permukaan. Mereka yang dijagokan untuk menjadi penantang sang petahana. Siapkah mereka dengan segala kompleksitasnya? 4.2 Hasil Penelitian Pada bab ini, peneliti akan memaparkan temuan data dan analisis mengenai wacana yang dibangun atau ditampilkan dalam tayangan Mata Najwa episode Para Penantang Ahok edisi 7 Oktober 2015 di Metro TV. Berikut hasil

5 57 penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap program Mata Najwa episode Para Penantang Ahok edisi 7 Oktober 2015 di Metro TV Analisis Teks Struktur Makro (Tematik) Dalam struktur makro (makna global) hal yang diamati adalah gambaran umum dari suatu teks. Maka, tema pada program Mata Najwa episode Para Penantang Ahok edisi 7 Oktober 2015 di Metro TV adalah mengenai para bakal calon gubernur DKI yang siap melawan incumbent Basuki Tjahaja Purnama untuk maju ke bursa pemilihan Gubernur DKI Jakarta Analisis Teks Super Struktur (Skematik) Pada super struktur, hal yang diamati adalah skematik, yaitu rangkaian teks atau dalam hal ini tayangan. Tayangan ini dibagi ke dalam tujuh segmen. Namun secara keseluruhan, struktur program Mata Najwa episode Para Penantang Ahok adalah sebagai berikut: Opening Pada bagian pembuka, Najwa Shihab membukanya dengan opening statement khas program Mata Najwa. Pada bagian ini Najwa Shihab pada dasarnya menjelaskan latar belakang episode Para Penantang Ahok sembari memperkenalkan para narasumber pada episode tersebut. Isi Pada bagian isi, tayangan Mata Najwa Episode Para Penantang Ahok ini berkisar tentang kesiapan para penantang Basuki Tjahaja Purnama Ahok untuk menghadapinya di Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan memberikan

6 58 sejumlah argumen yang menjadi nilai jual mereka menghadapi petahana. Namun hal tersebut tidak dikritisi secara mendalam. Pada bagian isi ini pada dasarnya membahas sosok Basuki Tjahaja Purnama yang bermasalah di etika dan komunikasi sebagai pemimpin termasuk soal isu SARA, baik dari para penantangnya maupun perwakilan partai politik serta pendukungnya. Diskusi soal Basuki Tjahaja Purnama selalu diarahkan ke masalah tersebut. Bukanlah adu pendapat soal kebijakan. Hal ini diperkuat dengan berbagai elemen grafis dan video yang diatur sedemikian rupa. Closing Pada bagian penutup, dibuka dengan video tanggapan Basuki Tjahaja Purnama terhadap kritik cara komunikasi dan isu SARA yang menerpanya. Penayangan video ini seolah menjawab segala tudingan mengenai dirinya terkait isu tersebut. Di akhir tayangan seperti biasa Najwa Shihab menyampaikan Catatan Najwa sebagai kesimpulan episode Para Penantang Ahok. Setelah elemen tematik dan skematik diidentifikasi oleh peneliti secara keseluruhan, selanjutnya peneliti membagi hasil penelitian ini menjadi segmen per segmen dari segmen 1 hingga segmen 7. Analisis ini dimulai dari super struktur (skematik; struktur, alur) dilanjutkan struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris) Analisis Teks Per Segmen 1. Analisis Teks Segmen 1 Super Struktur (Skematik)

7 59 Skematik atau struktur segmen 1: a. Opening statement oleh Najwa Shihab b. Video footage Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta c. Video Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama menghimbau warga Jakarta untuk jangan memilihnya kalau ada yang lebih baik darinya d. Grafis Basuki Tjahaja Purnama dan Para Penantang Ahok e. Opening show oleh Najwa Shihab f. Wawancara dengan Marco Kusumawijaya (Ahli Tata Kota, Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta) terkait pengumuman di Facebooknya maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta g. Cuplikan Adhyaksa Dault yang didukung oleh para tokoh yang mendaulatnya maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta h. Wawancara dengan Adhyaksa Dault via telepon terkait dukungan sejumlah tokoh yang mendaulatnya untuk maju Struktur Mikro Opening statement oleh Najwa Shihab Setiap memasukki program Mata Najwa, biasanya Najwa Shihab sebagai pembawa acara akan membuka acara dengan memberikan opening statement terkait episode yang sedang ia bawakan. Pada opening statement oleh Najwa Shihab ditemukan elemen latar (skematik) pada segmen 1 yaitu suasana 17 bulan menjelang Pilkada

8 60 DKI Jakarta yang persaingannya sudah mulai terasa. Terdapat pada kalimat Pilgub Jakarta masih 17 bulan lagi, semarak persaingan sudah mendahului. Pada bagian ini juga terdapat elemen leksikon atau pemilihan kata (stilitik) Penantang Ahok sebagai sebutan sejumlah sosok yang siap melawan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Selain sebagai judul, juga terdapat pada kalimat Penantang Ahok telah mendeklarasikan diri. Pada kalimat tersebut juga terdapat elemen bentuk kalimat (sintaksis) berupa kalimat aktif terdapat pada kalimat mendeklarasikan diri sehingga menonjolkan subjek penantang Ahok di awal kalimat. Elemen metafora (retoris) yang berupa kiasan atau ungkapan terdapat pada kalimat Butuh kemampuan dan rekam jejak yang beringas dan Pemilihnya warga kota yang berisik. Rekam jejak yang beringas diartikan sebagai rekam jejak yang berani. Sedangkan warga yang berisik diartikan sebagai warga yang kritis terhadap pemimpinnya. Pada kalimat Siapapun yang jadi gubernur nanti, dia akan disoroti dari seluruh penjuru negeri terdapat dua elemen yaitu pra anggapan (semantik) dan bentuk kalimat (sintaksis). Praanggapan (semantik) berupa kalimat atau argumen yang diberikan oleh media atau komunikator yang beranggapan siapapun yang terpilih menjadi

9 61 gubernur DKI nanti, bakal menjadi pusat perhatian meskipun argumen ini kemungkinan besar benar, namun kenyataannya belum terjadi. Sedangkan untuk elemen bentuk kalimat (sintaksis) menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat apakah A (gubernur nanti) yang menjelaskan B (akan disoroti seluruh penjuru negeri), ataukah B (seluruh penjuru negeri akan menyoroti) yang menjelaskan A (gubernur nanti). Gambar 6 Opening Mata Najwa Para Penantang Ahok Opening statement ini ditutup dengan Najwa Shihab yang mengucapkan tema pada episode tersebut Para Penantang Ahok yang terdapat elemen grafis (retoris) di dalamnya karena pada saat ia mengucapkannya, grafis tersebut ditayangkan di mejanya. Elemen ekspresi (retoris) terdapat saat Najwa mengucapkan Para Penantang Ahok dalam bentuk ekspresi dan intonasi yang mampu mempengaruhi pengertian dan mensugesti khalayak pada bagian mana yang harus diperhatikan.

10 62 Video footage Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Elemen grafis (retoris) terdapat pada video footage bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang ditampilkan secara bergantian berupa poster atau foto screenshot berita Basuki Tjahaja Purnama, Adhyaksa Dault, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno-Sani, Marco Kusumawijaya, Nachrowi Ramli, Tantowi Yahya, hingga Bursah Zarnubi. Gambar 7 Video Footage Bakal Cagub DKI Jakarta Video Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama Video pernyataan Basuki Tjahaja Purnama merupakan suatu elemen grafis (retoris) yang menimbulkan secara tidak langsung makna ideologis dari komunikator atau media yang menayangkan video pernyataan ini. Pada pernyataan video ini terdapat elemen praanggapan (semantik) pada kalimat Kalau ada yang lebih baik dari saya, warga Jakarta jangan pilih saya. Kalau ada yang lebih terbukti, rekam jejaknya gitu ya, bukan Cuma janji omong kosong akan...akan...

11 63 gitu ya. Lebih jujur, lebih mau berkorban, mau kerja keras dari saya, ya saya menghimbau jangan pilih saya. Praanggapan disini berupa argumen komunikator yang meskipun belum terjadi, namun dijadikan dasar untuk mendukung gagasan tertentu. Video yang ditayangkan tersebut tentunya merupakan pilihan redaksi sehingga memilih pernyataan ini yang ditayangkan. Sehingga pada kalimat di atas juga terdapat elemen maksud (semantik) di dalamnya berupa penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu kepada khalayak, yaitu bahwa Basuki Tjahaja Purnama yang terbaik karena lebih baik, terbukti rekam jejaknya, omongannya dapat dibuktikan (bukan janji omong kosong), jujur, mau berkorban dan bekerja keras. Kalimat tersebut memiliki maksud implisit bahwa jangan pilih yang lain kalau tidak sebaik dirinya. Pada penutup video, ditayangkan grafis berikut ini; Gambar 8 Grafis Para Penantang Ahok

12 64 Elemen grafis (retoris) terdapat pada gambar Basuki Tjahaja Purnama Ahok di antara para penantangnya yang memperlihatkan sosok Basuki Tjahaja Purnama tampak paling besar dibandingkan para penantangnya yang menimbulkan citra Basuki Tjahaja Purnama sebagai sosok yang hebat dibandingkan para penantangnya. Hal ini diperkuat dengan warna merah pada nama Ahok yang memberikan kesan bahwa Basuki Tjahaja Purnama adalah sosok yang pemberani. Opening show oleh Najwa Shihab Pada bagian ini, Najwa Shihab mulai memperkenalkan narasumber yang hadir saat itu. Namun sebelumnya ia memberikan suatu pernyataan yang mengandung elemen metafora (retoris) yang terdapat pada kalimat Pemirsa, Jakarta selalu punya cerita. Dari problematika tata kota, hingga pertarungan berebut kuasa. Meski masih 2015, kursi DKI 1 sudah semakin panas. Elemen metafora ini muncul untuk memperkuat pesan utama bahwa perebutan kursi DKI 1 semakin seru untuk diperbincangkan karena suasananya mulai memanas. Wawancara dengan Marco Kusumawijaya (Ahli Tata Kota, Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta) Saat Najwa Shihab mewawancarai Marco Kusumawijaya terkait keikutsertaannya menjadi salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta mendatang, muncul grafis biodata singkat Marco

13 65 Kusumawijaya. Elemen grafis (retoris) tersebut berfungsi sebagai bagian yang ingin ditekankan atau ditonjolkan karena dianggap penting untuk diketahui khalayak dari seorang bakal Cagub DKI yaitu Marco Kusumawijaya. Gambar 9 Grafis Marco Kusumawijaya Saat Marco Kusumawijaya memberikan pernyataannya, seringkali ia menyebutkan kata kami yang mempunyai implikasi menumbuhkan solidaritas, aliansi, perhatian publik, serta mengurangi kritik oposisi kepada diri sendiri. Sehingga pada bagian ini terdapat elemen kata ganti (sintaksis) seperti pada kalimat Tidak, sama sekali tidak main-main karena kami sekarang sudah punya tim, Sebagian tentu kami rahasiakan, Tentu saja kami akan melakukan banyak sekali pertemuan-pertemuan. Karena kami merasa paling penting adalah bertemu dengan warga., serta pada kalimat Tapi mulai dengan warga dulu. Sesudah itu kami bertemu (politisi).

14 66 Najwa Shihab pun menanggapi pernyataan dari Marco Kusumawijaya dengan Tidak penting bertemu politisi? Lebih penting warga yang di dalamnya terkandung elemen praangpan (semantik) yang berfungsi sebagai upaya untuk mendukung pendapat dengan memberikan premis yang dipercayai kebenarannya. Praanggapan hadir dengan pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan lagi yaitu pada kalimat Lebih penting warga. Elemen praanggapan (semantik) pun terdapat pada argumen Najwa Shihab Ini kalo warga lebih penting, jangan terlalu bilang seperti itu, siapa tahu nanti malah akan didukung partai politik yang kenyataannya belum terjadi bahwa Marco telah didukung partai politik. Cuplikan Adhyaksa Dault didukung oleh para tokoh Gambar 10 Adhyaksa Dault Didukung Para Tokoh Sebelum mewawancarai Adhyaksa Dault, Najwa Shihab meminta pemirsa melihat cuplikan Adhyaksa Dault yang didukung oleh sejumlah tokoh. Cuplikan video ini mengandung elemen grafis

15 67 (retoris) yang berfungsi untuk mendukung arti penting dari suatu pesan bahwa Adhyaksa Dault siap maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta karena telah didukung oleh sejumlah tokoh. Tabel 7 Kerangka Analisis Data Segmen 1 Struktur Wacana Super struktur (skematik) Struktur mikro (semantik) Elemen Temuan Skema / Alur a. Opening statement oleh Najwa Shihab b. Video footage Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta c. Video Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama d. Grafis Basuki Tjahaja Purnama dan Para Penantang Ahok e. Opening show oleh Najwa Shihab f. Wawancara dengan Marco Kusumawijaya terkait pengumuman di Facebooknya untuk maju sebagai bakal Cagub DKI Jakarta g. Cuplikan Adhyaksa Dault yang didukung oleh para tokoh h. Wawancara dengan Adhyaksa Dault via telepon terkait dukungan sejumlah tokoh yang mendaulatnya untuk maju Latar Latar suasana panasnya perebutan kursi DKI 1, 17 bulan menjelang pemilihan gubernur Maksud Pada kalimat Basuki Tjahaja Purnama Kalau ada yang lebih baik dari saya, warga Jakarta jangan pilih saya. Kalau ada yang lebih terbukti, rekam jejaknya gitu ya, bukan Cuma janji omong kosong akan...akan... gitu ya. Lebih jujur, lebih mau berkorban, mau kerja keras dari saya, ya saya menghimbau jangan pilih saya

