BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Profit Center (Pusat Laba) sebagai Alat Pengendalian Manajemen pada PT. Astra Graphia 1. Pusat Laba Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Berikut ini tabel 4.1 Laporan laba rugi konsolidasi 2009 dan 2008 sebagai media pembanding PT. Astra Graphia Tbk dan Anak Perusahaan Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 Keterangan Pendapatan Bersih Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Beban Usaha Penjualan Beban dan Administrasi Laba Usaha Penghasilan (Beban) lainlain Pendapatan Bunga Kerugian Kurs Bersih Beban Bunga LainLain Bersih Bagian laba perusahaan asosiasi bersih ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham ( ) ( ) ,64 Sumber: Laporan Keuangan PT. Astra Graphia ( ) (11.633) ,33 Dari data keuangan diatas maka dijelaskan sebagai berikut: a. Pendapatan Bersih

2 Pendapatan bersih sebesar Rp 1,4 Triliun ditahun 2009 dan Rp 1,03 Triliun ditahun 2008 berasal dari penjualan dua segmen usaha PT. Astra Graphia yaitu penjualan segmen usaha solusi dokumen dan penjualan segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi. b. Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan berasal dari biaya produksi produk perusahaan seperti biaya tetap dan biaya variabel yang sebesar Rp 950 miliar ditahun 2009 dan sebesar Rp 701 miliar ditahun c. Laba Kotor Laba kotor tahun 2009 sebesar Rp 385 miliar dan tahun 2008 sebesar Rp 326 miliar dimana semua itu berasal dari pendapatan bersih yang dikurangi oleh beban pokok pendapatan. d. Beban Usaha Beban usaha adalah kewajiban perusahaan untuk membayar beban penjualan dan beban umum dan administrasi sebesar Rp 271 miliar ditahun 2009 dan Rp 220 miliar ditahun 2008 dimana semua itu digunakan untuk membayar gaji karyawan, sewa, pemeliharaan dan lainlain. e. Laba Usaha Laba usaha sebesar Rp 112 miliar ditahun 2009 dan Rp 105 miliar ditahun 2008 yang berasal dari laba kotor yang dikurangi beban usaha.

3 f. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 90 miliar ditahun 2009 dan Rp 83 miliar ditahun 2008 berasal dari keuntungan perusahaan sebelum dikurangi oleh pajak penghasilan. g. Laba Bersih Laba bersih sebesar Rp 66 miliar ditahun 2009 dan Rp 62 miliar ditahun 2008 yang berasal dari keuntungan penjualan setelah dikurangi beban pajak penghasilan dan beban hak minoritas. h. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham sebesar Rp 49,64 ditahun 2009 dan Rp46,33 ditahun 2008 yang berasal dari laba bersih yang dibagi dengan saham biasa yang beredar sebanyak lembar ditahun 2008 maupun ditahun Penjualan (Pendapatan) Segmen Usaha PT. Astra Graphia Tahun ini PT. Astra Graphia Menetapkan arahan bisnis meningkatkan kapasitas bisnis dan mengendalikan margin laba operasi dan didukung oleh langkahlangkah inisiatif. PT. Astra Graphia memiliki dua segmen usaha yaitu: solusi dokumen dan solusi teknologi informasi dan komunikasi. Kedua solusi bisnis ini saling melengkapi karena baik solusi dokumen maupun solusi teknologi informasi dan komunikasi berorientasi pada perbaikan proses bisnis.

4 Segmen usaha solusi dokumen, dijalankan langsung oleh Astra Graphia dimana dalam pelaksanaan operasionalnya, baik penjualan maupun pelayanan purna jual dilakukan melalui seluruh jaringan cabang dan depo serta partner. Dalam menjalankan usaha ini, astragraphia bekerjasama dengan prinsipal utama Fuji Xerox Co., Ltd. Perjalanan bisnis segmen usaha ini diawali dengan penyediaan peralatan perkantoran seperti mesin fotokopi, fax, penghancur kertas,dan semacamnya. Sepanjang tahun 2009, segmen usaha ini didukung oleh portofolio yang berbasis sebagai penyedia solusi dokumen, yaitu: a) Office Product Business (OPB) menyediakan solusi penanganan dokumen diperkantoran mulai dari departemen departemental sampai tingkat korporasi. b) Production Service Business (PSB) menyediakan solusi dokumen yang focus pada skala produksi, dengan karakteristi pencetakan digital berkecepatan tinggi dan dengan volume dokumen yang besar maupun kecil. c) Printer Channel Business (PCB) menyediakan solusi berbasis printer laser (termasuk printer multifungsi), bahan habis pakai, layanan purna jual serta beragam personel computer dan peripheralsnya untuk kebutuhan personal sampai departemental. d) FX Global Service (FXGS) menyediakan solusi yang mengintegrasikan semua produk portofolio solusi dokumen, dan menyediakan pelayanan

5 alih daya atas produk dan solusi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi dalam perjalanan bisnisnya mengalami dinamika baik dalam struktur perusahaan, organisasi maupun portofolio. Saat ini segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi dijalankan oleh anak perusahaan PT. Astra Grapia Information Teknologi (AGIT), yang 99% sahamnya dimiliki oleh Astra Graphia. Dalam menjalankan usaha dan rencana pengembangan bisnis, Astra Graphia menuju big and beatuful sebagai landasan dan kerangka bagi arahan kerja operasional dan juga inisiatif pengembangan bisnis dan juga berlaku bagi anak perusahaan. Astra Graphia menetapkan arahan bisnis meningkatkan kapasitas bisnis dan mengendalikan margin laba operasional dan didukung oleh langkahlangkah inisiatif yaitu: a) Optimalisasi sumbersumber pendapatan anuitas. b) Mengendalikan beban operasi. c) Melakukan pembenahan internal. d) Mencari inisiatif bisnis baru. e) Menjaga kepuasan pelanggan. Setiap inisiatif utama tersebut diukur pencapaiannya sesuai dengan indikator yang sesuai dengan aktifitasnya. Berikut ini tabel penjualan tahun 2008 dan 2009

