BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan Gubernur DKI Jakarta terkait APBD DKI Jakarta tahun 2015 pada surat kabar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan Gubernur DKI Jakarta terkait APBD DKI Jakarta tahun 2015 pada surat kabar"

Transkripsi

1 1 BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Pada bab ini berisi penyajian data dan analisis data menggunakan metode Teun A. Van Dijk dari 8 teks berita (straight news) tentang perselisihan DPRD dan Gubernur DKI Jakarta terkait APBD DKI Jakarta tahun 2015 pada surat kabar Kompas periode Februari - Maret. Kasus perselisihan ini bermula dari penolakan Kementrian Dalam Negeri terkait pengajuan APBD DKI Jakarta 2015 berbeda antara DPRD dengan Gubernur DKI Jakarta. Perbedaan tersebut terjadi dikarenakan DPRD merasa draf diserahkan Gubernur ke Kemendagri berbeda dengan hasil rapat. Dan penggunaan sistem e-budgeting untuk menetapkan draf RAPBD DKI Jakarta Dalam RAPBD versi DPRD, Gubernur DKI menemukan adanya indikasi dana siluman kembali disisipkan seperti kasus pengadaan UPS seperti dalam APBD 2014 sebelumnya. Mediasi sudah dilakukan untuk menyelsaikan kisruh ini namun belum ada titik temu kesepakatan kedua belah pihak tersebut. Tersendatnya penetapan APBD ini berimbas pada program-program prioritas tidak dapat dijalankan serta penyelidika dilakukan terkait kasus ini mengganggu persiapan pihak sekolah dalam mengahadapi ujian akhir tingkat SMA. 1

2 Harian Kompas meliput isu ini dengan menerbitkan berita langsung dimuat pada beberapa edisi bulan Februari Maret Penelitian ini mengambil waktu tersebut karena kasusnya masih hangat. Isu diangkat mulai dari pelaporan ke KPK atas temuan dana siluman, bekerjanya panitia hak angket, tersendatnya program kerja di DKI Jakarta, hingga upaya mediasi dilakukan Kemendagri. Dipilihnya 8 berita tersebut berdasarkan elemen wacana VanDijk ada dalam berita dan dimuat dalam halaman utama rubrik Kompas. Tabel 3.1 Terbitan Berita Langsung Kasus Kisruh APBD DKI Jakarta No. Edisi Judul Berita 1 28 Februari 2015 KPK: Ada Indikasi Dana Siluman Panitia Hak Angket Mulai Bekerja 2 01 Maret 2015 Kisruh APBD DKI Basuki Tak Bisa Dimakzulkan Jika Benar 3 02 Maret 2015 Kisruh APBD DKI Dugaan Anggaran Siluman Menguat 4 03 Maret 2015 Kisruh APBD DKI Anggaran Untuk Pemindai di Sekolah Rp 3 Miliar 5 04 Maret 2015 Kisruh Anggaran Evaluasi APBD DKI Sudah Tuntas 6 05 Maret 2015 Mendagri Segera Tetapkan APBD DKI 7 07 Maret 2015 Kisruh APBD DKI Program Tersendat, Persiapan Ujian Terusik 8 08 Maret 2015 Kisruh APBD Kedepankan Kepentingan Rakyat Jakarta Sumber: Data Yang Diseleksi Pada Surat Kabar Harian Kompas 2015

3 B. Analisis Wacana Berita 1. Judul berita KPK: Ada Indikasi Dana Siluman sub judul Panitia Hak Angket Mulai Bekerja a. Struktur Makro (Tematik) Berita KPK: Ada Indikasi Dana Siluman tampil pada halaman pertama Kompas edisi tanggal 28 Februari Teks tersebut secara umum menggambarkan bahwa adanya unsur penyelewengan anggaran daerah dalam RAPBD DKI. KPK mulai melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut karena pihak sejumlah pihak terkait membantah adanya penyelewengan dana. Topik menggambarkan gagasan apa dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa (Eriyanto, 2012: 229). Topik utama dikembangkan melalui teks tersebut adalah tentang pelaporan Gubernur DKI Jakarta tentang penysisipan anggaran UPS dalam APBD DKI Jakarta 2015 akan diselidiki oleh panitia hak angket dan KPK. Dan subtopik mendukung adalah penolakan adanya pengadaan anggaran UPS oleh kepala sekolah bersangkutan dan Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta. b. Superstruktur (Skematik) Skematik merupakan skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti (Eriyanto, 2012: 231). Berita secara

4 umum memiliki dua kategori yaitu summary ditandai dengan judul dan lead, serta story yaitu isi berita secara keseluruhan. Isi berita memiliki dua kategori yaitu proses atau jalannya peristiwa dan komentar ditampilkan didalam teks. Dari judul digunakan pada berita tersebut KPK: Ada Indikasi Dana Siluman sub judul Panitia Hak Angket Mulai Bekerja sudah mengarah pada tema dalam teks yaitu indikasi dana siluman. Judul umumnya menunjukkan tema ingin ditampilkan oleh wartawan dalam pemberitaannya (Eriyanto, 2012: 232). Pemilihan kata untuk judul memang sudah cukup menjelaskan bagian penting dalam berita. JAKARTA, KOMPAS - Komisi Pemberantasan Korupsi melihat adanya indikasi anggaran siluman dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta. Di lapangan, sejumlah pihak diwilayah DKI membantah telah mengajukan usulan anggaran ada di RAPBD tersebut. (Lead) Lead menjelaskan tema dan menjadi latar teks. Sedangkan isi teks menjelaskan tentang detil kejadian dan dilanjutkan dengan langkah diambil oleh DPRD. Lead umumnya merupakan pengantar ringkasan apa ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi berita secara lengkap (Eriyanto, 2012: 232). Lead dalam teks berita tersebut termasuk kedalam jenis lead kepenasaran kumulatif. Lead kepenasaran merupakan lead menyeret pembaca ke dalam

5 berita karena pembaca merasa penasaran apa sebenarnya terjadi (Kusumaningrat, 2009: 141). Hal tersebut terlihat pada lead berita ini, kalimat-kalimat digunakan dalam lead ini membuat rasa penasaran pembaca, pembaca diajak untuk mencari tahu mengenai dana siluman dalam RAPBD DKI dan sejumlah pihak membantah mengajukan dana siluman tersebut. Pada teks berita ini disusun dengan struktur piramida terbalik yaitu disusun dengan mendahulukan penting dan diikuti hal kurang penting. Fakta-fakta disusun secara sekuensial dari atas kebawah diurutkan mulai dari terpenting sampai kurang penting, struktur ini dinamakan piramida terbalik (Mursito, 2013: 160). Penulis melalui teks berita menjelaskan detil kejadian serta pendapat dari kepala sekolah dan Suku Dinas Pendidikan. Hal tersebut disampaikan dalam paragraf-paragraf berikut: Basuki dan sejumlah anggota stafnya mendatangi KPK untuk menyerahkan sejumlah dokumen dan berkas-berkas ia sebut sebagai bukti (paragraf 3) memang ada indikasi dana siluman dalam APBD DKI (paragraf 4) Sebelum ke KPK, Gubernur Basuki juga dating ke Istana Merdeka untuk melaporkan perkembangan situasi terakhir terkait dengan penggunaan hak angket (paragraf 5)

6 Selanjutnya penulis mengambil sudut pandang atau komentar dari instansi terkait yaitu Kepala SMP Negeri 41 Pasar Minggu (par.12), Kepala Humas SMA Negeri 78 Jakarta (par.14), Kepala SMK Negeri 26 Jakarta (par.15), Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I (par. 16) serta pandangan dari praktisi pembangkit listrik tenaga surya (par. 18). Hal ini sesuai dengan gambaran kategori isi berita berupa komentar pihak-pihak atas suatu peristiwa ditampilkan pada teks berita yaitu reaksi atau komentar verbal dari tokoh oleh wartawan dan atau kesimpulan diambil oleh wartawan dari komentar berbagai tokoh (Eriyanto, 2012: 233). Paragraf-paragraf diatas menunjukan memang benar adanya sisipan anggaran pengadaan UPS tidak diperlukan dalam APBD DKI Jakarta terlihat dari penolakan pejabat terkait. Hal ini sesuai dengan judul dan lead berita sehingga kesatuan terbentuk oleh summary dan story. c. Struktur Mikro Semantik Semantik merupakan makna ingin ditekanakan penulis yaitu wartawan pada teks berita dengan memberikan penekanan pada fakta dan komentar atau dengan memberikan detil lengkap terhadap fakta menguntungkan komunikator yaitu wartawan pada media massa. Elemen sintaksis sangat erat dengan elemen leksikon dan sintaksis karena penggunaan leksikon dan struktur sintaksis tertentu