16 68 Struktur mikro (sintaksis) memiliki maksud implisit bahwa jangan pilih yang lain kalau tidak sebaik dirinya Praanggapan Opening statement Najwa Shihab yang berbunyi Siapapun yang jadi gubernur nanti, dia akan disoroti dari seluruh penjuru negeri saat itu kenyataannya belum terjadi Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama Kalau ada yang lebih baik dari saya, warga Jakarta jangan pilih saya. Kalau ada yang lebih terbukti, rekam jejaknya gitu ya, bukan Cuma janji omong kosong akan...akan... gitu ya. Lebih jujur, lebih mau berkorban, mau kerja keras dari saya, ya saya menghimbau jangan pilih saya meskipun belum terjadi, namun dijadikan dasar untuk mendukung gagasan tertentu Pada kalimat Tidak penting bertemu politisi? Lebih penting warga Kata lebih penting warga dipandang sebagai pernyataan yang dipandang terpercaya dan tidak perlu dipertanyakan Argumen Najwa Shihab Ini kalo warga lebih penting, jangan terlalu bilang seperti itu, siapa tahu nanti malah akan didukung partai politik yang kenyataannya belum terjadi bahwa Marco telah didukung partai politik Bentuk kalimat Kalimat aktif terdapat pada kalimat Penantang Ahok telah mendeklarasikan diri sehingga menonjolkan subjek penantang Ahok di awal kalimat Kalimat Siapapun yang jadi gubernur nanti, dia akan disoroti dari seluruh penjuru negeri menunjukkan bentuk apakah A (gubernur nanti) yang menjelaskan

17 69 Struktur mikro (stilistik) Struktur mikro (retoris) B (akan disoroti seluruh penjuru negeri), ataukah B (seluruh penjuru negeri akan menyoroti) yang menjelaskan A (gubernur nanti) Kata ganti Kata ganti kami pada kalimat Tidak, sama sekali tidak mainmain karena kami sekarang sudah punya tim, Sebagian tentu kami rahasiakan, Tentu saja kami akan melakukan banyak sekali pertemuan-pertemuan. Karena kami merasa paling penting adalah bertemu dengan warga., serta pada kalimat Tapi mulai dengan warga dulu. Sesudah itu kami bertemu (politisi). Leksikon / Pemilihan kata Kata penantang Ahok pada kalimat Penantang Ahok telah mendeklarasikan diri. Metafora Kiasan pada opening statement Butuh kemampuan dan rekam jejak yang beringas dan Pemilihnya warga kota yang berisik Kiasan pada pernyataan Najwa Pemirsa, Jakarta selalu punya cerita. Dari problematika tata kota, hingga pertarungan berebut kuasa. Meski masih 2015, kursi DKI 1 sudah semakin panas. Ekspresi Najwa mengucapkan Para Penantang Ahok dengan ekspresi dan intonasi tertentu Grafis Penutup opening statement grafis Para Penantang Ahok ditayangkan di mejanya. Video footage bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang ditampilkan secara bergantian

18 70 Video pernyataan Basuki Tjahaja Purnama mengenai himbauan untuk tidak memilihnya jika ada yang lebih baik darinya Gambar Basuki Tjahaja Purnama paling besar di antara para penantangnya menimbulkan citra Basuki Tjahaja Purnama sebagai sosok yang hebat dibandingkan para penantangnya, diperkuat dengan warna merah pada nama Ahok yang menimbulkan kesan bahwa Basuki Tjahaja Purnama adalah sosok yang pemberani Grafis biodata singkat Marco Kusumawijaya saat diwawancarai Najwa Shihab Cuplikan Adhyaksa Dault yang didukung oleh sejumlah tokoh 2. Analisis Teks Segmen 2

19 71 Super Struktur (Skematik) Skematik atau struktur segmen 2: a. Wawancara dengan Prasetyo Edi Marsudi (Ketua DPRD DKI Jakarta) terkait keputusan PDI-P menentukan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta b. Wawancara dengan Muhammad Sanusi (Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra) terkait sikap Gerindra dalam menentukan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dan kesiapannya apabila ditunjuk Gerindra maju sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta c. Wawancara dengan Adhyaksa Dault via telepon terkait kesiapan dan keyakinannya untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI 2017 Struktur Mikro Wawancara dengan Prasetyo Edi Marsudi Saat menjawab pertanyaan Najwa Shihab mengenai apakah PDI-P akan mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau tidak, ia menjawab bahwa PDI-Perjuangan ini semuanya ada di tangan ketua umum yang mengandung elemen leksikon/pemilihan kata (stilitik) pada kata tangan ketua umum yang menunjukkan sikap dan ideologi tertentu, bahwa mekanisme PDI-P semua keputusan diambil

20 72 berdasarkan keinginan ketua umum PDI-P yaitu Megawati Soekarnoputri. Tanggapan Najwa Shihab atas pernyataan Prasetyo Edi mengandung unsur praanggapan (semantik) ditandai dengan kata kalo yang terdapat pada kalimat Semua tergantung ibu ketua umum? Ini kalo partai modern, seharusnya bukan tergantung satu orang lho. Disini Najwa Shihab memberikan pernyataan yang digunakan untuk mendukung suatu pendapat bahwa suatu partai yang modern harusnya tidak bergantung pada keputusan satu orang saja, namun semua pihak di dalamnya. Terdapat elemen ekspresi (retoris) saat Najwa Shihab menanyakan Tapi yang soal mendukung atau menantang yang mana? Kalau soal itu saja, itu juga terserah bu ketua? dengan intonasi yang mengindikasikan keheranan bahwa partai seperti PDI-P segala keputusan diambil berdasarkan ibu ketua. Selain itu juga terdapat elemen maksud (semantik) bahwa Najwa Shihab berpandangan secara implisit bahwa baginya PDI-P adalah partai yang tidak menunjukkan sikap demokrasi. Hal serupa pun tercermin pada pertanyaannya yang berbunyi Jadi akan menunggu? Menunggu ibu ketua umum?. Pada pernyataan Najwa Shihab Politisi harusnya mau ketua DPRD naik pangkat harusnya jadi gubernur dong mengandung

21 73 elemen praanggapan (semantik) yang berupaya untuk mendukung makna suatu teks. Pada kalimat ini menganduk makna bahwa memungkinkan saja seorang ketua DPRD untuk naik jabatan menjadi seorang gubernur. Wawancara dengan Muhammad Sanusi Saat mewawancarai Muhammad Sanusi, Najwa Shihab beberapa kali menyerangnya dengan beberapa pertanyaan. Namun, saat Muhammad Sanusi menyatakan Itulah kelebihan Gerindra. Walaupun... Najwa Shihab memotongnya dengan pertanyaan Apa? Plin-plan kelebihannya? dengan nada yang cenderung melecehkan dan menyerang sehingga pada kalimat Najwa Shihab tersebut terkandung elemen ekspresi (retoris) yang menimbulkan makna ideologis komunikatornya yang menunjukkan sikap tidak menyetujui pernyataan Muhammad Sanusi sebelumnya mengenai kelebihan Gerindra. Selanjutnya terdapat elemen pengingkaran (retoris) pada pernyataan Muhammad Sanusi yang berbunyi komunikasinya tetap baik, tapi bukan berarti kita harus dukung. Pada kalimat ini merupakan bentuk praktik wacana komunikator yang tidak secara tegas menyampaikan pendapatnya kepada khalayak. Pada kalimat tersebut mengandung makna bahwa meski komunikasi antara pihak Gerindra dan Basuki Tjahaja Purnama masih terjalin, bukan berarti

22 74 mereka mendukung Basuki Tjahaja Purnama maju di Pilkada DKI Jakarta. Pada pernyataan Muhammad Sanusi selanjutnya terdapat elemen leksikon (stilistik) yang berbunyi Yaa kalo kemudian kita harus dukung, saya yakin konstituen Gerindra akan teriak juga. Pemilihan kata teriak pada kalimat tersebut menunjukkan ketidaksetujuan dari konstituen Gerindra apabila Gerindra mendukung Basuki Tjahaja Purnama. Kata akan pada kalimat tersebut juga mengindikasikan elemen praanggapan (semantik) karena kenyataannya belum terjadi, hanya didasarkan pada anggapan tertentu. Selanjutnya Najwa Shihab menanyakan apakah Muhammad Sanusi siap maju dan berani maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta disandingkan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Muhammad Sanusi menyatakan pasti menang melawan Basuki Tjahaja Purnama. Kemudian Najwa Shihab menanggapi dengan cepat dan dengan nada yang agak menantang dan merendahkan Pasti menang? Hahahah pasti menang ya? ditambah pengulangan kata pasti menang yang menunjukkan sikap tidak yakin bahwa Muhammad Sanusi jika terpilih sebagai bakal calon Gubernur DKI akan menang melawan Basuki Tjahaja Purnama. Sehingga teridentifikasi elemen ekspresi (retoris) pada bagian ini. Hal serupa juga teridentifikasi pada pernyataan Najwa Shihab selanjutnya Kok Anda bisa PD banget menang lawan Ahok?

23 75 seolah mempertanyakan keyakinan Muhammad Sanusi yang ia ragukan. Pada kalimat Najwa Shihab yang berbunyi Jadi itu faktor mengapa kemudian Anda merasa bisa lebih mampu memimpin Jakarta dibanding Ahok? terkandung elemen koherensi kondisional (sintaksis) karena terdapat konjungsi (kata penghubung) mengapa dilanjutkan kalimat kedua kemudian Anda merasa bisa lebih mampu memimpin Jakarta dibanding Ahok? sebagai penjelas yang menjadi cermin kepentingan komunikator karena ia dapat memberi keterangan yang baik atau buruk terhadap suatu pernyataan. Pada hal ini peneliti menemukan Najwa Shihab menyangsikan atau underestimate terhadap Muhammad Sanusi yang dianggapnya tidak akan mampu memimpin Jakarta seperti Basuki Tjahaja Purnama. Wawancara dengan Adhyaksa Dault Saat Najwa Shihab mempertanyakan pernyataan Adhyaksa Dault yang mengapresiasi kerja Basuki Tjahaja Purnama beberapa waktu di kantor Ibukota, lantas ia menjawab Ngga... Saya tidak memuji, tidak juga basa-basi. Yang kita liat aja, kalo yang baik kita bilang baik. Saya lagi darah rendah, jadi semangat ni kalo Mba Nana ngomong ya. Kalau baik kita bilang baik ya. Yang baiknya, e-budgeting, saya telah katakan. Yang baiknya, ada LRT, ada ini. Yang baiknya. Yang kurang baiknya kan, ada juga. Jadi yang baik-baik kita katakan baik,

24 76 kalau tidak, tidak. Begini lho, untuk mendapatkan kekuasaan tidak harus menjelek-jelekkan orang. Kalau saya, saya sebenarnya juga sama sekali pada awalnya saya. Tapi karena awalnya ini saya look before you leap, liat sebelum melompat. Saya ukur diri saya, saya tanya keluarga, saya tanya semua, dan dukungan dari para tokohtokoh ini luar biasa. Mereka patungan mba, patungan mereka terus terang. Tanyain nih, ada Kyai Wahyudin 10 juta, 20 juta kalo ga salah. Tiap bulan, tiapa bulan.. mereka sudah mengumpulkan KTP kalau sudah begini... Pada pernyataannya yang panjang lebar tersebut teridentfikasi elemen detil (semantik). Menunjukkan detil yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu kepada khalayak. Hal terserbut merupakan strategi Adhyaksa Dault untuk mengekspresikan sikapnya yang meskipun detil namun termuat maksud implisit, yaitu seolah mengatakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama itu baik, tapi yang tidak baiknya ada juga. Sehingga bisa saja Anda pilih saya yang sudah mengukur diri saya sedemikian rupa, apalagi didukung keluarga dan massa yang bela-belain mendukung saya dengan mengeluarkan uang, artinya saya patut bersanding dengan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta. Ia ingin menimbulkan citra positif atas dirinya terutama pada kalimat Jadi yang baik-baik kita katakan baik, kalau tidak, tidak. Begini lho, untuk

25 77 mendapatkan kekuasaan tidak harus menjelek-jelekkan orang...tapi karena awalnya ini saya look before you leap, liat sebelum melompat. Saya ukur diri saya, saya tanya keluarga, saya tanya semua, dan dukungan dari para tokoh-tokoh ini luar biasa. Selanjutnya, Najwa Shihab memberikan tanggapan Bang Adhyaksa, tadi Anda bilang harus mengukur, mematut-matutkan diri, jadi dari ukuran-ukuran Anda memang lebih bisa melaksanakan tugas lebih baik dari Ahok? atas pernyataan Adhyaksa Dault yang merasa siap maju melawan Basuki Tjahaja Purnama. Terdapat elemen maksud (semantik) implisit pada kalimat tersebut yang diartikan peneliti bahwa Anda bisa melaksanakan tugas lebih baik dari Basuki Tjahaja Purnama itu menurut ukuran-ukuran Anda saja. Gambar 11 Grafis Adhyaksa Dault Saat Najwa Shihab mewawancarai Adhyaksa Dault via telepon terkait keikutsertaannya menjadi salah satu bakal calon gubernur DKI