6 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN B. Implementasi Profit Center (Pusat Laba) sebagai Alat Pengendalian Manajemen pada PT. Astra Graphia 3. Pusat Laba Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Berikut ini tabel 4.1 Laporan laba rugi konsolidasi 2009 dan 2008 sebagai media pembanding PT. Astra Graphia Tbk dan Anak Perusahaan Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 Keterangan Pendapatan Bersih Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Beban Usaha Penjualan Beban dan Administrasi Laba Usaha Penghasilan (Beban) lainlain Pendapatan Bunga Kerugian Kurs Bersih Beban Bunga LainLain Bersih Bagian laba perusahaan asosiasi bersih ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham ( ) ( ) ,64 Sumber: Laporan Keuangan PT. Astra Graphia ( ) (11.633) ,33 Dari data keuangan diatas maka dijelaskan sebagai berikut: i. Pendapatan Bersih

7 Pendapatan bersih sebesar Rp 1,4 Triliun ditahun 2009 dan Rp 1,03 Triliun ditahun 2008 berasal dari penjualan dua segmen usaha PT. Astra Graphia yaitu penjualan segmen usaha solusi dokumen dan penjualan segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi. j. Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan berasal dari biaya produksi produk perusahaan seperti biaya tetap dan biaya variabel yang sebesar Rp 950 miliar ditahun 2009 dan sebesar Rp 701 miliar ditahun k. Laba Kotor Laba kotor tahun 2009 sebesar Rp 385 miliar dan tahun 2008 sebesar Rp 326 miliar dimana semua itu berasal dari pendapatan bersih yang dikurangi oleh beban pokok pendapatan. l. Beban Usaha Beban usaha adalah kewajiban perusahaan untuk membayar beban penjualan dan beban umum dan administrasi sebesar Rp 271 miliar ditahun 2009 dan Rp 220 miliar ditahun 2008 dimana semua itu digunakan untuk membayar gaji karyawan, sewa, pemeliharaan dan lainlain. m. Laba Usaha Laba usaha sebesar Rp 112 miliar ditahun 2009 dan Rp 105 miliar ditahun 2008 yang berasal dari laba kotor yang dikurangi beban usaha.

8 n. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 90 miliar ditahun 2009 dan Rp 83 miliar ditahun 2008 berasal dari keuntungan perusahaan sebelum dikurangi oleh pajak penghasilan. o. Laba Bersih Laba bersih sebesar Rp 66 miliar ditahun 2009 dan Rp 62 miliar ditahun 2008 yang berasal dari keuntungan penjualan setelah dikurangi beban pajak penghasilan dan beban hak minoritas. p. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham sebesar Rp 49,64 ditahun 2009 dan Rp46,33 ditahun 2008 yang berasal dari laba bersih yang dibagi dengan saham biasa yang beredar sebanyak lembar ditahun 2008 maupun ditahun Penjualan (Pendapatan) Segmen Usaha PT. Astra Graphia Tahun ini PT. Astra Graphia Menetapkan arahan bisnis meningkatkan kapasitas bisnis dan mengendalikan margin laba operasi dan didukung oleh langkahlangkah inisiatif. PT. Astra Graphia memiliki dua segmen usaha yaitu: solusi dokumen dan solusi teknologi informasi dan komunikasi. Kedua solusi bisnis ini saling melengkapi karena baik solusi dokumen maupun solusi teknologi informasi dan komunikasi berorientasi pada perbaikan proses bisnis.

9 Segmen usaha solusi dokumen, dijalankan langsung oleh Astra Graphia dimana dalam pelaksanaan operasionalnya, baik penjualan maupun pelayanan purna jual dilakukan melalui seluruh jaringan cabang dan depo serta partner. Dalam menjalankan usaha ini, astragraphia bekerjasama dengan prinsipal utama Fuji Xerox Co., Ltd. Perjalanan bisnis segmen usaha ini diawali dengan penyediaan peralatan perkantoran seperti mesin fotokopi, fax, penghancur kertas,dan semacamnya. Sepanjang tahun 2009, segmen usaha ini didukung oleh portofolio yang berbasis sebagai penyedia solusi dokumen, yaitu: e) Office Product Business (OPB) menyediakan solusi penanganan dokumen diperkantoran mulai dari departemen departemental sampai tingkat korporasi. f) Production Service Business (PSB) menyediakan solusi dokumen yang focus pada skala produksi, dengan karakteristi pencetakan digital berkecepatan tinggi dan dengan volume dokumen yang besar maupun kecil. g) Printer Channel Business (PCB) menyediakan solusi berbasis printer laser (termasuk printer multifungsi), bahan habis pakai, layanan purna jual serta beragam personel computer dan peripheralsnya untuk kebutuhan personal sampai departemental. h) FX Global Service (FXGS) menyediakan solusi yang mengintegrasikan semua produk portofolio solusi dokumen, dan menyediakan pelayanan

10 alih daya atas produk dan solusi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi dalam perjalanan bisnisnya mengalami dinamika baik dalam struktur perusahaan, organisasi maupun portofolio. Saat ini segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi dijalankan oleh anak perusahaan PT. Astra Grapia Information Teknologi (AGIT), yang 99% sahamnya dimiliki oleh Astra Graphia. Dalam menjalankan usaha dan rencana pengembangan bisnis, Astra Graphia menuju big and beatuful sebagai landasan dan kerangka bagi arahan kerja operasional dan juga inisiatif pengembangan bisnis dan juga berlaku bagi anak perusahaan. Astra Graphia menetapkan arahan bisnis meningkatkan kapasitas bisnis dan mengendalikan margin laba operasional dan didukung oleh langkahlangkah inisiatif yaitu: f) Optimalisasi sumbersumber pendapatan anuitas. g) Mengendalikan beban operasi. h) Melakukan pembenahan internal. i) Mencari inisiatif bisnis baru. j) Menjaga kepuasan pelanggan. Setiap inisiatif utama tersebut diukur pencapaiannya sesuai dengan indikator yang sesuai dengan aktifitasnya. Berikut ini tabel penjualan tahun 2008 dan 2009

11 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN C. Implementasi Profit Center (Pusat Laba) sebagai Alat Pengendalian Manajemen pada PT. Astra Graphia 5. Pusat Laba Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Berikut ini tabel 4.1 Laporan laba rugi konsolidasi 2009 dan 2008 sebagai media pembanding PT. Astra Graphia Tbk dan Anak Perusahaan Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 Keterangan Pendapatan Bersih Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Beban Usaha Penjualan Beban dan Administrasi Laba Usaha Penghasilan (Beban) lainlain Pendapatan Bunga Kerugian Kurs Bersih Beban Bunga LainLain Bersih Bagian laba perusahaan asosiasi bersih ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham ( ) ( ) ,64 Sumber: Laporan Keuangan PT. Astra Graphia ( ) (11.633) ,33 Dari data keuangan diatas maka dijelaskan sebagai berikut: q. Pendapatan Bersih

