2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
|
|
- Susanti Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm 9). Bahasa, baik pilihan kata maupun stuktur gramatika, dipahami sebagai pilihan, mana yang dipilih oleh seseorang atau sekelompok orang untuk diungkapan dengan membawa makna ideologi tertentu. Pemilihan bahasa dapat menunjukan bagaimana satu kelompok berusaha memenangkan dukungan publik, dan bagaimana kelompok lain memarginalkan. Bahasa adalah suatu sistem kategorisasi. Kosakata tertentu dapat dipilih yang akan menyebabkan makna tertentu. Misalnya, pilihan kosakata oleh media daring (dalam jaringan) Hidayatullah.com dan Tempo.co pada judul berita keduanya mengenai pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com terlihat lebih berani menyebutkan etnis atau sikap buruk Ahok. Hal ini terlihat dari judul beritanya Ahok, Gubernur pertama Etnis Tionghoa, Dinilai Pejabat Paling Sombong Perkataannya. Sedangkan Tempo.co lebih memunculkan sikap baik Ahok. Misalnya dengan membuat judul berita Ahok Santai Ditolak Jadi Gubernur oleh FPI. Fenomena pilihan kosakata, baik dalam judul atau isi berita menjadi hal yang menarik dan penting untuk diteliti, karena dari situ akan dapat diketahui makna ideologi yang terkandung di dalam teks berita dan tujuan yang ingin dicapai oleh media penyaji berita. Media memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia informasi di masyarakat. Ketika mengambil sebuah peristiwa yang kemudian dikemas menjadi sebuah berita dan menyajikannya kepada masyarakat, tentulah menggunakan bahasa sebagai medianya. Dalam pengemasan berita tersebut tentu pula terdapat faktor-faktor yang mampu memengaruhi isi berita. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi isi berita ialah ideologi. Van Zoest (dalam Sobur, 2001, hlm. 60) mengatakan bahwa sebuah teks tak pernah lepas dari ideologi dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu ideologi.
2 2 Media massa dengan menggunakan bahasa membawa nilai ideologi tertentu. Fairclough (dalam Yuliarni, 2013, hlm. 10) menyatakan bahwa dalam masyarakat modern, pelaksanaan kuasa semakin meningkat dicapai melalui ideologi yang secara khusus dilakukan melalui perantaraan bahasa. Bahasa yang digunakan sebagai praktik kekuasaan menjadi titik fokus perhatian Fairclough. Agar dapat diketahui bagaimana pengguna bahasa membawa sebuah ideologi tertentu, diperlukan analisis yang menyeluruh. Kajian bahasa harus dilanjutkan pada kajian yang bersifat memahami proses sosial yang terkandung di dalam bahasa, seperti dominasi, hegemoni, ideologi, yang diperjuangkan, dilangsungkan, disalurkan, dipertahankan, bahkan diinstitusikan. Ideologi merupakan konsep sentral dalam analisis wacana kritis (Darma, 2009, hlm 57). Ideologi dikonstruksi oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk mereproduksi dan melegitimasi dominasi mereka. Salah satu strateginya adalah dengan membuat kesadaran khalayak, bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted. Tugas analisis wacana kritis antara lain untuk mengidentifikasi ideologi tersebut. Untuk melihat bagaimana pemakai bahasa membawa nilai ideologis tertentu dibutuhkan analisis yang menyeluruh. Salah satu ciri analisis wacana kritis yaitu menggabungkan antara kajian linguistik tentang pemikiran sosial politik yang relevan dengan pengembangan teori sosial dan bahasa. Berdasarkan hal tersebut, Fairclough (dalam Eriyanto, 2000, hlm 286) membagi analisis wacananya dalam tiga dimensi, yaitu analisis teks, analisis wacana, dan analisis sosiokultural. Setiap media memiliki ideologi yang berbeda-beda. Setiap media akan mengemas beritanya berdasarkan ideologi yang mereka yakini. Contohnya perbedaan ideologi tersebut dapat tampak pada pemberitaan kontroversi pelantikan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa Ahok adalah seorang politikus asal Manggar, Belitung Timur (Bastian, 2013, hlm. 15). Lelaki keturunan Tionghoa- Indonesia tersebut pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur pada tahun 2005.