26 78 mendatang, muncul grafis biodata singkat Adhyaksa Dault. Elemen grafis (retoris) tersebut berfungsi sebagai bagian yang ingin ditekankan atau ditonjolkan karena dianggap penting untuk diketahui khalayak dari seorang bakal calon gubernur DKI yaitu Adhyaksa Dault. Saat wawancara, bagaimana pilihan kata yang dipakai seseorang menunjukan sikap dan ideologi tertentu. Misalnya kalimat Jadi jawabannya ya, Adhyaksa Dault merasa lebih baik dari Ahok? yang diutarakan kembali oleh Najwa Shihab untuk menanyai Adhyaksa Dault apakah benar-benar lebih baik dari Basuki Tjahaja Purnama. Pilihan kata / leksikon (stilitik) merasa lebih baik yang digunakan pada kalimat tersebut menunjukkan sikap ketidakyakinan Najwa Shihab atas Adhyaksa Dault yang merasa lebih baik dari Basuki Tjahaja Purnama karena sampai dua kali menanyakannya. Pada kalimat Najwa Shihab jangan-jangan, jangan-jangan maksutnya berarti call tinggi dulu nih jadi gubernur, tapi sebenernya maksutnya mau aja deh jadi wagubnya Ahok. Call tinggi dulu tapi sebetulnya mau jadi wakil? terdapat elemen praanggapan (semantik) yang ditandai dengan pernyataan jangan-jangan maksutnya. Serta elemen pengingkaran (retoris) yang ditandai dengan kata tapi yang menandai strategi wacana komunikator atau media yang secara tidak tegas dan eksplisit menyampaikan pendapatnya kepada khalayak bahwa ia berpendapat Adhyaksa Dault

27 79 mengumumkan mau menjadi gubernur tapi seandainya ditawari jadi wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama pun ia mau-mau saja. Kemudian, Najwa Shihab mempertanyakan pernyataan Adhyaksa Dault yang dilontarkan oleh Basuki Tjahaja Purnama pada 29 September 2015 setelah pertemuan dengannya. Pada rekaman pernyataan tersebut Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Beliau (Adhyaksa Dault) sih nyeletuk, ini ngomong berdua. Kalo bapak Islam mah, bapak udah jadi presiden, kita dukung katanya. Tapi sayangnya apa? Sayang Bapak bukan islam, makanya temen-temen nyuruh saya nyalon, dia bilang gitu lho. Jadi persoalan teman-temannya itu apa? Bapak bagus, Ahok ini bagus, cuma bukan Islam. Kalo gitu kan artinya apa? Dia mau nyalon, ga bisa nerima bukan Islam yang nyalon DKI Jakarta. Itu sesuatu yang.. oke aja bagi saya sih.. Gambar 12 Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (29 September 2015)

28 80 Pada elemen grafis (retoris) ini bagian yang ingin ditonjolkan oleh media atau komunikator adalah bahwa Basuki Tjahaja Purnama merupakan sosok yang bagus untuk menjadi seorang pemimpin di Jakarta bahkan bisa jadi presiden di luar faktor ia seorang non muslim. Pada kata cuma bukan Islam terdapat elemen pengingkaran (retoris) yang merupakan strategi wacana komunikator atau media yang secara tidak tegas dan implisit menyatakan pendapatnya bahwa Basuki Tjahaja Purnama merupakan sosok yang tepat memimpin Jakarta di luar persoalan ia seorang non muslim. Tabel 8 Kerangka Analisis Data Segmen 2 Struktur Wacana Super struktur (skematik) Elemen Temuan Skema / Alur a. Wawancara dengan Prasetyo Edi Marsudi (Ketua DPRD DKI Jakarta) terkait keputusan PDI-P menentukan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta b. Wawancara dengan Muhammad Sanusi (Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra) terkait sikap Gerindra dalam menentukan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dan kesiapannya apabila ditunjuk Gerindra maju sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta c. Wawancara dengan Adhyaksa Dault via telepon terkait kesiapan dan keyakinannya untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI 2017

29 81 Struktur mikro (semantik) Detil Pernyataan Adhyaksa Dault yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu kepada khalayak Ngga... Saya tidak memuji, tidak juga basa-basi,... Jadi yang baik-baik kita katakan baik, kalau tidak, tidak. Begini lho, untuk mendapatkan kekuasaan tidak harus menjelek-jelekkan orang,... Tapi karena awalnya ini saya look before you leap, liat sebelum melompat. Saya ukur diri saya, saya tanya keluarga, saya tanya semua, dan dukungan dari para tokoh-tokoh ini luar biasa,... Maksud Najwa Shihab bertanya Tapi yang soal mendukung atau menantang yang mana? Kalau soal itu saja, itu juga terserah bu ketua? menunjukkan maksud implisit bahwa baginya PDI-P adalah partai yang tidak menunjukkan sikap demokrasi yang juga terdapat pada kalimat Jadi akan menunggu? Menunggu ibu ketua umum? Tanggapan Najwa Shihab Bang Adhyaksa, tadi Anda bilang harus mengukur, mematut-matutkan diri, jadi dari ukuran-ukuran Anda memang lebih bisa melaksanakan tugas lebih baik dari Ahok? atas pernyataan Adhyaksa Dault yang merasa siap melawan Basuki Tjahaja Purnama. Praanggapan Pernyataan Najwa Shihab Semua tergantung ibu ketua umum? Ini kalo partai modern, seharusnya bukan tergantung satu orang lho untuk mendukung suatu pendapat bahwa PDI-P bukanlah partai yang modern Kata akan pada kalimat Yaa kalo kemudian kita harus dukung,

30 82 Struktur mikro (stilistik) Struktur mikro (retoris) Leksikon / Pemilihan kata saya yakin konstituen Gerindra akan teriak juga padahal kenyataannya belum terjadi Kata jangan-jangan maksutnya menandakan anggapan Najwa Shihab terhadap sesuatu haha jangan-jangan, jangan-jangan maksutnya berarti call tinggi dulu nih jadi gubernur, tapi sebenernya maksutnya mau aja deh jadi wagubnya Ahok. Call tinggi dulu tapi sebetulnya mau jadi wakil? Kata tangan ketua umum pada kalimat PDI-Perjuangan ini semuanya ada di tangan ketua umum yang diucapkan Prasetyo Edi Kata teriak pada kalimat Yaa kalo kemudian kita harus dukung, saya yakin konstituen Gerindra akan teriak juga Kata merasa lebih baik Pada kalimat Jadi jawabannya ya, Adhyaksa Dault merasa lebih baik dari Ahok? Pengingkaran Pernyataan Muhammad Sanusi yang berbunyi komunikasinya tetap baik, tapi bukan berarti kita harus dukung. Kata tapi pada tanggapan Najwa Shihab jangan-jangan, janganjangan maksutnya berarti call tinggi dulu nih jadi gubernur, tapi sebenernya maksutnya mau aja deh jadi wagubnya Ahok. Call tinggi dulu tapi sebetulnya mau jadi wakil? Grafis Grafis biodata singkat Adhyaksa Dault saat diwawancarai Najwa Shihab via telepon Video pernyataan Basuki Tjahaja

31 83 Purnama pada 29 September 2015 terkait pertemuannya dengan Adhyaksa Dault mencitrakan pendapat tertentu atas dirinya Ekspresi Najwa Shihab bertanya Tapi yang soal mendukung atau menantang yang mana? Kalau soal itu saja, itu juga terserah bu ketua? dengan intonasi keheranan yang menunjukkan ketidakpercayaan dan keheranan yang juga terdapat pada kalimat Jadi akan menunggu? Menunggu ibu ketua umum?. Najwa Shihab memotong ucapan Muhammad Sanusi dengan pertanyaan Apa? Plin-plan kelebihannya? dengan nada yang cenderung melecehkan dan menyerang Najwa Shihab bertanya pada Muhammad Sanusi dengan nada yang agak menantang dan merendahkan Pasti menang? Hahahah pasti menang ya? serupa dengan kalimat Kok Anda bisa PD banget menang lawan Ahok? seolah mempertanyakan keyakinan Muhammad Sanusi yang ia ragukan 3. Analisis Teks Segmen 3 Super Struktur (Skematik) Skematik atau struktur segmen 3 : a. Video pernyataan Para Penantang Ahok

32 84 b. Wawancara dengan Adhyaksa Dault seputar niatnya maju karena Basuki Tjahaja Purnama non-muslim c. Wawancara dengan Marko Kusumawijaya mengenai keunggulannya d. Prediksi Yunarto Wijaya (Pengamat politik / Direktur Charta Politica) terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 e. Wawancara dengan Prasetyo Edi terkait sosok yang pantas diusung oleh PDI-P pada Pilkada DKI Jakarta 2017 Struktur Mikro Video Pernyataan Para Penantang Ahok Gambar 13 Sandiaga Uno Antusiasme dari temen-temen yang udah menyatakan, saya selalu bilang sabar, ini prematur.

33 85 Gambar 14 Ridwan Kamil Seperti yang saya bilang, saya fokus di Bandung dulu, belum punya pikiran mau pindah kemana-mana. Eee termasuk ke Jakarta, belum saya pikirkan. Tapi kalo ada yang mengapresiasi ya Alhamdulillah. Gambar 15 Tantowi Yahya Yang bisa saya katakan sekarang, saya merasa dihargai, saya merasa tersanjung, dan juga merasa tertantang.

34 86 Pada elemen grafis (retoris) pernyataan dari Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Tantowi Yahya ditayangkan dan ditonjolkan di awal segmen karena pernyataan mereka dianggap penting terkait isu mereka digadang-gadang akan maju pada Pilkada DKI Jakarta Wawancara dengan Adhyaksa Dault Melanjutkan pertanyaan Najwa Shihab terkait cuplikan pernyataan Basuki Tjahaja Purnama di segmen sebelumnya bahwa Adhyaksa Dault akan mendukungnya seandainya ia muslim, Najwa Shihab pada segmen ketiga ini menanyakan pertanyaan serupa hingga tiga kali secara berurutan di waktu berdekatan yang terdapat pada kalimat (1) Apakah niat Anda maju didasarkan pada argumentasi yang sama, gubernur DKI harus muslim?, (2) Bang Adhyaksa, pertanyaannya kan simple, apakah berarti itu juga Anda sependapat yang menjadi gubernur di DKI adalah yang Islam?, dan (3) Makanya kemudian Anda didukung oleh Partai Pribumi, itu juga sebagai salah satu bentuk Anda maunya yang pribumi dan Islam? Karena Anda didukung partai pribumi nih. Ketiga pertanyaan tersebut mencerminkan maksud (sintaksis) bagaimana secara implisit dan tersembunyi praktik bahasa tertentu digunakan komunikator untuk menekankan maksud tertentu, yaitu Adhyaksa Dault maju karena Basuki Tjahaja Purnama non Muslim dan bukan berasal dari etnis asli pribumi.

35 87 Pernyataan Adhyaksa Dault terkait pertemuannya dengan Basuki Tjahaja Purnama yang menyatakan Kalo Anda masuk Islam, udah Anda jadi gubernur lagi udah lancar. Kata kalo pada argumen Adhyaksa Dault menunjukkan elemen praanggapan (semantik) yang meskipun kenyataannya tidak terjadi, hal tersebut disampaikan untuk mendukung gagasan bahwa seandainya Basuki Tjahaja Purnama seorang Muslim maka jalannya untuk terpilih sebagai Gubernur akan lebih mudah. Wawancara dengan Marko Kusumawijaya Pernyataan Marco Kusumawijaya yang panjang lebar menyatakan Keunggulan saya, ada pada platform-platform yang saya usulkan. Saya pikir, dibandingkan semua calon saya yang paling berpengalaman dalam bidang lingkungan, paling banyak bekerja dengan komunitas, dan bekerja dengan seni budaya. Saya adalah,... Jadi issuenya bukan pengalaman, tapi pengalaman dalam hal apa.,.... Detil yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu kepada khalayak, yaitu bahwa Marco Kusumawijaya adalah orang yang berpengalaman di bidangnya. Prediksi Yunarto Wijaya terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 Berikut potongan prediksi Yunarto Wijaya (Pengamat politik/direktur Charta Politica) terkait Pilkada DKI Jakarta 2017:

36 88 Ya, ada beberapa variabel yang menentukan peluang orang secara elektoral terutama dalam pilkada selevel DKI. Yang pertama itu popularitas itu modal waji,... Kedua kompetensi, kita bicara ada dua faktor di kompetensi. Ada janji yang indah, atau track record yang indah,... Yang ketiga, kita bicara soal faktor primordial. Suka atau tidak suka secara sosiologis ada faktor tersebut negara kita. Yang keempat itu kita berbicara ada marketing gimmick, atau packaging,... Kalo Bung Marco itu saya rasa mempunyai masalah di popularitas. Walaupun di kompetensi mungkin ada beberapa hal yang bisa ditonjolkan begitu ya. Seperti Sanusi juga ya, mungkin popularitas,... Adhyaksa Dault,...apakah menpora yang adalah seorang spesialis itu bisa kemudian langsung melompat menjadi seorang generalis, sebgaai eksekutor atau eksekutif?,... Jadi kalau kita lihat dari berbagai sudut pandang tadi, beberapa variabel tadi, saya harus mengatakan dari beberapa nama yang ada disini dengan segala hormat, detik ini apabila survey dilakukan dan apabila pilkada dilakukan hari ini, saya pikir Ahok masi menjadi pemenang. Sebetulnya ada dua nama, yang sudah memenuhi beberapa variabel tadi yaitu, Mba Risma dengan Ridwan Kamil.,... Pada potongan prediksi di atas mengandung elemen maksud (semantik) yang melihat informasi yang menguntungkan komunikator atau pihak tertentu akan diuraikan secara lengkap, eksplisit, dan jelas.