12 Pendapatan bersih sebesar Rp 1,4 Triliun ditahun 2009 dan Rp 1,03 Triliun ditahun 2008 berasal dari penjualan dua segmen usaha PT. Astra Graphia yaitu penjualan segmen usaha solusi dokumen dan penjualan segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi. r. Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan berasal dari biaya produksi produk perusahaan seperti biaya tetap dan biaya variabel yang sebesar Rp 950 miliar ditahun 2009 dan sebesar Rp 701 miliar ditahun s. Laba Kotor Laba kotor tahun 2009 sebesar Rp 385 miliar dan tahun 2008 sebesar Rp 326 miliar dimana semua itu berasal dari pendapatan bersih yang dikurangi oleh beban pokok pendapatan. t. Beban Usaha Beban usaha adalah kewajiban perusahaan untuk membayar beban penjualan dan beban umum dan administrasi sebesar Rp 271 miliar ditahun 2009 dan Rp 220 miliar ditahun 2008 dimana semua itu digunakan untuk membayar gaji karyawan, sewa, pemeliharaan dan lainlain. u. Laba Usaha Laba usaha sebesar Rp 112 miliar ditahun 2009 dan Rp 105 miliar ditahun 2008 yang berasal dari laba kotor yang dikurangi beban usaha.

13 v. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 90 miliar ditahun 2009 dan Rp 83 miliar ditahun 2008 berasal dari keuntungan perusahaan sebelum dikurangi oleh pajak penghasilan. w. Laba Bersih Laba bersih sebesar Rp 66 miliar ditahun 2009 dan Rp 62 miliar ditahun 2008 yang berasal dari keuntungan penjualan setelah dikurangi beban pajak penghasilan dan beban hak minoritas. x. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham sebesar Rp 49,64 ditahun 2009 dan Rp46,33 ditahun 2008 yang berasal dari laba bersih yang dibagi dengan saham biasa yang beredar sebanyak lembar ditahun 2008 maupun ditahun Penjualan (Pendapatan) Segmen Usaha PT. Astra Graphia Tahun ini PT. Astra Graphia Menetapkan arahan bisnis meningkatkan kapasitas bisnis dan mengendalikan margin laba operasi dan didukung oleh langkahlangkah inisiatif. PT. Astra Graphia memiliki dua segmen usaha yaitu: solusi dokumen dan solusi teknologi informasi dan komunikasi. Kedua solusi bisnis ini saling melengkapi karena baik solusi dokumen maupun solusi teknologi informasi dan komunikasi berorientasi pada perbaikan proses bisnis.

14 Segmen usaha solusi dokumen, dijalankan langsung oleh Astra Graphia dimana dalam pelaksanaan operasionalnya, baik penjualan maupun pelayanan purna jual dilakukan melalui seluruh jaringan cabang dan depo serta partner. Dalam menjalankan usaha ini, astragraphia bekerjasama dengan prinsipal utama Fuji Xerox Co., Ltd. Perjalanan bisnis segmen usaha ini diawali dengan penyediaan peralatan perkantoran seperti mesin fotokopi, fax, penghancur kertas,dan semacamnya. Sepanjang tahun 2009, segmen usaha ini didukung oleh portofolio yang berbasis sebagai penyedia solusi dokumen, yaitu: i) Office Product Business (OPB) menyediakan solusi penanganan dokumen diperkantoran mulai dari departemen departemental sampai tingkat korporasi. j) Production Service Business (PSB) menyediakan solusi dokumen yang focus pada skala produksi, dengan karakteristi pencetakan digital berkecepatan tinggi dan dengan volume dokumen yang besar maupun kecil. k) Printer Channel Business (PCB) menyediakan solusi berbasis printer laser (termasuk printer multifungsi), bahan habis pakai, layanan purna jual serta beragam personel computer dan peripheralsnya untuk kebutuhan personal sampai departemental. l) FX Global Service (FXGS) menyediakan solusi yang mengintegrasikan semua produk portofolio solusi dokumen, dan menyediakan pelayanan

15 alih daya atas produk dan solusi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi dalam perjalanan bisnisnya mengalami dinamika baik dalam struktur perusahaan, organisasi maupun portofolio. Saat ini segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi dijalankan oleh anak perusahaan PT. Astra Grapia Information Teknologi (AGIT), yang 99% sahamnya dimiliki oleh Astra Graphia. Dalam menjalankan usaha dan rencana pengembangan bisnis, Astra Graphia menuju big and beatuful sebagai landasan dan kerangka bagi arahan kerja operasional dan juga inisiatif pengembangan bisnis dan juga berlaku bagi anak perusahaan. Astra Graphia menetapkan arahan bisnis meningkatkan kapasitas bisnis dan mengendalikan margin laba operasional dan didukung oleh langkahlangkah inisiatif yaitu: k) Optimalisasi sumbersumber pendapatan anuitas. l) Mengendalikan beban operasi. m) Melakukan pembenahan internal. n) Mencari inisiatif bisnis baru. o) Menjaga kepuasan pelanggan. Setiap inisiatif utama tersebut diukur pencapaiannya sesuai dengan indikator yang sesuai dengan aktifitasnya. Berikut ini tabel penjualan tahun 2008 dan 2009

16 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN D. Implementasi Profit Center (Pusat Laba) sebagai Alat Pengendalian Manajemen pada PT. Astra Graphia 7. Pusat Laba Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Berikut ini tabel 4.1 Laporan laba rugi konsolidasi 2009 dan 2008 sebagai media pembanding PT. Astra Graphia Tbk dan Anak Perusahaan Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 Keterangan Pendapatan Bersih Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Beban Usaha Penjualan Beban dan Administrasi Laba Usaha Penghasilan (Beban) lainlain Pendapatan Bunga Kerugian Kurs Bersih Beban Bunga LainLain Bersih Bagian laba perusahaan asosiasi bersih ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham ( ) ( ) ,64 Sumber: Laporan Keuangan PT. Astra Graphia ( ) (11.633) ,33 Dari data keuangan diatas maka dijelaskan sebagai berikut: y. Pendapatan Bersih