3 3 Nama Ahok semakin dikenal karena prestasinya yang gemilang pasca terpilih mendampingi Jokowi memimpin DKI Jakarta (Bastian, 2013, hlm. 14). Sikap Ahok yang paling mencolok adalah sikap keras membatunya dan ceplasceplosnya ketika menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, saat menggantikan Jokowi karena beliau mengambil cuti untuk keperluan kampanye di Pilpres Pada masa pemerintahannya tersebut Ahok berhasil menarik simpati sebagian masyarakat DKI Jakarta. Namun karena adanya perbedaan keyakinan agama, antara Ahok yang memeluk agama Kristen dengan masyarakat Jakarta yang sebagian besar beragama Islam membuat Ahok menjadi sosok yang dianggap kontroversial. Ahok yang juga berasal dari kaum minoritas (etnis Tionghoa), menyatakan beberapa kali mengalami perlakuan rasisme. Menurut Dijk (dalam Darma, 2009, hlm 128) rasisme adalah ideologi rasis yang dipahami sebagai suatu sistem sosial yang kompleks berdasarkan kesukuan atau rasial yang mengakibatkan adanya dominasi dan ketidaksetaraan. Proses terjadinya ketidaksetaraan melibatkan penggunaan hubungan wacana dan kekuasaan yang bervariasi. Contohnya hubungan wacana dengan kekuasaan dalam aksi yang dilakukan media massa yang memiliki kuasa, atau penolakan masyarakat DKI Jakarta dipimpin oleh Ahok. Realitas tersebut menarik untuk dibongkar karena akan diketahui bagaimana struktur dan strategi yang digunakan dalam teks, pembicaraan, interaksi verbal, dan hal-hal komunikatif yang memainkan peranan dalam proses reproduksi atau penciptaan dominasi dan ketidaksetaraan dalam kasus rasisme terhadap pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pemberitaan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi sesuatu yang kontroversial dan ramai diperbincangkan setelah diumumkan Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terpilih menjadi Presiden RI 2014/2019. Jokowi tentulah harus melepaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, karena harus mengemban tanggung jawab menjadi Presiden RI. Berdasarkan Undang-undang pasal 203 peraturan pengganti undangundang no. 1 tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang berlaku, posisi Gubernur yang telah ditinggalkan dapat diisi oleh Wakil
4 Gubernurnya. Atas dasar hal tersebut maka secara otomatis Ahok dapat naik jabatan dari Wakil Gubernur menjadi Gubernur DKI. Kenyataan tersebut mendapat respons positif dan negatif dari warga Jakarta. Beberapa anggota DPRD DKI Jakarta menjadi pihak pro terhadap Ahok dan mendukungnya menjadi Gubernur. Di pihak lain ada yang mengambil sikap kontra. Salah satunya, yaitu Front Pembela Islam (FPI). FPI adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta (Wikipedia, 2013). Dalam situs web resmi Wikipedia (2013) dituliskan FPI berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler. Organisasi ini terkenal kontroversial karena aksi-aksinya sejak tahun Rangkaian aksinya terkenal selalu berujung pada kekerasan sering diperlihatkan pada media. Oleh beberapa media massa diberitakan bahwa FPI menolak keras Ahok Wakil Gubernur DKI untuk dilantik menjadi Gubernur DKI. Penolakan ini dibuktikan oleh FPI dengan menggelar demo. Berbagai media massa dengan ideologi yang berbeda memunculkan berita tentang kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Salah satu jenis media yang memuat berita tersebut adalah media daring. Media daring adalah sebutan umum untuk sebuah media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Media daring memiliki kecepatan (aktualitas) dalam menyajikan informasinya kepada khalayak melalui jaringan internet. Peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung diunggah ke dalam situs web media daring. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui internet. Ada dua media daring yang telah menarik perhatian peneliti, yaitu Hidayatullah.com dan Tempo.co. Hidayatullah.com, merupakan portal media nasional yang bernafaskan ajaran Islam memuat berita mengenai kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tempo.co, merupakan portal media nasional yang juga menyajikan berita mengenai kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dengan menggunakan analisis wacana kritis model Norman Fairclough, peneliti mencoba untuk menemukan ideologi yang dianut Hidayatullah.com dan Tempo.co yang tergambar dalam pemberitaan keduanya lewat bahasa yang digunakan dalam teks-teks berita kedua media daring tersebut. 4