7 dalam berita dapat memunculkan makna tertentu pula. Makna ingin ditekankan dalam sebuah teks dapat dilihat dari elemen latar, detail, maksud, pengandaian dan nominalisasi. (Sobur, 2012: 78-79) Oleh sebab itu, latar teks merupakan elemen berguna karena dapat membongkar maksud ingin disampaikan oleh wartawan atau penulis (Eriyanto, 2012: 235). Dalam teks ini, latar disampaikan adalah tentang dugaan adanya penyusupan anggaran tak wajar dalam APBD DKI. Seperti tergambar dalam paragraf 8 berikut: Seusai bertemu pimpinan KPK, Basuki menyatakan anggaran siluman itu tidak hanya ada di APBD DKI Jakarta 2015, tetapi tahun Dana siluman paling banyak ada pada APBD 2015 dan Elemen detail merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara eksplisit (Eriyanto, 2012: 238). Elemen detil berisi tentang detil penjelasan dari Basuki menyatakan adanya dana siluman dalam APBD DKI Seperti dicontohkan terkait proyek pengadaan alat catu daya listrik cadangan (UPS) pada APBD 2014 untuk sejumlah sekolah di Jakarta Barat, dari rekapitulasi lelang, ada 25 proyek pengadaan UPS rata-rata seharga Rp 5,8 miliar per proyek dengan total anggaran Rp 145,7 miliar. Proyek serupa yaitu pengadaan UPS dan perlengkapan sekolah ditemukan kembali pada RAPBD 2015 diajukan DPRD.

8 Selain itu para pejabat di sejumlah sekolah menjadi lokasi proyek pengadaan tersebut mengaku tak pernah mengajukan barang-barang terdapat dalam proyek itu. Elemen wacana pengandaian (presupposition) merupakan pernyataan digunakan untuk mendukung makna suatu teks yaitu dengan adanya pernyataan dari pihak dapat dipercaya untuk menguatkan pendapat ingin disampaikan (Sobur, 2012: 79). Dalam teks ini terdapat pernyataan Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi (par. 2, 3 dan 4). Disertakan pula pendapat Kepala SMP Negeri 41 Pasar Minggu (par.12), Kepala Humas SMA Negeri 78 Jakarta (par.14), Kepala SMK Negeri 26 Jakarta (par.15), dan Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I (par. 16) menyatakan bahwa tidak pernah mengajukan pengadaan anggaran untuk UPS. Elemen maksud dalam analisis wacana memiliki tujuan akhir untuk menyajikan informasi secara eksplisit, serta menyembunyikan informasi atau fakta secara implisit (Eriyanto, 2012: 240). Elemen maksud ada dalam teks ini adalah panitia hak angket mulai bekerja menyelidiki dugaan pelanggaran aturan dilakukan Basuki terkait penerapan RAPBD 2015 (par. 6). Dan pada paragraf 10 juga disebutkan bahwa pengadaan UPS dan berbagai perlengkapan sekolah kembali muncul di rancangan APBD 2015 diajukan DPRD. Melalui teks tersebut penulis seakan mengarahkan pembaca bahwa DPRD mencoba mengalihkan laporan Basuki terkait dana

9 siluman ada dalam APBD DKI Jakarta 2015 dengan menyelidiki pelanggaran aturan dialkukan oleh Basuki terkait penetapan APBD. Hal ini sesuai dengan fungsi pers interpretatif dan direktif, yaitu memberikan interpretasi dan bimbingan (Kusumaningrat, 2012: 28). Pers harus menceriterakan kepada masyarakat tentang arti suatu kejadian seperti pada berita ini menyiratkan maksud bahwa DPRD DKI Jakarta lebih mementingkan hak angket daripada temuan dana siluman, namun berbagai pihak berpendapat bahwa Gubernur DKI tidak dapat dijatuhkan oleh DPRD apabila dana siluman terbukti kebenarannya. Sintaksis Elemen sintaksis merupakan salah satu elemen paling penting dimanfaatkan untuk mengimplikasikan ideologi. Melalui struktur sintaksis, wartawan dapat menggambarkan actor peristiwa tertentu secara positif dan negatif. Terdapat tiga level sintaksis yaitu koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. (Sobur, 2012: 80-82) Koherensi adalah pertalian antar kata, proposisi atau kalimat dalam teks. Dau kalimat menggambarkan fakta berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren atau berhubungan. Terdapat beberapa koherensi, seperti koherensi kondisional, koherensi sebab-akibat, koherensi pembeda, dan koherensi pengingkaran. (Eriyanto, 2012: )

10 Bentuk koherensi pada teks berita pertama terlihat dari kalimat berikut Ditengah polemik dan kontroversi ini, panitia hak angket DPRD DKI mulai bekerja setelah surat keputusan pengangkatan panitia, terdiri atas 33 orang dari 9 fraksi, terbit (par. 19). Penulis menjelaskan ditengah adanya polemik terkait persoalan dana siluman di APBD justru anggota DPRD mengurusi hak angket. Penggunaan kata tetapi pada paragraf 16 menyiratkan bahwa memang ada surat penolakan ditandatangani oleh Kepala Suku Dinas Pendidikan terkait anggaran pengadaan UPS. Dalam hal ini penggunaan koherensi dipakai adalah keherensi pengingkaran yaitu ketidaktegasan seakan ditampilkan oleh wartawan secara baik atau buruk (Eriyanto, 2012: 248). Penulis ingin menunjukan bahwa ada pihak ingin menyisipkan dana siluman dalam APBD DKI Stilistik Elemen stilisktik (leksikon) merupakan cara pandang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata merujuk pada fakta. Pilihan kata-kata dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Leksikon dapat ditelusuri dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 82-83)

11 Pada paragraf 20 terdapat kalimat Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, eksekutif siap meladeni penyelidikan DPRD DKI Kata meladeni berasal dari kata dasar laden dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya layan atau balas. Pemilihan kata ini kurang tepat mengingat penyelidikan dilakukan oleh DPRD DKI kepada pemerintah DKI dan terkesan lebih negatif karena memiliki arti membalas. Sebagai ganti dari kata meladeni dapat menggunakan kata menanggapi artinya menyambut, memperhatikan, dll. Retoris Elemen retoris terkait fungsi persuasif dengan menggunakan gaya bahasa, interaksi, ekspresi, metafora dan grafis. Penggunaan retoris dapat diamati dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 83-84) Terdapat unsur garfis dalam pemberitaan ini yaitu terdapat gambar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tengah berjalan setelah berkunjung ke istana Negara terkait temuan adanya dana siluman dalam APBD DKI Jakarta Dalam berita ini elemen grafis sangat ditonjolkan dengan menjadi fokus utama pemberitaan KPK: Ada Indikasi Dana Siluman Foto tersebut dianggap penting dari penulis untuk itu dicetak dengan ukuran cukup besar sehingga akan lebih menarik pembaca. Elemen grafis disini memperkuat isi pemberitaan dengan judul KPK: Ada Indikasi Dana Siluman subjudul Panitia Hak Angket Mulai Bekerja. Elemen grafis

12 merupakan bagian untuk memeriksa apa ditekankan atau ditonjolkan ( berarti dianggap penting) oleh seseorang dapat diamati dari teks (Eriyanto, 2012: 257). Selain itu terdapat sejumlah gaya bahasa atau sering disebut majas dalam teks berita ini salah satunya adalah majas hiperbola. Majas hiperbola merupakan majas berupa pernyataan berlebihan dengan kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian ( diakses pada 17 Mei 2016). Majas tersebut terdapat pada judul berita terdapat kalimat KPK: Ada Indikasi Dana Siluman. Kata siluman, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti makhluk halus, biaya sulit dipertanggung jawabkan (dana suap, korupsi dan lain sebagainya), pungutan secara tidak resmi dan pajak gelap. Kata siluman pada judul berita ini menimbulkan perhatian pembaca karena ada dana siluman ini. Sebagai ganti dari kata siluman adalah dana korupsi karena untuk masyarakat awam akan dapat menjadi bebeda dalam memaknai berita. d. Kesimpulan Jadi kesimpulannya adalah wacana muncul dalam teks berita dengan judul berita KPK: Ada Indikasi Dana Siluman sub judul Panitia Hak Angket Mulai Bekerja yaitu pelaporan dugaan adanya anggaran siluman ke KPK. Dalam pemberitaan ini Kompas menyajikan informasi tentang pelaporan adanya dana siluman dalam