17 Pendapatan bersih sebesar Rp 1,4 Triliun ditahun 2009 dan Rp 1,03 Triliun ditahun 2008 berasal dari penjualan dua segmen usaha PT. Astra Graphia yaitu penjualan segmen usaha solusi dokumen dan penjualan segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi. z. Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan berasal dari biaya produksi produk perusahaan seperti biaya tetap dan biaya variabel yang sebesar Rp 950 miliar ditahun 2009 dan sebesar Rp 701 miliar ditahun aa. Laba Kotor Laba kotor tahun 2009 sebesar Rp 385 miliar dan tahun 2008 sebesar Rp 326 miliar dimana semua itu berasal dari pendapatan bersih yang dikurangi oleh beban pokok pendapatan. bb. Beban Usaha Beban usaha adalah kewajiban perusahaan untuk membayar beban penjualan dan beban umum dan administrasi sebesar Rp 271 miliar ditahun 2009 dan Rp 220 miliar ditahun 2008 dimana semua itu digunakan untuk membayar gaji karyawan, sewa, pemeliharaan dan lainlain. cc. Laba Usaha Laba usaha sebesar Rp 112 miliar ditahun 2009 dan Rp 105 miliar ditahun 2008 yang berasal dari laba kotor yang dikurangi beban usaha.

18 dd. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 90 miliar ditahun 2009 dan Rp 83 miliar ditahun 2008 berasal dari keuntungan perusahaan sebelum dikurangi oleh pajak penghasilan. ee. Laba Bersih Laba bersih sebesar Rp 66 miliar ditahun 2009 dan Rp 62 miliar ditahun 2008 yang berasal dari keuntungan penjualan setelah dikurangi beban pajak penghasilan dan beban hak minoritas. ff. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham sebesar Rp 49,64 ditahun 2009 dan Rp46,33 ditahun 2008 yang berasal dari laba bersih yang dibagi dengan saham biasa yang beredar sebanyak lembar ditahun 2008 maupun ditahun Penjualan (Pendapatan) Segmen Usaha PT. Astra Graphia Tahun ini PT. Astra Graphia Menetapkan arahan bisnis meningkatkan kapasitas bisnis dan mengendalikan margin laba operasi dan didukung oleh langkahlangkah inisiatif. PT. Astra Graphia memiliki dua segmen usaha yaitu: solusi dokumen dan solusi teknologi informasi dan komunikasi. Kedua solusi bisnis ini saling melengkapi karena baik solusi dokumen maupun solusi teknologi informasi dan komunikasi berorientasi pada perbaikan proses bisnis.

19 Segmen usaha solusi dokumen, dijalankan langsung oleh Astra Graphia dimana dalam pelaksanaan operasionalnya, baik penjualan maupun pelayanan purna jual dilakukan melalui seluruh jaringan cabang dan depo serta partner. Dalam menjalankan usaha ini, astragraphia bekerjasama dengan prinsipal utama Fuji Xerox Co., Ltd. Perjalanan bisnis segmen usaha ini diawali dengan penyediaan peralatan perkantoran seperti mesin fotokopi, fax, penghancur kertas,dan semacamnya. Sepanjang tahun 2009, segmen usaha ini didukung oleh portofolio yang berbasis sebagai penyedia solusi dokumen, yaitu: m) Office Product Business (OPB) menyediakan solusi penanganan dokumen diperkantoran mulai dari departemen departemental sampai tingkat korporasi. n) Production Service Business (PSB) menyediakan solusi dokumen yang focus pada skala produksi, dengan karakteristi pencetakan digital berkecepatan tinggi dan dengan volume dokumen yang besar maupun kecil. o) Printer Channel Business (PCB) menyediakan solusi berbasis printer laser (termasuk printer multifungsi), bahan habis pakai, layanan purna jual serta beragam personel computer dan peripheralsnya untuk kebutuhan personal sampai departemental. p) FX Global Service (FXGS) menyediakan solusi yang mengintegrasikan semua produk portofolio solusi dokumen, dan menyediakan pelayanan

20 alih daya atas produk dan solusi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi dalam perjalanan bisnisnya mengalami dinamika baik dalam struktur perusahaan, organisasi maupun portofolio. Saat ini segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi dijalankan oleh anak perusahaan PT. Astra Grapia Information Teknologi (AGIT), yang 99% sahamnya dimiliki oleh Astra Graphia. Dalam menjalankan usaha dan rencana pengembangan bisnis, Astra Graphia menuju big and beatuful sebagai landasan dan kerangka bagi arahan kerja operasional dan juga inisiatif pengembangan bisnis dan juga berlaku bagi anak perusahaan. Astra Graphia menetapkan arahan bisnis meningkatkan kapasitas bisnis dan mengendalikan margin laba operasional dan didukung oleh langkahlangkah inisiatif yaitu: p) Optimalisasi sumbersumber pendapatan anuitas. q) Mengendalikan beban operasi. r) Melakukan pembenahan internal. s) Mencari inisiatif bisnis baru. t) Menjaga kepuasan pelanggan. Setiap inisiatif utama tersebut diukur pencapaiannya sesuai dengan indikator yang sesuai dengan aktifitasnya. Berikut ini tabel penjualan tahun 2008 dan 2009

21 B. Analisis Implementasi Profit Center (Pusat Laba) sebagai Alat Pengendalian Manajemen Pada PT. Astra Graphia Tbk 1. Proyeksi Implementasi Profit Center (Pusat Laba) sebagai alat Pengendalian Manajemen Berikut ini tabel 4.6 PT. Astra Graphia Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk tahun yang berakhir tangglal 31 Desember 2009 dan 2008 (dalam jutaan rupiah kecuali hak minoritas dan laba bersih per saham) Varians Favorable Pendapatan Bersih Favorable Beban Pokok Pendapatan ( ) Unfavorable Laba Kotor Favorable Beban Usaha Penjualan Umum dan Administrasi (51.052) Unfavorable Laba Usaha Favorable Penghasilan (beban) lainlain Pendapatan Bunga Kerugian Kursbersih (7.487) (16.865) Beban bunga (16.868) (18.001) Lainlain bersih (36) (22.096) (23.930) Favorable Bagian laba perusahaan asosiasi bersih Laba sebelum pajak penghasilan Favorable Beban pajak penghasilan (23.744) (21.428) Laba sebelum hak minoritas Favorable Hak minoritas ( ) (11.633) Laba bersih Favorable