5 Berdasarkan uraian di atas, peneliti menganggap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta relevan untuk diteliti dengan menggunakan analisis wacana Fairclough (1995). Kosakata, semantik, dan tata kalimat merupakan hal yang dianalisis dari teori Fairclough (1995). Ketiga hal tersebut terdapat dalam dimensi analisis teks dan intertekstualitas yang dapat membantu peneliti mengungkap ideologi yang terkandung dalam berita. Analisis wacana kritis merupakan salah satu topik penelitian yang sudah menarik banyak perhatian para peneliti di Indonesia. Penelitian dengan menggunakan teori Fairclough (1995) pernah dilakukan oleh beberapa orang peneliti tanah air. Saefullah (2009) menganalisis iklan kampanye di televisi jelang Pemilu 2009 yang menghiasi koran yakni berupa artikel dengan memusatkan penelitiannya terhadap praktik kewacanaan. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa iklan kampanye partai politik kurang memberikan pengaruh di tengah-tengah perspektif masyarakat yang menilai iklan kampanye hanya berisi janji-janji semata. Suryana (2009) membahas analisis teks iklan perguruan tinggi pada Koran Pikiran Rakyat yang mikro dikaitkan dengan perubahan sosial yang makro pembacanya. Dalam hasil penelitiannya didapatkan fakta bahwa kalimat-kalimat dalam iklan bersifat informatif persuasif eksplisit dan hanya beberapa kalimat iklan yang bersifat persuasif implisif. Dari angket yang disebarkan kepada 50 responden, ditemukan fakta bahwa bahasa iklan perguruan tinggi ini dapat dipahami oleh sebagian besar siswa SMA. Yuliarni (2013) menganalisis pemberitaan kontroversi rencana RUU APP dalam artikel sebuah majalah berideologi Islam yang dalam hasil analisisnya tampak sekali sikap keberpihakan dari redaksi majalah Al-Wa ie. Diksi yang terdapat dalam teks mengandung unsur pertentangan dari pihak yang menolak RUU APP. Berdasarkan analisis wacana kritis yang sudah dilakukan, penelitian analisis wacana kritis dengan menggunakan teori Fairclough (1995) memang sudah sering dilakukan. Namun, penelitian terhadap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta belum ada yang pernah melakukannya. Hal ini dapat dibuktikan dari objek penelitiannya dan media massa yang digunakan dalam proses penelitian adalah Hidayatullah.com dan Tempo.co. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat berdampak kepada hasil penelitian yang 5
6 6 berbeda pula. Dengan demikian, penelitian ini dianggap penting dilakukan untuk mengungkap adanya ideologi yang terdapat dalam wacana berita serta mengungkap perbedaan ideologi dari media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co. B. Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah pokok dalam penelitian ini ialah: ideologi apa yang terkandung dalam teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? Dalam upaya mengungkap hal tersebut, akan dilakukan analisis dengan cara yang sistematis melalui tahapan-tahapan identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat penelitian. 1. Identifikasi Masalah Hal pertama yang akan dilakukan untuk mengetahui masalah yang akan dibahas dalam analisis wacana kritis ini adalah melakukan pengidentifikasian masalah sebagai berikut. 1) Bahasa dalam sebuah teks berita antara lain digunakan untuk mendapatkan kekuasaan dengan membawa nilai ideologi tertentu. 2) Perbedaan ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co akan memengaruhi isi berita yang disajikannya kepada khalayak oleh keduanya. 3) Pemakaian kosakata dalam sebuah teks berita bukan semata persoalan teknis, melainkan juga sebagai praktik ideologi. 2. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terfokus, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut. 1) Wacana yang dikaji merupakan teks berita, khususnya pemberitaan seputar kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. 2) Pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang dianalisis adalah berita dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co edisi 24 September sampai 19 November 2014.