13 APBD DKI 2015 oleh Gubernur DKI ke KPK, sebelumnya Gubernur telah melakukan negosiasi dengan Prsiden Joko Widodo. Menurut KPK memang benar ada indikasi dana siluman dalam APBD dan akan segera melakukan penyelidikan. Sedangkan pihak DPRD DKI menggunakan hak angket untuk menyelidiki kebenaran dari APBD dilaporkan Gubernur DKI ke KPK tersebut, karena DPRD merasa draf rancangan APBD tersebut bukan dibuat dan disepakati oleh DPRD. 2. Judul berita Basuki Tak Bisa Dimakzulkan Jika Benar a. Struktur Makro (Tematik) Berita dengan Judul berita Basuki Tak Bisa Dimakzulkan Jika Benar dimuat pada halaman utama harian Kompas edisi tanggal 01 Maret Teks tersebut secara umum menggambarkan bahwa terkait dana siluman dalam APBD DKI Jakarta apabila memang benar adanya Ahok tidak bisa dijatuhkan. Topik menggambarkan gagasan apa dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa (Eriyanto, 2012: 229). Topik utama terdapat dalam teks tersebut adalah DPRD DKI Jakarta tidak bisa memakzulkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengacu pada kebenaran dana siluman dilaporkan ke KPK. Dalam teks ini juga disebutkan bahwa Basuki melibatkan BPKP terkait dana siluman

14 dalam APBD DKI Jakarta. Teks berita ini juga berisi tentang komentar Presiden Joko Widodo terkait polemik APBD DKI Jakarta. b. Supertruktur (Skematik) Wacana dalam suatu teks umumnya didukung dengan cara penceritaan (skematik) tertentu, yaitu bagaimana suatu fakta maupun opini dirangkai dengan fakta atau opini lain dalam suatu teks. Pada konteks penyajian berita, VanDijk membagi dua kategori skema besar. Pertama summary ditandai dengan dua elemen yaitu judul dan lead. Kedua story yaitu isi berita secara keseluruhan. (Eriyanto, 2012: ) Pada teks berita ini disusun dengan struktur piramida terbalik. Fakta-fakta disusun secara sekuensial dari atas kebawah diurutkan mulai dari terpenting sampai kurang penting, struktur ini dinamakan piramida terbalik (Mursito, 2013: 160). Dari judul dan lead berita Basuki Tak Bisa Dimakzulkan Jika Benar sudah mampu menjelaskan inti dari teks berita tersebut. JAKARTA, KOMPAS Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama benar bahwa adanya penyusupan anggaran siluman dalam APBD DKI Jakarta, Basuki tak bisa dijatuhkan oleh DPRD DKI saat ini menggulirkan hak angket, penyelidikan. (lead) Lead berita ini termasuk dalam kategori lead kutipan, yaitu penggunaan ucapan-ucapan orang secara tepat, dipilih secara selektif

15 dan dipertahankan terus dalam tubuh berita (Kusumaningrat, 2009: 140). Lead pada teks berita ini merupakan paragraf kutipan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla tentang pernyataannya bahwa Gubernur DKI Jakarta tidak dapat dimakzulkan oleh DPRD DKI tengah menggulirkan hak angket terkait anggaran siluman dalam APBD DKI. Isi teks menjelaskan tentang pihak-pihak memberikan pernyataan terkait Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak dapat dimakzulkan terkait polemik APBD DKI Jakarta dengan dugaan adanya dana siluman didalamnya. Pada teks ini pertama adalah mengenai pernyataan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait pemakzulan Basuki oleh hak angket DPRD DKI tidak bisa terjadi apabila benar adanya dana siluman tersebut. Jusuf Kalla juga menyatakan kasus APBD DKI Jakarta dapat menjadi contoh untuk daerah lain akan membuat rancangan APBD. Kemudian dijabarkan penjelasan Presiden Joko Widodo menyebutkan persoalan muncul karena adanya komunikasi politik antara Pemerintah DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta. Isi teks berikutnya mengenai Basuki meminta BPKP untuk menyelidiki adanya indikasi dana siluman dalam APBD DKI Jakarta. Menurut Basuki anggaran tidak jelas untuk UPS pada APBD 2014 kembali muncul dalam RAPBD 2015.

16 Sebagai penutup dalam teks ini dimunculkan adalah pernyataan dari anggota DPRD DKI Jakarta bukan bermaksud memakzulkan Gubernur DKI Jakarta namun mempermasalahkan dokumen RAPBD DKI 2015 dianggap tidak sah dan mengoreksi kebijakan Gubernur. c. Struktur Mikro Semantik Semantik merupakan makna ingin ditekanakan penulis yaitu wartawan pada teks berita dengan memberikan penekanan pada fakta dan komentar atau dengan memberikan detil lengkap terhadap fakta menguntungkan komunikator yaitu wartawan pada media massa. Elemen sintaksis sangat erat dengan elemen leksikon dan sintaksis karena penggunaan leksikon dan struktur sintaksis tertentu dalam berita dapat memunculkan makna tertentu pula. Makna ingin ditekankan dalam sebuah teks dapat dilihat dari elemen latar, detail, maksud, pengandaian dan nominalisasi. (Sobur, 2012: 78-79) Oleh sebab itu, latar teks merupakan elemen berguna karena dapat membongkar maksud ingin disampaikan oleh wartawan atau penulis (Eriyanto, 2012: 235). Dalam teks ini, latar disampaikan adalah tentang Gubernur DKI Jakarta melaporkan adanya indikasi dana siluman dalam APBD DKI Jakarta tidak dapat dimakzulkan oleh pihak panitia hak angket DPRD DKI Jakarta jika benar. Seperti tergambar dalam paragraf 5 berikut:

17 Saat ditanya kemungkinan Gubernur Basuki akan dimakzulkan terkait hak angket diajukan DPRD DKI, Kalla menjawab, jika Basuki benar, dia tidak bisa dijatuhkan oleh DPRD. Elemen detail merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara eksplisit (Eriyanto, 2012: 238). Elemen detil pada teks berita ini berisi penjelasan cukup rinci dari Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait pemakzulan Gubernur DKI Jakarta tidak dapat dilakukan jika memang benar adanya dana siluman. Kemudian diperjelas dengan terlibatnya BPKP menginvestigasi dugaan anggaran siluman dalam APBD DKI Jakarta. Indikasi korupsi sudah tercium oleh KPK sejak kasus UPS tdalam APBD DKI tahun 2014 lalu. Namun anggaran tidak jelas ini kembali dimunculkan dalam RAPBD DKI Jakarta 2015 nilainya mencapai Rp 12,1 triliun. Elemen wacana pengandaian (presupposition) merupakan pernyataan digunakan untuk mendukung makna suatu teks yaitu dengan adanya pernyataan dari pihak dapat dipercaya untuk menguatkan pendapat ingin disampaikan (Sobur, 2012: 79). Elemen wacana praanggapan pada teks ini melibatkan pernyataan dari beberapa pihak dapat dipercayai berkaitan dengan kasus ini. Selain menyertakan pernyataan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, disertakan pula keterangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pandangan Presiden Joko Widodo dan pernyataan