22 Laba bersih per saham 49,64 46,33 Sumber: Laporan Keuangan PT. Astra Graphia Dari perbandingan Laba rugi diatas dihasilkan mayoritas tiap pos adanya selisih yang menguntungkan (favorable) yang dapat dinilai bahwa implementasi pengendalian manajemen di PT. Astra Graphia Tbk telah berjalan dengan baik dan terkendali jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.pengendalian yang telah dilakukan oleh PT. Astragraphia yaitu: a) Pendapatan Bersih Pendapatan bersih yang telah dicapai di tahun 2009 ini adalah Rp 1,34 Triliun atau meningkat 29,9% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.pendapatan bersih konsolidasian ini terdiri dari segmen usaha solusi dokumen yang bertumbuh 0,3% menjadi Rp 815,24 milyar dari Rp 552,07 milyar. Segmen usaha solusi dokumen ini tetap bertumbuh walaupun daya beli pasar menurun yang dipengaruhi oleh kondisi makro. Hal ini merupakan hasil dan langkah inisiatif manajemen PT. Astra Graphia yang jeli melihat pasar. Pertumbuhan signifikan ini disebabkan keberhasilan anak perusahaan Astra Graphia yaitu AGIT yang mendapatkan proyekproyek yang sudah ditargetkan pada awal tahun dan implementasi proyek yang tepat waktu atau sesuai dengan kesepakatan dengan pelanggan. b) Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan mengalami peningkatan Rp950,8 milyar atau meningkat 41,9% jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp 701,4 milyar yang di sebabkan oleh volume penjualan.

23 c) Laba Kotor Laba kotor konsolidasian sebesar Rp 384,4 milyar atau meningkat 17,8%, dimana segmen usaha solusi dokumen meningkat sebesar 2,6% menjadi Rp 302,12 milyar dan segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi meningkat sebesar 16,9% menjadi Rp 82,29 milyar. d) Beban Usaha Beban usaha konsolidasian mencapai Rp 271,5 milyar atau meningkat sebesar 23,2%. Peningkatan beban usaha tersebut terutama disebabkan penambahan beban dana pensiun sebesar Rp 12,77 milyar karena penurunan nilai investasi akibat krisis perekonomian yang terjadi mulai kuartal keempat tahun Jika penambahan beban dana pensiun tidak dihitung maka beban usaha dapat ditahan pertumbuhannya, karena manajemen menetapkan kebijakan pengendalian beban operasi ditandai dengan melakukan evaluasi semua sumber pengeluaran perusahaan sejak awal tahun dan menahan pertumbuhan tanpa mengganggu operasional bisnis dan pelayanan kepada pelanggan. e) Laba Usaha Walaupun beban usaha konsolidasian seperti yang dijelaskan diatas mengalami peningkatan, namun laba usaha konsolidasian tetap meningkat sebesar 6,6% menjadi Rp 112,8 milyar. Kontribusi dari segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi meningkat sebesar 43,4% menjadi Rp 25,23 milyar. Sementara dari solusi dokumen

24 mengalami penurunan sebesar 7,2% menjadi Rp 87,63 milyar yang disebabkan adanya penambahan beban dana pensiun tersebut diatas. Tindak lanjutdari varians Unvavorable Keterangan Beban Pokok Pendapatan Follow up Pada tahun ini pihak perusahaan hanya mengendalikan biaya tetap dan biaya variabel agar tidak meningkat dari tahun sebelumnya, karna kenaikan utama beban pokok penjualan diakibatkan oleh volume penjulan. Beban Usaha Pada tahun ini dilakukan efisiensi terhadap biaya penjualan maupun administrasi dengan melakukan meminimalkan biaya operasional perusahaan. Berdasarkan laporan diatas kaitannya dengan pusat laba penulis akan menguraikan 2 macam pusat pertanggungjawaban pada PT. Astra Graphia yaitu: a) Pusat Pendapatan Yaitu pendapatan dari seluruh penjualan segmen usaha PT. Astra Graphia b) Pusat Biaya Yaitu beban (biaya) dari seluruh kegiatan operasional PT. Astra Graphia.

25 2. Proyeksi Anggaran Penjualan (Pendapatan) Segmen Usaha PT. Astra Graphia memiliki beberapa segmen usaha terkait dengan karakteristik yang berbeda. Kontribusi terbesar atas pendapatan bersih PT. Astra Graphia berasal dari: a) Solusi Dokumen (Document Solution) b) Solusi Teknologi Informasi (Information Technology Solution) PT. Astra Graphia telah menggunakan uraian selisih yaitu: a) Untuk nilai selisih yang menguntungkan disebut Favorable. b) Untuk nilai selisih yang tidak menguntungkan disebut Unfaforable Berikut ini table 4.7 Anggaran dan Realisaasi untuk Penjualan Segmen PT. Astra Graphia Tbk Tahun yang berakhir 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) Nama Produk Anggaran Realisasi Selisih Selisih Penjualan Penjualan Favorable Unfavorable Solusi Dokumen Solusi Teknologi Informasi Eliminasi (32.082) (32.082) Total Sumber: PT. Astra Graphia Prosentase selisih

26 = x100% = 3,37% Dari selisih prosentasi sebesar 3,37% dinilai manajemen PT. Astra Graphia Tbk telah memiliki pengendalian yang baik walaupun tidak terlalu signifikan tetapi itu menandakan bahwa pengendalian PT. Astra Graphia telah melakukan pengendalian yang baik dalam penjualan dimana penjualan itu menghasilkan selisih yang menguntungkan (favorable) sebesar Rp juta dimana semua ini dihasilkan oleh meningkatnya penjualan segmen usaha solusi dokumen dan segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi. Berikut ini table 4.8 Anggaran dan Realisasi Penjualan Segmen PT. Astra Graphia yang berakhir 31 Desember 2008 (dalam jutaan rupiah) Nama Produk Anggaran Realisasi Selisih Selisih Penjualan Penjualan Favorable Unfaforable Solusi Dokumen Solusi Teknologi Informasi Eliminasi (6.174) (6.174) ltotal Sumber: PT. Astra Graphia Prosentase Selisih = x 100% = 4,43%

27 Dari prosentase selisih 4,43% dinilai manajemen telah memiliki pengendalian yang cukup baik dalam penjualan pada tahun 2008 yang telah menghasilkan selisih yang menguntungkan (favorable) sebesar Rp Dimana selisih itu dihasilkan oleh dua segmen usaha yaitu, segmen usaha solusi dokumen dan segmen usaha solusi teknologi informasi dan komunikasi. Berikut ini table 4.9 PT. Astra Graphia Tbk Perbandingan Kontribusi Penjualan dari masingmasing Segmen Usaha untuk tahun 2009 dan 2008 (dalam jutaan rupiah) Nama Produk Nilai Penjualan Nilai Penjualan Selisih Selisih Favorable Unfavorable Solusi Dokumen Solusi Teknologi Informasi Eliminasi (32.082) (6.174) Total Sumber: PT. Astra Graphia Tbk Total Selisih = Dari selisih diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Solusi Dokumen