37 89 Pernyataan di atas sebenarnya menguntungkan Basuki Tjahaja Purnama karena jika dibandingkan dengan sejumlah kandidat selain Risma (Walikota Surabaya) dan Ridwan Kamil (walikota Bandung), ia dianggap yang paling memiliki keempat variabel elektabilitas Pilkada DKI yaitu popularitas, kompetensi, faktor primordial, serta marketing gimmick atau packaging yang mumpuni....sebagai pengamat politik, saya katakan melihat konstilasi politik di Jawa Timur 2018 dan juga di Jawa Barat, kedua-duanya sepertinya tidak akan maju. Berdasarkan prediksi tersebut saat itu, secara disadari atau tidak, menguntungkan Basuki Tjahaja Purnama karena membuat orang berpikir bahwa Risma dan Ridwan kamil tidak akan maju dalam Pilgub DKI 2017, sehingga menimbulkan pandangan pada saat itu Basuki Tjahaja Purnama satu-satunya sosok yang diperhitungkan untuk maju pada Pilgub DKI Wawancara dengan Prasetyo Edi Pada pernyataan Prasetyo Edi terkait sosok yang akan diusung PDI-P pada Pilgub DKI 2017 Pemimpin di Jakarta ini perlu keberanian. Tapi juga perlu etika. Ada ya mungkin ya bahasa-bahasa saya kita perlu orang seperti Ahok, tapi kita tidak butuh mulut seperti Ahok mengandung elemen pengingkaran (retoris) yang merupakan strategi wacana dimana komunikator tidak secara tegas dan eksplisit

38 90 menyampaikan pendapat dan gagasannya kepada khalayak karena penggunaan kata tapi pada kalimat tersebut. Padahal pesan yang ia ingin sampaikan adalah sebenarnya Basuki Tjahaja Purnama merupakan sosok yang dibutuhkan Jakarta, namun bermasalah pada etika dan gaya komunikasinya. Saat Najwa Shihab menanyakan siapa sosok yang akan diusung PDI-P, Prasetyo Edi menjelaskan bahwa di PDI-P ada sebuah hierarki yang harus dilalui untuk memilih sosok yang pas untuk dipilih partai, kemudian dipotong oleh Najwa Shihab dengan kalimat Terserah ibu ketua umum?. Terdapat elemen maksud (semantik) di dalam kalimat tersebut yang artinya secara implisit Najwa Shihab lagi-lagi menganggap bahwa PDI-P partai yang tidak mengusung demokrasi karena semua keputusan selalu berdasarkan Ibu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Tabel 9 Kerangka Analisis Data Segmen 3 Struktur Wacana Super struktur (skematik) Elemen Temuan Skema / Alur a. Video pernyataan Para Penantang Ahok b. Wawancara dengan Adhyaksa Dault seputar niatnya maju karena Basuki Tjahaja Purnama nonmuslim c. Wawancara dengan Marko Kusumawijaya terkait keunggulannya d. Prediksi Yunarto Wijaya

39 91 Struktur mikro (semantik) (Pengamat politik/direktur Charta Politica) terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 e. Wawancara dengan Prasetyo Edi terkait sosok yang diusung oleh PDI-P pada Pilkada DKI Jakarta 2017 Detil Marco Kusumawijaya menjelaskan secara panjang lebar Keunggulan saya, ada pada platform-platform yang saya usulkan. Saya pikir, dibandingkan semua calon saya yang paling berpengalaman dalam bidang lingkungan, paling banyak bekerja dengan komunitas, dan bekerja dengan seni budaya. Saya adalah,... untuk menciptakan citra tertentu kepada khalayak Praanggapan Kata kalo pada argumen Adhyaksa Dault Kalo Anda masuk Islam, udah Anda jadi gubernur lagi udah lancar menunjukkan adanya pengandaian Maksud Najwa Shihab menanyakan tiga pertanyaan serupa secara berurutan dan dalam waktu berdekatan karena memiliki maksud tertentu. (1) Apakah niat Anda maju didasarkan pada argumentasi yang sama, gubernur DKI harus muslim?, (2) Bang Adhyaksa, pertanyaannya kan simple, apakah berarti itu juga Anda sependapat yang menjadi gubernur di DKI adalah yang Islam?, dan (3) Makanya kemudian Anda didukung oleh Partai Pribumi, itu juga sebagai salah satu bentuk Anda maunya yang pribumi dan Islam? Karena Anda didukung partai pribumi nih. Prediksi Yunarto Wijaya yang panjang lebar terkait Pilkada DKI 2017, disadari atau tidak menguntungkan Ahok karena

40 92 Struktur mikro (retoris) menimbulkan pandangan pada saat itu Ahok satu-satunya sosok yang diperhitungkan untuk maju pada Pilgub DKI Pada kalimat Terserah ibu ketua umum? lagi-lagi Najwa Shihab mempertanyakan sikap PDI-P sebagai partai yang seolah-olah tidak mengusung demokrasi karena berdasarkan keputusan satu orang Grafis Video pernyataan Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Tantowi Yahya terkait Pilkada DKI Jakarta Analisis Teks Segmen 4 Super Struktur (Skematik) Skematik atau struktur segmen 4 : a. Video pendapat masyarakat mengenai sosok pemimpin idaman Jakarta b. Wawancara dengan Muhammad Sanusi terkait sosok yang akan diusung Gerindra

41 93 c. Wawancara dengan Prasetyo Edi terkait sosok Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur Jakarta d. Wawancara dengan Marco Kusumawijaya terkait sosok Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur Jakarta e. Video tanggapan Basuki Tjahaja Purnama terhadap nama-nama penantangnya Struktur Mikro Video pendapat masyarakat Gambar 16 Masyarakat Pada elemen grafis (retoris) berupa video ini enam orang masyarakat diminta untuk memberikan pendapatnya mengenai sosok pemimpin yang mereka inginkan di Jakarta. Bentuk elemen seperti ini dapat menimbulkan secara tidak langsung makna ideologi dari komunikator. Dari segi media, pendapat masyarakat ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ingin ditekankan atau ditonjolkan

42 94 karena dianggap penting. Secara eksplisit, terdapat maksud (semantik) di dalamnya yaitu bahwa masyarakat mengidamkan sosok pemimpin yang berkharisma, tegas, jujur, mengerti kebutuhan rakyat, mementingkan rakyat, mau turun ke jalan, bahkan kalau bisa seiman. Wawancara dengan Muhammad Sanusi Terkait nama-nama yang sudah muncul untuk diusung Gerindra, Najwa Shihab menanyai Muhammad Sanusi terkait hal tersebut. Pada pernyataannya, terdapat maksud (semantik) implisit dan tersembunyi darinya yang menunjukkan kritik untuk Basuki Tjahaja Purnama, meskipun pada pernyataan selanjutnya ia tidak mengakuinya. Potongan pernyataannya tersebut berbunyi...pemimpin tu jangan cuma jadi tontonan tapi kasihlah tuntunan. Jakarta tuh butuh tuntunan yang lebih baik, bukan sekedar tontonan. Tegas boleh, tapi kata-katanya itu lho harus dijaga. Pemimpin tuh wajib tegas,.... Pada pernyataan tersebut maka yang menjadi perhatian adalah soal katakata Basuki Tjahaja Purnama yang seringkali dimunculkan di media saat ia menyatakan pernyataan bahkan kebijakan yang cenderung berani dan sensasional sehingga sebagian pihak merasa terganggu atas hal tersebut. Meskipun secara implisit, ia mengakui Basuki Tjahaja Purnama adalah sosok yang tegas, namun kekurangannya adalah pada segi komunikasi atau etikanya seorang pemimpin.

43 95 Wawancara dengan Prasetyo Edi Saat Prasetyo Edi sebagai ketua DPRD DKI Jakarta diminta Najwa Shihab menyampaikan kritiknya terhadap Basuki Tjahaja Purnama yang seorang Gubernur DKI Jakarta ia menjelaskan secara detil mengenai hal tersebut. Elemen detil (semantik) memang dihubungkan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang. Detil yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang dilakukan untuk menciptakan citra tertentu kepada khalayak. Secara lengkap, pernyataan Prasetyo Edi Ketua DPRD DKI Jakarta sebagai berikut Jadi gini persoalannya ya, tekanan saya sebagai ketua, ini banyak sekali dengan permasalahan-permasalahan komunikasi. Sebetulnya kan sebagai pemimpin di Jakarta, apalagi sebagai barometernya Indonesia, Jakarta ini harus yang arif dan bijaksana. Kalo marah, boleh lah marah ama anak buah. Sekarang contoh soal bagaimana penyerapan di DKI ini akan terserap? Kalo semua orang tiga bulan dipecat, ditakutin, dipecat, ditakutin, ngga akan selesai Jakarta. Tanggung jawabnya kan bukan dia saja, saya kan termasuk bertanggung jawab juga sebagai ketua DPRD. Nah inilah yang kadang-kadang saya suka mengkritisi sahabat saya, saudara Ahok, kadang-kadang suka bandel juga. Saya juga suka ngomong kepada beliau juga ya apa adanya. Bandel ini orang, bandel jadi gubernur.

44 96 Pernyataan Prasetyo Edi terkait kritiknya kepada Ahok pada kalimat...banyak sekali dengan permasalahan-permasalahan komunikasi. Sebetulnya kan sebagai pemimpin di Jakarta, apalagi sebagai barometernya Indonesia, Jakarta ini harus yang arif dan bijaksana. Kalo marah, boleh lah marah ama anak buah,... menimbulkan citra pada khalayak bahwa Basuki Tjahaja Purnama adalah sosok yang bermasalah dengan etika dan cara berkomunikasi termasuk kepada anak buahnya. Kemudian ia juga mengatakan..,kalo semua orang tiga bulan dipecat, ditakutin, dipecat, ditakutin, ngga akan selesai Jakarta. Tanggung jawabnya kan bukan dia saja, saya kan termasuk bertanggung jawab juga sebagai ketua DPRD,.... Pernyataan tersebut menimbulkan citra positif baginya bahwa DKI Jakarta bukan hanya tanggung jawab Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur, tapi sebagai ketua DPRD DKI Jakarta ia juga memiliki andil dalam kemaslahatan hidup masyarakat Jakarta. Pernyataan Prasetyo Edi yang mengatakan...saudara Ahok, kadang-kadang suka bandel juga. Saya juga suka ngomong kepada beliau juga ya apa adanya. Bandel ini orang, bandel jadi gubernur. Jika merujuk pada pernyataan sebelumnya maka leksikon/pilhan kata (stilitik) disini merujuk kepada bandel karena permasalahan komunikasi seorang Basuki Tjahaja Purnama.

45 97 Ahok bandel jadi gubernur ditanggapi Najwa Shihab dengan kalo ga bandel ntar keikut penjahat-penjahat mengandung unsur leksikon / pilihan kata (stilitik) yang terdapat pada kata penjahat yang merujuk pada orang-orang yang merugikan warga Jakarta. Sehingga untuk menangani orang-orang tersebut, gubernurnya harus lah orang yang bandel dalam hal ini berani dan tidak pandang bulu. Kalau tidak, ia termasuk bagian orang yang merugikan warga Jakarta juga. Pilihan kata penjahat dan bandel yang diucapkan oleh Najwa Shihab mencerminkan sikap atau ideologi tertentu. Bahwasanya sikap yang ditunukkan Ahok lah yang pas untuk Jakarta. Sehingga, kata bandel yang diucapkan oleh Najwa Shihab memiliki konteks yang berbeda dengan yang diucapkan oleh Prasetyo Edi. Prasetyo Edi selanjutnya menyatakan Di era saya Mba Najwa, di kepemimpinan saya, saya ingin terbuka dan transparan. Apa yang dikatakan oleh Pak Presiden dan Ahok, ayo transparan! Saya buat transparan, jadi jangan orang curiga akhirnya semua dipecat, distaffkan. Akhirnya ga bisa kerja. Disinilah saya menghimbau kepada saudara Ahok ya, kalau untuk kader-kader siapa yang kita punya kader banyak kok. Ada Pak Djarot, Bung Sadikin, Ganjar Pranowo, ada Risma, banyaak kita. Tapi siapa yang dipilih nanti. Pada saatnya akan keluar nama-nama tersebut. Pernyataan ini memiliki maksud (semantik) untuk mengkritisi Basuki Tjahaja Purnama yang seringkali mengucapkan ayo transparan namun

46 98 sikapnya malah curigaan menurut Prasetyo Edi. Sehingga secara implisit Prasetyo Edi ingin mengatakan bahwa Ahok harus hati-hati dengan sikapnya. Karena yang bagus bukan hanya dia. PDI-P masih memiliki banyak kader yang dapat diunggulkan untuk menjadi pemimpin Jakarta. Pernyataan tersebut juga mengindikasikan kritik kepada agar Ahok jangan merasa paling baik di antara kader-kader lainnya. Wawancara dengan Marco Kusumawijaya Wawancara dengan Marco Kusumawijaya yang memiliki pandangan tentang sosok pemimpin terkandung unsur maksud (semantik) implisit di dalamnya untuk mengkritik Basuki Tjahaja Purnama dengan kalimat...saya pikir misal kita bicara retorika anti korupsi, itu sudah dengan sendirinya. Tetapi persoalan yang nyata sekarang adalah menurut saya sistem pengadaan yang baik. Nah membangun sistem pengadaan yang baik itu yang merupakan pekerjaan yang lebih berat. Karena orang harus sabar, harus tekun, orang harus ngayomi, orang harus investasi di manusianya, bukan sekedar di alat elektronik itu, elektronik ini. Nah saya pikir itu tantangan-tantangan yang berikutnya. Juga membangun masyarakat tidak hanya cukup dengan hanya memindah-mindahkan masyarakat, tetapi juga dengan memberinya kesempatan masyarakat untuk menyumbangkan gagasan dan menyumbangkan kontribusinya. Maka, kritik implisit yang ingin disampaikan Marco Kusumawijaya

47 99 terhadap Basuki Tjahaja Purnama mengenai sistem pengadaan yang seharusnya diperdayakan adalah manusianya, bukan sekedar alat elektroniknya. Selain itu juga Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta harusnya lebih memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyumbangkan gagasan dan kontribusi mereka sehingga secara bersama-sama menjaga dan memajukan Jakarta agar tidak terkesan sebagai one man show. Pada kalimat...kalau partai politik mau membeli platform kami, kami senang sekali begitu. Membeli itu bukan membeli dalam pengertian uang ya,... yang diucapkan oleh Marco Kusumawijaya, terkandung elemen praanggapan (semantik) karena kenyataannya belum terjadi. Video Basuki Tjahaja Purnama terhadap para penantangnya Pada Bagian ini, Basuki Tjahaja Purnama diminta memberikan tanggapan terhadap sejumlah nama yang digadang-gadang akan bersaing dengannya di pilkada DKI Jakarta Setiap sebelum Basuki Tjahaja Purnama memberikan tanggapan mengenai seorang nama calon, maka dimunculkan grafis (retoris) calon tersebut.