18 anggota DPRD DKI Jakarta tetap akan melanjutkan hak angket. Basuki menduga kemunculan dana tidak jelas itu tidak hanya berasal dari oknum DPRD DKI namun jajaran dibawahnya. Elemen maksud dalam analisis wacana memiliki tujuan akhir untuk menyajikan informasi secara eksplisit, serta menyembunyikan informasi atau fakta secara implisit (Eriyanto, 2012: 240). Elemen maksud ada dalam teks berita ini dapat dilihat pada paragraf 11 dalam kalimat Ia menengarai, kemunculan dana tidak jelas itu tidak hanya berasal dari oknum di DPRD DKI Jakarta, tetapi juga jajaran dibawahnya. Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa pihak terlibat indikasi dana siluman ada dalam APBD DKI Jakarta berasal dari DPRD DKI saja namun juga dari jajaran di bawah Gubernur DKI Jakarta seperti orang-orang dikalangan Suku Dinas Pendidikan dinilai nakal. Sintaksis Elemen sintaksis merupakan salah satu elemen paling penting dimanfaatkan untuk mengimplikasikan ideologi. Melalui struktur sintaksis, wartawan dapat menggambarkan actor peristiwa tertentu secara positif dan negatif. Terdapat tiga level sintaksis yaitu koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti (Sobur, 2012: 80-82). Koherensi adalah pertalian antar kata, proposisi atau kalimat dalam teks. Dau kalimat menggambarkan fakta berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren atau berhubungan. Terdapat beberapa koherensi,

19 seperti koherensi kondisional, koherensi sebab-akibat, koherensi pembeda, dan koherensi pengingkaran (Eriyanto, 2012: ). Bentuk koherensi pada teks berita ini terdapat pada paragraf 12 kalimat Di antara berbagai anggaran tak jelas itu, pengadaan UPS paling mencolok karena memakan biaya cukup besar. Koherensi sebab-akibat terdapat dalam kalimat tersebut memberi kesan bahwa penyebab dari pengeadaan UPS paling terlihat mencolok adalah karena diantara anggaran pengadaan UPS menggunakan biaya cukup besar dibandingkan berbagai anggaran siluman dalam APBD DKI Jakarta. Koherensi sebab-akibat menggunakan kata hubung karena, dalam buku Eriyanto (2012: 243), dijelaskan bahwa memberian kesan kepada khalayak bagaimana dua fakta diabstraksi dan dihubungkan. Pada paragraf 15 terdapat kalimat Selain membidik oknum DPRD, Basuki juga membidik jajaran dibawahnya, salah satunya dinas pendidikan. Kata juga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti selalu demikian halnya, sama atau serupa halnya dengan lain atau tersebut dahulu. Kalimat tersebut memberi kesan bahwa bukan hanya pihak DPRD DKI dicurigai memasukan dana siluman dalam APBD DKI namun ada pihak lain dijajaran pemerintahan DKI Jakarta juga terlibat dan terdapat keterangan tambahan yaitu terlibat dalam jajaran pemerintahan salah satunya adalah suku dinas pendidikan.

20 Stilistik Elemen stilisktik (leksikon) merupakan cara pandang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata merujuk pada fakta. Pilihan kata-kata dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Leksikon dapat ditelusuri dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 82-83) Pada lead berita terdapat kalimat Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama benar bahwa adanya penyusupan anggaran siluman dalam APBD DKI Jakarta, Basuki tak bisa dijatuhkan oleh DPRD DKI saat ini menggulirkan hak angket, penyelidikan. Penulis menggunakan kata menegaskan pada saat mengutip pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam KBBI menegaskan berarti menerangkan, menjelaskan, mengatakan dengan tegas (pasti, tentu, tidak ragu-ragu). Hal ini menyiratkan maksud penulis untuk menekankan kepada pembaca bahwa apabila Basuki benar bahwa adanya penyusupan anggaran siluman maka DPRD DKI memakai hak angket dan sedang melakukan penyelidikan kepada Basuki tidak dapat menjatuhkan posisi Basuki sebagai Gubernur DKI Jakarta.

21 Pada paragraf 23 terdapat kalimat Steven Setia Budi Musa menegaskan, hak angket tetap bergulir karena bertujuan mengoreksi kebijakan Gubernur. Penulis kembali menggunakan kata menegaskan untuk menekankan bahwa tujuan DPRD memakai hak angket adalah bukan untuk memakzulkan Basuki tetapi untuk mengoreksi kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Retoris Elemen retoris terkait fungsi persuasif dengan menggunakan gaya bahasa, interaksi, ekspresi, metafora dan grafis. Penggunaan retoris dapat diamati dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 83-84) Dalam mengutip pernyataan narasumber, penulis sering menggunakan kata menegaskan seperti pada lead Jusuf Kalla menegaskan, jika Gubernur dan pada paragraf 23 Steven Setia Budi Musa menegaskan, hak angket Penulis sepertinya ingin menyampaikan bahwa pernyataan narasumber sangat kuat dasarnya dan mereka memiliki keyakinan kuat dengan pernyataan tersebut. Dalam KBBI kata menegaskan berarti menerangkan, menjelaskan, mengatakan dengan tegas (pasti, tentu, tidak ragu-ragu). Pada paragraf 12 terdapat kalimat pengadaan UPS paling mencolok karena memakan biaya cukup besar. Penggunaan kata memakan dalam kalimat tersebut memiliki makna bahwa pengadaan UPS dalam APBD DKI menggunakan biaya cukup besar. Hal ini merupakan bentuk dari majas personifikasi menjelaskan bahwa

22 penulis mengorangkan UPS seolah alat catu daya listrik (UPS) menghabiskan anggaran tersebut. Majas personifikasi merupakan majas membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia ( /2013/11/jenis-jenis-majas.html?m=1 diakses pada 17 Mei 2016). d. Kesimpulan Jadi kesimpulannya adalah wacana muncul dalam teks berita dengan judul berita Basuki Tak Bisa Dimakzulkan Jika Benar yaitu pemakzulan Gubernur DKI Jakarta. Dalam pemberitaan ini Kompas menyajikan informasi tentang kelanjutan dari temuan adanya dana siluman dalam APBD DKI Gubernur DKI selaku pihak melaporkan adanya indikasi dana siluman ini tidak dapat dijatuhkan atau dimakzulkan oleh pihak lain yaitu DPRD DKI apabila terbukti kebenarannya. Kompas menampilkan pendapat dari berbagai pihak untuk meyakinkan argumen bahwa Gubernur DKI Jakarta tidak dapat dimakzulkan oleh siapapun jika terbukti benar adanya dana siluman. Argumen tersebut diperkuat dengan pendapat dapat anggota DPRD DKI menyatakan bahwa DPRD tidak ingin memakzulkan siapapun namun ingin mencari kebenaran terkait APBD DKI dan prosedur penyerahan draf rancangan APBD tersebut diajukan oleh pihak Gubernur DKI.

23 3. Judul berita dengan judul Dugaan Anggaran Siluman Menguat a. Struktur Makro (Tematik) Berita dengan judul Dugaan Anggaran Siluman Menguat dimuat pada halaman utama harian Kompas edisi tanggal 02 Maret Teks tersebut secara umum menggambarkan bahwa terkait semakin kuatnya dugaan adanya anggaran siluman dalam APBD DKI Jakarta. Topik menggambarkan gagasan apa dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa (Eriyanto, 2012: 229). Topik utama terdapat dalam teks tersebut adalah tentang perusahaan pemenang tender pengadaan UPS diragukan kebenarannya dan isntansi pengguna anggaran pengadaan alat catu daya listrik (UPS) seperti kantor kecamatan tidak mengajukan anggaran tersebut. Sedangkan subtopik ada dalam teks berita ini adalah tentang adanya dana tiba-tiba muncul dalam RAPBD Pemilihan kalimat Dugaan Anggaran Siluman Menguat untuk judul memang sudah cukup menjelaskan bagian penting dalam berita. Dari judul tersebut juga menimbulkan pertanyaan dibenak pembaca yaitu apa menguatkan adanya dugaan anggaran siluman tersebut. Judul tersebut menjadi memiliki daya tarik untuk dibaca oleh khalayak, seperti gaya penulisan berita efektif dalam buku

24 Kusumaningrat (2009: 157) salah satunya yaitu daya hidup, warna dan imaginasi. b. Superstruktur (Skematik) Skematik merupakan skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti (Eriyanto, 2012: 231). Berita secara umum memiliki dua kategori yaitu summary ditandai dengan judul dan lead, serta story yaitu isi berita secara keseluruhan. Isi berita memiliki dua kategori yaitu proses atau jalannya peristiwa dan komentar ditampilkan didalam teks. Pada teks berita ini disusun dengan struktur piramida terbalik. Fakta-fakta disusun secara sekuensial dari atas kebawah diurutkan mulai dari terpenting sampai kurang penting, struktur ini dinamakan piramida terbalik (Mursito, 2013: 160). Dari judul dan lead berita Dugaan Anggaran Siluman Menguat sudah mampu menjelaskan inti dari teks berita tersebut. Penulis membagi dalam berita dalam beberapa isu yaitu perusahaan menangani tender UPS, pihak instansi merasa tidak mengajukan anggaran UPS, serta komentar Sekretaris Komisi E DPRD DKI tentang pernyataan Gubernur terkait anggaran tibatiba muncul dalam RAPBD JAKARTA, KOMPAS Dugaan adanya anggaran siluman dalam APBD DKI Jakarta tahun 2014 dan Rancangan APBD tahun 2015