7 7 3) Pendekatan yang digunakan adalah analisis wacana kritis dengan model teori Norman Fairclough. 4) Analisis wacana kritis difokuskan kepada analisis teks, analisis intertekstualitas, dan analisis ideologi. 3. Rumusan Masalah Masalah pokok dalam penelitian ini ialah untuk menelusuri dan memperlihatkan ideologi yang terkandung dalam teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta pada media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co. Rumusan masalah tersebut diantaranya sebagai berikut. 1) Bagaimana representasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? 2) Bagaimana relasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? 3) Bagaimana identitas teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? 4) Bagaimana intertekstualitas pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? 5) Bagaimana ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co dalam pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) mengetahui representasi teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co; 2) mendeskripsikan relasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co; 3) mendeskripsikan identitas teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co;
8 8 4) mendeskripsikan intertekstualitas pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co; dan 5) mendeskripsikan ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co dalam pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkam memiliki manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: 1) menjadi sumbangan dan referensi bagi pembaca dalam hal pengkajian wacana berita pada suatu media; 2) mengukuhkan pandangan analisis wacana kritis terhadap karakteristik teks berita; dan 3) memperkaya perkembangan ilmu bahasa, khususnya untuk pengetahuan yang berhubungan dengan analisis wacana kritis. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: 1) memberikan gambaran kepada pembaca mengenai sikap dan pandangan Hidayatullah.com dan Tempo.co terhadap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta; 2) membantu pembaca agar lebih cermat dan kritis dalam menerima berita yang disajikan media; 3) pembaca menanamkan sikap kritis terhadap diri sendiri dan terhadap berita yang dimunculkan media; dan 4) sumbangan keilmuan analisis wacana kritis bagi pembelajaran untuk mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
9 9 E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi dalam penelitian ini terdiri atas 5 bab. Pada bab I dijelaskan hal yang menjadi latar belakang masalah penelitian, dilanjutkan dengan penentuan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat dari penelitian ini. Pada bab II dipaparkan tinjauan pustaka yang berisi ulasan terhadap hasil penelitian sebelumnya dan landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini. Pada bab III dijelaskan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, desain penelitian, data dan sumber data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Pada bab IV dideskripsikan serta dijelaskan hasil penelitian yang kemudian diberikan pembahasannya dari penelitian ini. Pada bab V disampaikan kesimpulan dari pembahasan yang telah dideskripsikan serta saran untuk penelitian selanjutnya.
BAB III METODE PENELITIAN. Dokumentasi teks berita
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada bab ini, peneliti menggunakan desain penelitian dalam bentuk diagram seperti di bawah ini. Teks berita Dokumentasi teks berita Teori Deskripsi Teks
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA
ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA Subur Ismail Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Analisis Wacana Kritis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta pikiran. Bahasa memiliki fungsi sebagai identitas nasional, karena di Indonesia terdapat beribu-ribu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa sebagai four estate
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana tidak hanya dipandang sebagai pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan, tetapi juga sebagai bentuk dari praktik sosial. Dalam hal ini, wacana adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai macam informasi. Media massa sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun ini merupakan tahun demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, media massa merupakan tempat penyalur aspirasi atau pikiran masyarakat yang berfungsi untuk memberikan informasi dan mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) merupakan isu publik yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar politisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bagi masyarakat di Indonesia maupun di seluruh dunia, politik merupakan permasalahan yang selalu menjadi perbincangan hangat. Hal ini tentu saja membuat para pelaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan & Jenis Penelitian Eriyanto (2001) menyatakan bahwa analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan
Lebih terperinciyang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam menyelesaikan persoalan penelitian dibutuhkan metode sebagai proses yang harus ditempuh oleh peneliti. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pascaruntuhnya runtuhnya kekuasaan orde baru terjaminnya kebebasan pers telah menjadi ruang tersendiri bagi rakyat untuk menggelorakan aspirasi dan kegelisahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan analisis dan bahasan terhadap suatu persoalan penelitian, ada berbagai alternatif metode penelitian yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian. Oleh sebab
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan
25 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dan dengan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.
BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana. Relevansi Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan sudah punya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Sebagai salah satu televisi berita dengan program andalannya Mata Najwa, Metro TV tak mau ketinggalan membahas isu terhangat. Salah satunya mengenai suasana jelang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Pemilu 2014 akan menjadi cermin bagi kualitas yang merujuk pada prinsip demokrasi yang selama ini dianut oleh Negara kita Indonesia. Sistem Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Gaya kepemimpinan yang cenderung ceplas-ceplos atau to the point sangat diperlukan untuk membangun sebuah sistem kerja yang lebih baik. Gaya kepemimpinan yang seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya, komunikasi menjadi demikian penting bagi kehidupan masyarakat. Salah satu ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, dimana kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu sama lain, yakni sebagai media informasi, media pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta, kemacetan bukan hal yang asing lagi. Hampir setiap hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ideologi menurut arti kata ialah pengucapan dari apa yang terlihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ideologi menurut arti kata ialah pengucapan dari apa yang terlihat atau pengutaraan apa yang terumus dalam pikiran sebagai hasil dari pemikiran. Menurut The Webster
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan alat bagi manusia dalam berkomunikasi. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaannya. Alwasilah (2014, hlm.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Muchammad Nazir dalam bukunya Metode Penelitian menyatakan
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penggunaan bahasa yang menarik perhatian pembaca maupun peneliti adalah penggunaan bahasa dalam surat kabar. Kolom dan rubrik-rubrik dalam surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masyarakat saat ini semakin mengerti dengankemajuan sebuah ilmu pengetahuan. Seiring berjalannya waktu, informasi yang diperoleh semakin mudah. Hal tersebut
Lebih terperinci11Ilmu ANALISIS WACANA KRITIS. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Modul ke: ANALISIS WACANA KRITIS Mengungkap realitas yang dibingkai media, pendekatan analisis kritis, dan model analisis kritis Fakultas 11Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia, negara kepulauan yang terkenal dengan keindahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia, negara kepulauan yang terkenal dengan keindahan lingkungan, juga keanekaragaman budaya yang dimilikinya. Namun, siapa sangka negara yang terkenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan. Rakyat dilibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Burhan Bungin (2003:63) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Buku merupakan jendela ilmu. Dengan membaca buku akan banyak pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan yang dikuasai dengan menuliskannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa pada prinsipnya merupakan alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, merupakan makhuk yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis wacana kritis. Pendekatan analisis wacana kritis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Agar penelitian ini lebih terarah maka diperlukan metode yang sesuai dengan objek penelitian. Karena metode berfungsi sebagai acuan dalam mengerjakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara. Kepercayaan agama tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau pemberian contoh yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau pemberian contoh yang dilakukan oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Peran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dengan upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji teks-teks pemberitaan media Jerman sekait isu teorisme dalam kaitannya dengan Islam. Penjelasan dalam Bab
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pertarungan wacana politik Kasus Bank Century di media massa (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian menunjukkan berbagai temuan penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebebasan media dalam memberitakan berita yang bertentangan dengan pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan bebas memberitakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam bukunya metode penelitian menyatakan bahwa penelitian. menerus untuk memecahkan suatu masalah. 1 Penelitian merupakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi
BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik (Sobur, 2009: 30). Dalam hal ini, media digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan informasi semakin cepat, dan di era informasi seperti sekarang ini banyaknya pemberitaan, informasi yang datang ke masyarakat. Penyebaran informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita berbahasa atau berkomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Esai merupakan suatu ekspresi diri berupa gagasan atau pemikiran seseorang tentang suatu hal yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang berupa teks. Esai atau tulisan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu karena dengan berbahasa kita dapat menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran untuk diucapkan dan tersampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi dalam kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi itu misalnya dari yang paling sederhana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye politik juga terus berkembang. Mulai dari media cetak, seperti: poster, stiker, dan baliho. Media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini, ilmu komunikasi pada saat ini lebih banyak tertuju pada media massa, baik cetak seperti koran dan majalah,
Lebih terperinciBagan 3.1 Desain Penelitian
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan kata lain dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai
9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis, yaitu analisis sosiokognitif. Berangkat dari pendapat van Dijk yang merupakan pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ideologi. Bagi Boediono dalam praktek kebijakan ekonomi tidak ada satu pun
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dalam sebuah acara silahturahim dengan perwakilan SMA/SMK/MA mahasiswa se-sumatera Barat pada 8 Juni 2013, Wakil Presiden Republik Indonesia menjawab salah satu pertanyaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) terhadap sebuah isu atau peristiwa melalui berita atau opini yang diterbitkannya. Praktik pembingkaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam informasi. Hal itu berkaitan dengan semakin canggihnya industri media informasi dan komunikasi,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009. Secara tekstual, penggunaan kosakata, gaya bahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini etika jurnalistik atau pemberitaan media seakan krisis objektivitas. Etika yang seharusnya menjunjung tinggi objektvitas berita kini seakan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 ini menjadi tahun yang ramai dengan perbincangan politik. Mulai dari pemilihan anggota DPRD sampai pemilihan calon presiden terjadi pada tahun 2014 ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, demikian pandangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, demikian pandangan paradigma kritis. Perspektif kritis ini bertolak dari asumsi umum bahwa realitas kehidupan bukanlah
Lebih terperinciBAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar
BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat cepat, khususnya dalam teknologi dan cara berfikir masyarakatnya, berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa pada masa kini telah menjadi salah satu komponen terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Melalui media massa, masyarakat dapat mengetahui segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis mengenai wacana kritis relatif masih sedikit dilakukan oleh kalangan ahli bahasa. Hal ini bertolak belakang dengan banyaknya penelitian wacana kritis oleh kalangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Berdasarkan paparan latar belakang yang peneliti sampaikan, maka jenis penelitian ini lebih cocok dengan penelitian kualitatif. Menurut Raco
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita pasti masih ingat dengan fenomena kemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki (Ahok) dalam pemilihan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang berjalan selama 2 kali
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan kualitatif ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga menimbulkan pro dan kontra. Karena perkembangan kehidupan manusia seirama dengan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di banyak negara demokrasi pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.
233 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyajikan beberapa simpulan dari hasil analisis atau hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga menyampaikan beberapa saran berkaitan dengan hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewan Perwakilan Rakyat (Kota Bandung) telah menetapkan nama Gelora Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage, Bandung bulan Maret
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangannya, media massa merupakan bagian pelengkap kehidupan manusia. Dengan media massa manusia mendapatkan informasi yang dan pengalaman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dilakukan secara berlebihan sebagaimana beberapa kandidat kepala daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kampanye Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi Ahok) Dalam Memenangi Pemilihan Gubernur DKI 2012 menarik untuk di kaji, karena sistem kampanye
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan hal-hal paling penting sehingga penelitian ini layak dilaksanakan, yakni latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa telah berfungsi sebagai alat propaganda paling efektif, di samping dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut
BAB I PENDAHULUAN Komunikasi atau communicare berarti membuat sama (to make common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan
Lebih terperinci