48 100 Gambar 17 Poster Adhyaksa Dault Poster bergambarkan Adhyaksa Dault ini mengandung muatan politis bahwa JAKARTA untuk SEMUA dengan warna merah dan huruf kapital pada JAKARTA dan SEMUA memuat indikasi Adhyaksa Dault mensugesti atau mempengaruhi khalayak dengan wacana atau ideologis bahwa Jakarta terbuka untuk semua golongan, bukan golongan tertentu saja. Selanjutnya, Basuki Tjahaja Purnama menanggapi dengan kalimat...pernah jadi Menpora, orang tinggal nilai aja, seperti apa,... yang memiliki maksud (semantik) implisit bahwa untuk menilai seorang Adhyaksa Dault, lihatlah kinerjanya saat masih menjabat Menpora. Maka hal tersebut merujuk pada prestasi, rekam jejak, kebijakan, maupun hasil yang Adhyaksa Dault torehkan selama menjabat sebagai Menpora.

49 101 Gambar 18 Poster Sandi - Sani Pada grafis (retoris) di atas tertulis pesan Untuk Jakarta Setara dan SandiSani Untuk DKI Jakarta dari Sandiaga Uno dan Triwisaksana (Sani) yang memiliki kritik implisit bagi gubernur yang ada. Hal ini mempengaruhi khalayak dengan wacana atau ideologis bersama SandiSani, Jakarta akan menjadi kota yang setara bagi semua. Pesan serupa seperti yang disampaikan oleh Adhyaksa Dault. Sandiaga Uno kemudian dikomentari Basuki Tjahaja Purnama secara singkat dengan kalimat...pak Sandiaga Uno pengalaman bisnis, tokoh muda,... mengandung maksud (semantik) yang dapat diartikan bahwa sebagai tokoh muda, Sandiaga Uno memiliki pengalaman di bidang bisnis. Tidak dijelaskan lebih lanjut tentang kelebihan lainnya. Sehingga hal ini mengandung maksud implisit bahwa bagi Basuki Tjahaja Purnama, Sandiaga Uno hanyalah berpengalaman di bidang bisnis.

50 102 Sani juga tak luput dari komentar Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan Ada Sani juga tokoh muda, udah lama di DPRD DKI, dari partai yang pernah besar juga, PKS di DKI. Pilihan kata / leksikon pernah besar menunjukan sikap atau pandangan tertentu komunikator terhadap orang yang dikomentarinya. Bahwa Sani sebagai tokoh muda yang sudah lama di DPRD DKI Jakarta berasal dari PKS yang pernah besar di Jakarta. Pilhan kata pernah besar mengindikasi PKS sekarang tidak sebesar dulu. Tanggapan Basuki Tjahaja Purnama mengenai Sani dilanjutkan dengan kalimat...sebagian umat Islam yang tidak bisa menerima orang yang tidak seaqidah, tidak bisa menerima non muslim memimpin, ada pilihan, ada calon PKS kan. Kan bagus, jadi semua ga ada yang golput memiliki maksud (semantik) yang berarti bahwa ketimbang golput, sebagian umat muslim yang tidak bisa menerima non muslim sebagai pemimpin, bisa memilih Sani. Gambar 19 Berita Nachrowi Ramli

51 103 Gambar 20 Berita Marco Kusumawijaya Selanjutnya secara berurutan, Basuki Tjahaja Purnama diminta mengomentari Nachrowi Ramli dan Marco Kusumawijaya yang juga digadang-gadang maju sebagai penantangnya. Pada gambar keduanya mengandung elemen grafis (retoris) dengan menonjolkan headline pemberitaan yang dicetak tebal disertai foto Nachrowi Ramli atau Marco Kusumawijaya menonjolkan bagian yang harus diperhatikan pemirsa. Kemudian, Basuki Tjahaja Purnama mengomentari Nachrowi Ramli dengan kalimat...dia mewakili purnawirawan TNI, mewakili orang betawi, mungkin ada orang betawi yang ga bisa nerima orang non betawi yang mimpin, nah Pak Nahrowi memberikan alternatif lagi memiliki maksud (semantik) yang secara implisit mengatakan bahwa Nachrowi Ramli dapat menjadi alternatif bagi purnawirawan TNI yang merasa terwakili olehnya dan bagi orang-orang betawi yang

52 104 tidak bisa menerima orang non betawi yang memimpin Jakarta, bukan karena hal lainnya. Basuki Tjahaja Purnama kemudian mengomentari Marco Kusumawijaya dengan praanggapan (semantik) yang mengatakan bahwa Marco...mungkin dia bisa lebih bagus dari Bapak Ridwan Kamil yang bisa tata kota kan. Saya kira Kota Jakarta perlu ahli tata kota yang menata. Dan bisa saja sekelompok orang yang di pinggirpinggir sungai merasa digusur. Dengan ahli tata kota yang memegang, Jakarta akan lebih baik. Meskipun kenyataannya belum tentu begitu. Praanggapan ini ditandai dengan kata mungkin, bisa saja, dan akan. Pada penutup komentarnya untuk Marco Kusumawijaya, ia juga menyelipkan tanggapannya mengenai sosok Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan kalimat Bu Risma juga terbukti, Surabaya bagus. Bu Risma maju juga orang Jakarta jadi punya lebih banyak pilihan lagi. Tanggapan mengenai Risma yang juga memiliki rekam jejak yang bagus sebagai walikota Surabaya diuraikan Basuki Tjahaja Purnama dengan detil yang singkat. Karena jika kelebihan Risma diuraikan secara jelas dan detil akan mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap dirinya yang mencalonkan kembali sebagai DKI 1 dan Risma diisukan juga sebagai salah satu sosok yang diperhitungkan untuk maju menyaingi dirinya. Elemen detil (sematik)

53 105 merupakan strategi komunikator atau pembuat teks untuk mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Tabel 10 Kerangka Analisis Data Segmen 4 Struktur Wacana Super struktur (skematik) Struktur mikro (semantik) Elemen Temuan Skema / Alur a. Video pendapat masyarakat mengenai sosok pemimpin idaman Jakarta b. Wawancara dengan Muhammad Sanusi terkait sosok yang akan diusung Gerindra c. Wawancara dengan Prasetyo Edi terkait sosok Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur Jakarta d. Wawancara dengan Marco Kusumawijaya terkait sosok Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur Jakarta e. Video tanggapan Basuki Tjahaja Purnama terhadap para penantangnya Maksud Pada video pendapat masyarakat mengenai sosok pemimpin idaman Jakarta, secara jelas dan eksplisit mereka menyampaikan sejumlah kriteria pemimpin idaman mereka. Secara implisit, pada video pendapat masyarakat mengenai sosok pemimpin idaman Jakarta, media menayangkan statement masyarakat yang seringkali dilekatkan pada sosok Basuki Tjahaja Purnama termasuk soal isu SARA Pernyataan...Jakarta tuh butuh tuntunan yang lebih baik, bukan sekedar tontonan. Tegas boleh, tapi kata-katanya itu lho harus dijaga. Pemimpin tuh wajib

54 106 tegas,... oleh Muhammad Sanusi secara implisit dan tersembunyi ditujukan kepada Basuki Tjahaja Purnama Pernyataan Prasetyo Edi...jadi jangan orang curiga akhirnya semua dipecat, distaffkan. Akhirnya ga bisa kerja. Disinilah saya menghimbau kepada saudara Ahok ya, kalau untuk kader-kader siapa yang kita punya kader banyak kok. Ada Pak Djarot, Bung Sadikin, Ganjar Pranowo, ada Risma, banyaak kita,... mengindikasikan kritiknya kepada Basuki Tjahaja Purnama jangan merasa paling baik di antara kaderkader lainnya Secara implisit, Marco Kusumawijaya mengkritisi Basuki Tjahaja Purnama mengenai sistem pengadaan dan soal memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut berkontribusi memajukan Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengomentari seorang Adhyaksa Dault dengan kalimat...pernah jadi Menpora, orang tinggal nilai aja, seperti apa,... Basuki Tjahaja Purnama mengomentari Nachrowi Ramli dengan kalimat...dia mewakili purnawirawan TNI, mewakili orang betawi, mungkin ada orang betawi yang ga bisa nerima orang non betawi yang mimpin, nah Pak Nahrowi memberikan alternatif lagi Praanggapan Pada kalimat...kalau partai politik mau membeli platform kami, kami senang sekali begitu. Membeli itu bukan membeli dalam pengertian uang ya,... yang diucapkan oleh Marco Kusumawijaya

55 107 Struktur mikro (stilistik) Basuki Tjahaja Purnama mengomentari Marco Kusumawijaya dengan kata mungkin, bisa saja, dan akan pada kalimat...mungkin dia bisa lebih bagus dari Bapak Ridwan Kamil yang bisa tata kota kan. Saya kira Kota Jakarta perlu ahli tata kota yang menata. Dan bisa saja sekelompok orang yang di pinggir-pinggir sungai merasa digusur. Dengan ahli tata kota yang memegang, Jakarta akan lebih baik yang menandai adanya praanggapan pada kalimat tersebut Detil Pernyataan Prasetyo Edi...banyak sekali dengan permasalahan-permasalahan komunikasi,.. (pemimpin) Jakarta ini harus yang arif dan bijaksana. Kalo marah, boleh lah marah ama anak buah,... menimbulkan citra Basuki Tjahaja Purnama sebagai sosok yang bermasalah dengan etika dan cara berkomunikasi Ahok mengomentari Walikota Surabaya Tri Rismaharini hanya dengan kalimat Bu Risma juga terbukti, Surabaya bagus. Bu Risma maju juga orang Jakarta jadi punya lebih banyak pilihan lagi Leksikon / Kata bandel pada...saudara Pemilihan kata Ahok, kadang-kadang suka bandel juga. Saya juga suka ngomong kepada beliau juga ya apa adanya. Bandel ini orang, bandel jadi gubernur yang diucapkan Prasetyo Edi Kata bandel dan penjahat pada kalimat kalo ga bandel ntar keikut penjahat-penjahat yang diucapkan Najwa Shihab memiliki konteks yang berbeda dengan kata

56 108 Struktur mikro (retoris) bandel yang dimaksud Prasetyo Edi Grafis Video enam orang masyarakat mengenai sosok pemimpin idaman Jakarta Video Basuki Tjahaja Purnama menanggapi sejumlah calon yang digadang-gadang menyainginya pada Pilgub DKI Jakarta 2017 disertai grafis calon bersangkutan 5. Analisis Teks Segmen 5 Super Struktur (Skematik) Skematik atau struktur segmen 5 : a. Video footage Teman Ahok vs Lawan Ahok b. Wawancara Tubagus Ramadhan dari gerakan Teman Ahok

57 109 c. Wawancara Bursah Zarnubi dari gerakan Lawan Ahok d. Adu pendapat antara Lawan Ahok dan Teman Ahok Struktur Mikro Video footage Teman Ahok vs Lawan Ahok Gambar 21 Teman Ahok vs Lawan Ahok Di awal segmen 5 ditayangkan video footage Teman Ahok dan Lawan Ahok. Dalam video berdurasi 22 detik ini, ditayangkan gambar Teman Ahok yang merupakan gerakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama yang sedang melakukan pengumpulan KTP dan menjual marchandise untuk membantu pencalonan Basuki Tjahaja Purnama melalui jalur independen. Kemudian ditampilkan pula gerakan Lawan Ahok yang tampak sedang berdemonstrasi membawa tulisan dan spanduk bertuliskan Lawan Ahok. Musik yang dijadikan backsound video ini menambahkan kesan ketegangan di antara kedua kubu ini.