25 menguat. Perusahaan pemenang lelang tak cukup meyakinkan, sementara instansi pengguna menyatakan tak pernah mengajukan usulan anggaran. (lead) Lead merupakan ringkasan dari tubuh berita atau isi berita (Sobur, 2012: 81). Pada berita Dugaan Anggaran Siluman Menguat lead tersebut mengarah pada jenis lead menonjok. Lead menonjok disebut juga dengan catridge, capsule atau astonisher yaitu lead ini mengguncang pembaca di baris pertama, dan pembaca akan buru-buru membaca baris berikutnya (Kusumaningrat, 2009: 138). Hal tersebut terlihat pada kalimat pertama yaitu Dugaan adanya anggaran siluman dalam APBD DKI Jakarta tahun 2014 dan Rancangan APBD tahun 2015 menguat. Kemudian kalimat kedua pada lead berita tersebut mendukung kalimat pertama menonjok pembaca dari berita tesebut. Pada bagian lead penulis menjelaskan secara cukup rinci tentang inti dari teks berita tersebut bahwa dugaan adanya anggaran siluman semakin dikuatkan dengan perusahaan pemenang lelang tidak meyakinkan serta pernyataan instansi pengguna tidak pernah mengajukan usulan anggaran tersebut. Pada paragraf selanjutnya dijelaskan menganai tubuh berita yaitu tentang perusahaan memenagkan lelang tersebut ternyata merupakan perusahaan penyedia jasa perbaikan pendingin ruangan (AC) (par. 2). Sejumlah instansi tercatat sebagai pengguna anggaran dalam RAPBD 2015 versi DPRD DKI Jakarta menyatakan

26 tidak tahu mengenai anggaran tersebut dan tidak memprioritaskannya karena lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk keperluan lain seperti penanganan banjir (par. 4 - par. 11). Disebutkan pula sejumlah mata anggaran lain dinilai tidak perlu seperti terlihat pada paragraf 12 hingga 13. Dan Gubernur DKI menambahkan total anggaran tiba-tiba muncul dalam RAPBD DKI 2015 sebesar Rp 12, 1 triliun (par 14). Selanjutnya terdapat komentar dari Sekretaris Komisi E DPRD DKI menyatakan bajwa terkait UPS pada tahun 2014 sebaiknya ditanyakan kembali kepada pengguna bukan kepada DPRD (par. 15 par. 16). c. Struktur Mikro Semantik Semantik merupakan makna ingin ditekanakan penulis yaitu wartawan pada teks berita dengan memberikan penekanan pada fakta dan komentar atau dengan memberikan detil lengkap terhadap fakta menguntungkan komunikator yaitu wartawan pada media massa. Elemen sintaksis sangat erat dengan elemen leksikon dan sintaksis karena penggunaan leksikon dan struktur sintaksis tertentu dalam berita dapat memunculkan makna tertentu pula. Makna ingin ditekankan dalam sebuah teks dapat dilihat dari elemen latar, detail, maksud, pengandaian dan nominalisasi. (Sobur, 2012: 78-79) Oleh sebab itu, latar teks merupakan elemen berguna karena dapat membongkar maksud ingin disampaikan oleh

27 wartawan atau penulis (Eriyanto, 2012: 235). Dalam teks ini, latar disampaikan adalah tentang perusahaan pemenang lelang pengadaan UPS memperkuat dugaan anggaran siluman dalam APBD DKI. Hal ini menjadi berita karena ditemukan fakta bahwa perusahaan tersebut ternyata merupakan tempat perbaikan penyejuk ruangan (AC) semakin memperkuat dugaan anggaran siluman (par. 2). Elemen detail merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara eksplisit (Eriyanto, 2012: 238). Elemen detil berisi tentang penjelasan dari ayah dari Indah Lestari pemilik CV. Bintang Mulia Wasesa pemenang lelang pengadaan UPS menyatakan tidak tahu mengenai pengadaan UPS dikerjakan anak ketiganya tersebut. Selain itu penguat dugaan anggaran siluman adalah pernyataan instansi terkait tidak mengetahui mengenai pengadaan UPS tersebut. Instansi terkait menyatakan tidak mengetahui perihal pengadaan UPS. Elemen wacana pengandaian (presupposition) merupakan pernyataan digunakan untuk mendukung makna suatu teks yaitu dengan adanya pernyataan dari pihak dapat dipercaya untuk menguatkan pendapat ingin disampaikan (Sobur, 2012: 79). Elemen wacana praanggapan dalam teks berita ini mengambil pendapat Camat sebagai pihak pengguna anggaran pengadaan anggaran siluman tersebut yaitu Mursidin selaku Camat Tambora

28 Jakarta Barat (par. 5 par. 7), Ali Maulana Hakim selaku Camat Cengkareng Jakarta Barat (par. 8 par. 11), dan Abdul Khalit Wakil Camat Penjaringan (par. 12 par 13). Elemen maksud dalam analisis wacana memiliki tujuan akhir untuk menyajikan informasi secara eksplisit, serta menyembunyikan informasi atau fakta secara implisit (Eriyanto, 2012: 240). Elemen maksud ada dalam teks berita tersebut antara lain pada paragraf 3 dimana Zainuri ayah pemilik perusahaan pemenang lelang pengadaan UPS menyatakan tidak tahu soal pengadaan UPS dikerjakan putri ketiganya. Melalui teks tersebut penulis mengarahkan pembaca untuk percaya bahwa anggaran siluman dalam APBD DKI memang ada dan didukung dengan penolakan sejumlah isntansi terkait. Bahkan perusahaan pemenang lelang pengadaan UPS dinilai kurang meyakinkan kebenarannya. Dalam hal ini Kompas menjalankan fungsi media massa yaitu kontrol, bertindak mengawal informasi kepada pubik terkait pemberitaan temuan dana siluman dalam APBD DKI. Fungsi kontrol, dimana pers mengawasi dan menyelidiki apa menkut mengenai pekerjaan pemerintah atau perusahaan (Kusmaningrat, 2009: 27-29). Sintaksis Elemen sintaksis merupakan salah satu elemen paling penting dimanfaatkan untuk mengimplikasikan ideologi. Melalui struktur

29 sintaksis, wartawan dapat menggambarkan actor peristiwa tertentu secara positif dan negatif. Terdapat tiga level sintaksis yaitu koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. (Sobur, 2012: 80-82) Dalam teks berita ini, bentuk koherensi pertama terdapat dalam kalimat Menurut Fahmi, bisa jadi anggaran diusulkan DPRD tetapi DPRD bukan pengguna. Penggunaan kata tetapi menjelaskan koherensi pengingkaran. Koherensi pengingkaran adalah bentuk wacana di mana wartawan tidak secara tegas dan eksplisit menyampaikan pendapat dan gagasannya kepada khalayak (Eriyanto, 2012: 249). Jadi pada kalimat tersebut sudah menjelaskan ada kemungkinan anggaran siluman diusulkan oleh DPRD namun diberikan sanggahan untuk menyamarkannya pernyataan tersebut. Koherensi pembeda terdapat pada paragraf 9 isinya Memamng, itu cukup (UPS) penting, tetapi bukan prioritas karena di tempat kami jarang mati listrik, ujar Ali, Camat Cengkareng, Jakarta Barat. Kata tetapi digunakan untuk melihat fungsi UPS cukup penting dan kebutuhan kantor kecamatan kurang perlu penggunaan UPS tersebut. Ada pula koherensi penjelas dalam kalimat tersebut yaitu kata karena dalam KBBI berarti kata penghubung untuk menandai sebab atau alasan. Kata karena dalam kalimat ini digunakan untuk lebih memperjelas bahwa penggunaan UPS dikantor kecamatan kurang diperlukan. Dugaan adanya anggaran siluman