28 Dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa penjualan tahun 2009 telah mengalami peningkatan sebesar 0,3% dari Rp 812,88 miliar menjadi Rp 815,24 miliar. Adapun semua itu dahasilkan oleh kontribusi penjualan Office Product Business (OPB) yang memberikan kontribusi pendapatan bersih terbesar bagi astragraphia, yaitu 51,4% atau Rp 419 miliar dimana penjualan ini berasal dari penjualan mesin multifungsi berwarna (OPB). Penjualan Production Service Business juga telah mengalami peningkatan dimana menyumbangkan pendapatan bersih sebesar 15% atau Rp 122,28 miliar. Printer Channel Business (PCB) juga mengalami pertumbuhan sebesar 5% atau Rp 40,76 miliar. sementara dari sisi unit penjualan printer tercatat pertumbuhan 11% atau Rp 89,67 miliar. Sementara sisanya dihasilkan oleh Fuji Xerox Global Service yaitu sebesar 17,6% atau jika di uangkan sebesar Rp 143,48 miliar. b) Solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada tahun 2009, Astra Graphia berhasil membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 149,7% dari Rp miliar menjadi Rp 552,07 miliar jika dibandingkan dengan tahun Berdasarkan sektor industri, pendapatan bersih astragraphia dihasilkan oleh perusahaan klien yang bergerak pada industri telekomunikasi sebesar 48% atau Rp 264,9 miliar, diikuti oleh industri otomotif, manufaktur, distribusi serta industri migas dan pertambangan sebesar 21% atau sebesar Rp 115,9 miliar, serta institusi pemerintahan 15,6% atau sebesar Rp 86,1 miliar, industri

29 keuangan 6,5%, atau sebesar Rp 35,88 miliar dan serta industri lainlain sebesar 8,6% atau Rp 47,4 miliar. Kinerja Astra Graphia sepanjang tahun 2009 menunjukan hasil yang baik, meski kondisi perekonomian Indonesia terpengaruh oleh resesi ekonomi global yang mulai terjadi tahun 2008 dan adanya pemilihan umum legislatif dan presiden. Astra Graphia mencatat peningkatan bersih konsolidasian sebesar 29,9% atau menjadi Rp 1,34 Triliun.pada tahun 2009 dari Rp 1,03 triliun di tahun Proyeksi Anggaran dan Realisasi Beban Usaha Adapun penyusunan anggaran dan realisasi beban usaha PT. Astra Graphia Tbk 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Proyeksi Anggaran dan Realisai Beban Usaha PT. Astra Graphia Tbk Tahun 2009 (dalam jutaan rupiah)

30 Beban Penjualan Anggaran Realisasi Selisih Favorable Gaji, upah dan tunjangan lainnya Pergudangan dan pengiriman Penyusutan Perjalanan Biaya professional Asuransi Sewa Iklan dan promosi Telekomunikasi Minyak dan pelumas Perbaikan dan pemeliharaan Pendidikan dan pelatihan Beban kantor dan perlengkapan Penyisihan piutang raguragu Lainlain Total Beban Penjualan Beban umum dan administrasi Anggaran Realisasi Selisih Favorable Gaji, upah dan tunjangan lainnya Penyusutan Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan Biaya professional Telekomunikasi Sewa Beban kantor dan perlengkapan Penyisihan persediaan usang Listrik dan air Pergudangan dan pengiriman Biaya keamanan Minyak dan pelumas Iklan dan promosi Pajak dan perijinan Pendidikan dan pelatihan Lainlain Total Beban Umum dan Administrasi Jumlah Total Sumber: PT. Astra Graphia Tbk Selisih Unfavorable Selisih Unfavorable Prosentase selisih beban penjualan Anggaran Realisasi

31 = x 100% = 0,9 % Prosentase Selisih Beban Umum dan Administratif Anggaran Realisasi = x 100% = 2% Dari hasil persentase diatas dinilai anggaran beban penjualan dengan realisasi tahun 2009 menghasilkan selisih yang menguntungkan (favorable) Rp juta, sedangkan untuk anggaran beban umum dan administrasi dengan realisasi tahun 2009 menghasilkan selisih yang menguntungkan (favorable) Rp juta. Jika digabung jumlah total maka PT. Astragraphia telah menghasilkan selisih sebesar Rp juta. Dengan adanya data tersebut diatas maka hasil kerja PT. Astra Graphia cukup ekonomis dan efisien karena didalam pelaksanaannya PT. Astra Graphia mampu melakukan pengendalian biaya, yang terlihat dari lebih kecilnya realisasi terhadap anggaran. Tindak lanjut dari varians Unvavorable tahun 2009 Keterangan Pergudangan dan pengiriman Follow up Pada tahun ini dilakukan evaluasi terhadap biaya biaya pemeliharaan serta perawatan gudang dan ongkos pengiriman Penyusutan Pada tahun ini dilakukan evaluasi terhadap biaya penyusutan

32 mesin, kantor dan kendaraan. Perbaikan dan pemeliharaan Pada tahun ini dilakukan evaluasi terhadap biaya pemeliharaan mesin serta produk dan terhadap perbaikan produk perusahaan. Telekomunikasi Pada tahun ini dilakukan evaluasi terhadap aktivitas telekomunikasi agar lebih efisien guna menunjang pendapatan usaha. Pergudangan dn pengiriman Pada tahun ini dilakukan penyesuaian biaya biaya gudang serta Berikut ini tabel 4.11 ongkos pengiriman yang akan ditanggung oleh konsumen (pembeli). Proyeksi Anggaran dan Beban Usaha PT. Astra Graphia Tbk Tahun 2008 (dalam jutaan rupiah) Beban Penjualan Anggaran Realisasi Selisih Faforable Gaji, upah dan tunjangan lainnya Pergudangan dan pengiriman Penyusutan Perjalanan Biaya professional Asuransi Sewa Iklan dan promosi Telekomunikasi Minyak dan pelumas Perbaikan dan pemeliharaan Pendidikan dan pelatihan Beban kantor dan perlengkapan Penyusutan piutang raguragu Lainlain Total Beban Penjualan Selisih Unfavorable