58 110 Gambar 22 Grafis Teman Ahok vs Lawan Ahok Di akhir video dimunculkan grafis bertuliskan Teman Ahok vs Lawan Ahok yang menambah kesan ideologis yang berseberang di antara keduanya. Temuan-temuan di atas termasuk dalam elemen grafis (retoris). Wawancara Tubagus Ramadhan dari gerakan Teman Ahok Sesaat setelah Najwa Shihab menyapa Tubagus Ramadhan dari Teman Ahok dan Bursah Zarnubi dari Lawan Ahok, ia mengatakan Ada Teman Ahok, ada Lawan Ahok. Saya mau ke Teman Ahok dulu deh. Pernyataan Najwa Shihab tersebut ditanggapi langsung oleh Bursah Zarnubi dari Lawan Ahok dengan pernyataan Terserah aja serta Lawan Ahok juga boleh (duluan) dengan nada kekecewaan bahwa Teman Ahok lah yang dimintai keterangan terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan adanya elemen ekspresi (retoris). Dalam wacana

59 111 ini, suara, intonasi, atau ekspresi dapat menimbulkan secara tidak langsung makna ideologis dari komunikatornya. Penggunaan kata ganti (sintaksis) kita oleh Tubagus Ramadhan pada kalimat Teman Ahok ini sebenarnya kita adalah sebuah gerakan yang berdasarkan volunteer atau kerelewanan sistemnya. Kita disini berfokus untuk mengumpulkan KTP supaya Ahok bisa maju di Pilkada 2017 melalui jalur independen. Disitu fokus kita, kita adalah relawan pengumpul KTP. Fokus kita adalah mengumpulkan KTP untuk Ahok supaya ia bisa maju di Pilkada 2017 melalui jalur independen. Kata kita pada kalimat tersebut menggambarkan representasi sikap bersama dalam gerakan Teman Ahok. Penggunaan kata kita juga mempunyai implikasi menumbuhkan solidaritas, aliansi, perhatian publik, serta mengurangi kritik oposisi (hanya) pada diri sendiri. Hal serupa juga terjadi pada kalimat...bagi kami Teman Ahok, semua yang telah mengumpulkan KTP untuk Ahok adalah relawan Teman Ahok. Kata kami disini memiliki fungsi yang sama seperti penggunaan kata kita sebelumnya. Pada kalimat...bagi kami Teman Ahok, semua yang telah mengumpulkan KTP untuk Ahok adalah relawan Teman Ahok terdapat elemen koherensi kondisional (sintaksis) yang ditandai dengan penggunaan kata yang pada kalimat tersebut sebagai kata hubung (konjungsi) kalimat setelahnya yang menjadi penjelas. Adanya kalimat penjelas ini dapat memberi keterangan yang baik atau

60 112 buruk terhadap suatu pernyataan. Dalam konteks pernyataan tersebut maka memberikan keterangan yang baik bahwa yang disebut sebagai Teman Ahok adalah siapapun yang mengumpulkan KTPnya untuk Basuki Tjahaja Purnama maju di Pilkada DKI 2017 lewat jalur independen. Elemen nominalisasi (semantik) teridentifikasi pada pernyataan Tubagus Ramadhan Saat ini teman Ahok sudah mengumpulkan sekitar 275 ribu KTP dari seluruh DKI Jakarta melalui posko-posko dan mall pada tanggal 6 kemarin, itu kita sudah mencapai 275 ribu KTP atau 27,5% dari target kita satu juta KTP pada kata yang digarisbwahi tersebut untuk menunjukkan nominal, jumlah, atau angka dari suatu capaian. Wawancara Bursah Zarnubi dari gerakan Lawan Ahok Kata ganti (sintaksis) kami dan kita juga digunakan Bursah Zarnubi untuk menunjukkan sikap bersama pada kalimat Jadi yang saya lihat ini, dalam merespon DKI, ga ada gerakan civil society. Nah kami civil society ya. Pertama, yang kami kritikki itu adalah kepemimpinan. Kedua, cara bertindaknya Gubernur Ahok ini. Boleh keras, boleh tegas tapi jangan keras ya. Jaga mulut, karena kita sudah lama membangun, mentarnsformasikan bangsa ini menjadi bangsa yang beradab. Kita ingin pemimpin itu memberikan tauladan,....

61 113 Pernyataan Najwa Shihab...Ini Lawan Ahok ini siapa persisnya? Selain Bursha Zarnubi terindikasi maksud (semantik) implisit di dalamnya. Dalam konteks wacana media, elemen maksud menunjukkan secara implisit bagaimana praktik bahasa tertentu digunakan untuk menonjolkan suatu basis kebenaran. Dalam hal ini secara implisit Najwa mempertanyakan bahwa yang disebut dengan Lawan Ahok adalah Bursah Zarnubi sendiri. Karena Bursah Zarnubi sejak lama menunjukkan sikap ketidaksukaannya terhadap Ahok. Salah satu aksinya adalah demo di depan rumah dinas Basuki Tjahaja Purnama untuk menuntut perubahan sikap Basuki Tjahaja Purnama dalam hal komunikasi. 1 Ekspresi (retoris) Najwa Shihab yang menanggapi pernyataan Bursah Zarnubi yang mengatakan Lawan Ahok terdiri atas kumpulan beberapa organisasi resmi dengan bertanya mereka sebagai organisasi resmi? kemudian ia menanyakan lagi untuk memastikan dengan nada terkejut dan agak tidak percaya Organisasi resmi menjadi Lawan Ahok?. Dalam wacana pembicaraan, ekspresi seperti ini mampu mempengaruhi pengertian dan mensugesti khalayak pada bagian mana yang harus diperhatikan diakses pada 9 Februari 2017

62 114 Adu pendapat antara Lawan Ahok dan Teman Ahok Elemen maksud (semantik) terindikasi saat adu pendapat antara Lawan Ahok dan Teman Ahok terjadi. Najwa Shihab acap kali melakukan pembelaan secara implisit dan tersembunyi terhadap Teman Ahok. Hal ini terlihat saat adu pendapat ini terjadi, tanggapan Najwa Shihab seringkali lebih mendukung pihak Teman Ahok dengan cara tertentu, seperti pada kalimat yang digarisbawahi berikut. BZ: Karena Lawan Ahok merupakan gerakan moral. Kalo mereka kan mencalonkan Ahok. Ahok ini ga ada etika, belum berhenti gubernur udah kumpulkan relawan. Sementara serapan APBD aja belum 20%.. NS: (memotong) saya harus konfirmasi. Ini benar disuruh Pak Ahok atau bukan nih? TR: Oh ini justru ini menurut saya lucu ini. BZ: (memotong) pertanyaannya salah. Ga mungkin dia ga ngaku disuruh Ahok lah.. NS: Tadi kan Anda menuding ini disuruh Basuki Tjahaja Purnama. BZ: Disuruh siapa lagi? TR:...beberapa adalah relawan yang pernah bergabung dengan relawan Jakarta Baru gitu. Otomatis mereka pernah bertemu Ahok, pernah bertemu dengan Ahok, tapi tidak pernah melakukan conference langsung dengan Ahok. Kita kenal aja kaga gitu. Kita tau dia, karna dia ingin memajukan. Kita ingin memajukan dia karna menurut kita memiliki prestasi. Saya sendiri pun belum pernah bertemu dengan Pak Ahoknya sendiri. Jadi bagaimana kita bilang bahwa kita disuruh oleh Pak Ahoknya sendiri gitu? NS: Pak Ahok sama sekali tidak terlibat? TR: Ini menurut saya sih tudingan yang lucu sebenarnya..

63 115 NS: (memotong) Pak Ahok sama sekali tidak terlibat dalam gerakan Teman Ahok ini? TR: Iya, tidak pernah. Kita belum pernah ketemu Pak Ahok sampai sekarang. NS: Sampai sekarang belum ketemu Pak Ahok. Jadi tudingan Anda itu ada dasarnya atau tidak? Jangan asal fitnah aja nih bang. BZ: Bukan fitnah.. NS: Ada dasarnya ga? BZ: Jadi begini ya.. ga mungkin ada orang kerja mau relawan 275 ribu mau itu ga mungkin lah. NS: Anda tidak percaya ada orang yang rela mau.. BZ: Tidak percaya saya. Tidak percaya. NS: Tidak percaya? BZ: Tidak percaya. TR: Yaa kalo misalkan bapak agak distrust, Bapak Burza Zarnubi tidak percaya, ada orang bisa mengumpulkan 275 ribu, silakan kunjungi booth kita. Itu aja sih kita. NS: Kunjungi booth. Pada percakapan di atas, terlihat pernyataan Bursah Zarnubi yang merugikan Basuki Tjahaja Purnama akan ditanggapi Najwa Shihab secara sengit. Sedangkan pernyataan Teman Ahok yang menguntungkan posisi Basuki Tjahaja Purnama akan diulanginya sebagai bentuk penegasan atas pendapat Teman Ahok. Secara implisit, Najwa Shihab mencoba menguatkan informasi yang menguntungkan pihak tertentu yaitu Basuki Tjahaja Purnama Ahok dan Teman Ahok.

64 116 Kata ganti (sintaksis) kita kembali diucapkan oleh Tubagus Ramadhan untuk menyatakan sikap bersama yang mempunyai implikasi menumbuhkan solidaritas, aliansi, perhatian publik, serta mengurangi kritik oposisi (hanya) kepada diri sendiri pada kalimat...pernah bertemu dengan Ahok, tapi tidak pernah melakukan conference langsung dengan Ahok. Kita kenal aja kaga gitu. Kita tau dia, karna dia ingin memajukan. Kita ingin memajukan dia karna menurut kita memiliki prestasi,... Jadi bagaimana kita bilang bahwa kita disuruh oleh Pak Ahoknya sendiri gitu?. Tabel 11 Kerangka Analisis Data Segmen 5 Struktur Wacana Super struktur (skematik) Struktur mikro (semantik) Elemen Temuan Skema / Alur a. Video footage Teman Ahok vs Lawan Ahok b. Wawancara Tubagus Ramadhan dari gerakan Teman Ahok c. Wawancara Bursah Zarnubi dari gerakan Lawan Ahok d. Adu pendapat antara Lawan Ahok dan Teman Ahok Nominalisasi Saat ini teman Ahok sudah mengumpulkan sekitar 275 ribu KTP dari seluruh DKI Jakarta,... itu kita sudah mencapai 275 ribu KTP atau 27,5% dari target kita satu juta KTP Maksud Maksud implisit pada pernyataan Najwa Shihab kepada Bursah Zarnubi terkait sikap Lawan Ahok...Ini Lawan Ahok ini siapa persisnya? Selain Bursah Zarnubi

65 117 Struktur mikro (sintaksis) Struktur mikro (retoris) Kata ganti Penggunaan kata kita dan kami oleh Tubagus Ramadhan untuk menjelaskan Teman Ahok mencerminkan sikap bersama Penggunaan kata kita dan kami oleh Bursah Zarnubi mengenai Lawan Ahok mencerminkan sikap bersama Penggunaan kata kita oleh Tubagus Ramadhan saat dituding Bursah Zarnubi Koherensi kondisional Kata yang sebagai penghubung dalam kalimat...bagi kami Teman Ahok, semua yang telah mengumpulkan KTP untuk Ahok adalah relawan Teman Ahok menjelaskan kalimat setelahnya Ekspresi Nada kecewa Bursah Zarnubi saat Najwa Shihab memilih mewawancarai Tubagus Ramadhan (Teman Ahok) terlebih dahulu Terserah aja serta Lawan Ahok juga boleh (duluan) Ekspresi terkejut dan agak tidak percaya Najwa Shihab saat menanggapi pernyataan Bursah Zarnubi bahwa Lawan Ahok terdiri atas organisasi resmi 6. Analisis Teks Segmen 6 Super Struktur (Skematik) Skematik atau struktur segmen 6 : a. Wawancara Bursah Zarnubi terkait kabar akan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta b. Grafis poster Bursah Zarnubi Jakarta Butuh Pemimpin yang Pro Rakyat, Bursah Zarnubi untuk Jakarta

66 118 c. Adu argumen antara Teman Ahok dan Lawan Ahok terkait cara komunikasi Basuki Tjahaja Purnama d. Video tanggapan Basuki Tjahaja Purnama terhadap Bursah Zarnubi terkait kabar akan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta Struktur Mikro Wawancara Bursah Zarnubi terkait kabar akan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta Terdapat elemen koherensi kondisional (sisntaksis) pada pernyataan Bursah Zarnubi... Kita ga ada ingin pemimpin yang ingin menggoda orang menimbulkan konflik. Konflik besar di Indonesia Karena itu dia kita harus suntikkan siapa saja harus berhenti pemimpin kaya cakap-cakap kaya begitu. Kata hubung (konjungsi) yang menjelaskan kalimat penjelas setelahnya. Adanya kalimat penjelas ini menjadi cermin kepentingan komunikator karena dapat memberi keterangan yang baik atau buruk terhadap suatu pernyataan. Dalam hal ini, Bursah Zarnubi menganggap Basuki Tjahaja Purnama sebagai pemimpin yang suka membuat orang berkonflik. Pilihan kata / leksikon (stilistik) menggoda disini pun menunjukkan sikap dan kepercayaannya bahwa Basuki Tjahaja Purnama merupakan pemimpin yang suka menyebabkan konflik dalam hal ini karena cara berkomunikasinya.