30 semakin menguat dengan pernyataan Camat bahwa pengadaan UPS tidak menjadi prioritas. Stilistik Elemen stilisktik (leksikon) merupakan cara pandang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata merujuk pada fakta. Pilihan kata-kata dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Leksikon dapat ditelusuri dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 82-83) Pada paragraf 13 yaitu Dia menduga ada oknum memasukannya sebelum draf disampaikan kepada Kementrian Dalam Negeri. Kata okmun dalam KBBI berarti pribadi, orang seorang, perseorangan, orang atau anasir (dengn arti kurang baik). Penggunaan kata oknum dalam kalimat tersebut menegaskan bahwa ada pihak penyusun RAPBD DKI 2015 menambahkan anggaran siluman dalam RAPBD tersebut. Retoris Elemen retoris terkait fungsi persuasif dengan menggunakan gaya bahasa, interaksi, ekspresi, metafora dan grafis. Penggunaan retoris dapat diamati dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 83-84)

31 Terdapat unsur grafis dalam teks berita ini yaitu foto warga memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait perseteruan antara Gubernur DKI dan DPRD DKI dalam penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Foto tersebut diambil saat warga Jakarta menyalurkan aspirasi mereka dalam acara berlangsung di Bundaran Hotel Indonesia. Dalam foto tersebut terdapat salah seorang warga mengenakan topeng bergambar Gubernur DKI sebagai bentuk dukungannya dalam memberantas kasus korupsi telah ditemukannya adanya anggaran siluman dalam RAPBD DKI 2015 serta perselisihan terjadi antara DPRD dan Gubernur DKI Jakarta. Foto disajikan Kompas semakin menguatkan pemberitaan dengan judul Dugaan Anggaran Siluman Menguat. Elemen grafis merupakan bagian untuk memeriksa apa ditekankan atau ditonjolkan ( berarti dianggap penting) oleh seseorang dapat diamati dari teks (Eriyanto, 2012: 257). Terdapat sejumlah gaya bahasa atau sering disebut majas dalam teks berita ini salah satunya adalah majas hiperbola. Majas hiperbola merupakan majas berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian ( /2013/11/jenisjenis-majas.html?m=1 diakses pada 17 Mei 2016). Majas hiperbola ditemukan pada paragraf 2 dalam kalimat Saya tidak tahu-menahu

32 soal pengadaan UPS dan pada paragraf 3 dalam kalimat sejumlah instansi tercatat sebagai pengguna anggaran dalam Rancangan APBD 2015 versi DPRD DKI Jakarta juga tak tahu-manahu Kata tahu-manahu melebih-lebihkan dari kata dasar tahu berarti mengerti, paham, dll. Hal ini menggambarkan ketidaktahuan sama sekali ayah Indah Lestari pemilik perusahaan pemenang lelang pengadaan UPS dan instansi terkait pengguna RAPBD DKI 2015 versi DPRD DKI. d. Kesimpulan Jadi kesimpulannya adalah wacana muncul dalam teks berita dengan judul berita Dugaan Anggaran Siluman Menguat yaitu dugaan adanya anggaran siluman semakin kuat. Dalam pemberitaan ini Kompas menyajikan informasi tentang kelanjutan dari temuan adanya dana siluman dalam APBD DKI semakin kuat, bukan hanya pada RAPBD 2015 namun pada APBD 2014 lalu juga terdapat indikasi dana siluman. Hal tersebut dikarenakan perusahaan pemenang tender UPS pada APBD 2014 kurang meyakinkan untuk memenangkan tender pengadaan UPS untuk sekolah di Jakarta ini. Selain itu terdapat temuan beberapa mata anggaran dinilai bukan prioritas namun disetujui dalam APBD DKI, semakin memperkuat adanya indikasi dana siluman.

33 4. Judul berita Anggaran Untuk Pemindai di Sekolah Rp 3 Miliar a. Struktur Makro (Tematik) Berita Anggaran Untuk Pemindai di Sekolah Rp 3 Miliar tampil pada halaman pertama Kompas edisi tanggal 03 Maret Teks tersebut secara umum menggambarkan bahwa ditemukannya anggaran siluman selain UPS dalam RAPBD 2015 versi DPRD. Topik menggambarkan gagasan apa dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa (Eriyanto, 2012: 229). Topik utama dikembangkan melalui teks tersebut adalah tentang pengadaan anggaran pemindai dan pencetak di SMPN 73 Tebet Jakarta Selatan dinilai kurang tepat. Dan subtopik dalam teks berita ini adalah tentang perusahaan pemenang lelang kurang meyakinan, adanya anggaran siluman selain UPS dan pencabutan dukungan partai Nasdem dalam panitia hak angket. b. Superstruktur (Skematik) Skematik merupakan skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti (Eriyanto, 2012: 231). Berita secara umum memiliki dua kategori yaitu summary ditandai dengan judul dan lead, serta story yaitu isi berita secara keseluruhan. Isi berita memiliki dua kategori yaitu proses atau jalannya peristiwa dan komentar ditampilkan didalam teks.

34 Pada teks berita ini disusun dengan struktur piramida terbalik. Fakta-fakta disusun secara sekuensial dari atas kebawah diurutkan mulai dari terpenting sampai kurang penting, struktur ini dinamakan piramida terbalik (Mursito, 2013: 160). Dari judul Anggaran Untuk Pemindai di Sekolah Rp 3 Miliar sudah mengarah pada topik utama, namun masih kurang jelas anggaran dimaksudkan, seharusnya dituliskan anggaran siluman supaya pembaca tidak mengikuti secara aktif pemberiataan kasus ini dapat langsung mengerti maksud dari teks berita tersebut. Dan judul tersebut akan lebih memiliki daya tarik untuk dibaca. Dalam buku Kusumaningrat (2009: 156) menjelaskan terkait penulisan judul pembaca belum tentu tahu, dalam pemberitaan terus berjalan (running story) pemberitaanya sudah berlangsung beberapa hari hendaknya dijelaskan secara singkat perkembangannya lalu. JAKARTA, KOMPAS Dalam rincian Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 versi DPRD DKI Jakarta termuat sejumlah usulan anggaran tidak jelas. Dalam rancangan itu antara lain ada program pengadaan alat pemindai dan pencetak masing-masing Rp 3 miliar untuk 40 sekolah di Jakarta Selatan. Salah satu sekolah ditulis mengajukan pengadaan kedua alat itu adalah SMP Negeri 73 Tebet, Jakarta Selatan. Lead pada berita ini termasuk kedalam lead berurutan, karena kalimat demi kalimat dalam lead menjelaskan informasi secara runtut.

35 Lead berurutan adalah fakta-fakta disusun secara kronologis untuk menunda klimaks atau kepuasan pembaca dalam memenuhi keingintahuannya sampai akhir berita (Kusumaningrat, 2009: 142). Pada kalimat pertama lead berita ini menjelaskan mengenai RAPBD DKI versi DPRD DKI memuat sejumlah usulan anggaran tidak jelas, selanjutnya kalimat kedua menjelaskan mengenai anggaran tidak jelas tersebut dan kalimat ketiga menjelaskan mengenai instansi dianggap mengajukan anggaran tersebut. Kalimat disusun secara berurutan sehingga pembaca akan tertarik untuk membaca berita hingga akhir. Pada teks berita ini, penulis membagi dalam beberapa isu. Isu pertama adalah anggaran pemindai dan pencetak dalam RAPBD DKI 2015 untuk sekolah lebih membutuhkan pembangunan gedung. Isu berikutnya menjelaskan instruksi Wali Kota Jawa Barat tidak memperbolehkan camat menerima barang dan jasa tidak diusulkan. Isu berikutnya menjelaskan pencabutan dukungan partai Nasdem dalam panitia hak angket DPRD DKI. Isu lain menjadi pelengkap adalah Menteri Dalam Negeri dinilai lambat dalam menangani polemik APBD DKI Jakarta. Pada bagian lead penulis menjelaskan ketidakjelasan RAPBD DKI Pada paragraf selanjutnya dijelaskan mengenai salah satu anggaran tidak jelas dalam RAPBD tersebut. Pada paragraf 10 dan 11 dijelaskan bahwa ada anggaran program sekolah tidak