33 Beban Umum dan Administrasi Anggaran Realisasi Selisih Favorable Gaji, upah dan tunjangan lainnya Penyusutan Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan Biaya professional Telekomunikasi Sewa Beban kantor dan perlengkapan Penyisihan persediaan usang Listrik dan air Pergudangan dan pengiriman Biaya keamanan Minyak dan pelumas Iklan dan promosi Pajak dan perijinan Pendidikan dan pelatihan Lainlain Total Beban Umum dan Administrasi Jumlah Total Sumber: PT. Astra Graphia Tbk Selisih Unfavorable Prosentase Selisih Beban Penjualan Anggaran Realisasi = 270 x 100% = 0,3% Prosentase Selisih Beban Umum dan Administrasi Anggaran Realisasi = x 100% = 1,15%

34 Dari prosentase dinilai anggaran beban penjualan dengan realisasi tahun 2008 mengalami selisih yang menguntungkan (favorable) walaupun tidak terlalu signifikan tetapi itu cukup menandakan bahwa pengendalian manajemen telah dilakukan dengan baik. Selisih yang menguntungkan (favorable) Rp270 juta untuk beban penjualan dan selisih yang menguntungkan (favorable) yang signifikan Rp juta untuk beban umum dan administrasi. 4. Implementasi dan Pengendalian Terhadap Anggaran Implementasi dan pengendalian terhadap anggaran dilaksanakan pihak manajemen khususnya dewan audit dan derpartemen keuangan (akuntansi) dengan melakukan pengolahan dan menghimpun data kemudian dibandingkan antara hasil dengan realisasi, sementara ditahun berjalan dengan anggaran yang direncanakan. Anggaran bersifat tetap dimana tidak ada perubahan dalam suatu periodenya. Dalam anggaran tetap hanya memungkinkan adanya pergeseran nilai anggaran namun tanpa merubah anggaran secara keseluruhan. Dalam pelaksanaannya, bila ada realisasi yang menyimpang darai anggaran maka dilakukan evaluasi dan analisa melalui rapat rutin triwulan dan rapat kerja akhir tahun. Bila ada penyimpangan pusat pertanggungjawaban memberikan pendapatnya atas yang terjadi sehingga menjadi bahan penilaian kinerja saat akhir periode oleh manajemen puncak. Rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) yang disusun berupa

35 asumsiasumsi merupakan perkiraan atau estimasi dan dapat terjadi ketidaktepatan sehingga mungkin mengakibatkan penyimpangan, asalkan tidak menyimpang dari sasaran yang telah ditetapkan oleh manajemen. Manfaat bagi manajemen dan pusat laba dilakukannya evaluasi dan pengendalian terhadap anggaran dengan realisasi: a) Untuk mengetahui nilai selisih favorable dan unfavorable b) Melakukan koreksi dan perbaikan pada pokok permasalahan. c) Bahan untuk penyusunan anggaran tahun berikutnya d) Deteksi terhadap penyimpangan dari tujuan atau sasaran e) Pengendalian program kerja dan evaluasi daftar usulan rencana kegiatan (DURK). f) Untuk penilaian prestasi manajer divisi / departemen. Upaya tindak lanjut PT. Astragraphia atas selisih favorable: a) Mempertahankan manajer pusat pertanggungjawaban (profit center) dengan tetap mengendalikan biaya. b) Menyusun strategi dan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) untuk tahun berikutnya. c) Sebagi alat pemotivasi para manajer departemen dalam meningkatkan prestasi ditahun berikutnya. Upaya tindak lanjut PT. Astragraphia atas selisih unfavorable dilakukan pengendalian terhadap biayabiaya yang tak terkendali misalnya: a) Evaluasi kinerja terhadap pusat pertanggungjawaban khususnya setiap departemen non profit (cost center).

36 b) Evaluasi intensif terhadap metode dan sistem kerja per departemen. c) Evaluasi RKAP agar penyusunan anggaran untuk tahun berikutnya lebih realistis dan sistematis.

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,23 119.658.017.889 126.580.527.261 Deposito berjangka 2a,4 2.424.600.790 2.904.735.723 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Tidak AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,3,23 126.580.527.261 136.152.760.743 Deposito berjangka 2a,4 2.904.735.723 1.467.734.629 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2007 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2d,3,24 92.942.187.030 136.752.706.763 Deposito berjangka 2a,4 2.643.566.861 2.398.641.980 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

Analisa Biaya Pemasaran

Analisa Biaya Pemasaran Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar

BAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar BAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar Udara Soekarno-Hatta) Analisa tersebut memiliki dua sifat, yaitu bottom up budgeting dan top down

Lebih terperinci

BAB III TOPIK PENELITIAN. A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan. PT TELKOM merupakan langkah awal dalam menetapkan anggaran

BAB III TOPIK PENELITIAN. A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan. PT TELKOM merupakan langkah awal dalam menetapkan anggaran BAB III TOPIK PENELITIAN A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba per 31 Maret 2011 Sebesar Rp 354,7 Miliar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba per 31 Maret 2011 Sebesar Rp 354,7 Miliar UNTUK SEGERA DISIARKAN Keterangan lebih lanjut, hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Tel : +62 21 2352 8000 Fax: +62 21 344 4012 Email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT Timah (Persero) Tbk

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANAAN UMUM Petunjuk pengisian: Petunjuk untuk menjawab pertanyaan di bawah ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk Penerapan perencanaan pajak yang dilakukan oleh PT Multi Indocitra Tbk, tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan ditandai dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

Diskusi dan Analisis Manajemen

Diskusi dan Analisis Manajemen Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari Husada Tbk dengan menggunakan analisis rasio, analisis horizontal dan vertikal. Analisis horizontal dan vertikal

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Beban dan Pendapatan Perusahaan Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan koreksi fiskal atas laporan laba rugi perusahaan sesuai dengan undang-undang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

LAPORAN SEMESTER I Jakarta, 30 Agustus 2010, PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja Perseroan pada semester pertama 2010

LAPORAN SEMESTER I Jakarta, 30 Agustus 2010, PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja Perseroan pada semester pertama 2010 Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat tel : +62 21 2352 8000 fax : + 62 21 344 4012 email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk IV.1 Laba Rugi Secara Komersial Keuntungan (laba) atau kerugian adalah salah satu tolak ukur

Lebih terperinci

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar PT Timah (Persero) Tbk Rilis Berita Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat tel : +62 21 2352 8000 fax : + 62 21 344 4012 email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT

Lebih terperinci

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7 PT Timah (Persero) Tbk Rilis Berita Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat tel : +62 21 2352 8000 fax : + 62 21 344 4012 email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 Catatan 2009*) 2008 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian... ABSTRAK Ekspansi merupakan salah satu bentuk penanaman investasi untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan dan perencanaan yang matang terlebih dahulu agar

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis keuangan yang penulis lakukan terhadap penilaian kinerja keuangan pada perusahaan PT Astra Otoparts Tbk, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan setiap akhir periode, dan laporan keuangan

Lebih terperinci

PT INDOSAT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)

PT INDOSAT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham) NERACA KONSOLIDASI ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2q,2v, 3,17,26,34 6.185.065 2.237.212 Investasi jangka pendek - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sejumlah Rp25.395 pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

PRESS RELEASE No. TEL.96/PR.000/COP-A /2011

PRESS RELEASE No. TEL.96/PR.000/COP-A /2011 PRESS RELEASE No. TEL.96/PR.000/COP-A00700000/2011 TELKOM MENYAMPAIKAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TRIWULAN I TAHUN BUKU 2011 (UNAUDITED) Jakarta, 29 April 2011 Dengan ini disampaikan bahwa PT Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

Agenda. 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

Agenda. 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember Agenda 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan; b. Pengesahan laporan keuangan Perseroan; dan c. Pengesahan laporan

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG

ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG Rohani Merizka Femmy Permata Sari Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak PT. Yudhistira

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Biaya Kualitas Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya kualitas adalah sebagai berikut : Biaya

Lebih terperinci

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar UNTUK SEGERA DISIARKAN Keterangan lebih lanjut, hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Tel : +62 21 2352 8000 Fax: +62 21 344 4012 Email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT Timah (Persero) Tbk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini tidak lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini tidak lain bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, hal ini diwujudkan

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 Targetkan Kenaikan Pendapatan 20% 25% di 2014 JAKARTA, 16 Maret 2014 PT Mitra Pinasthika Mustika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penyajian Laporan Laba Rugi PT. Agronesia Divisi Saripetojo

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penyajian Laporan Laba Rugi PT. Agronesia Divisi Saripetojo BAB IV ANALISIS 4.1 Penyajian Laporan Laba Rugi PT. Agronesia Divisi Saripetojo Bandung PT. Agronesia Divisi Saripetojo Bandung dalam menjalankan usahanya telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan

Lebih terperinci

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH

Lebih terperinci

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Telepon : +62 (21) 2352 8000 Faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail : corsec@pttimah.co.id Website : www.timah.com

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Tax Planning pada PT. Makro Rekat Sekawan Dalam implementasi tax planning pada PT. Makro Rekat Sekawan strategi yang digunakan untuk penghematan pajak

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Teknologi informasi (TI) yang terus berkembang memberi berbagai kemudahan bagi banyak dunia bisnis dalam meningkatkan efisiensi. Manfaatnya yang besar khususnya

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN 30 BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Elemen-Elemen Biaya Operasional Biaya operasional merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam aktifitas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

RANCANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2002

RANCANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2002 Draft 7 Maret 2003 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2002 TENTANG JUAL BELI, SEWA JARINGAN TRANSMISI DAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN 8A-1 PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1 MANUFAKTUR 1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2. INVESTASI SEMENTARA 2. 3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA PIUTANG USAHA PIHAK YANG

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk LAMPIRAN 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk Tabel 1.1 Neraca Konsolidasi PT. Holcim Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) AKTIVA ASET LANCAR Kas dan Setara

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk

LAMPIRAN. Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk L1 LAMPIRAN Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk Aset Aset lancar PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007, 2008 DAN 2009 Kas dan setara kas 151.020.114 132.737.259

Lebih terperinci

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 I. UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang didirikan dengan maksud untuk melaksanakan segala kegiatan ekonomi untuk memperoleh laba dengan

Lebih terperinci

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan NEWS RELEASE Jakarta, 31 Agustus 2015 Informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Cameron Tough, Corporate Secretary & Investor Relations Division Head cameron.tough@adaro.com DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada supermarketsupermarket di daerah Bandung dengan didasari teori-teori yang dipelajari serta pembahasan yang dilakukan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PENGELOLAAN HARTA PENGATURAN PENGELUARAN PENGELOLAAN UTANG CARA PEMBAYARAN UTANG PENGELOLAAN PENGELUARAN UTANG DIMASA DATANG LAPORAN KEUANGAN ADA EMPAT KELOMPOK BESAR HARTA PRODUKTIF

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG Menimbang : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI Pajak merupakan salah satu beban yang sangat material. Oleh karena itu, manajemen pajak harus dilakukan

Lebih terperinci

Pendapatan bersih (7) Laba bersih* (22) Laba bersih per saham (22) 31 Maret 2016 Rp miliar

Pendapatan bersih (7) Laba bersih* (22) Laba bersih per saham (22) 31 Maret 2016 Rp miliar 26 April 2016 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2016 PRESS RELEASE Ikhtisar Laba bersih per saham menurun 22 menjadi Rp 77 Pasar otomotif secara moderat

Lebih terperinci

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rp Penyertaan sementara Rp Piutang usaha

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rp Penyertaan sementara Rp Piutang usaha PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. TELKOM INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2010 2009 ASET ASET LANCAR Kas dan setara

Lebih terperinci

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk Jakarta, 20 Juni 2014 1 DAFTAR ISI Profil perseroan Kegiatan Usaha Perseroan Kinerja Perseroan Januari Maret 2014 Laporan Posisi Keuangan Prospek Usaha Kejadian Penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Dalam pengelolaan aktivitas aktivitas tersebut agar berjalan lancar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Dalam pengelolaan aktivitas aktivitas tersebut agar berjalan lancar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut, sebuah

Lebih terperinci

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham*** PRESS RELEASE 24 April 2018 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2018 Ikhtisar Laba bersih per saham turun 2% menjadi 123 Pangsa pasar mobil dan motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di dalam negeri maupun di dunia terus mengalami gejolak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di dalam negeri maupun di dunia terus mengalami gejolak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perekonomian di dalam negeri maupun di dunia terus mengalami gejolak di berbagai sektor. Perusahaan sebagai salah satu entitas yang terlibat dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI BAB IV PEMBAHASAN IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan menurut ketentuan peraturan perpajakan.

Lebih terperinci

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 UMUM Anggaran

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan

Lebih terperinci