67 119 Grafis poster Bursah Zarnubi Gambar 23 Poster Bursah Zarnubi Saat Bursah Zarnubi mengatakan tidak akan maju pada Pilkada DKI 2017, Najwa Shihab lantas mengatakan Karna kemudian ada beredar poster seperti ini nih. Kita tunjukkan dulu posternya dengan ekspresi (retoris) agak tersenyum. Gambar 24 Ekspresi Najwa Shihab

68 120 Ekspresi dari Najwa Shihab yang agak tersenyum dan sekilas tampak puas serta intonasi suara yang seolah menyindir ditangkap peneliti sebagai bentuk kepuasan berhasil mematahkan pernyataan Bursah Zarnubi yang mengatakan tidak akan maju pada Pilkada DKI 2017 dengan menayangkan grafis (retoris) tersebut. Kemudian Najwa Shihab kembali menyerang Bursah Zarnubi dengan pertanyaan Nah ini.. Jakarta butuh pemimpin yang pro rakyat. Bursah Zarnubi untuk Jakarta. Jadi target Lawan Ahok untuk memajukan Anda?. Kata jadi pada kalimat tersebut mengandung indikasi praanggapan (semantik) karena kenyataannya belum terjadi, namun didasarkan pada anggapan yang bisa dijadikan dasar untuk mendukung suatu gagasan tertentu. Dalam hal ini Najwa Shihab beranggapan dengan adanya gerakan Lawan Ahok dan poster Bursah Zarnubi tersebut mengindikasikan bahwa Lawan Ahok ada karena ingin memajukan Bursah Zarnubi sebagai salah satu penantang Basuki Tjahaja Purnama. Adu argumen antara Teman Ahok dan Lawan Ahok Pada bagian ini, terjadi adu argumen antara Teman Ahok dan Lawan Ahok terkait cara komunikasi Ahok. Tubagus Ramadhan dalam pernyataannya Menurut saya tidak sesering itu juga gitu kan. Tapi ini menarik kenapa? Karena selalu disorot oleh media. Makanya image yang terbentuk adalah Ahok adalah orang yang sering

69 121 ngomong kasar terindikasi maksud (semantik) implisit untuk membela Basuki Tjahaja Purnama. Bahwa Basuki Tjahaja Purnama terkesan omongannya kasar itu karena sering disorot media sehingga image itulah yang terbangun di masyarakat. Setelah itu, Najwa Shihab sebagai pembawa acara membalas pernyataan Tubagus Ramadhan itu dengan pertanyaan Padahal tidak sering-sering amat sebetulnya? yang dijawab Tubagus Iya, kalo menurut saya sih ngga. Kemudian Najwa Shihab berkata pada Bursah Zarnubi Tidak sering-sering amat Pak Bursah. Terdapat pengulangan kata tidak sering-sering amat oleh Najwa Shihab ini mengindikasikan bentuk penegasan dan pembelaan secara implisit dan tersembunyi Najwa Shihab kepada Tubagus Ramadhan atau Teman Ahok. Bagi penulis, secara tidak langsung ini merupakan suatu maksud (semantik) implisit keberpihakan Najwa Shihab kepada Basuki Tjahaja Purnama. Pada pernyataan Bursah Zarnubi...Ga juga sembarang orang boleh deklarasi dong. Masuk facebook ya deklarasi, ya ga bener juga dong terdapat maksud (semantik) implisit kritik kepada Marco Kusumawijaya yang mendeklarasikan niatnya untuk maju pada Pilkada DKI 2017 melalui facebook. Lantas Najwa Shihab memastikan kembali niat Bursah Zarnubi dengan Lawan Ahok bukanlah untuk memajukannya di Pilkada DKI

70 dengan pertanyaan Kalau Anda tidak mungkin maju?, mengulangi lagi dengan pertanyaan Tidak mungkin maju? serta pertanyaan Jadi ini gerakan moral? memiliki maksud (semantik) implisit untuk menggodanya karena pernyataan Bursah Zarnubi yang sebelumnya mengatakan tidak menggunakan Lawan Ahok untuk maju di Pilkada DKI Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Padahal Pak Ahok bilang kalo Anda maju bagus lho serta menayangkan video pernyataan Ahok mengenai Bursah Zarnubi apabila maju sebagai salah satu penantangnya menunjukkan bagaimana secara implisit dan tersembunyi praktik bahasa digunakan untuk maksud tertentu. Sebelum menayangkan video pernyataan Basuki Tjahaja Purnama mengenai Bursah Zarnubi apabila maju sebagai salah satu penantangnya, Najwa Shihab mengatakan Kita akan dengar cuplikan apa kata Pak Ahok tentang Pak Bursah Zarnubi berikut ini lantas tertawa. Ekspresi (retoris) mampu mempengaruhi pengertian dan mensugesti khalayak pada bagian mana yang harus diperhatikan dan pada bagian mana yang tidak. Ekspresi juga menimbulkan secara tidak langsung makna ideologis dari komunikator.

71 123 Gambar 25 Ekspresi Najwa Shihab Selanjutnya ditayangkanlah video pernyataan Basuki Tjahaja Purnama mengenai sosok Bursah Zarnubi apabila maju sebagai salah satu penantangnya. Dalam video itu ia mengatakan dengan ekspresi (retoris) yang agak tersenyum. Gambar 26 Ahok Komentari Bursah Zarnubi Bagi peneliti, senyuman penuh arti ini menghadirkan pandangan Basuki Tjahaja Purnama yang terkesan underestimate terhadap Bursah Zarnubi apabila maju sebagai salah satu penantangnya. Ditambah lagi

72 124 dengan pernyataannya...kalo mau maju, dulu punya partai, pernah pimpin partai. Saya kira pernah DPR RI, pengalaman oke lah saya kira yang secara implisit (elemen maksud (semantik)) mempertegas kesan underestimate tersebut. Tabel 12 Kerangka Analisis Data Segmen 6 Struktur Wacana Super struktur (skematik) Struktur mikro (semantik) Elemen Temuan Skema / Alur a. Wawancara Bursah Zarnubi terkait kabar akan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta b. Grafis poster Bursah Zarnubi Jakarta Butuh Pemimpin yang Pro Rakyat, Bursah Zarnubi untuk Jakarta c. Adu argumen antara Teman Ahok dan Lawan Ahok terkait cara komunikasi Basuki Tjahaja Purnama d. Video tanggapan Basuki Tjahaja Purnama terhadap Bursah Zarnubi terkait kabar akan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta Maksud Secara implisit Tubagus Ramadhan membela Basuki Tjahaja Purnama dalam pernyataan Karena selalu disorot oleh media. Makanya image yang terbentuk adalah Ahok adalah orang yang sering ngomong kasar Pengulangan kata tidak seringsering amat oleh Najwa Shihab untuk menegaskan pernyataan Tubagus Ramadhan Pernyataan Bursah Zarnubi...Ga juga sembarang orang boleh deklarasi dong. Masuk facebook ya deklarasi, ya ga bener juga dong mengindikasikan kritik

73 125 Struktur mikro (sintaksis) Struktur mikro (stilistik) Struktur mikro (retoris) kepada Marco Kusumawijaya Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama...kalo mau maju, dulu punya partai, pernah pimpin partai. Saya kira pernah DPR RI, pengalaman oke lah saya kira terkesan underestimate terhadap Bursah Zarnubi Praanggapan Najwa Shihab mengatakan Nah ini.. Jakarta butuh pemimpin yang pro rakyat. Bursah Zarnubi untuk Jakarta. Jadi target Lawan Ahok untuk memajukan Anda? Kata jadi pada Jadi target Lawan Ahok untuk memajukan Anda? mengindikasi praanggapan Koherensi kondisional Leksikon / pemilihan kata oleh Najwa Shihab Kata hubung yang pada pernyataan Bursah Zarnubi... Kita ga ada ingin pemimpin yang ingin menggoda orang menimbulkan konflik,... sebagai penghubung kalimat penjelas Kata menggoda pada pernyataan Bursah Zarnubi... Kita ga ada ingin pemimpin yang ingin menggoda orang menimbulkan konflik,... Grafis Grafis poster Bursah Zarnubi Komentar Basuki Tjahaja Purnama mengenai Bursah Zarnubi Ekspresi Ekspresi wajah dan intonasi nada Najwa Shihab saat menunjukkan grafis poster Bursah Zarnubi

74 126 Najwa Shihab tertawa setelah mengatakan kepada pemirsa akan mendengarkan cuplikan Komentar Basuki Tjahaja Purnama mengenai Bursah Zarnubi Ekspresi Basuki Tjahaja Purnama saat mengomentari Bursah Zarnubi 7. Analisis Teks Segmen 7 Super Struktur (Skematik) Skematik atau struktur segmen 7 : a. Video tanggapan Basuki Tjahaja Purnama terkait kritik cara komunikasi dan isu SARA yang menerpanya b. Pendapat Yunarto Wijaya mengenai gerakan Teman Ahok dan Lawan Ahok c. Closing statement Catatan Najwa Struktur Mikro Video tanggapan Basuki Tjahaja Purnama terkait kritik cara komunikasi dan isu SARA yang menerpanya

75 127 Gambar 27 Video Tanggapan Basuki Tjahaja Purnama Membuka segmen 7, ditayangkan video tanggapan Basuki Tjahaja Purnama terkait kritik cara komunikasi dan isu SARA yang menerpanya. Hal ini menjadi suatu pertanyaan bagi peneliti, kenapa video ini harus ditayangkan di segmen ini. Mengingat, pada segmensegmen sebelumnya, cara komunikasi dan isu SARA selalu dibahas. Sehingga penggunaan elemen grafis (retoris) berupa video atau elemen grafis lainnya pada segmen ini dapat menimbulkan secara tidak langsung makna ideologis dari komunikator yaitu program Mata Najwa di Metro TV. Karena penayangan video ini hakikatnya berdasarkan keinginan programmer atau orang di balik program ini. Peneliti memaknainya sebagai bentuk tim Mata Najwa ingin menutup segala kritik soal etika atau cara komunikasi dan isu SARA yang menimpa Basuki Tjahaja Purnama dengan menayangkan pernyataan Basuki Tjahaja Purnama sendiri tidak bermasalah dengan hal tersebut.

76 128 Karena baginya yang terepenting adalah kerja apa adanya. Seperti yang tertuang pada pernyataannya sebagai berikut:...saya kerja aja apa adanya. Hanya yang perlu saya tau ketika orang-orang Jakarta ga bisa terima bahasa toilet, di kampung saya biasa, ya sudah saya ga usah ngomongin bahasa itu. Makanya jangan mainin SARA, jangan fitnah,... Apalagi kalau Anda jual isu SARA, itu sebenarnya Anda tidak nasionalis sama sekali. Anda udah menghina para pahlawan nasional yang udah gugur waktu menegakkan menciptakan Pancasila dan UUD Nah saya kira itu aja. Tapi Anda pakai itu juga ga laku kok. Peneliti melihat pernyataan ini juga memiliki maksud (semantik) implisit bahwa Basuki Tjahaja Purnama berupaya menjawab segala tudingan pada dirinya terkait etika dan cara komunikasi serta isu SARA yang mendatanginya. Karenanya, peneliti secara kritis merasa penayangan video di awal segmen 7 ini sebagai bentuk keberpihakan Tim Mata Najwa pada Basuki Tjahaja Purnama. Pendapat Yunarto Wijaya mengenai Teman Ahok dan Lawan Ahok Yunarto Wijaya diminta mengkritisi gerakan Teman Ahok dan Lawan Ahok oleh Najwa Shihab. Yunarto Wijaya teridentifikasi menggunakan pilihan kata / leksikon (stilistik) lelucon politik saat mengkritisi gerakan Lawan Ahok pada pernyataannya Gerakan moral harus memiliki implikasi konkrit karena kalau tidak, ini hanya

77 129 dianggap sebagai lelucon politik yang dianggap dipolitisasi oleh sebagian pihak. Jadi, itu saran saya ke Bang Bursa. Pilihan kata menunjukkan sikap dan ideologi pemakainya. Maka peneliti melihat Yunarto Wijaya beranggapan gerakan Lawan Ahok hanyalah lelucon politik atau penyemarak dalam demokrasi. Bukan gerakan yang harus ditakuti karena ini hanya sebuah gerakan lelucon atau tidak terlalu penting. Analisis peneliti tersebut diperkuat dengan ekspresi (retoris) tertawa geli yang ditujukan oleh Yunarto Wijaya saat Bursah Zarnubi menanggapi kritiknya tersebut. Gambar 28 Ekspresi Yunarto Wijaya Argumen Yunarto Wijaya terhadap Teman Ahok Jadi, malah yang harus Anda lakukan adalah ikut menjaga Ahok, berkoordinasi dengan Ahok,... Kalau itu Anda lakukan Anda tidak hanya akan memenangkan Ahok 2017, tapi Anda juga menjaga bagaimana Ahok amanah sampai 2017 itu ini disebut sebagai praanggapan (semantik). Karena kenyataannya belum terjadi, namun didasarkan

78 130 pada anggapan yang bisa dijadikan dasar untuk mendukung suatu gagasan tertentu. Elemen nominalisasi (semantik) teridentifikasi pada pernyataan Tubagus Ramadhan yang digarisbawahi...menurut kami, perolehan 275 ribu suara adalah kita tidak benar-benar berekspektasi sebesar itu ya. Tapi, ternyata dukungan masyarakat sangat besar,...suatu saat nanti, mungkin 400 atau 500 ribu kita akan langsung bawa KTP, bawa bukti bahwa KTP tersebut sudah terkumpul sebanyak ini,.... Elemen nominalisasi menunjukkan angka atau jumlah dari sesuatu. Pada kalimat tersebut, kata suatu saat nanti menandai adanya praanggapan (semantik) dari Tubagus Ramadhan. Karena kenyataannya saat itu belum terjadi. Closing statement Catatan Najwa Di setiap akhir episode Mata Najwa, Najwa Shihab sebagai pembawa acara selalu memberikan suatu kesimpulan yang pada program ini disebut sebagai Catatan Najwa. Pada Catatan Najwa episode Para Penantang Ahok ini, peneliti melihat adanya maksud (semantik) implisit yang terkesan menguntungkan Basuki Tjahaja Purnama. Tujuan akhir elemen maksud adalah publik hanya disajikan informasi yang menguntungkan komunikator atau pihak-pihak tertentu.