36 diusulkan dalam Rencana Kegiatan Anggaran Pada paragraf 13 dijelaskan pencabutan dukuangan oleh partai Nasdem dalam panita hak angket, serta pada paragraf 14 partai Gerindra tidak mencabut dukungannya. Pada paragraf dijelaskan komentar dari Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksana Otonomu Daerah Robert Endi Jaweng mengenai lambannya Mendagri dalam menangani polemik APBD DKI. c. Struktur Mikro Semantik Semantik merupakan makna ingin ditekanakan penulis yaitu wartawan pada teks berita dengan memberikan penekanan pada fakta dan komentar atau dengan memberikan detil lengkap terhadap fakta menguntungkan komunikator yaitu wartawan pada media massa. Elemen sintaksis sangat erat dengan elemen leksikon dan sintaksis karena penggunaan leksikon dan struktur sintaksis tertentu dalam berita dapat memunculkan makna tertentu pula. Makna ingin ditekankan dalam sebuah teks dapat dilihat dari elemen latar, detail, maksud, pengandaian dan nominalisasi. (Sobur, 2012: 78-79) Oleh sebab itu, latar teks merupakan elemen berguna karena dapat membongkar maksud ingin disampaikan oleh wartawan atau penulis (Eriyanto, 2012: 235). Dalam teks ini, latar disampaikan adalah tentang instansi tidak mengajukan pengadaan barang namun ada dalam RAPBD DKI Jakarta 2015 salah

37 satunya pengadaan alat pengindai dan pencetak di sekolah. Seperti tergambar dalam paragraf 2 berikut: Saat ini kondisi SMPN 73 memprihatinkan karena bangunan sekolah mangkrak lebih dari satu tahun. Saya tidak mengajukan anggaran pengadaan barang. Saya hanya meminta pembangunan sekolah dilanjutkan agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman, kata Kepala Sekolah SMPN 73 Tebet Sukirman, Senin (2/3). Elemen detail merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara eksplisit (Eriyanto, 2012: 238). Elemen detil pada teks ini berisi penjelasan cukup mengenai dugaan anggaran siluman semakin kuat tercantumkan dalam APBD DKI Jakarta seperti pemenang lelang UPS ternyata merupakan perusahaan konsultan teknik, penganggaran program seperti e-sms dan e-smart teacher education, serta pengunduran diri anggota partai dalam panitia hak angket merasa bahwa penyelesaian kasus anggaran siluman lebih penting dari pada menyelesaikan pengajuan RAPBD oleh Basuki. Elemen wacana pengandaian (presupposition) merupakan pernyataan digunakan untuk mendukung makna suatu teks yaitu dengan adanya pernyataan dari pihak dapat dipercaya untuk menguatkan pendapat ingin disampaikan (Sobur, 2012: 79). Elemen wacana praangapan pada teks ini melihat pernyataan dari beberapa pihak dapat dipercaya terkait kasus ini. Selain

38 menyertakan pernyataan dari Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksana Otonomu Daerah Robert Endi Jaweng, disertakan pula pernyataan dari pegawai CV Wisanggeni disebut sebagai pemenang tender pengadaan UPS, anggota fraksi partai Gerindra dan DPP PDIP serta keterangan dari Mendagri. Kompas mempercayai nara sumber tersebut untuk dimintai keterangan terkait temuan dana siluman dalam APBD DKI. Elemen maksud dalam analisis wacana memiliki tujuan akhir untuk menyajikan informasi secara eksplisit, serta menyembunyikan informasi atau fakta secara implisit (Eriyanto, 2012: 240). Elemen maksud ada dalam teks berita ini antara lain pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pada paragraf 14 menyatakan angket muncul dikarenakan DPRD menuduhnya memaslsukan APBD padahal DPRD memalsukan dan memasukkan anggaran Rp 12,1 triliun tak pantas. Maksud dapat ditangkap dalam kalimat tersebut adalah Gubernur DKI ingin menegaskan bahwa dibandingkan hak angket diambil oleh DPRD, penyelesaian anggaran tiba-tiba muncul dalam DPRD jauh lebih penting. Basuki membuat kesan negatif tehadap hak angket DPRD lebih mementingkan penyelidikan kesalahan pengajuan APBD oleh Basuki daripada permasalan anggaran tiba-tiba muncul APBD. Sintaksis

39 Elemen sintaksis merupakan salah satu elemen paling penting dimanfaatkan untuk mengimplikasikan ideologi. Melalui struktur sintaksis, wartawan dapat menggambarkan aktor peristiwa tertentu secara positif dan negatif. Terdapat tiga level sintaksis yaitu koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. (Sobur, 2012: 80-82) Dalam teks berita ini, bentuk koherensi sebab-akibat terdapat dalam paragraf 15 berisi Mendagri dinilai lambat dan tidak menggunakan otoritas dimilikinya dalam menyelesaikan polemik APBD DKI Jakarta. Akibatnya, publik dirugikan karena pembangunan terhambat dan upah PNS di DKI tersendat, ujar Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng. Dalam paragraf tersebut dijelaskan bahwa terhambatnya pembangunan di DKI dan tersendatnya upah PNS di DKI Jakarta karena sikap Mendagri lambat dan tidak menggunakan otoritas dimilikinya dalam menyelesaikan polemik APBD DKI Jakarta melibatkan berbagai pihak ini. Dikarenakan polemik APBD DKI belum kunjung selesai merugikan bagi masyarakat DKI Jakarta. Stilistik Elemen stilisktik (leksikon) merupakan cara pandang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan

40 pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata merujuk pada fakta. Pilihan kata-kata dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Leksikon dapat ditelusuri dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 82-83) Pada lead terdapat kalimat Dalam rincian Rancangan Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 versi DPRD DKI Jakarta termuat sejumlah usulan anggaran tidak jelas. Kata termuat dalam KBBI berarti telah dimuat (dimasukkan, diisikan, dipasang), dapat dimuat (dimasukkan dan sebagainya). Dalam kalimat tersebut kata termuat terkesan menegaskan bahwa rincian anggaran tidak jelas sengaja dimunculkan dalam RAPBD DKI 2015 dan kata versi dalam kalimat tersebut semakin memperkuat pihak DPRD DKI membuat usulan anggaran tidak jelas tersebut. Pada paragraf 6 terdapat pernyataan Wali Kota Jawa Barat Anas Efendi yaitu Saya instruksikan kepada para camat dan lurah untuk tidak menerima barang dan jasa tidak mereka usulkan. Ini agar mereka terhindar dari sangkaan terlibat korupsi. Kata instruksi dalam KBBI bararti perintah atau arahan (untuk melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas), pelajaran. Dan sangkaan dalam KBBI berarti dugaan, perkiraan, keraguan, kesangsian. Sehingga dalam pernyataan tersebut kedua kata yaitu instruksi dan sangkaan semakin menegaskan bahwa pemerintah tidak mengetahui mengenai anggaran UPS tidak jelas dan untuk

BAB IV PENUTUP. sebuah realitas media yang dianggap benar oleh khalayak. Masyarakat percaya

BAB IV PENUTUP. sebuah realitas media yang dianggap benar oleh khalayak. Masyarakat percaya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pembentukan makna merupakan pokok dari komunikasi menggunakan media massa terutama surat kabar, karena makna yang dibangun membentuk sebuah realitas media yang dianggap benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Bagan 3.1 Desain Penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan memiliki lembaga-lembaga khusus berdasarkan tugas masing-masing. Dalam rangka untuk memahami

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Sebagaimana dikemukakan Mahsun (2007:257) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sebagaimana dikemukakan Mahsun (2007:257) penelitian kualitatif berfokus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media massa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis, yaitu analisis sosiokognitif. Berangkat dari pendapat van Dijk yang merupakan pendapat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk. 233 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyajikan beberapa simpulan dari hasil analisis atau hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga menyampaikan beberapa saran berkaitan dengan hasil

Lebih terperinci

JURNAL KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA SURAT KABAR

JURNAL KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA SURAT KABAR JURNAL KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA SURAT KABAR (Studi Analisis Wacana Berita DPRD VS Gubernur DKI Jakarta Terkait Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 di Kompas Edisi Bulan Februari Maret 2015)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Seperti yang dikatakan oleh Syamsuddin dan Damaianti (2007:74) penelitian

Lebih terperinci

Gambar 3.3 Desain Penelitian

Gambar 3.3 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada bab ini, peneliti menggunakan desain penelitian dalam bentuk diagram oleh Milles dan Huberman (Moleong, 2002). Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Sebagai salah satu televisi berita dengan program andalannya Mata Najwa, Metro TV tak mau ketinggalan membahas isu terhangat. Salah satunya mengenai suasana jelang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis wacana kritis. Pendekatan analisis wacana kritis

Lebih terperinci

WACANA PENCITRAAN KINERJA ANGGOTA DPR PADA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT (Analisis Wacana Kritis)

WACANA PENCITRAAN KINERJA ANGGOTA DPR PADA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT (Analisis Wacana Kritis) WACANA PENCITRAAN KINERJA ANGGOTA DPR PADA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT (Analisis Wacana Kritis) Apriyanti Rahayu Fauziah Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI apriyanti.260491@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical discourse analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Kata metode memiliki arti suatu cara yang di tempuh dan digunakan secara jelas untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian merupakan usaha

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian akan menggunakan metode penelitian kualitatif non kancah. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungannya hanya memaparkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari manusia pasti melakukan komunikasi, baik dengan antar individu, maupun kelompok. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis/ Pendekatan/ Spesifikasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

Lebih terperinci

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi tentang suatu fenomena atau deskripsi sejumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkahlangkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam suatu penelitian, seorang peneliti memerlukan suatu metode untuk dijadikan pijakan dalam mengerjakan penelitiannya tahap demi tahap. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Burhan Bungin (2003:63) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu korupsi, suap, pencucian uang, dan semua bentuk penggelapan uang negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia. Para aparatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa sebagai four estate

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kajian dalam mempelajari peraturanperaturan yang terdapatdalam penelitian (Usman&Akbar,2008:41). Metode dalam penelitian juga diartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metode riset berasal dari Bahasa Inggris. Metode berasal dari kata method, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara. Kata penelitian merupakan terjemahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara holistik

Lebih terperinci

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI 13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI KELOMPOK 12 : DEWI KUSUMA ( 056182 ) DEWI PUSPITA ( 056058 ) MOCH. AKBAR ( 056179 ) NURMAWATI D. LIANA ( 056080 ) SUCHI MAHADEWI ( 056067 ) Zhongdang Pan dan Gerald

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), kemudian berubah nama menjadi PT Bank

BAB I PENDAHULUAN. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), kemudian berubah nama menjadi PT Bank 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank Century merupakan bank publik yang didirikan pada 6 Desember 2004. Bank ini merupakan hasil marger antara Bank CIC (Surviving Entity), Bank Danpac dan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Hasil Temuan Berita Pemilihan Gubernur DKI 2017 di Metro TV

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Hasil Temuan Berita Pemilihan Gubernur DKI 2017 di Metro TV BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Berita Pemilihan Gubernur DKI 2017 di Metro TV Pada bab ini peneliti mengaitkan data-data dari masalah yang diperoleh dengan teori analisis yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu kebenaran yang sesuai dengan target dan tujuan. Seorang peneliti perlu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu kebenaran yang sesuai dengan target dan tujuan. Seorang peneliti perlu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematik yang dimaksudkan untuk menambahkan pengetahuan baru atas pengetahuan yang sudah ada untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewan Perwakilan Rakyat (Kota Bandung) telah menetapkan nama Gelora Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage, Bandung bulan Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta pikiran. Bahasa memiliki fungsi sebagai identitas nasional, karena di Indonesia terdapat beribu-ribu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian atau metodologi riset berasal dari Bahasa Inggris. Metodologi berasal dari kata methology, yang berarti ilmu yang menerangkan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat 36 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan usaha untuk menangkap gejala-gejala alam dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan usaha untuk menangkap gejala-gejala alam dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Kata metode memiliki arti suatu cara yang di tempuh dan digunakan secara jelas untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian merupakan usaha

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diajukan oleh: Agatha Rebecca Rajagukguk

SKRIPSI. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diajukan oleh: Agatha Rebecca Rajagukguk PEMBERITAAN MEDIA TERHADAP BENCANA JEPANG (STUDI ANALISIS WACANA TEUN A. VAN DIJK PADA HARIAN KOMPAS TENTANG PEMBERITAAN GEMPA DAN TSUNAMI JEPANG) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan pemenuhan kebutuhan dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia dalam mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai macam informasi. Media massa sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, karena

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB V PENUTUP A. Temuan BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian  Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, media massa merupakan tempat penyalur aspirasi atau pikiran masyarakat yang berfungsi untuk memberikan informasi dan mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu karena dengan berbahasa kita dapat menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran untuk diucapkan dan tersampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana ialah satuan bahasa yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 2006: 49). Menurut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS WACANA. analisis teks media diantaranya analisis wacana (discourse analysis), analisis

BAB III ANALISIS WACANA. analisis teks media diantaranya analisis wacana (discourse analysis), analisis BAB III ANALISIS WACANA A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian non kancah atau studi literature dengan metode analisis teks media. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,

Lebih terperinci

A. Pendekatan dan Jenis penelitian

A. Pendekatan dan Jenis penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Untuk Mengungkap sebuah realita sosial yang ada dalam usaha untuk memaknai sebuah pesan dakwah yang disampaikan oleh KH. Aad Ainurussalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih

Lebih terperinci

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : a. bahwa pembentukan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

AHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015

AHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015 AHOK VS DPRD LSI DENNY JA Maret 2015 AHOK VS DPRD Pasca konflik KPK vs Polri, salah satu isu yang menarik perhatian publik adalah konflik Ahok vs DPRD DKI. Ahok dinilai melakukan tindakan inkonstitusional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan & Jenis Penelitian Eriyanto (2001) menyatakan bahwa analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis dan sistematis. Metodologis berarti menggunakan

Lebih terperinci

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA KRITIS KEBERPIHAKAN HARIAN SINAR INDONESIA BARU TERKAIT KONFLIK BASUKI TJAHAJA PURNAMA DENGAN DPRD DKI JAKARTA

ANALISIS WACANA KRITIS KEBERPIHAKAN HARIAN SINAR INDONESIA BARU TERKAIT KONFLIK BASUKI TJAHAJA PURNAMA DENGAN DPRD DKI JAKARTA ANALISIS WACANA KRITIS KEBERPIHAKAN HARIAN SINAR INDONESIA BARU TERKAIT KONFLIK BASUKI TJAHAJA PURNAMA DENGAN DPRD DKI JAKARTA EVA CRISTHORA 110904056 ABSTRAK Penelitian ini berjudul : Analisis Wacana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy,

BAB III METODE PENELITIAN. disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy, 43 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi Penelitian atau Metodologi Riset bahasa Inggrisnya adalah disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy, maknanya ilmu yang menerangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) merupakan isu publik yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar politisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan ini merupakan studi penelitian komunikasi, sehingga mengacu pada landasan dan teori komunikasi yang mendukung. Berikut ini, penulis akan memaparkan konsep-konsep

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VISI DAN MISI TELEVISI LOKAL DI KOTA MEDAN (Studi Analisis Isi DAAI TV Medan Dalam Program Siaran Lokal) ABSTRAK

IMPLEMENTASI VISI DAN MISI TELEVISI LOKAL DI KOTA MEDAN (Studi Analisis Isi DAAI TV Medan Dalam Program Siaran Lokal) ABSTRAK IMPLEMENTASI VISI DAN MISI TELEVISI LOKAL DI KOTA MEDAN (Studi Analisis Isi DAAI TV Medan Dalam Program Siaran Lokal) ABSTRAK Skripsi ini berjudul Implementasi visi dan misi televisi lokal di Kota Medan,

Lebih terperinci

KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA SURAT KABAR

KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA SURAT KABAR KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA SURAT KABAR (Studi Analisis Wacana Berita DPRD VS Gubernur DKI Jakarta Terkait Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 di Kompas Edisi Bulan Februari Maret 2015) Oleh

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat

Lebih terperinci

Kisruh APBD DKI Melebar, KPK-Polisi Rebutan Kasus

Kisruh APBD DKI Melebar, KPK-Polisi Rebutan Kasus Jum'at, 06 Maret 2015 06:53 WIB Kisruh APBD DKI Melebar, KPK-Polisi Rebutan Kasus Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana meluapkan emosinya usai kisruh saat rapat Mediasi dan Klarifikasi Mengenai

Lebih terperinci

KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA KASUS

KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA KASUS digilib.uns.ac.id commit to user digilib.uns.ac.id commit to user digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id iii digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Ibu,

Lebih terperinci