79 131 Gambar 29 Catatan Najwa Catatan Najwa pada episode Para Penantang Ahok adalah sebagai berikut: Pada Pemilu nanti Gubernur Ahok akan diuji apakah dia hanya sekelas Gubernur pengganti Jokowi. Penantang Ahok akan mengobjektifikasi sepenting apa nilai Ahok bagi warga pemilih nanti. Banyak orang menganggap Ahok tegas dan bersih tak sedikit yang menilainya penuh kontroversi. Ahok disebut pemimpin berani dan transparan tutur katanya blakblakan terkadang mudah naik pitam. Sebagian rakyat mendamba sikapnya sebagian lain menilainya terlampau kasar bertutur kata. Siapa pun gubernurnya Jakarta perlu bertobat membatasi selera privat yang mendefinisikan Jakarta begitu hebat. Kota ini perlu pemimpin yang bernyali tak ragu menumpas korupsi dan mengeksekusi kebijakan publik yang mangkrak terhenti. Jadi, Ahok atau penantangnya yang kini mulai bermunculan? Hanya rekam jejak yang bisa jadi ukuran kita siapa yang paling pantas memimpin ibu kota.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Sebagai salah satu televisi berita dengan program andalannya Mata Najwa, Metro TV tak mau ketinggalan membahas isu terhangat. Salah satunya mengenai suasana jelang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Metro TV dalam pengantar buku Mata Najwa: Mantra Layar Kaca, Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Metro TV dalam pengantar buku Mata Najwa: Mantra Layar Kaca, Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peneliti melihat, mengamati, bahkan mengikuti program Mata Najwa di Metro TV dengan pembawa acaranya, Najwa Shihab, bolehlah dikatakan sebagai talkshow dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan minat terhadap efek pesan yang disampaikan melalui media massa telah berkembang sejak sebelum abad ke 20. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Pemilu 2014 akan menjadi cermin bagi kualitas yang merujuk pada prinsip demokrasi yang selama ini dianut oleh Negara kita Indonesia. Sistem Pelaksanaan

Lebih terperinci

157 DAFTAR PUSTAKA Badara, Aris. 2012. Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media. Jakarta : KENCANA. Barker, Chris. 2004. Cultural Studies: Teori & Praktik. Yogyakarta: Kreasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada program Talk show Mata Najwa kali ini topik yang dibahas mengenai berita tentang pencalonan beberapa kandidat yang maju pada Pemilihan Umum Kepala Daerah serentak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Hasil Temuan Berita Pemilihan Gubernur DKI 2017 di Metro TV

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Hasil Temuan Berita Pemilihan Gubernur DKI 2017 di Metro TV BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Berita Pemilihan Gubernur DKI 2017 di Metro TV Pada bab ini peneliti mengaitkan data-data dari masalah yang diperoleh dengan teori analisis yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah medium audiovisual yang hidup, dengan demikian lebih mengutamakan gerak atau moving/acting, bahkan ada yang berpendapat bahwa gambar yang ditayangkan

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

INI KATA PUBLIK JAKARTA TENTANG CALON GUBERNUR MEREKA

INI KATA PUBLIK JAKARTA TENTANG CALON GUBERNUR MEREKA INI KATA PUBLIK JAKARTA TENTANG CALON GUBERNUR MEREKA (Periode Survei: 11-13 Agustus 2016) 18/08/2016 1 METODOLOGI Jumlah Responden & Metodologi Survei: Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 400 responden

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. massa yang setiap waktu disuguhkan kepada jutaan mata orang Indonesia. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. massa yang setiap waktu disuguhkan kepada jutaan mata orang Indonesia. 1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media massa, baik elektronik maupun cetak mengalami pertumbuhan luar biasa. Indikasinya, bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah media massa yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk. 233 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyajikan beberapa simpulan dari hasil analisis atau hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga menyampaikan beberapa saran berkaitan dengan hasil

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Bagan 3.1 Desain Penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Ideologi politik Jokowi sebagai presiden RI ke-7 terlihat dari visi misi yang diterapkan dalam membangun bangsa dan negara Indonesia. Media massa berperan dalam penggambaran pencitraan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

Siapa Wagub Ahok?

Siapa Wagub Ahok? Siapa Wagub Ahok? http://politik.kompasiana.com/2014/11/29/justru-boy-sadikin-lah-yang-pertama-kali-menolak-ahok-689241.html Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. MI/Sumaryanto (Metrotvnews.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa perbincangan atau diskusi seseorang atau sekelompok orang (tamu) tentang

BAB I PENDAHULUAN. berupa perbincangan atau diskusi seseorang atau sekelompok orang (tamu) tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu program acara televisi yang bersifat informatif, mendidik, tetapi juga menghibur adalah talk show. Talk show adalah suatu jenis acara televisi yang berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian akan menggunakan metode penelitian kualitatif non kancah. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungannya hanya memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu ntuk diolah, diamati,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bagi masyarakat di Indonesia maupun di seluruh dunia, politik merupakan permasalahan yang selalu menjadi perbincangan hangat. Hal ini tentu saja membuat para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih

Lebih terperinci

Semua Karena Ahok. Foto: Dikhy Sasra

Semua Karena Ahok. Foto: Dikhy Sasra Semua Karena Ahok Kamis 11 Aug 2016, 07:04 WIB https://news.detik.com/kolom/3272849/semua-karena-ahok Kolom Refly Harun Refly Harun - detiknews Foto: Dikhy Sasra Jakarta - Sadar atau tidak, Basuki Tjahaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewan Perwakilan Rakyat (Kota Bandung) telah menetapkan nama Gelora Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage, Bandung bulan Maret

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Sebagaimana dikemukakan Mahsun (2007:257) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia politik adalah suatu pasar, dalam pasar itu terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan. Dan seperti halnya pertukaran dalam dunia bisnis yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berita pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait kasus PT Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari Menteri Energi dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009. Secara tekstual, penggunaan kosakata, gaya bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat mengenal korupsi sebagai tindakan penyalahgunaan uang negara atau institusi perekonomian sebagai upaya untuk meraih keuntungan pribadi. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) merupakan isu publik yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar politisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ialah hanya melaporkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 ini menjadi tahun yang ramai dengan perbincangan politik. Mulai dari pemilihan anggota DPRD sampai pemilihan calon presiden terjadi pada tahun 2014 ini.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis wacana kritis. Pendekatan analisis wacana kritis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis berarti negara atau kota dan teta berarti urusan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis berarti negara atau kota dan teta berarti urusan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis berarti negara atau kota dan teta berarti urusan. Politik pertama kali digunakan oleh Aristoteles dimana kata politik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical discourse analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fenomena ini diawali ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai menyusun dan mengumumkan nama-nama kabinet dengan nama Kabinet Kerja.

Lebih terperinci

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini etika jurnalistik atau pemberitaan media seakan krisis objektivitas. Etika yang seharusnya menjunjung tinggi objektvitas berita kini seakan semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Kata metode memiliki arti suatu cara yang di tempuh dan digunakan secara jelas untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian merupakan usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa, masih menempati posisi jawara paling diminati, dibanding media massa lainnya. Televisi memberi banyak kemungkinan ilustrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pencitraan dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal penting dalam kehidupan bersosial. Melalui pencitraan, manusia memilih hal yang akan dilakukan dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mendengar kata kekerasan, saat ini telah menjadi sesuatu hal yang diresahkan oleh siapapun. Menurut Black (1951) kekerasan adalah pemakaian kekuatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan & Jenis Penelitian Eriyanto (2001) menyatakan bahwa analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan sebuah kegiatan yang pokok dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan sebuah kegiatan yang pokok dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah kegiatan yang pokok dalam kehidupan manusia. Dengan komunikasi, manusia memiliki kesempatan untuk saling berhubungan, saling bertukar pesan

Lebih terperinci

Pertemuan Presiden Jokowi dengan Romahurmuziy Selasa, 22 November 2016

Pertemuan Presiden Jokowi dengan Romahurmuziy Selasa, 22 November 2016 Pertemuan Presiden Jokowi dengan Romahurmuziy Selasa, 22 November 2016 Indonesia memang dikenal sebagai negara yang penuh dengan kekayaan dan keanekaragaman budaya. Namun, tak dapat dipungkiri, keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa percakapan (perkataan) yang digunakan untuk berkomunikasi, bekerja sama, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS & PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS & PEMBAHASAN BAB V ANALISIS & PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan analisis dan pembahasan penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis wacana model Teun A Van Dijk. Menurut Van Dijk penelitian analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 16/10/2017 Tanggal terbit: 16/10/2017

Headline Berita Hari Ini Periode: 16/10/2017 Tanggal terbit: 16/10/2017 Headline Berita Hari Ini Periode: 16/10/2017 Tanggal terbit: 16/10/2017 Sebaran Bidang. Hasil monitoring 24 berita pada hari Senin, 16 Oktober 2017 mengangkat berita di bidang Polhukam sebanyak 20 berita

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sejak reformasi tahun 1998 merupakan langkah awal sistem demokrasi di indonesia yang membawa pada sistem politk yang sifatnya terbuka. Hal tersebut memungkinkan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang dilakukan Tim Kemanusiaan Surya Paloh terhadap pembebasan 10 WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media untuk menyampaikan informasi berupa berita, pesan, atau hiburan dalam bentuk lisan maupun tulis. Di dalam menggunakan bahasa, setiap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

Lebih terperinci

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting. Modul ke: 09 Syaifuddin, Fakultas Ilmu Komunikasi Produksi Berita TV Wawancara Dalam Berita TV S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Wawancara dalam Berita TV Wawancara dalam

Lebih terperinci

NOTA PEMBELAAN. BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR

NOTA PEMBELAAN. BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR NOTA PEMBELAAN BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR TETAP MELAYANI WALAU DI FITNAH Bapak Ketua Majelis Hakim, dan Anggota Yang saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita pasti masih ingat dengan fenomena kemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki (Ahok) dalam pemilihan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang berjalan selama 2 kali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan

Lebih terperinci

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK? LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA ISU AGAMA KALAHKAN AHOK? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016 1 ISU Agama Kalahkan Ahok? Akankah isu agama yang akhirnya menumbangkan Ahok? Merosotnya dukungan Ahok sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka

Lebih terperinci

Press Release HASIL SURVEI

Press Release HASIL SURVEI Press Release HASIL SURVEI MENGUKUR ELEKTABILITAS CALON GUBERNUR DAN PARTAI POLITIK DI DKI JAKARTA Graha Mustika Ratu, Suite 707 Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta 12870 Telp : 021-83709208, 83709209.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita buruh merupakan salah satu berita yang jarang dilihat dalam tayangan pemberitaan media TV. Berita buruh masih belum mendapatkan porsi yang pas dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PEMIMPIN NASIONAL DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS. (Analisis Framing Laporan Jajak Pendapat KOMPAS dengan Topik

KONSTRUKSI PEMIMPIN NASIONAL DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS. (Analisis Framing Laporan Jajak Pendapat KOMPAS dengan Topik 1 KONSTRUKSI PEMIMPIN NASIONAL DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS (Analisis Framing Laporan Jajak Pendapat KOMPAS dengan Topik Kepemimpinan Nasional Periode 2009-2012) Ignatius Eggi Reza Putra / Mario Antonius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Lebih terperinci

Oleh: Edy Kuncoro ( )

Oleh: Edy Kuncoro ( ) 1 PERANAN PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DALAM MEMENANGKAN PASANGAN JOKO WIDODO JUSUF KALLA PADA PEMILU PRESIDEN TAHUN 2014 DI KECAMATAN PONDOK MELATI KOTA BEKASI Oleh: Edy Kuncoro (14010110120079)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye politik juga terus berkembang. Mulai dari media cetak, seperti: poster, stiker, dan baliho. Media

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok 121 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti dalam rangka menjawab tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneliti kemudian menarik benang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia sebagai salah satu negara penganut demokrasi, sudah tentu melaksanakan pemilu sebagai perwujudan kedaulatanan rakyat. Seperti yang tertulis dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam Cangara (2012:158) disebutkan penemuan televisi sebagai kombinasi antara radio dan film merupakan penemuan yang luar biasa dalam abad ke-20. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tumbangnya rezim Soeharto pada tahun 1998, Indonesia mengalami masa reformasi, dimana rakyat bisa terlibat langsung dalam aktivitas politik di DPR atau

Lebih terperinci

KONSTRUKSI WACANA TEKS PEMBERITAAN KEKERASAN PEREMPUAN PADA PROGRAM TALKSHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV EPISODE KETIKA RUMAH TAK LAGI AMAN SKRIPSI

KONSTRUKSI WACANA TEKS PEMBERITAAN KEKERASAN PEREMPUAN PADA PROGRAM TALKSHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV EPISODE KETIKA RUMAH TAK LAGI AMAN SKRIPSI KONSTRUKSI WACANA TEKS PEMBERITAAN KEKERASAN PEREMPUAN PADA PROGRAM TALKSHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV EPISODE KETIKA RUMAH TAK LAGI AMAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan kualitatif ini

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan Gubernur DKI Jakarta terkait APBD DKI Jakarta tahun 2015 pada surat kabar

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan Gubernur DKI Jakarta terkait APBD DKI Jakarta tahun 2015 pada surat kabar 1 BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Pada bab ini berisi penyajian data dan analisis data menggunakan metode Teun A. Van Dijk dari 8 teks berita (straight news) tentang perselisihan

Lebih terperinci

Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting?

Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting? Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting? Penulis Abdillah Toha - Jumat, 14 April 2017 http://geotimes.co.id/mengapa-pilkada-jakarta-kali-ini-penting/ Dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI

Lebih terperinci

Hasil Wawancara Melalui

Hasil Wawancara Melalui Hasil Wawancara Melalui Email Nama : Andriy Bima Jabatan : Eksekutif Produser program acara Indonesia Lawyers Club TV One Hari, Tanggal : Kamis, 25 Agustus 2016 Waktu : 09.00 WIB 1) Bagaimana latar belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik 1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu

Lebih terperinci